ANALISIS PENGARUH CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN PAST EXPRIENCES PADA INTENTION TO BUY CONSUMER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENGARUH CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN PAST EXPRIENCES PADA INTENTION TO BUY CONSUMER"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id ANALISIS PENGARUH CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN PAST EXPRIENCES PADA INTENTION TO BUY CONSUMER (Studi kasus produk kosmetik Larissa pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : ARIEF WAHYU PRATOMO F JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

2 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ii

3 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id iii

4 digilib.uns.ac.id ABSTRAK ANALISIS PENGARUH CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN PAST EXPRIENCES PADA INTENTION TO BUY CONSUMER (Studi kasus produk kosmetik Larissa pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) ARIEF WAHYU PRATOMO F Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intention to buy dalam menggunakan produk kosmetik Larissa Skin Care & Hair Treatment. Faktor-faktor tersebut: consumer values, attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control, dan past experiences. Populasi target dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berminat untuk menggunakan produk kosmetik Larissa Skin Care & Hair Treatment. Jumlah sampel diambil berjumlah 100. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Multiple regression analysis dan Hierarchical multiple regression dalam program SPSS versi Hasil penelitian ini mengindikasi adanya pengaruh positif antarvariabel yaitu: consumer values yang terdiri dari health conciusness, enviromental conciusness, dan apperance conciusness terhadap attitude toward, attitude toward terhadap intention to buy, subjective norm terhadap intention to buy, perceived behavioral control terhadap intention to buy, dan past experiences terhadap intention to buy. Kata Kunci : Consumer values, Health conciusness,enviromental conciusness, Apperance conciusness, Attitude toward, Subjective norm, Perceived behavioral control, Past experiences, dan Intention to buy iv

5 digilib.uns.ac.id ABSTRACT THE INFLUENCE OF CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, AND PAST EXPRIENCES OF INTENTION TO BUY CONSUMER (The case study Larissa cosmetic product of Students Sebelas Maret University Surakarta) The purpose of this research is to analyze and to find out the factors influencing intention to buy on Larissa Skin Care & Hair Treatment cosmetic products. The factors are : consumer values, attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control, and past experiences. The target population used in this research was students Sebelas Maret University Surakarta who are interested in using Larissa Skin Care & Hair Treatment cosmetic product. The sample taken was 100. The method used in this research to take the sample was purposive sampling. The data were analyzed by using Multiple regression analysis and Hierarchical multiple regression in the program of SPSS version. The result of this research indicated that there are positive influence among variables, such as; consumer values consisting of health conciusness, enviromental conciusness, and apperance conciusness on attitude toward, attitude toward on intention to buy, subjective norm on intention to buy, perceived behavioral control on intention to buy, and past experiences on intention to buy. Key words : Consumer values, Health conciusness,enviromental conciusness, Apperance conciusness, Attitude toward, Subjective norm, Perceived behavioral control, Past experiences, and Intention to buy v

6 digilib.uns.ac.id HALAMAN MOTTO Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. (William Feather) Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. (Martin Vanbee) Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. (Schopenhauer) vi

7 digilib.uns.ac.id HALAMAN PERSEMBAHAN Penelitian ini ini persembahan untuk : v v v v Ayah dan bundaku tercinta. Adikku tersayang. Sahabat dan teman-teman manajemen angkatan Almamaterku. vii

8 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan Skripsi dengan judul Analisis pengaruh Consumer Values, Attitude Toward, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control, dan Past Experiences pada Intention to Buy Consumer (Studi kasus produk kosmetik Larissa pada Mahasiswi Universitas Sebelas Maret Surakarta). Adapun skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam penulisan Skripsi ini tidak jarang penulis menemukan hambatan dan rintangan namun berkat bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan dengan baik, untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Dr. Wisnu Untoro, M. S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 3. Drs. Wiyono, MM., selaku Sekretaris Program Non Reguler Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Dwi Hastjarja. KB, MM., selaku Pembimbing Skripsi yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis dalam proses penulisan skripsi ini. viii

9 digilib.uns.ac.id 5. Dra. I. Sri Seventi P., M.Si selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan selama masa studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Seluruh Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi, yang selama ini telah memberikan banyak ilmu dan pengetahuan. 7. Ayah, Bunda dan adik-adikku tercinta, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, cinta, dorongan dan pengorbanan selama ini. 8. Teman-teman Manajemen 2007 Universitas Sebelas Maret Surakata tetap semangat dan sukses selalu. 9. Mentorku yaitu Ariani yang telah memberiku masukan dan dukungan. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segalanya dukungannya. Surakarta, Desember 2011 Penulis ix

10 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv MOTTO... vi HALAMANPERSEMBAHAN...vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian... 8 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori...10 B. Penelitian Terdahulu C. Kerangka Teoritis D. Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian B. Metode Pengambilan Sampel dan Teknik Pengumpulan Data x

11 digilib.uns.ac.id C. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional. 37 D. Sumber Data E. Metode Pengumpulan Data...42 F. Metode Analisis Data BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Diskriptif...55 B. Uji Validitas...67 C. Uji Reliabilitas...69 D. Uji Hipotesis...69 E. Pembahasan Hasil Analisis BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan...91 B. Keterbatasan Penelitian...92 C. Implikasi dan Saran...92 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 digilib.uns.ac.id DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman II. I Kerangka Teoritis xii

13 digilib.uns.ac.id DAFTAR TABEL Tabel Tabel II.1 Halaman Keragaman Penelitian...24 Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Pretes...46 Tabel III.3 Tabel IV.1 Hasil Uji Reabilitas Pretes...48 Diskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...56 Tabel IV.2 Diskripsi Responden Berdasarkan Usia Tabel IV.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Fakultas...57 Tabel IV.4 Tabel IV.5 Tabel IV.6 Tabel IV.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Semester...57 Deskripsi Responden Berdasarkan Uang Saku...58 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap HC...59 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap EC...60 Tabel IV.8 Deskripsi Responden Terhadap AC...61 Tabel IV.9 Deskripsi Responden Terhadap Attitude Toward...62 Tabel IV.10 Deskripsi Responden Terhadap SN Tabel IV.11 Deskripsi Responden Terhadap PBC...64 Tabel IV.12 Tabel IV.13 Deskripsi Responden Terhadap PE...65 Deskripsi Responden Terhadap IB...66 Tabel IV. 14 KMO and Bartlett s Test.67 Tabel IV.15 Hasil Faktor Analisis...68 Tabel IV.16 Hasil Uji Reliabilitas...69 xiii

14 digilib.uns.ac.id Tabel IV.17 Hasil Uji Normalitas Regresi Berganda Tabel IV.18 Tabel IV.19 Hasil Uji Normalitas Hierachical Regression...71 Hasil Uji Multikolinieritas Regresi Berganda...72 Tabel IV.20 Hasil Uji Multikolinieritas Hierachical Regression...73 Tabel IV.21 Tabel IV.22 Tabel IV.23 Tabel IV.24 Tabel IV.25 Tabel IV.26 Tabel IV.27 Tabel IV.28 Tabel IV.29 Tabel IV.30 Tabel IV.31 Hasil Uji Autokorelasi Analisis Berganda Durbin Watson...74 Hasil Uji Autokorelasi Hierachical Regression Durbin Watson...75 Hasil Uji Autokorelasi Hierachical Regression Run Test...75 Hasil Uji Heteroskedastisitas Analisis Berganda...77 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hierachical Regression...77 Hasil Uji Koefisien Determinasi Analisis Berganda...78 Hasil Uji F Analisis Berganda...79 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hierachical Regression...79 Hasil Uji F Hierachical Regression...81 Hasil Uji t Analisis Berganda...82 Hasil Uji t Hierachical Regression...84 xiv

15 digilib.uns.ac.id ABSTRAK ANALISIS PENGARUH CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN PAST EXPRIENCES PADA INTENTION TO BUY CONSUMER (Studi kasus produk kosmetik Larissa pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) ARIEF WAHYU PRATOMO F Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen atau intention to buy dalam menggunakan produk kosmetik Larissa Skin Care & Hair Treatment. Faktor-faktor tersebut: consumer values, attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control, dan past experiences. Populasi target dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berminat untuk menggunakan produk kosmetik Larissa Skin Care & Hair Treatment. Jumlah sampel diambil berjumlah 100. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Multiple regression analysis dan Hierarchical multiple regression dalam program SPSS versi Hasil penelitian ini mengindikasi adanya pengaruh positif antarvariabel yaitu: consumer values yang terdiri dari health conciusness, enviromental conciusness, dan apperance conciusness terhadap attitude toward, attitude toward terhadap intention to buy, subjective norm terhadap intention to buy, perceived behavioral control terhadap intention to buy, dan past experiences terhadap intention to buy. Kata Kunci : Consumer values, Health conciusness,enviromental conciusness, Apperance conciusness, Attitude toward, Subjective norm, Perceived behavioral control, Past experiences, dan Intention to buy

16 digilib.uns.ac.id ABSTRACT THE INFLUENCE OF CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, AND PAST EXPRIENCES OF INTENTION TO BUY CONSUMER (The case study Larissa cosmetic product of Students Sebelas Maret University Surakarta) The purpose of this research is to analyze and to find out the factors influencing intention to buy on Larissa Skin Care & Hair Treatment cosmetic products. The factors are : consumer values, attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control, and past experiences. The target population used in this research was students Sebelas Maret University Surakarta who are interested in using Larissa Skin Care & Hair Treatment cosmetic product. The sample taken was 100. The method used in this research to take the sample was purposive sampling. The data were analyzed by using Multiple regression analysis and Hierarchical multiple regression in the program of SPSS version. The result of this research indicated that there are positive influence among variables, such as; consumer values consisting of health conciusness, enviromental conciusness, and apperance conciusness on attitude toward, attitude toward on intention to buy, subjective norm on intention to buy, perceived behavioral control on intention to buy, and past experiences on intention to buy. Key words : Consumer values, Health conciusness,enviromental conciusness, Apperance conciusness, Attitude toward, Subjective norm, Perceived behavioral control, Past experiences, and Intention to buy

17 digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era global saat ini kerusakan akan sumber daya alam telah meningkat dan hal seperti ini mengangkat isu perlindungan lindungan. Dengan kerusakan sumber daya alam seperti ini para produsen menciptakan suatu produk ramah lingkungan untuk mengurangi dampak dari kerusakan sumber daya alam yang semakin meningkat. Beberapa produk ramah lingkungan yang dihasilkan tidak hanya dari produk seperti transportasi yang menggunakan bahan bakar minyak tetapi sekarang sudah kepada produk kosmetik. Minat beli pada produk kosmetik umumnya banyak kita lihat yang menggunakan adalah wanita, karena semua wanita tentunya ingin terlihat menarik dengan menggunakan kosmetik. Para produsen tentunya melihat peluang bisnis kosmetik ini memunculkan suatu gagasan untuk menciptakan suatu minat beli kepada wanita tidak terkecuali laki laki untuk menggunakan kosmetik ini. Selain itu isu kerusakan sumber daya alam ini membuat suatu gagasan untuk menciptakan produk kosmetik yang ramah lingkungan, tidak hanya berbahan baku alami tetapi juga kemasannya ramah lingkungan.

18 digilib.uns.ac.id 2 Dalam menggunakan produk kosmetik ini tentunya ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen sehingga tertarik untuk menggunakan kosmetik tersebut. Adapun faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen itu antara lain yaitu : consumer values, attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control, dan past experiences. Consumer values atau penilaian konsumen pengertian ada beberapa konteks salah satu pengertian nilai yaitu sesuatu yang dianggap penilaian keseluruhan produk oleh konsumen berdasarkan persepsi apa yang diterima dan apa yang diberikan (Zeithaml, 1988, hal 14), yang berfokus pada keuntungan konsumen atau senilai dengan menggunakan produk. Oleh karena itu, nilai-nilai dapat mempengaruhi pembentukan sikap individu dengan membimbing dia untuk mencari obyek yang akan memuaskannya (Grunert dan Juhl, 1995; Poortinga et al, 2004). Consumer values atau penilaian konsumen dipertimbangkan perlu untuk diteliti dikarenakan hasilnya diharapkan dapat memberikan pertimbangan apakah produk itu layak atau tidak untuk digunakan karena dengan adanya penilaian konsumen ini mempengaruhi pembentukan sikap dari konsumen dalam minat membeli produk. Attitude toward behavior atau sikap terhadap perilaku mengacu pada evaluasi pribadi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk melakukan perilaku. Menurut Ajzen (1985), seorang individu lebih mungkin untuk melakukan perilaku tertentu jika dia memiliki sikap positif

19 digilib.uns.ac.id 3 terhadap perilaku tersebut. Attitude toward behavior dipertimbangkan perlu untuk diteliti dikarenakan hasilnya mempengaruhi dari sikap terhadap perilaku apakah konsumen minat terhadap produk tersebut atau tidak. Subjective norm atau Norma subyektif seseorang dianggap mencerminkan tekanan sosial untuk melakukan perilaku tertentu. Jika konsumen yakin bahwa kepada orang lain produk tersebut baik, maka konsumen akan memiliki niat lebih untuk membeli produk tersebut. Subjective norm atau norma subyektif dipertimbangkan perlu untuk diteliti dikarenakan dari norma subyektif tersebut apakah berpengaruh terhadap minat beli konsumen atau tidak. Perceived behavioral control mengacu pada tingkat kendali bahwa seseorang merasakan perilaku selama melakukan sesuatu (Chen, 2007; Kang et al, 2006.). Jadi, mereka yang menganggap suatu tingkat yang lebih tinggi dari kontrol pribadi cenderung memiliki perilaku niat yang kuat untuk terlibat dalam perilaku tertentu (Ajzen,1991). Perceived behavioral control atau kontrol perilaku yang dipersepsi dipertimbangkan perlu untuk diteliti dikarenakan apakah dalam kondisi tertentu Perceived behavioral control berpengaruh pada minat membeli atau tidak, misalnya harga dari produk tersebut dibandingkan dengan yang lain.

20 digilib.uns.ac.id 4 Selain itu faktor yang dapat dipertimbangkan dari beberapa faktor diatas yang berpengaruh kepada minat beli konsumen adalah pengalaman masa lalu menggunakan produk tersebut atau past experiences. Banyak peneliti berpendapat bahwa pertimbangan pada perilaku masa lalu konsumen dapat memberikan prediksi yang lebih baik pada niat berperilaku (Conner dan Armitage, 1998) berdasarkan asumsi bahwa hasil perilaku konsumen dapat diperoleh dari belajar pengalaman pada masa lalu (Bentler dan Speckart, 1979). Past experiences atau pengalaman masa lalu dipertimbangkan perlu untuk diteliti dikarenakan dari ini tentunya konsumen dapat menilai apakah produk tersebut baik atau tidak untuk dikonsumsi. Studi tentang pengaruh consumer values, attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control, dan past experiences terhadap minat beli menarik untuk diteliti, karena pada penelitian sebelumnya masih mengindikasi belum adanya pendapat yang konklusif terhadap variabel yang menjadi obyek amatan, karakteristik produk yang menjadi obyek studi, alat statistik yang digunakan dan juga unit analisis yang digunakan dalam penelitian (Lihat Angela paladino dan Serena Ng, 2009; dan Siti nor bayaah dan Nurita juhdi, 2008) Pertama, Keragaman variabel yang terjadi bisa dijelaskan melalui studi-studi berikut ini. (Angela paladino dan Serena Ng, 2009) menghasilkan bahwa intention to buy atau minat beli dipengaruhi beberapa variabel amatan, yaitu Subjective norms, Attitudes towards,

21 digilib.uns.ac.id 5 Perceived behavioural control, Environmental concern, Altruism, Risk Aversion,Price consciousness, Product involvement, Perceived brand parity, Perceived brand trust, Objective environmental knowledge, Subjective environmental knowledge, dan Knowledge of environmental action Hasil penelitian yaitu semua variabel amatan berpengaruh signifikan terhadap intention to buy.. Unit analisis yang dipakai dalam penelitian ini ialah pada penggunaan ponsel ramah lingkungan yang sampelnya terbatas pada mahasiswa salah satu negara bagian Australia sehingga kurang mewakili usia yang berbeda dan keragaman geografis. Kedua, studi yang dilakukan oleh (Siti nor bayaah dan Nurita juhdi, 2008) mengindikasi bahwa menunjukkan bahwa orang menyadari apa yang terjadi dengan lingkungan terkait dengan masalah lingkungan dan ekologi dan kebanyakan konsumen merasa bahwa produk pangan organik lebih sehat. Mereka menggambarkan sikap positif terhadap makanan organik dan kemauan untuk membayar jumlah harga tertentu. Namun ada fakta masih sedikit untuk menunjukkan apakah pengetahuan konsumen dan kesadaran akan mempengaruhi niat pembelian aktual mereka terhadap makanan organik. Variabel amatan dari studi ini yaitu Awareness on government action and support, Beliefs about product safety for use, Belief about product friendliness to the environment, Perception on organic food, Availability of information on organic food location, dan Availability of information on product information ini berpengaruh signifikan terhadap minat beli atau intention to buy.

22 digilib.uns.ac.id 6 Keragaman yang terjadi terhadap variabel amatan, objek studi dan unit analisis yang digunakan memerlukan kehati-hatian jika ingin menggeneralisasi atau mengaplikasi studi lagi. Kondisi yang demikian ini memungkinkan untuk mendesain ulang studi tentang intention to buy yang ada di Indonesia. Dalam studi ini terdapat 5 variabel yang diamati yaitu: consumer values, attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavioral control, dan past experiences (Hee Yeon Kim dan Jae-Eun Chung, 2011) terhadap minat beli atau intention to buy kepada konsumen. Penelitian ini akan mengambil obyek pada produk kosmetik pada Larissa Skin Care & Hair Treatment, dikarenakan melihat keberadaan kosmetik merupakan salah satu kebutuhan bagi wanita saat ini. Selain itu ditengah isu kerusakan lingkungan yang semakin meningkat ini produk kosmetik pada Larissa Skin Care & Hair Treatment membuat suatu produk alternatif baru yang tentunya lebih alami dan lebih ramah kepada lingkungan karena tidak mengandung zat kimia. Larissa Skin Care & Hair Treatment adalah produsen kosmetik baru dibandingkan produsen kosmetik yang lain tetapi dengan konsepnya yaitu back to nature tentunya tidak begitu sulit apabila Larissa Skin Care & Hair Treatment ini untuk membuat minat beli kepada konsumen. Penelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang berminat menggunakan produk kosmetik Larissa Skin Care.

