43 b. Collaboration bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. c. innovation berpikir kreatif dan berinovasi. d. Respect menghargai perbedaan. e. Exel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "43 b. Collaboration bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. c. innovation berpikir kreatif dan berinovasi. d. Respect menghargai perbedaan. e. Exel"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Gambaran Tentang Nutrifood Indonesia Nutrifood adalah perusahaan yang secara inovatif memproduksi berbagai produk makanan dan minuman kesehatan berkualitas internasional dengan berbagai merek yang terpercaya. Nutrifood berkantor pusat di Jakarta, dengan jaringan distribusi yang menjangkau lebih dari 30 negara di dunia. Nutrifood Indonesia nesia merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya makanan dan minuman yang memberikan manfaat untuk kesegaran, kesehatan, dan penampilan, yang didirikan pada bulan Februari Dengan jaringan distribusi yang luas, produk Nutrifood tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, namun telah berhasil diterima dengan baik di pasaran ekspor, khususnya di negara-negara berkembang. Nilai bisnis berupa integritas dan keberlangusngan bisnis jangka panjang, dengan perusahaan yang inovatif, berkarakter unik dan premium, serta didasarkan pada pola berfikir mencegah lebih baik daripada mengobati serta kesehatan dan kenikmatan berjalan selaras, membentuk sebuah budaya perusahaan yang berupa I-CARE: 52 a. Integrity dapat diandalkan dan konsisten dalam nilai pribadi, pekerjaan, dan universal

2 43 b. Collaboration bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. c. innovation berpikir kreatif dan berinovasi. d. Respect menghargai perbedaan. e. Exellence berusaha untuk meraih hasil yang lebih baik. Terdapat cukup banyak sertifikasi yang telah diraih Nutrifood pada perjalanan karirnya, dimulai dari tahun 1994 Nutrifood mendapat sertifikat ISO 9002: 1987, sekaligus menjadi perusahaan makanan pertama di Indonesia yang mendapat ISO sampai pada tahun 2010 yaitu sertifikasi sistem jaminan halal dari LP-POM MUI, sedangkan Sertifikat Halal bagi semua produk Nutrifood didapatkan sesuai dengan tahun launching tiap produk. 53 Beberapa produk utama Nutrifood yaitu: Serangkaian produk seha, Tropicana Slim. 2. Minuman sari buah, Nutrisari. 3. Susu bubuk tinggi kalsium dan rendah lemak, HiLo. 4. Suplemen dan susu yang dikonsentrasikan sebagai produk pembentuk tubuh atletis ideal untuk pria, L-Men. 5. Produk diet untuk wanita berupa susu dan biskuit, WRP Visi Misi Nutrifood Indonesia Dengan visi dan misi yang dimiliki Nutrifood, yaitu menjadi yang terdepan

3 44 dalam memberikan solusi untuk meraih kehidupan yang lebih sehat, lebih nikmat dan penuh arti, melalui berbagai produk unggulan dan event. Nutrifood menginspirasi dan membantu setiap individu untuk mencapai keseimbangan hidup dengan menjalankan pola hidup sehat yang menyenangkan dan memperhatikan asupan nutrisi sehingga dapat menikmati hidup sehat lebih lama Profil HiLo Platinum Susu bubuk HiLo Platinum merupakan susu premium lebih tinggi kalsium dan protein. Dibuat dengan kelengkapan Glucosamine, Chondroitin, dan 74 mineral organik dari alga merah untuk gerak lebih gesit. HiLo Platinum memiliki kandungan kalsium yang paling tinggi dibandingkan dengan varian susu bubuk HiLo lainnya. Kandungan kalsium yang tinggi tersebut adalah untuk membantu menjaga kepadatan tulang. HiLo Platinum juga memiliki kandungan protein yang berperan eran dalam perbaikan sel-sel tubuh. Selain itu juga terdapat kandungan Glucosamine dan Chondroitin yang merupakan komponen penyusun cairan pelumas persendian. Kombinasi dari Glucosamine dan Chondroitin lebih efektif dalam mengurangi nyeri sendi dan memperbaiki fungsi sendi dibandingkan Glucosamine saja. Selain itu terdapat beberapa kandungan lain dalam HiLo Platinum yaitu, sebanyak 74 mineral organik dari alga merah, bebas gula tambahan, rendah lemak dan bebas kolesterol yang aman bagi konsumen yang 55

4 45 ingin menjaga kadar gula darah serta cocok untuk gaya hidup sehat. 56 Gambar 4.1 Susu Bubuk HiLo Platinum Gambaran Tentang Iklan Televisi HiLo Platinum Versi Tante Gesit Hiking Judul iklan Produsen : Tante Gesit Hiking. : Nutrifood Indonesia. Tahun Tayang : Durasi : Full Version 30 detik. Salah satu iklan yang diciptakan Ideabox yaitu iklan susu bubuk HiLo Platinum versi Tante Gesit Hiking. Iklan ini menunjukkan bahwa Nutrifood ingin memperkenalkan produk HiLo Platinum yaitu produk susu bubuk untuk orang paruh baya yang masih ingin tetap aktif dalam menjalani aktivitas, termasuk aktivitas yang cukup berat seperti mendaki tebing bebatuan dan menyebrangi sungai dengan melewati batang pohon sebagai jembatannya dengan gerakan gesit yang ditayangkan dalam iklan susu bubuk HiLo Platinum di televisi. 56

5 46 Pesan pada iklan televisi HiLo Platinum seakan ingin menyiratkan makna bahwa sehat ditunjukkan dengan kegesitan. Pernyataan tersebut didasarkan pada tayangan iklan yang menampilkan endorser dengan dua tingkatan umur, yaitu wanita paruh baya yang telah mengkonsumsi susu bubuk HiLo Platinum dan tiga anak muda sedang melakukan aktivitas yang sama yaitu mendaki untuk mencapai air terjun dengan menaiki tangga, melewati batang pohon, menyebrangi sungai dengan berjalan pada sebatang pohon sebagai jembatan dan mendaki tebing bebatuan. Pada tayangan iklan diperlihatkan bahwa wanita paruh baya yang logikanya memiliki kegesitan dan kesehatan tidak setara atau bahkan dibawah dua anak muda laki-laki dan satu anak muda perempuan, ternyata sebaliknya. Wanita paruh baya dapat lebih dulu sampai di air terjun dengan kegesitan yang mencerminkan kesehatan wanita paruh baya tersebut dibandingkan tiga anak muda Analisis Iklan Televisi Susu Bubuk HiLo Platinum Versi Tante Gesit Hiking Berikut adalah beberapa scene iklan televisi HiLo Platinum beserta teks yang berupa ikon dari efek suara dan dialog pada iklan berbentuk video yang dibuat kedalam bentuk storyboard.

6 47 Tabel 4.1 Storyboard Iklan Televisi HiLo Platinum Versi Tante Gesit Hiking 57 Tiga orang anak muda yang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan sedang kelelahan elahan dan berhenti sejenak saat menaiki tangga dalam aktivitas mendaki mereka. Kemudian terdapat seorang wanita paruh baya mendahului anak-anak muda yang sedang istirahat sejenak. SFX: Suara kicauan burung, musik latar, dan suara langkah kaki. MVO 1 (laki-laki muda dengan tas punggung berwarna biru): huuh... Perempuan muda dan dua temannya terkejut melihat wanita paruh baya yang 57

7 48 mendahului mereka terlihat kuat dan semangat menaiki tangga. SFX: Musik latar dan suara langkah kaki. FVO 2 (perempuan muda): haah? Wanita paruh baya dengan tenang dan tetap semangat sembari menyapa tiga anak muda lagi-lagi mendahului tiga anak muda yang sedang berhenti karna merasa kelelahan. elahan. SFX: Musik latar dan suara langkah kaki. MVO 1 dan 2 (laki-laki dengan tas punggung berwarna kelabu): fuhh... fuhh... FVO 2: fuhh... fuhh... FVO 1 (wanita paruh baya): haiii...

8 49 Wanita paruh baya dengan wajah ceria dan gerakan yang lentur serta gesit melewati ewati batang pohon yang rendah dan menghambat jalannya. SFX: Musik latar dan suara kicauan burung. Wanita paruh baya dengan wajah yang masih terlihat ceria dan gerakan yang gesit namun tetap berhati-hati menyebrangi sungai dengan melewati batang pohon yang besar sebagai jembatan. SFX: Musik latar dan suara deras air.

9 50 Wanita paruh baya menginjakkan kaki kirinya melewati genangan air dengan penuh semangat dilihat dari percikan air yang ditimbulkan. SFX: Musik latar dan suara percikan air. Memperlihatkan kesegaran susu HiLo Platinum rasa cokelat. SFX: Musik latar.

10 51 Memperlihatkan kemasan susu bubuk HiLo Platinum rasa cokelat sebagai produk yang sedang diiklankan diiringi dengan dialog yang menyampaikan tentang produk oleh announcer. SFX: Musik latar. Announcer: nouncer: HiLo Platinum... Wanita paruh baya sedang meminum susu HiLo Platinum dengan menggunakan pakaian yang sama digunakan pada aktivitas mendaki, diiringi dengan dialog yang menyampaikan tentang produk oleh announcer. SFX: Musik latar.

11 52 Announcer:...susu kalsium... Wanita paruh baya terlihat senang dan bersemangat untuk memulai aktivitas mendakinya, diiringi dengan dialog yang menyampaikan tentang produk oleh announcer. SFX: Musik latar. Announcer: nouncer:...dengan protein... Wanita paruh baya mendaki bukit bebatuan dengan gerakan gesit dan penuh semangat, diiringi dengan dialog yang menyampaikan tentang produk oleh announcer.

12 53 SFX: Musik latar. Announcer:...lebih tinggi supaya otot... Wanita paruh baya terlihat bahagia melihat pada sesuatu yang menjadi tujuan pada a aktivitasnya, diiringi dengan dialog yang menyampaikan tentang produk oleh announcer. SFX: Musik latar. Announcer: nouncer:...tetap kuat Ketiga anak muda muncul dengan lega namun terdapat kelelahan yang masih terlihat pada diri mereka.

13 54 SFX: Musik latar. Ketiga anak muda takjub melihat suatu objek dihadapan mereka. SFX: Musik latar. MVO 1: haah? Wanita paruh baya sedang berfoto dengan latar air terjun yang merupakan tempat tujuan aktivitas mereka dengan kesegaran dan kebahagiaan terlihat dari raut wajahnya dan tidak terlihat lelah sedikitpun. SFX: Musik Latar, suara kicauan burung dan gemericik air. FVO 1: ahahahah

14 55 Satu anak muda laki-laki yang menggunakan ransel kelabu dan satu anak muda perempuan empuan memperhatikan dengan penuh tanya wanita paruh baya yang sedang asyik berfoto ketika teman mereka yaitu anak muda laki-laki yang mengenakan tas punggung berwarna biru bertanya pada wanita paruh baya yang ternyata adalah alasan mereka terkejut. SFX: Musik Latar dan suara gemericik air. MVO 1: Tante FVO 1: hmm? MVO 1: umurnya berapa sih? Wanita paruh baya menjawab pertanyaan anak muda dengan ringan serta wajah

15 56 menggoda dan riang. SFX: Musik Latar dan suara gemericik air. FVO 1: Beda tipis lah.. Ketiga anak muda berfoto bersama wanita paruh baya dengan wajah ceria. SFX: Musik latar. All FVO & MVO: Yuhuuu... Menampilkan kemasan HiLo Platinum di latar air terjun sebagai produk yang sedang diiklankan, diiringi dengan tagline yang disampaikan oleh announcer.

16 57 SFX: Musik Latar. Announcer: HiLo Platinum, gerak lebih gesit 4.2. Hasil Penelitian Analisis Segitiga Semiotik Charles Sanders Peirce pada Iklan Televisi HiLo Platinum Versi Tante Gesit Hiking. Proses pemaknaan tanda pada Peirce mengikuti hubungan antara tiga titik yaitu representamen (R) - Object (O) - Interpretant (I). R adalah bagian tanda yang dapat dipersepsi secara fisik atau mental, yang merujuk pada sesuatu yang diwakili olehnya (O). Kemudian I adalah bagian dari proses yang menafsirkan hubungan antara R dan O. Oleh karena itu bagi Pierce, tanda tidak hanya representatif, tetapi juga interpretatif. 58 Maka pada penelitian ini, yang menjadi representamen esentamen atau sign adalah tayangan iklan HiLo Platinum versi Tante Gesit Hiking di televisi yang peneliti lihat. Apa yang dilihat peneliti membuatnya merujuk pada sumber iklan itu yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh Nutrifood Indonesia mengenai produk HiLo Platinum (O). Setelah itu peneliti menafsirkan bahwa iklan HiLo Platinum versi Tante Gesit Hiking menyampaikan pesan tersirat bahwa salah satu kriteria sehat itu adalah gesit. 58 Benny H. Hoed, Semiotik & Dinamika Sosial Budaya, Komunitas Bambu, Jakarta, 2011, hal 25.

