SKRIPSI PERANAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT.HASJRAT ABADI CABANG KENDARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI PERANAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT.HASJRAT ABADI CABANG KENDARI"

Transkripsi

1 SKRIPSI PERANAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT.HASJRAT ABADI CABANG KENDARI OLEH : CHINDY AMELIA LATI NIM. B1C JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016 i

2

3 iii

4

5 ABSTRAK CHINDY AMELIA LATI, Peranan Audit Manajemen Atas Fungi Pemasaran Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Program Sarjana Universitas Halu Oleo. Pembimbing : (1) Prof. Dr. H. Hasbuddin, SE., M.Si., Ak., QIA., CA. (2) Tuti Dharmawati, SE., M.Si., Ak., QIA., CA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan yang bekerja pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari berjumlah 72 orang, dimana jumlah sampel berjumlah 14 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sudah sangat efektif. Hal ini dikatakan sangat efektif karena berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa persentase yang diperoleh yaitu sebesar 94,7%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, audit manajemen telah berperan dengan sangat efektif atau memadai dalam membantu pihak manajemen untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada perusahaan. Kata Kunci :Peranan Audit Manajemen, Fungsi Pemasaran. v

6 ABSTRACT CHINDY AMELIA LATI, The Role Of Management Audit Of The Marketing Function at PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Thesis. Accounting Major. Faculty of Economics and Business. Haluoleo University. Supervisor : (1) Prof. Dr. H. Hasbuddin, SE., M.Si., Ak., QIA., CA. (2) Tuti Dharmawati, SE., M.Si.., Ak., QIA., CA This research aims to determine the role of a management audit of the marketing function at PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. The population used in this research that all employees who worked at PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari amounted 72 people, where the number of samples amounted to 14 people. Sampling in this study using purposive sampling method. Data analysis method used is descriptive analysis. The result showed that the role of a management audit of the marketing function at PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari has been very effective. It is said to be very effective because it is based on the analysis that has been done can be seen that the percentage obtained in the amount of 94.7%. Based on the research, audit management has acted very effectively or adequately in helping the management to correct the weaknesses of the company. Keywords: The Role of Management Audit, Marketing Function. vi

7 KATA PENGANTAR Segala Pujian, hormat serta syukur pantaslah kiranya penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih karunia, dan rahmat-nya, sehingga penyusunan tugas akhir yang berjudul Peranan Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat terselesaikan sebagaimana mestinya. Penulis sepenuhnya menyadari seluruh rangkaian kegiatan, dimulai dari penemuan ide penelitian, tahap penyusunan hingga penyelesaian penulisan tugas akhir ini, senantiasa mendapat bantuan dan petunjuk-petunjuk dari berbagai pihak. Secara khusus, ucapan sayang dan terimakasih penulis persembahkan untuk Ayahanda Yan Lati, BE dan Ibunda Agus Patulak, B.Sc yang tak pernah berhenti memberikan segala bentuk kasih sayang, motivasi serta doa kepada penulis demi kesuksesan penulis, terlebih dalam tahap penyelesaian studi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kakak dan adik penulis Marissa Anggraeni Lati, S.Kom dan Tato Anugrah Lati yang selalu mendukung dan memberikan semangat epada penulis, termasuk dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan rasa hormat, terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. Dr. H. Hasbuddin, SE., M.Si., Ak., QIA., CA, selaku pembimbing I dan Ibu Tuti Dharmawati, SE., M.Si., Ak., QIA., CA, selaku pembimbing II, yang telah memberi pertunjuk, bimbingan, dan arahan sejak awal penyusunan hingga selesainya penulisan tugas akhir ini. vii

8 Penulis juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggitingginya kepada: 1. Rektor Universitas Halu Oleo. 2. Ibu Dr.Hj. Rostin, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Halu Oleo. 3. Ibu Tuti Dharmawati, SE., M.Si., Ak., QIA., CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi. 4. Bapak Safaruddin, SE., M.SA., CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi. 5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Akuntansi yang telah membagikan ilmunya kepada penulis. 6. Seluruh staf administrasi di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama studi khususnya staf administrasi Jurusan Akuntansi Bapak Fariah Saleh, Bapak Halifah, SE, dan Ibu Yunita Abas, SH 7. Pimpinan dan seluruh karyawan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang telah memberikan kemudahan dan waktu dalam mendukung proses penelitian penulis. 8. Sahabat-sahabat penulis, Rahmi Soraya Fitri,S.Ak, Cahyaniza,S.Ak, Stiffany Suci Delvi Eliyani,S.Ak, Bayu Umbara,S.Ak, Tresna Levia,S.Ak, Marianti,S.Ak, July Ariyanti,S.Ak yang selalu membantu dan memberi dukungan kepada penulis dalam hal apapun. 9. Teman-teman Kelas A Akuntansi 2012, terimakasih atas kebersamaan dan dukungan yang diberikan kepada penulis. viii

9 10. Anggota Posko KKN Desa Bangkali, Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna (KKN Reguler Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Halu Oleo Tahun 2015) Supriatno, S.Pi (supri/kordes), Reskiani Embatau, S.Pd (eky), Reza, S.KM (etha), Ikkarnila, S.Si (ikka), La Sadiu, S.Pd (sadiu), dan Jamal terimakasih buat kebersamaannya selama 43 hari di posko. 11. Seluruh teman-teman akuntansi angkatan 2012, senior dan junior yang telah membantu penulis dalam proses perkuliahan di jurusan akuntansi. 12. Semua pihak yang telah banyak membantu dan tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis terima dengan tangan terbuka. Akhir kata, semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak. Kendari, Januari 2017 Penulis ix

10 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SKEMA... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Audit Pengertian Audit Jenis-Jenis Audit Audit Manajemen Pengertian Audit Manajemen Ruang Lingkup Audit Manajemen Prinsip Dasar Audit Manajemen Tahap-Tahap Audit Manajemen Standar dalam Audit Manajemen Fungsi Pemasaran Pengertian Pemasaran Tujuan Pemasaran Proses Manajemen Pemasaran Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Peran Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Kerangka Pikir BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data x

11 3.3 Populasi Dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data Definisi Operasional Variabel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Hasil Penelitian Karakteristik Responden Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Peran Audit Manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Fungsi Pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Pembahasan Peran Audit Manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Fungsi Pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Peran Audit Manajemen atas Fungsi Pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL Tabel Halaman Target dan Realisasi Penjualan Tahun PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Sampel Penelitian Daftar Produk Motor Yamaha PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Deskripsi Pembagian dan Pengembalian Kuesioner Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Perhitungan Persentase Independensi Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Perhitungan Persentase Keahlian Profesional Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Perhitungan Persentase Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Manajemen Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Perhitungan Persentase Pelaksanaan Audit Manajemen Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Perhitungan Persentase Efektivitas Lingkungan Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Perhitungan Persentase Efektivitas Strategi Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Perhitungan Persentase Efektivitas Organisasi Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Perhitungan Persentase Efektivitas Sistem Informasi Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Perhitungan Persentase Efektivitas Fungsi Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Perhitungan Persentase Efektivitas Fungsi Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner xii

13 DAFTAR SKEMA Skema Halaman 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Struktur Organisasi PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari xiii

14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang pesat seperti saat ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Terbukti dari semakin banyaknya jenis produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan, mulai dari perusahaan kecil, menengah hingga perusahaan besar sekalipun kepada masyarakat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang ketat bagi perusahaan yang sejenis. Masyarakat pun menjadi semakin kritis dalam memilih produk yang dinginkan, mengingat dengan banyaknya pilihan yang ada, maka masyarakat akan mempertimbangkan berbagai hal seperti harga, kualitas dan lain sebagainya, kemudian akhirnya memilih produk yang terbaik sesuai pertimbangan mereka. Seiring dengan perkembangan tersebut, perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan kualitasanya. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan tetap mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasar, yang pada akhirnya tidak lain adalah memaksimalkan laba dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. Perusahaan harus menyadari bagaimana mereka mengenali dan menganalisa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, mengendalikan hambatan yang muncul, serta memaksimalkan peluang dalam dunia bisnis. 1

15 2 Di dalam suatu perusahaan besar, terdapat berbagai fungsi yang memiliki tanggung jawab masing-masing dan berperan penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Tingkat laba yang diperoleh sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan dituntut untuk dapat menjalankan fungsi-fungsinya secara tepat dan sesuai dengan standar yang berlaku di perusahaan tersebut agar dapat bertahan dalam dunia bisnis. Namun pada praktiknya, tidak jarang perusahaan mengalami penurunan kinerja pada salah satu fungsinya yang berdampak pada tingat laba yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu. Oleh karena itu, dibutuhkan audit manajemen yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan mengatasi masalah penurunan kinerja tersebut. Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan (IBK Bayangkara, 2008: 2). Salah satu fungsi yang sangat berperan dalam memperolah laba adalah fungsi pemasaran. Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2008: 6) mendefinisikan pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat

16 3 proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Keller, 2008: 6). Audit manajemen yang dilakukan pada suatu perusahaan akan berperan untuk membantu pihak manajemen untuk mengetahui dimana letak kesalahan atau kekurangan yang menjadi kendala perusahaan dalam kegiatan operasionalnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan memberikan saran untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Audit manajemen yang dilakukan terhadap keseluruhan atau hanya pada bagian tertentu yang ada di perusahaan akan membantu peningkatan kinerja perusahaan yang akan berdampak pula terhadap pencapaian tujuan perusahaan. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Salah satu aktivitas usaha dari perusahaan ini adalah melakukan pemasaran produk motor. Mengingat bahwa saat ini di Kota Kendari telah banyak perusahaan yang juga menawarkan produk yang serupa dengan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari, maka mereka dituntut untuk terus meningkatkan kualitas khususnya pada fungsi pemasaran.

17 4 Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan target dan realisasi penjualan produk dari PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dari tahun : Tabel 1.1 Target dan Realisasi Penjualan Motor PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Tahun Target Penjualan (unit) Realisasi Penjualan (unit) Persentase (%) % % Sumber: PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari (2016) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 target yang ditetapkan adalah sebanyak unit, namun realisasinya adalah unit. Begitu juga pada tahun 2015, penjualan yang terealisasi adalah sebanyak unit sedangkan target yang ditetapkan adalah sebanyak unit. Hal ini berarti bahwa dalam 2 tahun berturut-turut, yaitu tahun , PT. Hasjrat Abadi tidak mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor baik dari internal perusahaan maupun dari eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi tidak tercapainya target yang telah ditetapkan oleh perusahaan salah satunya adalah ketersediaan produk yang dipasarkan. Pada saat konsumen memesan produk pada PT. Hasjrat Abadi, kadang kala produk tersebut tidak tersedia pada saat itu juga dan harus dilakukan pemesanan terlebih dahulu yang memakan waktu lama. Faktor internal lainnya adalah kurangnya tenaga sales pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Pada tahun 2014 dan 2015 terdapat sekitar orang sales yang resign dari perusahaan tersebut dan tidak segera ditemukan penggantinya.

18 5 Hal inilah yang juga menjadi salah satu faktor internal penyebab tidak tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul Peranan Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu apakah peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah efektif? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti selanjutnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan.

19 6 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu sarana untuk menambah wawasan keilmuan, khususnya kajian di bidang akuntansi. b. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak manajemen untuk bias lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi khususnya pada fungsi pemasaran. c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pengetahuan dan pemikiran yang bermanfaat dalam pembangunan ekonomi melalui ilmu akuntansi. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Peneliti membatasi ruang lingkup dalam penelitian ini agar dapat terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, yakni pada peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari.

20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang relevan dan dapat dijadikan sebagai acuan adalah penelitian yang dilakukan oleh Asrul (2012) dengan judul Peran Audit Internal Dalam Pelaksanaan Pengendalian Intern pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Kendari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran audit internal dalam pelaksanaan pengendalian intern pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Kendari. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah keduanya melihat tentang peranan audit yang dilakukan oleh pihak auditor internal perusahaan sehubungan dengan peningkatan kinerja manajemen perusahaan. Perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Asrul adalah mengenai peran audit internal dalam pelaksanaan pengendalian intern perusahaan secara keseluruhan sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah mengenai peran audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Gita Juliani (2012) dengan judul Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Sistem Pengendalian Intern Penjualan Pada PT. Indomobil Trada Nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran audit operasional pada PT. Indomobil Trada Nasional dalam sistem pengendalian intern penjualan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan penulis 7

21 8 lakukan adalah keduanya bertujuan untuk melihat peran audit yang dilaksanakan oleh auditor internal perusahaan. Perbedaannya adalah penelitian ini hanya berfokus pada sistem pengendalian intern penjualan, sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan adalah menyangkut seluruh fungsi pemasaran dari PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 2.2 Audit Pengertian Audit Menurut Arens et al (2008: 4) audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. Selain itu, Boynton et al (2002: 5) mendefinisikan audit sebagai suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak yang berkepentingan. Agoes (2012: 4) menyatakan bahwa audit adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Dari beberapa pengertian

22 9 audit tersebut, dapat disimpulkan bahwa audit adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti tentang informasi secara objektif yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten dengan tujuan menentukan tingkat kesesuaian antara informasi itu dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya dan hasilnya akan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan Jenis-jenis Audit Menurut Agoes (2012:10), jenis audit dibagi menjadi 2, yaitu jenis audit ditinjau dari luas pemeriksaannya (general audit dan special audit), dan jenis audit ditinjau dari jenis pemeriksaannya (management audit, compliance audit, internal audit dan computer audit). 1. Jenis audit ditinjau dari luas pemeriksaan a. General Audit (Pemeriksaan Umum) merupakan suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) independen dengan tujuan untuk bias memberikan pendapat mengenai keajaran laporan keuangan secara keseluruhan. b. Special Audit (Pemeriksaan Khusus) merupakan suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang

23 10 diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas. 2. Jenis audit ditinjau dari jenis pemeriksaan a. Management Audit (Pemeriksaan Operasonal) merupakan suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. b. Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan) merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik ditetapkan oleh pihak intern perusahaan (manajemen, dewan komisaris) maupun pihak ekstern (pemerintah, Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat Jendral Pajak, dan lain-lain). c. Internal Audit (Pemeriksaan Intern) merupakan pemeriksaan yang dilakukan internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. d. Computer Audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP (Electronic Data Processing) system.

24 Audit Manajemen Pengertian Audit Manajemen Arens dan Lobbecke (2003:12) dalam bukunya Auditing mendefinisikan audit manajemen adalah evaluasi terhadap seluruh prosedur dan metode organisasi perusahaan, dalam tujuan untuk mengevaluasi tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan. Selain itu menurut Bhayangkara (2008:2) audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Dalam konteks audit manajemen, manajemen meliputi seluruh operasi internal perusahaan yang harus dipertanggungjawabkan kepada berbagai pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi. Audit manajemen dirancang secara sistematis untuk mengaudit aktivitas, program-program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tunggal (2011:36) dalam bukunya Audit Manajemen dan Audit Keuangan Historis mendefinisikan audit manajemen atau audit operasional sebagai tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode operasional organisasi tertentu dari prosedur serta metode tersebut. Pada saat pemeriksaan operasional dilaksanakan, manajemen biasanya

25 12 mengharapkan rekomendasi untuk meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Menurut Agoes (2012:11) management audit-disebut juga operational audit, functional audit, systems audit- adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan termasuk kebijakan akuntansi, dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa audit manajemen merupakan suatu pemeriksaan yang sistematis terhadap kegiatan operasi perusahaan untuk mengevaluasi apakah sumber daya telah berjalan secara efektif dan efisien serta apakah tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai tanpa melanggar ketentuan atau aturan yang berlaku dan pada akhirnya menghasilkan rekomendasi bagi pihak manajemen untuk dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam kegiatan operasi perusahaan Ruang Lingkup dan Tujuan Audit Manajemen Bhayangkara (20014:4) menyatakan ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari program atau aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bervariasi, bisa untuk jangka satu minggu, beberapa bulan, satu tahun, bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

26 13 Tujuan audit manajemen adalah untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih mememerlukan perbaikan, sehingga rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut, baik dari segi efektivitas, efisiensi, maupun ekonomisasi. Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit, yaitu: 1. Kriteria (criteria) Kriteria merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya, 2. Penyebab (causes) Penyebab merupakan tindakan/aktivitas yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif, atau sebaliknya bersifat negatif. 3. Akibat (effect) Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan program atau aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif menunjukkan bahwa program atau aktivitas telah terselenggara secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan (Bhayangkara 2008:4)

27 Prinsip Dasar Audit Manajemen Menurut Bhayangkara (2014:5), ada 7 (tujuh prinsip dasar yang harus diperhatikan agar audit manajemen dapat mencapai tujuan dengan baik, yaitu: 1. Audit dititikberatkan pada objek yang mempunyai peluang untuk diperbaiki. Sesuai dengan tujuan audit manajemen, yaitu menciptakan perbaikan terhadap program atau aktivitas perushaan, maka audit dititikberatkan pada berbagai hal yang masih memerlukan perbaikan untuk mencapai kondisi optimal dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Prinsip audit ini mengarahkan audit pada berbagai kelemahan manajemen, baik dalam bentuk operasional yang berjalan tidak efisien dan pencapaian tujuan yang tidak efektif maupun kegagalan perusahaan dalam menerapkan berbagai ketentuan dan peraturan serta kebijakan yang telah ditetapkan. 2. Prasyarat penilaian terhadap kegiatan objek audit. Penilaian yang akurat baik terhadap kinerja manajemen maupun berbagai program atau metode operasi yang telah dilaksanakan, membutuhkan audit yang saksama. Dari hasil audit yang dilakukan akan diketahui apakah program yang ditetapkan, metode pelaksanaan operasi, atau kebijakan yang ditetapkan manajemen secara efektif dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Jadi dengan

28 15 demikian audit merupakan prasyarat yang harus dilakukan sebelum penilaian dilakukan. 3. Pengungkapan dalam laporan tentang adanya temuan-temuan yang bersifat positif. Di samping menyajikan temuan-temuan yang merupakan kelemahan dalam pengelolaan perusahaan, auditor juga harus menyajikan temuan-temuan yang positif yang biasanya berupa keberhasilan yang dicapai manajemen dalam mengelola berbagai program atau aktivitas dalam operasinya. Hal ini dilakukan untuk memberikan penilaian yang objektif terhadap objek yang diaudit. 4. Identifikasi individu-individu yang bertanggung jawab tehadap kekurangan-kekurangan yang terjadi. Auditor harus dapat mengidentifikasi dan menemukan individuindividu yang bertanggung jawab terhadap berbagai kelemahan yang terjadi pada perusahaan. Hasil ini penting, arena dengan mengetahui individu-individu tersebut, akan lebih dalam dapat digali permasalahannya dan penyebab terjadinya kelemahan tersebut, sehingga tindakan koreksi yang akan dilakukan menjadi lebih tepat dan lebih cepat. 5. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab. Walaupun auditor tidak memiliki wewenang dalam memberikan sanksi atau tindakan terhadap petugs yang bertanggung jawab

29 16 terhadap kelemahan yang terjadi, tetapi berdasarkan hasil audit yang dilakukan, auditor dapat memberikan berbagai pertimbangan dalam menentukan sanksi yang akan diberikan oleh pihak yang lebih tinggi dari pada petugas yang bersangkutan. 6. Pelanggaran hukum. Dalam proses audit, tidak tertutup kemungkinan auditor menemukan berbagai pelanggaran terhadap hukum yang berlaku. Pelanggaran dapat berupa penipuan, penggelapan aset-aset perusahaan maupun berbagai kegiatan yang secara sengaja merugikan perusahaan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. Walaupun bukan tugas utama auditor untuk melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran hukum, auditor harus segera menyampaikan temuan tersebut kepada atasannya tentang adanya pelanggaran tersebut. 7. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan. Jika terdapat indikasi terjadinya kecurangan (fraud) pada objek audit, auditor harus memberikan perhatian khusus dan melakukan penyelidikan yang lebih dalam terhadap hal tersebut, sehingga diharapkan kecurangan tersebut tidak terjadi Tahap-tahap Audit Manajemen Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen, yaitu sebagai berikut:

30 17 1. Audit Pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang di audit. Di samping itu, pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan audit sementara. 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan audit yang sesungguhnya, atau mungkin ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup bukti-bukti untuk mendukung tujuan audit tersebut.

31 18 3. Audit Terinci Pada tahap ini, auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan. 4. Pelaporan Tahap ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomandasi yang diberikan kepada pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihakpihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan-temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang operasional dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindaklanjuti. 5. Tindak Lanjut Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk

32 19 melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan manajemen melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu, rekomendasi yang disajikan dalam laporan audit seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan tindakan perbaikan tersebut. Suatu rekomendasi yang tidak disepakati oleh objek audit akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan tindak lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna apabila rekomendasi yang diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit Standar dalam Audit Manajemen Standar yang digunakan dalam pelaksanaan audit manajemen dapat berasal dari dalam perusahaan itu sendiri dan lingkungan industri perusahaan itu berada. Standar perusahaan dapat berupa tujuan, kebijakan, sasaran, prosedur dan lainnya. Sedangkan standar industri dapat berupa sertifikasi ISO, praktek usaha yang jujur, dan penerapan Good Corporate Governance. Alejandro R. Gorospe dalam Amin Widjaja Tunggal (2000:5) menyatakan bahwa standar-standar yang digunakan untuk evaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Undang-undang dan peraturan pemerintah. 2. Standar perusahaan meliputi rencana program yang disetujui, kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, struktur yang sudah

33 20 disetujui, anggaran perusahaan, tujuan perusahaan yang ditetapkan dan prestasi masa lalu. 3. Standar dan praktek industri. 4. Prinsip dan organisasi manajemen. 5. Perusahaan-perusahaan yang maju yang telah memiliki praktek manajemen yang sehat. 6. Pemikiran dan falsafah manajemen. Adanya penetapan standar dalam pengevaluasian pekerjaan, maka perusahaan mempunyai tolak ukur atau pedoman untuk menilai dan membandingkan hasil operasi fungsi dengan standar yang ditetapkan dan jika terjadi penyimpangan maka dicarilah penyebab serta solusinya. 2.4 Fungsi Pemasaran Pengertian Pemasaran Menurut Winer (2007:5) dalam Ramdhani (2014) pemasaran adalah sebuah kegiatan yang mencoba untuk mempengaruhi sebuah pilihan yang akan dibuat oleh seseorang, organisasi maupun institusi. Pemasaran berpengaruh terhadap pilihan mereka terhadap sesuatu yang akan dilakukan, seperti misalnya baju merk apa yang akan dipakai atau mengenai keputusan tujuan wisata. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:6) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

34 21 Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kontinuitas perusahaan, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Pemasaran yang berhasil dapat menjadi pendorong kuat bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sedangkan berhasil tidaknya pencapaian tujuan perusahaan tergantung pada keahlian mereka dalam mengelola bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lainnya agar perusahaan dapat berjalan lancar Tujuan Pemasaran Menurut Bhayangkara (2014:155) ada beberapa tujuan pemasaran diantaranya: 1. Kelangsungan hidup produk Tujuan pemasaran ini mengutamakan kemampuan perusahaan bertahan dalam persaingan. Biasanya perusahaan ini memiliki masalah bagaimana memanfaatkan kelebihan kapasitas (idle capacity) yang dihadapinya. Untuk mempertahankan diri, perusahaan ini menetapkan harga yang rendah untuk mendongkrak volume penjualan, sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan kapasitas yang dimiliki. 2. Maksimisasi laba saat ini Tujuan pemasaran ini menekankan pada pencapaian laba yang tinggi. Biasanya perusahaan menganalisis permintaan dan biaya apa

35 22 yang menimbulkan perbedaan harga, kemudian perusahaan memilih harga yang memaksimalkan labanya. 3. Kepemimpinan pangsa pasar Tujuan ini mengutamakan keunggulan di pasar, baik melalui kualitas, produk, pelayanan dan penekanan pada maksimisasi kepuasan pelanggan. Oleh karena semua upaya ini membutuhkan biaya, maka biasanya pada tujuan pemasaran ini, perusahaan menetapkan harga produk yang relatif tinggi (sesuai dengan kualitas yang diberikan). 4. Tujuan lain Harga bisa juga ditetapkan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran lainnya, seperti: penetapan harga yang rendah untuk mencegah masuknya pesaing ke dalam pasar, menetapkan harga relatif sama dengan saingan untuk menstabilkan pasar, harga ditetapkan untuk menjaga loyalitas reseller dan mencegah intervensi pemerintah, atau harga sewaktu-waktu diturunkan untuk menarik lebih banyak konsumen mencari produk tersebut di ritelritel yang tersedia. Di samping itu, penerapan harga produk harga produk lain di dalam lini perusahaan Proses Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran serangkaian proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi para pelanggan dan

36 23 membangun hubungan yang kuat dengan mereka agar tercipta suatu nilai dari para pelanggan tersebut. (Kotler dan Amstrong, 2012:29). Menurut Bhayangkara (2014:119) menyatakan bahwa proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang pasar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan mengelola usaha-usaha pemasaran. Proses ini mengkoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan perusahaan. 1. Menentukan Konsumen Sasaran Ketika menganalisis pasar, perusahaan berusaha memotret keberadaan pasar yang akan dimasuki. Perusahaan melakukan identifikasi terhadap kebutuhan-kebutuhan (permintaan) yang ada dan kemampuan dari berbagai pemain untuk memenuhinya. Dari identifikasi ini akan dapat diketahui kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan lengkap dengan karakteristik dan perilakunya serta kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kesenjangan ini melahirkan beberapa peluang bagi perusahaan. Langkah berikutnya adalah menentukan pasar sasaran. Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan beraneka ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi

37 24 yang lebih baik untuk melayani segmen pasar tertentu. Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan harus memilih segmen terbaik yang akan dilayani dan merancang strategi yang tepat untuk memperoleh laba yang tinggi dalam melayani segmen tersebut. Proses ini meliputi 3 (tiga) tahapan penting yaitu: - Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokkan pelanggan ke dalam kelompok-kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. - Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. - Penentuan posisi pasar yaitu proses mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas, berbeda dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikitan konsumen sasaran. 2. Mengembangkan Bauran Pemasaran Setelah menetapkan posisi pemasarannya, selanjutnya perusahaan harus mengambil keputusan bauran pemasaran yang tepat. Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan terhadap 4 (empat) variabel penting dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P yaitu:

38 25 - Product (Produk) mencerminkan kombinasi barang dan/atau jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. - Price (Harga) mencerminkan pengorbanan yang harus dilakukan konsumen untuk mendapatkan dan menggunakan suatu produk. Keputusan harga merupakan keputusan strategis karena berhubungan erat dengan posisi produk di pasar dan menjadi penopang keunggulan bersaing perusahaan. - Place (Tempat/saluran distribusi) berkaitan dengan usaha perusahaan menjadikan produk selalu siap sedia untuk konsumen sasaran dalam jumlah dan waktu yang tepat. Keputusan tentang saluran distribusi beraitan dengan efektivitas dan efisiensi penggunaan saluran distribusi. - Promotion (Promosi) mencerminkan berbagai aktivitas untuk mengkomunikasikan dan mensosialisasikan keunggulankeunggulan produk kepada konsumennya. Penentuan metode promosi, materi periklanan dan pemilihan media merupakan hal yang sangat penting mempengaruhi keberhasilan dari promosi tersebut mencapai tujuannya. Pada perkembangannya, menurut Kotler dan Amstrong (2012: 62), teori bauran pemasaran juga disesuaikan dengan kondisi industri dimana industri jasa mengenal 3P tambahan sehingga menjadi 7P, yaitu:

39 26 - Process (Proses) adalah dimana pelayanan menjadi perhatian, penciptaan dan pemberian elemen produk memerlukan desain dan pelaksanaan proses yang efektif. - Physical Environment (Lingkungan Fisik) adalah desain dari penampilan pelayanan, dari bangunan, landscaping, kendaraan, perabot interior, peralatan, seragam staf, signs, printed materials, dan lainnya yang terlihat memberikan bukti nyata atas kualitas pelayanan perusahaan, fasilitas pelayanan, dan membimbing konsumen melalui proses pelayanan. - People (Orang) adalah individu yang berinteraksi langsung dengan konsumen, yang membutuhkan keterampilan interpersonal yang baik dan sikap positif. 3. Mengelola Upaya Pemasaran Pengelolaan upaya-upaya pemasaran melibatkan 4 (empat) fungsi utama manajemen pemasaran, yaitu (i) analisis pemasaran, (ii) perencanaan pemasaran, (iii) implementasi pemasaran, dan (iv) pengendalian pemasaran. perusahaan harus melakukan analisis terhadap lingkungan pemasarannya untuk menentukan berbagai ancaman yang mungkin dihadapi dan beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola. Di samping itu, perusahaan juga harus melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahannya. Hasil analisis pemasaran memberikan gambaran berbagai peluang, ancaman dan kekuatan perusahaan termasuk berbagai kelemahan yang bisa

40 27 menjadi hambatan untuk menghadapi pesaing. Berdasarkan informasi ini, perusahaan kemudian menyusun suatu rencana pemasaran. Rencana pemasaran menentukan terlebih dahulu berbagai program/aktivitas pemasaran yang akan membantu perusahaan di masa yang akan datang, termasuk memutuskan strategi pemasaran yang akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Implementasi pemasaran menjadikan suatu rencana ke dalam berbagai program/aktivitas, yang secara efektif menerapkan rencana pemasaran yang telah ditetapkan perusahaan. Berbagai bagian dan fungsi yang ada di dalam perusahaan harus bekerja sama dengan baik dalam implementasi rencana ini. Dengan demikian akan tercapai keselarasan tujuan dari berbagai bagian dan fungsi yang ada di dalam perusahaan sesuai dengan rencana. Bagian terakhir dari rangkaian upaya pemasaran adalah pengendalian pemasaran, yang merupakan proses pengukuran dan evaluasi hasil-hasil strategi dan rencana pemasaran serta pengambilan tindakan-tindakan korektif untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan akan tercapai. Pengendalian pemasaran meliputi empat tahapan penting, yaitu: penetapan tujuan pemasaran spesifik, mengukur kinerja di pasar dan mengevaluasi penyebab terjadinya perbedaan antara kinerja yang diharapkan (tujuan) dengan kinerja actual yang dicapai perusahaan dan akhirnya manajemen menentukan tindakan

41 28 perbaikan yang harus dilakukan untuk menutup kesenjangan antara tujuan dengan kinerja aktual. Pengendalian pemasaran mencakup dua pengendalian penting yang meliputi pengendalian operasi dan pengendalian strategis. Pengendalian operasi menekankan pada audit operasional yang sedang berjalan untuk membandingkan antara kinerja yang telah dicapai dengan rencana tahunan dan menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan jika terjadi penyimpangan antara kinerja yang telah dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan. Sedangkan pengendalian strategis menekankan pada evaluasi apakah strategi yang ditetapkan perusahaan masih sesuai dengan peluang-peluang yang tersedia dan kondisi persaingan yang sedang terjadi. 2.5 Audit Manajemen atas Fungsi Pemasaran Bhayangkara (2014:115) mendefinisikan audit pemasaran sebagai pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas perusahaan atau unit bisnis, untuk menetukan peluang dan area permasalahan yang terjadi serta merekomendasikan tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Selain itu, Tunggal (2012:159) menyatakan bahwa audit pemasaran merupakan suatu penelaahan dan penilaia atas semua operasi pemasaran secara sistematis, kritis dan tidak memihak dari tujuan dan kebijakan dasar operasi serta asumsi yang mendasari mereka, dan juga prosedur, personel serta asumsi yang berlaku untuk menerapkan kebijakan

42 29 dan mencapai tujuan. Fungsi utamanya adalah menguji dan menilai tujuan dan kebijakan pemasaran yang mengarahkan perusahaan. Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifkasi ancaman-ancaman yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi ancaman yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlua untuk mengeliminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini adalah hasilnya dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Menurut Bhayangkara (2014:117), audit pemasaran dapat mencakup 6 (enam) wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut: 1. Audit Lingkungan Pemasaran Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial dan politik. 2. Audit Strategi Pemasaran Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian auditor harus menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.

43 30 3. Audit Organisasi Pemasaran Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian dan sebagainya. 4. Audit Sistem Pemasaran Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah perusahaan telah memiliki motode yang memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugastugas rutin di bidang pemasaran. 5. Audit Produktivitas Pemasaran Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran. 6. Audit Fungsi Pemasaran Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain-lain. 2.6 Peran Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Audit manajemen adalah audit terhadap manajemen suatu organisasi secara keseluruhan untuk menilai apakah unsur-unsur manajemen telah

44 31 direncanakan, dijalankan, dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik dan benar sehingga organisasi melalui fungsifungsinya dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Persaingan yang ketat menuntut perusahaan untuk mengembangkan segala upaya agar menjadi unggul dalam persaingan. Akan tetapi di sisi lain perusahaan memiliki keterbatasan sumber daya sehingga agar dapat tetap bertahan dalam persaingan perusahaan harus berupaya untuk mencapai keunggulan melalui efektivitas dan efisiensi karena efektivitas dan efisiensi membuat adanya kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang minim tersebut untuk hasil yang maksimal. Siagian (2001: 13) mengatakan bahwa kalangan manajemen menunjukkan sambutan terhadap perkembangan audit manajemen karena jika digunakan dengan tepat maka audit manajemen bisa member manfaat yang besar yaitu: 1. Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan kegiatan operasional dalam perusahaan yang tak memberikan kontribusi dalam perolehan keuntungan. 2. Membantu manajemen dalam peningkatan produktivitas kerja dari berbagai komponen organisasi. 3. Memungkinkan manajemen mengidentifikasikan hambatan dan kendala yang dihadapi dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan dan mengambil langkah strategik untuk mengatasi dan menghilangkannya.

45 32 4. Memantapkan penerapan pendekatan kesisteman dalam menjalankan roda organisasi. 5. Memungkinkan manajemen pada berbagai tingkat menentukan strategi yang tepat. 6. Membantu manajemen merumuskan pedoman teknis operasional bagi para pelaksana berbagai kegiatan dalam perusahaan yang akan membantu para tenaga kerja operasional melakukan kegiatan masing-masing dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang lebih tinggi. 7. Mengidentifikasikan dengan tepat berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi dalam manajemen sumber daya manusia. 8. Membantu manajemen menilai perilaku bawahan dalam menyediakan informasi bagi pimpinan sesuai dengan kebutuhan pimpinan pada berbagai hierarki perusahaan. Audit manajemen dilakukan oleh auditor internal. Menurut Hiro Tugiman (2006: 16) yang dikutip dari Standar Profesional Audit Internal, kriteria audit internal yang memadai meliputi: 1. Independensi Auditor yang independen adalah auditor yang tidak terpengaruh oleh berbagai kekuatan yang berasal dari luar diri auditor dalam mempertimbangkan fakta yang dijumpainya dalam pelaksanaan audit. Dengan adanya independensi, pelaksanaan audit internal dapat dilaksanankan secara efektif dan hasil audit akan objektif.

46 33 Hiro Tugiman (2006: 20) mengemukakan bahwa para auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objektif. Kemandirian para auditor internal dapat memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, hal mana yang sangat diperlukan atau penting bagi pemeriksaan sebagaimana mestinya. 2. Kemampuan Profesional Menurut Hiro Tugiman (2006:27) kemampuan profesional merupakan tanggung jawab bagian audit internal dan setiap auditor internal. Pimpinan audit internal dalam setiap pemeriksaan haruslah menugaskan orang-orang secara bersama atau keseluruhan memiliki pengetahuan, kemampuan, dan berbagai disiplin ilmu yang diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan secara tepat dan pantas. Hiro Tugiman (2006: 27) juga mengatakan bahwa auditor internal harus: a) Mengetahui standar profesional dalam melakukan pemeriksaan. b) Memiliki pengetahuan, kecakapan, dan berbagai disiplin ilmu yang penting dalam pelaksanaan pemeriksaan. c) Memiliki kemampuan untuk menghadapi orang lain dan berkomunikasi secara efektif. d) Meningkatkan kemampuan teknisnya melalui pendidikan yang berkelanjutan.

47 34 e) Melaksanakan ketelitian profesional yang sepantasnya dalam melakukan pemeriksaan. 3. Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal Menurut Hiro Tugiman, (2006:41) ruang lingkup pekerjaan audit internal meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki oleh perusahaan dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab. Lingkup pekerjaan pemeriksa internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. 1) Keandalan Informasi Pemeriksa internal haruslah memeriksa keandalan (reliabilitas dan integritas) informasi keuangan dan pelaksanaan pekerjaan dan caracara yang dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan suatu informasi tersebut. 2) Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan peraturan perundang-undangan Pemeriksa internal haruslah memeriksa sistem yang telah ditetapkan untuk meyakinkan apakah sistem tersebut telah sesuai dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, hukum, dan peraturan yang memiliki akibat penting terhadap pekerjaan-pekerjaan atau operasi-operasi, laporan-laporan serta harus menentukan apakah organisasi telah memenuhi hal-hal tersebut.

48 35 3) Perlindungan terhadap harta Pemeriksa internal haruslah memeriksa alat atau cara yang dipergunakan untuk melindungi harta atau aktiva, dan bila dipandang perlu, memverifikasi keberadaan berbagai harta organisasi. 4) Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien Pemeriksa internal harus menilai keekonomisan dan efisiensi penggunaan sumber yang ada. 5) Pencapaian tujuan Pemeriksa internal haruslah menilai pekerjaan, operasi, atau program untuk menentukan apakah hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, dan apakah suatu pekerjaan, operasi, atau program telah dijalankan secara tepat dan sesuai dengan rencana. 4. Pelaksanaan Audit Internal Hiro Tugiman (2006:53) menyatakan bahwa kegiatan pemeriksaan harus meliputi perencanaan pemeriksaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan hasil dan menindaklanjuti (follow up). Fungsi pemasaran sebagai bagian dari fungsi yang ada di perusahaan harus juga menunjang terciptanya efektivitas dan efisiensi perusahaan melalui penciptaan efektivitas dan efisiensi fungsi pemasaran. Untuk mengevaluasi sejauh mana efektivitas dan efisiensi fungsi pernasaran telah dicapai, diperlukan alat bantu sebagai indikator. Audit manajemen fungsi pemasaran dalam hal ini dapat dipilih sebagai alat bantu tersebut.

49 36 Audit manajemen fungsi pemasaran dengan tinjauan penelitian berbagai sasaran yang ada dalam fungsi pemasaran diharapkan berguna untuk memberikan informasi tentang letak ketidakefektifan fungsi pemasaran sehingga dapat dilakukan perbaikan. Audit manajemen fungsi pemasaran yang dilakukan secara berkala dan teratur akan membuat pemasaran semakin mendekati efektivitas dan efisiensi yang sempurna. 2.7 Kerangka Pikir Pelaksanaan audit manajemen sangat membantu pihak perusahaan dalam meningkatkan kinerja seluruh bagian atau fungsi yang ada di dalam perusahaan tersebut. Berbagai kekurangan yang terdapat dalam perusahaan dapat diidentifikasi dengan dilakukannya audit manajemen yang kemudian menghasilkan rekomendasi yang akan berguna bagi pihak manajemen dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut. Pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari, audit manajemen dilakukan terhadap seluruh fungsi yang ada di perusahaan, termasuk fungsi pemasaran. Fungsi pemasaran adalah salah satu fungsi yang sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan perusahaan karena menyangkut aktivitas utama perusahaan yaitu perdagangan motor. Pada tahun PT. Hasjrat Abadi tidak mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Pada tahun 2014 target yang ditetapkan adalah sebanyak unit, namun realisasinya adalah unit. Begitu juga pada tahun 2015, penjualan yang terealisasi adalah sebanyak unit sedangkan target yang ditetapkan adalah sebanyak unit. Hal ini

50 37 disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya kurangnya tenaga pemasar/sales pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Faktor lain penyebab tidak tercapainya target penjualan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah ketersediaan produk yang kurang memadai. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir penelitian dapat digambarkan pada skema 2.1.

51 38 Skema 2.1 Kerangka Pikir Penelitian STUDI TEORITIS - Peran Audit Manajemen Independensi Keahlian Profesional Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Pelaksanaan Audit (Hiro Tugiman,2006) - Fungsi Pemasaran Lingkungan Pemasaran Strategi Pemasaran Organisasi Pemasaran Sistem Informasi Pemasaran Fungsi Pemasaran (Bhayangkara, 2014) - Peranan Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran FAKTA EMPIRIS 1. Penelitian Terdahulu - Asrul (2012) Peran Audit Internal Dalam Pelaksanaan Pengendalian Intern pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Kendari. - Gita (2012) Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Sistem Pengendalian Intern Penjualan Pada PT. Indomobil Trada Nasional. 2. Fenomena yang terjadi pada PT. Hasjrat Abadi Kendari. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari pada tahun tidak mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya, kurangnya tenaga pemasar dan ketersediaan produk yang kurang memadai. RUMUSAN MASALAH Apakah peranan audit manajemen fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah efektif? ANALISIS DESKRIPTIF HASIL DAN PEMBAHASAN

52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peran audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 62 Kendari, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian explanatory (penelitian yang bersifat menjelaskan). 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Data kualitatif adalah data yang disajikan bukan dalam bentuk angkaangka. b. Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka-angka Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2014:137) data primer adalah sumber data yang yang langsung memberikan data kepada pengumpul 39

53 40 data. Data dalam penelitian ini adalah data yang diambil langsung dari pihak yang berhubungan dengan objek penelitian pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 2. Data Sekunder Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dari objek penelitian. Menurut Sugiyono (2014:137) data sekunder adalah sumber data yang tidak memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh dari berbagai literatur atau artikel yang berhubungan dengan objek penelitian. 3.3 Populasi Dan Sampel Menurut Sugiyono (2014:115), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang berjumlah 72 orang. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2014:116). Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu bentuk penarikan sampel dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan adalah:

54 41 1. Sampel merupakan karyawan yang bekerja pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 2. Sampel yang dipilih adalah karyawan yang bertanggung jawab pada setiap bagian pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 3. Karyawan yang mengerti dengan objek yang diteliti berhubungan dengan audit manajemen dan fungsi pemasaran. Adapun karyawan yang akan dijadikan sampel adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Sampel Penelitian No Bagian Jumlah (orang) 1 Kepala Cabang 1 2. Kabag. Adm.Keu 1 3 Sales Internal Control 1 4 Promosi 1 5 Kasie. Yamaha 1 6 Kasie. Adm. Sales 1 7 Kasie. Keuangan 1 8 Kasie. Pembukuan 1 9 Kasie. Umum 1 10 Counter Sales 3 11 Sales 2 Total 14 Sumber: PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Wawancara, yaitu proses tanya jawab secara langsung kepada narasumber untuk mendapatkan data-data atau informasi tentang objek yang diteliti.

55 42 2. Kuesioner, yaitu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan kepada responden. 3. Observasi, yaitu metode yang mengamati secara langsung objek yang diteliti sehingga diperoleh gambaran dengan jelas dan sebenarnya mengenai perusahaan serta masalah yang dihadapi oleh perusahaan. 4. Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan mencatat data atau dokumen-dokumen yang ada di perusahaan yang berhubungan dengan penelitian. 3.4 Metode Analisis Data Metode analisis data yang dilakukan adalah metode analisis deskriptif, yaitu dengan cara melakukan analisis mengenai informasi-informasi dan data yang berhasil diperoleh baik yang dilakukan dengan wawancara maupun observasi. Selain itu penulis juga melakukan perhitungan nilai persentase hasil jawaban para responden menggunakan perhitungan: X 100 % Persentase skor yang diperolah selanjutnya dibandingkan dengan kriteria interpretasi skor kuesioner sesuai dengan yang dikemukakan oleh S. Nasution (2003: 61) sebagai berikut: < 59% = (tidak memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran tidak efektif.

56 43 60% - 69% = (kurang memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran kurang efektif. 70% - 79% = (cukup memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran cukup efektif. 80% - 89% = (memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran efektif. 90% - 100% = (sangat memadai) dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran sangat efektif. 3.5 Definisi Operasional 1. Audit Manajemen adalah sistem pemeriksaan internal terhadap suatu bagian yang terdapat pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 2. Fungsi Pemasaran adalah suatu bagian dalam PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang melakukan kegiatan pemasaran dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. 3. Peranan Audit Manajemen atas Fungsi Pemasaran adalah kewajiban yang harus dipenuhi dari pelaksanaan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari khususnya atas fungsi pemasaran pada. 4. Lingkungan Pemasaran adalah para pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari untuk mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan.

57 44 5. Strategi Pemasaran adalah suatu cara yang berhubungan dengan pemasaran yang telah direncanakan oleh pihak PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang akan dilakukan untu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 6. Organisasi Pemasaran adalah bagian dalam PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang khusus menangani berbagai aktivitas pemasaran dalam rangka pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. 7. Sistem Informasi Pemasaran adalah orang, peralaan dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 8. Kebijakan Promosi adalah kebijakan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari menyangkut kegiatan untuk mempromosikan produk yang dipasarkan. 9. Independensi adalah sikap yang harus dimiliki oleh auditor internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 10. Keahlian profesional adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh auditor internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. 11. Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal adalah cakupan pemeriksaan yang dilakukan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang harus meliputi semua aktivitas yang ada di perusahaan. 12. Pelaksanaan Audit Internal adalah proses kegiatan audit manajemen yang dilakukan oleh auditor internal PT. Hasjrat Abadi.

58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Hasjrat Abadi didirikan pada tahun 1956 sebagai importir plastik, kaca industri dan alat pertanian. Selama dua dekade berikutnya, Hasjrat Abadi berevolusi untuk memenuhi peluang dan lini baru di pasar dan untuk membentuk citra bisnis utamanya. Produk-produk yang dipasok selama tahun-tahun awal tersebut adalah semen, pintu kayu, alat elektronik Samsung dan Uchida, serta kendaraan roda empat. Pada tahun 1965, PT. Hasjrat Abadi menjadi distributor ekslusif sepeda motor Yamaha di Manado, kemudian diperluas sampai ke wilayah Maluku dan Papua. Saat ini wilayah tersebut telah diperluas lagi menjadi 14 kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia Tengah dan Timur. Salah satu cabang PT. Hasjrat Abadi adalah PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yang mulai beroperasi pada bulan Mei tahun PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari beralamat di Jl. Ahmad Yani, No. 62, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-wua, Kendari, Sulawesi Tenggara. Kegiatan usaha PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah penjualan berbagai produk otomotif di antaranya sepeda motor Yamaha, sparepart 45

59 46 Yamaha, olie, ban mobil extra millege, aksesoris mobil dan motor serta Yamaha Outboard Motors. Selain produk otomotif, perusahaan ini juga memasarkan mesin pertanian, genset, dan bahan bangunan (cat). Di samping kegiatan penjualan, PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari juga memberikan layanan service kendaraan bermotor. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari memiliki perwakilan yang berada di Unaaha (PT. Hasjrat Abadi Perwakilan Unaaha) dan Konawe Selatan (PT. Hasjrat Abadi Perwakilan Konawe Selatan). Selain itu PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari juga memiliki beberapa outlet yaitu outlet Mandonga, outlet Puwatu, outlet Pasar Baru, outlet Sanua, outlet Asera. Berikut ini adalah daftar produk motor Yamaha yang dipasarkan oleh PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari:

60 47 Tabel 4.1 Daftar Produk Motor Yamaha PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari No. TIPE 1. VEGA RR DB 2. VEGA FORCE DRUM 3. VEGA FORCE DB 4. VEGA FORCE DB CW 5. FORCE ELEGAN 6. FORCE SPORTY 7. JUPITER Z-1 CW/FI FURIOUS 8. JUPITER MX CW 9. MX KING MX KING 150 GP 11. MX KING 150 MOVISTAR 12. JUPITER MX LEXAM 14. MIO J CW 15. MIO GT 16. MIO M3 CW 17. MIO M3 SP 18. MIO FINO FI SPORTY 19. MIO FINO FI SPORTY SE 20. MIO FINO FI PREMIUM 21. MIO FINO FI PREMIUM SE 22. SOUL GT 23. ALL NEW SOUL GT 24. X-RIDE 25. X-RIDE SE 26. X-RIDE ASE 27. XEON RC 28. XEON RC M.GP 29. GT GT 125 GARUDA 31. NEW VIXION (KS) 32. NEW VIXION ADVANCE 33. NEW VIXION ADVANCE GP 34. NEW VIXION ADVANCE MOVISTAR 35. BYSON 36. BYSON FI 37. SCORPIO Z CW 38. SCORPIO Z CW LE 39. N-MAX NON ABS 40. N-MAX ABS 41. R R15 GP MOVISTAR 43. R15 GP TECH3 44. MT R R25 ABS 47. R25 GP MOVISTAR 48. R25 GP TECH3

61 Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Visi PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah Menjadi perusahaan distributor otomotif terdepan di Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur dengan pelayanan terbaik Misi Perusahaan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari memiliki beberapa misi untuk mencapai tujuan/visi perusahaan, yaitu sebagai berikut: - Melakukan aktivitas bisnis secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. - Meningkatkan hubungan baik dan saling percaya dengan principal, karyawan, dealer dan supplier. - Menciptakan kepuasan pelanggan melalui layanan penjualan yang terbaik. - Melakukan perluasan dan pengembangan bisnis. - Menghargai kemampuan individu tanpa mengabaikan kerjasama tim. - Selalu berkontribusi untuk perkembangan ekonomi dan sosial Struktur Organisasi Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan memerlukan adanya kejelasan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan yang terlibat di dalamnya. Tugas

62 49 dan tanggung jawab mereka dapat dilihat dari posisi atau jabatan yang diduduki dalam perusahaan. Struktur organisasi adalah hal yang sangat berperan mengenai hal tersebut. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan antara satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Selain itu, struktur organisiasi juga menjelaskan kepada karyawan untuk menerima perintah dari siapa dan kepada siapa akan mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sebagai suatu perusahaan tentunya memiliki struktur organisasi. Bentuk organisasi yang digunakan oleh PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah garis perintah secara Top- Down yang terdiri dari 1 (satu) orang pimpinan/kepala cabang kemudian membawahi bagian-bagian yang diberi wewenang dan tanggung jawab oleh kepala cabang tersebut.

63 50 Skema 4.1 Struktur Organisasi PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Kepala Cabang Sales Area Control Kabag. Penjualan Kabag. Adm Keuangan Promosi Kasi Yamaha Kasi. Barang Campuran SP. Parts Yamaha YOM Yanmar Traktor Kasi. Adm. Sales Proses Penjualan Proses Kontrak Bengkel Billing Mekanik Kasi Keuangan Adm. Penagihan Kasir Sub. Sie Pajak Kasi Pembukuan Umum (GL, Rekon & Memo) Inv. Control Hukum/ H.R.D/ R.T Umum/ Ekspedisi Kasi Umum Pergudangan Olie Yamalube & Penzoil Sekretariat Pic. Gudang SpareParts

64 51 Berdasarkan skema 4.1 di atas, maka tugas dan tanggung jawab masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kepala Cabang Bertindak sebagai pimpinan cabang yang membawahi kepala bagian penjualan, kepala bagian administrasi keuangan dan bagian sales area control, dengan tugas sebagai sebagai berikut: - Membina dan mengembangkan kehumasan dalam upaya membina dan mengembangkan bisnis di Kota Kendari. - Memberdayakan sumber daya manusia pemasaran melalui upaya dan proses memperbaiki kualitas dan bidang manajerial. - Secara berkala meminta pertanggung jawaban dari setiap kepala bagian. - Menentukan dan memutuskan setiap pembelian dan penjualan. - Mengetahui dan menandatangani laporan keuangan. 2. Sales Area Control Bertugas sebagai pengawas terhadap kegiatan pemasaran (riset pasar dan melakukan promosi). Sales area control membawahi: 1) Promosi - Menyebarkan informasi produk kepada target pasar. - Mendapatkan kenaikan penjualan dan profit. - Mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.

65 52 - Menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar. - Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan. 2) Kepala Seksi Yamaha Bertugas untuk mengawasi kegiatan pengurusan produk merk Yamaha. 3. Kepala Bagian Penjualan Memiliki tugas sebagai berikut: - Melaksanakan penjualan semua produk. - Mengatur dan bertanggung jawab terhadap segala bentuk penjualan. - Membuat laporan penjualan dan membuat nota penjualan untuk pelanggan. - Mengawasi setiap sales dari penjualan produk suku cadang Yamaha, Olie Penzoil, barang campuran dan traktor. - Membuat daftar penjualan dari setiap barang-barang yang terjual. - Membuat D/O faktur. Kepala Bagian Penjualan membawahi: 1) Kepala Seksi Barang Campuran, bertanggung jawab mengawasi yang berhubungan dengan pengurusan kelengkapan administrasi maupun fisik barang campuran. 2) Spare Parts Yamaha, berfungsi mengurus semua kelengkapan administrasi suku cadang atau spare parts.

66 53 3) Olie Penzoil, berfungsi mengurus semua kegiatan yang berhubungan dengan kelengkapan administrasi maupun barang fisik olie penzoil. 4) Traktor berfungsi mengurus semua kelengkapan administrasi maupunu barang fisik traktor. 5) Kepala Seksi Administrasi Sales, bertanggung awab mengawasi pengurusan kegiatan administrasi penjualan. 6) Proses Penjualan, berfungsi mengatur prosedur semua proses penjualan. 7) Proses Kontrak, berfungsi mengatur semua prosedur kontrak dengan mitra kerja. 8) Bengkel, berfungsi mengawasi proses melaksanakan pelayanan jasa service endaraan dan melakukan administrasi proses pelayanan jasa service. 9) Mekanik, bertugas melaksanakan proses pelayanan jasa service kendaraan. 4. Kepala Bagian Administrasi Keuangan Memiliki tugas sebagai berikut: - Mengawasi pencatatan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. - Mengawasi pemasukandari hasil penualan. - Menerima laporan keuangan perusahaan kemudian memberian ke Kepala Cabang. Kepala Bagian Administrasi Keuangan membawahi:

67 54 1) Kepala Seksi Keuangan, bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas administrasi keuangan. 2) Administrasi Penagihan, bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berhubungan dengan administrasi penagihan. 3) Pajak, bertugas melakukan perhitungan berhubungan dengan pajakpajak baik pajak PPh 21 maupun pajak kendaraan bermotor dan pajak-pajak lainnya yang berhubungan dengan perusahaan. 4) Kepala Seksi Administrasi Pembukuan, bertugas membuat laporan keuangan perusahaan yang menyangkut summber dan penggunaan modal kerja perusahaan seperti neraca, laporan laba rugi, perubahan modal kerja dan menjamin kerahasiaan perusahaan dari pihak luar. 5) Inventaris control, mengawasi persediaan yang ada di dalam perusahaan. 6) Kepala Seksi Hukum / H.R.D / RT - Bertanggung jawab atas administrasi akte badan pendirian perusahaan - Melakukan pengembangan karyawan - Melakukan penerimaan karyawan 7) Umum/Ekspedisi, bertanggung jawab atas prosedur penerimaan dan pengeluaran barang di gudang. 8) Sekretariat - Bertanggung jawab atas segala izin yang menyangkut perusahaan

68 55 - Mengambil alih semua pekerjaa yang tidak dikerjakan divisi lain - Mengatur jadwal direksi, termasuk tamu-tamu dan karyawan yang haus diterima direksi 9) Bagian Gudang - Menyelenggarakan administrasi gudang sesuai ketentuan yang berlaku - Membuat laporan mutasi harian gudang, mengatur dan menjaga keselamatan dan keamanan barang yang disimpan di gudang. 4.2 Hasil Penelitian Karakteristik Responden Karakteristik responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja sebagai karyawan PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Data Penelitian ini diperoleh dari hasil jawaban kuesioner yang dibagikan kepada 14 orang yang merupakan karyawan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Deskripsi mengenai pembagian dan pengembalian kuesioner penelitian ditunjukkan pada tabel berikut ini:

69 56 Tabel 4.2 Deskripsi Pembagian dan Pengembalian Kuesioner No. Uraian Jumlah (rangkap) Persentase (%) 1. Kuesioner yang dibagi Kuesioner yang tidak kembali Kuesioner yang kembali Kuesioner yang dapat dianalisis Kuesioner yang tidak dapat - - dianalisis Sumber: Data Hasil Pengembalian Kuesioner Tahun 2016 Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa tingkat pengembalian kuesioner adalah sebesar 100%. Hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dengan menyebar kuesioner yang terdiri dari 2 variabel sebanyak 37 pertanyaan pada 14 responden. Adapun deskripsi dari penelitian ini terdiri dari 37 item pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan memberikan persentase dari jawaban yang diberikan responden. Karakteristik responden dapat dibagi menjadi beberapa karakteristik Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, maka responden dibagi menjadi dua karakter yaitu responden yang berjenis kelamin pria dan wanita. Responden pria berjumlah 9 orang dan responden wanita berjumlah 5 orang. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

70 57 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frekuensi No. Jenis Kelamin Orang Persentase (%) 1 Pria 9 64,3 2 Wanita 5 35,7 Jumlah Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa responden pria berjumlah 9 orang atau sebesar 64,3%, dan responden wanita berjumlah 5 orang atau 35,7%. Hal tersebut menggambarkan bahwa jumlah responden pria lebih banyak daripada jumlah responden wanita Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu S-1, D-3, dan SMA. Untuk lebih jelasnya, maka karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Tingkat Pendidikan Frekuensi No. Terakhir Orang Persentase (%) 1. S D ,3 3. SMA 5 35,7 Jumlah Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016

71 58 Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden dengan tingkat pendidikan terakhir S-1 berjumlah 8 orang, yaitu sebesar 50%, tingkat pendidikan terakhir D-3 berjumlah 2 orang, yaitu sebesar 14,3%, dan dengan tingkat pendidikan terakhir SMA berjumlah 5 orang, yaitu sebesar 35,7%. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah responden dengan tingkat pendidikan terakhir paling banyak dari jenjang S-1 yaitu 7 orang yaitu sebesar 50% Karakteristik Reponden Berdasarkan Lama Kerja Berdasarkan lama bekerja, responden dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu < 1 tahun, 1-3 tahun, dan > 3 tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja Frekuensi No. Lama Kerja Orang Persentase (%) 1. < 1 tahun 3 21, tahun > 3 tahun 4 28,6 Jumlah Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa ada 3 orang atau sebesar 21,4% yang lama bekerjanya < 1 tahun (kurang dari 1 tahun), dan yang lama bekerjanya 1-3 tahun adalah 7 orang atau sebebsar 50%, serta yang lama bekerjanya > 3 tahun (lebih dari 3 tahun) sebanyak 4 orang atau

72 59 sebesar 28,6%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden yang paling banyak adalah yang lama bekerjanya 1-3 tahun Peran Audit Manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari 1. Independensi Audit manajemen dilakukan oleh auditor internal. Seorang auditor internal dalam melakukan audit harus bekerja secara objektif. Sikap independensi sangat perlu dimiliki oleh seorang auditor internal ketika sedang melakukan audit manajemen. Independensi dapat membuat auditor internal mengungkapkan pemikirannya tanpa ada pengaruh atau tekanan dari pihak manajemen perusahaan yang diaudit. Tingkat persentase independensi auditor internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel berikut: No. Pertanyaan Tabel 4.6 Perhitungan Persentase Independensi Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Jawaban "Ya" Jawaban "Tidak" Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Persentase (%) Total Jawaban Total

73 60 Tabel 4.6 di atas menunjukkan persentase independensi auditor internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai dengan jumlah pertanyaan dan banyaknya responden yang telah dikemukakan yaitu sebanyak 3 pertanyaan dari 14 responden, maka diperoleh jawaban dari responden bahwa dari total 42 hasil jawaban responden, terdapat 40 jawaban YA dan 2 jawaban TIDAK. Dari jawaban responden tersebut, tingkat persentase independensi audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari mencapai 95,2%. Dengan demikian tingkat independensi audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dikatakan sangat memadai, dengan kata lain bahwa auditor internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat independen dalam melaksanakan tugasnya. 2. Kemampuan Profesional Auditor internal yang melakukan audit manajemen haruslah orangorang yang memiliki pengetahuan dan kecakapan teknis serta kompetensi lainnya yang diperlukan dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Tingkat persentase kemampuan profesional auditor internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel berikut:

74 61 No. Pertanyaan Tabel 4.7 Perhitungan Persentase Keahlian Profesional Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Jawaban "Ya" Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Tabel 4.7 di atas menunjukkan perhitungan persentase kemampuan profesional audit manajemen dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai dengan jumlah pertanyaan dan jumlah responden. Sebanyak 4 pertanyaan untuk 12 responden diperoleh jawaban bahwa dari total 56 hasil jawaban responden, ada 56 jawaban YA dan 0 jawaban TIDAK. Dengan kata lain bahwa semua responden menjawab YA untuk semua pertanyaan. Dari jawaban para responden tersebut, tingkat persentase keahlian profesional adalah mencapai 100%. Dari persentase tersebut, maka dapat dikatakan bahwa audit manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dikatakan sangat memadai atau sangat mempunyai kemampuan profesional dalam melaksanakan tugasnya. Jawaban "Tidak" 3. Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal Persentase (%) Total Jawaban Total Audit manajemen yang dilakukan oleh auditor internal harus dilaksanakan secara menyeluruh pada bagian yang diperiksa agar dapat

75 62 memberikan informasi dan rekomendasi yang akurat bagi perusahaan. Tingkat persentase dari ruang lingkup pekerjaan dari audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Perhitungan Persentase Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner No. Pertanyaan Jawaban "Ya" Jawaban "Tidak" Persentase (%) Total Jawaban Total Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Tabel 4.8 diatas menunjukkan perhitungan persentase ruang lingkup pekerjaan audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Kuesioner dengan 4 pertanyaan telah disebar ke 14 responden dan diperoleh 51 jawaban YA dan 5 jawaban TIDAK dari total jawaban sebanyak 56 jawaban responden. Dari jawaban tersebut, diperoleh tingkat persentase ruang lingkup pekerjaan audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sebesar 91,1% dan dapat dikatakan sangat memadai. 4. Pelaksanaan Audit Internal Pelaksanaan audit manajemen yang dilakukan oleh auditor internal harus dilaksanakan secara jelas sehingga dapat memberikan hasil yang berguna bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan dan tindak

76 63 lanjut untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Perhitungan tingkat persentase pelaksanaan audit internal dapat pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.9 Perhitungan Persentase Pelaksanaan Audit Internal Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner No. Pertanyaan Jawaban "Ya" Jawaban "Tidak" Persentase (%) Total Jawaban Total Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Tabel 4.9 di atas menunjukkan perhitungan persentase pelaksanaan audit manajemen dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 3 pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah sebanyak 36 dan jumlah jawaban TIDAK adalah sebanyak 6 dari total 42 jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh tingkat persentase sebesar 85,7% atau dapat dikatakan pelaksanaan audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat memadai Fungsi Pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari 1. Lingkungan Pemasaran Lingkungan pemasaran merupakan berbagai faktor dan kekuatan di luar bagian pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen

77 64 pemasaran untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan. Pihak manajemen harus terus mengawasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang selalu berubah melalui informasi, karena perubahan lingkungan menawarkan peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan. Perhitungan persentase dari efektivitas lingkungan pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel 4.10 di bawah ini: Tabel 4.10 Perhitungan Persentase Efektivitas Lingkungan Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner No. Pertanyaan Jawaban "Ya" Jawaban "Tidak" Persentase (%) Total Jawaban Total Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Tabel 4.10 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas lingkungan pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 5 pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah sebanyak 65 dan jumlah jawaban TIDAK adalah sebanyak 5 dari total 70 jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh tingkat persentase sebesar 92,9% atau dapat

78 65 dikatakan lingkungan pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat efektif. 2. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah rencana pemasaran yang berskala besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Perhitungan tingkat persentase efektifitas strategi pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini: Tabel 4.11 Perhitungan Persentase Efektivitas Strategi Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner No. Pertanyaan Jawaban "Ya" Jawaban "Tidak" Persentase (%) Total Jawaban Total Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Tabel 4.11 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas strategi pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 4 pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah sebanyak 54 dan jumlah jawaban TIDAK adalah sebanyak 2 dari total 56 jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh

79 66 tingkat persentase sebesar 96,4% atau dapat dikatakan strategi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat efektif. 3. Organisasi Pemasaran Organisasi pemasaran harus mampu memandu berbagai aktivitas pemasaran dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan dan mencapai tujuan perusahaan. Perhitungan tingkat persentase organisasi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini: Tabel 4.12 Perhitungan Persentase Efektivitas Organisasi Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner No. Pertanyaan Jawaban "Ya" Jawaban "Tidak" Persentase (%) Total Jawaban Total Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Tabel 4.12 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas organisasi pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 6 pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah sebanyak 78 dan jumlah jawaban TIDAK adalah sebanyak 6 dari total 84

80 67 jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh tingkat persentase sebesar 92,9% atau dapat dikatakan organisasi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat efektif. 4. Sistem Informasi Pemasaran Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Perhitungan tingkat persentase sistem informasi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini: Tabel 4.13 Perhitungan Persentase Efektivitas Sistem Informasi Pemasaran Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner No. Pertanyaan Jawaban "Ya" Jawaban "Tidak" Persentase (%) Total Jawaban Total Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Tabel 4.13 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas sistem informasi pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 4 pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah sebanyak 56 dan jumlah jawaban TIDAK adalah

81 68 sebanyak 0 dari total 56 jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh tingkat persentase sebesar 100% atau dapat dikatakan sistem informasi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat efektif. 5. Fungsi Pemasaran Fungsi pemasaran melibatkan berbagai kebijakan penting dalam dalam bauran pemasaran untuk dapat mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan yang ada di PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari hanya mencakup kebijakan promosi dan periklanan. Perhitungan tingkat persentase fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat pada tabel 4.14 di bawah ini: Tabel 4.14 Perhitungan Persentase Efektivitas Fungsi Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner No. Pertanyaan Jawaban "Ya" Jawaban "Tidak" Persentase (%) Total Jawaban Total Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Tabel 4.14 di atas menunjukkan perhitungan persentase efektivitas fungsi pemasaran dari hasil kuesioner yang telah disebar sesuai jumlah

82 69 pertanyaan dan jumlah responden. Jumlah pertanyaan adalah sebanyak 6 pertanyaan dan disebar ke 14 reponden, dengan jumlah jawaban YA adalah sebanyak 81 dan jumlah jawaban TIDAK adalah sebanyak 3 dari total 84 jawaban responden. Dari jawaban responden tersebut, maka diperoleh tingkat persentase sebesar 96,4% atau dapat dikatakan fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat efektif. 4.3 Pembahasan Peran Audit Manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dilakukan oleh auditor internal yang berkantor di Kantor Pusat PT. Hasjrat Abadi di Jakarta. Auditor internal tersebut melakukan audit ke kantor-kantor cabang dan outlet-outlet PT. Hasjrat Abadi seluruh wilayah Indonesia Timur termasuk PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, peran audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dapat dilihat dari beberapa unsur sebagai berikut: 1. Independensi Independensi sangat perlu dimiliki oleh seorang auditor baik auditor internal maupun auditor eksternal. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, auditor internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah memiliki independensi yang

83 70 sangat baik. Hal ini dikarenakan kedudukan tim audit di perusahaan adalah berdiri sendiri dan tidak termasuk dalam organisasi manajemen perusahaan atau dapat dikatakan tidak terikat pada bagian tertentu di struktur organisasi perusahaan. Dengan demikian, tim audit tersebut dapat mengungkapkan pemikiran tanpa adanya pengaruh atau tekanan dari pihak manajemen. Audit manajemen dilakukan secara bebas dan objektif terhadap semua bagian yang menjadi objek auditnya sesuai dengan bukti-bukti yang diperolehnya agar benar-benar dapat memberikan rekomendasi yang akurat untuk membantu pihak manajemen perusahaan meningkatkan kinerjanya. Pihak manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari memberikan dukungan penuh kepada tim audit internal yang melakukan audit manajemen dengan memberikan semua bukti-bukti yang diminta oleh tim audit internal tersebut. 2. Kemampuan Profesional Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, tim audit internal PT. Hasjrat Abadi merupakan orang-orang yang berpengalaman dalam bidang audit. Selain itu, mereka juga adalah orang-orang yang memiliki pendidikan dan pengetahuan yang memadai tentang apa yang mereka kerjakan. Dan bukan hanya pengetahuan di bidang audit, tetapi juga tentang kebijakan dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan

84 71 operasional perusahaan khususnya perusahaan multi branch dan bergerak di bidang otomotif. Selain itu, berdasarkan hasil penenlitian yang penulis lakukan, tim audit internal yang melakukan audit mananjemen juga seringkali berkomunikasi dan berinteraksi dengan pihak-pihak atau karyawan pada bagian yang menjadi objek auditnya. Dengan terpenuhinya kemampuan profesional tersebut, maka tim audit internal yang melakukan audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari mampu bertanggung jawab dan mampu memberikan hasil kerja yang maksimal untuk membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya. 3. Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Internal Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, audit manajemen yang dilakukan oleh tim audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah dilakukan secara menyeluruh tentang aspek-aspek kegiatan perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Selain itu, audit manajemen juga telah dilakukan secara menyeluruh terhadap rencana-rencanan kerja serta pengendalian internal perusahaan sehingga audit mananjemen tersebut dapat memberikan hasil dan rekomendasi yang bermanfaat bagi peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

85 72 4. Pelaksanaan Audit Internal Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, pelaksanaan audit manajemen yang dilakukan oleh tim audit internal pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sudah memadai. Sebelum tim audit internal dari kantor pusat PT. Hasjrat Abadi datang untuk melakukan audit manajemen, sebelumnya telah dilakukan koordinasi dan komuniksi terlebih dahulu kepada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari khususnya bagian-bagian yang akan diperiksa agar mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam proses pemeriksaan nantinya agar audit manajemen dapat berjalan lancar. Pemeriksaan dilakukan dengan mengumpulkan semua bukti-bukti yang cukup, kompeten dan relevan serta melakukan evaluasi terhadap semua bukti dan informasi tersebut dan mengidentifikasi dan menyusun temuan-temuan dari hasil pemeriksaan tersebut. Setelah itu, tim audit internal yang melakukan audit mananjemen tersebut memberikan rekomendasi kepada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari berdasarkan hasil audit manajemen yang dilakukan. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari menerima rekomendasi dan saran tersebut untuk dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

86 Fungsi Pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka menciptakan efektivitas fungsi pemasarannya agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 1. Lingkungan Pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan termasuk faktor dari lingkungan pemasaran. Perusahaan selalu memanfaatkan peluang yang timbul dengan adanya peluang yang timbul akibat perkembangan demografi. Perkembangan gaya hidup masyarakat seringkali dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualannya. Selain gaya hidup, perkembangan dalam hal pendapatan masyarakat juga menjadi peluang bagi perusahaan dalam memasarkan produknya. Dengan adanya perkembangan di masyarakat yang diiringi dengan usaha pemasaran dari perusahaan, maka hal tersebut akan bisa mempengaruhi volume penjualan produk dari perusahaan. Namun tak jarang, perkembangan tersebut dapat berubah menjadi ancaman bagi perusahaan jika yang terjadi bukan perkembangan melainkan penurunan. Saat kondisi perekonomian masyarakat setempat tidak memungkinkan untuk membeli produk yang dipasarkan oleh perusahaan, maka akan berakibat tidak tercapainya target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal inilah yang membuat perusahaan terus

87 74 memperhatikan kondisi lingkungan pemasaran agar keputusan yang akan diambil nantinya tidak merugikan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, yang menjadi segmen pasar PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah semua kalangan masyarakat, baik kalangan menengah ke atas maupun menengah ke bawah jika ditinjau dari kemampuan ekonomi. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari tidak menetapkan segmentasi pasar khusus karena ingin memperluas jangkauan pemasarannya. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari juga melakukan identifikasi terhadap kebutuhan calon konsumen mereka dengan cara para sales yang turun ke lapangan melihat kondisi calon konsumen tersebut. Misalnya, jika calon konsumen tersebut adalah seorang pedagang atau yang memiliki toko, warung, dan sebagainya yang kadang membawa barang bawaan yang tidak sedikit, maka jenis motor yang akan ditawarkan adalah jenis motor yang memiliki kapasitas muatan yang besar. 2. Strategi Pemasaran Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah memiliki visi dan misi yang jelas dan berorientasi pasar. Visinya adalah Menjadi perusahaan distributor otomotif terdepan di Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur dengan pelayanan terbaik. Dan misinya adalah:

88 75 - Melakukan aktivitas bisnis secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. - Meningkatkan hubungan baik dan saling percaya dengan principal, karyawan, dealer dan supplier. - Menciptakan kepuasan pelanggan melalui layanan penjualan yang terbaik. - Melakukan perluasan dan pengembangan bisnis. - Menghargai kemampuan individu tanpa mengabaikan kerjasama tim. - Selalu berkontribusi untuk perkembangan ekonomi dan sosial. Perusahaan juga sudah menetapkan strategi pemasaran yang jelas dengan ditetapkannya target penjualan setiap awal tahun sebagai dasar bagi perusahaan dalam melakukan aktivitas-aktivitas dan pengukuran kinerja pemasarannya. Perusahaan juga menetapkan beberapa strategi pemaasran untuk dapat menarik perhatian masyarakat akan produk yang dipasarkan yaitu salah satunya dengan memberikan discount atau potongan harga bagi konsumen pada waktu-waktu tertentu, serta mengadakan event dan menjadi sponsor di berbagai kegiatan kemasyarakatan agar dapat menarik perhatian masyarakat terhadap produk yang dipasarkan oleh PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari menetapkan semua strategi pemasaran tersebut dengan selalu mempertimbangkan sumber daya dan peluang yang dimiliki.

89 76 3. Organisasi Pemasaran Bedasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah memiliki organisasi pemasaran sendiri dan tidak bergabung dengan organisasi lain dalam perusahaan. Dapat dilihat pada struktur organisasi PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari bahwa terdapat bagian penjualan yang terpisah dengan bagian yang lain yang ada di perusahaan. Selain itu bagian yang bertanggung jawab mengenai promosi juga adalah bagian yang berdiri sendiri dalam perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah melakukan pemisahan bagian dengan tanggung jawabnya masing-masing agar aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat berjalan lancar. Dalam organisasi pemasaran tersebut, terdapat karyawan-karyawan yang menjalin komunikasi dan hubungan kerja yang baik satu sama lain agar saluran informasi di dalam perusahaan dapat tersalurkan dengan baik dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Komunikasi dan hubungan kerja yang baik antarkaryawan juga menjadi penunjang terkait lancarnya aktivitas di dalam perusahaan khususnya dalam bidang pemasaran. PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari juga memperhatikan kualitas dari kelompok-kelompok atau karyawan yang ada dalam organisasi pemasarannya dengan mengikutsertakan mereka ke berbagai pelatihan dan

90 77 pendidikan, baik yang menyangkut produk-produk yang mereka pasarkan (motor Yamaha) ataupun menyangkut kualitas dalam menjalankan aktivitas di perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 4. Sistem Informasi Pemasaran Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari memiliki sistem informasi pemasaran yang terdokumentasi. Perusahaan memperoleh berbagai informasi tentang pemasaran baik dari internal maupun dari eksternal perusahan. Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh informasi pemasaran yeng relevan dan akurat untuk dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan survei kepada konsumen tentang produk yang dipasarkan oleh perusahaan dan mengenai kepuasan konsumen akan pelayanan dari perusahaan. Selain itu adanya catatan-catatan internal yang dimiliki oleh pihak manajemen tentang penjualan, pasar, karyawan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan. Informasi-informasi tersebutlah yang kemudian dianalisis oleh pihak manajemen untuk pengambilan keputusan.

91 78 5. Fungsi Pemasaran Kebijakan Promosi dan Periklanan Promosi dan periklanan adalah salah satu hal penting dalam aktivitas pemasaran karena dengan adanya promosi dan periklanan inilah yang membuat produk yang dipasarkan oleh perusahaan dikenal oleh masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan bahwa PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah memiliki rencana promosi yang menyeluruh. Setiap awal tahun PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari telah menetapkan bagaimana perusahaan akan melakukan promosinya sehingga saat aktivitas pemasaran perusahaan mulai berjalan maka promosi pun juga mulai dilakukan. Para sales turun ke lapangan mengunjungi calon-calon konsumen dan mempromosikan produk yang dipasarkan. Perusahaan juga mengadakan berbagai event yang berhubungan dengan motor Yamaha di berbagai daerah di Sulawesi Tenggara untuk mempromosikan kepada masyarakat mengenai produk tersebut dan menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk tersebut. Selain itu, perusahaan juga memasang iklan di berbagai media, seperti media cetak (koran, pamphlet) dan media elektronik (tv, radio, internet). Anggaran promosi yang dimiliki oleh perusahaan juga sudah memadai dan dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam kegiatan promosi dan

92 79 periklanan yang dilakukan perusahaan. Selain itu, staf periklanan internal perusahaan juga sudah memadai dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya Peranan Audit Manajemen atas Fungsi Pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari Audit manajemen adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan terhadap kegiatan operasi perusahaan untuk menilai apakah kegiatan yang dilakukan telah berjalan efektif serta apakah tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai tanpa melanggar ketentuan atau aturan yang berlaku dan pada akhirnya menghasilkan rekomendasi bagi pihak manajemen untuk dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam kegiatan operasi perusahaan. Audit manajemen pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dilakukan oleh tim audit internal yang berkedudukan di kantor pusat PT. Hasjrat Abadi Jakarta. Audit manajemen tersebut dilakukan terhadap berbagai aktivitas perusahaan termasuk pada aktivitas pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari. Berikut ini adalah tabel perhitungan persentase peran audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari berdasarkan hasil jawaban kuesioner.

93 80 Tabel 4.15 Perhitungan Persentase Peranan Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Berdasarkan Hasil Jawaban Kuesioner Jawaban Ya Jawaban Tidak Persentase (%) Jumlah Jawaban Peran Audit Manajemen Independensi Keahlian Profesional Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Manajemen Pelaksanaan Audit Manajemen Fungsi Pemasaran Lingkungan Pemasaran Strategi Pemasaran Organisasi Pemasaran Sistem Informasi Pemasaran Fungsi Pemasaran Total Sumber: Data Primer Yang Diolah Tahun 2016 Persentase = 100% = 94,7% Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa persentase peran audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari adalah sebesar 94,7% atau dapat dikatakan peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari sangat memadai. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, audit manajemen yang dilakukan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari khususnya atas fungsi pemasaran sangat berperan dalam membantu pihak manajemen untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Audit manajemen yang

94 81 dilaksanakan membantu pihak manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari untuk memperbaiki memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi khususnya pada fungsi pemasaran perusahaan.

95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan telaah terhadap penelitian tentang peranan audit manajemen atas fungsi pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah peranan audit manajemen sudah sangat memadai dalam peningkatan kinerja PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari khususnya atas fungsi pemasaran. Audit manajemen yang dilaksanakan sangat membantu pihak manajemen PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dalam memperbaiki kelemahan-kelemahan perusahaan terlebih pada fungsi pemasarannya. Beberapa kelemahan yang ada pada fungsi pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari yaitu: Pada organisasi pemasaran PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari terjadi rangkap jabatan. Penetapan strategi pemasaran belum memperhatikan sumber daya yang dimiliki. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saransaran yang dapat berguna bagi perbaikan pengelolaan dan penyelenggaraan aktivitas pemasaran pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Kendari dan bagi peneliti selanjutnya, diantaranya : 82

96 83 1. Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan internal control terhadap semua aktivitas perusahaan khususnya pada aktivitas pemasaran yang merupakan aktivitas utama perusahaan agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai, seperti pada organisasi pemasaran dan strategi pemasaran. 2. Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan oleh tim auditor internal saat dilakukan audit manajemen karena akan membantu perusahaan dalam peningkatan kinerja perusahaan khususnya pada fungsi pemasaran. 3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan teori-teori yang ada dan melakukan pengembangan terhadap kuesioner dan wawancara pada pihakpihak yang bersangkutan dengan variabel yang diteliti agar hasilnya lebih baik lagi.

97 DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada Bunga Rampai Auditing. Jakarta: Salemba. Agoes, Sukrisno Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh. Akuntan Publik. Jilid I, Edisi Keempat, Salemba Empat. Amir Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran pada PT. Bosowa Berlian Motor Cabang Kendari. Kendari. Ekonomi dan Bisnis. Universitas Halu Oleo. Arens, Alvin A., Elder, Randal J., dan Beasley, Mark S Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Terjemahan oleh Herman Wibowo Jakarta: Erlangga. Asrul Peran Audit Internal Dalam Pelaksanaan Pengendalian Intern pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Kendari. Kendari. Ekonomi dan Bisnis. Universitas Halu Oleo. Aziz, Muchammad Taufik Audit Manajemen Sebagai Dasar Untuk Menilai Efektivitas dan Efisiensi pada Fungsi Pemasaran pada PT. Pertani (Persero) Kantor Cabang Malang. Malang. Ekonomi dan Bisnis. Universitas Brawijaya. Bhayangkara, IBK., Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. Boynton, William C., Johnson, Raymond N., Kell, Walter G Moderen Auditing, Edisi Ketujuh, Jilid Satu, Penerjemah Ichsan Setyo Budi, Herman Wibowo. Jakarta: Erlangga. Juliani, Gita Peranan Audit Operasional Dalam Menunjang Sistem Pengendalian Intern Penjualan Pada PT. Indomobil Trada Nasional. Jakarta. Ekonomi. Universitas Gunadarma. Kotler, Philip dan Amstrong, Gary Dasar-Dasar Pemasaran. (Alih bahasa: Alexander Sindoro). Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller Manajemen Pemasaran, terjemahan Hendra Teguh, edisi ketiga belas, jilid dua, Jakarta: Prenhalindo. 84

98 85 Nofitasari, Bety Audit Manajemen Atas Fungsi Pemasaran Pada Wisata Agro Gondang Winangoen Klaten. Yogyakarta. Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta. S. Nasution Metode Reasearch (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Tugiman, Hiro Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius. Tunggal, Amin Widjaja Audit Manajemen Dan Audit Keuangan Historis. Jakarta: Harvarindo. Harvarindo Pedoman Pokok Operational Auditing. Jakarta:

99 LAMPIRAN

100 Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. HASJRAT ABADI CABANG KENDARI OLEH: CHINDY AMELIA LATI BIC JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO 2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000)

Lebih terperinci

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian

KONSEP DASAR AUDIT. Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan. Sumber Daya. Informasi. Tujuan Perusahaan. Teknologi Pengawasan dan Pengendalian AUDIT MANAJEMEN KONSEP DASAR AUDIT Sumber Daya Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Informasi Tujuan Perusahaan Teknologi Pengawasan dan Pengendalian Aktivitas audit Tujuan Audit: 1. Dapat dipercaya

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Audit Operasional Pada umumnya audit operasional memberi penekanan pada efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Bety Nofitasari PROGRAM

SKRIPSI. Oleh: Bety Nofitasari PROGRAM AUDIT MANAJEMENN ATAS FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus Pada Wisataa Agro Gondang Winangoen Klaten) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.

TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP-TAHAP AUDIT 1. Audit Pendahuluan 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 3. Audit Terinci 4. Pelaporan 5.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINAL SKRIPSI... ABSTRAK... ABSTRACT... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti:

Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti: Keterbatasan yang dihadapi perusahaan, seperti: Sumber daya Informasi Teknologi sangat memengaruhi kemampuan perusahaan dalam memasuki dan/atau mempertahankan pasar yang telah dikuasai. Hal ini mengharuskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan

Lebih terperinci

Presentation Outline

Presentation Outline Audit Manajemen - Sesi 1 KONSEP DASAR Basic Concepts 1 Presentation Outline 1. Konsep dan Definisi 2. Ruang Lingkup dan Sasaran 3. Kerangka Kerja Audit Manajemen 4. Prinsip Dasar Audit Manajemen 5. Perbedaan

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negaranegara

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan dunia usaha. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat Bandung, 14 oktober 2009 Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat Dengan hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Chandra Wijaya Mahasiswa : Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

AFLY YESSIE, SE, Msi

AFLY YESSIE, SE, Msi MANAJEMEN AUDIT MATERI KULIAH TUJUAN AUDIT MANAJEMEN Penyusun Oleh: AFLY YESSIE, SE, Msi PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Ta. 2010/2011 TUJUAN AUDIT MANAJEMEN 1 Audit manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini istilah globalisasi ekonomi telah menjadi topik hangat yang mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif. Tidak terkecuali

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis I. Pengertian Internal Auditing BAB II URAIAN TEORITIS Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut 6 BAB II LANDASAN TEORI A. AUDITING 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audire yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk berpikir lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi yang telah berkembang saat ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan cepat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada awal abad 21, sejak munculnya kasus Enron yang menghebohkan kalangan dunia usaha. Meskipun

Lebih terperinci

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh :

SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA. Oleh : SKRIPSI PENGARUH INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ASET TETAP PADA PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA Oleh : MEGA PUSPITA SARI 120522034 PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan suatu kondisi yang dibutuhkan seorang manusia untuk dapat beraktivitas dengan baik sebagai penunjang dalam pembangunan. Usaha yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang bergerak dalam bidang komunikasi, khususnya dalam memberikan pelayanan jasa surat menyurat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis

BAB I PENDAHULUAN. baru. Persaingan bisnis yang ketat seperti saat ini membuat pelaku bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya pengusaha-pengusaha atau pelaku bisnis yang baru. Persaingan bisnis

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Kajian Teori 1. Audit Manajemen Perusahaan memiliki keterbatasan dalam berbagai hal untuk melaksanakan operasional dalam perusahaannya, baik dalam hal kepemilikan sumber daya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing Menurut Rahayu dan Suhayati (2010) mendefinisikan auditing sebagai berikut: Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel

pemisahan tugas, pengendalian akuntansi juga masih lemah dan biasanya ada kepercayaan yang besar dari pemilik kepada karyawannya. Orang-orang yang mel PERSEPSI MANAJEMEN BADAN USAHA MILIK NEGARA/DAERAH DAN BADAN USAHA MILIK SWASTA DI JAWA TIMUR TERHADAP MANAGEMENT AUDIT SEBAGAI STRATEGI...(AK-20) 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap manajer yang mengelola

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL - VARIABEL BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKRIPSI

PENGARUH VARIABEL - VARIABEL BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SKRIPSI PENGARUH VARIABEL - VARIABEL BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus pada Dealer Suzuki Sentral Motor Surabaya di Jl. Kedungdoro 80) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN B a b V. K e s i m p u l a n d a S a r a n BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, yakni mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, yakni mencapai masyarakat adil dan makmur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di kawasan Asia Tenggara terus berusaha menggalakkan pembangunan ekonomi terutama dalam sektor perdagangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Audit Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT SA Seksi 312 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi auditor dalam mempertimbangkan risiko dan materialitas pada saat perencanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung dengan sistem kontrol yang baik, untuk menetukan apakah kinerja dari perusahaan tersebut berjalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat. Hal tersebut merupakan tantangan bagi Indonesia yang sedang mengalami keterpurukan

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban Daftar Pertanyaan Petunjuk Pengisian Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban yang disediakan dengan singkat dan jelas dan sandainya Bapak/Ibu berkeberatan mencantumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak perusahaan tiba-tiba tidak dapat bertahan ketika Indonesia mengalami krisis moneter dan ekonomi yang tak berkesudahan. Namun ada juga perusahaan yang

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER

INTERNAL AUDIT CHARTER Halaman : 1 dari 5 I. PENDAHULUAN Tujuan utama Piagam ini adalah menentukan dan menetapkan : 1. Pernyataan Visi dan Misi dari Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank Woori Saudara 2. Tujuan dan ruang

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PT.AVIA AVIAN SKRIPSI Diajukan oleh : ABDUL KHARIS 0613010266/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Pengawasan Internal Pengertian Auditing pertama kali dikenal dari bahasa latin, yaitu: audire, yang artinya mendengar. Sedangkan orang yang melaksanakan fungsi

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON)

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

RINGKASAN MATA KULIAH BAB 2 LANGKAH-LANGKAH AUDIT

RINGKASAN MATA KULIAH BAB 2 LANGKAH-LANGKAH AUDIT Nama : Sugeng Setya C. Jurusan : Akuntansi Angkatan : 2008 RINGKASAN MATA KULIAH BAB 2 LANGKAH-LANGKAH AUDIT I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam melakukan audit, seorang auditor haruslah mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Audit Internal Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit internal tidaklah ada. Menurut para ahli, audit internal dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi keuangan disajikan oleh manajemen kepada para pengguna untuk memungkinkan para pengguna menilai pertanggungjawaban manajemen keuangan dan untuk menilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini bank memiliki peranan yang strategis dalam menunjang roda perekonomian. Bank sebagai lembaga keuangan, merupakan wadah yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI SKRIPSI PENGARUH PENGALAMAN KERJA,INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN KEPATUHAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI OLEH HANNA G.M.L.TORUAN 120503237 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Upaya-upaya Audit Pemasaran dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Upaya-upaya Audit Pemasaran dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Upaya-upaya Audit Pemasaran dalam Meningkatkan Efektivitas Penjualan pada PT. Chandra Sakti Utama Leasing Dalam menjalankan aktivitas penjualan, PT. Chandra Sakti Utama Leasing menerapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya semakin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dan Fungsi Internal Auditor 1. Pengertian Internal Audit Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unit unit operasi perusahaan, jenis usaha,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. a. Pengertian auditing menurut Agoes (2008:3), auditing:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. a. Pengertian auditing menurut Agoes (2008:3), auditing: 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengauditan 1. Definisi pengauditan a. Pengertian auditing menurut Agoes (2008:3), auditing: Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini terlihat dengan adanya kegiatan pembangunan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI CUSTOMER SERVICE PADA PT BRI TBK

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI CUSTOMER SERVICE PADA PT BRI TBK AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI CUSTOMER SERVICE PADA PT BRI TBK Abstrak Alasan dari audit operasional terhadap fungsi customer service pada PT BRI Tbk adalah untuk mengidentifikasikan masalah-masalah

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internal audit sangat diperlukan. Auditor adalah pihak yang diyakini

BAB I PENDAHULUAN. khususnya internal audit sangat diperlukan. Auditor adalah pihak yang diyakini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini, mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin meningkat dan masalah yang dihadapi semakin kompleks.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor eksternal yang berprofesi sebagai akuntan publik. Terkait dengan itu, bahwa laporan keuangan sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014 1 ANALISIS PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL PERENCANAAN PROYEK DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS ANGGARAN BIAYA PROYEK (Studi PT. Bangun Cahaya Gemilang Batam) DEWI KURNIASIH 070420103072 Jurusan Akuntansi,

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian Audit Internal. Menurut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman I. Pembukaan 1 II. Kedudukan 2 III. Keanggotaan 2 IV. Hak dan Kewenangan 4 V. Tugas dan Tanggungjawab 4 VI. Hubungan Dengan Pihak Yang

Lebih terperinci

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit Standar Prof SA Seksi 3 1 2 RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT Sumber: PSA No. 25 PENDAHULUAN 01 Seksi ini memberikan panduan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia telah cukup mendorong para pelaku ekonomi baik swasta, asing

Lebih terperinci

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan

yang bertugas melakukan kegiatan pemeriksaaan yang meliputi perencanaan pemeriksaaan, pengujian dan pengevaluasian informasi, pemberitahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang mengalami keadaan yang tidak menentu, hal ini dikarenakan ketidakpastian keadaan politik dan perekonomian dalam

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan fungsi Controller dalam pengendalian biaya promosi yang penulis lakukan pada PT. Astra International Tbk Toyota Sales Operation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP INTENSI PEMBELIAN PRODUK PADA PT. BERLINA Tbk. SKRIPSI. Nama : Manuella Chriesya Denadha N I M :

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP INTENSI PEMBELIAN PRODUK PADA PT. BERLINA Tbk. SKRIPSI. Nama : Manuella Chriesya Denadha N I M : PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP INTENSI PEMBELIAN PRODUK PADA PT. BERLINA Tbk. SKRIPSI Nama : Manuella Chriesya Denadha N I M : 43109110146 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global dunia usaha yang semakin berat. Misi BUMN sebagai sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. global dunia usaha yang semakin berat. Misi BUMN sebagai sumber penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pelaku ekonomi dengan misi dan peran yang dimilikinya saat ini menghadapi tantangan kompetisi global dunia

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) RENDY IRAWAN Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email:

Lebih terperinci

PROSEDUR AUDIT PERSEDIAAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK K. GUNARSA

PROSEDUR AUDIT PERSEDIAAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK K. GUNARSA PROSEDUR AUDIT PERSEDIAAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK K. GUNARSA Oleh : KURNIAWAN DADIK WICAKSONO NIM : 1406013037 Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi pada Program

Lebih terperinci

Jihen Ginting (Universitas Negeri Medan) Abstrak

Jihen Ginting (Universitas Negeri Medan) Abstrak Vol. 4 N0.1 Juni 2012 PEMBELAJARAN MANAJEMEN AUDIT BERBASIS KERTAS KERJA PEMERIKSAAN ( AUDIT WORKING PAPER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER VII JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIMED

Lebih terperinci

EVALUASI KUALITAS FUNGSI AUDITOR INTERNAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL BANK (STUDI KASUS BANK PERMATA CABANG MEDAN) OLEH

EVALUASI KUALITAS FUNGSI AUDITOR INTERNAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL BANK (STUDI KASUS BANK PERMATA CABANG MEDAN) OLEH EVALUASI KUALITAS FUNGSI AUDITOR INTERNAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL BANK (STUDI KASUS BANK PERMATA CABANG MEDAN) OLEH MUHAMMAD SALEH NASUTION 120522122 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci