Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya"

Transkripsi

1 SA Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui SA Paket 00.indb //0 0:: AM

2 STANDAR AUDIT PENGINDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN RISIKO KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL MELALUI PEMAHAMAN ATAS ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten), atau (ii) Januari 0 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten.) DAFTAR ISI Paragraf Pendahuluan Ruang Lingkup... Tanggal Efektif... Tujuan... Definisi... Ketentuan Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait... 0 yang Diharuskan, termasuk Pengendalian Internal Entitas... Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan penyajian Material... Dokumentasi... Materi Penerapan dan Penjelasan Lain Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait... A A yang Diharuskan, termasuk Pengendalian Internal Entitas... A A0 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan penyajian Material... A0 0 Dokumentasi... A Lampiran : Komponen Pengendalian Internal Lampiran : Kondisi dan Peristiwa yang Dapat Mengindikasikan Risiko Kesalahan penyajian Material Standar Audit ( SA ), Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan penyajian Material Melalui harus dibaca bersamaan dengan SA 00, Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit. ii SA Paket 00.indb //0 0:: AM

3 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pendahuluan Ruang Lingkup. Standar Audit ( SA ) ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas. Tanggal Efektif. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten), atau (ii) Januari 0 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain Emiten. Tujuan. Tujuan auditor adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, apakah karena kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas, oleh karena itu menyediakan suatu dasar untuk merancang dan mengimplementasikan respons terhadap risiko yang ditetapkan atas kesalahan penyajian material tersebut. Definisi. Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna sebagai diuraikan di bawah ini: (a) Asersi: Representasi oleh manajemen, secara eksplisit atau dengan cara lain, yang terkandung dalam laporan keuangan, yang dipakai oleh auditor untuk mempertimbangkan berbagai jenis kesalahan penyajian potensial yang mungkin terjadi. (b) Risiko bisnis: Suatu risiko sebagai akibat dari kondisi, peristiwa, keadaan, tindakan atau tidak adanya tindakan signifikan yang dapat berdampak negatif terhadap kemampuan entitas dalam mencapai tujuannya dan SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

4 dalam melaksanakan strateginya, atau dari penetapan sasaran dan strategi yang tidak tepat. (c) Pengendalian internal: Proses yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, manajemen, dan personel lain untuk menyediakan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan suatu entitas yang berkaitan dengan keandalan pelaporan keuangan, efisiensi dan efektivitas operasi, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Istilah pengendalian mengacu pada setiap aspek dari satu atau lebih komponen pengendalian internal. (d) Prosedur penilaian risiko: Prosedur audit yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas, untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material, apakah karena kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi. (e) Risiko signifikan: Suatu risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai yang, dalam pertimbangan auditor, memerlukan pertimbangan audit khusus. Ketentuan Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait. Auditor harus melaksanakan prosedur penilaian risiko untuk menyediakan suatu dasar bagi pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material pada tingkat laporan keuangan dan asersi. Namun, prosedur penilaian risiko semata tidak menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat sebagai dasar opini audit. (Ref: Para. A A). Prosedur penilaian risiko harus mencakup berikut: (a) Permintaan keterangan dari manajemen, dan personel lain dalam entitas yang menurut pertimbangan auditor kemungkinan memiliki informasi yang mungkin membantu dalam mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material karena kecurangan atau kesalahan. (Ref: Para. A) SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

5 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui (b) Prosedur analitis. (Ref: Para. A A0) (c) Observasi dan inspeksi. (Ref: Para. A). Auditor harus mempertimbangkan apakah informasi yang diperoleh dari proses penerimaan atau keberlanjutan hubungan dengan klien relevan untuk mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material.. Jika rekan perikatan telah melaksanakan perikatan lain untuk entitas tersebut, rekan perikatan harus mempertimbangkan apakah informasi yang diperoleh relevan untuk mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material.. Jika auditor bermaksud untuk menggunakan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dengan entitas tersebut dan dari prosedur audit yang dilaksanakan dalam audit sebelumnya, auditor harus menentukan apakah informasi tersebut relevan dengan audit kini. (Ref: Para. A A) 0. Rekan perikatan dan anggota kunci tim perikatan harus mendiskusikan kerentanan laporan keuangan entitas terhadap kesalahan penyajian material, dan penerapan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku terhadap fakta dan kondisi entitas tersebut. Rekan perikatan harus menentukan hal mana yang dikomunikasikan kepada anggota tim perikatan yang tidak terlibat dalam diskusi. (Ref: Para. A A) yang Diharuskan, Termasuk Pengendalian Internal Entitas Entitas dan Lingkungannya. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut: (a) Faktor-faktor industri, peraturan, dan eksternal lain termasuk kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. (Ref: Para. A A) (b) Sifat entitas, termasuk: (i) Operasinya; (ii) Struktur kepemilikan dan tata kelolanya; (iii) Jenis investasi yang dilakukan dan yang rencananya akan dilakukan oleh entitas, termasuk investasi dalam entitas bertujuan khusus; dan SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

6 (iv) Cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana entitas tersebut dibiayai, untuk memungkinkan auditor memahami golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang diharapkan ada dalam laporan keuangan. (Ref: Para. A A) (c) Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh entitas, termasuk alasan perubahannya. Auditor harus mengevaluasi apakah kebijakan akuntansi entitas adalah tepat untuk bisnisnya dan konsisten dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam industri yang relevan. (Ref: Para. A) (d) Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang dapat menimbulkan risiko kesalahan penyajian material. (Ref: Para. A A) (e) Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan entitas. (Ref: Para. A A) Pengendalian Internal Entitas. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas pengendalian internal yang relevan dengan audit. Meskipun sebagian besar pengendalian yang relevan dengan audit kemungkinan berhubungan dengan pelaporan keuangan, namun tidak semua pengendalian yang berhubungan dengan pelaporan keuangan relevan dengan audit. Ini merupakan hal yang berkaitan dengan pertimbangan profesional auditor apakah suatu pengendalian, secara individual atau bersamasama dengan yang lain, merupakan hal yang relevan dengan audit. (Ref: Para. A A) Sifat dan Luas Pemahaman atas Pengendalian yang Relevan. Pada waktu memperoleh suatu pemahaman tentang pengendalian yang relevan dengan audit, auditor harus mengevaluasi rancangan pengendalian tersebut dan menentukan apakah pengendalian tersebut telah diimplementasikan, dengan melaksanakan prosedur sebagai tambahan terhadap permintaan keterangan dari personel entitas. (Ref: Para. A A) SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

7 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Komponen Pengendalian Internal Lingkungan pengendalian. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas lingkungan pengendalian. Sebagai bagian dari pemerolehan pemahaman ini, auditor harus mengevaluasi apakah: (a) Manajemen, dengan pengawasan dari pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, telah menciptakan dan memelihara suatu budaya jujur dan perilaku etis; dan (b) Kekuatan dalam unsur lingkungan pengendalian secara kolektif menyediakan fondasi yang semestinya untuk komponen lain pengendalian internal, dan apakah komponen lain tersebut tidak dirusak oleh defisiensi dalam lingkungan pengendalian. (Ref: Para. A A) Proses penilaian risiko entitas. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang apakah entitas memiliki suatu proses untuk: (a) Mengidentifikasi risiko bisnis yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan; (b) Mengestimasi signifikansi risiko; (c) Menentukan kemungkinan terjadinya risiko tersebut; dan (d) Memutuskan tentang tindakan untuk menangani risiko tersebut. (Ref: Para. A). Jika entitas telah menetapkan proses tersebut di atas (disebut selanjutnya sebagai proses penilaian risiko entitas ), auditor harus memperoleh pemahaman tentang proses tersebut dan hasilnya. Jika auditor mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material yang gagal diidentifikasi oleh manajemen, maka auditor harus mengevaluasi apakah terdapat suatu jenis risiko yang diharapkan oleh auditor akan teridentifikasi oleh proses penilaian risiko entitas tersebut. Jika terdapat risiko semacam itu, maka auditor harus memperoleh pemahaman tentang mengapa proses tersebut gagal mengindentifikasinya, dan mengevaluasi apakah proses tersebut sudah tepat atau menentukan apakah terdapat suatu defisiensi signifikan dalam pengendalian internal yang berkaitan dengan proses penilaian risiko entitas. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

8 Jika entitas belum menetapkan proses tersebut di atas atau memiliki suatu proses khusus (ad hoc), maka auditor harus mendiskusikan dengan manajemen tentang apakah risiko bisnis yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan telah diidentifikasi dan bagaimana risiko tersebut ditangani. Auditor harus mengevaluasi apakah ketiadaan proses penilaian risiko yang didokumentasi sudah tepat sesuai dengan kondisinya, atau menentukan apakah ketiadaan tersebut merupakan suatu defisiensi signifikan dalam pengendalian internal (Ref: Para. A0) Sistem informasi, termasuk proses bisnis yang terkait, yang relevan dengan pelaporan keuangan, dan komunikasi. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang sistem informasi, termasuk proses bisnis yang terkait, yang relevan dengan pelaporan keuangan, termasuk hal-hal sebagai berikut: (a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan terhadap laporan keuangan; (b) Prosedur, baik dalam teknologi informasi maupun sistem manual, yang olehnya transaksi dimulai, dicatat, diproses, dan dikoreksi sebagaimana mestinya, ditransfer ke buku besar, dan dilaporkan dalam laporan keuangan; (c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun spesifik dalam laporan keuangan yang digunakan untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi; hal ini mencakup koreksi terhadap informasi yang salah dan bagaimana informasi tersebut ditransfer ke buku besar. Catatan tesebut dapat dalam bentuk manual atau elektronis; (d) Bagaimana sistem informasi menangkap peristiwa dan kondisi (selain transaksi) yang signifikan terhadap laporan keuangan; (e) Proses pelaporan keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan entitas, termasuk estimasi akuntansi dan pengungkapan yang signifikan; dan (f) Pengendalian di sekitar entri jurnal, termasuk entri jurnal nonstandar yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak berulang atau tidak biasa, atau penyesuaian. (Ref: Para. A A) SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

9 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang bagaimana entitas mengomunikasikan peran dan tanggung jawab pelaporan keuangan serta hal-hal signifikan yang berkaitan dengan pelaporan keuangan, termasuk: (Ref: Para. A A) (a) Komunikasi antara manajemen dengan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola; dan (b) Komunikasi eksternal, seperti dengan otoritas pengatur. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit 0. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit, yaitu aktivitas pengendalian yang dipandang perlu oleh auditor untuk dipahami agar dapat menilai risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi dan merancang prosedur audit lebih lanjut yang responsif terhadap risiko yang dinilai. Suatu audit tidak membutuhkan suatu pemahaman tentang seluruh aktivitas pengendalian yang terkait dengan setiap golongan transaksi signifikan, saldo akun, dan pengungkapan dalam laporan keuangan atau tentang setiap asersi yang relevan dengannya. (Ref: Para. A A). Dalam memahami aktivitas pengendalian entitas, auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang bagaimana entitas telah merespons terhadap risiko yang timbul dari teknologi informasi. (Ref: Para. A A) Pemantauan atas pengendalian. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang aktivitas utama yang digunakan oleh entitas untuk memantau pengendaian internal atas pelaporan keuangan, termasuk yang berkaitan dengan aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit, dan bagaimana entitas melaksanakan tindakan perbaikan terhadap defisiensi dalam pengendaliannya. (Ref: Para. A A00) SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

10 Jika entitas memiliki fungsi audit internal, maka auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang hal-hal di bawah ini untuk menentukan apakah fungsi tersebut kemungkinan relevan dengan audit: (a) Sifat tanggung jawab fungsi audit internal dan bagaimana fungsi tersebut cocok dengan struktur organisasi entitas; dan (b) Aktivitas yang dilakukan atau yang akan dilakukan oleh fungsi audit internal. (Ref: Para. A0 A0). Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang sumber informasi yang digunakan dalam aktivitas pemantauan entitas, dan dasar bagi manajemen untuk mempertimbangkan apakah informasi tersebut cukup dapat diandalkan untuk tujuan tersebut. (Ref: Para. A0) Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material. Auditor harus mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material pada: (a) Tingkat laporan keuangan; dan (Ref: Para. A0 A0) (b) Tingkat asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan, (Ref: Para. A0 A) untuk menyediakan suatu basis bagi perancangan dan pelaksanaan prosedur audit lanjutan.. Untuk tujuan ini, auditor harus: (a) Mengidentifikasi risiko sepanjang proses pemerolehan pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian relevan yang berkaitan dengan risiko, dan dengan mempertimbangkan golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan dalam laporan keuangan; (Ref: Para. A A) (b) Menilai dan mengidentifikasi risiko, serta mengevaluasi apakah risiko tersebut berkaitan secara lebih pervasif Istilah fungsi audit internal didefinisikan dalam paragraf (a) dari SA 0, Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal, sebagai: Suatu aktivitas penilaian yang ditetapkan atau disediakan sebagai suatu fungsi jasa bagi entitas. Fungsinya mencakup, antara lain, pemeriksaan, pengevaluasian, dan pemantauan kecukupan dan efektivitas pengendalian internal. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

11 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui terhadap laporan keuangan secara keseluruhan dan secara potensial memengaruhi banyak asersi; (c) Menghubungankan risiko yang diidentifikasi dengan apa yang bisa menjadi salah (what can go wrong) pada tingkat asersi, dengan memperhitungkan pengendalian relevan yang hendak diuji oleh auditor; dan (Ref: Para. A-A) (d) Mempertimbangkan kemungkinan kesalahan penyajian, termasuk kemungkinan kesalahan penyajian multipel,dan apakah potensi kesalahan penyajian yang besar tersebut dapat mengakibatkan suatu kesalahan penyajian material. Risiko yang Membutuhkan Pertimbangan Audit Khusus. Sebagai bagian dari penilaian risiko sebagaimana dijelaskan dalam paragraf, auditor harus menentukan apakah risiko yang diidentifikasi adalah, menurut pertimbangan auditor, suatu risiko yang signifikan. Dalam melakukan pertimbangan tersebut, auditor tidak boleh memperhitungkan pengaruh pengendalian yang diidentifikasi terkait dengan risiko tersebut.. Dalam melakukan pertimbangan atas penentuan suatu risiko sebagai risiko yang signifikan (significant risks), auditor harus mempertimbangkan paling tidak hal-hal sebagai berikut: (a) Apakah risiko tersebut merupakan suatu risiko kecurangan; (b) Apakah risiko tersebut terkait dengan perkembangan terkini yang signifikan dalam bidang ekonomi, akuntansi, atau lainnya, dan oleh karena itu, membutuhkan perhatian spesifik; (c) Kompleksitas transaksi; (d) Apakah risiko tersebut melibatkan transaksi signifikan dengan pihak yang berelasi; (e) Derajat subjektivitas dalam pengukuran informasi keuangan yang berkaitan risiko, terutama pengukuran yang melibatkan ketidakpastian pengukuran yang luas; dan (f) Apakah risiko tersebut melibatkan transaksi signifikan yang terjadi di luar kegiatan bisnis normal entitas, atau yang tampaknya tidak biasa. (Ref. Para. A A) SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

