ABSTRAK. : Mortalitas, estimasi, dan model Lee-Carter.
|
|
- Verawati Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Judul : Estimasi Mortalitas Provinsi Bali Menggunakan Model Lee-Carter Nama : Ni Kadek Lila Mayuri NIM : Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math.,Ph.D 2. Ir. Tjokorda Bagus Oka, Ph.D ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang estimasi mortalitas Provinsi Bali menggunakan model Lee-Carter. Data yang digunakan adalah data seluruh wilayah kabupaten/kodya di Provinsi Bali. Angka mortalitas terpusat (m x,t ) diasumsikan berbentuk linear dan eksponensial. Selanjutnya peluang mortalitas diestimasi menggunakan Singular Value Decampocition. Dan data jumlah mortalitas akan diestimasi lagi menggunakan metode Double Moving Average. Setelah hasil estimasi dari model Lee Carter dan hasil estimasi menggunakan metode Double Moving Average diperoleh. Peramalan angka mortalitas Provinsi Bali dalam 9 wilayah kabupaten/kodya yang dihasilkan dari kedua metode memperoleh hasil yang mendekati. Tetapi kota Denpasar menunjukkan hasil yang cukup jauh diestimasi menggunakan DMA.Hasil peramalan mortalitas Provinsi Bali menggunakan model Lee-Carter lebih baik atau akurat daripada menggunakan metode Double Moving Average. Kata Kunci : Mortalitas, estimasi, dan model Lee-Carter. v
2 Judul : Estimates of Mortality in Bali Province Using Lee-Carter Model Nama : Ni Kadek Lila Mayuri NIM : Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math.,Ph.D 2. Ir. Tjokorda Bagus Oka, Ph.D ABSTRACT This research discussed about the estimates of mortality in Bali Province using Lee-Carter model. The overall data of all districts or municipalities in Bali Province was used in this research. Centralized mortality rate ( was assumed to be linear and exponential. Hereinafter, the chance of mortality was estimated using Singular Value Decomposition. The number of mortality was further estimated using Double Moving Average method. Afterwards, the estimation of the model Lee Carter and the estimation using Double Moving Average method were obtained. The mortality forecasting in 9 districts or municipalities Bali Province nearly got expected results. However, Denpasar displayed the result far from estimation using DMA. In conclusion, the mortality forecasting result in Bali Province using Lee Carter model is better or more accurate than using Double Moving Average method. Keywords : Mortality, estimation, and the Lee-Carter model. vi
3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSEMBAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR SIMBOL... xii DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peramalan Mortalitas Model Stokastik Nilai Singular Value Decomposition (SVD) x
4 2.3.3 Model Lee-Carter Estimasi Parameter Model Lee-Carter Menggunakan SVD BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Tinjauan Wilaya Data Analisis Data Identifikasi Model Estimasi Parameter Estimasi Parameter αx Estimasi Parameter βx Estimasi Parameter kt Menyusun Model Peramalan Peramalan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi
5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Mortalitas terjadi karena beberapa faktor, mulai dari factor usia, faktor kesehatan, ataupun faktor alam yang kejadiannya tidak dapat diprediksi sebelumnya. Ketidakpastian mortalitas akan memengaruhi hasil dari analisis suatu perusahaan, karena informasi tentang mortalitas penting untuk pemerintah dan pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Data mortalitas diperlukan untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan. Misalnya perencanaan fasilitas pendidikan, perencanaan fasilitas perumahan, dan jasa jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Seperti diketahui bahwa Indonesia khususnya Propinsi Bali memperoleh data kependudukan dari sensus (setiap 10 tahun) dan survei (setiap 5 tahun), sehingga belum memiliki data statistik yang lengkap mengenai kematian (Badan Pusat Statistika Propinsi Bali). Menurut hasil Supas 1995 angka kematian di Propinsi Bali 8,3 per 1000 penduduk. Berdasarkan estimasi BPS, angka kematian Bali dalam tahun 1997 adalah 4,09 per 1000 penduduk. Dalam Buku Data Bali Membangun 1999, angka kematian Bali tahun 1998 dan 1999 menjadi 10,6 per 1000 penduduk dan tahun 2001 diperkirakan (estimasi BPS) angka kematian 6 per 1000 penduduk dan tahun 2002 belum ada angka yang pasti demikian pula tahun Sedangkan tahun
6 2 dari hasil survey Derajat Kesehatan Bali oleh Dinas Kesehatan Propinsi Bali bekerjasama dengan PS IKM UNUD mendapatkan angka kematian sebesar 3,06 per 1000 penduduk. Terlihat disini angka kematian sangat fluktuatif (naik turun), hal ini menandakan bahwa pencatatan kependudukan Propinsi Bali terutama kematian belum tertib/baik. Perusahaan perusahaan di Bali terutama perusahaan yang memerlukan data kematian, masih mengalami kesulitan dalam meminimalisir risiko kerugian yang ditimbulkan akibat ketidakakuratan estimasi mortalitas. Hal ini dikarenakan kematian seseorang bersifat acak. Untuk memperkirakan kematian seseorang yang bersifat acak, model stokastik cocok digunakan dalam menghitung estimasi mortalitas dan harapan hidup. Salah satu model stokastik yang paling populer adalah model yang dikembangkan oleh Ronald D & Lawrence R (1992) dikenal metode Lee-Carter. Selama beberapa dekade terakhir berbagai metode telah dikembangkan untuk meramalkan kematian dengan menggunakan model stokastik, diantaranya oleh Alho (1990) yang membahas mengenai metode stokastik dalam peramalan populasi, Alho dan Spencer (1990) model error dari peramalan usia kematian, McNown dan Rogers (1990) meramalkan mortalitas dengan menggunakan metode time series, Bell dan Monsell (1991) pemodelan dan peramalan mortalitas menggunakan prinsip time series dan Ronald D dan Lawrence R (1992) pemodelan dan peramalan mortalitas di Amerika Serikat. Metode peramalan Lee-Carter menjadi salah satu yang paling terkenal dan telah sukses diterapkan di berbagai negara untuk meramalkan tingkat kematian penduduk, yaitu pada peramalan tingkat kematian penduduk negara Amerika
7 3 Serikat (Ronald D & Lawrence R, 1992), Kanada (Lee & Nault, 1993), Chili (Lee & Rofman, 1994), Jepang (Wilmoth, 1996). Metode ini banyak digunakan karena kesederhanaan model yang hanya melibatkan tiga parameter (rata rata mortalitas penduduk untuk grup x, sensitifitas relative dari logaritma angka mortalitas terpusat terhadap perubahan indeks mortalitas k dan indeks dari level mortalitas pada tahun ke-t) namun mampu meramalkan tingkat kematian untuk jangka panjang dengan baik. Metode ini pertama kali digunakan untuk meramalkan tingkat kematian di negara Amerika Serikat (AS). Hasil peramalan dengan metode Lee-Carter menunjukkan hasil yang lebih baik daripada hasil peramalan yang dilakukan oleh Social Security Administration (SSA) AS. Lee Carter dan SSA memperoleh trend dari estimasi mortalitas, tetapi trend yang diperoleh Lee-Carter lebih sesuai dengan kenyataannya dari pada SSA. (Cesare & Murphy, 2009). Metode Lee-Carter merupakan suatu metode peramalan tingkat kematian yang menggabungkan model demografi dengan model statistik time series. Metode ini mengambil logaritma dari Age Spesific Death Rate (ASDR). Fitur yang paling penting dalam model ini adalah indeks kematian, di mana indeks kematian ini menggambarkan tren kematian dari waktu ke waktu. Dengan mengetahui nilai indeks kematian maka dapat dihitung probabilitas kematian yang memungkinkan untuk menyusun life table dinamis. Pendekatan stokastik Lee-Carter dibutuhkan untuk observasi kematian, jika kematian dianggap sebagai salah satu kemungkinan acak. Ini berarti usia kematian juga akan menjadi acak pada masa depan dan mengikuti proses stokastik.