17 Analisis Tanda yang Terdapat dalam Iklan Susu Bubuk HiLo Platinum Versi Tante Gesit Hiking Analisis Tanda pada Aspek Verbal Pesan Objek: Tabel 4.2 Analisis Tanda pada Aspek Verbal Pesan Tagline HiLo Platinum gerak lebih gesit Representamen Indeks tagline gerak lebih gesit menunjukkan susu bubuk HiLo Platinum sebagai susu yang dapat membuat konsumennya bergerak lebih gesit. Interpretan Penggunaan tagline dimaksudkan sebagai penutup iklan HiLo Platinum versi Tante Gesit Hiking yang menyimpulkan pesan secara singkat bahwa produk HiLo Platinum dapat membuat wanita yang berusia paruh Simbol tagline gerak lebih gesit adalah tulisan yang menandakan ciri khas suatu iklan yang berfungsi sebagai asosiasi merek HiLo Platinum. baya lebih gesit dalam melakukan aktivitasnya bahkan jika dibandingkan dengan ketiga anak muda. Tagline gerak lebih gesit pada iklan HiLo Platinum versi Tante Gesit Hiking termasuk bagian iklan yang digunakan dengan tujuan membangkitkan ingatan

18 59 audiens akan produk HiLo Platinum sebagai produk susu bubuk bagi orang paruh baya yang ingin tetap gesit dalam setiap aktivitasnya. Objek: Dialog HiLo Platinum, susu kalsium dengan protein lebih tinggi supaya otot tetap kuat Representamen Indeks dialog HiLo Platinum, susu kalsium dengan protein lebih tinggi supaya otot tetap kuat menunjukkan kandungan yang terdapat dalam produk susu bubuk HiLo Platinum. Interpretan Penggunaan dialog HiLo Platinum, susu kalsium dengan protein lebih tinggi supaya otot tetap kuat adalah untuk menginformasikan pada audiens bahwa HiLo Platinum merupakan susu kalsium yang mana terdapat didalamnya kandungan protein yang tinggi sehingga orang paruh baya yang Simbol dialog HiLo Platinum, susu kalsium dengan protein lebih tinggi supaya otot tetap kuat adalah dialog yang mengkonsumsinya dapat memiliki otot yang tetap kuat, bahkan terlihat pula pesan ini ingin menyampaikan bahwa jika mengkonsumsi susu HiLo ketika menginformasikan manfaat baru akan menginjak usia paruh baya,

19 60 produk yang difungsikan untuk menarik perhatian audiens. maka otot akan tetap sekuat pada saat usia muda, usia boleh bertambah, namun kekuatan otot tetap sama atau tidak berubah. Adapun untuk menambah asupan kalsium harian bagi tubuh manusia adalah salah satunya dengan mengkonsumsi susu. Jika Anda tak memiliki permasalahan dengan susu (lactose intolerant), atau vegan, maka meminum susu sehari-hari adalah cara terbaik mengasup kalsium. Jika meminum susu menjadi hambatan bagi Anda, Anda bisa memilih susu berkalsium tinggi yang non-fat atau low- fat. 59 Objek: Dialog MVO 1: Tante, umurnya berapa sih? Dialog FVO 1 : beda tipis, lah Representamen Interpretan Indeks dialog antara MVO 1 Dari dialog antara MVO 1 dan FVO

20 61 dan FVO 1 menunjukkan MVO 1 merasa takjub, karena MVO 1 melihat tante adalah seorang wanita paruh baya namun dapat lebih dulu sampai di lokasi air terjun dibandingkan dengan MVO 1 dan teman-temannya yang masih berusia remaja. menunjukkan ekspresi takjub MVO 1 akan penampilan tante yang sudah terlihat paruh baya namun dapat lebih dulu sampai di lokasi air terjun dengan tetap terlihat semangat dan tanpa lelah sebelum MVO 1 dan teman-temannya sampai dengan kondisi kelelahan. Jawaban menggoda FVO 1 menyatakan Sedangkan pernyataan bahwa usianya tidak jauh berbeda dengan menggoda tante menunjukkan tante berusia lebih tua dari MVO 1 namun masih semangat dan kuat dalam kegiatan mendaki dibandingkan dengan MVO 1. MVO 1 yang sedang mendaki di waktu yang bersamaan dengannya. Ini menandakan bahwa wanita berusia paruh baya tetap dapat beraktivitas hiking seperti yang dilakukan anak-anak muda, bahkan disaat yang muda kelelahan, yang sudah paruh baya masing sanggup dan semangat. Dialog ini dimaksudkan untuk membuat audiens berfikir bahwa bagi wanita paruh baya yang ingin memiliki otot dan tulang yang tetap kuat dibandingkan remaja dapat dicapai

21 62 dengan mengkonsumsi susu bubuk HiLo Platinum Analisis Tanda pada Aspek Non Verbal Pesan Tabel 4.3 Analisis Tanda pada Aspek Non Verbal Pesan Objek: Adegan tante menaiki tangga dan mendahului anak muda Representamen Indeks tante wanita paruh baya mendahului anak muda dengan wajah yang terlihat tetap semangat menunjukkan bahwa tante memiliki tulang yang masih kuat dan sehat di umur yang menginjak paruh baya, sehingga pada aktivitas Interpretan Adegan tante menaiki tangga dan mendahului anak muda pada iklan HiLo Platinum yaitu untuk menunjukkan bahwa susu bubuk HiLo Plaitnum adalah susu kalsium untuk memenuhi kebutuhan protein bagi tubuh wanita paruh baya, sehingga tulang dan otot tetap kuat seperti bahkan melebihi saat usia muda.

