BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM
|
|
- Djaja Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Kalibrasi Pengertian kalibrasi menurut ISO adalah seperangkat operasi dalam kondisi tertentu yang bertujuan untuk menentukan hubungan antara nilai-nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang ditunjukkan material ukur dengan nilai measurand yang telah diketahui. Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mamputelusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional. Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
2 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 73 Manfaat kalibrasi adalah sebagai berikut : untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki. Dengan melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur. Untuk sensor yang digunakan pada sistem yang dibangun ini, kalibrasi dilakukan dengan membandingkan nilai suhu sensor dengan nilai suhu termometer digital pada waktu dan posisi yang sama. Gambar 5.1 Termometer yang digunakan untuk kalibrasi
3 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 74 Kalibrasi dilakukan pada delapan sensor yang digunakan. Untuk sensor 4 dan 5 hasil kalibrasi diperoleh grafik dibawah ini: Data Termometer Kalibrasi Sensor 4 y = 1,2828x - 8,1268 R 2 = 0, Data Sensor Gambar 5.2 Kalibrasi sensor4 LM35 Data Termometer Kalibrasi Sensor 5 y = 1,3731x - 11,332 R 2 = 0, Data Sensor Gambar 5.3 Kalibrasi sensor5 LM35
4 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 75 Berikut adalah tabel persamaan regresi dan koefisien korelasi untuk delapan sensor: Sensor Persamaan regresi Koefisien korelasi ( R 2 ) 1 y = 1,3123 x 9,3003 0, y = 1,3203 x 8,7819 0, y = 1,3545 x 10,323 0, y = 1,2828 x 8,1268 0, y = 1,3731 x 11,332 0, y = 1,252 x 6,3843 0, y = 1,3708 x 10,833 0, y = 1,3493 x 10,819 0,9970 Tabel 5.1 Hasil kalibrasi sensor 5.2 Pengujian Sistem Respon Sistem Loop Terbuka Percobaan respon sistem loop terbuka dilakukan dengan empat kondisi bukaan valve yaitu : a. Valve input dibuka sebasar 25 % b. Valve input dibuka sebesar 50 % c. Valve input dibuka sebesar 75 % d. Valve input dibuka sebesar 100 %
5 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM Respon Sistem Open Loop Posisi 12 Layer 3 Temperatur ( C ) Waktu ( s ) Gambar 5.4 Respon sistem open loop posisi 12 layer 3 Dari gambar 5.4 terdapat perbedaaan laju kenaikan antara ke empat kondisi bukaan valve tadi untuk tiap detiknya. Terlihat bahwa bukaan valve sebesar 75 % memberikan kenaikan temperatur yang paling tinggi diantara keempat kondisi bukaan valve. Sedangkan kondisi bukaan 25 % memberikan kenaikan temperatur yang paling kecil. Dari hasil percobaan open loop ini, terlihat bahwa plant memenuhi syarat keterkontrolan dengan adanya perbedaaan kenaikan temperatur untuk tiap bukaan.
6 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM Respon Sistem Loop Tertutup a. Set point 32,5 posisi 12 layer 3 Gambar 5.5 Settingan awal Sp 32.5 Posisi 12 Layer 3 Percobaan respon sistem loop terbuka dimulai dengan menentukan settingan awal. Posisi sensor, posisi layer, bukaan valve awal, dan besarnya set point akan menentukan record yang memberikan waktu dan referensi cek point agar sesuai dengan basis data temperatur yang telah dibangun. Dari gambar 5.5 terlihat bahwa pada cek point 1 error yang terjadi karena perbedaan set point dengan temperatur aktual sebesar 0.5. besarnya error ini mengindikasikan bahwa besarnya supply udara panas yang mengakibatkan kenaikan temperatur aktual pada waktu cek point 1 masih harus ditingkatkan lagi. Pengujian untuk kondisi awal diatas dilakukan selama 2000 detik memberikan grafik temperatur aktual terhadap waktu seperti pada gambar 5.6. Dari
7 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 78 kecenderungan grafik temperatur terhadap waktu pada gambar 5.6 terlihat bahwa osilasi terjadi pada waktu setelah set point tercapai namun lama kelamaan respon sistem dapat dikatakan stabil dengan error sistem ini sekitar ±0.26. Error steady state = amplitudo osilasi error pada set point saat steady state x100% = x100% 32.5 = 0.77 % Error steady state sebesar 0.25 atau 0.77 % masih lebih kecil dari persentase error absolut yang diperbolehkan yaitu sebesar 2 % atau 5 %. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem dapat dikatakan stabil. Grafik error yang terjadi dapat dilihat pada gambar 5.8. sedangkan tampilan software pada saat settingan tersebut dapat dilihat dari gambar Data Kontrol Sp 32,5 Posisi 12 Layer Temperatur ( C ) Waktu ( s ) 2000 Gambar 5.6 Grafik data kontrol untuk sp 32.5 posisi 12 layer 3
8 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 79 (a) (b) (c) (d) Gambar 5.7 Temperatur pada termometer saat pengujian lup tertutup set point 32,5 posisi 12 layer 3. (a) saat cek point 1 (b) saat cek point 2 (c) saat cek point 3 (d) saat detik ke 2000.
9 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 80 Error Temperatur Gambar Error untuk Sp 32,5 Posisi 12 Layer Waktu ( s ) Gambar 5.8 Grafik error yang terjadi untuk sp 32.5 posisi 12 layer 3 Gambar 5.9 Tampilan di software
10 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 81 Pada sistem yang dibangun ini dilengkapi dengan fasilitas untuk mengetahui sebaran temperatur yang terjadi pada tiap posisi yang ada pada line yang sama. Fasilitas ini akan membandingkan sebaran temperatur yang telah direkam dalam basis data pengetahuan dengan temperatur aktual pengontrolan. User dapat melihat apakah sebaran temperatur refensi sesuai dengan temperatur aktual. Dari gambar 5.10 terlihat untuk beberapa posisi sensor temperatur aktual tidak sesuai dengan referensi yang telah ada. Hal ini dapat dimengerti karena bentuk aliran udara panas yang disemburkan sumber panas dapat tidak sama pada setiap kondisi kontrol. Hal ini dikarenakan aliran yang terjadi tidak hanya aliran laminar tetapi juga terdapat aliran turbulen yang tidak dapat diprediksi arah alirannya. Namun, dalam sistem ini dilengkapi juga fasilitas untuk mengubah besarnya nilai sebaran referensi yang ada pada basis data sebaran temperatur yang ada. Gambar 5.10 Sebaran temperatur yang terjadi
11 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 82 Gambar 5.11 Aturan yang dipakai b. Set point 34,26 posisi 12 layer 3 Percobaan sistem loop tertutup yang kedua dilakukan pada kondidi awal yang sama namun dengan set point yang berbeda yaitu sebesar Gambar 5.12 memperlihatkan pada saat cek point 1 nilai temperatur aktual melebihi nilai temperatur referensi yang diberikan. Hal ini mengakibatkan aksi pengontrolan terhadap valve agar mengurangi bukaannya sebesar 25 %. Kondisi serupa terjadi pada saat cek point 2 sehingga hasilnya pada set point 3 nilai temperatur aktual dapat sesuai dengan yang direferensikan.
12 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 83 Gambar 5.12 Settingan awal Sp posisi 12 layer 3 Dari grafik temperatur terhadap waktu pada gambar 5.13 terlihat bahwa over shoot terjadi pada saat waktu 185 s sebesar Osilasi terjadi pada waktu setelah set point tercapai namun lama kelamaan respon sistem dapat dikatakan stabil dengan error sistem ini sekitar ±0.26. Maksimum persen overshoot untuk sistem ini sebesar: Maximum percent c( t overshoot = ) c( ) x100% c( ) p = x100% = 0.73 %
13 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 84 Error steady state = amplitudo osilasi error pada set point saat steady state x100% = x100% = 0.73 % Error steady state sebesar 0.25 atau 0.73 % masih lebih kecil dari persentase error absolut yang diperbolehkan yaitu sebesar 2 % atau 5 %. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem dapat dikatakan stabil. Grafik error yang terjadi dapat dilihat pada gambar 5.14 sedangkan tampilan pada software dapat dilihat pada gambar Data Kontrol Sp Posisi 12 Layer 3 Temperatur ( C ) Waktu ( s ) 2000 Gambar 5.13 Grafik data kontrol untuk sp posisi 12 layer 3
14 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 85 7 Gambar Error Untuk Sp Posisi 12 Layer Error Temperatur Waktu ( s ) 2000 Gambar 5.14 Grafik error yang terjadi untuk sp 32.5 posisi 12 layer 3 Gambar 5.15 Tampilan di software
15 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM Respon Sistem Jika Aturan Tidak Tepat Ketepatan memilih aturan sangat penting dalam sistem kontrol yang dikembangkan ini. Hal ini terlihat pada percobaan yang dilakukan. Aturan diberikan pada sistem sesuai dengan gambar Aturan ini diterapkan untuk kondisi setting awal yang sama seperti pada gambar 5.5. Gambar 5.16 Aturan yang dipakai Respon kontrol yang dihasilkan dengan kondisi aturan seperti gambar 5.16 dapat dilihat pada gambar Grafik temperatur terhadap waktu mengindikasikan bahwa respon sistem akan berosilasi sebesar 32.5 ± Osilasi ini terjadi selama proses pengontrolan terjadi. Bila dibandingkan dengan kondisi yang sama namun dengan aturan yang tepat. Kondisi ini jelaslah tidak diinginkan karena kestabilan sistemnya dapat dikatakan kurang bagus karena adanya osilasi. Grafik error terhadap waktu dapat dilihat pada gambar 5.18.
16 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM Data Kontrol Sp 32.5 Posisi 12 Layer Temperatur ( C ) Waktu ( s ) 2000 Gambar 5.17 Grafik data kontrol untuk sp 32.5 posisi 12 layer 3 aturan tidak tepat 4 Gambar Error Untuk Sp 32.5 Posisi 12 Layer 3 Error Temperatur Waktu ( s ) Gambar 5.18 Grafik error yang terjadi untuk sp 32.5 posisi 12 layer 3 aturan tidak tepat
17 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM Respon Sistem Kontrol On-Off Untuk membandingkan dengan sistem kontrol konvensional, respon sistem akan dicoba dengan menggunakan teknik kontrol on-off dengan set point dari gambar 5.19 sistem dengan jenis kontrol ini mengalami osilasi setiap saat dan akan berosilasi antara ± gambar tampilan pada software dapat dilihat di gambar sedangkan grafik error terhadap waktu yang terjadi dapat dilihat pada gambar Grafik Kontol On Off untuk Sp Posisi 12 Layer 3 Temperatur ( C ) Waktu ( s ) 1200 Gambar 5.19 Data kontrol on-off sp posisi 12 layer 3
18 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 89 Gambar 5.20 Tampilan di software 7 Grafik Error Kontrol On Off Sp Posisi 12 Layer Error Temperatur Waktu ( s ) 1200 Gambar 5.21 Data error kontrol on-off sp posisi 12 layer 3
BAB VI PENGUJIAN SISTEM. Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan
BAB VI PENGUJIAN SISTEM 6.1 Tahap Persiapan Pengujian Beberapa skenario pengujian akan dilakukan untuk memperlihatkan performansi sistem kontrol yang dirancang. Namun perlu dipersiapkan terlebih dahulu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Engineer tidak dapat dipisahkan dengan penggunaan alat ukur. Akurasi pembacaan alat ukur tersebut sangat vital di dalam dunia keteknikan karena akibat dari error yang
Lebih terperinciBAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis
BAB 5 Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis 5.1. Aplikasi Display Controller Pengujian sistem kontrol dilakukan dengan menggunakan aplikasi program Visual C# untuk menampilkan grafik, dan mengambil data
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 36 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Pembangunan Basis Pengetahuan dan Aturan 4.1.1 Basis Pengetahuan Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengetahuan adalah hal yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence sejak pertama kali
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence sejak pertama kali dikemukakan pada tahun 1956 di konferensi Dartmouth sampai sekarang
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengukuran (measurement) adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kuantitatif). Adapun yang dimaksud dengan
Lebih terperinciBAB III DINAMIKA PROSES
BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil analisa perancangan kontrol level deaerator yang telah dimodelkan dalam LabVIEW sebagaimana telah dibahas pada bab III. Dengan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER Oleh : AMRI AKBAR WICAKSONO (2406 100 002) Pembimbing: IBU RONNY DWI NORIYATI & BAPAK TOTOK SOEHARTANTO
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciGambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.
7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap
Lebih terperinciImplementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452
Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Moh. Hardiyanto 1,2 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Indonesia 2 Laboratory of
Lebih terperinciBab IV Pengujian dan Analisis
Bab IV Pengujian dan Analisis Setelah proses perancangan, dilakukan pengujian dan analisis untuk mengukur tingkat keberhasilan perancangan yang telah dilakukan. Pengujian dilakukan permodul, setelah modul-modul
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN. beberapa jenis pengujian, yakni pengujian akurasi pengenalan suara, kemudian
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN Berikutnya setelah seluruh rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah pengujian. Di sini akan dilakukan beberapa jenis pengujian,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Metode Pengasapan Cold Smoking Ikan asap merupakan salah satu makanan khas dari Indonesia. Terdapat dua jenis pengasapan yang dapat dilakukan pada bahan makanan yaitu hot smoking
Lebih terperinciyang dihasilkan sensor LM35 karena sangat kecil. Rangkaian ini adalah tipe noninverting
61 BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian sistem pengendali kenaikan suhu udara dengan kendali PID menggunakan PLC LG MASTER-K120S dan modul ekspansi PLC
Lebih terperinci( ) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T
Farid Takhfifur Rahman (115.1.5) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T Latar belakang Lingkungan Udara Kelembaban & Temperatur Metode Logika Fuzzy Kualitas & Kuantitas Tujuan Merancang dan mengembangankan
Lebih terperinciUJI BANDING LABORATORIUM KALIBRASI BMKG
UJI BANDING LABORATORIUM KALIBRASI BMKG Budi Santoso, S.T. Maulana Putra, S.Si Dian Premana, S.Si GA. MonangLumbanGaol, S.Kom Pusat Instrumentasi Rekayasa dan Kalibrasi Badan Meteorologi Klimatologi dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pustaka Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai Pengontrol Suhu Menggunakan Proportional Integral berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 [3].
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil pengukuran yang diberikan oleh beberapa alat sejenis tidak selalu menunjukkan hasil yang sama, meskipun alat tersebut mempunyai tipe yang sama. Perbedaan ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-153 Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi
Lebih terperinciV12 V10 V11 BAB IV BAHASAN UTAMA. 4.1 Analisa Kerja Mesin Pendingin. Gambar 4.1 Skema Distribusi Aliran Analisa Penggunaan Chiller
4.1 Analisa Kerja Mesin Pendingin BAB IV BAHASAN UTAMA G3 V1 V2 V3 V4 G2 V5 V6 V7 V8 G1 V9 V10 V11 V12 Gambar 4.1 Skema Distribusi Aliran 4.1.1 Analisa Penggunaan Chiller [Oventrop Technical Training]
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER
PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER Bagus Idhar Junaidi 2209039004 Yasinta Fajar Saputri 2209039014 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN ADC Program BASCOM AVR pada mikrokontroler: W=get ADC V=W/1023 V=V*4.25 V=V*10 Lcd V Tujuan dari program ini adalah untuk menguji tampilan hasil konversi dari tegangan
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG
Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG Paisal Tajun Aripin 1, Erna Kusuma Wati 1, V. Vekky R. Repi 1, Hari Hadi Santoso 1,2 1 Program Studi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian...iii. Lembar Pengesahan Pengujian...
xi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pernyataan Keaslian...iii Lembar Pengesahan Pengujian... iv Halaman Persembahan... v Halaman Motto... vi Kata Pengantar... vii
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pengujian dan analisa sistem merupakan tahap akhir dari realisasi pengendali PID pada pendulum terbalik menggunakan mikrokontroller ATmega8 agar dapat dilinearkan disekitar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai komponen utamanya. Berikut adalah spesifikasi dari alat waterbath terapi: 1. Tegangan
Lebih terperinciBAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap
BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL 2.1 Pengenalan Sistem Kontrol Definisi dari sistem kontrol adalah, jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER
SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,
Lebih terperinciBAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI
BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI Bab 1 ini berisi tentang konsep kendali dan terminologi yang dipakai dalam pembahasan tentang sistem kendali. Uraiannya meliputi pengertian kendali, sistem kendali,
Lebih terperinciBAB 5 KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL
BAB 5 KOMPONEN ASAR SISTEM KONTROL 5. SENSOR AN TRANSMITER Sensor: menghasilkan fenomena, mekanik, listrik, atau sejenisnya yang berhubungan dengan variabel proses yang diukur. Trasmiter: mengubah fenomena
Lebih terperincipengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp
Strategi Dalam Teknik Pengendalian Otomatis Dalam merancang sistem pengendalian ada berbagai macam strategi. Strategi tersebut dikatakan sebagai strategi konvensional, strategi modern dan strategi berbasis
Lebih terperinciISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN
ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN PENGANTAR Sistem pengaturan khususnya pengaturan otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan diberikan
Lebih terperinciABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 451/Teknik Elektro ABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA RANCANG BANGUN ALAT PENGERING BIJI KEDELAI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN LAJU PENGERINGAN BERBASIS FUZZY-PID
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian sistem ini terdiri dari beberapa tahapan, dimulai dari pengujian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen-komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 PLC (Programmable Logic Controller) Pada sub bab ini penulis membahas tentang program PLC yang digunakan dalam system ini. Secara garis besar program ini terdiri
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR PADA JAKET TABUNG BIOREAKTOR ANAEROB
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR PADA JAKET TABUNG BIOREAKTOR ANAEROB Oleh : Syafrial Nurdiansyah NRP 2406 100 037 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA NIP 19650309 19902 1 001 Ir.
Lebih terperinciMINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE
MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE Dimas Okta Ardiansyah 1, Ir. Purwanto., MT 2, Ir.Bambang S.,MT 3. 1 Mahasiswa Teknik
Lebih terperinci1 P a g e SISTEM KONTROL
1 P a g e SISTEM KONTROL SISTIM KONTROL Alat ukur adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk mengukur besaran fisik pada suatu tempat yang tidak terjangkau oleh manusia. Instrument Mekanik DEFINISI-DEFINISI
Lebih terperinciSISTEM PENGATURAN LOOP TERTUTUP
SISTEM PENGATURAN LOOP TERTUTUP PENGANTAR Dalam bahasan ini akan dijelaskan tentang sistem pengaturan loop tertutup : apa yang dimaksud dengan sistem pengaturan loop tertutup, bagaimanakah perilakunya
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL
LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN DIGITAL Perhitungan Konstanta Teropong SEMESTER III DISUSUN OLEH : 1. ARDHITO RIZANG N (15/380715/SV/08522) 2. PRABOWO SURYA N (15/380729/SV/08536) 3. AMAT SOLLEH (15/384651/SV/09008)
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DIGITAL
SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI. III, aspek keseluruhan dimulai dari Bab I hingga Bab III, maka dapat ditarik
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI Pada bab ini akan dibahs mengenai pengujian control reheat desuperheater yang telah dimodelkan pada matlab sebagaimana yang telah dibahas pada bab III, aspek
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur.
BAB II LANDASAN TEORI II.I. Pengenalan Alat Ukur. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan mutu merupakan bagian dari manajemen mutu yang difokuskan pada pemberian keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi. Secara teknis jaminan mutu pengujian
Lebih terperinciVIII Sistem Kendali Proses 7.1
VIII Sistem Kendali Proses 7.1 Pengantar ke Proses 1. Tentang apakah pengendalian proses itu? - Mengenai mengoperasikan sebuah proses sedemikian rupa hingga karakteristik proses yang penting dapat dijaga
Lebih terperinciOleh : Dia Putranto Harmay Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc
Oleh : Dia Putranto Harmay 2105.100.145 Dosen Pembimbing : Ir. Witantyo, M.Eng. Sc Latar Belakang Usman Awan dkk, 2001 Merancang dan membuat dynamometer jenis prony brake dengan menggunakan strain gauge
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Didalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah banyak serta dengan waktu
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengendalian Suhu Kumbung Jamur dengan Logika Fuzzy
Perancangan Sistem Pengendalian Suhu Kumbung Jamur dengan Logika Fuzzy Dosen pembimbing : Hendra Cordova, ST, MT Mahendra Ega Higuitta- 24 08 100 054 Ekologi Jamur Tiram Pertumbuhan jamur tiram sangat
Lebih terperinciMINIATUR PENGENDALI TEKANAN LIQUID
MINIATUR PENGENDALI TEKANAN LIQUID MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN PNEUMATIK Wiyogo darmawan 1, Ir. Purwanto, M.Sc 2, Ir. Bambang Siswoyo, MT. 3 1 Mahasiswa Teknik Elektro, 2.3 Dosen Teknik
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan
Lebih terperinciPengantar Sistem Pengaturan
Pendahuluan 1 Pengantar Sistem Pengaturan Sistem pengaturan memiliki peranan penting dalam perkembangan dan kemajuan peradaban dan teknologi modern. Dalam prakteknya, setiap aspek aktivitas sehari-hari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Temperatur Temperatur adalah suatu penunjukan nilai panas atau nilai dingin yang dapat diperoleh/diketahui dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan termometer. Termometer
Lebih terperinciA. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga
1 A. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga B. LATAR BELAKANG Salah satu makanan tradisional Indonesia yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dijelaskan tentang pengujian alat ukur temperatur digital dan analisa hasil pengujian alat ukur temperatur digital. 4.1 Rangkaian dan Pengujian Alat Ukur Temperatur
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang
TUGAS AKHIR RESUME PID Oleh: Nanda Perdana Putra MN 55538 / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL (PID) Pendahuluan Sistem
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Makalah Seminar Tugas Akhir APLIKASI KENDALI MENGGUNAKAN SKEMA GAIN SCHEDULING UNTUK PENGENDALIAN SUHU CAIRAN PADA PLANT ELECTRIC WATER HEATER Ahmad Shafi Mukhaitir [1], Iwan Setiawan, S.T., M.T. [2],
Lebih terperinciSISTEM KENDALI OTOMATIS
SISTEM KENDALI OTOMATIS Sistem Kendali Manual Fungsi Pengendali/Kontroler: Mengukur Membandingkan Menghitung Mengkoreksi Sistem Kendali Otomatis Manusia sebagai kontroller Manusia sebagai kontroller
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN MOTTO ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i ii iii iv v vi vii x xv xviii BAB
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG
Makalah Seminar Kerja Praktek KONTROL TEMPERATUR PADA RICH SOLUTION HEATER (101-E) DI CO 2 REMOVAL PLANT SUBANG Lilik Kurniawan (L2F008053) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN PERTANIAN Teknik Pengendalian Bio-Lingkungan Disampaikan untuk Kuliah Mekanisasi Pertanian di FAPERTA Outline 1 2 Pengendalian Berbasis Waktu 3 Pengendalian Denition Pengendalian
Lebih terperinciSISTEM KENDALI (CONTROL SYSTEM)
TI091209 [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-7 SISTEM KENDALI (CONTROL SYSTEM) disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari Jurusan Teknik Industri 1 OUTLINE PERTEMUAN INI Definisi Sistem
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME
PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME Mukhtar Hanafi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK
PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK Oleh : AHMAD ADHIM 2107100703 Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebanyakan
Lebih terperinciAlat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air
Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air Rachmat Agung H, Muhammad Rivai, Harris Pirngadi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum
Lebih terperinciISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN
ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN PENGANTAR Sistem pengendalian khususnya pengendalian otomatis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam bahasan ini, akan
Lebih terperinciSISTEM KONTROL SUHU PADA MESIN TETAS TELUR AYAM BURAS HEMAT ENERGI DAYA TETAS OPTIMAL
SISTEM KONTROL SUHU PADA MESIN TETAS TELUR AYAM URAS HEMAT ENERGI DAYA TETAS OPTIMAL Maria Dolorosa adjowawo 1 dan Daud Obed ekak 2 Abstrak : Ayam uras merupakan jenis ternak yang banyak dipelihara masyarakat
Lebih terperinciFUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC
FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada pengujian program pada Arduino Mega 2560 melalui software
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab empat ini akan dibahas hasil serta pembahasan pada pengujian otomasi sistem hidroponik yang telah dirancang oleh penulis berupa perangkat keras dan perangkat lunak.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laju ALir Fluida Fluida adalah suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara continue/terus-menerus bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Sifat Fisik Tanah Lahan Percobaan Pengujian sifat fisik tanah dilakukan di balai penelitian tanah kota bogor. Pengujian tanah berupa nilai pf tanah, sifat fisik tanah,
Lebih terperinci4.2.1 Penentuan Laju Pengeringan Konstan dan Menurun pada Wortel
4.2.1 Penentuan Laju Pengeringan Konstan dan Menurun pada Wortel Laju pengeringan konstan dan laju pengeringan menurun untuk wortel pada berbagai kondisi dapat dilihat pada Gambar 4.13 4.16 berikut. Gambar
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,
Lebih terperinciPENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN
PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN disampaikan pada : WORKSHOP VALIDASI DATA ASPAK DINKES PROPINSI SUL-SEL Makassar, 20 Perbruari 2018 herwin.bpfkmks@gmail.com Peraturan Terkait UU NO. 36 TAHUN 2009
Lebih terperinciStrategi Pengendalian
Strategi Pengendalian Strategi apa yang dapat kita gunakan dalam pengendalian proses? Feedback (berumpan-balik) Feedforward (berumpan-maju) 1 Feedback control untuk kecepatan 1. Mengukur kecepatan aktual
Lebih terperinci1. Mahasiswa dapat mengetahui blok diagram sistem. 2. Mahasiswa dapat memodelkan sistem kendali analog
Percobaan 2 Judul Percobaan : Kendali Analog Tujuan Percobaan 1. Mahasiswa dapat mengetahui blok diagram sistem 2. Mahasiswa dapat memodelkan sistem kendali analog Teori Dasar Sistem adalah kombinasi atas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. PENGERTIAN PENGUKURAN Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan mebandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi umat manusia. Tanpa energi listrik manusia akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termometer atau yang sudah kita kenal sebagai alat pengukur dan pendeteksi suhu merupakan sebuah alat yang sudah biasa digunakan sebagai alat acuan untuk menentukan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok
Lebih terperinciBAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA
BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat
Lebih terperinciBambang Pramono ( ) Dosen pembimbing : Katherin Indriawati, ST, MT
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN BERPENGAWASAN PADA AERATION BASIN DENGAN TEKNIK CUMULATIVE OF SUM (CUSUM) Bambang Pramono (2408100057) Dosen pembimbing : Katherin Indriawati, ST, MT Aeration basin Aeration
Lebih terperinciUji tracking setpoint
Validasi model Uji tracking setpoint Pengujian dilakukan dengan BOD konstan, yaitu 2200 mg/l. Untuk mencapai keadaan steady, sistem membutuhan waktu sekitar 30 jam. Sedangkan grafik kedua yang merupakan
Lebih terperinciSyahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID
Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Control Unit G.U.N.T Tipe dengan Pengendali PID MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor, Juni 9 SIMULASI KENDALIAN FLOW CONTROL UNIT G.U.N.T TIPE DENGAN PENGENDALI PID Syahrir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran. Pengukuran merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan seharihari pada berbagai bidang. Bidang
Lebih terperinciSistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah
Sistem pengukuran Sistem pengukuran merupakan bagian pertama dalam suatu sistem pengendalian Jika input sistem pengendalian salah, maka output salah Jika hasil pengukuran (input sistem pengendalian) salah,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR
1 BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciIX Strategi Kendali Proses
1 1 1 IX Strategi Kendali Proses Definisi Sistem kendali proses Instrumen Industri Peralatan pengukuran dan pengendalian yang digunakan pada proses produksi di Industri Kendali Proses Suatu metoda untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Eksperimen dilakukan untuk mengetahui proses pembakaran spontan batubara menggunakan suatu sistem alat uji yang dapat menciptakan suatu kondisi yang mendukung terjadinya pembakaran
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN HYBRID
RANCANG BANGUN SISTEM PENGONTROL SUHU MENGGUNAKAN HYBRID KONTROL FASE BERTAHAP DENGAN KONTROL ON-OFF PADA TANUR TEMPERATUR TINGGI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16A Hermawan Firdiansyah¹, Hari Arief D.²
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian modul inkubator bayi dilakukan menggunakan alat pembanding
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian 4.1.1 Sistem Pengujian dan Pengukuran Pengujian modul inkubator bayi dilakukan menggunakan alat pembanding thermohygrometer merk corona dan dilakukan pengukuran
Lebih terperinci