BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. oleh bapak Asmad Machmud sebagai direktur utama, perusahaan ini bergerak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. oleh bapak Asmad Machmud sebagai direktur utama, perusahaan ini bergerak"

Transkripsi

1 1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan Latar Belakang Perusahaan A. Latar Belakang CV. Wisata Karya berdiri pada tahun 2000 dengan akta pendirian nomor 5, tanggal 11 agustus tahun 2000 dengan notaris Sri Ambarwati, SH.. Dipimpin oleh bapak Asmad Machmud sebagai direktur utama, perusahaan ini bergerak dalam bidang penyewaan armada angkutan bus pariwisata, penyewaan bus antar jemput karyawan dan anak sekolah, dan untuk mendukung kesuksesan usahanya CV.Wisata Karya mempersiapkan pengemudi yang handal, sopan, dan berpengalaman sebagai bagian penting dari keberhasilan usaha mereka. CV.Wisata Karya ini memulai usahanya pada tahun 2000 dalam bidang penyewaan bus antar jemput karyawan yang berlokasi di Ruko Mahkota Mas Blok H/42 tepatnya di Jalan.MH Thamrin-cikokol, tanggerang. Seiring dengan perkembangan waktu tepatnya pada tahun 2006, pada saat dibangunnya BSD junction Tanggerang, bapak Asmad Machmud melihat prospek bisnis yang bagus di daerah tersebut dan melihat letak yang strategis di BSD maka dengan pemikiran yang matang, serta pengalaman yang dimiliki oleh bapak Asmat maka berdirilah CV. Wisata Karya di Gallery Shops BSD junction blok B/43, BSD city Serpong, tanggerang.

2 2 Berkembangnya usaha CV. Wisata Karya mengakibatkan jumlah bus-bus yang dimiliki semakin banyak dan membutuhkan tempat untuk pemberhentian bus diwaktu sedang tidak digunakan / dipakai yang lebih besar maka didirikanlah sebuah pangkalan bus yang berjarak kurang lebih 4-5km dari kantor yang terdapat di BSD junction. Pangkalan bus tersebut berluas kurang lebih 1 hektar, tepatnya di jalan Pahlawan Seribu, Serpong - Banten. Namun berhubung Pool Bus tersebut masih menyandang nama Wisata Karya maka nantinya tetap akan menamai tempat tersebut dengan Wisata Karya. Faktor lahan yang cukup luas membutuhkan sebuah sistem keamanan yang baik pula lebih dari sekedar tenaga manusia saja, maka disarankan untuk dapat menggunakan sistem keamanan berbasis teknologi yaitu sistem pengamanan yang menggunakan IP Camera sebagai salah satu sistem keamanan yang cukup fleksibel dan realtif aman sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi yang ada saat ini sebagai salah satu sistem keamanan yang terdapat pada pool bus tersebut. B. Visi dan Misi Ada pun visi dan misi perusahaan yang menjadi tolak ukur perusahaan tersebut berikut perinciannya : Visi Menjadi yang terbaik dan terpercaya didalam memberikan pelayanan kebutuhan transportasi bus pariwisata dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan didalam perjalanan secara optimal.

3 3 Misi Meningkatkan pendayagunaan aset perusahaan semaksimal mungkin dengan mengutamakan sistem keselamatan dan pemanfaatan teknologi. Meningkatkan kualitas SDM perusahaan yang handal dalam jasa transportasi bus pariwisata. Mengamankan pendapatan dan keuntungan perusahaan untuk pertumbuhan dan peningkatan investasi perusahaan. Sistem kontrol pembiayaan operasi dan perawatan diaplikasikan secara professional untuk peningkatan pendapatan perusahaan dan memperhatikan kesejahteraan karyawan. Menjalankan perusahaan dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan mematuhi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. C. Tujuan Perusahaan Untuk mencapai visi dan misinya CV. Wisata Karya mempunyai empat nilai budaya perusahaan yang mendasari perilaku pekerja dalam melaksanakan aktitivitasnya sehari-hari, yaitu : Integritas : Mengutamakan kejujuran dan dapat dipercaya. Teamwork : Mengutamakan kerjasama sebagai satu tim dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi pelanggan.

4 4 Inovatif : Secara berkesinambungan melakukan pembaharuan produk dengan membeli unit-unit bus baru yang dilengkapi dengan perangkat baru sesuai dengan perkembangan teknologi yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Trust : Mengandalkan kepercayaan atas dasar Keselamatan, Tepat Cepat, Terpercaya, Keasrian, Kenyamanan, Sopan santun untuk mencapai mutu produk dan pelayanan sesuai tuntutan pasar. D. Produk dan layanan Adapun semua unit bus yang tersedia berdasarkan segmentasi kebutuhan pemakai jasa transportasi pariwisata maupun dari bentuk fisik bus yang tersedia sebagai berikut : Unit Royal Platinum Bus (unit silver) tersedia kapasitas ukuran seperti : Minibus (12 seats) isuzu elf Mikrobus (29 seats) Mitsubishi FE 84G BC Bus besar Mercy OH1526 (44 seats) Euro 3 Bus besar Mercy OH1525 (59/43 seats) karoseri Adi Putro Semua bus tersebut dilengkapi dengan interior mewah, sound sistem TV LCD 26,DVD, Mic, Karaoke dan reclining seat 3-2 (59seats), 2-2 (29/43seats). F. Pengalaman usaha

5 5 Sejak perusahaan ini berdiri hingga saat ini, CV. Wisata Karya telah dipercaya untuk memberikan jasa pelayanan transportasi perjalanan baik perjalanan dengan jalur Antar Jemput Karyawan / Sekolah maupun untuk Perjalanan Wisata pada umumnya. Berikut beberapa pelanggan setia CV. Wisata Karya : 1. Bank Indonesia 2. Bank Bukopin 3. Bank BTPN 4. Bank BCA 5. Bank BTN 6. PT WijayaKarya 7. PT AIG Indonesia 8. PT AXA Services Indonesia 9. PT SK Keris. 10. PT PELNI 11. PT IndofarmaTbk. 12. PT Surveyor Indonesia 13. PT Prima Food 14. PT Indah Kiat 15. Sekretariat Negara RI 16. Naga Sakti Foundation (consisting of RD Husada, RD Atmajaya, Darmais RD, RD Gatot Subroto Army Hospital) 17.RS. Siloam Lippo Karawaci 18. Marin Tour (European Group) 19. Sun Tour (Korean group) 20. Japan Travel Agency (Japanese group) 21. Sindo Holiday (group Malaysia) 22. Global / United (group of China- Hongkong)

6 6 23. BayuBuana Travel (group Domestic) 24. Tour East Tour &Travel 25. Dwidaya Tour and Travel 26. Trans Nusa Wisata 27. Indo Journey 28. RCTI 29. Trans TV 30. Trans MD Entertainment 32. Flow Wild Adventure 39. Schools OraEtLabora BSD 40. School Tree Candle BSD 41. Saint John BSD School 42. HarapanBangsa School 43. Antonius Padua School, BSD 44. Stella Maris School, GadingSerpong 45. Dian Harapan School, DaanMogot 46. Athalia School, BSD 33. Aligned Inti Prima (Citarik Adventure) 34. Atmajaya Univ. 35. Switzerland Germany Univ. 36. Schools Ursula BSD 37. The Hope School 38. Tarakanita School Serpong

7 Struktur Organisasi Dalam rangka menjalankan roda organisasi perusahaannya CV. Wisata Karya membagi tugas dan tanggungjawab serta jalur koordinasi antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya serta antara satu bagian dengan bagian lainnya di dalam perusahaan guna memperjelas tugas dan kewenangan masing-masing jabatan. Tugas dan Tanggung jawab masing-masing perkerjaan di CV. Wisata Karya dituangkan dalam bagan Struktur Organisasi sebagai berikut : - Penjelasan struktur organisasi Gambar 3.1 Struktur Organisasi Direktur

8 8 Direktur pada CV.Wisata Karya menjadi pemilik, penanggung jawab, Pembina, dan sekaligus sebagai pempinan tertinggi di CV.Wisata Karya, melakukan perencanaan usaha dan penetapan sasaran yang akan dicapai oleh perusahaan baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, memberikan arahan kegiatan usaha yang harus dilakukan, melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan usaha maupun mewakili atas nama perusahaan dalam kegiatan yang berhubungan dengan hukum dan aktifitas usaha yang melibatkan pihak diluar perusahaan. Coorporate secretary Corporate secretary menjadi bawahan langsung dari seorang direktur / pimpinan perusahaan, bertugas untuk mempersiapkan segala urusan yang akan dijalani oleh seorang direktur dan memastikan bahwa dokumen-dokumen legal perusahaan lengkap dan disimpan secara baik dan benar. Tour dan travel Salah satu bidang usaha di CV. Wisata Karya yang bergerak dibidang penjualan tiket pesawat dan pariwisata, pada bagian ini bertugas untuk menerima, mencari, mengurus, dan mengatur segala macam kepentingan tentang tour dan travel dari pelanggan dan konsumen lainnya. Transportasi Salah satu bidang usaha di CV. Wisata Karya yang bergerak dibidang transportasi, pada bagian ini bertugas untuk menerima, mencari, mengurus,

9 9 dan mengatur segala macam kepentingan tentang transportasi dari pelanggan dan konsumen lainnya Acct dan finance Bertugas melakukan pencatataan dan pembukuan transaksi perusahaan mulai dari transaksi keuangan harian perusahaan sampai laporan keuangan perusahaan serta menganalisa dan mengatur kondisi keuangan perusahaan Marketing Salah satu bidang usaha di CV. Wisata Karya yang bertanggung jawab untuk memasarkan layanan-layanan yang ada di perusahaan. Marketing pada CV. Wisata Karya ada di 2 tempat yaitu di counter tanggerang dan BSD Administrasi Bagian Administrasi ini bertanggung jawab untuk mengurus segala macam administrasi layanan perusahaan dan proses transaksi perusahaan tersebut baik untuk pengadaan barang maupun kepegawaian di CV.Wisata Karya. Maintenance head Maintenance Head bertugas sebagai koordininator petugas maintenance untuk mengecek, menjaga, dan memperbaiki kelayakan kendaraan sebelum dan sesudah dipakai agar kenyamanan dan keamanan pada bus tersebut tetap terjaga, dan juga beberapa tugas lainnya seperti maintenance AC, maintenance mesin maupun maintenance electricity. Chief security

10 10 Bertugas untuk mengepalai petugas kemanan dalam menjaga keamanan yang terdapat dalam perusahaan tersebut Driver Bertugas untuk menjalankan kendaraan yang terdapat didalam perusahaan tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Perusahaan Gambaran Umum Sistem yang Sedang Berjalan Gambar 3.2 Gambaran Sistem Yang Sedang Berjalan CV. Wisata Karya mempunyai pool bus yang berjarak kurang lebih 4-5km dari kantor pusatnya di BSD junction, tepatnya di Jln. Pahlawan Seribu, Serpong- Banten yang mempunyai luas kurang lebih 1 hektar. Dalam pool bus CV.Wisata Karya terbagi menjadi 3 bagian yaitu parkiran bus Micro pangkalan bus Mercy dan parkiran minibus isuzu elf. Parkiran untuk bus Mercy terletak ditengah-tengah pool

11 11 bus tersebut karena bus Mercy memiliki ukuran yang cukup besar. Untuk bus mikro terletak dibagian paling belakang bus tersebut karena bagian tersebut memiliki lahan yang lebih kecil dibandingkan dengan bagian tengah pool bus. Sedangkan untuk minibus isuzu elf terletak dibagian depan yaitu dibawah kanopi dan disebelah kiri kantor pool bus tersebut. Sistem pengamanan yang sedang berjalan dipangkalan bus tersebut masih menggunakan satuan pengamanan atau satpam sebagai salah satu security keamanan untuk menjaga tempat tersebut. Untuk mengontrol daerah pool bus tersebut pemilik masih harus berjalan dengan menggunakan kendaraan dari rumah ataupun kantor pusat menuju pool bus tersebut. Hal ini tidak efisien dari segi waktu, tenaga, serta biaya. Pemilik juga tidak dapat memonitor apa yang terjadi di pool bus tersebut setiap saat untuk mengetahui apakah karyawan di pool bus tersebut datang tepat waktu, bekerja dengan baik, dan kondisi bus-bus yang berada dipool bus tersebut. Menggunakan satuan pengaman (SATPAM) dalam sistem pengamanan internal memang tidaklah salah, namun dikarenakan faktor-faktor yang telah disebutkan tadi dan juga area pool bus yang cukup luas maka infrastruktur sistem pengamanan dengan satuan pengamanan atau satpam ini perlu didukung dengan IP Camera agar kinerja satuan pengaman (SATPAM) bisa lebih maksimal mengingat area pengawasan satuan pengaman (SATPAM) cukup luas seperti dapat dilihat tampilan pangkalan bus CV.Wisata Karya sebagai berikut :

12 12 Gambar 3.3 Gambaran Keseluruhan Pool Bus Dimulai dari pintu masuk, dibagian depan pintu masuk langsung jalan raya untuk menuju area pool bus tersebut.lebar pintu masuk tersebut kira-kira sekitar 3m dan memiliki gerbang geser yang cukup besar. Setelah pintu masuk pada bagian kiri terdapat gedung pos satpam dimana para satpam berkumpul. Pada bagian kanan terdapat kanopi untuk parkiran minibus isuzu elf. Pada bagian tengah pool bus terdapat area parkiran untuk bus mercy yaitu area parkir 2 serta gedung-gedung seperti kantor, gudang peralatan, dan bengkel pada bagian kanan dari keseluruhan pool bus. Pada bagian belakang pool bus terdapat daerah tempat parkir bus mikro yaitu area parkir 1. Area parkir 1 dan area parkir 2 dibatasi oleh tembok pada bagian pinggir namun ditengah-tengah pool tersebut terbuka sebagai akses ke area parkir 1 dari area parkir 2 dan pintu masuk. Untuk lebih jelasnya Gambar berikut adalah kondisi parkir area 2 :

