Tugas kelompok 1 Februadi Bastian 26 November, 2013 pada 11:39 PM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tugas kelompok 1 Februadi Bastian 26 November, 2013 pada 11:39 PM"

Transkripsi

1 Tugas kelompok 1 Februadi Bastian 26 November, 2013 pada 11:39 PM Topik penelitian : Gula dari proses hidrolisis Pati sebagai salah satu alternatif memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan gula di Indonesia Coba buat dan diskusikan sebuah pendahuluan dan tinjauan pustaka mengenai topik ini. Pendahuluan meliputi latar belakang dan tujuan. di akhir diskusi akan dihasilkan sebuah file dari pembahasan tersebut untuk dikumpulkan. dari diskusi akan dilihat siapa mahasiswa yang aktif dan yang tidak aktif, dan file akhir tugas akan disesuaikan dengan perkembangan diskusi yang terjadi di forum diskusi group. Silahkan kumpulkan tugas kelompoknya (hanya 1 tugas yg dikumpulkan untuk tiap kelompok) sebelum batas akhir yaitu tgl 4 desember 2013 pkl selamat bekerja.! 02 Desember, 2013 pada 08:45 AM Seperti yang kita ketahui bersama, pati merupakan bagian dari karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan. sedangkan glukosa atau gula terkandung atau terdapat didalam pati. pati merupakan sumber energi dalam tubuh manusia sehingga pati juga dapat digunakan sebagai sumber gula dari proses hidrolisis pati sehingga kita tidak perlu lagi mengkomsunsi gula agar tidak terkena penyakit diabetes karena kelebihan gula. Angga Samudra 02 Desember, 2013 pada 07:25 PM dalam suatu hidrolisa pati yang akan digunakan sebagai salah satu alternatif permasalahan kebutuhan gula di Indonesia, bahan pangan berupa buah-buahan dan sayuran dapat digunakan dalam pengambilan sampel karena buah dan sayuran banyak dikonsumsi oleh masyarakat, seperti yang kita ketahui dalam buah pisang dan sayuran kentang terdapat kandungan karbohidrat yang dapat di hidrolisa patinya sehingga nantinya dapat kita peroleh gula. 05 Desember, 2013 pada 09:25 AM masyarakat sering mengkomsumsi makanan yang mengandung karrbohidrat untuk memnuhi kebutuhannya agar memiliki sumber energi untuk beraktivitas. dalam suatu makanan yang mengandung karbohdrat pastilah menandung pati dialamnya. dari pemikiran ini kita dapat menggunakan pati sebagai sumber gula untuk tubuh setelah dilakukan proses hidrolisis agar saat mengkomsusi makanan, masyarakat tidak hanya mendapatkan energi dari karbohidrat tersebut melainkan juga akan mendapatkan kandungan gula untuk memenuhi kebutuhannya. 1 / 10

2 Try Permata Siade 05 Desember, 2013 pada 10:08 PM Pati adalah polisakarida yang terdapat dalam karbohidrat yang memiliki fungsi sebagai sumber energi. Bahan pangan yang banyak mengandung pati adalah umbi-umbian seperti ubi kayu juga banyak terdapat dalam biji-bijian. Pati dapat terhidrolisis menjadi bagian-bagian penyususnnya yang lebih sederhana. Sala satu hasil hidrolisa pati adalah glukosa. Glukosa sangat penting bagi kita karena berfungsi sebagai penyedia energi untuk sel-sel dan jaringan dalam tubuh. Gula hasil hidrolisis pati ini dapat dijadikan sebagai alternatif memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan gula di Indonesia. Proses hidrolisis pati terbagi atas dua, yaitu Hidrolisis menggunakan asam dan Hidrolisis menggunakan enzim. 06 Desember, 2013 pada 08:21 PM Assalamualaikum, maaf sebelumnya, saya ingin memberikan saran bgmna klo latar belakang masalah ini kita buat berdasarkan bentuk paramida terbalik, atau dari umum ke khusus, supaya nantinya lebih jelas arah LBnya. sebaiknya uraian dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah, serta pendapat yang mendasari dilakukanx penelitian. seperti yg bapak sampaikan sebelumnya. nah, berikut latar belakang yang saya kembangkan dari uraian teman-teman sekalian. Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi adalah kelompok karbohidrat seperti beras, jagung dan lainnya. Seperti yang kita ketahui bersama, pati merupakan bagian dari karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan. sedangkan glukosa atau gula terkandung atau terdapat didalam pati. pati merupakan sumber energi dalam tubuh manusia, pati juga dapat digunakan sebagai sumber gula dari proses hidrolisis pati sehingga kita tidak perlu lagi mengkomsunsi gula agar tidak terkena penyakit diabetes karena kelebihan gula. Bahan pangan berupa buah-buahan dan sayuran dapat digunakan dalam pengambilan sampel karena buah dan sayuran banyak dikonsumsi oleh masyarakat, seperti yang kita ketahui dalam buah pisang dan sayuran kentang terdapat kandungan karbohidrat yang dapat di hidrolisa patinya sehingga nantinya dapat kita peroleh gula. Gula tersebut mengandung glukosa yang sangat penting bagi kita karena berfungsi sebagai penyedia energi untuk sel-sel dan jaringan dalam tubuh. Gula hasil hidrolisis pati ini dapat dijadikan sebagai alternatif memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan gula di Indonesia. Proses hidrolisis pati terbagi atas dua, yaitu Hidrolisis menggunakan asam dan Hidrolisis menggunakan enzim. Untuk itu hidrolisa pati dapat digunakan sebagai salah satu alternatif permasalahan 2 / 10

