Volume 07, Nomor 02, Desember Kata Kunci: Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Talking Stick
|
|
- Suhendra Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Volume 07, Nomor 02, Desember 2016 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Siswa terhadap Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW melalui Metode Talking Stick di Kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo Abstrak: Dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), siswa kelas III MI Nahdatul Ulama Sumokali Sidoarjo mengalami kesulitan dalam memahami materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Adanya perbedaan karakteristik siswa juga menjadi masalah ketika guru menggunakan metode yang kurang tepat dalam proses pembelajaran. Terlebih jika kreativitas guru dalam mengelola kelas juga kurang. Adapun permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman siswa terhadap materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad Saw melalui metode Talking Stick di kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo. Metode Talking Stick merupakan sebuah metode yang mendorong siswa untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya dalam sebuah form. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 1 siklus dengan empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non tes dengan bentuk tes lisan. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum menggunakan metode Talking Stick dengan setelah menggunakan metode ini. Sebelum penerapan metode ini, siswa yang memiliki kemampuan pemahaman terhadap materi tersebut sebesar 35%. Sedangkan pada siklus I, dengan menggunakan metode Talking Stick, kemampuan pemahaman siswa mencapai 70% dari jumlah siswa. Kata Kunci: Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Talking Stick PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu cara untuk memajukan suatu negara menjadi lebih baik. Dengan adanya pendidikan yang baik, maka akan tercipta
2 Siti Ma rufah - Rohmawati generasi muda bangsa yang dapat membuat perubahan bagi negaranya. Pencapaian tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan pengajaran guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang baik seharusnya dapat meningkatkan keaktifan siswa, kreativitas dan semangat peserta didik dalam belajar. Untuk mencapai semua itu, guru berperan penting dalam kesuksesan pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu menguasai bahan ajar serta metode-metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Faktanya, banyak guru yang masih menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran tanpa memerhatikan karakteristik materi yang diajarkan. Salah satu mata pelajaran yang sering menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran yaitu Sejarah Kebudayaan Islam. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata pelajaran yang berbasis keagamaan. Mata pelajaran ini sudah diterapkan sejak dasar, yaitu di kelas III Madrasah Ibtidaiyah. Mata pelajaran SKI dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, menghayati sejarah Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui bimbingan, pengajaran keteladanan dan pembiasaan. Namun dalam praktiknya, pembelajaran SKI sering menghadapi berbagai kendala, yaitu guru kurang berinovasi dalam pengembangan metode dan media pembelajaran, guru juga kurang memotivasi peserta didik agar antusias mengikuti pembelajaran, di samping itu alokasi waktu yang disediakan terbatas dengan muatan materi yang begitu padat dan penting. Pembelajaran SKI di kelas III MI Nahdhatul Ulama Sumokali Sidoarjo juga menghadapi berbagai kendala. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Ma rufah, guru kelas III, pada tanggal 8 April 2015, yang menyatakan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran SKI adalah sebagian besar siswa belum memahami materi materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan data evaluasi belajar siswa, siswa yang tuntas belajar dalam materi materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW pada mata pelajaran SKI sebanyak 35% dan yang belum tuntas sebanyak 65%. Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk mencari langkah tindakan yang diyakini mampu mengatasi persoalan di atas dengan melakukan penelitian berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW melalui Metode Talking Stick di Kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman siswa terhadap materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW melalui metode Talking Stick di kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman siswa terhadap materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW melalui metode Talking Stick di kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo. 276 Jurnal
3 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking Stick Penelitian ini diharapkan akan memberikan konstribusi bagi guru, yaitu dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang pendidikan dengan memperoleh metode pembelajaran yang dapat mendorong keaktifan siswa dalam pembelajaran materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW pada mata pelajaran SKI. Bagi siswa, dapat lebih mudah menerima dan memahami informasi yang diberikan dan mendorong antusiasme siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Bagi sekolah, memberikan kontribusi dalam rangka perbaikan proses pembelajaran. KERANGKA KONSEPTUAL Kemampuan Pemahaman Pemahaman (understanding) adalah bagaimana seseorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan (Suparman, 2012: 80). Pemahaman individu juga diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengerti, memahami individu lain. Pemahaman individu oleh Aiken diartikan sebagai Appraising the presence or magnitude of one or more personal characteristic. Assesing human behavior and metal processes include such procedures as obserations, intervies, rating scale, check list, inventories, projective techniques, and tests. Pemahaman atau penilaian tersebut dimaksudkan untuk membantu pengembangan potensi yang ada pada diri suatu individu, pengembangan kemampuan berpikirnya, karakter kepribadiannya, dan tingkah lakunya. Winkel dan Mukhtar (Sudaryono, 2012: 44) mengemukakan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat; mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Dengan demikian pemahaman individu adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengerti dan memahami individu-individu lain. Dalam konteks pembelajaran, kemampuan pemahaman yang harus dimiliki oleh seorang siswa dimaksudkan untuk mendorong siswa agar memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat memanfaatkan isinya. Menurut Daryanto (2008: 106) kemampuan pemahaman dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu: 1) menerjemahkan (translation), pengalihan dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya, 2) menginterpretasi (interpretation), kemampuan ini lebih luas daripada menerjemahkan, ini adalah kemampuan untuk mengenal dan memahami, 3) mengekstrapolasi (extrapolation), memiliki makna lebih tinggi dari menerjemahkan dan menafsirkan, yang menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi. Jurnal 277
4 Siti Ma rufah - Rohmawati Definisi tentang pemahaman juga dikemukakan oleh Benjamin S. Bloom (Sudijono, 2009: 50) yang mengatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-kata sendiri. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat, memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain. Dengan kata lain, memahami adalah mengerti tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-kata sendiri. Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah secara etimologi dapat ditelusuri dari asal kata Arab syajarah artinya pohon. Dalam bahasa asing lainnya peristiwa sejarah disebut histore (Perancis), geschicte (Jerman) dan masih banyak lagi. Sejarah menurut istilah adalah suatu yang tersusun dari serangkaian peristiwa masa lampau, keseluruhan pengalaman manusia dan sejarah sebagai suatu cara yang diubah-ubah, dijabarkan dan dianalisa. Sejarah memberikan pemahaman tentang arti masa lampau dan tentang suatu peristiwa. Menurut M. Hanafi, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, keteladanan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Dalam Permenag No. 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, disebutkan bahwa mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan diantaranya yaitu, 1) membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam, 2) membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan, 3) melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada 278 Jurnal
5 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking Stick pendekatan ilmiah, 4) menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau, 5) mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Metode Talking Stick Talking Stick (tongkat berbicara) adalah metode yang digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku). Kini metode itu sudah digunakan sebagai metode pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas (Huda: 2013, ). Sebagaimana namanya, Talking Stick merupakan metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya. Kegiatan ini diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. Dalam penerapan metode Talking Stick, guru meminta siswa membuat lingkaran besar. Anak-anak diharap berdiri dan membuat lingkaran. Metode ini cocok digunakan untuk semua kelas dan semua tingkatan umur. Adapun sintak metode Talking Stick adalah sebagai berikut: 1) guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ±20 cm, 2) guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pembelajaran, 3) setelah selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan siswa menutup isi bacaan, 4) guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru, 5) guru memberikan kesimpulan, 6) guru melakukan evaluasi/penilaian, 7) guru menutup pelajaran. Metode ini memberikan kontribusi positif dalam pembelajaran untuk melatih keterampilan peserta didik dalam membaca dan memahami materi dengan cepat dan mengajak mereka untuk selalu siap dalam situasi apapun. Di sisi lain, bagi siswa yang secara emosional belum terlatih berbicara di hadapan guru, metode ini masih sulit dipraktikkan. Jurnal 279
6 Siti Ma rufah - Rohmawati METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo pada tanggal 8 Mei Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo tahun ajaran , dengan jumlah siswa sebanyak 18 orang, 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan variabel penerapan metode Talking Stick untuk meningkatkan kemampuan memahami sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW di kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nahdhatul Ulama Sumokali Sidoarjo. Pada penelitian tersebut terdapat beberapa variabel sebagai berikut: 1) variabel input: siswa kelas III MI Nadlatul Ulama Sumokali Sidoarjo, 2) variabel proses: penerapan metode Talking Stick, 3) variabel output: hasil kemampuan memahami pada materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin, yang digambarkan dalam bentuk spiral. Model kurt lewin memiliki 4 langkah pokok, yaitu: 1) perencanaan (planning), pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pelajaran (RPP), Lembar bacaan, soal post-test dan mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, 2) tindakan (acting), merupakan tahap implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode Talking Stick, mencakup rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup, 3) observasi (observing), pada tahap ini guru sebagai patner melakukan pengamatan (observing). Hal-hal yang diamati dalam proses observing adalah perilaku siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengamati kemampuan memahami tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang dalam RPP, dan 4) refleksi (reflecting), pada tahap ini peneliti mengidentifikasi pencatatan hasil observasi dan mencatat kelemahan kelamahan yang perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. Keempat langkah tersebut digambarkan seperti bagan berikut: 280 Jurnal
7 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking Stick Gambar 1: Alur PTK Model Kurt Lewin Kriteria Keberhasilan Tindakan Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki PBM dikelas. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditentikan dalam satu kompetensi dasar berkisar antara 0%-100%. Kriteria untuk masing-masing indikator 80% dengan pemerolehan nilai 75 Teknik Pengumpulan Data Untuk memeroleh data yang valid, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: 1) wawancara, 2) observasi, dan 3) non tes. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi saat mengajar dan mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam memahami materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW pada mata pelajaran SKI. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran. Teknik yang ke dua, observasi, digunakan peneliti untuk pengumpulan data mengenai aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dan penerapan materi dengan menggunakan metode Talking Stick yang dilaksanakan guru dan peneliti. Teknik non tes, adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah contoh perilaku. Tes ini digunakan peneliti untuk memeroleh data tentang kemampuan pemahaman siswa kelas III materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW sebelum dan sesudah adanya tindakan perbaikan yang menggunakan metode Talking Stick. Jurnal 281
8 Siti Ma rufah - Rohmawati Analisis Data Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana untuk mengukur ketuntasan belajar secara perorangan dan klasikal. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: P= Σ Siswa yang tuntas belajar x100% Σ Siswa Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan: Dengan menggunakan metode Talking Stick maka kemampuan pemahaman siswa terhadap pelajaran SKI akan meningkat. HASIL ANALISIS DATA Siklus 1 Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pelajaran (RPP), Lembar bacaan, soal post-test dan mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. Pada tahap selanjutnya, pelaksanaan, peneliti yang berperan sebagai guru melakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Kegiatan awal: 1) peserta didik menjawab salam yang diucapkan oleh guru dan memulai pelajaran dengan berdoa bersama, 2) memeriksa kehadiran peserta didik,3) guru memotivasi siswa dengan melakukan ice breaking, 4) guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi sebelumnya dan mengaitkan materi hari ini dengan pengalaman yang dimiliki oleh siswa, 5) guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu: a) peserta didik mampu mengidentifikasi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW, b) peserta didik mampu menceritakan sejarah kelahiran dan silsilah Nabi Muhammad SAW, c) menumbuhkan motivasi dan minat untuk meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam khususnya pada materi sejarah kelahiran dan silsilah Nabi Muhammad SAW. Pada kegiatan inti pembelajaran, alur pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1) guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20cm 2) siswa diminta mengatur tempat duduk menjadi lingkaran besar, 3) guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari yaitu sejarah kelahiran dan silsilah Nabi Muhammad SAW kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi pembelajaran. Hamper seluruh siswa mau membaca materi yang akan dibahas, 4) guru mempersilahkan siswa untuk menutup isi bacaan, 5) guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa dan bernyanyi, setelah itu memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian 282 Jurnal
9 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking Stick untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. Pada awalnya, beberapa siswa tidak mau menjawab pertanyaan yang diberikan, tetapi karena media tongkat ada di tangan mereka, mau tidak mau, siswa yang bersangkutan menjawab pertanyaan yang diberikan, 6) memberi tepuk tangan dan nilai tambahan kepada peserta didik yang menjawab soal dengan benar dan memberi nilai kepada peserta didik yang aktif menjawab pertanyaan. Beberapa siswa yang jawabannya masih salah, guru membimbing siswa tersebut agar rajin belajar lagi, 7) guru memberi penguatan materi Kegiatan penutup dideskripsikan sebagai berikut: 1) peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dibahas, 2) guru melakukan umpan balik atas materi yang telah dipelajari, 3) guru memberikan refleksi atas materi yang dipelajari hari ini, 4) guru memberikan tugas rumah pada siswa, 5) guru mengakhiri pelajaran dengan membaca Hamdalah dan dilanjutkan doa secara bersama-sama, 6) guru mengucapkan salam. Seluruh kegiatan penutup diikuti siswa dengan baik. Adapun hasil dari post-test materi sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW setelah menerapkan metode Talking Stick diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 1: Rekapitulasi Hasil Tes Siswa pada Materi Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW di Kelas III MI Nadhlatul Ulama Sumokali Sidoarjo No. KKM Nilai Tuntas Tidak Tuntas anak anak Dari tabel tersebut, diketahui bahwa jumlah siswa yang memeroleh nilai di atas 75 adalah 14 anak. Dengan demikian, prosentase siswa yang telah tuntas belajar adalah 77%, di atas criteria indicator ketercapaian yang ditetapkan. PEMBAHASAN Penelitian ini dilatarbelakangi dari kondisi siswa yang cenderung pasif dalam mengungkapkan gagasan, pendapat dan ide-idenya dalam proses pembelajaran SKI pada materi sejarah dan silsilah Nabi Muhammad SAW. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kemampuan pemahaman siswa kelas III MI Nadhlatul Ulama Sumokali Sidoarjo masih belum terasah. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan mutu kualitas pembelajaran melalui metode Talking Stick. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penelitian ini dilaksanakan ada peningkatan pemerolehan nilai rata-rata siswa dengan ketuntasan klasikal sebesar 77%. Dengan demikian upaya meningkatkan pemahaman konsep melalui metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi sejarah dan silsilah Nabi Muhammad SAW pada mata pelajaran SKI di kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo. Jurnal 283
10 Siti Ma rufah - Rohmawati PENUTUP Kesimpulan Pembelajaran dengan metode Talking Stick memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi sejarah dan silsilah Nabi Muhammad SAW pada mata pelajaran SKI di kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo. Hal ini diindikasikan dengan meningkatnya prosentase ketuntasan belajar siswa dari pra siklus sebesar 35% menjadi 77% pada siklus I. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 42%. Saran Adapun saran yang hendak disampaikan antara lain 1) kepala sekolah perlu memotivasi dan memfasilitasi guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang variatif, 2) guru diharapkan tidak hanya terpaku pada satu model pembelajaran dan tidak hanya fokus pada hasil belajar kognitif saja tetapi harus mengembangkan kemampuan sosial siswa, 3) Penelitian lebih lanjut pada tingkat kelas atau materi yang berbeda perlu dilakukan. 284 Jurnal
11 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking Stick DAFTAR PUSTAKA Huda M Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Nata, Abuddin Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos. Rohmat Penelitian Tindakan Kelas dengan Media. Semarang: Rineka Cipta. Suparman, Atwi Desain Intruksional. Jakarta: Eirlangga. Subagyo, Joko Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Wiriaatmadja, Richiati Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Jurnal 285
BAB I PENDAHULUAN. berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal usul perkembangan, peranan
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Minat Belajar Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya
Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Upaya Meningkatkan Minat Belajar Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya Abstrak: Minat siswa
Lebih terperinciVolume 07, Nomor 01, Juni 2016
Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Sebab-Sebab Fathul Makkah dengan Menggunakan Metode Talking Stick di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya Abstrak:
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rasulullah lahir hingga wafat sampai diteruskan oleh para sahabatsahabatnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah kebudayaan islam merupakan salah satu dari mata pelajaran agama islam yang diajarkan dari jenjang pendidikan madrasah ibtidaiyah hingga madrasah aliyah, yang
Lebih terperinciVolume 07, Nomor 01, Juni 2016
Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Peningkatan Keterampilan Membaca dalam Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan Menggunakan Strategi Information search bagi Siswa Kelas IV MI Mambaul Ulum Krian Sidoarjo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nabi Muhammad SAW, adapun guru yang mengajar mata pelajaran tersebut
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian kami lakukan di MINU Waru II Waru Sidoarjo, pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas IV materi tentang Isra Mi raj Nabi Muhammad
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap proses pembelajaran yang dilakukan guru harus mengarah pada peningkatan prestasi belajar yang optimal, tak terkecuali pada proses pembelajaran Sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40 Metode yang digunakan pada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan
BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 1. Atau bisa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pendidikan formal yang berada di Desa Durungbanjar Kecamatan Candi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. pendidikan formal yang berada di Desa Durungbanjar Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo, Madrasah ini berdiri pada tahun 1969. Madrasah bertingkat, dan juga memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Arab tentang Shalat Jum at melalui Metode Cooperative Script pada Siswa Kelas IV MI Nadhatul Ulama Sumokali Sidoarjo
Volume 07, Nomor 02, Desember 2016 Peningkatan Keterampilan Menulis Arab tentang Shalat Jum at melalui Metode Cooperative Script pada Siswa Kelas IV MI Nadhatul Ulama Sumokali Sidoarjo Abstarak: Penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.
35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran
Lebih terperinciVolume 07, Nomor 02, Desember 2016
Volume 07, Nomor 02, Desember 2016 Peningkatan Keterampilan Demonstrasi Materi Luqhata pada Mata Pelajaran Fiqih melalui Metode Modeling the Way Siswa Kelas VI-B MI At-Taqwa Kebonagung Sukodono Sidoarjo
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa
28 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan
40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas atau classroom action research, karena digunakan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkankurangnya minat untuk mempelajari mata pelajaran sejarah. kebudayaan Islam,dan rendahnya prestasi belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untuk dipelajari indikasinya dapat dilihat dari hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas sudah lebih dari sepuluh tahun dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK di artikan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode penelitian Metode adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 34 Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih dalam penelitian ini sebab penulis ingin meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
30 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengikuti model Kurt Lewin karena lebih menitikberatkan dengan membuat angket
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran Cooperative Tipe Talking Stick dan CIRC a. Pengertian model pembelajaran Cooperative tipe Talking Stick Cooperative learning adalah belajar yang
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Membaca Surat-Surat Pendek melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo
Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Peningkatan Keterampilan Membaca Surat-Surat Pendek melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo Abstrak: Latar belakang
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)
35 BAB III PROSEDUR PENELITAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin dengan pendekatan kualitatif. Model Kurt Lewin itu dalam siklus terdiri
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu usaha pencermatan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi bangsa yang dapat membuat bangga negaranya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah cara untuk memajukan suatu negara menjadi lebih baik. Dengan adanya pendidikan yang baik, maka akan tercipta generasi bangsa yang dapat membuat
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas (PTK). Alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (PTK). Alasan peneliti memilih penelitian tindakan kelas karena
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu penelitian yang di lakukan oleh guru di kelas secara
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut
40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 32 Metode yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),
34 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin dengan pendekatan kualitatif. Model Kurt Lewin itu dalam siklus terdiri
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
20 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menghadirkan suatu perkembangan bidang penelitian tindakan yang mengarahkan mengidentifikasian karakteristik kebutuhan pragmatisndari
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian memiliki makna dengan teknik penelitian, yakni merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan
Lebih terperinciBAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom
A. Metode Penelitian BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom action research atau
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu
31 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan PTK (Penelitian Tindakan kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk
BAB III PROSEDUR PTK A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pemebelajaran
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu masalah untuk mencari bukti dalam penelitian tersebut. Seperti
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP Sofrowati Inayatun 148620600123/Semester 6/A2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah meliputi al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah Kebudayaaan Islam. 1 Perbedaannya dengan
Lebih terperinciPenerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan
Penerapan Strategi Pembelajaran Time Token untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas V MI Miftahul Huda Lamongan WAHIDAH PUSPA DINA Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas baik akan mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas baik
Lebih terperinciBAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
43 BAB III Metode dan Rencana Penelitian A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, karena dalam penelitian ini
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin, yaitu yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di MI Hidayatul Mubtadiin Wates Sumbergempol Tulungagung. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research disini juga akan dipaparkan langkah langkah Penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN Machful Indra Kurniawan Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo machful.indra.k@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Kunandar dalam bukunya Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 25 Metode yang digunakan
Lebih terperinci2010, hlm Saminanto, Ayo Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Rasail,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kata ini terambil dari bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). PTK ini juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asesmen dalam pembelajaran adalah suatu proses atau upaya untuk memperoleh sejumlah informasi mengenai perkembangan siswa selama kegiatan pembelajaran sebagai
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action Research,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator
23 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal antara lain: (1) rancangan penelitian, (2) setting penelitian, (3) subjek dan objek penelitian, (4) prosedur penelitian, (5) metode pengumpulan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Observasi Awal Penelitian tindakan dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 3 Februari 2016. Penelitian ini terdiri atas dua siklus. Sedangkan proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Maret April tahun 2012. dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi SD Binangun 02 Kecamatan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat
42 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian senantiasa dibutuhkan di dalam suatu penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
46 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21
36 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 20 PTK mempunyai karakteristik tersendiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang penigkatan pemahaman materi mempertahankan keutuhan NKRI dengan menggunakan metode Mind Mapping pada mata pelajaran PKn kelas V di MI Nurul Islam
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dapat diartikan sebagai proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul Islamiyah Kota Banjarbaru. Subyek penelitian adalah siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK sudah
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Dan metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa inggris Classroom Action Research
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meneliti Kemampuan melakukan operasi hitung perkalian melalui media congklak materi tentang Operasi hitung Perkalian dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendiskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan bercerita peristiwa menyenangkan
Lebih terperinciPeningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya
Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya Danir SD Karya Thayyibah Baiya, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action),
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan strategi Giving Question and Getting Answer pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tentang penerapan metode Bamboo Dancing pada mata pelajaran Bahasa Arab materi al- Unwa>n untuk meningkatkan keterampilan berbicara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang digunakan berupa pelaksanaan strategi Practice-Rehearsal
Lebih terperinciLathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian
Lebih terperinci