PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN PEMETAAN PROFIL RISIKO (STUDI KASUS: PT. POS INDONESIA GRESIK)
|
|
- Sri Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN PEMETAAN PROFIL RISIKO (STUDI KASUS: PT. POS INDONESIA GRESIK) Dewi Era Pratiwi, Patdono Suwignjo, Syarifa Hanoum Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya Abstrak Dalam proses pengukuran kinerja PT. Pos Indonesia (Persero) masih melakukan pengukuran kinerja tradisional yang hanya mengukur kinerja perusahaan dari aspek finansial saja dimana hal ini dianggap tidak dapat lagi menjawab permasalahan riil yang ada pada perusahaan. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dimana terdiri dari 4 perspektif, yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan tumbuh. Kemudian diidentifikasi strategy objective masing-masing perspektif dan diidentifikasi risiko masing-masing perspektif yang dapat menggagalkan target perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah scoring masing-masing perspektif dan key performance indicator dmana kinerja perusahaan seluruhnya sudah baik dengan pencapaian 98.06%. Sedangkan pada identifikasi risiko dihasilkan mitigasi untuk risiko pada level high risk dan extreme risk. Kata Kunci: Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, manajemen risiko, tingkat kepentingan dan mitigasi risiko Abstract In the process of performance measurement, the PT. Pos Indonesia (Persero) is still conducting a traditional method of measurement which only measure the company performance only from the financial aspect which no longer capable to answer the real problem in the company. In this research the performance measurement system is designed with the Balanced Scorecard method, that consist of four perspectives, such as finansial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and growth and learning perspective. Then the objective strategy of each perspective is defined and the risk is identified for each perspective that may failing the company target. The result of this research is each perspective scoring and key performance indicator where the entire company performance is already reached 98.06%. As for the risk identification the mitigation is generated for the risk at the high level and extreme risk. Key Words: Performance measurement, Balanced Scorecard, Risk Management, Interest Level and Risk Mitigation 1. Pendahuluan Dewasa ini, berbagai kemajuan pesat yang terjadi di industri barang dan jasa mau tidak mau mensyaratkan perusahaan untuk berkembang sejalan dengan kemajuan tersebut, yang berarti operasional organisasi menjadi kian kompleks. Perusahaan-perusahaan berlomba melakukan penciptaan nilai (value creation) melalui berbagai diversifikasi produk yang tak terhitung variannya. Oleh sebab itu, perusahaan memerlukan suatu sistem pengukuran kinerja yang benar-benar dapat membantu perusahaan melakukan perbaikan-perbaikan secara kontinyu untuk mencapai tujuan performansi. Sedangkan pengukuran kinerja tradisional hanya mengukur dari perspektif finansial saja dimana hal ini dianggap tidak dapat lagi menjawab permasalahan riil yang ada pada perusahaan. PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu BUMN di Indonesia yang mengelolah jasa hantaran pos nasional dengan tujuan profit oriented. PT. Pos Indonesia (persero) dihadapkan pertumbuhan demand yang tinggi dan langsung berhadapan dengan perusahaan global yang berprilaku lokal, dalam arti memiliki pertumbuhan pangsa pasar yang
2 berarti. PT. Pos Indonesia (persero) membagi produk yang ditawarkan ke pelanggan dalam tiga kelompok produk, yaitu core product, expanded product dan extended product. Core Product mencakup tiga jenis layanan, yaitu: standart priority dan customized yang berlaku untuk tiap-tiap core business pos Indonesia, yaitu komunikasi, logistik dan layanan keuangan. Expanded Product meliputi dua jenis layanan, yaitu ritel dan internet service provider (ISP) melalui wasantara-net. Sementara Extended Product mencakup tiga layanan, yaitu produk filateli, logistik pos dan fianasial. Agar tiga kelompok produk terus berkembang maka perusahaan perlu meningkatkan performansi kinerjanya yang berfungsi untuk melihat keberhasilan perusahaan. Pengukuran kinerja perusahaan sangat diperlukan, agar dapat diketahui kinerja perusahaan, disamping itu pengukuran kinerja dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan yang sudah dicapai oleh perusahaan dan nantinya dapat dijadikan landasan oleh manager/pimpinan untuk melakukan perencanaan perusahaan dimasa yang akan datang. Selain itu pendekatan manajemen risiko juga diintegrasikan agar perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang faktor-faktor yang mungkin menggagalkan tercapainya strategic objective. Beberapa tahun terakhir perusahaan menerapkan pengukuran kinerja tradisional yang hanya berpedoman pada faktor finansial sebagai tolok ukur keberhasilan perusahaan. Menurut Mulyadi (1999) untuk menanggapi peluang dan ancaman dalam persaingan yang sengit, tolok ukur yang hanya mampu melaporkan secara agregatif hasil akhir (result-terminal) dari output akuntansi manajemen tradisional yang accountability-based, jelas sudah tidak memadai. Biasanya perusahaan memberikan target tahunan pendapatan untuk tiap kantor cabang yang akan dibukukan tiap bulannya kemudian kantor pusat akan memberikan laporan pemasukan keuangan tiap-tiap kantor cabang pada seluruh karyawan sebagai review. Untuk memperbaiki pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan metode balanced scorecard. Balanced scorecard merupakan serangkaian pengukuran kinerja perusahaan yang diukur dari empat perspektif yang terdiri perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan perkembangan. Menurut Merchant (1998), Balanced Scorecard juga merupakan sarana pengukuran bagi kinerja strategi (action) melalui lagging indicators dan lead indicators yang melintasi empat perspektif balanced scorecard yang seimbang dan terkait secara kausal dari hilir ke hulu. Setelah menjabarkan visi, misi dan strategi perusahaan maka akan dilakukan pembentukan balanced scorecard dimana terdiri dari mendefinisikan strategy objective perusahaan kedalam 4 perspektif. Dari strategy objective ini akan didefinisikan critical success factor dan KPI dan dari strategy objective juga dapat ditentukan hubungan sebab akibat masing-masing strategy objective (strategy map). Agar target kerja perusahaan dapat dicapai maka perlu dilakukan langkah antisipasi untuk mengetahui kejadiankejadian yang dapat menggagalkan target kerja (risiko). Langkah antisipasi dilakukan dengan mengidentifikasi risiko dan menerapkan langkah-langkah antisipasinya. Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk Mengetahui kinerja PT. Pos Indonesia (Persero) dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, mengetahui risikorisiko yang dapat menggagalkan target-target kinerja dan mengetahui langkah antisipasi yang harus diterapkan di PT. Pos Indonesia (Persero) Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian tugas akhir ini adalah Didapatkan rancangan pengukuran kinerja perusahaan berupa konsep yang mudah dipahami untuk mengukur kinerja secara periodik sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap pencapaian kinerja selain itu perusahaan dapat mengetahui risiko yang dapat menggagalkan target kerja dan dapat dilakukan antisipasi 2. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran penelitian secara keseluruhan sehingga diketahui proses, metode dan hasil yang diperoleh dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan pada 2 tahapan yang pertama tahapan perancangan Balanced Scorecard dan tahapan identifikasi risiko. Pada tahapan perancangan Balanced Scorecard terdapat beberapa fase yaitu:
3 a. Pendefinisian Strategic Objective dalam 4 perspektif Penentuan tujuan perusahaan merupakan indikator keberhasilan perusahaan dalam pengukuran kinerjanya. Penetapan tujuan strategis dilakukan dengan cara melakukan diskusi, wawancara dan analisa hubungan saling keterkaitan antara masing-masing perspektif. b. Penentuan hubungan sebab akibat masingmasing Strategic objective (strategy map) Setelah diketahui Strategic objective tiaptiap perspektif maka dapat diketahui hubungan sebab akibat tiap-tiap Strategic objective dimana dapat digambarkan dengan Strategy map c. Pendefinisian critical succes factor dan key performance indicator (KPI) Dari masing-masing Strategic objective yang telah didefinisikan maka akan dianalisa faktor sukses apa saja yang mendukung terbentuknya Strategic objective. Setelah itu dilakukan analisa dan perhitungan menggunakan KPI. KPI berfungsi untuk mengidentifikasi ukuran kinerja pada Objective yang telah dirumuskan. KPI disusun dari hasil kuisioner yang diisi oleh perusahaan. Setelah mengetahui rancangan perspektif dianggap benar maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembobotan dari tiap-tiap perspektif yang sudah ada dengan menggunakan AHP. Hasil dari AHP digunakan untuk menentukan Scoring system dan traffic light yang berfungsi sebagai tanda apakah nilai score pada suatu KPI telah tercapai Sedangkan pada tahap identifikasi risiko meliputi beberapa fase yaitu: a. Pendefinisian Critical Risk Factor dan Critical Risk Indicator Tahap ini berkaitan dengan pendefinisian critical succes factor karena setelah diketahui faktor kesuksesan apa saja yang mempengaruhi masing-masing strategic objective maka dapat dianalisa faktor kritis yang mungkin dapat menggagalkan strategic objective. b. Membangun Peta Risiko Tahap ini untuk mengetahui tingkat risiko mulai dari low risk,, medium risk, high risk, extreme risk. Flowcart dari penelitian ini dapat dilihat di bawah ini: 3. Hasil dan Pembahasan PT. Pos Indonesia (persero) merupakan salah satu BUMN di Indonesia yang mengelolah jasa hantaran pos nasional dimana perusahaan ini berbasis pada manusia dan sangat padat karya. Kegiatan usaha dari PT. Pos Indonesia mencakup empat aktifitas inti yaitu collecting, processing, transporting dan delivery untuk menangani tiga core business-nya yaitu, layanan komunikasi, logistik dan keuangan. Untuk menjalankan proses bisnisnya perusahaan didukung oleh teknologi berbasis information and communication technology (ICT) sehingga proses alur kerja pos mulai dari collecting, processing, transporting dan delivery akan terhubung secara virtual melalui jaringan track dan trace serta dapat diakses langsung oleh masyarakat pemakai jasa pos melalui jaringan internet. Selama ini pengukuran kinerja perusahaan hanya dilihat dari faktor financial. Dimana apabila target perusahaan mengenai keuangan telah tercapai pada satu periode maka kinerja dari perusahaan telah dikatakan baik atau sukses. Tetapi perusahaan tidak melihat kinerja perusahaan dari aspek yang lain. Misalnya dari pelanggan, telah diketahui sebelumnya bahwa kepuasan pelanggan merupakan prioritas utama dalam menjalankan proses bisnisnya, tetapi bila perusahaan tidak melakukan pengukuran kinerja perusahaan dari aspek pelanggan bagaimana
4 perusahaan mengetahui tingkat kepuasan pelanggan. Sistem Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Rancangan pengukuran kinerja SBU Pos Express dengan menggunakan metode Balanced Scorecard diawali dengan mengidentifikasi masing-masing Strategy Objective tiap-tiap perspektif. Dari Strategy Objective yang telah diidentifikasi dapat diketahui hubungan sebab akibat (strategy map) masing-masing Strategy Objective. Tiap Strategy Objective dapat diketahui faktor sukses (critical success factor) dan key performance indicator (KPI) Hubungan sebab akibat (strategy map) masing-masing Strategy Objective dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Gambar 1 Strategy map tiap perspektif Setelah diketahui KPI tiap Strategy Objective maka dapat ditentukan tingkat kepentingan (pembobotan) dari tiap perspektif dan masingmasing KPI. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing indikator terhadap pencapaian kinerja perusahaan. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan metode AHP dimana data yang diperoleh melalui pengisian kuesioner yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan. Setelah responden melakukan pengisian kuesioner maka dilakukan pengolahan data dengan menggunakan bantuan Software Expert Choice Berikut adalah bobot tingkat kepentingan tiap perspektif dan tiap KPI. Tabel 1 Tingkat Kepentingan Tiap Perspektif Perspektif Bobot (%) Financial 24 Pelanggan 33 Proses Bisnis Internal 19 Pembelajaran dan Tumbuh 24 Tabel 2 Tingkat Kepentingan KPI pada Perspektif Finansial Key performance indicators (KPI) Bobot (%) Rasio tingkat pertumbuhan 59.4 pendapatan Net Margin 24.9 Efficiency Ratio 15.7
5 Tabel 3 Tingkat Kepentingan KPI pada Perspektif Pelanggan Key performance indicators (KPI) Bobot(%) Rasio jumlah pelanggan yang 75 komplain Rasio tingkat pertumbuhan 25 penjualan Tabel 4 Tingkat Kepentingan KPI pada Perspektif Proses Bisnis Internal Key performance indicators Bobot (%) (KPI) Jumlah karyawan yang mengerti IT 3.9 Rasio jumlah pengiriman tepat waktu 31.2 Rasio jumlah barang yang aman saat pengiriman 22.8 Rasio jumlah pengiriman yang tepat sasaran 25.6 Ketepatan waktu pengiriman antar kota 9.1 Tingkat utilisasi pekerja 7.5 Tabel 5 Tingkat Kepentingan KPI pada Perspektif Learning and Growth Key performance indicators (KPI) Bobot (%) Jumlah pelanggaran terhadap 60.9 peraturan Jumlah program pelatihan 10.7 Rata-rata hari training 7.6 Intensitas rapat koordinasi yang 20.8 diselenggarakan Indikator tingkat kepentingan yang telah diperoleh dapat digunakan untuk menentukan pencapaian kinerja perusahaan melalui scoring system dan Traffic Light System. Pada sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard yang telah disebutkan diatas memberikan gambaran berupa strategy map atau peta strategi. Dimana hal ini merupakan gambaran strategi terintegrasi yang dilakukan oleh SBU Pos Express untuk masingmasing perspektif (perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif internal proses bisnis dan perspektif pembelajaran dan tumbuh). Key performance indicator (KPI) pada perspektif proses bisnis internal dan perspektif learning and growth merupakan indikator yang harus diperhatikan oleh perusahaan saat ini karena hal ini menyangkut peningkatan produktivitas karyawan. Apabila produktivitas karyawan meningkat maka perusahaan dapat mempertahankan pelanggan yang ada dan menarik pelanggan baru sehingga perusahaan dapat meningkatkan pendapatan yang telah ditargetkan. Pencapaian Kinerja Pencapaian kinerja perspektif dapat diketahui dengan cara membandingkan kinerja pencapaian perspektif dengan kinerja target realistis perspektif. Hal ini digunakan untuk mencari sejauh mana pencapaian kinerja tiap perspektif. Sedangkan Kinerja target realistis merupakan hasil perkalian antara jumlah bobot perspektif dengan 100%. Tingkat pencapaian target dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6 Kinerja pencapaian target tiap perspektif Pada tabel diatas pencapaian semua perspektif terhadap target telah diatas 50% bahkan pada perspektif financial dan customer tingkat pencapaiannya telah melebihi kinerja target realistis. Secara keseluruhan kinerja SBU Pos Express pada tahun 2009 adalah 98.06%. hasil ini diperoleh dari penjumlahan tiap-tiap perpektif. Identifikasi Risiko Tahap identifikasi risiko dilakukan untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang dapat menggagalkan strategi perusahaan dan risikorisiko yang ada tersebut harus dievaluasi oleh perusahaan. Tahap pertama sebelum
6 mengidentifikasi risiko adalah dengan mengidentifikasi apa saja yang menjadi critical success factor (faktor keberhasilan) pada masing-masing strategy objective pada tiap perspektif di balanced scorecard. Setelah itu barulah dapat diidentifikasi critical risk factor dan critical risk indicator-nya. Data yang diperoleh di dapatkan dari hasil wawancara dan brainstorming dengan pimpinan perusahaan serta supervisor pengolahan. Dimana dari strategy objective teridentifikasi 18 risiko yang terbagi dalam 15 risiko pada level low, 2 risiko pada level high dan 1 risiko pada level extreme. Evaluasi Risiko Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara kriteria yang ditetapkan dengan kenyataan dilapangan. Perusahaan menyatakan bahwa semua risiko yang levelnya high dan extreme adalah jenis risiko yang tidak dapat diterima oleh perusahaan. Risiko-risiko yang telah teridentifikasi diplotkan pada peta risiko (AS/NZS, 2004) berdasarkan skala nilai dampak dan peluangnya. Pada risk mapping diatas terdapat risiko pada level high dan extreme, yang tidak dapat diterima oleh perusahaan yaitu: Risiko pada level high 1. Risiko kiriman surat untuk daerah terpencil terlambat 2. Risiko pegawai tidak puas atas reward dan punishment yang diberikan. Risiko pada level extreme 1. Risiko promosi yang disampaikan tidak sampai target. Ketiga risiko inilah yang harus diteliti lebih lanjut agar diperoleh solusi yang tepat untuk menangani risiko ini. Mitigasi Risiko Mitigasi risiko adalah proses menentukan tindakan terhadap risiko yang tidak dapat diterima perusahaan untuk menentukan perlakuan yang tepat untuk mengatasi risiko ini. Masing-masing risiko yang ada memiliki perlakuan yang berbeda-beda. Berdasarkan AS/NZS 4360:2004, ada beberapa cara untuk mengendalikan risiko yaitu menghindari risiko (avoid the risk), menerima risiko (accept the risk), mentransfer risiko (transfer the risk), mengurangi risiko (reduce the risk). Perlakuan risiko menurut Australia New Zealand Standarts (AS/NZS 4360:1999) adalah dengan memperhatikan aspek likelihood dan consequences yang ditimbulkan oleh risiko tersebut, seperti yang dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 7 Risk Treatment Gambar 2 Peta Risiko Keterangan: Tabel 6 Klasifikasi Warna Warna Tingkat Risiko Low risk Moderate risk High risk Extreme risk Analisa Mitigasi Risiko a. Risiko pada level high risk Untuk risiko pada level high, treatment yang dapat diberikan adalah melakukan control atau transfer. Risiko-risiko yang berada pada level ini adalah Risiko kiriman surat untuk daerah terpencil yang terlambat
7 mitigasi yang dapat dilakukan adalah Membuka kantor pos cabang yang diletakkan di daerah terpencil dan Melakukan kerjasama dengan perangkat desa setempat. Risiko yang lain adalah Risiko pegawai yang tidak puas atas reward dan punishment mitigasi yang dapat dilakukan adalah Mengontrol kinerja karyawan sehingga perusahaan dapat memikirkan tambahan reward dan punishment sesuai dengan apa yang telah dikerjakan oleh karyawan dan Memberikan penghargaan bergilir setiap bulannya sebagai pegawai terbaik atau pegawai teladan. b. Risiko pada level extreme risk Untuk risiko pada level extreme risk, treatment yang diberikan adalah avoid atau transfer. Dimana avoid the risk dapat diartikan sebagai tidak melakukan aktifitas tersebut atau menggunakan cara lain untuk mendapatkan hasil yang sama. Risiko yang berada pada level ini adalah Risiko promosi yang disampaikan tidak sampai pada target mitigasi yang dapat dilakukan adalah Melakukan perbaikan pada knowledge pegawai yang diharapkan dapat menguasai pengetahuan mengenai produk-produk terbaru serta Melakukan pengenalan langsung kepada pelanggan secara mouth to mouth dimana pegawai langsung memperkenalkan layanan terbaru dengan menyebutkan keunggulan-keunggulan yang ada pada Pos Express 4. Kesimpulan dan Saran Berikut ini adalah kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan: 1. Secara keseluruhan performance tiap-tiap perspektif pada perusahaan sudah cukup baik bahkan pencapaian kinerja pada perspektif financial dan customer telah melebihi target yang telah ditentukan sedangkan perspektif yang lain masih memerlukan perbaikan. Improvement yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki performance pada proses bisnis internal sehingga jumlah pelanggan yang komplain dapat lebih diminimalisasi, lebih mengoptimalkan resources sehingga tidak ada karyawan yang delay dan mendisiplinkan karyawan pada bagian pelayanan dan pada bagian pengolahan sehingga pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan dapat lebih diminimalisasi. 2. Proses identifikasi terhadap strategy objective menghasilkan 18 risiko yang dapat menggagalkan target perusahaan. Pada analisa risiko terdapat 15 risiko pada level low, 2 risiko pada level high dan 1 risiko pada level extreme. Dimana penentuan level risiko menggunakan kuesioner sedangkan penentuan kriteria consequences dan likelihood melalui brainstorming dengan pimpinan perusahaan. 3. Risiko yang tidak dapat diterima perusahaan pada level high adalah pegawai tidak puas atas reward dan punishment yang diberikan dan risiko kiriman surat untuk daerah terpencil terlambat. Sedangkan risiko pada level extreme adalah promosi tidak sampai pada target. 4. Upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko pada level high adalah Membuka kantor pos cabang yang diletakkan di daerah terpencil, Melakukan kerjasama dengan perangkat desa setempat, Memberikan penghargaan bergilir setiap bulannya sebagai pegawai terbaik atau pegawai teladan. Sedangkan upaya mitigasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko pada level extreme adalah Melakukan perbaikan pada knowledge pegawai yang diharapkan dapat menguasai pengetahuan mengenai produk-produk terbaru. Melakukan pengenalan langsung kepada pelanggan secara mouth to mouth dimana pegawai langsung memperkenalkan layanan terbaru dengan menyebutkan keunggulankeunggulan yang ada pada Pos Express 5. Daftar Pustaka Anthony A. Atkinson, Rajiv D. Banker, Robert S. Kaplan, dan S. Mark Young (1997), Management Accounting. Edisi ke-2, New Jersey: Prentice Hall,Inc. Biromo, Prima A., (2009), Managing Initiatives and Risk, Certified Strategy Execution Professional Seminar, Surabaya.
8 Diah, Anie Wahyuning, (2003), Perancangan Sistem Kinerja pada Bank X dengan Balanced Scorecard. Tugas Akhir, Teknik Industri ITS Surabaya. Dini, Arum Surya, (2003), Perancangan dan Pengukuran Kinerja Sistem Sumber Daya Manusia dengan Menggunakan Konsep Human Resource Scorecard di PT. Pembangkit Jawa Bali. Tugas Akhir, Teknik Industri ITS Surabaya. Kaplan, Robert S dan David P. Norton, (1992), The Balanced Scorecard-Measure That Drive Performance, Havard Bussines Review, Massachusetts. Kaplan, Robert S dan David P. Norton, (1996), The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action, Havard Bussines Review, Massachusetts. Maharani, Ucik(2007). Manajemen Risiko di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Tesis, Teknik Industri ITS, Surabaya McMann, Paul dan Alfred J. Nanni, Jr., (1994), Is Your Company Really Measuring Performance?, Management Accounting. Merchant, Kenneth A. Modern Management Control Systems: Text & Cases, New Jersey, Prentice Hall. Mulyadi & J. Setyawan, (1999), Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Sistem Pelipatgandaan Kinerja Perusahaan, Aditya Media, Yogyakarta. Prakarsa, Wahyudi, (1994). Sistem Pengukuran Kinerja-Pendekatan Kontemporer, Diskusi Nasional, Jakarta Saaty, Thomas L., (2000). Fundamental of Decision Making and Priority Theory with The Analytic Hierarchy Process. Pittsburgh: RWS Publication. Saaty, Thomas L., (1993), Decision Making for Leader, The Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World, Prentice Hall Coy, Lad, Pinsburgh. Smith, Preston G. & Merritt, Guy M, (2002). Proactive Risk Management Controlling Uncertainty In Product Development. New York USA: Productivity Press Standart Australia/New Zealand (AS/NZS) 4360:2004 State of Queensland, uidelines/risk, Departement of Education, Training and Arts (2004) Suwignjo, P dan I. Vanany, (2004), Handout kuliah, Pengukuran Kinerja, TI-ITS, Surabaya. Woods, Margaret, (2009), A Contigency Theory Perspective on The Risk Management Control System Birmingham City Council, Nottingham University Business School, England. Yuwono, Sony, Edy Sukarno dan Muhammad Ichsan, (2007). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Zein, Hongky, (2009), Performance management and change management PT. Ciputra Surya Tbk PT. Pos Indonesia, Laporan Keuangan Periode 2009 PT. Pos Indonesia, Strategi Pemasaran Pos Express 2009
Key Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA UNIT PERUSAHAAN DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG GRESIK
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA UNIT PERUSAHAAN DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG GRESIK Aida Novika Sandra Dewi, Syarifa Hanoum, Naning Aranti Wessiani Jurusan Teknik Industri Institut
Lebih terperinciANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK
ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Bayu Sukmono R. dan Patdono Soewignjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card
Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)
PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) Arif Rahman 1 dan Moses L. Singgih 2 Bidang Keahlian Managemen
Lebih terperinciPerancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)
1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
Lebih terperinciPERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP
PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP Paul Setyawan Dwi Cahyanto 1), Brilianta Budi Nugraha 2), Ririn Diar Astanti 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX
PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Rancangan penerapan balanced scorecard dalam upaya peningkatan kinerja di SBU Niaga hanya dalam 3 perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif
Lebih terperinciUSULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)
USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) Lithrone Laricha, Delvis Agusman, Agustiono Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik
Lebih terperinciABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Various weaknesses of traditional management systems to encourage management to use a strategic management system, namely the balanced scorecard. Balanced scorecard is a score card that is used
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT
Lebih terperinciKeywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.
ABSTRACT To the face a revolutionary transformation in information age competition, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively assess the company's performance is essentially
Lebih terperinciSeminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur
Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode Balanced Bcorecard dan Analityc Hierarchy Process di PT. Siantar Top Sidoarjo Tri Susilo Jurusan Teknik Industri FTI- UPN Veteran Jawa Timur E-mail
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA HUBUNGAN PELANGGAN DENGAN METODE CRM-SCORECARD (Studi Kasus Di PT. Bank Syariah ABC)
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA HUBUNGAN PELANGGAN DENGAN METODE CRM-SCORECARD (Studi Kasus Di PT. Bank Syariah ABC) Octrio Joky Saputro 1 dan Udisubakti Ciptomulyono Bidang Keahlian Managemen Industri
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD DESIGN OF PERFORMANCE MEASURMENT DIVISION OF HUMAN RESOURCE SCORECARD AT XYZ COMPANY BY USING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian
Lebih terperinciMODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA
MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA Iwan Kurniawan Hadianto, Patdono Suwignjo Program Studi Magister Bidang Keahlian Manajemen Operasional Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciPERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X
PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X Ferdinand Mangathur dan Idi Setyo Utomo Jurusan Manajemen, School of Business Management, Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...
DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... Daftar lampiran... Intisari... Abstract... i ii iii iv vi x xii xiii
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh
Lebih terperinciJAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC
TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN
Lebih terperinciPRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT
Ibu Mudah2nTe tap Semangat.. Assalamu alaykum PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR Peneliti: 2507100089 Refi Efendi Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT. 132311408 :: PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR
PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ
TUGAS AKHIR PERANCANGAN BALANCED SCORECARD DAN ANALISA KINERJA PADA PT. XYZ Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : WARDIYONO Nim : 4160411-047
Lebih terperinciPT. PAL Indonesia (Persero), Surabaya
ANALISA DAMPAK KEBIJAKAN COST REDUCTION PROGRAM PADA KINERJA PERUSAHAAN BERDASARKAN BALANCED SCORECARD DI DIVISI PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KAPAL PT. PAL INDONESIA (PERSERO) 1 Yudi Setiawan, 2 Patdono
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO
PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORE CARD BERBASIS ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) PADA PT. MULIAOFFSET PACKINDO Catur yuliantono 1, Rindra Yusianto 2, Tita Talitha 3 Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS)
Petunjuk Sitasi: Suprihatin, E., & Amsori, M. A. (2017). Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS). Prosiding
Lebih terperinciPerancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia
Performa (2014) Vol. 13, No.1: 1-6 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Febrinata *1), Murman Budijanto 2), dan Irwan Iftadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kebutuhan akan sistem manajemen strategis yang komprehensif dan integratif di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini digunakan,
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinci2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi
Lebih terperinciINTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA
Integrasi Metode Balance Scorecard dan Analytical Hierarchy Process... (Fithriyah dkk) INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PABRIK GULA GENDING PROBOLINGGO Oleh Munifah Teknik Industri UNS ABSTRAKSI Pabrik
Lebih terperinciPerancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan)
Performa (2012) Vol. 11, No.2: 153-158 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan) Murman Budijanto 1), Yusuf Priyandari, Santi
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX)
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Pada CV. Batik Indah) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi yang dijalankan.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,
ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Model pengukuran yang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS Diajukan sebagai salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI
USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI Asep Toto Kartaman 1*,Rian Andriana 2 Program StudiTeknikIndustri, FakultasTeknik, UniversitasPasundan *Email : astoka2003@yahoo.com
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System
ABSTRACT Strategy is a system that be used by company to accomplish the vision. In order to make the strategy successfully execute, the management needs a management s tool or system that be capable of
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang dilakukan oleh para manajer di mana melibatkan aktivitas-aktivitas
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Robbins dan Coulter (2010:7) menyatakan pengertian manajemen adalah : hal yang dilakukan oleh para manajer di mana melibatkan
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB
PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman diikuti juga dengan semakin banyaknya perusahaan yang tumbuh dan bersaing dengan perusahaan yang telah lebih dulu ada. Setiap pemilik perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembangan sedemikian rupa sehingga melewati batas-batas wilayah dan antar
Lebih terperinciBAB IV DATA DAN ANALISIS
BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Visi, Misi dan Tujuan Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang 4.1.1 Visi Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang Menjadi pusat tenaga kerja yang professional dan berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan yang besar dalam hal pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan transaksi antara bank
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BABS SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dan hasil penelitian pada perusahaan genteng PI. Mas Sokka adalah: 1. Pennasalahan yang ada pada PI. Mas Sokka
Lebih terperinciAdd your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO
3. Stakeholder Strategy 4. Stakeholder Process 1 5. Stakeholder Capabilities Validasi Key Performance Indicator (KPI) Kuisioner ini bertujuan untuk menilai apakah KPI yang terbentuk sudah cukup mampu mempresentasikan
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto
BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Evaluasi rancangan..., Agung Kadarmanta, FE UI, 2009.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi membutuhkan panduan agar perjalanannya terarah, seperti halnya suatu peta dalam satu perjalanan. Peta yang baik akan menuntun organisasi untuk mencapai
Lebih terperinciBAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan
94 BAB. VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih
Lebih terperinciABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAKSI Peningkatan daya saing merupakan harapan dari semua perusahaan. Salah satu cara untuk meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan kinerja. Akan tetapi yang menjadi kendala adalah, Apakah
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In the face of increasingly competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance. In this case, the method can be used
Lebih terperinciProsiding Teknik Industri ISSN:
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada PT. Retailindo) The Measurement of Company s Performance Using Balanced Scorecard
Lebih terperinciFinance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards
Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management
Lebih terperinciPEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ
PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ Khakim Ghozali, Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember khakim@its-sby.edu, holil@its-sby.edu ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pada bab ini akan dibahas beberapa kesimpulan yang didapatkan penulis dimana kesimpulan ini akan menjawab identifikasi masalah yang telah dibuat terhadap KSP
Lebih terperinciJurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD
1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program
Lebih terperinciSistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard
Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Ferry Adhitya Kurniawan 1) Titik Lusiani 2) 1)Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika &
Lebih terperinciBAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD
MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA
Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Terapan SNTEKPAN Peran Akademisi Dan Praktisi Sebagai Innovator Teknologi Bangsa Indonesia Dalam Menghadapi Tantangan Persaingan Global,Institut Teknologi Adhi Tama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai komponen masyarakat di bidang ekonomi sangat dibutuhkan. Setiap orang dituntut untuk dapat memperbaiki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang semakin hari semakin ketat, pelaksanaan manajemen yang efektif pada setiap proses bisnis di dalam sebuah perusahaan menjadi sangatlah penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor
Lebih terperinciBAB 7 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilaksanakan terhadap empat perspektif dalam Balanced Scorecard, maka terdapat beberapa
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI OLEH : HELEN SOMBOUWADIL A 311 06 609 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
-33- BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah. Pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan atau langkah studi yang dilakukan
Lebih terperinciUniversitas Bakrie LAMPIRAN
LAMPIRAN Lampiran 1 : Susunan Hirarki AHP pada Balanced Scorecard 106 Lampiran 2 : Susunan Hirarki dan Bobot dari setiap perspektif, sasaran strategis, dan KPI Balanced Scorecard pada software expert choice
Lebih terperinciPENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X
PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X Moses L. Singgih Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi 10 Nopember Kristiana Asih Damayanti
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN. METODE BALANCED SCORECARD (Studi kasus : PT. Miwon Indonesia) TUGAS AKHIR
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi kasus : PT. Miwon Indonesia) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciTESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM SAMSUDIN HARIYANTO 2504 201 006 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Identifikasi faktor internal dengan menggunakan model The Three
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi semua manusia karena setiap aktivitas manusia pasti memerlukan air bersih. Tersedianya air
Lebih terperinciPERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI
PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : Ganang Umar Hani N I M : 43205110100 FAKULTAS
Lebih terperinciPEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 PEMBOBOTAN SASARAN STRATEGIS PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD (BSC) PADA PERUSAHAAN AIR MINUM Pendahuluan Dwi Sulisworo 1 dan Sari Nurmaningsih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk pencapaian suatu target tertentu. Sehingga pengukuran kinerja merupakan salah satu
Lebih terperinciKata kunci : Analytical Hierarchy Process, Human Resource Scorecard, Key Performance Index, Traffic Light System.
1 PENGUKURAN KINERJA PADA KARYAWAN CV.ASTA MANDIRI KARTONINDO SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD Nico Aditya Putra, Dwi Nurul Izzhati, dan Rudi Tjahyono Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Dalam era globalisasi peluang pasar produk dari
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNANAKAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DI PT INDOMARCO PRISMATAMA SIDOARJO SKRIPSI
PENGUKURAN KINERJA KARYAWAN DENGAN MENGGUNANAKAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD (HRSC) DI PT INDOMARCO PRISMATAMA SIDOARJO SKRIPSI Disusun Oleh : AGUS WAHYU UTOMO NPM : 0632010027 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek keuangannya saja. Masalah tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang
Lebih terperinci