BAB 1 PENDAHULUAN. mengespresikan kegiatan positifnya. Jumlah pemuda kota medan

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, kurang memiliki sarana untuk mengespresikan kegiatan positifnya. Jumlah pemuda kota medan mencapai 40% dari jumlah keseluruhan penduduk kota Medan yang berjumlah jiwa, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat bersama-sama menyediakan sarana rekreasi dan utamanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga dan karya pemuda. Pemuda sebagai generasi yang akan menjadi pemimpin di masa depan layaknya di berikan pelatihan untuk meningkatkan minat dan bakatnya dibidang yang positif untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan, daya saing tinggi, dan mental sportif. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Sumber : BPS Kota Medan Golongan Umur (1) Laki Laki Perempuan (2) (3) Jumlah (4)

2 Jumlah/Total Hal yang sangat mengkhawatirkan pada kenyataannya pada saat ini pemerintah dan swasta kurang memperhatikan menyediakann sarana untuk menunjang aktifitas positif untuk pemuda mengespresiakan diri dan energi yang besar pemuda. Swastaa dengann izin pemerintah berlomba-lomba menyediakan sarana komersial di tengah kota untuk masyarakat yang memiliki ekonomi menengah ke atas. Sehingga pemuda yang menjadi tulang punggung pembangunan negara Indonesia memiliki perilaku konsumtif ekonomi yang berkecukupan. Sedangkan pemuda yang memiliki ekonomi kurang mampu umumnya memilih masuk geng yang aktifitasnya negatif yang minimbulkan penyimpangan perilaku sosial dan penyimpangan seksual. Untuk itu diperlukan sarana (wadah) yang bersifat preventif dan persuasif bagi pemuda yang tinggal di kota Medan untuk mengeksplor dan mengespresikan dirinya. Sejalan dan berdasarkan kebutuhan itu pemerintah mengeluarkan pemerintah mengeluarkan peraturan tentang pengembangan kewirausahan dan kepeloporan pemuda serta penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan. Yakni Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 2011 Pasal 2 ayat 3 yang tertulis berikut : Tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, provinsi, dan pemerintah daerah Kabupaten/kotaa sebagaimana di maksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk menyediakan prasarana dan sarana kepemudaan. Dijelaskan lebih lanjut pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 2011 pasal 37 ayat 1 : Prasarana kepemudaan terdiri atas : a. Sentra pemberdayaan pemuda b. Koperasi pemuda c. Pondok pemuda 2

3 d. Gelanggan pemuda atau remaja atau mahasiswa e. Pusat pendidikan dan pelatihan pemuda, atau f. Prasarana lain yang diperlukan bagi pelayanan kepemudaan. Dengan berlandaskan kebutuhan sosial dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 2011 saya akan merancang sarana kepemudaan yakni Youth Center (Gelanggang Pemuda) pertamaa di kota medan yang berskala kota di Kota Medan. Dikarenakan youth center ini khususnya untuk pemuda-pemuda yang tumbuh dan tinggal di kota medan dan merupakan proyek pemerintah daerah Kota Medan saya menetapkan judul proyek ini MEDAN YOUTH CENTER. Medan Youth Center merupakan wadah/sarana bagi pemuda yang tumbuh di kota Medan untuk mengespresikan diri secara positif, dimana sarana ini bersifat rekreatif dan edukatif. Rekreatif karena pemuda dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan positif yang dapat menyegarkan diri dari rutinitas. Edukatif karena pemuda dapat mengespesikan bakat dan minat dalam rangka meningkat prestasi dan karya pemuda Medan pada khsusnya. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun Maksud dan Tujuan yang akan dicapai pada proyek ini, yaitu : Pemuda daerah kota Medan dapat mengespresikan dirinya secara positif dan keluar dari kegiatan negatif. Dapat menjadi wadah bersosialisasi dan berkomunikasi antar pemuda dengan pemuda lainnya yang menarik dan berbeda-beda latar belakangnya Wadah untuk memberikan keahlian pemuda dalam bidang seni dan olahraga agar pemuda dapat memilki jiwa kepemimpinan, bersaing, dan sportifitas untuk menjamin masaa depan yang sukses dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Merencanakan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan olahragaa dan komunitas. Baik aktifitas maupun fasilitasnya, sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilakukan efisien. Menciptakan fisik arsitektural yang mampu mengundang masyarakat untuk beraktifitas di dalam dan di sekitarnya. Merencanakan dan merancang landscape yang menarik untuk memberikan energi positif bagi warga Kota Medan pada umumnya dan pengguna bangunan 3

4 pada khususnya. Selain itu landscape yang menarik bermanfaaat wadah komunitas-komunitass berkembang dengan baik. 1.3 Masalah Perancangan Adapun permasalahan yang timbul pada Medan Youth Center yang menggunakan konsep indoor dan outdoor adalah merencanakan fasilitas-fasilitas rekreatif dan edukatif berbeda-beda dalam satu perancangan yang saling berintegrasi, yang didukung oleh aspek lainnya seperti sirkulasi, utilitas, dan lain- lain. Permasalahan pada kasus ini adalah : Permasalahan umum : Bagaimana bentuk penyediaan fasilitas Youth Center ini dapat menampung segala kegiatan yang rekreatif, edukatif, dan sport yang akan digunakan para pemuda di waktu senggang. Bagaimana bentuk penyediaan fasilitas Youth Center yang dapat mewadahi komunitas-komunitass yang ada di Kota Medan untuk tertarik untuk u melakukan kegiantannya di bangunan dan area luar bangunan Medan Youth Center. Permasalahan khusus : Penentuan lokasi yang dapat mewadahi dan mendukung kegiatan pada Medan Youth Center ini. Menentukan kebutuhan ruang dan besarannya yang dapat menampung semua aktivitas yang ada sesuai dengan fungsinya. Penerapan struktur dan teknologi bangunan yang tepat bagi bangunan yang sesuai dengan kondisi tapak dan lingkungan fisik yang ada. Menciptakan harmonisasi fungsi antara fungsi olahraga, fungsi hiburan serta fungsi komersil. 4

5 1.4 Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dalam perencanaan dan Perancangan Medan Youht Center ini adalah melakukan studi pustaka, untuk pengembangan lebih lanjut analisa dan konsep perancangan sebagai pemecahan dari masalah yang ada dan kriteria-kriteria umum maupun khusus bagi proses perencanaan dan peracangan. Pendekatan ini mempertajam tentang hal-hal berikut : 1. Pengertian dan konsep Youth Center. 2. Fungsi dan manfaat bangunan ini terhadap lingkungan. 3. Studi banding kasuss yang berhubungan dengan dengan perencanaan Youth Center dan tema yang diambil. 1.5 Lingkup dan Batasan Perancangan Lingkup perancangan yang akan dibahas dari kasus proyek Medan Youth Center ini adalah seluruh aspek fisik dan perancangan kasus proyek bangunan, yang menyangkut lingkungan tapak, massa bangunan, pembentukan ruang dan arus sirkulasi dalam dan luar bangunan pada lokasi tapak perancangan. Batasan proyek ini adalah pembahasan yang akan berkaitan dengan desain dan perancangan sebuah Youth Center pusat pemuda yang dapat memfasilitasi berbagai macam kegiatan yang bersifat game, edukatif, rekreatif, sport, dan aktifitas komunitas. Fasilitas pendukung lain juga dimaksudkan kedalam fungsi tambahan dari Medan Youth Center ini seperti ruang fitness/gym, retail, cafe, dan lain sebagainya. 1.6 Asumsi Untuk mendukung proyek ini, berikut asumsi yang diperlukan : Proyek ini merupakkan inisiatif pihak Dinas Pemuda dan Olahraga Medan dengan campur tangan swasta dalam hal pendanaan dan pengelolan. Site yang akan dibangun Youth Center merupakan tanah pemerintah 80% dan 20% lagi tanah swasta yang akan diadakan konsolidasi lahan untuk mengoptimalkan kebutuhan lahan yang akan dibangun Medan Youth Center. 5

6 1.7 Kerang berfikir Dalam proses perancangan sebaiknya kita bergerak dari kerangka berfikir dimana dapat terlihat latar belakang kasus proyek, tujuan yang ingin di capai, permasalahan yang timbul, analisa hingga konsep perancangan yang mengeluarkan desain perancangan sebagai output. Adapun kerangka berfikir dalam laporan ini dapat dilihat pada diagram 1.1 pada halaman 7. 6

7 LATAR BELAKANG Pemuda sebagai genereasi peners bangsa kurang memiliki sarana untuk mengespresikan kegiatan positifnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 41 tahun pasal 37 ayat 1 : Tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah, provinsi, dan daerah Kabupaten/ Kota untuk menyediakan prasarana dan sarana kepemudaan (Pondok pemuda /gelanggang pemuda MAKSUD dan TUJUAN Menciptakan wadah untuk menampung aktifitas pemuda yang tumbuh di kota Medan untuk dapat mengespresikan dirinya secara positif dan keluar dari kegiatan negatif. Wadah bersosialisasi dan berkomunikasi antar pemuda dengann pemuda lainnya. Meningkatkan keahlian pemuda dalam bidang seni dan olahrgaa agar pemuda memiliki jiwa kepemimpinan, daya saing tinggi, dan mental sportif untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Merencanakan fisik arsitektural dan lanscape unutk memberikan fasilitas dan energi positif bagi warga kota Medan JUDUL PROYEK dan TEMA Judul Proyek : Medan Youth Center Tema : Arsitektur Rekreatif Edukatif STUDI LITERATUR dan STUDI BANDING Fasilitas utama dan pendukung Kajian tema PERMASALAHAN Mengespresikan bangunan yang mencerminkan karakteristik pemuda medan. Bagaimana bentuk penyediaan fasilitas rekreatif dan edukatif Menciptakan hubungan baik, fasilitas s yang ada didalam bangunan Bentuk dan kapasitas bangunan STUDI SITE Ukuran site Peraturan pemerintah Sepadan bangunan ANALISIS Analisis kondisi lingkungan yaitu : analisa bangunan eksisting, matahari, vegetasi, sirkulasi, view dari dan ke site dan sempadan bangunan Anallisis fungsional yaitu : analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungann antar ruang Analisa penerapan struktur pada bangunan KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar Konsep perancangan tapak Konsep peracancangan bangunan Konsep struktur bangunan Konsep utilitas bangunan PRA PERANCANGAN Pendekatan struktur Pendekatan teori arsitektur DESAIN AKHIR 7 Diagram 1.1 Kerangka Berfikir