3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data"

Transkripsi

1 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data sekunder yang digunakan antara lain PDB sektoral, PDB menurut jenis pengeluaran, perdagangan luar negeri, jumlah penduduk dan jumlah tenaga kerja per sektor. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dari tahun 1983 sampai dengan tahun Data yang dikumpulkan sudah berupa data riil atau sudah merujuk pada tahun dasar tertentu. Tahun dasar yang akan digunakan adalah tahun Data yang digunakan dalam estimasi persamaan-persamaan pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. Data yang digunakan tersebut adalah data time series triwulanan. Hampir semua data yang dibutuhkan sudah tersedia dalam bentuk triwulanan, kecuali data jumlah penduduk dan jumlah tenaga kerja. Data jumlah penduduk yang tersedia adalah data tahunan. Data jumlah pekerja per sektor yang tersedia sebagian data tahunan dan sebagian lagi dalam bentuk semesteran. Data jumlah penduduk triwulan didapatkan dengan menggunakan rumus pertumbuhan geometrik seperti pada persamaan (3.1). 1 (3.1) Keterangan: = jumlah penduduk pada tahun t atau jumlah penduduk yang diproyeksikan = jumlah penduduk pada tahun dasar t = jumlah tahun antara tahun dasar dengan tahun t r = laju pertumbuhan penduduk per tahun Data jumlah pekerja triwulanan didapatkan dengan cara menginterpolasi data yang tersedia. Metode interpolasi yang digunakan adalah interpolasi cubic spline. Rumus dasar yang digunakan untuk interpolasi cubic spline data tahunan menjadi data triwulanan seperti pada persamaan (3.2).

2 44 (3.2) Penghitungan dengan metode interpolasi cubic spline tersebut menggunakan utility yang telah tersedia di Definisi Operasional Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan tujuan maka dapat disimpulkan ada beberapa variabel yang relevan digunakan dalam penelitian. Ringkasan nama variabel dan satuannya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Nama variabel dan satuannya yang digunakan dalam penelitian Nama variabel Satuan Nama variabel Satuan gpdb persen I persen gmanuf persen TB persen gnonmanuf persen Open persen gproductivity persen MModal persen gemp persen MBaku persen gpnonmanuf persen MKons persen EmpShare persen X_USA persen OutShare persen X_Japan persen ln(pdbcap) tanpa satuan X_Sing persen (ln(pdbcap)) 2 persen M_China persen Definisi operasional dari masing-masing variabel yang digunakan adalah sebagai berikut. a. adalah pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang didekati dengan pertumbuhan PDB riil. Nilai didapatkan dengan rumus / 100%. PDB menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. PDB riil pada publikasi BPS disebut dengan istilah PDB atas dasar harga konstan. b. adalah pertumbuhan output sektor manufaktur yang didekati dengan pertumbuhan nilai tambah riil sektor manufaktur. Rumus pertumbuhan yang digunakan pada dasarnya sama dengan rumus pertumbuhan PDB.

3 45 c. adalah pertumbuhan output sektor selain manufaktur yang didekati dengan pertumbuhan nilai tambah riil sektor selain manufaktur. Sektor selain manufaktur adalah: - Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan - Sektor pertambangan dan penggalian - Sektor listrik, gas dan air bersih - Sektor bangunan - Sektor perdagangan, hotel dan restoran - Sektor pengangkutan dan telekomunikasi - Sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan - Sektor jasa-jasa d. adalah pertumbuhan produktivitas pekerja atau pertumbuhan output per pekerja. Produktivitas pekerja didapatkan dari PDB riil dibagi dengan jumlah pekerja. e. adalah pertumbuhan jumlah pekerja. Jumlah pekerja yang dimaksud adalah jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja. Konsep bekerja menurut BPS adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi). f. adalah pertumbuhan produktivitas pekerja sektor selain manufaktur. Data produktivitas pekerja sektor selain manufaktur didapatkan dari total nilai tambah sektor selain manufaktur dibagi dengan jumlah pekerja yang bekerja pada sektor selain manufaktur. g. adalah proporsi pekerja sektor manufaktur terhadap total pekerja. Data ini didapatkan dengan rumus jumlah pekerja sektor manufaktur dibagi jumlah total pekerja dikalikan dengan 100 persen. h. adalah proporsi nilai tambah sektor manufaktur dalam PDB. Data ini didapatkan dengan rumus nilai tambah bruto sektor manufaktur dibagi PDB atas dasar harga berlaku dikalikan dengan 100 persen.

