Fun Food Barbeque sebagai Inovasi Produk Food and Beverage Department Hotel Neo+ Awana Yogyakarta
|
|
- Ratna Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Dikumpulkan : 28 Februari 2017 Direvisi : 25 Maret 2017 Diterima : 27 Maret 2017 Fun Food Barbeque sebagai Inovasi Produk Food and Beverage Department Hotel Neo+ Awana Yogyakarta CARLOS IBAN, ARISMAGITA Diploma Kepariwisataan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada iban_carlos@yahoo.com; arismagita@ugm.mail.ac.id Abstract Nowaday in Yogyakarta, Indonesia, the growth of hotel business increase very rapidly. Based on data from the Association of Indonesian Hotels and Restaurants, the total of new hotels to be built in Yogyakarta reach the number of 110. Currently, investors of these hotels industry not only focus on provide the accommodation, but also going further to sells the other products of hotel, like Food and Beverage. This research took a case study on product innovation of Neo+ Awana Hotel Yogyakarta, with a growing event called Fun Food Barbeque. The first implementation of the Food Barbeque Fun event was not optimal, because the guests was not enthused by western food and also the menu had a lot to offer. With the changing product innovation barbeque into fusion food with a menu that is a mix between Indonesian food with western food, Fun Food Barbeque event becomes more attractive. Keywords: Hotel, Product, Food, Innovation, Neo+ Awana Yogyakarta 52
2 Pendahuluan Industri akomodasi wisata merupakan salah satu industri terbesar dalam sektor kepariwisataan global (UNWTO, 2012). Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusi industri perhotelan yang mendukung perkembangan dalam sektor pariwisata. Perkembangan tersebut terlihat dari semakin meningkatnya pertumbuhan pembangunan hotel terutama pada daerah yang memiliki potensi wisata yang tinggi. Saat ini di Indonesia, tengah terjadi pertumbuhan pembangunan hotel yang sangat pesat. Pembangunan hotel tersebut diimbangi dengan bertambahnya destinasi wisata yang terus dikembangkan. Pesatnya perkembangan hotel tersebut mendorong banyak investor untuk membangun berbagai jenis hotel di daerah yang sedang mengalami pertumbuhan pariwisata. Yogyakarta merupakan daerah dengan presentasi kunjungan wisata yang tinggi. Tingginya presentasi kunjungan wisata berpengaruh terhadap banyaknya investor lokal maupun asing untuk mendirikan hotel, baik hotel kelas melati hingga hotel berbintang. Berdasarkan data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Yogyakarta pada kurun total hotel baru yang akan dibangun sebanyak 110 hotel yang merupakan hotel berbintang dan hotel ekonomi (Tribun Jogja, 2015). Saat ini investor industri perhotelan tidak hanya memfokuskan pada penyedia akomodasi saja, namun juga lebih mengoptimalkan penjualan produk hotel lainnya. Salah satunya yaitu produk dari departemen Food and Beverage. Produk tersebut tidak hanya dijual kepada tamu hotel yang menginap namun juga kepada tamu yang tidak menginap. Dari produk makanan tersebut menghasilkan revenue yang tinggi sehingga setiap hotel akan menawarkan berbagai produk andalan yang berbeda untuk menarik tamu. Melihat tren industri perhotelan tersebut, industri perhotelan di Kota Yogyakarta juga sudah mengoptimalkan pada penjualan produk dari departemen Food and Beverage. Upaya pengoptimalan tersebut dapat dilihat dari maraknya iklan dan promosi yang menjual produk Food and Beverage hotel melalui berbagai media baik media cetak maupun internet. Banyaknya hotel baru yang didirikan di Kota Yogyakarta membuat hotel baru harus bersaing dengan hotel yang sudah terlebih dahulu memiliki eksistensi. Oleh karena itu, hotel yang baru harus membuat kreasi serta inovasi untuk menampilkan produk yang terbaik agar dapat bersaing dengan hotel yang lain. Hotel Neo+ Awana dari beberapa hotel yang baru di Kota Yogyakarta merupakan salah satu hotel yang letaknya strategis dekat dengan pusat kota dan tempat wisata, sehingga banyak wisatawan yang melewati hotel tersebut. Hotel Neo+ Awana sendiri dibuka pada bulan Maret 2015, sehingga hotel tersebut masih berinovasi terutama terhadap produk Food and Beverage. Salah satu produk inovasi dari hotel tersebut adalah Fun Food Barbeque yang merupakan event mingguan di hotel tersebut. Event tersebut diadakan setiap minggu pada hari Jumat dan Sabtu. Event tersebut tidak hanya untuk tamu yang menginap di hotel namun juga bagi wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta. Inovasi produk dalam bentuk event tersebut yang mendasari penulis untuk melakukan Penulisan bagaimana inovasi dari produk departemen Food and Beverage tersebut untuk menarik konsumen. 53
3 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul Fun Food Barbeque sebagai Inovasi Produk Food and Beverage Departement Hotel Neo+ Awana Yogyakarta. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah ke dalam beberapa pertanyaan Penulisan antara lain sebagai berikut (1) Apa saja produk yang ditawarkan dalam Event Fun Food Barbeque di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta? (2) Apa sajakah inovasi yang dilakukan oleh Food and Beverage Department dalam mempersiapkan Event Fun Food Barbeque? Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diambil berbagai tujuan, antara lain (1) Untuk mengetahui produk yang ditawarkan dalam Event Fun Food Barbeque di Hotel Neo+ Awana (2) Untuk mengetahui apa inovasi yang dilakukan oleh Food and Beverage Department dalam mempersiapkan Event Fun Food Barbeque. Menurut kamus Oxford, The Advance Learner s Dictionary, Hotel adalah: Building where meals and rooms are provided for travelers. Pernyataan tersebut dapat diartikan sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu. Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA) sebagaimana dikutip oleh Steadmon dan Kasavana: A hotel may be defined as an establishment whose primary business is providing lodging facilities for the general public and which furnishes one or more of the following services: Food and Beverage service, room attendant service, uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and fixtures. Pernyataan tersebut dapat diartikan sebagai berikut: Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya. Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar dengan pelayanan yang diterima tanpa ada perjanjian khusus (Sulastiyono, 2011: 5) Hotel adalah jenis akomodasi yang dikelola secara komersial dan profesional, disediakan bagi setiap orang untuk mendapatkan pelayanan penginapan, makan dan minum serta pelayanan lainnya (Bagyono, 2007: 63) Food and Beverage merupakan salah satu bagian yang terdapat di hotel, yang mempunyai fungsi melaksanakan penjualan makanan dan minuman. Selain melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, namun juga menjalankan kegiatan kegiatan komplek. Kegiatan tersebut yaitu melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman, merencanakan kegiatan kegiatan yang dapat menarik tamu untuk maakan dan minum di restoran hotel, melakukan pembelian bahan bahan makanan dan minuman, penyimpanan bahan makanan dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian makanan dan minuman serta penghitungan produk (Sulastiyono, 2011) 54
4 Food and Beverage Department ialah bagian dari pada hotel yang mengurusi penyediaan dan penjualan makanan dan minuman di dalam hotel. Selain penyewaan kamar bagi suatu hotel makanan dan minuman itulah yang merupakan sumber penghasilan tertentu. (Damardjati, 2006: 55) Food and Beverage Department merupakan salah satu departemen atau bagian yang ada didalam sebuah hotel dengan peran utama menyelenggarakan pelayanan dan minum untuk para tamu, pimpinan, maupun karyawan hotel dan merupakan hasil terbesar untuk hotel hotel berbintang umumnya adalah dari penjualan makanan dan minuman di restoran, room service, banquet. Inovasi merupakan ciptaan baru (dalam bentuk manifestasi atau tidak berwujud) yang memiliki nilai ekonomi yang signifikan (signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadangkadang oleh seorang individu. Inovasi adalah gagasan, perbuatan, atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi (Ansyar, Nurtain: 1991) Metode Metode yang penulis lakukan dalam melakukan Penulisan ini adalah metode Penulisan kualitatif. Metode Penulisan kualitatif atau qualitative research merupakan metode atau cara memperoleh dan mengumpulkan data kualitatif, sehingga yang bersifat kualitatif bukanlah metodenya, melainkan jenis-jenis datanya. Data kualitatif tidak bewujud angka atau satuan numerik, tetapi data tersebut tersaji berdasarkan pengamatan dari pernyataanpernyataan mengenai isi, sifat, ciri, keadaan, dari sesuatu atau gejala, serta pernyataan mengenai hubunganhubungan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Sesuatu dalam hal ini bisa berupa benda-benda fisik, pola-pola perilaku, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu kehidupan masyarakat. Proses Penulisan dan pemahaman dalam metode kualitatif berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah dalam lingkup ilmu pengetahuan. Penulis pada pendekatan ini membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan dari subjek dan melakukan studi pada situasi yang alami. Prosedur Penulisan dan pengolahan data menggunakan metode kualitatif menghasilkan sajian deskriptif berupa katakata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati pada lokasi Penulisan, yaitu Hotel Neo+ Awana Yogyakarta. Jenis data yang akan dicari ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh selama penulis melakukan observasi langsung ketika menjalankan praktek kerja lapangan dan menggunakan wawancara yang bersumber dari pihak Departemen Food and Beverage dan Departemen Sales and Marketing di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui buku, brosur, maupun artikel yang terdapat pada media cetak maupun internet. Teknik pengumpulan data yang dilakukan di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta untuk memperoleh sumber data yang diperlukan, maka teknik yang digunakan oleh penulis yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Observasi yaitu kegiatan pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung pada Departemen Food and Beverage Hotel Neo+ 55
5 Awana Yogyakarta. Pengamatan tersebut dilaksanakan selama penulis menjalani training di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta yang meliputi kegiatan persiapan untuk Event Fun Food Barbeque dan set up menu. Wawancara merupakan kegiatan pengumpulan data dengan cara penulis melakukan interaksi dengan pihak terkait melalui tanya jawab secara langsung untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Wawancara dilakukan kepada pihak pihak yang ada pada bagian Food and Beverage Department, baik di bagian Food and Beverage Product dan Food and Beverage Service guna melengkapi data penulis. Teknik pengumpulan data berikutnya yaitu dokumentasi. Dokumentasi dimaksudkan untuk memperoleh berbagai dokumen atau data tertulis, serta gambar yang relevan dengan Penulisan yang dilakukan. Sementara itu, pengumpulan data terakhir menggunakan metode studi pustaka sebagai bahan acuan dalam mencari data sekunder yang berhubungan dengan Penulisan. Hasil dan Pembahasan Hotel Neo+ Awana Yogyakarta merupakan salah satu dari jaringan operator hotel yaitu Archipelago International atau lebih dikenal dengan nama Aston International. Archipelago International merupakan jaringan hotel terbesar di kawasan Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 100+ hotel dan kamar serta lebih dari 95 properti sedang dalam pembangunan di Indonesia, Filipina dan Malaysia. Aston International merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang mendefinisikan kembali konsep service apartment menjadi sebuah hotel harian dan ketersediaan fasilitas yang memungkinkan tamu untuk tinggal lebih lama. Aston International Group terdiri dari beberapa sister group dengan nama brand Hotel Grand Aston, Aston, Aston City, Alana, Harper, Quest, Favehotels, Neo dan Kamuela yang menawarkan pilihan dari vila mewah dengan kolam renang pribadi hingga apartemen dan hotel ekonomi, dengan demikian wisatawan dapat memilih sesuai dengan keinginan. Hotel Neo+ Awana merupakan hotel dengan kelas bintang tiga plus. Menurut narasumber sales executive dari Hotel Neo+ Awana Yogyakarta yang dimaksud dengan hotel berbintang tiga plus adalah hotel yang memiliki fasilitas berbintang tiga namun memiliki fasilitas penunjang yang lebih dari bintang tiga. Fasilitas penunjang hotel berdasarkan dari peraturan klasifikasi hotel oleh manajemen Archipelago International Indonesia (AII). Salah satu fasilitas penunjang dalam menjual produk dan pelayanan Food and Beverage yang terdapat di Hotel Neo+ Awana Yogyakarta adalah Noodles Now Restaurant. Noodles Now Restaurant terletak di lantai 1 Hotel Neo+ Awana Yogyakarta. Noodles Now Restaurant menyajiakan menu campuran antara lain Indonesia, Western dan China. Menu tersebut terdiri dari buffet menu antara lain breakfast, lunch dan dinner dan A La Carte menu. Restoran jam bukanya mulai dari jam s/d WIB dan room service buka selama 24 jam yang berupa menu A La Carte. Restoran tersebut dibagi menjadi 2 bagian. Pertama, Outdoor Restaurant. Bagian outdoor terletak di sebelah kolam renang dan ditujukan untuk smoking area. Pada bagian outdoor, tamu dapat melihat view kolam renang dan vertical garden. Konsep pada bagian outdoor yaitu natural dengan adanya vertical garden, kursi dan meja yang terbuat dari bahan kayu dan rotan, selain itu pada bagian ini terdapat 56
6 beberapa sangkar burung yang sedang berkicau. Burung burung tersebut memang disediakan oleh pihak hotel untuk menambah kesan natural. Kedua, Indoor Restaurant. Bagian indoor merupakan ruangan yang menggunakan AC, pada ruangan ini konsep yang digunakan yaitu modern kontemper yaitu dengan penggunaan furniture yang modern namun dengan dekorasi kontemporer pada bagian dinding. Produk Fun Food Barbeque Fun Food Barbeque di Hotel Neo+ Awana merupakan buffet menu dengan harga Rp (all you can eat), sehingga tamu tidak dapat membeli salah satu produk dalam Event Fun Food Barbeque tersebut. Menu tersebut terdiri dari appetizer, main course, grilled, soup dan dessert. Menu yang disajikan yaitu western food. Adapun dalam Event Fun Food Barbeque menu yang disediakan oleh pihak Departemen Food and Beverage antara lain: a. Choise of grilled menu 1. Fresh beef: Menggunakan bagian tenderloin yang dipotong slice dengan ukuran 6 x 4 cm. Kemudian di marinate dengan salt, paper dan mustard selama 10 menit. Selanjutnya beef tersebut ditata diatas piring dan kemudian di-display dengan menggunakan es di bawahnya agar menjaga beef tetap segar. 2. Fresh chicken: Menggunakan bagian daging dada, dan potongannya sama seperti potongan beef. Kemudian di marinate menggunakan rosemary, salt and paper. 3. Fresh seafood: Terdiri dari ikan kerapu, kerang hijau, cumi cumi dan udang. Ikan dipotong darne, namun untuk kerang hijau tetap utuh. 4. Any kind of satay: Berbagai macam sate yang terdiri dari sate sosis, sate ayam, sate daging. Gambar 1. Any kind of satay 5. Buffet main course: Untuk menu main course yang disediakan western food antara lain butter rice, sauted vegetable, bake jake potato, corn on the cob, fish sauce lemon, chicken picatta, lasagna dan pasta. 6. Appetizer: Untuk appetizer yang disediakan antara lain vegetable roll, waldorf salad dan fruit salad. 57
7 Gambar 2. Vegetable Roll 7. Soup: Untuk soup yang disediakan yaitu potato and leek soup, yang disajikan dengan bowl bread, french bread, dan garlic bread. Tamu dapat memilih sesuai dengan keinginan. 8. Any kind of sauce: Untuk melengkapi hidangan barbeque disediakan berbagai macam sause antara lain mushroom sauce, blackpaper sauce, chili sauce, thai sauce, soy sauce with chili, matah sauce dan pickles. Gambar 4. Any Kind of dessert 10. Beverage: Untuk beverage yang disediakan antara lain ice water, ice tea dan juice, untuk juice setiap event selalu diganti rasanya untuk variasi. 11. Live cooking: Untuk menjaga agar makanan yang disajikan tetap fresh, maka pilihan menu barbeque tersebut baru akan di-grilled saat tamu datang dan memilih, kemudian pilihan tersebut diberikan kepada staf kitchen yang berada di stall barbeque. Tamu dapat memesan sendiri tingkat kematangan dari produk yang dipilih sesuai dengan selera. Gambar 3. Any Kind of Sauce 9. Dessert: Untuk dessert yang disediakan antara lain puding, banana caramel, fruit tarlet, es buah dan slice fruit yang terdiri dari melon, semangka, nanas dan pepaya. Gambar 5. Live cooking barbeque 12. Live music: Event Fun Food Barbeque menyediakan hiburan yaitu live music, tamu dapat menikmati makanan diiringi dengan alunan musik dari grub music lokal. Tamu juga dapat request lagu untuk dinyanyikan oleh grup musik tersebut. Pertunjukan grup musik tersebut diadakan di indoor restaurant atau outdoor restaurant, tergantung pada cuaca apabila sedang hujan maka pertunjukan akan diadakan di 58
8 indoor restaurant namun apabila cuaca sedang baik maka akan diadakan di outdoor restaurant yaitu berada di samping swimming pool. Inovasi Event Fun Food Barbeque Inovasi dalam produk tentunya sangat dibutuhkan untuk menambah daya tarik terhadap produk tersebut. Salah satunya yaitu inovasi dalam produk Food and Beverage di Hotel. Hal tersebut sangat penting untuk menarik tamu. Terutama pada hotel yang baru, yang masih berinovasi untuk membuat produk dari hotel tersebut diminati oleh konsumen. Salah satu hotel baru di Kota Yogyakarta yaitu Hotel Neo+ Awana yang memiliki produk Fun Food Barbeque dari departemen Food and Beverage. Produk Fun Food Barbeque merupakan event di Hotel Neo+ Awana yang diselenggarakan setiap hari sabtu. Event tersebut bertujuan untuk menambah revenue hotel pada bidang Food and Beverage. Andri Juni beliau merupakan Executive Chef sejak awal hotel diresmikan pada bulan Maret Perintis dari Event Fun Food Barbeque adalah Chef yang pertama di Hotel Neo+ Awana. Beliau membuat Fun Food Barbeque dengan tema Eropa. Pada awal mula event tersebut dilaksanankan, masih sepi dan tidak banyak reservasi, namun ssetelah beberapa bulan kemudian event tersebut mulai ramai. Kemudian pada saat penulis melakukan Penulisan, pada bagian kitchen staf sedang mengalami kekosongan staf yaitu Executive Chef, oleh karena itu banyak kendala yang terjadi saat mempersiapkan Event Fun Food Barbeque, antara lain tidak ada penanggung jawab untuk mengecek makanan sebelum disajikan, sehingga tugas tersebut diambil alih oleh chef de partie oleh karena itu makanan disajikan tidak maksimal. Kendala tersebut menyebabkan presentasi makanan menurun. Selain itu, kurangnya inovasi menyebabkan Event Fun Food Barbeque menjadi monoton, hal tersebut dapat dilihat dari makanan yang disajikan selalu dengan tema western food, sehingga tamu berkurang dan Event Fun Food Barbeque tersebut menjadi sepi. Kekosongan tersebut berlangsung selama 2 bulan, kemudian pada bulan April posisi tersebut terisi kembali oleh Executive Chef yang baru yaitu Chef Ari Yusuf. Setelah adanya Executive Chef yang baru kemudian Event Fun Food Barbeque diubah temanya dari Eropa menjadi perpaduan antara Indonesia dan Eropa. Perubahan tersebut yaitu inovasi makanan dan presentasinya. Berikut merupakan penjelasan mengenai inovasi makanan dan presentasinya: a. Perubahan menu Perubahan menu yang disajikan yaitu dengan mengubah menu yang pada awalnya murni western food menjadi fusion food, fusion food merupakan makanan perpaduan antara makanan Indonesia dan Eropa. Adapun perubahan menu dalam Fun Food Barbeque antara lain: 1. From the Grilled Pada menu ini diubah menjadi Indonesian food antara lain javanese chiken skewer, sate maranggi, sate kambing, chicken and beef saussages, ikan bakar bumbu bali, kerang bakar, sweet corn dan vegetable skewer. 2. Menu Appetizer 59
9 Menu appetizer yang disajikan diubah menjadi perpaduan antara western salad dengan Indonesian salad yaitu salad bar dan kondimen, pecel ndeso, gado-gado dan lawar ayam. Perpaduan antara salad Indonesia dan western salad tersebut karena tidak semua tamu suka dengan salah satu tipe salad saja selain itu tamu yang datang dalam event yaitu tamu domestik dan mancanegara. Oleh karena itu, salad yang disajikan merupakan salad perpaduan Indonesia dan western, sehingga tamu yang dapat dapat memilih sesuai dengan selera. 3. Menu Soup Perubahan pada soup yang semula yaitu potato and leek cream soup menjadi soto bogor. Perubahan menu soto bogor ini disajikan dalam stall gerobak untuk menambah kesan tradisional jawa. Namun, pada perubahan menu soup kondimennya tidak dihilangkan yaitu french bread, hal tersebut karena apabila tamu tidak suka dengan nasi maka dapat diganti dengan french bread. Gambar 7. Stall Soto Bogor 4. Menu Main Course Menu Main Course pada awalnya di Event Fun Food Barbeque adalah western food semua kemudian diubah menjadi Indonesian food antara lain nasi putih, nasi merah, balado kentang, lodeh wonosari, mie goreng jowo, ayam betutu, rendang daging padang dan tongseng kambing solo. 5. Menu Dessert Dessert yang disajikan pada Fun Food Barbeque yang telah diubah menjadi campuran yaitu dessert Indonesia dan western, menu tersebut antara lain assorted panna cotta, cream brulle, mini tarlet, assorted puding, assorted Indonesian sweets. Selain itu, buah yang disajikan tidak hanya slice fruit saja namun sekarang ditambah dengan assorted whole fruit antara lain apel, jeruk dan salak. 6. Any kind of Sauce Sauce yang disediakan pada Event Fun Food Barbeque diubah menjadi Indonesian sauce, antara lain sambal matah, sambal dabu dabu, sambal bawang dan sambal jeruk nipis, soy sauce, soy sauce with chili, chili sauce dan tomato sauce. b. Penambahan stall Event Fun Food Barbeque sebelumnya tidak ada stall, kemudian oleh Executive Chef ditambahkan stall. Stall tersebut yaitu martabak telur, terang bulan dan mie godhog DIY. Setiap stall dijaga oleh satu staf kitchen dan disajikan dengan live cooking, sehingga menjaga makanan tetap fresh. Selain itu live cooking tersebut menjadi daya tarik di Event Fun Food Barbeque. 60
10 Gambar 8. Live Cooking Stall Martabak Telur 2. Presentasi makanan Presentasi makanan pada Event Fun Food Barbeque yang telah diubah menjadi lebih maksimal. Presentasi makanan yang telah maksimal tersebut dapat dilihat dari penampilan makanan yang lebih rapi dan dengan tambahan fruit carving sehingga menambah penampilan makanan menjadi lebih menarik. Fruit Carving tersebut pada setiap event-nya selalu diganti temanya antara lain motif bunga, tumbuhan, hewan dan karakter atau campuran misalnya motif bunga, tumbuhan dan hewan. Gambar 9. Fruit Carving Kesimpulan Pelaksanaan Event Fun Food Barbeque dapat disimpulkan bahwa produk Fun Food Barbeque setelah di inovasi produknya menjadi lebih menarik dan inovatif. Barbeque yang pada awalnya menyajikan western food tidak terlalu diminati oleh tamu karena produk barbeque dengan menu western food sudah banyak yang menawarkan terutama di hotel berbintang. Adanya inovasi mengubah produk barbeque menjadi fusion food yaitu dengan menu campuran antara Indonesian food dengan western food, Event Fun Food Barbeque tersebut menjadi lebih menarik. Kemenarikan tersebut terutama ditunjukkan pada tamu yang berasal dari mancanegara, penulis melihat bahwa tamu mancanegara lebih tertarik untuk mencoba produk tersebut karena jarang ditemui produk semacam ini. Selain pada inovasi produk makanannya, presentasi produk pada Event Fun Food Barbeque lebih maksimal, hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan gerabah dan stall gerobak untuk soup semakin menambah kesan makanan yang tradisional dan adanya fruit carving pada event tersebut menambah presentasi makanan menjadi lebih maksimal. Berdasarkan uraian penulis pada bab pembahasan dapat disampaikan beberapa saran antara lain: (1) Meningkatkan presentasi produk pada Event Fun Food Barbeque, yaitu lebih memperhatikan pada garnish makanan, (2) Menambah kitchen staff agar tidak terjadi kekosongan pegawai terutama pada posisi penting, dan penambahan pegawai sesuai dengan bidangnya sehingga pelayanan yang diberikan lebih maksimal, (3) Menambah kitchen utensil pada setiap section di Departemen Food and Beverage agar lebih efisien waktu dalam bekerja, (4) 61
11 Menambah sarana prasarana pendukung yaitu pendingin ruangan di ruangan cold kitchen agar makanan tetap terjaga kesegarannya. Daftar Pustaka Ansyar, Mohd & H. Nurtain. (1991). Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Jakarta : DEPDIKBUD DIKTI Bagyono. (2007). Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Alfabeta Sulastiyono, Agus. (2011). Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Seri Manajemen. Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan Akomodasi. Bandung: Alfabeta. Damardjati, R.S. (2006). Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. Tribun Jogja. (2015). Hingga Tahun Depan, Tercatat Total 110 Hotel Baru Akan Dibangun di Yogya gga-tahun-depan-tercatat-total-110- hotel-baru-akan-dibangun-di-yogya UNWTO. (2012). Press Release: International tourism to reach one billion in World Tourism Organisation, Madrid. 62
BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, fasilitas penunjang kepariwisataan juga meningkat seperti sarana akomodasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perhotelan merupakan salah satu industri pariwisata yang semakin menjamur di Indonesia khususnya Darah Istimewa Yogyakarta. Semakin berkembangnya objek-objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel Hyatt Regency merupakan salah satu hotel bintang lima terbaik di Yogyakarta. Hotel Hyatt berpusat di Amerika dan mempunyai beberapa Hotel Hyatt yang tersebar di
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam industri pariwisata, hotel bukan satu-satunya bentuk akomodasi bagi wisatawan akan tetapi masih banyak jenis akomodasi tambahan seperti biro perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman. Dalam suatu hotel terdapat section lain yang berperan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel merupakan salah satu fasilitas penting dalam dunia parwisata. Hotel tidak hanya menyediakan jasa penginapan akan tetapi juga menawarkan section makanan dan minuman.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun
BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN I. Gambaran Umum Perusahaan A. Sejarah Singkat Berdirinya Uncle s Kitchen Uncle s Kitchen adalah salah satu restoran yang terletak di Jl. Lempongsari No. 7B Ngaglik,
Lebih terperinciMENU RESTORAN. Oleh: Prihastuti Ekawatiningsih dan Tim PT Boga Fakultas Teknik UNY
MENU RESTORAN Oleh: Prihastuti Ekawatiningsih dan Tim PT Boga Fakultas Teknik UNY Pengertian Menu Ψ Daftar hidangan yang disiapkan untuk disajikan sebagai makanan. Ψ Susunan hidangan yang disajikan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian dan perancangan yang digunakan dalam penyusunan Rumah Makan Sepuasnya (All You
Lebih terperinciSTUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA.
STUDI ANALISIS TENTANG PENERAPAN VARIASI MENU DINNER TERHADAP TINGKAT KUALITAS OPERASIONAL KERJA BAGI KITCHEN DI HOTEL HYATT REGENCY YOGYAKARTA Oleh Gatot Teguh Arivianto Titik Akiriningsih Retnandyah
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini belum memenuhi harapan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan di Indonesia telah bertumbuh dan berkembang menjadi suatu industri yang berdiri sendiri semenjak beberapa tahun terakhir ini. Namun ada pendapat
Lebih terperinciCakrawala Restaurant Menu
Cakrawala Restaurant Menu The Appetizer & Salad Tomatoes and Prawns 69.000 Thin slice of tomatoes marinated with olive oil and basil Served with mixed lettuce and grilled prawn Irisan tomat dengan minyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi peningkatan volume penjualan menu makanan di restoran The Newton
1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Industri pariwisata di Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, globalisasi menuntut seseorang cenderung untuk mengikuti perkembangan zaman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendapatan daerah yang bersumber dari pajak hotel dan restoran,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pulau Bali sebagai salah satu tujuan wisata dunia merupakan sumber devisa negara yang telah banyak memberikan sumbangan dan turut memajukan perekonomian nasional.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bali sudah sangat terkenal dengan pariwisata oleh karena itu, pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sudah sangat terkenal dengan pariwisata oleh karena itu, pemerintah provinsi Bali sangat mengandalkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan pendapatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri kepariwisataan Indonesia berkembang semakin pesat terutama dalam sektor industri perhotelan dan sektor wisata konvensi, atau yang biasa disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak sekali tempat wisata alam dan memiliki budaya yang sangat kental.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan sebuah Daerah Istimewa yang memiliki banyak sekali tempat wisata alam dan memiliki budaya yang sangat kental. Beberapa ciri khas kusus tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini tidak dapat dipungkiri lagi jika dunia pariwisata Indonesia sudah menjadi komoditas yang penting bagi sumber devisa negara karena sudah semakin banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan ekonomi di Indonesia semakin hari semakin meningkat dengan adanya peningkatan bisnis yang bergerak di bagian industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang menarik untuk dikunjungi wisatawan mancanegara karena memiliki beragam budaya. Kedatangan wisatawan asing dari luar ke Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hotel Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hampir di tiap-tiap kota terdapat hotel yang memberikan jasa penginapan berikut service lainnya. Bagi orang-orang yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata
Lebih terperinciDari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :
A. Pengertian Hotel Kata Hotel berasal dari bahasa Perancisyaitu hostel artinya tempat penampungan buat pendatang atau bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Oleh sebab itu, keberadaan hostel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Industri di bidang jasa saat ini sudah sangat berkembang pesat seiring perkembangan jaman, terutama di bidang perhotelan, dulu hotel hanya menyediakan tempat tinggal
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hotel adalah suatu usaha akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, jasa makan dan minum tamu dan fasilitas lainnya, diperuntukan untuk masyarakat umum dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misalnya, Front Office, Housekeeping, Accounting, Enginering, Food and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel adalah salah satu contoh akomodasi, hotel tidak hanya menyediakan jasa penginapan saja akan tetapi jasa makan, minum dan pelayanan. Dalam suatu hotel terdapat
Lebih terperinciSAPTA CATERING SERVICE
SAPTA CATERING SERVICE Jl. Moh. Yunus No. 17 Kota Bandung (022)2785052 / 081214294073 (SMS/WA) / 081394680196 Email: saptacatering@gmail.com Website: http://www.saptacatering.co.id PRICELIST PAKET SAPTA
Lebih terperinciPAKET PESTA ORANG (Rp ,- ++15%) PAKET PESTA ORANG (Rp ,- ++15%)
PAKET PESTA - 300 ORANG (Rp. 55.000.000,- ++15%) 7. Katering : Menu Buffet B (200 Porsi) - Nasi Liwet / Nasi Campur Bali / Nasi Langgi / Nasi Gudeg (100 Porsi) - Selad Solo / Bakwan Campur / Soto Mie /
Lebih terperinciMakanan adalah elemen penting dalam pengalaman wisata.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata adalah salah satu sektor andalan disamping industri kecil dan argo industri. Sektor pariwisata juga merupakan suatu instrumen yang menghasilkan
Lebih terperinciRp ,- Rp ,-
DAFTAR MENU BUFFE MENU TYPE A MENU TYPE B Rp. 55.000,- Rp. 65.000,- - Nasi Goreng Spesial - Nasi Goreng Ikan Asin - Nasi Goreng Sosis - Soup Ayam Jagung Manis - Soup Ayam Sosis - Soup Ayam Macaroni 4.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata
1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dunia pariwisata saat ini sedang berkembang pesat dan meningkat di berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata Indonesia telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Food and Beverage Product Department adalah salah satu departemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Food and Beverage Product Department adalah salah satu departemen yang sangat penting di sebuah hotel, karena Food and Beverage Product Departement bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Banquet Ada beberapa macam pengertian Banquet antra lain: 1. Berdasarkan kamus pariwisata dan perhotelan, Pengertian Banquet adalah suatu resepsi mewah yang diadakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang mendatangkan devisa bagi negara adalah pariwisata. Di samping itu pariwisata juga merupakan industri yang besar yang dibangun dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Dunia pariwisata saat ini sedang berkembang pesat dan meningkat di berbagai belahan dunia, salah satunya yaitu pariwisata di Indonesia. Pariwisata Indonesia telah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata telah menjadi salah satu industri di dunia dan merupakan industri yang paling berpengaruh terhadap devisa di berbagai negara. Jumlah wisatawan internasional
Lebih terperinciMAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan
MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak destinasi wisata, salah satunya
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak destinasi wisata, salah satunya adalah Yogyakarta. Seiring dengan berkembangnya destinasi wisata di Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam dunia bisnis tumbuh secara pesat, dari beberapa sektor bisnis favorit, pariwisata termasuk salah satunya dan hal ini mendorong perkembangan bidang
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. - Type B - Rp /orang 1. Sup a. Sup Kimlo. c. Sup Bakso 2. Hidangan Ayam
46 LAMPIRAN-LAMPIRAN Pilihan Menu - Type A Rp 37.500/orang 1. Sup a. Sup Kimlo b. Sup Ayam Jamur 2. Hidangan Ayam a. Ayam Goreng Gurih/Mentega b. Ayam Rica-Rica c. Ayam Panggang Pedas/Rujak 3. Hidangan
Lebih terperinciHidangan Buffet di Regular Event Ramayana Night Market Hotel Hyatt Regency Yogyakarta
Dikumpulkan : 28 Februari 2017 Direvisi : 22 Maret 2017 Diterima : 25 Maret 2017 Hidangan Buffet di Regular Event Ramayana Night Market Hotel Hyatt Regency Yogyakarta HANDAYANI RAHAYUNINGSIH, BRAMANTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu akan melibatkan lebih banyak peranan swasta dalam perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan berkembang dan hidup dalam lingkungan yang berubah cepat dan dinamik, demikian pula dengan dunia bisnis yang semakin berkembang dari waktu ke waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan suatu daerah terutama dengan adanya hubungan dengan otonomi daerah khususnya di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, persaingan bisnis semakin marak dimasyarakat. Terutama dalam bidang industri perhotelan. Persaingan dalam bidang perhotelan meningkat tajam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Berdasarkan kajian World Economic Forum (WEF) lewat laporan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan kajian World Economic Forum (WEF) lewat laporan Travel and Tourism Competitiveness Report 2015, lonjakan posisi daya saing Indonesia yang berada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Guest Relation Officer adalah orang yang bekerja pada suatu hotel tertentu dan bertugas sebagai penghubung antara hotel dengan tamu hotel, menerima semua kritik, saran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung. Sumber : Disbudpar Kota Bandung 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan industri pariwisata di Indonesia pada saat ini dimana dunia usaha berkembang pesat, pengusaha dituntut untuk bekerja lebih efisien dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan akomodasi untuk tempat menginap wisatawan yaitu hotel.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah.
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Halaman. 1.1 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan.
BUKU 1: KESELAMATAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN HYGIENE SANITASI, MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA DAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR Halaman 1. Menerapkan keselamatan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk bersenang-senang maupun melakukan kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih, untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk bersenang-senang
Lebih terperinciBAB 1I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 1I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di Perusahaan Fave hotel,. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis perhotelan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan
BAB II URAIAN TEORITIS 2. 1 Pengertian Buffet dan Breakfast Buffet Buffet (Prasmanan) merupakan adalah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan di mana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat, terlihat dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan keindahannya yang dikenal dengan sebutan pulau seribu pura, oleh karena itu Bali menjadi daerah
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hubungan antara pariwisata dengan industri perhotelanmemiliki kaitan yang erat. Bisa dikatakan bahwa industri perhotelan menjadi salah satu pondasi pendukungpembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Industri perhotelan memiliki dua unsur paling penting yakni accommodation industry
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul Industri perhotelan memiliki dua unsur paling penting yakni accommodation industry (penjualan kamar-kamar hotel) dan food service industry (penjualan makan dan
Lebih terperinciMENU MURID DYATMIKA MEI 2011 Minggu ke 1 DATE MENU 1 MENU 2 CHOICE
WARUNG KAMPOENG JL. Cok Agung tresna 116 Tlp. 0381-229709 DENPASAR Dyatmika Lunch Menu Name : Grade : MENU MURID DYATMIKA MEI 2011 Minggu ke 1 5/2/2011 NASI PUTIH MASHED POTATOES SENIN UDANG ASAM MANIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan yang mencakup beberapa komponen dan bidang-bidang yang saling berhubungan. Pariwisata
Lebih terperinciLAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL. 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah Siantar Hotel, Siantar?
LAMPIRAN I HASIL WAWANCARA INTERNAL Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan sumber dari wawancara dengan pihak managemen Siantar Hotel, Pematang Siantar. PROFIL USAHA 1. Bagaimana latar belakang atau sejarah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
VI. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Restoran Karimata Restoran Karimata didirikan pada tanggal 22 Desember 2008 oleh Bapak Agung Eko Widodo di wilayah Sentul Selatan. Restoran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sangat terkenal sebagai destinasi tujuan wisatawan berkunjung ke Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar 563.286 Ha dan memiliki penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan pariwisata di dunia sudah sangat maju dan terus dikembangkan karena memiliki peran yang besar dalam kegiatan perekonomian masyarakat suatu Negara
Lebih terperinciWAWANCARA PENELITIAN Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Cafe Coffe Q. (S1) semester 8, dan saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi.
76 Lampiran 1 WAWANCARA PENELITIAN Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Cafe Coffe Q Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena jawaban seluruhnya berasal dari pihak perusahaan yang
Lebih terperinciMENGINAP DUA MALAM DI ATRIA HOTEL & RESIDENCES GADING SERPONG DAPAT MOBIL TOYOTA ALL NEW YARIS
Press Release Untuk Disiarkan Segera MENGINAP DUA MALAM DI ATRIA HOTEL & RESIDENCES GADING SERPONG DAPAT MOBIL TOYOTA ALL NEW YARIS Serpong (Februari 2015) Di awal tahun 2015 ini, Atria Hotel & Conference
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan
Lebih terperinciBUFFET RAMADHAN MENU 1
BUFFET RAMADHAN MENU 1 SOUP CORNER Soup Kambing Madura Bersama Roti Bubur Lambuk Ayam SUDUT SALAD DAN ULAM ULAMAN Ulam-Ulaman Kampung, Kerabu Kerang, Kerabu Mangga Muda, Kerabu Terung, Salad Jagung, Mix
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi
106 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Pendapat Peserta
Lebih terperinciSTARTERS. Rp Traditional Caesar Salad Salad Tradisional dengan Saus Caesar, Ikan Teri, Sapi Asap, dan Selada
STARTERS Traditional Caesar Salad Salad Tradisional dengan Saus Caesar, Ikan Teri, Sapi Asap, dan Selada Grilled Asparagus Salad Asparagus Panggang, Jamur Champignon, dan Minyak Zaitun Fried Beancurd with
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan kalangan muda Kota Padang senang berkumpul, berinteraksi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebanyakan kalangan muda Kota Padang senang berkumpul, berinteraksi dan bersosialisasi. Secara tidak langsung, fenomena ini membuat maraknya pertumbuhan restoran sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti Biro Perjalanan Wisata, hotel dan badan-badan pariwisata daerah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan pariwisata, karena pariwisata diprediksi akan menjadi kebutuhan yang penting disamping kebutuhan pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, sehingga banyak atraksi wisata yang menarik wisatawan berkunjung ke Yogyakata. Ketertarikan wisatawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki peran strategis dalam pembangunan Kota Bandung. Posisi Kota Bandung sebagai pusat bisnis, pemerintahan,
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014
DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KISI-KISI SOAL PRAKTIK KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Kompetensi Keahlian : Jasa Boga Kode : 4427 Alokasi Waktu : 24 jam
Lebih terperinciWARUNG KAMPOENG MENU MURID DYATMIKA MEI 2012
WARUNG KAMPOENG MENU MURID DYATMIKA MEI 2012 Dyatmika Lunch Menu Name : Grade : 5/1/2012 NASI PUTIH MASHED POTATOES/ FRENCH FRIES SELASA SATE AYAM LENGKAP BERNER SAUSAGE DORAYAKI DORAYAKI 5/2/2012 NASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang Datang Ke Indonesia pada Tahun Wisatawan Mancanegara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang terkait dengan masalah sosial, politik, ekonomi, pengetahuan, kebudayaan, kesehatan dan lain sebagainya yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri kepariwisataan bergerak begitu cepat, oleh karena itu banyak investor yang merasa perlu untuk berinvestasi di industri tersebut, salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan enak dan lebih murah. usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Undang-undang No.9 Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan dalam dunia perhotelan merupakan kegiatan yang mengedepankan standar tentang sikap hospitality yang menjadikan tamu yang datang utuk menginap menjadi nyaman
Lebih terperinciBAB 2 TUJUAN DAN KONSEP EVENT. Tema yang akan diangkat dalam acara HM Ethnic and Cultural Expo 13
BAB 2 TUJUAN DAN KONSEP EVENT 2.1 Tema dan Konsep Event Tema yang akan diangkat dalam acara HM Ethnic and Cultural Expo 13 adalah mengenai Culinary Art. Seni kulinari adalah seni memasak. Seni kulinari
Lebih terperinciberagam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri andalan bagi Indonesia karena penyumbang devisa Negara yang besar. Indonesia yang merupakan Negara kepulauan memiliki beragam budaya yang
Lebih terperinciABSTRAKSI. vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Pada sekarang ini sektor pariwisata sudah menjadi bisnis yang cukup menguntungkan khususnya di kota-kota tujuan wisata termasuk bidang perhotelan oleh karena itu peranan IT(Information Technology)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata di Indonesia saat ini menunjukan perkembangan yang semakin meningkat. Setelah pemerintah menetapkan bahwa pariwisata sebagai sarana
Lebih terperinci( 1.) Paket Pesta 300 Orang Harga Rp ,- Nett
( 1.) Paket Pesta 300 Orang Harga Rp. 69.000.000,- Nett 6. Entertaiment 7. Catering : Menu Buffet ( B ) : 200 Porsi. Menu Pondokan : Nasi Liwet / Nasi Campur Bali / Nasi Langgi /Nasi Gudeg (100 Prs) Salad
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. diatur dengan rapi di atas meja buffet atau meja perasmanan yang berukuran panjang dan para
BAB II URAIAN TEORITIS a. Pengertian Buffet Service Buffet service adalah salah satu tipe dasar pelayanan di ruang makan dimana hidangan secara lengkap dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup telah
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai
1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai Kota pariwisata tradisional budaya Jawa. Hal ini dikarenakan banyaknya obyek-obyek wisata yang menarik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia khususnya dalam bidang perhotelan sedang mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Tingkat hunian kamar hotel berbintang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu tonggak utama dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri, industri pariwisata perlahan menjadi salah satu tonggak utama dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan wilayah nusantara yang dianugerahi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Pada dasarnya pemasaran merupakan salah satu kegiatan dalam perekonomian yang bukan semata-mata kegiatan untuk menjual barang atau jasa saja, akan tetapi lebih mengarah
Lebih terperinciTUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Bisnis Makanan Tradisional Semakin Diburu Pasar Zakki Mubaraq 10.11.3992 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di dunia dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan dikatakan berada ada tingkat sekunder, artinya keberadaan pariwisata bisa di sejajarkan dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, maka penulis menarik kesimpulan yakni : 1. Ada 29 variabel yang digunakan untuk menentukan persepsi konsumen yaitu
Lebih terperinci