DETERMINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
|
|
- Shinta Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DETERMINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MODUL 6 A. pendahuluan Masalah proses pengambilan keputusan terletak dari pengaturan tentang bagaimana tujuan yang hendak kita capai itu terwujud, dengan melalui dukungan inforrnasi, data yang terolah secara akurat. Pengambilan keputusan menandakan kondisi dirnana terdapat tujuan (visi dan misi) yang hendak dicapai, tindakan manusia untuk mencapainya, sejumlah hambatan; kelangkaan, ketidakpastian dan risiko, serta terdapatnya sejumlah peristiwa lain hasil tindakan pelaku lainya dalam jalur kegiatan yang sarna dan sejumlah peristiwa eksternal lainnya, seperti; konjungsi kegiatan ekonomi. Faktor tujuan dan tindakan serta kelangkaan dapat dimasukkan dalam "faktor-faktor internal" dari pengambilan keputusan. Sedang faktor lainnya dikategorikan sebagai "faktor eksternal". Adapun pengkategorian dilakukan untuk mempermudah pema haman tentang pengambilan keputusan melalui landasan filosofis. Pengertian tentang jalur kegiatan yang sam a adalah tindakan dari seseorang yang ditujukan untuk sama-sama mencapai tujuan sebagaimana yang kita inginkan. Sebagai contoh, para manajer yang mengelola perusahaan akan menghadapi sejumlah persaingan dari para manajer lain 78
2 di perusahaan yang berbeda dengan bidang bisnis yang diasumsikan sama. Mereka yang mendalami bisnis perbankan akan menghadapi persaingan yang sama dari para pelaku di bisnis perbankan. Dalam hal ini, kita asumsikan bahwa proses pengambilan keputusan dalam kajian manajemen dan bisnis merupakan tindakan aktif untuk mewujudkan tujuan-tujuan ekonomi dan sosial. Asumsi tentang manusianya dengan demikian adalah manusia ekonomi (homo economicus) dan juga sekaligus manusia sosial (zoon politicon). Tujuan sosial itu sendiri pada akhirnya akan menciptakan tujuan ekonomi. Diskusi tentang pengambilan keputusan juga tidak terlepas dari adanya aksioma tentang informasi sebagai kunci pengambilan keputusan yang efektif. Pandangan ini menegaskan bahwa tanpa kehadiran informasi yang sesuai, maka pengambilan keputusan tidak akan ada terwujud. Para pengelola organisasi berpegang pada ketersediaan informasi yang relevan dalam menentukan pilihan. Oleh perubahan sejumlah faktor lingkungan eksternal yang pesat, maka terdapat banyak sekali informasi yang "relevan" bagi pengambilan keputusan. Kecerdasan para pengambil keputusan terletak dari kemampuan mereka dalam memilah-milah informasi mana yang paling tepat bagi bah an baku proses pengambilan keputusan. Kemampuan dalam menentukan informasi yang paling tepat membantu manajer dalam menghasilkan keputusan terbaik. Keputusan terbaik pada akhirnya akan mewujudkan kesejahteraan bagi banyak pihak. Dengan kata lain, pengarnbilan keputusan dalam kajian ini selalu dikaitkan dengan cara pandang mengenai bagaimana menentukan proses pengambilan keputusan dalam lingkungan fast-paced decision-making. Dalam lingkungan semacam itu, kesejahteraan tidak lagi diraih (obtained! achieved), namun diciptakan (created). Kemampuan organisasi dan para pengelolanya dalam menentukan apakah kesejahteraan hendak diraih atau diciptakan memandu mereka pada pemahaman yang lebih baik tentang pengambilan keputusan, dan memberikan pada mereka panduan yang benar mengenai bagaimana seharusnya mereka membuat keputusan. 79
3 B. Perubahan Lingkungan dan Penentuan Keputusan Sesungguhnya, kesulitan mendasar apakah yang dihadapi manajer kala mengambil keputusan? Dilemma penentuan keputusan apa yang dihadapi manajer? Apakah definisi yang tepat tentang keputusan? Sebelum menjawab pertanyaan terse but, kita harus memberikan definisi yang tepat atas keputusan itu sendiri. Definisi yang dikemukakan harus mencakup secara ringkas sejumlah pandangan filosofis. Mengapa demikian? Selama kurang lebih dua dekade, kita telah menyaksikan perubahan dramatis dalam lingkungan bisnis. Oleh peru bah an pesat yang terjadi, para pelaku bisnis dihadapkan pada pilihan yang sulit kala hendak menentukan keputusan. Masalah dan tantangan tidak lagi dapat dihadapi hanya dengan memakai pendekatan yang serba instan, potong kompas atau tradisional. Mungkin ada beberapa pelaku bisnis yang berhasil menerapkan pendekatan semacam itu, namun dalam jangka menengah dan panjang mereka tidak dapat bertahan hidup. Solusi terbaik atas masalah dan tantangan hanya dapat diraih melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan sebagai alat terbaik yang membantu kita dalam menentukan pilihan. Ilmu pengetahuan merupakan landasan utama bagi kita dalam menentukan keputusan, memilih alternatif solusi terbaik atas masalah dan tantangan. Dalam lingkungan bisnis yang berkembang dengan pesat dan cenderung bersifat semakin kompleks, peluang terjadinya risiko jauh lebih besar dibandingkan terjadinya keuntungan. Hal ini mendorong pentingnya pengambilan keputusan didasarkan atas ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu sendiri didasarkan atas informasi. Pengambilan keputusan yang didasarkan alas informasi, ilmu pengetahuan, mendorong kita untuk memahami dengan baik landasan filosofis pengambilan keputusan. Landasan filosofis yang kita gunakan kala berpikir dan mengambil tindakan akan mendorong kita untuk masuk pada bidang studi tentang metode pengambilan keputusan atas dasar ilmu pengetahuan. Pada masyarakat berbasis ilmu pengetahuan (knowledge based society), metode atas dasar ilmu pengetahuan dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian itu sendiri merupakan 80
4 hasil dari cara pandang kita tentang dunia, tentang lingkungan sekitar kita. Persepsi kita tentang lingkungan terikat oleh sejumlah perubahan faktor di lingkungan. Bila terdapat perubahan pada lingkungan bisnis, maka kita akan memiliki persepsi yang berbeda tentang metode untuk menghadapi peru bah an tersebut. Di bawah ini ditunjukkan beberapa faktor yang merupakan karakteristik dari pengambilan keputusan dalam Iingkungan bisnis yang kompleks, yang mendorong para manajer untuk merniliki dan menguasai kemahiran dalam mengolah informasi dan ilmu pengetahuan: 1. Terdapat lebih banyak variabel yang harus dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan. 2. IImu pengetahuan berkembang dengan pesat dan lebih banyak konsep, metode di setiap bidang manajemen. Tidak ada pelaku bisnis yang mutlak menguasai kemahiran dalam mengolah ilmu pengetahuan. 3. Kompetisi dalam lingkup global dan lokal semakin ketat. Kornpetisi ini mendorong kita untuk menciptakan pasar, menciptakan kemakmuran dan menciptakan nilai, bukan lagi meraih semuanya. 4. Perkembangan pesat tingkat kualitas dari sejumlah teori dan model dalam menjelaskan langkah-iangkah dan hasil taktis maupun strategis suatu kebijakan. Setiap pelaku bisnis memiliki kemampuan seragam dalam menguasai proses dan alat pengambilan keputusan. 5. Campur tangan pemerintah yang semakin besar dan jelas terhadap pemenuhan tanggung jawab sosial (social responsibility). Campur tangan ini mendorong pemerintah "memaksa" organisasi bisnis untuk turut mewujudkan tanggungjawab tersebut. 6. Perkembangan teknologi informasi melalui Internet, World Wide Web, membawa organisasi bisnis masuk pada bidang kompetisi maya atas dasar kemampuan mengolah informasi. Di sisi lain, hal tersebut menjadikan informasi yang tersedia dalam jumlah berlimpah diragukan kualitasnya. 7. Para pekerja, pemilik saham, pelanggan dan masyarakat, meminta untuk diikutsertakan dalam proses penentuan keputusan organisasi. Hal initerjadi oleh perkembangan ilmu pengetahuan, ketersediaan informasi yang luas dan kemampuan setiap orang dalam mengolah 81
5 informasi, serta kesadaran bahwa hidup mati organisasi ditentukan oleh mereka. 8. Setiap organisasi bisnis bergerak atas landasan kemah iran dalam pengolahan informasi dan ilmu pengetahuan. 9. Teknik-teknik komunikasi dan pengukuran dalam metode penelitian ilmiah berkembang pesat. 10. Analisis kuantitatif berkembang dengan pesat melalui bantuan komputer. 11. Masalah-masalah manajerial yang rumit dapat diselesaikan dengan mudah melalui bantu an teknologi dan sistem informasi, sehingga pengambilan keputusan dibangun di atas sistem informasi yang canggih. 12. Organisasi menjadi semakin ramping, efektif dan efisien. Dalam hal ini sistem rasionalisasi atas dasar sistem komputerisasi merupakan basis utama organisasi yang unggul. Untuk dapat tetap bertahan hidup dalam lingkungan seperti di atas, maka kita harus memahami bagaimana cara mengidentifikasi informasi yang berkualitas dan mengenali pendekatan pengambilan keputusan dalam lingkup bisnis berisiko tinggi. Dilemma dan kesulitan yang mendasar yang dihadapi para manajer adalah menentukan masalah dan tantangan yang benar-benar penting! utama untuk diselesaikan, merinci kekuatan dan kelemahan organisasi, mencari informasi yang relevan dan berkualitas, serta bagaimana mengolah informasi lebih cepat dibandingkan pesaing. Penentuan masalah mendasar (problem of what) dan penentuan metode yang dipakai untuk menyelesaikan (problem of how) merupakan kesulitan utama bagi organisasi. Sering terjadi keadaan dimana organisasi salah menentukan masalah sebenarnya yang dihadapi dan menganggap gejala (symptoms) atau fenomena sebagai masalah dan tantangan utama yang harus diselesaikan. Kesalahan penentuan masalah utama akan memberikan imbas negatif bagi penentuan metode penyelesaian masalah. Ini berarti, metode dalam proses penentuan keputusan ditentukan dari kemampuan organisasi untuk menentukan masalah mendasar dengan baiksalah satu kasus kegagalan menentukan masalah dengan baik adalah kegagalan para pelaku 82
6 bisnis dalam mengembangkan konsep produk (the product concept). Premis yang dibangun untuk konsep ini menerangkan bahwa konsumen akan menyukai produk yang memiliki kualitas tertinggi (highest quality), kinerja terunggul (the most qualified performance), atau menawarkan fitur-fitur yang inovatif (innovative features). Para pelaku binis yang mengadopsi konsep ini memfokuskan pembuatan produk yang superior, serta mereka terus menerus memperbaiki kualitas (improving quality) dari produk terse but. Asumsi yang mereka bangun adalah para konsumen menyukai produk yang terbuat dengan baik, berkualitas tinggi dan memiliki kinerja yang baik. Sebagaimana asumsi dasar dari konsep produksi, maka asumsi dasar ini pun dibangun dari sudut pandang produsen, sehingga sering kali kebutuhan dan keinginan dari konsumen diabaikan. Konsep produk menghantarkan kegiatan bisnis mas uk pada kasus "rabun pemasaran (marketing myopia)". Contoh dari konsep ini adalah penilaian dari para pelaku bisnis transportasi kereta api, bahwa para pesaing mereka adalah para pelaku bisnis yang bergerak di bidang yang sarna (kereta api juga). Padahal sesungguhnya, bisnis transportasi memiliki ragam alternatif lain seperti; bis, taksi antar kota dan pesawat. Asumsi yang salah dari konsep ini membatasi pandangan pelaku bisnis kereta api dan memberikan pandangan semu serta jawaban yang salah atas pertanyaan "What business are we in?". Kasus tentang marketing myopia yang menimpa bisnis transportasi kereta api penumpang di Amerika Serikat, merupakan contoh yang baik mengenai kegagalan organisasi bisnis dalam menentukan masalah mendasar. Contoh kasus di atas merupakan bukti betapa kegagalan organisasi dalam memposisikan diri terhadap masalah dan tantangan memandu rnereka pada penentuan keputusan yang salah. Oleh pernyataan di atas, maka perlu kiranya definisi tentang keputusan mengikutsertakan landasan sejarah tirnbulnya keputusan; mengapa ada keputusan (problem of why), faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan (problem of what) dan tujuan dari keputusan (problem of what for and for whom). Untuk sampai pad a definisi yang "tepat" atas keputusan, rnaka perlu kiranya kita rinci kembali faktor-faktor penentu seseorang mengambil keputusan: Rincian di at as rnerupakan gambaran sederhana tentang faktor-faktor 83
7 penentu keputusan. Oleh keberagaman dan kesulitan menentukan definisi yang tepat atas sebuah konsep dalam ilmu sosial, maka pemilihan sejumlah faktor tersebut diasumsikan akan dapat memandu kita dalam menentukan definisi yang tepat atas keputusan. Rincian tersebut di atas juga memandu kita dalam menentukan definisi yang "tepat' atas proses pengambilan keputusan. 8agaimanapun juga, penentuan definisi atas pengambilan keputusan harus berangkat dari penentuan definisi yang tepat atas keputusan itu sendiri. C. Menjadi Pengambil Keputusan Yang Handal Para manajer dituntut untuk menunjukkan kinerja terbaik mereka dalam membuat keputusan. Namun tuntutan untuk menunjukkan keahlian tersebut bukan sekedar hanya membuat keputusan yang muncul sejalan dengan timbulnya masalah atau tantangan. Bila keputusan muncul karena ada, atau mengikuti masalah yang timbul, maka sesung&uhnya kita tidak menghasilkan keputusan terbaik. Membahas dan mencari keputusan terbaik, keputusan paling utama adalah tugas para manajer visioner. Mereka bertindak membuat keputusan tidak saja berlandaskan atas masalah, namun membuat keputusan untuk menghindari terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Para pembuat keputusan yang handal bertindak untuk merubah dan mengantisipasi perubahan lingkungan yang pesat. Seluruh daya upaya mereka arahkan terus menerus untuk mempersiapkan diri dan organisasi kuat menghadapi permasalahan dan tantangan yang timbu!. Para entrepreneur sejati tidak dirubah oleh lingkungan, tidak terikat oleh lingkungan dan tidak pula dipengaruhi oleh lingkungan. Dengan demikian, proses pengambilan keputusan yang mereka cenderung diarahkan untuk merubah, mengikat dan mempengaruhi lingkungan. Keputusan terbaik terletak dari kemarnpuan manajer meminimalkan risiko yang akan menimpa organisasi. Keputusan terbaik juga menandakan keahlian manajer dalam meramal peristiwa-peristiwa yang akan terjadi dan mempersiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi peristiwa-peristiwa terse but, baik peristiwa buruk maupun baik. 84
8 Keahlian dalam melakukan perkiraan tentang apa yang akan terjadi pada masa depan dan meramal konsekuensi apa saja yang akan terwujud dari tindakan pemilihan satu alternatif solusi tidak didapat begitu saja. Keahlian tersebut merupakan "bakat yang terus dipertajam (sharpened talent)" dari seorang manajer. Pengambilan keputusan merupakan bakat, karena manusia telah membawa kemampuan tersebut sejak ia lahir. Semakin sering bakat tersebut dilatih, diasah, ditajamkan, maka akan semakin ahli seseorang dalam mernbuat keputusan yang berkualitas. Para pembuat keputusan yang handal adalah manusia langka, semenjak keahlian membuat keputusan yang baik adalah kernarnpuan yang langka pula. Bila pengambilan keputusan merupakan kemampuan yang merupakan bakat manusia, maka bagaimana seseorang dapat melatih bakat terse but? Bagaimana proses mental dan intelektual tersebut dapat dipertajam? Di sini kembali kita dihadapkan pada masalah mengenai hubungan antara gaya berpikirl pemikiran (styles afthinking) dengan pengambilan keputusan. Apakah terdapat relasi positif antara gay a pemikiran yang kita gunakan dengan proses pengambilan keputusan, dengan peningkatan kemampuan pengambilan keputusan kita? Apa kaitan antara gaya dan persepsi ini dengan pengambilan keputusan yang baik? Kajian tentang gaya berpikir, atau gaya pemikiran, akan mendekatkan kita pada kajian tentang persepsi kita terhadap lingkungan. Gaya berpikir akan memandu kita pada penentuan langkah, cara, atau metode pengambilan keputusan. Pada masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan inforrnasi, metode yang dipakai adalah metode penelitian atau investigasi ilmiah. Metode tersebut merangkum sejumlah pendekatan rasional, empiris, logis dan sistematis dalam pengambilan keputusan. Keahlian memilah dan mengolah infomasi merupakan syarat utama keberhasilan organisasi dalam membuat keputusan terbaik. Gaya pemikiran yang menganggap metode ilmiah sebagai metode utama pengambilan keputusan didasarkan atas model pengambilan keputusan atas dasar tesis rasionalitas yang menjadi "pilar utama" atau paradigma keilmuan dan cara berpikir kita semua pada saat ini. Walau demikian, kebanyakan keputusan diambil oleh manajer dalam kondisi ketidakhadiran sejumlah asumsi dasar yang dipakai dalam pandangan 85
