ANALISIS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN DEWANTI OKTADELLA. Universitas Diponegoro Semarang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN DEWANTI OKTADELLA. Universitas Diponegoro Semarang"

Transkripsi

1 ANALISIS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN DEWANTI OKTADELLA Universitas Diponegoro Semarang DRA. ZULAIKHA M.SI. AKT. Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT This study aims to analize the effect of corporate governance that influencing integrity of financial statement at the manufacturer companies in Indonesia. Integrity of financial statement define as how far a financial statement disclosure shows truth and honest informations. Corporate governance mechanism that analized the effect to integrity of financial statement are Institusional ownership, manajerial ownership, audit commettee, independent commissioner, audit quality, profitability, leverage, and firm size. This study used quantitative method to financial statement of manufacturer industry that listed in Bursa Efek Indonesia period Total samples in this study are 83 companies that selected with purposive sampling method. The examination of hypothesis method using logistic regretion. Result of this study indicate that not all of corporate governance mechanism effect to integrity of financial statement. However, institutional ownership, audit commettee, audit quality, profitability, leverage, and firm size provided has a significant influence to increasing integrity of financial statement. Key Words : Integrity of financial statement, corporate governance.

2 PENDAHULUAN Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur hubungan antara dewan komisaris, direksi, dan manajemen agar tercipta keseimbangan dalam pengelolaan perusahaan. Perusahaan yang telah menerapkan Corporate Governance dengan baik seharusnya sudah memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu fairness, transparancy, accountability, dan responsibility. Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsipprinsip GCG tersebut secara konsisten terbukti dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan (Beasley dalam Arief & Bambang, 2007). Laporan keuangan yang berkualitas harus mampu menyediakan informasi yang relevan dan berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi maupun keputusan investasi bagi para penggunanya. Fenomena skandal keuangan yang terjadi menunjukkan suatu bentuk kegagalan integritas laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan infomasi pengguna laporan keuangan. Mayangsari (2003) mendefinisikan integritas laporan keuangan sebagai berikut: Integritas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur. Sedangkan menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 2 kualitas informasi yang menjamin bahwa informasi secara wajar bebas dari kesalahan dan bias dan secara jujur menyajikan apa yang dimaksudkan untuk dinyatakan. Ukuran integritas laporan keuangan secara intuitif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu diukur dengan konservatisme serta keberadaan manipulasi laporan keuangan yang biasanya diukur dengan manajemen laba (Mayangsari, 2003). Beberapa peneliti menyatakan bahwa auditor lebih menyukai pelaporan yang konservatif. Konsep penggunaan konservatisme akuntansi dalam laporan keuangan bertujuan untuk mengakui, mengukur dan melaporkan nilai aktiva dan pendapatan yang rendah, dan nilai yang tinggi untuk kewajiban dan beban (Jamaan, 2008). Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Widya (2005) menyatakan bahwa secara intuitif prinsip konservatisme bermanfaat karena dapat digunakan untuk

3 memprediksi kondisi mendatang yang sesuai dengan tujuan laporan keuangan. Karakteristik informasi dalam prinsip konservatisme ini dapat menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan integritas dalam laporan keuangan. Implikasi konsep konservatisme terhadap prinsip akuntansi yaitu akuntansi mengakui biaya atau rugi yang kemungkinan akan terjadi, tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya besar (Suwardjono, 1989). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan alasan penggunaan konservatisme sebagai proxi integritas laporan keuangan yaitu, konservatisme sendiri identik dengan laporan keuangan yang understate yang resikonya lebih kecil daripada laporan keuangan yang overstate. Jadi laporan keuangan yang memenuhi karakteristik tersebut akan menjadi lebih reliable sehingga memenuhi syarat kualitas informasi dalam SFAC No. 2. Dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan, sistem corporate governance itu sendiri memerlukan pengawasan pemegang saham dan tanggung jawab manajemen (Shkolnikov, 2001) dalam Virginia & Eleni (2008). Mekanisme pengawasan manajemen baik internal (berdasarkan organisasi) maupun eksternal (berdasarkan pasar) diwajibkan. Dewan direksi atau komisaris, kepemilikan manajerial dan kompensasi eksekutif merupakan mekanisme pengawasan internal untuk melindungi kepentingan pemegang saham dan pemilik. Disisi lain kepemilikan pihak luar, monitoring debtholder, peraturan pemerintah (perlindungan kepemilikan investor) merupakan mekanisme pengawasan eksternal yang membantu internal untuk pengawasan efektif perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji mekanisme corporate governance, yang terdiri atas kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit, komisaris independen dan kualitas audit, terhadap integritas laporan keuangan. Dalam penelitian ini memasukkan beberapa variabel kontrol seperti ukuran perusahaan (firm size), profitabilitas, dan leverage.

4 TELAAH TEORI Agency Theory Agency Theory atau teori keagenan menjelaskan tentang hubungan antara dua pihak yaitu prinsipal dan agen. Teori mengenai hubungan keagenan ini digunakan dalam rangka untuk memahami corporate governance lebih dalam. Pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan merupakan salah satu faktor yang memicu timbulnya konflik kepentingan yang disebut dengan konflik keagenan. Manajer berkewajiban memberikan pengungkapan informasi melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut penting bagi para pengguna eksternal terutama karena kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya (Ali, 2002). Adanya ketidakseimbangan penguasaan informasi dapat menjadi pemicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi (information asymmetry). Adanya asimetri informasi antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) dapat membuka peluang bagi manajer untuk melakukan tindakan earnings manajement dalam rangka mengelabuhi pemilik mengenai kinerja ekonomi perusahaan. Dalam hal ini apabila manajer memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan pemilik saham, maka manajer akan cenderung melakukan kecurang dengan melakukan praktik manajemen laba untuk meningkatkan keuntungannya sendiri. Munculnya masalah agensi yang disebabkan konflik kepentingan dan asimetri informasi tersebut dapat membuat perusahaan menanggung biaya keagenan (agency cost). Teori agensi menyatakan bahwa konfik kepentingan dan asimetri informasi yang muncul dapat dikurangi dengan mekanisme pengawasan yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan berbagai pihak di perusahaan. Mekanisme pengawasan yang dimaksud dalam teori agensi dapat dilakukan dengan menggunakan mekanisme corporate governance.

