PENGARUH URBANISASI, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT FERTILITAS DI LIMA KOTA PROVINSI ACEH Rendi Arialdi 1*, Said Muhammad 2
|
|
- Sucianty Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH URBANISASI, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT FERTILITAS DI LIMA KOTA PROVINSI ACEH Rendi Arialdi 1*, Said Muhammad 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas SyiahKuala Banda Aceh, rendi27.ac@gmail.com 2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, said@unsyiah.ac.id Abstract This research aims to analyse the influence of urbanisation, education, and income on fertility in urban areas of Aceh (Banda Aceh, Sabang, Langsa, Lhokseumawe and Subulussalam). In this study, panel data of in the form natural logarithms is used while the model used is panel model with OLS (Ordinary Least Square) approach and an analysis method called Fixed Effect Model. The results showed that education and income negatively affect fertility in various significant levels, while urbanisation has a positive and significant impact on fertility. The results of this study is different from the results of researches in Ghana, China and some other countries in Asia that showed negative effect of urbanisation on fertility. Thus, to reduce the rate of fertility in urban areas of Aceh, it needs a policy of declining the rate of urbanisation and improving the citizen s income in order to reduce the population growth or reduction in fertility. Keywords : Urbanisation, Education, Income, Fertility Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh urbanisasi, pendidikan dan pendapatan terhadap fertilitas di daerah perkotaan Aceh (Kota Banda Aceh, Sabang, Langsa, Lhokseumawe dan Subulussalam). Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data panel berbentuk logaritma natural Tahun Model yang digunakan adalah model panel dengan pendekatan OLS (Ordinary Least Square) dengan metode analisis Fixed Effect Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pendapatan berpengaruh negatif terhadap fertilitas dengan tingkat signifikansi yang berbeda, sedangkan urbanisasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap fertilitas. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian di Ghana, China dan beberapa negara di Asia yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh negatif urbanisasi terhadap fertilitas. Dengan demikian, untuk menurunkan tingkat fertilitas di daerah perkotaan di Aceh, perlu adanya salah satu kebijakan yang dapat menekan tingkat urbanisasi dan perbaikan pendapatan penduduk dalam rangka untuk memperkecil pertumbuhan penduduk atau pengurangan fertilitas. Kata Kunci: Urbanisasi, Pendidikan, Pendapatan, Fertilitas 208
2 PENDAHULUAN Masalah kependudukan merupakan masalah pokok dari berbagai masalah yang ada dalam pembangunan, karena pengaruhnya terhadap pembangunan sangat dominan, dengan demikian pertambahan penduduk yang sangat cepat akan menambah beban terhadap usaha pembangunan. Sekarang ini, sekitar 67 persen penduduk dunia hidup di negara-negara yang sedang berkembang yang tingkat kelahirannya berbeda jauh dengan negara maju (Hasnida, 2002:1). Menurut Malthus (1809), tidak seimbangnya laju pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan pangan dapat menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk dapat disebabkan oleh tiga faktor yaitu: 1.) Kelahiran (fertilitas), 2.) Kematian (mortalitas), 3.)Migrasi (perpindahan penduduk). Akibat adanya pertambahan jumlah penduduk akan terjadinya hambatan dalam pembangunan ekonomi, hal ini disebabkan ekonomi di negara berkembang miskin, modalnya kurang, dan jumlah buruhnya melimpah dan ini menunjukkan adanya perbedaan yang sangat tajam bahkan bertolak belakang dengan kondisi di negara-negara kaya atau negara maju. Tingkat kelahiran rendah mempunyai korelasi dengan kenaikan urbanisasi, industrialisasi, prestasi pendidikan, dan peran kaum wanita dalam ekonomi dan masyarakat. (Sanusi, 2004:79). Fertilitas atau tingkat kelahiran merupakan hasil reproduksi nyata dari seseorang atau sekelompok wanita, sedangkan dalam pengertian demografi menyatakan banyaknya bayi lahir hidup. Besar kecilnya jumlah kelahiran dalam suatu penduduk tergantung pada beberapa faktor misalnya, struktur umur, tingkat pendidikan, umur pada waktu kawin pertama, banyaknya perkawinan, status pekerjaan wanita, penggunaan alat kontrasepsi dan pendapatan/kekayaan (Hatmadji, 2001:57). Provinsi Aceh, khususnya di daerah perkotaan, fertilitas yang dilihat berdasarkan jumlah kelahiran total mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Walaupun program untuk menekan tingkat fertilitas sudah dilaksanakan dari tahun-tahun sebelumnya seperti program Keluarga Berencana (KB), hal ini tidak membuat tingkat fertilitas di lima kota di Provinsi Aceh (Kota Banda Aceh, Sabang, Langsa, Lhokseumawe dan Subulussalam) turun secara konsisten. Jumlah kelahiran total (Total Fertility Rate) Aceh menurut kotamadya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Kelahiran Total, Provinsi Aceh Menurut Kotamadya, Tahun Banda Aceh Sabang Lhokseumawe Langsa Subulussalam Sumber: Dinas Kesehatan Aceh, 2015 Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas beberapa diantaranya yaitu tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, urbanisasi dan penggunaan alat kontrasepsi. 209
3 Keterkaitan pendidikan dan pendapatan terhadap fertilitas adalah ketika pendidikan dan pendapatan seseorang meningkat maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap penurunan fertilitas yang terjadi. Dengan pertumbuhan penduduk sedemikian bertambah maka masalah yang ditimbulkan akan semakin bertambah pula, seperti penyebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk yang tinggi terpusat pada daerah perkotaan atau disebut juga urbanisasi acap kali menimbulkan masalah baru yang cukup serius, akan tetapi juga memiliki dampak untuk menurunan tingkat fertilitas. Dari hasil penelitian Guo, dkk (2012) ditemukan bahwa hubungan antara urbanisasi dan penurunan tingkat fertilitas diketahui terbalik di negara berkembang. Urbanisasi bertanggung jawab untuk sekitar 22 persen dari penurunan TFR, dan efeknya sangat penting. Di sebagian provinsi, urbanisasi dikaitkan dengan penurunan tingkat fertilitas pada tingkat provinsi. Perkiraan Guo, dkk menunjukkan bahwa urbanisasi akan menjadi faktor utama di balik masa depan menurunnya tingkat fertilitas nasional. Mengingat efek negatif dari urbanisai di TFR adalah mungkin untuk mengundurkan kebijakan satu anak tanpa implikasi yang merugikan bagi pertumbuhan penduduk. Selanjutnya, tingkat fertilitas mempunyai korelasi negatif dengan tingkat pendidikan, di mana wanita yang berpendidikan relatif lebih tinggi mempunyai tingkat fertilitas lebih rendah. Bagi golongan wanita berpendidikan sudah ada kecendrungan untuk membatasi jumlah anak yang mereka inginkan. Mereka biasanya juga sudah memikirkan secara matang dan memberikan penilaian terhadap pemamfaatan waktu yang dibutuhkan untuk merawat anak, biaya hidup anak dan faktor ekonomi lainya. Dari hasil penelitian Saleh (2003:57), pendidikan yang tinggi menyebabkan orang cenderung untuk tidak memiliki anak. Pendidikan yang tinggi menyebabkan orang cenderung untuk mempunyai anak dalam jumlah kecil dibandingkan dengan mempunyai anak banyak tetapi tidak terurus. Di sisi lain, penurunan fertilitas juga memberikan kesempatan kepada pemerintah dan orangtua untuk lebih memperhatikan pendidikan anak. Selanjutnya, tingkat pendapatan kepala keluarga dan pendidikan yang dimiliki oleh negaranegara maju berdampak pada tingkat kelahiran yang rendah. Dikarenakan mereka sibuk dalam menjalani pendidikan yang lebih tinggi untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi pula, serta mereka yang berpendapatan tinggi juga cendrung memilih kualitas dari anak dibandingkan kuantitas anak. Perlu kita ketahui juga bahwa tigkat kesejahteraan masyarakat juga ditentukan oleh besar kecilnya jumlah anggota keluarga yang ditanggung oleh seorang kepala keluarga. Jika semakin besar jumlah tanggungan dalam suatu keluarga maka alokasi pendapatan pun semakin besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga tersebut agar tercukupi. Namun itu semua juga ditentukan oleh jenis pekerjaan yang ditekuni, dikarenakan pekerjaan yang lebih baik itu akan membawa seseorang ke pendapatan yang lebih baik pula. Menurut Abdullah (1980:6), pendapatan keluarga (family income) sangat erat hubungannya dengan tingkat fertilitas, di mana pada masyarakat yang tingkat pendapatan sudah tinggi, tingkat fertilitasnya rendah. KAJIAN KEPUSTAKAAN Teori Fertilitas Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir 210
4 hidup. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan sebagainya (Mantra, 2003:145). Terdapat beberapa ukuran fertilitas antara lain Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate), Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertility Rate), dan Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate). Dari ketiga ukuran tersebut ASFR dan TFR merupakan ukuran fertilitas yang paling sering digunakan karena dianggap lebih baik angkanya apabila dibandingkan dengan CBR. Ketika CBR hanya menghitung perbandingan jumlah kelahiran dengan jumlah penduduk baik laki-laki maupun perempuan, ASRF dan TFR sudah memperhitungkan pembandingnya adalah penduduk perempuan berusia tahun (Badan Pusat Statistik, 2014). Teori Urbanisasi Menurut Davis (1965), urbanisasi adalah jumlah penduduk yang memusat di daerah perkotaan atau meningkatnya proporsi tersebut. Menurut Lembaga Demografi FEUI (2010:136), urbanisasi (urbanization) adalah bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah perkotaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk wilayah perkotaan, perpindahan penduduk, dan/atau