II. TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Glenna Tanuwidjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Produk Susu Kita mengenal beberapa bahan makanan yang mengandung sedikit atau tidak sama sekali bagian-bagian yang sangat diperlukan (vital) untuk tubuh kita. Dalam penyusunan makanan sehari-hari kekurangan ini dapat diatasi dengan mempergunakan banyak jenis-jenis bahan makanan sehingga keseimbangan mengenai bahan vital tadi dapat tercapai. Untunglah kita mengenal satu bahan makanan yang boleh dikatakan mengandung semua bahan yang dibutuhkan oleh tubuh kita yaitu susu. Susu merupakan salah satu produk hasil pertanian yang diperoleh dari pemerahan dari sapi perah. Susu adalah pangan yang sangat diperlukan oleh manusia, mulai dari usia muda sampai tua. Secara biologis susu adalah sekresi ambing hewan yang diproduksi dengan tujuan penyediaan makanan utama bagi anaknya yang baru dilahirkan. Agar dapat berfungsi sebagai makanan tunggal bagi anak yang mulai tumbuh, susu bersifat sebagai makanan\minuman yang gizinya cukup sempurna. Di dalam susu terdapat semua senyawa kimia yang esensial untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan anak. Makanan yang baik untuk dikonsumsi adalah makanan yang disamping mengandung berbagai jenis komponen bahan pangan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, juga harus mudah dicerna, sehingga bagian yang dapat diserap dan digunakan oleh tubuh cukup tinggi. Susu sudah lama diketahui sebagai bahan pangan yang memilki daya cerna tinggi, yaitu sebanyak 98 persen protein susu dan 99 persen karbohidrat dan lemak susu dapat diserap dan digunakan oleh tubuh manusia. Disamping itu, walaupun kandungan protein dan susu tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan daging,ikan, telur, dan beberapa jenis kacang-kacangan, tapi protein susu mengandung semua asam-asam amino esensial yang sangat dibutuhkan oleh manusia, sehingga susu digolongkan sebagai bahan pangan sumber protein yang bermutu tinggi (Fitrisia, 2006).
2 9 Susu yang mengandung berbagai kompenen bahan pangan tersebut juga merupakan substrat yang sangat sesuai bagi pertumbuhan mikroorganisme baik bakteri, kapang maupun khamir. Akibat pertumbuhan berbagai jenis mikroba ini, maka susu dapat mengalami perubahanperubahan rasa, bau, warna dan rupa, sehingga tidak sesuai lagi untuk dikonsumsi segar ataupun untuk dijadikan sebagai bahan baku dalam memproduksi berbagai produk olahan susu. Jika susu yang dihasilkan oleh hewan yang sakit, kotor dan tempat pemerahan yang tidak memenuhi syarat-syarat kebersihan, maka perubahan- perubahan diatas dapat terjadi segera setelah susu diperah dari sapi atau hewan lainnya. Disamping itu susu yang berasal dari hewan yang tidak sehat dapat mengandung mikroba pathogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia, sehingga tidak sesuai lagi untuk dikonsumsi terutama dalam bentuk segar. Air susu sapi boleh dikatakan merupakan satu-satunya bahan makanan yang dapat mengganti air susu ibu. Air susu sapi mengandung sekurang-kurangnya 66 elemen-elemen makanan (Fitrisia,2006),yakni: a) 1 bagian hydrat arang yang terdapat sebagai laktose. b) 17 asam-asam lemak yang terdapat didalam lemak air susu. c) 11 asam amino yang terdapat didalam garam-garam air susu,dan d) 16 vitamin-vitamin yang sebagian besar terdapat didalam lemak air susu dan sebagian didalam plasma air susu. Masih menurut Fitrisia (2006), tubuh kita memamfaatkan susu sebagai: a) bahan-bahan pembakar, terdapat pada laktosa dan lemak. b) bahan-bahan pembangun terutama putih telur dan mineral. c) bahan-bahan pembantu yang diperlukan untuk penyempurnaan proses katabiose dan anabiose untuk keperluan penyelenggaraan resistensi tenunan-tenunan (mineral dan vitamin-vitamin). Komposisi rata-rata susu yang berasal dari sapi perah adalah 3,9 persen lemak, 3,4 persen protein, 4,8 persen laktosa, 0.72 persen abu, 87,10 persen air dan bersama dengan bahan-bahan lain dalam jumlah sedikit seperti sitrat, enzim-enzim lain, fosfolipid, viatamin A, vitamin B, dan vitamin C (Fitrisia, 2006). Dari data tersebut dapat dilihat dengan jelas bagaimana susu merupakan pangan yang memiliki komposisi yang sangat lengkap dan sangat dibutuhkan oleh manusia.
3 10 Di Indonesia setiap bahan makanan yang beredar, telah ditentukan oleh suatu badan resmi dari pemerintah yang merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh bahan makanan tersebut sebagai kadar toleransi sebelum dikonsumsi, yang tercantum di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) Susu Formula Susu formula adalah susu yang dibuat khusus untuk bayi umur 0 bulan sampai 3 tahun yang kandungannya menyerupai kandungan ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi. Tetapi tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah diserap karena lebih banyak mengandung casein. Perbandingan whey : casein susu sapi adalah 20 : 80 ( Setiabudi, 2005) Menurut Standar Industri Indonesia (1977), susu formula adalah susu bubuk yang diproduksi dari evaporated milk yang diproses lanjut. Produk ini mengandung 2 sampai 4 persen air dan kebanyakan susu ini terbuat dari skim milk. Susu bubuk ini terkenal dengan nama dried milk. Jenis susu ini adalah susu formula, susu bubuk full cream/ whole milk dan susu skim non fat. Susu formula diproduksi untuk dikonsumsi khusus seperti susu untuk bayi, anak-anak, ibu hamil dan menyusui serta orang dewasa lainnya dengan kebutuhan konsumsi susu tertentu. Susu formula bayi terdiri dari atas dua jenis yaitu susu formula awal (infant formula), digunakan untuk bayi umur 0-6 bulan dan susu formula lanjutan (follow up formula) digunakan untuk bayi umur 6-12 bulan (Setyowati, 2006). Hal prinsip yang membedakan kedua jenis tersebut adalah pada formula lanjutan kandungan dan protein dan mineralnya lebih tinggi daripada formula awal (Setiabudi, 2005). Susu formula sulit dicerna karena tidak mengandung enzim pencernaan. Serangkaian proses produksi di pabrik mengakibatkan enzim-enzim pencernaan tidak berfungsi. Akibatnya, lebih banyak sisa pencernaan yang dihasilkan dari proses metabolisme yang membuat ginjal bayi harus bekerja keras.
4 11 Dalam kandungan susu formula, hanya terdapat sedikit kandungan imunoglobin dari selsel darah putih hidup atau zat pelindung. Komposisi zat gizinya selalu sama untuk setiap kali konsumsi dan bercita rasa sama dari waktu ke waktu. Umumnya susu formula untuk bayi yang beredar di pasaran berasal dari susu sapi. Susu sapi adalah salah satu susu pilihan untuk bayi yang tidak memiliki riwayat alergi dalam keluarga. Alergi akibat susu sapi antara lain berupa diare. Untuk bayi yang telah berusia di atas 6 bulan susu formula yang disarankan adalah yang telah mendapatkan fortifikasi zat besi karena antara usia 4-6 bulan persediaan zat besi pada tubuh bayi mulai berkurang sehingga perlu mendapatkan tambahan asupan dari luar. Soal konstipasi/sembelit yang disinyalir akibat fortifikasi zat besi dapat dikonsultasikan pada dokter dan tidak semua bayi mengalami hal ini. Pemberian susu formula kepada bayi tidak dilarang sama sekali karena alasan khusus seperti ibu tidak dapat memberikan ASI, yaitu karena meninggal, sakit keras dengan indikasi medis seperti TBC, penyakit kelamin, infeksi HIV dan tumor payudara, hambatan pemberian ASI juga disebabkan karena kekurangan jumlah air susu yang dihasilkan atau mutunya tidak memenuhi syarat. Dibawah ini akan ditampilkan tabel syarat mutu susu segar yang akan diolah. Tabel 5. Syarat Mutu Susu Segar Karakteristik a. Berat jenis(pada suhu 27,5 0 C) b. Kadar lemak minimium c. Kadar bahan tanpa lemak minimum d. Kadar protein minimum e. Warna,bau,rasa dan kekentalan f. Derajat asam g. Uji alkohol h. Uji katalase maksimum i. Angka refrakse j. Cemaran mikroba maksimun : 1.Total kuman 2.Salmonella 3.E. coli 4.Sterptococcus Group B k. Residu Sumber : Standar Nasional Indonesia, 2003 Syarat 1,0280 3,0% 8,0% 2,7% tidak ada perubahan 6-70 SH negaif 3 (cc) jam 1 x 106 CFU/ml negatif negatif 20/ml negatif
5 Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan atau masukan untuk melengkapi penyusunan skripsi ini. Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan adalah skripsi yang berkaitan dengan penelitian ini, baik topik, tema maupun metode analisis yang digunakan. Penelitian Evita (2009) yang berjudul Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Susu Formula Merek Procal Gold PT Wyeth Indonesia, menyimpulkan bahwa karakteristik konsumen Procal Gold rata-rata berumur tahun, mayoritas berpendidikan terakhir S1, pegawai swasta dan berpenghasilan lebih dari Rp ,- per bulan. Untuk tingkat loyalitas konsumen, sebanyak 25 persen responden merupakan switcher buyer. Switcher buyer adalah responden yang sering atau selalu beralih merek. Habitual buyer merupakan responden yang membeli Procal Gold karena faktor kebiasaan sebesar 68 persen. Satisfied buyer merupakan responden yang temasuk dalam kategori pelanggan yang puas yaitu75 persen. Responden yang termasuk liking the brand sebesar 100 persen dan sebesar 89 persen responden merupakan commited buyer. Pada penelitian yang berjudul Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Indomie oleh Husni (2007), menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa konsumen indomie termasuk cukup loyal, responden yang termasuk ke dalam kelompok switcher sebesar 36 persen, habitual buyer sebesar 15 persen, satisfied buyer sebesar 46 persen, liking the brand 31 persen, commited buyer sebesar 11 persen. Suryana (2007) menyimpulkan hasil penelitiannya yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Produk Pocari Sweat, bahwa konsumen dinyatakan cukup loyal, responden yang merupakan switcher buyer sebesar 24 persen, habitual buyer sebesar 21 persen, satisfied buyer sebesar 91 persen, liking the brand 71 persen, commited buyer sebesar 55 persen. Kemungkinan perpindahan merek dari Pocari Sweat yaitu 189,7 persen dan responden yang tidak loyal terhadap produk yaitu 85 persen. Dengan karakteristik pengunjung didominasi dengan laki-laki (62 persen), berumur tahun (32 persen),berdomisili di Bogor (53 persen), tingkat pendidikan sarjana (47 persen). Pada hasil penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Produk Gula Pasir Merek Gulaku Di Kota Bogor oleh Imas (2008), menyimpulkan
6 13 hasil penelitiannya, bahwa konsumen gula pasir merek gulaku termasuk cukup loyal, responden yang merupakan switcher sebesar 42 persen, habitual buyer sebesar 32 persen, satisfied buyer sebesar 66 persen, liking the brand 68 persen, commited buyer sebesar 39 persen. Dalam penelitian Indra Utama Nasution (2008) yang berjudul Analisis Sensevitas Harga dan Loyalitas Konsumen Terhadap Minyak Goreng Merek Bimoli Di Kota Bogor, disimpulkan bahwa variabel pengeluaran dan tingkat pendidikan merupakan varibel yang berpengaruh nyata, sedangkan variabel yang lain seperti usia, status perkawinan dan jenis pekerjaan tidak berpengaruh nyata. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah bahwa dalam penelitian ini selain memetakan konsumen susu formula berdasarkan piramida loyalitas terhadap produk, juga mengidentifikasi variabel-variabel dari karakteristik demografi konsumen yang berpengaruh nyata terhadap sikap loyal terhadap merek dengan menggunakan metode alat analisis logit. Selain itu, perbedaan lainnya adalah bahwa penelitian ini meneliti produk susu formula merek Laktogen, dimana belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti tentang variabel-variabel dari karakteristik konsumen susu formula Laktogen yang berpengaruh nyata terhadap sikap loyal atau tidak loyal terhadap merek serta memetakannya berdasarkan piramida loyalitas.
I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu
TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu Susu adalah sekresi yang dihasilkan oleh mammae atau ambing hewan mamalia termasuk manusia dan merupakan makanan pertama bagi bayi manusia dan hewan sejak lahir (Lukman
Lebih terperinciSUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.
SUSU a. Definisi Susu Air susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan (Hadiwiyoto, 1983). Sedangkan menurut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Susu
TINJAUAN PUSTAKA Susu segar Susu adalah susu murni yang belum mendapat perlakuan apapun kecuali proses pendinginan tanpa mempengaruhi kemurniannya. Susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang
Lebih terperinciGIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes
GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok
Lebih terperinciSusu Sapi Perbedaan yang penting antara susu sapi dan ASI: - Protein & mineral lebih tinggi - Laktosa lebih rendah - Rasio protein whey dan casein leb
FORMULA BAYI Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSHAM Susu Sapi Perbedaan yang penting antara susu sapi dan ASI: - Protein & mineral lebih tinggi - Laktosa lebih
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Susu Susu adalah salah satu bahan makanan alami yang berasal dari ternak perah
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Susu Susu adalah salah satu bahan makanan alami yang berasal dari ternak perah yang sehat dan bersih yang digunakan untuk bahan utama makanan yang sangat komplit. Susu merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2012). Sapi berasal dari famili Bovida, seperti halnya bison, banteng, kerbau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sapi merupakan hewan ternak yang menghasilkan daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di dunia, 95% kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, salah satu bahan pangan asal ternak yang dapat digunakan adalah susu. Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu adalah bahan makanan yang memiliki peran penting bagi manusia karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Susu merupakan bahan pangan yang baik bagi manusia karena mengandung zat gizi yang tinggi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Susu adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia dengan kelezatan dan komposisinya yang ideal karena susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak diharapkan dapat terpenuhi secara lengkap melalui konsumsi susu, termasuk zatzat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masa bayi dan balita merupakan masa paling baik untuk menerima asupan gizi, semakin baik asupan gizi yang diperoleh, maka semakin baik pula perkembangan fisik sang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan hasil sekresi kelenjar ambing (mamae) yang berasal dari pemerahan pada mamalia dan mengandung lemak, protein, laktosa, serta berbagai jenis vitamin (Susilorini,
Lebih terperinciPEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR
TUGAS AKHIR PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR (MANUFACTURE OF COW S MILK YOGHURT WITH THE HELP OF MICROORGANISMS IN PLAIN YOGHURT
Lebih terperinciHUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR
HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR Oleh: Iis Soriah Ace dan Wahyuningsih Dosen Jurusan Penyuluhan Peternakan, STPP Bogor ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan kebutuhan gizi dan bertambahnya tingkat pendapatan mayarakat, menyebabkan permintaan bahan pangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali dijual olahan susu fermentasi, salah satunya adalah yoghurt. Yoghurt memiliki nilai gizi yang lebih besar daripada susu segar karena terjadi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi
Lebih terperinciRINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes PENDAHULUAN Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi Cukup Bulan (Full term) Usia kehamilan Berat Badan Tinggi Badan : 270 290 hari : 2,7 3,2 kg : 48 50 cm 2. Bayi Prematur 3. Bayi BBLR Masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan akibat radikal bebas terhadap sel normal pada tubuh yang
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN
7 2013, No.709 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA PERTUMBUHAN
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Inventarisasi data mutu produk formula bayi yang terdaftar di BPOM selama tahun 2004 2008 Inventarisasi data dilakukan melalui pengamatan terhadap berkas pendaftaran suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut didapat oleh konsumen dari suatu produk yang ditawarkan, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan konsumen merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh produsen agar produk yang dihasilkan dapat berhasil di pasaran. Jika kepuasan tersebut
Lebih terperinciANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor)
ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP SUSU FORMULA LAKTOGEN (Studi Kasus di Ramayana Bogor Trade Mall, Kota Bogor) SKRIPSI AULIA RAHMAN HASIBUAN A.14104522 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
Lebih terperinciBahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan tentang gizi mendorong orang untuk mendapatkan bahan pangan yang sehat dan berkualitas agar dapat diandalkan untuk meningkatkan dan memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu yang baru keluar dari kelenjar mamae melalui proses pemerahan merupakan suatu sumber bahan pangan yang murni, segar, higienis, bergizi, serta mengandung sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik sekali untuk diminum. Hasil olahan susu bisa juga berbentuk mentega, keju,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu adalah suatu sekresi kelenjar susu dari sapi yang sedang laktasi, atau ternak lain yang sedang laktasi, yang diperoleh dari pemerahan secara sempurna (tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja merupakan salah satu sasaran pembangunan di Indonesia. Salah satu
Lebih terperinciGIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1
GIZI IBU HAMIL TRIMESTER 1 OLEH : KELOMPOK 15 D-IV BIDAN PENDIDIK FK USU Pengertian Gizi ibu hamil Zat gizi adalah : Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi,
Lebih terperinci12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG
12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
Lebih terperinciPENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-2
PENJABARAN RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu ke-2 Komposisi dan Nutrisi Susu Zat makanan yang ada dalam susu berada dalam 3 bentuk yaitu a) sebagai larutan sejati (karbohidrat, garam anorganik
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu Kambing Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar Nasional Indonesia nomor 01-3141-1998 didefinisikan sebagai cairan yang berasal dari ambing ternak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan pangan alami yang mempunyai nutrisi sangat lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
Lebih terperinciTENTANG KATEGORI PANGAN
LAMPIRAN XIII PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KATEGORI PANGAN 13.0 Produk Pangan Untuk Keperluan Gizi Khusus 4 Pangan untuk keperluan gizi khusus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hakekat pembangunan nasional pada dasarnya adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya yang sehat jasmani dan rohani. Dalam membangun manusia Indonesia yang sehat jasmani,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air Susu Ibu (ASI) adalah emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara
Lebih terperinciZat makanan yang ada dalam susu
Zat makanan yang ada dalam susu Zat makanan yang ada dalam susu berada dalam tiga bentuk yaitu 1.larutan sejati (karbohidrat, garam anorganik dan vitamin) 2.larutan koloidal (protein dan enzim) 3.emulsi
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Susu Provinsi Jawa Barat Tahun (Ton) Sumber: Direktorat Jendral Peternakan, 2010
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor peternakan telah mengalami peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Salah satu acuan dalam melihat kinerja suatu sektor adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi terus berkembang sejalan dengan bertambahnya waktu, pemilihan makanan didasarkan pada kandungan gizi serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat bergerak menuju the era of choice, perusahaan tidak mampu lagi memaksa pelanggan untuk membeli produk mereka, perusahaan akan kesulitan mengelola
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nugget Ayam Bahan pangan sumber protein hewani berupa daging ayam mudah diolah, dicerna dan mempunyai citarasa yang enak sehingga disukai banyak orang. Daging ayam juga merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang
Lebih terperinciSUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK
PENGOLAHAN SUSU SUSU EVAPORASI, SUSU KENTAL, SUSU BUBUK Materi 11 TATAP MUKA KE-11 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Untuk hidup dan meingkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan 5 kelompok zat gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin dan Mineral) dalam jumlah yang cukup,
Lebih terperinciAnalisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang
Analisis Preferensi, Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen Terhadap Hidangan Steak Di Waroeng Steak And Shake Cabang Jatinangor Kabupaten Sumedang Mega Ariani, Taslim, dan Anita Fitriani Jurusan Sosial Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara agraris, dengan jumlah penduduk sebagian besar bermata pencaharian di bidang pertanian, sedangkan kegiatan pertanian itu sendiri meliputi pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa jenis mikroba yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi yang diperoleh dari hasil pemerahan hewan seperti sapi, kerbau, kuda, kambing dan unta (Usmiati, 2009). Komponen
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Loyalitas Konsumen Terhadap Susu Formula Laktogen merupakan penelitian yang dilaksanakan di kota Bogor. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Susu Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada dinding-dinding alveoli dalam pundi susu hewan yang sedang menyusui anaknya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan merupakan salah satu sumber protein hewani yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan salah satu bahan pangan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan merupakan salah satu sumber protein hewani yang didalamnya terkandung nilai gizi
Lebih terperinciMilik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia
umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu 1. Pengertian ASI ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garamgaram organic yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan bahan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan fungsinya tidak pernah digantikan oleh senyawa lain. Sebuah molekul air terdiri dari sebuah atom
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masa-masa yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan masa-masa yang sangat penting. Asupan gizi yang diterima anak pun harus yang terbaik karena akan mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak sekali minuman fermentasi yang dijual dipasaran, salah satunya yoghurt. Yoghurt mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan susu segar sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikenal dengan nama sapi Grati. Bentuk dan sifat sapi PFH sebagian besar
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein Sapi Peranakan Friesian Holstein (PFH) merupakan sapi hasil persilangan antara bangsa-bangsa sapi asli Indonesia (Jawa dan Madura)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Susu Susu sebagai bahan pangan sudah dikenal manusia sejak dahulu, walaupun waktu itu secara alamiah belum diketahui zat-zat yang dikandung dan manfaatnya bagi pertumbuhan tubuh.
Lebih terperinciPAPER BIOKIMIA PANGAN
PAPER BIOKIMIA PANGAN BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia terkait erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan dengan kandungan gizi lengkap yaitu terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu bahan pangan yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap
Lebih terperinciMENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI
1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia 0-5 tahun mengalami tubuh pendek (stunting) akibat kekurangan gizi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Orang tua akan mendambakan anak yang sehat dan tumbuh dengan normal. Anak akan tumbuh optimal dan sehat menjadi seseorang yang dewasa bila semua asupan gizinya terpenuhi.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daging adalah semua jaringan hewan, baik yang berupa daging dari karkas, organ, dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak menimbulkan gangguan
Lebih terperinciFood SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol
Edisi 6 Juni Vol 4 2016 Food for Kids I N D O N E S I A SUSU BISA GANTIKAN Makanan Utama? Mitos Minum Susu pada Bumil SUSU BISA PACU TINGGI BADAN? Love Milk Food for Kids I N D O N E S I A DAFTAR ISI Edisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. protein yang lebih baik bagi tubuh dibandingkan sumber protein nabati karena mengandung
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daging merupakan bahan makanan hewani yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat karena rasanya yang lezat dan mengandung nilai gizi yang tinggi. Daging merupakan
Lebih terperinciBuletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan
PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN SEBAGAI PELUANG USAHA Oleh : Andi Mulia, Staff Pengajar di UIN Alauddin Makassar Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Es Krim Es krim merupakan produk susu beku yang banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki gizi tinggi dan banyak dikembangkan dari berbagai bahan alternatif (Aboulfalzli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lemak, laktosa, mineral, vitamin, dan enzim-enzim (Djaafar dan Rahayu, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan gizi manusia dan diminati berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saliva merupakan cairan rongga mulut yang kompleks yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar saliva mayor dan minor yang ada pada mukosa mulut. 1 Saliva terdiri
Lebih terperinciEat Your Vegetables! 6 Cara. for Kids. pada Anak. Untuk Balita, Gangguan Makan. Lebih Baik Sufor atau UHT ya? Macam-macam
Edisi 9 September Vol 4 2016 SeptemberFood for Kids I N D O N E S I A Untuk Balita, Lebih Baik Sufor atau UHT ya? Macam-macam Gangguan Makan pada Anak 6 Cara Agar si Kecil Suka Sayur dan Buah Eat Your
Lebih terperinciUJI COLIFORM FECAL PADA IKAN LELE (Clarias batracus) DAN IKAN KAKAP. (Lates calcarifer) DI WARUNG TENDA SEA FOOD SEKITAR KAMPUS
UJI COLIFORM FECAL PADA IKAN LELE (Clarias batracus) DAN IKAN KAKAP (Lates calcarifer) DI WARUNG TENDA SEA FOOD SEKITAR KAMPUS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciKehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk
Lebih terperinciPengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya
Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. Salah satu jamur yang banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koya adalah bubuk atau serbuk gurih yang digunakan sebagai taburan pelengkap makanan (Handayani dan Marwanti, 2011). Bubuk koya ini pada umumnya sering ditambahkan pada
Lebih terperinciPENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING. (Laporan Penelitian) Oleh
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TEHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING (Laporan Penelitian) Oleh PUTRI CYNTIA DEWI JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PETANIAN
Lebih terperinciMelindungi kesehatan ibu :
KONSELING MENYUSUI 1/1 MANFAAT MENYUSUI A S I Zat-zat gizi yang lengkap Mudah di cerna, diserap secara efesien Melindungi terhadap infeksi MENYUSUI Membantu bonding dan perkembangan Membantu menunda kehamilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seimbang. Nutrisi makanan sehat dianggap belum dapat mencukupi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada potret masyarakat sekarang dengan tingkat aktivitas yang sangat tinggi, sering tidak memikirkan dan memperdulikan asupan kebutuhan gizi yang seimbang. Nutrisi makanan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui mutu kerupuk ikan Selais (Crytopterus bicirhis) hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui mutu kerupuk ikan Selais (Crytopterus bicirhis) hasil Fortifikasi dengan penambahan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) selama penyimpanan, dilakukan analisa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumsi Pangan Konsumsi pangan adalah jenis dan jumlah pangan yang di makan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan dimaksudkan untuk memenuhi
Lebih terperinciTELUR ASIN PENDAHULUAN
TELUR ASIN PENDAHULUAN Telur asin,merupakan telur itik olahan yang berkalsium tinggi. Selain itu juga mengandung hampir semua unsur gizi dan mineral. Oleh karena itu, telur asin baik dikonsumsi oleh bayi
Lebih terperinciTELUR ASIN 1. PENDAHULUAN
TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat
Lebih terperinciPEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi
Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPenting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui
Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui 1 / 11 Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Perubahan Berat Badan - IMT normal 18,25-25 tambah : 11, 5-16 kg - IMT underweight < 18,5 tambah : 12,5-18 kg - IMT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi
15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Semakin maju suatu bangsa, tuntutan dan perhatian terhadap kualitas pangan yang akan dikonsumsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Pra-Sekolah Anak pra-sekolah / anak TK adalah golongan umur yang mudah terpengaruh penyakit. Pertumbuhan dan perkembangan anak pra-sekolah dipengaruhi keturunan dan faktor
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan produk pangan menggunakan bahan baku kacang-kacangan telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Kita mengenal tempe, oncom, kecap, tahu, yang dibuat
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL
71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelor merupakan salah satu tanaman sayuran yang multiguna. Hampir semua bagian dari tanaman kelor ini dapat dijadikan sumber makanan karena mengandung senyawa aktif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolostrum sapi adalah susu awal hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi (Gopal dan Gill, 2000). Kolostrum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolostrum sapi adalah susu hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi (Gopal dan Gill, 2000). Kolostrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komposisi senyawanya terdiri dari 40% protein, 18% lemak, dan 17%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai di Indonesia dilakukan dalam
Lebih terperinci