9 rasionaj. Pengambilan keputusan yang handal tidak selalu didasarkan atas model rasional, namun dapat didasarkan atas model tandingan lain; bounded rationality. Apakah pengambil keputusan memakai salah satu model tersebut, atau bahkan keduanya? Keputusan merupakan hasil dari sebuah proses sistematis tentang penentuan masalah, pencarian informasi untuk menghasilkan solusi, serta pemilihan satu alternatif solusi dari sejumlah alternatif. Semakin baik proses yang manajer lakukan dalam menentukan keputusan, semakin baik keputusan yang diambil. Baik atau buruk sebuah keputusan sesungguhnya sulit untuk dinilai. Karenanya, seorang pengambil keputusan yang handal tidak akan pernah, dan tidak juga berkehendak untuk memberikan sebuah definisi yang tepat atas keputusan yang baik. 86
MODUL PENDAHULUAN 1 A. Mengapa Perlu Mempelajari Pembuatan Keputusan
PENDAHULUAN MODUL 1 Apakah keputusan? Apakah pengambilan keputusan (decision-making)? Mengapa dan bagaimana manusia mengambil keputusan? Apakah pengambilan keputusan dibatasi oleh sejumlah faktor? Faktor-faktor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha menunjukkan terjadinya persaingan yang semakin tajam, yang diakibatkan oleh globalisasi dan deregulasi, yang dipercepat oleh perkembangan teknologi
Lebih terperinciRencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap
1.1 Latar Belakang Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan persaingan yang semakin tajam, ini ditandai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, terutama dalam bidang komputer. Hampir dapat dipastikan semua kegiatan manusia melibatkan komputer, seperti sekolah,
Lebih terperinciDASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN Dosen : Diana Ma rifah DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN Menurut George R. Terry, dasar pengambilan keputusan dibedakan menjadi 5 (lima) macam. Kelima macam dasar pengambilan keputusan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas mulai diberlakukan pada tahun 2003 untuk kawasan ASEAN dan pada tahun 2020 untuk seluruh dunia. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. di perusahaan dan akuntan manajemen merasa bahwa manajemen biaya yang
BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penentuan Pokok Bahasan Ide sistem Activity Based Costing (ABC) muncul saat para manajer sentral di perusahaan dan akuntan manajemen merasa bahwa manajemen biaya yang
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA BERKELOMPOK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA BERKELOMPOK MODUL 5 Bagian ini membahas tentang beberapa teknik pengambilan keputusan secara berkelompok yang dilakukan dalam organisasi. Teknik yang disajikan merupakan teknik
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran (Marketing) Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasimengenai barang atau jasa dalam kaitannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang memasuki tahun 2010 (APEC) dan tahun-tahun selanjutnya didunia ini masing-masing negara seperti tidak mempunyai batas lagi, ditinjau dari sudut pandang
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. berkesinambungan terhadap perubahan lingkungan, baik lingkungan ekstemal,
BAH 1 PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Saat In!, semua perusahaan harus melakukan pengamatan secara berkesinambungan terhadap perubahan lingkungan, baik lingkungan ekstemal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan global saat ini memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value conscious) dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis.
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis. Dunia marketplace mulai ditinggalkan. Distribusi fisik merupakan aspek tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam setiap perusahaan yang semakin, membutuhkan penempatan orientasi dalam pemenuhan dan kepuasan konsumen sebagai tujuan perusahaan yang utama.
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010
STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2009/2010 SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI PADA PT SUKSES CITRA PANGAN PALEMBANG Afandi 2005240234 Abstrak Tujuan penulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Begitu juga halnya pada perkembangan Internet, hampir semua bidang teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia komputer saat ini sangatlah pesat. Begitu juga halnya pada perkembangan Internet, hampir semua bidang teknologi berbasis Internet. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang
Lebih terperinciMenangkan Persaingan dengan Business Intelligent
Menangkan Persaingan dengan Business Intelligent Posted by Target Pembaca : Silvi Eka Susanty -Mahasiswaa Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya- : Pihak Eksekutif/Manajemen dalam
Lebih terperinciBAB V. 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand. konsumen dari produk yang bersangkutan.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV dapat disimpulkan bahwa: 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand image tenun tradisional
Lebih terperinciBAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar
BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar pembentukan strategi. Atau dengan kata lain, ingin diketahui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar dalam bisnis bidang teknologi yang semakin ketat seperti sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam pengembangan produknya agar
Lebih terperinciManajemen Pemasaran. Endang Suryana, M.M
Manajemen Pemasaran Endang Suryana, M.M Silabus Perkuliahan Deskripsi Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Mata kuliah Manajemen Pemasaran menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Milliken (1987) dalam Astuti (2007) Ketidakpastian Lingkungan adalah rasa ketidakmampuan seseorang untuk memprediksi sesuatu secara akurat dari seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. papan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan
Lebih terperinciBAB VI FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB VI FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN T U J U A N 1. Mengetahui konsep dasar mengenai perencanaan dalam manajemen organisasi. 2. Mengetahui jenis-jenis perencanaan dan bagaimana perencanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bila masa depan adalah kenyataan, apakah masa depan akan dialami oleh setiap orang? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Tetapi yang paling terpenting adalah masa depan itu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan sebuah bisnis adalah menciptakan para pelanggan yang puas. Sejalan dengan itu berbagai upaya telah dilakukan untuk menyusun rangka teoritis untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia. ini terlihat dari pengembangan-pengembangan yang terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh masyarakat, dengan sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju hal
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Harga Pokok Produksi dan Metode Activity Based Costing
ABSTRAK SRI KURNIATI. 311 05 620. Evaluasi Kemungkinan Penerapan Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. Semen Bosowa Maros. Dibimbing oleh DR. Darwis Said, SE, M.SA, Ak (Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas. Penggunaan teknologi yang tidak hanya terbatas pada bidang bisnis dan perdagangan tetapi lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan komunikasi sangat penting di zaman modern saat ini. Sarana komunikasi sangat memudahkan manusia
Lebih terperinciPedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV
Pedoman Perilaku Nilai & Standar Kita Dasar Keberhasilan Kita Edisi IV Perusahaan Kita Sejak awal, perjalanan MSD dituntun oleh keyakinan untuk melakukan hal yang benar. George Merck menegaskan prinsip
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat turut memacu perkembangan pada dunia bisnis untuk mampu mengikuti perubahan yang terjadi dan menjadi lebih maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan bagian penting dari sistem keuangan guna kelancaran kegiatan perekonomian suatu negara. Berbagai upaya telah dilakukan oleh industri perbankan termasuk
Lebih terperinciEnterprise Foundation. Mengoptimalkan penjadwalan untuk meraih sasaran strategis
Enterprise Foundation Mengoptimalkan penjadwalan untuk meraih sasaran strategis Mengoptimalkan penjadwalan dan membantu Institusi Anda meraih sasaran strategisnya dengan memanfaatkan paket penjadwalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian pada umumnya senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin lama semakin lama semakin kompleks, dan berkembang. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang ketat antar perusahaan yang mengharuskan
Lebih terperinciManajemen Pemasaran Lanjut Tony Wijaya-UNY Bhn diadopsi dari Prinsip-prinsip pemasaran (Kotler ^ Amstrong)
Manajemen Pemasaran Lanjut Tony Wijaya-UNY Bhn diadopsi dari Prinsip-prinsip pemasaran (Kotler ^ Amstrong) Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran Bab 1 Pemasaran Mengatur Hubungan Pelanggan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu, kemudahan-kemudahan yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi semakin melaju cepat seiring waktu, kemudahan-kemudahan yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi menjadikannya sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang industri, penjualan maupun jasa. Maka akan terjadi suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dan modern akan memberikan dampak positif berkaitan dengan bisnis bagi perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar. Bisnis pengolahan makanan sangat potensial mengingat kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis pengolahan makanan berbahan baku tepung dapat diusahakan dari skala kecil setingkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga skala besar. Bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Aplikasi dan implementasi dari Sistem
BABl PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada saat ini Sistem Infonnasi (Information System) sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Aplikasi dan implementasi dari Sistem
Lebih terperinciUKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan perusahaan selalu berubah. Dahulu perusahaan hanya bersaing pada tingkat regional dan nasional, sekarang mereka bersaing secara global (Nasution, 2015:17).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciKabupaten Tasikmalaya 10 Mei 2011
DINAMIKA PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH HUBUNGANNYA DENGAN PENETAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS Oleh: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. Disampaikan Pada Focus Group Discussion Kantor Litbang I. Pendahuluan Kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi permintaan pelanggan melebihi harapan harapan pelanggan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi dan kemudahan akses terhadap informasi, perkembangan produk dan jasa yang pesat telah mengubah bagaimana pelanggan bertransaksi dengan sebuah perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam
Lebih terperinciLingkungan Organisasi dan Managerial
Modul ke: Lingkungan Organisasi dan Managerial Fakultas FIKOM Andi Youna C. Bachtiar, M. Ikom Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Lingkungan Organisasi Lingkungan menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinegeri maju dikenal sebagai mobile phone. Kemudian di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan manusia menjadi daya dukung utama dari pesatnya kemajuan peradaban manusia, termasuk peralatan komunikasi
Lebih terperinciBAB 10 KEPUASAN PELANGGAN
BAB 10 KEPUASAN PELANGGAN Kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang yang membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya manusia (Schnaars, 1991). Ada beberapa strategi yang dapat
Lebih terperinciInformation and Decision
Minggu 5: Information and Decision Making TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Tujuan pembelajaran Menjelaskan peran informasi dalam proses pengambilan keputusan dan bagaimana manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Dengan semakin ketat dan kompleksnya persaingan, maka banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. satu pemicunya adalah ditemukan WWW (World Wide Web) yang mudah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Internet mengalami perkembangan yang cukup pesat di tahun 1990-an. Salah satu pemicunya adalah ditemukan WWW (World Wide Web) yang mudah digunakan dan aplikatif
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global yang terjadi di Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami banyak perkembangan dan ini merupakan hasil dari usaha manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta perubahan politik yang tidak menentu (Erikson dalam Dewanto, 2010).
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Lingkungan bisnis saat ini memiliki karakteristik yang dinamis, kompleks, berkaitan dengan perubahan teknologi, keterbatasan sumber daya, ekonomi global serta perubahan
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan Latar Belakang
Bab 1. Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan Pembangunan pendidikan tinggi sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD 1945 merupakan bagian tugas dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan secara runtut sebagai
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI Bab ini membahas tentang kesimpulan penelitian, implikasi, saran, keterbatasan dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian di Indonesia pada saat ini cukup pesat, hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan yang semakin berkembang. Sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Masalah Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin cepatnya arus komunikasi sebagai konsekuensi dari liberalisasi dan globalisasi dunia. Liberalisasi
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI
ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Pendidikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MASALAH
BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Sebagai salah satu penyelenggara jasa layanan internet di Indonesia, PT RadNet menghadapi permasalahan yang menghambat laju pertumbuhan perusahaan. Permasalahan
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia yang sudah menjadi semakin kompleks dan terus terspesialisasi setiap saat, informasi merupakan faktor mutlak yang diperlukan dalam menunjang suatu bisnis
Lebih terperinciAnalisa Kebutuhan Sumber Daya Manusia Modul ke:
Analisa Kebutuhan Sumber Daya Manusia Modul ke: Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Teknik Kreatif www.mercubuana.ac.id Program Studi Desain Produk Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari bab
Lebih terperinciPERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang
PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas pelayanan dan produk keuangan perbankan yang semakin hari semakin kompleks maka pihak perbankan
Lebih terperinciASPEK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LINGKUNGAN BISNIS. Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Matakuliah Lingkungan Bisnis
ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LINGKUNGAN BISNIS Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Matakuliah Lingkungan Bisnis Disusun Oleh : NOVIE WIRAWAN ARIEF W 10.21.0540 S1 TI TRANSFER SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN
Lebih terperinciKode etik bisnis Direvisi Februari 2017
Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017 Kode etik bisnis Kode etik bisnis ini berlaku pada semua bisnis dan karyawan Smiths Group di seluruh dunia. Kepatuhan kepada Kode ini membantu menjaga dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang, perkembangan teknologi begitu pesat. Perkembangan teknologi membuat kebutuhan manusia terhadap informasi semakin komplek. Hal ini terlihat
Lebih terperinciMateri 6 Bisnis, Tujuan dan Fungsi Bisnis. Marheni Eka Saputri ST., MBA
Materi 6 Bisnis, Tujuan dan Fungsi Bisnis Marheni Eka Saputri ST., MBA Contents 1 Bisnis 2 Sejarah Bisnis 3 Tujuan Bisnis 4 Fungsi Bisnis $ Bisnis $ Istilah bisnis menunjuk pada semua organisasi yang membuat
Lebih terperinciSTRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Strategi Resources Based View (RBV) 2.1.1.1 Pengertian Strategi Resources Based View (RBV) Menurut Grant (2001) dalam Raduan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi penting dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi di masyarakat
Lebih terperinciPerencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 pertanyaan yang disebut unsur-unsur perencanaan : Tindakan apa yang harus dikerjakan (what) Apa sebab
(PLANNING) Perencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 pertanyaan yang disebut unsur-unsur perencanaan : Tindakan apa yang harus dikerjakan (what) Apa sebab tindakan tersebut dilakukan (why) Dimana kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang sangat banyak yaitu kurang lebih 210 juta, dengan total wilayahnya sebesar 5,2 juta kilometer persegi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepuasan adalah hasil akhir yang diinginkan oleh individu ketika menggunakan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan adalah hasil akhir yang diinginkan oleh individu ketika menggunakan proses penyampaian manfaat produk. Kepuasan muncul ketika manfaat produk mampu untuk memenuhi
Lebih terperinciBUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si.
BUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. amanitanovi@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Kewirausahaan dan Pembuatan Business
Lebih terperinciPERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH
PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH MEMAHAMI PERENCANAAN Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Hal ini antara lain disebabkan oleh para pesaing dari luar
Lebih terperinciANALISIS SISTEMATIS TERHADAP INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM Oleh Luh Putu Ary Sri Tjahyanti, S.T., M.Kom. 8
ANALISIS SISTEMATIS TERHADAP INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM Oleh Luh Putu Ary Sri Tjahyanti, S.T., M.Kom. 8 Abstrak: Abad ke-21 adalah abad Informasi dan Era Internet. Dengan pesatnya perkembangan teknologi
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjamin dalam jangka waktu yang relatif lama. memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan, yang nantinya akan bermuara
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era pasar bebas dimana situasi pasar yang semakin kompetitif serta penuh dengan ketidakpastian, setiap perusahaan dihadapkan pada persaingan yang ketat. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan bisnis merupakan catatan ringkas yang di buat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MIKRO
Modul ke: PENGANTAR EKONOMI MIKRO Fakultas EKONOMI Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id A.Ruang Lingkup Mikroekonomi Ilmu ekonomi muncul sebagai jawaban atas masalah-masalah ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ekonomi, persaingan di sektor ekonomi semakin pesat, sebagaimana seperti yang terjadi sekarang ini. Apabila
Lebih terperinci5 Tren Teknologi Dalam 10 Tahun Terakhir Yang Mampu Mengubah Business Model Perusahaan
5 Tren Teknologi Dalam 10 Tahun Terakhir Yang Mampu Mengubah Business Model Perusahaan Sofyan.marhadi@pertamina.com Abstrak Perubahan dan perkembangan teknologi informasi yang pesat dalam satu dekade terakhir
Lebih terperinci