3 kebutuhan gula di Indonesia, dari pemikiran ini kita dapat menggunakan pati sebagai sumber gula untuk tubuh setelah dilakukan proses hidrolisis agar saat mengkomsusi makanan, masyarakat tidak hanya mendapatkan energi dari karbohidrat tersebut melainkan juga akan mendapatkan kandungan gula untuk memenuhi kebutuhannya. mohon tanggapan balik dari teman2 sekalian, thx. 06 Desember, 2013 pada 08:49 PM mohon ada diskusi dari pendapat teman2 mengenai topik ini, karena diskusi disini dimaksud bukan hanya menyampaikan bahan atau karya tulisx, tetapi pendapat, kritik, saran atau perbaikan dri teman2 sekalian, thx. Februadi Bastian 07 Desember, 2013 pada 09:12 PM Coba mulai dari menyusun kerangka pikirnya mulai dari masalah, penelitian2 yang telah membahas/mengkaji masalah tsb, solusi yang ditawarkan, landasan teori terhadap solusi tersebut. 07 Desember, 2013 pada 09:24 PM bagaimana kalau kita tentukan terlebih dahulu jenis pati dari komoditi mana yang akan kita bahas. kita pilih dari komoditi yang mengandung karbohidrat tinggi serta sering dikomsumsi oleh masyarakat seperti singkong. 08 Desember, 2013 pada 12:05 PM wrote : bagaimana kalau kita tentukan terlebih dahulu jenis pati dari komoditi mana yang akan kita bahas. kita pilih dari komoditi yang mengandung karbohidrat tinggi serta sering dikomsumsi oleh masyarakat seperti singkong. setuju, bagaimna klo singkong atau ubi kayu, komoditas ini juga yg paling banyak dikonsumsi, mudah didapatkan dan murah. 09 Desember, 2013 pada 02:55 PM banyak masyarakat sangat menyukai singkong karena harga yang relatif murah serta dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang dapat dikomsumsi. dengan suatu teknik yang mendukung kita dapat menghidrolisis pati dari singkong menjadi glukosa yang dapat memperlancar proses metabolisme dalam tubuh. Try Permata Siade 09 Desember, 2013 pada 03:02 PM wrote : banyak masyarakat sangat menyukai singkong karena harga yang relatif murah serta dapat diolah menjadi berbagai macam 3 / 10

4 produk yang dapat dikomsumsi. dengan suatu teknik yang mendukung kita dapat menghidrolisis pati dari singkong menjadi glukosa yang dapat memperlancar proses metabolisme dalam tubuh. Sala satu teknik yang digunakan saat menghidrolisa pati adalah teknik "Permodelan dan Optimasi Metode Hibrida Atificial Neural Network Genetik Algorithm" 09 Desember, 2013 pada 03:17 PM pentingnya dilakukan hidrolisa pati menjadi gula yaitu agar kebutuhan gula dalam tubuh kita tetap tercukupi karena gula berperan sangat penting akan aktivitas kita. 09 Desember, 2013 pada 06:45 PM salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghidrolisis pati yaitu dengan menggunakan katalis enzim. Februadi Bastian 09 Desember, 2013 pada 10:21 PM Benny Suhardy 10 Desember, 2013 pada 07:01 AM Tugasnya sudah saya terima. sy melihat kelompok ini yang paling kurang melakukan diskusi, hanya beberapa orang saja yang aktif, topik dan pembahsan diskusinya juga tidak jelas arahnya, jadi kesimpulan saya sementara tugasnya hanya dibuat oleh satu orang saja, dan mohon maaf nilai kelompoknya sangat randah. wrote : Assalamualaikum, maaf sebelumnya, saya ingin memberikan saran bgmna klo latar belakang masalah ini kita buat berdasarkan bentuk paramida terbalik, atau dari umum ke khusus, supaya nantinya lebih jelas arah LBnya. sebaiknya uraian dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah, serta pendapat yang mendasari dilakukanx penelitian. seperti yg bapak sampaikan sebelumnya. nah, berikut latar belakang yang saya kembangkan dari uraian teman-teman sekalian. Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi adalah kelompok karbohidrat seperti beras, jagung dan lainnya. Seperti yang kita ketahui bersama, pati merupakan bagian dari karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan. sedangkan glukosa atau gula terkandung atau terdapat didalam pati. pati merupakan sumber energi dalam tubuh manusia, pati juga dapat digunakan sebagai sumber gula dari proses hidrolisis pati sehingga kita tidak perlu lagi mengkomsunsi gula agar tidak terkena penyakit diabetes karena kelebihan gula. Bahan pangan berupa buah-buahan dan sayuran dapat digunakan dalam pengambilan sampel karena buah dan sayuran banyak dikonsumsi oleh masyarakat, seperti yang kita ketahui dalam 4 / 10

5 buah pisang dan sayuran kentang terdapat kandungan karbohidrat yang dapat di hidrolisa patinya sehingga nantinya dapat kita peroleh gula. Gula tersebut mengandung glukosa yang sangat penting bagi kita karena berfungsi sebagai penyedia energi untuk sel-sel dan jaringan dalam tubuh. Gula hasil hidrolisis pati ini dapat dijadikan sebagai alternatif memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan gula di Indonesia. Proses hidrolisis pati terbagi atas dua, yaitu Hidrolisis menggunakan asam dan Hidrolisis menggunakan enzim. Untuk itu hidrolisa pati dapat digunakan sebagai salah satu alternatif permasalahan kebutuhan gula di Indonesia, dari pemikiran ini kita dapat menggunakan pati sebagai sumber gula untuk tubuh setelah dilakukan proses hidrolisis agar saat mengkomsusi makanan, masyarakat tidak hanya mendapatkan energi dari karbohidrat tersebut melainkan juga akan mendapatkan kandungan gula untuk memenuhi kebutuhannya. mohon tanggapan balik dari teman2 sekalian, thx.le Jadi kebutuhan gula dapat terpenuhi melalui pati yang terdapat dalam bahan pangan yang kemudian di hidrolisis. menurut saya, saya cukup setuju dengan pemaparan aanda. gula dari buah jauh lebih baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat, ketimbang gula yang banyak dijual di pasaran. jadi selain vitamin yang diperoleh dari buah dan sayuran tersebut masyarakat juga sudah bisa merasakan manisnya gula dari buah tersebut. Try Permata Siade 10 Desember, 2013 pada 08:40 AM hidrolisa pati akan menghasilkan glukosa yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gula dalam tubuh. salah satu bahan pangan yang banyak mengandung pati adalah singkong. karena itu latar belakang dari topik ini sesuai yang telah kami buat adalah bagaimana pentingnya pemenuhan gula bagi tubuh serta metode apa yang digunakan untuk menghidrolisis pati sehingga menghasilkan glukosa. 10 Desember, 2013 pada 08:50 AM seperti yang dikatakan oleh saudara try bahwa gula sanagat peting bagi tubuh maka perlu kita mengetahui gula berasal dari mana. Gula sering dibuat oleh masyarakat dari pemerasan tebu tetapi sudah banyak penelitian orang saat ini yang mendapatkan bahwa gula juga dapat diperoleh dari hidrolisis pati. metode yang digunakan dalam pembasahan kami yaitu metode dengan katalis enzim juga dengan katalis asam. dengan metode tersebut kita dapat mendapatkan gula agar bukan hanya gula tebu saja yang kita dapatkan tapi gula dari proses hidrolisis pati juga bisa kita dapatkan. 5 / 10

6 10 Desember, 2013 pada 08:55 AM Benny Suhardy wrote : wrote : Assalamualaikum, maaf sebelumnya, saya ingin memberikan saran bgmna klo latar belakang masalah ini kita buat berdasarkan bentuk paramida terbalik, atau dari umum ke khusus, supaya nantinya lebih jelas arah LBnya. sebaiknya uraian dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah, serta pendapat yang mendasari dilakukanx penelitian. seperti yg bapak sampaikan sebelumnya. nah, berikut latar belakang yang saya kembangkan dari uraian teman-teman sekalian. Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi adalah kelompok karbohidrat seperti beras, jagung dan lainnya. Seperti yang kita ketahui bersama, pati merupakan bagian dari karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan. sedangkan glukosa atau gula terkandung atau terdapat didalam pati. pati merupakan sumber energi dalam tubuh manusia, pati juga dapat digunakan sebagai sumber gula dari proses hidrolisis pati sehingga kita tidak perlu lagi mengkomsunsi gula agar tidak terkena penyakit diabetes karena kelebihan gula. Bahan pangan berupa buah-buahan dan sayuran dapat digunakan dalam pengambilan sampel karena buah dan sayuran banyak dikonsumsi oleh masyarakat, seperti yang kita ketahui dalam buah pisang dan sayuran kentang terdapat kandungan karbohidrat yang dapat di hidrolisa patinya sehingga nantinya dapat kita peroleh gula. Gula tersebut mengandung glukosa yang sangat penting bagi kita karena berfungsi sebagai penyedia energi untuk sel-sel dan jaringan dalam tubuh. Gula hasil hidrolisis pati ini dapat dijadikan sebagai alternatif memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan gula di Indonesia. Proses hidrolisis pati terbagi atas dua, yaitu Hidrolisis menggunakan asam dan Hidrolisis menggunakan enzim. Untuk itu hidrolisa pati dapat digunakan sebagai salah satu alternatif permasalahan kebutuhan gula di Indonesia, dari pemikiran ini kita dapat menggunakan pati sebagai sumber gula untuk tubuh setelah dilakukan proses hidrolisis agar saat mengkomsusi makanan, masyarakat tidak hanya mendapatkan energi dari karbohidrat tersebut melainkan juga akan mendapatkan kandungan gula untuk memenuhi kebutuhannya. mohon tanggapan balik dari teman2 sekalian, thx.le Jadi kebutuhan gula dapat terpenuhi melalui pati yang terdapat dalam bahan pangan yang kemudian di hidrolisis. menurut saya, 6 / 10

7 saya cukup setuju dengan pemaparan aanda. gula dari buah jauh lebih baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat, ketimbang gula yang banyak dijual di pasaran. jadi selain vitamin yang diperoleh dari buah dan sayuran tersebut masyarakat juga sudah bisa merasakan manisnya gula dari buah tersebut. 10 Desember, 2013 pada 09:07 AM saya juga sangat setuju karena buah-buahan banyak mengandung glukosa tetapi disini kita ingin mengetahui gula yang didapatkan dari proses hidrolisis pati, dan singkong merupakan suatu komoditi yang banyak mengandung pati dan paling banyak dikomsumsi oleh masyarakat karena dapt diolah menjadi aneka produk yang lainnya shingga singkong tidak hanya menjadi sumber karbohidrat melainkan juga sebagai sumber gula sehingga dapat memenuhi kebutuhan gula di indonesia. wrote : Benny Suhardy wrote : wrote : Assalamualaikum, maaf sebelumnya, saya ingin memberikan saran bgmna klo latar belakang masalah ini kita buat berdasarkan bentuk paramida terbalik, atau dari umum ke khusus, supaya nantinya lebih jelas arah LBnya. sebaiknya uraian dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah, serta pendapat yang mendasari dilakukanx penelitian. seperti yg bapak sampaikan sebelumnya. nah, berikut latar belakang yang saya kembangkan dari uraian teman-teman sekalian. Di Indonesia bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi adalah kelompok karbohidrat seperti beras, jagung dan lainnya. Seperti yang kita ketahui bersama, pati merupakan bagian dari karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan. sedangkan glukosa atau gula terkandung atau terdapat didalam pati. pati merupakan sumber energi dalam tubuh manusia, pati juga dapat digunakan sebagai sumber gula dari proses hidrolisis pati sehingga kita tidak perlu lagi mengkomsunsi gula agar tidak terkena penyakit diabetes karena kelebihan gula. Bahan pangan berupa buah-buahan dan sayuran dapat digunakan dalam pengambilan sampel karena buah dan sayuran banyak dikonsumsi oleh masyarakat, seperti yang kita ketahui dalam buah pisang dan sayuran kentang terdapat kandungan karbohidrat yang dapat di hidrolisa patinya sehingga nantinya dapat kita peroleh gula. Gula tersebut mengandung glukosa yang sangat penting bagi kita karena berfungsi sebagai penyedia 7 / 10

8 energi untuk sel-sel dan jaringan dalam tubuh. Gula hasil hidrolisis pati ini dapat dijadikan sebagai alternatif memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan gula di Indonesia. Proses hidrolisis pati terbagi atas dua, yaitu Hidrolisis menggunakan asam dan Hidrolisis menggunakan enzim. Untuk itu hidrolisa pati dapat digunakan sebagai salah satu alternatif permasalahan kebutuhan gula di Indonesia, dari pemikiran ini kita dapat menggunakan pati sebagai sumber gula untuk tubuh setelah dilakukan proses hidrolisis agar saat mengkomsusi makanan, masyarakat tidak hanya mendapatkan energi dari karbohidrat tersebut melainkan juga akan mendapatkan kandungan gula untuk memenuhi kebutuhannya. mohon tanggapan balik dari teman2 sekalian, thx.le Jadi kebutuhan gula dapat terpenuhi melalui pati yang terdapat dalam bahan pangan yang kemudian di hidrolisis. menurut saya, saya cukup setuju dengan pemaparan aanda. gula dari buah jauh lebih baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat, ketimbang gula yang banyak dijual di pasaran. jadi selain vitamin yang diperoleh dari buah dan sayuran tersebut masyarakat juga sudah bisa merasakan manisnya gula dari buah tersebut. saya juga sangat setuju karena buah-buahan banyak mengandung glukosa tetapi disini kita ingin mengetahui gula yang didapatkan dari proses hidrolisis pati, dan singkong merupakan suatu komoditi yang banyak mengandung pati dan paling banyak dikomsumsi oleh masyarakat karena dapt diolah menjadi aneka produk yang lainnya shingga singkong tidak hanya menjadi sumber karbohidrat melainkan juga sebagai sumber gula sehingga dapat memenuhi kebutuhan gula di indonesia. saya juga sepakat dengan pendapat saudara sekalian, jadi tema dari latar belakang ini adalah singkong sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan akan gula dari proses hidrolisis pati, sya rasa sudah tepat memilih singkong sebagai komoditasnya, sehingga bisa dimasukkan ke dlm tipusnya nanti. 10 Desember, 2013 pada 09:12 AM adapun tujuannya: 1. untuk mengetahui manfaat, kandungan serta kualitas singkong dari hidrolisis pati 2. untuk mengetahui metode dan cara pengujian hidrolisis pati pada singkong. 8 / 10

9 10 Desember, 2013 pada 09:19 AM wrote : adapun tujuannya: 1. untuk mengetahui manfaat, kandungan serta kualitas singkong dari hidrolisis pati 2. untuk mengetahui metode dan cara pengujian hidrolisis pati pada singkong. metode yang dapat kita gunakan sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan menggunakan katalis asam seperti yang telah saya katakan tadi. apakah ada metode lain yang ditemukan oleh teman-teman. 10 Desember, 2013 pada 07:40 PM 10 Desember, 2013 pada 08:04 PM assalamualaikum, tmn2 sekalian bgmna klo tipusx dimasukkan tentang: -singkong -hidrolisa pati -metode dalam hidrolisis pati apakah masih ada tambahan dari teman2 sekalian? wrote : wrote : adapun tujuannya: 1. untuk mengetahui manfaat, kandungan serta kualitas singkong dari hidrolisis pati 2. untuk mengetahui metode dan cara pengujian hidrolisis pati pada singkong. metode yang dapat kita gunakan sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan yaitu dengan menggunakan katalis asam seperti yang telah saya katakan tadi. apakah ada metode lain yang ditemukan oleh teman-teman. nah metode lain yg saya dapatkan selain katalisis asam adalah metode dengan katalisis enzim, nah kedua metode ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing yang bisa 9 / 10

10 dipaparkan dalam tipusnya nanti. 10 / 10

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia adalah peningkatan jumlah penduduk yang pesat dan tidak seimbang dengan penyediaan pangan

Lebih terperinci

Padassejati Dadank wrote :

Padassejati Dadank wrote : Tugas kelompok 6 Februadi Bastian 27 November, 2013 pada 12:09 AM Topik penelitian : Membuat produk yang memiliki index glikemik yang rendah unutk solusi penderita diabetes Coba buat dan diskusikan sebuah

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT DALAM PAKAN KUCING

KARBOHIDRAT DALAM PAKAN KUCING KARBOHIDRAT DALAM PAKAN KUCING (06 Jul 2017) Karbohidrat dalam Pakan Kucing Apa yang dimaksud dengan Karbohidrat? Karbohidrat merupakan golongan senyawa organik yang terdiri dariunsur Carbon (C), Hidrogen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya hidup modern yang serba instan dan berdampak membuat orang malas menjalankan pola hidup sehat. Perubahan pola makan menjurus ke produk makanan yang tidak

Lebih terperinci

PEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI DURIAN MELALUI HIDROLISIS. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh : Fifi Rahmi Zulkifli

PEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI DURIAN MELALUI HIDROLISIS. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh : Fifi Rahmi Zulkifli PEMBUATAN BIOETANOL DARI BIJI DURIAN MELALUI HIDROLISIS ENZIMATIK DAN FERMENTASI MENGGUNAKAN Sacharomyces cerevisiae Skripsi Sarjana Kimia Oleh : Fifi Rahmi Zulkifli 07 132 018 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

7 Manfaat Daun Singkong

7 Manfaat Daun Singkong 7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat mengkonsumsi mie sebagai bahan pangan pokok

I. PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat mengkonsumsi mie sebagai bahan pangan pokok I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Saat ini masyarakat mengkonsumsi mie sebagai bahan pangan pokok alternatif selain beras. Mie merupakan produk pangan yang telah menjadi kebiasaan konsumsi masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ubi kayu (Manihot Esculenta) merupakan tanaman umbi berupa perdu dengan nama lain singkong atau kasape. Ubi kayu berasal dari benua Amerika Selatan, tepatnya dari negara

Lebih terperinci

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG UMBI KETELA POHON (Manihot utilissima,pohl) VARIETAS MUKIBAT DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG UMBI KETELA POHON (Manihot utilissima,pohl) VARIETAS MUKIBAT DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4 KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG UMBI KETELA POHON (Manihot utilissima,pohl) VARIETAS MUKIBAT DENGAN PENAMBAHAN H 2 SO 4 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa asupan kedalam tubuh. Beberapa asupan yang dibutuhkan oleh tubuh

BAB I PENDAHULUAN. beberapa asupan kedalam tubuh. Beberapa asupan yang dibutuhkan oleh tubuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia memerlukan beberapa asupan kedalam tubuh. Beberapa asupan yang dibutuhkan oleh tubuh manusia antara lain

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persediaan bahan bakar fosil yang bersifat unrenewable saat ini semakin

I. PENDAHULUAN. Persediaan bahan bakar fosil yang bersifat unrenewable saat ini semakin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persediaan bahan bakar fosil yang bersifat unrenewable saat ini semakin menipis seiring dengan meningkatnya eksploitasi manusia untuk pemenuhan kebutuhan akan bahan bakar

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n

KARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n KARBOHIDRAT Dr. Ai Nurhayati, M.Si. Februari 2010 Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n Karbohidrat meliputi sebagian zat-zat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan industri kelapa sawit yang cukup potensial sebagai penghasil devisa negara menyebabkan luas areal dan produksi kelapa sawit di Indonesia semakin meningkat. Sampai

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain singkong atau ubi kayu, ubi jalar, ubi talas, dan lain sebagainya. Umbi-umbian merupakan sumber

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan merupakan negara yang komoditas utama nya adalah beras. Beras merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ketela pohon atau ubi kayu dengan nama latin Manihot utilissima merupakan salah satu komoditas pangan penting di Indonesia selain tanaman padi, jagung, kedelai, kacang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan daerah tropis yang kaya akan hasil sumber daya alam. Salah satu hasilnya adalah umbi-umbian, salah satunya adalah singkong yang mempunyai potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Ketela pohon banyak dikenal masyarakat sebagai bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Ketela pohon banyak dikenal masyarakat sebagai bahan pangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Rahmad Rukmana (1997), ketela pohon (singkong) merupakan hasil pertanian yang secara nasional mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ketela pohon banyak dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih bertumpu pada beras. Meskipun di beberapa daerah sebagian kecil penduduk

BAB I PENDAHULUAN. masih bertumpu pada beras. Meskipun di beberapa daerah sebagian kecil penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cakupan pangan di Indonesia secara mandiri masih merupakan masalah serius yang harus kita hadapi saat ini dan masa yang akan datang. Bahan pokok utama masih bertumpu

Lebih terperinci

Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan

Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan KARBOHIDRAT Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan 6 CO2 + 6 H2O Sinar matahari C 6H12O6 +6 O2 klorofil Fungsi Sumber energi Pemberian rasa manis pada makanan Penghemat protein Pengatur metabolisme

Lebih terperinci

GAPLEK KETELA POHON (Manihot utillisima pohl) DENGAN PENAMBAHAN Aspergillus niger

GAPLEK KETELA POHON (Manihot utillisima pohl) DENGAN PENAMBAHAN Aspergillus niger KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI GAPLEK KETELA POHON (Manihot utillisima pohl) DENGAN PENAMBAHAN Aspergillus niger SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton

BAB I PENDAHULUAN Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di

Lebih terperinci

Tabel 1. Data produksi dan konsumsi beras tahun (dalam ton Tahun Kebutuhan Produksi Tersedia Defisit (impor)

Tabel 1. Data produksi dan konsumsi beras tahun (dalam ton Tahun Kebutuhan Produksi Tersedia Defisit (impor) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biskuit merupakan makanan kecil (snack) yang termasuk ke dalam kue kering dengan kadar air rendah, berukuran kecil, dan manis. Dalam pembuatan biskuit digunakan bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaplek (Manihot esculenta Crantz) Gaplek (Manihot Esculenta Crantz) merupakan tanaman perdu. Gaplek berasal dari benua Amerika, tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanaman nangka merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang banyak digunakan masyarakat. Buah nangka

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) Di Susun Oleh : Nama praktikan : Ainutajriani Nim : 14 3145 453 048 Kelas Kelompok : 1B : IV Dosen Pembimbing : Sulfiani, S.Si PROGRAM STUDI DIII ANALIS

Lebih terperinci

Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang

Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang Seimbangkan kadar gula darah anda sekarang. Apa yang anda ketahui dengan gula darah? Didefinisikan dengan banyaknya kandungan gula atau glukosa dalam darah anda.

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber energi berbasis fosil (bahan bakar minyak) di Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk 23 tahun lagi dengan cadangan yang ada sekitar 9.1 milyar barel (ESDM 2006),

Lebih terperinci

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mi bukan merupakan makanan asli budaya Indonesia. Meskipun masih banyak jenis bahan makanan lain yang dapat memenuhi karbohidrat bagi tubuh manusia selain beras, tepung

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 1. Manusia membutuhkan serat, serat bukan zat gizi, tetapi penting untuk kesehatan, sebab berfungsi untuk menetralisir keasaman lambung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak

BAB I PENDAHULUAN. komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia pada umumnya proses penggilingan padi secara komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak atau bekatul, yang selama ini sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, tingkat pencemaran udara dari gas buangan hasil pembakaran bahan

BAB I PENDAHULUAN. samping itu, tingkat pencemaran udara dari gas buangan hasil pembakaran bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan energi berupa bahan bakar minyak (BBM) berbasis fosil seperti solar, bensin dan minyak tanah pada berbagai sektor ekonomi makin meningkat, sedangkan ketersediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kaya akan sumber daya alam yang melimpah dan salah satunya ditandai dengan banyaknya ketersediaanya pangan lokal asli yang ketersediannya sangat melimpah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian

Lebih terperinci

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH:

PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH: PEMBUATAN ROMO (ROTI MOCAF) YANG DIPERKAYA DENGAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI SUMBER PROTEIN SKRIPSI OLEH: NEZLY NURLIA PUTRI No. BP 07117037 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negeri yang sangat dikagumi akan kekayaan alamnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negeri yang sangat dikagumi akan kekayaan alamnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negeri yang sangat dikagumi akan kekayaan alamnya. Di samping kekayaan-kekayaan alam yang sudah digali dan dimanfaatkan secara baik, namun masih banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah. dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mie merupakan jenis makanan hasil olahan tepung yang sudah dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Mie juga merupakan jenis makanan yang digemari oleh berbagai

Lebih terperinci

beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain sebagainya.

beras atau sebagai diversifikasi bahan pangan, bahan baku industri dan lain sebagainya. PENDAHULUAN Kebutuhan pangan secara nasional setiap tahun terus bertambah sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk sementara lahan untuk budidaya untuk tanaman bijibijian seperti padi dan jagung luasannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam mengajarkan kita untuk merenungkan ciptaan Allah yang ada di bumi. Karena dengan memahami ciptaan-nya, keimanan kita akan senantiasa bertambah. Salah satu tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perairan laut di Indonesia mengandung sumberdaya kelautan dan perikanan yang siap diolah dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga sejumlah besar rakyat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya status ekonomi masyarakat dan banyaknya iklan produk-produk pangan menyebabkan perubahan pola konsumsi pangan seseorang. Salah satunya jenis komoditas pangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sumber utama karbohidrat, diantaranya adalah serealia (contoh gandum, jagung,

PENDAHULUAN. Sumber utama karbohidrat, diantaranya adalah serealia (contoh gandum, jagung, 18 PENDAHULUAN Latar Belakang Karbohidrat merupakan senyawa organik yang jumlahnya paling banyak dan bervariasi dibandingkan dengan senyawa organik lainnya yang terdapat di alam. Sumber utama karbohidrat,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Secara umum pangan diartikan sebagai segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tongkol jagung merupakan limbah tanaman yang setelah diambil bijinya tongkol jagung tersebut umumnya dibuang begitu saja, sehingga hanya akan meningkatkan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia. Krisis energi yang terjadi di dunia dan peningkatan populasi manusia sangat kontradiktif dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga non-pangan. Enzim yang penting dan sering dimanfaatkan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. juga non-pangan. Enzim yang penting dan sering dimanfaatkan di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu industri pangan yang sangat berkembang adalah industri yang memanfaatkan enzim dalam proses pengolahannya. Pemanfaatan enzim tidak hanya dikembangkan secara

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KADAR ALKOHOL DAN ASAM ASETAT PADA CUKA AIR CUCIAN BERAS

PERBANDINGAN KADAR ALKOHOL DAN ASAM ASETAT PADA CUKA AIR CUCIAN BERAS PERBANDINGAN KADAR ALKOHOL DAN ASAM ASETAT PADA CUKA AIR CUCIAN BERAS AGUS TRIWIDODO NIM A 420 030 094 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 BAB 1 PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

KARBOHIDRAT. Sumber energi utama bagi manusia dan hewan Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan Melalui proses fotosintesis, + 6 H 2 O C 6

KARBOHIDRAT. Sumber energi utama bagi manusia dan hewan Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan Melalui proses fotosintesis, + 6 H 2 O C 6 KARBOHIDRAT Sumber energi utama bagi manusia dan hewan Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan Melalui proses fotosintesis, Sinar matahari 6 CO 2 + 6 H 2 O C 6 H 12 O 6 + 6 O 2 klorofil karbohidrat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pangan Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, karena itu pemenuhannya menjadi bagian dari hak asasi setiap individu. Di Indonesia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (1995) roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang. makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

I. PENDAHULUAN. (1995) roti adalah produk yang diperoleh dari adonan tepung terigu yang. makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roti kini sudah menjadi salah satu makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Bahkan di kalangan remaja dan anak-anak, posisi makanan itu telah mulai menggeser nasi sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. grade industri dengan kadar alkohol %, netral dengan kadar alkohol 96-99,5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. grade industri dengan kadar alkohol %, netral dengan kadar alkohol 96-99,5 2.1 Tinjauan Umum Bioetanol BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bioetanol merupakan etanol yang dibuat dari biomassa yang mengandung komponen gula, pati atau selulosa seperti singkong dan tetes tebu. Etanol umumnya

Lebih terperinci

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman,

Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, Beberapa ciri yang membedakan antara bahan baku agroindustri dengan bahan baku industri lain antara lain : bahan baku agroindustri bersifat musiman, bulky/voluminous/menghabiskan banyak tempat, sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah salak. Salak merupakan buah meja yang cara mengonsumsinya tidak

BAB I PENDAHULUAN. adalah salak. Salak merupakan buah meja yang cara mengonsumsinya tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Buah-buahan berbagai jenis banyak terdapat di Negeri ini, salah satunya adalah salak. Salak merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan (BBM) Bahan Bakar Minyak untuk keperluan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan (BBM) Bahan Bakar Minyak untuk keperluan sehari-hari. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis energi terutama BBM (Bahan Bakar Minyak) saat ini sangat merugikan bagi masyarakat. Kenaikan harga BBM tidak hanya dipengaruhi oleh faktor suplai dan deman, tetapi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. itu, diperlukan upaya peningkatan produksi etanol secara besar-besaran

I. PENDAHULUAN. itu, diperlukan upaya peningkatan produksi etanol secara besar-besaran 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) saat ini meningkat. Bahan bakar fosil tersebut suatu saat dapat habis karena eksploitasi terus menerus dan tidak dapat diperbaharui.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tape merupakan makanan selingan yang cukup populer di Indonesia dan Malaysia. Pada dasarnya ada dua tipe tape, yaitu tape ketan dan tape singkong. Tape memiliki rasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Biakan murni merupakan tahapan awal di dalam pembuatan bibit jamur. Pembuatan biakan murni diperlukan ketelitian, kebersihan, dan keterampilan. Pertumbuhan miselium

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tablet merupakan salah satu bentuk sediaan oral berupa sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara bagian tropis yang kaya akan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara bagian tropis yang kaya akan sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan negara bagian tropis yang kaya akan sumber daya alamnya terutama pada tanaman penghasil karbohidrat berupa serat, gula, maupun pati. Pada umumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, disebabkan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Sedangkan ketersediaan cadangan BBM semakin berkurang, karena

Lebih terperinci

A. Senyawa organik sintesis

A. Senyawa organik sintesis A. Senyawa organik sintesis Paham lama : senyawa dalam jasad hidup berbeda dengan senyawa lain karena adanya semacam gaya gaib (vital force), para ahli kimia tidak mencoba membuat senyawa organik di laboratorium.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays PENDAHULUAN Latar Belakang Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) merupakan tanaman pangan yang memiliki masa produksi yang relatif lebih cepat, bernilai ekonomis

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan sumber karbohidrat, salah satu diantaranya adalah umbiumbian.

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan sumber karbohidrat, salah satu diantaranya adalah umbiumbian. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang menghasilkan banyak bahan pangan sumber karbohidrat, salah satu diantaranya adalah umbiumbian. Menurut Zulaekah (2002),

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Beras Analog Beras analog merupakan beras tiruan yang terbuat dari tepung lokal non-beras. Disebut beras analog karena bentuknya yang oval menyerupai beras, tapi tidak terproses

Lebih terperinci

METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT

METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT Disampaikan oleh: Sofia Februanti METABOLISME & KATABOLISME KARBOHIDRAT PENGERTIAN KLASIFIKASI METABOLISME DAN KATABOLISME PENGERTIAN KARBOHIDRAT Senyawa organik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan

Lebih terperinci

POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

POLA PANGAN HARAPAN (PPH) PANDUAN PENGHITUNGAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) Skor PPH Nasional Tahun 2009-2014 75,7 85,7 85,6 83,5 81,4 83,4 Kacangkacangan Buah/Biji Berminyak 5,0 3,0 10,0 Minyak dan Lemak Gula 5,0 Sayur & buah Lain-lain

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Teknologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan pangan menurut Indrasti (2004) adalah dengan

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan pangan menurut Indrasti (2004) adalah dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Ketergantungan manusia terhadap pangan yang tinggi tidak diimbangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Singkong atau ubi kayu merupakan salah satu bahan makanan pokok di Indonesia. Banyak sekali produk olahan yang berasal dari singkong, salah satunya adalah tepung

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat dan Kegunaan Penelitian, (5) Kerangka pemikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SUSENAS 1999 sampai dengan 2007 menunjukkan bahwa pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. SUSENAS 1999 sampai dengan 2007 menunjukkan bahwa pola konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola konsumsi masyarakat yang berbasis pada beras menyebabkan beras ditempatkan sebagai makanan pokok yang strategis. Hasil data SUSENAS 1999 sampai dengan 2007 menunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan suatu bentuk energi alternatif, karena dapat. mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak dan sekaligus

I. PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan suatu bentuk energi alternatif, karena dapat. mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak dan sekaligus 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bioetanol merupakan suatu bentuk energi alternatif, karena dapat mengurangi ketergantungan terhadap Bahan Bakar Minyak dan sekaligus pemasok energi nasional. Bioetanol

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva yang terbentuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva yang terbentuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saliva adalah cairan oral kompleks yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva yang terbentuk di rongga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup. Salah satu komoditas pangan yang dijadikan pangan pokok

I. PENDAHULUAN. cukup. Salah satu komoditas pangan yang dijadikan pangan pokok I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan pangan yang cukup. Salah satu komoditas pangan yang dijadikan pangan pokok masyarakat Indonesia adalah beras. Beras

Lebih terperinci

Pabrik Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisis Enzim

Pabrik Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisis Enzim Pabrik Sirup Glukosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisis Enzim disusun oleh : Rizky Destya R 2309 030 008 Vivi Dwie Suaidah 2309 030 082 Pembimbing : Ir.Agung Subyakto, M.S. D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) sehat adalah suatu keadaan sejahtera yang meliput fisik, mental,dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Lingkungan Eksternal. Terigu adalah salah satu bahan pangan yang banyak dibutuhkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Analisis Lingkungan Eksternal. Terigu adalah salah satu bahan pangan yang banyak dibutuhkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Lingkungan Eksternal Terigu adalah salah satu bahan pangan yang banyak dibutuhkan oleh konsumen rumah tangga dan industri makanan di Indonesia. Tepung terigu banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pola Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat Tahun Sumber : Susenas ; BPS diolah BKP Kementan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan keberagaman budayanya, terutama dalam bidang makanan yang saat ini telah berkembang pesat. Banyaknya orang-orang yang bersaing

Lebih terperinci

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah. Pangan diperuntukan bagi konsumsi manusia sebagai

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian. dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bernilai gizi tinggi seperti kacang I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber bahan pangan yang

I. PENDAHULUAN. Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber bahan pangan yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber bahan pangan yang cukup potensial. Sebagai bahan pangan di Indonesia singkong menempati urutan ketiga setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Jumlah energi yang dibutuhkan akan meningkat seiring berjalannya waktu dan meningkatnya jumlah penduduk.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan pakan yang cukup, berkualitas, dan berkesinambungan sangat menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan akan meningkat seiring

Lebih terperinci

KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA

KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA 0 KADAR BIOETANOL LIMBAH TAPIOKA PADAT KERING DENGAN PENAMBAHAN RAGI DAN LAMA FERMENTASI YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan istilah yang tidak asing lagi saat ini. Istilah bioetanol

BAB I PENDAHULUAN. Bioetanol merupakan istilah yang tidak asing lagi saat ini. Istilah bioetanol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioetanol merupakan istilah yang tidak asing lagi saat ini. Istilah bioetanol digunakan pada etanol yang dihasilkan dari bahan baku tumbuhan melalui proses fermentasi.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari

PENDAHULUAN. Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari PENDAHULUAN Latar Belakang Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari campuran sari buah dan air dengan penambahan bahan pembentuk gel yang dapat membuat teksturnya menjadi kenyal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Amang (1993), Pangan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat emosional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang banyak mengandung pati

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang banyak mengandung pati 1 I. PENDAHULUAN Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang banyak mengandung pati (lebih banyak mengandung amilopektin dibanding amilosa). Untuk keperluan yang lebih luas lagi seperti pembuatan biskuit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karbohidrat dalam gadung juga didominasi oleh pati, tetapi jumlah pati

BAB I PENDAHULUAN. Karbohidrat dalam gadung juga didominasi oleh pati, tetapi jumlah pati BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gadung dalam bahasa botani dikenal sebagai Dioscorea hispida (umbi hutan). Seperti halnya umbi-umbi yang lain, gadung merupakan sumber pangan yang mengandung karbohidrat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi tanaman singkong di Indonesia sangat tinggi, menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia mencapai 24.044.025 ton

Lebih terperinci

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi

Lebih terperinci