Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1 ANALISAN NON FISIK Analisa Pengguna Panti Pengguna panti pada perancangan panti bagi lanjut usia ini ialah mereka yang terlantar atau tidak lagi di urus, maupun diserahkan oleh keluarga ke dinas sosial Pemda DKI Jakarta, dan di masuk dalam klasifikasi lansia. I. Prosedur/Syarat tinggal di Panti 1. Laki laki/ Perempuan 2. Berusia ± 60 Tahun 3. Terlantar/keluarga tidak mampu 4. Tidak menggidap penyakit menular 5. Dikirim atau mendapat rekomendasi dari dinas kantor kesejahtraan sosiallanjut usia karena - Tidak berdaya mencari nafka sendiri untuk kepentingan hidup sehari hari - Tidak mempunyai sanak keluarga untuk dapat memberi bantuan kelangsungan hidupnya. II. Profil Penghuni Panti A. Orang lanjut usia yang terlantar Hidup lebih tergantung pada orang lain Lebih pemalas Terlantar Berusia 60 thn keatas Tidak berpeyakit menular Tidak sakit keras Ingin hidup nyaman B. Orang lanjut usia tidak berkemampuan Senang melakukan aktifitas Berusia 60 thn keatas Tidak berpeyakit menular Tidak sakit keras

2 4.1.2 Aktivitas keseharian Penghuni Panti Secara Umum Adapun kegiatan para penghuni panti setiap harinya sudah terjadwalkan, mulai bangun jam 6 pagi sampai pukul wib. Setelah itu mereka pergi istirahat tidur, selain rutinitas kegiatan terjadwal penghuni panti juga diperkenankan menerima tamu (keluarga yang berkunjung). Adapun daftar kegiatan sehari harinya sebagai berikut ; NO WAKTU KEGIATAN Mandi pagi mempersiapkan diri/solat Sarapan pagi ( di kamar masing - masing ) Diskusi/berbincang2x sesama penghuni panti di Aula Kegiatan masing2 bebas melakukan kegiatan (Pekerjaan tangan - bermain - membaca dll) Makan kecil (Susu/kacang ijo, biskuit atau sejenisnya) Lanjutkan masing - masing Makan siang ditempat masing - masing Istirahat siang Mandi /mempersiapkan diri Minum teh/makanan kecil Menggikutu acara TV/ melakukan kegiatan masing2x Makan malam

3 4.1.3 Analisa Kebutuhan Ruang Panti Kebutuhan Ruang Fasilitas Pembinaan Lanjut Usia Ruang asrama panti Ruang WorkShop Ruang Aula Ruang Promosi/R.Pamer Fasilitas Perawatan Ruang Poli Klinik Ruang isolasi Bangunan Pemulasaran Jenazah Fasilitas Pengelola Rumah dinas karyawan Ruang kantor Rumah kepala Panti Fasilitas pendukung Ruang kreatif Ruang koperasi Taman interaktif Standar Ruang Panti Lanjut Usia Standar yang digunakan dalam perhitungan dimensi ruang : TSS NAD HDIS PP SB : Times Saver Standart For Buildings Types : Neufert Architects Data : Human Dimension & Interior Spaces : Panti Prototipe : Studi Banding Pengelompokkan ruang berdasarkan keterkaitan fungsi dan kegiatan antar ruang : Kelompok Kegiatan Utama (M1) Hunian Lansia, Hunian Pimpinan, Hunian Staf, Hunian Pegawai Kelompok Kegiatan Penunjang (M2)

4 Kantor, Lobby, Toko, Salon, Perpustakaan Kelompok Kegiatan Perawatan / Medis (M3) Klinik Perawatan, Apotik, Unit Perawatan Khusus, Ruang Terapi Kelompok Kegiatan Pelengkap (M4) Ruang Kerja Keterampilan, Aula Kelompok Kegiatan Servis (M5) Dapur, Genset, Laundry, ME A. Hunian Lanjut Usia Ruang Kapasitas Standart Sumber Analisa Total (m2) Kategori A : Diambil luasan ruang K. Tidur 2 org TSS berdasarkan modul dan lebar kursi roda, maka: 15,12 m2 4,2 m x 3,6 m = 15,12 m2 K. Mandi 1 org 3,7-4,6 TSS Pertimbangan ukuran shower 1 x 0,8 m, washtafel,closet, maka : 5,28 m2 2,2 m x 2,4 m = 5,28 m2 Pantry 2 org 5,4 TSS 2,4 m x 2,4 m = 5,76 m2 5,76 m2 R. Makan 2 org TSS 3,6 m x 3,6 m = 12,96 m2 12,96 m2 Teras 2 org 1,2 TSS Kebutuhan ruang untuk duduk dan interaksi, maka : 2,88 m2 1,2 m x 2,4 m = 2,88 m2 SUB TOTAL Ada 33 unit 42 m2 Sirulasi 20 % = 277,2 m2 1663,2 m2

5 Ruang Kapasitas Standart Sumber Analisa Total (m2) Kategori B : Diambil luasan ruang K. Tidur 2 org TSS berdasarkan modul dan lebar kursi roda, maka: 15,12 m2 4,2 m x 3,6 m = 15,12 m2 K. Mandi 1 org 3,7-4,6 TSS Pertimbangan ukuran shower 1 x 0,8 m, washtafel,closet, maka : 5,28 m2 2,2 m x 2,4 m = 5,28 m2 Pantry 2 org 5,4 TSS 1,8 m x 2,4 m = 4,32 m2 4,32 m2 R. Makan 2 org TSS 3,6 m x 3,6 m = 12,96 m2 12,96 m2 Teras 2 org 1,2 TSS Kebutuhan ruang untuk duduk dan interaksi, maka : 1,2 m x 2m = 2,4 m2 2,4 m2 SUB TOTAL Ada 48 unit 40,08 m2 Kategori C : K. Tidur 2 org 9,3-11,15 TSS K. Mandi 4 org 3,7-4,6 TSS Sirulasi 20 % = 384,7 m2 Diambil luasan ruang berdasarkan modul dan lebar kursi roda, maka: 4,2 m x 3,6 m = 15,12 m2 Pertimbangan KM bersama dengan pertimbangan 1 KM untuk 4 penghuni 2,2 m x 2,4 m = 5,28 m2 2308,6 m2 15,12 m2 5,28 m2 R. Makan 1 org 4,5 TSS 3,6 m x 3,6 m = 12,96 m2 12,96 m2 Dapur 4org 4,6 TSS Diperkirakan luasan dapur per 4 kamar 57 unit : 4 = x 4,6 m = 65,5 m2 65,5 m2 SUB TOTAL Ada 57 unit 98,86 m2 Sirulasi 20 % = 1117,2 m2 6703,2 m2

6 B. Hunian Pimpinan Ruang Kapasitas Standart Sumber Analisa Total (m2) R. Tidur 1 2 org 12 NAD Terdiri dari 1 tempat tidur double 12 m2 R. Tidur 2 2 org 8 NAD Terdiri dari 1 tempat tidur single 8 m2 K. Mandi 1 org 4 NAD Terdiri dari shower, closet dan washtafel 4 m2 Dapur - 7,5 NAD - 7,5 m2 R. Makan 6 org 14,25 NAD Cukup 1 keluarga berkumpul bersama, terdiri dari meja 14,25 m2 makan R. Tamu 6 org 6 NAD Untuk ruang duduk dan menerima tamu 6 m2 Kebutuhan ruang untuk Teras - 1,2 TSS duduk dan menempatkan potpot bunga : 4,8 m2 2,4 m x 2 m = 4,8 m2 SUB TOTAL 56,55 m2 Sirulasi 20 % = 11,31 m2 67,86 m2 Hunian C. Staff Ruang Kapasitas Standart Sumber Analisa Total (m2) Masing-masing kamar untuk 2 staf tanpa kamar mandi di R. Tidur 2 org 12 NAD dalam, jadi luasan yang 14,4 m2 dibutuhkan 4 m x 3,6 m = 14,4 m2. Kamar mandi bersama K. Mandi 4 org 4 NAD tersedia dengan perhitungan 1 KM/4 org, 4 KM wanita, 3 28 m2 KM Pria Dapur - 7,5 NAD Dapur bersih dan dapur kotor 7,5 m2 R. Makan 30 org 0,8 NAD 30 m x 0,8 m = 24 m2 24 m2 R. Tamu 10 org 1,2 NAD 10 m x 1,2 m = 12 m2 12 m2

7 SUB TOTAL Sirulasi 20 % = 15,18 m2 75,9 m2 91,08 m2 Hunian D. Pegawai Ruang Kapasitas Standart Sumber Analisa Total (m2) R. Tidur 2 org 12 NAD Kamar tidur terdiri dari 2 tempat tidur. L = 3 m x 4 m = 12 m 2 12 m2 Kamar mandi bersama K. Mandi 4 org 4 NAD tersedia dengan perhitungan 1 KM/4 org, 4 KM wanita, 3 28 m2 KM Pria Dapur - 7,5 NAD Dapur bersih dan dapur kotor 7,5 m2 R. Makan 40 org 0,8 NAD 40 m x 0,8 m = 24 m2 32 m2 SUB TOTAL 79,5 m2 Sirulasi 20 % = 15,9 m2 95,4 m2 TOTAL M1 = 10929,34 m2

8 Kelompok Kegiatan Penunjang (M2) Ruang Kapasitas Standart Sumber Analisa Total (m2) Loket Terdiri dari ruang kecil urusan 2 org 5 NAD Pendaftaran administrasi 5 m2 R. Tunggu 40 org 0,65 NAD Terdiri dari barisan tempat duduk tidak permanen 40 m x 0,65 m = 26 m2 26 m2 R. Periksa 3 org 9 PP Tempat baring, meja dan kursi dokter. Jumlah ruang periksa umum 2, geriatik, konsultasi gizi, mata dan gigi 6 x 9 m = 54 m2 54 m2 Perhitungan luasan manusia yang cukup besar karena Unit 6 org 1,2 NAD ruang ini sifatnya untuk 14,4 m2 Perawatan sementara 3,6 m x 4 m = 14,4 m2 Setiap unit dengan kapasitas 2 Unit tempat tidur dan 1 KM. Perawatan 2 org 25 NAD 125 m2 Terdapat 5 unit Khusus 5 x 25 m = 125 m2 R. Jenazah 1 unit 9 TSS - 9 m2 Toilet 4 unit 4 NAD Melayani unit perawatan secara umum, seluruhnya ada 4 unit (pria & wanita) 4 x 4 m = 16 m2 16 m2 Gudang 1 unit 4 NAD - 4 m2 SUB TOTAL Sirulasi 20 % = 50,68 m2 253,4 m2 304,08 m2

9 Kelompok Kegiatan Perawat (M3) Ruang Kapasitas Standart Sumber Analisa Total (m2) Apotik : R. Tunggu 15 org 0,65 NAD Berupa kursi-kursi tunggu yang sifatnya permanen 15 m x 0,65 m = 9,75 m2 9,75 m2 Display Obat - 8 PP Rak-rak display dan area untuk melayani pasien 8 m2 Terdiri dari rak-rak Simpan & meracik obat - 20 PP penyimpanan obat dan meja untuk tempat meracik obat 20 m2 4 m x 5 m = 20 m2 Lab : Periksa darah & urin SUB TOTAL 1 4 PP 2 m x 2 m = 4 m2 4 m2 41,75 m2 Sirulasi 20 % = 8,35 m2 50,1 m2 TOTAL M3 = 354,18 m2 Kegiatan Penunjang (M4) Ruang Kapasitas Standart Sumber Analisa Total (m2) Pertimbangan kapasitas adalah 75 % dari total Aula / Serba 160 org 1,6 PP penghuni, dengan luasan 256 m2 Guna ruang 160 x 1,6 m2/org = 256 m2. Toilet 4 unit 4 NAD - 16 m2 Ada 5 ruang keterampilan Keterampila 20 1,2 NAD khusus n Khusus 20 x 1,2 m2 x 5 = 120 m2 120 m2 SUB TOTAL 392 m2 Sirulasi 20 % = 78,4 m2 470,4 m2 TOTAL M4 = 470,4

10 Kegiatan Servis (M5) Ruang Kapasitas Standart Sumber Analisa Total (m2) ME 1 unit 4 SB - 4 m2 Genset 1 unit 12 SB - 12 m2 Dapur Utama 1unit 25 SB - 25 m2 Laundry 1 unit 30 PP - 30 m2 SUB TOTAL 71 m2 Sirulasi 20 % = 14,2 m2 85,2 m2 TOTAL M5 = 85,2 m2 TOTAL KEBUTUHAN RUANG DALAM : M1 + M2 + M3 + M4 + M5= ,42m2 Analisa Kebutuhan Ruang Luar Ruang Standart Sumber Analisa Kapasitas Total (m2) 12,5 Pimpinan dan wakil 2 25 m2 Parkir m2/mobil Staff struktural dan medis ,5 m2 TSS Karyawan 20% staf fungsional m2 2,5 m2/motor 12,5 m2/mobil 1 mobil / 4 tidur lansia kategori A & B ,5 m2 Pribadi / 1 motor / 4 tidur lansia m2 TSS Tamu 2,5 m2/motor kategori C Disediakan tempat untuk bus 2 90 m2 45 m2/bus 12,5 Disediakan 2 kendaraan 2 25 m2 Service m2/mobil TSS service 12,5 Disediakan 1 kendaraan 1 12,5 m2 ambulance m2/mobil TSS ambulance Sirkulasi Kendaraan - TSS 50 % dari luas parkir m2

11 Pejalan Kaki Ruang Terbuka / Plaza - TSS 10 % dari sirkulasi kendaraan 4,07 m2 / org NAD 50 % dari total penghuni, jml lansia dan staf = m2 160,5 653,2 m2 Lapangan 1,54 m2 / org NAD 50 % dari total lansia ,8 m2 TOTAL LUAS RUANG LUAR 1940,5 m2 TOTAL KEBUTUHAN RUANG LUAR = 1.940,5 m2 JADI TOTAL KEBUTUHAB RUANG DALAM + LUAR = 14.31,92 m Kelompok kegiatan Pengelompokan kegiatan dalam tapak Panti Sosial Bagi Lansia Terlantar ini sebagai berikut : a. Publik Space : 1) Ruang promosi / pamer 2) Ruang toko dan koperasi 3) Kantin 4) Ruang perpustakaan b. Semi Publik Space : 1) Ruang pengawas 2) Ruang rumah dinas kepala panti 3) Ruang rumah dinas karyawan 4) Ruang poliklinik 5) Ruang work shop 6) Ruang masjid c. Private Space : 1) Ruang asrama / barak 2) Ruang n kantor dan aula 3) Ruang isolasi 4) Ruang n pemulasaran jenazah

12 d. Service Space : 1) Ruang dapur dan gudang 2) Ruang ruang pompa, ruang mesin dan ruang genset 3) Pos jaga Analisa Pelaku Kegiatan 1. Pemakai/pengelola Rg.kantor Datang Parkir Lobby Rg.pengelola 2. Penghuni Rg.servis asrama Datang R.Tunggu poliklinik isolasi worshop

13 3. Pengunjung / Tamu Ruang pamer Datang Parkir Lobby Toko / koperasi Aula 1. Jalur sirkulasi kendaraan umum dan pejalan kaki Main Entrance Pejalan Kaki Halte Bis Pedestrian Side Entrance 2. Jalur sirkulasi kendaraan pribadi Entrance Parkir Kendaraan Pribadi Main Entrance Parkir Entrance

14 3. Jalur sirkulasi kendaraan service / barang Entrance Service Parkir Kendaraan Service Side Entrance Parkir Entrance Service Analisa Kelompok Secara Umum Kegiatan Utama Penunjang Service Menyediak an ruang ruang luar Menyediak an akomodasi Dipertimbang kan bagi pengguna gedung Daerah khusus pengelola Plaza / taman Ruang kerja Ruang ruang asrama yang bersifat sosial Daerah service

15 4.1.8 ORGANISASI RUANG SERVIS HUNIAN PEGAWAI HUNIAN STAFF HUNIAN LANSIA OLAH RAGA R. IBADAH HUNIAN PIMPINAN KETERAMPILAN SERVIS ENTRANCE KLINIK TERAPI PLAZA AULA KANTOR LOBBY TAMU MAIN ENTRANCE 1. Ruang kantor Rg. Pimpinan Rg. Arsip Rg. Wakil Pimpinan Rg. Rapat Rg. Pengolah Data Rg. Staff Pantry / Toilet Counter Rg. Duduk musholla

16 2. Ruang Asrama service Rg. penjaga Hall service Ruang tidur Rg. Duduk / r.makan Ruang tidur Hall 3. Ruang Aula / serbaguna Sirkulasi Gudang Rg. Serbaguna 4. Informasi Toilet Hall 4. Ruang Poliklinik pantry R.obat Sirkulasi R. dokter R.periksa R.tunggu Hall

17 5. Ruang Pelatihan / workshop servive R.pelatihan R.pelatihan Sirkulasi Hall 6. Ruang Pamer R.penyimpanan R.pengelola R.servive R.pamer R.data Sirkulasi Hall 7. Ruang dapur dan gudang gudang Dapur kering Dapur basah sirkulasi R. administrasi teras

18 4.2 ANALISA FISIK Analisa Tapak Tapak ini dipilih ada beberapa faktor yaitu: 1. Dalam Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW) propinsi DKI Jakarta, untuk daerah Kota Jakarta Pusat peruntukannya sebagai Kawasan Panti Jompo 2. Lokas adalah ex. Panti Jompo Bagi Lanjut Usia Terlantar 3. Lokasi tapak memenuhi standar lokasi panti jompo 4. Menjadikan area panti jompo yang nyaman, aman dari bahaya kebanjiran serta Menata ulang fasilitas yang ada seperti area parkir dijadikan lahan untuk Bangunan asrama panti, dan ruang penelola dan lain - lain. Batas Wilayah : Sebelah Barat Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Data Tapak Luas Lahan yang = m2 KDB = 50 % KLB = 2X GSB = 10 Meter Lebar Jln. = 8 meter = Jln. Gudang Air Berbatasan dengan sungai = Berbatasan dengan pemukiman warga = Berbatasan dengan sungai = Berbatasan dengan pemukiman warga

19 Jalur Sirkulasi Dalam Bangunan Hal ha yang di perhatiakan menggenai sirkulasi sirkulasi dalam bangunan : Kemudahan : dalam menemukan arah langsung menuju sasaran. Kelancaran : Tidak ada sirkulasi yang mengganggu Kenyamanan : fisik dan fisual, perhatikan terhadap ketinggian dan jarak Keamanan : perhatian terhadap perilaku berjalan untuk para lansia agar terhindar dari kecelakaan. Jenis jalur sirkulasi yang dapat diterapkan 1. Single Loaded Corridor Hubungan antar ruang bersifat terbuka. Pemanfaatan cahaya dan penghawaan alami optimal. Pengawasan terhadap para lansia lebih efisien. 2. Double Loaded Corridor Keterkaitan antara ruang erat. Pemanfaatan cahaya dan penghawaan kurang. Pengawasan terhadap para lansia efisien.

20 Zoning Dalam Tapak tapak. Penzoningan setelah menganalisia keadaan eksisting pada bagian tapak dan sekitar daerah AREA SERVICE, DAPUR LAUNDRY,GUDANG AREA PUBLIK ; LOBY AULA & KANTOR AREA HUNIAN LANSIA, KESEHATAN, PERPUSTAKAAN, KETERAMPILAN AREA HUNIAN PIMPIN DAN STAF Analisa Iklim Dari hasil pengecekan dilapangan lokasi ini masih tergolong sejuk, hal ini dikarenakan masih banyakya pepohonan di sekitar lokasi, serta kawasan pada tapak adalah perumahan penduduk, dan berada diatara aliran sungai.sehingga kondisi iklim sekitar memenuhi standar panti sosial. Hasil pengecekan langsung dilapang berikut keadaan umum cuaca di lokasi tapak.

21 4.2.3 Tapak dan lingkungan Sekitar 1. Lingkungan Sekitar tapak Lingkungan sekitar tapak sangat menunjang untuk bangunan panti: perumahan Rawa-rawa perumahan 2. Potensi sekitar Tapak Toko-toko Berpotensi sebagai area perumahan Berpotensi banjir, karena lahan dilewati aliran kali ciliwung, sehingga perlu tanggul penahan banjir. 3. Kondisi Tapak Berada di daerah kampong dukuh sesuai dengan arah pengembangan Lokasi tapak tidak jauh dari pusat perdagangan kramat jati.

22 Kondisi topografi tapak - Secara umum keadaan permukaan tanah berkontur. - Tapak berada di Jln.bendungan air kampung dukuh dan jaringan infrastruktur utama yang ada seperti : listrik,air,telekomunikasi, dan lain-lain. - Site berada pada jalur kali ciliwung. 1. Pencapain ke Lokasi Tapak Alternatif 2 Alternatif 1 Penilaian pencapaian terhadap pejalan kaki- merupakan pendistrian yang berinteraksi dengan lingkungan sekitar, parkir,dan jalan utama Pencapaian utama adalah kendaraan,ditunjang oleh pencapaian servis. Kriteria Alternatif-1 Alternatif-2 keterangan Kemudahan pencapaian Kejelasan

23 Arus pengunjung Lingkungan disekitar menunjang Tidak menimbulkan kemacetan Total Keterangan : sangat baik \ 75 - menunjang 50 - kurang baik Kesimpulan Setelah mendata semua kelebihan dan kekurangan tapak, maka kesimpulan dari analisa tersebut adalah : Luasan tapak dapat memenuhi kebutuhan panti jompo Lokasi tapak sebagian besar dikelilingi oleh aliran sungai, sehingga harus di perhitungakan pengedalian, kalau sewaktu waktu air sungai Arah timur perlu diperhatikan buffer terhadap sinar matahari agar dalam ruangan nyaman untuk digunakan Pola sirkulasi satu arah agar tidak terjadi penumpukan pada satu titik. Adanya akses transisi atau hubungan ruang terhadap bangunan sekitar

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. ANALISA NON FISIK Tujuan : Mendapatkan ruang yang dapat mengakomodasikan berbagai aktivitas pelaku. Kebutuhan : Meliputi analisa pelaku, mulai dari siapa saja pelakunya

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN. Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk.

BAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN. Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk. BAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN 5. Lokasi Lokasi Luas lahan : Jalan Tamansari, Bandung : ± 2.5 Ha Batas Batas : Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG

BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG BAB III ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR PANTI ASUHAN TERPADU DI KOTA SEMARANG 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas a. Pengelompokan Aktivitas Terdapat beberapa aktivitas yang terdapat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK

BAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK BAB II DESKRIPSI KHUSUS PROYEK Proyek ini merupakan proyek fiktif yang akan dibangun oleh sebuah yayasan. Dimana proyek ini terletak pada kawasan menuju gunung manglayang dan diperuntukan untuk semua kalangan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student

Lebih terperinci

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa bagi pekerja ini terdiri dari analisis tapak, analisis fungsi, analisis pengguna, analisis aktivitas, analisis ruang, analisis utilitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai.

BAB IV ANALISA. seperti pencapaian lokasi hingga lingkungan yang memadai. BAB IV ANALISA IV.1. ANALISA ASPEK LINGKUNGAN IV.1.1. Analisis Pemilihan Tapak Penentuan tapak dilakukan melalui perbandingan 2 tapak yang dipilih sebagai alternatif dalam memperoleh tapak dengan kriteria-kriteria

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari.

BAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari. BAB IV ANALISA IV.1 Analisa Aspek Manusia Berdasarkan referensi dari studi banding: IV.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan Kompleks Rumah Susun dan Pasar ini akan digunakan oleh: a. Penghuni o Pedagang Pasar Yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain:

BAB IV ANALISA PERENCANAAN. Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain: BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencana dan perancangan Arsitektur, terdapat bebrapa hal yang menjadi bahan pertimbangan antara lain: Aspek manusia / pengguna Aspek bangunan / fisik Aspek lingkungan

Lebih terperinci

SITEPLAN & BLOKPLAN. (Berdasarkan Kelompok Kegiatan)

SITEPLAN & BLOKPLAN. (Berdasarkan Kelompok Kegiatan) SITEPLAN & BLOKPLAN (Berdasarkan Kelompok Kegiatan) BLOKPLAN 9 0 6 KETERANGAN 5 4 5 7 2. PINTU MASUK KENDARAAN 2. PINTU MASUK/KELUAR PEJALAN KAKI 3. PINTU KELUAR KENDARAAN 4. LAPANGAN 5. AREA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : BAB IV ANALISA IV.1. Aspek Non Fisik IV.1.1 Analisa Kegiatan Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu : a) Kelompok

Lebih terperinci

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen

Kegiatan ini dilakukan penghuni apartemen BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Analisis Aspek Manusia Analisa yang dilakukan pada aspek ini membahas kegiatan penghuni apartemen, staf pengelola dan karyawan apartemen, serta tamu yang datang di apartemen. Analisa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

TA Sekolah Alam Gunungpati

TA Sekolah Alam Gunungpati BAB 5 PROGRAM RUANG DAN KONSEP PERANCANGAN 5.1. Program Ruang Dasar pertimbangan yang digunakan dalam menentukan besaran ruang adalah melalui jenis dan fungsi ruang, jumlah pengguna, jenis aktivitas, fasilitas

Lebih terperinci

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan

Bab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan Bab III. Analisis 3. 1 Analisis Fungsional 3. 1. 1 Program Kegiatan Pada perpustakaan, selain memperhatikan kegiatan manusia diperhatikan pula kegiatan barang. Perpindahan barang, dalam hal ini koleksi

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri) PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN Funfsi Hunian No. Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang Standard Ruang Luas 1. R. Tidur (dengan double bed) Tidur Merias diri Berganti pakaian Double bed Side

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO

BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN TUMBUH DIATAS LAHAN BENCANA LUMPUR LAPINDO Analisis konsep perencanaan merupakan proses dalam menentukan apa saja yang akan dirumuskan sebagai konsep

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

BAB III ANALISA. Lokasi masjid BAB III ANALISA 3.1. Analisa Tapak 3.1.1. Lokasi Lokasi : Berada dalam kawasan sivitas akademika Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang KDB : 20% KLB : 0.8 GSB : 10 m Tinggi Bangunan : 3 lantai

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6 BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4. Analisa Tapak Luas Tapak : ± 7.840 m² KDB : 60 % ( 60 % x 7.840 m² = 4.704 m² ) KLB :.5 (.5 x 7.840 m² =.760 m² ) GSB : 5 meter Peruntukan : Fasilitas Transportasi 4.. Analisa

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1. BAB V HASIL 5.1. Program Ruang Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1. Hall 1 50 m². R. Direktur Yayasan 1 3 m² 3. R. Sekretaris

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT HUBUNGAN ANTARA PENDEKATAN & PROGRAM BAB III PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. PENDEKATAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 47 BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan terdiri atas kelompok ruang, program ruang, dan tapak terpilih. Kelompok ruang merupakan kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR Program dasar perencanaan dan perancangan Pool Hall merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain International

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN 5.1. Pemrograman 5.1.1. Kebutuhan Ruang NO RUANG JMLH LUAS SAT LUAS TOTAL STANDART LUAS KAMAR 1 standard/ deluxe 231 28 m2 6.468 2 junior suite 36 45 m2 1.620 3 president

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM DASAR PERANCANGAN

BAB III PROGRAM DASAR PERANCANGAN BAB III PROGRAM DASAR PERANCANGAN A. Lokasi 1. Pengenalan Lokasi Gambar 3.1 Peta Kota Gorontalo Kota Gorontalo terletak di pulau Sulawesi yang berada pada posisi 00 0 28 17-00 0 35 56 LU dan 122 0 59 44-123

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM PERANCANGAN

BAB III PROGRAM PERANCANGAN 29 BAB III PROGRAM PERANCANGAN A. Tata Ruang Makro 1. Penentuan Lokasi Site Gambar 3.1 Peta Kabupaten Bone Bolango (Sumber: Dokumen Faksi Bone Bolango) Pemilihan lokasi site harus memperhatikan beberapa

Lebih terperinci

KUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c.

KUESIONER. Fasilitas yang diperlukan untuk asrama (boleh pilih lebih dari satu) a. Kantin. e. Laundry b. Warnet. f. Mini Market c. KUESIONER Angkatan : Jurusan : Jenis Kelamin : L / P Kota Asal : Tempat tinggal selama kuliah: a. Kost b. Orang tua / rumah sendiri c. Saudara Seandainya di BiNus terdapat asrama mahasiswa, apakah Anda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu: BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Fungsional 4.1.1. Analisis Organisasi Ruang Pengorganisasian ruang-ruang pada proyek ini dikelompokkan berdasarkan fungsi ruangnya. Ruang-ruang dengan fungsi yang sama sedapat

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan - Luas lahan : 30.400,28 m² - KDB 20% : 20% x 30.400,28 m² = 6.080,06 m² - KLB 0,8 : 0,8 x 30.400,28 m² = 24.320,22 m² -

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Umum Proyek ini merupakan proyek fiktif yang diirencanakan pada lahan kosong yang berada di Jalan Soekarno-hatta dan diperuntukan untuk pertandingan renang internasional dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM

Lebih terperinci

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek BAB IV DATA PROYEK 4.1. Deskripsi Umum Proyek Nama Peroyek : Perancangan Interior Pada Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak Medical Care di Jakarta. Sifat Proyek : Fiktif

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & & BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep Dasar Untuk menentukan konsep dasar dari perencanaan dan perancangan resort hotel yang memenuhi aspek yang telah digariskan maka perlu adanya

Lebih terperinci

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1 Pemilihan Lokasi dan Lokasi Tapak 4.1.1 Lingkungan Tapak Dalam Buku Profil Penataan Ruang DKI Jakarta tahun 2003, pada bagian 2.2.3 Kawasan permukiman tercantum bahwa pemanfaatan

Lebih terperinci

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2

RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2 RUANG UMUM Ruang informasi DA 2 X 4 = 8 M 2 1 Hall 1,5 X 1000 = 1500 M 2 2 Atm center 1,5 X 10 = 15 M 2 1 Toilet pria DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Toilet wanita DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Ruang satpam 2 X 3 = 6

Lebih terperinci

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA TUNGGUL WULUNG CILACAP 5.1. Dasar Studi Besaran Studi besaran ruang lebih terinci dan dianalisa berdasarkan standar dan asumsi.

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Jakarta Timur 3.1.1.1. Letak Geografis Kotamadya Jakarta Timur Kotamadya Jakarta Timur merupakan salah satu Kotamadya yang berada

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 171 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari masing-masing analisa adalah : 5.1.1 Simpulan Analisa Environment Secara aspek lokasi, lokasi pasar Karang Anyar yang sekarang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status

BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Pengguna rusun adalah karyawan industri pabrik yang berada di sekitar lokasi dengan asumsi bahwa pembiayaan pembangunan rusun ditanggung oleh pemerintah yang bekerja

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut :

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Bina Nusantara adalah sebagai berikut : 112 BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Kegiatan Adapun jenis kegiatan dan sifat kegiatan yang ada di dalam asrama mahasiswa Bina Nusantara adalah sebagai berikut : Jenis Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK 2. 1. Deskripsi Umum Nama proyek : Bandung Automotif center Status : Proyek Fiktif Fungsi bangunan : Bangunan komersil bidang otomotif Sumber dana : Pemerintah daerah (BPD) Lokasi

Lebih terperinci

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen Program Apartemen Unit hunian tipe studio (1-2 orang) Standar * 1. R. Duduk dan makan Interaksi sosial, menerima tamu, makan Sofa/kursi, coffee table, TV, meja dan kursi makan 7 m 2 Julius Panero, Manusia

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1 Data

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep perencanaan revitalisasi pasar merupakan kesimpulan dari analisis perencanaan revitalisasi pasar. Konsep perencanaan Revitalisasi

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Dasar Pendekatan Gedung paviliun garuda RSUP Dr. Kariadi kota Semarang akan berfungsi secara optimal jika mempunyai kriteria umum yang

Lebih terperinci

STADION AKUATIK DI SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM RANCANGAN. secara resmi setelah disetujuinya Undang Undang No.38 Tahun 2000 tentang

BAB III PROGRAM RANCANGAN. secara resmi setelah disetujuinya Undang Undang No.38 Tahun 2000 tentang BAB III PROGRAM RANCANGAN A. Lokasi Rancangan Gorontalo merupakan salah satu dari empat kota tertua yang ada di pulau Sulawesi, yakni Gorontalo, Makassar, Manado, dan Parepare. Gorontalo berdiri secara

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM RANCANGAN. Perancangan Gorontalo Art Gallery Centre akan berada di kota Gorontalo. Kota

BAB III PROGRAM RANCANGAN. Perancangan Gorontalo Art Gallery Centre akan berada di kota Gorontalo. Kota INDA PUTRI JULIANTY BAB III PROGRAM RANCANGAN 3.1. Aspek Site dan Lingkungan 3.1.1 Pemilihan Lokasi Perancangan Gorontalo Art Gallery Centre akan berada di kota Gorontalo. Kota Gorontalo sendiri sudah

Lebih terperinci

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN

4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. Sesuai dengan standar, ruang-ruang yang dibutuhkan untuk asrama. Gambar 28. standar kamar. international edition by McGraw-Hill (1983)

BAB IV ANALISA. Sesuai dengan standar, ruang-ruang yang dibutuhkan untuk asrama. Gambar 28. standar kamar. international edition by McGraw-Hill (1983) BAB IV ANALISA 4.1. Analisa Fungsi 4.1.1. Program ruang Sesuai dengan standar, ruang-ruang yang dibutuhkan untuk asrama adalah: Standar-standar ukuran kamar asrama a. Singel room 27 36 m² Gambar 28. standar

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI)

- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI) - BAB 4 - ANALISA 4.1 Data Proyek Lokasi Candranaya di Jl. Gajah Mada No. 188 Jakarta Barat. Luas Lahan : 14.356,14 m2 Peruntukan Lahan : Bangunan Komersil, Pusat Perkantoran KDB : 45% KLB : 4 GSB : 0

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1 Analisa Pemilihan tapak Pasar adalah area yang dapat dikatakan cukup komersil, dan hadirnya bangunan inipun diharapkan Mampu untuk meningkatkan omset penjualan namun dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Tropis merupakan salah satu bentuk arsitektur yang dapat memahami kondisi iklim tropis beserta permasalahannya.

Lebih terperinci

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

PERABOT ANAK. Sumber : _ html LAMPIRAN 200 ANAK Sumber : http://renopia.en.ec21.com/toy_piano_digital_piano_musical-- 3691712_4713603.html Pink : Origin : Korea, Brand : Spendid Junior Coklat : Origin : China, Brand : December Dimensi

Lebih terperinci

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN Pengadaan dan Pentahapan Penyediaan Rumah Sakit ini adalah bagian utama dari suatu Laporan Rencana Induk/ Master Plan Rumah Sakit, karena pada bagian ini akan didapat

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI 1 Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI Membuat analisa pada tapak, mencakup orientasi matahari, lingkungan, sirkulasi dan entrance, kontur. Analisa Zoning, mencakup zona public, semi public dan private serta

Lebih terperinci