22 63 mendakinya tante tidak merasa Dari adegan kelelahan ketiga anak muda lelah. Ini dipengaruhi oleh menunjukkan bahwa bagi anak-anak konsumsi protein yang cukup sebelum mendaki. Sedangkan adegan ketiga anak muda yang terlihat sangat kelelahan dan berhenti sejenak untuk beristirahat menunjukkan ketiga anak muda kekurangan konsumsi protein dalam tubuhnya, sehingga otot terasa kurang kuat dan mudah lelah. muda mulailah mengkonsumsi susu yang rendah lemak dan tinggi kalsium untuk memenuhi kebutuhan protein tubuh, sehingga mereka dapat lebih kuat dan semangat dalam setiap aktivitasnya tidak kalah dengan wanita paruh baya. Makna dari lambaian tangan tante paruh baya kepada ketiga anak muda merupakan wujud semangat dan kuat tante dalam melakukan kegiatan mendaki tanpa merasa lelah. Melambaikan tangan Qualisign adegan tante melambaikan tangan menyapa ketiga anak muda yang sedang pada orang yang tidak dikenal juga bermakna keramahan dan kedewasaan seorang tante berusia paruh baya. kelelahan. Seseorang mampu melambaikan tangan pada saat melakukan kegiatan yang melelahkan membuktikan bahwa orang tersebut tidak merasa

23 64 kelelahan dan tetap semangat. Lambaian tangan pada orang yang tidak dikenal juga bermakna keramahan. Objek: Adegan tante melewati batang pohon yang menghalangi jalannya. Representamen Qualisign adegan tante melewati batang pohon dengan gerak sinergis untuk menghindari batang pohon yang menghalangi jalannya menunjukkan tante memiliki otot serta tulang punggung yang kuat. Interpretan Adegan melewati batang pohon dengan melakukan gerakan sinergis yang mana gerakan ini melibatkan dua atau leih macam otot untuk suatu gerakan tubuh. Otot-otot yang terlibat akan berkontraksi atau berelaksasi secara bersamaan, 60 menunjukkan tante, 60

24 65 wanita paruh baya namun masih memiliki otot serta tulang punggung yang kuat sehingga dapat melakukan gerakan ini tanpa merasakan sakit pada otot dan tulang punggungnya. Adegan ini untuk menyampaikan pesan kepada audiens bahwa otot dan tulang yang kuat dapat dicapai oleh seluruh wanita paruh baya yang mengkonsumsi susu bubuk HiLo Platinum secara rutin sebelum melakukan aktivitasnya. Objek: Adegan tante menyebrangi sungai dengan berjalan pada sebatang pohon sebagai jembatan. Representamen Interpretan Qualisign sebatang pohon yang Penggunaan batang pohon pada adegan

25 66 digunakan sebagai jembatan untuk menyebrangi sungai menunjukkan sebuah tantangan yang hanya dapat dilalui oleh orang yang memiliki keseimbangan tubuh yang baik, gesit, dan sehat dengan kondisi tulang dan otot kaki yang kuat. Indeks adegan tante menyebrangi sungai dengan berjalan pada sebatang pohon sebagai jembatan menunjukkan tante memiliki keseimbangan tubuh yang baik serta otot kaki yang kuat berjalan selangkah demi selangkah pada batang pohon. ini membuktikan tantangan yang umumnya hanya dapat dilalui oleh orang khususnya wanita yang memiliki keseimbangan tubuh yang baik, gesit dan sehat, serta memiliki tulang dan otot kaki yang kuat, namun yang ditampilkan dalam iklan ini adalah: Seorang tante berusia paruh baya mampu menyebrangi sungai dengan melewati jembatan dari sebatang pohon dapat diartikan bahwa tante berusia paruh baya memiliki keseimbangan tubuh yang baik, gesit, otot kaki yang kuat yang itu berarti wanita berusia paruh baya ini sehat, karena mengkonsumsi susu bubuk HiLo Platinum. Simbol pemandangan hutan yang hijau serta sungai yang deras yang digunakan sebagai setting iklan menunjukkan pendekatan Pemandangan yang terdapat pada adegan tante menyebrangi sungai memperlihatkan kehijauan lingkungan hutan serta kesegaran sungai yang

26 67 manusia dengan alam. mana ini bermakna pendekatan manusia dengan alam, sebagai pendukung kampanye hijau yang dilakukan HiLo untuk meyakinkan audiens bahwa HiLo benar-benar mendukung kecintaan alam. Objek: Adegan tante mendaki tebing bebatuan. Representamen Qualisign tebing bebatuan yang tante harus mendakinya untuk sampai pada titik akhir kegiatan hiking menunjukkan sebuah tantangan yang hanya dapat dilalui oleh orang yang memiliki keseimbangan tubuh yang baik, Interpretan Penggunaan tebing bebatuan pada adegan ini membuktikan tantangan yang umumnya hanya dapat dilalui oleh orang khususnya wanita yang memiliki keseimbangan tubuh yang baik, gesit dan sehat, serta memiliki tulang dan otot kaki, tangan, serta

27 68 gesit, dan sehat dengan kondisi tulang dan otot kaki, tangan, serta punggung yang kuat. Indeks adegan tante mendaki tebing bebatuan menunjukkan tante memiliki keseimbangan tubuh yang baik serta otot kaki, tangan, serta punggung yang kuat berjalan selangkah demi selangkah mendaki tebing bebatuan. punggung yang kuat, namun yang ditampilkan dalam iklan ini adalah: Seorang tante berusia paruh baya mampu mendaki tebing bebatuan dapat diartikan bahwa tante berusia paruh baya memiliki keseimbangan tubuh yang baik, gesit, otot kaki, tangan, serta punggung yang kuat yang itu berarti wanita berusia paruh baya ini sehat, karena mengkonsumsi susu bubuk HiLo Platinum. Mengacu pada temuan diatas, secara umum maka dapat dilihat bahwa setiap objek yang ditunjukkan dalam tayangan iklan HiLo Platinum versi Tante Gesit Hiking merupakan pesan yang mengandung tanda-tanda yang dimunculkan dalam bentuk indeks, simbol, dan qualisign, berupa kegiatan mendaki yang mengacu pada makna kedekatan manusia dengan alam, kekuatan tulang dan otot seorang wanita berusia paruh baya yang menunjukkan kegesitan yang masih dimiliki, bahkan dengan membandingkan wanita berusia paruh baya dengan ketiga anak muda yang melakukan kegiatan yang sama itu lebih memperkuat makna yang terkandung didalamnya.

