Bab 1. Pendahuluan. bangsa yang pernah jatuh pada titik nol akibat perang kemudian bangkit dan
|
|
- Yenny Budiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah bangsa yang mendapatkan nilai plus di mata dunia, sebagai bangsa yang pernah jatuh pada titik nol akibat perang kemudian bangkit dan berjalan dengan sangat tertatih. Setelah bom atom Amerika menghujani jantung kota Jepang pada tahun 1945, semua pakar ekonomi saat itu memastikan Jepang akan segera mengalami kebangkrutan. Namun bagi Jepang, tidak butuh waktu lama untuk kembali menyusul ketertinggalannya. Dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, Jepang ternyata mampu bangkit dan bahkan menyaingi perekonomian negara yang menyerangnya. Terbukti, pendapatan per kapita dan taraf hidup rakyatnya yang menempati posisi kedua tertinggi di dunia (Fadhli, 2007, hal.99). Dan pada tahun 1968, Produk Nasional Bruto Jepang telah berhasil melampaui Jerman Barat yaitu menduduki peringkat ketiga sebagai negara dengan ekonomi terkuat di dunia, di bawah Uni Soviet dan Amerika Serikat (Waswo, 1996, hal.104). Dengan semangat perubahan yang telah tertanam, Jepang kembali belajar untuk bangkit. Bangsa Jepang tidak pernah menyerah dengan segala kekurangan dan kelemahan pada diri mereka. Menurut mereka, kekalahan dapat ditebus dengan kemenangan dan keberhasilan dalam bidang lain. Meskipun sumber alamnya minimal, terancam gempa bumi dan angin topan, namun mereka menggunakan segala potensi yang ada untuk membangun negara agar sebanding dengan negara yang kaya dengan sumber alam. Orang Jepang cepat dan tanggap
2 bertindak. Selain itu mereka tidak menunggu peluang datang, tetapi mencari dan menciptakan sendiri peluang tersebut. Orang Jepang mau belajar keras dan sungguh-sungguh seumur hidup. Belajar dari siapa pun, apa pun dan dimana pun. Ini merupakan bentuk semangat mencari sesuatu yang baru. Mereka juga senang mengikuti pendidikan-pendidikan di luar pendidikan formal. Sehingga perkembangan dan kemajuan perekonomian Jepang, semua diperoleh dari hasil kesungguhan, disiplin ketat, usaha dan semangat kerja keras (spirit bushido) rakyatnya. Dalam urusan pekerjaan, kita tahu bahwa orang Jepang memegang teguh prinsip tepat waktu dengan tertib dan disiplin, khususnya dalam sektor perindustrian dan perdagangan. Kedua bagian ini menjadi dasar kemakmuran ekonomi yang dicapai Jepang sampai saat ini. Ekonomi berkembang baik sehingga tingkat kesejahteraan hidup meningkat, rakyat pun menikmati hasil pembangunan negaranya. Sikap patriotisme bangsa Jepang juga menjadi salah satu faktor yang membantu keberhasilan ekonomi negaranya. Bangsa Jepang bangga menggunakan produk buatan negeri sendiri. Selain itu, di mana saja mereka berada bangsa Jepang selalu mempertahankan identitas dan jatidiri mereka. Mereka mempromosikan produk buatan Jepang ke seluruh dunia dari makanan, teknologi, sampai tradisi dan budaya (Fadhli, 2007, hal.103). Meskipun orang Jepang pintar meniru produk Barat, namun mereka memiliki daya inovasi yang tinggi. Pihak Barat memakai aspek logika dan rasional untuk mendapatkan inovasi. Tetapi bangsa Jepang memakai aspek emosi dan intuisi untuk menghasilkan inovasi yang sesuai dengan selera pasar. Bahkan Perusahaan Jepang bersedia menghabiskan jutaan rupiah (sekitar 45 persen dari anggaran belanjanya) untuk membiayai penelitian dan pengembangan dalam rangka
