POLA REKRUITMEN DAN MANAJEMEN KADERISASI HIMPUNAN MAHASISWA PERSATUAN UMMAT ISLAM (HIMA PUI)
|
|
- Hamdani Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 POLA REKRUITMEN DAN MANAJEMEN KADERISASI HIMPUNAN MAHASISWA PERSATUAN UMMAT ISLAM (HIMA PUI) A. DASAR PEMIKIRAN 1. Manusia adalah makhluk terbaik sebagai pengemban dakwah 2. Estapeta dakwah rasul dan para dai 3. Proses tarbiyah Rasullahllah sebagai sarana pembentukan kader dakwah 4. PUI sebagai sarana dakwah Islam 5. HIMA PUI sebagai wadah dan sarana kaderisasi B. POLA UMUM KADERISASI HIMA PUI a. Landasan Konsepsional - Al-Qur`an - Al-Hadits - Intisab PUI b. Landasan Operasional Ishlahut Tsamaniyyah PUI ( 8 Pokok Perbaikan) Perbaikan Aqidah Beraqidah Lurus Perbaikan Ibadah Beribadah Dengan Benar Perbaikan Tarbiyyah Penyelenggaraan Pendidikan Bermutu Perbaikan Keluarga Keluarga Sakinah, Mawadah Wa Rahmah Perbaikan Adat Istiadat Adat Istiadat Yang Berakhlak Perbaikan Ummat Ummatuan Wahidah Perbaikan Ekonomi Ekonomi Mandiri Perbaikan Masyarakat Ummatan Wasathon c. Landasan Konstitusional - PD/PRT HIMA PUI - AD/ART PEMUDA PUI C. POLA DASAR KADERISASI HIMA PUI 1. Pengertian Kader Kader HIMA PUI adalah kader yang telah mengikuti Training Intisab I dan mengikuti Halaqoh Ishlah secara continue, sehingga memiliki ciri-ciri dan sifatsifat yang telah ditentukan. 2. Pengertian Kaderisasi Kaderisasi HIMA PUI ialah suatu proses pembinaan yang dilaksanakan secara sistematis dan continue sesuai dengan manajemen, pola dan alur kaderisasi HIMA PUI. 1
2 3. Rekrutmen Kader Rekrutment kader dilakukan pada kegiatan Training Intisab (TI I). Rekrutmen kader PUI adalah penjaringan anggota yang dilakukan melalui Training Intisab, yang selanjutnya diwajibkan untuk mengikuti Follow Up Halaqoh Ishlah, sebagai proses tahapan kaderisasi jenjang berikutnya. Tahapan kaderisasi HIMA PUI dilakukan dalam 3 tahapan, sebagai berikut: 1. Training Intisab I 2. Training Intisab II 3. Training Intisab III Training intisab I, II, III merupakan rangkaian training kaderisasi HIMA PUI yang harus diikuti oleh setiap calon anggota HIMA PUI sesuai dengan PD/PRT. Titik tekan Training Intisab I, II, III pada empat tema pokok Intisab sebagai doktrin PUI yaitu : Aqidah Allahu Ghaayatunaa Mengarahkan pada pemahaman aqidah muslim yang sesuai dengan Al-Qur an- Sunnah dalam membangun idealisme dan amal jama i. Ibadah Al-Ikhlasu Mabdaunaa Memberikan gambaran yang jelas tetang hakikat penghambaan diri seorang muslim pada rabbnya, bahwa seluruh aktivitas hidup adalah harus dalam bingkai ibadah. Dakwah Al-Ishalhu Sabiilunaa Memberikan pemahaman bahwa dakwah harus memiliki konsep fiqh dakwah yang benar, sebagaimana yang dicontohkan dalam sirah para rasul. Dengan pokok bahasan dakwah ishlahust tsamaniyyah sebagai khittah amaliah PUI. Ukhuwwah Al-Mahabbatu Syi aarunaa Tanpa mahabbah tidak akan lahir ukhuwah, dengan ukhuwah yang melahirkan amal jama i Rasulullah Muhammad dapat membentuk negara Madinah. Untuk itu Ukhuwah atas dasar mahabbah yang akan mengokohkan amal jama i dalam jama ah PUI. Materi Pokok Training Intisab I, II, III : a. Aqidah & Intisab b. Syumuliyyatul Islam & Ishlah Tsamaniyyah c. Problematika Ummat d. Sejarah Perjuangan Ummat Islam & PUI e. Sejarah pergerakkan pemuda muslim f. Urgensi kaderisasi g. Fiqih Dakwah Setiap tahapan Training Intisab I, II dan III akan disesuaikan bobot materinya sesuai tingkatannya Materi training intisab I, II dan III merujuk kepada kurikulum kaderisasi Waktu : Dilaksanakan 3 hari 2 malam (Jum at-ahad) Pelaksanaan : HIMA PUI Peserta Training : Mahasiswa kampus PUI atau Non-PUI yang siap dikader Follow Up : Wajib mengikuti ta lim Ishlah 2
