BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru yang biasa mengajar di sekolah tempat marcus dan teman-temannya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. guru yang biasa mengajar di sekolah tempat marcus dan teman-temannya"

Transkripsi

1 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sinopsis Film Di Timur Matahari Mazmur merupakan seorang anak yang tinggal di daerah Tiom, Papua. Mazmur berdiri di puncak bukit sambil menunggu guru pengganti datang, karena guru yang biasa mengajar di sekolah tempat marcus dan teman-temannya menuntut ilmu libur selama 6 bulan. Namun sayangnya guru pengganti tidak kunjung datang. Sebagai gantinya merekapun mengisi waktu belajar dengan menyanyi lagu nasional. Mazmur setiap hari selalu menunggu kedatangan guru pengganti di sebuah lapangan terbang tua, satu-satunya penghubung kampung itu dari kehidupan di luar sana, kampung mereka berada di daerah pegunungan tengah Papua, daerah yang cukup sulit untuk dijangkau. Pagi itu ia memandang penuh harap kelangit, semoga hari itu ada pesawat yang datang dan membawa guru pengganti karena sudah 6 bulan tak ada guru yang mengajar, setelah Mazmur melempar pandangannya kepada Bapak Yakob, seorang pria berumur yang masih menjaga tradisi, dan dari Bapak Yakob, Mazmur tahu guru tidak juga datang. Diapun berlari kesekolah dan memberi kabar kepada teman-temannya, Thomas, Yokim, Agnes dan Suryani yang dengan setia selalu menunggu kabar itu. "Guru pengganti belum datang, kita menyanyi saja". Kembali kalimat itu yang keluar dari mulut Mazmur. Karena guru tidak pernah datang akhirnya ke lima anak ini mencari pelajaran di alam dan lingkungan sekitar. Lewat pendeta Samuel, ibu dokter 48

2 49 Fatimah, om Ucok dan om Jolex mereka mendapatkan banyak pengetahuan. Namun sebuah kejadian mengubah semua itu, Ayah Mazmur terbunuh oleh Joseph, ayah dari Agnes, dan paman dari Yokim dan Suryani. Pertikaian antar kampung tak bisa dihindari. Kabar kematian Blasius ayah Mazmur sampai kepada Michael, adik dari Blasius yang sejak kecil diambil oleh mama Jawa yang tinggal dan belajar di Jakarta, Michael terpukul mendengar itu, bersama Vina istrinya, dia memutuskan untuk kembali ke Papua dan mencoba menyelesaikan permasalahan ini. Namun tidak segampang yang dipikirkannya, karena adik bungsunya Alex menentang semua pemikiran modern dari Michael. Perang! Itu jalan satu-satunya bagi Alex untuk membalas kematian Blasius. Orang dewasa bisa saja bertikai, namun tidak bagi Mazmur, Thomas dan ketiga sahabatnya, walaupun kampung mereka bermusuhan, ayah Mazmur terbunuh oleh ayah Agnes, tapi mereka tetap berkawan dan berusaha mendamaikan kedua kampung ini. 4.2 Karakter Tokoh Film Di Timur Matahari Cast: Laura Basuki sebagai Vina Lukman Sardi sebagai Pendeta Samuel

3 50 Ririn Ekawati sebagai dr. Fatimah Ringgo Agus Rahman sebagai Ucok Michael Jakarimilena sebagai Michael Simson Sikoway sebagai Mazmur Supporting Talent Abetnego Yigibalom sebagai Thomas Lucky Martin sebagai Nyong Yullex Sawaki sebagai Jollex Putri Nere sebagai Elsye Razz MAnobi sebagai Yokim Friska Waromi sebagai Suryani Maria Resubun seabgai Agnes Paul Kurwa sebagai Alex Fratino Matatemy sebagai Max Karno Kogoyo sebagai Yacob Elias Wakerkwa sebagai Blasius

4 Identitas Film Di Timur Matahari Tim Produksi Produser Produser Eksekutif Produser Pelaksana Director Penulis Naskah Penata Kamera Perekam Suara Penata Artistik Penata Kostum Penata Rias Penyunting Adegan Penata Musik Penata Suara Fotografer Durasi Genre Distributor : Ari Sihasale, Nia Sihasale : Nia Zulkarnaen : Bengky B. Mulyono : Ari Sihasale : Jeremias Nyangeon : Nurhidayat : Dwi Budi Priyanto : Frans X.R. Paad : Canting : Notje Tatipata : Muhammad Ichsan, Robby Barus : Agi Narotama, Bemby Gusti, Dian H.P. : Khikmawan Santosa : Sony Seniawan : 110 menit : Drama : Alenia Picture Tanggal Rilis : 14 Juni 2012 Negara Bahasa : Indonesia : Indonesia

5 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanda tanda yang dapat merepresentasikan kehidupan, budaya dan adat istiadat masyarakat Papua yang berada di pedalaman.penelitian ini menggunakan Semiotika Charles Pierce yaitu teori segitiga makna (triangle of meaning) : Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk hal lain diluar tanda itu sendiri. Acuan Tanda (Object) adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Pengguna Tanda (Interpretant) adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkanya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Berdasarkan Objeknya, Pierce membagi tanda, yaitu : Ikon, Indeks, Simbol. Ikon adalah tanda yang hubungan antar penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan, misalnya potret dan peta. Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kental atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api, kemudian ada simbol, yang menunjukan hubungan alamiah antara penanda dan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat arbier atau semena, hubungan berdasarkan konvensi (perjanjian) masyarakat.

6 Ras Papua SIGN OBJECT Symbol: Pada gambar di atas yang diambil dengan tehnik medium shoot, menunjukan seorang anak Papua yang berkulit hitam, berbibir tebal dan berambut keriting. INTERPRETANT Argument: Gambar diatas menunjukkan bahwa Mazmur yang merupakan orang Papua termasuk dalam bangsa Melanesia atau disebut Papua Melonosoid yang termasuk dalam ras Negroid karena memiliki ciri- ciri kulit hitam, bibir tebal, hidung lebar dan berambut keriting. Di beberapa belahan dunia ras negroid masih didiskriminasi, diperbudak, dianggap sebagai pembuat onar dan juga masih hidup primitif.

7 Kehidupan Masyarakat Papua Kurangnya Tenaga Pengajar SIGN OBJECT Index: Mazmur yang berdiri di depan INTERPRETANT Argument: mazmur yang memberitahu kelas dan memberitahu bahwa guru bahwa guru pengganti tak datang pengganti tak kunjung datang mengartikan bahwa kurangnya tenaga pengajar di pedalaman Papua. Tenaga Symbol: Raut wajah murung yang ditunjukkan anak- anak murid pengajar yang biasa ditugaskan di pedalaman Papua sering kali kabur ke kota karena kurangnya fasilitas hidup di

8 55 Icon: Seragam merah putih pedalaman. Tenaga pengajar merupakan komponen terpenting yang harus ada dalam proses belajar- mengajar selain siswa itu sendiri. Saat siswa sudah semangat datang ke sekolah, mereka harus kecewa karena tidak ada guru yang datang. Keadaan siswa di sekolah pedalaman sangat jauh berbeda dengan daerah perkotaan, mereka duduk berhempitan karena kurangnya ruang kelas dan bangku yang tersedia, dan banyak diantara siswa yang tidak menggunakan seragam dan sepatu. Dicent sign: seragam putih merah merupakan seragam yang digunakan untuk siswa yang masih berada di sekolah dasar. Rheme: raut wajah murung yang ditunjukkan para siswa bisa memiliki arti kecewa karena guru tak kunjung datang atau kecapaian.

9 Tradisi Minum Minuman Keras SIGN Legisign: Gambar diatas menunjukkan Blasius, ayah Mazmur pulang kerumah dengan keadaan mabuk ketika Mama Elsye dan Mazmur sedang berbincang. Kemudian ayahnya jatuh dan muntah akibat terlalu banyak minum minuman keras. Mama Elsye kemudian membantu mengelapkan muntah sang suami. OBJECT Index: Pada gambar di atas yang diambil dengan teknik medium long shoot, terlihat seorang laki- laki sedang mabuk sampai muntah karena terlalu banyak minum minuman keras, sang istri membantu mengelapkan muntahnya. INTERPRETANT Argument: Mabuk- mabukan atau minum minuman keras merupakan satu tradisi di pedalaman Papua, masyarakat menjalankan tradisi ini layaknya makan dan minum sehari- hari. Dulunya minuman yang dianggap minuman keras dan dikonsumsi oleh orang Papua adalah minuman sejenis saguer atau yang biasa mereka sebut dengan minuman bobo, minuman ini jika

10 57 dikonsumsi tidak terlalu berdampak terhadap kesehatan. Pada masyarakat tepi pantai biasanya mengkonsumsi minuman keras yang terbuat dari kelapa atau pohon aren. Namun seiring berjalannya waktu masyarakat Papua mengkonsumsi minuman alcohol merk luar negeri yang jika dikonsumsi berlebihan bisa membahayakan tubuh.

11 Kecurigaan Terhadap Pendatang SIGN ALEX: Tidak tidak.. kaka tidak pernah salah, itu yang selalu mama banggakan toh? Berbeda dengan kami yang dari kecil tidak makan beras jawa. MICHAEL: Kau jangan berpikir buruk dulu Alex! Hey Alex! Mama titip kita ke mama Jawa supaya kita bisa keluar dari sini bisa liat dunia ini, tapi kau sama kaka Blas yang tidak mau ikut toh? Kalian lebih percaya kata- kata bapa kalau mama Jawa itu tipu- tipu, kalian berdua lebih pilih liat bapa mabuk

12 59 sambil pukul mama sampe berperang disini daripada sekolah dan bekerja. ALEX: Kenapa kau kawin dengan Cina? MICHAEL: Karna itu kau tidak datang? Tidak satupun orang yang tahu dia akan dilahirkan dari rahim Cina Papua atau Jawa atau yang lainnya, karena di mata tuhan kita semua sama Sinsign: Gambar di atas menunjukkan Alex adik Michael yang merupakan penduduk asli pedalaman Papua tidak suka dengan orang yang berasal dari pulau jawa, Alex menganggap bahwa orang yang bersar di Jakarta atau pulau jawa merupakan orang yang sombong dan tidak mau dianggap salah, sedangkan dirinya yang tidak pernah makan beras Jawa merupakan orang primitif di mata orang Jawa. Alex dan Blasius jg menganggap bahwa Mama Jawa adalah penipu. Alex sangat benci kakanya, Michael yang menikah dengan keturunan China sampai tidak datang kepernikahan kakaknya. OBJECT Symbol: Alex yang marah terhadap kakanya Michael dan istrinya yang berasal dari Jakarta INTERPRETANT Argument: Gambar tersebut menunjukan bahwa Alex yang merupakan masyarakat pedalaman Papua sangat curiga dengan pendatang Index: terlihat seorang pria dengan muka marah sambil menunjuk pria yang sedang berdiri terutama dari pulau- pulau besar dan maju seperti pulau Jawa, mereka menganggap bahwa orang Jawa adalah

13 60 penipu dan selalu menggap diri mereka benar. Kebencian dan kecurigaan ini merupakan akibat dari kesenjangan yang terjadi antara masyarakat pedalaman Papua dan Masyarakat di pulau besar lainnya. Rheme: alex yang menunjuk kakanya menggunakan jari telunjung dengan raut muka marah menunjukan bahwa Alex sangat marah dan kecewa kepada kakanya yang tinggal dijakarta dan menikahi gadis Cina.

14 Mata Pencaharian Berkebun SIGN OBJECT Symbol: Pada gambar yang diambil dengan teknik longshoot terlihat beberapa orang sedang berkebun dan memanen ubi. INTERPRETANT Argument: Gambar diatas menunjukkan Vina sedang membantu mama Elsye dan Bapak Yaco memanen ubi, bersama dengan warga lainnya. Mata pencaharian pokok masyarakat pedalaman khususnya daerah pegunungan adalah bercocok tanam,. Biasanya yang di tanam adalah sagu dan umbi- umbian seperti ubi.

15 Tradisi- Tradisi Papua Tradisi Denda Adat SIGN UCOK: Saya minta maaf atas kejadian ini bapak. Semua biaya pengobatan saya yang tanggung bapa. BLASIUS: Terima kasih. Tapi denda adat tetap berjalan toh. UCOK: Bagaimana? JOLLEX: Ya Ucok, selain bayar ongkos pengobatan, urus bayar denda adat juga. UCOK: Oh begitu di sini? Legisign: Pada gambar tersebut menunjukkan Ucok dan Jolex sedang berbincang ke pada Blasius dan Alex mengenai tanggung jawabnya untuk menanggung biaya

16 63 pengobatan Mazmur karena telah menabraknya. Namun Blasius dan Alex tetap meminta permasalahan ini di selesaikan secara adat yaitu dengan membayarkan denda adat. OBJECT Index: Pada gambar di atas yang diambil dengan tehnik long shoot, terlihat 4 orang warga biasa dan 2 orang polisi sedang berbincang mengenai denda adat INTEPRETANT Argument: Ucok yang bersalah menabrak Mazmur harus membayar denda adat yang ditentukan oleh keluarga Mazmur. Denda adat memang sudah melekat pada masyarakat Papua, khususnya di wilayah pedalaman pegunungan Tengah, Masyarakat lebih suka menyelesaikan semua perkara secara adat daripada penyelesaian sesuai hukum positif. Padahal, hukum ini mengikat seluruh warga negara untuk menaati dan menjalankan hukum perdata maupun pidana. Hukum adat lebih menguntungkan korban atau penggugat daripada hukum pidana atau perdata. Denda berupa hewan ternak, uang, tanah, dan harta benda lain yang harus ditanggung pelaku terhadap korban, bahkan denda-denda macam itu

17 64 bisa bernilai miliaran rupiah. Denda seperti itu jelas lebih berat bila dibandingkan dengan putusan di pengadilan negeri. Decint sign: Kehadiran 2 orang polisi yang bertugas untuk menengahi kedua pihak tersangka dan korban mengartikan bahwa hukum Negara masih berlaku di pedalaman Papua disamping hukum adat yang dianut oleh masyarakat pedalaman Papua. Dan masyarakat pedalaman Papua masih menghargai kehadiran penegak hukum Negara di tengah mereka.

18 Tradisi Noken SIGN Sinsign: Pada gambar diatas menunjukan bahwa beberapa warga pedalaman Papua menggunakan tas dikepala yang bernama noken dan mereka membuatnya sendiri. OBJECT INTERPRETANT Icon: penggunaan Noken, tas khas Argument: Noken merupakan tas Papua tradisional masyarakat papua terbuat dari kulit kayu dari pohon Manduam, pohon Nawa atau Anggrek hutan.

19 66 Index: Para wanita membuat Noken sendiri Noken umumnya lebih sering dipakai oleh orang yang bermukim di daerah pegunungan, dan biasa dibawa dengan menggunakan kepala. Masyarakat Papua biasanya menggunakannya untuk membawa hasil-hasil pertanian seperti sayuran, umbi-umbian dan juga untuk membawa barang-barang dagangan ke pasar. Membuat Noken sendiri dahulu bisa melambangkan kedewasaan si perempuan itu. Karena jika perempuan papua belum bisa membuat Noken dia tidak bisa dianggap dewasa dan itu merupakan syarat untuk menikah. Noken telah didaftarkan ke UNESCO sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia pada 4 Desember Hasil karya tangan khas Papua ini ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda UNESCO.

20 Tradisi Jaga Malam Pada Saat Kematian SIGN Legisign: Gambar di atas menunjukkan beberapa pemuda yang tinggal di daerah tempat Mazmur dan keluarganya tinggal, memainkan alat musik tradisional dan bernyanyi nyanyian daerah di depan rumah Mazmur pada malam meninggalnya Blasius. OBJECT Symbol: pada gambar di atas yang diambil dengan tehnik medium long shoot beberapa orang laki- laki sedang INTERPRETANT Argument: Pada saat ada orang yang meninggal secara otomatis pemuda di kampung dimana ada kematian tersebut

21 68 memegang alat musik tradisional, memainkan lagu dan bernyanyi akan berkumpul pada malam hari di rumah duka untuk menjaga jenasah dari malam hingga pagi hari. Di dalam Icon: alat musik tradisinal Papua mereka berkumpul biasanya mereka membawa gitar, ukulele dan tifa (waku). Tujuannya adalah mereka ingin menghibur keluarga yang sedang berduka dengan lagu-lagu rohani sepanjang malam. Dalam melaksanakan jaga malam pemuda melakukannyan dengan suka rela, kegiatan ini diartikan sebagai rasa solidaritas, simpati dan empati mereka terhadap keluarga yang berduka Dicent sign: guoto, merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Papua barat yang cara memainkannya adalah dipetik.

22 Tradisi Memotong Jari SIGN Legisign: Gambar diatas menunjukan mama Elsye yang baru saja ditinggal mati suaminya karena dibunuh melakukan ritual adat yaitu memotong salah satu jarinya. OBJECT Symbol: Mama Elsye melakukan tradisi potong jari INTERPRETANT Argument: Potong jari merupakan tradisi berkabung di Papua, potong jari merupakan lambang dari bentuk

23 70 kesedihan dan kehilangan anggota keluarga. Tradisi ini wajib dilakukan jika ada anggota keluarga atau kerabat yang meninggal dunia. Tradisi potong jari ini biasanya dilakukan oleh para ibu, namun jika ibu meninggal maka sang suami menanggung kewajiban ini. Bisa diartikan jari adalah simbol kerukunan, kebersatuan dan kekuatan dalam diri manusia maupun dalam keluarga. Tradisi potong jari di Papua dilakukan dengan berbagai cara ada yang menggunakan benda tajam seperti pisau, kapak atau parang. Cara lainnya yaitu mengikat jari dengan seutas tali sampai beberapa lama sehingga menyebabkan aliran darah berhenti lalu dilakukan pemotongan. Menurut travel.detik.com 4 Desember 2014, tradisi potong jari ini masih berlangsung di Papua

24 Tradisi Perang Antar Suku SIGN Legisign: Karena tidak mampu membayar denda adat yang telah di tetapkan Alex untuk menebus kematian Blasius, maka kedua desa memutuskan untuk mengadakan perang antar desa. OBJECT Symbol: Pada gambar yang diambil dengan teknik long shoot, terlihat kedua kubu orang- orang sedang memengang senjata berupa panah dan juga tombak, dan kedua kubu tersebut menyerang satu sama lain INTERPRETANT Argument: Menurut masyarakat pedalaman Papua bila pihak pelaku tidak memenuhi tuntutan adat, akan berbuntut pada perang antara suku. Perang ini untuk membuktikan siapa yang paling benar dalam kasus tersebut. Pihak yang kalah diyakini telah melakukan kebohongan, pihak yang menang dinilai telah bertindak jujur dan adil.

25 72 Perang adat tidak brutal. Perang itu harus disepakati kedua pihak terutama menyangkut jumlah anggota suku yang terlibat perang, tempat, waktu, dan kesepakatan mengenai perempuan dan anak-anak tidak boleh dibunuh di dalam perang. Perang hanya berlangsung di zona yang telah ditetapkan bersama. Bila kedua pihak saling bertemu di tempat lain, tidak akan ada permusuhan. Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa masyarakat pedalaman Papua menganut tradisi perang, dimana perang ada jalan akhir yang dilakukan jika ada korban yang terbunuh, menurut masyarakat pedalaman Papua kematian seseorang harus dibalas ganti kepala manusia, maka pelaku akan dikenakan denda adat berupa uang yang banyak atau ternak babi, jika tidak mampu membayar denda maka perang akan dilakukan, selain untuk balas dendam, perang juga diyakinkan akan

26 73 menentukan siapa yang benar dan siapa yang salah. Pihak yang menang adalah pihak yang benar dan begitupun sebaliknya. Menurut Tempo.co 24 Mei 2013 sampai dengan saat ini tradisi perang ini masih dilakukan di Papua

27 Pembahasan Dalam penelitian ini, penulis mendeskripsikan bagaimana kehidupan dan adat istiadat masyarakat pedalaman Papua yang direpresentasikan dalam film Di Timur Matahari dengan menggunakan teori segitiga makna atau triangle of meaning, Charles Sanders Peirce yang meliputi sign (film Di Timur Matahari), object (kehidupan dan adat istiadat masyarakat pedalaman Papua), dan interpretant (representasi penulis). Kemudian tanda tanda tersebut diolah oleh penulis secara verbal berupa gambar dan teks maupun nonverbal berupa potongan potongan gambar yang dipertegas melalui tindakan yang dimainkan oleh pemain pemain, adegan adegan yang ditampilkan, serta properti yang dimanfaatkan untuk merepresentasikan masyarakat pedalaman Papua dalam film Di Timur Matahari. Dari penelitian ini yang menggunakan teori semiotika oleh Charles Sanders Pierce. Dapat terlihat bahwa penggambaran masyarakat pedalaman Papua yang ada dalam film Di Timur Matahari sangat terlihat jelas. Dan Penulis mendapatan 11 gambar yang memperlihatkan mengenai kehidupan dan adat istiadat yang masih berjalan di pedalaman Papua. Mulai dari pendidikan yang sangat minimum, keterbatasan komunikasi, tradisi- tradisi ekstrim yang berlaku seperti memotong tangan, perang sampai dengan harga sembako yang melambung tinggi. Di film ini sangat diperlihatkan kerinduan anak- anak akan pendidikan sampai dengan usaha Michael menghilangkan tradisi- tradisi yang ekstrim di pedalaman Papua.

28 75 Tabel Kehidupan Masyarakat Pedalaman Papua Tabel Kehidupan Masyarakat Pedalaman Papua Table Kurangnya tenaga pengajar di pedalaman Papua. Guru- guru yang ditugaskan biasanya kabur ke kota karena kurangnya fasilitas yang layak. Table Masyarakat pedalaman Papua meminum- minuman keras sebagai tradisi, meminum minuman keras layaknya makan dan minum sehari- hari di pedalaman Papua Tabel Kecurigaan masyarakat pedalaman Papua terhadap pendatang, mereka menganggap pendatang adalah pembohong dan memandang rendah mereka. Table Mata pencaharian pokok penduduk pedalaman Papua adalah bercocok tanam, biasnya mereka menanam umbi- umbian seperti ubi, singkong atau sagu.

29 76 Tabel Tradisi- Tradisi Masyarakat Pedalaman Papua Tabel Tradisi- tradisi Masyarakat Pedalaman Papua Menggambarkan tradisi denda adat yang masih berlaku di pedalaman Papua, denda adat dianggap lebih penting dibandingkan dengan hukum nasional, denda adat bisa berupa hewan ternak atau uang dan ditentukan oleh keluarga korban Tradisi noken, wanita atau laki- laki di Papua biasa menggunakan noken yang biasanya disematkan dikepala, noken digunakan untuk menaruh barang sehari- hari Tradisi jaga malam yang dilakukan masyarakat pedalaman Papua pada saat ada salah satu warga yang meninggal, hal ini dimaksudkan untuk menghibur keluarga yang ditinggalkan

30 Tradisi potong jari yang dilakukan masyarakat pedalaman Papua pada umumnya perempuan sebagai simbol berkabung atau kesedihan kehilangan salah satu anggota keluarga Dari 8 gambar tersebut dapat terlihat bagaimana penggambaran masyarakat pedalaman Papua. Film Di Timur Matahari menjadi cerminan bagi kehidupan masyarakat pedalaman di Papua. Di dalam film ini juga banyak ditampilkan apa yang terjadi di Papua seperti minimnya pendidikan, kesehatan, ketentraman dan kedamaian. Diceritakan dalam film bahwa minimnya pengetahuan masyarakat berimplikasi pada kehidupan mereka saat dewasa. Kehidupan orang dewasa seperti yang diceritakan dalam film tak pernah lepas dari kekerasan, dendam dan perperangan antar suku. Kehidupan anak-anak yang menginginkan hidup yang damai dan tentram jauh dari realisasi mengingat masih adanya adat kebiasaan tidak baik yang masyarakat di sana masih pertahankan hingga kini.

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronik. Salah satu media komunikasi yang banyak dipilih oleh masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. elektronik. Salah satu media komunikasi yang banyak dipilih oleh masyarakat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media merupakan alat perantara dalam penyampaian pesan kepada komunikan. Media massa sangat penuh kekuatan dalam menyampaikan informasi. Biasanya pesan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di Timur Matahari adalah sebuah film bergenre drama yang diproduksikan oleh Alenia Pictures. Alenia Pictures adalah sebuah rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi setiap minggunya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu hiburan bagi masyarakat, selain itu film juga

BAB I PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu hiburan bagi masyarakat, selain itu film juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Film merupakan salah satu hiburan bagi masyarakat, selain itu film juga digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Dengan demikian penonton dapat menerima

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TipePenelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. 24

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma konstruktifitis dapat dijelaskan melalui empat dimensi seperti diutarakan oleh Dedy N Hidayat, sebagai berikut: 1. Ontologis: relativism, realitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Type Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana film Perempuan Punya Cerita mendeskripsikan budaya patriarki yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penelitian ini menggunakan pendekatan kritis melalui metode kualitatif yang menggambarkan dan menginterpretasikan tentang suatu situasi, peristiwa,

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kehidupan dengan sabar. Bagi Musa, hidup itu adalah sebuah pilihan. Musa memiliki semangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kehidupan dengan sabar. Bagi Musa, hidup itu adalah sebuah pilihan. Musa memiliki semangat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sinopsis Film Animasi Battle Of Surabaya Battle Of Surabaya menceritakan kisah pemuda yang memiliki jiwa spontan, berani dan bertanggung jawab yang bernama Musa.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku X di Kabupaten Papua yang menganut tradisi potong jari ketika salah seorang anggota

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Jika anak ini meninggal, dia harus bertanggung jawab dan membayar kerugian. Kata-kata ini yang keluar dari mulut Alex yang merupakan paman dari Mazmur seorang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis tetapkan yaitu untuk mengetahui bagaimana eksistensi manusia direpresentasikan melalui penggambaran dalam film Life

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma kualitatif ini merupakan sebuah penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mengkaji makna-makna dari sebuah perilaku, simbol maupun

Lebih terperinci

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char

!$ 3.2 Sifat dan Jenis Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika dari Char BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Menurut paradigma konstruktivisme, realitas sosial yang diamati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. membahas konsep teoritik berbagai kelebihan dan kelemahannya. 19 Dan jenis 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pengkajian pendekatan analisis semiotik. Dengan jenis penelitian kualiatif, yaitu metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dan metode analisis semiotika dengan paradigma konstruktivis. Yang merupakan suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang di tayangkan oleh stasiun tv contohnya seperti film. pada luka-luka yang dialami Yesus dalam proses penyaliban.

BAB I PENDAHULUAN. yang di tayangkan oleh stasiun tv contohnya seperti film. pada luka-luka yang dialami Yesus dalam proses penyaliban. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini minat masyarakat luas terhadap suatu hiburan begitu tinggi, di karenakan kesibukan setiap orang untuk menjalani aktivitas yang padat setiap harinya membuat

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan:

Hari Raya Korban? Hari Raya Korban? (Idul Adha) (Idul Adha) Yesus menyatakan: Yesus menyatakan: Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan, budaya adalah hasil karya manusia yang berkaitan erat dengan nilai. Semakin banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode merupakan alat pemecah masalah, mencapai suatu tujuan atau untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Dalam metode terkandung teknik yakni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin menggunakan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjelaskan atau menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Ip Man III Dikisahkan kehidupan seorang guru besar bela diri aliran Wing Chun yang sangat dihormati oleh masyarakat di wilayah itu bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang lain karena mengangkat konsep multikulturalisme di dalam film anak. Sebuah konsep yang jarang dikaji dalam penelitian di media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedalam dalamnya melalui pengumpulan data sedalam dalamnya.riset ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedalam dalamnya melalui pengumpulan data sedalam dalamnya.riset ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualtatif.penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6 1. Bacaan untuk soal nomor 2-4 Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma berpikir dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme yang memandang bahwa kehidupan sosial bukanlah sebuah realita yang natural akan tetapi hasil

Lebih terperinci

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN

BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN BAB II BIOGRAFI BAPAK ROSSUL DAMANIK DALAM KONTEKS BUDAYA SIMALUNGUN DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN 2.1 Pengertian Biografi Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Pada era digital seperti sekarang, film dapat disaksikan

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO. 42 BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 1974 A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.1/1974 Pelaksanaan Pernikahan Suku Anak Dalam merupakan tradisi

Lebih terperinci

Karya Kreatif Tanah Air Beta

Karya Kreatif Tanah Air Beta Mulyanissa 1 Hapsari Athaya Mulyanissa Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulisan Tanah Air Beta adalah novel yang dibuat berdasarkan film

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini menghasilkan gambaran-gambaran konsep peninggalanpeninggalan Islam di Eropa sesuai dengan film. Film dengan tema jejak peninggalan Islam telah

Lebih terperinci

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG

ALFIAN NUR ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG ALFIAN NUR 41807056 ANALISIS SEMIOTIKA FOTO HEADLINE PADA HARIAN PAGI RADAR BANDUNG LATAR BELAKANG Foto headline harus menarik berbeda dari yang lain, actual, informative dan lain sebagainya. Sebuah foto

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

MAKSUD DAN TUJUAN. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak.

MAKSUD DAN TUJUAN. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak. ANALISIS SEMIOTIKA MAKSUD DAN TUJUAN Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada teks sajak. Menganalisis sajak itu bertujuan memahami makna sajak SEMIOTIKA TOKOH SEMIOTIKA XXX PUISI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah. Fokus dalam penelitian ini akan membahas bagaimana perempuan digambarkan di tengah tekanan dominasi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah. Fokus dalam penelitian ini akan membahas bagaimana perempuan digambarkan di tengah tekanan dominasi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah. Fokus dalam penelitian ini akan membahas bagaimana perempuan digambarkan di tengah tekanan dominasi sistem patrilineal melalui film Demi Ucok. Dalam penelitian

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. silat Indonesia yang baru diluncurkan oleh produser produser saat ini cukup. banyak yang minat untuk mengembangi film silat.

BAB I PENDAHULUAN. silat Indonesia yang baru diluncurkan oleh produser produser saat ini cukup. banyak yang minat untuk mengembangi film silat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena film laga atau silat dalam beberapa tahun belakangan ini bergairah kembali. Terbukti bermunculnya film persilatan, baik yang Berjaya di kandang sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

Semiotika, Tanda dan Makna

Semiotika, Tanda dan Makna Modul 8 Semiotika, Tanda dan Makna Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami jenis-jenis semiotika. 8.1. Tiga Pendekatan Semiotika Berkenaan dengan studi semiotik pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Paradigma Paradigma yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma merupakan suatu kepercayaan atau prinsip dasar yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Merah Putih. Tahun Produksi : 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Merah Putih. Tahun Produksi : 2009 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Film Merah Putih Judul : Merah Putih Tahun Produksi : 2009 Jenis Film Durasi Film Perusahaan Film : Drama Perjuangan : 108

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Emansipasi wanita yang dipelopori R.A Kartini telah membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Emansipasi wanita yang dipelopori R.A Kartini telah membuat suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Emansipasi wanita yang dipelopori R.A Kartini telah membuat suatu perubahan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia saat ini. Wanita yang dulu hanya berurusan dengan

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Cerita 19 dari 60.

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Cerita 19 dari 60. Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud si Anak Gembala Penulis: Edward Hughes Digambar oleh: Lazarus Diterjemahkan oleh: Widi Astuti Disadur oleh: Ruth Klassen Cerita 19 dari 60 www.m1914.org Bible

Lebih terperinci

TRILOGI NOVEL MARITO

TRILOGI NOVEL MARITO TRILOGI NOVEL MARITO Izinkan Aku Memelukmu Ayah Dalam Pelarian Ketika Aku Kembali Marito, terlahir sebagai perempuan di suku Batak. Ia memiliki empat kakak perempuan. Nasibnya lahir di masa terpelik dalam

Lebih terperinci

Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) - Warta Jemaat - Minggu, 9 Oktober 2011

Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) - Warta Jemaat - Minggu, 9 Oktober 2011 Bukit Rimon & Kebun Anggur ( Hakim-Hakim 21 ) Pasal 21 kitab Hakim-Hakim dalam susunan Tabernakel adalah Tabut Perjanjian yang terdiri dari Tutup Pendamaian dan Peti Perjanjian. Kalau kita merenungkan

Lebih terperinci

tugasnya masing-masing, wartawan-wartawan dilarang keras mendekat, memotret maupun masuk kedalam apartemen. Korban tewas kira-kira pukul sebelas

tugasnya masing-masing, wartawan-wartawan dilarang keras mendekat, memotret maupun masuk kedalam apartemen. Korban tewas kira-kira pukul sebelas BAB 1 Jasad artis wanita ditemukan tewas mengenaskan di kamar bilas kolam renang apartemen lantai 3. Korban bernama Gilian, umur dua puluh tahun. Gilian mengenakan pakaian renang one piece warna merah,

Lebih terperinci

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Lintas Budaya Oleh : Jesicarina (41182037100020) PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNKASI

Lebih terperinci

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet.

3. Sekitar pukul 18.00, kakak korban meminta Isak untuk tidak tidur di rumahnya karena takut akan didatangi lagi oleh Anggota Yalet. LAMPIRAN a. Pra Pristiwa 1. Bahwa berdasarkan penuturan adik korban, korban memiliki hubungan pertemanan bersama salah satu pelaku, Abiatar. Mereka seringkali minum sagero 1 bersama. Abiatar kerap meminta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat interpretatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif interpretatif yaitu suatu metode yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana nilai Humanisme dan Budaya pada film Okuribito. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dulu telah merdeka bahkan jauh sebelum indonesia merdeka.

BAB I PENDAHULUAN. lebih dulu telah merdeka bahkan jauh sebelum indonesia merdeka. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan sebuah bangsa yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan berbagai macam suku bangsa yang ada di dalamnya serta berbagai ragam budaya yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk berbudaya mengenal adat istiadat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk berbudaya mengenal adat istiadat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk berbudaya mengenal adat istiadat yang dipatuhi dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan suatu acara adat perkawinan atau hajatan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah salah satu peristiwa penting yang terjadi dalam kehidupan manusia, setiap pasangan tentu ingin melanjutkan hubungannya ke jenjang pernikahan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly).

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau pun informasi untuk. syair lagu Insya Allah (Maherzain Feat Fadly). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang ditempuh melalui serangkaian proses yang panjang. Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan

Lebih terperinci

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang

KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang KARENA KASIH Sebuah fragmen berdasarkan perumpamaan Anak Yang Hilang Para Lakon: 1. Bapak :... 2. Sulung :... 3. Peternak :... 4. Bungsu :... Adegan 1. Seorang bapak setengah baya nampak sedang berbincang-bincang

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

Ringkasan Novel Grotesque

Ringkasan Novel Grotesque Ringkasan Novel Grotesque Sekolah Q merupakan sekolah elit yang diperuntukkan bagi siswa-siswi yang pandai. Ketika seorang anak berhasil menjadi murid sekolah Q, orang tua anak tersebut akan merasa sangat

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi sebagai salah satu jenis karya sastra memiliki nilai seni kesusastraan yang tinggi melalui bahasanya yang padat dan bermakna dalam setiap pemilihan katanya. Puisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media massa yang telah dikenal oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Melalui media televisi, film telah menjadi salah satu media massa yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM FILM SERDADU KUMBANG yang berdurasi 105 menit. Film ini disutradarai oleh Ari Sihasale yang

BAB II GAMBARAN UMUM FILM SERDADU KUMBANG yang berdurasi 105 menit. Film ini disutradarai oleh Ari Sihasale yang BAB II GAMBARAN UMUM FILM SERDADU KUMBANG A. Film Serdadu Kumbang Serdadu Kumbang adalah sebuah film Indonesia yang dirilis pada 16 Juni 2011 yang berdurasi 105 menit. Film ini disutradarai oleh Ari Sihasale

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pengkajian uraian dari berbagai aspek historis tentang tarian Deo Tua dalam upacara minta

BAB V PENUTUP. Pengkajian uraian dari berbagai aspek historis tentang tarian Deo Tua dalam upacara minta BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Seni tradisi merupakan warisan nenek moyang yang masih berkembang di masyarakat dan mengandung nilai-nilai budaya masyarakat sebagai bagian dari kebudayaan nasional. Pengkajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. watak pada individu. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. watak pada individu. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan Indonesia mempunyai nilai yang tinggi karena merupakan suatu system yang dikembangkan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad lamanya, di dalam kebudayaan

Lebih terperinci

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu

MENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu Pelajaran 11 MENGUNGKAPKAN PERASAANMU Semuanya Sekitar, Naik, Turun 15 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Matius 7:12 Yohanes 15:11 2 Samuel 6:14 Efesus 4:26-32 Yohanes 2:13-15 Matius 26:38 Mazmur 6:6,7

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan

Lebih terperinci

PENGGAMBARAN SAMURAI DALAM FILM 47 RONIN (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE) SKRIPSI. Strata 1 (S-1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting

PENGGAMBARAN SAMURAI DALAM FILM 47 RONIN (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE) SKRIPSI. Strata 1 (S-1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting PENGGAMBARAN SAMURAI DALAM FILM 47 RONIN (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S-1) Komunikasi Bidang Studi Broadcasting

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR KECAMATAN SELO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR KECAMATAN SELO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SEKOLAH DASAR KECAMATAN SELO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Nama Sekolah : Nama Siswa : Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen Hari, tanggal : No. Absen : Kelas : V (lima)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merayakan upacara-upacara yang terkait pada lingkaran kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Karo. Upacara atau perayaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah rumah bersama sang

BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah rumah bersama sang BAB I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Insidious Insidious berceritakan tentang keluarga bahagia Josh Lambert (Patrick Wilson) dan Renai (Rose Byrne). Mereka baru saja pindah

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari

BAB III PENYAJIAN DATA. Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti akan menguraikan dan memaparkan data dari dokumentasi Film Tanah Surga Katanya mengenai representasi nasionalisme berdasarkan indikator-indikator yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tercapai ketika setiap individu mau berusaha dan bekerja keras. Dalam tercapainya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tercapai ketika setiap individu mau berusaha dan bekerja keras. Dalam tercapainya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk tercapainya suatu tujuan dalam hidup setiap individu tentunya adalah hal yang berbeda-beda antara individu satu dengan yang lainnya, tujuan tersebut dapat

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud si Anak Gembala

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Daud si Anak Gembala Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Daud si Anak Gembala Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan oleh: Widi

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. & Knipe, 2006 ) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Harmon ( dalam Moleong, 2004: 49 ), Paradigma adalah cara mendasar untuk persepsi berfikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu yang

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 1. Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 Ketika pulang, pikirannya melayang membayangkan kejadian yang

Lebih terperinci

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR WILLEM ISKANDAR Willem Iskandar adalah penulis terkenal dari Sumatra Utara, Indonesia. Ia menulis puisi dan buku-buku sekolah. Ia tertarik untuk mengajar dan belajar. Ia adalah seorang Sumatra pertama

Lebih terperinci

46 47 48 49 50 Daftar Pertanyaan Wawancara dengan Bapak Albert Taguh (Domang Kabupaten Lamandau) 1. Apakah yang dimaksud dengan upacara Tewah? 2. Apa tujuan utama upacara Tewah dilaksanakan? 3. Siapa yang

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9 1. Di suatu siang yang terik, seekor burung pipit tengah asik menikmati buah Delima kesukaannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh teriakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah kehidupan manusia, kebudayaan selalu ada sebagai upaya dan kegiatan manusia untuk menguasai alam dan mengolahnya bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Indonesia kearah modernisasi maka semakin banyak peluang bagi perempuan untuk berperan dalam pembangunan. Tetapi berhubung masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa

BAB V PENUTUP. penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan Adat Lampung Studi di Desa BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan pengolahan dan menganalisis data dari hasil penelitian, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Prosesi Sebambangan Dalam Perkawinan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Film sebagai salah satu bentuk komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang terkandung didalamya. Juga digunakan sebagai sarana hiburan. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi maka pesat juga perkembangan dalam dunia mode dan fashion. Munculnya subculture seperti aliran Punk, Hippies,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada penggambaran peran perempuan dalam film 3 Nafas Likas. Revolusi perkembangan media sebagai salah satu sarana komunikasi atau penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang memuat banyak sekali tanda dan makna yang menggambarkan suatu paham tertentu. Selain itu, film juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara hukum yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar dalam menjalankan tata hukum di Indonesia. Oleh sebab itu, untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film selain sebagai alat untuk mencurahkan ekspresi bagi penciptanya, juga sebagai alat komunikator yang efektif. Film dengan kemampuan daya visualnya yang didukung

Lebih terperinci