BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN"

Transkripsi

1 BAB II DESKRIPSI LOKASI DAN RENCANA PEMBANGUNAN 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Samosir merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk dengan UU No. 36 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri RI dan Pelantikan Penjabat Bupati Samosir oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama. Menteri Dalam Negeri tanggal 15 Januari 2004 serta roda Pemerintahan mulai berjalan tanggal 27 Pebruari Pada tanggal 13 September 2005, Bupati dan Wakil Bupati defenitif hasil Pilkada 2005 telah dilakukan pelantikan oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Menteri Dalam Negeri Aspek Geografi dan Demografi Geografi Kabupaten Samosir berada pada LU dan BT, dengan batas wilayah di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat (Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Samosir). 22 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir 2012, II-4 (Evaluasi Pelaksanaan Rkpd Tahun 2010 Dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan)

2 Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Samosir Kab. Karo Danau Toba Kab. Simalungun Kab. Dairi K a b u p a t e n S a m o s i r Kab. Toba Samosir Kab. Pakpak Barat Kab. Humbang Hasundutan Danau Toba Kab. Tapanuli Utara Kabupaten Samosir memiliki luas wilayah 206,905 Ha yang terdiri dari luas daratan 144,425 Ha dan perairan Danau Toba 62,480 Ha. Secara administratif terdiri dari 9 Kecamatan, 111 Desa dan 6 Kelurahan. Lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Samosir Berdasarkan Kecamatan Tahun 2009 No. Kecamatan Jumlah Jumlah Luas Wil % Luas Desa Kelurahan (Km²) 1 Sianjur Mula-mula ,20 9,71 2 Harian ,45 38,81 3 Sitio-tio 6-50,76 3,51 4 Onan Runggu 12-60,89 4,22 5 Nainggolan ,86 6,08 6 Palipi ,55 8,97 7 Ronggurnihuta 8-94,87 6,57 8 Pangururan ,43 8,41 9 Simanindo ,20 13,72 Jumlah , Sumber : Samosir Dalam Angka 2010

3 Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian m dpl, topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam yaitu datar (± 10%), landai (± 20%), miring (± 55%) dan terjal (± 15%). Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. Komposisi tanah didominasi tanah Diatomea, pasir bercampur tanah liat, dan kapur. Daerah Kabupaten Samosir tergolong ke dalam daerah beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17 0 C C dan rata-rata kelembaban udara sebesar 85,04 persen. Sementara itu, rata-rata banyaknya hari hujan tiap bulan selama tahun 2009 yang tertinggi terdapat di Kecamatan Onan Runggu yaitu 14,17 hari hujan, disusul oleh Kecamatan Ronggur Nihuta 13,75 hari hujan, Kecamatan Sianjur Mula-mula 13,00 hari hujan, Kecamatan Palipi 12,42 hari hujan, Kecamatan Pangururan 10,67 hari hujan, Kecamatan Harian 10,58 hari hujan, Kecamatan Nainggolan 10,33 hari hujan, Kecamatan Simanindo 8,58 hari hujan, dan yang terkecil adalah di Kecamatan Sitiotio 7,42 hari hujan Demografi Kabupaten Samosir dengan luas daratan 1.444,25 km 2 didiami jiwa penduduk dengan kepadatan 91,41 jiwa/km 2 pada tahun Penduduk laki-laki sebanyak jiwa dan penduduk perempuan sebanyak jiwa. Sebagai ibukota kabupaten, Kecamatan Pangururan merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak yaitu jiwa dan Kecamatan Harian merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu jiwa. Begitu juga halnya dengan kepadatan penduduk, Kecamatan Pangururan merupakan kecamatan terpadat penduduknya yaitu 248,52 jiwa/km 2 dan Kecamatan Harian merupakan kecamatan paling jarang penduduknya yaitu 12,24 jiwa/km 2. Jumlah rumah tangga terbanyak 23 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir 2012, II-5 (Evaluasi Pelaksanaan Rkpd Tahun 2010 Dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan)

4 ada di Kecamatan Pangururan yaitu sebanyak RT dan rumah tangga yang paling sedikit ada di Kecamatan Harian yaitu RT. 24 No. Tabel 2.2 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Samosir Menurut Kecamatan Tahun 2009 Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Kepadatan (Jiwa/Km 2 ) Rumah Tangga 1. Sianjur Mula-mula , Harian , Sitiotio , Onan Runggu , Nainggolan , Palipi , Ronggur Nihuta , Pangururan , Simanindo , TOTAL , , , , , Sumber : Samosir Dalam Angka, Pariwisata a. Wisata Pantai Dengan keindahan Danau Toba yang didukung oleh pantai yang ada hampir semua pinggiran daratan Kabupaten Samosir merupakan potensi yang besar untuk dikembangkan berbagai event wisata dan olahraga antara lain ; Jet Sky, Volley Pantai, Dayung dan Renang serta olahraga pantai lainnya. b. Wisata Budaya Kabupaten Samosir terkenal dengan sebutan asal-muasal bagi semua orang batak sehingga banyak terdapat situs budaya dan adat-istiadat yang sangat unuk dan menarik yang dapat disajikan sebagai objek tujuan wisata seperti : Batu hobon dan 24 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir 2012, II-5 (Evaluasi Pelaksanaan Rkpd Tahun 2010 Dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan)

5 perkampungan si Raja Batak di Kecamatan Sianjur Mula-mula, Makam Raja Sidabutar, Meja persidangan Siallagan, Tari tradisional, Tortor, Sigale-gale di Kecamatan Simanindo. c. Wisata Alam Alam Kabupaten Samosir yang didominasi pegunungan, sehingga menciftakan suatu panorama alam yang sangat indah sangat berpotensi dijadikan sebagai wisata alam antara lain : Danau Sidihoni (danau diatas danau), Pea Porongan berada di Kecamatan Ronggur Nihuta; Mata air tanjungan pemandangan indah Tuktuk Siadong, pulo Malau berada di Kecamatan Simanindo; Tano Ponggol, pemandian air panas berada di kecamatan Pangururan,; Air tujuh rasa berada di kecamatan Sianjur mula-mula. Disamping Panorama alam di atas masih banyak dijumpai objek wisata alam yang lain seperti : Goa alam yang beraada di Kecamatan Palipi dan Simanindo, Air Terjun Efrata di Kecamatan Harian, Air Terjun Bonandolok di kecamatan Sianjur mulamula, Panjat Tebing di Kecamatan Onan Runggu, dan mata air pemandian Boru Saroding di Kecamatan Sitio-tio. Alam Kabupaten Samosir juga sangat sesuai dikembangkan sebagai arena olahraga tantangan seperti : gantole, sepeda gunung, festival Layang-layang, dan lain-lain. d. Wisata Rohani Beberapa tempat di Kabupaten Samosir mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai wisata rohani antara lain : pegunungan Pusuk Buhit saat ini sudah banyak dikunjungi untuk wisata rohani yang berada di kecamatan Palipi Pemerintahan Umum Berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, kelembagaan perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah setelah mendapat Persetujuan Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Samosir dan klarifikasi dari Gubernur Sumatera Utara. Pembentukan organisasi perangkat daerah tersebut berdasarkan PP 25 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir 2012, III-89 (Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Dan Kebijakan Keuangan Daerah)

6 No. 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Berdasarkan ketentuan tersebut maka dibentuk dan ditetapkan kelembagaan perangkat daerah Kabupaten Samosir yang terdiri dari : a) Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir dan Sekretariat DPRD Kabupaten Samosir b) 12 Dinas Daerah c) 7 Badan (Lembaga Teknis Daerah) dan Inspektorat setara Badan d) 2 Kantor dan Satpol PP serta RSU setingkat Kantor e) 9 Kantor Kecamatan Adapun Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten Samosir yaitu : 1. Dinas Pendidikan 2. Unit sekolah SMP/SMA/SMK 3. Dinas Kesehatan 4. Rumah Sakit Umum Daerah 5. Dinas Pekerjaan Umum 6. Dinas Tata Ruang, Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan 7. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 8. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 9. Badan Lingkungan Hidup, Penelitian dan Pengembangan 10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 11. Kantor Keluarga Berencana 12. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Pemuda dan Olah Raga 13. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan 14. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu 15. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik 16. Satuan Polisi Pamong Praja 17. DPRD 18. KDH dan WKDH

7 19. Sekretariat Daerah 20. Sekretariat DPRD 21. Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah 22. Inspektorat Kabupaten 23. Kantor Kecamatan Pangururan 24. Kantor Kecamatan Simanindo 25. Kantor Kecamatan Palipi 26. Kantor Kecamatan Nainggolan 27. Kantor Kecamatan Onan Runggu 28. Kantor Kecamatan Ronggur Nihuta 29. Kantor Kecamatan Sianjur Mulamula 30. Kantor Kecamatan Harian 31. Kantor Kecamatan Sitiotio 32. Badan Kepegawaian Daerah 33. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 34. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Otonomi Desa 35. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan 36. Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 37. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 38. UPTD Kebun Raya Samosir 39. Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya 2.2 Pembangunan Kabupaten Samosir Pembangunan di Indonesia pada dasarnya adalah melalui beberapa tahapan dan proses yang meliputi proses perencanaan, pengerjaan atau implementasi, evaluasi dan pertanggungjawaban. Maka demikian halnya dalam pembangunan di kabupaten Samosir adalah berdasarkan beberapa proses yang telah diatur dalam perundangundangan yaitu Peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tatacara

8 penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah sebagai pedoman setiap daerah menjalankan pembangunan di daerah masing-masing. Kepala daerah menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas perencanaan pembangunan daerah di daerahnya. Dalam menyelenggarakan pembangunan dan perencanaan daerah, kepala daerah dibantu oleh Bappeda, sedangkan pimpinan satuan kerja perangkat daerah menyelenggarakan perencanaan dan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan kewenangannya. 26 Fungsi manajemen terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu adanya proses perencanaan, tahapan pelaksanaan dan tahapan pengendalian dan pengawasan. Maka hal-hal yang berkaitan dengan proses perencanaan pembangunan dilakukan berdasarkan sebuah musyawarah (Musrenbang) di tingkatan desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan secara nasional. Sedangkan untuk tahapan pelaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan dan stabilitas perekonomian maka belanja daerah dirinci sampai unit organisasi, fungsi, program, kegiatan dan jenis belanja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap daerah diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang memuat rencana pembangunan daerah untuk 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang memuat penjabaran RPJPD dalam 5 tahunan dan Rencana Kerja Tahunan yang sering disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RPJMD Kabupaten merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Kabupaten dan memperhatikan RPJM Provinsi, memuat arah kebijakan keuangan, strategi pembangunan, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten dan program kewilayahan disertai dengan 26 Pasal Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

9 rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif dalam kurun waktu 5 tahun. RKPD Kabupaten merupakan penjabaran dari RPJM Kabupaten dan mengacu pada RKPD Provinsi, memuat rancangan kerangka ekonomi, prioritas pembangunan, rencana kerja dan pendanaan, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun. Renstra-SKPD Kabupaten memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJMD Kabupaten dan bersifat indikatif dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Renja-SKPD Kabupaten disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD Kabupaten dan mengacu kepada RKPD Kabupaten, memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun RPJMD Visi pembangunan Kabupaten Samosir pada RPJMD tahap II adalah Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif Dalam rangka mewujudkan visi dimaksud, maka ditetapkan misi pembangunan daerah Kabupaten Samosir sebagai berikut: 1. Memantapkan Good Governance dengan dukungan SDM yang berkualitas serta prasarana dan sarana yang memadai dan berstandart; 2. Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan dan terkendali;

10 3. Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis lingkungan dan budaya; 4. Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan demokrasi dan penegakan hukum; 5. Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak RKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan Dokumen Perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Utara. Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dihasilkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Musrenbang RKPD di tingkat Kabupaten merupakan forum koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan untuk mengharmoniskan dan menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan di daerah. Pembangunan daerah merupakan bagian dari kesatuan sistem pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat dan pemerintah menurut prakarsa daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Samosir tahun 2012 ini merupakan pedoman kebijakan untuk penyelenggaraan pembangunan, pelayanan dan pemberdayaan masyarakat Samosir yang tersusun dengan pendekatan Partisipatif, Bottom Up Planning dan Top Down Planning yaitu dengan menampung aspirasi masyarakat yang dijaring lewat musyawarah perencanaan pembangunan yang dilaksananakan secara berjenjang mulai dari Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Propinsi dan Nasional dan disinkronisasikan dengan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Samosir, Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Propinsi Sumatera Utara, Rencana Kerja Pemerintah Daerah

11 Provinsi Sumatera Utara dan Rencana Kerja Pemerintah, sehingga mempunyai keterkaitan yang jelas dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Rencana Kerja Pemerintah. Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Samosir dengan paradigma baru, yang lebih melibatkan peran serta masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan, menuju terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance), dengan proses yang lebih partisipatif, memungkinkan masyarakat menyalurkan aspirasinya dan mampu memantau kinerja pemerintah, sehingga semakin meningkatkan transparansi dan akuntabilitas aparat pemerintah dalam mengakomodasi berbagai kepentingan masyarakat. Tantangan dan persoalan Kabupaten Samosir yang dihadapi dalam membangun daerah ini tentu sangat banyak, namun Pemerintah Kabupaten Samosir konsisten untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga pada suatu saat dapat sejajar dengan daerah lain. Dalam mewujudkan prioritas pembangunan tersebut, pemerintah Kabupaten Samosir telah menyusun Grand Strategy dan Sasaran Strategy yang menjadi pedoman dalam menetapkan kegiatan-kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Samosir Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kabupaten Samosir tahun 2012 dimaksudkan untuk memberikan pedoman kepada Pemerintah Kabupaten Samosir dalam menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Penetapan Prioritas Plafond Anggaran Sementara (PPAS) yang selanjutnya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran Adapun tujuan penyusunan RKPD ini adalah memberi landasan bagi terwujudnya pembangunan Kabupaten Samosir yang seimbang dan berkesinambungan dengan skala prioritas, baik antar SKPD dalam Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.

12 Fungsi RKPD adalah : 1. Memberi arah bagi seluruh stakeholder dalam merumuskan dan menyusun rencana pembangunan daerah tahun Menyatukan tujuan kegiatan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah dituangkan dalam RPJM-D Kabupaten Samosir Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional. 4. Memberi arah dan pedoman kepada semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) masing-masing. 5. Instrumen bagi Pemerintah Daerah untuk mengukur kinerja penyelenggaraan fungsi maupun urusan wajib dan pilihan daerah. 6. Memberi pedoman dasar pengawasan, monitoring dan evaluasi pada perencanaan serta penganggaran tahun berikutnya Proses dan Sistematika Penyusunan RKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen yang digunakan sebagai pedoman bagi penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan menjadi acuan bagi setiap SKPD dalam menyusun rencana kerja (Renja). RKPD memuat tiga substansi pokok yaitu: (1) Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah (RKED); (2) Prioritas Pembangunan Daerah; dan (3) Pagu Indikatif. Masing-masing substansi tersebut memuat rincian dan proses penyusunannya mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) , Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2012 serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Utara tahun Proses Penyusunan RKPD Pemerintah Kabupaten Samosir tahun 2012 menggunakan lima pendekatan yaitu : teknokratik (ilmiah), partisipatif (peran serta stakeholders), bottom-up, top-down (proses musrenbang) dan politik.

13 2.2.3 RKPD Kabupaten Samosir Tahun Agenda Pengembangan Tata Kelola Pemerintahan, Meningkatkan Kapasitas SDM Aparatur dan Masyarakat Agenda pengembangan tata kelola pemerintahan dan pengembangan kapasitas SDM aparatur dan masyarakat meliputi 5 (lima) tujuan yang hendak dicapai, yaitu: a. Tujuan pertama : Menyelenggarakan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Untuk mencapai tujuan menyelenggarakan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, maka sasaran yang ditetapkan adalah : 1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik, dengan indikator sasaran : - SKPD menerapkan SPM; - SKPD memiliki SOP. 2. Meningkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan, dengan indikator sasaran : - Pelaksanaan pembangunan tepat waktu; - Pelaporan dan evaluasi yang akuntabel (LPJK, LKPJ, ILPPD dan LAKIP) tepat waktu; - Pengawasan dan tindaklanjut temuan. 3. Meningkatnya penatausahaan keuangan dan pengelolaan anggaran berbasis kinerja, dengan indikator sasaran : - Penyusunan APBD tepat waktu; - Peningkatan pendapatan daerah; - Menurunnya SiLPA; - Tertibnya administrasi asset. b. Tujuan kedua : Meningkatkan kualitas SDM Untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas SDM, maka sasaran yang ditetapkan adalah: 1. Meningkatnya kualitas pendidikan, dengan indikator sasaran :

14 - Tuntas wajib belajar 12 tahun; - Meningkatnya tingkat kelulusan siswa; - Meningkatnya rasio guru, murid dan ruang kelas; - Meningkatnya standar kompetensi guru; - Meningkatnya rata-rata lama sekolah; - Angka Melek Huruf; - Menurunnya angka Buta Huruf; - Meningkatnya APK dan; - Meningkatnya APM. 2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan indikator sasaran : - Meningkatnya Angka Harapan Hidup; - Menurunnya angka kematian ibu saat melahirkan; - Menurunnya angka kematian bayi; - Tingkat prevalence gizi anak (garis merah); - Penerapan PHBS. 3. Meningkatnya partisipasi KB, dengan indikator sasaran : - Peningkatan jumlah PUS aktif KB; - Laju pertumbuhan penduduk; - Tingkat pertumbuhan keluarga pra sejahtera. 4. Meningkatnya kuantitas dan kapabilitas aparatur, dengan indikator sasaran: - Recruitmen SDM aparatur; - Pendidikan dan pelatihan; - Pendidikan penjenjangan; - Reward and punishment. 5. Meningkatnya fungsi Rumah Sakit dan Puskesmas untuk menyelesaikan kasus pesakitan, dengan indikator sasaran : - Jumlah tenaga medis dan para medis; - Jumlah peralatan medis dan non medis; - Berkurangnya kasus rujukan.

15 6. Meningkatnya ketrampilan masyarakat, dengan indikator sasaran : - Jumlah petugas pendamping lapangan; - Jumlah masyarakat yang dilatih; - Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG). 7. Meningkatnya prestasi di bidang olahraga, seni budaya dan Iptek dengan indikator sasaran : - Prestasi bidang olahraga; - Prestasi ekonomi kreatif; - Prestasi bidang seni budaya. 8. Meningkatnya pembinaan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dengan indikator sasaran : - Jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB); - Berkurangnya PMKS. c. Tujuan ketiga : Meningkatkan pembinaan demokrasi dan supremasi hukum Untuk mencapai tujuan meningkatkan pembinaan demokrasi dan supremasi hukum, maka sasaran yang ditetatapkan adalah : 1. Terwujudnya kebebasan berpolitik, dengan indikator sasaran : - Pembinaan organisasi politik; - Jumlah organisasi politik. 2. Terwujudnya transparansi informasi, dengan indikator sasaran : - Peningkatan mitra jurnalistik; - Kelompok Informasi Masyarakat (KIM); - Media cetak dan elektonik; 3. Terwujudnya kebebasan berorganisasi, dengan indikator sasaran : - Jumlah organisasi kemasyarakatan; - Pembinaan organisasi masyarakat. 4. Meningkatnya wawasan kebangsaan, dengan indikator sasaran : - Pembinaan keagamaan;

16 - Cinta tanah air. d. Tujuan keempat : Meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat Untuk mencapai tujuan meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, maka sasaran yang ditetapkan adalah: 1. Menurunnya angka kriminalitas, dengan indikator sasaran: - Fasilitasi pendampingan kasus traficking; - Penyalah gunaan NAPZA (narkotik dan penggunaan zat aditif lainnya). 2. Meningkatnya pam swakarsa, dengan indikator sasaran : - Jumlah gardu siaga pengaman swakarsa. 3. Menurunnya pelanggaran PERDA, dengan indikator sasaran: - Penertiban perizinan; - Rekomendasi BKPRD. e. Tujuan kelima : Meningkatkan kemitraan dan kerjasama pembangunan Untuk mencapai tujuan meningkatkan kemitraan dan kerjasama pembangunan, maka sasaran yang ditetapkan adalah : 1. Meningkatnya kerjasama antar lembaga pemerintahan, dengan indikator sasaran : - Pengembangan kerjasama. 2. Meningkatnya kerjasama dengan dunia usaha dan anak rantau, dengan indikator sasaran: - Investasi Agenda Pengembangan Ekonomi Lokal Untuk Pro-Job, Pro-Poor dan Pro- Growth dengan Menerapkan Prinsip Partisipatif Agenda pengembangan ekonomi lokal untuk pro job, pro poor dan pro growth dengan menerapkan prinsip partisipatif meliputi 3 (tiga) tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

17 a. Tujuan pertama : Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal Untuk mencapai tujuan mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal, maka sasaran yang ditetapkan adalah : 1. Meningkatnya pekonomian masyarakat, dengan indikator sasaran : - Laju pertumbuhan ekonomi; - Pendapatan perkapita; - Indeks Pembangunan Manusia (IPM); - Tingkat kemiskinan; - Tingkat pengangguran terbuka. b. Tujuan kedua : Mengembangkan dunia usaha Untuk mencapai tujuan mengembangkan dunia usaha, maka sasaran yang ditetapkan adalah: 1. Meningkatnya lembaga pembiayaan, dengan indikator sasaran : - Jumlah lembaga keuangan. 2. Meningkatnya wirausaha, dengan indikator sasaran : - Jumlah wirausaha; - Fasilitasi wirausaha; - Jumlah petugas pendamping. 3. Terbentuknya badan usaha, dengan indikator sasaran : - Jumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); - Jumlah usaha dalam bentuk kerjasama. c. Tujuan ketiga : Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat Untuk mencapai tujuan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, maka sasaran yang ditetapkan adalah : 1. Meningkatnya ketersediaan pangan, dengan indikator sasaran : - Luas areal; - Produksi pangan; - Produksi perikanan;

18 - Produksi peternakan; - Produksi perkebunan; - Diversifikasi pangan. 2.Meningkatnya kesejahteraan petani, dengan indikator sasaran : - Nilai tukar petani; - Jumlah kelompok usaha tani; - Jumlah subsidi/fasilitasi. d. Tujuan keempat : Meningkatkan produktivitas masyarakat Untuk mencapai tujuan meningkatkan produktivitas masyarakat, maka sasaran yang ditetapkan adalah : 1. Meningkatnya industri kerajinan yang mendukung sektor pariwisata, dengan indikator sasaran : - Fasilitasi industri kerajinan; - Penyerapan tenaga kerja. 2. Meningkatnya pertumbuhan industri makanan dan minuman, dengan indikator sasaran : - Fasilitasi industri makanan dan minuman; - Penyerapan tenaga kerja. 3. Meningkatnya industri kecil dan menengah, dengan indikator sasaran : - Fasilitasi industri kecil dan menengah; - Penyerapan tenaga kerja Agenda Pemantapan Infrstruktur dan Pengembangan Konservasi SDA Untuk Meningkatkan Industri Pariwisata Agenda pemantapan infrstruktur dan pengembangan konservasi SDA untuk meningkatkan industri pariwisata meliputi 3 (tiga) tujuan yang hendak dicapai yaitu : a. Tujuan pertama : Meningkatkan kualitas infrastruktur

19 Untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas infrsastruktur, maka sasaran yang ditetapkan adalah : 1. Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan, dengan indikator sasaran : - Tingkat kemantapan jalan; - Tingkat kemantapan jembatan. 2. Meningkatnya kualitas sumber daya air, dengan indikator sasaran : - Irigasi; - Air mikro; - Penataan sungai; - Penataan pantai; - Konservasi DTA (Chactment Area); - Sarana air bersih. 3. Meningkatnya sarana dan prasarana fasilitas umum, dengan indikator sasaran : - Sarana dan prasarana perkantoran yang berstandar; - Sarana dan prasarana pasar; - Sarana dan prasarana perhubungan dan komunikasi; - Sarana dan prasarana perikanan; - Sarana dan prasarana pertanian; - Sarana dan prasarana pendidikan - Sarana dan prasarana kesehatan; - Sarana dan prasarana sanggar seni dan budaya; - Sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja (BLK); - Sarana dan prasarana olahraga; - Sarana dan prasarana panti sosial; - Sarana dan prasarana peternakan; - Sarana dan prasarana Dekranasda; - Sarana dan prasarana lingkungan hidup; - Sarana dan prasarana kebersihan dan persampahan;

20 - Sarana dan prasarana pemadam kebakaran; - Sarana dan prasarana ketenagalistrikan dan energi; - Sarana dan prasarana ke-pu-an. b. Tujuan kedua : Meningkatkan pengelolaan dan konservasi SDA Untuk mencapai tujuan meningkatkan pengelolaan dan konservasi SDA, maka sasaran yang ditetapkan adalah : 1. Meningkatnya pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana, dengan indikator sasaran : - Ruang Terbuka Hijau (RTH); - Peralatan peringatan dini bencana; - Pencegahan dan penanggulangan bencana; - Reboisasi dan penghijauan; - Konservasi tanah. 2. Terwujudnya pemanfaatan ruang sesuai RTRW, dengan indikator sasaran : - Regulasi pemanfaatan ruang; - Pemetaan kawasan rawan bencana; - Pengembangan kawasan strategis daerah; - Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang. c. Tujuan ketiga : Meningkatkan industri pariwisata Untuk mencapai tujuan meningkatkan industri pariwisata, maka sasaran yang ditetapkan adalah : 1. Meningkatnya kunjungan wisata, dengan indikator sasaran : - Jumlah wisatawan; - Kelompok sadar wisata; - Lama tinggal wisatawan. 2. Meningkatnya pelestarian dan pengembangan seni dan budaya, dengan indikator sasaran: - Jumlah kelompok seni dan budaya;

21 - Jumlah inovasi seni dan budaya; - Fasilitasi seni dan budaya. 3. Meningkatnya pelestarian dan pengembangan destinasi, dengan indikator sasaran : - Jumlah destinasi unggulan; - Jumlah inovasi destinasi; - Penyerapan tenaga kerja; - Fasilitas pendukung destinasi Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah (RKED) Kabupaten Samosir Tahun 2012 Pada tahun 2012, kebijakan ekonomi diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui pengembangan potensi lokal serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam rangka mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi demi tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Samosir diarahkan pada peningkatan nilai tambah segenap sumber daya ekonomi melalui pengembangan pariwisata, agribisnis, kerajinan, jasa, pertanian, perikanan dan peternakan yang didukung oleh pengembangan dunia usaha, infrastruktur, investasi dan keuangan daerah. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas dilakukan melalui pengembangan pariwisata dan pertanian dan penguatan sisi hilir untuk meningkatkan nilai tambah dan produktivitas baik di kegiatan agribisnis maupun industri pengolahan. Peningkatan kemitraan antar usaha kecil dan menengah dan jejaringnya merupakan kekuatan penggerak pertumbuhan ekonomi. Penguasaan teknologi informasi yang didukung pembangunan infrastruktur wilayah yang strategis merupakan upaya akselerasi perwujudan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan akan meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi perdesaan Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Samosir Tahun 2012, III-86 (Rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan daerah)

22 Tabel 2.3 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Samosir NO. FAKTOR REALISASI PROYEKSI Pertumbuhan ekonomi 5,10 5,58 6,33 6,57 - PDRB ADHB PDRB ADHK Tingkat inflasi 11,30 10,36 10,00 9,95 4 Struktur PDRB pendekatan produksi atau sektoral 1. Pertanian 60,65 60,42 59,70 59,16 2. Pertambangan dan 0,06 0,06 0,06 0,06 Penggalian 3. Industri Pengolahan 1,43 1,41 1,35 1,34 4. Listrik, gas dan air 0,15 0,16 0,15 0,16 bersih 5. Konstruksi 0,31 0,32 0,34 0,35 6. Perdagangan, hotel 9,73 9,39 9,81 9,82 dan restoran 7. Pengangkutan dan 1,20 1,22 1,21 1,23 komunikasi 8. Keuangan, persewaan 2,24 24,79 2,19 2,12 dan jasa perusahaan 9. Jasa-jasa 24,23 24,79 25,18 25,76 5 Tingkat Investasi , , , ,84 Sumber: Samosir dalam Angka

23 2.2.5 Tantangan Perekonomian Daerah Tahun 2012 Perekonomian Kabupaten Samosir baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh fenomena-fenomena yang berkembang saat ini dan yang akan datang, baik pada tatanan perkembangan lingkungan eksternal maupun internal. Perkembangan lingkungan eksternal perekonomian Kabupaten Samosir sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah Propinsi dan Nasional bahkan turut dipengaruhi kondisi perekonomian Internasional(global) sebagaimana pada saat ini terjadi krisis global yang dimulai dari Amerika Serikat. Berdasarkan kondisi tersebut, faktor eksternal yang mempengaruhi perekonomian Kabupaten Samosir pada Tahun 2012 diperkirakan adalah: pertama, kelangkaan pupuk bersubsidi dan non subsidi pemerintah yang terjadi saat musim tanam akan menurunkan hasil produksi pertanian, hal ini akan mengakibatkan terjadinya ketergantungan pangan terhadap produk dari luar (impor); Kedua, terjadinya krisis ekonomi global, dimana hal ini akan sangat berdampak terhadap perekonomian nasional dan daerah. Ketiga, makin beratnya beban pemerintah dalam penyediaan subsidi komoditas seperti energi dan pangan serta produk lainnya akan menuntut peran daerah semakin besar dalam pengelolaan pembangunan daerahnya termasuk untuk mengatasi rawan pangan dengan menggalakkan peningkatan produksi dan konsumsi pangan lokal; Keempat, Pemerintah daerah akan mengalami kesulitan dalam mendatangkan investor mengingat krisis global yang berkepanjangan; Kelima, makin tingginya desakan implementasi pembangunan yang berkelanjutan serta ramah lingkungan; Keenam, regulasi perekonomian nasional dan alokasi anggaran pusat masih belum sebanding dengan biaya yang akan digunakan untuk pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Samosir. Sedangkan faktor internal yang akan mempengaruhi perekonomian Kabupaten Samosir untuk Tahun 2012 diperkirakan adalah Pertama, persentase belanja Tidak Langsung terhadap Belanja Langsung diperkirakan akan meningkat karena kebijakan pemerintah pusat yang menaikkan gai PNS/CPNS serta penerimaan CPNS sebanyak 227 orang, sementara transfer dari pusat tidak signifikan pertambahannya; Kedua, Minimnya sarana dan prasarana perkantoran yang akan digunakan pemerintah daerah dalam melaksanakan pelayanan: Ketiga, masih banyaknya sarana prasarana umum yang harus dibenahi dan dibangun demi tercapainya visi dan misi RPJM-D yang ditetapkan; Keempat, kurang siapnya aparat pemerintah desa untuk ikut memacu pembangunan; Kelima, banyaknya masyarakat yang belum menyadari arti pembangunan yang dilaksanakan pemerintah sehingga sering menjadi kendala dalam pelaksanaan pembangunan dilapangan dan hal ini juga sering menyebabkan adanya beberapa kegiatan yang harus dirubah dari rencana sebelumnya Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Samosir Tahun 2012, III-88 (Prioritas dan sarana pembangunan daerah)

24 2.2.6 Prioritas Pembangunan Daerah Dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Samosir menjadi Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan Yang Inovatif 2015, 29 maka ditetapkan 14 (empat belas) prioritas pembangunan Kabupaten Samosir tahun 2012 yaitu : 1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola; 2. Pendidikan; 3. Kesehatan; 4. Pariwisata dan Budaya; 5. Ketahanan Pangan; 6. Penanggulangan Kemiskinan; 7. Pengembangan Infrastruktur; 8. Pelestarian Lingkungan; 9. Pembangunan Perdesaan; 10. Pemberdayaan Masyarakat; 11. Penanggulangan Bencana; 12. Penanaman Modal; 13. Pengembangan Ekonomi Kreatif; 14. Pembinaan Pemuda dan Olah raga Pagu Indikatif Dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 ini, total anggaran belanja langsung yang dibutuhkan untuk pelaksanaan usulan program dan kegiatan dari seluruh SKPD adalah sebesar Rp ,00 (dua ratus sebelas milyar delapan ratus dua belas juta enam ratus tujuh puluh enam ribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh rupiah). Belanja ini akan dijelaskan pada tabel 5.1. yaitu pagu indikatif belanja langsung masing-masing SKPD tahun 2011 dan rencana tahun Ibid., IV-95

25 serta tabel 5.2. yaitu rencana program dan kegiatan SKPD Kabupaten Samosir tahun Tabel 2.4 Pagu Indikatif Belanja Langsung Masing-Masing SKPD Kabupaten Samosir Tahun 2011 dan Rencana Tahun 2012 Belanja Langsung (Rp) No Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Unit sekolah SMP/SMA/SMK Dinas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Dinas Pekerjaan Umum Dinas Tata Ruang, Permukiman, Kebersihan dan Pertamanan 7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 8 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 9 Badan Lingkungan Hidup, Penelitian dan Pengembangan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kantor Keluarga Berencana Dinas Sosial, Tenaga Kerja, Pemuda dan Olah Raga 13 Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan 14 Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Samosir Tahun 2012, V-101 (Rencana program dan kegiatan prioritas daerah)

26 16 Satuan Polisi Pamong Praja DPRD KDH dan WKDH Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah 22 Inspektorat Kabupaten Kantor Kecamatan Pangururan Kantor Kecamatan Simanindo Kantor Kecamatan Palipi Kantor Kecamatan Nainggolan Kantor Kecamatan Onan Runggu Kantor Kecamatan Ronggur Nihuta Kantor Kecamatan Sianjur Mulamula Kantor Kecamatan Harian Kantor Kecamatan Sitiotio Badan Kepegawaian Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Otonomi Desa 35 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan 37 Dinas Kehutanan dan Perkebunan UPTD Kebun Raya Samosir Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya JUMLAH Sumber: Samosir dalam Angka

MANDIRI, DAN BERDAYA SAING BERBASIS PADA PARIWISATA DAN PERTANIAN

MANDIRI, DAN BERDAYA SAING BERBASIS PADA PARIWISATA DAN PERTANIAN Drs. RAPIDIN SIMBOLON,MM & Ir. JUANG SINAGA VISI DAN MISI SERTA TUJUAN DAN SASARAN KABUPATEN SAMOSIR 2015 2020 I. VISI: Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana Kabupaten Samosir diwujudnyatakan agar

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005-2025

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 0 TAHUN 204 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 203-208 PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat

Lebih terperinci

Pendahuluan. Latar Belakang

Pendahuluan. Latar Belakang Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Pemerintah Kabupaten Wakatobi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Wakatobi memiliki potensi kelautan dan perikanan serta potensi wisata bahari yang menjadi daerah tujuan wisatawan nusantara dan mancanegara. Potensi tersebut

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 6 2009 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah PAPARAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 Bekasi, 18 Maret 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. PEDOMAN TRANSISI Walaupun masa jabatan Walikota Lubuklinggau periode 2013 2018 akan berakhir pada bulan Pebruari 2018, namun pelaksanaan RPJMD Kota Lubuklinggau

Lebih terperinci

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

disampaikan oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah

disampaikan oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah disampaikan oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah Disampaikan pada acara FORUM GABUNGAN SKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan

Bab I Pendahuluan. Pendahuluan Bab I Pendahuluan LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR TAHUN 2012 TANGGAL JUNI 2012 Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima)

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G Design by (BAPPEDA) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura, 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN III) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB VII P E N U T U P

BAB VII P E N U T U P BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016 BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggungjawab telah menjadi tuntutan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah memiliki hak dan kewenangan dalam mengelola

Lebih terperinci

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang

Lebih terperinci

Rencana Kerja (RENJA ) 2015

Rencana Kerja (RENJA ) 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang - Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN) yang telah dijabarkan secara teknis dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO Rancangan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan prioritas merupakan uraian rinci yang menjelaskan nama program, nama kegiatan, indikator keluaran (output) kegiatan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Ringkasan/Ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016 disusun dengan mengacu Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir

Lebih terperinci

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2 Penyampaian LKPJ Walikota Bandung Tahun 2012, merupakan wujud akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR ISI i

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 BAB 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci