BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di bawah ini adalah gambar dan peta lokasi dari RS Hermina Daan Mogot

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di bawah ini adalah gambar dan peta lokasi dari RS Hermina Daan Mogot"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan RS Hermina Daan Mogot berlokasi di Jl. Kintamani Raya no.2 Jakart Barat dengan nomor telepon di di dan fax RS Hermina Daan Mogot Di bawah ini adalah gambar dan peta lokasi dari RS Hermina Daan Mogot Gambar 3.1 RS Hermina Daan Mogot 25

2 26 Gambar 3.2 Peta Lokasi RS Hermina Daan Mogot 3.3 Logo RS Hermina Daan Mogot Perseroan Terbatas Mediloka Hermina Daan Mogot merupakan pemilik dan sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi atas segala kebijakan dan kegiatan yang diselenggarakan RS Hermina Daan Mogot. PT Mediloka Hermina Daan Mogot dalam melaksanakan kebijakannya dibantu oleh seperangkat personil yang professional dibidangnya yang terlihat dalam struktur Organisasinya,

3 27 Struktur Organisasi Divisi PR dan Marketing Gambar 3.4 DIREKTUR Division Public Relation and Marketing Public Relation Internal Public Relation External Marketing and Front Office 3.2 Uraian Tugas berikut: Spesifikasi pekerjaan berdasarkan stuktur organisasi diatas adalah sebagai 1. Direktur Direktur RS Hermina Daan Mogot bertugas memimpin dan merumuskan kebijakan operasional rumah sakit, membina, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan rumah sakit sesuai dengan visi dan misi rumah sakit. Selain itu mengusahakan pengangkatan dan pemberhentian karyawan, mempekerjakan karyawan sesuai dengan

4 28 kebutuhan menyusun serta mengajukan rencana anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit, mewakili rumah sakit secara hokum dan kelembagaan terhadap instansi lain serta membina hubungan yang baik dengan badan atau perorangan diluar rumah sakit. 2. Divisi Public Relation dan Marketing Team dari Public Relation RS Hermina Daan Mogot merupakan bagian yang terdiri dari Marketing RS Hermina Daan Mogot, dimana bagian Public Relation Rs Hermina Daan Mogot membantu Marketing dari Rs Hermina Daan Mogot dalam upaya terus meningkatkan mutu, pelayanan serta minat masyarakat terhadap RS Hermina Daan Mogot,. Berdasarkan SOP yang berlaku, bagian Public Relation RS Hermina Daan Mogot sendiri memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut, Membuat program Kerja Tahunan pemasaran RS Hermina Daan Mogot. Team dari Public Relation RS Hermina Daan Mogot bertugas dalam membuat program Kerja Tahunan pemasaran, dimana program bertujuan meningkatkan minat para pasien terhadap RS Hermina Daan Mogot. Beberapa contoh Program Kerja Tahunan bagian pemasaran dari Rs Hermina Daan Mogot adalah Lomba Bayi Sehat & Fotogenik yang setiap tahunannya selalu di adakan. Melaksanakan program-program Peningkatan Mutu Pelayanan. Public Relation RS Hermina Daan Mogot bertugas dalam melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan, sebagai salah satu jenis rasa tanggung jawab kepada pasien dan dalam upaya terus memperbaiki kinerja RS Hermina Daan Mogot

5 29 dalam melayani pasien. RS Hermina Daan Mogot selalu secara rutin mengadakan pelatihan kepada pada calon perawat, dokter, tenaga kerja medis dan non medis. Melakukan pelaporan hasil kerja bagian pemasaran. Public Relation RS Hermina Daan Mogot selalu melakukan pelaporan hasil Kerja Bagian Pemasaran, dimana hal ini di maksudkan agar dapat meninjau kembali hasil kinerja lapangan, dan dapat memperbaiki dengan tujuan untuk meningkatkan lagi kinerja team dari Public Relation RS Hermina Daan Mogot. Bertanggung jawab terhadap mutu tugas Bagian Pemasaran dan Front Office. Public Relation RS Hermina Daan Mogot bertugas memantau mutu dari bagi pemasaran dan Front Office Rs Hermina Daan Mogot agar kualitas pelayanan terhadap pasien tidak menurun tetapi terus diperbaiki. Membuat laporan permasalahan baik dari pasien maupun dokter dan masalah-masalah lain yang terjadi di organisasi RS Hermina Daan Mogot. Sebagai jembatan internal serta eksternal dari sebuah perusahaan/organisasi, Public Relation RS Hermina Daan Mogot juga bertanggung jawab dalam memantau, menengahi terhadap segala permasalahan yang terjadi bagi di bagian internal perusahaan, maupun masalah dari pasien terhadap keluarga besar RS Hermina Daan Mogot. Memberikan asupan dan saran kepada Direksi dalam upaya pengembangan Bagian Pemasaran pada khususnya dan Organisasi RS Hermina Daan Mogot pada umumnya. Public Relation dari RS

6 30 Hermina Daan Mogot, juga menjalankan tugasnya untuk selalu memberikan kritik dan saran terhadap organisasi, bekerja sama dengan Public Relation dari seluruh Rumah Sakit Hermina Group. Membuat penilaian prestasi kerja terhadap seluruh bagian dari Pemasaran. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot, memberikan penilaian prestasi kerja sebagai acuan untuk kenaikan pangkat, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pegawai perusahan. Melakukan pertemuan rutin dengan Bagian Pemasaran RSIA Hermina Group. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot mengadakan pertemuan untuk membahas, saling bertukar pikiran dan saling membantu dalam memecahkan masalah yang terjadi di RS-RSIA Hermina cabang lainnya. Mengontrol dan melaksanakan program-program rutin Bagian Pemasaran. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot dengan rutin selalu mengamati program-program dari bagian Pemasaran, Public Relation RS Hermina megontrol apakah program tersebut berjalan dengan baik, apakah ada hambatan/kendala dalam menjalankan program tersebut, dll. Melakukan analisis pemasaran sesuai dengan pencapaian target yang telah di susun. Public Relation dari RS Hermina Daan Mogot selalu melakukan analisis pemasaran, tujuannya adalah agar petugas PR dapat mengevaluasi segala kekurangan yang terdapat pada program pemasaran tersebut, sehingga PR RS Hermina Daan mogot bisa segera memperbaiki dan mencari solusi atas masalah yang terjadi.

7 31 Di dalam Divisi Public Relation dan Marketing, public Relation kemudian di bagi menjadi 2 bagian, yaitu public relation internal dan eksternal, dimana berikut adalah uraian tugas dari public relation internal RS Hermina Daan Mogot, Face to Face rawat inap dan rawat Jalan (bertemu langsung dengan pasien dan bertanya mengenai pelayanan dari RS Hermina Daan Mogot secara keseluruhan.) Sebagai salah satu acuan untuk memperbaiki kinerja dari Rs Hermina Daan Mogot secara keseluruhan. Memantau control untuk bayi-bayi yang baru lahir, maksudnya adalah menghubungi para orang tua para bayi baru lahir, mengingatkan untuk mengontrolkan bayi-nya. Membuat laporan tentang kedatangan dokter. Mencatat waktu kedatangan dokter, sebagai salah satu acuan tentang tanggung jawab dan kedisiplinan para dokter rekanan RS Hermina Daan mogot. Mengurusi tentang perubahan jadwal dokter. Membuat mading, brosur mengenai segala jenis pelayanan di RS Hermina Daan Mogot. Memantau program-program pelayanan yg berjalan. Sebagai Public Relation Internal Assistant, tugas-tugas yang saya lakukan lebih kurang membantu dan memudahkan Public Relation Internal dari RS Hermina Daan Mogot dalam melakukan tugasnya.

8 32 Sedangkan Tugas dari Bagian Public Relation Eksternal pada umumnya adalah sebagai berikut, Public Relation Eksternal di RS Hermina Daan Mogot bertugas dalam mengatur kerjasama dengan perusahaan ataupun instalasi kesehatan di sekitar RS Hermina Daan Mogot. Selain mengatur kerja sama dengan para perusahaan dan instalasi kesehatan disekitar, Public Relation Eksternal juga bertugas dalam Kerjasama dengan Asuransi. - Mengatur hubungan baik dengan para dokter, klinik sekitar, RS Bersalin, Bidan maupun puskesmas. 3.3 Metodologi Penelitian Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan metodologi Penelitian Kualitatif sebagai sarana pendukung untuk pengumpulan data di RS Hermina Daan Mogot. Menurut Strauss dan Corbin (2003) penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Jenis metode yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan datanya adalah dengan menggunakan metode wawancara mendalam (depth interview) dan metode observasi.

9 33 Menurut Dun seperti yang di kutip oleh Dr. Elvinaro Ardianto. Msi dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian untuk Public Relations (2010:p62) wawancara mendalam atau depth interview adalah salah satu teknik dalam penelitian kualitatif, dimana seorang atau kelompok responden mengkomunikasikan bahan-bahan dan mendorong untuk didiskusikan secara bebas. Dengan menggunakan wawancara mendalam kepada informan, peneliti dapat mengetahui alasan yang sebenarnya dari responden terhadap pengambilan sebuah keputusan. Menurut Rachmat Kriyantono, S.Sos, Msi dalam bukunya yang berjudul Teknik Praktis Riset Komunikasi (2008:p101) wawancara mendalam mempunyai karakteristik unik seperti, Berbeda dengan riset kuantitatif, banyaknya subjek dalam wawancara mendalam di metode kualitatif tidak memiliki ukuran yang pasti. Periset biasanya berhenti apabila periset merasa data yang terkumpul sudah cukup dan tidak ada lagi sesuatu yang baru. Dalam wawancara mendalam, periset menyediakan latar belakang secara detail, mengenai alasan informan memberikan jawaban tertentu. Daru wawancara ini terelaborasi beberapa elemen dalam jawaban yaitu opini, nilai-nilai, motivasi, pengalaman-pengalaman maupun perasaan informan.

10 34 Wawancara mendalam bukan hanya memperhatikan jawaban verbal informan, tapi juga observasi panjang mengenai respons-respons non verbal informan. Wawancara mendalam biasanya dilakukan dalam waktu yang lama dan berkali-kali. Bahkan jika perlu pewawancara sampai harus melibatkan diri secara dekat dengan hidup bersama informan guna mengetahui keseharian informan. Wawancara mendalam memungkinkan untuk memberikan pertanyaan berbeda atas informan yang satu dengan yang lain. Jadi pertanyaanya tergantun pada informasi apa yang ingin diperoleh dan berdasarkan jawaban informan yang dikembangkan oleh periset. Wawancara mendalam sangat dipengaruhi oleh iklim wawancara. Semakin kondusif iklim wawancara (keakraban) antara periset dengan informan, maka wawancara dapat berlangsung dengan baik. Dalam upaya untuk mengumpulkan data penulis melakukan wawancara mendalam terhadap pihak internal sebanyak 2 orang dan pihak eksternal (pasien) sebanyak 5 orang, berikut adalah data informan internal sebanyak 2 orang,

11 35 Nama Jenis Kelamin Usia Keterangan Eva.MARS Perempuan 25 thn PR Internal RS Hermina Daan Mogot Bd. Yani Perempuan 29 thn Petugas PMO RS Hermina Daan Mogot Profil Data Informan Internal Tabel Sumber : Data Penulis 2011

12 36 Selain itu, penulis juga melakukan wawancara mendalam terhadap para pasien yang merupakan pasien-pasien ibu hamil yang mengikuti program PMO tersebut. Berikut adalah profil data informan eksternal yaitu para pasien, Nama Jenis Kelamin Usia Keterangan Ny. Maryati Perempuan 35 thn Pasien Program PMO yang melahirkan di RS Hermina Ny. Henny Perempuan 32 thn Pasien Program PMO yang melahirkan di RS Hermina Ny. Erni Perempuan 27 thn Pasien Program PMO yang melahirkan di RS Hermina DM Ny. Hermin Perempuan 35 thn Pasien Program PMO yang melahirkan di RS Hermina DM Ny. Nita Perempuan 24 thn Pasien Program PMO yang melahirkan di RS Hermina DM Profil Data Eksternal Pasien Tabel Sumber : Data Penulis 2011

13 37 Wawancara mendalam yang penulis lakukan terhadap sumber informan internal dilakukan selama kurang lebih 8 minggu atau 2 bulan terhitung sejak tanggal 7 Maret-29 April Metode pengumpulan data selanjutnya yang dilakukan oleh penulis adalah metode observasi seperti yang tulis oleh Rachmat Kriyantono dalam bukunya yang berjudul Teknik Praktis Riset Komunikasi (2008:p108) observasi adalah kegiatan yang setiap saat kita lakukan, dimana kita mengamati objek-objek di sekitar kita. Kita mengamati kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungan tempat kita melakukan observasi. Kegiatan observasi ini merupakan salah satu kegitan yang kita lakukan untuk memahami lingkungan. Tahapan dalam observasi adalah sebagai berikut, Yang pertama peneliti melakukan pemilihan terhadap fenomena yang akan diriset. Dalam hal ini peneliti bermaksud meneliti tentang Peran Strategi PR RS Hermina Daan Mogot dalam meningkatkan pasien melahirkan melalui Program PMO. Oleh karena itu peneliti memilih perilaku-perilaku kegiatan PMO yang dilakukan di RS Hermina Daan Mogot. Yang kedua adalah pencatatan, pencatatan adalah upaya melakukan perekaman atas peristiwa yang di observasi. Pencatatan bisa dilakukan dengan menggunakan tulis atau di bantu dengan alat perekam

14 38 elektronik. Dalam hal ini, peneliti dibantu dengan alat tulis dalam pencatatan data. Setelah melakukan pencatatan data, langkah selanjutnya adalah pengkodingan. Pengkodingan aartinya membuat data yang ada dalam pencatatan lebih sederhana sehingga mudah dibaca. Dalam hal ini, penulis juga telah melakukan pengkodingan data sesuai dari hasil pencatatan di atas. 3.4 PMO (Personal Maternity Officer) Pada awal tahun 2010, Direktur Utama RS Hermina Group menemukan bahwa dari hasil kegiatan evaluasi kegiatan marketing terpadu pada tahun 2009 di ketahui bahwa target kelahiran tidak tercapai diseluruh RS Hermina Group, termasuk di RS Hermina Daan Mogot. Dimana presentase kelahiran dibandingkan dengan hamil baru hanya mencapai angka 40%. Awalnya monitoring ibu hamil yang diharapkan untuk melahirkan di RS Hermina Daan mogot dilakukan oleh staff marketing dan bidan poliklinik secara terpisah, namun hasilnya kurang efektif karena kurangnya tenaga bidan di poliklinik, dan keadaan poliklinik yang terkadang di penuhi pasien sehingga, membuat banyak pasien hamil baru yang akhirnya tidak bisa di monitoring. Atas dasar tersebut, akhirnya tim public relation dan marketing dari RS Hermina Group memutuskan untuk membentuk sebuah program yang bertujuan untuk memantau pengembangan ibu hamil secara khusus, yang kemudian di beri nama sebagai PMO (Personal Maternity Officer). Dan akhirnya pada Bulan Oktober 2010 terbentuknya sebuah Program Strategi PR Baru yaitu PMO. PMO sendiri adalah sebuah kegiatan yang

15 39 dilakukan oleh seorang petugas khusus RS untuk memberikan motivasi dan menyakinkan pasien ibu control hamil di RS Hermina Daan Mogot agar melahirkan di RS Hermina Daan Mogot. Kegiatan PMO dilaksanakan oleh satu orang petugas PMO. Untuk ikut serta dalam kegiatan/program PMO ini, pasien hanya akan dikenakan biaya sebesar ribu rupiah, dimana pasien juga mendapatkan banyak sekali keuntungan dan pengetahuan yang diperlukan untuk para calon ibu untuk menyongsong buah hatinya. Petugas PMO bertanggung jawab terhadap pasien hamil yang teregistrasi dalam segala hal, termasuk kepuasan dan penanganan komplain di RS Hermina Daan Mogot dari mulai awal teregristrasi sampai dengan pasien melahirkan. Gambar 3.5 Petugas PMO sedang Mengadvokasi Pasien

16 Uraian Tugas PMO (Personal Maternity Officer) Dalam upaya untuk memotivasi dan menyakinkan pasien, Petugas PMO memiliki uraian tugas seperti berikut, Pada awal pertemuan antara petugas PMO dengan para pasien hamil baru, Petugas PMO menanyakan tentang harapan dan kesesuaian antara harapan pelayanan yang dapat di tawarkan/diberikan oleh RS Hermina Daan Mogot yang diperoleh dengan melakukan wawancara singkat terhadap seluruh pasien hamil baru, hal ini dilakukan agar Petugas PMO juga bisa menyesuaikan pengharapan pasien dengan pelayanan yang bisa di tawarkan kepada pasien, sehingga Petugas PMO bisa memberikan pelayanan maksimal. Selanjutnya, apabila umur kehamilan pasien hamil baru telah masuk ke minggu 32, Petugas PMO memotivasi pasien tersebut untuk meregistrasikan diri agar dapat melahirkan di RS Hermina Daan Mogot. Selain bertugas untuk menjaring pasien-pasien hamil baru, Petugas PMO juga bertugas untuk membantu pasien dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi oleh pasien RS Hermina apa bila pasien tersebut memiliki masalah baik dengan dokter, bagian keuangan, ataupun pelayanan yang diberikan dari RS Hermina Daan Mogot. Petugas PMO juga bertugas untuk selalu memantau perkembangan pasien, dengan terus berkomunikasi dengan pasien, seperti misalnya,

17 41 menghubungi pasien yang tidak rajin control kehamilan, atau tiba-tiba putus control. Petugas PMO juga harus menjelaskan kepada para ibu hamil teregistrasi untuk menjelaskan berbagai kegiatan yang dibutuhkan oleh ibu hamil pada trimester I, II, II antara lain seperti, screening laboratorium, pemeriksaan USG, Kursus ASI dan Pra persalinan, senam hamil, dll. Selain itu, petugas PMO juga menginformasikan kepada para pasien tentang berbagai fasilitas penunjang yang ada di RS Hermina Daan Mogot sebagai salah satu jenis pelayanan yang diberikan oleh RS Hermina Daan Mogot. Petugas PMO juga harus selalu memotivasi pasien, agar pasien hamil baru untuk secara rutin memeriksakan kandungannya, hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan, dan untuk mengetahui perkembangan janin pada pasien hamil baru. Apabila pasien memiliki kritik, saran dan masukan terhadap bagian tertentu ataupun terhadap pelayanan yang diberikan oleh RS Hermina Daan Mogot, petugas PMO sebagai jembatan antara pasien dengan bagian terkait, juga bertugas untuk berkoordinasi terhadap bagian tersebut untuk meningkatkan pelayanan agar lebih baik lagi. Dalam menjalankan tugasnya Petugas PMO juga harus membuat laporan harian, bulanan, dan tri wulan terkait dengan kegiatan advokasi serta pencapaian hasil dari kegiatan PMO itu sendiri.

18 Keuntungan Registrasi Kegiatan PMO Terdapat banyak keuntungan yang bisa diperoleh oleh para calon ibu dengan meregistrasikan dirinya di Kegiatan PMO ini, berikut adalah beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh RS Hermina Daan Mogot dalam menunjang petugas PMO untuk mengadvokasi pasien, Dengan meregistrasikan diri, hanya dengan Rp sebagai uang pendaftaran, para calon ibu ini bisa mendapatkan berbagai kursus-kursus, konsultasi dan bimbingan, yang pertama yang ditawarkan oleh RS Hermina Daan Mogot adalah, free senam hamil, atau senam hamil gratis, senam hamil bisa dilakukan setiap hari rabu dan sabtu. Senam Hamil adalah salah satu kegiatan terapi gerak untuk mempersiapkan ibu hamil baik secara fisik ataupun mental untuk menghadapi persalinan. Bukan hanya itu, tetapi pasien teregistrasi juga bisa mendapatkan konsultasi laktasi (air susu ibu) pada usia kehamilan > 32 minggu, secara gratis. Konsultasi Laktasi ini bisa dilakukan setiap hari dengan perjanjian (Senin-Jumat jam ), atau setiap hari Sabtu di minggu ke-ii dan ke-iv. Kentungan selanjutnya, para calon ibu juga mendapatkan kursus pra persalinan yang lagi-lagi bisa di dapatkan secara gratis pada hari sabtu di minggu ke I dank e III, kursus pra persalinan mengajarkan tentang hal-hal penting yang harus dilakukan, dan bagaimana cara dalam menghadapi persalaninan terutama persalinan secara normal/spontan.

19 43 Tidak hanya kursus-kursus sebelum melahirkan, program PMO juga menawarkan kursus perawatan bayi yaitu biasanya dilakukan 2 hari setelah melahirkan, kursus perawatan bayi ini bisa diperoleh secara gratis, dan dilakukan setiap hari senin, rabu dan jumat. Kursus dimulai pada jam selesai. Selain kursus perawatan bayi, Program PMO juga menawarkan senam nifas gratis, senam nifas adalah senam yang biasanya dilakukan setelah melahirkan, yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan baik secara fisiologis dan psikologis. Senam nifas juga mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul dan otot perut. Dan yang terakhir, dengan meregistrasi para pasien, bisa mendapatkan pijat bayi gratis pada saat kunjungan control ke dokter di RS Hermina Daan Mogot.

20 Permasalahan yang ada Dalam membuat penelitian ini, penulis akan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana PR sebagai salah satu bagian dari Marketing Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dewasa ini. PR bukan hanya sebagai penyambung lidah semata namun PR bisa menjadi senjata rahasia sebuah organisasi baik itu organisasi social, pemerintah, swasta, dll. Dengan menulis makalah ini, penulis berusaha membahas salah satu program Promosi di sebuah rumah sakit, Rs Hermina Daan Mogot yaitu PMO, dan meneliti lebih jelas apakah program tersebut berpengaruh terhadap peningkatan minat masyarakat (pasien) dalam memilih Hermina sebagai Rumah Sakit sebagai tempat pasien melahirkan. Peneliti juga akan menghubungkan bagaimana teori marketing mix, khususnya Promotion mix juga ikut serta sebagai dasar dari Program PMO tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi masyarakat serta makin tingginya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan membuat setiap

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM PENCAPAIAN ASI EKSKLUSIF OLEH BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGA PANAH DAN PUSKESMAS KUTABULUH

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS

URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS A. KEPALA UNIT REKAM MEDIS 1. Nama Jabatan : Kepala Unit Rekam Medis 2. Unit Kerja : Sub bagian rekam medis 3. Ikhtisar Jabatan : Memimpin staff bagian rekam medis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data dalam penelitian kualitatif ada 2 sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan utama kita dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa kehamilan merupakan salah satu masa penting dalam kehidupannya dan sampai pada kelahiran bayi dalam kandungnya. Pada proses kehamilan terjadi perubahan

Lebih terperinci

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK RSUD KOTA DEPOK 1 BAB I PENDAHULUAN Meningkatkan derajat kesehatan bagi semua lapisan masyarakat Kota Depok melalui pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit swasta di Surabaya yang menangani pelayanan dibidang obstetri dan

BAB I PENDAHULUAN. sakit swasta di Surabaya yang menangani pelayanan dibidang obstetri dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit Ibu dan Anak Putri (RSIA Putri) Surabaya merupakan rumah sakit swasta di Surabaya yang menangani pelayanan dibidang obstetri dan ginekologi. Pelayanan obstetri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perubahan lingkungan yang cepat dan berkembang baik di tingkat lokal maupun global, mendorong rumah sakit untuk melaksanakan berbagai perubahan. Mengingat perubahan

Lebih terperinci

menjelaskan poliklinik apa saja yang terdapat di rumah sakit serta memperlihatkan beberapa gambar dari pelayanan poliklinik.

menjelaskan poliklinik apa saja yang terdapat di rumah sakit serta memperlihatkan beberapa gambar dari pelayanan poliklinik. 201 menjelaskan poliklinik apa saja yang terdapat di rumah sakit serta memperlihatkan beberapa gambar dari pelayanan poliklinik. Ruang Lingkup Lampiran D-15 Dalam menu ini diberikan gambaran mengenai cakupan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG, PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Rumah Sakit Bina Kasih Rumah Sakit Bina Kasih diresmikan pada tanggal 17 September 2005, yang sudah 8 tahun berdiri dan diresmikan oleh Dr. Hj. Linda Wardani.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro Rumah Sakit Internasional Bintaro terletak di tengah kawasan terpadu Bintaro Jaya, Tangerang dan dibangun diatas

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA UNIT HUMAS DAN MARKETING RUMAH SAKIT KARITAS TAHUN 2016

PROGRAM KERJA UNIT HUMAS DAN MARKETING RUMAH SAKIT KARITAS TAHUN 2016 PROGRAM KERJA UNIT HUMAS DAN MARKETING RUMAH SAKIT KARITAS TAHUN 2016 A. PENDAHULUAN Dalam era informasi saat ini, profesi Humas atau Public Relation (PR), menjadi sangat penting artinya bagi sebuah organisasi.

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit Ibu dan Anak Widiyanti merupakan salah satu instansi swasta yang begerak dalam bidang kesehatan dimana Rumah Sakit Ibu dan Anak Widiyanti memberikan pelayanan

Lebih terperinci

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN BERGERAK PEMERIKSAAN KEHAMILAN (MOBILE ANTENATAL CARE) PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) I. Jadwal Wawancara 1. Tanggal / Hari : 25 april 2009 2. Waktu Mulai dan Selesai : II. Identitas Informan 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : 3. Jabatan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. b. c. Mengingat :

Lebih terperinci

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Memahami Organisasi Pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Lingkungan Kerja dan Kompensasi dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Rumah Sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 I. Pendahuluan Salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai sistem rujukan adalah rumah sakit yang didirikan dan diselenggarakan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009 BAB 1 PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar permasalahan kesehatan di Indonesia dapat diatasi dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya bagi ibu dan anak Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan nilai integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan

Lebih terperinci

Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Tujuan Instruksional Khusus: Memahami tujuan melakukan analisis lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu institusi yang memberikan layanan kepada masyarakat diantaranya pelayanan medis, penunjang medis, pelayanan dan asuhan keperawatan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam laporan ini bersifat deskriptif. Melalui kerangka konseptual tertentu (landasan teori), periset melakukan

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Muhammadiyah Yogyakarta sudah sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009?

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. Muhammadiyah Yogyakarta sudah sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009? DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1. Apakah pelayanan publik dalam pelaksanaan pelayanan kesehat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2009? 2. Faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Ilustrasi Organisasi 3.1.1 Bidan Praktik Mandiri Nurkayati, AM.KEB Bidan Praktik Mandiri (BPN) Nurkayati yang berdiri pada bulan tahun 2006, merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Efarina Etaham Group PT. Efarina Etaham Group pada awalnya merupakan sebuah Balai Asuhan Keperawatan yang didirikan oleh DR. Jupinus Ramli Saragih, SH, MM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan, kegiatan promosi sangat erat hubungannya dengan tingkat keberadaan perusahaan tersebut di tengah-tengah masyarakat. Tidak berbeda dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR Oleh: Siswanti Asri Trisnanih (1401083134) 08 PAC School of Design Interior Design Department Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang akan didirikan yaitu Rumah sakit swasta milik PT Kiat Indah Tunas Insani yang merupakan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : /

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon / Fax : / BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Persada Mulia Anugrah yang berada Jl. Puri Gentan Asri 2 No. 11 Gentan, Baki, Sukoharjo. No. Telepon /

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna BAB I. PENDAHULUAN Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1316, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Laboratorium. Pemeriksaaan. Ibu Hamil. Bersalin, dan Nifas. Penyelenggaraaan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam rentang sakit sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen menjadi salah satu sumber informasi mengenai produk yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen menjadi salah satu sumber informasi mengenai produk yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran karena konsumen menjadi salah satu sumber informasi mengenai produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan koordinasi yang rasional dari aktivitas. sejumlah individu untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas melalui

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan koordinasi yang rasional dari aktivitas. sejumlah individu untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi merupakan koordinasi yang rasional dari aktivitas sejumlah individu untuk mencapai beberapa tujuan yang jelas melalui pembagian kerja dan fungsi, serta melalui

Lebih terperinci

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN 1.1 Kesimpulan Pada bab sebelumnya telah diuraikan pembahan mengenai Rumah Sakit Korban Lakalantas Kendal, sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah, dan potensi

Lebih terperinci

Kepada Yth. Pasien RSUD Wirosaban di Yogyakarta

Kepada Yth. Pasien RSUD Wirosaban di Yogyakarta KUESIONER PENELITIAN Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wirosaban Kota Yogyakarta Kepada Yth. Pasien RSUD Wirosaban di Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan rumah sakit di Indonesia saat ini telah semakin membaik, hal ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal perkembangannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam dunia ekonomi membuat perusahaan semakin berlomba-lomba untuk menciptakan ide yang menarik masyarakat. Agar bisa memenangkan pesaingan

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si.

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. Pertemuan 3 MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. POKOK BAHASAN KOMUNIKASI PEMASARAN DAN EVENT DESKRIPSI Pertemuan pertama ini membahas mengenai komunikasi pemasaran dengan event. Elemen

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. Ratulangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya kesehatan melalui puskesmas

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Hal itu terbukti dengan tidak pernah kosongnya rumah sakit yang ada di Indonesia. Rumah sakit

Lebih terperinci

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SUSUKAN Jl.KH Umar Imam Puro No.96 Telp ( 0298 ) 615066 Susukan 50777 Email : pkmsusukan_kabsmg @yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSAT KESEHATAN

Lebih terperinci

3.2. Analisis Perubahan RSB Astanaanyar Menjadi RS Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar

3.2. Analisis Perubahan RSB Astanaanyar Menjadi RS Khusus Ibu dan Anak Astanaanyar DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i DAFTAR TABEL ii DAFTAR DIAGRAM vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Visi I-2 1.3. Misi I-2 1.4. Tujuan I-3 1.5. Ruang Lingkup Studi Kelayakan I-3 1.6.

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Survei Tenaga Kesehatan Papua: Hasil penelitian di empat daerah. Hasil penting

RINGKASAN EKSEKUTIF. Survei Tenaga Kesehatan Papua: Hasil penelitian di empat daerah. Hasil penting RINGKASAN EKSEKUTIF Survei Tenaga Kesehatan Papua: Hasil penelitian di empat daerah Pada saat pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1968, puskesmas berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Balai Pengobatan 3.1.1. Sejarah Balai Pengobatan Balai Pengobatan Jivaka Ekayana Buddhist Center didirikan pada tahun 1997 dan telah beroperasi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah melalui Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah membuat kebijakan pembangunan di bidang kesehatan dalam bentuk Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. KOKI MARKETAMA berdiri pada tahun 2011 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retailer serta food and beverages. PT. KOKI MARKETAMA memiliki 3 bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) PRIMA HUSADA merupakan. upaya untuk mengelola SDM yang semakin kompeten sesuai keahlian yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) PRIMA HUSADA merupakan. upaya untuk mengelola SDM yang semakin kompeten sesuai keahlian yang 1.1.Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) PRIMA HUSADA merupakan rumah sakit ibu dan anak yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan dan medis, yang berlokasi di Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap instansi baik instansi pemerintah maupun swasta memiliki dokumen-dokumen penting yang harus tetap disimpan dan dijaga dengan baik, karena berkaitan langsung

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PEMERINTAH KOTA BENGKULU DINAS KESEHATAN KOTA BENGKULU UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG JL. WR. Supratman No.22 Kota Bengkulu Kode Pos 38125 Email puskesmas_ratuagung@yahoo.co.idtelepon (0736) 7310378

Lebih terperinci

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 505 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DAN JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) PADA FASILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Sintang merupakan salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 21.635 km 2. Daerah dengan jumlah penduduk 371.332

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 3 INTI PENELITIAN

BAB 3 INTI PENELITIAN BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi InterMatrix Gambar 6 Struktur Organisasi PT InterMatrix Indonesia 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT InterMatrix Bina Indonesia didirikan pada tahun 1986 sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan yang berfungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK NARASUMBER

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK NARASUMBER LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA UNTUK NARASUMBER Kajian Yuridis Peran Bidan Dalam Pelayanan Untuk Mewujudkan Hak atas Reproduksi di Pusat Masyarakat Wilayah Kota Semarang. Identitas Narasumber : Pegawai Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBEBASAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT BAGI PENDUDUK KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Fakultas FIKOM MENGELOLA INFORMASI MARKETING & SURVEY MARKETING Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei BAB 1 PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup. AKI pada hasil

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut : BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KRAKATAU MEDIKA KOTA CILEGON

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KRAKATAU MEDIKA KOTA CILEGON BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KRAKATAU MEDIKA KOTA CILEGON A. Sejarah, Visi Misi dan Struktur RS Krakatau Medika 1. Sejarah Berdirinya RS Krakatau Medika PT. Krakatau Medika didirikan berdasarkan akte

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG SURAT KEPUTUSAN No.../.../.../.../2015 TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN KOMITE KEPERAWATAN DIREKTUR RUMAH

Lebih terperinci

Program Pelayanan Komprehensif Peduli Ibu dan Anak ( Pelayanan Peduli Bunda )

Program Pelayanan Komprehensif Peduli Ibu dan Anak ( Pelayanan Peduli Bunda ) Program Pelayanan Komprehensif Peduli Ibu dan Anak ( Pelayanan Peduli Bunda ) Nama Inovasi Program Pelayanan Komprehensif Peduli Ibu dan Anak ( Pelayanan Peduli Bunda ) Produk Inovasi Optimalisasi Pelayanan

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang serta bersaing bebas dengan unsur lain dalam dan luar lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di Amerika, Home Care yang terorganisasikan dimulai sejak tahun 1880-an dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sektor untuk mencapai tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, berperan dalam pelayanan kesehatan dan berkontribusi bagi pembangunan

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN

BAB 3 OBYEK PENELITIAN BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. MCF dan PT. MAF adalah perusahaan pembiayaan sepeda motor yang berkembang dengan pesat, didirikan pada 24 September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditandai dengan ketatnya persaingan disegala bidang organisasi baik swasta maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu dan mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1. Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis mulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada PT. Wahana Ekonomi Semesta, Jakarta Selatan selama satu bulan yang dimulai dari tanggal

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Premier Bintaro Rumah Sakit Premier Bintaro yang biasa dikenal dengan sebutan RSPB terletak ditengah kawasan terpadu Bintaro Jaya yang dibangun

Lebih terperinci

Tabel Matriks Hasil Wawancara

Tabel Matriks Hasil Wawancara Tabel Matriks Hasil Wawancara No. Pertanyaan Informan 1 Informan 2 Informan 3 Faktor Lingkungan Eksternal a. Kebijakan 1. Menurut anda, kebijakan apa saja yang mempengaruhi perkembangan KMC? b. Pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan membuka sayatan.berdasarkan data yang diperoleh dari World Health

BAB I PENDAHULUAN. dengan membuka sayatan.berdasarkan data yang diperoleh dari World Health BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi atau pembedahan adalah suatu penanganan medis secara invasif yang dilakukan untuk mendiagnosa atau mengobati penyakit, injuri, atau deformitas tubuh yang akan

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) LAPORAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 Disusun : TAHUN 2016 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. ii DAFTAR TABEL iii DAFTAR BAGAN v IKHTISAR EKSEKUTIF vi BAB

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN BAB II RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia, sehingga mendorong untuk segera menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga Negara

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP 1. Nama Jabatan Kepala Instalasi Rawat Inap 2. Ruang Lingkup Meliputi Pelayanan Rawat Inap 3. Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Bidang Keperawatan 4. Persyaratan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016

LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016 LAPORAN AKHIR Survey Indeks Kepuasan Masyarakat sesuai Kepmenpan Nomor 25/M.PAN/2/2004 RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan 2016 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia PRAKATA Sesuai dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Kuesioner A1 Harapan dan Kenyataan yang dirasakan Pelanggan

Lampiran 1 : Kuesioner A1 Harapan dan Kenyataan yang dirasakan Pelanggan 95 Lampiran 1 : Kuesioner A1 Harapan dan Kenyataan yang dirasakan Pelanggan Data Responden : Nama :.. (Boleh dikosongkan) Umur (lingkari) : 50 tahun Jenis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 125 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.3 Implementasi Program Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Pelayanan Antenatal Care dan Nifas di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang Setiap kebijakan yang dibuat pasti

Lebih terperinci