5 Integritas Laporan Keuangan Mulyadi (2004) mendefinisikan integritas sebagai prinsip moral yang tidak memihak, jujur, seseorang yang berintegritas tinggi memandang fakta seperti apa adanya dan mengemukakan fakta tersebut seperti apa adanya. Dalam penelitian Mayangsari (2003) integritas laporan keuangan didefinisikan sebagai berikut: Integritas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi yang berguna untuk investor dan kreditor dan potensial untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis seperti yang dinyatakan dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.1. Laporan keuangan dikatakan berintegritas apabila laporan keuangan tersebut memenuhi kualitas reliability (Kieso, 2001) dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Menurut Mayangsari (2005) laporan keuangan yang reliable atau berintegritas dapat dinilai dengan cara penggunaan prinsip konservatisme dan penggunaan earning management karena informasi dalam laporan keuangan akan lebih reliable apabila laporan keuangan tersebut konservatif dan laporan keuangan tersebut tidak overstate supaya tidak ada pihak yang dirugikan akibat informasi dalam laporan keuangan tersebut. Konservatisme Konservatif merupakan prinsip penting dalam pelaporan keuangan yang dimaksudkan agar pengakuan dan pengukuran aktiva serta laba dilakukan dengan penuh kehati-hatian yang disebabkan oleh adanya ketidakpastian dalam aktivitas ekonomi dan bisnis (Widya, 2005). Konservatisme indentik dengan laporan keuangan yang understate yang resikonya lebih kecil daripada laporan keuangan yang overstate. Laporan keuangan yang memenuhi karakteristik di atas akan lebih reliable karena informasi yang disajikan tersebut tidak menyebabkan ada pihak yang dirugikan, jadi dengan demikian laporan keuangan itu akan memenuhi syarat SFAC No. 2 tentang qualitative characteristic of accounting information. Munculnya praktik konservatisme tersebut karena standar akuntansi yang berlaku menginginkan perusahaan memilih salah satu metode akuntansi yang

6 dirasa paling tepat (Widya, 2005). Setiap metode akuntansi mempunyai tingkat konservatisme yang berbeda. Pengukuran integritas laporan keuangan yang diproksikan dengan konservatisme dimana ditentukan menggunakan asumsi metode perusahaan yang digunakan yaitu metode persediaan, penyusutan, metode amortisasi, dan pengakuan biaya riset (Widya, 2005). Asumsi pertama yaitu perusahaan yang menggunakan metode persediaan rata-rata akan lebih konservatif dibandingkan dengan yang menggunakan metode FIFO. Dalam neraca fiskal hanya mengakui dua metode penilaian persediaan, yaitu FIFO (First In First Out) dan metode ratarata tertimbang. Diantara kedua metode tersebut, metode rata-rata tertimbang dinilai sebagai metode yang paling konservatif karena menghasilkan biaya persediaan akhir yang lebih kecil sehingga harga pokok penjualan menjadi lebih besar dan laba yang dihasilkan menjadi lebih kecil. Asumsi kedua yaitu perusahaan yang menggunakan metode penyusutan saldo menurun relatif lebih konservatif dibanding dengan perusahaan yang menggunakan metode garis lurus. Berdasarkan waktunya, jika periode penyusutan suatu perusahaan semakin pendek, maka akan lebih konservatif, dan sebaliknya (Dewi, 2004). Hal tersebut dikarenakan jika periode penyusutan semakin pendek, maka biaya penyusutan tiap periode menjadi lebih besar sehingga laba yang dihasilkan menjadi lebih kecil. Metode penyusutan saldo menurun dinilai lebih konservatif dibanding garis lurus karena menghasilkan biaya penyusutan yang lebih besar sehingga menghasilkan laba yang lebih kecil. Asumsi yang ketiga yaitu perusahaan yang menggunakan metode amortisasi saldo menurun relatif lebih konservatif dibanding dengan perusahaan yang menggunakan metode garis lurus. Sama halnya dengan penyusutan, semakin pendek periode amortisasi maka akan semakin konservatif dan sebaliknya. Metode amortisasi saldo menurun relatif lebih konservatif karena metode ini menghasilkan biaya amortisasi yang lebih besar sehingga menghasilkan laba yang lebih kecil. Asumsi yang keempat yaitu perusahaan yang mengakui biaya riset dan pengembangan sebagai biaya pada tahun berjalan akan cenderung lebih

7 konservatif dibanding perusahaan yang mengakui biaya riset dan pengembangan sebagai aktiva. Biaya riset dan pengembangan memungkinkan perusahaan untuk memilih metode yang lebih sesuai dengan keadaan perusahaan. Laporan keuangan akan menjadi lebih konservatif jika biaya riset dan pengembangan diakui sebagai beban daripada sebagai aktiva. Biaya riset dan pengembangan yang diakui sebagai beban mengakibatkan laba yang dihasilkan menjadi lebih kecil sedangkan apabila diakui sebagai aktiva akan memperbesar laba yang dihasilkan. Kepemilikan Institusional Persentase saham institusi diperoleh dari penjumlahan atas persentase saham perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan lain baik yang berada di dalam maupun di luar negeri (Susiana dan Herawaty, 2007). Keberadaan investor institusional dapat menunjukkan Corporate Governance yang kuat yang bisa digunakan untuk memonitor perusahaan pada umumnya dan manajemen pada khususnya. Tindakan monitoring tersebut dapat menjamin kemakmuran untuk pemegang saham. Kepemilikan Manajemen Midiastuty & Machfoedz (2003) dalam Arief & Bambang (2007) mendefinisikan kepemilikan manajerial sebagai persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi. Kepemilikan saham oleh perusahaan merupakan mekanisme yang dapat digunakan agar pengelola melakukan aktivitas sesuai dengan kepentingan pemilik perusahaan. Persentase kepemilikan saham ini merupakan persentase saham yang dimiliki oleh manajemen termasuk didalamnya persentase saham yang dimiliki oleh manajemen secara pribadi (Susiana & Herawaty, 2007). Komite Audit Komite audit merupakan badan yang dibentuk oleh dewan direksi untuk mengaudit operasi dan keadaan (Susiana dan Herawaty, 2007). Badan ini bertugas memilih dan menilai kinerja perusahaan kantor akuntan publik. Komite audit

8 adalah suatu badan yang dibentuk didalam perusahaan klien yang bertugas untuk memelihara independensi akuntan pemeriksa terhadap manajemen (Supriyono, 1998). Pembentukan komite audit dan komisaris independen sudah diatur dalam regulasi-regulasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia dan Bapepam, antara lain sebagai berikut: 1. Keputusan Nomor Kep-315/BEJ/06/2000 perihal Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A yang antara lain mengatur tentang kewajiban mempunyai Komisaris Independen, Komite Audit, memberikan peran aktif Sekretaris Perusahaan di dalam memenuhi kewajiban keterbukaan informasi serta mewajibkan perusahaan tercatat untuk menyampaikan informasi yang material dan relevan. 2. Surat Edaran Ketua Bapepam-LK Nomor SE-03/PM/2000 tentang Komite Audit yang berisi himbauan perlunya komite Audit dimiliki oleh setiap Emiten 3. Surat Edaran Ketua bapepam-lk Nomor SE-07/PM/2004 yang dijelaskan dalam peraturan Nomor IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite Audit. Komisaris Independen Komisaris independen merupakan sebuah badan dalam perusahaan yang biasanya beranggotakan dewan komisaris yang independen yang berasal dari luar perusahaan yang berfungsi untuk menilai kinerja perusahaan secara luas dan keseluruhan (Emirzon, 2007). Komisaris independen bertujuan untuk menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait. (Susiana & Herawati, 2007). Kualitas Audit Kualitas audit didefinisikan sebagai gabungan probabilitas pendeteksian dan pelaporan kesalahan laporan keuangan yang material (De Angelo, 1988 dalam Naim, 1999). Dopuch & Simunic (1982) dalam Naim (1999) memproksikan

9 kualitas audit berdasarkan reputasi kantor akuntan publik. Kualitas audit merupakan elemen dari efisiensi ekuitas pasar, karena dapat menekan kredibilitas dari informasi keuangan, mendukung praktek Corporate Governance melalui pelaporan keuangan yang transparan (Francis, et al.2003; Sloan, 2001). Penelitian kali ini menilai kualitas auditor berdasarkan pengelompokkan auditor big four dengan non big four. Beberapa alasan perusahaan dalam menggunakan jasa Kantor Akuntan Publik The Big Four, antara lain (Tuanakotta, 2007) : 1) Para pemegang saham menginginkan Big Four firm; 2) Perusahaan ingin mendapatkan kepercayaan dari para investor atau dukungan dari pasar modal; 3) The Big Four firm mempunyai sumber daya keuangan yang kuat untuk mempertahankan pekerjaan mereka; 4) Perusahaan publik memang dituntut untuk menggunakan The Big Four firm dan kualitas jasa perusahaan The Big Four firm. Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, serta mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Smith dan Watts, (1992) menyarankan bahwa ukuran perusahaan berhubungan positif dengan berbagai macam tipe corporate governance control seperti debt covenant, kebijakan dividen, dan kompensasi manajemen. Firm size dimasukkan sebagai variabel kontrol karena firm size ditemukan berhubungan dengan berbagai macam karakteristik perusahaan. Profitabilitas Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan (Bandi & Santoso dalam Almilia & Setiady, 2006). Profitabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba masa yang akan datang sehingga dapat menjadi pertimbangan

10 investor dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas yang semakin besar menunjukkan kinerja yang semakin baik, sehingga perusahaan cenderung memberikan informasi tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Leverage Leverage menunjukkan pengunaan aset dan sumber dana perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Weston dan Coplan (1995) dalam Sudarno & Pendriani (2008) menyatakan rasio leverage mengukur tingkat investasi (aktiva) perusahaan yang telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Financial leverage menunjukkan resiko suatu perusahaan beserta kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dengan equity yang dimilikinya. Perusahaan dengan leverage yang tinggi berarti perusahaan memiliki resiko keuangan yang tinggi karena mengalami kesulitan keuangan yang tinggi yang disebabkan hutang yang tinggi untuk membiayai aktivitasnya. Penelitian Terdahulu Mayangsari (2003) melakukan penelitian terhadap Integritas laporan keuangan dengan menggunakan perusahaan publik di Indonesia tahun Dalam penelitian ini menemukan adanya hubungan negatif antara komite audit dengan integritas laporan keuangan. Keberadaan komite audit dianggap kurang efektif terkait dalam peningkatan kinerja perusahaan. Penelitian ini juga membuktikan bahwa komisaris independen berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan komisaris independen tidak mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Widya (2005) melakukan penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam menggunakan pilihan konservatisme. Konservatisme diukur dengan menggunakan asumsi metode perusahaan yang digunakan yaitu metode persediaan, metode depresiasi, metode amortisasi, dan pengakuan biaya riset dan pengembangan.penelitian ini menemukan bahwa semakin besar konsentrasi struktur kepemilikan perusahaan terhadap modal, maka perusahaan tersebut

11 cenderung untuk memilih strategi akuntansi konservatif. Penelitian ini juga membuktikan bahwa pada perusahaan yang menggunakan prinsip konservatisme terdapat cadangan tersembunyi yang digunakan untuk investasi, sehingga perusahaan yang konservatif identik dengan perusahaan yang tumbuh. Susiana dan Herawaty (2007) melakukan penelitian terhadap integritas laporan keuangan dengan menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian ini, integritas laporan keuangan diproksikan dengan menggunakan index C-score konservatisme. Dimana dalam penelitian ini menghasilkan hasil bahwa independensi auditor, good corporate governance dan kualitas audit memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap laporan keuangan. Jama an (2008) melakukan penelitian kembali terhadap penelitian yang dilakukan oleh Susiana dan Herawaty, namun dalam penelitian ini menemukan bahwa mekanisme corporate governance, yang diukur dari Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen dan Komite Audit mempunyai hubungan yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Pengembangan Hipotesis Pengaruh investor institusional terhadap manajemen perusahaan penting untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan para pemegang saham. Tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau mementingkan diri sendiri. Kepemilikan institusional dalam perusahaan dapat meningkatkan monitoring terhadap perilaku manajer dalam mengantisipasi manipulasi yang mungkin dilakukan sehingga dapat meningkatkan integritas laporan keuangan. H 1 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap Integritas laporan keuangan. Jensen dan Meckling (1976) dalam Jama'an (2008) menemukan bahwa kepemilikan manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah

12 keagenan dari manajer dengan menyelaraskan kepentingan manajer dengan pemegang saham. Kepemilikan oleh manajer dapat menentukan kebijakan dan pengambil keputusan terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka kelola. Dengan demikian, manajer pada perusahaan yang memiliki persentase kepemilikan manajerial akan cenderung memiliki tanggung jawab lebih besar dalam menjalankan perusahaan, mengambil keputusan terbaik untuk kesejahteraan perusahaan, dan melaporkan laporan keuangan dengan informasi yang benar dan jujur sehingga memiliki integritas laporan keuangan yang tinggi. H 2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Komite audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memonitor proses pelaporan keuangan oleh manajemen untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan (Bradbury, 2004 dalam Suaryana, 2006). Komite audit juga bertugas untuk menyediakan komunikasi formal antara dewan, manajemen, auditor eksternal, dan auditor internal. Komite audit dalam perusahaan dapat menjadi salah satu upaya dalam mengurangi kecurangan dalam penyajian laporan keuangan sehingga komite audit diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap tindakan manajemen yang memungkinkan untuk melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan yang mempengaruhi integritas laporan keuangan. H 3 : Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Keberadaan komisaris independen dalam suatu perusahaan dapat menjadi penyeimbang dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang memenuhi good corporate governance dan mengurangi resiko kecurangan yang dapat dilakukan manajemen terhadap laporan keuangan sehingga dalam hal ini komisaris independen dalam perusahaan dapat meningkatkan integritas laporan keuangan.

13 H 4 : Komisaris indipenden berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Menurut Dye (1993) dalam Rachmawati (2008) kantor akuntan besar disebutkan memiliki akuntan yang berperilaku lebih etikal daripada akuntan di kantor akuntan kecil. Hal ini menunjukkan bahwa kantor akuntan besar mempunyai reputasi yang lebih baik dalam opini publik. Naim (1999) menyimpulkan bahwa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan juga lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. H 5 : Kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan Kerangka Pemikiran Variabel Independen Kepemilikan Institusional Kepemilikan Manajer Komite Audit Komisaris Independen Integritas Laporan Keuangan Kualitas Audit Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan Profitabilitas Leverage METODE PENELITIAN

14 Populasi Dan Sampel Populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur di Indonesia selama periode 2007 sampai dengan Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut : 1) Terdaftar sebagai perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode ) Menerbitkan laporan keuangan selama periode ) Perusahaan yang memiliki data keuangan yang berkaitan dengan variabel penelitian secara lengkap. 4) Tidak memiliki equitas negatif karena equitas perusahaan yang negatif dapat menyebabkan rasio leverage menjadi bias, yaitu memberikan nilai rasio leverage negatif Variabel Penelitian dan Definisi Operasional a. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah integritas laporan keuangan. Dalam penelitian ini integritas laporan keuangan diukur dengan menggunakan konservatisme. Konservatisme dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala nominal yaitu (1) konservatif dan (0) optimis. Pengukuran konservatisme dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan asumsi yang didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Widya (2005). Asumsi yang dikemukakan antara lain : 1) Perusahaan yang menggunakan metode persediaan rata-rata akan lebih konservatif dibandingkan dengan yang menggunakan metode FIFO. 2) Perusahaan yang menggunakan metode penyusutan saldo menurun relatif lebih konservatif dibanding dengan perusahaan yang menggunakan metode garis lurus.

