ANALISIS TINDAK TUTUR KOMISIF DAN ASERTIF ANAK KEPADA ORANG TUA DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT KEPULAUAN RIAU

Transkripsi

1 ANALISIS TINDAK TUTUR KOMISIF DAN ASERTIF ANAK KEPADA ORANG TUA DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT KEPULAUAN RIAU ARTIKEL E_JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) NINING SAFITRI NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

2

3

4 ABSTRAK Tindak Tutur Komisif dan Asertif Anak Kepada Orang Tua di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Tanjungpinang Barat Kepulauan Riau. Oleh Nining Safitri. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pembimbing 1 Riau Wati, M.Hum. Pembimbing 2 Zaitun, S.S.M.Ag. Kata kunci : Analisis, Tindak Tutur Komisif dan Asertif. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk tindak tutur komisif dan asertif anak kepada orang tua di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Tanjungpinang Barat Kepulauan Riau. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah peristiwa tutur dalam percakapan antara anak dengan orang tua. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik rekam, observasi, dan catatan lapangan. Data penelitian diolah berdasarkan langkah-langkah berikut. Pertama, peneliti melakukan observasi ke rumah informan/subjek penelitian. Kedua, mengumpulkan tuturan komisif dan asertif dengan menggunakan alat perekam. Ketiga, hasil rekaman tersebut dicatat kembali dilembar pengamatan dan dianalisis berdasarkan teori yang digunakan mengenai tindak tutur komisif dan asertif. Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal berikut. Terdapat tiga bentuk tuturan komisif yang digunakan anak kepada orang tuanya, yaitu tindak tutur komisif bersumpah, berjanji dan menawarkan sesuatu. Tindak tututr komisif yang paling dominan digunakan adalah tindak tutur komisif menawarkan sesuatu dan yang paling sedikit digunakan adalah tindak tutur komisif bersumpah. Kemudian terdapat lima bentuk tuturan asertif yang digunakan anak kepada orang tuanya yaitu tindak tutur asertif menyatakan, menyarankan, membual, mengeluh, mengklaim. Tindak tutur asertif yang paling dominan digunakan adalah tindak tutur asertif menyatakan dan yang paling sedikit digunakan adalah tindak tutur asertif mengklaim.

5 ABSTARCT Commissive and assertive speech acts in the language of the child to the parent in Kelurahan Kampung Baru subdistrict in Riau Islands west Tanjungpinang. By Nining Safitri education majors Indonesia language and literature, the supervising 1 Riau Wati, M.Hum supervising 2 Zaitun, S.S.M.Ag Keywords : Analysis, act commissive speech, act assertive speech To the effect this research in describe to form acts child commissive speech to oldster in Kelurahan Kampung Baru subdistrict in Riau Islands west Tanjungpinang, describe to form acts child assertive speech to oldster in Kelurahan Kampung Baru subdistrict in Riau Islands west Tanjungpinang. Approaching that is utilized is kualitatif s approaching by methodics descriptive. The observational data is incident speech in kepts the ball rolling among child with oldster. Data collecting tech is done with tech records, observation, and field note. Observational data at bases following steps. First, researchers conducted observations to the house informants / subjects of research. Both of, concluding speech commissive and assertive by using a tape recorder. Third, the recording sheet is recorded back in the observation and analysis based on the theory that used the speech acts commissive and assertive. Base observational finding and study gets to be concluded by following things. Available three form act commissive speech that utilized by child to its oldster language which is, act speech vow, promised, and offer something. Act the most commissive speech dominant is utilized is act commissive speech offer something and least be utilized is act commissive speech vow. Then Available five form act assertive speech that utilized by child to its oldster language which is, act speech state, suggest, boast, complain, and claim. Act the most assertive speech dominant is utilized is act assertive speech state and least be utilized is act assertive speech claim.

6 1. Pendahuluan Bahasa merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam kehidupan kita. Karena manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi terhadap sesama. Hal itu membuktikan bahwa manusia yang belajar bahasa dapat melihat perkembangan dunia dan mampu menguasai ilmu pengetahuan yang semakin berkembang dengan pesat. Komunikasi melalui bahasa memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan sosial. Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain, di mana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan menggunakan kata-kata, symbol, lambang, gambar dan lukisan (Yusuf dan Sugandhi, 2011: 62). Bahasa adalah kajian linguistik atau ilmu bahasa yeng terdiri dari beberapa cabang ilmu. Cabang ilmu bahasa yang mengkaji berdasarkan konteks adalah pragmatik. Kajian pragmatik membahas bebrapa aspek salah satunya adalah peristiwa tutur dan tindak tutur. Pemahaman mengenai tindak tutur sangat diperlukan dalam berkomunikasi karena manusia sering dihadapkan dengan berbagai permasalahan dalam kehidupan. Pragmatik adalah telaah mengenai, hubungan tanda-tanda dengan para penafsiran Morris (Tarigan, 2009: 30). Menurut Searle (Rahardi, 2005: 36 )Tindak tutur Komisif (Commissive) adalah bentuk tuturan yang berfungsi untuk menyatakan janji atau penawaran, misalnya berjanji (promising), bersumpah (vowing), dan menawarkan sesuatu (offering). Sedangkan Tindak tutur Asertif (Assertives)

7 adalah bentuk tuturan yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya menyatakan (stating), menyarankan (suggesting), membual (boasting), mengaluh (complaining), dan mengklaim (claiming). 2. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama,peneliti melakukan observasi ke rumah informan/subjek penelitian, tahap kedua peneliti mengumpulkan tuturan komisif dan asertif dengan menggunakan alat perekam (Tape Recorder) sehingga proses berjalan sealami mungkin. Selanjutnya hasil rekaman tersebut dicatat kembali dilembar pengamatan (Observasi) dan dianalisis berdasarkan teori yang digunakan mengenai tindak tutur komisif dan asertif. Subjek penelitian adalah masyarakat di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Tanjungpinang Barat. Informan penelitian ini adalah anak yang sudah mencapai tahap operasional konkret (7-11 tahun) yang berjumlah 12 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada penelitian ini peneliti mengkaji 3 bentuk tindak tutur komisif. Ketiga jenis tindak tutur komisif tersebut adalah bersumpah, tindak tutur komisif berjanji, dan tindak tutur komisif menawarkan sesuatu. Penelitian ini juga mengkaji 5 bentuk tindak tutur asertif. Kelima jenis tindak tutur asertif tersebut adalah tindak tutur asertif menyatakan, tindak tutur asertif

8 menyarankan, tindak tutur asertif membual, tindak tutur asertif mengeluh dan tindak tutur asertif mengklaim. Dari hasil penelitian diperoleh 29 tuturan yang terdiri dari 12 tuturan komiisf dan 17 tuturan asertif. Bentuk tindak tutur komisif berjanji terdapat 4 tuturan, bentuk tindak tutur komisif bersumpah terdapat 3 tuturan dan bentuk tuturan menawarkan sesuatu terdapat 5 tuturan. Bentuk tindak tuutr asertif menyatakan terdapat 5 tuturan, bentuk tindak tutur asertif menyarankan terdapat 3 tuturan, bentuk tindak tutur asertif membual terdapat 4 tuturan, bentuk tindak tutur asertif mengeluh terdapat 3 tuturan dan bentuk tindak tutur asertif mengklaim terdapat 2 tuturan. 4. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV dan Bab V dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Diperoleh 29 tuturan yang terdiri dari 12 tuturan komisif dan 17 tuturan asertif. 2. Bentuk tindak tutur komisif berjanji terdapat 4 tuturan, bentuk tindak tutur komisif bersumpah terdapat 3 tuturan dan bentuk tuturan menawarkan sesuatu terdapat 5 tuturan. 3. Bentuk tindak tuutr asertif menyatakan terdapat 5 tuturan, bentuk tindak tutur asertif menyarankan terdapat 3 tuturan, bentuk tindak tutur asertif membual terdapat 4 tuturan, bentuk tindak tutur asertif mengeluh terdapat 3 tuturan dan bentuk tindak tutur asertif mengklaim terdapat 2 tuturan.

9 4. Tindak tutur komisif yang paling dominan ditemukan adalah tindak tutur komisif menawarkan sesuatu dan yang paling sedikit ditemukan adalah tindak tutur komisif bersumpah. 5. Tindak tutur asertif yang paling dominan ditemukan adalah tindak tutur menyatakan dan yang paling sedikit ditemukan adalah tindak tutur asertif mengklaim. Saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. Saran yang disampaikan peneliti untuk anak di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Tanjungpinang Barat Kepualauan Riau dalam berkomunikasi kepada orang tua hendaknya menggunakan tuturan yang lebih baik dan sopan. 2. Saran yang disampaikan peneliti untuk orang tua agar lebih mengarahkan atau membimbing anak dalam bertindak tutur yang baik kepada siapa pun. 3. Peneliti yang tertarik untuk meneliti mengenai tindak tutur, disarankan melakukan penelitian yang lebih mendetail pada bentuk tindak ilokusi lainnya seperti tindak tutur direktif, tindak tutur ekpresif, dan tindak tutur deklaratif. Daftar Pustaka Chaer, Abdul dan Leonie Agustin Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta

10 Hidayat, Firman Analisis Tindak Tutur Direktif Pada Tuturan Anak 5-7 Tahun di Kelurahan Melayu Kota Piring Tanjungpinang: Tanjungpinang Universitas Maritim Raja Ali Haji. Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Nita, Rahayu Tindak Tutur Asertif Pada Jual Wiraniaga dan Karyawan Swalayan Di KUD Mardirahayu 74 Juwiring: Tinjauan Pragmatik. Jawa Tengah: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tarigan, Henry Guntur Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. Tohirin Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Yusuf, Syamsul dan Nani M. Sugandhi Perkembangan Peserta Didik. Tempat: Rajawali Pers. Rahadi R, Kunjana Pragmatik Kesantunan Imperaktif Bahasa Indonesia. Jakarta:Erlangga. Djajasudarman, T. Fatimah Metode Linguistik. Bandung: Repika Aditama. Hurlock, Elizabath B Psikologi Perkembangan Suatu Pendikatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Semiawan, Conny R Penerapan pembelajaran pada anak. Jakarta: PT Indiks. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Lock, John Pengertian Anak. duniapsikologi. Dagdigdug.com/2008/11/19/pengertian-anak-tinjauan-secara-kronologisdan-psikologis/ Nazir, Moh Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia Maksan, Marjusman Ilmu Bahasa. Padang: UNP Padang Press.