3 Syarat Peserta Training Intisab : 1. Berkpribadian hanif (bersih dan lurus) 2. Bersedia mengikuti program kaderisasi tarbiyah yang dijadwalkan 3. Bersemangat untuk merubah diri dan orang lain 4. Melaksanakan sholat lima waktu 5. Simpati dan responsip terhadap masalah ke-islaman 4.Tujuan Kaderisasi Kaderisasi HIMA PUI sesungguhnya sesuai dengan yang termaktub dalam tujuan perhimpunan PUI dan Anggaran Dasar PUI, BAB II pasal 4 yakni: terwujudnya pribadi, rumah tangga, masyarakat, negara, kebudayaan dan peradaban dunia yang diridhoi Allah SWT. 5. Pembentukan Kader Kegitan Training Intisab - Training Intisab I (TI I) - Training intisab II (TI II) - Training intisab III (TI III) Follow up HIMA PUI adalah suatu organisasi mahasiswa yang berfungsi sebagai organisasi perkaderan. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas yang dilaksanakan oleh HIMA PUI adalah dalam rangka kaderisasi untuk mencapai tujuan HIMA PUI. Dengan demikian perkaderan di HIMA PUI tidak hanya terbatas pada training atau pelatihan formal saja seperti yang disebutkan diatas, tetapi juga melalui bentuk-bentuk dan peningkatan kualitas keterampilan berorganisasi yang lazim disebut follow up training. Follow up training tersebut diantaranya adalah Ta'lim Ishlah/halaqah Ishlah dan aktivitas lainnya yang berfungsi sebagai pengembangan kualitas kader. Follow up training merupakan kegiatan kaderisasi HIMA PUI yang bersifat pengembangan dan pendalaman serta wajib diikuti oleh seluruh kader sabagai prasyarat keanggotaan HIMA PUI sesuai yang tercantum di PRT HIMA PUI. Pedoman follow up training ini dimaksudkan sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas diri anggota setelah mengikuti jenjang training formal tertentu. 1. Fungsi follow up - Pendalaman materi dan pengetahuan - Pengayaan hazanah dan wawasan kader - Perbaikan akhlaq dan keilmuan kader - Peningkatan kualitas kader - Pengontrolan kualitas dan kapasitas kader 2. Pertimbangan - Ada unsur subjektivitas (pengarahkan atau pengarah) - Continuitas - Wajib bagi seluruh kader tanpa terkecuali 3. Target a. TI I - Mengembangkan wawasan dan kesadaran ke-islaman 3
4 - Meningkatkan prestasi akademik siswa - Menumbuhkan semangat militansi dan loyalitas kader terhadap Islam - Menumbuhkan responsipilitas terhadap problematika ummat - Menumbuhkan kualitas berorganisasi b. TI II - Meningkatnya intelektualitas (keilmuan kader) - Menumbuhkan semangat perubahan dan melakukan perbaikan - Menumbuhkan kemampuan manajerial - Meningkatkan kemampuan mentransformasikan dan menjabarkan gagasan dalam bentuk lisan dan tulisan c. TI III - Meningkatnya intelektualitas (keilmuan kader) - Melahirkan kader yang mampu mengaplikasikan ilmu yang dimiliki - Menumbuhkan kemampuan manajerial yang lebih luas - Melahirkan kader PUI muntasib D. KRITERIA DAN SIFAT-SIFAT KADER HIMA PUI a. Salimul Aqidah Beraqidah Lurus b. Shahihyul Ibadah Beribadah Dengan Benar c. Matinul Khuluq Berakhlak Kuat d. Qadirun `Alal Kasbi Mampu Bekerja (Mandiri) e. Mutsaqqaful Fikri Berwawasan Luas f. Qawiyyul Jismi Berbadan Sehat Dan Kuat g. Mujahidunlinafsihi Memiliki Etos Kerja Yang Tinggi h. Munazhzahamun Fi Syu`Unihi Tertata Urusannya i. Harishun `Ala Waqtuhi Efektif Dengan Waktunya j. Nafi`un Lighairihi Bermanfaat Bagi Orang Lain. E. KOMPONEN OPERASIONAL KADERISASI HIMA PUI Komponen operasional kaderiasasi HIMA PUI merupakan instrumen aktivitas kaderisasi. Komponen kaderisasi tersebut meliputi : 1. Pelaksana 2. Pengelola 3. Kurikulum 4. Perencanaan 5. Sarana 6. Metode 7. Penyeleksian dan Output 1. Pelaksana Pelaksana kaderisasi yaitu HIMA PUI 2. Pengelola Pengelola Kaderisasi adalah HIMA PUI dan Pembina HIMA PUI 3. Kurikulum Kurikulum kaderisasi secara rinci dan jelas tertuang dalam ketentuan khusus yang dihasilkan oleh Pengurus Pusat Pemuda PUI. 4
5 4. Perencanaan Perencanaan kaderisasi HIMA PUI adalah rencana yang dibuat oleh pengelola dan pelaksana dalam pendistribusian kurikulum dan sarana kegiatan proses kaderisasi HIMA PUI. 5. Sarana Kaderisasi terdiri: - Ta`lim - Halaqah - Pelatihan - Mabit - Rihlah - Penugasan - Bedah Buku - Camping & Out Bound - Pesantren Ramadhan - Kajian Reguler 6. Metode Disesuaikan 7. Penyeleksian Dan Output Kaderisasi Penyeleksian adalah prosedur evaluasi terhadap proses kaderisasi tarbiyyah dalam pencapaian kriteria dan sifat-sifat kader HIMA PUI sebagai outputnya, proses seleksi ini juga sebagai penentu bagi kader HIMA PUI untuk bisa atau tidaknya mengikuti TI (Training Intisab) II sebagai jenjang kelanjutan kaderisasinya. 5
6 PENJELASAN: 1. Pra TI I (PRA TRAINING INTISAB I) Pengertian: Kegiatan organisasi sebagai wahana pengenalan HIMA PUI kepada siswa baru Tujuan: 1. Sosialisasi HIMA PUI 2. Pengkondisian Calon Kader HIMA PUI Format Pelaksanaan Pra TI 1. Merupakan acara penyambutan calon anggota 2. Acara dapat berupa: bimtest, forum dialog, seminar, muqoyyam (kemah), khusus untuk kampus yang di bawah naungan PUI yaitu acara ta aruf atau orientasi mahasiswa dan lain sebagainya. 3. Waktu Pelaksanaan fleksibel 4. Pembicara pengurus Pemuda PUI dan tokoh-tokoh PUI, atau menghadirkan tokoh nasional khusus untuk seminar Materi Pra TI: Materi diarahkan pada penjelasan terkait dengan HIMA PUI Sejarah PUI dan HIMA PUI Visi dan Misi HIMA PUI Prinsip dan Paradigma HIMA PUI sebagai organisasi kaderisasi Pengenalan aktivitas siswa (Aktivis) dan organisasi-organisasi pergerakan (seperti PII, IRM, mahasiswa PERSIS) Materi-materi yang bersifat ke-pui-an (Intisab dan Ishlahus Tsamaniyah) 2. TI I (TRAINING INTISAB I) Pengertian: Training Intisab I merupakan kegitan formal kaderisasi, sebagai pintu gerbang seseorang untuk menjadi kader HIMA PUI Fungsi: Memberikan informasi, pengetahuan dan kemampuan tertentu kepada peserta sesuai dengan tujuan dan target yang telah ditentukan Tujuan: Membangkitkan giroh sebagai generasi Islam masa depan Memberikan pemahaman Islam sebagai manhaj yang bersifat integral Memberikan pemahaman tentang peran dakwah dalam perbaikan ummat Memberikan pemahaman akan pentingnya dakwah jama`i Membawa kader mengikuti proses kaderisasi HIMA PUI secara continue dan berjenjang Memberikan Pemahaman tentang kondisi ummat Islam dan negara saat ini. Memberikan Pengetahuan tentang Intisab PUI Memberikan Pengetahuan tentang Ishlahus Tsamaniyah PUI Syarat Peserta: Telah mengikuti Pra TI dan atau memenuhi syarat yang ditentukan panita Bersungguh-sungguh untuk menjadi anggota HIMA PUI 6
7 Siap untuk mengikuti pembinaan (perkaderan) di HIMA PUI Memenuhi persyarataan yang ditentukan oleh organisasi Pelaksanaan TI I: - Dilaksanakan minimal 1 tahun sekali - Penanggung jawab dan pelaksanaan TI I HIMA PUI - Pelaksanaan TI I Selama 2-3 hari 3. PASCA TI I (TRAINING INTISAB) / Follow Up: A. Ta`lim Ishlah Ta`lim Ishlah adalah sebuah kegiatan kaderisasi pasca TI I yang pelaksanaannya akan di kelola oleh struktur pengurus HIMA PUI sesuai dengan hasil musyawarah kerja pengurus terkait. B. Halaqah Ishlah Halaqah Ishlah adalah proses kegitan kaderisasi dalam dinamika kelompok terbatas (maksimal 15 orang), yang kegiatannya dilakukan pasca TI I, yang dibimbing oleh seorang Muslih (pementor) yang ditunjuk oleh Pemuda PUI dengan persyaratan yang telah ditentukkan. 4. PROSES SELEKSI Penyeleksian adalah prosedur evaluasi terhadap proses kaderisasi tarbiyyah dalam pencapaian kriteria dan sifat-sifat kader HIMA PUI sebagai outputnya, proses seleksi ini juga sebagai penentu bagi kader HIMA PUI untuk bisa atau tidaknya mengikuti TI (Training Intisab) II sebagai jenjang kelanjutan kaderisasi. Yang selanjutnya untuk Training Intisab II dan III dikelola dan dilaksanakan oleh Pemuda PUI secara langsung. 7
8 POLA DASAR TRAINING 1. Arahan Training Arahan Training adalah suatu pedoman yang dijadikan petunjuk atau penuntun yang menggambarkan arah yang harus dituju dalam keseluruhan proses trainingan HIMA PUI. Arah pertrainingan sangat erat kaitannya dengan tujuan pengkaderan, dan tujuan HIMA PUI sebagai tujuan umum yang hendak dicapai HIMA PUI merupakan garis arah dan titik sentral seluruh kegiatan dan usaha-usaha HIMA PUI. Oleh karena itu tujuan HIMA PUI merupakan titik sentral dan garis arah setiap kegiatan pengkaderan, maka ia merupakan ukuran atau norma dari semua kegiatan HIMA PUI. Bagi anggota tujuan HIMA PUI merupakan titik pertemuan persamaan kepentingan yang paling pokok dari seluruh anggota, sehingga tujuan organisasi adalah juga merupakan tujuan setiap anggota organisasi. Oleh karena itu peranan anggota dalam pencapaian tujuan organisasi adalah sangat besar dan menentukan. 2. Jenis-Jenis Training Training Formal Training formal adalah training berjenjang yang diikuti oleh anggota dan setiap jenjang merupakan prasyarat untuk mengikuti jenjang selanjutnya. Training formal HIMA PUI terdiri dari : Training Intisab I (Basic Training), Training Intisab II (Intermediate Training), Training Intisab III (Advence Training). Training In-Formal Training in-formal adalah training yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahaman dan profesionalisme kepemimpinan serta keorganisasian anggota. Training ini terdiri dari : Training manajemen organisasi, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Pelatihan Da'i, Manejemen Administrasi, Pelatihan Jurnalistik, Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Problem Solving, dll. Tujuan Training Menurut Jenjang dan Jenis Tujuan training perjenjangan dimaksudkan sebagai rumusan sikap, pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki anggota HIMA PUI setelah mengikuti jenjang Training tertentu, yakni Training Intisab I, II, dan III. Sendangkan tujuan training menurut jenis adalah rumusan sikap, pengetahuan dan kemampuan anggota HIMA PUI, baik kemampuan intlektualitas maupun kemampuan keterampilan setelah mengikuti training atau pelatihan tertentu yakni berupa training formal dan in-formal. 1. Tujuan Training Formal - Training Intisab I (Basic Training) Terbinanya kepribadian mahasiswa muslim yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi serta hak dan kewajibannya sebagai kader ummat dan kader bangsa. - Training Intisab II (Intermediate Training) Terbinanya kader HIMA PUI yang mempunyai kemampuan intelektual dan mampu mengelola organisasi serta berjuang untuk meneruskan dan mengemban misi HIMA PUI. - Training Intisab III (Advance Training) Terbinanya kader pemimpin yang mampu menterjemahkan dan menjabarkan pemikiran konsepsional secara profesional dalam gerak perubahan sosial dan tercapainya kader muntasib HIMA PUI. 8
9 2. Target Training Berjenjang - Training Intisab I (Basic Training) 1. Memiliki kesadaran menjalankan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari 2. Mampu meningkatkan kemampuan akademis dengan memuaskan 3. Memiliki kesadaran akan tanggungjawab keummatan dan kebangsaan 4. Memiliki kesadara berorganisasi - Training Intisab II (Intermediate Training) 1. Memiliki kesadaran intelektual yang kritis, dinamis, progresif, inovatif dalam Memperjuangkan misi HIMA PUI 2. Memiliki kemampuan menejerial dalam berorganisasi - Training Intisab III (Advance Training) 1. Memiliki kemampuan kepemimpinan yang amanah, fathanah, sidiq, dan tablig serta mampu menterjemahkan dan menjabarkan pemikiran konsepsional serta siap masuk kepada jenjang kader berikutnya yakni HIMA PUI. 2. Memiliki kemampuan untuk mengorganisir masyarakat kampus dan mentransformasikan nilai-nilai perubahan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT. 9
POLA PEMBINAAN KADER HIMA PUI
POLA PEMBINAAN KADER HIMA PUI TI I, II & III (Rekruitmen Aktivitas Halaqah Islah Bentuk Aktivitas Kader Aktivitas Organisasi Kurikulum Halaqah Islah P3O Kaderisasi Intisab PUI Kewanitaan Ekonomi Ishlahut
Lebih terperinciااللهغايتناوالا خلا ص مبدو ناوالا صلاح سبيلنا والمحب ةشعارنا نعاهدااللهعلى الص دقوالا خلاصواليقينوطلب رضىااللهفىالعملبينعباده بالت و كلعليه
PEDOMAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PERSATUAN UMMAT ISLAM (HIMA PUI) MUQODDIMAH Mahasiswa adalah kaum intelektual dan generasi enerjik yang menempati posisi strategis sebagai generasi penerus kepemimpinan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Penelitian ini menggambarkan tentang studi deskriptif organisasi kemahasiswaan ekstrakampus Himpunan Mahasiswa Islam pada Cabang Bandung dan Koordinator
Lebih terperinciANGGARAN DASAR LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ANGGARAN DASAR LEMBAGA DAKWAH KAMPUS UNIT KEGIATAN DAKWAH MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Mukadimah Bismillahirrahmanirrahim Berkat rahmat Allah SWT dengan didorong kesadaran, tanggung jawab
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. perilaku siswa sesuai dengan norma-norma, tata nilai dan tujuan yang telah di
148 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Secara umum implementasi pembelajaran dalam mentoring Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Qordova merupakan salah satu alternatif model
Lebih terperinci.::KONSEP DASAR FULDKT::.
.::KONSEP DASAR FULDKT::. Musyawarah Nasional V FULDKT 1. Latar Belakang 2. Analisis SWOT 3. Visi dan Misi FULDKT 4. Grand Design 5. Aspek-Aspek Gerakan Keteknikan Islami 6. Arah Kerja FULDKT 7. Pola Komunikasi
Lebih terperinciKETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 04/ BPM FIK UI/III/ 2016 TENTANG
KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 04/ BPM FIK UI/III/ 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA BADAN OTONOM FORUM PENGKAJIAN DAN PENGAMALAN
Lebih terperinciPROGRAM KERJA LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) BAABUL FALAHIYYAH STIA BANTEN PERIODE DAKWAH
PROGRAM KERJA LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) BAABUL FALAHIYYAH STIA BANTEN PERIODE DAKWAH 2014- No KEGIATAN TUJUAN MATERI/AGENDA SASARAN WAKTU PELAKSANA ANGGARAN 1 Qurban Media untuk meningkatkan keimanan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN IMAM MALIK BANDUNG (ART-YIMB)
ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN IMAM MALIK BANDUNG (ART-YIMB) BAB I KESEKRETARIATAN Pasal ke-1 Nama dan Tempat Kedudukan (1) Yayasan ini bernama : YAYASAN IMAM MALIK BANDUNG (selanjutnya dalam Anggaran Rumah
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI
VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI Oleh: DRS. H. ACENGKOSASIH,M.Ag. Visi PAI Visi matakuliah Pendidikan Agama Islam adalah menjadikan para lulusan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia agar manusia senantiasa melaksanakan perintah-nya dan menjauhi larangan- Nya.. Dalam menanamkan keyakinan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat
59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja
Lebih terperinciANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG. Pasal 1 N a m a. Pasal 2 Waktu Diresmikan
ANGGARAN DASAR MAJELIS TA LIM TELKOMSEL BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LAMBANG Pasal 1 N a m a Organisasi ini bernama Majelis Ta lim Telkomsel disingkat MTT. Pasal 2 Waktu Diresmikan MTT diresmikan
Lebih terperinciPETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi yang ada di UNIMED. Berdasarkan keputusan Kementerian
Lebih terperinciPERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA
PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN ( IKA GEO-UH ) BAB I PENDAHULUAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN ( IKA GEO-UH ) BAB I PENDAHULUAN Organisasi Ikatan Keluarga Alumni Teknik Geologi Universitas Hasanuddin selanjutnya disebut
Lebih terperinciTOTAL QUALITY CONTROL
TOTAL QUALITY CONTROL GUIDANCE & COUNSELING DEPARTMENT Pondok Pesantren Darunnajah Indonesia 10-12 Desember 2009 SANTRI PANCA JIWA KEPEMIMPINAN GURU MOTTO VISI PENGASUHAN WALI MURID ORIENTASI PENGAJARAN
Lebih terperinciANGGARAN DASAR AL-JANNATUL FIRDAUS (AJF) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA. Bismillahirrohmanirrohim
ANGGARAN DASAR AL-JANNATUL FIRDAUS (AJF) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA Bismillahirrohmanirrohim BAB I Nama, Waktu dan Tempat Kedudukan, Azas Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Al-Jannatul Firdaus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman dimana kualitas kehidupan semakin meningkat, maka tuntutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia juga terus berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjamin kesejahteraan hidup material dan spiritual, dunia, dan ukhrawi. Agama Islam yaitu agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraan hidup material
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling memerlukan adanya bantuan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia dituntut untuk saling
Lebih terperinciANGGARAN DASAR LSO TAZMANIA FM (AD LSO TAZMANIA FM) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG
ANGGARAN DASAR LSO TAZMANIA FM (AD LSO TAZMANIA FM) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG MUKADIMAH Bismillahirrohmanirrohim Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan jalan bagi umatnya sesuai dengan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penulis angkat dalam mengkaji pendidikan ekologi dalam perspektif Islam,
161 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagaimana telah diuraikan dalam bab pendahuluan, bahwa penelitian ini akan diarahkan guna menjawab rumusan masalah yang telah penulis angkat dalam mengkaji pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA
PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI (AD HMJ-TI) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI (AD HMJ-TI) UNISSULA SEMARANG MUKADIMAH Bismillahirrohmanirrohim Sesungguhnya Allah SWT telah memberikan jalan bagi umatnya sesuai dengan fitrohnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciSTANDAR KEMAHASISWAAN
1 STIE YASA ANGGANA GARUT STANDAR KEMAHASISWAAN Kode Tanggal Revisi - Halaman STANDAR KEMAHASISWAAN PROSES 1. Perumusan 2. Pemeriksaan 3. Persetujuan 4. Penetapan 5. Pengendalian PENANGGUNG JAWAB Nama
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI
BAGIAN KELIMA PEDOMAN PEMBINAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGEMBANGAN PERANAN ALUMNI I. Pembinaan Akhlak dan Moral 1. Tujuan Pembinaan Pembinaan akhlak dan moral bertujuan agar mahasiswa IAIN memiliki kepribadian
Lebih terperinciKONFERENSI CABANG KE IX HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
A. DASAR PEMIKIRAN Kontrak sosial politik Negara berdaulat terhadap rakyat adalah melindungi warga Negara dan mensejahterakan secara lahir batin. Namun cita-cita tersebut belum menunjukan titik terang
Lebih terperinciREVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Pengantar Diskusi REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH Oleh: Muhammad Purwana PENGERTIAN 1) kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap aspek-aspek kehidupan dan lingkungan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi perkembangan bangsa dan Negara. Kemajuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL
86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.
Lebih terperinciDRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA M A K A S S A R 2015/2016 ANGGARAN DASAR KABAMAFAR UMI MUQADDIMAH
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PEMBINAAN ROHANI ISLAMUNTUK MENINGKATKAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA ISLAM DI RS. ISLAM SURAKARTA
BAB IV ANALISIS PERAN PEMBINAAN ROHANI ISLAMUNTUK MENINGKATKAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA ISLAM DI RS. ISLAM SURAKARTA 4.1. Analisis Peran Pembinaan Rohani Islam untuk Meningkatkan Pengamalan Ajaran Agama
Lebih terperinciPEDOMAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA TELKOM MUQADDIMAH
PEDOMAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA TELKOM MUQADDIMAH Mahasiswa. Demikian orang mengenalnya sebagai komunitas ilmiah yang bercekimpung dalam dunia intelektualitas
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG KADERISASI MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA. Nomor 01 Tahun 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG KADERISASI MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA Nomor 01 Tahun 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa mahasiswa merupakan generasi muda penerus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia di lahirkan sebagai suatu mahluk yang utuh dan mandiri, namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia di lahirkan sebagai suatu mahluk yang utuh dan mandiri, namun dalam kehidupannya harus berkelompok dan bermasyarakat. Manusia tidak dapat berdiri sendiri, namun
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Nama, Waktu, Tempat, Kedudukan, dan Lambang Pasal 1 Organisasi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MUSYAWARAH JAMA AH MASJID AL-MUHAJIRIN TAMAN BOSTON. Nomor : 001/MJ/Al-Muhajirin/II/2016 T E N T A N G
KEPUTUSAN MUSYAWARAH JAMA AH MASJID AL-MUHAJIRIN TAMAN BOSTON Nomor : 001/MJ/Al-Muhajirin/II/2016 T E N T A N G ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA TAKMIR MASJID AL-MUHAJIRIN (AD/ART AL-MUHAJIRIN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan berbenah diri untuk meningkatkan mutunya. Peningkatan mutu sekolah merupakan syarat
Lebih terperinciAnggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project
Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna Muqadimah Segala Puji hanyalah milik Allah SWT, Shalawat dan Salam senentiasa kita haturkan kepada Rasulullah Muhammad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa adalah kelompok sosial masyarakat yang mempunyai kapasitas intelektual untuk memahami kondisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal
Lebih terperinciPERLUKAH PERGURUAN TINGGI PASCA PESANTREN. Disusun oleh : Azwan Lutfi Pembina Ponpes As ad Jambi
PERLUKAH PERGURUAN TINGGI PASCA PESANTREN Disusun oleh : Azwan Lutfi Pembina Ponpes As ad Jambi 1.1 Latar Belakang Pondok Pesantren merupakan pusat pendidikan Islam, dakwah dan pengabdian masyarakat yang
Lebih terperinciPEMBINAAN MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oleh: Makhmud Syafe i
PEMBINAAN MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oleh: Makhmud Syafe i Disampaikan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Seleksi Calon Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia Pada Universitas
Lebih terperinciDIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Standar Kompetensi PENGELOLA PAUD DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 A. LATAR
Lebih terperinciKETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA No.: 05/TAP/BPM FMIPA UI/II/13.
KETETAPAN No.: 05/TAP/BPM FMIPA UI/II/13 Tentang GARIS-GARIS BESAR ARAH KEGIATAN LEMBAGA EKSEKUTIF, BADAN OTONOM, DAN BADAN SEMI OTONOM PERIODE 2013 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Perwakilan
Lebih terperinciANGGARAN D A S A R HIMPUNAN MAHASISWA MAGISTER TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM PASCA SARJANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN (HMMTG FT PPS UNHAS)
ANGGARAN D A S A R HIMPUNAN MAHASISWA MAGISTER TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM PASCA SARJANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN (HMMTG FT PPS UNHAS) ANGGARAN D A S A R HIMPUNAN MAHASISWA MAGISTER TEKNIK GEOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN PERSATUAN UMAT ISLAM SEBAGAI UPAYA MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMA Prakarya merupakan salah satu lembaga pendidikan PUI di Kabupaten Majalengka, yang berbasiskan Islam maka secara otomatis mengakomodir adanya pembelajaran
Lebih terperinciPROPOSAL DONASI DAKWAH GEMOLONG KAJIAN UMUM TEMATIK YA ALLAH, TUNJUKILAH AKU JALAN YANG LURUS BERSAMA USTADZ ABU ISA
PROPOSAL DONASI DAKWAH GEMOLONG KAJIAN UMUM TEMATIK YA ALLAH, TUNJUKILAH AKU JALAN YANG LURUS BERSAMA USTADZ ABU ISA Forum Kajian Masyarakat (FKM) Gemolong Sekretariat: Masjid Al Akhlaq, Klentang, Gemolong,
Lebih terperinciStandar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU
Standar Mahasiswa & Pengelolaan Alumni STIKES HARAPAN IBU Halaman 2 dari 6 STANDAR KEMAHASISWAAN DAN PENGELOLAAN ALUMNI STIKES HARAPAN IBU KODE DOKUMEN : STD.MT.AK. 03/007/2017 REVISI : 0 TANGGAL : 7 Maret
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agama Islam di Indonesia merupakan agama terbesar di dunia. Waktu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Agama Islam di Indonesia merupakan agama terbesar di dunia. Waktu kedatangannya pada awal abad ke - 7 Masehi. Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia pada awal
Lebih terperinciPEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
PEDOMAN DASAR LEMBAGA SENI BUDAYA MAHASISWA ISLAM BAB I Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Lembaga Seni Budaya Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Malang atau disingkat LSMI HMI Pasal 2 Waktu,
Lebih terperinciProses Dan Tahapan Pembinaan Aagama Di UII (Ondi, Pesantrenisasi Dan LKID)
Proses Dan Tahapan Pembinaan Aagama Di UII (Ondi, Pesantrenisasi Dan LKID) [caption id="attachment_135" align="alignleft" width="133"] Tian Wahyudi, S. PdI[/caption] Salah satu tantangan perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. memiliki prinsip rahmatan lil alamin. Agama yang mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan, detail
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) HIMPUNAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL (HIMAHI) UNIVERSITAS PARAMADINA
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) HIMPUNAN MAHASISWA HUBUNGAN INTERNASIONAL (HIMAHI) UNIVERSITAS PARAMADINA JAKARTA, 2016 DAFTAR ISI BAB I... 3 PENDAHULUAN... 3 1.1 UMUM... 3 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN...
Lebih terperinciRencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia Telah disahkan oleh Senat Universitas
Rencana Strategis (Renstra) Universitas Islam Indonesia 2006-2010 Telah disahkan oleh Senat Universitas Yogyakarta 2006 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Nilai Dasar UII...
Lebih terperinciBAB VII REFLEKSI MEMBANGUN KESADARAN PEMUDA DARI KESENJANGAN DAN HILANGNYA PERAN DALAM DESA. 1. Membangun Kesadaran Pemuda Menjadi Agen
104 BAB VII REFLEKSI MEMBANGUN KESADARAN PEMUDA DARI KESENJANGAN DAN HILANGNYA PERAN DALAM DESA A. Refleksi Teoritis 1. Membangun Kesadaran Pemuda Menjadi Agen Problem yang dialami pemuda desa Banjar adalah
Lebih terperinciPANITIA MUSYAWARAH BESAR II UNIT KEGIATAN MAHASISWA CENDEKIA UNIERSITAS SYIAH KUALA
UNIERSITAS SYIAH KUALA Sekretariat : Gelanggang Mahasiswa Uniersitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh KETETAPAN TATA TERTIB MUSYAWARAH BESAR (MUBES) UNIERSITAS SYIAH KUALA (UCU) BANDA ACEH Tahun 2015
Lebih terperinciKETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/BPM FMIPA UI/II/2016.
KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 01/TAP/BPM FMIPA UI/II/2016 Tentang GARIS-GARIS BESAR ARAH KEGIATAN LEMBAGA EKSEKUTIF, BADAN
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN (HASIL AMANDEMEN MUSYAWARAH MAHASISWA VIII KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciPROFIL KADER MUHAMMADIYAH. Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
PROFIL KADER MUHAMMADIYAH Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Apa yang dimaksud Kader Elite: Bagian yang terpilih & yang terbaik karena telah terlatih Inti tetap suatu resimen
Lebih terperinciMODEL PENDIDIKAN HALAQAH WAHDAH ISLAMIYAH MAKASSAR TAHUN 2008
MODEL PENDIDIKAN HALAQAH WAHDAH ISLAMIYAH MAKASSAR TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Sinar Baru, Surabaya, 1997, hlm. 2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aktivitas berupa proses menuju pertumbuhan dan perkembangan atau perubahan yang terjadi pada peserta didik dalam aktifitas pembelajaran dan pengajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan.
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan pembangunan. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas
Lebih terperinciSTANDAR ISI PAI SMP AL-QUR`AN & HADITS. No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Semester
STANDAR ISI PAI SMP AL-QUR`AN & HADITS 1. 1. Menerapkan Hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah 2. 2. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati 3. 1. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan
Lebih terperinciLAMPIRAN TENTANG PEMBENTUKAN FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI PEMBUKAAN
LAMPIRAN TENTANG PEMBENTUKAN FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM REMAJA MASJID DESA KEMIRI PEMBUKAAN Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta ala dan sholawat
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab
BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren
Lebih terperinciMUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6
MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Pertemuan ke-6 PENDAHULUAN Muqoddimah AD Muhammadiyah; pokok pikiran yang menjiwai dan melandasi gerakan Muhammadiyah Isi AD/ART
Lebih terperinciLAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN:
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) FEBRIYANTO NIDN: 0223027901 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2016 PENGESAHAN LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter bukan hanya dilihat dari prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pasca reformasi, semangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Praktik sistem pendidikan nasional merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pasca reformasi, semangat memperbaiki sistem pendidikan
Lebih terperinciKETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/BPM FMIPA UI/I/2017.
KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 09/TAP/BPM FMIPA UI/I/2017 Tentang GARIS-GARIS BESAR ARAH KEGIATAN LEMBAGA EKSEKUTIF, BADAN
Lebih terperinciPENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H
WALIKOTA BLITAR SAMBUTAN WALIKOTA BLITAR PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H SENIN, 11 JUNI 2012 Assalamu
Lebih terperinciDRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR M A K A S S A R 2015/2016 GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demokrasi lebih dari sekedar seperangkat aturan dan prosedur konstitusional yang menentukan suatu fungsi pemerintah. Dalam demokrasi, pemerintah hanyalah salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan peradaban manusia, gaya hidup manusia itu sendiri semakin jauh dari nilai nilai agama. Perkembangan zaman dan teknologi yang melaju begitu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA
PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009-2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam kehidupan pondok pesantren, khususnya kehidupan pondok pesantren Al-Ukhuwah Sukoharjo, dalam kesehariannya sangat banyak kebiasaan-kebiasaan khususnya kebiasaan
Lebih terperincikesimpulan-kesimpulan, implikasi, danrekomendasi sebagai berikut: 1. Motivasi yang mendorong para pemuda (mahasiswa) untuk mengikuti
BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Dari temuan dan informasi hasil penelitian, maka setelah dideskripsikan dan dibahas selanjutnya peneliti mencoba merumuskan kesimpulan-kesimpulan, implikasi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Fakta sejarah telah mencatat bahwa peran mahasiswa sebagai agent of change
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fakta sejarah telah mencatat bahwa peran mahasiswa sebagai agent of change telah terbukti sebagai salah satu pelopor perubahan penting dalam tatanan masyarakat, bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Ar-Rahman merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan intra perguaruan tinggi yang ada di UNIMED. Berdasarkan keputusan Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk-produk yang unggul, maka mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat
Lebih terperinciLampiran. Daftar Nama Informan. Status : Ketua Umum UKMI angkatan Status : Ketua Umum HMI tahun : Dosen Administrasi FISIP USU
Lampiran Daftar Nama Informan 1. Nama : Taufik Ramadhan : 35 tahun : Wirasawata Status : Ketua Umum UKMI angkatan 1999 2. Nama : Salman Alfarizi : 28 tahun : DPD Praksi PKS Status : Ketua Umum HMI tahun
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN KEMAKMURAN MASJID NURULLAH KALIBATA CITY
ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN KEMAKMURAN MASJID NURULLAH KALIBATA CITY BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX KEANGGOTAAN ORGANISASI TANGGUNG JAWAB DAN PERGANTIAN PENGURUS PERMUSYAWARATAN,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pendidikan itu bukan sekedar merupakan warisan budaya dan hasil dari peradaban manusia lebih dari itu pendidikan adalah daya upaya untuk menolong
Lebih terperinciKONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM
KONSEP KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN ISLAM Oleh: Noorzanah Dosen Tetap Pada Fakultas Agama UNIKARTA Tenggarong, Kalimantan Timur Abstrak Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Perkembangan Pondok Pesantren Hidayatullah ditandai dengan berdirinya
BAB VI PENUTUP A. Simpulan Perkembangan Pondok Pesantren Hidayatullah ditandai dengan berdirinya cabang-cabang Hidayatullah, baik di tingkat provinsi, kota/kabupaten maupun di setiap kecamatan dan kelurahan
Lebih terperinciVII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR
VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR Majelis ta lim sebagai lembaga pendidikan non formal, sebagai lembaga da wah islam mempunyai peran strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sangat berperan penting bagi kemajuan suatu bangsa, tidak hanya bagi individu yang menempuh pendidikan tersebut, tetapi juga berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Perjanjian kinerja atau yang pada beberapa waktu lalu disebut dengan Penetapak kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai oleh para
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha
259 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Perencanaan Pengembangan Kinerja Dosen Perencanaan pengembangan kinerja dosen di IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada prinsipnya telah dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gina Sania Fauziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perubahan nama lembaga Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) menjadi Universitas telah membawa pengaruh besar terhadap berbagai segi kehidupan kampus.
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
ANGGARAN DASAR IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH MUQADDIMAH Dengan nama Allah yang Maha Pemurah, Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang mengasuh semesta alam, yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Secara fitrah manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling bergantung satu sama lain. Dengan fitrah tersebut, maka manusia akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Persaingan dalam dunia perekonomian kini telah melanda berbagai penjuru dunia. Sebagian orang terjebak dalam egonya untuk memperoleh
Lebih terperinciPANITIA MUSYAWARAH BESAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2011
ANGGARAN DASAR SENAT MAHASISWA FAKULTAS DAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG MUKADIMAH Bismillahirrohmanirrohim Sesungguhnya Allah SWT telah
Lebih terperinciMANAGEMENT MASJID AL-FURQAAN 2014 / 1435 H. PT UNITED TRACTORS Tbk
MANAGEMENT MASJID AL-FURQAAN 2014 / 1435 H PT UNITED TRACTORS Tbk Kapasitas Masjid 3000 jamaah ( dua lantai ) Luas Masjid Luas Bangunan 37000 x 68000 m Fasilitas Masjid Ruang Shalat, Ruang Sekretariat,
Lebih terperinci