Upaya Meningkatkan Minat Belajar Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Upaya Meningkatkan Minat Belajar Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya"

Transkripsi

1 Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Upaya Meningkatkan Minat Belajar Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya Abstrak: Minat siswa terhadap pelajaran pendidikan agama terutama SKI di SD darul Ulum Kebonsari Surabaya diketahui rendah yaitu sekitar 65% siswa memiliki minat belajar sedang. Hal ini terjadi karena salah satu kelemahan yaitu masih menerapkan cara lama (tradisional) dalam proses pembelajaran salah satunya yaitu proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini menjadi penting untuk diperbaiki karena akibat suasana kelas selama pembelajaran cenderung pasif, aktivitas siswa rendah, siswa cepat bosan dalam mengikuti pelajaran dapat mengakibatkan kurangnya minat belajar siswa pada pelajaran SKI. Hal tersebut membuat peneliti melakukan penelitian untuk membantu meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran SKI, karena dengan adanya minat atau perhatian siswa pada pelajaran yang diberikan maka isi dari materi pelajaran akan terserap dengan baik. Pada penelitian ini siswa melakukan diskusi kemudian menjawab pertanyaan dari guru melalui metode Talking Stick. Peneliti memilih menggunakan metode Talking Stick karena metode ini dapat melatih kerjasama, komunikasi, menyenangkan dan dapat menguji kesiapan siswa dalam situasi apapun. Setelah penelitian dilaksanakan diperoleh hasil bahwa penelitian menggunakan metode Talking Stick mengalami peningkatan minat belajar yang signifikan yaitu pra siklus sekitar 35% dari 34 siswa mempunyai minat belajar tinggi dan meningkat pada siklus 1 menjadi 70% dari 34 siswa memiliki minat belajar tinggi. Kata Kunci: Minat Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam, Talking Stick. PENDAHULUAN Minat siswa terhadap pelajaran pendidikan agama terutama SKI diakui sangat minim, mereka lebih suka dengan pelajaran berbasis tekhnologi dan informasi. Hal

2 Nafi ul Huda - Nadhifah Romadloni ini terjadi karena salah satu kelemahan pendidikan agama Islam yaitu masih menerapkan cara-cara lama (tradisional) dalam proses pembelajaran salah satunya yaitu proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered). Akibatnya suasana kelas selama pembelajaran cenderung pasif, aktivitas siswa rendah, siswa cepat bosan dalam mengikuti pelajaran. Sikap anak didik yang pasif inilah yang mengakibatkan kurangnya minat belajar mereka pada pelajaran Agama Islam terutama SKI. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Bapak Nafiul Huda sebagai guru pelajaran PAI di SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya, khususnya pada pembelajaran SKI siswa kelas IV, proses pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Dalam proses belajar mengajar, guru menjelaskan materi dengan metode ceramah. Dari proses pembelajaran tersebut, diketahui siswa memiliki minat yang rendah dengan pembelajaran SKI. Dari 34 siswa sekitar 65% siswa memiliki minat belajar sedang terhadap pelajaran SKI, hal ini dibuktikan saat akan dimulainya pembelajaran SKI terlihat ekspresi yang murung dan tidak mood. Pentingnya minat belajar siswa sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Minat atau perhatian siswa terhadap sesuatu merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh guru. Dengan adanya minat atau perhatian siswa kapada mata pelajaran yang kita berikan maka isi dari materi pelajaran akan terserap dengan baik. Sebaliknya tanpa adanya perhatian terhadap apa yang kita berikan dengan susah payah tidak akan didengar, apalagi disukai oleh siswa. Sejarah Kebudayaan Islam merupakan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah. Aspek Sejarah Kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Pentingnya mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam salah satunya adalah dapat membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam diharapkan siswa dapat mengetahui Sejarah Kebudayaan Islam sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya. Untuk itu hal yang dapat dilakukan oleh guru adalah menjadikan bahan pelajaran yang dapat menarik perhatian siswa serta keadaan atau situasi yang dapat menarik minat siswa. Untuk dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV pada pelajaran SKI di SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya, peneliti memilih menggunakan metode Talking Stcik karena metode ini adalah salah satu model cooperative learning, dimana siswa berkelompok sehingga dapat melatih kerjasama dan komunikasi, metode ini mampu menguji kesiapan siswa, melatih keterampilan dalam membaca dan memahami 118 Jurnal

3 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking stick materi pelajaran dengan cepat, selain itu metode ini juga menyenangkan karena dengan bantuan tongkat siswa dilatih untuk mengungkapkan pendapatnya dan mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apapun. Rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya: (1) Bagaimana penerapan metode Talking Stick dalam pembelajaran SKI kelas IV di SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya? (2) Bagaimana peningkatan minat belajar kelas IV SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya dalam pembelajaran SKI dengan metode Talking Stick? Setelah adanya latar belakang dan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui penerapan metode Talking Stick dalam pembelajaran SKI kelas IV di SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya; (2) Mengetahui peningkatan minat belajar kelas IV SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya dalam pembelajaran SKI dengan metode Talking Stick. Dengan adanya penelitian ini, diaharapkan hasilnya nanti akan memberikan konstribusi atau manfaat bagi beberapa pihak diantaranya: untuk guru, dapat menambah wawasan pengetahuan dalam bidang pendidikan dengan memperoleh metode pembelajaran yang sesuai untuk materi SKI. Untuk siswa, dapat membantu meningkatkan minat belajar dalam pelajaran SKI, sehingga siswa tidak merasa bosan dan bersifat aktif dalam menerima pelajaran. Untuk sekolah, memberikan kontribusi, khususnya dalam rangka perbaikan proses pembelajaran. KERANGKA KONSEPTUAL Minat Belajar Winkel. W menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa senang dan tertarik pada bidang/ hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel. W, 1983: 87). Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terusmenerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2003: 57). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minatpun berkurang (Hurlock, 1989: 76). Muhibbin Syah menyatakan Belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan menetapkan sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 1999: 102). Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseleruhan, sebagai hasil pengalaman seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Surya, 2004: 48). Jurnal 119

4 Nafi ul Huda - Nadhifah Romadloni Dari pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan minat belajar adalah kecenderungan hati atau keinginan terhadap sesuatu yang di sukai untuk sebuah perubahan yang lebih baik sebagai hasil dari sebuah proses pengalaman interaksi terhadap lingkungannya. Minat belajar memiliki arti aspek psikologis seorang (siswa) yang menampakkan diri dalam gejala untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran dalam berbagai aspeknya. Minat atau perhatian siswa terhadap sesuatu merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui oleh guru (Arikunto, 1990: ). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Seseorang akan berminat dalam belajar manakala ia dapat merasakan manfaat terhadap apa yang dipelajari, baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang dan dirasakan ada kesesuaian dengan kebutuhan yang sedang dihadapi, sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh berkembangnya minat maupun sebaliknya mematikan minat belajar adalah sebagai berikut: (1) Faktor inernal, yaitu faktor yang berada dalam diri siswa antara lain: (a) Kematangan, kematangan dalam diri siswa dipengaruhi oleh pertumbuhan mentalnya. Mengajarkan sesuatu pada siswa dapat dikatakan berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan dan potensi-potensi jasmani serta rohaninya telah matang untuk menerima hal yang baru; (b) Latihan dan ulangan, Oleh karena telah terlatih dan sering mengulangi sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki siswa dapat menjadi semakin dikuasai. Sebaliknya tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki dapat hilang atau berkurang. Oleh karena latihan dan seringkali mengalami sesuatu, maka seseorang dapat timbul minatnya pada sesuatu; (c) Motivasi, motivasi merupakan pendorong bagi siswa untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat mendorong seseorang, sehingga akhirnya orang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Tidak mungkin seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya jika ia tidak mengetahui betapa penting dan faedahnya hasil yang akan dicapai dari belajarnya bagi dirinya (Ngalim, 2006: ). (2) Faktor Eksternal, Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, antara lain: (a) Faktor guru, Seorang guru mestinya mampu menumbuhkan dan mengembangkan minat diri siswa. Segala penampilan seseorang guru yang tersurat dalam kompetensi guru sangat mempengaruhi sikap guru sendiri dan siswa. Kompetensi itu terdiri dari kompetensi personal yaitu kompetensi yang berhubungan dengan kepribadian guru dan kompetensi professional yaitu kemampuan dalam penguasaan segala seluk beluk materi yang menyangkut materi pelajaran, materi pengajaran maupun yang berkaitan dengan metode pengajaran. Hal demikian ini dapat menarik minat siswa untuk belajar, sehingga mengembangkan minat belajar siswa; (b) Faktor Metode, Minat belajar siswa sangat dipengaruhi metode pengajaran yang digunakan oleh guru. Menarik tidaknya suatu materi pelajaran tergantung pada 120 Jurnal

5 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking stick kelihaian guru dalam menggunakan metode yang tepat sehingga siswa akan timbul minat untuk memperhatikan dan tertarik untuk belajar; (c) Faktor materi pelajaran, Materi pelajaran yang diberikan atau dipelajari bila bermakna bagi diri siswa, baik untuk kehidupan masa kini maupun masa yang akan dating menumbuhkan minat yang besar dalam belajar (Hamalik, 2006: 30-32). Indikator Minat Belajar Menurut Safari, definisi konsep minat belajar adalah pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaanya dalam belajar. Definisi operasional: minat belajar adalah skor siswa yang diperoleh dari tes minat belajar yang mengukur aspek: (a) kesukaan, gairah siswa saat mengikuti pelajaran, dan respon siswa saat mengikuti pelajaran; (b) ketertarikan, respon terhadap guru, dan respon terhadap materi; (c) perhatian, rasa ingin tahu terhadap materi, perhatian siswa terhadap materi, dan konsentrasi belajar; (d) keterlibatan, berusaha memahami materi yang disampaikan, kesadaran untuk mempelajari materi, memiliki keinginan bersaing, dan kemauan belajar (Safari, 2005: 111). Metode Talking Stick (Stik Berbicara) Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat atau media untuk mencapai suatu tujuan (Surakhmad, 1984: 96). Menurut Miftahul Huda, metode Talking Stick merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya. Kegiatan ini diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. Adapun langkah-langkah metode Talking Stick yaitu: (1) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 atau 6 orang, (2) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm; (3) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran; (4) Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana; (5) Setelah kelompok selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya, guru mempersilahkan anggota kelompok untuk menutup isi bacaan; (6) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru; (7) Guru memberikan kesimpulan; (8) Guru melakukan evaluasi/penilaian, 9) Guru menutup pembelajaran (Huda, 2014: ). Menurut Agus Suprijono metode Talking Stick memiliki kelebihan dan kekurangan, diantara kelebihannya yaitu: (1) Menguji kesiapan siswa; (2) Melatih Jurnal 121

6 Nafi ul Huda - Nadhifah Romadloni siswa membaca dan memahami materi dengan cepat; (3) Memacu siswa agar lebih giat belajar; (4) Siswa berani mengemukakan pendapat; dan (5) Mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apapun. Kekurangan metode Talking Stick diantaranya yaitu: (1) Membuat siswa senam jantung; (2) Ketakutan akan pertanyaan yang akan diberikan oleh guru; dan (3) Tidak semua siswa siap menerima pertanyaan (Suprijono, 2009: 110). Sejarah Kebudayaan Islam Dalam Permenag No: 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah, Sejarah Kebudayaan Islam merupakan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah. Aspek Sejarah Kebudayaan Islam menekankan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Menurut M. Hanafi SKI adalah singkatan dari Sejarah Kebudayaan Islam yang merupakan sebuah mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, keteladan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan (Hanafi, 2009: 76). Dari definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah pelajaran PAI yang diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah Islam, seperti peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, yang kemudian dapat dijadikan sebagai dasar pandangan hidup. Tujuan Mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Dalam Permenag No: 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah, Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan diantaranya yaitu, 1) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan normanorma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam, 2) Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan, 3) Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah, 4) Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau, 5) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa- 122 Jurnal

7 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking stick peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah Dalam Permenag No: 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Di Madrasah, ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: (1) Sejarah masyarakat Arab pra-islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW; (2) Dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang meliputi kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian Nabi Muhammad SAW, hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif, peristiwa Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW; (3) Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib, keperwiraan Nabi Muhammad SAW peristiwa Fatkhul Makkah, dan peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW; (4) Peristiwa-peristiwa pada masa khulafaur Rasyidin; (5) Sejarah perjuangan Walisongo. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan: Dengan menngunakan metode Talking Stick maka minat belajar siswa terhadap pelajaran SKI akan meningkat. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi suatu proses pembelajaran. Menurut Seharsini, Suhardjono dan Supardi menjelaskan PTK dengan memisahkan kata-kata dari penelitian tindakan kelas: (1) Penelitian adalah menunjukkan pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang diminati; (2) Tindakan menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik; (3) Kelas adalah dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula (Kurniyanto, 2009: 9). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki beberapa karakteristik tertentu yang membedakannya dengan jenis penelitian yang lain. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain meliputi: (1) Didasarkan pada masalah yang dihadapi oleh guru; (2) Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya; (3) Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; (4) Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan Jurnal 123

8 Nafi ul Huda - Nadhifah Romadloni kualitas pengajaran; (5) Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus (Aqib, 2008: 16). Tindakan yang dipilih dalam penelitian ini yaitu penerapan pembelajaran menggunakan metode Talking Stick pada pelajaran SKI kelas IV untuk meningkatkan minat belajar peserta didik yang telah direncanakan. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya pada tanggal 4 Mei pada tahun pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya Tahun Ajaran , dengan jumlah dalam satu kelas 34 peserta didik yaitu 14 siswa laki-laki dan 20 siswi perempuan. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) model Kurt Lewin. Model kurt lewin ini memiliki 4 langkah pokok, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) aksi atau tindakan (Acting), 3) observasi (observing), dan 4) refleksi (reflecting) (Purwati, dkk, 2009: 12-13). Keempat langkah tersebut dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini. Identifikasi Masalah Perencanaaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 1: Alur PTK Model Kurt Lewin 124 Jurnal

9 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking stick Pra Siklus Sebelum melakukan PTK, peneliti melakukan observasi awal (wawancara) yaitu untuk menemukan masalah, melakukan identifikasi masalah, menentukan batasan masalah, menganalisis masalah dengan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama terjadinya masalah, merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah dengan merumuskan hipotesis tindakan sebagai pemecahan, menentukan pilihan hipotesis tindakan pemecahan masalah, dan merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran Berbasis PTK. Setelah merumuskan judul, pada tahap pra siklus peneliti membagikan angket minat belajar siswa sebagai pre tes kepada jumlah seluruh siswa untuk mengetahui hasil minat belajar siswa terhadap pembelajaran SKI sebelum ada tindakan. Siklus I Setelah pra siklus langkah selanjutnya pada siklus I yaitu: 1) Perencanaan (Planning), pada tahap ini, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan di kelas, mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. 2) Tindakan (Acting), pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahap ini, setelah kegiatan penutup peneliti memberikan post tes melalui angket minat belajar siswa terhadap pembelajaran SKI. 3) Pengamatan (Observing), pada tahap ini peneliti mengamati perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, memantau kegiatan diskusi antar siswa, mengamati pemahaman siswa terhadap penguasaan materi yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK. 4) Refleksi (Reflecting), pada tahap ini, peneliti mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya, sampai tujuan PTK tercapai. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu wawancara, observasi, dan angket. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menanyakan kesulitan yang dihadapi saat mengajar dan mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan minat belajar siswa dalam pembelajaran SKI, wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran, instrumen yang digunakan yaitu pedoman wawancara. Obeservasi digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data mengenai aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Talking Stick, instrumen yang digunakan yaitu tabel pengamatan. Dan angket digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data mengenai minat belajar siswa sebelum dan sesudah adanya tindakan perbaikan yang menggunakan metode Talking Stick, instrumen yang digunakan yaitu butir soal angket. Jurnal 125

10 Nafi ul Huda - Nadhifah Romadloni Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data tentang minat belajar siswa atau prosentase keberhasilan minat belajar siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa angket post tes pada setiap akhir putaran. Adapun Jumlah variabel dan indikator dalam penelitian ini dapat diketahui pada kisi-kisi instrumen sebagai berikut: Tabel 1: Kisi-kisi Instrumen Angket Minat Belajar Indikator Nomer Item Perasaan Senang (Kesukaan) a. Gairah siswa saat mengikuti pelajaran respon b. Respon siswa saat mengikuti palajaran Ketertarikan Siswa a. Respon terhadap guru b. Respon terhadap materi Perhatian Siswa a. Rasa ingin tahu terhadap materi b. Perhatian siswa terhadap materi c. Konsentrasi belajar Keterlibatan Siswa a. Berusaha memahami materi yang disampaikan b. Kesadaran untuk mempelajari materi c. Memiliki keinginan bersaing d. Kemauan belajar 1, 14 2, 15 3, , 8 9 Analisis ini dihitung dnegan menggunakan statistik sederhana yaitu: a. Untuk menghitung skor angket dari masing-masing siswa digunakan rumus, Σ x = Jumlah skor jumlah item angket b. Rumus yang digunakan untuk menghitung skor rata-rata minat siswa adalah Skor rata-rata = Σ x N Σ x : jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa N : jumlah seluruh siswa c. Prosentase minat belajar P = Jumlah siswa yang memiliki minat belajar tinggi Jumlah seluruh siswa Jurnal

11 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking stick Kriteria: a. 1 skor rata rata < 1,80 minat belajar sangat rendah. b. 1,80 skor rata rata < 2,6 minat belajar rendah. c. 2,6 skor rata rata < 3,4 minat belajar sedang. d. 3, 4 skor rata rata < 4,2 minat belajar tinggi. e. 4,2 skor rata-rata 5 minat belajar sangat tinggi. Kriteria Keberhasilan Tindakan Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya minat belajar siswa kategori tinggi yaitu 4,2 skor rata-rata 5 yang artinya minat belajar sangat tinggi sekurang-kurangnya 65% - 70% atau sekitar siswa dari 34 siswa memiliki minat belajar tinggi, diukur dari minat belajar siswa sebelum ada tindakan perbaikan menggunakan metode Talking Stick dan sesudah adanya tindakan perbaikan menggunakan metode Talking Stick. Hasilnya dilihat dari hasil angket yang diberikan kepada siswa mengenai minat belajar siswa dalam proses pembelajaran setelah adanya tindakan perbaikan menggunakan metode Talking Stick. HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN Pra Siklus Sebelum melakukan PTK, peneliti melakukan observasi awal (wawancara) pada tanggal 10 April 2015 kepada guru pelajaran untuk menemukan masalah, dari hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa siswa kelas IV SD Darul Ulum memiliki minat belajar yang kurang terhadap pembelajaran SKI. Setalah itu, peneliti membagikan pre tes berupa angket minat belajar siswa terhadap pembelajaran SKI kepada 34 siswa kelas IV untuk mengetahui hasil minat belajar siswa terhadap pembelajaran SKI sebelum adanya tindakan, berikut tabel hasil angket minat belajar siswa terhadap pembelajaran SKI sebelum ada tindakan: Tabel 2: Hasil Angket Siswa sebelum Tindakan No Kriteria Skor Kategori Jumlah Siswa Prosentase 1 1-1,7 Minat belajar sangat rendah ,8-2,5 Minat belajar rendah ,6-3,3 Minat belajar sedang x 100% = 65% , 4-4,1 Minat belajar tinggi x 100% = 35% ,2-5 Minat belajar sangat tinggi - - Jumlah Siswa Keseluruhan 34 Rata-rata Kelas 3,2 (minat belajar sedang) Jurnal 127

12 Nafi ul Huda - Nadhifah Romadloni Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa: Jumlah siswa yang memiliki minat sedang : 22 siswa Jumlah siswa yang memiliki minat tinggi : 12 siswa Prosentase siswa yang memliki minat tinggi : 12 x 100% = 35% 34 Dapat diamati pada tabel pre-test angket minat belajar siswa sebelum adanya tindakan bahwa rata-rata minat belajar siswa 3,2 yang mengindikasikan bahwa siswa memiliki minat belajar sedang dalam pembelajaran SKI dengan prosentase siswa yang memiliki minat belajar tinggi 35% yaitu 12 dari 34 siswa, sehingga peneliti memilih tindakan berupa metode pembelajaran Talking Stick agar siswa dapat mempelajari materi dengan mudah dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan minat belajarnya pada pembelajaran SKI. Siklus I Penelitian tindakan kelas siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2015, jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran sebanyak 34 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 10 siswi perempuan. Materi pembelajaran dengan Standar Kompetensi SKI Menceritakan kisah Nabi dan Kompetensi Dasar Menceritakan Kisah Nabi Ibrahim AS pada semester genap tahun ajaran Kegiatan dalam penelitian siklus I menggunakan alur sebagai berikut: Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap ini peneliti membuat rancangan RPP, mempersiapkan tongkat sepanjang kurang lebih 20 cm yang digunakan untuk menerapkan metode Talking Stick, mempersiapkan instrumen untuk menganalis data mengenai proses pembelajaran berlangsung yaitu : lembar kerja yang berupa pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara, lembar observasi guru dan siswa, angket minat belajar. Tahap Pelaksanaan (Acting) Tahap ini peneliti bertindak sebagai guru, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan materi Kisah Nabi Ibrahim AS dengan menerapkan metode Talking Stick. Adapun kegiatannya yaitu, 1) Peneliti melaksanakan kegiatan yang telah disusun sesuai dengan RPP yang telah dibuat mencakup kegiatan pendahuluan, inti dan penutup, 2) peneliti memberikan post tes berupa angket minat belajar siswa terhadap pembelajaran SKI setelah menggunakan metode Talking Stick dalam pembelajaran SKI. Adapun hasil post test siswa mengenai minat belajar siswa terhadap pembelajaran SKI adalah sebagai berikut: 128 Jurnal

13 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking stick Tabel 3: Hasil Angket Siswa sesudah Tindakan No Kriteria Skor Kategori Jumlah Siswa Prosentase 1 1-1,7 Minat belajar sangat rendah ,8-2,5 Minat belajar rendah ,6-3,3 Minat belajar sedang x 100% = 30% , 4-4,1 Minat belajar tinggi x 100% = 70% ,2 5 Minat belajar sangat tinggi - - Jumlah Siswa Keseluruhan 34 Rata-rata Kelas 3,4 (minat belajar tinggi) Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa: Jumlah siswa yang memiliki minat sedang : 10 siswa Jumlah siswa yang memiliki minat tinggi : 24 siswa Prosentase siswa yang memliki minat tinggi : 24 x 100% = 70% 34 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode Talking Stick diperoleh peningkatan rata-rata minat belajar SKI menjadi 3,4 yang mengindikasikan minat belajar siswa tinggi dengan prosentase 70% yaitu 24 dari 34 siswa. Hal ini menunjukkan keberhasilan indikator kinerja pada siklus I setelah melakukan tindakan melalui metode Talking Stick dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran SKI. Tahap Observasi (Observing) Tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses perbaikan minat belajar siswa pada pembelajaran SKI dengan menggunakan metode Talking stick. Dalam hal ini peneliti menggunakan lembar observasi untuk guru dan siswa, dimana untuk guru digunakan untuk melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, untuk siswa digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil lembar observasi terhadap guru dan siswa adalah sebagai berikut: Jurnal 129

14 Nafi ul Huda - Nadhifah Romadloni Tabel 4: Lembar Obesrvasi untuk Guru No. Hal Hal yang diamati Ya Tidak 1 Guru membuka pembelajaran dengan salam. 2 Guru mengabsen siswa, dengan menanyakan kehadiran siswa dan mengecek kehadiran dengan absensi. 3 Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. 4 Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas. 5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 6 Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok 7 Guru memfasilitasi siswa untuk membaca dan berdiskusi tentang materi kisah Nabi Ibrahim AS 8 Guru menyuruh siswa untuk menutup semua buku dan bersiap untuk menerima pertanyaan guru melalui metode Talking Stick. 9 Guru mengambil Stick dan diberikan kepada siswa yang dikehendaki, kemudian memberikan pertanyaan kepada siswa yang sudah dikehendaki. 10 Guru memberikan penjelasan kembali mengenai kisah Nabi Ibrahim AS. 11 Guru menanyakan kembali kepahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan, meluruskan kesalahan pemahanan, memberikan penguatan dan penyimpulan. 12 Guru mengevaluasi seluruh kegiatan pembelajaran, menyimpulkan dan memberikan penguatan. 13 Guru menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dengan menyuruh siswa untuk membaca materi yang akan di bahas pada pertemuan selanjutnya. 14 Guru menutup pembelajaran dengan berdo a dan salam No Tabel 5: Lembar Obesrvasi untuk Siswa Hal Hal yang diamati 1 Siswa merespon apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru. 2 Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran disampaikan. 3 Siswa melaksanakan perintah guru untuk berkelompok. 4 Siswa berkelompok untuk membaca materi dan berdikusi dengan kelompoknya. 5 Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru melalui metode Talking Stick. Pertemuan 1 Ya Tidak 130 Jurnal

15 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking stick 6 Siswa memusatkan perhatian pada saat guru menjelaskan materi kembali. 7 Siswa memberi tanggapan saat guru mengecek pemahaman. 8 Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru. Tahap Refleksi (Reflecting) Pada pertemuan awal peneliti memberikan angket minat belajar siswa kepada 34 siswa kelas IV, dari hasil angket pre tes menunjukkan bahwa hanya 35% dari 34 siswa memiliki minat belajar tinggi terhadap pembelajaran SKI, sehingga peneliti mengambil tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode Talking Stick dimana peneliti bertindak sebagai guru dan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yang bertindak sebagai observer. PEMBAHASAN Penerapan Pembelajaran Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode Talking Stick dikatakan cukup berhasil, dan membawa dampak positif bagi peserta didik. Hal ini dibuktikan dari hasil angket setelah menggunakan metode Talking Stick yang membuktikan bahwa responden setuju dengan adanya metode Talking Stick ini sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran SKI, hal ini disebabkan karena dengan metode Talking Stick menjadikan siswa sebagai subyek sehingga siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Hasil Minat Belajar Siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Talking Stick memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran SKI. Hal ini dibuktikan sebelum menggunakan metode Talking Stick, minat belajar siswa tinggi memiliki prosentase 35% yaitu 12 dari 34 siswa dan setelah ada tindakan dengan menggunakan metode Talking Stick minat belajar siswa meningkat menjadi 70% yaitu 24 dari 34 siswa. Jurnal 131

16 Nafi ul Huda - Nadhifah Romadloni PENUTUP Kesimpulan Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Darul Ulum Kebonsari Surabaya yang telah dilaksanakan dengan 1 Siklus dan pembahasan seluruh proses analisis peneliti dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Talking Stick dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan minat belajar siswa terhadap pembelajaran SKI, yaitu dengan dibuktikan naiknya nilai rata-rata kelas sebelum tindakan (pra siklus) yaitu 3,2 minat belajar sedang, dimana siswa yang memiliki minat belajar tinggi memiliki prosentase 35% yaitu 12 dari 34 siswa, kemudian setelah adanya tindakan (siklus I) meningkat menjadi 3,4 minat belajar tinggi dengan prosentase 70% yaitu 24 dari 34 siswa. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya, pada dasarnya bertujuan agar proses belajar mengajar SKI lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa melalui peningkatan minat belajar, maka disampaikan saran antara lain: (1) Untuk melakukan metode Talking Stick memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan metode Talking Stick dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil yang optimal; (2) Pembelajaran SKI hendaknya dilakukan dengan metode yang bervariasi, sehingga siswa tidak merasa bosan, dan siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. 132 Jurnal

17 Pembelajaran PAI melalui Metode Talking stick DAFTAR PUSTAKA B. Hurlock, dan Elizabeth Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: Erlangga. Eni Purwati, dkk. Penelitian Tindakan Kelas Paket 5. Surabaya: LAPIS PGMI, Hamalik Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. M. Hanafi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Bandung: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI. Miftahul Huda Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muhammad Surya Psokologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Muhibbin Syah Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Purwanto Ngalim Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Rido Kurniyanto. Dkk Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: LAPIS PGMI. Rochiati Wiriaatmadja Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rusman Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Safari Teknik Analisis Butir Soal Instrumen Tes dan Non Tes. Jakarta: Puspendik. Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta. Uay Zoharudin, dkk Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Winarno Surakhmad Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Winkel W Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. Zainal Aqib Penelitian Tindakan kelas. Bandung: Yrama Widia. Jurnal 133

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21 36 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 20 PTK mempunyai karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

Volume 07, Nomor 02, Desember Kata Kunci: Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Talking Stick

Volume 07, Nomor 02, Desember Kata Kunci: Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Talking Stick Volume 07, Nomor 02, Desember 2016 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Siswa terhadap Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW melalui Metode Talking Stick di Kelas III MI Nahdlatul Ulama Sumokali Sidoarjo Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut 40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 32 Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah

BAB I PENDAHULUAN. berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal usul perkembangan, peranan

Lebih terperinci

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Peningkatan Keterampilan Membaca dalam Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dengan Menggunakan Strategi Information search bagi Siswa Kelas IV MI Mambaul Ulum Krian Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan 40 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas sudah lebih dari sepuluh tahun dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK di artikan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang didesain untuk membantu guru mengetahui apa yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu masalah untuk mencari bukti dalam penelitian tersebut. Seperti

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap proses pembelajaran yang dilakukan guru harus mengarah pada peningkatan prestasi belajar yang optimal, tak terkecuali pada proses pembelajaran Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah lahir hingga wafat sampai diteruskan oleh para sahabatsahabatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah lahir hingga wafat sampai diteruskan oleh para sahabatsahabatnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah kebudayaan islam merupakan salah satu dari mata pelajaran agama islam yang diajarkan dari jenjang pendidikan madrasah ibtidaiyah hingga madrasah aliyah, yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu usaha pencermatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dapat diartikan sebagai proses

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dapat diartikan sebagai proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkankurangnya minat untuk mempelajari mata pelajaran sejarah. kebudayaan Islam,dan rendahnya prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkankurangnya minat untuk mempelajari mata pelajaran sejarah. kebudayaan Islam,dan rendahnya prestasi belajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam sering dianggap sebagai mata pelajaran yang susah untuk dipelajari indikasinya dapat dilihat dari hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM Tri Sari Wijayanti Guru IPA SMAN 7 Mataram E-mail:- ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 30 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengikuti model Kurt Lewin karena lebih menitikberatkan dengan membuat angket

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengamati dan meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian mengunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Volume 07, Nomor 01, Juni 2016 Upaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Sebab-Sebab Fathul Makkah dengan Menggunakan Metode Talking Stick di Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Hidayah Margorejo Surabaya Abstrak:

Lebih terperinci

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2.

1 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 2. 70 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan tindakan kelas. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nabi Muhammad SAW, adapun guru yang mengajar mata pelajaran tersebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nabi Muhammad SAW, adapun guru yang mengajar mata pelajaran tersebut BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian kami lakukan di MINU Waru II Waru Sidoarjo, pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas IV materi tentang Isra Mi raj Nabi Muhammad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V MI Wahid Hasyim Desa Kedung Malang Wonotunggal Batang Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah 38 peserta didik, terdiri

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendiskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan bercerita peristiwa menyenangkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan suatu cara atau metode ilmiah tertentu untuk memperoleh data dan informasi, metode ilmiah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul; Peningkatan hasil Belajar Matematika Materi Bilangan Romawi Dengan Menggunakan Metode Inquiry Kelas IV MI Al- Hidayah Margorejo

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research merupakan suatu model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin pada awal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas ini memadukan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom A. Metode Penelitian BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom action research atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikenalkan oleh Kurt Lewin, ahli psikologi sosial asal Amerika pada tahun 1946.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas 33 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa penerapan active learning

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research. BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan berupa model pembelajaran Student

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas, BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian memiliki makna dengan teknik penelitian, yakni merupakan cara peneliti untuk mendapatkan data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan menggunakan model NHT, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action 51 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK sangat cocok untuk penelitian ini, karena penelitian diadakan

Lebih terperinci

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti 41 BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN A. Teknik Penelitian Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Dan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi 42 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). PTK sangat cocok digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwaperitstiwa

Lebih terperinci

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan kelas ini

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Reseacrh (CAR). Kunandar menjelaskan bahwa PTK adalah suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Indonesia dalam ASEAN melalui Metode Gallery Walk di Kelas VI MIN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Indonesia dalam ASEAN melalui Metode Gallery Walk di Kelas VI MIN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul: Peningkatan Pemahaman tentang Peranan Indonesia dalam ASEAN melalui Metode Gallery Walk di Kelas VI MIN Buduran Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas atau ( PTK). Menurut, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas atau ( PTK). Menurut, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini berbentuk classroom research activity atau penelitian yang berbentuk tindakan. Tindakan yang dilakukan ialah berupa tindakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. beberapa penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan judul skripsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. beberapa penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan judul skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI A. Tinjauan Pustaka Berkaitan dengan penelitian ini, penulis akan mendeskripsikan beberapa penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan judul skripsi peneliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Alasan peneliti memilih menggunakan penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meneliti Kemampuan melakukan operasi hitung perkalian melalui media congklak materi tentang Operasi hitung Perkalian dan

Lebih terperinci

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK

C027. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sebelas Maret   ABSTRAK C027 PENINGKATAN MINAT BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) BERBANTUAN MODUL PADA SISWA KELAS VII-D SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Evin

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok 29 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok pikiran

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian 151550 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu: bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya.

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat: 1. Mengetahui penerapan strategi index card match khususnya pada materi pokok binatang yang halal dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tidakan kelas (PTK) merupakan salah satu bentuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom 32 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh gambaran dari rencana untuk terlaksananya suatu tindakan. Dalam hal ini, metode yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menghadirkan suatu perkembangan bidang penelitian tindakan yang mengarahkan mengidentifikasian karakteristik kebutuhan pragmatisndari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII E SMP 1 Negeri Lasem tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak, terdiri

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. (Slameto, 2003) berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan.

BAB II KAJIAN TEORI. diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. (Slameto, 2003) berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. 5 BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar 1. Pengertian Minat belajar a. Pengertian minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2) 35 BAB III PROSEDUR PENELITAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin dengan pendekatan kualitatif. Model Kurt Lewin itu dalam siklus terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tindakan yang mungkin dilakukan oleh guru terkait dengan permasalahan dalam proses pembelajaran adalah mencari akar permasalahan. Jika akar permasalahan sudah

Lebih terperinci