8 4 Dari uraian di atas, penulis mengambil judul tentang Estimasi Mortalitas Provinsi Bali Menggunakan Model Lee-Carter. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan pemasalahan yang menjadi kajian dalam penelitian ini, yaitu 1. Bagaimana hasil estimasi mortalitas Provinsi Bali menggunakan model Lee- Carter? 2. Bagaimana hasil perbandingan estimasi mortalitas Provinsi Bali menggunakan metode Double Moving Average dan model Lee-Carter? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Mencari nilai parameter dari model Lee-Carter dengan menggunakan Singular Value Decampocitio. 2. Data yang digunakan, data jumlah mortalitas di Provinsi Bali dari tahun 1998 sampai tahun Membandingkan hasil estimasi dari metode Double Moving Average dan model Lee-Carter. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, adalah 1. Mengetahui hasil estimasi mortalitas Provinsi Bali dengan model Lee-Carter. 2. Mengetahui hasil perbandingan estimasi mortalitas Provinsi Bali menggunakan metode Double Moving Average dan model Lee-Carter.
9 5 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Mendapatkan ilmu baru tentang penerapan model Stokastik dalam bidang finansial. 2. Bagi Pembaca dan Perusahaan/Pemerintah Pembaca dapat mengetahui bagaimana hasil dari estimasi mortalitas Provinsi Bali dengan model Lee-Carter. Selain itu, pembaca dapat juga mengetahui bagaimana perbandingan hasil mortalitas menggunakan model deterministik yang sudah ada dengan model Lee-Carter.
BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran tentang sejarah kehidupan suatu kohor yang berangsur-angsur berkurang jumlahnya karena kematian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mortalita atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Organisasi
Lebih terperinciKata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel
Judul Nama Pembimbing : Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali : Kadek Ari Lestari : 1. Ir. I Putu Eka Nila Kencana, M.T. 2. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si. ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMetode Peramalan Mortalita Menggunakan Metode Lee-Carter
Metode Peramalan Mortalita Menggunakan Metode Lee-Carter Ima Nursaadah, Entit Puspita, Rini Marwati Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Correspondent author: imaginary1718@gmail.com ABSTRAK Skripsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang penting. Penduduk merupakan bagian terpenting bagi suatu negara dilihat dari segi kuantitas maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mortalitas merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam mengetahui resiko dari suatu penyusunan asuransi jiwa. Besarnya faktor resiko penyebab kematian
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN SKRIPSI Oleh : TAUFAN FAHMI J2E008056 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN FORECASTING. (Studi pada Toko Tekstil Gemilang Jaya Bandung)
ANALISIS TINGKAT PENJUALAN UNTUK MENENTUKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN MENGGUNAKAN FORECASTING (Studi pada Toko Tekstil Gemilang Jaya Bandung) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Probabilitas dan statistika, matematika fuzzy dan grey system theory merupakan tiga teori dan metode yang paling banyak diaplikasikan dalam penelitian dari sistem
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI SKRIPSI. Oleh : NI PUTU LISNA PADMA YANTI NIM :
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI SKRIPSI Oleh : NI PUTU LISNA PADMA YANTI NIM : 1111205005 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinci: Analisis Diskriminan pada Klasifikasi Desa di Kabupaten. Tabanan Menggunakan Metode K-Fold Cross Validation. 2. I Gusti Ayu Made Srinadi, S.Si, M.
Judul : Analisis Diskriminan pada Klasifikasi Desa di Kabupaten Tabanan Menggunakan Metode K-Fold Cross Validation Nama : Ida Ayu Made Supartini Pembimbing : 1. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si 2. I Gusti
Lebih terperinci: Mengestimasi Value at Risk (VaR) pada Opsi Beli Tipe Asia yang Dihitung Menggunakan Metode Importance Sampling
v Judul : Mengestimasi Value at Risk (VaR) pada Opsi Beli Tipe Asia yang Dihitung Menggunakan Metode Importance Sampling Nama : Ni Komang Ayu Artini (NIM : 1208405036) Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan,
Lebih terperinciSALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
Modul ke: 05 Christina Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SALESMANSHIP PELUANG PASAR DAN PERAMALAN PENJUALAN Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN SALESMANSHIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah fakta bahwa waktu adalah uang dalam aktivitas penjualan. Pengambilan keputusan merupakan hal yang penting untuk kesuksesan penjualan. Dalam hal ini seseorang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PADA PENENTUAN PROPORSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KLUNGKUNG
E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, 35-39 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PADA PENENTUAN PROPORSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KLUNGKUNG PUTU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan suatu negara salah satunya dapat dilihat dari tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kesejahteraan suatu negara salah satunya dapat dilihat dari tingkat kesehatan masyarakat atau derajat kesehatannya. Indikator kesehatan suatu negara dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen proses demografi yang dapat mempengaruhi struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi.
Lebih terperinciPERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY -RANTAI MARKOV
PERAMALAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL RUNTUN WAKTU FUZZY -RANTAI MARKOV oleh ERIKHA AJENG CHISWARI NIM. M0111028 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA MANTIK Edisi: Oktober Vol. 02 No. 01 ISSN: E-ISSN:
ISSN: 25273159 EISSN: 25273167 PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH KLAIM DI BPJS KESEHATAN PAMEKASAN Faisol 1, Sitti Aisah 2 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan peninggakatan yang perlu mendapatkan perhatian. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta
STUDI PERBANDINGAN ESTIMASI KESALAHAN LINEAR MODEL dan INSTANTANEOUS MODEL dalam MENGESTIMASI WAKTU PERJALANAN BERBASIS KECEPATAN SESAAT (Lokasi Studi: Ring Road Utara Surakarta) Comparative Study of Error
Lebih terperinciTabel Mortalita Indonesia (TMI) I Tabel CSO 1980
BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menentukan kapan seseorang akan meninggal dunia Walaupun demikian, kita dapat menghitung peluang meninggal seseorang dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus
Lebih terperinci1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. I Gusti Ayu Made Srinadi, S.Si, M.Si. ABSTRAK
Judul : Peramalan Curah Hujan Menggunakan Metode Analisis Spektral Nama : Ni Putu Mirah Sri Wahyuni NIM : 1208405018 Pembimbing : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. I Gusti Ayu Made Srinadi, S.Si,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORITIS
BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola data yang sistematis (Makridakis, 1999). Peramalan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciStudi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation
Demografi formal Pengumpulan dan analisis statistik atas data demografi Dilakukan ahli matematika dan statistika Contoh : jika jumlah perempuan usia subur (15-49) berubah, apa pengaruhnya pada tingkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis pada berbagai kegiatannya selalu melakukan suatu perencanaan untuk kedepannya. Untuk melakukan perencanaan suatu kegiatan yang akan disusun dan dilakukan
Lebih terperinciIII. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK
III. LANDASAN TEORI A. TEKNIK HEURISTIK Teknik heuristik adalah suatu cara mendekati permasalahan yang kompleks ke dalam komponen-komponen yang lebih sederhana untuk mendapatkan hubungan-hubungan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Metode Binomial Tree, Opsi Amerika, Variance Matching, Proposional u d = 1, Risk Neutral.
Judul Nama Pembimbing : Penerapan Metode Binomial Tree dalam Mengestimasi Harga Kontrak Opsi Tipe Amerika : I Gusti Ayu Mita Ermia Sari : 1. Ir. Komang Dharmawan., M.Math., Ph.D. 2. Ir. Tjok Bagus Oka.,
Lebih terperinciSISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING
SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING Afni Sahara (0911011) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciproyeksi penduduk Kependudukan semester
proyeksi penduduk Kependudukan semester 2 2012 outline latar belakang dan pentingnya proyeksi definisi proyeksi kegunaan proyeksi jenis perkiraan penduduk metode proyeksi soal Antar Sensus (Intercensal)
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Teknik Informatika dan Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Informatika dan Statistika Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS PERBANDINGAN KEAKURATAN PERAMALAN ANTARA METODE TRIGG AND LEACH
Lebih terperinciPENDUGAAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE PREDIKSI TAK BIAS LINIER TERBAIK EMPIRIK PADA MODEL PENDUGAAN AREA KECIL SKRIPSI
PENDUGAAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE PREDIKSI TAK BIAS LINIER TERBAIK EMPIRIK PADA MODEL PENDUGAAN AREA KECIL SKRIPSI Disusun Oleh: NANDANG FAHMI JALALUDIN MALIK NIM. J2E 009
Lebih terperinciMODEL HIBRIDA RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT-DERET FOURIER UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO
MODEL HIBRIDA RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT-DERET FOURIER UNTUK PERAMALAN CURAH HUJAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO oleh INDIAWATI AYIK IMAYA M0111045 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciAPLIKASI TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK FORECASTING JUMLAH PENDUDUK MISKIN
APLIKASI TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK FORECASTING JUMLAH PENDUDUK MISKIN Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta padrul.jana@upy.ac.id Abstract This study aims to predict
Lebih terperinciPerbandingan Analisis Trend dan Holt Double Eksponensial Smoothing dalam Meramalkan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur
Perbandingan Analisis Trend dan Holt Double Eksponensial Smoothing dalam Meramalkan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur Mazro atul Qoyyimah dan Lutfi Agus Salim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Lebih terperinciPERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY
PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY oleh MARISA RAMDHAYANTI M0110054 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciPENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA
E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 11-16 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN REGRESI ZERO-INFLATED NEGATIVE BINOMIAL (ZINB) UNTUK PENDUGAAN KEMATIAN ANAK BALITA NI MADE SEKARMINI 1, I KOMANG GDE SUKARSA
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: regresi nonparametrik spline, knot, GCV, angka kematian bayi.
Judul : Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Pada Angka Kematian Bayi di Provinsi Bali Nama : Gede Abdi Hadi Suryawan Pembimbing : 1. I.Gst. Ayu Made Srinadi, S.Si.,M.Si. 2. I Wayan Sumarjaya, S.Si.,M.Stats.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang
Lebih terperinciPEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA. Skripsi. Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Undip
PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA 24010211130039 Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Indonesia saat ini sudah menghadapi pasar bebas. Hal ini membuat persaingan antara produk produk yang ada di Indonesia semakin ketat terutama produk yang sejenis. Dengan semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciAnalisis Deret Waktu
Analisis Deret Waktu Jenis Data Cross section Beberapa pengamatan diamati bersama-sama pada periode waktu tertentu Harga saham semua perusahaan yang tercatat di BEJ pada hari Rabu 27 Februari 2008 Time
Lebih terperinciGrowth Projections of Private Cars (Black Plate) in Manado Using Differential Equations with Continuous Population Growth Model (Logistic Model)
Proyeksi Pertumbuhan Mobil Pribadi Roda Empat (Plat Hitam) Kota Manado Menggunakan Persamaan Differensial Model Pertumbuhan Populasi Kontinu (Model Logistik) Kartika Hala 1, Yantje D. Prang 2, Hanny Komalig
Lebih terperinciANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA
ANALISIS PERAMALAN SUKU CADANG HYDRAULIC OIL FILTER KOMATSU DI PT KOMATSU MARKETING AND SUPPORT INDONESIA NAMA MAHASISWA : Galih Trisno Saputra Instansi : -- Alamat : -- Telp : -- Email Penulis : galihtrisno@ymail.com
Lebih terperincioleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika
PERBANDINGAN METODE GRADIENT DESCENT DAN GRADIENT DESCENT DENGAN MOMENTUM PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN KURS TENGAH RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM.
Lebih terperinciVERIFIKASI MODEL ARIMA MUSIMAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI MOVING RANGE
VERIFIKASI MODEL ARIMA MUSIMAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI MOVING RANGE (Studi Kasus : Kecepatan Rata-rata Angin di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Semarang) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI X-11-ARIMA. Metode Census II telah dikembangkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat.
BAB III METODE DEKOMPOSISI X-11-ARIMA 3.1 Pendahuluan Metode Census II telah dikembangkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat. Metode Cencus II memiliki beberapa jenis metode dan perbaikan sejak metode pertama
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Process Metodologi Penelitian IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH Mencari teknik peramalan yang tepat terhadap volume produksi yang ada STUDI PUSTAKA Mencari
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN
Jurnal Informatika Polinema ISSN: 2407-070X PENERAPAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING PADA PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN Rudy Ariyanto 1, Dwi Puspitasari 2, Fifi Ericawati 3 1,2,3 Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DESEASONALIZED PADA PERAMALAN BANYAK PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA. Abstract
PENERAPAN METODE DESEASONALIZED PADA PERAMALAN BANYAK PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA Guntur Prabowo 1, Supriyono 2, Muhammad Kharis 3 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang Gedung D7
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSEMBAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSEMBAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... BIODATA ALUMNI... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini, perkembangan zaman semankin maju dan berkembang pesat, di antaranya banyak pernikahan dini yang menyebabkan salah satu faktor bertambahnya
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU
PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU Romy Biri ), Yohanes A.R. Langi ), Marline S. Paendong ) ) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl.
Lebih terperinci2.5.1 Penentuan Nilai Return Saham Penentuan Volatilitas Saham Dasar- dasar Simulasi Monte Carlo Bilangan Acak...
Judul Nama Pembimbing : Penentuan Harga Opsi Beli Tipe Asia dengan Metode Monte Carlo-Control Variate : Ni Nyoman Ayu Artanadi : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math, Ph.D. 2. Drs. Ketut Jayanegara, M.Si. ABSTRAK
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA DUA PARAMETER DARI HOLT DAN METODE BOX-JENKINS
PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA DUA PARAMETER DARI HOLT DAN METODE BOX-JENKINS DALAM MERAMALKAN HASIL PRODUKSI KERNEL KELAPA SAWIT PT. EKA DURA INDONESIA SKRIPSI EKA ARYANI
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan diperlukan karena adanya kesenjaan waktu
Lebih terperinciESTIMASI MODEL KOMBINASI SEBARAN PERGERAKAN DAN PEMILIHAN MODA BERDASARKAN INFORMASI ARUS LALU LINTAS TESIS MAGISTER
ESTIMASI MODEL KOMBINASI SEBARAN PERGERAKAN DAN PEMILIHAN MODA BERDASARKAN INFORMASI ARUS LALU LINTAS TESIS MAGISTER oteh: OKA PURWANTI NIM : 250 99 087 BIDANG KHUSUS REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM STUDI
Lebih terperinciANGGA NUR ARDYANSAH NIM
Akurasi Metode Exponential Smoothing dan Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) untuk Meramalkan Lama Proses Pengerjaan Tugas Akhir Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember
Lebih terperinciAbstract. Keywords : fluctuating demand, aggregate planning, strategy. Universitas Kristen Maranatha
Abstract Setia Bakery Company is a private company engaged in the field of home industry. The type of products manufactured and sales are fresh bread. Increasing number of companies engaged in the food
Lebih terperinciPERBANDINGAN ARIMA DENGAN FUZZY AUTOREGRESSIVE (FAR) DALAM PERAMALAN INTERVAL HARGA PENUTUPAN SAHAM. (Studi Kasus pada Jakarta Composite Index)
PERBANDINGAN ARIMA DENGAN FUZZY AUTOREGRESSIVE (FAR) DALAM PERAMALAN INTERVAL HARGA PENUTUPAN SAHAM (Studi Kasus pada Jakarta Composite Index) SKRIPSI Oleh : MUHAMMAD FITRI LUTFI ANSHARI J2E 009 005 JURUSAN
Lebih terperinciBAB IV METODE PERAMALAN
Metode Peramalan 15 BAB METODE PERAMALAN 4.1 Model Sederhana Data deret waktu Nilai-nilai yang disusun dari waktu ke waktu tersebut disebut dengan data deret waktu (time series). Di dunia bisnis, data
Lebih terperinciPEMODELAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK (GRNN) PADA DATA RETURN INDEKS HARGA SAHAM EURO 50
PEMODELAN GENERAL REGRESSION NEURAL NETWORK (GRNN) PADA DATA RETURN INDEKS HARGA SAHAM EURO 50 SKRIPSI Disusun Oleh : REZZY EKO CARAKA 240 102 111 400 85 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
Lebih terperinci(MS.6) TAKSIRAN TFR BERDASARKAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA MENGGUNAKAN METODE CAMPURAN
(MS.6) TAKSIRAN TFR BERDASARKAN HASIL PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA MENGGUNAKAN METODE CAMPURAN Yayat Karyana Jurusan Statistika FMIPA UNISBA Jl. Purnawarman No. 63 Bandung Email : yayatkaryana@gmail.com
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : RAHMA NURFIANI PRADITA
PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN/ KOTA DI JAWA TIMUR MENGGUNAKAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED ORDINAL LOGISTIC REGRESSION SKRIPSI Disusun Oleh : RAHMA NURFIANI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus,
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL DAN ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) SKRIPSI
PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL DAN ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) SKRIPSI WARSINI 070803042 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN DI INDONESIA
PERBANDINGAN METODE RUNTUN WAKTU FUZZY-CHEN DAN FUZZY-MARKOV CHAIN UNTUK MERAMALKAN DATA INFLASI DI INDONESIA SKRIPSI Disusun Oleh : LINTANG AFDIANTI NURKHASANAH NIM. 24010211120004 JURUSAN STATISTIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang akan datang disebut ramalan dan tindakan dalam membuat dugaan atau perkiraan tersebut
Lebih terperinciMODEL PREDIKSI GREY UNTUK GM(1,1) DAN GREY VERHULST
MODEL PREDIKSI GREY UNTUK GM(1,1) DAN GREY VERHULST oleh RACHMA PUTRI YULIARTI M0107080 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS
Lebih terperinciPERAMALAN (Forecast) (ii)
PERAMALAN (Forecast) (ii) Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono Web : http://pakhartono.wordpress.com E-mail: pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010]
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL.i LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR iii
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL.i LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR iii ABSTRAK v ABSTRACT..vi KATA PENGANTAR.vii DAFTAR ISI..1 DAFTAR TABEL.Error! DAFTAR GAMBAR.Error! i DAFTAR LAMPIRAN..Error! BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, peramalan, metode Brown s Double Exponential Smoothing, MAPE. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Salah satu masalah pada minimarket adalah seringnya terjadi persediaan barang yang berlebihan, atau kekurangan. Minimarket tersebut memerlukan sebuah sistem yang dapat menghitung jumlah penjualan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Curah Hujan Hujan sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat. Curah hujan tidak selalu sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada bulan-bulan
Lebih terperinciPERAMALAN (FORECASTING)
#3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern
Lebih terperinciDATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN
DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN 2011-2014 PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI JAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Dalam rangka pemantauan rencana aksi percepatan pelaksanaan
Lebih terperinciSKRIPSI APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING. Disusun oleh: DANI AL MAHKYA
APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING SKRIPSI Disusun oleh: DANI AL MAHKYA 24010210141025 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Penelitian pada karya akhir ini membahas mengenai pengembangan model Artificial Neural Network serta menganalisa kemampuan Artificial Neural Network sebagai alat peramalan. Obyek yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demografi adalah suatu studi statistik dan matematik tentang jumlah komposisi dan persebaran penduduk, serta perubahan faktor-faktor ini setelah melewati kurun waktu
Lebih terperinciMODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI
MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Mean Reversion, Musiman, Kontrak Opsi Tipe Eropa, Black-scholes
Judul : Aplikasi Model Mean Reversion dengan Musiman dalam Menentukan Nilai Kontrak Opsi Tipe Eropa Pada Harga Komoditas Kakao Nama : Ida Ayu Putu Candra Dewi Pembimbing : 1. Ir. Komang Dharmawan, M.Math.,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Kedelai Dalam ketersediaan kedelai sangat diperlukan diberbagai penjuru masyarakat dimana produksi kedelai merupakan suatu hasil dari bercocok tanam dimana dilakukan dengan
Lebih terperinciMETODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR UNTUK PENGHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN SUKU BUNGA MODEL VASICEK TUGAS AKHIR SKRIPSI
METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR UNTUK PENGHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN SUKU BUNGA MODEL VASICEK TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciPERSPEKTIF PERAMALAN 2 Titien S. Sukamto
PERSPEKTIF PERAMALAN 2 Titien S. Sukamto Jenis Peramalan Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dalam 3 jenis : 1. Jangka waktu ramalan yang disusun 1. Peramalan jangka pendek : jangka waktunya 1 tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus
Lebih terperinciPENGEMBANGAN APLIKASI PREDIKSI NILAI TUKAR MATA UANG. Skripsi
PENGEMBANGAN APLIKASI PREDIKSI NILAI TUKAR MATA UANG Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Oleh: Rosalia Yustin Ervinasari NIM: 04 07 04217 PROGRAM
Lebih terperinciVALIDASI HASIL PROYEKSI PENDUDUK TAHUN 2010 TERHADAP SENSUS PENDUDUK 2010 MENGGUNAKAN MAD DAN MSE
VALIDASI HASIL PROYEKSI PENDUDUK TAHUN 2010 TERHADAP SENSUS PENDUDUK 2010 MENGGUNAKAN MAD DAN MSE Sugandi yahdin 1, Endang Sri Kresnawati 2 1 Universitas Sriwijaya, Palembang 2 Universitas Sriwijaya, Palembang
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI UTILITAS EKSPONENSIAL KOMPETENSI TERAPAN
TUGAS AKHIR PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI UTILITAS EKSPONENSIAL KOMPETENSI TERAPAN Ambi Dita Permana 0708405047 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi dan Tujuan Forecasting. yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Forecasting 2.1.1 Definisi dan Tujuan Forecasting Forecasting adalah peramalan (perkiraan) mengenai sesuatu yang belum terjadi (Pangestu S, 1986:1). Forecasting atau peramalan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP) KOMPETENSI FINANSIAL SKRIPSI
IMPLEMENTASI ALGORITMA CAT SWARM OPTIMIZATION DALAM MENYELESAIKAN JOB SHOP SCHEDULING PROBLEM (JSSP) KOMPETENSI FINANSIAL SKRIPSI I WAYAN RADIKA APRIANA 1108405016 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM
ANALISIS DAN PERAMALAN PRODUKSI TANAMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS MUSIM Alfa Kenedi Mainassy ), Sri Yulianto Joko Prasetyo 2), Alz Danny Wowor 3),2,3) Fakultas Teknologi Informasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini dapat membantu teknik peramalan suatu kejadian berdasarkan faktor faktor yang sudah diketahui sebelumnya. Hasil peramalan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Peramalan, Least Square, Moving Average
ABSTRAK Dengan adanya perkembangan teknologi, untuk menjaga kualitas roti maka setiap jenis roti memiliki tanggal kadaluarsa yang berbeda-beda. Ada beberapa faktor utama dalam menentukan jumlah roti yang
Lebih terperinciSurvei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), 2015
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), 2015 ABSTRAKSI Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) merupakan survey kependudukan yang dilaksanakan setiap lima tahun setelah pelaksanaan sensus
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Persaingan yang makin ketat dalam dunia usaha di Indonesia membuat banyak perusahaan harus mengatur kembali dalam upaya untuk mempertahankan atau memperluas pangsa pasar yang semakin sempit. Setiap
Lebih terperinci