13 13 Gambar 3.4 Tampilan Lahan Parkir Area parkir 2 diatas untuk kendaran Mercy yang harus tertata rapi demi citra dan tampilan serta bonafiditas perusahaan yang berkaitan dengan rasa nyaman pengguna kendaraan tersebut dan kerapihan ini tentunya akan menggiring keinginan para calon pengguna jasa untuk memilih menggunakan jasa CV.Wisata Karya ketika memerlukan jasa tersebut dibandingkan jasa yang sama dari perusahaan lain Permasalahan

14 14 Sistem keamanan di pool bus milik CV. Wisata Karya masih menggunakan jasa satuan pengamanan (SATPAM) sebagai security di pool bus tersebut. Beberapa permasalahan yang ada sehubungan dengan hal ini adalah seperti berikut : Area pool bus yang luasnya kurang lebih 1 hektar ini relative cukup luas untuk dikontrol dengan menggunakan sistem shift SATPAM saja. Pada sistem ini, setiap shift jaga pada pool bus dikontrol oleh 2 petugas, dimana salah satu petugas menunggu di Pos Jaga dan satu lainnya bertugas untuk melakukan patroli secara periodik untuk melakukan pengawasan. Patroli tidak bisa setiap saat sehingga bisa terjadi masalah yang timbul pada saat sebelum atau sesudah patroli dilakukan sehingga kejadian tidak diketahui oleh SATPAM. Faktor cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan tenaga manusia tidak bisa selalu memantau keseluruhan area pool bus tersebut jika cuaca tidak memungkinkan untuk bekerja. Kurangnya pencahayaan dan pengontrolan pada malam hari yang menyebabkan tempat tersebut menjadi rentan akan tindakan negative dari pihak luar disaat malam menjelang pagi hari. Pemilik ingin dapat ikut memantau tempat tersebut tanpa harus selalu datang ketempat itu dan bisa dipantau dari mana saja. Jarak yang cukup jauh yaitu sekitar 4-5 km dari kantor pusat yang terletak di BSD junction ke pool bus untuk pemilik mengontrol daerah pool bus tersebut. Pemilik perusahaan tidak dapat datang tiap hari untuk memantau, sehingga pemilik hanya mempercayai keamanan pada penjaga keamanan saja (satpam)

15 15 dan hanya mendapatkan informasi tentang keadaan pangkalan dari penjaga keamanan dan karyawannya saja Analisis Permasalahan Dari permasalahan-permasalahan yang terjadi diatas maka dapat dianalisa beberapa aspek-aspek yang mengakibatkan terjadinya masalah pada perusahaan tersebut, berikut beberapa analisis permasalahan yang dilakukan : Dikarenakan ruang lingkup pool bus yang cukup luas maka menggunakan tenaga manusia saja tidak bisa menjamin bahwa tingkat keamanan di pool tersebut sudah cukup baik. Pada malam hari kurangnya pengawasan yang lebih ketat dan secara terus menerus. Faktor jarak dari kantor pusat dan parkiran yang mengharuskan pemilik menambahkan suatu sistem yang lebih praktis agar dapat memantau daerah tersebut dari mana saja dan kapan saja tanpa harus selalu ketempat tersebut. 3.2 Pemecahan masalah Berikut sekilas gambaran tentang sistem yang diterapkan pada CV.Wisata Karya :

16 16 Gambar 3.5 Sekilas gambaran kantor pusat dan pool bus Setelah melihat dan mempelajari permasalahan-permasalahan yang terjadi maka disarankan agar Pool bus tersebut menggunakan sistem keamanan dengan menggunakan IP Camera. Alasan memilih sistem keamanan ini karena dengan adanya permasalahanpermasalahan yang telah terjadi dan kondisi perusahaan yang memungkinkan untuk menyediakan dana untuk IP Camera tersebut mimilih sistem keamanan dengan menggunakan IP Camera merupakan tindakan yang tepat. Alasan lain memilih IP Camera sebagai salah satu sistem keamanan pada pool bus tersebut adalah karena keunggulan dan kefleksibelitasan yang dimiliki oleh IP Camera itu sendiri yang mampu mengatasi permasalahan diluar kendali sumber daya manusia. hal yang dimaksud diluar kendali adalah sebagai berikut : Sistem IP Camera yang dapat memonitoring 24 jam full tanpa henti

17 17 IP Camera memiliki sistem recording yang dapat merekam kejadian-kejadian keseharian tempat tersebut IP Camera memiliki lampu infra merah atau lebih dikenal dengan sebutan infrared yang dapat melihat keadaan pada malam hari, sehingga monitoring dapat terlihat jelas pada malam hari. Alarm detect motion yang dapat mendeteksi gerakan yang mencurigakan pada tempat tersebut. Alarm tersebut dapat menimbulkan bunyi yang cukup keras pada ruangan server penempatan IP Camera tersebut. Sistem keamanan tersebut yang dapat dipantau dengan menggunakan smart phone yang terkoneksi dengan internet. Dengan adanya kelebihan menggunakan smart phone ini maka sang pemilik dapat memantau kejadian dipool bus tersebut kapan saja dan dimana saja. 3.3 Perancangan IP Camera Perancangan Titik-Titik IP Camera Setelah melakukan observasi secara langsung dan mengetahui masalahmasalah yang terjadi pada pool bus tersebut maka dapat ditentukan titik-titik yang tepat untuk penempatan IP Camera pada area pool bus tersebut. Berikut gambaran perancangan titik IP Camera yang ditempatkan pada lahan parkir pool bus tersebut :

18 18 Gambar 3.6 Perancangan titik IP Camera Adapun penjelasan dari titik-titik ini sebagai berikut : Titik 1 : Pada titik ini, kamera akan fokus kearah jalan raya dan jalan pintu masuk bagian depan. Titik 2 : Pada titik 2, kamera akan membantu tenaga manusia dalam melakukan penjagaan area di belakang pintu masuk atau pos satpam.. Titik 3 : Pada titik 3, kamera ditaruh di kanopi dan kamera ini akan membantu mengawasi dengan fokus kearah pos satpam. Titik 4 : Pada titik 4, kamera akan mengawasi area parkir 2. Titik 5 : Pada titik 5, kamera ini bertugas membantu mengawasi area parkir 1 Titik 6 : Pada titik 6, kamera akan mengawasi daerah bengkel. Titik 7 : Pada titik 7, kamera akan membantu mengawasi isi ruang gudang. Titik 8 : Pada titik 8, kamera fokus pada area parkir Hardware

19 19 Didalam merancang pembangunan IP kamera ini maka dibutuhkanlah hardware pendukung untuk implementasi sistem tersebut. Hardware tersebut terdiri dari sebuah server,router,access Point serta bahan-bahan lainnya yang nanti akan dijelaskan satu-persatu. Hal ini digunakan agar memaksimalkan sistem keamanan di pangkalan bus CV. Wisata Karya. Berikut bagian-bagian hardware yang digunakan: Server - Intel Atom - RAM V-Gen 1GB - HDD WD Black 1 TB - Keyboard + Mouse optik Logitech - VGA On-Board - LCD Samsung 22 - Lan Card NIC 10/100/1000 1Gbps Gambar 3.7 Server IP Camera IP Camera yang digunakan dalam peningkatan sistem keamanan dipool bus CV. Wisata Karya ini adalah TP-Link Wireless Day/Night Surveillance Camera TL-SC3171G. Berikut adalah gambar dari IP Camera tersebut:

20 20 Gambar 3.8 IP Camera Uninteruptable Power Sistem (UPS) UPS adalah kependekan dari Uninteruptable Power Sistem yaitu batere dengan inverter yang berfungsi sebagai penstabil tegangan dan penanggung daya untuk beberapa waktu saat padam listrik. UPS ini sama saja seperti baterai pada laptop atau notebook tetapi UPS hanya dapat bertahan kurang lebih menit saja. UPS yang digunakan adalah ICA 1400 VA dapat bertahan kurang lebih 15menit. Router dan Access Point Gambar 3.9 UPS

21 21 Router yang digunakan adalah TP-Link ADSL2 + Ethernet/USB Modem Router TD Router ini hanya digunakan untuk mengakses internet diserver pool bus. Gambar 3.10 Router D-Link Access Point TP-Link WA 5210 G outdoor Access Point 2,4Ghz. Dalam pemasangan IP Camera ini menggunakan 3 buah Access Point wireless untuk menjangkau daerah-daerah IP Camera yang jauh. Menggunakan Access Point wireless dikarenakan agar lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan kabel UTP ataupun Fiber optik.berikut gambar Access Point tersebut : Gambar 3.11 Access Point

22 22 Switch Switch yang digunakan adalah Desktop Switch TL-SF1008D 8 Port 10/100Mbps. Switch ini berfungsi untuk menghubungkan access point dengan PC server dan router. Berikut adalah gambar adalah Switch yang digunakan: Gambar 3.12 Switch Kabel Kabel merupakan salah satu hardware pendukung yang sangat penting jika berhubungan dengan jaringan internet. Tanpa kabel maka tidak adalah yang dinamakan jaringan internet tersebut. Dalam hal ini kabel yang digunakan adalah AMP USA original. Jaringan kabel yang digunakan yaitu dimulai dari menyambungkan Access Point ke switch dan dari switch ke router.dari router juga memakai kabel UTP untuk menyambungkan kepada server. Namun untuk menyambungkan kelayar monitor menggunakan kabel VGA sebagai perantara pada layar tersebut.

23 23 Gambar 3.13 Kabel AMP USA Koneksi Koneksi yang terdapat pada pool bus masih menggunakan jaringan dari salah satu provider yaitu dari speedy. dikarenakan koneksi jaringan kabel lainnya belum ada yang sampai pada daerah tersebut serta biaya yang harus ditekankan pada perusahaan tersebut. Akan tetapi lebih baik lagi untuk menggunakan Koneksi yang berkecepatan minimal speed 1Mbps terlebih lagi dalam hal perancangan jaringan ini menggunakan Access Point wi-fi untuk IP Camera tersebut. IP address IP merupakan ID unik pada sebuah komputer dan disetiap komputer berbeda-beda IPnya. Sedangkan IP address merupakan alamat dari IP tersebut. IP address ini terdiri dari 2 kategori yaitu IP Publik dan IP lokal. IP lokal digunakan untuk mengakses jaringan yang terdapat dalam suatu tempat yang memakai lokal LAN tapi harus menggunakan satu jaringan juga. Sedangkan IP Publik merupakan IP yang digunakan untuk kebutuhan remote suatu jaringan dari jauh atau memonitoring jarak jauh. Pada pool bus CV.Wisata Karya menggunakan IP lokal Agar lebih mempermudah penghafalan dan tidak

24 24 mengganti-ganti pemakaian IP address. sistem IP yang terdapat pada IP Camera tersebut diubah dari DHCP menjadi static. berikut IP yang digunakan pada IP Camera yang terdapat di pool tersebut : IP Camera 1 : xx.xx:80xx IP Camera 1 : xx.xx:80xx IP Camera 1 : xx.xx:80xx IP Camera 1 : xx.xx:80xx IP Camera 1 : xx.xx:80xx IP Camera 1 : xx.xx:80xx IP Camera 1 : xx.xx:80xx IP Camera 1 : xx.xx:81xx Dikarenakan IP yang terdapat didalam jaringan Pool bus tersebut harus dirahasiakan maka penulis hanya dapat memberikan gambaran IP lokal yang digunakan. IP yang tertera diatas hanyalah IP yang digunakan untuk jaringan lokal saja namun untuk memonitoring dari jauh maka dibutuhkanlah IP publik untuk mengakses IP Camera tersebut Software Perangkat Lunak (software) apa saja yang digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem keamanan menggunakan IP Camera ini adalah sebagai berikut : OS Windows Xp Anti virus smadav Main console TP-Link. Software diatas merupakan software yang digunakan didalam server.namun untuk monitoring via smart phone menggunakan aplikasi :

25 25 Teamviewer Serta web browser untuk membuka dengan menggunakan protokol HTTP Topologi pemasangan IP Camera Gambar 3.14 Topologi Jaringan IP Camera Dari topologi jaringan IP Camera diatas dapat dijelaskan dalam bentuk point-point sebagai berikut : Dimulai dari IP Camera yang digunakan, IP Camera tersebut memiliki sistem wireless sebagai salah satu pengaksesan kedalam sistem tersebut tanpa harus menggunakan sistem kabel. Menggunakan sistem wireless agar lebih menghemat biaya pemasangan, topologi jaringan yang lebih simple dibandingkan dengan menggunakan kabel, serta mengikuti perkembangan teknologi saat ini yang kebanyakan lebih memakai wireless dari pada sistem kabel.

26 26 Untuk mengakses wireless pada IP Camera tersebut diperlukannya Access Point yang cakupan area konektifitasnya cukup luas dan kuat. Menggunakan 8 IP Camera pada area pool bus tersebut dan semuanya menggunakan sistem wireless. Access Point yang digunakan sebanyak 3 Access Point dimana 1 Access Point digunakan untuk mengakses 3 IP Camera, terdapat 1 Access Point yang hanya mengaksess 2 IP Camera dan 1 Access Point lainnya mengakses 3 IP Camera. Jaringan yang digunakan masih menggunakan kabel UTP untuk mengakses dari akses point, switch dan router internet pada server. Switch yang digunakan sebanyak 2 buah switch dalam topologi jaringan tersebut. Switch yang pertama digunakan untuk menyatukan kabel dari 3 buah Access Point. Switch yang kedua digunakan untuk menyambungkan kabel dari router dan kabel dari switch yang pertama. Router digunakan untuk mengakses internet dari luar dan membuat server memiliki akses internet. Monitor dan server yang digunakan untuk memonitoring tampilan keseluruhan IP Camera, dan untuk menyimpan rekaman-rekaman pada IP Camera tersebut Konfigurasi Sistem Agar topologi jaringan yang terdapat pada gambar 3.14 terpasang dengan baik, maka dibutuhkanlah beberapa konfigurasi-konfigurasi pada komponenkomponennya terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah konfigurasi dari awal pemasangan topologi tersebut :

27 27 a. Konfigurasi Access Point Untuk bisa mengakses IP Camera dengan menggunakan wireless maka hal pertama yang dilakukan adalah mengaktifkan akses point. hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : Buka Browser (Mozila Firefox, Google Chrome, Internet explore, dll) pada komputer atau laptop Masukkan IP address Access Point tersebut pada browser. Masukan username dan password dengan username(admin) serta password(admin). Username dan password tersebut merupakan User dan password bawaan dari Access Pointnya. Langkah-langkah diatas dapat dilihat lebih jelasnya pada gambar dibawah ini : Gambar 3.15 Tampilan Browser Access Point Tampilan dibawah ini akan ditampilkan Setelah memasukkan Username dan password maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini :

28 28 Gambar 3.16 Tampilan Awal Access Point Langkah selanjutnya adalah dengan mengaktifkan wireless mode pada Access Point tersebut dari Client menjadi Access Point. Lebih jelasnya pada gambar berikut : Gambar 3.17 Wireless Mode Setting Access Point

29 29 Tampilan diatas merupakan tampilan awal dari wireless mode pada Access Point. Langkah-langkah untuk mengaktifkan wireless mode adalah sebagai berikut : Klik basic settings Akan muncul beberapa pilihan dari basic setting tersebut, lalu klik pada pilihan wireless Setelah itu muncul lagi beberapa pilihan dari wireless, klik bagian wireless mode Pada bagian wireless mode ini diubah dari mode client menjadi Access Point. Berikut tampilan setelah mengubah mode wireless tersebut : Gambar 3.18 Wireless Mode Access Point Aktif Klik button save pada bagian bawah seperti gambar dibawah ini, Setelah wireless mode dari client diubah menjadi Access Point maka :

30 30 Gambar 3.19 Tampilan Penyimpanan Pengaturan Wireless Mode Access Point Pengaturan konfigurasi Access Point akan sampai pada tahap seperti dibawah ini : Gambar 3.20 Pengaturan Wireless Mode Access Point Sukses

31 31 Dengan menggunakan 3 buah Access Point dalam pengimplementasian sistem tersebut, perubahan IP address pada Access Point harus dilakukan agar IP Camera yang terpasang dapat bekerja dengan optimal. Perubahan IP address yang dilakukan adalah dari IP address bawaan yaitu menjadi : untuk Access Point ke untuk Access Point ke 3 Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : Klik Network pada pilihan basic setting dari Access Point. Pada bagian ini berfungsi untuk mengubah pengaturan LAN pada sebuah Access Point Ubah IP yang sebelumnya terdapat pada LAN tersebut dengan IP address yang anda inginkan Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

32 32 Gambar 3.21 Tampilan IP address Access Point 1 Gambar 3.22 Tampilan IP address Access Point 2 Gambar 3.23 Tampilan IP address Access Point 3 Hal terakhir yang dilakukan adalah merubah nama SSID (Service Set Identifier) pada Access Point agar lebih spesifik dan mudah dalam pengaksesan. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan :

33 33 Masuk pada bagian Basic Setting Klik wireless pada bagian tersebut Maka akan muncul beberapa pilihan, klik Basic setting yang terdapat dibawah tulisan wireless Setelah itu muncul tampilan wireless setting dan perubahan nama SSID dapat dilakukan pada bagian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 3.24 Perubahan Nama Pada Access Point b. Konfigurasi IP Camera Tahap kedua yang harus di lakukan adalah dengan melakukan konfigurasi pada IP Camera. Untuk mengkonfigurasi IP Camera, Hal pertama yang dilakukan adalah sebagai berikut : Pasanglah semua perangkat-perangkat IP Camera tersebut kedalam komputer agar IP Camera menyala.

34 34 Sambungkan kabel UTP dari IP Camera ke komputer setelah IP Camera menyala. Lakukan penginstalasian Software pendukung untuk IP Camera. Buka Intelligent IP Installer setelah melakukan penginstalasian software pendukung. IP Camera tersebut tidak akan terbaca jika Kabel UTP tidak dihubungkan dengan komputer Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 3.25 Intelligent IP Installer Langkah selanjutnya adalah :

35 35 Pada jaringan LAN komputer, pastikan pengaturan jaringan LAN tersebut DHCP. Tunggu beberapa saat pada Aplikasi Intelligent IP Installer. Setelah menunggu maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini Gambar 3.26 Intelligent IP Installer Langkah berikutnya adalah klik pilihan (yang diberi tanda merah pada gambar) dan klik button link to IE pada bagian dibawahnya. Berikut adalah tampilan pada IE :

36 36 Gambar 3.27 Pengaturan IP Camera Pada gambar diatas, username dan password standar dimasukkan yaitu username admin dan password juga admin. Setelah itu klik OK. Dan selanjutnya tinggal mengikuti petunjuk yang ada. Dengan melakukan petunjuk-petunjuk diatas maka sistem IP Camera tersebut sudah bisa dimasuki. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah sebagai berikut : Pertama akan muncul tampilan layar awal pada IP Camera. Untuk mengaktifkan sistem wireless pada IP Camera tersebut maka masuk pada bagian setting. Jika sudah mengklik bagian setting maka akan muncul tampilan home setting untuk IP Camera. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

37 37 Gambar 3.28 Tampilan awal IP Camera Gambar 3.29 Tampilan Home setting IP Camera Pada awalnya pengaturan wireless pada IP Camera tersebut masih dalam keadaan off. Jika ingin menggunakan wireless yang terdapat didalam IP Camera tersebut maka pengaturan wireless pada IP Camera tersebut haruslah diaktifkan terlebih dahulu. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

38 38 Klik setting, Klik basic, Muncul beberapa pilihan, kemudian cari pilihan untuk network, Muncul kembali beberapa pilihan dan klik wireless. Maka akan muncul pengaturan untuk wireless IP Camera tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 3.30 Pengaturan Wireless IP Camera Terlihat pada gambar diatas sistem wireless yang terdapat didalam IP Camera tersebut masih dalam keadaan off. Jika button on diklik maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini :

39 39 Gambar 3.31 Pengaturan wireless IP Camera Yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : Untuk bisa melakukan pengaturan WIFI tombol checklist pada manual setting harus di un-checklist terlebih dahulu. Mencari nama WIFI Access Point pada server yang sebelumnya telah diaktifkan dengan menekan tombol refresh atau ditunggu saja process loading nya. Setelah muncul salah satu WIFI, klik saja pada salah satu WIFI tersebut maka otomatis SSID akan tertulis sesuai dengan nama WIFI yang diklik. Status encryption pada IP Camera tersebut masih dalam keadaan DHCP (Dynamic IP ) Jika ingin menjadikan IP address pada IP Camera tersebut menjadi Static maka button use the following IP address diklik saja dan masukkan IP address static yang diinginkan selama masih satu jaringan dengan IP address yang didapatkan dari internet yang digunakan.

