Evaluasi Kesiapan Sekolah dalam Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Evaluasi Kesiapan Sekolah dalam Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang"

Transkripsi

1 Evaluasi Kesiapan Sekolah dalam Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: ARLINA INDAH MEITASARI NIM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2 Evaluasi Kesiapan Sekolah dalam Menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang 1) Arlina Indah Meitasari, 2) Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd, Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia 1) @student.uksw.edu, 2) Dpalekahelu2@gmail.com Abstract Computer-Based National Exam (UNBK) is national exam system which uses computer as the test media. There are requirements that must be met by the school in order to follow the Computer- Based National Exam, that UNBK could only be held by schools which have qualified infrastructure, human resources, and students. SMAN 1 Bergas for the first time held UNBK for class XII students in the academic year of 2015/2016. Evaluation of school preparation towards UNBK in SMAN 1 Bergas needs to be done so that requirements issue can be identified. The method used in this research is qualitative descriptive. Data were collected by observation, interviews, and questionnaire. Results showed SMAN 1 Bergas have adopted the National Computer Based Exams (UNBK) in the academic year of 2015/201 but there are human resources issue regarding the pengawas who do not fully understand their main duties and instead gave them to the proktor. The preparation of infrastructure that includes hardware and lab preparation requires quite a long time due to high number of computer used. Overall, the implementation of UNBK in 2015/2016 academic year in SMAN 1 Bergas run smoothly without facing significant obstacles. Keywords: Computer-Based National Exam, requirements Computer-Based National Exam, proktor, pengawas Abstrak Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh sekolah agar dapat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yaitu UNBK hanya diselenggarakan pada sekolah yang sudah siap baik dari infrastruktur, SDM, maupun peserta. SMAN 1 Bergas untuk pertama kalinya menyelenggarakan UNBK bagi siswa-siswi kelas XII di tahun pelajaran 2015/2016. Evaluasi kesiapan sekolah di SMAN 1 Bergas perlu dilakukan sehingga dapat diketahui aspek atau syarat yang belum terpenuhi. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan SMAN 1 Bergas menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun ajaran 2015/2016 tetapi masih ada sumber daya manusia yaitu pengawas ruang yang masih belum paham akan tugas utamanya sehingga lebih banyak menyerahkan kepada proktor. Sedangkan persiapan infrastruktur yang meliputi lab ruang 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2

3 ujian dan hardware membutuhkan waktu yang cukup lama karena kebutuhan yang banyak. Namun secara keseluruhan, pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Bergas tahun ajaran 2015/2016 berjalan lancar tidak mengalami kendala yang berarti. Kata kunci : UNBK, persyaratan UNBK, proktor, pengawas 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 1. Pendahuluan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas yang selama ini sudah berjalan. Dengan demikian ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh sekolah agar dapat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yaitu UNBK hanya diselenggarakan pada sekolah yang sudah siap baik dari segi infrastruktur, SDM, maupun peserta. Infrastruktur sejauh mungkin memanfaatkan laboratorium komputer yang ada di sekolah [1]. Infrastruktur yang dijadikan syarat atau ketentuan yaitu kualifikasi laboratorium yang digunakan untuk UNBK dan hardware yang berada di dalam laboratorium tersebut. Sedangkan untuk SDM mencakup peran dan tugas utama dari proktor, teknisi, pengawas dan peserta ujian. Persiapan yang dilakukan dari pihak sekolah harus mencakup seluruh aspek yang menjadi persyaratan sekolah peserta UNBK. Di SMAN 1 Bergas untuk pertama kalinya menyelenggarakan UNBK bagi siswa-siswi kelas XII tahun pelajaran 2015/2016. Evaluasi persiapan sekolah di SMAN 1 Bergas perlu dilakukan, mengingat tahun pertama penerapan UNBK sehingga dapat diketahui aspek atau syarat yang belum terpenuhi. Penelitian ini mendapatkan kontribusi dari beberapa penelitian terdahulu yang relevan, diantara nya mengenai desain model sistem ujian online dan software simulasi ujian nasional berbasis mobile application. Dari kedua penelitian terdahulu tersebut peneliti mendapatkan deskripsi mengenai hasil evaluasi dari sistem ujian yang berbasis teknologi atau komputer. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu apakah sekolah yang akan mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sudah memiliki kesiapan dan memenuhi kualifikasi untuk infrastruktur yaitu laboratorium dan hardware juga peran dan tugas utama dari SDM yaitu proktor, teknisi, pengawas dan peserta secara menyeluruh. Dari rumusan masalah tersebut akan didapatkan hasil evaluasi dalam bentuk deskriptif yang berguna untuk sekolah lain yang nantinya akan menerapkan UNBK sehingga tidak ada prasyarat yang terlewat. 2. Tinjauan pustaka Teori evaluasi Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan menilai suatu program dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan untuk membantu merumuskan keputusan, kebijakan yang lebih baik. Pertimbangannya adalah untuk memudahkan evaluator dalam mendeskripsikan dan menilai komponenkomponen yang dinilai, apakah sesuai dengan ketentuan atau tidak [2]. Penelitian evaluasi dapat diartikan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan 8

9 kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program, serta mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan suatu penelitian [3]. Model Evaluasi UCLA Tayibnapis (1989: 11) Alkin (1969) menulis tentang kerangka kerja evaluasi yang hampir sama dengan model CIPP. Alkin mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan dan menganalisis informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dan memilih beberapa alternatif. Alkin mengemukakan lima macam evaluasi yaitu : 1. System assessment yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem. System assessment berfungsi memberikan informasi mengenai keadaan atau profil program [4] 2. Program plannin membantu pemilihan program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program 3. Program implementation yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang direncanakan 4. Program improvement yang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, atau berjalan. Apakah menuju pencapaian tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang muncul tak terduga. Program improvement berfungsi memberikan informasi tentang bagaimana program tersebut bermanfaat dan bagaimana program dapat dilaksanakan. 5. Program certification yang memberi informasi tentang nilai atau guna program[5]. Kesiapan sekolah Berdasarkan surat edaran dari Kemendikbud Balitbang No. 1356/H/TU/2016 bahwa UNBK hanya diselenggarakan pada sekolah yang sudah siap baik dari segi infrastruktur maupun SDM per November Infrastruktur sejauh mungkin memanfaatkan laboratorium komputer yang ada di sekolah [6]. Berikut persyaratan yang harus dipersiapkan dan dipenuhi oleh sekolah terkait infrastruktur dan SDM : a) Infrastruktur 1. Server (utama dan cadangan) 2. Client (utama dan cadangan) 3. Jaringan internet dengan bandwidth minimal 1 mbps 9

10 4. Jaringan area lokal (Local Area Network LAN) [7] Kriteria ruang ujian atau laboratorium : Di dalam ruang ujian harus tersedia jaringan internet dan jaringan area lokal (Local Area Network LAN). Jarak antar komputer minimal 1 M, Pengaturan tempat duduk ruang ujian diusahakan menggunakan model pengaturan kelas dan tidak saling berhadapan, Mengatur IP address komputer server dan komputer peserta menjadi statik. Kabel : minimal CAT5E 10/100/1000, Switch : setiap server 1 switch dengan jumlah port minimal 24 port, Bandwith : minimal 1 mbps. Kriteria hardware untuk laboratorium ruang ujian UNBK : Server utama dan cadangan : OS : 64 bit dengan win 7 / win server 8 / Linux, Processor : i5 64 bit, RAM : minimal 8 GB, Networking : LAN card 2 buah, Jenis : PC/Tower/Dekstop dan bukan laptop, Port : 80, Harddisk : 250 GB. Client utama dan cadangan : OS : win XP terinstall.net Framework 3.5, Processor : Pentium 4, RAM : minimum 512 MB, Networking : LAN wire, Jenis : PC/Tower/Desktop/Laptop, Browser : Chrome/Mozilla Firefox dan tercopy XAMBRO (aplikasi browser ujian Puspendik), Monitor : minimal 12 inch, Harddisk : minimal 10 GB (free space), Headset/earphone (untuk ujian listening) sejumlah client utama dan cadangan. Setiap ruang ujian dilengkapi dengan hardware pendukung yaitu UPS minimal untuk server selama 2 jam dan genset untuk seluruh perangkat yang dipakai untuk UNBK [8]. b) SDM (Sumber Daya Manusia) 1. Proktor berjumlah 1 orang per sekolah. Proktor memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengoperasikan aplikasi UN Online pada server dan komputer sekolah. Berikut beberapa tugas utama proktor sebelum, ketika dan setelah pelaksanaan UNBK : Sebelum ujian : 10

11 a. Mengecek dan memastikan semua server terhubung dengan internet guna melakukan sinkronisasi, b. Menginstall dan menjalankan program aplikasi UNBK di setiap server, jika sekolah mempunyai lebih dari 1 server pastikan semua server yang akan dipakai harus sudah disinkronisasi, c. Mengisi, menandatangani, dan menyerahkan berita acara sinkronisasi kepada sekolah serta mengupload berita acara sinkronisasi ke website UNBK, d. Memastikan data siswa yang ada di program aplikasi sudah sesuai. Jika sudah sesuai cetak kartu peserta dan meyerahkan nya kepada peserta juga mencetak daftar hadir dari web UNBK, e. Memastikan Xambro berfungsi dengan baik di komputer client, f. Sebelum memulai ujian, proktor menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua panitia pelaksana UNBK. Ketika ujian : a. Memastikan Xambro sudah terbuka dan berfungsi di seluruh client, b. Merilis token ujian dan mengumumkan kepada peserta. Jika ada peserta yang keluar tes tanpa logout, maka proktor harus melakukan relogin dengan mereset peserta yang bersangkutan dan merilis token yang baru jika sudah lebih dari 15 menit. Setelah ujian : a. Memastikan seluruh peserta sudah selesai ujian, b. Mengunggah semua jawaban peserta ke server pusat setiap sesi berakhir, jika tidak bisa membackup nya terlebih dahulu, c. Mencetak berita acara dan menandatanganinya kemudian di unggah ke website UNBK, d. Mengunggah daftar hadir peserta ke website UNBK. 2. Teknisi berjumlah 1 orang per sekolah. Teknisi bertugas untuk mempersiapkan infrastruktur TIK yang menjadi syarat UN Online. Berikut beberapa tugas yang harus dilakukan teknisi : a. Menstatikkan IP address di komputer peserta dan server, b. Membantu menjaga kestabilan internet sekolah dari ruang teknisi, c. Menerima Xambro dari proktor dan di copy ke seluruh client, d. Menerima pengarahan dari ketua panitia pelaksana UNBK, e. Menangani gangguan teknis jaringan, client dan server setelah mendapat laporan dari pengawas ruang, f. Melakukan perbaikan pada komputer yang mengalami gangguan, jika lebih dari 50 menit gangguan belum terselesaikan, teknisi melaporkan kepada panitia pelaksana UNBK. 3. Pengawas ruang berjumlah 2 orang per 20 peserta ujian. Pengawas ruang bertugas lebih kepada administratif kepada peserta UN Online. Berikut beberapa tugas pengawas ruang UNBK : 11

12 a. Menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua panitia pelaksana UNBK, b. Memeriksa dan memastikan setiap peserta UNBK duduk di tempat masing-masing sesuai nomor yang telah ditentukan atau yang tercantum pada kartu tes peserta, c. Meminta peserta memasukkan username dan password dan memastikan peserta menandatangani daftar hadir, d. Jika ada komputer peserta yang mengalami gangguan maka meminta peserta untuk logout dan pindah ke komputer cadangan. Meminta proktor untuk mereset username peserta tersebut dan diberikan token ujian. Memanggil teknisi untuk memperbaiki komputer yang bermasalah, e. Menyerahkan daftar hadir peserta dan berita acara pelaksanaan UNBK kepada panitia [9]. 4. Peserta yang mengikuti UNBK adalah siswa-siswi kelas XII. Berikut adalah panduan dan syarat yang harus dipenuhi oleh peserta UNBK : a. Peserta melakukan login pada aplikasi CBT menggunakan username dan password yang telah dibagikan b. Peserta memasukkan token ujian yang diberikan dari proktor c. Peserta sudah pernah mengikuti simulasi atau try out UNBK yang diselenggarakan oleh sekolah d. Peserta sudah pernah mengikuti sosialisasi UNBK yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan dan sekolah [10]. Ujian Nasional Ujian Nasional menurut Syawal Gultom adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Selain itu sebagai sarana untuk memetakan mutu berbagai tingkatan pendidikan satu daerah dengan daerah lain [11]. Menurut Hari Setiadi, Ujian Nasional adalah penilaian hasil belajar oleh pemerintah yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi-teknologi [12]. Menurut H. A. R. Tilaar, Ujian Nasional adalah upaya pemerintah untuk mengevaluasi tingkat pendidikan secara nasional dengan menetapkan standarisasi nasional pendidikan. Hasil dari Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh Negara adalah upaya pemetaan masalah pendidikan dalam rangka menyusun kebijakan pendidikan nasional [13]. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau Computer Based Test (CBT) Computer Based Test (CBT) adalah ujian SBMPTN yang diselenggarakan dengan menggunakan komputer. Karakteristik dari tes ini sama dengan tes tertulis biasanya yaitu menggunakan satu perangkat tes untuk beberapa peserta dengan panjang waktu tes yang sama. Perbedaannya terletak pada teknik penyampaian (delivery) butir soal yang tidak lagi menggunakan kertas (paper), baik untuk naskah soal maupun lembar jawaban soalnya [14]. Penyelenggaraan UNBK 12

13 pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di beberapa sekolah pilihan. UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload) [1]. Penelitian terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah mengkaji tentang sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer diantaranya : Penelitian yang dibuat oleh Amiq Fahmi, Program Studi Manajemen Infromatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang dengan judul penelitian Desain Model Sistem Ujian Online dapat disimpulkan bahwa adanya kesempatan untuk dapat menggantikan sistem ujian berbasis kertas dan terjadi peningkatan pada proses belajar siswa juga dapat meningkatkan hasil kelulusan UN pada sekolah tersebut [15]. Penelitian yang dibuat oleh Adhi Wicaksono, Nova Suparmanto, dan Rahmat Hidayat, Mahasiswa FT Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul penelitian Software Simulasi Ujian Nasional Berbasis Mobile Application Menggunakan Bahasa Pemrograman Java 2 Micro Edition (J2ME) dapat disimpulkan bahwa pihak sekolah dan pemerintah dapat lebih meningkatkan persiapan menghadapi Ujian Nasional dan juga sebagai motivasi untuk siswa sehingga akan menaikkan angka kelulusan sekolah tersebut [16]. Penelitian yang dibuat oleh Amiq Fahmi meneliti mengenai desain sistem ujian online berupa perangkat lunak, sedangkan penelitian yang dibuat oleh Adhi Wicaksono mengenai software simulasi ujian nasional dengan menggunakan mobile application. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti ingin meneliti mengenai kesiapan sekolah dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis komputer (UNBK) di SMAN 1 Bergas. Persamaan dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti sama-sama meneliti mengenai sistem ujian nasional yang menggunakan teknologi baik berupa komputer atau mobile application. Kontribusi dari penelitian sebelumnya adalah peneliti mendapatkan hasil evaluasi berupa deskripsi mengenai ujian nasional berbasis kertas yang dapat digantikan dengan yang berbasis teknologi komputer dan mobile application. 6. Metode penelitian Jenis penelitian Penelitian ini adalah penelitian evaluasi yang bersifat deskriptif kualitatif. Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati [17]. Penelitian ini menggunakan model evaluasi UCLA. Alkin mengemukakan lima macam evaluasi yaitu System assessment yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi sistem. Program plannin membantu pemilihan 13

14 program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program. Program implementation yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang direncanakan. Program improvement yang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi. Program improvement berfungsi memberikan informasi tentang bagaimana program tersebut bermanfaat. Program certification yang memberi informasi tentang nilai atau guna program[5]. Metode pengambilan data Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XII SMAN 1 Bergas. Untuk proktor dan pengawas ruang diambil masing-masing dua guru untuk dijadikan sampel. Sampel yang diambil untuk siswa dan guru dengan menggunakan teknik random sampling. Sedangkan teknisi memang hanya 1 orang per sekolah. Metode pengambilan data yang digunakan adalah dengan observasi, wawancara dan angket. Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi [18]. Observasi dilakukan sebelum dan sesudah ujian berlangsung. Hasil observasi digunakan untuk melihat kesesuaian lab yang digunakan untuk ujian dengan spesifikasi yang ada di aturan UNBK. Wawancara dilakukan sesudah ujian berlangsung. Hasil wawancara digunakan untuk melihat kesiapan dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas dari sumber daya manusia yang terkait dengan UNBK. Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi [18]. Angket dilakukan sesudah ujian berlangsung. Hasil angket digunakan untuk melihat kesiapan belajar dari siswa kelas XII dalam menghadapi UNBK. Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui [19]. Analisis data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain [20]. Analisis data observasi Menggunakan alat observasi berupa check lists yang mempermudah peneliti dalam memperoleh data kesesuaian kondisi lab dan hardware yang akan digunakan sebagai ruang ujian karena faktor yang akan diteliti sudah dicatat dalam daftar isian. Hasil data observasi kemudian dianalisis dan dijabarkan secara deskriptif lalu dimasukkan ke hasil dan pembahasan untuk ketersediaan lab dan hardware yang nantinya disesuaikan dengan persyaratan UNBK. Analisis data wawancara Wawancara dilakukan dengan sederhana untuk konfirmasi antara proktor, teknisi dan pengawas ruang dengan tugas utama masing-masing. Hasil data 14

15 wawancara kemudian dianalisis dan dijabarkan secara deskriptif dan dimasukkan ke hasil dan pembahasan untuk ketersediaan sumber daya manusia proktor, teknisi dan pengawas ruang yang nantinya disesuaikan dengan tugas utama masingmasing. Analisis data angket Analisis data angket dilakukan dengan mentabulasikan hasil jawaban ke dalam daftar tabulasi (tabel). Bila data dalam daftar tabulasi sudah lengkap maka analisis segera dilakukan dengan kualitatif (pernyataan atau statement). Diperoleh data 39 responden (siswa) yang terdiri dari 11 laki-laki dan 28 perempuan. Jumlah responden untuk jurusan IPA 10 responden, jurusan IPS 20 responden dan jurusan BHS 9 responden. 7. Hasil dan pembahasan SMAN 1 BERGAS merupakan sekolah yang memiliki akses mudah, karena lokasinya yang terletak persis di pinggir jalan raya utama Semarang Solo. Fasilitas sarana maupun prasarana memadai untuk diselenggarakannya sebuah kegiatan pembelajaran. Salah satu sarana prasarana yang digunakan untuk pembelajaran adalah laboratorium komputer. Sekolah mempunyai 2 lab yang selalu aktif digunakan setiap hari. Kesiapan Infrastruktur UNBK di sekolah Ketersediaan laboratorium komputer Pelaksanaan UNBK menggunakan ruang ujian laboratorium komputer. Laboratorium yang akan digunakan sebagai ruang ujian harus sesuai dengan kriteria ruang ujian UNBK yang tercantum di Manual Latihan UNBK 2015/2016 dari Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud. Kriteria yang ditetapkan dari Kemendikbud Jarak antar komputer minimal 1 meter Pengaturan tempat duduk menggunakan model pengaturan kelas dan tidak saling berhadapan Pengaturan IP Address menjadi statik Kabel minimal CAT5E 10/100/1000 Keadaan laboratorium di sekolah 1 meter dan 1,5 meter Menghadap ke depan dan ada yang saling membelakangi Statik UTP Hasil observasi Lab 1 Lab 2 Lab 3 X 15

16 Switch setiap server 1 switch dengan jumlah port minimal 24 port 1 switch tiap server Bandwith minimal 1 mbps 10 mbps Jaringan internet LAN di dalam ruang ujian harus tersedia jaringan internet dan jaringan area lokal (Local Area Network LAN) Tiap ruang ujian sudah ada internet Berdasarkan tabel hasil observasi, untuk UNBK sekolah harus menyediakan komputer untuk peserta sejumlah minimal 1/3 peserta UNBK. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, dari jumlah 269 peserta UNBK sekolah masih kekurangan 1 laboratorium komputer karena 2 laboratorium yang sudah ada hanya mencukupi untuk 30 peserta ujian. Untuk laboratorium ruang 3 pengaturan tempat duduk masih menggunakan model saling berhadapan dan jarak antar komputer tidak ada 1 M. Kabel LAN yang tidak tertata rapi dan hanya direkatkan dengan solasi hitam membuat pengaturan IP address sedikit rumit karena harus mengurutkan sesuai nomor meja ujian. Sebelum pelaksanaan simulasi UNBK, internet yang digunakan sekolah sering mengalami masalah, karena koneksi internet dibutuhkan untuk sinkronisasi, mengunduh berita acara dan daftar peserta ujian. Sekolah mengupayakan persiapan dan pemenuhan kebutuhan dilakukan sebelum simulasi UNBK berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana, untuk memenuhi kekurangan ruang ujian sekolah membuat 1 laboratorium komputer tambahan yaitu laboratorium ruang 2 dengan kapasitas yang dapat menampung 30 peserta ujian. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana, belajar dari kekurangan di laboratorium ruang 3 pengaturan kabel LAN, jarak antar komputer dan model pengaturan kelas sangat di perhatikan. Pembaruan jaringan internet sudah dilakukan dengan mengupgrade menjadi 20 mbps untuk setiap laboratorium komputer. Ketersediaan hardware Hardware utama yang digunakan untuk UNBK adalah server lokal dan client. Spesifikasi hardware tersebut ditulis di Manual Latihan UNBK 2015/2016 dari Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud. Kriteria yang ditetapkan dari Kemendikbud Keadaan hardware di laboratorium Hasil observasi Server Client Server Client Lab 1 Lab 2 Lab 3 16

17 OS 64 bit OS win XP Win 7 64 bit Win 7 Processor i5 64 bit Processor Pentium 4 Intel core i5 Dual core, Pentium 4 X RAM minimal 8 GB RAM 512 GB min 8 GB 2 GB, 512 GB X LAN card 2 buah LAN Wire 2 buah 1 buah PC/Dekstop PC/Dekstop PC PC Port 80 Chrome / Mozilla / Xambro Headset / earphone 24 Chrome 1 buah tiap client Berdasarkan tabel hasil observasi, hanya beberapa client di lab ruang 3 mempunyai spesifikasi yang masih kurang sehingga diberikan 2 cadangan client, mulai dari processor yang Pentium 4 (Lab ruang 1 dan 2 sudah dual core) dan RAM 512 GB dan 1 GB (Lab ruang 1 dan 2 sudah 2 GB). Hanya untuk genset, sekolah memang tidak menyediakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, sekolah memfokuskan pengadaan hardware untuk lab baru yaitu lab ruang 2 karena kekurangan hardware dalam jumlah yang banyak. Meskipun sekolah mendapat bantuan 10 unit client dari Dinas Pendidikan Kab. Semarang untuk lab ruang 3, sekolah tetap fokus untuk melakukan upgrade seperti pergantian komputer yang processor nya tidak memasuki ketentuan. Diantara kedua laboratorium yang lain, lab ruang 3 ini adalah laboratorium komputer yang paling lama dan sering digunakan, sehingga banyak yang perlu diperbaiki. Untuk cadangan client sekolah memang menyediakan 1 client tiap lab ruang ujian karena keseluruhan hardware sudah baik dan diyakini tidak akan ada kerusakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana, tidak adanya genset untuk cadangan listrik sudah diantisipasi oleh sekolah dengan menugaskan salah satu staf untuk berjaga-jaga di PLN daerah setempat guna memantau jika ada pemadaman listrik. Kesiapan SDM (Sumber Daya Manusia) UNBK di sekolah Proktor Di setiap laboratorium komputer ruang ujian sudah tersedia petugas yang mengerti dan menguasai IT. Proktor adalah petugas yang memiliki kewenangan tanggung jawab untuk mengoperasikan aplikasi UNBK pada server dan komputer sekolah. Proktor berjumlah minimal 1 orang persekolah dan memiliki pedoman 17

18 pelaksanaan UNBK 2016 panduan proktor yang didapat dari Dinas Pendidikan Kab. Semarang. Kriteria yang ditetapkan dari Kemendikbud Mengecek dan memastikan semua server terhubung dengan internet guna melakukan sinkronisasi Menginstall dan menjalankan program aplikasi UNBK di setiap server, jika sekolah mempunyai lebih dari 1 server pastikan semua server yang akan dipakai harus sudah disinkronisasi Mengisi, menandatangani, dan menyerahkan berita acara sinkronisasi kepada sekolah serta mengupload berita acara sinkronisasi ke website UNBK Memastikan data siswa yang ada di program aplikasi sudah sesuai. Jika sudah sesuai cetak kartu peserta dan meyerahkan nya kepada peserta juga mencetak daftar hadir dari web UNBK Merilis token ujian dan mengumumkan kepada peserta. Jika ada peserta yang keluar tes tanpa logout, maka proktor harus melakukan relogin dengan mereset peserta yang bersangkutan dan merilis token yang baru jika sudah lebih dari 15 menit Keadaan proktor di sekolah proktor memastikan server terkoneksi internet Pada saat masuk lab ruang ujian, proktor harus menyalakan server Hanya 1 proktor yang mengupload administrasi ujian Hanya 1 proktor yang mengupload administrasi ujian Setiap proktor merilis token ujian Hasil wawan cara X X Berdasarkan tabel hasil wawancara, SMAN 1 Bergas mempunyai 3 proktor utama dan bertanggung jawab di setiap lab ruang ujian. Sebelum try out dilaksanakan sekolah masih kekurangan hardware di lab ruang 2 dan ruang 3, hal ini membuat proktor kesulitan untuk melakukan pengaturan desain lab dan sinkronisasi karena sinkronisasi hanya dilakukan oleh 1 proktor untuk 3 server. Administrasi peserta seperti daftar hadir dan berita acara sudah dicetak dan diunggah sesuai jadwal oleh 1 proktor. Penginstallan Xambro sudah dilakukan oleh proktor di setiap lab, untuk membuka dan menutup Xambro hanya dilakukan oleh proktor. Proktor merilis token ujian yang berlaku hanya 15 menit, jika lebih dari 15 menit ada komputer peserta yang mengalami gangguan proktor harus 18

19 merilis token yang baru. Untuk penguploadan jawaban peserta tidak dilakukan tiap sesi ujian, tetapi dilakukan setelah sesi terakhir ujian karena 1 hari ada 3 sesi ujian UNBK. Sekolah mengupayakan pengadaan hardware agar proktor di setiap lab bisa mulai menata desain sebelum try out berlangsung. Karena waktu yang sudah mendekati dengan try out, sekolah membentuk tim UNBK. Tim tersebut bertugas membantu kinerja proktor dan teknisi agar segala persiapan selesai tepat waktu. Pengawas ruang Pengawas ruang UNBK bertugas membantu proktor dan mengadministrasikan tes kepada peserta. Tugas dan tanggung jawab pengawas sudah tertulis di Panduan Pengawas Ruang yang didapat dari Dinas Pendidikan Kab. Semarang. Kriteria yang ditetapkan dari Kemendikbud Memeriksa dan memastikan setiap peserta UNBK duduk di tempat masing-masing sesuai nomor yang telah ditentukan atau yang tercantum pada kartu tes peserta Meminta peserta memasukkan username dan password dan memastikan peserta menandatangani daftar hadir Jika ada komputer peserta yang mengalami gangguan maka meminta peserta untuk logout dan pindah ke komputer cadangan. Meminta proktor untuk mereset username peserta tersebut dan diberikan token ujian. Memanggil teknisi untuk memperbaiki komputer yang bermasalah Keadaan pengawas ruang di sekolah Memastikan siswa duduk di tempat masing-masing Memastikan peserta mengisi daftar hadir tetapi untuk username dan password diarahkan oleh proktor Langsung ditangani proktor, pengawas hanya mengontrol Hasil wawan cara X X Berdasarkan tabel hasil wawancara dengan pengawas ruang, pengawas sudah melakukan tugas nya dengan baik seperti memastikan peserta duduk di meja masing-masing, peserta menandatangani daftar hadir, dan membantu jika ada komputer peserta yang mengalami gangguan. Pada saat ujian memang ada beberapa komputer peserta yang me logout sendiri, tetapi pengawas tidak langsung tanggap untuk membantu menanggani komputer yang mengalami gangguan justru langsung menyerahkan penanganan kepada proktor dan pengawas hanya mengendalikan kondisi ruang ujian supaya peserta tidak gaduh. 19

20 Setelah ujian selesai pengawas menyerahkan daftar hadir dan berita acara yang sudah ditandatangani kepada proktor. Sekolah sudah berupaya memberikan sosialisasi kepada seluruh panita pelaksana UNBK termasuk pengawas ruang. Karena persiapan pengawas yang kurang, sekolah meminta agar proktor tiap lab ruang ujian ikut membantu jika ada gangguan dalam komputer peserta. Dengan begitu, pengawas ruang selalu menyerahkan gangguan komputer peserta kepada proktor. Teknisi Teknisi berjumlah 1 orang per sekolah dengan tugas mempersiapkan infrastruktur TIK yang dipersyaratkan UNBK. Teknisi memiliki panduan yang diberikan dari Dinas Pendidikan Kab. Semarang. Kriteria yang ditetapkan dari Kemendikbud Menstatikkan IP address di komputer peserta dan server Membantu menjaga kestabilan internet sekolah dari ruang teknisi Menangani gangguan teknis jaringan, client dan server setelah mendapat laporan dari pengawas ruang Keadaan teknisi di sekolah Dilakukan bersama dengan tim UNBK Mengecek dan memastikan internet dapat diakses Saat ujian, client yang mengalami gangguan ditangani oleh proktor dulu, jika client mengalami kerusakan yang parah proktor akan memanggil teknisi Hasil wawan cara Berdasarkan tabel hasil wawancara dengan teknisi, untuk pengaturan IP address dan pemasangan aplikasi Xambro tidak hanya dilakukan oleh teknisi tetapi proktor dan seluruh panitia. Pemantauan jaringan internet sudah dilakukan teknisi dengan baik terutama pada saat proktor akan melakukan sinkronisasi. Pada saat ujian jika ada client yang mengalami gangguan ditangani terlebih dahulu oleh proktor. Gangguan komputer peserta yang tidak terlalu fatal memang ditangani dahulu oleh proktor karena terbatasnya waktu ujian jika memanggil teknisi. Peserta ujian Di SMAN 1 Bergas ada 269 siswa kelas XII yang mengikuti UNBK. Persiapan dan respon siswa mengenai UNBK sangat beragam. Berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis, dapat dipaparkan hasil persiapan dan respon siswa menjelang UNBK sebagai berikut : 20

21 Tabel 1. Respon peserta ujian mengenai UNBK Penerapan UNBK 92% 8% Setuju Tidak Setuju Ya Tidak Pengaruh UNBK terhadap kelulusan Kemudahan pengoperasian hardware untuk UNBK dibandingkan dengan LJK 69% 28% 87% 13% Mencari informasi UNBK di internet 59% 41% Tabel 1 menunjukkan respon peserta ujian mengenai UNBK yaitu siswa kelas XII. Dengan jumlah 92% siswa kelas XII setuju dengan penerapan UNBK tahun 2016 ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, penggunaan komputer sudah menjadi kebiasaan bagi kalangan anak remaja jaman sekarang sehingga siswa sudah terbiasa dengan teknologi komputer. Respon peserta mengenai UNBK yang tidak lagi mempengaruhi kelulusan mendapat respon positif sebanyak 69%. Hal ini membuat siswa lebih tenang dan fokus dalam pengerjaan soal serta membantu siswa mengurangi rasa tertekan akan Ujian Nasional. Sejumlah 28% siswa tidak setuju jika UNBK tidak mempengaruhi kelulusan karena membuat siswa justru mengerjakan soal secara tidak serius. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, perihal UNBK tidak mempengaruhi kelulusan sudah disosialisasikan oleh pemerintah sejak awal semester genap. Kemudahan UNBK mendapat respon setuju sebanyak 87% dan tidak setuju 13%. Berdasarkan wawancara dengan siswa, fasilitas yang diberikan sekolah sudah baik sehingga siswa dapat merasakan penggunaan komputer yang mudah dan tidak sering mengalami gangguan. Sebagian yang tidak setuju mengatakan bahwa belum siap untuk menerima teknologi ujian yang baru sehingga sedikit banyak siswa yang masih bingung dan takut. Pencarian informasi UNBK di internet mendapat respon positif ya sebanyak 59% dan 41% mengatakan tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, sebagian yang mengatakan ya atau setuju mencari informasi di internet seperti artikel sewaktu istirahat sekolah. Dan siswa yang tidak mencari informasi mengenai UNBK mengatakan bahwa mereka lebih memilih untuk fokus belajar dan mengikuti try out 21

22 Tabel 2. Kesiapan mental dari peserta UNBK Baik Tidak Sudah Belum Persiapan mental menghadapi UNBK 95% 5% Kondisi mental peserta yang dapat mengganggu saat ujian berlangsung 18% 82% Tabel 2 menunjukkan kesiapan mental dari peserta UNBK. Sebanyak 95% siswa sudah melakukan persiapan secara mental dan 5% mengatakan belum. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa mempersiapkan diri secara mental agar tidak terpengaruh oleh siswa yang lain pada saat ujian seperti terburuburu menyelesaikan soal dan keluar dari ruang ujian sebelum waktu ujian selesai. Kondisi mental peserta saat ujian berlangsung mendapat respon ya 18% dan 82% menjawab tidak. Kondisi yang dimaksud adalah rasa takut dan tidak percaya diri. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, sudah tidak kaget dan tidak takut dengan ujian komputer. Selain sudah diberikan penjelasan dari sekolah, siswa juga sudah mempersiapkan diri secara mental agar rasa takut dan tidak percaya diri tersebut tidak mengganggu pada saat ujian berlangsung. Tabel 3. Kesiapan belajar peserta UNBK Mengikuti latihan atau try out UN 95% 5% Sudah Belum Ya Tidak Strategi belajar peserta UNBK 72% 26% Tabel 3 menunjukkan kesiapan belajar peserta UNBK. Sebanyak 95% sudah mengikuti latihan atau try out UN dan 5% belum. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, sekolah sudah mengadakan try out komputer sekali dan try out LJK sekali. Namun bagi siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah paling tidak sudah mengikuti try out 3 kali. Strategi belajar peserta UNBK mendapat respon ya sebanyak 72% dan 26% tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa sebagian yang menjawab ya mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah untuk lebih memahami mengenai mata pelajaran yang akan diujikan nanti. Tabel 4. Respon peserta ujian mengenai persiapan yang dilakukan sekolah Ya Tidak Sudah Belum Sosialisasi UNBK 100% 0% Penilaian persiapan yang dilakukan 87% 13% 22

23 sekolah secara menyeluruh Kinerja pengawas ruang ujian 92% 8% Tabel 4 menunjukkan respon peserta ujian mengenai persiapan yang sudah dilakukan oleh sekolah. Seluruh siswa kelas XII mengatakan bahwa sekolah sudah memberikan sosialisasi terkait UNBK. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa sosialisasi diberikan pada awal semester genap sebelum try out berlangsung. Pada saat sosialisasi juga diberikan jadwal UN dan jadwal try out untuk siswa kelas XII. Penilaian mengenai persiapan yang dilakukan sekolah mendapat 87% persetujuan sudah dari siswa dan 13% mengatakan belum. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, sekolah sudah memberikan yang terbaik untuk 3 lab ruang ujian. Tetapi untuk siswa yang mengatakan belum berpendapat bahwa sekolah masih kurang penanganan khusus nya untuk lab ruang 3 yang komputer nya sering terjadi gangguan. Kinerja pengawas ruang ujian mendapat respon ya sebanyak 92% dan tidak 8%. Kinerja yang dinilai adalah ketanggapan pengawas untuk memberikan penjelasan atau panduan terkait tes pada saat ujian berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, pengawas hanya memberikan pengarahan supaya menjawab dengan benar, selebihnya dijelaskan oleh proktor. Tabel 5. Respon peserta mengenai sarana prasarana Ya Tidak Kondisi ruang ujian UNBK atau laboratorium Frekuensi terjadinya gangguan pada hardware peserta UNBK Tanggapan jika ada gangguan pada hardware peserta UNBK 85% 15% 51% 49% 82% 18% Perbaikan dari segi sarana prasarana 87% 10% Tabel 5 menunjukkan respon peserta mengenai sarana prasarana di laboratorium. Sebanyak 85% siswa menjawab ya mengenai kondisi ruang ujian atau lab dan 15% tidak. Yang dimaksud kondisi ruang ujian adalah keadaan didalam lab dan desain lab. Berdasarkan wawancara dengan siswa, lab yang digunakan untuk ruang ujian sudah layak dan nyaman sedangkan untuk 1 lab masih kurang nyaman karena pendingin ruangan hanya 1 buah. Frekuensi terjadinya gangguan pada hardware peserta UNBK mendapat ya sebanyak 51% dan 49% tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, 23

24 memang terjadi gangguan pada komputer peserta tetapi frekuensi nya tidak sering. Hanya beberapa saja yang terjadi gangguan terutama di lab ruang 3 dan langsung bisa ditangani oleh proktor. Tanggapan jika ada gangguan pada hardware peserta UNBK mendapat jawaban ya sebanyak 82% dan 18% tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, peserta merasa terganggu jika ada komputer peserta yang mengalami gangguan. Ketika komputer peserta mengalami gangguan biasanya akan membuat keributan sehingga dapat menganggu peserta lain yang komputer nya tidak bermasalah. Perbaikan dari segi sarana prasarana mendapat respon 87% ya dan 10% tidak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, perbaikan perlu di fokuskan pada hardware di lab ruang ujian. Diskusi Sekolah yang akan mengikuti pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) harus memiliki kesiapan dan memenuhi kualifikasi untuk infrastruktur yaitu laboratorium dan hardware juga peran dan tugas utama dari SDM yaitu proktor, teknisi, pengawas dan peserta secara menyeluruh. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai ketersediaan lab pada halaman 6, untuk memenuhi kekurangan lab tersebut sekolah membuat 1 lab tambahan sehingga total ada 3 lab yang siap digunakan untuk ujian. Sedangkan untuk ketersediaan hardware yang sudah dipaparkan di hasil dan pembahasan halaman 7, sudah siap digunakan terutama untuk 2 lab yang sudah ada. Hanya saja untuk hardware di lab 3 beberapa perlu dilakukan upgrade. Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai ketersediaan sumber daya manusia pada halaman 8-10, untuk pengawas ruang masih ada yang belum paham mengenai tugas utama pengawas ruang pada saat mengawasi. Ternyata waktu yang singkat membuat pengawas masih belum paham dan tidak mencari informasi tentang UNBK di internet. Sedangkan kesiapan peserta ujian yaitu siswa kelas XII sudah dipaparkan pada halaman yang menjelaskan bahwa respon siswa terhadap diterapkannya UNBK di sekolah sangat setuju, karena bagi para siswa ujian berbasis komputer ini lebih maju dan sesuai jaman teknologi. Didukung dengan persiapan mental yang baik dari siswa, mereka sudah siap untuk menghadapi UNBK. Strategi belajar juga berpengaruh bagi siswa, pasalnya tidak sedikit siswa yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Sedangkan respon peserta mengenai sarana prasarana sekolah yang digunakan untuk UNBK sudah memuaskan, hal ini sesuai dengan usaha sekolah yang melakukan persiapan secara maksimal dan menyeluruh agar para siswa nyaman pada saat pengerjaan tes di lab ruang ujian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan SMAN 1 Bergas sudah siap menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun ajaran 2015/2016 karena sudah memenuhi kualifikasi infrastruktur laboratorium dan hardware. Kemudian sudah memenuhi syarat 24

25 untuk peran dan tugas utama dari seluruh SDM yang terkait dan peserta ujian. Meski demikian dalam pelaksanaannya, masih ada sumber daya manusia yaitu pengawas ruang yang masih belum paham akan tugas utama nya sehingga lebih banyak menyerahkan kepada proktor. Sedangkan persiapan infrastruktur yang meliputi lab ruang ujian dan hardware membutuhkan waktu yang cukup lama karena kebutuhan hardware yang banyak. Namun secara keseluruhan, pelaksanaan UNBK di SMAN 1 Bergas tahun ajaran 2015/2016 lancar tidak mengalami kendala yang berarti. Namun ternyata penelitian ini masih mempunyai keterbatasan diantaranya yaitu kurang lengkapnya kebijakan mengenai UNBK seperti kebutuhan financial untuk pengadaan alat/hardware dan topik pembahasan masih luas. Berdasarkan pada keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan peneliti yang lain atau instansi sekolah yang terkait pelaksanaan UNBK mampu melengkapi seluruh kebijakan yang ada di peraturan UNBK guna kelancaraan dan kelengkapan seluruh kebijakan UNBK. 8. Daftar pustaka [1] Puspendik. (2015). Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Diakses tanggal 24 Maret 2016 pukul 16:38 WIB. [2] Edison Penelitian dan Evaluasi Dalam Bidang Pendidikan : Evaluasi CIPP, (Online), Diakses tanggal 11 April [3] Suharsimi Arikunto Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. [4] Mbulu, J Evaluasi Program Konsep Dasar, Pendekatan Model, dan Prosedur Pelaksanaan. Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas. [5] Tayipnapis, F.Y Evaluasi Program. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat. [6] Suprayitno, Totok. (2016). Surat edaran No. 1356/H/TU/2016 tentang larangan pungutan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), K.pdf. Diakses tanggal 1 juli 2016 pukul 15:11 WIB. [7] Puspendik. (2015). Persyaratan sekolah peserta UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) tahun pelajaran 2015/2016, Diakses tanggal 31 Mei 2016 pukul 13:08 WIB. [8] Kemendikbud, Litbang. (2015). MANUAL LATIHAN UNBK dan UNPBK 2015/2016. Jakarta : PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN 25

26 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Hal 1-2. [9] UN CBT, Admin. (2016). UNBK 2016 Ujian Nasional Berbasis Komputer, Diakses tanggal 24 Maret 2016 pukul 16:33 WIB. [10] UN CBT, Admin. (2016). Pedoman Pelaksanaan UNBK 2016 Ujian Nasional Berbasis Komputer, Diakses tanggal 25 Maret 2016 pukul 21:06 WIB. [11] Gultom, Syawal Ujian Nasional Sebagai Wahana Evaluasi Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa. Vol 5. [12] Setiadi, Hari. Dampak Ujian Nasional Pada Karakter Bangsa. Jurnal. Hal 2. [13] H. A. R. Tilaar Standarisasi Pendidikan Nasional: Suatu Tinjuan Kritis. Jakarta: Rineka Cipta. Hal [14] SBMPTN, Admin Pengertian CBT dan PBT dalam Ujian SBMPTN, Diakses tanggal 24 Maret 2016 pukul 16:24 WIB. [15] Fahmi, A. (2011). Desain Model Sistem Ujian Online. Semantik, 1(1). [16] Wicaksono, A., Suparmanto, N., & Hidayat, R. (2010). SOFTWARE SIMULASI UJIAN NASIONAL BERBASIS MOBILEAPPLICATION MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMANJAVA 2 MICRO EDITION (J2ME). Pelita-Jurnal Penelitian Mahasiswa UNY, (2). [17] Moleong, Lexy. (2007). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Hal 4. [18] Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. [19] Arikunto, Suharsimi. (2006). Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. [20] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Hal

Sosialisasi UNP 2016 PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Sosialisasi UNP 2016 PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sosialisasi UNP 2016 PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Moda Pelaksanaan CBT CBT Off-line Semi On-line UNBK Full on-line Terminal ujian dilayani

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK RAPAT KOORDINASI PROPINSI 20 22 Oktober 2016 PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sistem Penyelenggaraan

Lebih terperinci

SOSIALISASI UNBK Copyright PUSPENDIK KEMENDIKBUD

SOSIALISASI UNBK Copyright PUSPENDIK KEMENDIKBUD SOSIALISASI UNBK 2018 Persyaratan Teknis Sekolah Penyelenggara UNBK 2018 A. Server (utama dan cadangan) : PC/Tower/Desktop (bukan laptop) Processor dengan 4 core dan frekuensi clock 1.6 GHz 64 Bit RAM

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN UNBK 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN UNBK 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN UNBK 2016 PANDUAN PROKTOR A. Tugas Proktor Sebelum Ujian 1. mengecek dan memastikan semua server terhubung dengan internet; 2. mengecek IP address komputer peserta seluruhnya sudah

Lebih terperinci

PANDUAN UNBK UNTUK PELAKSANA, PROKTOR, PENGAWAS, TEKNISI DAN TATA TERTIB PESERTA I. PANDUAN SEKOLAH/MADRASAH PELAKSANA UNBK

PANDUAN UNBK UNTUK PELAKSANA, PROKTOR, PENGAWAS, TEKNISI DAN TATA TERTIB PESERTA I. PANDUAN SEKOLAH/MADRASAH PELAKSANA UNBK PANDUAN UNBK UNTUK PELAKSANA, PROKTOR, PENGAWAS, TEKNISI DAN TATA TERTIB PESERTA I. PANDUAN SEKOLAH/MADRASAH PELAKSANA UNBK 1. menentukan pembagian sesi ujian UNBK; 2. menunjuk proktor, pengawas, dan teknisi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Memiliki 20 Komputer, Sekolah Wajib Gelar UNBK 2. Persyaratan Sekolah Peserta Unbk (Ujian Nasional Berbasis Komputer)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Memiliki 20 Komputer, Sekolah Wajib Gelar UNBK 2. Persyaratan Sekolah Peserta Unbk (Ujian Nasional Berbasis Komputer) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya.

Lebih terperinci

UNBK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

UNBK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia UNBK 2018 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia SOSIALISASI UNBK 2018 TOPOLOGI DAN APLIKASI UNBK 2018 SOSIALISASI UNBK 2018 Moda Pelaksanaan CBT CBT Off-line Semi On-line UNBK Full on-line

Lebih terperinci

PBSB Online Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

PBSB Online Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren 1 SOP PELAKSANAAN PBSB ONLINE Program Beasiswa Santri Berprestasi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia 2 Daftar Isi Daftar Isi 2 1 Skema PBSB Online 3

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER/ COMPUTER BASED TEST (UN CBT) TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER/ COMPUTER BASED TEST (UN CBT) TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER/ COMPUTER BASED TEST (UN CBT) TAHUN PELAJARAN 2014/2015 BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 2015 PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR:

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER UNBK SMK NEGERI 1 CIOMAS TAHUN 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR SMK NEGERI 1 CIOMAS

PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER UNBK SMK NEGERI 1 CIOMAS TAHUN 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR SMK NEGERI 1 CIOMAS PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER UNBK SMK NEGERI 1 CIOMAS TAHUN 2016/2017 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOGOR SMK NEGERI 1 CIOMAS JL. Raya Laladon, Desa Laladon Kec. Ciomas Kab. Bogor 16610 Telp. 0251 7520933

Lebih terperinci

PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER UNBK SMP NEGERI 3 DEPOK

PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER UNBK SMP NEGERI 3 DEPOK PROPOSAL PENGADAAN KOMPUTER UNBK SMP NEGERI 3 DEPOK DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK SMP NEGERI 3 DEPOK Jl. Barito Raya No. 3 Depok Timur Depok 16418 Baktijaya Sukmajaya Depok Propinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN PHP MYSQL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Adnan Purnaya

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN PHP MYSQL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Adnan Purnaya PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN PHP MYSQL NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Adnan Purnaya 12.11.5904 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

Membangun Model Aplikasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

Membangun Model Aplikasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) BINA INSANI ICT JOURNAL, Vol.4, No. 2, December 2017, 141-150 ISSN: 2355-3421 (Print) ISSN: 2527-9777 (Online) 141 Membangun Model Aplikasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Uus Rusmawan 1,* 1 Teknik

Lebih terperinci

Cara Menjalankan Aplikasi Exambro CBTSync [CBTSync Terbaru]

Cara Menjalankan Aplikasi Exambro CBTSync [CBTSync Terbaru] Cara Menjalankan Aplikasi Exambro CBTSync [CBTSync Terbaru] Cara Menjalankan Aplikasi Exambro CBTSync [CBTSync Terbaru Simulasi 2 unbk 2017] CBTSync adalah aplikasi yang mengatur lalu lintas data yang

Lebih terperinci

[MANUAL UNBK TAHUN 2016] Pusat Penilaian Pendidikan. Badan Penelitian dan Pengembangan. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan

[MANUAL UNBK TAHUN 2016] Pusat Penilaian Pendidikan. Badan Penelitian dan Pengembangan. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan 2016 012016 [MANUAL UNBK TAHUN 2016] Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i ALUR PROSES UNBK 2015... v I. TES TERKOMPUTERISASI

Lebih terperinci

Panduan Operasioal Standar (POS) Penyelenggara Tes TOEP dan TPDA di PLT Perguruan Tinggi

Panduan Operasioal Standar (POS) Penyelenggara Tes TOEP dan TPDA di PLT Perguruan Tinggi Panduan Operasioal Standar (POS) Penyelenggara Tes TOEP dan TPDA di PLT Perguruan Tinggi Tes TOEP dan TPDA diselenggarakan di PLT (Pusat Layanan Tes) di Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan menjadi mitra

Lebih terperinci

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2016/2017

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2016/2017 INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Lebih terperinci

[MANUAL UNBK TAHUN 2017] Pusat Penilaian Pendidikan. Badan Penelitian dan Pengembangan. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan

[MANUAL UNBK TAHUN 2017] Pusat Penilaian Pendidikan. Badan Penelitian dan Pengembangan. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan 2017 [MANUAL UNBK TAHUN 2017] Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i ALUR PROSES UNBK 2017... v I. TES TERKOMPUTERISASI

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam menjalankan sistem yang telah dibuat penulis, maka diperlukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam menjalankan sistem yang telah dibuat penulis, maka diperlukan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam menjalankan sistem yang telah dibuat penulis, maka diperlukan beberapa kriteria yang dibutuhkan pada perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun

Lebih terperinci

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016 INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Lebih terperinci

EVALUASI KESIAPAN PESERTA DIDIK MENGIKUTI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE DI SMA NEGERI 1 TUNTANG

EVALUASI KESIAPAN PESERTA DIDIK MENGIKUTI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE DI SMA NEGERI 1 TUNTANG EVALUASI KESIAPAN PESERTA DIDIK MENGIKUTI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE DI SMA NEGERI 1 TUNTANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita

Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita 261 4.4.47 Rancangan Layar Insert Berita Gambar 4.81 Rancangan Layar Insert Berita Halaman ini menampilkan form insert berita. Tersedia tombol Insert, dan Cancel. 262 4.4.48 Rancangan Layar Update Berita

Lebih terperinci

WOKAPROJECT-EDU CBT APLLICATION

WOKAPROJECT-EDU CBT APLLICATION WOKAPROJECT-EDU CBT APLLICATION PROPOSAL PENAWARAN Jasa instalasi Web Server, Aplikasi CBT dan Pelatihan Computer Based Test I. PENDAHULUAN Komputerisasi Ujian bisa dilihat dari pandang tentang hadirnya

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG ORANG TUA / WALI SISWA KELAS IX SMP ISLAM TERPADU PAPB SEMARANG

SELAMAT DATANG ORANG TUA / WALI SISWA KELAS IX SMP ISLAM TERPADU PAPB SEMARANG ASSALAMU ALAIKUM SELAMAT DATANG ORANG TUA / WALI SISWA KELAS IX SMP ISLAM TERPADU PAPB SEMARANG SEMARANG, 25 PEBRUARI 2017 SOSIALISASI UJIAN NASIONAL, UJIAN SEKOLAH & UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

Lebih terperinci

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016

INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016 INSTRUMEN VERIFIKASI PENYELENGGARA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian

Lebih terperinci

BKN. Seleksi CPNS. Tes Kompetensi Dasar. Standar Operasional Prosedur.

BKN. Seleksi CPNS. Tes Kompetensi Dasar. Standar Operasional Prosedur. No.1386, 2014 BKN. Seleksi CPNS. Tes Kompetensi Dasar. Standar Operasional Prosedur. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN TES KOMPETENSI

Lebih terperinci

Proposal Pemanfatan Teknologi Informasi Untuk Sekolah Unggul. software. CBT UN Mandiri. Inti Media Karya (iemka.id)

Proposal Pemanfatan Teknologi Informasi Untuk Sekolah Unggul. software. CBT UN Mandiri. Inti Media Karya (iemka.id) Proposal Pemanfatan Teknologi Informasi Untuk Sekolah Unggul software CBT UN Mandiri Inti Media Karya (iemka.id) 2 Sistem Test selama ini bersifat (konvensional) artinya test dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN CBT(COMPUTER BASED TEST) UJIAN.NET SEBAGAI SARANA TRY OUT DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PRINGAPUS ARTIKEL ILMIAH

EVALUASI PENGGUNAAN CBT(COMPUTER BASED TEST) UJIAN.NET SEBAGAI SARANA TRY OUT DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PRINGAPUS ARTIKEL ILMIAH EVALUASI PENGGUNAAN CBT(COMPUTER BASED TEST) UJIAN.NET SEBAGAI SARANA TRY OUT DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PRINGAPUS ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Pendidikan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMK ( Sinkronisasi dan Pelaksanaan )

PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMK ( Sinkronisasi dan Pelaksanaan ) PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL SMK ( Sinkronisasi dan Pelaksanaan ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia PERSIAPAN SEKOLAH Sekolah menyiapkan Server yang tercatat dalam aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan suatu sistem perlu diperhatikan sistem spesifikasi apa saja yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN PAKET C ( Sinkronisasi dan Pelaksanaan )

PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN PAKET C ( Sinkronisasi dan Pelaksanaan ) PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN PAKET C ( Sinkronisasi dan Pelaksanaan ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia PERSIAPAN SEKOLAH q Sekolah menyiapkan Server yang tercatat dalam aplikasi pendataan.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Setelah tahap analisa dan perancangan, tahap selanjutnya adalah implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Kebutuhan Sistem Hardware & Software Agar sistem dapat berjalan dengan baik dibutuh kan computer dengan spesifikasi yang mencakup fasilitas multimedia yaitu minimal mencakup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti membutuhkan informasi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan orang untuk mendapatkan informasi, salah satu contohnya adalah melalui banyak

Lebih terperinci

PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PANDUAN PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL PERBAIKAN TAHUN PELAJARAN 2015/ BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0040/P/BSNP/VI/ TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) 144 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengimplementasikan aplikasi e-learning ini, terlebih dahulu harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) untuk

Lebih terperinci

APLIKASI TARGETING CHECKLIST DENGAN MENGGUNAKAN WEBSITE SUKIRMAN

APLIKASI TARGETING CHECKLIST DENGAN MENGGUNAKAN WEBSITE SUKIRMAN APLIKASI TARGETING CHECKLIST DENGAN MENGGUNAKAN WEBSITE DI PT. TELVIEW TECHNOLOGY BANDUNG SUKIRMAN 10108903 Pendahuluan.. Apa itu Aplikasi Targeting Checklist??? Aplikasi Targeting Checklist merupakan

Lebih terperinci

Sistem Informasi STR Online. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia

Sistem Informasi STR Online. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia Sistem Informasi STR Online Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia Arsitektur Network dan Aplikasi 9 LANGKAH REGISTRASI ONLINE Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia 1. Buka peramban browser anda dan masukkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi monitoring status jaringan berbasis web ini dapat berjalan pada beberapa platform operasi sistem seperti windows dan linux dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

OLEH : Direktorat Pembinaan SMA

OLEH : Direktorat Pembinaan SMA OLEH : TIM e-rapor SMA Direktorat Pembinaan SMA PANDUAN SINGKAT PENGGUNAAN E-RAPOR SMA V.08 OLEH : TIM e-rapor SMA Direktorat Pembinaan SMA SYARAT BERJALANNYA SISTEM A. Instalasi Aplikasi. Syarat Teknis

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sarana Simulasi Uji coba dilakukan untuk membuktikan apakah sistem jaringan yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Namun, dikarenakan pihak kantor PT Synergy Adhi

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI BAGIAN INFORMASI BIRO INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NU SURABAYA 2015 1 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031)

Lebih terperinci

c. Rancangan Menu News

c. Rancangan Menu News 199 c. Rancangan Menu News Gambar 4.79 Rancangan UI Halaman Create News Halaman Create News adalah halaman yang dirancang agar Admin dengan mudah dapat memasukkan News baru yang belum terdapat di dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI

IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI Implementasi Ujian Nasional... (Arif Nurhidayat) 1 IMPLEMENTASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER ATAU COMPUTER BASED TEST (CBT) DI SMA NEGERI 1 WONOSARI ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer. Oleh: TONNY NIM:

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer. Oleh: TONNY NIM: ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh: TONNY NIM: 702012076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan fase penerapan hasil analisis dan rancangan sistem ke dalam bahasa pemrograman kemudian didapatkan hasil berupa

Lebih terperinci

Penyelenggara Tes TOEP dan TKDA di PLT Perguruan Tinggi

Penyelenggara Tes TOEP dan TKDA di PLT Perguruan Tinggi Penyelenggara Tes TOEP dan TKDA di PLT Perguruan Tinggi Seperti telah disebut di atas, tes TOEP dan TKDA diselenggarakan di PLT (Pusat Layanan Tes) di Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan menjadi mitra

Lebih terperinci

Persiapan Hardware dan Software Implementasi Basis Data Pemasangan (Instalasi) Konversi Data Pelatihan Evaluasi. Tabel 4.40 Rencana Implementasi

Persiapan Hardware dan Software Implementasi Basis Data Pemasangan (Instalasi) Konversi Data Pelatihan Evaluasi. Tabel 4.40 Rencana Implementasi 229 4.5 Rencana Implementasi 4.5.1 Jadwal rencana Implementasi Kegiatan Persiapan Hardware dan Software Implementasi Basis Data Pemasangan (Instalasi) Konversi Data Pelatihan Evaluasi M inggu Ke- 1 2 3

Lebih terperinci

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua)

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) Gambar 4.149 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) 270 Gambar 4.150 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Cek) 271 Gambar 4.151 Rancangan Layar Halaman Nilai Guru 272 Gambar 4.152 Rancangan Layar

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis dan perancangan yang selanjutnya dilakukan tahapan implementasi. Analisis digunakan untuk mengindentifikasi masalah yang timbul sebelum dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Gambaran Umum Sistem aplikasi lelang proyek pengadaan barang atau jasa berbasis web pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara umum merupakan alat untuk membantu

Lebih terperinci

APLIKASI CBT 2018 TROUBLESHOOTING. Puspendik Balitbang Kemendikbud. Copyright PUSPENDIK KEMENDIKBUD

APLIKASI CBT 2018 TROUBLESHOOTING. Puspendik Balitbang Kemendikbud. Copyright PUSPENDIK KEMENDIKBUD APLIKASI CBT 2018 TROUBLESHOOTING Puspendik Balitbang Kemendikbud ExamBrowser Admin dan VirtualBox Penyebab : 1. Adapter setting ke jaringan lokal belom diberikan IP dengan segmen 0 2. Waiting VHD Services

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan BAB III METODOLOGI 3.1. Peralatan dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat keras terdiri atas 1 komputer sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tersebut mencakup perangkat lunak (software) dan perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi tersebut mencakup perangkat lunak (software) dan perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan suatu sistem perlu diperhatikan sistem spesifikasi apa saja yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan secara optimal. Dimana

Lebih terperinci

Aplikasi CBT Uji Kompetensi

Aplikasi CBT Uji Kompetensi Aplikasi CBT Uji Kompetensi Aplikasi ini bersifat Client-Server ( Jaringan computer) Aplikasi terpusat di Server, Client hanya sebagai penghubung. Aplikasi ini juga hanya menggunakan Jaringan Lokal, tidak

Lebih terperinci

PERCEPATAN REGISTRASI NAKES melalui STR ONLINE

PERCEPATAN REGISTRASI NAKES melalui STR ONLINE PERCEPATAN REGISTRASI NAKES melalui STR ONLINE Sekilas tentang Sistem Informasi STR Online Arsitektur Network dan Aplikasi 9 LANGKAH REGISTRASI ONLINE 1 Buka peramban browser anda dan masukkan alamat berikut:

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata kuliah kerja praktik yang ada di Universitas Kristen Duta Wacana merupakan mata kuliah yang bersifat mandiri. Dimana mahasiswa yang mengambil mata kuliah

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 5.1 Hasil Layout Masukan Hasil layout masukan (data master dan transaksi) dapat dilihat dengan lebih lengkap pada Lampiran 6. 5.2 Hasil Layout Keluaran Hasil layout keluaran

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap implementasi sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam implementasi sistem aplikasi Call Center berbasis web terdiri atas kebutuhan

Lebih terperinci

APLIKASI CBT 2017 TROUBLESHOOTING. Puspendik Balitbang Kemdikbud. Copyright (c) Puspendik Kemdikbud

APLIKASI CBT 2017 TROUBLESHOOTING. Puspendik Balitbang Kemdikbud. Copyright (c) Puspendik Kemdikbud TROUBLESHOOTING APLIKASI CBT 2017 Puspendik Balitbang Kemdikbud ExamBrowser Admin dan VirtualBox Penyebab : 1. Adapter setting ke jaringan lokal belom diberikan IP dengan segmen 0 2. Waiting VHD Services

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

Pembekalan Admin Pusat Belajar

Pembekalan Admin Pusat Belajar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Pembekalan Admin Pusat Belajar Mekanisme Tes Akhir Guru Pembelajar

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Di bawah ini akan dijelaskan tujuan pengembangan software, ruang lingkup dan penjelasan produk yang dibangun secara umum atau general dengan menggunakan sedikit bahasa teknis dan

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJI POTENSI AKADEMIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJI POTENSI AKADEMIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJI POTENSI AKADEMIK KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2013 1 Pengantar Uji Potensi Akademik Himpsi yang selanjutnya disebut tes PA-Himpsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses menganalisa permasalahan untuk dipahami, diidentifikasi lalu dicarikan solusinya. Dalam tahap ini akan diuraikan beberapa

Lebih terperinci

TUTORIAL WOKA 2.6. a. Klik 2x icon WokaCBT sehingga muncul gambar dibawah ini :

TUTORIAL WOKA 2.6. a. Klik 2x icon WokaCBT sehingga muncul gambar dibawah ini : 1 1. INSTALASI PROGRAM TUTORIAL WOKA 2.6 Anda harus mengunduh progam Woka CBT Versi 2.6 di halaman http://wokaproject.id/download terlebih dahulu. Selanjutnya ikuti panduan berikut : a. Klik 2x icon WokaCBT

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 234 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada bagian implementasi, penulis akan menjelaskan mengenai spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan sistem, jaringan yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux Lampung pada semester ganjil tahun 2009-2010. 3.2 Peralatan dan Tool Yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

SMK BATIK 2 SURAKARTA

SMK BATIK 2 SURAKARTA MANUAL INSTALASI SERVER DAN CLIENT UNBK (COMPUTER BASED TEST) 2015/2016 Oleh : PRIS PRIYANTO SMK BATIK 2 SURAKARTA Team UNBK SMK Batik 2 Surakarta MODUL INSTALASI UNBK (Computer Based Test) Team UNBK SMK

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (Hardware) dan perangkat lunak (software), baik dari sisi client maupun sisi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (Hardware) dan perangkat lunak (software), baik dari sisi client maupun sisi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 GELOMBANG II (OKTOBER 2017)

PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 GELOMBANG II (OKTOBER 2017) 1 PETUNJUK PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 GELOMBANG II (OKTOBER 2017) 1. Pendahuluan a. Dasar pelaksanaan Ujian Nasional Gelombang II Tahun 2017 adalah: 1) Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

3.2. Analisa Masalah 3-1.

3.2. Analisa Masalah 3-1. BAB 3. ANALISA SISTEM 3.1. Analisa Sistem Perusahaan PT Retail Department Store saat ini belum mempunyai sebuah sistem informasi yang terintegrasi. Ada banyak laporan-laporan yang diinput secara manual.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan dan Instalasi Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Maka dibutuhkan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 51 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan perancang sistem informasi data alumni berbasis WAP yang terdiri dari beberapa bagian berikut

Lebih terperinci

PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK

PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK PROPOSAL APLIKASI TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK 1 A. Tentang Tata Naskah Dinas Elektronik Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE) adalah aplikasi Tata Naskah Dinas dengan sistem komputerisasi bisa offline berbasis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Pakar Gangguan Koneksi Internet Berbasis Web memiliki fungsi agar masyarakat dapat mengetahui gangguan yang dialami pada koneksi internetnya

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI DI LINGKUNGAN LP MAARIF NU JAWA TIMUR

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI DI LINGKUNGAN LP MAARIF NU JAWA TIMUR SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI DI LINGKUNGAN LP MAARIF NU JAWA TIMUR Gedung Diklat PW LP Maarif NU Sidoarjo, 4 Juni 2017 1. LAPORAN UAMNU & HASIL MONEV TAHUN 2017 2. RENCANA PENILAIAN 2017/2018

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI. spesifikasi tersebut mencakup piranti keras dan piranti lunak KEBUTUHAN SUMBER DAYA PIRANTI LUNAK

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI. spesifikasi tersebut mencakup piranti keras dan piranti lunak KEBUTUHAN SUMBER DAYA PIRANTI LUNAK BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI 4.1 IMPLEMENTASI 4.1.1 KEBUTUHAN SUMBER DAYA Dalam menjalankan suatu sistem perlu diperhatikan spesifikasi apa saja yang dapat menunjang berjalannya sistem agar berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Sumberdaya yang Dibutuhkan Dalam mengimplementasikan sistem yang dijalankan, maka diperlukan beberapa kebutuhan yang harus disiapkan. Kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan Pengembangan Sistem. mengembangkan sistem pemesanan berbasis web ini terdiri atas kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan Pengembangan Sistem. mengembangkan sistem pemesanan berbasis web ini terdiri atas kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Sistem 4.1.1. Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap pengembangan sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem pemesanan berbasis web ini

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Aplikasi E-Licensing Perbankan bagi User External

Petunjuk Teknis Aplikasi E-Licensing Perbankan bagi User External Petunjuk Teknis Aplikasi E-Licensing Perbankan bagi User External OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 TEKNOLOGI PENDUKUNG... 3 TOMBOL, NOTASI DAN FUNGSI PADA APLIKASI

Lebih terperinci

pelanggan (Customer) dan dapat membantu dalam pencatatan data secara akurat. 2. Parameter Evaluasi Untuk tidak memperluas area pembahasan pada penulis

pelanggan (Customer) dan dapat membantu dalam pencatatan data secara akurat. 2. Parameter Evaluasi Untuk tidak memperluas area pembahasan pada penulis PROGRAM APLIKASI PEMESANAN MENU PADA IM CAFÉ N COFFEE MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA BERBASIS ANDROID, PHP DAN MYSQL Hidayat Siddiq Kurniawan Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penentuan Distor Capasity Wilsu Cab. Lubuk Pakam Rayon Perbaungan Berbasis Web memiliki fungsi sebagai berikut : pegawai

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR PROVINSI JAWA TIMUR SOSIALISASI Dan Penanda Tanganan MoU Serta Pakta Integritas UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Hotel Sahid Surabaya, 26 Maret 2015 1 DASAR HUKUM UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang

Lebih terperinci

Kuesioner/Angket PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN ANGGARAN 2010

Kuesioner/Angket PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN ANGGARAN 2010 Kuesioner/Angket PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN ANGGARAN 00 PENGADILAN TINGKAT PERTAMA/BANDING Nama Pengadilan Banding Nama Pengadilan Tingkat

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu tempat pariwisata yang banyak dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Dalam berwisata ke Yogyakarta seringkali wisatawan-wisatawan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG

KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG Fahmy Hidayat Universitas Negeri Malang Pembimbing I: Drs. Tiksno Widyatmoko, M.A. Pembimbing II: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi minimum sebagai berikut: Server yang dibutuhkan sebagai Internet gateway di PT.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi minimum sebagai berikut: Server yang dibutuhkan sebagai Internet gateway di PT. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Sumber Daya yang Dibutuhkan 4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Dalam membangun sistem ini, dibutuhkan kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi

Lebih terperinci

Monitoring PC-Client Using Wide Area Network. Firman Effendi*) Mansur, S.Kom**) Linda Fatmawaty, S.ST**) Abstract

Monitoring PC-Client Using Wide Area Network. Firman Effendi*) Mansur, S.Kom**) Linda Fatmawaty, S.ST**) Abstract Monitoring PC-Client Using Wide Area Network by Firman Effendi*) Mansur, S.Kom**) Linda Fatmawaty, S.ST**) *)Mahasiswa Program Diploma III Program Studi Teknik Informatika Politeknik Negeri Bengkalis **)Staff

Lebih terperinci

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down Menurut Setiabudi (2009) untuk membangun sebuah sistem, diperlukan tahap-tahap agar pembangunan itu dapat diketahui perkembangannya serta memudahkan dalam

Lebih terperinci