3 meningkatkan inovasi dan mutu produk. Selain itu, mereka juga meletakkan kepercayaan dan jaminan kualitas sebagai aset terpenting pemasaran dan perdagangan (Seng, 2007, hal.152). Semua hal ini dilakukan supaya produk Jepang mampu bersaing di pasar internasional. Pada dasarnya, etos dan budaya kerja orang jepang tidak jauh beda dengan bangsa Asia lainnya. Jika mereka disebut pekerja keras, maka bangsa Cina, Korea dan bangsa Asia lainnya juga pekerja keras. Namun salah satu yang membedakan bangsa Jepang dengan bangsa Asia lainnya adalah orang Jepang sanggup berkorban dengan bekerja lembur tanpa mengharap bayaran. Mereka merasa lebih dihargai jika diberikan tugas pekerjaan yang berat dan menantang. Di Jepang, orang yang pulang kerja lebih cepat akan dinilai negatif, yaitu dianggap sebagai pekerja yang tidak penting, malas dan tidak produktif. Bahkan istri orang Jepang lebih bangga bila suami mereka gila kerja. Sebab hal itu juga merupakan tanda suatu status sosial yang tinggi. Jadi, ukuran nilai dan status orang Jepang didasarkan pada disiplin kerja dan jumlah waktu yang dihabiskannya ditempat kerja. Bagi mereka, jika hasil produksi meningkat dan perusahaan mendapat keuntungan besar, secara otomatis mereka akan mendapatkan balasan yang sesuai. Para karyawan Jepang tidak memandang kerja dan pekerjaan sebagai suatu bentuk hukuman dan beban yang menyiksa. Sesungguhnya, orang Jepang cenderung lebih menyukai kehidupan di sekitar lingkungan kerja ketimbang lingkungan kehidupan rumah tangga. Kesetiaan pada pekerjaan, yang tidak dikenal di negara Barat, lebih merupakan aturan umum, bukan pengecualian. Konsekuensinya, jika karyawan Jepang menolak untuk bekerja lembur atau jika karyawan Jepang meminta izin untuk tidak masuk kerja untuk urusan keluarga,
4 maka karyawan tersebut akan menciptakan kesan yang kurang baik. Jika seorang karyawan tidak bergabung dengan karyawan yang lain, maka karyawan tersebut akan merusak solidaritas kelompok kerja. Dedikasi yang demikian tinggi terhadap pekerjaan dan perusahaan yang dimiliki oleh setiap orang Jepang telah membentuk para pengusaha Jepang menjadi manusia-manusia organisasi. Ketika bertemu dengan orang asing, orang Jepang sering menyebutkan terlebih dahulu nama perusahaan tempat mereka bekerja sebelum menyebutkan nama mereka sendiri. Mereka bangga akan pekerjaaan dan perusahaannya. Hal ini seperti pada zaman foedal dimana para samurai selalu memperkenalkan diri sebagai orang sewaan dari bangsawan tertentu, daripada menyebutkan namanya sendiri. Keberhasilan Jepang selalu dikaitkan dengan sistem perdagangan yang berbasis budaya dan tradisinya. Walaupun sebesar dan sehebat apa pun perusahaan itu, tradisi mereka tetap terpelihara. Ada banyak perusahaan raksasa Jepang yang dikenal sebagai Sogo-Shosha (perusahaan konglomerat, yang memiliki berbagai bidang bisnis), seperti Mitsubishi Shoji, Mitsui Bussan, Marubeni, C. Itoh, Sumitomo Shoji, Nissho-Iwai, Toyo-Menka dan Kanamatsu- Ghosu yang menggunakan sistem yang agak konservatif dalam bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan itu mempunyai sejarah bisnis yang cukup lama dan beberapa di antaranya didirikan lebih dari 100 tahun yang lalu. Setiap pekerja dianggap sebagai bagian dari perusahaan. Mereka bukan bekerja untuk perusahaan, melainkan sama-sama membangun perusahaan (Seng, 2007, hal.44). Sesudah perang dunia II, perusahaan Jepang yang besar membentuk tiga sistem yang disebut juga dengan tiga pilar pokok perusahaan Jepang. Tiga pilar pokok tersebut adalah pekerjaan seumur hidup (shuushin koyou), pemberian upah
5 dan promosi berdasarkan senioritas (nenkoujyouretsu), dan serikat pekerja berbasis korporasi (kigyou betsu kumiai). Dengan adanya tiga sistem ini dalam perusahaan Jepang, pekerja menganggap dirinya sendiri sebagai anggota perusahaan dan merasa memiliki kesetiaan kepada perusahaannya. Dan di atas ketiga sistem ini, etos kerja dan budaya kerja orang Jepang berkembang. Dalam praktek umumnya, meskipun perubahan demi perubahan tengah berlangsung, sekali calon karyawan melamar dan diterima bekerja di sebuah perusahaan, dia akan bekerja seumur hidup di perusahaan tersebut hingga usia pensiun, biasanya sekitar umur 55 tahun sampai 65 tahun. Di waktu dia harus keluar karena telah mencapai usia pensiun, kedudukannya biasanya sudah cukup tinggi walau waktu baru masuk kerja dia diterima untuk posisi bawah. Itulah keuntungan dari sistem kesenioran (nenkoujyouretsu) dalam manajemen perusahaan Jepang. Selain itu serikat pekerja (kigyou betsu kumiai) yang dibentuk dalam kerangka satu perusahaan, bekerjasama baik dengan pimpinan perusahaan bagi kepentingan kesejahteraan karyawan. Perusahaan dan pekerja merupakan bagian integral yang saling membutuhkan. Dapat dikatakan juga bahwa hubungan keduanya merupakan suatu kerja sama yang saling bergantung satu sama lain (simbiosis mutualisme). Di satu sisi pihak pekerja menemukan ketenangan kerja dan mendapat jaminan-jaminan kerja, di sisi lain perusahaan membutuhkan tenaga kerja untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Selain itu, pekerja ikut merasakan jika perusahaan mengalami kegagalan, begitu juga sebaliknya. Jika pekerja kehilangan semangat bekerja maka produktivitas pun akan hilang (Seng, 2007, hal.75). Maka dari itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan perusahaan Jepang di Indonesia sebagai objek penelitian. Penulis melakukan penelitian ini dalam PT.
6 Asuransi Nipponkoa Indonesia. PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia adalah perusahaan Jepang yang bergerak di bidang asuransi non-life yang beralamat di Jalan Jend. Sudirman Kav. 27, Permata Tower Lantai 8, Jakarta Selatan, Rumusan Permasalahan Dalam penelitian skripsi ini penulis akan meneliti penerapan konsep shuushin koyou dalam perusahaan Jepang di Indonesia. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Penulis akan meneliti penerapan konsep shuushin koyou dalam PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia. 1.4 Manfaat dan Tujuan Penelitian Manfaat penelitian ini adalah agar pembaca mengetahui kondisi perusahaan Jepang di Indonesia saat ini, khususnya mengenai penerapan konsep shuushin koyou dalam PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia yang dilihat dari dua sisi, yaitu; sisi perusahaan dan sisi karyawan. Selain itu, penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia sebagai bahan evaluasi perusahaannya, tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan Jepang lainnya. Dan juga bermanfaat bagi pembaca yang akan bekerja di perusahaan Jepang, baik perusahaan Jepang di Indonesia maupun perusahaan Jepang di Jepang. Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui penerapan konsep shuushin koyou dalam PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia. Dan untuk membuktikan apakah dalam PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia saat ini konsep shuushin koyou tersebut masih diterapkan.
7 1.5 Metode Penelitian Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian skripsi ini adalah metode deskriptif-analitis dan metode kuantitatif. Adapun tahapan penelitian pertama yang akan penulis lakukan adalah dengan menggunakan kuisioner, yang terdiri dari 17 buah pertanyaan di mana dalam kuisioner tersebut dibagi dalam dua jenis pertanyaan yaitu terdiri dari 15 pertanyaan tertutup dan 2 pertanyaan terbuka. Kuisioner ini disebarkan kepada karyawan PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia beralamat di Jalan Jend. Sudirman Kav. 27, Permata Tower Lantai 8, Jakarta Selatan, Dimana responden terdiri dari karyawan pria dan karyawan wanita. Kemudian setelah kuisioner dikembalikan, penulis akan menganalisis hasil kuisioner tersebut. Hasil kuisioner akan dibuat ke dalam bentuk diagram dan tabel. Penulis akan menggabungkan metode angket dengan metode studi pustaka sebagai landasan teori, dimana metode yang digunakan disebut metode deskriptif-analitis. Metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2004, hal.53). Selanjutnya tahapan penelitian kedua yang akan penulis lakukan adalah mewawancarai general manajer HRD PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia. Penulis menggunakan metode deskriptif-analitis dan metode kuantitatif dengan tujuan agar data yang diperoleh untuk penelitian skripsi ini bersifat faktual, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. 1.6 Sistematika Penulisan
8 Bagian pembuka terdiri dari abstraksi, daftar isi, serta ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini, permintaan maaf atas segala kekurangan dalam penulisan dan harapan penulis. Bab 1 berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, manfaat dan tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Pada latar belakang, penulis menjelaskan alasan pemilihan tema budaya, yaitu alasan pemilihan judul penelitian Analisis Penerapan Konsep Shuushin Koyou dalam PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia. Bab 2 berisi landasan teori, pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsepkonsep yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian skripsi ini. Dimana konsep mengenai shuushin koyou digunakan sebagai konsep induk. Kemudian konsep mengenai tiga pilar dalam manajemen Jepang, konsep ie, dan konsep loyalitas digunakan sebagai konsep pendukung dalam menganalisis. Bab 3 berisi analisis data, penulis akan menganalisis dan memaparkan data dalam bentuk tabel dan diagram, kemudian penulis akan menganalisis data yang dihubungkan dengan teori yang ada, untuk mengetahui apakah pada saat ini konsep Shuushin Koyou masih diterapkan dalam PT. Asuransi Nipponkoa Indonesia. Bab 4 berisi simpulan yang diperoleh penulis dari hasil analisis data dalam penelitian skripsi yang dihubungkan dengan konsep dan saran bagi para pembaca yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang sama, dengan tujuan agar dapat menghasilkan karya ilmiah yang lebih baik lagi. Bab 5 adalah ringkasan yang berisi kesimpulan akhir dari semua penelitian yang dilakukan oleh penulis, yaitu dari bab 1 sampai bab 4. Ringkasan pada bab
9 5 ini, yang kemudian akan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang atau yang disebut dengan gaiyou.
BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan Jepang menjadi salah satu negara industri maju dikarenakan Jepang tetap mempertahankan tradisinya dalam perusahaan seperti shuushin koyou, nenkojyoretsu,
Lebih terperinciBAB III ETOS KERJA ORANG JEPANG. Tidak ada memungkiri bahwa kerja keras merupakan kata kunci untuk
BAB III ETOS KERJA ORANG JEPANG 3.1 Prinsip orang Jepang Tidak ada memungkiri bahwa kerja keras merupakan kata kunci untuk meraih kesuksesan. Sebaliknya, malas kerja merupakan biang keladi utama seseorang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jepang adalah negara kepulauan yang terdiri dari 3000 pulau bahkan lebih. Tetapi hanya ada empat pulau besar yang merupakan pulau utama di negara Jepang,
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya air dan udara yang menjadi salah satu
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya air dan udara yang menjadi salah satu faktor penting dalam kelangsungan hidup manusia, bahasa juga telah menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan menurunnya angka kelahiran adalah permasalahan yang banyak dialami negara maju, salah satu negara yang mengalaminya adalah Jepang. Jepang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam mengelola dan memanfaatkan pegawai sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji ( ) dan. yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam
Lebih terperinciTanggapan Anda dengan pernyataan Rektor UGM yang menyebut persen aset
Salamuddin Daeng, Peneliti Indonesia for Global Justice Pemerintah berkeyakinan masuknya investasi asing akan membangkitkan ekonomi negara dan rakyat tambah sejahtera. Tapi anehnya, ketika hampir 70 persen
Lebih terperinciFORMULIR PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU
FORMULIR PEMBUKAAN REKENING INDIVIDU Nama Lengkap Sesuai KTP/Paspor/Kitas : Alamat Lengkap Sesuai KTP/Paspor/Kitas : DATA DIRI Status Rumah : Milik Sendiri Milik Keluarga Sewa Lainnya : Lama Menempati
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bebas karena memiliki kualitas yang unggul dan mampu bersaing dengan China sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri alas kaki nasional memiliki potensi untuk dapat bersaing di era perdagangan bebas karena memiliki kualitas yang unggul dan mampu bersaing dengan China sebagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya. Untuk mengarahkan deskripsi kepada kesimpulan penelitian terhadap respon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam perekonomian dunia. Jepang dewasa ini menjadi negara yang paling maju di Asia bahkan di
Lebih terperinciPSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: X HR SEPARATION. Pengertian Alasan Proses Undang-undang
SESI: X HR SEPARATION Pengertian Alasan Proses Undang-undang SESI: X HR SEPARATION A. Pengertian Pemberhentian Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen SDM. Istilah pemberhentian sama dengan
Lebih terperinciHASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH
SIARAN PERS Jakarta, 2 Desember 2009 HASIL BISNIS KUARTAL 3 2009 - PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH Komitmen penuh untuk meningkatkan profesionalisme agen sebagai
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir,
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan, manusia memiliki kodrat. Kodrat itu antara lain; lahir, menikah dan meninggal dunia. Pada umumnya wanita menikah di usia yang lebih muda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, setiap negara dituntut untuk dapat membuka diri
Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, setiap negara dituntut untuk dapat membuka diri terhadap perdagangan internasional dengan harapan hal
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Jepang telah dianggap sebagai bahasa yang patut diperhitungkan, mengingat negara
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kepopuleran drama, komik, dan lagu-lagu berbahasa Jepang, minat masyarakat yang ingin mempelajari bahasa Jepang kian bertambah. Kini bahasa Jepang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sejenis. Banyak
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Sogo Shosha dalam Perkembangan Perekonomian Jepang Pasca Perang Dunia II (1952-. Kesimpulan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan suatu perusahaan. Disiplin kerja digunakan untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada PT. Harita Jaya Raya (Job Site Head Office Jakarta)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah tingkat kepuasan kerja karyawan pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan masuknya era globalisasi dan perdagangan bebas membuat perkembangan dunia bisnis semakin pesat yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,
Lebih terperinciHubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun
2 Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun 2004 2005 Oleh : Rifki NIM K7499092 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinci1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME
1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki kain tradisi yang sangat beragam. Terdapat kain tradisi disetiap daerah dan memiliki perbedaan atau keunikan masing-masing disetiap daerahnya. Dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata menjadi salah satu sektor pembangunan yang terus digalakkan dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Di Indonesia sektor pariwisata telah menjadi komoditas
Lebih terperinciAlasan 08/01/2015. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc. Undangundang. Keinginan karyawan. Keinginan perusahaan. Kontrak kerja berakhir
Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengertian Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan. Pemberhentian karyawan berdasarkan kepada UU No. 12
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan pertumbuhan ekonomi di Saudi Arabia diatur melambat
Lebih terperinciMenurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat. Negara dan bangsa akan maju jika ada prinsip kejujuran. Salah satu bangsa yang
BAB II GAMBARAN UMUM PRODUKTIFITAS ORANG JEPANG 2.1 Pengertian Karakter Menurut kamus bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi semakin ketat,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. efisien untuk mencapai tujuan tertentu didalam suatu organisasi. Dasar-dasar manajemen adalah sebagai berikut :
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara, sehingga merupakan harapan bangsa dan memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan internet yang semakin pesat di era globalisasi ini mendorong terjadinya perubahan kultur dalam kehidupan manusia. Saat ini media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang adalah salah satu negara yang menjadi bagian dari Perang Dunia II dan mengalami kekalahan. Kekalahan ini yang menyebabkan ekonomi Jepang memburuk, karena dua
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah perusahaan. Ketika kinerja dari karyawan meningkat maka bisa dipastikan
Lebih terperinciSignature Life. Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu.
Signature Life Anda menginginkan skema warisan yang aman dan mantap. Kami akan memberikan Anda lebih dari itu. Mitra tepercaya Anda untuk mengembangkan dan melindungi warisan Anda. Sepanjang hidup, Anda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam. meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan industri merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan kesempatan kerja serta memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi. Pembangunan industri ini
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. Salah satu kepribadian bangsa Jepang yang mengungguli bangsa lain adalah
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu kepribadian bangsa Jepang yang mengungguli bangsa lain adalah ketekunan bekerja dan rasa kesetiaan yang luar biasa pada perusahaan atau tempatnya bekerja.
Lebih terperinciFORMULIR PEMBUKAAN REKENING INSTITUSI
FORMULIR PEMBUKAAN REKENING INSTITUSI DATA PERUSAHAAN Nama Perusahaan : Alamat Perusahaan : Kota : Kode Pos : Nomor Telepon - Nomor Faksimili - Alamat E-mail : Bentuk Badan Usaha : Perseroan Terbatas Koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan seseorang atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan seseorang atau sekelompok orang bisa juga badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna
Lebih terperinciTabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000
1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu pilar perekonomian yang sangat berpotensi untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU ADMINSTRASI PROGRAM STUDI ILMU ADMINSTRASI BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PEMBERHENTIAN PEGAWAI Makalah ini Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Bimbingan oleh Bapak Drs. Heru Susilo, MA Disusun oleh: 1. DESI TRI HERNANDHI 135030200111034 2.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. terdapat di Indonesia, baik sebagai tanaman liar maupun sebagai tanaman di
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Tanaman jeruk (Citrus sp) adalah tanaman tahunan berasal dari Asia Tenggara, terutama Cina. Sejak ratusan tahun yang lampau, tanaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Persaingan Industri Jasa Restoran di Jakarta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Persaingan Industri Jasa Restoran di Jakarta Perkembangan ekonomi Indonesia beberapa tahun belakangan, mendorong perubahan tingkat daya beli masyarakat, terutama
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Setelah perang dunia II, Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Setelah perang dunia II, Jepang mengalami kemajuan yang sangat pesat di bidang industri. Dengan berkembangnya industri, maka muncullah kota-kota baru sebagai tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen, yang berarti merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu wilayah baru dapat dikatakan sebagai negara apabila wilayah tersebut memiliki pemerintah dan pemerintahan yang berjalan, hukum, pengakuan dari negara lain, dan
Lebih terperinci01 INFORMASI PRIBADI (Harap diisi dengan huruf cetak atau diketik)
Manulife Indonesia Sampoerna Strategic Square, South Tower Jl. Jend Sudirman Kav. 4546 Jakarta 12930 T. (021) 2555 7777 F. (021) 2555 2226 Email: cs_dplkgs_id@manulife.com www.manulifeindonesia.com MyLifeManulife
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PEMILIHAN JUDUL Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia, merupakan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompetisi perusahaan saat ini semakin ketat sehingga dituntut untuk bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi perusahaan saat ini semakin ketat sehingga dituntut untuk bisa bersaing dengan perusahaan lain. Di Indonesia apakah dengan sengitnya persaingan tersebut
Lebih terperinciFoto: Kahar. Buruh Menggugat
Bagian I UMUM 1 Buruh Menggugat Foto: Kahar Kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi. Ini adalah sesuatu yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Karena dengan pertumbuhan ekonomi itulah, kita memiliki banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan, teknologi dan perekonomian berkembang sangat pesat di jaman era
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan, teknologi dan perekonomian berkembang sangat pesat di jaman era globalisasi seperti ini. Perusahaan tidak hanya bersaing dengan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA
ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -----BAB I ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan secara signifikan pada institusi ekonomi modern, hal ini nampak dari pola kehidupan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha semakin berkembang pesat, setiap organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga mampu bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan bangsa ini. Salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah
Lebih terperinciWALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN
SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN, PEMBINAAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi yang semakin tinggi, dengan persaingan yang menyangkut metoda, produk, konsep dan
Lebih terperinciBAB I 1. PENDAHULUAN. Pertumbuhan perbankan semakin ketat seiring perdagangan bebas.
BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perbankan semakin ketat seiring perdagangan bebas. Dinamika yang terjadi menyebabkan pesatnya perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Unsur manusia memegang peranan yang penting karena manusia menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi, manusia juga merupakan mahluk yang mempunyai pikiran,
Lebih terperinciRINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)
Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ANDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan
Lebih terperinciSELEBARAN INFORMASI SELEBARAN INFORMASI untuk Aktivitas 3: Tipe negosiator apakah anda?
SELEBARAN INFORMASI SELEBARAN INFORMASI untuk Aktivitas 3: Tipe negosiator apakah anda? Pilih antara pernyataan yang berlawanan (dari kolom sebelah kiri dan kolom sebelah kanan) yang paling sesuai menjelaskan
Lebih terperinciPROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA
PROGRAM KEPENDUDUKAN TETAP UNI EROPA LATAR BELAKANG Pada tahun 2012, pemerintah Hungaria mengembangkan program ini untuk menarik investasi asing ke Hungaria. Hingga kini, lebih dari 2500 pendaftar telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN dengan pembagian golongan darah yaitu A, B, C, dan AB. (National
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Golongan darah ditemukan pertama kali oleh Karl Landsteiner pada tahun 1901 dengan pembagian golongan darah yaitu A, B, C, dan AB. (National Academy of Science). Salah
Lebih terperinciFORMULIR PEMBUKAAN REKENING INSTITUSI
FORMULIR PEMBUKAAN REKENING INSTITUSI DATA PERUSAHAAN Nama Perusahaan : Alamat Perusahaan : Kota : Kode Pos : Nomor Telepon - Nomor Faksimili - Alamat E-mail : Bentuk Badan Usaha : Perseroan Terbatas Koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian dalam perekonomian. Selain itu sebagian besar penduduk Indonesia bekerja pada sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu terus berkembang dengan pesat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya pelaksanaan bentuk-bentuk
Lebih terperinciMenyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM
Menyoal Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia * Oleh: Prayoto Fakultas Teknik, UNIKOM Mempersoalkan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu hal yang tidak mudah. Apalagi kita sebagai bangsa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, kebutuhan manusia dewasa ini semakin meningkat. Terkait dengan hal tersebut, orang tidak lagi hanya memikirkan
Lebih terperinciWonderful Inspiration. Belajar dari Jepang. *Ringkasan dari Buku : RAHASIA BISNIS ORANG JEPANG : Langkah Raksasa Sang Nippon Menguasai Dunia
Belajar dari epang Wonderful Inspiration (WIN) Belajar dari epang *Ringkasan dari Buku : RAHASIA BISNIS ORANG EPANG : Langkah Raksasa Sang Nippon Menguasai Dunia Ann Wan Seng (Terjemahan, Mizan, Bandung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu oleh besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi produksi
Lebih terperinciSerambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :
ANALISIS KEBIJAKAN MANAJEMEN TERHADAP KOMPENSASI DAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN PDAM TIRTA DAROY BANDA ACEH A. Jabar 1) 1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia ABSTRAK Perusahaan PDAM Tirta Daroy
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksikan akan meningkat cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. Indonesia sebagai
Lebih terperinciPRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH
SIARAN PERS Jakarta, 3 September 2009 PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH Asuransi jiwa dengan premi reguler merupakan kunci dari perencanaan keuangan jangka
Lebih terperinciPeluang Bisnis Batik
KARYA ILMIAH Peluang Bisnis Batik Oleh M.Firdaus Pradana NIM : 11.12.5658 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STMIK AMIKOM Yogyakarta 2012 Daftar Isi Cover Daftar Isi... i Kata Pengantar...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan ditandai oleh perubahan teknologi yang cepat, siklus produk yang lebih
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi saat ini hampir semua menghadapi lingkungan yang dinamis dengan ditandai oleh perubahan teknologi yang cepat, siklus produk yang lebih pendek,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang seperti dalam bidang ekonomi yang menjadi pusat perhatian utama dunia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut perlu membuat suatu perencanaan yang cermat agar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan satu negara berkembang yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, oleh sebab itu tidak mengherankan apabila semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam baru dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia dewasa ini sudah tidak asing lagi dengan istilah asuransi. Bahkan sebenarnya bisnis asuransi sudah memasuki Indonesia semenjak dari zaman penjajahan
Lebih terperinciVIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan
300 VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan peramalan tentang dampak kebijakan migrasi terhadap pasar kerja dan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan, sehingga tenaga kerja yang ada perlu dipelihara dan dikembangkan
Lebih terperinciBAB II MANAJEMEN SERVIS
BAB II MANAJEMEN SERVIS A. Pendahuluan Dewasa ini operasi jasa telah menjadi sangat penting dibidang bisnis otomotif alasanya adalah kendaraan bermotor mempengaruhi manusia dan telah menciptakan sistem
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Kav , Jakarta. Dan penulis melakukan wawancara kepada Bapak
BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Obyek Penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu berasal dari penelitian yang diambil di Direktorat Jenderal Pajak terutama di Direktorat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. CIMB Securities Indonesia merupakan salah satu perusahan yg merupakan anak perusahan CIMB GROUP yang berpusat di Malaysia.Perusahan ini
Lebih terperinciPengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal
PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN DAN INOVASI PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RINGKASAN EKSEKUTIF Pengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal Studi Dampak Krisis Keuangan
Lebih terperinciAntiremed Kelas 10 Ekonomi
Antiremed Kelas 10 Ekonomi Pendapatan Nasional - Soal Halaman 1 01. Pada metode pendapatan, besar pendapatan nasional suatu negara akan sama dengan (A) jumlah produksi ditambah upah (B) jumlah investasi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. oleh masyarakatnya sejak bertahun-tahun lamanya dan melahirkan banyak
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang adalah sebuah negara yang memiliki banyak budaya yang telah diterapkan oleh masyarakatnya sejak bertahun-tahun lamanya dan melahirkan banyak fenomena-fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dan seiring dengan majunya teknologi, menuntut setiap perusahaan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan terdapat sumber daya sebagai potensi penggerak aktivitasnya. Sumber daya ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan sebuah organisasi. Bahkan bisa dikatakan sumber daya manusia merupakan unsur terpenting
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II menyebabkan negara ini kehilangan kedaulatannya dan dikuasai oleh Sekutu. Berdasarkan isi dari Deklarasi Potsdam, Sekutu sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2. 1. Manajemen Secara Umum Keberhasilan suatu produk sangat ditunjang dengan bagaimana organisasi melakukan manajemennya dengan baik. Oleh karena itu penulis akan menjelaskan tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor
Lebih terperinci