40 40 Setelah melakukan hal diatas klik saja button OK pada bagian bawah dan sistem wireless pada IP Camera tersebut telah aktif. c. Pengaturan Router Router yang digunakan berfungsi untuk mengakses internet dan agar IP Camera yang terpasang dapat dipantau dari mana saja. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : Sambungkan kabel internet pada router. Sambungkan kabel LAN dari router ke switch. Dari switch sambungkan kabel LAN ke LAN card server. Biasanya untuk internet yang menggunakan IP address DHCP sudah langsung bisa menggunakan internet jika dari pusat sudah diberikan akses kedalam router tersebut. Untuk dapat mengakses IP Camera tersebut maka IP address pada IP Camera tersebut harus di forwarding terlebih dahulu. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : Buka browser pada server Masukkan IP standar router tersebut yaitu kedalam browser untuk memasuki pengaturan router. Masukkan username dan password standar yaitu username admin, password admin. Klik OK untuk memasuki pengaturan router. Tampilan awalnya adalah sebagai berikut :

41 41 Gambar 3.32 Pengaturan Router Langkah selanjutnya adalah mengubah pengaturan ISP pada interface setup dari bridge mode menjadi Dynamic IP address agar status NAT pada advanced setup dapat aktif. Jika tidak mengaktifkan NAT terlebih dahulu maka Virtual server untuk IP forwarding tidak dapat dilakukan. setelah mengubah ISP tersebut maka klik button save pada bagian bawah.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 3.33 Pengaturan Router 2

42 42 Setelah melakukan interface setup langkah selanjutnya adalah melakukan advanced setup untuk pengaturan IP forwarding. Jika sudah memasuki advanced setup terlihat status NAT sudah aktif dan virtual server dapat dilakukan pengaturan. Untuk melakukan pengaturan IP forwarding klik virtual server tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 3.34 Pengaturan Router NAT Setelah Virtual server diklik maka akan muncul tampilan seperti berikut :

43 43 Gambar 3.35 Pengaturan Router Sebelum memasukkan IP tampilan pada box tersebut masih kosong. Setelah menginput IP address yang ingin diforwarding maka akan terlihat seperti gambar diatas. Terlihat pada gambar diatas IP address pada pool bus yang dapat diforwarding. Untuk menjaga kerahasiaan IP pada pool bus tersebut maka IP address yang terdapat pada gambar diatas harus disamarkan.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut. penempatan IP Camera ini sangat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Penempatan IP Camera A. Letak IP Camera Dalam melakukan penelitian ini pertama kali yang dilakukan adalah menentukan penempatan yang cocok untuk IP Camera tersebut.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor 1. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN 2. DASAR TEORI

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT)

PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT) PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT) A. TUJUAN 1. Mahasiswa mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi sebuah Access Point 3. Mahasiswa dapat mengukur beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek 3.2 Cara/Teknik Kerja Praktek BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan selama 1 bulan di PT INTI Bandung pada Divisi Sistem dan Teknologi Informasi mulai dari tanggal 19 Agustus 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 63 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Yang menjadi objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT. Solusi Corporindo Teknologi, PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada

BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK. Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada BAB III KEGIATAN PADA SAAT KERJA PRAKTEK 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan pada Sesko TNI, tepatnya pada komplek Sesko TNI. Yang berlokasi di Jalan R.A.A. Martanegara No.

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

Wireless LAN. Reesa akbar EEPIS-ITS

Wireless LAN. Reesa akbar EEPIS-ITS Wireless LAN Pertemuan 1 Reesa akbar EEPIS-ITS Wireless LAN Alternatif media network selain kabel Menggunakan Standar IEEE 802 Bekerja di Layer 2 (OSI Model) Aplikasi WirelessLAN Akses Role Perluasan Jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot

BAB 3 METODOLOGI. Melakukan Survey. Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User. Perancangan Jaringan Hotspot BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Berpikir Melakukan Survey Mengidentifikasi Masalah & Menganalisis Kebutuhan User Perancangan Jaringan Hotspot Perancangan Sistem Bandwidth Management Melakukan Uji Coba dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Konfigurasi Jaringan CV. SAGT Bandung CV. SAGT berencana memasang jaringan untuk menghubungkan 2 ruangan yaitu ruangan marketing dan Gudang. Dimana untuk bagian Marketing

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Pengaksesan Web Server Pengujian pengaksesan web server dilakukan dengan menguji kinerja dari program kelayakan sebagai user interface. 4.1.1 Tujuan Pengujian

Lebih terperinci

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM Menggunakan Wifi Access Point (WAP) sebenarnya gampang-gampang susah. Jika anda menggunakan modem dan WAP yang berbeda misalnya modem merek TP Link dan WAP

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem yang dirancang menggunakan 2 komponen utama yang menjadi pendukung, yaitu komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar kkelas XI Teknik Komputer dan Jaringan pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan dan Setting

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Sekolah Eksistensi Sekolah Tarsisius Vireta dimulai setelah Yayasan Bunda Hati Kudus (Kantor Pusat yang bertempat di Jakarta) berhasil mendirikan TK Tarsisius

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network, bisa juga kabel LAN. Salah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

CARA SETTING ACCESS POINT

CARA SETTING ACCESS POINT CARA SETTING ACCESS POINT Muhamad Satim muhamad.satim@raharja.info Abstrak Telah diketahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Ulang Jaringan Komputer Setelah ditentukannya solusi masalah yakni dengan menambah akses point dan menambah kabel utp untuk 2 PC baru diruangan operasional, maka

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini. BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Proses Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini. Langkah pertama adalah melakukan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap bagian-bagian

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek

BAB III PEMBAHASAN Jadwal kerja praktek Tabel 3.1 Jadwal kerja praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan kerja Praktek Kegiatan kerja praktek dilakukan oleh penulis selama satu bulan di Kantor Seskoau mulai dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 20 Sepember 2011, setiap hari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router

Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router Cisco ADSL dan SHDSL Modem Router Seperti telah dijelaskan sebelumnya, koneksi lewat layanan ADSL memerlukan suatu peralatan yang dinamakan ADSL modem dan layanan SHDSL memerlukan peralatan yang dinamakan

Lebih terperinci

BAB 4. Perancangan dan Implementasi

BAB 4. Perancangan dan Implementasi BAB 4 Perancangan dan Implementasi 4.1 Perancangan Sistem Sistem pemantau ini dirancang dengan menggunakan 23 kamera yang akan dibagi menjadi tiga bagian kamera P dengan 9 kamera, kamera RL dengan total

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

Step by Step Konfigurasi Hostpot Mikrotik Pada VirtualBox

Step by Step Konfigurasi Hostpot Mikrotik Pada VirtualBox Step by Step Konfigurasi Hostpot Mikrotik Pada VirtualBox Disusun : I Wayan Abyong, S.ST abyongid@yahoo.com Blog : abyongroot.wordpress.com Melakukan konfigurasi Hotspot dengan Mikrotik pada Router Board

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN TANDA LULUS... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... vix DAFTAR

Lebih terperinci

Membuat Jaringan WiFi dengan Access Point Linksys WAP610N Pada Small Office

Membuat Jaringan WiFi dengan Access Point Linksys WAP610N Pada Small Office Membuat Jaringan WiFi dengan Access Point Linksys WAP610N Pada Small Office Dengan semakin berkembangnya Teknologi Informasi dan semakin meningkatnya kebutuhan komunikasi global, sehingga diperlukan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan PT. Smailling

Lebih terperinci

Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD)

Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD) Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD) ISBN : 979-757-106-8 Harga : Rp26.000 Untuk membentuk

Lebih terperinci

TUTORIAL SETTING GABUNGAN ACCESS POINT TL WA601G DAN MODEM SPEEDY DALAM SATU SERVER di windows XP

TUTORIAL SETTING GABUNGAN ACCESS POINT TL WA601G DAN MODEM SPEEDY DALAM SATU SERVER di windows XP TUTORIAL SETTING GABUNGAN ACCESS POINT TL WA601G DAN MODEM SPEEDY DALAM SATU SERVER di windows XP Ketika si boss memutuskan untuk memasang access point di perusahaan agar laptop dia dan tamu yang datang

Lebih terperinci

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Ahmad Zilly A zillyassirry@gmail.com Abstrak Teknologi wireless LAN merupakan sebuah perangkat yang sangat fleksibel karena dapat dioptimalkan pada

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR

PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR PANDUAN INSTALASI KOMPUTER CLIENT / KOMPUTER OPERATOR SIADPA-POLA BINDALMIN Jakarta, 21 des 2007 DAFTAR ISI A. KEBUTUHAN SISTEM... B. INSTALASI SISTEM OPERASI... C. INSTALASI JARINGAN... D. INSTALASI LAPORAN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini secara rinci akan membahas mengenai langkah-langkah yang diterapkan terhadap rancangan infrastruktur jaringan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

Membuat File Server Sederhana Dengan Turnkey File Server

Membuat File Server Sederhana Dengan Turnkey File Server Membuat File Server Sederhana Dengan Turnkey File Server Kenapa saya harus memakai file server? Apakah harddisk PC saya penuh? Apakah khawatir file-file saya rusak karena virus? Pertama, Management file

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menampilkan screenshot hasil perancangan yang akan dikerjakan pada Kantor MPC (Mail Processing Centre) Pt. Pos Indonesia.

Lebih terperinci

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI Metode Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Di dalam penelitian ini telah dilakukan observasi untuk mengetahui masalah ataupun keluhan yang dihadapi oleh customer maupun PT. Legreen itu sendiri. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.3 Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan 36 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata Perancangan yang dilakukan berdasarkan observasi lapangan dan permintaan dari pihak Dinas Pariwisata Kota Batu sebagai perluasan dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan BAB 5 IMPLEMENTASI 5.1 Jadwal Implementasi Sistem Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan pengoperasiannya. Jadwal dari rencana implementasi adalah sebagai berikut : Tabel

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Area Cianjur yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 14 Cianjur. Adapun pelaksanaan

BAB III PEMBAHASAN. Area Cianjur yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 14 Cianjur. Adapun pelaksanaan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di PT Telekomunikasi Indonesia divisi IS Area Cianjur yang beralamat di Jalan Siliwangi No. 14 Cianjur. Adapun pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi monitoring status jaringan berbasis web ini dapat berjalan pada beberapa platform operasi sistem seperti windows dan linux dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

Pengelolaan Jaringan Sekolah

Pengelolaan Jaringan Sekolah Pengelolaan Jaringan Sekolah ( Mikrotik dan Access Point) PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND

BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND BERBAGI KONEKSI INTERNET BROADBAND April 2010 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Pendahuluan Pada umumnya akses Internet broadband untuk pelanggan individual hanya dapat diberikan kepada

Lebih terperinci

IndoChip Network Aman dan Murah. Proposal

IndoChip Network Aman dan Murah. Proposal IndoChip Network Aman dan Murah Proposal Penawaran Pembuatan Jaringan Komputer Untuk Perusahaan: Network Management System (NAM), Hotspot Area Management, Wireless, Instalasi Router / Server dll. Latar

Lebih terperinci

Setting IP Camera Edimax

Setting IP Camera Edimax Setting IP Camera Edimax Sasaran Pelanggan dapat mendeteksi dan mengganti IP Address Camera Pelanggan dapat mengganti IP address dan port number Pelanggan dapat mengakses IP Camera dari IP Lokal atau dari

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Jadwal kerja praktek yang dilaksanakan meliputi lokasi dan waktu pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : a. Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek Tempat kerja

Lebih terperinci

Materi bab II TIK Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga

Materi bab II TIK Kelas XI SMA Negeri 1 Salatiga Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi : Mendeskripsikan cara akses Internet A. Sebutkan spesifikasi miniman komputer yang digunakan untuk akses

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Rantai Nilai Semakin ketatnya persaingan saat ini menyebabkan PT. Tristara Makmur harus mengoptimalkan setiap aspek yang ada di dalam perusahaan tersebut. Salah

Lebih terperinci

4.2 Prosedur Permintaan Instalasi Layanan Internet Speedy

4.2 Prosedur Permintaan Instalasi Layanan Internet Speedy BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Proses Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam pembuatan pedoman pelayanan instalasi ini. Langkah pertama adalah melakukan wawancara. Wawancara dilakukan

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Demikian kami sampaikan perkenalan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Kepada Yth. Bapak/Ibu Manager Purchassing/Engineering Di Tempat Perihal : Proposal Security Sytem CCTV IP Camera Arecont Dengan hormat, Perusahaan kami bergerak di spesialis produk security system, dengan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Implementasi Perangkat Lunak Dalam implementasi aplikasi alat pengendali rumah jarak jauh (smart home) penulis tidak mengunakan ip public/vpn melainkan menggunakan

Lebih terperinci

VPN (Virtual Private Network)

VPN (Virtual Private Network) VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam penerapan aplikasi web penjualan ini pada PD Berkat Cahaya Kontraktor, maka sarana-sarana yang dibutuhkan untuk menjalankannya harus tersedia. Sarana-sarana

Lebih terperinci

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

Fungsi Acces Point. 12:01 Network Fungsi Acces Point 12:01 Network Fungsi Access Point Bisa disebut sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel pada client/tetangga

Lebih terperinci

Konfigurasi Dasar Wireless LAN

Konfigurasi Dasar Wireless LAN Modul 11 Percobaan 3 Konfigurasi Dasar Wireless LAN 11.1 Tujuan - Menjelaskan Mode yang ada pada WLAN - Menjelaskan Konfigurasi WLAN - Mengetahui Indikator Kerja WLAN 11.2 Peralatan - Wireless Access Point

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Access point disingkat dengan AP merupakan suatu tempat yang menjadi pusat dari beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem inventaris perangkat keras di PT. Kartika Buana Ayu (pihak pengelola gedung

Lebih terperinci

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE

KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE KONFIGURASI HOTSPOT DENGAN MICROTIK VIA VMWARE 1. Siapkan sebuah PC serta virtual machine yang sudah terinstall Windows XP [client] dan Mikrotik [router]. 2. Setting vmnet, pada XP virtual gunakan vmnet2,

Lebih terperinci

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 Jo-danang.web.id 1. Soal ukk p2 SOAL/TUGAS Gambar 1 Topologi UKK P2 Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan. Tugas anda sebagai seorang teknisi

Lebih terperinci

Mengeset IP Address Switch DLINK DES 3526 Oleh Happy Chandraleka (a.k.a. ÇäkrabiRâwÄ)

Mengeset IP Address Switch DLINK DES 3526 Oleh Happy Chandraleka (a.k.a. ÇäkrabiRâwÄ) Mengeset IP Address Switch DLINK DES 3526 Oleh Happy Chandraleka (a.k.a. ÇäkrabiRâwÄ) cakrabirawa@mail.ru Switch merupakan suatu perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan banyak komputer ke

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Jaringan Nirkabel

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Jaringan Nirkabel Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Jaringan Nirkabel Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A.

Lebih terperinci

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2007 MODUL 4 PRAKTIKUM JARINGAN HYBRID Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Prototipe Pemantau Dan Pengendali Lampu Lalu Lintas Berbasis µcat89s52

Prototipe Pemantau Dan Pengendali Lampu Lalu Lintas Berbasis µcat89s52 29 Prototipe Pemantau Dan Pengendali Lampu Lalu Lintas Berbasis µcat89s52 Muhammad Saleh 1) dan Havizul 2) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura e-mail : msaleh_teuntan@yahoo.com

Lebih terperinci

Tutorial membuat jaringan lokal sederhana dengan Windows XP

Tutorial membuat jaringan lokal sederhana dengan Windows XP Tutorial membuat jaringan lokal sederhana dengan Windows XP By Awang (fajri_9636@yahoo.com) Tutorial ini bisa diakses di http://awank.web.ugm.ac.id Sebuah jaringan mungkin akan Anda butuhkan jika Anda

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

KONFIGURASI KONEKSI DATA DIREKTORI LABORATORIUM DENGAN LOCAL AREA NETWORK

KONFIGURASI KONEKSI DATA DIREKTORI LABORATORIUM DENGAN LOCAL AREA NETWORK KONFIGURASI KONEKSI DATA DIREKTORI LABORATORIUM DENGAN LOCAL AREA NETWORK Aplikasi Dirlab diharapkan disetting dalam jaringan; karena tujuan dari pengembangan aplikasi ini adalah untuk memungkinkan pengguna

Lebih terperinci

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO I. Pendahuluan Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka perusahaan tempat kami bekerja sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem siteto-site VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan

Lebih terperinci

Petunjuk Pengoperasian IP Kamera Silicon seri F

Petunjuk Pengoperasian IP Kamera Silicon seri F Petunjuk Pengoperasian IP Kamera Silicon seri F [by Technical Support] Kebutuhan Sistem Minimum : CPU: Pentium 1.6 GHz Memory: 256MB Audio card: untuk audio monitor, dua jalur komunikasi Hard Disk : untuk

Lebih terperinci

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot BAB XIII Wireless LAN dan Hotspot Hotspot (Wi-Fi) adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada lokasi-lokasi publik seperti taman, perpustakaan, restoran ataupun bandara. Pertama kali

Lebih terperinci

Konfigurasi LAN dan Wireless Connection Pada Laptop Server dan Client

Konfigurasi LAN dan Wireless Connection Pada Laptop Server dan Client L-1 Konfigurasi LAN dan Wireless Connection Pada Laptop Server dan Client A. Laptop Client Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan AP untuk koneksi antar jaringan computer secara wireless adalah

Lebih terperinci

Tugas Manajemen Komputer

Tugas Manajemen Komputer Tugas Manajemen Komputer D I S U S U N OLEH : Ahmad Fitri Rashad 09121001023 SISTEM KOMPUTER FAKULTAS KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA TAHUN AJARAN 2015 / 2016 GFI WirelessSentry Wireless Network

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN

BAB III RANCANG BANGUN BAB III RANCANG BANGUN 3.1 Gambaran Umum IP Camera Seiring dengan perubahan jaman yang semakin modern dan teknologi yang terus berkembang pesat, maka manusia semakin terdorong untuk menciptakan berbagai

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Switch dengan 36 port 2. Dua Krimping Tools meter kabel UTP Konektor RJ Lan Tester

BAB III PEMBAHASAN Switch dengan 36 port 2. Dua Krimping Tools meter kabel UTP Konektor RJ Lan Tester BAB III PEMBAHASAN 3.1. Analisis Analisa dibutuhkan untuk mengevaluasi masalah jaringan yang ada agar dapat berjalan dengan baik dan benar. Analisis merupakan bagian terpenting karena merupakan inti dari

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT Latar Belakang Walaupun internet sudah menjadi suatu kebutuhan bagi para penggunanya. Namun,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair

BAB IV PEMBAHASAN Teknik Pengkabelan Twisted Pair BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Teknik Pengkabelan Twisted Pair Pengkabelan Twisted Pair menggunakan sebuah konektor Registered Jack (RJ). Adapun konektor RJ untuk kabel UTP CAT5/5 enchanced adalah RJ-45. Hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dimana suatu tempat tetap aman dan terawasi walaupun

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dimana suatu tempat tetap aman dan terawasi walaupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Saat ini teknologi sudah sangat berkembang pesat, demikian juga di Indonesia. Salah satunya teknologi yang semakin berkembang pesat yaitu di bidang pemantauan

Lebih terperinci

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS

Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS ` 2012 Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis Penyelenggaraan CBT Panduan Teknis 0.1-ALL SETTINGS PENYELENGGARAAN CBT (LINUX, MIKROTIK, SERVER, WORKSTATION, NETWORKING, UTILITIES, ENVIRONMENT)

Lebih terperinci

SNIFFING PASSWORD MENGGUNAKAN APLIKASI CAIN AND ABEL PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK. Disusun Oleh : Very Dwi Primajaya Teknik Informatika

SNIFFING PASSWORD MENGGUNAKAN APLIKASI CAIN AND ABEL PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK. Disusun Oleh : Very Dwi Primajaya Teknik Informatika SNIFFING PASSWORD MENGGUNAKAN APLIKASI CAIN AND ABEL PADA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK Disusun Oleh : Very Dwi Primajaya 58411862 Teknik Informatika Abstraksi Very Dwi Primajaya, 58411862 Sniffing Password

Lebih terperinci

Vol. VII Nomor 22 Maret Jurnal Teknologi Informasi ISSN :

Vol. VII Nomor 22 Maret Jurnal Teknologi Informasi ISSN : \ SISTEM PENGAMANAN DAN PEMANTAUAN JARINGAN HOTSPOT DENGAN IDENTIFIKASI MAC ADDRESS DI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Jackman Toii Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

Nelson Butar Butar website : ditulis pada tanggal pkl Wib di kos-kosan, Jaksel.

Nelson Butar Butar website :  ditulis pada tanggal pkl Wib di kos-kosan, Jaksel. Tutorial Tips & Trik Windows Berbagi Koneksi Internet antar Komputer (Ad-Hoc) via Wi-Fi Nelson Butar Butar website : www.sumbacyber.com nelson1987man@yahoo.com ditulis pada tanggal 06-12-2012 pkl. 10.33

Lebih terperinci

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel Modul 12 Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel 12.1 Tujuan - Mengetahui cara membangun wired network - Mengetahui cara membangun wireless network - Mengetahui cara interkoneksi antara jaringan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada Bab sebelumnya dijelaskan tentang perancangan aplikasi jasa sewa gug penyimpanan makanan dingin menggunakan bahasa pemrograman php berbasis

Lebih terperinci