15 3) Perusahaan yang menggunakan metode amortisasi saldo menurun relatif lebih konservatif dibanding dengan perusahaan yang menggunakan metode garis lurus. 4) Perusahaan yang mengakui biaya riset sebagai biaya pada tahun berjalan akan cenderung lebih konservatif dibanding perusahaan yang mengakui biaya riset sebagai aktiva. Dari keempat asumsi diatas dapat disimpulkan, jika perusahaan memenuhi empat, tiga, atau dua asumsi diatas, maka perusahaan tersebut digolongkan konservatif (1). Jika perusahaan hanya memenuhi satu atau tidak memenuhi satu pun dari asumsi di atas maka perusahaan tersebut digolongkan optimis (0). b. Variabel Independen 1. Kepemilikan Institusional Pengaruh investor institusional terhadap manajemen perusahaan dapat menjadi sangat penting karena dapat digunakan untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan para pemegang saham (Solomon & Solomon dalam Jama an, 2008). Persentase institusi dapat diperoleh dari penjumlahan atas persentase saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak institusional dari seluruh jumlah saham perusahaan yang dikelola pada tahun Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial merupakan persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi. Kepemilikan manajerial merupakan persentase saham yang dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi. 3. Komite Audit Biasanya pengukuran terhadap komite audit berdasarkan keberadaan komite audit dalam perusahaan. Namun pengukuran tersebut tidak dapat digunakan lagi karena berdasarkan keputusan BAPEPAM Nomor SE-03/PM/2000 dan SE-07/PM/2004 menyatakan bahwa suatu perusahaan yang telah go public wajib memiliki komite audit. Karena alasan tersebut model pengukuran komite

16 audit dalam penelitian ini menjadi jumlah anggota komite audit. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan. 4. Komisaris Independen Komisaris independen bertujuan untuk menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait. (Susiana & Herawaty, 2007). Komisaris independen diukur dengan jumlah komisaris independen dari seluruh total anggota dewan komisaris perusahaan 5. Kualitas Audit Ukuran KAP digunakan untuk mengukur proksi kualitas audit. Ukuran KAP ini dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP big-four dan KAP non big-four. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP big four dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh KAP non big four. Adapun daftar KAP big-four dan afiliasi nya di Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam tabel : BIG-FOUR KAP Big-For dan Afiliasinya di Indonesia AFILIASI DI INDONESIA PricewaterhouseCoopers (PWC) Deloitte Touche Tohmatsu Ernst and Young Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG) KAP Haryanto Sahari & Rekan KAP Osman Bing Satrio & Rekan KAP Purwantono, Sarwoko & Sanjaja KAP Siddharta Siddharta & Widjaja

17 c. Variabel Control 1. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Ukuran suatu perusahaan dapat merefleksikan kepedulian pihak manajemen mengenai pentingnya informasi, baik bagi pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan log total aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar yang dimiliki perusahaan pada tahun pelaporan (dalam Masodah, 2009). 2. Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu (Mamduh, 2003). Rasio profitability yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio ROA (dalam Rachmawati, 2008), yang diukur menggunakan rumus : ROA = Laba Bersih x 100% Total Aktiva 3. Leverage Rasio leverage yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri (Taurigana dan Clark dalam Shaleh, 2004). Rasio leverage diukur dengan total hutang dibagi total ekuitas (Taurigana dan Clark dalam Shaleh, 2004). Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu jenis data yang di dapat melalui perantara atau dengan kata lain tidak langsung di dapat dari sumbernya (Sekaran, 2003). Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan perusahaan perusahaan yang diperoleh dari database yang tersedia di situs Bursa Efek Indonesia ( pojok BEI Universitas Diponegoro, dan ICMD (Indonesia Capital Market Directory) selama periode

18 Metode Analisis Uji Statistik deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum (Ghozali, 2002). Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan atau korelasi antar variabel bebas, maka dari itu uji jenis ini hanya diperuntukkan untuk penelitian yang memiliki variabel bebas lebih dari satu. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan logistic regresion karena variabel dependennya berupa variabel dummy (non-metrik) dan variabel independennya berupa gabungan antara variabel metrik dan non-metrik sehingga tidak perlu lagi menggunakan uji normalitas dan uji asumsi klasik (Ghozali, 2007). Model yang digunakan adalah : Ln p/1- p = CONt = β0 + β1 INSTt + β2 MANJt + β3 KAt + β4 KIt + β5 KMt + β6 SIZEt + β7 PROt + β8 LEVt + Dimana : CON = Ukuran integritas laporan keuangan yang diukur menggunakan variabel dummy dari asumsi konservatisme. INST = Persentase kepemilikan saham oleh institusi. MANJ = Persentase kepemilikan saham oleh manajemen. KA = Jumlah anggota komite audit perusahaan. KI = Persentase komisaris independen terhadap keseluruhan jumlah dewan komisaris perusahaan. KM = Kualitas audit, variabel ini menggunakan ukuran KAP yang diukur dengan menggunakan variabel dummy dan diberi nilai 1 jika KAP merupakan KAP big four dan nilai 0 jika sebaliknya SIZE = Ukuran perusahaan diukur dari log total aset perusahaan.

19 PRO LEV e = Rasio Profitabilitas perusahaan. = Rasio Leverage perusahaan. = error Menilai Metode Fit Dalam penelitian ini pertama kali akan dilakukan penilaian terhadap keseluruhan model fit terhadap data. Statistik yang digunakan menggunakan statistik Likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Dalam penelitian ini akan menggunakan Cox and Snell R Square serta Nagelkerke R Square untuk menilai model fit. Cox and Snell R Square dan Nagelkerke R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R 2 dalam multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi Likelihood. Menilai Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit Test) Kelayakan model regresi dinilai menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. (Ghozali, 2007). Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit).

20 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Penyajian statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran umum mengenai data penelitian dan hubungan yang ada antara variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut. Tampilan output SPSS uji statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai mean, standar deviasi, maksimum, serta minimum. Statistik Diskriptif Variabel Berdasarkan Integritas Laporan Keuangan Descriptives INST KA MANJ KI KM PRO LEV SIZE Optimis Konservatif Total Optimis Konservatif Total Optimis Konservatif Total Optimis Konservatif Total Optimis Konservatif Total Optimis Konservatif Total Optimis Konservatif Total Optimis Konservatif Total N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Sumber : Data sekunder yang diolah \ Uji Multikolinieritas Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan uji korelasi antar variabel bebas. Hasil pengujian multikolinieritas disajikan pada tabel berikut:

21 Korelasi antar variabel bebas INST KA MANJ KI KM PRO LEV SIZE Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations INST KA MANJ KI KM PRO LEV SIZE 1.136* -.438** ** * *.149* ** ** ** -.257** ** ** * ** **.157* -.257** ** ** * *.281** *.338** * ** -.295**.214**.433**.338** Hasil pengujian multikolinieritas dengan menggunakan korelasi antar variabel bebas menunjukkan bahwa semua nilai korelasi antar variabel menunjukkan nilai yang rendah dimana semua nilainya lebih kecil dari 0,70. Hal ini berarti tidak terdapat masalah multikolinieritas dalam model. Uji Kelayakan Model Pengujian dilakukan dengan uji Hosmer Lameshow test, dan hasilnya disajikan dalam tabel berikut: Hosmer and Lemeshow Test Step 1 Chi-square df Sig Hasil pengujian Hosmer Lameshow menunjukan nilai chi square sebesar 8,163 dengan signifikansi sebesar 0,418. Nilai signifikansi di atas 0,05 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara data hasil prediksi dengan data hasil observasi. Hal ini menunjukkan bahwa data sudah fit.

22 Overall fit test Pada blok 0 atau pengujian dengan tanpa menggunakan prediktor diperoleh nilai -2 log likelihood sebesar 287,985. Sedangkan pada pengujian pada blok 1 atau pengujian dengan memasukkan 8 prediktor secara bersama-sama diperoleh nilai 2 log likelihood sebesar 253,050. Pengujian untuk membuktikan bahwa model dengan menggunakan 8 prediktor tersebut merupakan model yang baik dilakukan dengan menguji nilai perubahan -2 log likelihood tersebut. Tabel berikut juga menunjukkan pengujian terhadap penggunaan 8 variabel independen dalam menjelaskan integritas laporan keuangan. Omnibus test of model coefficient Iteration History a,b,c Coefficients Iteration -2 Log likelihood Constant Step a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 287,985 c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than,001. Omnibus Tests of Model Coefficients Step 1 Step Block Model Chi-square df Sig Pengujian kemaknaan penggunaan 8 variabel secara bersama-sama dalam regresi logistik menunjukkan nilai perubahan -2 log likelihood dalam ukuran chi square sebesar 34,935 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang

23 lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa penggunaan 8 variabel independen dalam penelitian ini mampu menjelaskan adanya probabilitas penyajian laporan keuangan yang memiliki integritas tinggi. Koefisien Determinasi Besarnya estimasi integritas laporan keuangan yang dapat dijelaskan oleh variable-variabel bebasnya dapat diperoleh dalam nilai pseudo R 2 sebagai berikut: Step 1 Nilai Pseudo R 2 Model Summary -2 Log Cox & Snell Nagelkerke likelihood R Square R Square a a. Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than.001. Nilai R 2 yang diukur dengan Nagelkerke R Square diperoleh sebesar 0,191. Hal ini berarti bahwa 19,1% integritas laporan keuangan dapat dijelaskan oleh kedelapan variabel independen tersebut. Uji Hipotesis Hasil pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji secara parsial. Pengujian kemaknaan variabel secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji Wald dan dengan pendekatan chi square diperoleh sebagai berikut ; Step 1 a INST KA MANJ KI KM PRO LEV SIZE Constant Hasil uji regresi logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. Exp(B) a. Variable(s) entered on step 1: INST, KA, MANJ, KI, KM, PRO, LEV, SIZE.

24 1. Hipotesis 1 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian pengaruh variabel kepemilikan institusi terhadap integritas laporan keuangan diperoleh nilai Wald sebesar 4,137 dengan signifikansi sebesar 0,042. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan institusi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 2. Hipotesis 2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan Hasil pengujian pengaruh variabel kepemilikan saham manajerial terhadap integritas laporan keuangan diperoleh nilai Wald sebesar 0,777 dengan signifikansi sebesar 0,378. Dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maupun 0,10, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan saham manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 3. Hipotesis 3 : Komite audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan Hasil pengujian pengaruh variabel Komite audit terhadap integritas laporan keuangan diperoleh nilai Wald sebesar 3,692 dengan signifikansi sebesar 0,055. Dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 namun lebih kecil dari 0,10, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel komite audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 4. Hipotesis 4 : Komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian pengaruh variabel komisaris independen terhadap integritas laporan keuangan diperoleh nilai Wald sebesar 0,000 dengan signifikansi sebesar 0,990. Dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maupun 0,10, maka

25 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel komisaris independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 5. Hipotesis 5 : Kualitas Audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian pengaruh variabel Kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan diperoleh nilai Wald sebesar 3,935 dengan signifikansi sebesar 0,047. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 6. Variabel Kontrol Hasil pengujian pengaruh variabel kontrol profitabilitas terhadap integritas laporan keuangan diperoleh nilai Wald sebesar 5,838 dengan signifikansi sebesar 0,016. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian pengaruh variabel kontrol Leverage terhadap integritas laporan keuangan diperoleh nilai Wald sebesar 4,316 dengan signifikansi sebesar 0,038. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian pengaruh variabel kontrol ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan diperoleh nilai Wald sebesar 9,919 dengan signifikansi sebesar 0,009. Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan.

26 KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil pengujian data dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam BEI periode menunjukkan bahwa mendukung hipotesis H 1, H 3, dan H 5, yaitu kepemilikan institusional, komite audit, dan kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menolak H 2 dan H 4, yaitu kepemilikan manajerial dan komisaris independen. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan yang menjadi variabel kontrol berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Keterbatasan Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jumlah sampel yang menjadi sampel penelitian relatif terbatas, hanya 83 dari 148 perusahaan karena terdapat pengurangan yang disebabkan oleh adanya informasi yang tidak disajikan oleh perusahaan baik dalam laporan keuangan maupun laporan tahunan (annual). 2. Periode pengamatan dalam penelitian ini hanya 3 tahun sehingga hasil penelitian tidak dapat menentukan tingkat integritas laporan keuangan dalam jangka panjang. 3. Corporate governance dalam penelitian ini hanya terbatas pada kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit, komisaris independen, dan kualitas audit. 4. Subjektivitas peneliti dalam memahami laporan keuangan sangat mempengaruhi interpretasi peneliti dalam mengukur integritas laporan keuangan.

27 Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan diatas, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas pengamatan dengan menambah periode pengamatan sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih umum. 2. Adanya penambahan variabel corporate governance lain seperti auditor internal, komposisi dewan direksi, dan kepemilikan terkonsentrasi. 3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan proksi pengukuran lain terkait dengan pengukuran konservatisme yang dinilai dapat lebih menggambarkan keadaan sebenarnya dalam mengukur integritas laporan keuangan.

28 REFERENSI Ali Irfan Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi. Lintasan Ekonomi Vol. XIX. No.2. Almilia, L.S., & Setiady, L Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Seminar Nasional Good Corporate Governance di Universitas Trisakti Jakarta (24-25 November 2006),STIE Perbanas, Surabaya. Arief, Muhammad & Bambang Agus P Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan: Studi pada Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur. Simposium Nasional Akuntansi X. Basu, S., The Conservatism Principle and The Asymetric Timeliness of Earnings., Journal of Accounting and Economics 24, 1997, pp Dewi, AAA. Ratna, Pengaruh Konservatisma Laporan Keuangan terhadap Earnings Response Coeffisient. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7, No. 2, hal Financial Accounting Standards Boards Statement of Financial Accounting Concepts Nomor 1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises. Stanford, Connecticut. November. Financial Accounting Standard Board Statement of Financial Accounting Concepts No.2 : Qualitative Characteristics of Accounting Information, (Stamford Connecticut). Gideon Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governace dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

29 Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan ke IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Hapsoro, Doddy Mekanisme Corporate Governance, Transparansi dan Konsekuensi Ekonomik: Studi Empiris di Pasar Modal Indonesia. Disertasi S3 Program Doktor UGM. Yogyakarta. Hasan, M., Rahman, R. A., & Mahenthiran, S. (2008). Corporate Governance, Transparancy, and Performance of Malaysian Companies. Managerial Auditing Journal, Vol.23 No.8, pp Hendriksen, Eldon S. and Michael F. Van Breda Accounting Theory. 5 th edition. Herman Wibowo (penterjemah). Interaksara. Jakarta. Jamaan Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan: Studi Kasus Perusahaan Publik yang Listing di BEJ. Universitas Diponegoro, Semarang. Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3. hal Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance Pedoman Good Corporate Governance. Jakarta Komite Nasional Kebijakan Governance Pedoman Good Corporate Governance. Jakarta. Mamduh, M. H., & Halim, A Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Mayangsari Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan.. Simposium Nasional Akuntansi VI. Hal

30 Midiastuty, P., & Machfoedz. (2003). Analisis Hubungan Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi. Vol. VI, hal Mulyadi. Pemeriksaan Akuntan Edisi ke-4. Bagian Penerbit STIE YKPN., Yogyakarta, Naim, A Nilai Informasi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Analisis Empiris Regulasi Informasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.14, hal Siregar, P.N., Veronica, Sylvia dan Siddharta Utama "Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba. Simposium Nasional Akuntansi VII. Vol. 9. No. 3. Hal Suwardjono Teori Akuntansi: Perekayasaan Akuntansi Keaungan. Edisi Kedua BPFE: Yogyakarta Suaryana, A Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.9, No.4, hal Susiana dan Arleen Herawaty Analisa Pengaruh Indepedensi, Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar. Tarjo Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Mempublik di Indonesia. Tesis S2 Program Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta. Sudarno, & Pendriani, M. (2008). Pemanfaatan Pelaporan Interin Bagi Investor dan Kreditur, Serta Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Tahunan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.2 No.1, pp Watts. R. L. dan Jerold. L. Z Positive Accounting Theory. Prentice Hall. New Jersey.

31 Widya Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif.. Simposium Nasional Akuntansi VII. Zhuang, Penman., Stephen, H., dan Xiao-Jun Zhong., Accounting Conservatism, The Quality of Earnings, and Stock Returns., Social Science Research Network. pp

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu dengan karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Kinerja Lingkungan 38 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah langkah

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah langkah BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah langkah yang akan diikuti dalam melakukan penelitian ini. Rancangan penelitian ini menjelaskan rencana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2014. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Penelitian menggunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen. Dari kelima variabel tersebut terdapat satu buah variabel yaitu reputasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan memperoleh bukti empiris atas pengaruh variabel independen yang terdiri dari corporate governance, independensi auditor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Populasi dan Sampel Penelitian Analisis Statistik Deksriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, rata-rata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Statistik Deskriptif Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran atau deskripsi variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A.Karakteristik Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 139 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan tingkat total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), Forum for Corporate 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum National Center for Sustainability Reporting (NCSR) adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2005 oleh lima organisasi terkemuka, yaitu Ikatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur BAB IV HASIL PENGUJIAN IV.1 Gambaran Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang bergerak di industri consumer goods yang ada di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Dari 144 perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui BAB III Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini meggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar sebagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama satu periode akuntansi (Kasmir, 2011). Adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama satu periode akuntansi (Kasmir, 2011). Adanya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang keadaan posisi keuangan, hasil usaha, serta perubahan dalam posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengkajian dan Analisis Data 1. Statistik deskriptif Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel penelitian. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi (PSAK, 2012). Informasi dalam laporan keuangan harus disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi (PSAK, 2012). Informasi dalam laporan keuangan harus disajikan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan gambaran keuangan dari sebuah perusahaan, oleh karena itu dalam proses pembuatan laporan keuangan harus dibuat dengan benar dan disajikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh kualitas audit dan corporate governance terhadap integritas laporan keuangan membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 1. Teori

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan diuraikan mengenai statistik deksriptif dari penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini dilakukan di perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 yang dapat diakses melalui www.idx.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian yang digunakan yaitu 2013 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini adalah meneliti profil perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling 1976 dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling 1976 dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori Keagenan menyatakan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang berbeda (Jensen dan Meckling 1976 dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA 4.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran tentang nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel dalam penelitian.

Lebih terperinci

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh struktur good corporate governance yang diproksikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah emiten aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) bidang manufaktur, yang pada tahun 2010 berjumlah 172 perusahaan. Industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai keseluruhan orang, kejadian, atau benda yang berada dalam suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Sampel dalam penelitian ini diambil dari perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013 yang melakukan kecurangan. Berdasarkan kriteria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manajemen mempunyai kewajiban untuk membuat laporan keuangan karena telah menggunakan sumberdaya pemilik untuk menjalankan kegiatan perusahaan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI) NPM :

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI) NPM : PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI) Nama : Dini Triana NPM : 22210079 Jurusan : Akuntansi Pembimbing I : Dr. Syntha Noviyana, SE.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga

BAB III METODE PENELITIAN. rokok, sub sektor farmasi, sub sektor kosmetik & barang keperluan rumah tangga 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdiri dari sub sektor makanan dan minuman, sub sektor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek/Obyek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari semua perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk pertanggungjawaban kepada pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan adalah gambaran keuangan dari sebuah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Sample Penelitian Skripsi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar dibursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan (Annual Report) serta laporan keuangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan laporan keuangan. Perusahaan yang menjadi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek penelitian yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaanperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi objek penelitian ini akan mengkaji perusahaan-perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini. Objek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM PENGARUH UKURAN KAP, QUICK RATIO, TOTAL DEBT TO ASSET RATIO, TOTAL DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET, DAN AUDITOR CHANGES TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015 agar dapat menggambarkan kondisi sesungguhnya perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu reputasi auditor, disclosure,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 dan 2011. Industri yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bagian ini akan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan, pengukuran dari tiap-tiap variabel, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. laporan tahunan selama periode pengamatan yakni Selain itu, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian No Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menerbitkan

Lebih terperinci

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2011) Nama : Farisah Hasniar NPM

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang variabel penelitian, masing-masing definisi dari objek penelitian, dan model penelitian yang terdiri atas jenis dan sumber data, populasi dan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014. 3.1.2 Sampel Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyeleksian Sampel Berdasarkan Nilai IOS Analisis faktor dalam penelitian ini digunakan untuk mencoba menemukan hubungan antara sejumlah variabel yang saling independen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1. Variabel Dependen (Variabel Terikat) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012) Naskah Publikasi Disusun dan Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya, perusahaan selalu berusaha memaksimalkan laba.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya, perusahaan selalu berusaha memaksimalkan laba. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Dimana tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,

Lebih terperinci

ANALISIS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN ANALISIS CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan kira-kira selama 4 (bulan) dengan menggunakan data dari perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 120 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN SATYANING AYU FIRDAYANI Satya_firda@yahoo.co.id UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA ABSTRACT This study aimed to analyze

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to

BAB III METODE PENELITIAN. Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Pengertian populasi menurut Sekaran (2009:262) sebagai berikut: Refers to the entire group of people, events, or things of interest that the researcher

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan obligasi

Lebih terperinci

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing Persetujuan Pembimbing Artikel ANALISIS PROFITABILITAS DAN DEBT TO EQUITY RAT'O TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA oleh IRHAM K. ABDURRAHMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik

BAB V KESIMPULAN. data sampel perusahaan manufaktur periode tahun Teknik BAB V KESIMPULAN Penelitian ini merupakan penelitian sekunder dengan menggunakan data sampel perusahaan manufaktur periode tahun 2007-2011. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adala purposive

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURETERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanSyarat-

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelititan ini berupa studi empiris yang melakukan pengujian hipotesis mengenai pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa struktur kepemilikan manajerial tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2012-2015. Sektor industri manufaktur yang

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO,

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KONDISI KEUANGAN PERUSAHAAN, PRAKTIK MANAJEMEN LABA, PRICE EARNING RATIO, DAN PEMBERIAN OPINI TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 56 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana data yang digunakan sebanyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan menjadi sarana manajemen untuk mengkomunikasikan pertanggungjawaban kinerja mereka kepada pihak-pihak berkepentingan. Laporan keuangan disusun

Lebih terperinci