S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6
|
|
- Suhendra Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4. Analisa Tapak Luas Tapak : ± m² KDB : 60 % ( 60 % x m² = m² ) KLB :.5 (.5 x m² =.760 m² ) GSB : 5 meter Peruntukan : Fasilitas Transportasi 4.. Analisa Batasan Tapak Gambar 4. : Batasan sekitar tapak Lokasi tapak berada di Jalan Jendral Sudirman / Dukuh Atas yang berbatasan langsung antara lain : Sebelah Utara Jalan Kendal yang berupa deretan Rukan Komersial dan juga perumahan penduduk, Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Sungai Kali Malang, Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan utama Jendral Sudirman berupa Fly Over dengan perbedaan Page 45
2 ketinggian ± 6 meter dari jalan Kendal, dan Sebelah Timur berbatasan dengan area taman (jalur hijau) yang berada ditepian Rel kereta api. 4.. Sirkulasi Transportasi Sekitar Tapak Gambar 4. : Alur Sirkulasi Transportasi sekitar tapak Alur sirkulasi transportasi yang berada dan melalui sekitar tapak tergolong sangatlah padat. Seluruh moda transportasi yang ada di Jakarta hampir semuanya melalui tapak perancangan dari yang telah ada hingga yang direncanakan pemerintah. Dengan demikiain potensi tapak akan transportasi sekitar sangatlah baik sekali dan memungkinkan pengembangan fasilitas transportasi menjadi stasiun antarmoda ( interchange ). Page 46
3 4..3 Analisa Rute Antar Moda Gambar 4.3 : Rute Perjalanan Moda Transportasi Jabodetabek Rute di atas menunjukan jalur sirkulasi Moda Transportasi yang melintasi Stasiun Sudirman yaitu, Monorel, Transjakarta, dan Kereta Rel Listrik, serta angkutan kota lainnya. Rute Tangerang Bogor adalah dengan menaiki Trans Jakarta koridor 3 tangerang Kalideres Harmoni, lalu trasit ke Trans Jakarta koridor ke arah Blok M, selanjutnya transit di Sudirman Interchange dengan menaiki Kereta Rel listrik menuju ke Stasiun Manggarai dan Bogor. Page 47
4 4..4 Analisa Sirkulasi Menuju Tapak KRL (Kereta Rel Listrik) Angkutan Perkotaan Monorel Fast Train Angkutan Tradisional Trans Jakarta Kendaraan Pribadi Pejalan Kaki Titik pertemuan alur sirkulasi sekitar menuju tapak tapak Gambar 4.4: Alur Sirkulasi menuju tapak Pencapaian menuju tapak bisa dicapai melalui beberapa jalan yaitu dari jalan utama Sudirman Dukuh atas dan jalan Kendal yang berada dibawah jalan Sudirman. Pencapaian yang paling besar terletak pada jalan utama Dukuh atas karena pada titik ini semua alur sirkulasi menuju tapak bertemu yaitu Pejalan kaki, Biskota, Transjakarta, Taksi, Pengguna sepeda, Transportasi tradisional, dan Kendaraan pribadi. Pada Jalan Kendal intensitas alur sirkulasi kecil, namun terdapat juga titik pertemuan alur sirkulasi di area ini yaitu pertemuan antara Pejalan kaki, Kendaraan pribadi, pengguna sepeda, dan Angkutan tradisional (Ojek, Angkutam umum, Taksi). Page 48
5 Pada analisa ini dapat ditetapkan letak pintu utama dan pintu samping Stasiun Sudirman dan kebutuhan akan fasilitas untuk menunjang alur sirkulasi menuju ke dalam tapak. Pada jalan utama Dukuh Atas digunakan sebagai pintu utama dan pada jalan kendal digunakan sebagai pintu samping stasiun. Kebutuhan lain adalah rancangan pedestrian, pemberhentian bis, jalur sepeda, pemberhentian taksi dan jembatan penyebrangan, kebutuhan tersebut akan dirancang pada jalan utama Dukuh Atas dan Kendal Analisa Sirkulasi Dalam Bangunan Sirkulasi dalam bangunan menggunakan beberapa jenis alur sirkulasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bangunan dan kondisi tapak. Dengan kondisi tapak yang memanjang jenis sirkulasi yang digunakan adalah sirkulasi linear yaitu alur sirkulasi berbentuk garis lurus dan menjadi jalur sirkulasi utama dan melewati ruang-ruang di sekitarnya. Fasilitas dalam stasiun Gambar 4.5: Jalur sirkulasi linear dalam bangunan Selain jenis sirkulasi linear bangunan juga menggunakan sirkulasi radial atau terpusat yaitu pola sirkulasi yang memiliki titik pusat sebagai permulaan sirkulasi dan menyebar ke sekeliling pusat dari jalur sirkulasi tersebut. Jenis sirkulasi ini dipilih juga karena memiliki pola memusat dan Page 49
6 menyebar yang bisa memudahkan pengguna untuk memilih tujuan yang diinginkan dan pada titik pusat penumpang menunggu dan melihat serta menentukan jalur mana yang akan mereka ambil tanpa perlu berjalan dahulu untuk menemukan jalannya, yang bisa di aplikasikan pada area Transit Center (Pusat Transit Stasiun). Fasilitas dalam stasiun Gambar 4.6: Jalur sirkulasi Radial dalam bangunan 4..6 Analisa Alur Sirkulasi Dalam Bangunan Sirkulasi Pengguna Stasiun Sirkulasi Menuju Stasiun Kereta Sirkulasi Menuju Stasiun Trans Jakarta Sirkulasi Menuju Stasiun Monorel Gambar 4.7: Alur Sirkulasi Dalam Bangunan Page 50
7 4..7 Analisa View Ke dalam-luar Tapak Gambar 4.8 : Analisa View ke dalam tapak Gambar 4.9 : Analisa View ke dalam- luar tapak Tapak berada di antara dua ketinggian level tanah, satu sisi tapak berada di jalan Kendal dan disisi lain tapak juga berada di jalan Sudirman Dukuh Atas yang merupakan jalan fly over yang lebih tinggi dari jalan disekitarnya. Sehingga potensi view kedalam tapak sangat baik. Dari seberang sungaipun tapak dapat terlihat oleh pengguna jalan karena pandangan dapat leluasa terlihat dari bangunan stasiun yang cukup tinggi. Potensi ini yang bisa menjadikan tapak mudah terlihat dan mudah pencapaian ke stasiun maupun ke tempat lain setelah penumpang tiba di stasiun. Page 5
8 4. Analisa Kegiatan Pelaku Kegiatan Aktifitas Kebutuhan Ruang Pengunjung Pengantar / Penjemput Parkir kendaraan Area parkir Orang lain Turun dari angkutan lain Drop off / halte Mengantarkan penumpang Lobby utama Membawa barang Lobby Membelikan tiket Mesin tiket Menunggu R. Tunggu Istrirahat Ruang istirahat Jalan jalan Pedestrian Makan Cafetaria Buang air Berangkat Anak anak Parkir Area parkir Remaja Turun dari angkutan lain Drop off / halte Dewasa Berjalan / naik sepeda Pedestrian Orang tua Membeli tiket Mesin tiket Orang berkebutuhan Mencari moda transportasi Hall Transit khusus Istirahat R. Istirahat Menunggu R. Tunggu Sholat Mushola Buang air Bermain-main Cafetaria Makan Cafetaria Cek tiket Hall Transit Naik moda transportasi Peron Datang Turun dari moda transportasi Transit / mencari moda transportasi Menunggu Cek tiket Istirahat Peron Hall transit R. Tunggu R. Tunggu R. Istirahat Page 5
9 Makan Cafetaria Buang air Sholat Mushola Datang Kepala stasiun Parkir Area parkir Waka stasiun Berjalan / naik sepeda Pedestrian Staff kantor Turun dari angkutan lain Drop off / halte Keamanan Absen R. Absen Kebersihan Rapat R. Rapat Tiketing Keruangan kerja Ruang kerja Informasi Menyiapkan minum Pantry Pemeriksa tiket Membersihkan stasiun dan Stasiun Pelayan kantor Istirahat R. Istirahat Solat Mushola Makan Cafetaria / Pantry Buang air Membuang sampah TPS Pulang Absen R. Absen Berjalan / naik sepeda Pedestrian Mengambil kendaraan Area parkir Menunggu angkutan lain Drop off / Halte Pulang Lain Lain Datang Penyewa Retail Parkir Area parkir Pelayan retail Berjalan / naik sepeda Pedestrian Turun dari angkutan lain Drop off / halte Membawa barang Area service Membuka toko Cafetaria / retail Memasak Dapur kios Menyiapkan barang dagangan Kios Berjualan Cafetria / retail Membersihkan meja makan Cafetaria Istirahat R. Istirahat Sholat Mushola Page 53
10 Makan Kios Memasukan barang dagangan Kios / retail Pulang Merapihkan toko Membawa barang dagangan Berjalan / naik sepeda Mengambil kendaraan Menunggu angkutan Pulang Kios / retail Area services Pedestrian Area parkir Drop off / halte Tabel 4. : Analisa Kegiatan 4.. Alur Kegiatan Pengguna Stasiun Gambar 4.0 : Alur Kegiatan Pengguna Stasiun Page 54
11 4.3 Analisa Pemakai ( Pengguna ) Pengguna Karakteristik Analisa Buru buru Tidak suka berdiri Suka berjalan jalan Kemudahan pencapaian antara moda Butuh tempat duduk yang sesuai Melihat sekitar stasiun Tidak suka antrian Mudah membawa barang Perlu pemandangan untuk penumpang Desain yang bisa mengurangi antrian Bosan Mencari lokasi sesegera mungkin Bisa sewaktu waktu beribadah dan beristirahat Ruangan cukup untuk luas untuk barang bawaan Perlu adanya tempat istirahat ataupun tempat hiburan untuk penumpang Perlu adanya penunjuk arah yang jelas dan mudah dilihat penumpang Perlu adanya tempat ibadah dan istirahat Pengantar Mudah menjemput dan mengantar Bisa melihat pengantaran hingga naik moda transportasi Mudah membawakan barang bawaan Butuh tempat yang nyaman dan aman Tidak suka cahaya yang kurang Mencari tempat istirahat dengan mudah Penyewa Retail Ingin tempat yang ramai ruangay yang cukup luas untuk pembeli Mudah untuk menyuplai Perlu adanya area pengantaran yang bisa melihat kedatangan dan keberangkatan penumpang Adanya ruangan yang cukup besar untuk menampung barang bawaan penumpang Ruang kantor haruslah efisien dan sesuai kebutuhan Pencahayaan sangat dimaksimalkan Perlu tempat istirahat pengelola Berada di lokasi lalu lalang dan ramai pengunjung Membutuhkan ruangan khusus retail Memiliki pintu khusus agar Page 55
12 barang mudah dicapai pembeli tudak mengganggu penumpang Lokasi dan penunjuk jalan harus jelas Pengunjung umum Melihat lihat dalam stasiun Berjalan jalan Zona penumpang dan pengunjung harus jelas dan dipisah Enggan bertanya pada petugas Tidak suka berdiri terlalu lama Perlu adanya tepat untuk publik tanpa harus membeli tiket Penunjuk jalan harus mudah dilihat dan di mengerti Perlu tempat duduk umum Tabel 4. : Analisa Pemakai ( Pengguna ) 4.4 Analisa Kebutuhan Ruang Analisa kebutuhan ruang dibuat mengacu pada rumus kebutuhan ruang dan standar kebutuhan yang diperoleh dari JICA ( Japan ), Architect Data Neufert, Times Saver Standars For Building Types, Snadar bangunan PT.KAI dan sumber terkait lainnya. Standar kebutuhn ruang digunakan untuk menemukan kebutuhan ruang sebuah stasiun Antarmoda dan luasan yang dibutuhkan sesuai dengan rancangan dan kebutuhan dari pengguna fasilitas stasiun Antarmoda. Jumlah penumpang pada Peak Hour berlangsung selama jam = x 0 % = penumpang perhari Jumlah penumpang komuter = penumpang turun : penumpang naik = 0 % : 80 % = 600 : 6400 Page 56
13 Ruang Perhitungan Hasil Lebar Tangga W=P / (60 x V) Kantor kepala stasiun S = N + 4 Kantor stasiun S = S + S + S3 Ruang Rapat Jumlah mesin tiketing n = t/b Ruang antrian S = L + L W = total lebar tangga P = jumlah prnumpang sibuk V = kapasitas tiap m lebar tangga, penumpang/menit = 60 S = luas kantor N = jumlah pengunjung kantor = 0 orang/0m² S = luas kantor stasiun S = luas meja kepala = 7 m² S = luas meja staf =,3 m²/orang x 7 orang =.4 m² S3 = ruang untuk staf tanpa meja =, m²/orang x 7 orang = 7,7 m² S = standar luas ruang rapat a = standar pengunjung =,5 m²/orang N = jumlah orang yang rapat = 5 orang n = jumlah mesin t = jumlah penumpang pembeli tiket = x 0,5 x 0,4 = b = kapasitas pemesanan (.500/jam) S = area hall mesin tiket L = lebar loket x jumlah loket =,05 x 6 mesin = 6,3 m L = panjang antrian 4,5m/0 W = 8000/(60x60) =, m S = = 4 m² S = 7 +,4 + 7,7 = 37, m² S =,5 x 5 =,5 m² n = 8.000/.500 = 3, ~ 4 buah mesin tiketing (+ buah mesin cadangan) S = 6,3 x 4,5 = 8,35 m ² Tabel 4.3 : Analisa Standar Ruangan Page 57
14 Kebutuhan Ruang Stasiun Interchange Jenis Ruang Pemakai Kebuthan Ruang Unit Standar Sumber Total Area Parkir Parkir motor 5 0,75 x,5 m 5,3 m² Parkir mobil 7,3 x 5,3 m 07,5 m² pengunjung Parkir sepeda 5 0,6 x,0 m 9,8 m² 5,6 m² Lobby R. Tiketing 4 x m 56 m² R. Antrean 6 x 0 0,6 x,0 m 39,6 m² Pengunjung R. Tunggu x 70 0,5 x 0,45 m 5,75 m² 3 x 3 m 8 m² ATM center x 4 0,7 x m,8 m² Tiket Center 6 x m 3 m² Informasi center 0,5 x 3 m,5 m² Retail 4 x 5 m 0 m² 85,7 m² Transit center R. Tunggu x 50 0,5 x 0,45 m,5 m² Retail 3 x 8 m 4 m² 3 x 3 m 8 m² R. Informasi x 3 m SRF 6 m² Tiket Center 7 x m 4 m² 73,5 m² Rest Area Kios dagang 5 x m 60 m² Meja makan 50 x,8 m 90 m² Pengunjung Mushola x 60 0,8 x, m 57,6 m² Tempat wudhu x 3 0,5 x 0,5 m,5 m² R. tunggu 0 0,5 x 0,45 m 4,5 m² 3 x 3 m 8 m² R. TPS 4 x 4 m 6 m² 59 m² Page 58
15 Stasiun kereta Peron R. Tunggu x 30 x 3,5 m 0,5 x 0,45 m 784 m² 3,5 m² 3 x 3 m 8 m² R. Pemeriksaan x 3 x,5 m 9 m² 84,5 m² Stasiun Monorel GL Pheron R. Tunggu x x 4 m 0,5 x 0,45 m 480 m² 3,5 m² 3 x 3 m 8 m² R. Pemeriksaan x 3 x,5 m 9 m² Tiket Center 7 x m 4 m² 894,5 m² Stasium Monorel BL Pheron R. Tunggu x 30 x 3,5 m 0,5 x 0,45 m 784 m² 3,5 m² 3 x 3 m 8 m² R. Pemeriksaan x 3 x,5 m 9 m² Tiket Center 9 x m 8 m² 84,5 m² Stasiun Transjakarta R. Tunggu Pemberhentian bis x 30 0,5 x 0,45 m,5 x,4 m 6,75 m² 57 m² R. Pemeriksaan 3 x,5 m 4,5 m² Tiket Center 5 x m 0 m² 78,5 m² Stasiun angkutan Pengunjung Parkir Taksi Parkir ojek 7 0,3 x 5,3 m 0,75 x,5 m 83,33 m² 6,9 m² R. Tunggu supir x 7 0,5 x 0,45 m 3,8 m² 3 x 3 m 8 m²,5 m² Sirkulasi Lift,9 x,9 m 3,6 m² Travelator 8 x 7 m 36 m² Pengunjung Tangga darurat 6, m² 6, m² Ramp x m 4 m² Page 59
16 Jalur sepeda 0,8 x,9 m,5 m² 7,5 m² Utilitas R. Pompa 3 x 3 m SKR 9 m² R. AHU 9 x 8 m SKR 7 m² R. Genset 5 x 8 m SKR 40 m² R. Mesin lift,33 x,4 m 5,6 m² R. TPS 3 x 4 m m² R. Elektrikal 5 x 5 m SKR 5 m² 63,6 m² Kantor R. Staff x 0,5 x m 5 m² R. Kepala Stasiun 4,85 x m 4,8 m² R. Waka Stasiun 8,85 x m 9,6 m² R. Rapat x 5,5 x 0,45 m 37,5 m² R. Monitor 4,70 x 4,0 m 45,36 m² R. Tamu,9 X,5 m 4,75 m² x 4 3 x 3 m 7 m² Pantry,4 x 3 m 7, m² Gudang x 4 x 3 m 4 m² 59,5 m² Security R. Pos jaga 3 x m m² R. Informasi 3 x m m² 4 m² TOTAL Sudirman Multi Transport Station m² Sirkulasi ( 0 % x m² ) m² 5.6 m² Keretangan : = Architect Data Neufert SKR = Skripsi Judul Sejenis = Survey Lapangan Fasilitas Sejenis Tabel 4.4 : Kebutuhan Ruang Page 60
17 4.5 Analisa Hubungan Ruang Gambar 4.: Analisa Hubungan Ruang LT Gambar 4.: Analisa Hubungan Ruang LT Page 6
18 Gambar 4.3: Analisa Hubungan Ruang LT Analisa Zoning Vertikal Lobby Stasiun Kereta Area Parkir Area Pemberhentian taksi - ojek Area Utilitas Bangunan Area Pheron Kereta Area Sirkulasi Vertikal Stasiun Trans Jakarta Area Transit Center Area Kantor Area Peristirahatan Area Stasiun Monorel Gambar 4.4: Analisa Zoning Vertikal Page 6
BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan
BAB III ANALISA 3.1 Analisa Tapak 3.1.1 Batas Tapak Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan Batas-batas tapak antara lain sebelah barat merupakan JL.Jend.Sudirman dengan kondisi berupa perbedaan level
Lebih terperinciBAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA
BAB III ANALISIS 3.1 Analisis tapak Stasiun Gedebage terletak di Bandung Timur, di daerah pengembangan pusat primer baru Gedebage. Lahan ini terletak diantara terminal bis antar kota (terminal terpadu),
Lebih terperinciS K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Jakarta sebagai Ibu Kota negara Republik Indonesia merupakan pusat dari semua kegiatan pekerjaan untuk sekitar kota Jakarta dan bahkan Indonesia. Pendatang dari
Lebih terperinciTERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA
TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARATA Oleh : Johansyah, Abdul Malik, Bharoto Jakarta merupakan pusat pemerintahan Indonesia, dan juga merupakan pusat bisnis dan perdagangan, hal ini merupakan salah
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal
Lebih terperinciTerminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal
Lebih terperinciSUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN
SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Puti Laras Kinanti Hadita, Indriastjario,Agung Dwiyanto Stasiun Sudimara (SDM) adalah stasiun kereta api kelas III yang terletak
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN 5.1. Ide Awal Ide awal dari stasiun ini adalah Intermoda-Commercial Bridge. Konsep tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa
Lebih terperinci6.1 Program Dasar Perencanaan
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TIDAR DI KOTA MAGELANG 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Kelompok Ruang Luar ruangan (m 2 ) A. Kelompok Ruang Luar 1 - Area Penurunan Penumpang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Bangunan Terhadap Tema Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian terpadu dengan berbagai kelengkapan fasilitas. Fasilitas
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciS K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi Sistem didefinisikan sebagai seperangkat objek (komponen, subsistem) dengan interaksi antar objek dan secara keseluruhan mempunyai satu tujuan/fungsi. (Krismas,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4. 1 Ide awal (conceptual idea) Ide awal dari perancangan stasiun ini muncul dari prinsip-prinsip perancangan yang pada umumnya diterapkan pada desain bangunan-bangunan transportasi.
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Jakarta sebagai ibukota negara merupakan pusat bagi seluruh kegiatan ekonomi Indonesia. Seluruh pihak-pihak yang berkepentingan di Indonesiamenempatkan kantor utama
Lebih terperinciTERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARTA
UNIVERSITAS DIPONEGORO TERMINAL ANTARMODA MONOREL BUSWAY DI JAKARTA TUGAS AKHIR JOHANSYAH 21020110141041 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG SEPTEMBER 2014 UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SISTEM TRANSPORTASI Sistem didefinisikan sebagai seperangkat obyek (komponen, subsistem) dengan interaksi antar obyek dan secara keseluruhan mempunyai satu tujuan/fungsi. Contoh:
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STASIUN MRT BLOK M JAKARTA 6.1 Konsep Dasar Dapat ditarik kesimpulan bahwa perencanaan dan perancangan Stasiun MRT Blok M Jakarta ini adalah sebuah bangunan publik
Lebih terperinciBAB V HASIL RANCANGAN
BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Denah 5.1.1. Perancangan Denah Lantai Satu Berdasarkan konsep pola-pola ruangan, perancangan denah ini merupakan pengembangan hubungan ruang yang telah dirancang.
Lebih terperinciLOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.
PENGENALAN OBYEK LATAR BELAKANG Stasiun Semut merupakan salah satu bangunan bersejarah yang memiliki peranan penting dalam perkembangan kota Surabaya dalam hal penyediaan layanan transportasi massal. Pembangunan
Lebih terperinciDUKUH ATAS COMMUTER CENTER 2019
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR DUKUH ATAS COMMUTER CENTER 2019 Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : TINGGA PRADANA
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29 Stasiun Manggarai Sumber : Google Image, diunduh 20 Februari 2015 3.1.1. Data Kawasan 1.
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)
BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan
Lebih terperinci1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN
LATAR BELAKANG Sektor transportasi merupakan salah satu hal terpenting mencapai standar kehidupan tinggi. Dan transportasi mempunyai peranan penting memantapkan perwujudan dan perkembangan kawasan kota
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. Gambar 25 Konsep Hub
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Ide awal dari desain stasiun ini adalah hub, hal ini disebabkan stasiun ini akan menjadi pusat transit dari moda-moda transportasi yang akan ada di kawasan Dukuh Atas, sehingga
Lebih terperinciTUGAS AKHIR SUDIRMAN INTERCHANGE JAKARTA PUSAT DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR
TUGAS AKHIR SUDIRMAN INTERCHANGE JAKARTA PUSAT DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR DiSusun Oleh : PERIODE JANUARI 2012 JULI 2012 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciBAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.
Lebih terperinciKriteria Green Infrastructure dalam Penentuan Luas Stasiun Kereta Api
Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2018 Kriteria Green Infrastructure NADIA ULFAH, SOFYAN TRIANA Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi
Lebih terperinciTerminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan tempat pusat pemerintahan Indonesia, dan juga merupakan pusat bisnis dan perdagangan, hal ini merupakan salah satu penyebab banyaknya penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciSkema 4.1 skema kajian konsep dan fungsi yang diajukan Sumber : penulis, 2016
BAB IV PEMECAHAN PERSOALAN DAN DESKRIPSI HASIL PERANCANGAN 4.1 Kajian Konsep dan Fungsi Bangunan yang diajukan Skema 4.1 skema kajian konsep dan fungsi yang diajukan Sumber : penulis, 2016 49 4.2 Re-defining
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek kawasan transit
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan Tujuan dari perencanaan dan perancangan Terminal Bus tipe A di Cilacap ini adalah
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya tentang analisis maka ditarik kesimpulan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep perencanaan revitalisasi pasar merupakan kesimpulan dari analisis perencanaan revitalisasi pasar. Konsep perencanaan Revitalisasi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciPengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA TUNGGUL WULUNG CILACAP 5.1. Dasar Studi Besaran Studi besaran ruang lebih terinci dan dianalisa berdasarkan standar dan asumsi.
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY 3.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Fasilitas Transportasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Nama Proyek Kategori Proyek Sifat Proyek Pemilik Luas Lahan : Transportasi Antar Moda : Fasilitas Transportasi : Fiktif : Negri : ± 4 Ha KDB (%) : 60 % KLB
Lebih terperinciPelabuhan Teluk Bayur
dfe Jb MWmw BAB IV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Aksesibilitas A. Pencapaian pengelola 1. Pencapaian langsung dan bersifat linier dari jalan primer ke bangunan. 2. Pencapaian
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi
Lebih terperinciBAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perancangan 6.1.1 Program 1. Kelompok Kendaraan Tabel 6.1 Kelompok Kendaraan Emplasement kedatangan Bus AKAP Bus AKDP Angkuta Angkudes Emplasement
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya yang telah dijelaskan, sebuah hasil yang menjawab permasalahan dalam suatu perancangan melalui
Lebih terperinciBAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG
BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG A. PEMAHAMAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG Pengembangan Stasiun Pemalang merupakan suatu proses atau
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3. Data Fisik dan Non Fisik Stasiun Senen memiliki data data sebagai berikut : Pemilik, Jenis dan pelayanan Stasiun Kerta Api Senen a. Pemilik : Badan Usaha Milik Negara b. Nama
Lebih terperinciLP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL
BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. 4.1 Analisa Tapak Aksesbilitas
BAB IV ANALISA 4.1 Analisa Tapak 4.1.1 Aksesbilitas Pada gambar tapak di bawah menunjukkan penataan yang terdapat pada terminal sesuai kondisi terbaru sejak penyusun laporan menerima data tersebut. Gerbang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU
TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu
15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Redevelopment Salah satu pengertian redevelopment menurut Prof. Danisworo merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu melakukan pembongkaran
Lebih terperinciBAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,
BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan
Lebih terperinciPROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari
PROGRAM RUANG A. Jenis 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari Toilet Pengrajin tempe dan tahu Buang air kecil dan besar Produksi
Lebih terperinciREDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR
REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR Oleh : Khoirunnisa D. Ayu, Septana Bagus Pribadi, Sukawi Sistem transportasi menjadi bagian
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah
Lebih terperinciRUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2
RUANG UMUM Ruang informasi DA 2 X 4 = 8 M 2 1 Hall 1,5 X 1000 = 1500 M 2 2 Atm center 1,5 X 10 = 15 M 2 1 Toilet pria DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Toilet wanita DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Ruang satpam 2 X 3 = 6
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada
Lebih terperinciBAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA
BAB V ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SOLO MOVIES AREA 5.1 Analisa Pola Tujuan : memperoleh gambaran tentang alur sirkulasi kegiatan dari pelaku kegiatan. Pembahasan : kegiatan masing- masing
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PERILAKU
BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Menurut Avelar et al dalam Gusmaini (2012) tentang kriteria permukiman kumuh, maka permukiman di Jl. Simprug Golf 2, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran
Lebih terperinciLAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR
LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TOD TERPADU MANGGARAI PERANCANG: FAIZAL (NIM: 41210110018) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN UNIVERSITAS MERCU BUANA
Lebih terperinciTERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi
TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi Sistem transportasi merupakan kegiatan profesional yang tidak dibatasi oleh batas geografi, kegiatan lalu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecamatan Senen termasuk wilayah Kotamadya Jakarta Pusat memiliki luas wilayah 422 ha. Menurut data statistik 2004, peruntukan luas tanah tersebut terdiri dari perumahan
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik Dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik/ Kondisi Tapak Area Stasiun Manggarai Menurut PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran tanah, data fisik adalah keterangan mengenai
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 4.1 Konsep Dasar
BAB IV KONSEP 4.1 Konsep Dasar Peron dan emplasmen kereta. Jumlah penumpang pada 1 hari 45,000 orang per hari Jumlah penumpang pada 1 jam padat (peak hour: ratio 12.5 %) = 5626 orang Headway kereta (jarak
Lebih terperinciSTASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN STASIUN MRT BLOK M JAKARTA 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota Jakarta sebagai ibu kota dan pusat perekonomian di Indonesia sudah seharusnya sejajar dengan kota-kota di dunia. Dengan
Lebih terperinciTERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto
TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto Terminal merupakan suatu sarana fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat berkaitan dengan transportasi darat.
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinci- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI)
- BAB 4 - ANALISA 4.1 Data Proyek Lokasi Candranaya di Jl. Gajah Mada No. 188 Jakarta Barat. Luas Lahan : 14.356,14 m2 Peruntukan Lahan : Bangunan Komersil, Pusat Perkantoran KDB : 45% KLB : 4 GSB : 0
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. Berdasarkan referensi dari studi banding: susun untuk menambah efisiensi kerja. pembukaan kios di pagi hari.
BAB IV ANALISA IV.1 Analisa Aspek Manusia Berdasarkan referensi dari studi banding: IV.1.1 Analisa Pelaku Kegiatan Kompleks Rumah Susun dan Pasar ini akan digunakan oleh: a. Penghuni o Pedagang Pasar Yaitu
Lebih terperinciDukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertambahan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi industri dan perdagangan merupakan unsur utama perkembangan kota. Kota Jakarta merupakan pusat pemerintahan, perekonomian,
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga
19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1. Letak, Batas, dan Luas Tapak TPU Tanah Kusir merupakan pemakaman umum yang dikelola oleh Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan di bawah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan stasiun kereta api Bandung bagian Selatan yang terletak di pusat kota berfungsi sebagai pendukung dan penghubung fasilitasfasilitas di sekitarnya, seperti perkantoran,
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan dan Perancangan Perencanaan dan perancangan Penataan PKL Sebagai Pasar Loak di Sempadan Sungai Kali Gelis Kabupaten Kudus
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROYEK
39 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum 1. Lokasi Dalam pemilihan lokasi proyek terdapat beberapa pertimbangan utama yaitu regulasi, analisis visibilitas, dan fasilitas lingkungan. Berikut pertimbangan
Lebih terperinciKAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR KAWASAN TERPADU STASIUN PASAR SENEN MAHASISWA: AMELIA LESTARI (NIM: 41211010044) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK Judul Proyek : Terminal Bus dan Stasiun Kereta Api Terpadu. Tema : Sirkulasi Sebagai Penentu Way Finding Lokasi : Stasiun Pasar Senen Sifat Proyek : Fiktif.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Umum 2. 1. 1. Bandar udara Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1 Ayat 1, bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM
BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM 5.1 Program Dasar Perencanaan Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pemikiran menyeluruh, dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN
BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Transportasi kota Jakarta berkembang sangat pesat dikarenakan mobilitas yang tinggi dan masyarakatnya yang membutuhkan kendaraan. Semakin meningkatnya populasi manusia
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini
BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)
Lebih terperinciBAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perkembangan kota dipengaruhi oleh faktor daya tarik kota yang kemudian menyebabkan pertambahan penduduk dan akhirnya bermuara pada perubahan fisik dan
Lebih terperinci