23 digilib.uns.ac.id 7 Pengambilan dari kalangan akademis adalah adanya pertimbangan tentang pemahaman mengenai isi kuesioner penelitian akan lebih mudah jika responden yang dipilih sama-sama dari kalangan pendidikan, sehingga diharapkan penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, selain itu Mahasiswa merupakan salah satu konsumen primer yang memiliki pengalaman dan keterlibatan yang tinggi terhadap keputusan pembelian produk yang digunakan dalam penelitian ini. Dari latar belakang yang dikemukakan maka penelitian ini mencoba untuk meneliti hal tersebut yaitu dengan mengambil judul ANALISIS PENGARUH CONSUMER VALUES, ATTITUDE TOWARD, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, DAN PAST EXPRIENCES PADA INTENTION TO BUY CONSUMER (Studi kasus produk kosmetik Larissa pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) B. Perumusan Masalah 1 Apakah consumer values yang terdiri dari health conciusness, enviromental conciusness, dan apperance conciusness berpengaruh terhadap attitude toward? 2 Apakah attitude toward berpengaruh terhadap intention to buy? 3 Apakah subjective norm berpengaruh terhadap intention to buy? 4 Apakah perceived behavioral control berpengaruh terhadap intention to buy?

24 digilib.uns.ac.id 8 5 Apakah past expriences berpengaruh terhadap intention to buy? 6 Apakah perceived behavioral control memoderasi pengaruh attitude toward terhadap intention to buy? C. Tujuan Penelitian 1 Untuk mengetahui pengaruh consumer values yang terdiri dari health conciusness, enviromental conciusness, dan apperance conciusness terhadap attitude toward. 2 Untuk mengetahui pengaruh attitude toward terhadap intention to buy. 3 Untuk mengetahui pengaruh subjective norm terhadap intention to buy. 4 Untuk mengetahui pengaruh perceived behavioral control terhadap intention to buy. 5 Untuk mengetahui pengaruh past expriences terhadap intention to buy. 6 Untuk mengetahui pengaruh perceived behavioral control sebagai variabel yang memoderasi hubungan antara attitude toward dengan intention to buy. D. Manfaat Penelitian 1 Manfaat Teoritis Pertama, kerangka pemikiran dalam studi ini diharapkan mampu menganalisis faktor seperti penilaian konsumen, sikap terhadap perilaku, norma subyektif, kontrol perilaku yang

25 digilib.uns.ac.id 9 dipersepsi, dan pengalaman masa lalu menjadi dasar pertimbangan dalam minat membeli produk oleh konsumen. Kedua, kerangka teoritis yang dikembangkan dalam studi ini bertumpu pada lima variabel amatan yang membentuk hubungan, sehingga model yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi model alternatif yang dapat digunakan untuk menjelaskan kompleksitas fenomena dalam minat beli konsumen. 2 Bagi Akademisi Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini. 3 Manfaat Praktis Model yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat konsumen berminat dalam mengonsumsi produk kosmetik Larrisa. Sehingga nantinya diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan strategi perusahaan secara efektif di waktu yang akan datang.

26 digilib.uns.ac.id 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1 Theory of Planned Behavior (TPB) Teori ini awalnya dinamakan Theory of Reasoned Action (TRA), dikembangkan di tahun 1967, selanjutnya teori tersebut terus direvisi dan diperluas oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein. Mulai tahun 1980 teori tersebut digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dan untuk mengembangkan intervensi-intervensi yang lebih mengena. Pada tahun 1988, hal lain ditambahkan pada model reasoned action yang sudah ada dan kemudian dinamakan Theory of Planned Behavior (TPB). Theory of Reasoned Action ini berhasil ketika diaplikasikan pada perilaku yang di bawah kendali individu sendiri. Jika perilaku tersebut tidak sepenuhnya di bawah kendali atau kemauan individu, meskipun ia sangat termotivasi oleh sikap dan norma subjektifnya, ia mungkin tidak akan secara nyata menampilkan perilaku tersebut. Sebaliknya, Theory of Planned Behavior dikembangkan untuk memprediksi perilaku-perilaku yang sepenuhnya tidak di bawah kendali individu.

27 digilib.uns.ac.id 11 Perbedaan utama antara TRA dan TPB adalah tambahan penentu intensi berperilaku yang ke tiga, yaitu perceived behavioral control (PBC). PBC ditentukan oleh dua faktor yaitu control beliefs (kepercayaan mengenai kemampuan dalam mengendalikan) dan perceived power (persepsi mengenai kekuasaan yang dimiliki untuk melakukan suatu perilaku). PBC mengindikasikan bahwa motivasi seseorang dipengaruhi oleh bagaimana ia mempersepsi tingkat kesulitan atau kemudahan untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Jika seseorang memiliki control beliefs yang kuat mengenai faktor-faktor yang ada yang akan memfasilitasi suatu perilaku, maka seseorang tersebut memiliki persepsi yang tinggi untuk mampu mengendalikan suatu perilaku. Sebaliknya, seseorang tersebut akan memiliki persepsi yang rendah dalam mengendalikan suatu perilaku jika ia memiliki control beliefs yang kuat mengenai faktor-faktor yang menghambat perilaku. Persepsi ini dapat mencerminkan pengalaman masa lalu, antisipasi terhadap situasi yang akan datang, dan sikap terhadap norma-norma yang berpengaruh di sekitar individu. Theory of Planned Behavior didasarkan pada asumsi bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi yang mungkin baginya, secara sistematis. Orang memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum mereka

28 digilib.uns.ac.id 12 memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan perilakuperilaku tertentu. TRA/TPB dimulai dengan melihat intensi berperilaku sebagai anteseden terdekat dari suatu perilaku. Dipercaya bahwa semakin kuat intensi seseorang untuk menampilkan suatu perilaku tertentu, diharapkan semakin berhasil ia melakukannya. Intensi adalah suatu fungsi dari beliefs dan atau informasi yang penting mengenai kecenderungan bahwa menampilkan suatu perilaku tertentu akan mangarahkan pada suatu hasil yang spesifik. Intensi bisa berubah karena waktu. Semakin lama jarak antara intensi dan perilaku, semakin besar kecenderungan terjadinya perubahan intensi. Karena Ajzen dan Fishbein tidak hanya tertarik dalam hal meramalkan perilaku tetapi juga memahaminya, mereka mulai mencoba untuk mengindentifikasi penentu-penentu dari intensi berperilaku. 2 Attitude toward behavior Definisi sikap menurut Allport dalam Setiadi (2003) adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku. Definisi yang dikemukakan oleh Allport tersebut mengandung makna bahwa sikap adalah mempelajari kecenderungan

29 digilib.uns.ac.id 13 memberikan tanggapan terhadap suatu obyek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten. Sikap dianggap sebagai anteseden pertama dari intensi perilaku. Sikap adalah kepercayaan positif atau negatif untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Kepercayaan-kepercayaan atau beliefs ini disebut dengan behavioral beliefs. Seorang individu akan berniat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu ketika ia menilainya secara positif. Sikap ditentukan oleh kepercayaankepercayaan individu mengenai konsekuensi dari menampilkan suatu perilaku (behavioral beliefs), ditimbang berdasarkan hasil evaluasi terhadap konsekuensinya (outcome evaluation). Sikapsikap tersebut dipercaya memiliki pengaruh langsung terhadap intensi berperilaku dan dihubungkan dengan norma subjektif dan perceived behavioral control. Sikap terhadap perilaku atau attitude toward behavior adalah sejauh mana kinerja perilaku positif atau negatif dihargai. Menurut harapan tersebut - model nilai, sikap terhadap perilaku ditentukan oleh total set diakses keyakinan perilaku perilaku menghubungkan ke berbagai hasil dan atribut lainnya. Secara khusus, kekuatan masing-masing kepercayaan tertimbang oleh evaluasi dari hasil atau atribut, dan produk agregat.

30 digilib.uns.ac.id 14 3 Subjective norm Norma didefinisikan sebagai aturan, baik secara eksplisit maupun implisit yang mampu mengatur pikiran dan perilaku seseorang (Fransson dan Biel, 1997). Sementara yang dimaksud norma disini sebagai sebuah faktor sosial yang mengacu pada perasaan seseorang tentang bagaimana dia mempersepsikan tekanan dari lingkungan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu atau nilai normatif yang berlaku di masyarakat atau lingkungan (Ajzen, 1991). Norma subyektif juga diasumsikan sebagai suatu fungsi dari beliefs yang secara spesifik seseorang setuju atau tidak setuju untuk menampilkan suatu perilaku. Kepercayaankepercayaan yang termasuk dalam norma-norma subjektif disebut juga kepercayaan normatif (normative beliefs). Seorang individu akan berniat menampilkan suatu perilaku tertentu jika ia mempersepsi bahwa orang-orang lain yang penting berfikir bahwa ia seharusnya melakukan hal itu. Norma subyektif sebagai faktor sosial menunjukkan tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan atau perilaku (Dharmmesta, 1998). Norma subyektif terbentuk dari keyakinan normatif dan kemauan untuk menuruti kemauan orang lain yang dianggap penting. Keyakinan normatif berkaitan dengan kondisi bahwa individu atau kelompok referen penting akan commit setuju to atau user tidak setuju dengan pelaksanaan