akibat dari perluasan daerah perkotaan. Urbanisasi selanjutnya didefenisikan sebagai proses terbentuknya kehidupan perkotaan yang berbeda dengan kehidupan pedesaan, dalam konteks ekonomi, sosial dan mentalitas masyarakat (Soetomo, 2013:24). Konsep Pendidikan dan Kaitannya terhadap Fertilitas Pendidikan menunjukkan pengaruh yang lebih kuat terhadap fertilitas daripada variabel lain. Seseorang dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi tentu saja dapat mempertimbangkan berapa keuntungan finansial yang diperoleh seorang anak dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk membesarkannya (Lucas, dkk, 1990). Faktor-faktor sosial ekonomi seperti pendidikan juga mempengaruhi fertilitas, di mana pada masyarakat yang tingkat pendidikannya masih rendah akan ditemukan tingkat fertilitas yang tinggi dan juga sebaliknya. Wanita yang pernah kawin yang berpendidikan sekolah lanjutan atas, akademi dan perguruan tinggi mempunyai jumlah anak yang lebih kecil jika dibandingkan dengan wanita yang berpendidikan rendah atau tidak sekolah (Syakhrudin, 1980:184). Konsep Pendapatan dan Kaitannya dengan Fertilitas Pendapatan seorang individu dapat didefenisikan sebagai jumlah penghasilan yang diperoleh dari jasa-jasa produksi yang diserahkan pada waktu-waktu tertentu (Ackley, 1992:34). Apabila ada kenaikan pendapatan, aspirasi orang tua akan berubah. Orang tua menginginkan anak dengan kualitas yang baik. Ini berarti biayanya naik. Sedangkan kegunannya turun sebab walaupun anak masih memberikan kepuasan akan tetapi balas jasa ekonominya turun. Disamping itu orang tua juga tak tergantung dari sumbangan anak. Jadi, biaya membesarkan anak lebih besar daripada kegunaannya. Hal ini mengakibatkan permintaan terhadap anak menurun atau dengan kata lain fertilitas turun. Selain itu, Easterlin berpendapat bahwa bagi negara-negara berpendapatan rendah permintaan mungkin bisa sangat tinggi tetapi suplainya rendah, karena terdapat pengekangan biologis terhadap kesuburan. Hal ini menimbulkan suatu permintaan berlebihan (excess demand) dan juga menimbulkan sejumlah besar orang yang benar-benar tidak menjalankan praktek-praktek pembatasan keluarga. Di pihak lain, pada tingkat pendapatan yang tinggi, permintaan adalah rendah 211
5 sedangkan kemampuan suplainya tinggi, maka akan menimbulkan suplai berlebihan (over supply) dan meluasnya praktek keluarga berencana (Mundiharno,1997). Hipotesis Diduga variabel urbanisasi, pendidikan dan pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat fertilitas. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian yang akan dilakukan di lima Kota di Provinsi Aceh yaitu Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kota Sabang dan Kota Subulussalam. Jenis dan Sumber Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder berbentuk panel dari tahun Data tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistika (BPS) dan Dinas Kesehatan. Model Analisis Data Dalam menganalisis data yang diperoleh untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan model ekonometrika dengan meregresikan variabel variabel yang ada dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa (ordinary least squared ). Data yang digunakan adalah jenis panel data dengan 25 sampel untuk masing-masing variabel, dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan model data panel dengan pendekatan regresi linear berganda (Nachrowi, 2006). Dimana variabel bebas (independent) yaitu urbanisasi, pendidikan dan pendapatan serta variabel terikat (dependent) adalah fertilitas (Total Fertility Rate). Dengan fungsi sebagai berikut: Yi,t = α + β1x1i,t + β2x2i,t + β3x3i,t + εi,t...(3.1) Model di atas kemudian ditransformasi menjadi : LnFi,t = α + β1lnurbi,t + β2pdi,t + β3lnpti,t +εi,t...(3.2) Keterangan: LnF α LnURB PD Ln PT ε β1 β2 β3 i t = Fertilitas dalam logaritma natural = Konstanta = Urbanisasi dalam logaritma natural = Pendidikan = Pendapatan dalam logaritma natural = Error term = Koefisien Regresi = Kota = Waktu 212
6 Menurut Gujarati (1995). Ada beberapa pendekatan yang sering digunakan dalam penelitian model data panel, yaitu pendekatan kuadrat terkecil (Pooled Least Square), pendekatan efek tetap (Fixed Effect), dan pendekatan efek acak (Random Effect). Menurut Nachrowi (2006:318), pemilihan metode Fixed Effect atau metode Random Effect dapat dilakukan dengan pertimbangan tujuan analisis, atau ada pula kemungkinan data yang digunakan sebagai dasar pembuatan model, hanya dapat diolah oleh salah satu metode saja akibat berbagai persoalan teknis matematis yang melandasi perhitungan. Dalam software Eviews, metode Random Effect hanya dapat digunakan dalam kondisi jumlah individu lebih besar dibanding jumlah koefisien termasuk intersep. Selanjutnya, menurut Woolridge (2010:266) jika N (cross section) dan T (time series) balanced panel, maka model yang cocok adalah menggunakan Fixed Effect Model. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Wooldridge karena data panel dalam penelitian ini adalah balanced panel dimana N dan T sama-sama lima (5 tahun dan 5 daerah), maka untuk menganalisis pengaruh urbanisasi, pendidikan dan pendapatan terhadap tingkat fertilitas di wilayah perkotaan di Aceh menggunakan Fixed Effect Model. Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang akan diukur dan dianalisa dalam penelitian ini diberi batasan dan definisi agar tidak terjadi penafsiran yang terlalu jauh, maka defenisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Fertilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah kelahiran bayi hidup total di wilayah perkotaan Aceh yaitu Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe dan Kota Subulussalam, dalam satuan jiwa. 2. Urbanisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk di wilayah kota Aceh (Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Langsa, Kota Lhokseumawe dan Kota Subulussalam) dalam satuan jiwa. 3. Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persentase penduduk yang menamatkan pendidikan tertinggi menurut kota (5 kota) di Provinsi Aceh dalam tingkat perguruan tinggi (DI/II/III/IV, S1, S2 dan S3). 4. Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah PDRB perkapita yang diukur berdasarkan harga berlaku di Provinsi Aceh menurut kota (5 kota) dalam jutaan rupiah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Penelitian ini dilakukan berdasarkan studi empirik dengan analisis data yang diperoleh dari sumber data instansi terkait. Analisis yang akan dilakukan adalah untuk melihat hubungan ataupun pengaruh variabel-variabel urbanisasi (URB), pendidikan (PD) dan pendapatan (PT) terhadap tingkat fertilitas (F) pada wilayah perkotaan di Provinsi Aceh yaitu Kota Banda Aceh, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kota Sabang dan Subulussalam. Oleh sebab itu, untuk melihat pengaruh dari masing-masing variabel tersebut, maka yang harus dilihat adalah hasil pengujian berdasarkan dua nilai, yaitu nilai probabilitas P-Value untuk melihat signifikannya dan nilai koefisisen dari masing-masing variabel untuk melihat hubungan arah. Hasil dari analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel
7 Fixed Effect Banda Aceh Sabang Langsa Lhoksemawe Subulussalam Tabel 2. Hasil Estimasi dengan Metode Fixed Effect Model Variabel Koefisien t-statistik P-Value Kostanta URB PD PT R 2 = F-hit = P-Value = Sumber : Hasil Estimasi Eviews 9 Adj-R 2 = DW = (2016). Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 1.2, menjelaskan bahwa variabel-variabel independen yaitu pendidikan (PD) dan pendapatan (PT) berhubungan negatif dan variabel urbanisasi (URB) berhubungan positif dengan variabel dependen (Fertilitas). Kemudian nilai p-value URB dan PT sebesar dan menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut signifikan secara statistik. Akan tetapi variabel pendidikan (PD) tidak signifikan secara statistik pada batas 10 persen. Nilai R² sebesar yang berarti variabel bebas mampu menjelaskan variasi jumlah fertilitas sebesar 98 persen. Dari hasil estimasi Fixed Effect Model mampu menjelaskan adanya perbedaan dari kelima kota. Intersep untuk Kota Banda Aceh sebesar , intersep untuk Kota Sabang sebesar , untuk Kota Langsa sebesar , intersep Kota Lhokseumawe sebesar dan intersep untuk Kota Subulussalam sebesar Hasil estimasi dengan metode Fixed Effect Model memiliki nilai F test sebesar dengan nilai probabilitas dimana nilai tersebut lebih kecil dari 1 persen yang artinya estimasi penelitian ini signifikan. 214
8 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa; urbanisasi (URB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat fertilitas di lima kota di Aceh, karena penduduk yang tinggal di daerah perkotaan di Aceh memiliki mindset yang tidak jauh berbeda dengan penduduk desa dan penduduk desa yang pindah ke kota itu adalah penduduk desa yang miskin dan berpendidikan rendah sehingga perilaku dikota masih bercirikan desa, hal ini mengakibatkan fertilitas di daerah perkotaan akan tetap meningkat seiring dengan meningkatnya urbanisasi. Hasil dari penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian di Ghana, China dan di Beberapa negara Asia yang menunjukkan bahwa urbanisasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap fertilitas. Selain itu, pendapatan (PT) memengaruhi jumlah fertilitas secara negatif dan signfikan, yang dapat diartikan bahwa meningkatnya pendapatan akan berdampak pada penurunan angka kelahiran. Saran yaitu : Berdasarkan hasil penelitian di atas maka ada beberapa saran yang diajukan oleh peneliti, 1. Untuk daerah perkotaan Aceh, jika ingin menekan angka pertumbuhan penduduk perkotaan maka perlu ada salah satu kebijakan yang menekan atau mengurangi urbanisasi. Kemudian perlu adanya upaya pribadi untuk merubah mind set penduduk kota agar lebih berbeda dengan penduduk desa yang bahwasanya mempunyai sedikit anak lebih baik, maka fertilitas akan menurun. 2. Pendapatan (PT) sebaiknya lebih ditingkatan lagi dengan upanya pemerintah membuka lapangan kerja dan pendanaan usaha masyarakat kecil menengah yang dapat mendukung perekonomian masyarakat lebih ditingkatkan, Seiring dengan berjalannya waktu pemerintah perkotaan di Aceh perlu perbaikan pendapatan penduduk dalam rangka untuk memperkecil pertumbuhan penduduk atau pegurangan jumlah fertilitas. 3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat meneliti lebih lanjut tentang fertilitas secara mendalam, seperti menggunakan seri data yang lebih panjang guna untuk melihat hasil penelitian yang lebih baik. Selain itu, penting pula untuk meneliti tentang hubungan kausalitas antara urbanisasi dan fertilitas DAFTAR PUSTAKA Ackley, Garderner. (1992). Teori ekonomi Makro. Terjemahan Paul Sihotang, Erlangga, Jakarta. Badan Pusat Statistik. (2015), Aceh Dalam Angka. Diakses pada tanggal 2 Februari Davis, Kingsley. (1965). The Urbanization of the human population. Scientific American 213 : Dinas Kesehatan. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Aceh Banda Aceh: Dinas Kesehatan. 215
9 Emilda. (2003). Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pendapatan Terhadap Fertilitas (Studi kasus: Kem. Sibreh. Kec. Suka Makmur, Aceh Besar). (skripsi tidak dipublikasikan) Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Gujarati, D. N. (1995). Ekonometrika Dasar. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga. Guo, Z., Wu, Z., Schimmele, C. M., And Li. (2012). The effect of urbanization on China s fertility. Population Research and Policy Review 31.3 (2012): Hasnida. (2002). Crowding (Kesesakan) Dan Density (Kepadatan). Fakultas Kedokteran, Program Study Psikologi. Universitas Sumatera Utara. Hatmadji. (2001). Fertilitas dalam Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: LPFEUI.Todaro, M. P. (2003). Economic Development. New York: Longman. Lembaga Demografi FEUI. (2010). Dasar-dasar demografi. Edisi kedua, Jakarta: Salemba Empat. Lucas,D.,McDonald,P.,Young,C. (1990). Pengantar Kependudukan. Terjemahan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Malthus, T. R. (1809). An essay on the principle of population as it affects the future improvement of society (Vol. 2). Mantra, Ida Bagoes. (2003). Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Mundiharno. (1997). Beberapa Teori Fertilitas. Diakses pada tanggal 16 Februari
BAB I PENDAHULUAN. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam. pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus yang menikmati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berharga bagi setiap bangsa. Penduduk dengan demikian menjadi modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan titik sentral pembangunan. Konsep ini lahir dari Konfrensi Asia Pasifik ke 5 di Bangkok, Thailand pada Desember 2002. Dalam konsep ini, penduduk
Lebih terperinciDari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan unsur penting dalam kegiatan ekonomi dan dalam usaha membangun suatu perekonomian. Jumlah penduduk biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan income per
Lebih terperinciFaktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas di perdesaan (Studi pada Desa Pelayangan Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari)
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas di perdesaan (Studi pada Desa Pelayangan Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari) Lennaria Sinaga 1 ; Hardiani 2 ; Purwaka Hari Prihanto 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kependudukan merupakan basis utama dan fokus dari segala persoalan pembangunan. Hampir semua kegiatan pembangunan baik yang bersifat sektoral maupun lintas sektor terarah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai kependudukan memegang peranan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai kependudukan memegang peranan penting. Semakin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia maka semakin mudah dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data numerik atau angka-angka. Metode deskriptif yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.
III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia sebagai negara berkembang yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan
49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelahiran di Simalungun ini perlu dianalisis. (http://id.wikipedia.arg/simalungun)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dari ahli kependudukan di Indonesia. Simalungun yaitu salah satu Kabupaten di Provinsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)
46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fertilitas (kelahiran) sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan misalnya bernafas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum dan Jumlah Penduduk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Kependudukan Teori kependudukan dibagi ke dalam tiga kelompok besar: (1) aliran Malthusian yang dipelopori oleh Thomas Robert Malthus; (2) aliran Marxist yang dipelopori
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel
30 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan ruang lingkup nasional, yang dilihat adalah migrasi antar provinsi di Indonesia dengan daerah tujuan DKI Jakarta, sedangkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota
41 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di Provinsi Lampung yang terdiri dari 14 kabupaten/kota meliputi rumah tangga miskin yang dijadikan sampel Susenas di Provinsi Lampung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendektan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Uraian Teoritis Penduduk adalah orang atau manusia yang bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu, sedangkan populasi mencakup seluruh organisme (manusia, hewan, dan tumbuhan)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder
42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross
36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Thomas Maltus mengatakan dalam bukunya yang berjudul Essay on the
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Thomas Maltus mengatakan dalam bukunya yang berjudul Essay on the principle of population merumuskan pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi sebagai konsep pertambahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat
Lebih terperinciECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia
(ECONOMETRIC MODEL: SIMUTANEOUS EQUATION MODEL) The title of paper: ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia OLEH: S U R I A N I NIM: 1509300010009 UNIVERSITAS SYIAH KUALA PROGRAM DOKTOR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas wilayah
Lebih terperinci3. METODE. Kerangka Pemikiran
25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di Dinas Pendapatan
1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1.1.1 Tempat Penelitian Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah yang beralamat di
Lebih terperinciAnalisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rezky Fatma Dewi Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fak. Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam ruang lingkup sektor pertanian. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha yang dilakukan suatu negara untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dalam pembangunan ekonomi Indonesia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah
63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan
29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI 1. Alwin Tentrem Naluri 2. Ketut Prasetyo S1 Pendidikan Geografi, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan
BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.3.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang dipilih peneliti adalah seluruh pemerintah Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun 2011 2015,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian diambil di provinsi Jawa Timur dengan menggunakan data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur. B. Jenis dan Sumber
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi wilayah atau regional merupakan salah satu bagian penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat
4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penilitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi return saham pada perusahan dengan menggunakan laporan keuangan tahunan (annual report) pada tahun
Lebih terperinciPENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh : Mahdi, Hasdi Aimon, Efrizal Syofyan ABSTRACT
PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI Oleh : Mahdi, Hasdi Aimon, Efrizal Syofyan ABSTRACT This study aims to analyze and determine the effect of: (1) government
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari
54 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari estimasi faktor-faktor yang memengaruhi migrasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari investasi sumber daya manusia. Adapun variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data ini dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain data Survey Demografi dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian adalah di Kawasan SWP Gerbangkertosusila Plus yang terdiri dari 12 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik,
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
1 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten dan kota Provinsi Aceh. Sedangkan subjeknya adalah seluruh
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data
40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, dimana data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).
31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 3.2 Metode Analisis Data 3.2.1 Analisis Weighted
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kota/kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Peneltian dan Definisi Operasional Untuk mempermudah analisis dan memperjelas variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini maka dilakukan variabel operasional
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Roni Guntara 1), Safa at Yulianto 2) 1,2 Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang roniguntara@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Kuncoro (2014), dalam jurnal Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Pendidikan terhadap Tingkat Kemiskinan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan data tahun 2005 sampai dengan data tahun 2009. Pemilihan dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PERIODE
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN AIR PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PERIODE 2004-2013 JURNAL PUBLIKASI Disusun dalam rangka menulis skripsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.
digilib.uns.ac.id 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan suatu kajian masalah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten
Lebih terperinciBAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh kemiskinan, pengeluran pemerintah bidang pendidikan dan pengeluaran pemerintah bidang kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), jumlah penduduk Indonesia akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara berkembang seperti Indonesia memiliki laju pertumbuhan penduduk yang bertambah dengan pesat. Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ketahun semakin bertambah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH. Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI PROPINSI ACEH Hermansyah Putra* dan Muhammad Nasir** ABSTRACT This study aims to determine the factors that affect the production of
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian 1. Jenis Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi yang lahir hidup. Istilah fertilitas adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fertilitas Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Dan Penanaman Modal Asing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan
Lebih terperinciAnalisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Tingginya Fertilitas di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA FERTILITAS DI KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO Ghilang Permata Aliviona Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Provinsi Jawa Tengah yang meliputi 35 kabupaten/kota dengan objek penelitian adalah tingkat kemiskinan dan faktor penyebab kemiskinan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian di Indonesia khususnya di Pulau Jawa dengan objek penelitian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang digunakan penulis dalam menyususn penelitian ini adalah di Indonesia, khusunya per Provinsi di Indonesia
Lebih terperinciAbstrak. Abstract. Pendahuluan
Ryan Z., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan... 187 Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Angkatan Kerja dan Upah Minimum Regional Terhadap Pengangguran Terdidik di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi penelitian pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur dimana peneliti mengambil di daerah tersebut karena peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pada lokasi penelitian ini diambil pada Kabupaten/Kota yang terdiri dari 29 kabupaten dan 6 kota di Provinsi Jawa tengah dengan variabel penelitian pertumbuhan
Lebih terperinciPENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PERIODE
1 PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PERIODE 2000-2014 THE INFLUENCE OF GROSS REGIONAL DOMESTIC
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelian Pendekatan penelian yang digunakan dalam penelian ini adalah pendekatan kuantatif dimana hal u berarti penelian ini merupakan gabungan yang menikberatkan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hubungan Antara Penerimaan DAU dengan Pertumbuhan PDRB Dalam melihat hubungan antara PDRB dengan peubah-peubah yang mempengaruhinya (C, I, DAU, DBH, PAD, Suku Bunga dan NX)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ISTILAH-ISTILAH 2.1.1 Dinamika Penduduk [Population Dynamics] Dinamika penduduk adalah proses perubahan yang terjadi secara terus menerus yang mempengaruhi jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Termasuk dalam tujuan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan, rasio gini dan upah minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel
Lebih terperinci