4 46 i. adalah investasi modal tetap yang didekati dengan persentase pembentukan modal tetap bruto (PMTB) terhadap PDB. PMTB mencakup pengadaan, pembuatan dan pembelian barang modal. Barang modal dimaksud adalah barang-barang yang digunakan untuk proses produksi, tahan lama atau yang mempunyai umur pemakaian lebih dari satu tahun seperti bangunan, mesinmesin dan alat angkutan. Termasuk pula di sini perbaikan besar (berat) yang sifatnya memperpanjang umur atau mengubah bentuk atau kapasitas barang modal tersebut. Pengeluaran barang modal untuk keperluan militer tidak dicakup di sini tetapi digolongkan sebagai konsumsi pemerintah. j. adalah trade balance (neraca perdagangan) yang didekati dengan persentase ekspor dikurangi impor terhadap PDB. Ekspor barang dan jasa merupakan transaksi perdagangan barang dan jasa dari penduduk (residen) Indonesia ke bukan penduduk (nonresiden) Indonesia. Impor barang dan jasa adalah transaksi perdagangan dari bukan penduduk Indonesia ke penduduk Indonesia. Ekspor atau impor barang terjadi pada saat terjadi perubahan hak kepemilikan barang antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk Indonesia (dengan atau tanpa perpindahan fisik barang tersebut). Data ekspor dan impor BPS berasal dari dokumen pemberitahuan ekspor barang (PEB) yang diisi oleh eksportir dan dokumen pemberitahuan impor barang (PIB) yang diisi oleh importir. k. adalah openness (tingkat keterbukaan) perdagangan internasional yang didekati dengan persentase ekspor ditambah impor terhadap PDB. l. adalah impor barang modal (capital goods) yang didekati dengan persentase impor barang modal terhadap PDB. m. adalah impor bahan baku (raw materials) yang didekati dengan persentase impor bahan baku terhadap PDB. n. adalah impor barang konsumsi yang didekati dengan persentase impor barang konsumsi terhadap PDB. Yang termasuk barang konsumsi adalah barang yang langsung dikonsumsi oleh konsumen tanpa adanya proses pengolahan lagi.

5 47 o. _, _ dan _ adalah ekspor ke Amerika Serikat (AS), Jepang dan Singapura yang didekati dengan persentase ekspor ke negara-negara tersebut terhadap PDB. p. _ adalah impor dari China yang didekati dengan persentase impor dari China terhadap PDB. 3.3 Metode Analisis Data time series merupakan data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan perkembangan suatu kegiatan (Supranto 2000). Beberapa tujuan dilakukan analisis data time series adalah: a. Memperoleh kejelasan (concise description) tentang karakteristik dan unsur gerak yang ada dan terjadi data time series. b. Membuat model untuk menjelaskan, mengukur efek perubahan dan menentukan pola umum data time series. Model yang dibuat bisa berupa univariate maupun multivariate. c. Melakukan backcasting berdasarkan model time series yang telah didapat sehingga bisa dilakukan forecasting dengan tingkat ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Permasalahan penelitian ini dijawab dengan pendekatan model ekonometrika untuk data time series. Secara umum langkah analisis dengan pendekatan model ekonometrika untuk data time series yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti pola seperti pada Gambar 9. Uji stasioneritas masing-masing variabel yang akan digunakan dalam sebuah persamaan Jika semua variabel stasioner pada level (I(0)) Analisis regresi linear sederhana atau regresi linear berganda Jika ada beberapa variabel stasioner pada first difference (I(1)) Analisis kointegrasi dan ECM/VECM Gambar 9 Langkah analisis data time series dalam penelitian Model yang digunakan sesuai dengan hasil uji stasioneritas dari masing-masing variabel. Model ECM/VECM (error correction model/vector error correction

6 48 model) digunakan jika minimal salah satu variabel dalam sebuah persamaan yang bersifat tidak stasioner pada tingkat level. Penggunaan model ECM/VECM ini dapat mengidentifikasi hubungan jangka pendek dan jangka panjang dari variabelvariabel yang akan dianalisis. Akan tetapi, jika semua variabel dalam sebuah persamaan bersifat stasioner maka penggunaan model regresi linear sederhana ataupun regresi linear berganda sudah cukup memadai Uji Stasioneritas Stasioneritas data adalah suatu hal yang sangat penting ketika menganalisis data yang berbentuk time series. Persamaan regresi yang mempunyai variabel yang tidak stasioner akan menghasilkan persamaan regresi yang semu (spurious regression). Spurious regression akan menggambarkan hubungan antar dua variabel atau lebih yang secara statistik nampaknya signifikan, padahal kenyataannya tidak atau tidak sebesar hasil regresi tersebut. Penggunaan data yang tidak stasioner meningkatkan kecenderungan menolak hipotesis nol (H 0 ) atau memberikan kesimpulan bahwa regresi yang dihasilkan signifikan secara statistik. Uji signifikansi biasanya menggunakan uji t berdasarkan rumus (3.3) berikut. (3.3) Data yang tidak stasioner biasanya mengalami gejala autokorelasi dan apabila gejala ini diabaikan maka akan diperoleh nilai yang cenderung kecil. Hal ini berkaitan dengan hasil penghitungan pada uji t dimana akan memperoleh nilai t yang lebih besar daripada yang seharusnya sehingga kecenderungan untuk menolak hipoteis nol akan meningkat. Spurious regression dapat terjadi jika data time series yang digunakan mengandung unsur trend yang kuat. Tingginya R 2 tidak disebabkan oleh adanya hubungan yang sebenarnya terjadi antar variabel time series, melainkan disebabkan oleh adanya unsur trend tersebut. Suatu data dikatakan bersifat stasioner jika memenuhi tiga kriteria. Enders (2004) menyebutkan bahwa stasioner untuk setiap waktu dan jika: a. rata-ratanya konstan sepanjang waktu

7 49 b. variannya konstan sepanjang waktu atau c. kovariannya juga konstan,, atau Data time series dikatakan stasioner jika data menunjukkan pola yang konstan dari waktu ke waktu atau dengan kata lain tidak terdapat pertumbuhan atau penurunan pada data. Metode yang dapat digunakan untuk uji stasioneritas ada beberapa macam. Metode-metode tersebut diantaranya adalah menggunakan correlogram, uji akar unit dengan DF/ADF (Dickey Fuller/Augmented Dickey Fuller) dan uji akar unit dengan PP (Philips Perron). Uji stasioneritas data menggunakan correlogram prosedurnya adalah dengan melihat koefisien ACF (autocorrelation function) dan PACF (partial autocorrelation function). Penelitian ini tidak akan menjelaskan mengenai uji stasioneritas menggunakan correlogram karena uji stasioneritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji akar unit dengan metode DF/ADF dan PP. Uji akar unit dengan metode DF pada dasarnya menguji hipotesis nol bahwa data tidak stasioner ( = 1) dan hipotesis alternatifnya adalah data bersifat stasoner ( < 1). Nilai didapat dari persamaan (3.4). (3.4) Selain menggunakan persamaan (3.4), dapat juga digunakan persamaan (3.5) berikut untuk menguji hipotesis nol bahwa = 0. (3.5) Berikut adalah beberapa bentuk hipotesis nol dan hipotesis alternatif dalam pengujian akar unit dengan metode DF. (i) H 0 : atau H 1 :, < 1 atau, < 0 (ii) H 0 : atau H 1 :, < 1 atau, < 0 (3.6a) (3.6b) (iii) H 0 : atau

8 50 H 1 :, < 1 atau, < 0 (3.6c) Bentuk H 1 pada (i) menandakan bahwa data bersifat stasioner tanpa adanya intecept dan trend. Bentuk H 1 pada (ii) menandakan bahwa data bersifat stasioner dan mempunyai intecept. Bentuk H 1 pada (iii) menandakan bahwa data bersifat stasioner dan mempunyai intecept dan trend waktu. Kesimpulan menerima atau menolak hipotesis nol berdasarkan nilai statistik DF yang didapatkan dari nilai statistik t dari atau dihitung berdasarkan rumus pada persamaan (3.7). DF statistik = (3.7) Jika nilai DF statistik lebih kecil dibandingkan nilai distribusi statistik τ maka akan menolak hipotesis nol atau data bersifat stasioner. Distribusi statistik τ tidak mengikuti distribusi t normal akan tetapi mengikuti distribusi t yang tidak standar. Nilai kritis uji DF dibuat berdasarkan Monte Carlo Experiment. Pengujian akar unit dengan metode DF hanya dapat dilakukan jika data time series mengikuti pola AR(1). Kenyataannya, banyak data time series mengikuti pola AR dengan derajat yang lebih tinggi. Dickey-Fuller mengembangkan uji akar unit pada data time series yang mengikuti pola AR berderajat lebih dari satu yaitu metode ADF. Pada dasarnya pengujian akar unit dengan metode ADF sama dengan metode DF. Perbedaannya terletak pada persamaan H 1 yaitu untuk data stasioner tanpa intercept dan tanpa trend waktu mengikuti persamaan (3.8), untuk data stasioner dengan intercept mengikuti persamaan (3.9) dan untuk data stasioner dengan intercept dan trend waktu mengikuti persamaan (3.10). (3.8) (3.9) (3.10) Kesimpulan menerima atau menolak hipotesis nol berdasarkan nilai statistik ADF yang didapatkan dari nilai statistik t dari atau koefisien dari. Jika nilai statistik ADF lebih kecil dibandingkan nilai kritis McKinnon maka akan menolak hipotesis nol atau data bersifat stasioner. Uji akar unit dengan metode PP digunakan ketika mempunyai serial autokorelasi. Uji akar unit dengan metode DF/ADF mengasumsikan bahwa

9 51 bersifat iid atau mempunyai rata-rata nol, varian konstan dan tidak saling berhubungan (tidak mengalami autokorelasi). Uji hipotesisnya sama dengan metode DF/ADF, akan tetapi nilai t statistik PP mengikuti persamaan (3.11). (3.11) dengan: 2 1 dan / Asymptotic distribution dari t PP sama dengan uji ADF yaitu menggunakan nilai kritis McKinnon. Penentuan panjang lag pada metode PP menggunakan truncation lag q dari Newey-West Correction. Nilai q menunjukkan periode adanya autokorelasi. Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan uji stasioneritas dengan metode DF/ADF dan PP adalah EViews 6.0. Cara untuk mengetahui uji hipotesis mana yang digunakan dalam uji stasioneritas adalah: Regresikan terhadap intercept dan trend Jika koefisien intercept dan trend signifikan secara statistik maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis untuk model yang mengandung intercept dan trend atau seperti pada persamaan (3.6c) Jika koefisien intercept saja yang signifikan secara statistik maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis untuk model yang mengandung intercept saja atau seperti pada persamaan (3.6b) Jika koefisien intercept dan trend tidak signifikan secara statistik maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji hipotesis untuk model tanpa intercept dan trend atau seperti pada persamaan (3.6a) Vector Autoregression (VAR) Model VAR dipopulerkan pertama kali oleh Sims pada tahun Model ini merupakan pengembangan dari model autoregression (AR) univariate. Model VAR merupakan suatu sistem persamaan dinamis karena pendugaan suatu variabel pada periode tertentu tergantung pada pergerakan variabel tersebut dan variabel-variabel lain yang terlibat dalam sistem pada periode-periode sebelumnya (Enders 2004).

10 52 VAR biasanya digunakan untuk memproyeksikan variabel-variabel time series dan untuk menganalisa dampak dinamisnya. Model VAR menganggap beberapa variabel dalam persamaan merupakan variabel endogen sehingga sebuah variabel nilainya dapat dipengaruhi oleh nilainya sendiri di masa lampau dan nilai variabel endogen lainnya di masa lampau. Penggunaan model VAR memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan menggunakan model VAR adalah: Metode ini sederhana karena peneliti tidak perlu khawatir salah dalam membedakan variabel endogen dan eksogen. Estimasinya sederhana karena metode ordinary least square (OLS) dapat diaplikasikan pada tiap-tiap persamaannya secara terpisah. Hasil perkiraan (forecast) yang diperoleh untuk banyak kasus lebih baik dibandingkan dengan analisis menggunakan model persamaan simultan. Model VAR bisa menggambarkan adanya hubungan timbal balik (interrelationship) antara variabel-variabel ekonomi. Kelemahan model VAR adalah: Sulit menentukan panjang lag optimal yang akan digunakan. Terlalu banyak parameter yang diestimasi sehingga akan menyulitkan dalam interpretasinya. Semua variabel dalam model VAR haruslah stasioner dan jika ada yang tidak stasioner maka variabel tersebut harus ditransformasi agar stasioner, namun terkadang data hasil transformasi kurang memuaskan. Bentuk umum dari model VAR untuk variabel sebanyak n dan lag optimalnya p adalah:,,,,,,,,,,,,,,,,,, Keterangan:,,..., adalah white-noise error yang mempunyai sifat-sifat: 0, untuk i = s, untuk i s Matriks VAR tersebut dapat dituliskan dalam bentuk persamaan (3.12).

11 53 x A A x A x A x e (3.12) Uji Lag Optimum Penentuan panjang lag optimum sangat penting dalam analisis data time series. Enders (2004) menyatakan bahwa estimasi hubungan kausalitas, kointegrasi dan ECM sangat peka terhadap panjang lag. Pemilihan lag yang tepat akan menghasilkan residual yang bersifat Gaussian yaitu terbebas dari masalah autokorelasi dan heteroskedastisitas (Gujarati 2003). Khim dan Liew (2004) mengemukakan terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan panjang lag yang optimal. Cara-cara tersebut adalah: a. Log likelihood ratio test statistic (LR) 2 (3.13) b. The final prediction error (FPE) (3.14) c. Akaike information criterion (AIC) 2ln 2 (3.15) d. Schawrz information criterion (SC) ln ln (3.16) e. Hannan-quinn criterion (HQ) ln 2 lnln (3.17) Keterangan: = nilai log likelihood ratio = varian dari model = panjang lag = jumlah observasi AIC menghasilkan estimasi paling baik pada sampel kecil (Gonzalo dan Pitarkis 2000). Khim dan Liew (2004) menyimpulkan bahwa metode AIC dan FPE dapat meminimalkan terjadinya underestimate dan memaksimalkan peluang untuk mendapatkan panjang lag yang sebenarnya untuk sampel kecil. Perangkat lunak EViews 6.0 menyediakan kelima metode penentuan lag optimal tersebut sehingga kelima metode tersebut dapat langsung dibandingkan.

12 Kointegrasi dan Error Correction Model (ECM) Beberapa variabel dalam analisis time series terkadang bersifat tidak stasioner. Hubungan beberapa variabel dalam analisis time series dimana minimal terdapat satu variabel yang tidak stasioner bisa menghasilkan hubungan yang semu (spurious regression). Akan tetapi hubungan tersebut juga bisa menghasilkan hubungan jangka panjang yang stabil. Hubungan jangka panjang yang stabil ini bisa diketahui dengan metode uji kointegrasi. Gambar 10 merupakan contoh dari hubungan dua variabel time series. Kedua variabel tersebut terlihat tidak stasioner akan tetapi terlihat mempunyai pergerakan yang sama X Y waktu Gambar 10 Contoh hubungan dua variabel yang tidak stasioner dalam analisis time series tetapi keduanya berkointegrasi Misalkan hubungan antara X dan Y berdasarkan Gambar 10 seperti pada persamaan (3.18). (3.18) Untuk mengetahui apakah X dan Y mempunyai hubungan jangka panjang yang stabil atau dalam ekonometrika mempunyai hubungan kointegrasi dapat dilakukan dengan menguji residual dari persamaan regresi (3.18). Uji residual tersebut mempunyai hipotesis: H 0 : mengandung unit root (tidak stasioner) H 1 : tidak mengandung unit root (stasioner) atau dengan kata lain: H 0 : X dan Y tidak terkointegrasi

13 55 H 1 : X dan Y terkointegrasi Engle - Granger dalam Rao (1995) berpendapat bahwa uji DF/ADF dan Cointegrating Regression Durbin-Watson (CRDW) dapat digunakan untuk menguji residual tersebut. Engle - Granger menggunakan CRDW berdasarkan hasil penelitian Sargan dan Bhargava pada tahun 1983 (Rao 1995) dimana nilai CRDW statistic mempunyai peluang mendekati nol sebagai hipotesis nol, sehingga jika nilai CRDW statistic besar maka akan menolak hipotesis nol (X dan Y terkointegrasi). Akan tetapi Engle - Granger lebih menyarankan menggunakan uji DF/ADF karena berdasarkan penelitian, nilai kritis CRDW statistic tidak konstan pada beberapa kali percobaan. Uji kointegrasi berdasarkan prosedur Engle-Granger mengikuti persamaan (3.19). (3.19) dimana adalah lag optimal dari variabel dependen dan adalah error term. H 0 : = 0 (X dan Y tidak terkointegrasi) H 1 : < 0 (X dan Y terkointegrasi) Uji hipotesis ini akan menolak H 0 jika t-adf lebih besar secara absolut dibanding nilai kritis McKinnon. Selain uji kointegrasi dengan metode Engel-Granger, masih terdapat metode lainnya yang dapat digunakan untuk menguji kointegrasi. Metode tersebut diantaranya adalah Johansen Cointegration Test, Fully Modified OLS (FMOLS) dan Bounds Testing Cointegration dengan pendekatan ARDL (Autoregressive Distributed Lag). Penelitian ini menggunakan Johansen Cointegration Test untuk menguji adanya kointegrasi. Kelebihan menggunakan Johansen Cointegration Test adalah: Prosedur Johansen tidak mengasumsikan adanya paling sedikit satu vektor kointegrasi melainkan secara eksplisit menguji sejumlah hubungan kointegrasi. Semua variabel dalam prosedur Johansen diasumsikan endogen sedangkan dalan prosedur Engel-Granger sangat sensitif dalam pemilihan variabel dependen pada persamaan kointegrasi.

14 56 Prosedur Johansen berdasarkan suatu kerangka kerja dalam menguji dan menaksir hubungan kointegrasi dalam VECM. Uji kointegrasi yang dikembangkan Johansen dapat digunakan untuk menentukan kointegrasi sejumlah variabel. Misal digunakan persamaan (3.12) sebagai persamaan VAR dengan lag optimum p dan n variabel maka uji kointegrasi dengan prosedur Johansen mengikuti persamaan (3.20). x Πx Γ x e (3.20) Keterangan: Γ A I; I adalah matriks identitas n x n dan Jika matriks П mempunyai rank r < k dan diekspresikan bahwa П = αβ, maka akan terdapat k x r matriks α dan β masing-masing dengan rank r. Besarnya rank П menyatakan banyaknya vektor kointegrasi yang terbentuk. Matriks α merupakan koefisien penyesuaian di dalam VECM. Setiap kolom pada matriks β merupakan vektor kointegrasi. Jika kombinasi linear dari β x t stasioner atau I(0) maka vektor x t terkointegrasi. Banyaknya vektor kointegrasi dapat diperoleh dengan melakukan uji signifikansi akar ciri dari matriks П. Misal terdapat n akar ciri (λ 1, λ 2,..., λ n ) maka lakukan trace test untuk mengetahui nilai trace statistic atau likelihood ratio dengan rumus seperti pada persamaan (3.21). ln1 (3.21) Keterangan: k = 0, 1, 2,..., (n-1) = nilai akar ciri ke-i T = banyaknya observasi yang digunakan Nilai dibandingkan dengan nilai kritis dari tabel Osterwald-Lenum. Uji hipotesis untuk trace test adalah: H 0 : rank (П) k (terdapat k vektor kointegrasi) H 1 : rank (П) k (terdapat lebih dari k vektor kointegrasi) Jika nilai lebih besar dari nilai kritis Osterwald-Lenum maka H 0 ditolak.

15 57 Selain menggunakan trace test, uji signifikansi akar ciri dari matriks П dapat dilakukan dengan maximum eigenvalue test. Uji ini mencari nilai maksimum akar ciri dengan rumus seperti pada persamaan (3.22). ln1 (3.22) Nilai dibandingkan dengan nilai kritis dari tabel Osterwald- Lenum. Uji hipotesis untuk maximum eigenvalue test adalah: H 0 : rank (П) = k (terdapat k vektor kointegrasi) H 1 : rank (П) = k+1 (terdapat lebih dari k+1 vektor kointegrasi) Jika nilai lebih besar dari nilai kritis Osterwald-Lenum maka H 0 ditolak. Variabel X dan Y seperti pada bahasan sebelumnya adalah variabel yang tidak stastioner pada level akan tetapi jika kedua variabel tersebut terkointegrasi maka model yang paling baik digunakan adalah error correction model (ECM). ECM ini digunakan karena model ini dapat menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik pada jangka pendek maupun pada jangka panjang. Pada umumnya variabel-variabel ekonomi pada jangka pendek mengalami penyimpangan dari titik ekulibrium dan pada jangka panjang akan kembali menuju ekuilibriumnya. Hal inilah yang dicakup pada ECM. Pada ECM terdapat koefisien koreksi (penyesuaian) jangka pendek menuju jangka panjang (ekuilibrium). Metode ECM Engle-Granger merupakan metode paling sederhana dan untuk variabel X ~ I(1) dan Y ~ I(1) mempunyai model umum seperti pada persamaan (3.23) (3.23) dimana I(1) menandakan stasioner pada first difference, adalah first difference dan adalah error correction terms (-1 < < 0). Error correction term ini mewakili kecepatan penyesuaian jangka pendek ke jangka panjang. Model alternatifnya adalah: (3.24) dengan ; ;.

16 58 Koefisien pada persamaan (3.23) atau pada persamaan (3.24) menjelaskan pengaruh jangka pendek X terhadap Y. Pengaruh jangka panjang X terhadap Y dijelaskan oleh. Model VECM disusun apabila rank kointegrasi lebih besar dari nol dan merupakan turunan pertama dari persamaan VAR. Model VECM ordo p dan rank kointegrasi r dituliskan seperti persamaan (3.25). Δx Πx Π Δx e (3.25) Keterangan: П = αβ β = vektor kointegrasi berukuran k x 1 α = vektor koefisien error correction berukuran k x 1 Koefisien error correction menggambarkan kecepatan penyesuaian penyimpangan pada jangka pendek menuju kondisi keseimbangan pada jangka panjang. Keberartian pengaruh jangka pendek ditunjukkan dengan nilai α yang tidak sama dengan nol dan signifikan secara statistik. 3.4 Spesifikasi Model Ekonometrik Model yang digunakan untuk mengkaji peranan sektor manufaktur dalam perekonomian Indonesia selama tahap industrialisasi diturunkan dari teori pertumbuhan Kaldor. Rumusan persamaan regresi dari Hukum Kaldor didapatkan dari Felipe (1998), Knell (2004), dan Libanio dan Moro (2007). Hukum Kaldor pertama (Hukum Kaldor I) diformulasikan dengan persamaan regresi seperti pada persamaan (3.26) sampai dengan persamaan (3.28). (3.26) (3.27) (3.28) Keterangan: = pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan yang didekati dengan pertumbuhan PDB riil (persen) = pertumbuhan nilai tambah riil sektor manufaktur (persen) = pertumbuhan nilai tambah riil sektor selain manufaktur (persen)

17 59 Hasil analisis untuk, dan diharapkan bernilai positif sesuai dengan tinjauan teori Hukum Kaldor I. Hukum Kaldor II diformulasikan dengan persamaan regresi seperti pada persamaan (3.29) sampai dengan persamaan (3.31). Hukum Kaldor III diformulasikan dengan persamaan regresi seperti pada persamaan (3.32) (3.29) (3.30) (3.31) (3.32) Keterangan: = pertumbuhan produktivitas pekerja (persen) = pertumbuhan jumlah pekerja (persen) = pertumbuhan produktivitas pekerja sektor selain manufaktur (persen) Hasil analisis untuk, dan diharapkan bernilai positif serta diharapkan bernilai negatif. Hal tersebut sesuai dengan tinjauan teori Hukum Kaldor II dan Hukum Kaldor III. Model ekonometrik yang digunakan untuk mengidentifikasi apakah gejala dini deindustrialisasi yang terjadi cenderung menuju ke arah yang positif atau negatif merujuk pada Hukum Kaldor I juga. Sehingga persamaan (3.26) sampai dengan (3.28) digunakan kembali pada analisis untuk pemecahan masalah kedua. Perbedaannya dengan analisis sebelumnya terletak pada tahun analisis. Model ekonometrik untuk analisis permasalahan pertama menggunakan tahun analisis dari tahun 1983 sampai dengan tahun 2008, sedangkan untuk analisis permasalahan kedua menggunakan tahun analisis dari tahun 2002 sampai dengan tahun Hal ini disesuaikan dengan fakta bahwa terjadinya gejala dini deindustrialisasi dimulai sejak tahun Model ekonometrik yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses deindustrialisasi di Indonesia mengikuti model yang digunakan beberapa peneliti terdahulu dengan sedikit modifikasi yang disesuaikan dengan fenomena yang terjadi dalam perekonomian Indonesia. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan antara lain IMF (1997), IMF

18 60 (1998), Rowthorn dan Coutts (2004), Dasgupta dan Singh (2006), serta Suwarman (2006). Secara umum model yang digunakan mengikuti persamaan (3.33) dan (3.34). ln ln (3.33) ln ln (3.34) Keterangan: = proporsi pekerja sektor manufaktur terhadap total pekerja (persen) = pendapatan per kapita yang didekati dengan PDB per kapita (rupiah) = investasi yang didekati dengan persentase PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) terhadap PDB (persen) = variabel-variabel lain yang ditambahkan untuk melihat pengaruh perdagangan luar negeri Variabel-variabel yang ditambahkan untuk melihat pengaruh perdagangan luar negeri dalam penelitian ini adalah trade balance (ekspor dikurangi impor), openness (ekspor ditambah impor), impor barang modal (MModal), impor bahan baku (MBaku), impor barang konsumsi (MKons), ekspor ke Amerika Serikat (X_USA), ekspor ke Jepang (X_Japan), ekspor ke Singapura (X_Sing) dan impor dari China (M_China). Semua variabel tersebut dimasukkan ke persamaan (3.33) dalam bentuk persentase terhadap PDB.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder. Data-data tersebut diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN 18 III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Mengetahui kointegrasi pada setiap produk adalah salah satu permasalahan yang perlu dikaji dan diteliti oleh perusahaan. Dengan melihat kointegrasi produk,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock 40 III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Respon PDB terhadap shock kredit perbankan, pembiayaan pada lembaga keuangan non bank dan nilai emisi saham pada pasar modal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk menggambarkan bagaimana pengaruh capital gain IHSG dengan pergerakan yield obligasi pemerintah dan pengaruh tingkat suku bunga terhadap IHSG dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber yaitu Badan Pusat Statistik (BPS), Food and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang mempunyai laporan keuangan yang transparan dan di publikasikan oleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek 53 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan maka yang dijadikan objek penelitian yang dilakukan, maka penelitian ini akan menganalisis kinerja kebijakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai salah satunya yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian dapat dijadikan landasan dalam setiap tahap penelitian. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini

III.METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini 43 III.METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian. Dalam penelitian ini penulis memilih impor beras sebagai objek melakukan riset di Indonesia pada tahun 1985-2015. Data bersumber dari Badan Pusat Statistika

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari

METODE PENELITIAN. waktu (time series) dari tahun 1986 sampai Data tersebut diperoleh dari 40 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang relevan dengan penelitian. Semua data yang digunakan merupakan data deret

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh pihak 46 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu berupa data tahunan yang berbentuk angka dan dapat diukur/dihitung. Sumber

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data

METODE PENELITIAN. merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember Data 23 III. METODE PENELITIN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data time series dari bulan Januari 2002 sampai Desember 2009. Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini, obyek yang diamati yaitu inflasi sebagai variabel dependen, dan variabel independen JUB, kurs, BI rate dan PDB sebagai variabel yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000

III. METODE PENELITIAN. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari 2000 28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Data 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Bentuk data berupa data time series dengan frekuensi bulanan dari Januari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah pengeluaran riil pemerintah (G t ), PBD riil (Y t ), konsumsi (CC t ), investasi (I t ), Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan

METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Input Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB, Ekspor, dan Foreign Direct Investment ((FDI). Deskripsi tentang satuan pengukuran, jenis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) bahwa setiap data time series yang akan dianalisis akan menimbulkan spurious 48 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Akar Unit (Unit Root Test) Pengujian akar unit merupakan tahap awal sebelum melakukan estimasi model time series. Pemahaman tentang pengujian akar unit ini mengandung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek

METODOLOGI PENELITIAN. Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dijadikan objek penelitian, maka penelitian ini hanya menganalisis mengenai harga BBM dan nilai tukar

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

METODE PENELITIAN. terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak, III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data terdiri dari data pinjaman luar negeri, pengeluaran pemerintah, penerimaan pajak,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua data mengenai variabel- variabel sebagai berikut : tingkat gross domestic product(gdp), total pembiayaan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account

III. METODELOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account III. METODELOGI PENELITIAN A. Deskripsi Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah current account sebagai variabel terikat dan nilai tukar, inflasi, PDB, dan aktiva luar negeri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa time series bulanan periode Mei 2006 sampai dengan Desember 2010. Sumber data di dapat dari Statistik

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Uji Stasioneritas Untuk memenuhi salah satu asumsi dalam uji data time series dan uji VECM, maka perlu terlebih dahulu dilakukan uji stasioneritas. Uji stationaritas yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang III. METODE PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cadangan Devisa di Indonesia Periode 2000-2014 adalah cadangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan analisis yang berupa angka-angka sehingga dapat diukur dan dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time series) Januari 40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Berdsarkan kajian beberapa literatur penelitian ini akan menggunakan data sekunder. Data-data tersebut berupa data bulanan dalam rentang waktu (time

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 46 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series dari tahun 1986-2010. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen dan independen. Variabel dependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. tahun 1980 hingga kuartal keempat tahun Tabel 3.1 Variabel, Notasi, dan Sumber Data III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data kuartalan. Periode waktu penelitian ini dimulai dari kuartal pertama tahun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Tabel 8. Deskripsi Data Input Nama Data Selang periode runtun waktu Satuan pengukuran Sumber Data Inflasi (CPI) Bulanan Tahun Dasar 2000 Indeks

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series) dari bulan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan ialah data deret waktu bulanan (time series)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada variabel dependen utang luar negeri Indonesia dan variabel independen, yaitu defisit transaksi berjalan dan inflasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder berupa data bulanan periode 1998-2010. Variabel, data, satuan dan sumber data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Masri Singarimbun dan Sofian Effendi membagi jenis penelitian ke dalam tiga jenis yaitu : 1. Penelitian Penjajakan (Exploratif Research) yaitu penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral

Lebih terperinci

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis

BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis BAB III ERROR CORRECTION MODEL (ECM) 3.1 Teori Error Correction Model (ECM) Suatu analisis yang biasa dipakai dalam ekonometrika adalah analisis regresi yang pada dasarnya adalah studi atas ketergantungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur,

BAB III METODE PENELITIN. yaitu ilmu yang valid, ilmu yang dibangun dari empiris, teramati terukur, BAB III METODE PENELITIN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atas, data stasioner dibutuhkan untuk mempengaruhi hasil pengujian BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioneritas Tahap pertama yang harus dilalui untuk mendapatkan estimasi VECM adalah pengujian stasioneritas data masing-masing

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Pra Estimasi 4.1.1. Kestasioneran Data Pengujian kestasioneran data diperlukan pada tahap awal data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 56 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC),

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC), BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC), prosedur pembentukan model Vector Error Correction (VEC), dan aplikasi model Vector Error Correction (VEC) pada penutupan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan yang lengkap (Annual Report) pada periode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series yang didapat dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dan melalui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Obyek/Subyek yang diamati dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Modal Kerja UMKM dengan variabel independen DPK, NPF, Margin, dan Inflasi sebagai variabel

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Dan Sumber Data Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang diperoleh dari data Bank Indonesia (BI) dan laporan perekonomian indononesia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis dan Sumber Data 41 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Analisis integrasi pasar dan transmisi harga merupakan bagian dari analisis data time series. Penelitian ini menggunakan data bulanan pada periode Januari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang 30 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Laporan Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. stasioner dari setiap masing-masing variabel, baik itu variabel independent BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas Intrumen Data. 1. Uji Stasioner Data. Tahap pertama dalam metode VECM yaitu dengan melakukan pengujian stasioner dari setiap masing-masing variabel,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB),

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh ProdukDomestikBruto (PDB), SukuBunga Deposito, Inflasi, dan Obligasi PemerintahTerhadap Simpanan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, 391 III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi, dan Suku Bunga Luar Negeri Terhadap Nilai Impor Non Migas di Indonesia (Periode 2001:I 2012:IV)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah III. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah nilai tukar rupiah, sedangkan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa III. METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian yang berjudul Analisis Determinan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2005:T1 2014:T3) variabel-variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. time series bulanan dari Januari 2007 sampai dengan Desember Data-data

METODE PENELITIAN. time series bulanan dari Januari 2007 sampai dengan Desember Data-data III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder berupa time series bulanan dari Januari 2007 sampai dengan Desember 2011. Datadata yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah pertumbuhan indeks pembangungan manusia Indonesia dan metode penelitiannya adalah analisis kuantitatif

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kausalitas dan Instrumen Data 1. Uji Stasioner Test Variabel Level t-statistik Sumber: Data Diolah Tabel 5.1 Uji Stasioneritas Data Prob ULN 2.065415 0.9998

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. penjelasan kedua variabel tersebut : BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pembentukan Indeks Kondisi Moneter dan Indeks Kondisi Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pembentukan Indeks Kondisi Moneter dan Indeks Kondisi Keuangan 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Pembentukan Indeks Kondisi Moneter dan Indeks Kondisi Keuangan Penggunaan Indeks Kondisi Moneter dan Indeks Kondisi Keuangan dilakukan dengan pembobotan antara masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1. Deskripsi Data Penelitian Semua data yang digunkana dalam analisis ini merupakan data sekunder mulai tahun 1995 sampai tahun 2014 di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. statistik. Penelitian ini mengukur pengaruh pembalikan modal, defisit neraca BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif, yaitu penelitian yang mengukur suatu variabel, sehingga lebih mudah dipahami secara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2012. Penelitian dilakukan di Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo). Penentuan tempat dilakukan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector

HASIL DAN PEMBAHASAN. metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector 52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Vector Auto Regression (VAR) dan dilanjutkan dengan metode Vector Error Correction Model (VECM).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah diproxykan melalui penyaluran pembiayaan, BI Rate, inflasi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah. Sedangkan subjek penelitian menggunakan perbankan syariah di Jawa Tengah diproxykan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. waktu dari objek penelitian ini adalah 26 tahun yaitu dari tahun B. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah variabel konsumsi rumah tangga dan Produk domestik regional bruto (PDRB) perkapita di Jawa Tengah. Kurun waktu dari objek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Pada bab sebelumnya telah disinggung mengenai error correction model (ECM) seringkali digunakan dalam menguji stabilitas permintaan uang. Penggunaannya karena ECM memiliki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI

BAB III METODE PENELITIAN. Exchange Rate Rp/US$ ER WDI Tax Revenue Milyar Rupiah TR WDI Net Export US Dollar NE WDI 3 BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan permasalahan penelitian seperti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan pelaksanaan tahapan-tahapan metode VECM yang terbentuk dari variabel-variabel capital gain IHSG (capihsg), yield obligasi 10 tahun (yieldobl10)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN 44 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi-instansi antara lain Bank

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora. Penelitian ini merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh pengaruh Desentralisasi Fiskal, Jumlah Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit, dan Tingkat Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan capital adequacy ratio (CAR), non performing financing (NPF), financing to deposit ratio

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku bunga

III. METODE PENELITIAN. series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku bunga III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BI rate, suku

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar mengambang seperti uang beredar, suku bunga Indonesia(BI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan dengan cara mengukur variabel yang di lingkari oleh teori atau satu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research) BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Pencarian data dilakukan melalui riset perpustakaan (library research) dilakukan dengan mempelajari berupa catatan yaitu melakukan pencatatan

Lebih terperinci

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi 53 BAB 1V 4.1 Diskripsi Data Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi masyarakat di Indonesia tahun 1995-2014 dengan model error correction

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini

METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini 27 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder.data ini bersumber dari Bank Indonesia (www.bi.go.id), Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id).selain

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015 bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun dapat mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah serta kemakmuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (2013), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Lebih terperinci

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN SKALA SEDANG DAN BESAR PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 1980-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Stasioner Data / Uji Akar (Unit Root Test) Suatu data atau variabel dapat dikatakan stasioner apabila nilai rata-rata dan memiliki varians yang konstan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 70 BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1. Uji Stasioneritas Uji stasioneritas merupakan tahap yang paling penting dalam menganalisis data time series untuk melihat ada tidaknya unit root yang terkandung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian, Data dan Spesifikasi Model Ekonomi

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian, Data dan Spesifikasi Model Ekonomi BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini terkait dengan sejumlah hal yang akan digunakan dalam menjawab hipotesis penelitian. Bagian pertama dari bab ini memaparkan tentang variabel penelitian, data dan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penilitian ini adalah pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun 27 III.METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series (runtun waktu) yang merupakan data sekunder. Data tingkat inflasi, inflasi mitra dagang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi Produksi padi Indonesia meskipun mengalami fluktuasi namun masih menunjukkan pertumbuhan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 69 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian menggunakan data sekunder, baik data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif yang digunakan adalah data sekunder dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series) 41 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini mengunakan data sekunder berdasarkan runtun waktu (time series) periode Januari 2001- Desember 2008 yang diperoleh dari publikasi resmi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan pengujian terhadap data yang meliputi pemilihan model dengan membandingkan antara model linear dan model logarima, pengujian kausalitas,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini 51 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis Vector Error Correction (VEC) yang dilengkapi dengan dua uji lag structure tambahan

Lebih terperinci