BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Sejarah Singkat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Departemen Keuangan sangat memerlukan aparat-aparat keuangan yang terampil, ahli dan memiliki kemampuan analisa yang memadai. Kebutuhan kemampuan ini sampai sekarang masih belum tercukupi. Hal ini lebih penting lagi mengingat akan tuntunan pembangunan yang sedang giat dilakukan Indonesia. Untuk dapat segera memenuhi kekurangan tenaga ahli dan terampil di bidang keuangan tersebut, pemerintah menyelenggarakan program pendidikan baik di luar maupun dalam negeri, yang dilaksanakan baik oleh Perguruan Tinggi maupun oleh Departemen Keuangan sendiri serta dengan program jangka panjang maupun jangka pendek. Diwaktu yang lampau tenaga ahli keuangan masih langka; lebih-lebih pada waktu pengakuan kedaulatan, administratur keuangan bangsa Indonesia hampir dikatakan tidak ada. Sementara itu, sejak tahun 1950 tenaga-tenaga ahli Belanda sudah mulai pulang ke negeri mereka, sehingga Departemen Keuangan banyak mengalami kesulitan dalam menjalankan fungsinya. Kekurangan ini sebenarnya sudah dirasakan sejak zaman penjajahan Belanda, namun memenuhi kebutuhan administratur keuangan pada jaman penjajahan Belanda banyak orang-orang 24

2 Belanda yang dikirim ke berbagai kursus yang ada seperti Ajun Akuntan, douane (bea dan cukai) maupun perpajakan. Pada waktu Jepang berkuasa di Indonesia, tenaga-tenaga ahli Belanda banyak dipenjarakan oleh Jepang. Untuk mengatasi kekurangan tenaga keuangan, maka dididiklah putra-putri Indonesia. Orang-orang Belanda yang ahli dan berpengalaman diperbolehkan keluar dari penjara untuk terus bekerja dan mengajar. Setelah pengakuan kedaulatan, terutama sejak tahun 1956 terjadi penggantian pimpinan di Departemen Keuangan dari orang-orang Belanda kepada orang-orang Indonesia. Pemerintah menyadari perlu adanya tenaga-tenaga ahli keuangan dari bangsa Indonesia sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan itulah Departemen Keuangan mengirimkan kader-kadernya ikut mengikuti pendidikan tinggi di dalam dan di luar negeri serta menyelenggarakan kursus-kursus dan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi yang didirikan untuk pengkaderan tersebut antara lain ialah Ajun Akuntan Negara dan Ajun Akuntan Pajak dan pabean tahun 1956 Akademi Thesauri Negara pada tahun Di samping itu ada juga kaderkader yang dengan kemauan sendiri melanjutkan belajar ke Universitas Indonesia pada Fakultas Hukum dan Ekonomi. Dari pengamatan yang timbul dan hilangnya suatu pendidikan yang sejak waktu lampau maka sejarah pendidikan keuangan pada Departemen Keuangan dapat digolongkan menjadi: 1. Pendidikan jangka panjang dan pendek pada masa sebelum BPLK tersebut. 2. Lahirnya Badan Pendididkan dan Latihan Keuangan. 3. Perkembangan BPLK. 25

3 3.1.2 Visi dan Misi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Visi Visi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan adalah Menjadi Pusat Unggulan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Negara dalam Menghasilkan SDM yang Kompeten, Profesional dan Berintegritas. Misi 1. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang keuangan negara melalui pendidikan dan pelatihan; 2. Melakukan pengembangan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan dinamika lingkungan; 3. Melakukan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu dan pengetahuan di bidang keuangan negara Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan Bab XIV dijelaskan bahwa Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang keuangan negara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun fungsi BPPK : 26

4 1. perumusan kebijakan Menteri Keuangan di bidang pendidikan, pelatihan dan penataran keuangan negara dalam rangka pembinaan sumber daya manusia Departemen Keuangan; 2. pelaksanaan kebijakan Menteri Keuangan di bidang pendidikan, pelatihan dan penataran keuangan negara dalam rangka pembinaan sumber daya manusia Departemen Keuangan; 3. penelaahan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan penataran keuangan negara dalam rangka pembinaan sumber daya manusia Departemen Keuangan; 4. pengkajian dan pengembangan pendidikan, pelatihan dan penataran di bidang keuangan negara; 5. koordinasi pelaksanaan kerjasama pendidikan, pelatihan dan penataran dengan lembaga pendidikan dalam dan luar negeri, lembaga pemerintah, dan lembaga internasional; 6. pelaksanaan administrasi Badan Profil Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pada dasarnya yang menjadi inti rencana dan aktivitas Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan adalah tentang pelayanan prima di bidang pendidikan dan pelatihan. Pelayanan prima telah menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh segenap jajaran pemerintah terutama di era keterbukaan sekarang ini. Pelayanan prima (excellent service) merupakan layanan oleh suatu unit organisasi untuk memberikan kepuasan masyarakat melebihi standar layanan publik/pelanggan. 27

5 Pelayanan prima dimaksud harus direncanakan dan diselenggarakan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memenuhi sendi-sendi tata laksana layanan umum seperti kesederhanaan, kejelasan dan kepastian, keamanan, keterbukaan, efisien, ekonomis, keadilan dan ketepatan waktu. Pelayanan prima yang harus diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) adalah jenis pelayanan dalam penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan SDM dengan prinsip yang mencakup: 1. Fokus pada unit pengguna; 2. Perbaikan yang bersinambung; 3. Pengakuan masalah secara terbuka; 4. Pembentukan tim kerja; 5. Pengelolaan kegiatan secara lintas profesi; 6. Komunikasi yang harmonis; 7. Disiplin pribadi; 8. Reformasi terhadap sikap pegawai; 9. Pengembangan pegawai. BPPK berkewajiban memberikan layanan sebaik-baiknya di bidang pendidikan, pelatihan dan pengembangan kepada pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan untuk memperlancar pencapaian visi dan misi Kementerian Keuangan. Visi Kementerian Keuangan adalah "Menjadi pengelola keuangan dan kekayaan negara bertaraf internasional yang dipercaya dan dibanggakan masyarakat, serta instrumental bagi proses transformasi bangsa menuju masyarakat adil, makmur, dan berperadaban tinggi". Untuk itulah 28

6 komitmen yang kuat dari seluruh jajaran BPPK merupakan kunci penting bagi pemenuhan tingkat kepuasan atas layanan yang disajikan kepada unit-unit di lingkungan Kementerian Keuangan. Sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mendukung pencapaian visi dan misi organisasi tidak hanya unik dan berharga akan tetapi juga merupakan unsur penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Efektivitas operasional pengelolaan sumber daya yang ada dan langkah-langkah perbaikan diri perlu diambil untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan layanan prima oleh BPPK. Salah satu instrument untuk dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan prima adalah perumusan perencanaan strategik. Dengan perumusan perencanaan strategik yang dikomunikasikan kepada seluruh lapisan pegawai, maka diharapkan tantangan perubahan zaman dapat disikapi dengan arif dan bijak. Perencanaan strategik BPPK merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka pencapaian visi dan misi BPPK. BPPK mempunyai susunan organisasi sebagai berikut: 1. Sekretariat Badan; 2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pengembangan Sumber Daya Manusia; 3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Anggaran dan Perbendaharaan; 4. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pajak; 29

7 5. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bea dan Cukai; 6. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan; 7. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Keuangan Umum. Di samping unit-unit di atas, BPPK juga mempunyai 11 (sebelas) Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan di daerah yang bertugas untuk menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penataran keuangan di wilayah kerjanya sesuai dengan kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala BPPK yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPPK dan secara administratif dibina oleh Sekretaris BPPK. Kesebelas balai tersebut adalah: 1. Balai Diklat Keuangan Medan; 2. Balai Diklat Keuangan Pekanbaru; 3. Balai Diklat Keuangan Palembang; 4. Balai Diklat Keuangan Cimahi; 5. Balai Diklat Keuangan Yogyakarta; 6. Balai Diklat Keuangan Malang; 7. Balai Diklat Keuangan Denpasar; 8. Balai Diklat Keuangan Balikpapan; 9. Balai Diklat Keuangan Pontianak; 10. Balai Diklat Keuangan Makassar; 11. Balai Diklat Keuangan Manado. 30

8 3.2 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kausal (Umar : 2008). Penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh remunerasi terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. 3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, menurut Riduwan (2003:31) data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud berupa pernyataan dan berbagai jawaban yang dikonversi dengan menggunakan skala, yang dijelaskan pada sub-sub berikutnya. Penelitian ini menggunakan data yang menurut sumbernya dibedakan menjadi dua, yaitu: Data Primer Merupakan data yang diperoleh dari responden melalui wawancara dan pengamatan langsung dari sumber yang diteliti. Berdasarkan pendapat Umar (2003: 43), menyatakan bahwa data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu ataupun perorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui penyebaran kuesioner. 31

9 3.3.2 Data Sekunder Merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dari Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Menurut pendapat Umar (2003:43), menyatakan bahwa data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel atau diagram-diagram. Jadi data sekunder merupakan data yang secara tidak langsung berhubungan dengan responden yang diselidiki dan merupakan pendukung bagi penelitian yang dilakukan. Data ini diperoleh dari riset kepustakaan, artikel-artikel, dan jurnal-jurnal yang ada hubungannya dengan objek penelitian ini. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (2009:117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi adalah kumpulan obyek yang mempunyai karakteristik tertentu kemudian kumpulan obyek tersebut dijadikan obyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Adapun jumlah pegawai yang menjadi populasi adalah 136 orang. 32

10 3.4.2 Sample Menurut Sugiyono (2009:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yag dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan metode Non-Probability Sampling. Non-Probability Sampling merupakan metode pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang tidak sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam suatu penelitian tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu di dalam suatu populasi karena akan memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang besar. Sedangkan sampel adalah sebagian kecil dari suatu populasi. Agar sampel yang diambil dapat representatif atau mewakili populasi, maka pengambilan sampelnya harus tepat. Cara pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi E = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan, misalnya 10%. Jadi jika populasi pegawai di Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan berjumlah 136 orang, maka dari rumus di atas dapat dilakukan perhitungan untuk mencari jumlah sampelnya yaitu : n = (0.1) 2 n = atau dibulatkan menjadi 58 orang 33

11 Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat diambil sampel untuk dijadikan responden, yaitu sebanyak 58 responden. 3.5 Metode Analisis Data Penelitian ini bersifat deskriptif (Sugiyono: 2007). Penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. 1) Analisis Regresi Analisa regresi adalah suatu teknik yang digunakan untuk membangun suatu persamaan yang menghubungkan antara variabel tidak bebas (dependent variable) yaitu Y dengan variabel bebas (independent variable) yaitu X dan sekaligus untuk menentukan nilai ramalan atau dugaannya. Adapun persamaan regresi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = a + bx Dimana : Y = variabel Kinerja Pegawai X = variabel Remunerasi a = nilai konstan b = koefisien arah regresi Harga a dihitung dengan rumus : 34

12 Harga b dihitung dengan rumus : 3.6 Hipotesis Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data yang tidak relevan Hipotesis Kerja Dalam penelitian skripsi ini adalah Diduga remunerasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Uji Hipotesis Alat untuk menguji signifikansi dari pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah pengujian sebagai berikut : a. Menentukan formula hipotesis H 0 H a : b = 0, (tidak terdapat pengaruh remunerasi terhadap kinerja pegawai) : b > 0, ( ada pengaruh positif remunerasi terhadap kinerja pegawai) b. Menentukan nilai α (level of signification) ; nilai α yang digunakan adalah 5%. 35

13 c. Menentukan kriteria penolakan atau penerimaan H 0 : Daerah penerimaan Ho Ho ditolak dan Ha diterima t tabel Keputusan untuk menerima atau menolak Ho didasarkan pada perbandingan antara nilai t-hitung dengan nilai t-tabel, jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel maka keputusannya Ho ditolak dan Ha diterima berarti remunerasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, sebaliknya jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti menyatakan bahwa remunerasi tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sekretariat Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Mencari t-hitung, yang digunakan dalam rumus : Sb = Standar Error of Estimate (Standar deviasi Koefisien Regresi) 3.7 Variabel dan Skala Pengukuran Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan secara mendalam pada suatu penelitian yang merupakan suatu konsep yang memiliki variasi. Dalam penelitian ini digunakan variabel yang dapat membantu 36

14 menyelesaikan penganalisaan masalah sesuai dengan judul skripsi ini. Adapun variabel penelitian ini berupa : 1. Variabel X dalam penelitian ini adalah Remunerasi 2. Variabel Y dalam penelitian ini adalah Kinerja Metode pengukuran variabel tersebut menggunakan kuisioner dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2008:132) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert yang terdiri dari sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Jawaban Bobot Sangat Setuju 5 Setuju 4 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau penyataan. 3.8 Definisi Operasional Definisi operasional berisikan indikator dari suatu variabel yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data secara relevan sehingga masing- 37

15 masing variabel lebih terarah dan sesuai dengan metode yang telah direncanakan. Pada penelitian ini, definisi operasional variabel yang akan diteliti antara lain : 1. Variabel X (Remunerasi) Indikator 1. Jabatan atau Posisi 2. Kompetensi Individual 3. Kinerja Dimensi Nilai dari kontribusi yang diberikan oleh fungsi jabatan atau posisi bagi organisasi, yang dilihat dari 3 hal yaitu : Tuntutan kemampuan, Pemecahan masalah, dan Tanggung jawab. Kompetensi yang dimiliki dan dibawa oleh orang untuk melakukan pekerjaannya seperti yang dipersyaratkan. Prestasi atau hasil kerja yang ditunjukan baik secara individu, tim ataupun organisasi, yang berhasil mencapai target kinerja yang ditetapkan oleh organisasi. 2. Variabel Y (Kinerja) Indikator 1. Kualitas dari hasil 2. Kuantitas dari hasil 3. Ketepatan waktu dari hasil 4. Kehadiran 5. Kemampuan bekerja sama Dimensi Ketelitian dan kerapian bekerja, kecepatan dalam penyelesaian pekerjaan, keterampilan, dan kecepatan kerja. Kemampuan secara kuantitatif didalam mencapai target atau hasil kerja atas pekerjaan. Kemampuan dan ketepatan waktu dalam melaksanakan tugas dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi. Kehadiran dan keberadaan di tempat kerja selama jam kerja. Bagaimana pegawai bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang ditentukan, sehingga mencapai daya dan hasil guna yang sebesar-besarnya. 38

16 Rancangan Kuisioner 1. Variabel Remunerasi Indikator 1. Jabatan atau posisi 2. Kompetensi Individual 3. Kinerja Pertanyaan/Pernyataan 1. Pegawai di kantor ini mengerjakan pekerjaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. 2. Pegawai di kantor ini selalu meningkatkan kinerja demi mendapat tugas/jabatan lebih tinggi, misalnya promosi jabatan. 3. Apakah anda setuju bila remunerasi yang dimaksud untuk meningkatkan semangat kerja. 1. Remunerasi yang anda terima sangat bernilai/berharga untuk kehidupan Saudara. 2. Dengan adanya pelaksanaan kebijakan remunerasi, maka dapat membantu anda dalam menambah penghasilan. 3. Sistem grading dalam pemberian remunerasi membuat anda untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja. 1. Dalam pemberian remunerasi dapat meningkatkan kinerja pegawai dalam melakukan kegiatan kerja sehari-hari. 2. Apakah anda setuju bila program remunerasi tetap dipertahankan. 2. Variabel Kinerja Indikator 1. Kualitas dari hasil 2. Kuantitas dari hasil Pertanyaan/Pernyataan 1. Pegawai di kantor ini setiap bekerja tanpa menunda-nunda pekerjaan. 2. Pegawai di kantor ini selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan cepat, tepat dan tuntas. 1. Anda selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan SOP yang ada. 2. Anda merasa senang bila hasil kerja anda yang telah tercapai dipuji oleh atasan anda. 39

17 3. Ketepatan waktu dari hasil 4. Kehadiran 5. Kemampuan bekerja sama 1. Anda dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang dibebankan kepada anda. 2. Anda selalu bekerja dengan baik tanpa diawasi oleh atasan anda, sehingga pekerjaan anda selesai tepat pada waktunya. 1. Anda selalu absensi datang dan pulang tepat pada waktunya. 2. Anda selalu di tempat kerja selama jam kerja 1. Dalam kerjasama Tim akan meningkatkan dan kualitas hasil kerja. 2. Kesulitan dalam pekerjaan akan dapat diselesaikan melalui kerjasama dengan rekan kerja anda. 40

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Lokasi penelitian bertempat di salah satu BUMN di Kota Cilegon yaitu di PT. Krakatau Medika (Rumah Sakit Krakatau Steel), Jalan Semang Raya, Komplek Perumahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di Kantor Walikota Jakarta Barat khususnya di instansi Kepegawaian. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam era globalisasi dengan persaingan dunia yang semakin ketat akan teknologi yang melaju cepat mengikuti perkembangan zaman, manusia dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era global perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pesatnya kemajuan ekonomi global telah mengundang produsen baru untuk turut ambil bagian dalam kancah perekonomian, sekaligus

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil lokasi pada PT Honda Precision Parts Manufacturing (HPPM) yang berada di Kota Bukit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14). BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Era globalisasi saat ini, sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi. Sumber daya yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data A. Pengumpulan Data a. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT AJC, yang berlokasi di Jl. Gelong Baru Utara No. 5-8 Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di jadikan obyek langsung dalam penelitian ini yang berlokasi di MT.HARYONO JAKARTA. 3.1.2 Sejarah Singkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Menurut Ruslan dalam bukunya Penelitian Public Relations dan Komunikasi:

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Menurut Ruslan dalam bukunya Penelitian Public Relations dan Komunikasi: BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Ruslan dalam bukunya Penelitian Public Relations dan Komunikasi: hakikat penelitian (riset) melalui metode penelitian ilmiah yang sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Penelitian kausal berguna untuk mengukur hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Penelitian kausal berguna untuk mengukur hubungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang direncanakan adalah penelitian kausal dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kausal berguna untuk mengukur hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi saat ini, semakin banyak kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan semakin beragam pula jenisnya. Dalam kehidupan masyarakat, transportasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan suatu bangsa, baik sekarang maupun yang akan datang tentunya tidak bisa lepas dari peranan pemerintah, masyarakat dan industrial, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat Indonesia sedang menuju ke arah masyarakat yang berorientasi kerja ( work oriented). Mereka memandang kerja adalah sesuatu yang mulia sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, kenapa di Biro Rektor? hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, kenapa di Biro Rektor? hal ini 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Kota Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara Indonesia, dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang pada kantor

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Objektif Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan diluar kemauan mereka sendiri. Manusia dianggap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Perusahaan Penelitian ini dilakukan pada PT Multitech Yasa Guna yang berlokasi di Jl. H. Kelik No. 21 Kebon Jeruk Jakarta 11550. 1.1.2 Gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi sumber daya manusia dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik).

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian yang berdasarkan angka-angka ( statistik). 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Koordinasi Pimpinan terhadap kinerja pegawai di Inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Semen Tonasa Pangkep. Penulis akan melakukan penelitian dengan mendatangi langsung lokasi obyek penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlokasi di Gedung Cisadane Lt.1 Jl. KS Tubun No.1 Tangerang Sejarah Singkat Dinas Pendidikan Kota Tangerang

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlokasi di Gedung Cisadane Lt.1 Jl. KS Tubun No.1 Tangerang Sejarah Singkat Dinas Pendidikan Kota Tangerang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Dinas Pendidikan Kota Tangerang yang berlokasi di Gedung Cisadane Lt.1 Jl. KS Tubun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh

BAB I PENDAHULUAN. Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasukin era globalisasi merupakan suatu tahap yang harus dilalui oleh setiap perusahaan dalam menjalankan operasional guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, alasan menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi yang menjadi objek penelitian bagi penulis adalah BIRO KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi memiliki sumber daya manusia yang saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia sebagai tenaga penggerak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subijanto Dj, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan Latar Belakang Pendirian Perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subijanto Dj, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan Latar Belakang Pendirian Perusahaan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sigma Cipta Caraka dengan lokasi kantor pusat data (Datacenter), gedung German Center, lantai 5, Jalan Kapten Subijanto Dj,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40

BAB III METODE PENELITIAN. Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung No. 40 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Dalam penelitian ini lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Malang yang berada di jalan Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam kehidupan rumah tangga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Sejarah Singkat Kmenenterian Dalam Negeri

BAB III METODE PENELITIAN Sejarah Singkat Kmenenterian Dalam Negeri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Kmenenterian Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia disingkat Kemendagri RI adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah singkat Citasco Citasco adalah suatu lembaga konsultan pajak yang didirikan pada tahun 2005 oleh Ruston Tambunan, Ak, M.Si, M.Int.Tax,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlokasi di Jalan H. Muhtar Raya AMD X Petukangan Utara, Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. yang berlokasi di Jalan H. Muhtar Raya AMD X Petukangan Utara, Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian di PT. Mandiri Berlima yang berlokasi di Jalan H. Muhtar Raya AMD X Petukangan Utara, Jakarta Selatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang merupakan penggabungan dari tiga unit Kantor Pelayanan Pajak,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penlitian adalah PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Daan Mogot yang berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Terdapat banyak macam metode yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat. Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif

Lebih terperinci

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja 41 Menurut Sugiyono (2010 : 93) menjelaskan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kausal. Riset kausal merupakan riset yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank BRI. Cabang Bagan Siapi-api yang berada di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian dimulai sejak bulan Desember

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero) 39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah. 3.2 Jenis Penelitian Menurut Oei (2010: 2), ada 3 jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT BFI Finance Tbk badan usaha swasta yang juga bergerak dalam bidang pembiayaan mobil, motor dan alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi pada PT.Telkom Pekanbaru yang terletak di jalan Sudirman No.199 Kota Pekanbaru yang dimulai pada tanggal 25 april 2014 sampai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan pimpinan ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali Fakultas Ekonomi Angkatan 2013 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan kemajuan dunia pendidikan, saat ini bukan hanya pendidikan formal yang diikuti oleh masyarakat. Pada perkembangan pendidikan di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek dari penelitian yang dilakukan penulis pada skripsi ini adalah wisatawan domestik dan mancanegara pada objek wisata halal di Aceh. Penelitian

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT Selamat Sempurna Tbk. yang beralamat di Jl. LPPU Curug no.88, Tangerang, Banten 3.1. Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Administrasi Negara (LAN). LAN didirikan dengan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1957 tertanggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Said Kav 2-3 Blok X-5 Kuningan, Jakarta Selatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Said Kav 2-3 Blok X-5 Kuningan, Jakarta Selatan, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam melakukan penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian pada PT. Dowtel Indonesia yang berlokasi di Menara Kadin Lantai 25 Jl. HR Rasuna Said

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan PT United

III. METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan PT United 27 III. METODE PENELITIAN 3.1 Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam hal ini yang menjadi subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4. jangkau sehingga memudahkan dalam pengumpulan data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian yang di lakukan oleh peneliti berlokasi di SMA Negeri 4 Gorontalo. Pemilihan lokasi penelitian ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Ayam Bakar Pak Gendut yang berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Toko buku Gramedia didirikan pada tanggal 2 februari 1970 oleh P.K. Ojong, yang juga merupakan pendiri KKG (Kelompok Kompas Gramedia), dengan misi turut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana dalam pencapaian tujuan, yang merupakan wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan. Organisasi atau perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data tersebut dikumpulkan dari PT S Three Technologies Indonesia dan PT Domini Polymerindo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, biasa juga ditambahkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang berlokasi di gedung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang berlokasi di gedung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT. Angkasa Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tanggal : 14 April 2014 Tempat : PT Garuda Maintenance FacilitiesAero Asia (GMF AA) Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. B. Desain Penelitian

Lebih terperinci

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1) Variabel bebas ( variabel independen): faktor internal (X 1 ) serta faktor

A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. 1) Variabel bebas ( variabel independen): faktor internal (X 1 ) serta faktor A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Berdasarkan uraian masalah, tinjauan teoritis dan hipotesis maka variabel dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel bebas ( variabel independen):

Lebih terperinci