VI ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "VI ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL"

Transkripsi

1 VI ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL Analisis aspek kelayakan non finansial dilakukan untuk melihat kondisi lingkungan yang berpengaruh pada proses alternatif pengambilan keputusan terbaik dan untuk mengetahui sampai sejauh mana usaha penggemukan domba dan kambing layak jika dilihat dari aspek-aspek non finansial. Setiap aspek saling berhubungan satu dengan yang lain, sehingga penting untuk dikaji hal yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan sebagai gambaran prospek usaha yang akan dikembangkan. Dalam penelitian ini dikaji beberapa aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, hukum, sosial ekonomi dan lingkungan. 6.1 Aspek Pasar Analisis aspek pasar merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah usaha karena sumber pendapatan utama usaha berasal dari penjualan produk yang dihasilkan. Aspek pasar memiliki tujuan untuk menganalisis apakah produk yang dihasilkan dapat memberikan nilai tinggi kepada pelanggan dibandingkan produk pesaing. Jika produk yang dihasilkan dan dibutuhkan konsumen dalam jumlah yang besar, tetapi harga tinggi, kualitas tidak lebih baik dibandingkan produk pesaing, dan tidak mudah didapatkan oleh konsumen maka produk yang dihasilkan tersebut akan ditinggalkan oleh pelanggan. Agar investasi atau usaha yang akan dijalankan dapat berhasil dengan baik, maka perlu diketahui peluang pasar dan dilakukan strategi yang tepat. Strategi tersebut adalah strategi bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) Peluang Pasar Peluang pasar untuk usaha penggemukan domba dan kambing ini sangat terbuka luas hal ini terlihat dari permintaan terhadap domba dan kambing terus meningkat sementara jumlah ternak yang dihasilkan masih belum mencukupi permintaan pasar (Tabel 9).

2 Tabel 9. Data Penjualan Domba dan Kambing Milik Bapak Sarno Tahun 2011 (Ekor) Jenis Ternak Jumlah Penjualan Jumlah Permintaan Kekurangan Domba Kambing Total Jumlah permintaan akan semakin meningkat pada saat Hari Raya Idul Adha. Hal ini disebabkan pada bulan tersebut banyak masyarakat yang beragama Islam yang mencari ternak domba dan kambing untuk keperluan qurban. Selain jumlah permintaan yang tidak terpenuhi, usaha penggemukan domba dan kambing ini juga tidak memiliki pesaing di wilayah yang sama. Pada umumnya penduduk Desa Citapen yang memiliki ternak domba dan kambing masih skala rumah tangga, yang merupakan pendapatan sampingan dan merupakan usaha budidaya yang prosesnya dapat menghabiskan waktu tahunan hingga mendapatkan hasil. Hal ini lah yang menyebabkan peluang pasar untuk usaha penggemukan domba dan kambing bagi Bapak Sarno masih besar Strategi Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang dapat dikendalikan oleh pelaku usaha. Empat variabel tersebut dikenal dengan 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Berdasarkan wawancara dengan pemilik strategi pemasaran yang dilakukan yaitu: 1) Produk Usaha penggemukan domba dan kambing yang dijalankan oleh Bapak Sarno merupakan usaha yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas ternaknya melalui penanganan di masa produksi. Berkualitas atau tidaknya ternak yang dihasilkan merupakan hasil penanganan ternak di masa pemeliharaan. Penanganan yang dilakukan berupa menjaga kebersihan kandang dan ternak, pemberian pakan secara teratur pemberian obat dan pemberian vitamin untuk menjaga kesehatan ternak. Untuk menjaga kualitas produknya ternak diberi 54

3 perlakuan khusus yaitu setelah bakalan sampai di kandang, domba dan kambing langsung diberikan perlakuan awal yaitu ditenangkan sebentar di kandang lalu diberi pakan yang telah disediakan sebelumnya. Bakalan yang baru sampai di kandang biasanya akan sedikit mengalami stres setelah mengalami perjalanan dari tempat asalnya. Setelah didiamkan sekitar satu hari domba dan kambing diberi obat cacing dan dimandikan. Pemberian obat cacing dilakukan guna menjaga kesehatan domba dan kambing agar pertumbuhannya tidak terganggu sedangkan perlakuan memandikan domba dan kambing agar ternak menjadi lebih segar, terhindar dari penyakit kurap dan memiliki nafsu makan yang tinggi. Pakan yang diberikan berupa rumput yang diperoleh dari daerah sekitar di Desa Citapen. Rumput yang tersedia sangat melimpah sehingga domba dan kambing tidak pernah mengalami kekurangan pakan. Sedangkan pakan tambahan yang diberikan adalah pakan berupa konsentrat yaitu ampas tahu dan singkong. Strategi produk juga dilakukan dengan pemilihan bakalan domba dan kambing yang baik yang didapat dari peternak dan masyarakat di Bogor, Jonggol, Cianjur, Sukabumi dan sekitarnya. Pemilihan bakalan ini menjadi salah satu kunci sukses untuk menghasilkan produk yang baik karena bakalan yang baik akan menghasilkan daging yang baik. Domba dan kambing yang dijual oleh Bapak Sarno merupakan ternak hidup. Domba dan kambing tersebut dijual kepada pedagang sate, rumah makan, catering, jasa aqiqah, serta masyarakat yang membutuhkan untuk keperluan kurban, hajatan dan lainnya. Untuk memenuhi permintaan konsumen, domba dan kambing juga dapat diantarkan dalam bentuk daging (sudah disembelih). Permintaan ini dipenuhi oleh pemilik agar banyak konsumen yang membeli domba dan kambing kepadanya serta untuk memberikan kepuasan dan nilai lebih kepada konsumen. 2) Harga Harga merupakan nilai yang ditukar konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama 55

4 terhadap semua pembeli. Harga domba dan kambing yang ditawarkan pada usaha ini yaitu berdasarkan bobot hidup ternak domba dan kambing. Harga domba dengan kambing berbeda per kilogramnya. Semakin berkualitas dan besar bobot domba maupun kambing maka harga akan semakin tinggi. Selain itu harga domba dan kambing tidak tetap bahkan pada saat hari raya Idul Adha harga akan semakin mahal (Tabel 10). Tabel 10. Harga Domba dan Kambing Usaha Bapak Sarno (Januari 2012) Domba Kambing Bobot Harga (Rp) Bobot Harga (Rp) 1 Kg Kg Kg Kg Kg Kg Usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno juga menerapkan harga berdasarkan taksiran penampilan fisik. Hal ini dimaksudkan untuk melayani calon pembeli yang lebih detil dalam memilih domba dengan datang langsung ke kandang. Tidak ada ukuran yang baku dalam menentukan harga, tergantung dari kesepakatan tawar menawar antara pemilik dengan calon pembeli. Namun sampai saat ini penjualan domba dan kambing dari usaha penggemukan ini mayoritas masih menggunakan sistem jual berdasarkan penampilan fisik. Harga juga dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi misalnya pada saat hari raya Idul Adha harga dapat menjadi lebih tinggi apalagi jika dalam kondisi permintaan sangat banyak. 3) Tempat Distribusi yang dilakukan pada usaha ini merupakan penyaluran produk ternak domba dan kambing hingga sampai pada target pasar atau konsumen. Konsumen dapat datang langsung ke lokasi usaha untuk memilih kriteria domba dan kambing yang mereka inginkan untuk dibeli. Untuk pelanggan tetap biasanya pembeli hanya memesan melalui telepon, memberitahukan bobot yang mereka inginkan kemudian pemilik atau karyawan mengantarkan domba atau kambing 56

5 pesanan ke konsumen langsung. Adapun konsumen berasal dari daerah Jabodetabek yang terdiri dari rumah makan, catering, penjual sate dan konsumen rumah tangga. 4) Promosi Promosi dilakukan dengan tujuan menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen. Saat ini promosi yang dilakukan oleh pemilik usaha adalah promosi melalui mulut ke mulut. Kebanyakan dari konsumen yang merasa puas dengan produk yang mereka dapatkan memberitahukan informasi mengenai usaha penjualan domba dan kambing milik Bapak Sarno ke orang lain seperti teman ataupun kerabat. Berdasarkan analisis aspek pasar, usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan, karena sesuai dengan kriteria kelayakan usaha yaitu usaha tersebut menghasilkan produk yang dapat diterima pasar (dibutuhkan dan diinginkan oleh calon konsumen) dengan tingkat penjualan yang menguntungkan, peluang pasar yang masih terbuka luas dan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi telah dijalankan oleh pemilik. Hasil analisis yang diperoleh pada aspek pasar usaha penggemukan domba dan kambing ini menunjukkan bahwa jumlah domba dan kambing yang ditawarkan kepada konsumen belum mampu memenuhi permintaan sehingga masih terbuka peluang pasar yang potensial. Jumlah permintaan akan terus meningkat pada saat hari raya Idul Adha karena mayoritas penduduk beragama Islam, domba dan kambing dibutuhkan untuk qurban. Selain itu domba dan kambing memiliki kelebihan tersendiri yaitu hewan yang digunakan untuk aqikah dan tidak dapat digantikan dengan hewan lain sehingga peluang usaha penggemukan domba dan kambing masih besar karena banyak masyarakat yang membutuhkan ternak domba dan kambing ini. Produk yang ditawarkan oleh usaha ini yaitu produk yang diinginkan konsumen, dengan harga yang sesuai dengan kualitas. Ternak yang ditawarkan oleh usaha penggemukan domba dan kambing ini selalu berkualitas, hal ini dilihat dari kesehatan ternak dan bobot ternak. Konsumen dapat memilih ternak yang 57

6 ingin mereka beli sehingga konsumen tidak kecewa dengan ternak yang mereka miliki setelah proses pembelian. Distribusi langsung disampaikan kepada konsumen sehingga kualitasnya terjaga dan ternak yang dibeli sesuai dengan pilihan konsumen. Distribusi langsung kepada konsumen ini bertujuan untuk menghindari kualitas ternak yang buruk yang diberikan kepada konsumen sehingga konsumen tidak kecewa. Selain itu distribusi langsung ke konsumen juga akan memutus rantai distribusi yang panjang dan kemungkinan akan menambah biaya serta mengakibatkan harga domba dan kambing menjadi lebih tinggi. Lokasi peternakan tidak jauh dari Kota Bogor sehingga akses menuju lokasi mudah untuk dituju. Untuk pelanggan yang sudah biasa membeli hanya butuh menelpon pemilik untuk memesan ternak yang diinginkan. Promosi yang dilakukan oleh usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno disampaikan dari konsumen ke konsumen lainnya, hal ini dapat mengurangi biaya untuk kegiatan promosi. Maka dari analisis tersebut dapat dikatakan usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dilaksanakan karena memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan aspek pasar. 6.2 Aspek Teknis Analisis aspek teknis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pemilihan lokasi usaha dengan sarana dan prasarana, layout kandang, perlengkapan serta proses penggemukan yang dilakukan Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi kandang merupakan langkah awal dalam memulai usaha penggemukan domba dan kambing. Setelah lokasi yang cocok ditemukan, barulah kandang didirikan. Pemilihan lokasi yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam pembuatan kandang. Bahan material yang dipilih juga akan mempengaruhi kenyamanan domba dan kambing, selain itu juga berpengaruh terhadap besaran modal yang akan diinvestasikan. Untuk mendirikan usaha penggemukan domba dan kambing, pemilik usaha memperhatikan lokasi tempat usaha. Pemilihan lokasi didasarkan pada 58

7 pertimbangan berdasarkan variabel-variabel utama yang perlu mendapat perhatian. Pertimbangan tersebut yaitu: 1) Tidak Terkena Perluasan Kota Lokasi usaha milik Bapak Sarno tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK). Pemilik mempertimbangkan jika suatu saat dilakukan perluasan kota, lokasi usaha tidak digusur seperti wilayah Karawang dan Bekasi. 2) Transportasi yang Mudah ke Daerah Pemasaran Pemasaran merupakan penentu keberhasilan usaha penggemukan domba dan kambing. Oleh karena itu, transportasi dari lokasi peternakan ke daerah pemasaran harus baik. Pemilik usaha memilih di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi dikarenakan faktor jarak dan infrastruktur untuk mendukung kelancaran transportasi hingga produk sampai ke konsumen selain itu mempertimbangkan konsumen banyak yang berasal dari Kota Bogor dan Depok. Faktor jarak yang dekat antara kandang dengan pasar akan mengurangi faktor penyusutan bobot badan domba dan kambing selama perjalanan karena domba dan kambing dapat mengalami stres. 3) Sumber Air Air merupakan kebutuhan yang paling utama, baik untuk keperluan ternak, sanitasi, maupun keperluan sehari-hari. Sumber air yang dimiliki oleh peternakan ini merupakan sumber air yang berasal dari mata air Pegunungan Pangrango sehingga air selalu ada, mudah didapat dalam jumlah yang dapat memenuhi kebutuhan setiap hari. Air yang diperoleh juga merupakan air yang sehat yaitu tidak berbau, tidak berasa, jernih, bebas dari bahan kimia limbah yang berbahaya dan bebas dari penyakit 4) Sumber Pakan yang Mudah Didapat Pakan merupakan kebutuhan pokok dalam pemeliharaan ternak domba dan kambing. Usaha penggemukan domba dan kambing ini dekat dengan pakan yaitu berupa hijauan yang didapat daerah sekitar Desa Citapen dan konsentrat berupa ampas tahu yang didapat dari pabrik tahu di sekitar Bogor. 59

8 5) Tidak Berdekatan dengan Pemukiman Lokasi kandang domba dan kambing tidak berada di tengah kota yang penduduknya padat. Jarak peternakan dengan penduduk tidak mengganggu kenyamanan penduduk sekitar terutama dalam hal pencemaran udara. 6) Keadaan Iklim Produksi domba dan kambing dipengaruhi oleh iklim setempat baik secara langsung terhadap ternak maupun tidak langsung melalui lingkungan ternak. Peternakan ini berada di iklim tropis/basah dengan suhu rata-rata antara 20 o C sampai 32 o C. Iklim ini cocok untuk usaha penggemukan domba dan kambing Layout Usaha Penggemukan Domba Kandang peternakan domba dan kambing milik Bapak Sarno terbuat dari kayu. Perbedaan kandang baru dengan kandang lama yaitu tidak adanya perbedaan ukuran antara kandang domba dengan kandang kambing. Kandang lama tidak memiliki jalan yang luas sehingga mobil pakan atau pengangkut domba tidak dapat masuk ke dalam kandang sedangkan kandang baru memiliki jalan kandang yang lebar (Gambar 3). Gudang a. Kandang Baru b. Kandang Lama Gambar 3. Layout Kandang Pengemukan Domba dan Kambing 60

9 6.2.3 Teknik Penggemukan 1) Kandang Kandang yang digunakan untuk penggemukan domba dan kambing adalah tipe kandang panggung. Lantai pada kandang tipe ini terletak di atas tanah (ada kolong). Fungsi kolong ini untuk menampung kotoran ternak. Lantai kandang dibuat bercelah 1-1,5 centimeter agar kotoran domba dan kambing dapat jatuh ke kolong dan kandang mudah dibersihkan. Biaya pembuatan kandang tipe ini lebih mahal dibandingkan dengan kandang yang lantainya langsung di tanah. Akan tetapi tipe kandang ini juga memiliki kelemahan yaitu kaki domba ataupun kambing dapat terperosok apabila lebar celah lantai kandang tidak benar-benar diperhatikan. Berdasarkan penempatan domba dan kambing dalam kandang, ada dua model kandang panggung, yaitu kandang koloni dan kandang batere (Purbowati, 2009). Kandang koloni adalah kandang yang digunakan untuk menempatkan domba secara berkelompok. Gerakan domba dalam kandang ini bebas. Sedangkan kandang batere adalah kandang yang digunakan untuk menempatkan domba secara individu, kandang ini memiliki sekat-sekat di dalamnya. Peternakan milik Bapak Sarno memiliki kandang batere dengan pertimbangan bahwa penempatan domba dan kambing secara individu dapat menghindari terjadinya perkelahian ternak. Gerakan domba dan kambing juga terbatas sehingga tidak banyak energi yang hilang untuk aktivitas yang tidak perlu. Ukuran kandang batere pada kandang baru adalah 1m x 50 cm untuk kandang kambing dan 1 m x 40 cm untuk kandang domba. Sedangkan pada kandang lama jarak tersebut belum ditentukan. Antara kandang kambing dengan kandang domba tidak ada perbedaan. Selain itu juga jalan di dalam kandang sempit sehingga mobil pengangkut domba atau pakan tidak dapat masuk ke kandang. 61

10 a. Kandang Baru b. Kandang Lama Gambar 4. Perbedaan Kandang Baru dan Kandang Lama 3) Sarana dan Prasarana Kandang Sarana dan prasarana kandang sangat diperlukan dalam penggemukan domba dan kambing agar proses penggemukan domba dan kambing lancar. Selain itu, adanya sarana dan prasarana akan membuat efisiensi penggunaan waktu dan bahan baku. Sarana dan prasarana yang ada pada peternakan ini adalah sebagai berikut. a) Tempat pakan Tempat pakan disediakan di dalam kandang domba dan kambing agar pakan tidak tercecer dan tercampur dengan kotoran ternak. Tempat pakan dibuat sedemikian rupa agar mudah dan efisien dalam pemberian pakan maupun pembersihan sisa pakan. Untuk pakan yang berupa hijauan (rumput), tempat pakan terbuat dari kayu sedangkan untuk pakan konsentrat menggunakan ember yang diletakkan di dalam kandang. b) Tempat minum Tempat air minum domba dan kambing menggunakan ember plastik. Hal ini merupakan kelemahan bagi peternakan ini karena untuk memenuhi kebutuhan ternak air perlu diisi secara manual agar tersedia secara terus menerus agar ternak dapat minum. c) Peralatan Peralatan yang terdapat pada kandang peternakan Bapak Sarno adalah peralatan untuk sanitasi ternak dan kandang yaitu sapu lidi, serokan dan 62

11 ember. Peralatan tersebut untuk menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak. 4) Memilih Bakalan Keuntungan usaha penggemukan domba dan kambing yang paling utama adalah mendapatkan pertambahan bobot badan yang tinggi dalam waktu cepat. Pertambahan bobot badan diperoleh dari selisih bobot badan awal dengan bobot badan akhir program penggemukan. Dalam memilih bakalan domba dan kambing pemilik memilih domba dan kambing yang tidak gemuk atau agak kurus, tetapi dalam kondisi sehat. Selain harganya murah, domba yang kurus juga diharapkan akan memperlihatkan pertumbuhan kompensasi, sehingga konversi pakannya rendah. Dengan kata lain, biaya pakan yang diperlukan untuk setiap satuan pertambahan bobot badan murah sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih tinggi. Seleksi yang dilakukan adalah melalui seleksi individu dengan melihat ciri-ciri fisik. Bakalan domba dan kambing harus sehat dan bebas dari segala cacat fisik seperti cacat mata (kebutaan), pincang, lumpuh, kaki dan kuku abnormal, serta tidak terdapat kelainan tulang punggung atau cacat tubuh lainnya. Selain itu ciri lain yang perlu diperhatikan adalah umur bakalan domba dan kambing yaitu 7-10 bulan (kurang dari satu tahun) dan biasanya berkelamin jantan karena laju pertumbuhan domba dan kambing jantan pada umumnya lebih tinggi daripada domba dan kambing betina. Bakalan diperoleh dari daerah Bogor, Jonggol, Cianjur hingga Sukabumi. Pemilik membeli bakalan pada daerah tersebut karena selain harga yang diperoleh lebih murah, ternak yang diperoleh juga berkualitas. 5) Pakan Produktivitas ternak domba dan kambing, terutama pertumbuhan dan kemampuan produksinya dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Pengaruh faktor lingkungan antara lain terdiri dari pakan, teknik pemeliharaan, kesehatan, dan iklim. Diantara faktor lingkungan tersebut, pakan mempunyai pengaruh paling besar. Besarnya pengaruh pakan ini menunjukkkan bahwa 63

12 produktivitas domba dan kambing yang tinggi tidak bisa tercapai tanpa pemberian pakan yang memenuhi kuantitas dan kualitas. Pakan adalah zat yang ada di alam, terdiri dari bahan pakan dan dikonsumsi oleh ternak untuk kepentingan tubuhnya tanpa membahayakan ternak tersebut. Pakan yang terdapat pada peternakan domba dan kambing milik Bapak Sarno terdiri dari pakan berserat (hijauan) dan pakan penguat (konsentrat). Bahan pakan yang digunakan dalam kelompok pakan berserat adalah hijauan seperti rumput dan daun-daunan. Sedangkan bahan pakan konsentrat terdiri dari singkong dan ampas tahu. Pakan hijauan diperoleh dari lingkungan daerah Desa Citapen. Untuk pakan konsentrat yaitu ubi diperoleh dari petani sekitar Desa Citapen, sedangkan ampas tahu diperoleh dari pabrik tahu di sekitar Bogor. Gambar 5. Pemberian Pakan Hijauan 6) Penggemukan Penggemukan domba dan kambing merupakan upaya untuk memacu pertumbuhan domba sehingga diperoleh bobot badan yang optimal. Agar proses penggemukan domba berjalan dengan lancar maka segala sesuatunya harus dilakukan dengan tahapan yang benar. Penggemukan domba dan kambing peternakan milik Bapak Sarno dilakukan selama tiga hingga empat bulan. Hal-hal teknis yang dilakukan selama penggemukan adalah sebagai berikut: 64

13 a) Persiapan kandang Kandang yang akan digunakan untuk penggemukan domba dan kambing adalah kandang panggung. Sebelum digunakan kandang dibersihkan dari sisa kotoran dan pakan. b) Penimbangan ternak Penimbangan domba dan kambing dilakukan pada saat masuk kandang untuk mengetahui bobot awal dan harga dasar pembelian per kilogram. Penimbangan berikutnya dilakukan setiap akhir bulan untuk mengetahui pertambahan bobot badan harian dan penentuan harga jual minimal per kilogramnya. c) Pencukuran bulu Pemeliharaan domba dan kambing bertujuan untuk menghasilkan bobot badan yang optimal di akhir masa penggemukan. Untuk domba dalam mencapai tujuan tersebut, salah satunya dilakukan dengan pencukuran bulu domba sedangkan kambing tidak. Selain memberantas kutu pada domba, pencukuran bulu juga mampu mengurangi stress panas. Selama penggemukan, pencukuran bulu dilakukan sekali, yaitu pada awal periode penggemukan. Pencukuran dilakukan secara manual dengan menggunakan gunting. Pencukuran bulu hanya dilakukan pada ternak domba sedangkan pada ternak kambing pencukuran tidak dilakukan karena bulu kambing sudah cukup tipis. d) Memandikan domba Sebelum digemukkan di kandang panggung domba dan kambing dimandikan terlebih dahulu. Dengan dimandikan domba dan kambing akan tampak bersih dan bulu-bulunya tidak menjadi sarang bagi kuman penyakit. e) Pemberian vitamin dan obat-obatan Beberapa jenis vitamin tidak bisa disintesis oleh domba dan kambing di dalam tubuhnya. Oleh karena itu kebutuhan vitamin harus disuplai dari vitamin khusus. Vitamin yang digunakan oleh peternakan Bapak Sarno adalah B12. Pemberian vitamin ini juga bertujuan untuk mengurangi stress akibat transportasi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempercepat proses kesembuhan dari infeksi. Selain vitamin ada juga obat cacing untuk 65

14 mencegah dan mengobati domba dan kambing yang terkena cacing serta antibiotik untuk mengobati berbagai penyakit seperti infeksi pada sistem saluran urin. f) Kebersihan kandang Setiap hari domba dan kambing akan mengeluarkan kotoran dan urin. Kotoran dan kencing akan menimbulkan amoniak yang berbahaya bagi ternak. Amoniak dapat menimbulkan penyakit paru-paru. Berat badan pada domba yang mengalami sakit paru-paru tidak dapat naik bahkan menurun. Dalam kondisi yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kotoran tersebut perlu dibersihkan setiap hari. Kandang domba dan kambing milik Bapak Sarno dibersihkan setiap hari yaitu pada pagi dan sore hari yaitu dengan membersihkan kotoran dan sisa pakan yang berserakan di kandang. a. Kotoran Ternak Dikumpulkan b. Pupuk Kandang Gambar 6. Kotoran Ternak untuk Pupuk Kandang g) Pemberian pakan Pemberian pakan yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha penggemukan karena alokasi biaya untuk produksi yang digunakan untuk pakan cukup besar. Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi domba dan kambing yang akan digemukkan. Jenis pakan yang diberikan pada peternakan milik Bapak Sarno adalah pakan hijauan (rumput dan 66

15 dedaunan) dan konsentrat (ampas tahu dan singkong). Pemberian pakan tersebut diberikan secara terpisah. Pakan hijauan diberikan setiap saat, ketika rumput dalam tempat pakan sudah habis maka langsung ditambah (diisi lagi) sedangkan konsetrat diberikan pada siang hari. Pakan hijauan yang diberikan kepada ternak yaitu lima kilogram per hari per ekor. Sedangkan jumlah pakan konsentrat yang diberikan yaitu satu kilogram per ekor per hari (0,5 kilogram ampas tahu dan 0,5 kilogram ubi). Pertambahan bobot ternak diasumsikan 0,15 kilogram per ekor per hari. Sehingga pada dalam waktu empat bulan kenaikan bobot rata-rata ternak yaitu 18 kilogram per ekor. h) Pemberian air minum Air minum selalu tersedia di dalam kandang dalam jumlah yang cukup. Air diberikan dalam tempat air minum berupa ember. Kebutuhan air minum selalu diperhatikan agar domba dan kambing tidak mengalami kehausan. i) Pemanenan domba Penggemukan domba umumnya dilakukan selama tiga hingga empat bulan. Keberhasilan penggemukan domba dan kambing dapat dilihat dari bobot hidup saat akan dipanen (dijual). Bobot badan domba dan kambing dapat berbeda-beda antara ternak satu dengan yang lainnya walaupun pada bakalan bobotnya sama. Pada penelitian ini bobot rata-rata bakalan adalah 20 kilogram per ekor. Dengan pertambahan bobot tubuh sebesar 18 kilogram selama empat bulan maka pada saat penjualan rata-rata bobot tubuh ternak adalah 38 kilogram. 7) Penyakit Pertumbuhan domba dan kambing sangat dipengaruhi oleh kesehatan. Pakan yang berkualitas, faktor genetika yang bagus, dan kondisi lingkungan yang mendukung tidak akan berarti jika domba yang digemukkan dalam kondisi sakit. Dalam pertumbuhan, domba dan kambing yang sakit dalam jangka yang panjang akan mengalami penyusutan bahkan akan mengalami kematian jika tidak segera ditangani. Mencegah penyakit merupakan tindakan yang lebih baik daripada mengobati. 67

16 Tindakan pencegahan penyakit domba dan kambing yang dilakukan peternakan Bapak Sarno adalah mengenai sanitasi domba dan kambing, kandang dan lingkungan. Pemberian vitamin, obat cacing dan antibiotik secara berkala juga merupakan tindakan pencegahan yang terus dilakukan. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang domba dan kambing peternakan ini antara lain diare, penyakit mata, penyakit kulit, kembung serta penyakit mulut dan kaki. Selain penyakit, parasit juga diwaspadai karena mampu menghambat pertumbuhan domba. Parasit dibagi menjadi dua, yaitu cacing dan kutu. a) Parasit i) Cacing Jenis cacing yang selalu menyerang domba dan kambing adalah cacing bulat dan cacing hati. Cacing dalam bentuk larva masuk ke dalam tubuh domba dan kambing melalui pakan, terutama hijauan. Dalam usus, larva cacing berkembang menjadi cacing dewasa. Cacing ini akan menghisap sari makanan yang semestinya diserap oleh dinding usus untuk keperluan domba. Akibatnya, meskipun domba dan kambing makan banyak, tetapi pertumbuhannya akan lambat karena sari makanannya dihabiskan oleh cacing. Domba dan kambing yang cacingan akan diberikan obat cacing. Untuk pencegahan peternakan milik Bapak Sarno memberikan obat cacing sejak pertama kali bakalan tiba di kandang. Gambar 7. Pemberian Obat Cacing. 68

17 ii) Kutu Kutu adalah jenis parasit yang bersarang di sela-sela bulu domba dan kambing. Kutu akan menghisap darah domba dan kambing melalui permukaan kulitnya. Akibatnya darah domba dan kambing akan berkurang. Selain itu gigitaan kutu juga mengakibatkan gatal-gatal sehingga domba dan kambing merasa tidak nyaman. Dalam kondisi yang parah, gigitan kutu juga sering meninggalkan luka pada kulit. Untuk pencegahan dan penanganan terhadap kutu tersebut maka peternakan ini melakukan pencukuran bulu agar kutu tidak bersarang pada domba. b) Penyakit i) Diare Diare merupakan jenis penyakit yang sering terjadi pada peternakan domba dan kambing. Jenis penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi pada tingkat yang parah dapat menyebabkan penyusutan bobot badan pada domba dan kambing yang terserang. Domba yang mengalami diare ditandai dengan bentuk fesesnya yang encer. Pengobatan yang dilakukan oleh peternakan milik Bapak Sarno apabila domba dan kambing terkena penyakit ini adalah memberi antibiotik dan vitamin. ii) Kudis Kudis disebabkan oleh tungau (Sarcoptes scabei). Gejala yang muncul adalah rasa gatal pada kulit domba dan kambing sehingga domba selalu gelisah. Kulit domba dan kambing berubah menjadi kemerahan dan menebal. Pada tingkat yang parah, luka tersebut akan meninggalkan bekas dan bulu di sekitarnya rontok. Kudis dapat menular lewat sentuhan langsung, kandang, maupun lewat air minum. Kandang bekas domba dan kambing lama yang terserang kudis akan menyebabkan serangan kudis pada domba dan kambing baru yang dimasukkan pada kandang tersebut. Pada peternakan Bapak Sarno penyakit kudis lebih sering terjadi pada ternak kambing dibandingkan dengan ternak domba. Untuk menangani penyakit ini maka pengobatan yang dilakukan peternakan Bapak Sarno adalah memisahkan ternak yang sakit dengan ternak lainnya, pemberian antibiotik dan pencukuran bulu domba. 69

18 iii) Orf Domba dan kambing yang terkena orf ditandai dengan adanya luka di sekitar mulut domba ataupun kambing. Akibat dari serangan ini, nafsu makan domba dan kambing menurun. Penyakit ini mudah menular, ternak yang terserang biasanya adalah ternak yang stress. Untuk mencegah penyakit ini peternakan milik Bapak Sarno melakukan pengurangan tingkat stress dengan memberi vitamin pada bakalan domba dan kambing yang baru datang. iv) Kembung Kembung merupakan jenis penyakit yang sering dialami oleh domba dan kambing yang diberi pakan rumput. Rumen domba dan kambing dipenuhi oleh gas yang terjebak dan tidak dapat keluar. Gejala yang muncul ketika domba dan kambing mengalami kembung adalah membesarnya lambung sebelah kiri. Untuk menghindarinya, peternakan milik Bapak Sarno menghindari pemberian rumput yang masih basah oleh embun pagi. Berdasarkan aspek teknis usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan karena sesuai dengan kriteria kelayakan usaha yaitu aspek teknis tersebut dapat dibangun dan dijalankan dengan baik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator seperti pemilihan lokasi yang sesuai dengan sarana dan prasarana yang memadai, dekat dengan sumber mata air, melimpahnya rumput sebagai kebutuhan pokok ternak di daerah sekitar peternakan. Letak kandang yang baik walaupun kandang lama belum memiliki perbedaan antara kandang domba dan kambing, akan tetapi pada kandang baru telah dilaksanakan. Kandang digunakan secara optimal sehingga proses penggemukan dilakukan dengan lancar, hal ini terlihat dari layout kandang. Proses penggemukan dilakukan dengan baik mulai dari bakalan tiba di kandang dilakukan perlakuan seperti mencukur bulu, memandikan, memberi obat-obatan, memberi pakan dan minum, merawat kebersihan kandang hingga ternak domba dan kambing dijual ke konsumen. Selain itu dilakukan tindakan yang cepat terhadap penanganan penyakit pada domba dan kambing sehingga tidak ada domba dan kambing yang mengalami kematian dan usaha tersebut tidak mengalami kerugian akibat adanya penyakit tersebut. 70

19 6.3 Aspek Manajemen Aspek manajemen yang dianalisis pada usaha penggemukan domba dan kambing ini menyangkut masalah sumberdaya manusia dan struktur organisasi yang ada. Aspek manajemen merupakan aspek yang penting dianalisis karena suatu usaha tanpa didukung dengan manajemen yang baik maka kemungkinan akan mengalami kegagalan Struktur Organisasi dan Job Description Usaha penggemukan domba dan kambing ini memiliki struktur organisasi yang sederhana yaitu dipimpin oleh pemilik sendiri, yang mengatur, membuat kebijakan dan pengambil keputusan dalam menjalankan usaha. Usaha ini memiliki lima orang karyawan tetap yang merupakan masyarakat sekitar Desa Citapen. Pada saat pengembangan tidak ada penambahan karyawan karena pekerjaan yang dilakukan tidak membutuhkan waktu yang padat. Struktur organisasi pada usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno sebagai berikut: KETUA Bagian Pengadaan Pakan Ternak Bagian Pemeliharaan Ternak Bagian Pemasaran Karyawan Gambar 8. Struktur Organisasi Usaha Milik Bapak Sarno Sistem manajemen yang dimiliki oleh peternakan milik Bapak Sarno belum sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini terlihat dari pekerjaan yang 71

20 dilakukan bagian yang satu dikerjakan dengan bagian lainnya dan ada yang karyawan melakukan pekerjaan ganda. Secara umum job description yang ada pada usaha penggemukan domba dan kambing sebagai berikut: 1) Ketua Ketua pada usaha penggemukan domba dan kambing pada usaha ini adalah pemilik sendiri yaitu Bapak Sarno. Ketua memiliki tugas sebagai pengambil keputusan seperti pembelian bakalan, penjualan dan penetapan harga. Selain itu ketua juga mengontrol setiap hari kegiatan peternakan, mencari area pemasaran dan terkadang ikut serta dalam proses produksi. 2) Bagian Pengadaan Pakan Ternak Bagian pengadaan pakan ternak memiliki tugas mencari pakan ternak berupa pakan hijauan dan konsentrat. Hal ini dilakukan setiap hari karena setiap harinya domba maupun kambing membutuhkan makanan. Selain itu bagian pengadaaan pakan juga ikut dalam proses pemberian pakan di kandang. 3) Bagian pemasaran Bagian pemasaran memiliki tugas mencari area pemasaran seperti mencari bakalan domba dan kambing serta mengantarkan ternak pesanan kepada konsumen. Bagian pemasaran juga ikut serta dalam hal pemeliharaan ternak seperti kebersihan ternak. 4) Bagian produksi Tugas bagian produksi adalah memberikan makan dan minum kepada ternak domba dan kambing setiap harinya. Memperhatikan kesehatan domba dan kambing. Memberikan obat dan vitamin kepada ternak yang terkena penyakit. 5) Karyawan Karyawan memiliki tugas membantu kegiatan pemeliharaan ternak domba dan kambing seperti memberikan makan dan minum kepada ternak serta membersihkan kandang dari kotoran dan dari sisa pakan. 72

21 6.3.2 Sistem Gaji dan Insentif Sistem gaji yang dilakukan oleh usaha penggemukan milik Bapak Sarno adalah sama antara satu karyawan dengan karyawan lainnya. Hal ini dilakukan karena pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut hampir sama, yaitu antara satu karyawan dengan karyawan lainnya ada yang mengerjakan pekerjaan yang sama, gaji diberikan pada karyawan setiap akhir bulan. Pada kondisi pengembangan jumlah karyawan tidak bertambah atau sama dengan pada saat kondisi sebelum pengembangan. Hal ini menunjukkan bahwa pada kondisi aktual tenaga kerja tidak digunakan secara maksimal karena pada saat pengembangan jumlah tenaga kerja masih tetap sama dengan pekerjaan yang dilakukan yang lebih banyak. Namun gaji yang diberikan pada karyawan saat kondisi sebelum pengembangan berbeda dengan gaji yang diberikan pada saat kondisi pengembangan karena pekerjaan yang dilakukan juga semakin banyak. Insentif diberikan pada saat jumlah penggemukan domba dan kambing banyak seperti saat Hari Raya Idul Adha. Selain itu insentif juga diberikan pada saat Hari Raya Idul Fitri dan tahun baru. Pada hasil analisis aspek manajemen, usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan karena sesuai dengan kriteria kelayakan usaha. Indikator kelayakan usaha pada aspek manajemen telah dilakukan seperti struktur organisasi, walaupun belum baku dan masih sederhana akan tetapi job description sudah jelas sehingga memudahkan setiap individu untuk bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. 6.4 Aspek Hukum Pada aspek hukum hal yang dianalisis adalah bentuk badan hukum usaha yang dijalankan serta ijin yang diperoleh usaha penggemukan domba dan kambing Bapak Sarno. Ijin usaha yang didapatkan oleh usaha ini yaitu ijin dari Desa Citapen dan ijin dari Dinas Peternakan dari Kabupaten Bogor. Sedangkan bentuk badan usaha peternakan ini adalah usaha perorangan karena usaha ini dijalankan sendiri oleh Bapak Sarno dan belum memiliki badan usaha secara legal, selain itu usaha ini juga belum memiliki nama usaha. 73

22 Berdasarkan aspek hukum usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan usaha aspek nonfinansial berdasarkan aspek hukum adalah bentuk badan usaha yang akan digunakan yang berkaitan dengan kekuatan hukum serta melihat adanya jaminan-jaminan yang bisa disediakan bila akan menggunakan sumber dana berupa pinjaman ke lembaga keuangan seperti bank. Walaupun usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno belum memiliki nama, namun usaha ini telah memiliki surat ijin usaha dari masyarakat sekitar dan Dinas Peternakan Kabupaten Bogor sehingga mempermudah pemilik dalam menjalankan usahanya serta mempermudah pengajuan modal seperti pengajuan kredit modal usaha kepada bank maupun investor jika diperlukan. 6.5 Aspek Sosial Ekonomi Usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno memberikan pengaruh pada masyarakat di sekitar Desa Citapen. Hal ini terlihat dari karyawan yang direkrut oleh pemilik berasal dari masyarakat setempat sehingga ada penyerapan tenaga kerja. Selain itu dengan adanya usaha tersebut maka secara tidak langsung usaha ini mampu mengurangi jumlah pengangguran di Desa Citapen dan menambah mata pencaharian bagi masyarakat yang tidak mendapatkan pekerjaan (pengangguran). Bagi pihak lain dapat dimanfatkan sebagai sumber penghasilan tambahan seperti pakan berupa konsentrat yang didapat dengan membeli dari masyarakat yaitu petani di lingkungan sekitar. Para petani juga diuntungkan dengan adanya usaha ini karena para petani dapat memperoleh pupuk kandang berupa kotoran ternak dengan mudah dan harga yang terjangkau. Pada aspek sosial ekonomi usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan usaha yang dilihat adalah seberapa besar usaha tersebut mempunyai dampak terhadap masyarakat sekitarnya. Dengan adanya usaha tersebut dapat memberikan peluang peningkatan pendapatan masyarakat dan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Masyarakat diuntungkan karena 74

23 adanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan sehingga usaha tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. 6.6 Aspek Lingkungan Dampak yang ditimbulkan dari usaha penggemukan domba dan kambing adalah bau yang ditimbulkan yang bersumber dari kotoran ternak. Upaya yang dilakukan peternakan Bapak Sarno untuk menangani hal tersebut adalah dengan melakukan pengelolaan limbah ternak dengan cara pembersihan kandang secara teratur. Sedangkan kotoran ternak dijual kepada petani sekitar sebagai pupuk kandang. Penanganan yang dilakukan dengan menampung kotoran ternak tersebut dan dimasukan kedalam karung yang nantinya dibeli oleh petani sekitar yang memiliki lahan pertanian dan membutuhkan pupuk kandang untuk tanamannya. Kotoran ternak tersebut selalu habis terjual karena para petani di wilayah sekitar sangat membutuhkan pupuk kandang. Adanya peternakan domba dan kambing milik Bapak Sarno ini dapat menguntungkan para petani karena disamping pupuk kandang terus tersedia harga yang diberikan juga terjangkau yaitu rupiah per karung dengan berat 30 kilogram per karung. Adanya penanganan limbah kotoran domba dan kambing tersebut mengakibatkan tidak adanya pencemaran yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar peternakan sehingga masyarakat sekitar tidak merasa terganggu dengan adanya usaha penggemukan domba dan kambing ini. Berdasarkan aspek lingkungan, usaha penggemukan domba dan kambing milik Bapak Sarno layak untuk dijalankan. Kriteria kelayakan usaha yang dilihat pada usaha penggemukan domba dan kambing adalah bagaimana pengaruh usaha penggemukan domba dan kambing tersebut terhadap lingkungan udara, tanah,air dan sekitarnya. Adanya usaha tersebut menciptakan lingkungan semakin baik karena usaha tersebut tidak mencemari masyarakat dan lingkungan sekitar. Limbah yang ditimbulkan berupa kotoran ternak dijadikan pupuk kandang dan dijual kepada petani sedangkan kotoran lainnya selalu dibersihkan sehingga tidak mencemari dan menimbulkan bau ke lingkungan masyarakat sekitar. 75

HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit

HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Pemilihan Bibit HASIL DAN PEMBAHASAN Domba dan Kambing Domba dan kambing yang dipelihara di Kawasan Usaha Peternakan Berkah Sepuh Farm meliputi domba ekor tipis dan kambing kacang. Domba yang digunakan sebanyak 51 ekor

Lebih terperinci

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah : BUDIDAYA SAPI POTONG I. Pendahuluan. Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar

Lebih terperinci

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA JUDUL PROGRAM Mini Hospital Farm Sebagai upaya pengobatan dan usaha penggemukan ternak kambing Oleh : Nama Nim : Ananda Saka Prayogo : H0512010 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong

Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong Ternak Sapi Potong, Untungnya Penuhi Kantong Sampai hari ini tingkat kebutuhan daging sapi baik di dalam maupun di luar negeri masih cenderung sangat tinggi. Sebagai salah satu komoditas hasil peternakan,

Lebih terperinci

Jl.Veteran No.53.A Lamongan ABSTRAK

Jl.Veteran No.53.A Lamongan ABSTRAK EVALUASI KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN DOMBA DAN KAMBING MILIK H. SHOLEH BERDASARKAN ASPEK FINANSIAL DAN NONFINANSIAL DI DESA BANYUTENGAH KECAMATAN PANCENG KABUPATEN GRESIK M. Yusuf 1, Dyah Wahyuning A 1,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Organisasi merupakan suatu gabungan dari orang-orang yang bekerja sama dalam suatu pembagian kerja untuk mencapai tujuan bersama (Moekijat, 1990). Fungsi struktur

Lebih terperinci

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu,

Lebih terperinci

Budidaya Ternak Kambing Dan Domba

Budidaya Ternak Kambing Dan Domba Budidaya Ternak Kambing Dan Domba Disusun oleh : Wasis Budi Hartono ( Penyuluh Pertanian BP3K Sanankulon ) A. Pendahuluan Pola peternakan kambing dan domba potong atau pedaging di Indonesia sebagian besar

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penggemukan domba dilakukan guna memenuhi. konsumsi, aqiqah, dan qurban. Perusahaan terletak di Kampung Dawuan Oncom,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penggemukan domba dilakukan guna memenuhi. konsumsi, aqiqah, dan qurban. Perusahaan terletak di Kampung Dawuan Oncom, IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Perusahaan PT. Agro Jaya Mulya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penggemukan domba. Penggemukan domba dilakukan guna memenuhi permintaan pasar daging

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :...... LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :... 4. Pendidikan Terakhir :.. 5. Mata Pencaharian a. Petani/peternak

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Peternakan Domba CV. Mitra Tani Farm, Desa Tegal Waru RT 04 RW 05, Ciampea-Bogor. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 24 Agustus

Lebih terperinci

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.

METODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat. METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga VI. ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Ketersediaan Input Dalam mengusahakan ternak sapi ada beberapa input yang harus dipenuhi seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan,

Lebih terperinci

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Indonesia masih sangat jarang. Secara umum, ada beberapa rumpun domba yang

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Indonesia masih sangat jarang. Secara umum, ada beberapa rumpun domba yang II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Rumpun Domba Rumpun adalah segolongan hewan dari suatu jenis yang mempunyai bentuk dan sifat keturunan yang sama. Jenis domba di Indonesia biasanya diarahkan sebagai domba pedaging

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kambing Boer Jawa (Borja) Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, yang merupakan hasil persilangan antara kambing Afrika lokal tipe kaki panjang dengan kambing yang berasal

Lebih terperinci

TATA LAKSANA PELAKSANAAN

TATA LAKSANA PELAKSANAAN digilib.uns.ac.id 9 III. TATA LAKSANA PELAKSANAAN Kegiatan magang perusahaan ini dilaksanakan selama 1 bulan yakni dari tanggal 18 Pebruari sampai dengan 18 Maret 2013 yang bertempat di perusahaan peternakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber :

I. PENDAHULUAN. Sumber : I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk Indonesia merupakan penduduk terbesar keempat di dunia setelah Republik Rakyat Cina (RRC), India, dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia sejak tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan manusia. Untuk meningkatkan produktivitas ternak 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Peternakan Peternakan adalah suatu kegiatan usaha untuk meningkatkan biotik berupa hewan ternak dengan cara meningkatkan produksi ternak yang bertujuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. percobaan, penghasil bulu, pupuk kandang, kulit maupun hias (fancy) dan

PENDAHULUAN. percobaan, penghasil bulu, pupuk kandang, kulit maupun hias (fancy) dan I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak kelinci mempunyai beberapa keunggulan sebagai hewan percobaan, penghasil bulu, pupuk kandang, kulit maupun hias (fancy) dan penghasil daging. Selain itu kelinci

Lebih terperinci

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya TERNAK KELINCI Peluang usaha ternak kelinci cukup menjanjikan karena kelinci termasuk hewan yang gampang dijinakkan, mudah beradaptasi dan cepat berkembangbiak. Secara umum terdapat dua kelompok kelinci,

Lebih terperinci

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

EKONOMI. Oleh Soedjana dan Atien Priyanti

EKONOMI. Oleh Soedjana dan Atien Priyanti EKONOMI Oleh Tjeppy D. Soedjana dan Atien Priyanti 19 1 Mengurangi Risiko Menurunnya Pendapatan Usaha tani di pedesaan biasanya dilakukan dengan lahan garapan yang kecil, modal yang terbatas, dan penyediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ayam yang berasal dari hasil genetik yang memiliki karakteristik secara ekonomis dengan pertumbuhan yang cepat sebagai ayam penghasil

Lebih terperinci

II. ISI 2.1. Pra Produksi Penyiapan Sarana (Kandang) Persiapan peralatan dan ayam

II. ISI 2.1. Pra Produksi Penyiapan Sarana (Kandang) Persiapan peralatan dan ayam I. PENDAHULUAN Usaha peternakan ayam ras petelur saat ini berkembang sangat pesat, baik dari segi skala usaha maupun dari jumlah peternakan yang ada. Beberapa alasan peternak untuk terus menjalankan usaha

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia

TINJAUAN PUSTAKA. manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka Sapi adalah hewan ternak terpenting dari jenis jenis hewan ternak yang dipelihara manusia sebagai sumber penghasil daging, susu, tenaga kerja dan kebutuhan manusia lainnya.

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Aspek Pasar Dalam menjalankan usaha sebaiknya terlebih dahulu mengetahui aspek pasar yang akan dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh usaha yang akan

Lebih terperinci

Profil Perusahaan. Kepada Yth. Calon Konsumen. Di Tempat. Assalamualaikum Wr.Wb

Profil Perusahaan. Kepada Yth. Calon Konsumen. Di Tempat. Assalamualaikum Wr.Wb Kepada Yth. Calon Konsumen Di Tempat Assalamualaikum Wr.Wb Sehubungan dengan makin dekatnya Idul Adha 1431 H yang InsyaAllah jatuh pada tanggal 17 November, dengan ini kami bermaksud menyampaikan penawaran

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2011. Pemeliharaan domba dilakukan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil sedangkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Secara umum penelitian ini sudah berjalan dengan cukup baik. Terdapat sedikit hambatan saat akan memulai penelitian untuk mencari ternak percobaan dengan umur

Lebih terperinci

TEMPAT PENJUALAN HEWAN

TEMPAT PENJUALAN HEWAN TEMPAT PENJUALAN HEWAN Pemenuhan kebutuhan hewan kurban di wilayah Provinsi Jawa Barat umumnya berasal dari hewan yang didatangkan dari berbagai daerah dan diperdagangkan di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Biskuit Pakan Biskuit pakan merupakan inovasi bentuk baru produk pengolahan pakan khusus untuk ternak ruminansia. Pembuatan biskuit pakan menggunakan prinsip dasar pembuatan

Lebih terperinci

Ditulis oleh Mukarom Salasa Jumat, 03 September :04 - Update Terakhir Sabtu, 18 September :09

Ditulis oleh Mukarom Salasa Jumat, 03 September :04 - Update Terakhir Sabtu, 18 September :09 Usaha agribisnis mempunyai kontribusi besar bagi pembangunan di Indonesia. Sektor pertanian terbukti telah mampu eksis menghadapi krisis ekonomi yang menimpa bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah telah

Lebih terperinci

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea (http://maps.google.com, 5 Agustus 2011)

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea (http://maps.google.com, 5 Agustus 2011) HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Bogor merupakan wilayah dari Propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Propinsi Banten dan bagian dari wilayah Jabotabek. Secara geografis,

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pembuatan pellet dilakukan di

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Indah Novita Sari F 0315042 / 2015 Riantika Nur Hidayati

Lebih terperinci

Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut:

Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut: PENDAHULUAN Alternatif pengobatan tradisional pada ternak merupakan suatu solusi yang tentunya sangat bermanfaat bagi peternak kecil.disamping mudah didapatkan disekitar kita serta biayanya relatif murah,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

3. Pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan gizi ternak. 4. Prakiraan bobot awal dan akhir penggemukan sebaiknya diketahui untuk memudahkan penent

3. Pemberian pakan disesuaikan dengan kebutuhan gizi ternak. 4. Prakiraan bobot awal dan akhir penggemukan sebaiknya diketahui untuk memudahkan penent PROFIL USAHA PENGGEMUKAN TERNAK DOMBA BAMBANG KUSHARTONO, MAULANA SYARIF HIDAYAT DAN NANI IRIANI Balai Penelitian Ternak Po Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Usaha penggemukan domba dewasa ini cenderung meningkat,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm CV. Anugrah Farm terletak di Simpang Curug RT.02/04 Kampung Baru, Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi

Lebih terperinci

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS OLEH: DWI LESTARI NINGRUM, S.Pt Perkembangan ayam buras (bukan ras) atau lebih dikenal dengan sebutan ayam kampung di Indonesia berkembang pesat dan telah banyak

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Peternakan Dewi merupakan peternakan rakyat yang bergerak di bidang peternakan sapi potong (penggemukan), berlokasi Di Desa Gupit

Lebih terperinci

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN

TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN TERNAK AYAM KAMPUNG PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN Peluang di bisnis peternakan memang masih sangat terbuka lebar. Kebutuhan akan hewani dan produk turunannya masih sangat tinggi, diperkirakan akan terus

Lebih terperinci

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011) METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di kandang domba Integrated Farming System, Cibinong Science Center - LIPI, Cibinong. Analisis zat-zat makanan ampas kurma dilakukan di Laboratorium Pengujian

Lebih terperinci

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui usaha penggemukan ternak kambing pola kooperator (perlakuan)

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran dan Lembaga Tataniaga Dalam menjalankan kegiatan tataniaga, diperlukannya saluran tataniaga yang saling tergantung dimana terdiri dari sub-sub sistem atau fungsi-fungsi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Konsumsi Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Konsumsi Pakan HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Kandang adalah salah satu kebutuhan penting dalam peternakan. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN BABI TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Pengembangan pembibitan

Lebih terperinci

Tennr Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Skala usaha penggemukan berkisar antara 5-10 ekor dengan lama penggemukan 7-10 bulan. Pakan yan

Tennr Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Skala usaha penggemukan berkisar antara 5-10 ekor dengan lama penggemukan 7-10 bulan. Pakan yan PERBAIKAN MANAJEMEN PAKAN DALAM PENGGEMUKAN DOMBA DI TINGKAT PETANI HAM BUDIMAN Pusal Penelitian dan Pengeinbangan Peternakan RINGKASAN Usaha penggernukan domba dengan perhaikan penambahan pakan konsentrat

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ternak disamping manajemen pemeliharaan dan pemberian pakan adalah faktor manajemen lingkungan. Suhu dan kelembaban yang

Lebih terperinci

Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan

Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan Manajemen Pemeliharaan Ayam Jantan- Tidak seperti layaknya beternak ayam broiler maupun ayam petelur. Beternak ayam jantan lebih membutuhkan pengalaman dilapangan sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki pertumbuhan cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan sangat irit, siap dipotong pada

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta memiliki wilayah kepulauan yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Bakalan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Bakalan digilib.uns.ac.id 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sapi Bakalan Sapi pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu Bos Indikus (zebu : berpunuk), Bos Taurus dan Bos Sondaikus (Sugeng, 2001). Dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE 13 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Bidang usaha peternakan saat ini sudah mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini terlihat dari konsumsi masyarakat akan kebutuhan daging meningkat, sehingga

Lebih terperinci

PROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN DOMBA ANAM Farm

PROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN DOMBA ANAM Farm PROPOSAL USAHA PENGGEMUKAN DOMBA ANAM Farm RINGKASAN EKSEKUTIF Usaha peternakan domba merupakan usaha yang berbasis pada potensi lokal Indonesia. Usaha ini cukup menguntungkan karena ditunjang dengan faktor-faktor

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Bagian Kelinci, Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yaitu pada bulan Agustus 2012 sampai

Lebih terperinci

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL 6.1 Analsis Aspek Pasar Dalam aspek pasar akan dikaji mengenai potensi pasar ikan hias air tawar dan bauran pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran

Lebih terperinci

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.

Sebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam. PETUNJUK TEKNIS DEMPOND BUDIDAYA LELE MENGGUNAKAN PAKAN (PELET) TENGGELAM DI KAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Usaha Budidaya lele sampe sekarang banyak diminati masyarakat dikarenakan dalam perlakuannya

Lebih terperinci

I Peternakan Ayam Broiler

I Peternakan Ayam Broiler I Peternakan Ayam Broiler A. Pemeliharaan Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ras ayam pedaging yang memiliki produktivitas tinggi. Ayam broiler mampu menghasilkan daging dalam waktu 5 7 minggu (Suci dan

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TERNAK KOMPETENSI KEAHLIAN

Lebih terperinci

SKRIPSI SEPTIANNISA BAHMAT H

SKRIPSI SEPTIANNISA BAHMAT H ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PENGGEMUKAN DOMBA DAN KAMBING DI PETERNAKAN BAPAK SARNO, DESA CITAPEN, KECAMATAN CIAWI, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI SEPTIANNISA BAHMAT H34096102 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak Domba Garut merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara oleh masyarakat, karena pemeliharaannya yang tidak begitu sulit, dan sudah turun temurun dipelihara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peternakan merupakan subsektor dari pertanian yang berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Kebutuhan masyarakat akan hasil ternak seperti daging,

Lebih terperinci

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*)

PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*) PEMILIHAN DAN PENILAIAN TERNAK SAPI POTONG CALON BIBIT Lambe Todingan*) I. PENDAHULUAN Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) dalam bidang peternakan, maka pengembangan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Assolihin Aqiqah bertempat di Jl. Gedebage Selatan, Kampung Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini lokasinya mudah ditemukan

Lebih terperinci

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah peternak yang mengusahakan anakan ternak sapi dengan jumlah kepemilikan sapi betina minimal 2 ekor.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki 15 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kendal, dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Kendal merupakan salah satu kabupaten yang memiliki populasi kambing Jawarandu yang tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Gambaran Umum Desa Sukadamai Usaha peternakan ayam ras petelur ini terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Desa Sukadamai merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein

I. PENDAHULUAN. Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ternak kambing merupakan salah satu ternak ruminansia penghasil protein hewani yang tergolong mudah dipelihara dan sudah dikenal luas oleh masyarakat. Kambing

Lebih terperinci

BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN

BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA BAB VII KANDANG DAN PERKANDANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan

1) Pencarian dan sewa lahan yang digunakan untuk tempat penggemukan sapi. BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Kegiatan BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Untuk dapat mulai menjalankan bisnis penggemukan agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, disusun rencana aksi sebagai acuan dalam melakukan kegiatan sekaligus

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. a b c Gambar 2. Jenis Lantai Kandang Kelinci a) Alas Kandang Bambu; b) Alas Kandang Sekam; c) Alas Kandang Kawat

MATERI DAN METODE. a b c Gambar 2. Jenis Lantai Kandang Kelinci a) Alas Kandang Bambu; b) Alas Kandang Sekam; c) Alas Kandang Kawat MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pelaksanaan penelitian dimulai

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah

KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Usaha Ternak Sapi Perah Perkembangan peternakan sapi perah di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perkembangannya dan kebijakan pemerintah sejak zaman Hindia Belanda. Usaha

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Terletak LU dan LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan TINJAUAN PUSTAKA Geografi Desa Celawan a. Letak dan Geografis Terletak 30677 LU dan 989477 LS di Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Pantai Cermin dengan ketinggian tempat 11 mdpl, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 6. Kondisi Kandang Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Laboratorium Lapang Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor merupakan laboratorium lapang yang terdiri dari empat buah bangunan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA DKI Jakarta merupakan wilayah terpadat penduduknya di Indonesia dengan kepadatan penduduk mencapai 13,7 ribu/km2 pada tahun

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. terhadap pembangunan perekonomian Indonesia. Kebutuhan protein hewani dari

I PENDAHULUAN. terhadap pembangunan perekonomian Indonesia. Kebutuhan protein hewani dari I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan subsektor pertanian yang memiliki peranan penting terhadap pembangunan perekonomian Indonesia. Kebutuhan protein hewani dari tahun ke tahun semakin

Lebih terperinci

kimia yang dapat merusak sistem organ tubuh. mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia

kimia yang dapat merusak sistem organ tubuh. mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia 5. Menciptakan makanan yang terbuat dari bahan organik bukan dari bahan kimia yang dapat merusak sistem organ tubuh. 2. Manfaat Usaha 1. Secara ekonomis, bisnis ini akan bermanfaat untuk menambah pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Tipologi usaha peternakan dibagi berdasarkan skala usaha dan kontribusinya terhadap pendapatan peternak, sehingga bisa diklasifikasikan ke dalam kelompok berikut:

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA POUCOWPANTS TEMAN SETIA PENELITI ILMU NUTRISI DALAM PENGUMPULAN FESES BIDANG KEGIATAN : PKM-KARSA CIPTA Diusulkan oleh: Lukman Maulana D24110082 2011 Chressya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur dikenal oleh sebagian masyarakat dengan nama ayam negeri yang mempunyai kemampuan bertelur jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan ayam ayam

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2010

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2010 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas peternakan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan. Hal ini didukung oleh karakteristik produk yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. Kondisi ini

Lebih terperinci

Gambar 1. Domba Penelitian.

Gambar 1. Domba Penelitian. MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kandang percobaan Laboratorium Ternak Ruminansia Kecil (Kandang B) dan Laboratorium Ternak Ruminansia Besar, Fakultas Peternakan,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Lokasi Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Penelitian Faktor manajemen lingkungan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak. Suhu dan kelembaban yang sesuai dengan kondisi fisiologis ternak akan membuat

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Ilmu Produksi Ternak Ruminansia Kecil Blok B, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Lokasi peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony berada di Desa Karang

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Lokasi peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony berada di Desa Karang 57 IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Lokasi dan Organisasi Perusahaan Lokasi peternakan penggemukan sapi potong Haji Sony berada di Desa Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Kondisi Lingkungan Kelinci dipelihara dalam kandang individu ini ditempatkan dalam kandang besar dengan model atap kandang monitor yang atapnya terbuat dari

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial. MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di CV. Mitra Mandiri Sejahtera Desa Babakan, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jarak lokasi kandang penelitian dari tempat pemukiman

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi PT. Purwakarta Agrotechnopreneur Centre (PAC), terletak di desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Berdasarkan data statistik desa setempat, daerah

Lebih terperinci

Tipe Kandang Itik TIPE KANDANG ITIK. Dalam budidaya itik dikenal 3 tipe kandang. 60 cm. 60 cm

Tipe Kandang Itik TIPE KANDANG ITIK. Dalam budidaya itik dikenal 3 tipe kandang. 60 cm. 60 cm 60 cm 1 TIPE KANDANG ITIK Tipe Kandang Itik Dalam budidaya itik dikenal 3 tipe kandang. Kandang baterai Di kandang baterai, setiap 1 kandang hanya dihuni seekor itik dewasa. Ukuran kandang sekitar 50 cm

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga 9 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga tahap, yaitu : tahap pendahuluan dan tahap perlakuan dilaksanakan di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Purbowati, 2009). Domba lokal jantan mempunyai tanduk yang kecil, sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Purbowati, 2009). Domba lokal jantan mempunyai tanduk yang kecil, sedangkan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Domba Ekor Tipis Domba Ekor Tipis (DET) merupakan domba asli Indonesia dan dikenal sebagai domba lokal atau domba kampung karena ukuran tubuhnya yang kecil, warnanya bermacam-macam,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Hewan Qurban

TINJAUAN PUSTAKA. Hewan Qurban TINJAUAN PUSTAKA Hewan Qurban Sejarah Qurban Menurut istilah, qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah baik berupa hewan sembelihan maupun yang lainnya. Hewan yang

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP

KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP KLASIFIKASI PENGGEMUKAN KOMODITAS TERNAK SAPI Oleh, Suhardi, S.Pt.,MP INTENSIF SEMI INENSIF EKSTENSIF SAPI Karbohidrat yg mudah larut Hemiselulosa Selulosa Pati Volatile Vatti Acids Karbohidrat By pass

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling

TINJAUAN PUSTAKA. dengan kondisi agroekosistem suatu tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling TINJAUAN PUSTAKA Kambing Etawa Kambing sangat digemari oleh masyarakat untuk diternakkan karena ukuran tubuhnya tidak terlalu besar, perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak perkelahiran

Lebih terperinci