ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK SAWANG KELURAHAN SAWANG KECAMATAN KUNDUR BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL

Transkripsi

1 ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU DIALEK SAWANG KELURAHAN SAWANG KECAMATAN KUNDUR BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) RAFIKA NIM JURUSANPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

2

3

4

5 Abstrak RAFIKA Analisis Morfem Bahasa Melayu Dialek Sawang Kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun. Jurusan Pendidikan Bahas dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbing 1 Riau Wati, M.Hum, Dosen Pembimbing 2 Drs. Suhardi M.Pd.Rafika1904@gmail.com Kata Kunci : Morfem Penelitian ini membahas tentang morfem, Hal ini dilatarbelakangi oleh morfem yang sering bercampur pada bahasa daerah lain dan sudah sering mengabaikan bahasa daerah sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara obsevasi dan interview bebas. Dalam interview bebas ini pewanwancara dapat melakukan dengan cara : 1. Melakukan pengamatan terhadap masyarakat yang akan dijadikan subjek dalam penelitian dengan cara mendata masyarakat Sawang yang berusia diatas 50 hingga 80 Tahun. 2. Hasil wawancara ditulis kembali, agar mempermudah peneliti dalam mengklasifikasikan bentuk, makna dan jenis bahasa melayu. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah : 1. Mengklasifikasikan data yang didapat supaya dikelompokkan sesuai dengan dialek bahasa melayu masyarakat sawang Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun. 2. Data di peroleh diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. 3. Mengklasifikasikan morfem berdasarkan jenisnya, morfem bebas dan morfem terikat. 4. Menulis hasil analisis data kedalam bentuk laporan. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk, makna dan jenis morfem yang ada didalam bahasa melayu dialek sawang Kelurahan Sawang, Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun memperoleh lima puluh morfem, yaitu morfem yang terdiri dari morfem bebas tiga puluh lima dan morfem terikat lima belas. Bentuk morfem bahasa melayu ini berbeda dari bentuk morfem bahasa indonesia dan mempunyai makna. Abstract Rafika Analysis Morpheme Malay dialect Sawang village, Sawang district of West Kundur. Discuss and Literature Education Department of Indonesia. Faculty of Education. Raja Ali Haji Maritime University. Keywords : Morpheme This study discusses the of morpheme, This is motivated by the shape and meaning of morpheme often mixed in other regional languages and have often ignore their own

6 local language. The method used in this research is qualitative descriptive. Data collection techniques used is by observation and interview are free. In this free interview pewanwancara can do by : 1. Conducting observations of people who will be subjects in the study by way of public record Sawang aged over 50 to 80 years. 2. The results of the interviews are written back, in order to facilitate researchers in classifying the form and meaning of the Malay language. Data analysis techniques in this study are: 1. Classify the data obtained so classified in accordance with the dialect of Malay society Sawang subdistrict, West Kundur Karimun. 2. Data obtained translated into Indonesian. 3. Classify morpheme by type, free morpheme and bound morpheme. 4. Write the data analysis into a report. The results of this study indicate the shape and meaning of morpheme is in the dialect of the Malay language Sawang village, Kundur Western District of Karimun acquire fifty-morpheme, ie morpheme consists of thirty-five free morpheme and bound morpheme fifteen. Morpheme form of Malay language is different from the form morpheme Indonesian and has meaning. 1. Pendahuluan Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang berfungsi sebagai sarana komunikasi, bahasa mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia, peranan bagi manusia tidak dapat dipisahkan. Berdasarkan fungsi tersebut bahasa merupakan produk budaya manusia yang sangat tinggi nilainya. Bahasa dan manusia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh sebab itu, manusia membutuhkan bahasa untuk menjalankan komunikasi, sehingga terpenuhilah kewajiban moral manusia sebagai makhluk sosial. Bahasa mempunyai beberapa cabang ilmu linguistik, yaitu Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, dan Pragmatik. Satu diantaranya yang akan diteliti ialah morfologi karena mengkaji bentuk morfem pada penelitian bahasa melayu Dialek Melayu Sawang Kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun, yang berfungsi sebagai alat komunikasi atau sebagai alat pengantar untuk berkomunikasi sesama masyarakat. Bahasa melayu adalah bahasa masyarakat yang berbudaya melayu yang dapat dilihat dari komunikasi sehari-hari masyarakatnya. Begitu juga dengan suku Jawa, Batak, Sunda dan sebagainya mempunyai bahasa daerah masing-masing. Disebabkan bahasa merupakan sebagai alat komunikasi antar masyarakat yang dapat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Sampai sekarang terutama di kawasan Kepulauan Riau (Kepri) dialek melayu Kepri bermacam-macam dialek pengucapannya, karena di setiap daerah Kepri memiliki dialek berbeda-beda, contoh: daerah Kabupaten Natuna, Anambas, Lingga,

7 Karimun, dan Bintan. Semua menggunakan bahasa melayu hanya saja dialek melayunya yang berbeda-beda. Dalam lingkungan masyarakat berbudaya melayu kurangnya menggunakan bahasa daerah sendiri dikarenakan pengaruh dari bahasa gaul. Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti akan lebih mengetahui bentuk morfem dari dialek bahasa melayu Sawang, baik itu morfem bebas maupun morfem terikat. Karena peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dan mendeskripsikan, memperkuat Bahasa melayu dialek Sawang Kabupaten Karimun. 2. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2010:192), Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode yang digunakan terhadap Analisis Morfem Bahasa Melayu Dialek Sawang Kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun. Penelitian ini tugasnya menganalisis Bentuk, makna dan jenis Morfem Bebas dan Morfem Terikat benar-benar berdasarkan fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris hidup pada penuturnya. Adapun teknik untuk pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi dan interview bebas. 3. Hasil penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil peneliti yang diperoleh di lapangan. Data ini menggambarkan bentuk morfem morfem bahasa melayu dialek Sawang kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun. Bentuk morfem bahasa melayu dialek Sawang contohnya yaitu: (1) [D gɛl] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, yang termasuk dalam jenis morfem bebas, karena bisa berdiri sendiri yang memiliki makna [nakal]. (2) [B bual] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, [b +bual] terdiri dua bentuk morfem, yaitu morfem terikat dan morfem bebas. Kata [b +bual] termasuk dalam jenis morfem terikat karena tidak bisa berdiri sendiri, yang memiliki makna [berbicara]. (3) [B lɛt] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, yang termasuk dalam jenis morfem bebas, karena bisa berdiri sendiri yang memiliki makna [lilit]. (4) [Aɛ] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, yang termasuk dalam jenis morfem bebas, karena bisa berdiri sendiri yang memiliki makna [air]. (5) [B j mo] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, [b +j mo] terdiri dua bentuk morfem, yaitu morfem terikat dan morfem bebas. Kata [b +j mo]

8 termasuk dalam jenis morfem terikat karena tidak bisa berdiri sendiri, yang memiliki makna [berjemur]. (6) [B lamba?] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, [b +lamba?] terdiri dua bentuk morfem, yaitu morfem terikat dan morfem bebas. Kata [b +lamba?] termasuk dalam jenis morfem terikat karena tidak bisa berdiri sendiri, yang memiliki makna [banyak]. (7) [Lawa] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, yang termasuk dalam jenis morfem bebas, karena bisa berdiri sendiri yang memiliki makna [cantik]. (8) [Nio] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, yang termasuk dalam jenis morfem bebas, karena bisa berdiri sendiri yang memiliki makna [kelapa]. (9) [Umo] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, yang termasuk dalam jenis morfem bebas, karena bisa berdiri sendiri yang memiliki makna [umur]. (10) [Lolo] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, yang termasuk dalam jenis morfem bebas, karena bisa berdiri sendiri yang memiliki makna [bodoh]. (11) [Sajoh] merupakan bentuk bahasa melayu dialek Sawang, yang termasuk dalam jenis morfem bebas, karena bisa berdiri sendiri yang memiliki makna [sibuk]. 4. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab V terdapat bentuk morfem bahasa melayu dialek Sawang sebanyak lima puluh, dari pembahasan bentuk morfem, morfem bebas terdapat tiga puluh lima dan morfem terikat sebanyak lima belas, masing-masing bentuk morfem memiliki makna dan jenis morfem. Adapun saran penelti sebagai berikut: 1. Peneliti menyarankan hendaknya agar dapat meneliti dari segi kebahasaan lainnya, Penelitian juga dapat meneliti di daerah masing-masing, tidak hanya pada bentuk morfem saja, namun cabang ilmu bahasa yang lainnya. 2. peneliti menyarankan agar dapat menindaklanjuti penelitian ini, agar lebih sempurna dan penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya pada bahasa Melayu dialek Sawang Kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun. 3. Peneliti menyarankan agar masyarakat Sawang lebih menggunakan bahasa daerah tersendiri supaya bahasa daerah tersebut tidak mengalami perubahan dari bahasa daerah lain.

9 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharmisi Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan. Praktik Jakarta: Rineka Cipta. Arifin, Zainal dan Junaiyah Morfologi bentuk, makna dan fungsi. Jakarta : PT. Grasindo. Chaer, Abdul Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarman, T. Fatimah. 2006, Metode Linguistik. Bandung: PT Refika Aditama. Finoza, Lamanuddin Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Febrini, Dian Analisis Reduplikasi Sub Dialek Kepulauan Riau Kelurahan Alai Kecamatan Kundur Tanjungbatu Kota Kabupaten Karimun. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji (Tidak diterbitkan). Masnon Analisis Bentuk dan Makna Morfem Sub Dialek Bahasa Melayu Masyarakat Sekanah Kecamatan Lingga Utara Kabupaten Karimun. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji (Tidak diterbitkan). Parera, Jos Daniel Morfologi Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Surya Analisis Bentuk Morfem Bahasa Melayu Dialek Tanjung Ambat Kecamatan Senayang. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji (Tidak diterbitkan). Tarigan, Henry Guntur Pengajaran Morfologi. Bandung: Angkasa. Zufika, Harlina Analisis Morfem Bebas dan Morfem Terikat Sub Dialek Bahasa Melayu Pancur Kabupaten Lingga. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji (Tidak diterbitkan).