12 Jika auditor telah menentukan bahwa terdapat suatu risiko signifikan, auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang pengendalian entitas, termasuk aktivitas pengendalian yang relevan dengan risiko tersebut. (Ref: Para. A A) Risiko ketika Prosedur Subtantif Semata Tidak Menyediakan Bukti Audit yang Cukup dan Tepat 0. Sehubungan dengan beberapa risiko, auditor dapat memutuskan bahwa adalah tidak mungkin atau tidak praktis untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat hanya dari prosedur substantif. Risiko seperti itu dapat berkaitan dengan pencatatan yang tidak akurat atau tidak lengkap atas golongan transaksi atau saldo akun yang rutin dan signifikan, yaitu yang karakteristiknya sering memperbolehkan pengolahan dengan otomatisasi yang tinggi dengan sedikit atau tanpa intervensi manual. Dalam kasus tersebut, pengendalian entitas atas risiko tersebut adalah relevan dengan audit, dan auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang hal tersebut. (Ref: Para. A A) Revisi Penilaian Risiko. Penilaian risiko auditor atas risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi dapat berubah selama pelaksanaan audit, sejalan dengan diperolehnya bukti audit tambahan. Dalam kondisi ketika auditor memperoleh bukti audit dari pelaksanaan prosedur audit lanjutan, atau ketika informasi baru diperoleh, yang kedua bukti tersebut tidak konsisten dengan bukti audit awal yang menjadi dasar penilaian, auditor harus merevisi penilaian tersebut, dan oleh karena itu, memodifikasi prosedur audit lanjutan yang direncanakan sebelumnya. (Ref: Para. A0) Dokumentasi. Auditor harus memasukkan ke dalam dokumentasi audit: (a) Diskusi di antara tim perikatan sebagaimana diharuskan oleh paragraf 0, dan keputusan signifikan yang dicapai; (b) Unsur kunci atas pemahaman yang diperoleh tentang setiap aspek entitas dan lingkungannya yang tercantum dalam paragraf dan setiap komponen pengendalian SA 0, Dokumentasi Audit, paragraf dan A. SA.0 SA Paket 00.indb 0 //0 0:: AM

13 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui internal yang tercantum dalam paragraf ; sumber informasi yang digunakan dalam memperoleh pemahaman tersebut; dan prosedur penilaian risiko yang dilaksanakan; (c) Risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi sebagaimana yang diharuskan oleh paragraf ; dan (d) Risiko yang teridentifikasi, dan pengendalian yang berkaitan yang atasnya auditor telah memperoleh suatu pemahaman, sebagai hasil dari ketentuan dalam paragraf 0. (Ref: Para. A A) *** Penerapan dan Materi Penjelasan Lain Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait (Ref: Para. ) A. Pemerolehan suatu pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas (selanjutnya disebut sebagai pemahaman atas entitas ) merupakan suatu proses pengumpulan, pemutakhiran, dan penganalisisan informasi secara berkelanjutan dan dinamis sepanjang audit. Pemahaman menetapkan suatu kerangka acuan yang di dalamnya auditor merencanakan audit dan melaksanakan keputusan profesional sepanjang audit, sebagai contoh, ketika: Penilaian risiko kesalahan penyajian material laporan keuangan; Penentuan materialitas berdasarkan SA 0; Pertimbangan ketepatan pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi, dan kecukupan pengungkapan laporan keuangan; Pengidentifikasian bidang-bidang yang mungkin memerlukan pertimbangan khusus, sebagai contoh, transaksi pihak yang berelasi, ketepatan manajemen dalam menggunakan asumsi kelangsungan hidup, atau pertimbangan atas tujuan bisnis transaksi; SA 0, Materialitas dalam tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

14 Pengembangan ekspektasi untuk digunakan ketika melakukan prosedur analitis; Respons terhadap penilaian risiko kesalahan penyajian material, termasuk perancangan dan pelaksanaan prosedur audit lebih lanjut untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat; dan Pengevaluasian atas kecukupan dan ketepatan bukti audit yang diperoleh, seperti ketepatan asumsi dan representasi tertulis maupun tidak tertulis dari manajemen. A. Informasi yang diperoleh dari pelaksanaan prosedur penilaian risiko dan aktivitas terkait dapat digunakan oleh auditor sebagai bukti audit untuk mendukung penilaian risiko kesalahan penyajian material. Di samping itu, auditor dapat memperoleh bukti audit tentang golongan transaksi, saldo akun, atau pegungkapan, dan asersi yang terkait, serta tentang efektivitas operasi pengendalian, meskipun prosedur tersebut tidak secara spesifik direncanakan sebagai prosedur substantif atau sebagai pengujian pengendalian. Auditor juga dapat memilih untuk melaksanakan prosedur substantif atau pengujian pengendalian secara bersamaan dengan prosedur penilaian risiko karena adalah efisien untuk melaksanakan hal tersebut. A. Auditor menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan luas pemahaman yang diharuskan. Pertimbangan utama auditor adalah apakah pemahaman yang telah diperoleh tersebut adalah cukup untuk memenuhi tujuan yang dinyatakan dalam SA ini. Kedalaman pemahaman secara keseluruhan yang dituntut dari auditor adalah lebih rendah daripada yang dimiliki oleh manajemen entitas dalam pengelolaan entitas. A. Risiko yang harus dinilai mencakup baik risiko karena kesalahan maupun risiko karena kecurangan, dan keduanya dicakup dalam SA ini. Namun, signifikansi kecurangan adalah sedemikian penting sehingga ketentuan dan panduan lebih lanjut dimasukkan dalam SA 0 yang berkaitan dengan prosedur penilaian risiko dan aktivitas terkait untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

15 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material karena kecurangan. A. Meskipun auditor dituntut untuk melaksanakan semua prosedur penilaian risiko yang dijelaskan dalam paragraf dalam pelaksanaan pemerolehan pemahaman entitas yang diharuskan (lihat paragraf ), auditor tidak dituntut untuk melaksanakan semua prosedur untuk setiap aspek pemahaman tersebut. Prosedur lain dapat dilaksanakan jika informasi yang harus diperoleh dari prosedur tersebut kemungkinan bermanfaat dalam mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material. Contoh prosedur tersebut mencakup: Penelaahan atas informasi yang diperoleh dari sumber eksternal seperti jurnal ekonomi dan perdagangan; laporan analis, bank, atau lembaga pemeringkat; atau publikasi badan pengatur dan publikasi keuangan. Permintaan keterangan dari penasihat hukum ekternal entitas atau pakar valuasi yang digunakan oleh entitas. Permintaan Keterangan dari Manajemen dan Personel Lain dalam Entitas (Ref: Para. (a)) A. Banyak informasi yang didapat dari permintaan keterangan oleh auditor diperoleh dari manajemen dan personel yang bertanggung jawab atas pelaporan keuangan. Namun, auditor dapat juga memperoleh informasi, atau suatu perspektif yang berbeda dalam mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material, melalui permintaan keterangan dari personel lain dalam entitas dan karyawan lain dari berbagai tingkat wewenang. Sebagai contoh: Permintaan keterangan yang ditujukan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dapat membantu auditor untuk memahami lingkungan tempat laporan keuangan disusun. Permintaan keterangan yang ditujukan kepada personel audit internal dapat menyediakan informasi tentang prosedur audit internal yang dilaksanakan selama tahun terkait yang berhubungan dengan rancangan SA 0, Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan, paragraf -. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

16 dan efektivitas pengendalian internal entitas dan apakah manajemen telah merespons dengan memuaskan temuan dari prosedur tersebut. Permintaan keterangan dari karyawan yang terlibat dalam penginisiasian, pengolahan, atau pencatatan transaksi yang kompleks atau tidak biasa dapat membantu auditor untuk mengevaluasi ketepatan pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi tertentu. Permintaan keterangan yang ditujukan kepada penasihat hukum internal dapat menyediakan informasi tentang hal-hal seperti litigasi, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, pengetahuan tentang kecurangan atau dugaan kecurangan yang memengaruhi entitas, warranties, kewajiban pascapenjualan, pengaturan (seperti joint venture) dengan rekan bisnis dan makna ketentuan kontrak. Permintaan keterangan yang ditujukan kepada personel pemasaran atau penjualan dapat menyediakan informasi tentang perubahan dalam strategi pemasaran, tren penjualan, atau pengaturan kontraktual entitas dengan pelanggannya. Prosedur Analitis (Ref: Para. (b)) A. Prosedur analitis yang dilaksanakan sebagai prosedur penilaian risiko dapat mengidentifikasi aspek-aspek dalam entitas yang tidak disadari oleh auditor dan dapat membantu dalam menilai risiko kesalahan penyajian material agar menyediakan suatu basis untuk perancangan dan pengimplementasian respons terhadap risiko yang dinilai. Prosedur analitis yang dilaksanakan sebagai prosedur penilaian risiko dapat mencakup baik informasi keuangan maupun informasi nonkeuangan, sebagai contoh, hubungan antara penjualan dengan luas tempat penjualan atau dengan kuantitas barang yang dijual. A. Prosedur analitis dapat membantu auditor untuk mengidentifikasi eksistensi transaksi atau peristiwa, serta jumlah, rasio, dan tren yang tidak biasa, yang dapat mengindikasikan hal-hal yang memiliki implikasi audit. Hubungan yang tidak biasa atau yang tidak diharapkan yang teridentifikasi dapat membantu auditor dalam mengidentifikasi SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

17 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui risiko kesalahan penyajian material, terutama risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan. A. Namun, ketika prosedur analitis tersebut menggunakan data yang diagregasi secara garis besar (high level) (situasi seperti ini kemungkinan ditemukan dalam prosedur analitis yang dilaksanakan sebagai prosedur penilaian risiko), hasil prosedur analitis tersebut hanya menyediakan suatu indikasi awal yang luas tentang apakah suatu kesalahan penyajian material kemungkinan ada. Oleh karena itu, dalam kasus seperti itu, pertimbangan atas informasi lain yang telah dikumpulkan ketika mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material bersama dengan hasil prosedur analitis tersebut dapat membantu auditor dalam memahami dan mengevaluasi hasil prosedur analitis tersebut. Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil A0. Beberapa entitas yang lebih kecil mungkin tidak memiliki informasi keuangan interim atau bulanan yang dapat digunakan untuk tujuan prosedur analitis. Dalam kondisi ini, meskipun auditor mungkin dapat melaksanakan prosedur analitis terbatas untuk tujuan perencanaan audit atau memperoleh beberapa informasi melalui permintaan keterangan, auditor mungkin perlu merencanakan pelaksanaan prosedur analitis untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material ketika draft awal laporan keuangan entitas tersedia. Observasi dan Inspeksi (Ref: Para. (c)) A. Observasi dan inspeksi dapat mendukung permintaan keterangan dari manajemen dan pihak lain, serta dapat juga menyediakan informasi tentang entitas dan lingkungannya. Contoh prosedur audit tersebut mencakup observasi atau inspeksi atas hal-hal sebagai berikut: Operasi entitas. Dokumen (seperti rencana dan strategi bisnis), catatan, dan manual pengendalian internal. Laporan yang disusun oleh manajemen (seperti laporan manajemen triwulanan dan laporan keuangan interim) dan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola (seperti risalah rapat dewan komisaris). Gedung dan fasilitas pabrik entitas. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

18 Informasi yang Diperoleh dalam Periode Lalu (Ref: Para. ) A. Pengalaman sebelumnya auditor dengan entitas dan prosedur audit yang dilaksanakan dalam audit sebelumnya dapat menyediakan bagi auditor informasi tentang hal-hal seperti berikut: Kesalahan penyajian periode lalu dan apakah kesalahan penyajian tersebut telah dikoreksi secara tepat waktu. Sifat entitas dan lingkungannya, dan pengendalian internal entitas (termasuk defisiensi dalam pengendalian internal). Perubahan signifikan yang kemungkinan telah terjadi dalam entitas atau operasinya sejak periode keuangan lalu, yang dapat membantu auditor dalam memperoleh suatu pemahaman yang cukup tentang entitas untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material. A. Auditor diharuskan untuk menentukan apakah informasi yang diperoleh dalam periode lalu tetap relevan, jika auditor bermaksud untuk menggunakan informasi tersebut untuk tujuan audit periode kini. Hal ini karena perubahan dalam lingkungan pengendalian, sebagai contoh, dapat memengaruhi relevansi informasi yang diperoleh dalam tahun sebelumnya. Untuk menentukan apakah perubahan telah terjadi yang dapat memengaruhi relevansi informasi tersebut, auditor dapat meminta keterangan dan melaksanakan prosedur audit yang tepat lainnya, seperti walk-through atas sistem yang relevan. Pembahasan di Antara Tim Perikatan (Ref: Para. 0) A. Diskusi di antara tim perikatan tentang kerentanan laporan keuangan entitas terhadap kesalahan penyajian material: Menyediakan suatu peluang untuk anggota tim perikatan yang lebih berpengalaman, termasuk rekan perikatan, dalam berbagi wawasan mereka berdasarkan pengetahuan mereka tentang entitas. Memungkinkan anggota tim perikatan untuk bertukar informasi tentang risiko bisnis yang terkait dengan entitas dan tentang bagaimana dan pada bagian mana dari laporan keuangan kemungkinan rentan terhadap kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan atau kesalahan. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

19 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Membantu anggota tim perikatan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kesalahan penyajian material yang potensial pada laporan keuangan dalam bidang spesifik yang ditugaskan kepada mereka, dan untuk memahami sejauh mana prosedur audit lanjutan yang dilaksanakan oleh mereka dapat memengaruhi aspek lain dari audit, termasuk keputusan tentang sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan. Menyediakan suatu basis bagi anggota tim perikatan untuk mengomunikasikan dan berbagi informasi baru yang diperoleh selama audit yang dapat memengaruhi penilaian risiko kesalahan penyajian material atau prosedur audit yang dilaksanakan untuk merespons risiko tersebut. SA 0 menyediakan ketentuan dan panduan lebih lanjut tentang diskusi di antara anggota tim perikatan tentang risiko kecurangan. A. Tidak selalu perlu atau praktis dalam diskusi untuk mengikutsertakan seluruh anggota tim perikatan dalam suatu diskusi tunggal (seperti, sebagai contoh, dalam suatu audit lokasi multipel), atau juga tidak selalu perlu bagi semua anggota tim perikatan untuk diinformasikan mengenai seluruh keputusan yang dihasilkan dalam diskusi tersebut. Rekan perikatan dapat mendiskusikan hal-hal dengan anggota kunci tim perikatan, termasuk, jika dipandang tepat, personel dengan keahlian atau pengetahuan spesifik, dan personel yang bertanggung jawab atas audit komponen, sementara mendelegasikan diskusi kepada personel lain, dengan memperhitungkan luas komunikasi yang dipandang perlu di seluruh tim perikatan. Suatu rencana komunikasi, yang disepakati oleh rekan perikatan, dapat bermanfaat. Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil A. Banyak audit yang dilakukan terhadap entitas yang lebih kecil dilaksanakan seluruhnya oleh rekan perikatan (yang kemungkinan berupa praktisi tunggal). Dalam situasi seperti itu, rekan perikatan, yang telah melaksanakan sendiri perencanaan audit, bertanggung jawab untuk SA 0, paragraf. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

20 mempertimbangkan kerentanan laporan keuangan entitas terhadap kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan atau kesalahan. yang Diharuskan, Termasuk Pengendalian Internal Entitas Entitas dan Lingkungannya Faktor Industri, Regulasi, dan Eksternal Lainnya (Ref: Para. (a)) Faktor Industri A. Faktor industri yang relevan mencakup kondisi industri seperti lingkungan yang kompetitif, hubungan dengan pemasok dan pelanggan, dan perkembangan teknologi. Contoh hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor mencakup: Pasar dan kompetisi, termasuk permintaan, kapasitas, dan kompetisi harga. Aktivitas yang terjadi berdasarkan siklus atau yang bersifat musiman. Teknologi produk yang berkaitan dengan produk entitas. Ketersediaan dan biaya energi. A. Industri tempat entitas beroperasi dapat menimbulkan risiko kesalahan penyajian material yang spesifik yang disebabkan oleh sifat bisnis atau ketatnya regulasi. Sebagai contoh, kontrak jangka panjang dapat melibatkan estimasi signifikan atas pendapatan dan biaya yang menyebabkan risiko kesalahan penyajian material. Dalam kasus tersebut, adalah penting bahwa tim perikatan mencakup anggota dengan pengetahuan dan pengalaman relevan yang cukup. Faktor Regulasi A. Faktor regulasi yang relevan mencakup lingkungan regulasi. Lingkungan regulasi mencakup, antara lain, kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan lingkungan politik dan hukum. Contoh hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor mencakup: Prinsip akuntansi dan praktik spesifik industri. Kerangka regulasi untuk industri yang diregulasi. SA 0, Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan, paragraf. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

21 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Legislasi dan regulasi yang secara signifikan memengaruhi operasi entitas, termasuk aktivitas yang di supervisi langsung. Perpajakan (korporasi dan lainnya). Kebijakan pemerintah yang saat ini memengaruhi kegiatan bisnis entitas, seperti kebijakan moneter, termasuk pengendalian nilai tukar mata uang, fiskal, insentif keuangan, dan tarif, atau kebijakan pembatasan perdagangan. Ketentuan lingkungan yang memengaruhi industri dan bisnis entitas. A0. SA 0 mencakup beberapa ketentuan spesifik yang terkait dengan kerangka hukum dan regulasi yang berlaku terhadap entitas dan industri atau sektor tempat entitas beroperasi. Pertimbangan spesifik atas entitas sektor publik A. Untuk audit entitas sektor publik, peraturan perundangundangan atau otoritas lain dapat memengaruhi operasi entitas. Unsur tersebut esensial untuk dipertimbangkan ketika melakukan pemerolehan pemahaman atas entitas dan lingkungannya. Faktor Eksternal Lain A. Contoh faktor eksternal lain yang memengaruhi entitas yang dapat dipertimbangkan oleh auditor mencakup kondisi ekonomi umum, tingkat bunga, dan ketersediaan pendanaan, serta inflasi atau revaluasi mata uang. Sifat Entitas (Ref: Para. (b)) A. Suatu pemahaman tentang sifat suatu entitas memungkinkan auditor untuk memahami hal-hal seperti: Apakah entitas memiliki suatu struktur yang kompleks, sebagai contoh, entitas yang memiliki anak perusahaan atau komponen lainnya di berbagai lokasi. Struktur yang kompleks sering menuntun pada isu-isu yang dapat mengakibatkan risiko kesalahan penyajian material. Isu-isu tersebut dapat mencakup apakah goodwill, joint SA 0, Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan, paragraf. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

22 ventures, investasi, atau entitas bertujuan khusus telah dicatat dengan tepat. Kepemilikan dan hubungan antara pemilik dengan pihak lain atau entitas lain. Pemahaman tersebut membantu auditor dalam menentukan apakah transaksi pihak yang berelasi telah diidentifikasi dan dicatat dengan tepat. SA 0 menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan tentang pertimbangan auditor yang relevan dengan pihak yang berelasi. A. Contoh hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor ketika memperoleh suatu pemahaman tentang sifat entitas mencakup: Operasi bisnis seperti: o Sifat sumber pendapatan, produk atau jasa, dan pasar, termasuk keterlibatan dalam perdagangan elektronis (e-commerce) seperti aktivitas penjualan dan pemasaran melalui Internet. o Kegiatan operasi (sebagai contoh, tahapan dan metode produksi, atau aktivitas yang terpapar dengan risiko lingkungan). o Aktivitas aliansi, joint ventures, dan outsourcing. o Penyebaran geografis dan segmentasi industri. o Lokasi fasilitas produksi, gudang, dan kantor, serta lokasi dan kuantitas persediaan. o Pelanggan utama dan pemasok penting atas barang dan jasa, pengaturan ketenagakerjaan (termasuk eksistensi kontrak serikat pekerja, pensiun dan manfaat pasca kerja lainnya, pengaturan opsi saham atau bonus insentif, dan peraturan pemerintah yang terkait dengan hal-hal ketenagakerjaan). o Aktivitas dan pembelanjaan untuk riset dan pengembangan. o Transaksi dengan pihak yang berelasi. Investasi dan aktivitas investasi seperti: o Akuisisi atau divestasi yang direncanakan atau yang baru dilaksanakan. o Investasi dan pelepasan efek dan pinjaman. o Aktivitas investasi modal. SA 0, Pihak Berelasi. SA.0 SA Paket 00.indb 0 //0 0:: AM

23 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui o Investasi pada entitas nonkonsolidasian, termasuk persekutuan, joint ventures, dan entitas bertujuan khusus. Pendanaan dan aktivitas pendanaan seperti: o Entitas anak dan entitas asosiasian utama, termasuk struktur konsolidasian dan nonkonsolidasian. o Struktur utang dan ketentuan yang terkait, termasuk pengaturan pendanaan dan sewa di luar neraca (offbalance-sheet financing and lease arrangements). o Pemilik yang memperoleh manfaat (lokal, asing, reputasi bisnis, dan pengalaman bisnis) dan pihak yang berelasi. o Penggunaan instrumen keuangan derivatif. Pelaporan keuangan seperti: o o o o o Prinsip akuntansi dan praktik spesifik industri, termasuk kategori signifikan spesifik industri (sebagai contoh, pinjaman dan investasi untuk bank, atau riset dan pengembangan untuk perusahaan farmasi). Praktik pengakuan pendapatan. Akuntansi untuk nilai wajar. Aset, utang, dan transaksi dalam mata uang asing. Akuntansi untuk transaksi yang tidak biasa atau kompleks, termasuk transaksi dalam bidang yang kontroversial atau baru (sebagai contoh, akuntansi untuk kompensasi berbasis saham). A. Perubahan signifikan dalam entitas dari periode lalu dapat menyebabkan atau mengubah risiko kesalahan penyajian material. Sifat Entitas Bertujuan Khusus A. Entitas bertujuan khusus (kadang-kadang disebut sebagai kendaraan bertujuan khusus) adalah suatu entitas yang umumnya didirikan untuk suatu tujuan yang khusus dan telah didefinisikan dengan jelas, seperti untuk tujuan sewa atau sekuritisasi aset keuangan, atau untuk melaksanakan aktivitas riset dan pengembangan. Entitas ini dapat mengambil bentuk suatu korporasi, wali amanat, persekutuan, atau entitas yang tidak terinkorporasi. Entitas yang membentuk, dan diwakili oleh, entitas bertujuan khusus sering dapat mentransfer aset kepada entitas bertujuan khusus tersebut (sebagai contoh, SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

24 sebagai bagian dari suatu transaksi penghentian pengakuan yang melibatkan aset keuangan), memperoleh hak untuk menggunakan aset atau memberikan jasa kepada entitas bertujuan khusus, sementara pihak lain dapat menyediakan pendanaan kepada entitas bertujuan khusus. Seperti yang diindikasikan oleh SA 0, dalam beberapa kondisi, suatu entitas bertujuan khusus mungkin merupakan suatu pihak yang berelasi dengan entitas. A. Kerangka pelaporan keuangan sering menjabarkan kondisi detail yang dipandang mampu mengendalikan, atau kondisikondisi yang menjadi pertimbangan untuk mengkonsolidasi entitas bertujuan khusus. Interpretasi tentang ketentuan kerangka tersebut sering menuntut suatu pengetahuan detail tentang perjanjian yang relevan yang melibatkan entitas bertujuan khusus. Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Entitas (Ref: Para. (c)) A. Suatu pemahaman tentang pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi entitas dapat meliputi hal-hal seperti: Metode yang digunakan oleh entitas untuk mencatat transaksi yang signifikan dan tidak biasa. Pengaruh kebijakan akuntansi signifikan dalam bidang yang kontroversial atau baru di mana tidak terdapat panduan atau konsensus dari pihak yang memiliki otoritas. Perubahan dalam kebijakan akuntansi entitas. Standar pelaporan keuangan dan peraturan perundangundangan yang baru bagi entitas, serta kapan dan bagaimana entitas akan mengadopsi ketentuan tersebut. Tujuan dan Strategi Bisnis, serta Risiko Bisnis yang Terkait (Ref: Para. (d)) A. Entitas melaksanakan bisnisnya dalam konteks faktor industri, faktor regulasi, serta faktor internal dan eksternal lainnya. Untuk merespons faktor-faktor ini, manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas mendefinisikan tujuan, yang merupakan rencana keseluruhan entitas. Strategi SA 0, paragraf A. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

25 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui adalah pendekatan yang melaluinya manajemen bermaksud untuk mencapai tujuannya. Tujuan dan strategi entitas dapat berubah dari waktu ke waktu. A0. Risiko bisnis adalah lebih luas daripada risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, meskipun risiko bisnis mencakup risiko kesalahan penyajian material tersebut. Risiko bisnis dapat timbul dari perubahan atau kompleksitas. Suatu kegagalan dalam mengakui perlunya perubahan dapat juga menimbulkan risiko bisnis. Risiko bisnis dapat timbul, sebagai contoh, dari: Pengembangan produk atau jasa baru yang kemungkinan gagal; Suatu pasar yang, bahkan jika dikembangkan dengan sukses, adalah tidak cukup untuk mendukung suatu produk atau jasa; atau Cacat dalam suatu produk atau jasa yang dapat mengakibatkan adanya kewajiban dan risiko reputasi. A. Suatu pemahaman tentang risiko bisnis yang dihadapi oleh entitas meningkatkan kemungkinan pengidentifikasian risiko kesalahan penyajian material, karena sebagian besar risiko bisnis pada akhirnya akan memiliki konsekuensi keuangan dan, oleh karena itu, memiliki pengaruh terhadap laporan keuangan. Namun, auditor tidak bertanggung jawab untuk mengidentifikasi atau menilai seluruh risiko bisnis karena tidak seluruh risiko bisnis menyebabkan risiko kesalahan penyajian material. A. Contoh hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor ketika memperoleh suatu pemahaman tentang tujuan dan strategi bisnis entitas, serta risiko bisnis yang terkait, yang dapat mengakibatkan risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan mencakup: Perkembangan industri (suatu risiko bisnis terkait yang potensial dapat berupa, sebagai contoh, entitas tidak memiliki personel atau pakar untuk menghadapi perubahan dalam industri). Produk dan jasa baru (suatu risiko bisnis terkait yang potensial dapat berupa, sebagai contoh, terdapat peningkatan kewajiban terhadap produk yang dihasilkan). SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

26 Ekspansi bisnis (suatu risiko bisnis terkait yang potensial dapat berupa, sebagai contoh, permintaan atas produk atau jasa belum diestimasi secara akurat). Ketentuan akuntansi baru (suatu risiko bisnis terkait yang potensial dapat berupa, sebagai contoh, implementasi yang tidak lengkap atau tidak tepat, atau biaya yang meningkat). Ketentuan regulasi (suatu risiko bisnis terkait yang potensial dapat berupa, sebagai contoh, meningkatnya keterpaparan entitas dalam bidang hukum). Ketentuan pendanaan periode kini dan masa yang akan datang (suatu risiko bisnis terkait yang potensial dapat berupa, sebagai contoh, kehilangan pendanaan yang diakibatkan oleh ketidakmampuan entitas dalam memenuhi ketentuan pendanaan). Penggunaan teknologi informasi (suatu risiko bisnis terkait yang potensial dapat berupa, sebagai contoh, sistem dan proses yang tidak cocok). Pengaruh pengimplementasian suatu strategi, terutama setiap pengaruh yang akan menuntun pada ketentuan akuntansi baru (suatu risiko bisnis potensial yang terkait dapat berupa, sebagai contoh, implementasi yang tidak lengkap atau tidak tepat). A. Suatu risiko bisnis dapat memiliki suatu konsekuensi langsung terhadap risiko kesalahan penyajian material untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan pada tingkat asersi atau tingkat laporan keuangan. Sebagai contoh, risiko bisnis yang timbul dari basis pelanggan yang sedang berkontraksi dapat meningkatkan risiko kesalahan penyajian material yang terkait dengan penilaian piutang. Namun, risiko yang sama, terutama ketika terjadi bersamaan dengan ekonomi yang sedang berkontraksi juga dapat memiliki konsekuensi jangka panjang, yang dipertimbangkan oleh auditor ketika menilai ketepatan asumsi keberlanjutan usaha. Oleh karena itu, apakah suatu risiko bisnis dapat mengakibatkan risiko kesalahan penyajian material, harus dipertimbangkan sesuai dengan kondisi entitas. Contoh kondisi dan peristiwa yang dapat mengindikasikan risiko kesalahan penyajian material disajikan dalam Lampiran. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

27 Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui A. Biasanya manajemen mengidentifikasi risiko bisnis dan mengembangkan pendekatan untuk merespons risiko tersebut. Proses penilaian risiko tersebut merupakan bagian dari pengendalian internal dan dibahas dalam paragraf dan paragraf A A0. Pertimbangan Spesifik atas Entitas Sektor Publik A. Untuk audit atas entitas sektor publik, tujuan manajemen dapat dipengaruhi oleh kepedulian atas akuntabilitas publik dan dapat mencakup tujuan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan atau otoritas lainnya. Pengukuran dan Penelahaan atas Kinerja Keuangan Entitas (Ref: Para. (e)) A. Manajemen dan pihak lainnya dalam entitas akan mengukur dan menelaah hal-hal yang dipandang penting oleh mereka. Parameter kinerja, apakah bersifat eksternal atau internal, menciptakan tekanan terhadap entitas. Tekanan tersebut, pada gilirannya, dapat memotivasi manajemen untuk mengambil tindakan dalam meningkatkan kinerja bisnis atau untuk menyajikan laporan keuangan secara salah. Oleh karena itu, suatu pemahaman tentang parameter kinerja entitas membantu auditor dalam mempertimbangkan apakah tekanan untuk mencapai target kinerja mengakibatkan tindakan manajemen yang meningkatkan risiko kesalahan penyajian material, termasuk risiko yang diakibatkan oleh kecurangan. Lihat SA 0 untuk ketentuan dan panduan yang berkaitan dengan risiko yang diakibatkan oleh kecurangan. A. Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan tidak sama dengan pemantauan atas pengendalian (dibahas sebagai suatu komponen pengendalian internal dalam paragraf A A0), meskipun kemungkinan terjadi duplikasi dalam tujuan mereka: Pengukuran dan penelaahan atas kinerja diarahkan pada apakah kinerja bisnis memenuhi tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen (atau pihak ketiga). Pemantauan pengendalian dihubungkan secara khusus dengan operasi yang efektif atas pengendalian internal. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

28 Namun, dalam beberapa kasus, indikator kinerja juga menyediakan informasi yang memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi defisiensi dalam pengendalian internal. A. Contoh informasi yang dihasilkan secara internal yang digunakan oleh manajemen untuk mengukur dan menelaah kinerja keuangan, dan yang dapat dipertimbangkan oleh auditor, mencakup: Indikator kinerja utama (keuangan dan nonkeuangan), serta rasio, tren, dan statistik operasi utama. Analisis kinerja keuangan dari periode ke periode. Anggaran, perkiraan, analisis penyimpangan, informasi segmen dan divisi, dan laporan kinerja tingkat departemen atau tingkat lainnya. Pengukuran kinerja karyawan dan kebijakan kompensasi insentif. Perbandingan kinerja entitas dengan kompetitor. A. Pihak eksternal dapat juga mengukur dan menelaah kinerja keuangan entitas. Sebagai contoh, informasi eksternal seperti laporan analis dan laporan badan pemeringkat kredit dapat merupakan informasi yang berguna bagi auditor. Laporanlaporan tersebut sering dapat diperoleh dari entitas yang sedang diaudit. A0. Parameter internal dapat memperlihatkan hasil atau tren yang tidak diharapkan yang menuntut manajemen untuk menentukan penyebabnya dan melaksanakan tindakan korektif (termasuk, dalam beberapa kasus, deteksi dan koreksi kesalahan penyajian secara tepat waktu). Parameter kinerja dapat juga mengindikasikan kepada auditor tentang adanya risiko kesalahan penyajian material pada informasi laporan keuangan yang terkait. Sebagai contoh, parameter kinerja dapat mengindikasikan bahwa entitas memiliki pertumbuhan atau profitabilitas yang cepat dan tidak biasa ketika dibandingkan dengan entitas lain dalam industri yang sama. Informasi tersebut, terutama jika digabungkan dengan faktor lain seperti bonus berbasis kinerja atau remunerasi insentif, dapat mengindikasikan risiko potensial atas keberpihakan manajemen dalam penyusunan laporan keuangan. SA. SA Paket 00.indb //0 0:: AM

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA 0 Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa SA Paket 00.indb //0 0::0 AM STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN AUDIT TERKAIT DENGAN ENTITAS YANG MENGGUNAKAN SUATU ORGANISASI

Lebih terperinci

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 00 Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 ::0 AM STANDAR AUDIT 00 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SPR 0 Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 0 REVIU ATAS INFORMASI KEUANGAN INTERIM YANG DILAKSANAKAN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 0:0: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR TERKAIT DENGAN KECURANGAN DALAM SUATU AUDIT

Lebih terperinci

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit SA 0 Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGEVALUASIAN ATAS KESALAHAN PENYAJIAN YANG DIIDENTIFIKASI SELAMA AUDIT (Berlaku efektif

Lebih terperinci

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA 0 Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 RESPONS AUDITOR TERHADAP RISIKO YANG TELAH DINILAI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA 0 Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan SA paket 00.indb // 0:: AM STANDAR AUDIT 0 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI, TERMASUK ESTIMASI

Lebih terperinci

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PERTIMBANGAN ATAS PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN DALAM AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit SA 0 Dokumentasi Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 DOKUMENTASI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA 0 Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 penggunaan PEKERJAAN PAKAR AUDITOR (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada

Lebih terperinci

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar audit Sa 500. Bukti audit Standar audit Sa 500 Bukti audit SA paket 500.indb 1 Standar Audit Standar audit 500 BuKti audit (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari

Lebih terperinci

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha SA 0 Kelangsungan Usaha SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 KELANGSUNGAN USAHA (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal SA 0 Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau

Lebih terperinci

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

Standar Audit SA 500. Bukti Audit SA 00 Bukti Audit SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 BUKTI AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA 0 Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 BUKTI AUDIT PERTIMBANGAN SPESIFIK ATAS UNSUR PILIHAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis SA 0 Prosedur Analitis SA paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 PROSEDUR ANALITIS (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk Emiten),

Lebih terperinci

STANDAR PERIKATAN AUDIT

STANDAR PERIKATAN AUDIT EXPOSURE DRAFT EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT ( SPA ) 300 PERENCANAAN SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia

Lebih terperinci

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis SA 0 Representasi Tertulis SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 REPRESENTASI TERTULIS (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i)

Lebih terperinci

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SPR 00 Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan SA Paket 000.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN REVIU 00 PERIKATAN UNTUK REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN (Berlaku efektif untuk reviu atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus SA 00 Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus SA Paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 00 PERTIMBANGAN KHUSUS AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN YANG

Lebih terperinci

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi SA 0 Pihak Berelasi SA paket 00.indb //0 :: AM STANDAR AUDIT 0 PIHAK BERELASI (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA 0 Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit SA Paket 00.indb STANDAR AUDIT 0 MATERIALITAS DALAM TAHAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA 0 Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR PERIKATAN AUDIT 0 PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode

Lebih terperinci

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian SA 0 Peristiwa Kemudian SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 PERISTIWA KEMUDIAN (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari

Lebih terperinci

PEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN

PEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN SA Seksi 318 PEMAHAMAN ATAS BISNIS KLIEN Sumber: PSA 67 PENDAHULUAN 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk menetapkan standar dan untuk memberikan panduan tentang apa yang dimaksud dengan pengetahuan tentang

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN PEMERIKSAAN PERENCANAAN SA yang berlaku umum mengenai pekerjaan lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya perencanaan yang memadai. Auditor harus melakukan perencanaan kerja yang memadai

Lebih terperinci

Standar Audit SA 530. Sampling Audit

Standar Audit SA 530. Sampling Audit SA 0 Sampling Audit SA paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 SAMPLING AUDIT (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) Januari 0 (untuk

Lebih terperinci

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing dan Atestasi Oleh : Robert Renovan (NIM. 2015250974) Yoga Pradana (NIM. 2015250975)

Lebih terperinci

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh auditor independen dalam

Lebih terperinci

Standar audit Sa 550. pihak Berelasi

Standar audit Sa 550. pihak Berelasi Standar audit Sa 550 pihak Berelasi p er us it at at ud ek ep rp ek ed er ep eh up ep et rr ek ob ed om at ad ep rp ek ed er ep eh u i i Standar Audit Standar audit 550 pihak BErElaSi (Berlaku efektif

Lebih terperinci

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan (SA) 0 Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan SA Paket 00.indb //0 0:: AM STANDAR AUDIT 0 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN

Lebih terperinci

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PERTANYAAN DAN JAWABAN 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan Berbasis I Secara Proposional Sesuai Ukuran Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan

Lebih terperinci

REPRESENTASI MANAJEMEN

REPRESENTASI MANAJEMEN SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 322 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 33 PENDAHULUAN 01 Auditor mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan sifat, saat, dan lingkup

Lebih terperinci

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit. SA Seksi 722 INFORMASI KEUANGAN INTERIM Sumber : PSA No. 73 PENDAHULUAN 01. Seksi ini memberikan pedoman mengenai sifat, saat, dan lingkup prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik dalam melakukan

Lebih terperinci

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN SA Seksi 317 UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN Sumber: PSA No. 31 PENDAHULUAN 01 Seksi mengatur sifat dan lingkup pertimbangan yang harus dilakukan oleh auditor independen dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI TANYA DAN JAWAB TJ 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 319 PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN Sumber : PSA No. 69 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang pertimbangan auditor atas pengendalian intern klien

Lebih terperinci

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N Atestasi Kepatuhan SAT Seksi 500 ATESTASI KEPATUHAN S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan bagi perikatan

Lebih terperinci

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI EXPOSURE DRAFT STANDAR PENGENDALIAN MUTU STANDAR PERIKATAN JASA 0 PERIKATAN KOMPILASI PENGENDALIAN MUTU BAGI KANTOR JASA AKUNTANSI (KJA) YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS Exposure Draft

Lebih terperinci

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 02 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK

Lebih terperinci

REPRESENTASI MANAJEMEN

REPRESENTASI MANAJEMEN SA Seksi 333 REPRESENTASI MANAJEMEN Sumber: PSA No. 17 PENDAHULUAN 01 Seksi ini mensyaratkan auditor untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen sebagai bagian dari audit yang dilaksanakan sesuai

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT SA Seksi 325 KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT Sumber: PSA No. 35 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan melaporkan

Lebih terperinci

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA SA Seksi 341 PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA Sumber: PSA No. 30 Lihat SA Seksi 9341 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan

Lebih terperinci

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Audit atas Estimasi Akuntansi SA Seksi 342 AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI Sumber: PSA No. 37 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti audit kompeten

Lebih terperinci

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: SA Seksi 326 BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan

Lebih terperinci

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit )

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit ) 2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit ) Standar Audit ini mengatur tanggung jawab keseluruhan auditor independen ketika melaksanakan

Lebih terperinci

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07 SA Seksi 332 AUDITING INVESTASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN TERHADAP KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mengaudit investasi dalam efek, yaitu efek utang dan efek ekuitas,

Lebih terperinci

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No. SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH Sumber: PSA No. 62 PENDAHULUAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini berisi standar untuk pengujian

Lebih terperinci

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi a. Sifat Siklus Akuntansi Sifat siklus akuntansi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepemilikan surat

Lebih terperinci

PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS

PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS PERENCANAAN AUDIT DAN PROSEDUR ANALITIS BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat : untuk memungkinkan auditor mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

Lebih terperinci

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Minggu ke-6 MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT Program Studi Akuntansi STIE PELITA NUSANTARA KONSEP MATERIALITAS Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Dalam melakukan evaluasi perencanaan audit pada KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, langkah awal yang penulis lakukan adalah dengan membuat permohonan izin kepada pihak KAP

Lebih terperinci

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga STANDAR AUDITING SA Seksi 200 : Standar Umum SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga SA Seksi 500 : Standar Pelaporan Keempat STANDAR UMUM 1.

Lebih terperinci

BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: Bukti Audit BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi: "Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan

Lebih terperinci

Chapter 7 MATERIALITY AND RISK

Chapter 7 MATERIALITY AND RISK Chapter 7 MATERIALITY AND RISK TUJUAN : 1. Menerapkan konsep materialitas dalam audit 2. Membuat penilaian awal mengenai berapa jumlah yang dianggap material 3. Mengalokasikan materialitas awal ke setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011, Guidelines for auditing management systems. Standar ISO

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kristiana (2012) meneliti pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern

Lebih terperinci

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK PERTANYAAN DAN JAWABAN TJ 07 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal Ch.8 Mempertimbangkan Pengendalian Internal Definisi Pengendalian Internal (SA 315.4) Proses yang dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang bertanggungjawab atas kelola, manajemen, dan

Lebih terperinci

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Indonesian Institute of Certified Public Accountants STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA SA Seksi 623 LAPORAN KHUSUS Sumber: PSA No. 41 PENDAHULUAN 01 Seksi ini berlaku untuk laporan auditor yang diterbitkan dalam hubungannya dengan: a. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi

Lebih terperinci

Modul ke: INTERNAL AUDIT. Berhubungan Dengan Auditor Eksternal. Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: INTERNAL AUDIT. Berhubungan Dengan Auditor Eksternal. Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: 12 Afly Fakultas EKONOMI DAN BISNIS INTERNAL AUDIT Berhubungan Dengan Auditor Eksternal Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI Signifikansi dan manfaat koordinasi dengan auditor ekstern Auditor

Lebih terperinci

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci tedi last 09/17 TINJAUAN KONSEPTUAL PERENCANAAN AUDIT Alasan

Lebih terperinci

STANDAR AUDIT BAK FEB UI LAPORAN AUDIT ATAS PENGENDALIAN DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN

STANDAR AUDIT BAK FEB UI LAPORAN AUDIT ATAS PENGENDALIAN DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN STANDAR AUDIT BAK FEB UI LAPORAN AUDIT ATAS PENGENDALIAN DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA PENDAHULUAN Standar Audit ini merupakan standar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap ini sangat penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus. Keputusan

Lebih terperinci

Bab 1 Ruang Lingkup UKM.1. Hak Cipta 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Bab 1 Ruang Lingkup UKM.1. Hak Cipta 2008 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 0 Bab Ruang Lingkup.. Standar Akuntansi Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (SAK UKM) dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas kecil dan menengah. Entitas kecil dan menengah adalah entitas yang: (a) yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN SUPERVISI

PERENCANAAN DAN SUPERVISI Standar Profesionail Akuntant Publik SA Seksi 3 1 1 PERENCANAAN DAN SUPERVISI Sumber: PSA No. 05 PENDAHULUAN 01 Standar pekerjaan lapangan pertama mengharuskan bahwa Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya

Lebih terperinci

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Daftar Isi Standar Pekerjaan Lapangan SA Seksi 300 STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Penunjukan auditor independen; perencanaan dan supervisi; risiko audit dan materialitas dalam pelaksanaan audit; pengujian

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN -------------------------------------------------------- - Tujuan

Lebih terperinci

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto KONSEP DASAR ORGANISASI NIRLABA Oleh: Tri Purwanto Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai PSAK 45 berdasar SAK ETAP Sekretariat

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan

Lebih terperinci

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI Laporan praktisi tentang prosedur yang disepakati yang berkaitan dengan asersi manajemen tentang kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektivitas

Lebih terperinci

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui: 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI ) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) adalah paragraf standar, yang harus dibaca

Lebih terperinci

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT AKUNTANSI PEMERIKSAAN 1. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT AKUNTANSI PEMERIKSAAN 1. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT AKUNTANSI PEMERIKSAAN 1 Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA CAKUPAN PARAGRAF DALAM LAPORAN AUDITOR YANG TERKAIT LANGSUNG DENGAN MATERIALITAS DAN RISIKO Kami melaksanakan audit

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN

PROSEDUR ANALITIK. SA Seksi 329. Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN Prosedur Analitik SA Seksi 329 PROSEDUR ANALITIK Sumber: PSA No. 22 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam menggunakan prosedur analitik dan mengharuskan penggunaan prosedur analitik

Lebih terperinci

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT) Disampaikan oleh M. HUSNI MUBAROK, SE. M.SI.Ak. CA MAULAN IRWADI, SE.M MSI,.Ak.CA PREVIEW GENERAL AUDIT 1. DEFINISI 2. TUJUAN 3.TANGGUNG JAWAB LAP. KEU 4.CARA

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/07 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas Penerapan

Lebih terperinci

?},i h,- PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHTIN 2016 TENTANG

?},i h,- PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHTIN 2016 TENTANG PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHTIN 2016 TENTANG STANDAR AUDIT BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DI LEMBAGA KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

Pertanyaan dan Jawaban BAB 6 1. Apakah manfaat yang didapat diperoleh dari perencanaan audit? Jawab : Maanfaat perencanaan audit adalah Membantu

Pertanyaan dan Jawaban BAB 6 1. Apakah manfaat yang didapat diperoleh dari perencanaan audit? Jawab : Maanfaat perencanaan audit adalah Membantu Pertanyaan dan Jawaban BAB 6 1. Apakah manfaat yang didapat diperoleh dari perencanaan audit? Jawab : Maanfaat perencanaan audit adalah Membantu auditor unuk mencurahkan perhatian yang tepat terhadap area

Lebih terperinci

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN

PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN Sa Seksi 337 PERMINTAAN KETERANGAN DARI PENASIHAT HUKUM KLIEN TENTANG LITIGASI, KLAIM, DAN ASESMEN Sumber : PSA No. 74 01 seksi ini memberikan panduan tentang prosedur yang harus dipertimbangkan oleh auditor

Lebih terperinci

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN SA Seksi 543 BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN Sumber: PSA No. 38 Lihat SA Seksi 9543 untuk Interpretasi Seksi ini. PENDAHULUAN 01 Seksi ini berisi panduan bagi auditor independen

Lebih terperinci

SURAT PERIKATAN AUDIT

SURAT PERIKATAN AUDIT SA Seksi 320 SURAT PERIKATAN AUDIT Sumber: PSA No. 55 Lihat Seksi 9320 untuk Interpretasi Seksi ini PENDAHULUAN 01 Tujuan Seksi ini adalah untuk memberikan panduan tentang: a. Persetujuan dengan klien

Lebih terperinci

STANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN

STANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN STANDAR AUDIT (SA 500, 501, 505) OLEH: I GEDE YOGA SEMARADANA ANGGA SETYAWAN I WAYAN BUDI DARMAWAN Bukti Audit yang Cukup dan Tepat Kecukupan bukti audit adalah ukuran kuantitas bukti audit. Kuatntitas

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Auditing Menurut Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. Auditing adalah suatu proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 48 PENURUNAN NILAI AKTIVA 0 0 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. PENURUNAN NILAI AKTIVA Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf

Lebih terperinci

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN SA Seksi 330 PROSES KONFI RMASI Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang proses konfirmasi dalam audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang

Lebih terperinci

PERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN

PERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN SA Seksi 622 PERIKATAN UNTUK MENERAPKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS UNSUR, AKUN, ATAU POS SUATU LAPORAN KEUANGAN Sumber: PSA No. 51 Lihat SA Seksi 9622 untuk Interpretasi Seksi Ini PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI SA Seksi 315 KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI Sumber: PSA No. 16 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang komunikasi antara auditor pendahulu dengan auditor pengganti

Lebih terperinci

PI HAK YAN G M EM I LI KI HUBUN GAN I STI M EW A

PI HAK YAN G M EM I LI KI HUBUN GAN I STI M EW A Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa SA Se k si 3 3 4 PI HAK YAN G M EM I LI KI HUBUN GAN I STI M EW A Sumber: PSA No. 34 PEN DAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan tentang prosedur yang harus dipertimbangkan

Lebih terperinci

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16 Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan tedi last 09/16 TINJAUAN KONSEPTUAL PERENCANAAN AUDIT Alasan utama auditor harus merencanakan penugasannya dengan tepat: 1. Memudahkan

Lebih terperinci