28 69 Dari keseluruhan analisis diatas memunculkan makna pesan bahwa kategori kesehatan dapat ditunjukkan dengan kegesitan. Produk HiLo Platinum ingin menampilkan realitas ini kepada audiens dengan tujuan meyakinkan audiens bahwa untuk meraih kegesitan dapat dilakukan dengan mengkonsumsi produk HiLo, khususnya bagi wanita berusia paruh baya, sehingga konsumen HiLo Platinum dapat dikategorikan sebagai seorang yang sehat Pembahasan Dalam pembahasan ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang menjadi masalah pokok bahan penelitian, yaitu makna pesan sehat itu gesit pada iklan televisi susu bubuk HiLo Platinum versi Tante Gesit Hiking. Iklan ini menampilkan visual yang menarik, dengan penggunaan tema cerita yang cukup jelas dan fokus pada inti pesan yang ingin disampaikan. Hasil penelitian ini diperoleh dengan menggunakan analisis segitiga semiotik Peirce dari pengamatan secara langsung g pada rekaman iklan dan referensi pustaka. Dalam konsep Peirce, semiotika dipandang sebagai struktur yang cenderung dimotivasi oleh suatu bentuk simulasi. Peirce menyebut tanda sebagai representament dan konsep, benda, gagasan, perasaan, dan seterusnya, yang diacunya sebagai objek. Adapun makna (impresi, kogitasi, perasaan, dan seterusnya) yang diperoleh manusia dari sebuah tanda oleh Peirce diberi istilah interpretant. Oleh

29 70 karena itu, Peirce memandang semiotika sebagai sebuah struktur triadik. 61 Tabel 4.4 Hasil Analisis Iklan HiLo Platinum Versi Tante Gesit Hiking Representamen Pesan kegesitan wanita paruh baya yang disampaikan dengan memunculkan tanda-tanda kegesitan bagi wanita paruh baya dapat diperoleh jika otot tetap sekuat pada saat usia muda, bahkan dalam tampilan iklannya ditunjukkan bahwa kegesitan wanita berusia paruh baya melebihi anak muda yang juga melakukan aktivitas mendaki. Objek Kegesitan wanita paruh baya yang ditampilkan secara verbal dan non verbal (dalam aktivitas mendaki dengan membandingkan kegesitan antara wanita paruh baya dan anak muda) pada tayangan n iklan HiLo Platinum versi Tante Gesit. Interpretan Wanita berusia paruh baya yang ingin memiliki otot tetap kuat serta kegesitan, dapat dicapai dengan mengkonsumsi susu bubuk HiLo Platinum. Kegesitan dirasakan perlu bagi wanita berusia paruh baya karna itu dapat berarti bahwa wanita paruh baya masih memiliki otot yang kuat serta kegesitan dalam melaksanakan aktivitas mendakinya, yang itu juga berarti jika aktivitas berat dapat dilalui, maka 61 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi, Jalasutra, Yogyakarta, 2012, hal 32.

30 71 aktivitas harian pun juga dapat dikerjakan dengan lebih gesit dan ringan. Wanita paruh baya, memiliki otot yang tetap kuat, serta gesit dalam aktivitasnya, dapat dikategorikan sebagai wanita berusia paruh baya yang sehat. Namun kekuatan wanita berusia paruh baya yang melebihi anak muda menunjukkan pesan sehat itu gesit dalam iklan HiLo Platinum melampaui makna sehat pada kehidupan nyata seorang wanita paruh baya pada umumnya yang dapat dipastikan memilihi ketahanan tubuh dibawah anak muda. Berdasarkan tabel 4.4, pembahasan mengenai iklan HiLo Platinum melalui pemahaman man Peirce dengan menentukan objek sebagai tanda yang diartikan, yaitu salah satu kategori sehat wanita paruh baya adalah wanita paruh baya yang gesit yang masih dapat melakukan aktivitas mendaki selayaknya yang dilakukan anak muda. Penggambaran pesan sehat bagi wanita paruh baya melalui kegiatan mendaki menunjukkan bahwa kegiatan berat yang membutuhkan kekuatan cukup besar saja wanita paruh baya dapat melakukannya, bagaimana jika hanya kegiatan rutinitas

31 72 harian yang dilakukan di rumah yang tentunya jauh lebih ringan dibandingkan dengan aktivitas mendaki. Kegesitan dalam melakukan aktivitas mendaki menggambarkan pentingnya kondisi fisik yang kuat dan sehat bagi seorang wanita paruh baya. Kegiatan berat seperti mendaki dapat dilakukan dengan kegesitan oleh wanita paruh baya yang memiliki tulang serta otot yang kuat. Sedangkan kekuatan tulang dan otot t yang terdapat dalam tubuh manusia pada hakikatnya akan semakin menurun mengiringi pertambahan usianya. Tulang serta otot yang tetap kuat sangatlah menjadi impian bagi seorang wanita paruh baya yang lebih mudah terserang penyakit tulang dan persendian ketika menginjak usia paruh. Dengan tulang dan otot yang tetap kuat, daya tahan tubuh wanita paruh baya pun dapat terjaga dengan baik serta tetap dapat melakukan aktivitas dengan gesit. Jika seseorang berusia paruh baya namun dapat bergerak dengan gesit dengan tulang dan otot yang kuat, maka makna sehat terlihat sangat menonjol ol dari representamen tersebut. Disampaikan melalui objek yang secara nyata ditayangkan dalam kegiatan mendaki, yaitu wanita paruh baya dapat melewati lintasan bebatuan, menyebrangi sungai dengan batang pohon sebagai jembatan dan menghindari batang pohon dengan menengadahkan tubuhnya, membuktikan bahwa wanita paruh baya ternyata masih dapat melakukan kegiatan tersebut dengan mudah bahkan dapat mendahului anak-anak muda yang juga sedang mendaki. Pernyataan yang memperkuat makna pesan bahwa sehat itu gesit pada tayangan iklan HiLo adalah dengan penyampaian tagline Gerak Lebih Gesit pada

32 73 akhir tayangan iklan serta dialog announcer mengenai kandungan protein pada susu kalsium HiLo Platinum untuk mayakinkan bahwa kandungan tersebut dapat membuat otot tetap kuat. Dialog tanya jawab antara anak muda dan wanita paruh baya (tante) yang ditayangkan sebelum bagian penutup tayangan iklan disampaikan secara ringan dan jelas sebagai tanda juga menjadi pendukung makna pesan yang ingin disampaikan. aikan. Seluruh tayangan pada iklan HiLo Platinum yang diteliti pada penelitian ini dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada audiens bahwa susu bubuk HiLo Platinum sebagai susu kalsium dengan kandungan protein yang lebih tinggi dapat membuat wanita paruh baya memiliki otot yang tetap kuat sekuat otot di masa mudanya a sehingga dapat bergerak lebih gesit. Sehingga dengan mengkonsumsi susu bubuk HiLo Platinum wanita paruh baya akan memiliki tulang serta otot yang tetap kuat serta dapat bergerak dengan lebih gesit, sebagaimana kegesitan yang menjadi kategori sehat yang dikonstruksi dalam pesan iklan televisi HiLo Platinum. Dari hasil pembahasan iklan televisi HiLo Platinum versi Tante Gesit Hiking dengan menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce diatas, peneliti menyimpulkan bahwa produsen susu bubuk HiLo Platinum ingin mengkomunikasikan kepada audiens bahwa dengan mengkonsumsi HiLo Platinum secara rutin dapat membuat wanita paruh baya menjadi lebih gesit karena kandungan protein serta kalsium yang dapat membuat tulang menjadi lebih padat dan kuat serta kandungan mineral yang membuat otot bekerja menjadi lebih maksimal. Proses perekaman gagasan, pengetahuan, atau pesan secara fisik disebut

33 74 sebagai representasi. Secara lebih tepat ini didefinisikan sebagai penggunaan tandatanda (gambar, suara, dan sebagainya) untuk menampilkan ulang sesuatu yang dicerap, diindra, dibayangkan, atau dirasakan dalam bentuk fisik. 62 Jika dikaitkan dengan representasi pesan sehat itu gesit, maka jika makna sehat yang sesungguhnya adalah dapat beraktivitas dengan normal, melakukan kegiatan-kegiatan yang biasa atau sehari-harinya dilakukan, dan bagi seorang wanita berusia paruh baya yang pada kenyataannya telah menurun ketahanan tubuhnya meskipun dalam kondisi sehat, dalam iklan HiLo Platinum, makna sehat ini direpresentasikan entasikan dengan sehat yang bahkan melebihi anak muda. Representasi ini menunjukkan ukkan bahwa makna pesan sehat itu gesit yang terkandung dalam iklan HiLo Platinum melampaui makna sehat pada realita yang ada. Hasil representasi ini ditunjukkan dalam beberapa adegan iklan HiLo Platinum, yaitu: Tabel 4.5 Tanda dan Makna pada Iklan HiLo Platinum Versi Tante Gesit Hiking Tanda Makna 1. Penggunaan bahasa yang mengacu 1. Untuk memudahkan penyampaian pada unsur kesehatan yang dikaitkan dengan usia paruh baya. pesan kepada audiens dalam menginformasikan produk susu bubuk HiLo Platinum sebagai produk yang dekat dengan kategori produk 62 Marcel Danesi, Op.cit., hal 3.

34 75 kesehatan, khususnya tulang dan otot manusia berusia paruh baya. 2. Perbandingan usia dan jenis kelamin pada pemeran iklan yaitu antara wanita berusia paruh baya dengan anak muda. 2. Untuk menunjukkan bahwa produk HiLo Platinum adalah produk yang diperuntukkan bagi wanita berusia paruh baya dan untuk membuktikan bahwa kegesitan wanita berusia paruh baya dapat melebihi kegesitan anak muda dalam beraktivitas. 3. Nuansa ini menunjukkan lingkungan 3. Nuansa alam dan kehijauan sebagai setting iklan. hijau yang juga menjadi pendukung unsur kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti

BAB I PENDAHULUAN. (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan (komunikator) mampu membuat pemakna pesan berpola tingkah dan berpikir seperti yang

Lebih terperinci

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang diamati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

Semiotika, Tanda dan Makna

Semiotika, Tanda dan Makna Modul 8 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.1. Tiga Pendekatan Semiotika Berkenaan dengan studi semiotik pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mutakhir. Berdiri pada tahun 1940 di Yogyakarta, dan dikelola oleh Ny. Rahkmat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mutakhir. Berdiri pada tahun 1940 di Yogyakarta, dan dikelola oleh Ny. Rahkmat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum PT.Sido Muncul PT Sido Muncul 8 adalah pabrik jamu tradisional dengan menggunakan mesinmesin mutakhir. Berdiri pada

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN DESKRIPSI RESPONDEN. telah berdiri sejak tahun 1979, memiliki visi dan misi untuk menjadi yang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN DESKRIPSI RESPONDEN. telah berdiri sejak tahun 1979, memiliki visi dan misi untuk menjadi yang BAB II PROFIL PERUSAHAAN DAN DESKRIPSI RESPONDEN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Nutrifood Indonesia (Nutrifood) merupakan sebuah perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1979, memiliki visi dan misi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang ketat pada era globalisasi saat ini membuat para produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah PT. HM Sampoerna PT. Hanjaya Mandala Sampoerna salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, PT. HM Sampoerna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra dan reputasi dua hal yang berkaitan. Sebelum terbentuknya reputasi, yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak dimaknai sebagai ekspresi seni pembuatnya, tetapi melibatkan interaksi yang kompleks

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralihnya kebiasaan masyarakat indonesia yang semula terbiasa mengolah air

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. beralihnya kebiasaan masyarakat indonesia yang semula terbiasa mengolah air BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Aqua Industri air mineral di Indonesia masih sangat prospek seiring dengan beralihnya kebiasaan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TipePenelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. 24

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Harmon ( dalam Moleong, 2004: 49 ), Paradigma adalah cara mendasar untuk persepsi berfikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. suatu saluran transmisi, yang disebut orang sebagai support iklan itu. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Iklan dikenal berperan sebagai salah satu sarana komunikasi untuk mengomunikasikan produk yang ditawarkan kepada masyarakat luas melalui berbagai jenis media.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya,

BAB I PENDAHULUAN. iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan televisi pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pemasang iklan dalam menyampaikan informasi mengenai produknya. Umumnya, pengiklan juga ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa, sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa. Negara Indonesia di masa yang lampau sebelum. masa kemerdekaan media massa belum bisa dinikmati oleh semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Media massa sudah menjadi bagian hidup bagi semua orang. Tidak dikalangan masyarakat atas saja media massa bisa diakses, akan tetapi di berbagai kalangan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media televisi merupakan media massa yang sering digunakan sebagai media penyampaian informasi. Kekuatan media massa televisi paling mempunyai kekuatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang berlaku saat ini. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan saat ini, produsen dengan segala cara berusaha untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat dihadapkan pada banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam iklan Good Day versi Inikah Rasanya Cinta mengungkapkan makna

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam iklan Good Day versi Inikah Rasanya Cinta mengungkapkan makna BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan penelitan yaitu untuk melihat makna simbol dari tanda verbal (suara, musik ) dan visual (gambar, warna, gerakan) yang digunakan dalam iklan Good

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengkajian pendekatan analisis semiotik. Dengan jenis penelitian kualiatif, yaitu metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 47 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series, 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Paradigma Penelitian Peneliti memakai paradigma konstruktivis yakni menjabarkan secara terstruktur/rekonstruksi pada iklan Wardah Kosmetik versi Exclusive Series,

Lebih terperinci

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI

REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI REPRESENTASI PEREMPUAN DEWASA YANG TERBELENGGU DALAM TAYANGAN IKLAN TELEVISI Analisis Semiotika John Fiske pada Tayangan TVC Tri Always On versi Perempuan SKRIPSI Diajukan sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penilitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendukung sehingga akan terlihat dengan jelas makna dari iklan tersebut. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Peneliti menggunakan paradigma penelitian konstruktivis. Iklan Provider 3 (tri) versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalanin akan dibedah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil temuan penelitian dan pembahasan kesimpulan yang diperoleh dari scene dalam iklan Teh Pucuk Harum Versi Ulat Kalah Rebutan di Media Televisi, dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti

BAB III METODELOGI PENELITIAN. terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti 3.1. Paradigma Penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN Peneliti memakai paradigma konstruksionis yakni menjabarkan secara terstruktur/rekonstruksi pada iklan Cocacola Versi Live Positively disini peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan simbol-simbol, kode-kode dalam pesan dilakukan pemilihan sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dikatakan berhasil disaat transmisi pesan oleh pembuat pesan mampu merengkuh para pemakna pesan untuk berpola tingkah dan berpikir seperti si pemberi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian Metode penelitian pada penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan taylor menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, budaya adalah hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan nilai. Semakin banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 55 Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dianggap telah mapan dan dominan di dalam komunitas ilmiah. 55 Sedangkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma adalah cara pandang atau kerangka berpikir berdasarkan fakta atau gejala hasil interpretasi. Kuhn mendefinisikan paradigma merujuk pada teori yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. produksi dan strukstur sosial. Pandangan kritis melihat masyarakat sebagai suatu 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Kritis Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana media dan pada akhirnya informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan informasi pada era globalisasi pada zaman ini sangat begitu pesat khususnya dalam media yakni, media cetak, media online ataupun media elektronik.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma konstruktifitis dapat dijelaskan melalui empat dimensi seperti diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: 1. Ontologis: relativism, realitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era masa kini, topik mengenai perbedaan gender dan jenis kelamin seakan tak pernah usang untuk diperbincangkan. Pembahasan mengenai isu gender yang meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Iklan secara komprehensif merupakan semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang memuat banyak sekali tanda dan makna yang menggambarkan suatu paham tertentu. Selain itu, film juga merupakan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly).

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit.

BAB I PENDAHULUAN. massa sangat beragam dan memiliki kekhasan yang berbeda-beda. Salah satu. rubrik yang ada di dalam media Jawa Pos adalah Clekit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa merupakan bagian yang tidak terpisahkan di dalam masyarakat. Media massa merupakan bagian yang penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perjalanannya sebagai penggerak industrialisasi, iklan bukanlah sebuah karya kreatif yang bisa bebas berekspresi dan bereksplorasi seperti halnya sebuah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

Key Message Brand. Serangkaian produk bebas gula, rendah lemak, rendah kalori dan rendah garam untuk hidup sehat lebih lama.

Key Message Brand. Serangkaian produk bebas gula, rendah lemak, rendah kalori dan rendah garam untuk hidup sehat lebih lama. Tropicana Slim Key Message Brand Serangkaian produk bebas gula, rendah lemak, rendah kalori dan rendah garam untuk hidup sehat lebih lama.. Gula Rendah Kalori Susu Non Fat Untuk Diabetes Pelengkap Gula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun) 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting dalam menjalani hidup untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesadaran masyarakat akan kesehatan kini semakin tinggi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.

BAB IV ANALISIS DATA. Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan. untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. 93 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain

Lebih terperinci

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. medium komunikasi melalui desain pada kemasannya. Desain kemasan

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. medium komunikasi melalui desain pada kemasannya. Desain kemasan V. PENUTUP A. Kesimpulan Kemasan sudah mengalami pergeseran fungsi, yang mulanya berfungsi untuk melindungi suatu produk kemudian sekarang ini juga berfungsi sebagai medium komunikasi melalui desain pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Arus teknologi dan informasi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan periklanan di dalam masyarakat dewasa ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan periklanan di dalam masyarakat dewasa ini sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan periklanan di dalam masyarakat dewasa ini sudah menjadi bagian hidup manusia. Iklan ini bisa dinikmati oleh siapapun, kapanpun, dan di mana pun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan wajah identik bagi para wanita saja, namun saat ini para pria mulai menyadari akan pentingnya untuk menjaga kesehatan kulit wajah. Berbagai macam produk perawatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA VISUAL DAN PESAN IKLAN SUSU BUBUK MILO PADA MEDIA CETAK

BAB IV ANALISA VISUAL DAN PESAN IKLAN SUSU BUBUK MILO PADA MEDIA CETAK BAB IV ANALISA VISUAL DAN PESAN IKLAN SUSU BUBUK MILO PADA MEDIA CETAK 4.1 Kajian Visual dan Pesan Iklan Susu Bubuk Milo Pada Media Cetak Iklan susu bubuk Milo pada media cetak khususnya dalam majalah

Lebih terperinci

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG ALFIAN NUR 41807056 ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG LATAR BELAKANG Foto headline harus menarik berbeda dari yang lain, actual, informative dan lain sebagainya. Sebuah foto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN 3.1 Strategi Promosi Pada perancangan promosi wisata edukasi Saung Angklung Udjo ini menggunakan strategi pendekatan pada konsumen yaitu dengan suatu pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Pada era digital seperti sekarang, film dapat disaksikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyata dapat disaksikan setiap hari yakni semakin gencarnya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. nyata dapat disaksikan setiap hari yakni semakin gencarnya perusahaanperusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran telah berkembang semakin pesat di era globalisasi saat ini. Hal ini menyebabkan munculnya suatu peluang dan tantangan

Lebih terperinci

BAB III IKLAN TELEVISI PRODUK MAKANAN RICHEESE NABATI. Gambar 3.1. Richeese Nabati Sumber:

BAB III IKLAN TELEVISI PRODUK MAKANAN RICHEESE NABATI. Gambar 3.1. Richeese Nabati Sumber: BAB III IKLAN TELEVISI PRODUK MAKANAN RICHEESE NABATI Richeese Nabati merupakan salah satu merek produk makanan yang diproduksi oleh PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia. Produk Richese Nabati adalah wafer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Film adalah sebuah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film yang dibuat untuk memberikan

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Top Ten Populasi Penderita Diabetes di Dunia Sumber: International Diabetes Federation, 2013

Gambar 1. 1 Top Ten Populasi Penderita Diabetes di Dunia Sumber: International Diabetes Federation, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes merupakan penyebab kematian nomor enam di dunia. Menurut data International Diabetes Federation, pada tahun 2013 sekitar 382 juta orang di dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian, peneliti menggunakan paradigma kritis. Hal ini dikarenakan peneliti berusaha menguraikan makna teks dan gambar dalam

Lebih terperinci

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA Unika Atma Jaya, Jakarta Memasarkan sebuah produk di media massa bertujuan untuk mencapai target

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap film Air Terjun Pengantin yang diproduksi oleh Maxima Pictures dengan menggunakan pendekatan signifikansi dua tahap dari Roland

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana peneliti hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. The Great queen Seondeok dan kemudian melihat relasi antara teks tersebut BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah kualitatif eksploratif, yakni penelitian yang menggali makna-makna yang diartikulasikan dalam teks visual berupa film serial drama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup terkenal dengan lirik-lirik lagunya yang kritis atas fenomena sosial yang terjadi di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dan metode analisis semiotika dengan paradigma konstruktivis. Yang merupakan suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau

BAB III METODE PENELITIAN. Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini hanya memaparkan situasi atau BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Sebagai sebuah penelitian deskriptif, penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setelah memperoleh sedikit gambaran tentang kerangka berpikir ilmiah, kita memasuki pemahaman lebih lanjut mengenai metode penelitian ilmiah.43

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah penelitian yang bersifat Kualitatif. Metode ini adalah meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi,

Lebih terperinci

Gambar 1.1 : Foto Sampul Majalah Laki-Laki Dewasa Sumber:

Gambar 1.1 : Foto Sampul Majalah Laki-Laki Dewasa Sumber: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Menurut Widyokusumo (2012:613) bahwa sampul majalah merupakan ujung tombak dari daya tarik sebuah majalah. Dalam penelitian tersebut dideskripsikan anatomi sampul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan industri periklanan di Indonesia cukup pesat. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari peran penting media iklan dalam mata rantai strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah sebuah hakikat keberadaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini pun menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup bangsa sangat diperlukan agar bangsa Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup bangsa sangat diperlukan agar bangsa Indonesia memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berawal dari kebijakan pemerintah yang berani dalam rangka meningkatkan kualitas hidup bangsa sangat diperlukan agar bangsa Indonesia memiliki ketahanan fisik dan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu sapi merupakan bahan pangan yang dapat dikatakan memiliki kandungan gizi yang hampir sempurna kelengkapan gizinya. Selain air, susu sapi yang mengandung protein,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menjelang pemilihan presiden yang digelar pada 9 Juli 2014, para kandidat capres mulai berlomba melakukan kampanye dengan berbagai cara dan melalui berbagai media.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gender adalah suatu konsep yang masih menimbulkan ambigu di

BAB I PENDAHULUAN. Gender adalah suatu konsep yang masih menimbulkan ambigu di BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Gender adalah suatu konsep yang masih menimbulkan ambigu di masyarakat hingga saat ini. Gender dan jenis kelamin sering kali diartikan sama, padahal gender

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi

BAB I PENDAHULUAN. maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Bilamana anda ingin meraih suatu mimpi anda yaitu menjadi orang sukses, maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Sifat penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam kasus ini adalah sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai gaya hidup sebagai inti dari pesan komersialnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai gaya hidup sebagai inti dari pesan komersialnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ada premis yang mengatakan bahwa penjualan sebuah produk akan meningkat apabila produk tersebut dapat dikaitkan dengan gaya hidup dan trend serta nilai-nilai

Lebih terperinci

Iklan Radio Aplikasi Pengembangan Media untuk Promosi Kesehatan

Iklan Radio Aplikasi Pengembangan Media untuk Promosi Kesehatan Iklan Radio Aplikasi Pengembangan Media untuk Promosi Kesehatan Kuspriyanto, S.Si., Apt. http://www.eurekaindonesia.org Pokja Humas & KIE KPAP Jawa Barat Sistematika Pembelajaran Pendahuluan Karakterisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Melalui media televisi, film telah menjadi salah satu media massa yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Denzin & Lincoln (1998:105) mendefinisikan paradigma sebagai sistem keyakinan dasar atau cara memandang dunia yang membimbing peneliti, tidak hanya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Iklan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari bangun tidur sampai saat akan kembali tidur kita pasti akan menjumpai

Lebih terperinci