31 digilib.uns.ac.id 15 perilaku. Kekuatan masing-masing keyakinan normatif ditimbulkan melalui motivasi orang tersebut untuk mengikuti referen dan estimasi norma subyektif diperoleh dengan menjumlahkan hasilnya dari seluruh referen penting. Hasil penelitian empiris menjelaskan bahwa norma subyektif berpengaruh terhadap niat (Dharmesta, 1998; Tjahjono, 1997). 4 Perceived behavioral control Perilaku akan bergantung pada interaksi antara sikap, keyakinan, dan niat berperilaku. Niat berperilaku seseorang juga akan dipengaruhi oleh kontrol keperilakuan yang dirasakan. Kontrol keperilakuan yang dirasakan merupakan kondisi di mana orang percaya bahwa suatu tindakan itu mudah atau sulit dilakukan, mencakup juga pengalaman masa lalu di samping rintangan-rintangan yang ada yang dipertimbangkan oleh orang tersebut (Dharmmesta, 1998). Perceived behavioral control (PBC) menunjuk suatu derajat dimana seorang individu merasa bahwa tampil atau tidaknya suatu perilaku yang dimaksud adalah di bawah pengendaliannya. Orang cenderung tidak akan membentuk suatu intensi yang kuat untuk menampilkan suatu perilaku tertentu jika ia percaya bahwa ia tidak memiliki sumber atau kesempatan untuk melakukannya meskipun ia memiliki sikap yang positif dan ia percaya bahwa orang-orang lain yang penting baginya akan

32 digilib.uns.ac.id 16 menyetujuinya. PBC dapat mempengaruhi perilaku secara langsung atau tidak langsung melalui intensi. Jalur langsung dari PBC ke perilaku diharapkan muncul ketika terdapat keselarasan antara persepsi mengenai kendali dan kendali yang aktual dari seseorang atas suatu perilaku. Ajzen dalam Dharmmesta (1998) telah menyatakan bahwa kontrol keperilakuan yang dirasakan dapat berpengaruh pada niat atau secara langsung pada perilaku itu sendiri. 5 Consumer Value Schwartz (1994) menjelaskan bahwa nilai adalah suatu keyakinan, berkaitan dengan cara bertingkah laku atau tujuan akhir tertentu, melampaui situasi spesifik, mengarahkan seleksi atau evaluasi terhadap tingkah laku, individu, dan kejadian kejadian serta tersusun berdasarkan derajat kepentingannya. Consumer value atau nilai konsumen adalah sebuah konsep pemasaran dan bisnis yang mencoba untuk menganalisis kepuasan yang diterima oleh pengguna dari pembelian. Lebih penting lagi, ia mencoba untuk menganalisis kemungkinan bahwa konsumen akan menjadi pelanggan berulang menyediakan bisnis berkelanjutan bagi perusahaan. Bisnis menganalisa "nilai pelanggan" dalam upaya untuk memperkuat basis pelanggan, studi kinerja produk dan memasarkan produk lebih efektif.

33 digilib.uns.ac.id 17 Nilai konsumen adalah salah satu cara terbaru di mana pemasar telah berusaha untuk menganalisis kepuasan pelanggan. Ketika konsumen melihat nilai konsumen akan tinggi, mereka akan menyebarkan reputasi perusahaan dari mulut ke mulut, yang dapat menyebabkan lebih banyak penjualan. Pada saat konsumen melakukan evaluasi dan penilaian terhadap harga dari suatu produk sangat dipengaruhi oleh perilaku dari konsumen itu sendiri (Morris, Morris,1990). Sementara perilaku konsumen menurut Kotler (2000), dipengaruhi 4 (empat) aspek utama yaitu budaya, sosial, personal (umur, pekerjaan,kondisi ekonomi) serta psikologi (motivasi, persepsi, percaya). Dalam penelitian ini Consumer value atau nilai konsumen terdiri dari health conciusness, enviromental conciusness, dan apperance conciusness. Health conciusness atau kesadaran akan kesehatan tersebut konsumen akan peduli tentang keadaan yang diinginkan untuk mempertahankan kehidupan yang sehat. Dalam konteks pembelian kosmetik tersebut maka konsumen dengan kesadaran tinggi mungkin mempertimbangkan suatu produk yang aman untuk kulit dan tubuh, karena itu, mereka mungkin lebih serius berkaitan dengan jenis bahan digunakan untuk membuat produk daripada konsumen dengan kesadaran akan kesehatan yang rendah (Johri dan Sahasakmontri, 1998). Environmental consciousness atau kesadaran akan lingkungan disini menjadi salah satu pertimbangan akan pemilihan produk

34 digilib.uns.ac.id 18 kosmetik dari seputar isu kerusakan lingkungan dan zat berbahaya selain itu kesadaran akan lingkungan cenderung dapat mengubah perilaku mereka untuk membeli dalam meningkatkan lingkungan (Chase, 1991). Appearances consciousness atau kesadaran akan penampilan menyebabkan orang menjadi tertarik akan kosmetik, dengan kesadaran akan penampilan dengan menggunakan kosmetik organik tersebut diharapkan untuk mempertahankan terlihat awet muda dan memperbaiki penampilan mereka (Tirone, 2007). 6 Past experiences Past expriences atau pengalaman masa lalu sangat mempengaruhi keputusan dalam minat pembelian hal ini dapat dilihat dari pengalaman yang lalu ketika seseorang membeli suatu produk apabila produk itu bagus dan mencitrakan kepada konsumen layak untuk dikonsumsi berkelanjutan secara jangka waktu yang lama maka konsumen akan menggunakan produk itu untuk masa depan begitu juga apabila produk yang dikonsumsi pada awalnya kurang sesuai dengan mereka maka produk itu tidak akan diteruskan dalam penggunaannya. Past expriences atau pengalaman masa lalu juga dapat menginformasikan kepada orang lain bahwa dari pengalamannya itu dengan menggunakan produk tersebut maka orang tersebut

35 digilib.uns.ac.id 19 menyarankan kepada orang lain untuk menggunakan produk tersebut bahwa produk tersebut baik untuk dikonsumsi 7 Minat Beli Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001:55). Chapman dan Wahlers (1999:54) mendefinisikan minat membeli sebagai keinginan konsumen untuk membeli suatu produk. Konsumen akan memutuskan produk yang akan dibeli berdasarkan persepsi mereka terhadap produk tersebut yang berkaitan dengan kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhannya. Semakin tinggi atau semakin bagus persepsi konsumen terhadap nilai suatu produk, maka minat membeli terhadap suatu produk tersebut juga semakin tinggi (Maxwell, 2001: 331). Kotler (2003:48) menyatakan bahwa terdapat lima tahap yang akan dilalui oleh konsumen sebelum mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk. Tahapan tersebut meliputi : a. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai dari pengenalan masalah. Pembeli merasakan suatu perbedaan antara keadaan yang aktual dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dipicu oleh rangsangan internal. Secara alamiah orang

36 digilib.uns.ac.id 20 akan mengatasi yang timbul dari dalam dirinya untuk kemudian memotivasi untuk menuju ke arah produk yang diketahuinya untuk memenuhi kebutuhan. Selain karena faktor internal munculnya keinginan terhadap suatu hal juga bisa terjadi karena rangsangan secara eksternal, seperti perilaku masyarakat dan juga perkembangan teknologi. b. Pencarian Informasi Jika dorongan konsumen terhadap kebutuhannya kuat dan obyek pemuas kebutuhan berada dekat disekitarnya akan sangat mungkin bila konsumen akan langsung melakukan pembelian. Namun bila obyek pemuas kebutuhan tidak terdapat dekat dengan konsumen maka konsumen akan secara aktif melakukan pencarian informasi yang mendasari kebutuhan ini. c. Evaluasi Alternatif Dalam pasar persaingan, konsumen memiliki berbagai macam alternatif dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Bagaimana konsumen melakukan evaluasi terhadap alternatif pembelian tergantung konsumen secara individu ataupun situasi pembelian tertentu. Dalam hal tertentu konsumen commit melakukan to user perhitungan secara cermat dan

37 digilib.uns.ac.id 21 dengan pemikiran yang logis. Namun pada saat tertentu konsumen tidak melakukan evaluasi sama sekali. d. Keputusan Pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen menyusun peringkat merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat beli. Konsumen biasanya akan membeli produk dengan merek yang paling disukai. Setelah muncul niat beli tahap selanjutnya adalah keputusan pembelian. Ada dua faktor yang berpengaruh pada fase ini yaitu sikap orang lain yang membeli dan sikap orang lain yang tidak membeli. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari keputusan pembelian akan sangat tergantung pada persepsi tentang resiko. Kebimbangan akan muncul ketika konsumen tidak dapat memastikan hasil pembelian. Besarnya persepsi tentang resiko ini akan bervariasi dengan jumlah uang yang ada, jumlah ketidakpastian pembelian dan keyakinan pada diri konsumen. Konsumen melakukan pengurangan resiko secara rutin seperti penghindaran keputusan, pengumpulan informasi yang lebih banyak serta serta pencarian produk dengan garansi yang lebih baik.

38 digilib.uns.ac.id 22 e. Perilaku Purna Pembelian Perilaku purna jual ini meliputi kepuasan konsumen. Konsumen akan merasa puas apabila produk yang dikonsumsi sesuai harapan, jika melebihi harapan konsumen akan sangat puas sedangkan jika kurang dari yang diharapkan konsumen tidak puas. Pada tahap yang lebih tinggi akan tercipta loyalitas konsumen. Loyalitas ini meliputi pembelian berulang dan konsumen mulai menyarankan kepada orang lain untuk mengkonsumsi produk tersebut. Minat beli adalah tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar-benar dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang. Meskipun pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa yang mendatang namun pengukuran terhadap minat pembelian umumnya dilakukan guna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri (Kinnear dan Taylor dalam Chapman dan Wahlers, 1999:54).

39 digilib.uns.ac.id 23 Taylor dalam Sutantio (2004:250) mengidentifikasikan minat beli melalui indikator-indikator sebagai berikut: a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku sesorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti apa bila terjadi sesuatu dengan produk preferensi. d. Minat eksploratif, yaitu minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. B. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dapat dijelaskan melalui tabel II.1. Terdapat beberapa penelitian terhadap minat beli yang telah dilakukan berbagai peneliti sebelumnya. Penelitian penelitian tersebut menjadi acuan bagi peneliti saat ini untuk menguji kembali berbagai macam variabel yang berpengaruh terhadap intention to buy.

40 digilib.uns.ac.id 24 Tabel II.1 Keragaman Penelitian Peneliti/ Judu Variabel Objek Studi Alat analisis Hasil Siti nor bayaah dan Nurita juhdi (2008) Independen: Perception towards Awareness on government action and support Beliefs about product safety for use Belief about product friendliness to the environment Availability of info on product location Availability of product info Dependen: Konsumen yang berbelanja produk makanan organik di malaysia Multiple regression analysis Hasil dari pengamatan ini adalah bahwa Perception towards, Beliefs about product safety for use, Belief about product friendliness to the environment, Availability of product info berpengaruh signifikan terhadap Intention to Buy sedangkan Awareness on government action and support dan Availability of info on product location tidak ada hubungan signifikan dengan Intention to Buy Intention to Buy

41 digilib.uns.ac.id 25 Angela paladino dan Serena Ng (2009) Independen: Environmental Concern Altruism Risk Aversion Price consciousness Involvement Perceived brand Parity Perceived brand Trust Objective Knowledge Subjective Knowledge Knowledge of Action Mahasiswa kelas sarjana di Universitas Victoria Australia yang berminat menggunakan handphone ramah lingkungan Multiple regression analysis Hasil dari pengamatan ini adalah semua variabel amatan Environmental Concern,Altruism, Risk Aversion,Price consciousness,involveme nt,perceived brand Parity, Perceived brand Trust, Objective Knowledge,Subjective Knowledge, dan Knowledge of Action berpengaruh signifikan terhadap Intention to Buy sedangkan untuk variabel mediasi tidak ditemukan efeknya Dependen: Intention to Buy Mediating: Subjective Norms (Friends) Subjective Norms (Experts) Attitudes towards Perceived behavioral control Studi ini Independen: Consumer values Attitude toward Subjective norm Perceived behavioral control Past expriences Moderating: Mahasiswi UNS yang berminat menggunakan produk kosmetik Larissa skin care Multiple regression analysis dan Hierarchical multiple regression Semua variabel amatan yaitu Consumer value, Attitude toward, Subjective norm, Perceived behavioral control, dan Past expriences berpengaruh signifikan terhadap Intention to Buy Perceived behavioral control Dependen: Intention to Buy

42 digilib.uns.ac.id 26 C. Kerangka Teoritis Dari tinjauan pustaka dan beberapa dasar teori yang ada serta pemahaman terhadap penelitian sebelumnya, maka model yang dihipotesiskan dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Consumer Values - D. Health consciousness - Environmental consciousness - Appearance consciousness H 1 H3 H 4 Attitude Toward H 8 H 6 Intention to Buy Perceived Behavioral Control H 5 H 7 Subjective Norm Past Expriences Gambar II. 1. Model Penelitian Sumber : Diadopsi dari model Kim dan Chung (2011)

43 digilib.uns.ac.id 27 Gambar II.1 menjelaskan 5 variabel yang menjadi amatan studi yaitu consumer values yang terdiri dari dari health conciusness, enviromental conciusness, dan apperance conciusness, selain itu ada variabel attitude toward, subjective norm, perceived behavioral control, dan past expriences sebagai variabel independen dan intention to buy sebagai variabel dependen. D. Hipotesis 1. Hubungan antara Consumer Values yang terdiri dari dari Health Conciusness, Enviromental Conciusness, dan Apperance Conciusness dengan Attitude Toward. Didalam suatu produk konsumen selalu akan menilai apakah produk itu layak digunakan atau tidak. Penilaian suatu produk oleh konsumen itu antara lain terdiri dari kualitas produk, fitur produk, dan jaminan dari suatu produk tersebut apabila terjadi suatu kerusakan. Dari penilaian suatu produk tersebut tentunya akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku apakah produk tersebut akan selanjutnya dikonsumsi atau tidak. Hasil penelitian Kim dan Chung (2011) mengemukakan adanya hubungan positif antara consumer values yang terdiri dari dari health conciusness, enviromental conciusness, dan apperance conciusness dengan attitude toward. Dalam health conciusness (Becker et al., 1977) orang akan cenderung lebih memperhatikan kesadaran kesehatan dalam

44 digilib.uns.ac.id 28 menggunakan suatu produk sehingga akan mempengaruhi sikap dalam berperilaku. Dalam enviromental conciusness (Chase, 1991) orang akan lebih cenderung sadar untuk mengubah perilaku pembelian dalam meningkatkan kesadaran lingkungan. Apalagi berkaitan dengan adanya isu isu kerusakan lingkungan saat ini dari zat berbahaya, maka industri perawatan pribadi telah mengembangkan produk organik diproduksi tanpa menggunakan pestisida, bahan kimia sintetik, dan zat berbahaya lain (Prothero dan McDonagh, 1992). Sedangkan dalam apperance conciusness (Lee dan Lee, 1997) orang yamg cenderung sadar akan penampilannya maka akan tertarik menggunakan suatu produk yang dapat meningkatkan penampilan mereka sehingga akan mempengaruhi dalam sikap berperilaku. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah: H1: Health conciusnes berpengaruh positif terhadap Attitude toward. H2: Enviromental conciusness berpengaruh positif terhadap Attitude toward. H3: Apperance conciusness berpengaruh positif terhadap Attitude toward.

45 digilib.uns.ac.id Hubungan antara Attitude toward dengan Intention to buy Masalah sikap merupakan salah satu masalah yang penting untuk memahami kualitas non fisik manusia, karena sikap merefleksikan apa yang dipikirkan oleh manusia (Sihombing, 2004). Seseorang selalu berhubungan dengan obyek tertentu baik secara fisik maupun non fisik. Dalam memberi tanggapan terhadap obyek tersebut seseorang harus memiliki sikap tertentu pula. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku minat pembelian konsumen. Hasil penelitian yang dilakukan Angela paladino dan Serena Ng (2009) mengemukanan bahwa Attitude toward berpengaruh positif terhadap Intention to buy. Diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Kim dan Chung (2011) yang mengatakan Attitude toward berpengaruh positif terhadap Intention to buy. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah: H4: Attitude toward berpengaruh positif terhadap Intention to buy. 3. Hubungan antara Subjective norm dengan Intention to buy Konsumen berperilaku tidak terlepas dari kegiatan melakukan keputusan untuk berperilaku. Keputusan yang akan diambil seseorang dilakukan dengan pertimbangan sendiri maupun atas dasar pertimbangan orang lain yang dianggap penting. Keputusan yang dipilih bisa gagal untuk dilakukan jika pertimbangan orang lain tidak mendukung,

46 digilib.uns.ac.id 30 walaupun pertimbangan pribadi menguntungkan. Dengan demikian pertimbangan subyektif pihak lain dapat memberikan dorongan untuk melakukan minat beli suatu produk atau keputusan tidak mempunyai minat beli, hal demikian dinamakan norma subyektif. Hasil penelitian yang dilakukan Angela paladino dan Serena Ng (2009) mengemukanan bahwa Subjective norm berpengaruh positif terhadap Intention to buy. Diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Kim dan Chung (2011) yang mengatakan Subjective norm berpengaruh positif terhadap Intention to buy. Selain itu Subjective norm kuat hubungannya dengan Intention to buy (Bamberg, 2003; Kalafatis et al, 1999). Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah: H5 : Subjective norm berpengaruh positif terhadap Intention to buy. 4. Hubungan antara Perceived behavioral control dengan Intention to buy Niat berperilaku seseorang juga akan dipengaruhi oleh kontrol keperilakuan yang dirasakan. Kontrol keperilakuan yang dirasakan merupakan kondisi di mana orang percaya bahwa suatu tindakan itu mudah atau sulit dilakukan, mencakup juga pengalaman masa lalu di samping rintangan-rintangan yang ada yang dipertimbangkan oleh orang tersebut (Dharmmesta, 1998).

47 digilib.uns.ac.id 31 Hasil penelitian yang dilakukan Ajzen, I. (1991) mengemukanan bahwa Perceived behavioral control berpengaruh positif terhadap Intention to buy. Diperkuat dengan penelitian Angela paladino dan Serena Ng (2009) dan Kim dan Chung (2011) yang mengatakan Perceived behavioral control berpengaruh positif terhadap Intention to buy. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah: H6 : Perceived behavioral control berpengaruh positif terhadap Intention to buy. 5. Hubungan antara Past expriences dengan Intention to buy Pengalaman masa lalu atau Past expriences mempengaruhi dari minat beli terhadap suatu produk hal ini dapat dilihat apabila produk pernah digunakan pada masa lalu dan produk tersebut memberikan dampak yang baik terhadap konsumen, maka konsumen tidak akan ragu untuk tetap menggunakan produk tersebut. Dari pengalaman masa lalu ini tentunya mempengaruhi dari minat beli terhadap suatu produk. Hasil penelitian yang dilakukan Conner dan Armitage (1998) mengemukanan bahwa Past expriences berpengaruh positif terhadap Intention to buy. Diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Kim dan Chung (2011) yang mengatakan Past expriences berpengaruh positif terhadap Intention to buy. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah: H7 : Past expriences berpengaruh positif terhadap intention to buy.

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS, PENGENALAN MEREK, PERSEPSI KESESUAIAN DAN SIKAP KONSUMEN PADA CITRA MEREK

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS, PENGENALAN MEREK, PERSEPSI KESESUAIAN DAN SIKAP KONSUMEN PADA CITRA MEREK PENGARUH PERSEPSI KUALITAS, PENGENALAN MEREK, PERSEPSI KESESUAIAN DAN SIKAP KONSUMEN PADA CITRA MEREK (Studi Kasus Pada Konsumen Produk Merek Lifeboy di UNS Surakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Perilaku Rencanaan (Theory Of Planned Behavior) Melanjutkan sekolah dan menyelesaikan pendidikan merupakan sebuah tujuan yang semestinya dicapai oleh setiap siswa. Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KESADARAN MEREK TERHADAP PROSES PEMBENTUKAN NIAT BELI ULANG. (Studi pada Konsumen Produk Sepatu Merek Converse tipe Chuck Taylor

PENGARUH KESADARAN MEREK TERHADAP PROSES PEMBENTUKAN NIAT BELI ULANG. (Studi pada Konsumen Produk Sepatu Merek Converse tipe Chuck Taylor PENGARUH KESADARAN MEREK TERHADAP PROSES PEMBENTUKAN NIAT BELI ULANG (Studi pada Konsumen Produk Sepatu Merek Converse tipe Chuck Taylor di Kecamatan Jebres Solo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-syarat

Lebih terperinci

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA

PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA PENGARUH ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP CONTINUED USE INTENTION PADA KONSUMEN PAKAIAN ONLINE DI SURABAYA OLEH : SHEILA SEMIARDI 3103010127 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

ANTESEDEN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pelanggan KaliMilk di Surakarta)

ANTESEDEN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pelanggan KaliMilk di Surakarta) ANTESEDEN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Pelanggan KaliMilk di Surakarta) SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

EFEK NILAI KONSUMSI TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA GREEN PRODUCT. (Studi kasus pada konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan

EFEK NILAI KONSUMSI TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA GREEN PRODUCT. (Studi kasus pada konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan EFEK NILAI KONSUMSI TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PADA GREEN PRODUCT (Studi kasus pada konsumen yang menggunakan produk ramah lingkungan yang berada di Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muria Kudus)

Lebih terperinci

PENGARUH NEGARA ASAL, CITRA MEREK, KEWAJARAN HARGA DAN KUALITAS PRODUK PADA SIKAP KONSUMEN.

PENGARUH NEGARA ASAL, CITRA MEREK, KEWAJARAN HARGA DAN KUALITAS PRODUK PADA SIKAP KONSUMEN. PENGARUH NEGARA ASAL, CITRA MEREK, KEWAJARAN HARGA DAN KUALITAS PRODUK PADA SIKAP KONSUMEN. (Studi Kasus Produk Sepatu Adidas Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNS) SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas

Lebih terperinci

Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk. Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau

Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk. Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau Pengaruh Kewajaran Harga, Nilai yang Dirasakan Terhadap Niat Beli Produk Hijau yang Dimediasi Oleh Sikap Konsumen Atas Produk Hijau (Studi Produk AC LG Ramah Lingkungan Pada Masyarakat Kota Surakarta)

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT UNTUK MELAKUKAN PENGUNGKAPAN KECURANGAN (WHISTLEBLOWING)

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT UNTUK MELAKUKAN PENGUNGKAPAN KECURANGAN (WHISTLEBLOWING) PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT UNTUK MELAKUKAN PENGUNGKAPAN KECURANGAN (WHISTLEBLOWING) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya) Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

ANALISIS EKSTENSI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA PEMBELIAN MAKANAN HALAL DI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS EKSTENSI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA PEMBELIAN MAKANAN HALAL DI SURAKARTA SKRIPSI ANALISIS EKSTENSI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PADA PEMBELIAN MAKANAN HALAL DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

FENOMENA KOSMETIK HALAL DI INDONESIA (STUDI PADA KOSMETIK WARDAH DI SOLO RAYA)

FENOMENA KOSMETIK HALAL DI INDONESIA (STUDI PADA KOSMETIK WARDAH DI SOLO RAYA) FENOMENA KOSMETIK HALAL DI INDONESIA (STUDI PADA KOSMETIK WARDAH DI SOLO RAYA) SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen Theory of planned behaviour merupakan pengembangan lebih lanjut dari Theory of Reasoned Action (Fishbein dan Ajzen, 1980; Fishbein

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) Teori Perilaku Terencana atau Theory of Planned Behavior (selanjutnya disingkat TPB, dikemukakan olehajzen (1991). Teori

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEIVED VALUE, PERCEIVED RISK, DAN TRUST

PENGARUH PERCEIVED VALUE, PERCEIVED RISK, DAN TRUST PENGARUH PERCEIVED VALUE, PERCEIVED RISK, DAN TRUST TERHADAP PURCHASE INTENTIONS (Studi pada Niat Beli Konsumen terhadap Makanan Organik di Kota Surakarta) SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori dan Konsep 2.1.1. Theory of Planned Behavior (TPB) Asal usul TPB dapat ditelusuri kembali ke Theory of Reasoned Action (TRA) (Fishbein,

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI KUALITAS, CITRA MEREK, PERSEPSI NILAI DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP NIAT BELI ULANG. (Studi Pada Restoran Cepat Saji KFC Solo)

ANALISIS PERSEPSI KUALITAS, CITRA MEREK, PERSEPSI NILAI DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP NIAT BELI ULANG. (Studi Pada Restoran Cepat Saji KFC Solo) ANALISIS PERSEPSI KUALITAS, CITRA MEREK, PERSEPSI NILAI DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP NIAT BELI ULANG (Studi Pada Restoran Cepat Saji KFC Solo) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Tindakan Beralasan (Theory of Reasoned Action) Icek Ajzen dan Martin Fishbein bergabung untuk mengeksplorasi cara untuk memprediksi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI PRESTISE, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI NILAI, CITRA MEREK, CITRA NEGARA ASAL TERHADAP

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI PRESTISE, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI NILAI, CITRA MEREK, CITRA NEGARA ASAL TERHADAP ANALISIS PENGARUH PERSEPSI PRESTISE, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI NILAI, CITRA MEREK, CITRA NEGARA ASAL TERHADAP NIAT PEMBELIAN PRODUK ASING YANG DIMEDIASI SIKAP DAN VARIABEL CUSTOMER S ETHNOCENTRISM SEBAGAI

Lebih terperinci

TESIS IMPLEMENTASI THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN WILHELMINA LELI ASKADILLA

TESIS IMPLEMENTASI THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN WILHELMINA LELI ASKADILLA TESIS IMPLEMENTASI THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN WILHELMINA LELI ASKADILLA No. Mhs.: 155002466/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND LOYALTY PADA KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN DI LARISSA SKINCARE SURAKARTA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND LOYALTY PADA KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN DI LARISSA SKINCARE SURAKARTA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND LOYALTY PADA KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN DI LARISSA SKINCARE SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam memproduksi dan meyalurkan barang-barang dan jasa. Dalam masyarakat industri yang sudah maju, seperti

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY

ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY DAN PRODUCT QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN MEDIASI PERCEIVED VALUE DAN CUSTOMER SATISFACTION (Studi Kasus Pada Pelanggan Skincare ELLA di Surakarta) Skripsi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU GREEN PURCHASE INTENTION (Studi pada Produk Merek Tupperware)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU GREEN PURCHASE INTENTION (Studi pada Produk Merek Tupperware) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU GREEN PURCHASE INTENTION (Studi pada Produk Merek Tupperware) SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTARA PENGALAMAN MEMBELI, KEHADIRAN SOSIAL, DAN KEPERCAYAAN DENGAN NIAT MEMBELI DALAM TRANSAKSI ONLINE

KETERKAITAN ANTARA PENGALAMAN MEMBELI, KEHADIRAN SOSIAL, DAN KEPERCAYAAN DENGAN NIAT MEMBELI DALAM TRANSAKSI ONLINE KETERKAITAN ANTARA PENGALAMAN MEMBELI, KEHADIRAN SOSIAL, DAN KEPERCAYAAN DENGAN NIAT MEMBELI DALAM TRANSAKSI ONLINE (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta) Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era pasar bebas berdampak pada adanya persaingan yang sangat ketat bagi para pelaku bisnis, sehingga berdampak pada adanya tuntutan bagi setiap manajemen perusahaan

Lebih terperinci

THEORY OF REASONED ACTION

THEORY OF REASONED ACTION THEORY OF REASONED ACTION THEORY OF REASONED ACTION INTRODUCTION Akar teori : Psikologi Sosial Menjelaskan bagaimana dan mengapa sikap mempengaruhi perilaku 1872, Charles Darwin studi tentang sikap terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN (Penelitian Pada PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Pembantu Universitas Sebelas Maret)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Theory of Planned Behaviour Theory of Planned Behavior (TPB) tampaknya sangat cocok untuk menjelaskan niat, dalam hal ini adalah tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

PERAN ETNOSENTRISME DALAM MEMPENGARUHI NIAT BELI PRODUK ASING. (Studi Pada Produk Sepatu Asing Nike di Kota Surakarta)

PERAN ETNOSENTRISME DALAM MEMPENGARUHI NIAT BELI PRODUK ASING. (Studi Pada Produk Sepatu Asing Nike di Kota Surakarta) PERAN ETNOSENTRISME DALAM MEMPENGARUHI NIAT BELI PRODUK ASING (Studi Pada Produk Sepatu Asing Nike di Kota Surakarta) SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH ENTREPRENEURSHIP EDUCATION PROGRAMME (EEP) PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Perajin Batik di Surakarta, Sragen, dan Karanganyar)

PENGARUH ENTREPRENEURSHIP EDUCATION PROGRAMME (EEP) PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Perajin Batik di Surakarta, Sragen, dan Karanganyar) PENGARUH ENTREPRENEURSHIP EDUCATION PROGRAMME (EEP) PADA NIAT BERWIRAUSAHA (Studi pada Perajin Batik di Surakarta, Sragen, dan Karanganyar) TESIS Ditujukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. kontribusi temuan bagi teori dan praktek. Pada bab ini juga disampaikan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. kontribusi temuan bagi teori dan praktek. Pada bab ini juga disampaikan 302 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Pendahuluan Pada bab lima ini disampaikan simpulan hasil penelitian serta kontribusi temuan bagi teori dan praktek. Pada bab ini juga disampaikan keterbatasan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat dewasa ini telah membuat kehidupan banyak masyarakat menjadi lebih mudah. Dalam beberapa tahun belakangan ini, internet merupakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan secara umum bahwa penelitian yang dilakukan sebelumnya di Amerika oleh Kim

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi. Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

SKRIPSI. Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi. Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen PENGARUH PERBEDAAN KUALITAS PRODUK, PERBEDAAN KEWAJARAN HARGA, DAN PERBEDAAN PERSEPSI RESIKO PADA SIKAP BERPINDAH KONSUMEN DARI RITEL OFFLINE KE RITEL ONLINE SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI AFEKTIF DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTIONS DENGAN PERSON ORGANIZATION FIT SEBAGAI PEMODERASI

ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI AFEKTIF DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTIONS DENGAN PERSON ORGANIZATION FIT SEBAGAI PEMODERASI ANALISIS PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI AFEKTIF DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTIONS DENGAN PERSON ORGANIZATION FIT SEBAGAI PEMODERASI (Studi Pada Karyawan PT. Djitoe I.T.C Surakarta) Skripsi

Lebih terperinci

Disusun oleh : AGUNG SETYO NUGROHO NIM : F

Disusun oleh : AGUNG SETYO NUGROHO NIM : F ANALISIS KUALITAS LAYANAN SEBAGAI ANTESEDEN KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS KONSUMEN (INFORMASI DARI MULUT KE MULUT DAN NIAT) PENGGUNA JASA JUAL-BELI ONLINE TOKOBAGUS.COM PADA KALANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pembajakan produk digital, sikap, kemampuan, kewajiban moral, niat, attitude, perceived behavioral control, moral obligation

ABSTRAK. Kata kunci: pembajakan produk digital, sikap, kemampuan, kewajiban moral, niat, attitude, perceived behavioral control, moral obligation ABSTRAK Penelitian ini berjudul Pengaruh Attitude, Perceived Behavioral Control, dan Moral Obligation pada Intentions Pembajakan Produk Digital (Studi Kasus; Software, DVD, CD, MP3, dan VCD). Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini. BAB III METODE PENELITIAN Setiap penelitian ilmiah memerlukan aya metode untuk memperlancar penelitian dalam rangka pencarian data petunjuk mengenai cara atau langkah serta teknik penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, KEWAJARAN HARGA, NAMA MEREK, PERSEPSI KUALITAS DAN PRESTISE TERHADAP NIAT PEMBELIAN IPHONE

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, KEWAJARAN HARGA, NAMA MEREK, PERSEPSI KUALITAS DAN PRESTISE TERHADAP NIAT PEMBELIAN IPHONE PENGARUH ATRIBUT PRODUK, KEWAJARAN HARGA, NAMA MEREK, PERSEPSI KUALITAS DAN PRESTISE TERHADAP NIAT PEMBELIAN IPHONE (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis et al. (1989) menyebutkan bahwa TAM BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model yang diperkenalkan oleh Fred D. Davis. Davis

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP DAN KONDISI LINGKUNGAN YANG DIRASAKAN PADA NIAT WIRAUSAHA

PENGARUH SIKAP DAN KONDISI LINGKUNGAN YANG DIRASAKAN PADA NIAT WIRAUSAHA PENGARUH SIKAP DAN KONDISI LINGKUNGAN YANG DIRASAKAN PADA NIAT WIRAUSAHA ( Studi Pada Siswa SMK Negeri di Surakarta ) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH PRAKTIK SUMBER DAYA MANUSIA PADA KEPERCAYAAN IMPERSONAL. (Studi pada Karyawan PT. PLN Persero di Surakarta) SKRIPSI

PENGARUH PRAKTIK SUMBER DAYA MANUSIA PADA KEPERCAYAAN IMPERSONAL. (Studi pada Karyawan PT. PLN Persero di Surakarta) SKRIPSI PENGARUH PRAKTIK SUMBER DAYA MANUSIA PADA KEPERCAYAAN IMPERSONAL (Studi pada Karyawan PT. PLN Persero di Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat untuk Mencapai

Lebih terperinci

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 digilib.uns.ac.id PENGARUH ATTITUDE TOWARD PIRATED SOFTWARE, SUBJECTIVE NORMS, PERCEIVED BEHAVIOURAL CONTROL, PAST PIRACY BEHAVIOUR, DAN MORAL OBLIGATION PADA USE INTENTION OF PIRATED SOFTWARE (Studi Kasus

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MEREK OTOMOTIF DI SURAKARTA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MEREK OTOMOTIF DI SURAKARTA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MEREK OTOMOTIF DI SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI HARGA, CITRA MEREK, DAN PERSEPSI RESIKO PADA NIAT BELI PRODUK PRIVAT LABEL INDOMARET DI SURAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI HARGA, CITRA MEREK, DAN PERSEPSI RESIKO PADA NIAT BELI PRODUK PRIVAT LABEL INDOMARET DI SURAKARTA HUBUNGAN PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI HARGA, CITRA MEREK, DAN PERSEPSI RESIKO PADA NIAT BELI PRODUK PRIVAT LABEL INDOMARET DI SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH DIMENSI SERVICE QUALITY

PENGARUH DIMENSI SERVICE QUALITY PENGARUH DIMENSI SERVICE QUALITY (RELIABLITY, ASSURANCE, TANGIBLE, EMPHATY, DAN RESPONSIVENESS) TERHAHAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus Pada Arya Oli ) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Llabel adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang

BAB II LANDASAN TEORI. Llabel adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Label Halal Label adalah sejumlah keterangan pada kemasan produk. Secara umum, label minimal harus berisi nama atau merek produk, bahan baku,

Lebih terperinci

PENGARUH CONSUMER S PERCEPTIONS DAN ATTITUDE TERHADAP PURCHASE INTENTION PRIVATE LABEL FOOD PRODUCTS PADA GIANT HYPERMARKET DI SURABAYA SKRIPSI S-1

PENGARUH CONSUMER S PERCEPTIONS DAN ATTITUDE TERHADAP PURCHASE INTENTION PRIVATE LABEL FOOD PRODUCTS PADA GIANT HYPERMARKET DI SURABAYA SKRIPSI S-1 PENGARUH CONSUMER S PERCEPTIONS DAN ATTITUDE TERHADAP PURCHASE INTENTION PRIVATE LABEL FOOD PRODUCTS PADA GIANT HYPERMARKET DI SURABAYA SKRIPSI S-1 OLEH : GRACIA TIFANY SUSANTO 3103011151 JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PERILAKU WAJIB PAJAK BADAN UNTUK MENGGUNAKAN E-FILLING ( Studi Empiris Wajib Pajak Badan di Kabupaten Kudus) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk ANALISIS PENGARUH ENDORSER CREDIBILITY PADA INTENTION TO BUY THE BRAND YANG DIMEDIASI OLEH ATTITUDE TOWART BRAND SKRIPSI Diajukan Untuk melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF MAHASISWI UNIVERSITAS SEBELAS MARET TERHADAP NIAT BELI PRODUK FACIAL FOAM

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF MAHASISWI UNIVERSITAS SEBELAS MARET TERHADAP NIAT BELI PRODUK FACIAL FOAM PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF MAHASISWI UNIVERSITAS SEBELAS MARET TERHADAP NIAT BELI PRODUK FACIAL FOAM TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Farmasi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh ANDI YOGA HIRAWAN

SKRIPSI. Oleh ANDI YOGA HIRAWAN PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDAHAN TERHADAP MINAT BERPERILAKU PARA MAHASISWA DAN MAHASISWI YANG BERTEMPAT TINGGAL DI WATES YOGYAKARTA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET THE INFLUENCE OF PERCEIVED USEFULNESS AND PERCEIVED

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 Pengaruh Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosial pada Customer Emotion, Kepuasan Konsumen, dan Niat Beli Ulang Konsumen (Studi pada Pelanggan Produk Fashion Matahari Department Store Solo Grand Mall Surakarta)

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING

PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING TESIS PENGARUH KOMPONEN PENERIMAAN TEKNOLOGI TERHADAP NIAT BERPERILAKU MENGGUNAKAN ONLINE TICKETING SUGIARTO No. Mhs. : 125001749/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara keseluruhan bab ini menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara keseluruhan bab ini menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara keseluruhan bab ini menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam penelitian, perumusan hipotesis, dan model penelitian. Berikut ini penjelasan dari masing - masing sub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Hal ini berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan untuk selalu berkembang

Lebih terperinci

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada Majang Palupi Universitas Islam Indonesia majang_palupi@uii.ac.id ABSTRACT In this research, theory of

Lebih terperinci

ANALISIS ANTESEDEN DAN KONSEKUENSI DARI VARIABEL ENTREPRENEURSHIP. (Studi pada Usaha Mikro Kecil Menengah Daerah Surakarta) SKRIPSI

ANALISIS ANTESEDEN DAN KONSEKUENSI DARI VARIABEL ENTREPRENEURSHIP. (Studi pada Usaha Mikro Kecil Menengah Daerah Surakarta) SKRIPSI ANALISIS ANTESEDEN DAN KONSEKUENSI DARI VARIABEL ENTREPRENEURSHIP (Studi pada Usaha Mikro Kecil Menengah Daerah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK NIAT BELI ULANG PELANGGAN FAST FOOD

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK NIAT BELI ULANG PELANGGAN FAST FOOD PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK NIAT BELI ULANG PELANGGAN FAST FOOD (Studi Pelanggan Kentucky Fried Chicken (KFC)) SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama satu dekade terakhir, kebijakan harga BBM jenis Premium sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, pemerintah menaikkan BBM

Lebih terperinci

Faktor yang Menentukan Kepuasan Kerja dan Dampaknya pada Kinerja. Karyawan dan Niat untuk Keluar

Faktor yang Menentukan Kepuasan Kerja dan Dampaknya pada Kinerja. Karyawan dan Niat untuk Keluar i Faktor yang Menentukan Kepuasan Kerja dan Dampaknya pada Kinerja Karyawan dan Niat untuk Keluar Studi pada Karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VII Madiun SKRIPSI Disusun untuk

Lebih terperinci

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014 oleh : Yoga Adi Prabowo (190110080095) Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK Golput atau golongan putih merupakan suatu

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) 1 PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK PADA PENGGUNA KARTU SELULAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sikap Konsumen Terhadap Isu Lingkungan dan Produk Ramah Lingkungan. produk-produk ramah lingkungan (Joalis, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sikap Konsumen Terhadap Isu Lingkungan dan Produk Ramah Lingkungan. produk-produk ramah lingkungan (Joalis, 2011). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Landasan Teori 2.1.1. Sikap Konsumen Terhadap Isu Lingkungan dan Produk Ramah Lingkungan Masyarakat mulai membicarakan efek negatif dari dampak produk-produk yang proses produksinya

Lebih terperinci

PENGARUH RESPON EMOSIONAL POSITIF KONSUMEN PADA PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF YANG DIMODERASI KARAKTERISTIK SITUASIONAL

PENGARUH RESPON EMOSIONAL POSITIF KONSUMEN PADA PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF YANG DIMODERASI KARAKTERISTIK SITUASIONAL PENGARUH RESPON EMOSIONAL POSITIF KONSUMEN PADA PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF YANG DIMODERASI KARAKTERISTIK SITUASIONAL (Studi Pada Konsumen Super Indo Cabang Jajar Surakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi SKRIPSI IKLAN HUMOR DAN KESADARAN MEREK (Terpaan Iklan Dengan Unsur Humor Di Media Televisi Terhadap Kesadaran Merek Produk Kartu AS Di Kalangan Mahasiswa Komunikasi Non Reguler Pada Tahun 2012) Diajukan

Lebih terperinci

Skripsi ( E-COMMERCE) Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar. Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Skripsi ( E-COMMERCE) Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar. Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Skripsi PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, KONTROL PERILAKU PERSEPSIAN, PERSEPSI RESIKO DAN PERSEPSI KEBERMANFAATAN TERHADAP NIAT INDIVIDU DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI PEMBELIAN MELALUI INTERNET ( E-COMMERCE)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN v vii ix 1 PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 5 Tujuan Penelitian 6 Manfaat Penelitian 6 Ruang Lingkup Penelitian 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH

DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH PENGARUH BURNOUT DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH (Survei terhadap auditor di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research has a background of the emergence of inter-brand competition phenomenon, primarily for the category of notebook in Indonesia. This research specially discusses equity strength of

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intention dan determinandeterminannya dalam melakukan usaha untuk dapat naik kelas pada siswa kelas XI di SMAN X Bandung ditinjau dari teori planned

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS LAYANAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN UMUM. (Studi Pelanggan Bus Batik Solo Trans)

PENGARUH HARGA, KUALITAS LAYANAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN UMUM. (Studi Pelanggan Bus Batik Solo Trans) PENGARUH HARGA, KUALITAS LAYANAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Pelanggan Bus Batik Solo Trans) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRIVAT LIFE DAN WORK LIFE TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA KARYAWAN. (Studi Pada Karyawan RS Permata Bunda Purwodadi, Grobogan)

ANALISIS PENGARUH PRIVAT LIFE DAN WORK LIFE TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA KARYAWAN. (Studi Pada Karyawan RS Permata Bunda Purwodadi, Grobogan) ANALISIS PENGARUH PRIVAT LIFE DAN WORK LIFE TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan RS Permata Bunda Purwodadi, Grobogan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Theory of Planned Behavior Theory Reasoned Action (TRA) pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Jogiyanto, 2007). Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa

Lebih terperinci

KUESIONER PLANNED BEHAVIOR

KUESIONER PLANNED BEHAVIOR Lampiran 1 RAHASIA KUESIONER PLANNED BEHAVIOR IDENTITAS Nama (inisial) : Usia : Jenis kelamin : L / P (lingkari salah satu) Pendidikan : Lamanya menjalani hemodialisis : PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE Oleh : Togi Dedy Wirawan Marpaung 212007706 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Price Perception, Buyer Vulnerability, Price Offer Fairness. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Price Perception, Buyer Vulnerability, Price Offer Fairness. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai pengaruh Price Perception dan Buyer Vulnerability terhadap Price Offer fairness produk telepon seluler NOKIA. Price Offer Fairness mengacu pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang A. Teori Planned Behavior BAB II TINJAUAN PUSTAKA Theory of planned behavior merupakan teori yang dikembangkan oleh Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang dikemukakan oleh Fishbein

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS (Studi di PT VKOOL INDO LESTARI CABANG SURAKARTA)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS (Studi di PT VKOOL INDO LESTARI CABANG SURAKARTA) PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS (Studi di PT VKOOL INDO LESTARI CABANG SURAKARTA) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK PRODUK PADA LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK PRODUK PADA LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK PRODUK PADA LOYALITAS PELANGGAN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN PELANGGAN (Survei Pada Pelanggan D COST Seafood Restaurant Surakarta)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA. (Studi Pada Karyawan RS. Dr.

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA. (Studi Pada Karyawan RS. Dr. ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi Pada Karyawan RS. Dr. Oen Solo Baru) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PERSEPSIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PERSEPSIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PERSEPSIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH THE INFLUENCE OF BRAND IMAGE AND PERCEIVED QUALITY ON PURCHASING DECISIONS OF WARDAH COSMETIC PRODUCTS SKRIPSI

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE

TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE TESIS PENGARUH RISIKO-RISIKO PEMBELIAN PADA SIKAP DAN PERILAKU PEMBELIAN SECARA ONLINE i ii iii PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sesungguhnya menyatakan bahwa tesis dengan judul:

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK YANG DIMEDIASI HUBUNGAN MEREK

ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK YANG DIMEDIASI HUBUNGAN MEREK ANALISIS PENGARUH EVALUASI MEREK, KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK YANG DIMEDIASI HUBUNGAN MEREK (Studi Pada Konsumen Produk Kosmetik Wardah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA

PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA TESIS PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP NIAT BELI PRODUK MAKANAN BERMEREK TOKO DI YOGYAKARTA THOMAS BAGUS BUDI PRAKOSO 145002271/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

JURUSAN S1 MANAJEMEN TRANSFER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN S1 MANAJEMEN TRANSFER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Anteseden Satisfaction dalam Repurchase Intention terhadap Produk Ramah Lingkungan (Studi Pada Pengguna Lampu LED Philips Di Surakarta) Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

Oleh: NUR ENDAH WIDYASTUTI NIM : S

Oleh: NUR ENDAH WIDYASTUTI NIM : S PENGARUH FAKTOR KEPERILAKUAN ORGANISASI TERHADAP KEGUNAAN SISTEM AKUNTANSI AKRUAL DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Sragen) TESIS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan Beralasan). Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto (2007). Teori

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Pengguna Ponsel Smartfren) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku terhadap pelanggaran, ketidakjujuran, dan penyimpangan akademik atau biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

Lebih terperinci

DAMPAK LINGKUNGAN FISIK PADA KOMITMEN KARYAWAN PERAN MEDIASI KESEJAHTERAAN KARYAWAN. (Studi pada karyawan PT Telkom Surakarta)

DAMPAK LINGKUNGAN FISIK PADA KOMITMEN KARYAWAN PERAN MEDIASI KESEJAHTERAAN KARYAWAN. (Studi pada karyawan PT Telkom Surakarta) DAMPAK LINGKUNGAN FISIK PADA KOMITMEN KARYAWAN PERAN MEDIASI KESEJAHTERAAN KARYAWAN (Studi pada karyawan PT Telkom Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI ANALISIS PENGARUH NILAI PELANGGAN DAN IDENTIFIKASI MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK DENGAN KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi pada Pengguna Ponsel Smartfren) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN digilib.uns.ac.id 1 PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

Oleh : FERDINAND WENDYANTO

Oleh : FERDINAND WENDYANTO PENGARUH PERCEIVED PRICE, PERCEIVED QUALITY, PERCEIVED VALUE, BRAND AWARENESS, PERCEIVED RISK TERHADAP PURCHASE INTENTION PRIVATE LABEL BRANDS PADA CARREFOUR DI SURABAYA Oleh : FERDINAND WENDYANTO 3103009258

Lebih terperinci

Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR. Khairil Hamdi

Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR. Khairil Hamdi Persepsi Konsumen Non-Muslim terhadap Keinginan Membeli Produk Makanan Kemasan Halal di Indonesia TUGAS AKHIR Khairil Hamdi 1122003025 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci