Rhomawati Aditama Budi Setyaningsih Universitas Negeri Malang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rhomawati Aditama Budi Setyaningsih Universitas Negeri Malang"

Transkripsi

1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS SEJARAH ANTARA SISWA YANG BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LKS DAN YANG BELAJAR DENGAN MODEL PICTURE AND PICTURE BERBASIS MICROSOFT POWERPOINT DI SMP NEGERI 8 MALANG Rhomawati Aditama Budi Setyaningsih Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, SMP Negeri 8 Malang memiliki problematika yaitu hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa terlihat dari hasil ulangan siswa yang masih belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah yakni 75. Berdasarkan hasil ulangan harian siswa nilainya rata-rata hanya mencapai 68. Pembelajaran sejarah di SMP Negeri 8 Malang masih menggunakan acuan LKS sehingga membuat siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Model picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint sebagai model pembelajaran dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran berupa gambar yang dapat menegaskan poin-poin dari materi pelajaran. Siswa diberikan gambar-gambar untuk diurutkan menjadi urutan yang logis dalam bentuk narasi yang dipresentasikan di depan kelas. Melalui model ini diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran IPS Sejarah? (2) Bagaimana hasil belajar siswa yang belajar dengan model picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint pada mata pelajaran IPS Sejarah? (3) Apakah perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Sejarah yang belajar dengan menggunakan LKS dan yang belajar dengan model picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint signifikan? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian eksperimen ini adalah Quasi Experiment atau eksperimen semu. Rancangan penelitian yang dipilih adalah Nonequvalent Control Group Design. Pengambilan sampel digunakan dengan teknik purposive sampling. Kelas VII C adalah kelas eksperimen yang dalam proses pembelajarannya menggunakan model Picture and Picture berbasis Microsoft Power Point, sedangkan kelas VII E adalah kelas kontrol yang dalam proses pembelajarannya menggunakan LKS. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dengan jumlah 40 siswa terdapat peningkatan sebesar dari perolehan pre-test menjadi setelah post-test. Sedangkan untuk kelas kontrol dengan jumlah 40 siswa juga terdapat peningkatan sebesar dari 1

2 perolehan pre-test menjadi setelah post-test. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dapat dikatakan lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar kelas kontrol. Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung (9,444) > t tabel (1,990) dengan nilai Sig. (0,000) < 0,05 berarti Ho ditolak dan Hi diterima, sehingga hasil belajar IPS Sejarah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kelas eksperimen dengan model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint dan kelas kontrol dengan menggunakan LKS. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan yang signifikan pada hasil belajar antara model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint dengan LKS pada mata pelajaran IPS Sejarah. Dengan model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint siswa menjadi lebih aktif dan kreatif sehingga hasil belajarnya meningkat. Diharapkan penelitian ini dapat menambah inspirasi bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi peneliti lain dapat melakukan penelitian mengenai model Picture and picture berbasis Microsoft Power Point yang lebih menarik lagi dengan melakukan pengembangan dalam keseluruhan apsek (instrumen, sampel, tempat), objek diperluas, media lebih bervariasi lagi serta mempertimbangkan variabel-variabel lain atau pada bidang mata pelajaran lain. Kata Kunci: LKS, Model Picture and Picture berbasis Microsoft PowerPoint, Hasil belajar. Pembelajaran didefinisikan sebagai kegiatan guru yang mendorong terjadinya aktivitas belajar. Menurut Gagne 1974 dalam Suprihadi (2000:1) pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang diciptakan dan dirancang untuk mendorong, menggiatkan dan mendukung belajar siswa. Pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan profesional yang dijabarkan dalam tindakantindakan yang menunjukkan belajar siswa lebih mungkin, lebih efisien, dapat diramalkan dan lebih ekonomis. Pendidikan merupakan kegiatan yang utama sekolah. Pada pelaksanaannya, guru diberikan kebebasan memilih model pembelajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. Pemilihan model pembelajaran hakikatnya berpusat pada peserta didik, agar dapat melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Tujuan dari pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan siswa. 2

3 Setiap model memiliki aspek teknik dalam penggunaannya. Aspek teknik yang dimaksud adalah gaya dan variasi dari setiap pelaksanaan model pembelajaran. Gaya dan variasi dalam penggunaan model pembelajaran sering kali bersifat individual, sesuai dengan kemampuannya dan kemauan masingmasing guru. Disamping alasan utama pemilihan suatu model pembelajaran adalah dengan menyesuaikan dengan materi. Dengan adanya pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi, diharapkan akan memudahkan siswa untuk memahami materi yang diajarkan oleh guru dan pembelajaran akan menjadi lebih bermakna bagi siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran seorang guru adalah memperbaiki pola pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran yang dinilai efektif dan efisien untuk diterapkan di kelas. Guru memiliki peran penting dalam pengorganisasian kelas sebagai bagian dari proses pembelajaran dan siswa sebagai subjek yang sedang belajar. Guru sebagai fasilitator yang dapat menumbuhkan sikap aktif, kreatif, dan inovatif yang ada dalam diri siswa. Model pembelajaran dalam proses belajar mengajar sangat berperan dalam keberhasilan belajar siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan memperbesar peluang pencapaian keberhasilan belajar. Pemilihan model pembelajaran harus memperhatikan karakteristik siswa secara umum tidak sama antara siswa yang satu dengan yang lain. Terdapat berbagai cara untuk menerapkan pembelajaran yang menarik, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif. Pada pembelajaran kooperatif mengarahkan siswa untuk belajar bersama dalam kelompok kecil, seperti yang diungkapkan oleh Slavin (2008:4), pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil untuk saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Tujuan utama dalam suatu proses belajar mengajar adalah tingkat keberhasilan siswa menguasai suatu materi. Guru berperan menentukan model pembelajaran yang tepat untuk membuat siswa mampu menguasai materi. Salah satu cara untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar yakni dengan 3

4 memilih model pembelajaran yang tidak terpusat pada guru. Dengan demikian siswa akan terlibat aktif dalam proses belajar mengajar dan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Persoalan pokok dalam proses pembelajaran IPS bidang sejarah yaitu siswa beranggapan bahwa sejarah merupakan hafalan sehingga membuat siswa cenderung pasif. Siswa hanya mengandalkan catatan yang diberikan oleh guru dan LKS. Hal ini tentunya akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa untuk belajar, sehingga diperlukan adanya sumber belajar yang menarik dan dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. SMP Negeri 8 Malang merupakan salah satu Sekolah Standar Nasional di kota Malang. Di sekolah ini, dalam proses belajar mengajar telah menerapkan moving class. Moving class merupakan sebuah sistem pembelajaran dimana siswa harus berpindah dari kelas yang satu ke kelas yang lain pada setiap kali pergantian pelajaran sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang harus ditempuh pada hari itu. Moving class merupakan salah satu usaha sekolah untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan. Alasan dipilihnya sekolah ini karena memiliki input dan sarana prasarana yang baik. Namun kualitas input yang cukup bagus dan sarana dan prasarana belum cukup untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sejarah. Berdasarkan hasil observasi awal (Rabu, 13 September 2011) terhadap pembelajaran yang dilakukan di SMP Negeri 8 Malang diperoleh informasi bahwa kendala utama bagi guru dalam pembelajaran IPS khususnya sejarah adalah membuat siswa menjadi aktif. Dalam kegiatan pembelajaran siswa masih bergantung pada guru yaitu pembelajaran konvensional yang mencakup metode pembelajaran ceramah, mengerjakan LKS dan penugasan. Pada setiap pertemuan siswa diberikan tugas untuk mengerjakan LKS sehingga cenderung bosan sehingga pembelajaran dirasa kurang efektif karena siswa banyak yang melakukan aktivitas sendiri seperti mencorat-coret buku, mengobrol dengan temannya bahkan tak jarang siswa sambil mengerjakan PR mata pelajaran lain. Dengan demikian hasil belajar siswa masih belum memenuhi SKM yang ditentukan sekolah. Hal ini nampak pada nilai ulangan harian pertama siswa yang rata-rata 4

5 hanya mencapai 68. Sedangkan SKM yang ditetapkan SMP Negeri 8 Malang adalah 75 (Rekap nilai ulangan harian: Kamis, 8 September 2011). Dari hal inilah, diperlukan salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Menurut Suprijono (2009:58) pembelajaran kooperatif dapat menumbuhkan pembelajaran yang efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan: (1) memudahkan siswa belajar sesuatu yang bermanfaat seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana hidup serasi dengan sesama; (2) pengetahuan, nilai dan keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai. Dari dua ciri tersebut, maka pembelajaran kooperatif diharapkan dapat membantu siswa untuk berfikir secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien pada belajar bersama dalam menemukan dan memahami konsep yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS bidang sejarah. Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik dalam pembelajaran kooperatif (Hanafiah, 2009:42). Menurut Kuala (2010:1) model pembelajaran picture and picture menekankan pada proses dan cara berpikir dalam mengurutkan gambar yang tersedia. Gambar merupakan faktor penting dalam model pembelajaran picture and picture. Guru sebelum melakukan pembelajaran, menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu ataupun dalam bentuk gambar presentasi dengan menggunakan LCD. Model ini untuk menghantarkan siswa dalam pembelajaran yang dirasakan dapat mendorong siswa dalam mengkonstruksikan pemikirannya. Secara tidak sadar, siswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan menggeneralisasikan, menganalisis, merumuskan latarbelakang, menyusun rumusan masalah dan memberikan hipotesis atas permasalahan yang telah dirumuskan. Model pembelajaran picture and picture juga dianggap dapat meningkatkan kreativitas guru, sejauh mana seorang guru menguasai materi, mampu mengembangkan materi, mewujudkannya menjadi suatu kesatuan hubungan sehingga siswa juga dapat mengerti jalan cerita atau menganalisnya. Kelebihan dalam model pembelajaran picture and picture menurut Sadiman (2007:1) sebagai berikut: 5

6 Pembelajaran model pembelajaran picture and picture memiliki kelebihan sebagai berikut: aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Model pembelajaran picture and picture yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif, setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda, dan selalu menarik siswa. Dan kreatif, setiap pembelajaran harus menimbulkan minat kepada siswa untuk menghasilkan sesuatu atau metode, teknik, atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari suatu proses pembelajaran. Kelebihan dari model pembelajaran picture and picture yakni mudah diterapkan berbagai kondisi kelas, karena dalam pelaksanaannya tidak memerlukan fasilitas pendukung yang harus tersedia seperti peralatan atau ruangan khusus, hanya membutuhkan media gambar yang sesuai dengan materi. Selain mudah diterapkan, model pembelajaran picture and picture juga melibatkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran, meningkatkan konsep, dan mengingat lebih lama, karena siswa memahami melalui suatu penerapan. Dengan bertambahnya tingkat pemahaman siswa, maka akan membantu siswa meningkatkan hasil belajar. Aktivitas siswa perlu dirangsang sehingga perlu misalnya alat atau media untuk belajar. Penggunaan model pembelajaran yang bervariasi akan sangat membantu dalam proses belajar mengajar. Dengan kemajuan teknologi, guru dapat memanfaatkan alat-alat canggih seperti komputer, LCD. Penggunaan teknologi sebagai media dalam pendidikan dapat memberikan stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan membuat variasi berbeda dari model pembelajaran model picture and picture yang berbasis Microsoft PowerPoint merupakan suatu variasi model yang dirasa lebih efisien dalam proses belajar mengajar. Dipilihnya model pembelajaran picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint dalam kelas tersebut karena sebelumnya belum pernah diterapkan oleh guru. Dalam model ini siswa diajak mengamati gambar-gambar mengenai kehidupan pada masa pra aksara di Indonesia yang ditampilkan menggunakan media LCD. Gambar mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran yaitu dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar. 6

7 Membangkitkan motivasi dalam belajar dan membantu siswa untuk memahami materi pelajaran yang telah disampaikan, sehingga hasil belajar dapat meningkat dan tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. METODE Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen karena penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan kausal antara dua variabel yang sengaja ditimbulkan. Jenis penelitian eksperimen ini adalah Quasi Experiment atau eksperimen semu karena penelitian ini menggunakan dua kelompok, satu kelompok sebagai kelas eksperimen dan satu kelompok menjadi kelas kontrol. Rancangan penelitian yang dipilih adalah Nonequvalent Control Group Design, karena pada penelitian ini kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara random yakni dengan menggunakan kelas-kelas yang sudah ada dengan keadaan yang sama. Desain ini sama dengan Pretest-Posttest control group design, dimana penelitian tidak melakukan randomisasi untuk membentuk kelas eksperiment dan kelas kontrol (Sugiyono, 2010:79). Desain ini terdapat dua kelas yang dipilih secara Purposive Sampling. Kelas dalam eksperimen penelitian ini adalah kelas yang dalam proses pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif model Picture and Picture berbasis Microsoft PowerPoint, sedangkan kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas yang dalam proses pembelajarannya menggunakan LKS. Kedua kelas kemudian diberi pre-test untuk mengetahui keadaan atau kemampuan awal siswa, yaitu adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian (Arikunto, 2006:130). Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya. Sedangkan menurut Sudjana & Ibrahim (2007:84) populasi, maknanya berkaitan erat dengan elemen, yakni unit tempat diperolehnya informasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang digunakan 7

8 untuk mendapatkan informasi. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 8 Malang semester gasal 2011/2012 yang terdiri dari 8 kelas. Dengan jumlah keseluruhan 315 siswa. Menurut Sugiyono (2009:118) sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dapat dikatakan sebagai wakil dari sebuah populasi dan memiliki sifat yang sama. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yakni teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah kedua kelas memiliki jumlah siswa dan kedua kelas diajar oleh guru yang sama, sehingga memudahkan peneliti dalam menentukan materi pembelajaran yang selanjutnya diajarkan. Menurut Sugiyono (2009:118) sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dapat dikatakan sebagai wakil dari sebuah populasi dan memiliki sifat yang sama. Dari delapan kelas akan ditentukan dua kelas sebagai sampel. Peneliti mengambil kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol dimana kelas VII C berjumlah 40 siswa dan VII E berjumlah 40 siswa. Pengelompokkan siswa diatas tidak berdasarkan latar karakteristik siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif atau angka-angka yang dapat dihitung. Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah: Observasi, tes, dan dokumentasi.sukmadinata (2007:220) mengatakan bahwa observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, kegiatan itu berkenaan dengan aktivitas belajar mengajar di kelas. Observasi berperan serta ini, peneliti berperan serta dalam kegiatan yang diamati meliputi aktivitas peneliti sebagai pengajar dan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Tes hasil belajar atau tes pencapaian (Achievement Test). Arikunto (2005:32) menyatakan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode ini digunakan untuk menguji kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan dan untuk mengetahui ada dan 8

9 tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan yaitu adanya pre-test dan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambaran kegiatan pembelajaran di kelas VII C dan kelas VII E. dimana kelas VII C diajar dengan model pembelajaran Picture and Picture Berbasis Microsoft PowerPoint sedangkan kelas VII E menggunakan LKS. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dengan menggunakan teknik statistik t-test untuk dua sampel related, yang diuji adalah perbedaan hasil antara O2 dengan O4. Jika diperoleh perbedaan, dimana O2 lebih besar O4 maka pembelajaran dengan menggunakan model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa, namun bila O2 lebih kecil dari O4 maka pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint memiliki pengaruh negatif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. HASIL: Uji coba instrumen dilakukan untuk menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran tiap-tiap butir soal yang digunakan dalam penelitian. Dari hasil uji coba instrumen menyatakan bahwa dari 25 soal dinyatakan valid, sedangkan reliabilitas instrumen menyatakan bahwa soal termasuk dalam kriteria reliabilitas sangat tinggi karena r 11 = 0,940. Sedangkan untuk instrumen afektif yang dinilai ada empat butir yakni (1) perhatian dalam kelas (2) tanggung jawab dalam mengerjakan tugas (3) ketertiban selama pembelajaran (4) keaktifan dan proses. Dimana penilaiannya adalah sangat baik, baik, cukup dan kurang baik. 1. Hasil Nilai Pre-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Tabel 4.1 Deskripsi data kemampuan awal (pre-test) Kelas Rata-rata Standar Deviasi Minimum Maksimum Eksperimen kontrol

10 Dari kedua kelas tersebut hanya terdapat satu siswa yang nilainya diatas SKM, pada kelas eksperimen nilai terendah adalah 20 dengan nilai tertingginya 76, sedangkan kelas kontrol nilai terendah adalah 20 dan nilai tertingginya adalah 76. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 51.60, sedangkan pada kelas kontrol sebesar Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Tabel 4.2 Deskripsi data kemampuan akhir (post-test) Kelas Rata-rata Standar Deviasi Minimum Maksimum Eksperimen kontrol Nilai siswa dikelas eksperimen yang memenuhi SKM sebanyak 37 dengan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendahnya 72. Pada kelas kontrol siswa yang nilainya memenuhi SKM sebanyak 10 siswa dengan nilai tertinggi 88 dan terendah 52. Nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen sebesar sedangkan pada kontrol sebesar Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata kelas kontrol masih berada dibawah rata-rata kelas eksperimen. 3. Deskripsi Nilai Afektif Hasil belajar Sejarah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol. Tabel 4.3 Deskripsi nilai afektif kelas eksperimen Nilai Frekuensi pertemuan I (%) Frekuensi pertemuan II (%) Frekuensi pertemuan III (%) Kriteria Sangat baik Baik Cukup kurang Jumlah Dalam proses pembelajaran, guru juga memperhatikan tingkat keaktifan siswa, baik di dalam kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Penilaian aspek afektif siswa digunakan untuk memantau kegiatan siswa selama proses kegiatan 10

11 belajar mengajar berlangsung. Penilaian afektif yang didasarkan pada empat indikator yakni (1) perhatian dalam kelas (2) tanggung jawab dalam menjawab soal/ mengerjakan tugas (3) keterlibatan selama proses belajar mengajar dan (4) keaktifan dalam proses pembelajaran. Dari tabel 4.3 Dapat diketahui bahwa nilai siswa kelas eksperimen dilihat dari aspek afektif siswa dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga mengalami peningkatan. 4. Perbedaan Hasil belajar IPS Sejarah Antara Model Picture And Picture berbasis Microsoft Power Point dan Menggunakan LKS. Tabel 4.4 Deskripsi hasil belajar siswa berdasarkan pre-test dan post-test Kelas Pre-test Post-test Peningkatan Kesimpulan Eksperimen Terjadi Kontrol peningkatan Tabel 4.4 Menunjukkan deskripsi hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dilihat dari nilai pre-test dan post-test, dimana kedua kelas, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol terdapat peningkatan. Pada kelas eksperimen terdapat peningkatan sebesar dari perolehan pre-test menjadi setelah post-test. Sedangkan untuk kelas kontrol juga terdapat peningkatan sebesar dari perolehan pre-test menjadi setelah post-test. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dapat dikatakan lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar kelas kontrol. Untuk mengetahui perbedaan efektivitas pada kedua kelas menggunakan gain score. Gain score dianggap sebagai ukuran perubahan hasil belajar siswa setelah kedua kelas mendapat perlakuan berbeda. Deskripsi gain score disajikan dalam tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Deskripsi statistik gain score Kelas Mean Skor Minimum Skor Maksimum Standar Deviasi Eksperimen Kontrol

12 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai gain score tertinggi pada kelas eksperimen adalah 68, nilai terendahnya adalah 12 dan rata-rata kelasnya 37. Sedangkan gain score tertinggi pada kelas kontrol adalah 60, nilai terendahnya adalah 0 dan rata-rata kelasnya 21. Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung (9,444) > t tabel (1,990) dengan nilai Sig. (0,000) < 0,05 berarti Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti bahwa antara pembelajaran menggunakan LKS dan model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar mata pelajaran IPS sejarah materi kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia. PEMBAHASAN Hasil Belajar IPS Sejarah Siswa yang Belajar dengan LKS Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan LKS diukur menggunakan pre-test dan post-test. Hasil pre-test pada kelas kontrol memiliki rata-rata kelas sebesar dengan jumlah siswa kelas VII E sebanyak 40 siswa, dimana sebagian besar siswa kelas eksperimen memiliki nilai dibawah SKM yang ditentukan sekolah yakni 75, namun hanya satu siswa yang dapat mencapai nilai SKM yang telah ditentukan yakni 76. Pada kelas kontrol yang diajar dengan pembelajaran menggunakan LKS mempunyai nilai rata-rata pre-test sebesar dan nilai rata-rata post-test sebesar 68.70, terdapat peningkatan sebesar Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar IPS Sejarah masing berada jauh dibawah SKM yang ditentukan yakni 75. Pembelajaran ini kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, dimana siswa cenderung menunggu perintah dari guru untuk belajar dan mengerjakan LKS yang kurang membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa pada proses pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat yang diungkapkan oleh Setyosari (2001:1) proses pembelajaran yang melibatkan guru (instruktur), sibelajar, buku teks ini di definisikan sebagai pembelajaran tradisional. 12

13 Hasil Belajar IPS Sejarah Siswa yang Belajar dengan Model Picture and picture berbasis Microsoft Power Point Hasil belajar siswa dalam penelitian ini diukur melalui pemberian tes. Terdapat dua macam tes yang diberikan kepada siswa yaitu pre-test dan post-test. Dimana pre-test ini diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Post-test diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberikan perlakuan. Soal untuk pre-test dan post-test adalah sama, yakni sebanyak 25 butir soal pilihan ganda. Di dalam menunjang proses pembelajaran guru menggunakan lembar penilaian aspek afektif siswa. Instrumen aspek afektif digunakan untuk memantau aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, sehingga diharapkan pembelajaran akan berlangsung maksimal. Indikator dalam aspek afektif antara lain, (1) perhatian siswa dalam kelas (2) tanggung jawab dalam mengerjakan tugas (3) keterlibatan selama pembelajaran (4) keaktifan selama proses pembelajaran. Dari data hasil penelitian dapat diketahui bahwa kegiatan siswa selama pembelajaran cukup baik, hal ini terbukti dari nilai afektif yang mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada setiap indikator nilai afektif. Pada pertemuan pertama aspek afektif siswa masing kurang maksimal jika dibandingkan pada pertemuan selanjutnya, hal ini dikarenakan pada pertemuan pertama siswa masih dapalam tahapan penyesuaian terhadap materi pelajaran, namun pada pertemuan selanjutnya siswa menjadi lebih perhatian dan lebih aktif. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint setelah dianalisis pada Bab IV menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa kelas VII C dengan jumlah siswa sebanyak 40 siswa sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint memiliki rata-rata kelas sebesar 51.60, dimana sebagian besar siswa kelas eksperimen memiliki nilai dibawah SKM yang ditentukan sekolah yakni 75, namun hanya satu siswa yang dapat mencapai nilai SKM yang telah ditentukan yakni

14 Dalam kelas eksperimen ini, setelah pemberian pre-test kemudian siswa diberikan suatu perlakuan yaitu berupa pembelajaran kooperatif model picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint dengan materi kehidupan pada masa pra aksara. Pada pembelajaran ini mengarahkan siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil untuk saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Pada proses pembelajaran ini peneliti melibatkan siswa untuk aktif, berfikir secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien pada belajar bersama dalam menemukan dan memahami konsep yang dapat meningkatkan hasil belajar IPS bidang sejarah, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Siswa juga disuruh mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelompok lain. Dari diskusi ini tersusun sebuah konsep yang dapat dipahami oleh masing-masing siswa. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan kegiatan pembelajaran IPS sejarah dengan menggunakan model picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa kelas VII C dengan jumlah 40 siswa, terdapat peningkatan sebesar dari perolehan pre-test menjadi setelah post-test. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Sadiman (2007:1) sebagai berikut: Pembelajaran model pembelajaran picture and picture memiliki kelebihan sebagai berikut: aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Model pembelajaran picture and picture yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif, setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda, dan selalu menarik siswa. Dan kreatif, setiap pembelajaran harus menimbulkan minat kepada siswa untuk menghasilkan sesuatu atau metode, teknik, atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari suatu proses pembelajaran. Model pembelajaran picture and picture yakni mudah diterapkan berbagai kondisi kelas, karena dalam pelaksanaannya tidak memerlukan fasilitas pendukung yang harus tersedia seperti peralatan atau ruangan khusus, hanya membutuhkan media gambar yang sesuai dengan materi. Selain mudah diterapkan, model pembelajaran picture and picture juga melibatkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran, meningkatkan konsep, dan mengingat lebih lama, karena siswa memahami melalui suatu penerapan. Dengan bertambahnya tingkat 14

15 pengusaan materi oleh siswa, maka akan membantu siswa meningkatkan hasil belajar. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Belajar dengan LKS dan yang Belajar dengan Model Picture and Picture Berbasis Microsoft PowerPoint Hasil belajar siswa merupakan nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari tes kemampuan awal (pre-test) yang diberikan sebelum kedua kelompok yakni kelas kontrol dengan menggunakan LKS dan kelas eksperimen mendapat perlakuan dengan menggunakan Model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint, diperoleh hasil kemampuan awal yang sama, yaitu untuk rata-rata pre-test pada kelas kontrol sebesar dan kelas eksperimen sebesar Berawal dari kemampuan yang sama tersebut kedua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda, sehingga dapat diketahui hasil belajar kelompok mana yang lebih baik. Berdasarkan hasil tes kemampuan akhir (post-test) dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas kelas kontrol dengan jumlah 40 siswa juga terdapat peningkatan sebesar dari perolehan pre-test menjadi setelah post-test. Sedangkan untuk kelas eksperimen dengan jumlah 40 siswa terdapat peningkatan sebesar dari perolehan pre-test menjadi setelah post-test. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dapat dikatakan lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar kelas kontrol. Dalam penerapan pembelajaran model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint di SMP Negeri 8 Malang terdapat kelebihan yang dapat ditunjukkan antara lain: (1) dalam diskusi kelompok terlihat adanya kerja sama dalam kelompok untuk mempelajari dan memahami suatu konsep materi. (2) setiap kelompok diberikan tanggung jawab dan kesempatan untuk aktif dalam diskusi di kelas. (3) kerjasama dalam kelompok yang heterogen, hal ini membantu siswa yang belum paham untuk saling tukar pikiran. Menurut Kahfi (2003:4) bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang mana siswa belajar bersama dalam kelompok kecil yang dirancang untuk mendapatkan tujuan bersama. Dengan demikian pembelajaran kooperatif mengajarkan siswa untuk berusaha menemukan informasi dalam belajar mereka sendiri dan belajar bekerja 15

16 sama dalam satu tim (team work) sehingga keberhasilan individu diorientasikan dalam keberhasilan kelompok. Penggunaan teknologi sebagai media dalam pendidikan dapat memberikan stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran mampun membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan serta isi pelajaran yang akan disampaikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Widja (1989:1) bahwa kurangnya variasi dalam penggunaan media pembelajaran menyebabkan minat peserta didik terhadap pelajaran sejarah berkurang. Pada penelitian ini telah menggunakan media slide Microsoft PowerPoint. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap perbedaan hasil belajar IPS Sejarah yang belajar dengan menggunakan LKS dan model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint pada pokok bahasan kehidupan pada masa pra aksara di SMP Negeri 8 Malang dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil belajar IPS Sejarah kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan LKS mempunyai nilai rata-rata pre-test sebesar Sedangkan hasil belajar IPS Sejarah kelas eksperimen yang belajar dengan model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint mempunyai nilai rata-rata pre-test sebesar Hal ini menunjukkan bahwa antara kelas kontrol dan kelas ekperimen memiliki rata-rata kemampuan awal yang sama. 2. Hasil belajar IPS Sejarah setelah diberikan perlakuan kemampuan akhir (posttest) dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas kontrol dengan jumlah 40 siswa juga terdapat peningkatan sebesar dari perolehan pre-test menjadi setelah post-test. Sedangkan untuk kelas eksperimen dengan jumlah 40 siswa terdapat peningkatan sebesar dari perolehan pre-test menjadi setelah post-test. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dapat dikatakan lebih tinggi dari pada peningkatan hasil belajar kelas kontrol. 16

17 3. Perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu, penggunaan model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint yang lebih unggul dibandingkan dengan penggunaan LKS.Terdapat peningkatan hasil belajar baik berdasarkan perolehan pre-test dan post-test. Pada kelas eksperimen terdapat peningkatan yang lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung (9,444) > t tabel (1,990) dengan nilai Sig. (0,000) < 0,05 berarti Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti bahwa antara pembelajaran menggunakan LKS dan model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar mata pelajaran IPS sejarah materi kehidupan pada masa praaksara di Indonesia. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat disampaikan saran sebagai berikut: 1. Bagi guru mata pelajaran IPS sejarah disarankan untuk menerapkan model Picture and picture berbasis Microsoft PowerPoint untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Pada penelitian ini dalam mengukur hasil belajar, peneliti hanya mengukur ranah kognitif dan afektif saja. Oleh karena itu bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengukur ketiga ranah yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S Metode Penelitian: Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Aswar, S Reabilitas dan Validitas. Yogyakarta:Pustaka Belajar. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Jakarta:PT. Bumi Aksara. Hanafiah Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama. Isjoni Cooperative Learning.Bandung: Alfabeta. 17

18 Sagala, S Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:Alfabeta. Setyosari, Punaji Rancangan Pembelajaran. Malang: Elang Emas. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT. Remaja Rosda Karya. Sudjana, N & Ibrahim Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta. Trianto Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta. Prestasi Balai Pustaka Widja, I. G Dasar-dasar Pengembangan Strategi serta metode-metode pengajaran Sejarah. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Winkel, W.S Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo Wiyono, B.B Evaluasi Pendidikan.Malang: IKIP Malang. 18

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN Oleh : Yeyen Suryani & Dewi Natalia S Abstrak Masalah dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Inovasi Pembelajaran untuk Pendidikan Berkemajuan FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 7 November 2015 PERBEDAAN RERATA HASIL BELAJAR BASIS DATA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPLICIT INSTRUCTION DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN KELAS XII SMK PGRI 4 NGAWI Khusnul

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3) This study aimed to determine: (1) the similarity of pretest between

Lebih terperinci

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan

Puger Honggowiyono, Dedy Arif Budiawan Honggowiyono, Arif Budiman; Perbedaan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Expert Group Dengan Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh

Lebih terperinci

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMBEDAKAN CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT KELAS III SD

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM UPAYA PENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan Metode Ceramah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) yaitu metode yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (treatment)

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan lokasi penelitiannya: di SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA oleh: Yopi Nisa Febianti, S.Pd., M.Pd. Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014 ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DAN MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GARIS SINGGUNG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung 31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18 desember 2013 di MTs Muslimat NU Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. B. Pendekatan

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi experiment. Desain ini akan mengukur pengaruh metode simulasi pada materi sistem

Lebih terperinci

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan PERBEDAAN HASIL BELAJAR TIK MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan 24 III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menyangkut perilaku manusia, dimana variabel yang dapat diteliti

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen di Kelas VII SMPN 1 Cikoneng Tahun Ajaran 2015/2016) THE EFFECT

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING 0 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Nur Aisyah Harahap Dr. Wisman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dan jenis penelitiannya Quasi Ekperimen. Dimana peneliti ingin

Lebih terperinci

Rahmawati 1, Melisa 2. Diterima 25 Maret 2016/Disetujui 27 April 2016 ABSTRAK

Rahmawati 1, Melisa 2.   Diterima 25 Maret 2016/Disetujui 27 April 2016 ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERMEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KELAS VIII SMPN 4 BIREUEN Rahmawati 1, Melisa 2 1 Dosen Program Studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Heriyanto* ), Rena Lestari 1), Riki Riharji Lubis 2) 1&2)

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi eksperimen) adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan

Lebih terperinci

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN BANTUAN LKS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI KELAS X AKUNTANSI Sriningsih Program

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII Oleh: Farida Nurul Ngaini, Bambang Priyo Darminto, Wharyanti Ika P. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD Ahmad Fauzi, Sugiyono, Suryani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email: Ahmadfauzi_pgsd@yahoo.com

Lebih terperinci

ISSN: Anita Rahmawati

ISSN: Anita Rahmawati Pengaruh Media Animasi Terhadap Pemahaman Matakuliah Sistem Reproduksi Pada Mahasiswa Semester V Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima Tahun 2015/2016 Anita Rahmawati Abstrak; Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah instansi pendidikan yang berupaya untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, terampil, profesional, dan berdisiplin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Dami Anah 1), Suwarto WA 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR Elvita Yeni *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR Sony Cornelis Lee dan Farida Nur Kumala Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNIKAMA sony.cornelis1994@gmail.com dan faridankumala@unikama.ac.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS Yulita Dewi Purmintasari, Ayu Lestari Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS YULITA DEWI PURMINTASARI, AYU LESTARI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana BAB III METODOLOGI PENEITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan 64 III. METODE PENELITIAN Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, teknik pengumpulan data, definisi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH : PENGARUH MODEL THINK PAIR AND SHARE DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK PADA SISWA KELAS IV SDN GOGORANTE KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam setiap kegiatan pelaksanaan penelitian metode penelitian yang digunakan sesuai dengan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka pemikiran yang

Lebih terperinci

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada.

yaitu pada bulan september 2013 di SMP Negeri 1 Punduh Pedada. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen. Menurut Syaiful dan Aswan metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION SISWA KELAS VII SMPN 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jasa Dan Peran Tokoh Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) III. METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) menggunakan desain pretest-posttest control group design. Menurut Sugiyono (2012:

Lebih terperinci

HARIO WIJAYANTO A

HARIO WIJAYANTO A DAMPAK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 POLANHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG 1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG Boby Setyawan 1), Marhadi Slamet Kistiyanto 2), Budijanto 3) bobyseyawan_geografium@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Kewirausahaan Tingkat II Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti efektivitas

Lebih terperinci

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN TIARA MUHARANI NIM F37011007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Randuacir 01 dan 02 tepatnya di Jalan Argosari dan Pertapaan Gedono, Kecamatan Argomulyo, Kota

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 6 MATARAM TAHUN 013 Miftahul Ma arief 1, Khaeruddin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi experiment dan desain

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan proses BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu hasil penelitian yang diperoleh berupa angka aktivitas guru dan siswa, keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 6 Bandung yang bertempat di Jl. Suakagalih Gg. H. Gojali No. 134 telepon (022) 2036179

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam 5 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 9 Bandar

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA 1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Surakarta, Indonesia ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 tgl 19 Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nurhayati 1, Irwan 2 Pendidikan Matematika, Universitas Asahan, Email: nurhayati95@gmail.com Abstract The purpose of

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan menggunakan desain Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS (Studi Eksperimen Pada Mata Kuliah Mikro Ekonomi Kompetensi Dasar Teori dan Biaya Produksi Mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, dan pengujian

METODE PENELITIAN. data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, dan pengujian III. METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, jenis dan teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument,

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, dimana penelitian quasi eksperimen merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI 6 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif yang memusatkan perhatiannya

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA Nurhadi Saputro 1)* Hidayati 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas

Lebih terperinci

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU GIZI DI SMK NEGERI 3 CIMAHI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU GIZI DI SMK NEGERI 3 CIMAHI 71 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU GIZI DI SMK NEGERI 3 CIMAHI Konitati Nur Fitriani 1 Dr. Ade Juwaedah, M. Pd 2 dan Dr. Ellis Endang

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL CS DAN MM Eka Suderajat Nurdin dan Darwin Bangun Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci