Kata kunci : Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, Luas Permukaan dan Volume Prisma dan Limas, Hasil Belajar. 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci : Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, Luas Permukaan dan Volume Prisma dan Limas, Hasil Belajar. 1"

Transkripsi

1 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Suatu Penelitian Pada Materi Luas Permukaan dan Volume Prisma dan Limas Di Kelas VIII Smp Negeri 8 Gorontalo) Uswatun Hasanah 1, Perry Zakaria 2, Dewi Rahmawaty Isa 3 Jurusan Pendidikan Matematika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo h.uswatun62@yahoo.co.id ABSTRAK Uswatun Hasanah, NIM PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Suatu Penelitian Pada Materi Luas Permukaan dan Volume Prisma dan Limas Di Kelas VIII Smp Negeri 8 Gorontalo). Skripsi. Gorontalo. Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Drs. Perry Zakaria, M.Pd dan Pembimbing II Dewi Rahmawaty Isa, S.Si, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dengan siswa yang diajar menggunakan metode ceramah pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas. Hipotesis penelitian adalah Hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode ceramah. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 8 Gorontalo dengan rancangan Postest-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Gorontalo. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tekhnik Cluster Simple Random Sampling. Dari Hasil pengundian terpilih kelas VIII-6 sebagai kelas yang dibelajarkan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dan kelas VIII-5 sebagai kelas yang dibelajarkan menggunakan metode ceramah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode ceramah. Dengan kata lain metode pembelajaran tutor sebaya lebih unggul dari pada metode ceramah. Kata kunci : Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, Luas Permukaan dan Volume Prisma dan Limas, Hasil Belajar. 1 1 USWATUN HASANAH, , JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA, FAKULTAS MIPA, Drs. PERRY ZAKARIA, M.Pd, DEWI RAHMAWATY ISA, S.Si, M.Pd 1

2 Bila diterapkan suatu metode mengajar dalam bidang studi matematika perlu diperhatikan agar siswa dapat belajar dengan aktif, bergembira, dan senang belajar matematika, juga pelajaran itu harus efektif dan efisien. Dalam suatu pembelajaran yang harus berperan lebih aktif adalah siswa, karena dengan berperan aktif di dalam pembelajaran siswa akan lebih mudah untuk memahami mengenai apa yang sedang dipelajarinya. Tetapi kenyataannya bahwa kebanyakan siswa belajar pasif, karena kebanyakan pengajaran itu selain dimulai oleh guru, guru yang lebih aktif, guru mendominasi pembicaraan, siswa berbuat atas inisiatif guru, komunikasi hanya dari satu arah, dan kurang sekali diskusi yang terjadi antara siswa dengan siswa. Jarang ada kegiatan siswa dapat belajar aktif secara mandiri dan dapat saling membantu dan berdiskusi antara sesama siswa. Hal yang sama dengan kenyataan yang peneliti peroleh melalui observasi di SMP Negeri 8 Gorontalo, bahwa pembelajaran matematika di sekolah tersebut masih menggunakan metode pembelajaran yang sering dipakai pada pembelajaran matematika pada umumnya yaitu dengan metode ceramah. Metode ceramah sering digunakan guru dalam mengajar karena metode ini dinilai lebih praktis dan fleksibel dapat disesuaikan dengan waktu, tempat dan jumlah siswa yang cukup banyak. Akan tetapi dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah guru mempunyai peran yang lebih besar dibandingkan siswa. Siswa lebih cenderung pasif, jarang terjadi interaksi antara sesama siswa dan siswa belajar secara individual dengan berfokus pada penjelasan maupun demonstrasi dari guru saja. Hal ini menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar matematika, apalagi bagi sebagian siswa yang memiliki pemahaman rendah. Dengan menggunakan metode ceramah siswa yang memiliki kemampuan rendah dapat terabaikan, karena proses ceramah pada umumnya mengikuti kemampuan ratarata siswa sehingga proses pembelajaran akan terus berlanjut walaupun sebagian besar siswa belum memahami materi yang diajarkan. Akibatnya siswa menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sukar untuk dipelajari sehingga berdampak pada hasil belajar siswa menjadi rendah khususnya pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu dilakukan pembenahan pembelajaran matematika sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar matematika siswa. Salah satunya dengan menggunakan suatu metode pembelajaran yang lebih menekankan siswa belajar aktif, pembelajaran terjadi multi arah yakni dari guru juga dari siswa itu sendiri sehingga siswa dapat membangun pemahamannya sendiri dan yang terpenting adanya interaksi yang terjadi di antara siswa. Dalam proses belajar mengajar interaksi yang terjadi antar siswa sangat berguna untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Kenyataan menunjukkan bahwa siswa cenderung lebih mengerti suatu materi apabila materi tersebut dijelaskan kembali oleh teman sebayanya. Metode pembelajaran tutor sebaya merupakan salah satu metode pembelajaran berkelompok. Pembelajaran secara berkelompok akan lebih efisien 2

3 dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya berpusat pada guru saja, karena pada umumnya ada sebagian siswa yang lebih mudah menangkap penjelasan dari temannya dibandingkan dengan penjelasan dari guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Geldard (2001 : 8) bahwa kelompok bisa memberikan rasa aman bagi seorang anak, oleh karena karakteristik eksperensial kelompok dan kekuatan interaksi teman sebaya diantara mereka sehingga dapat menciptakan perubahan dalam diri anak. Dalam pembelajaran tutor sebaya siswa yang memiliki pemahaman yang lebih tinggi dalam suatu pelajaran akan menjadi tutor atau pembimbing bagi siswa yang kurang mampu dalam pelajaran tersebut. Dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya di dalam proses pembelajaran siswa akan memperoleh beberapa keunggulan antara lain siswa yang berkemampuan rendah dapat terbantu dengan adanya peran seorang tutor di dalam kelompoknya, siswa akan terbiasa dan berani untuk mengungkapkan pendapatnya, bagi siswa yang menjadi tutor pekerjaan menjadi tutor ini mempunyai keuntungan tersendiri dimana siswa yang menjadi tutor dapat melatih mengemban tanggung jawab untuk membimbing teman-temannya dan juga dapat mempermantap materi yang sedang dipelajari, dan tentunya tujuan utama dari pembelajaran ini adalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Hasil Belajar menurut Purwanto (2009 : 44) adalah perubahan perilaku seseorang akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena Ia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil belajar termasuk komponen pendidikan, harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan karena hasil belajar diukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar. Hasil utama pengajaran adalah kemampuan hasil belajar yang memang direncanakan usntuk diwujudkan dalam kurikulum dan tujuan pembelajaran. Tujuan pendidikan daerah kognitif dapat dibagi ke dalam 6 kelompok besar yang tersusun secara hirarki (terurut menurut kesukarannya) antara lain : (1) Pengetahuan, aspek pengetahuan berkenaan dengan hafalan dan ingatan, misalnya hafal atau ingat tentang simbol, istilah, fakta, konsep dan definisi. (2) Pemahaman, siswa yang memahami sesuatu berarti bahwa siswa mengerti tentang sesuatu tetapi tahap mengertinya masih rendah. Yaitu mampu mengubah informasi ke dalam bentuk paralel yang lebih bermakna. (3) Aplikasi, aplikasi adalah kemampuan seseorang menggunakan apa yang telah diperolehnya dalam situasi khusus yang baru dan kongkrit. (4) Analisis, adalah kemampuan memisahkan materi (informasi) ke dalam bagian-bagiannya yang perlu, mencari hubungan antara bagian-bagiannya dan mengamati sistem bagian-bagiannya. (5) Sintesis, adalah kemampuan bekerja dengan bagian-bagiannya, potonganpotongannya, unsur-unsurnya, dan semacamnya, dan menyusunnya menjadi suatu kebulatan baru seperti pola dan struktur. 3

4 (6) Evaluasi, meliputi kemampuan membuat kriteria, memberikan pertimbangan, mengkaji ketepatan dan mampu menilai. Benyamin S. Bloom (dalam Ruseffendi, 2006 : 220) Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan hasil belajar adalah suatu perubahan pada diri seseorang yang diperolehnya melalui serangkaian proses belajar dengan indikator pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6). Metode Tutor Sebaya Owens (dalam Geldard, 2001 : 62) berpendapat bahwa teman sebaya dapat memperkuat perilaku atau sikap-sikap yang sudah ada, sekaligus membantu anak-anak untuk membentuk perilaku dan sikap-sikap yang baru atau sebaliknya memperlemah keduanya. Sedangkan menurut Djamarah dan Aswan Zain (2010 : 25) Tutor sebaya merupakan suatu metode mengajar yang dapat dipilih oleh guru untuk melaksanakan suatu program perbaikan. Karena siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh teman sebayanya. Disebut tutor sebaya karena meraka mempunyai usia yang hampir sama. Ditambahkan lagi bahwa guru kelas atau guru bidang studi adalah yang paling tepat memberikan program perbaikan. Akan tetapi karena guru terlalu sibuk untuk menangani seluruh siswa maka tugas itu dapat dibantu oleh siswa lain. Penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode pembelajaran tutor sebaya adalah pembelajaran suatu materi dengan bantuan siswa sebagai tutor. Siswa yang menjadi tutor adalah siswa yang memiliki usia yang hampir sama dengan teman-temannya, akan tetapi siswa tersebut memiliki pemahaman yang lebih tinggi pada suatu materi dibandingkan dengan teman sebayanya. Siswa yang menjadi tutor bertugas memberikan bantuan kepada teman sekelompoknya untuk menjelaskan kembali konsep materi yang diberikan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Menurut Djamarah dan Aswan Zain (2010 : 25) yang harus diperhatikan dalam memilih seorang tutor adalah : a. Dapat diterima (disetujui) oleh siswa yang mendapat program perbaikan/ pembimbingan sehingga siswa tidak mempunyai rasa takut atau enggan untuk bertanya kepadanya. b. dapat menerangkan bahan materi yang diperlukan oleh siswa yang menerima program pembimbingan. c. Tidak tinggi hati, kejam, atau keras hati terhadap sesama kawan. d. Mempunyai daya kreativitas yang cukup untuk memberikan bimbingan, yaitu dapat menerangkan pelajaran kepada kawannya. Kelebihan metode pembelajaran tutor sebaya menurut Djamarah dan Aswan Zain (2010 : 26) adalah sebagai berikut : a. Hasilnya akan lebih baik bagi beberapa anak yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada guru b. Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas. Dengan memberitahukan kepada anak lain, maka seolah-olah ia menelaah serta menghafalkannya kembali 4

5 c. Bagi tutor, merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran. d. Mempererat hubungan antar sesama siswa sehingga mempertebal perasaan sosial. Namun disamping itu tutor sebaya juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain : a. Siswa yang dibantu sering belajar kurang serius, karena hanya berhadapan dengan kawannya, sehingga hasilnya kurang memuaskan. b. Ada beberapa anak yang menjadi malu bertanya, karena takut rahasianya diketahui oleh kawannya. c. Pada kelas-kelas tertentu pekerjaan tutoring ini sukar dilaksanakan, karena perbedaan kelamin antara tutor dengan siswa yang diberi program perbaikan d. Bagi guru sukar untuk menentukan seorang tutor yang tepat bagi seorang atau beberapa orang siswa yang harus dibimbing. e. Tidak semua siswa yang pandai atau cepat waktu belajarnya dapat mengerjakannya kembali kepada kawan-kawannya. Langkah-langkah metode pembelajaran tutor sebaya menurut Gintings (dalam Ifah, 2010 : 30) antara lain : a. Perencanaan, guru mempelajari bahan ajar dengan seksama dan mengidentifikasi bagian-bagian yang sulit dari isi bahan ajar kemudian menyusun strategi bimbingan yang paling efektif untuk membantu siswa menghadapi kesulitan agar bisa mempelajari bagian yang sulit dengan mudah. b. Persiapan, guru menyiapkan bahan ajar tambahan seperti variasi contohcontoh penyelesaian soal dan atau tahapan penyelesaian soal yang sistematis dan dalam bahan ajar tersebut menggunakan contoh penyelesaian soal-soal sederhana dan mudah, sebagai jembatan menuju latihan penyelesaian soal yang lebih sulit. c. Pelaksanaan, guru mengidentifikasi siswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami bahan ajar yang diberikan berikut bagian yang dirasakan sulit difahami dan melaksanakan tutorial dengan menggunakan bahan dan langkah-langkah yang telah disiapkan. d. Evaluasi atau penutup, guru melakukan Tanya jawab untuk meyakinkan bahwa siswa tersebut telah mengatasi kesulitan belajarnya dan memahami materi yang sedang dipelajari dan memberikan tugas mandiri, termasuk mempelajari rujukan tambahan jika ada, dengan tujuan memantapkan dan memperluas pemahamannya tentang materi yang dipelajari. Metode Ceramah Menurut Uno (2013 : 99) Metode pembelajaran melalui ceramah adalah metode yang menghendaki siswa harus mendapat informasi yang sama dalam jumlah siswa yang banyak. Sedangkan menurut Djamarah dan Aswan Zain (2010 : 97) metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik, tetapi metode ini tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pembelajaran apalagi dalam pendidikan dan pengajaran tradisional. 5

6 Penulis menyimpulkan metode ceramah adalah suatu metode yang sering digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran secara lisan kepada siswa dengan pembelajaran satu arah yakni pembelajaran yang lebih berpusat pada penjelasan dari guru. Menurut Djamarah dan Aswan Zain (2010 : 98) mengingat ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan, maka penggunaannya perlu didukung dengan alat dan media atau dengan metode lain seperti metode tanya jawab dan pemberian tugas. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. a. Persiapan Menciptakan kondisi belajar siswa b. Pelaksanaan Penyajian, guru menyampaikan bahan pelajaran (metode ceramah) Asosiasi/komparasi, artinya memberi kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan materi ceramah yang telah diterimanya melalui tanya jawab Generalisasi/kesimpulan, memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kesimpulan c. Evaluasi/tindak lanjut Mengadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diterimanya, melalui tes lisan dan tulisan atau tugas lain. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Gorontalo, Kec. Kota Tengah, Kota Gorontalo. waktu penelitian selama Tujuh bulan yakni bulan Januari sampai juli, tahun pelajaran 2013/2014. Jenis Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen True Experimental Design. Pada penelitian ini digunakan bentuk design Postest-Only Control Design (Sugiyono, 2013 : 112), dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Dua kelas tersebut masing masing akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan metode tutor sebaya, sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan berupa metode ceramah. Pada penelitian ini yang merupakan populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Gorontalo, yang terdiri dari 9 kelas, di dalam setiap kelas terdapat rata-rata 28 sampai 33 orang siswa. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu secara Cluster Simple Random Sampling yakni sampel diundi menurut strata populasi yang telah ditetapkan kemudian menentukan sampel daerah yang akan dikenai perlakuan (Sugiono, 2013 : 122). Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan pada kelas VIII. Dari hasil undian diperoleh dua kelas yang akan di kenai perlakuan yakni kelas VIII-6 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa metode pembelajaran tutor sebaya dan kelas VIII-5 sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan berupa metode ceramah. 6

7 Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data hasil belajar matematika khususnya pada materi Luas Permukaan dan Volume Prisma dan Limas yang bersumber dari seluruh siswa yang dijadikan sampel di dalam penelitian. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan tes hasil belajar siswa sesudah pembelajaran (post test). Sebelum Instrumen tes hasil belajar di dalam penelitian ini digunakan, terlebih dahulu diuji validitasnya melalui dua tahapan. Tahap pertama adalah pengujian validasi konstrak dan tahap ke dua adalah validasi empiris. Dari hasil uji coba dan perhitungan dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 dan n = 30 diperoleh 6 butir soal valid dan 3 butir soal tidak valid dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach diperoleh reliabilitasnya sebesar = 0, Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dan analisis data inferensial. Analisis deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain mean, median, modus dan simpangan baku. analisis data inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis data inferensial dalam penelitian ini menggunakan uji t dua sampel independent. Rumus statistiknya adalah : Syarat uji t dua sampel independent adalah kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum melakukan uji t dua sampel independent, perlu menghitung analisis normalitas. Selain itu untuk memilih uji t independent yang akan digunakan maka kedua kelompok data harus diuji homogenitasnya. Adapun hipotesis statistik di dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. H o : H 1 : HASIL PENELITIAN Data hasil belajar siswa yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yakni kelas eksperimen yaitu kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan metode tutor sebaya dan kelas kontrol yaitu kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan metode ceramah. Data hasil belajar tersebut kemudian dideskripsikan dengan menggunakan penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dan selanjutnya untuk mengetahui perbedaan data hasil belajar dari kedua kelompok tersebut maka ditentukan nilai rata-rata atau mean ( ), nilai tengah atau median, nilai yang sering muncul atau modus, standar deviasi (sd) dan menggambarkan histogram yang terbentuk dari data-data tersebut. 1. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Tutor Sebaya 7

8 nilai rata-rata ( ) tes hasil belajar matematika siswa adalah 78,9 nilai tengah (Me) adalah 79,7 nilai yang paling banyak muncul (Mo) 80,9 dan memiliki standar deviasi sebesar 8,585 Melihat posisi nilai rata-rata, median, dan modus. Menunjukkan bahwa median dan modus lebih tinggi dari nilai rata-rata, memberikan informasi bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya cenderung lebih tinggi. Sebaran data berdasarkan daftar distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut HISTOGRAM KELAS EKSPERIMEN 60,5 66,5 72,5 78,5 84,5 90,5 96,5 Kelas Interval 2. Data Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Ceramah nilai rata-rata ( ) tes hasil belajar matematika siswa adalah 74,9 nilai tengah (Me) adalah 74 nilai yang paling banyak muncul (Mo) adalah 73,7 dan memiliki standar deviasi sebesar 8,961 Melihat posisi nilai rata-rata, median, dan modus menunjukkan bahwa nilai modus dan median lebih rendah dari pada nilai rata-ratanya memberikan informasi bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode ceramah cenderung rendah HISTOGRAM KELAS KONTROL 60,5 66,5 72,5 78,5 84,5 90,5 96,5 kelas interval 3. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Hasil pengujian dengan uji liliefors pada kelas eksperiment dan kelas kontrol disajikan pada tabel berikut. 8

9 Kelompok N L hitung L tabel Status ,0739 0,161 Normal ,1228 0,161 Normal Dilanjutkan dengan pengujian homogenitas. Hasil perhitungan menunjukkan F hitung = 1,0896 < F tabel = 1,86. Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data hasil belajar siswa berasal dari populasi yang homogen. Dengan demikian uji persyaratan Uji t dua sampel independen telah terpenuhi sehingga dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t dua sampel independen diperoleh t hitung = 1,765 dan t tabel = 1,671 pada taraf kepercayaan 0,05 dengan dk = 58. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung = 1,765 > t (1-α) = 1,671 yang berarti H 0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode tutor sebaya lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode ceramah. Berikut adalah kurva penerimaan dan penolakan H 0 Daerah Penerimaan H 0 Daerah Penolakan H 0 1,671 1,765 α 0, Pembahasan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan metode tutor sebaya dengan hasil belajar siswa menggunakan metode ceramah dimana hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode tutor sebaya lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode ceramah. Pembelajaran dengan metode tutor sebaya mengutamakan interaksi yang terjadi antar sesama siswa, terjadinya hubungan positif antara siswa, sehingga siswa dapat belajar lebih aktif. Metode Pembelajaran tutor sebaya juga dapat membantu siswa-siswa yang memiliki pemahaman rendah terhadap pelajaran matematika dengan bantuan tutor sebaya sehingga pada umumnya hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode tutor sebaya ini cenderung lebih tinggi. Pembagian kelompok siswa di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya berbeda dengan pembagian kelompok pada metode diskusi biasanya yaitu dengan dipilihnya beberapa siswa sebagai tutor yang disebar ke dalam masing-masing kelompok. Tutor yang telah terpilih merupakan siswa yang memiliki pemahaman yang lebih tinggi dari temannya dimana di setiap akhir pembelajaran tutor-tutor siswa ini dibekali dengan bahan ajar materi pertemuan selanjutnya yang disertai dengan beberapa contoh soal sehingga pada pertemuan 9

10 selanjutnya siswa yang berperan sebagai tutor sebaya telah memiliki pengetahuan yang lebih baik dari teman-temannya sehingga proses pembimbingan tutor sebaya dapat berjalan dengan lancar, siswa menjadi suka belajar matematika karena merasa belajar matematika adalah hal yang menarik dan ternyata belajar tidak hanya dapat terjadi dari satu arah saja tetapi juga dapat terjadi multi arah yakni siswa dapat berinteraksi dengan teman sebayanya.hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode tutor sebaya lebih efektif dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya memiliki keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran dengan mengggunakan metode ceramah. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian hopotesis telah terbukti bahwa Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode tutor sebaya dengan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode ceramah. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan metode ceramah pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas. Sehingga dapat disimpulkan metode pembelajaran tutor sebaya lebih unggul dibandingkan dengan metode ceramah. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Alisah,Evawati dan Eko Prasetyo.D Filsafat Dunia Matematika. Jakarta: Prestasi Pustakaraya Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Geldard, Kathryn dan David Geldard Menangani Anak Dalam Kelompok. Diterjemahkan oleh: Tony Setiawan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Ifah, Azimatul dan Rusijono Pengaruh Penerapan Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar TIK. Jurnal Teknologi Pendidikan Vol.10 No.2 (Online). Tersedia (diakses pada tanggal 5 februari 2014) Marsigit, dkk Matematika 2 Untuk SMP/ MTs Kelas VIII (Buku Sekolah Elektronik). Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ruseffendi Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Sagala, Syaiful Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Siregar Evelin dan Hartini Nara Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia Sudjana Metode Statistika. Bandung: Tarsito 10

11 Sugiyono Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Tasari, J. Idris Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII (Buku Sekolah Elektronik). Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Uno Hamzah dan Nurdin Mohamad Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara 11

Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Matematika Siswa

Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Matematika Siswa PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Jurusan pendidikan matematika Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo 2014 ABSTRAK Ayu Amelia Dunggio

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian Data kemampuan koneksi matematika siswa pada mata pelajaran Matematika di jaring melalui tes bentuk essai

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA (Suatu Penelitian pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo pada Pokok Bahasan Luas Permukaan dan Volume

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gorontalo, karena pada sekolah tersebut kemampuan pemecahan masalah matematika

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo. 16 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Gotong Royong Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMP N 1 kabila Kab.Bonebolango BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMP N kabila Kab.Bonebolango pada kelas VII semester genap tahun ajaran 0/03. Penelitian dilakukan selama ±

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten 6 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun Pelajaran 01/013. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok 40 4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini yaitu data kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang terbagi

Lebih terperinci

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen Peranan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Quiz ( Quiz Team ) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Fisika Kelas XI IPA MAN Pol-Man Kabupaten Polewali Mandar Fadhila Program Studi

Lebih terperinci

Susti Rahmah Yulita S 1

Susti Rahmah Yulita S 1 MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Volume 2, No. 1, Pengaruh April 2016: Penerapan Page 36-44 Model Pembelajaran Pair Check Terhadap ISSN: 2443-1435 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, pengujian hipotesis, pembahasan dan keterbatasan

Lebih terperinci

Metode Metode Instruksional Dina Amelia/

Metode Metode Instruksional Dina Amelia/ Metode Metode Instruksional Dina Amelia/ 702011094 1. Peer Tutoring Tutor sebaya adalah seorang/ beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa-siswa tertentu yang mengalami kesulitan

Lebih terperinci

KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG DIBERI METODE DRILL DENGAN RESITASI

KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG DIBERI METODE DRILL DENGAN RESITASI 360 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.1, 2009, hlm 360-365 KOMPARASI HASIL BELAJAR KIMIA ANTARA SISWA YANG DIBERI METODE DRILL DENGAN RESITASI Kusoro Siadi, Sri Mursiti, Ida Nur Laelly Jurusan

Lebih terperinci

Adapun yang dimaksud dengan penguasaan konsep menurut Winkel (dalam Helperida, 2012) adalah pemahaman dengan menggunakan konsep, kaidah

Adapun yang dimaksud dengan penguasaan konsep menurut Winkel (dalam Helperida, 2012) adalah pemahaman dengan menggunakan konsep, kaidah 1 PENGARUH PENGGUNAAN LEMABAR KEGIATAN SISWA (LKS) TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI DATAR KUBUS DAN BALOK Salfitri Makatindu, Dr. Ali Kaku, Drs.

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dengan metode eksperimen. Metode penelitian eksprimen merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING. JURNAL Oleh I Wayan Widastra. Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING. JURNAL Oleh I Wayan Widastra. Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul Penggunaan Metode Praktikum dan Konvensional dalam Pembelajaran Laju Reaksi dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa MAN Model Di Gorontalo JURNAL

Lebih terperinci

PENGARUH EVALUASI FORMATIF DENGAN FEED BACK

PENGARUH EVALUASI FORMATIF DENGAN FEED BACK 1 PENGARUH EVALUASI FORMATIF DENGAN FEED BACK TERHADAP PENGUASAAN MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK Nirmala Kalaha, Perry Zakaria, Franky A. Oroh Jurusan Pendidikan Matematika F.MIPA Universitas

Lebih terperinci

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong,   ABSTRAK Jurnal EducatiO Vol. 5 No. 2, Desember 2010, hal. 31-42 PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT-ALAT OPTIK KELAS VIII

Lebih terperinci

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model 1 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONVENSIONAL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI BIOSFER KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PANCUR BATU G. Lian Y. Nababan. NIM. 06110005

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN ISSN 5-73X PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN Ratni Sirait Jurusan Pendidikan Fisika Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 11 Kota Jambi. Terdapat 12 kelas paralel dari kelas VII. Untuk mendapatkan kelas yang akan dijadikan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Alifia Nurilmi Diansyah ABSTRAK Proses pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi JSEE - Vol. II, No. November 014 ISSN : 354-6719 PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KETENAGAKERJAAN DI KELAS

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.. Lokasi Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimen yang di laksanakan di SMP NEGERI 3 GORONTALO 3.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian ini penulis menggunakan desain praeksperimental dengan pola Randomized Control Group Only Design. Dalam rancangan ini sekelompok

Lebih terperinci

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet,

Lebih terperinci

PENGARUH METODE RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

PENGARUH METODE RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PENGARUH METODE RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA Fitriyani 1 dan Huri Suhendri 2 1 SMA 28 Oktober 1928 Jakarta 2 Program Studi Pendidikan Matematika, FTMIPA, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif. 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode kuantitatif. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar Matematika pada materi segitiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR 167 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR Galih T. Lesmana 1, Ono Wiharna 2, Sulaeman 3 Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA I Wayan Sumiana, Sumarno Ismail, Lailany Yahya sumyana@ymail.com Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Aulia Putri : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Aulia Putri : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 Aulia Putri : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN PEMBERIAN REMEDIAL TEACHING MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter

III. METODOLOGI PENELITIAN. bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter 58 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK 443 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA R.A. KARTINI SEI RAMPAH TAHUN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode

Lebih terperinci

PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME PRISMA TEGAK DAN LIMAS (SUATU PENELITIAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII

PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME PRISMA TEGAK DAN LIMAS (SUATU PENELITIAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII PENGARUH model problem based learning TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA kelas VIII PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME PRISMA TEGAK DAN LIMAS (SUATU PENELITIAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII MTs. BAHRUL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN PKn RINGKASAN SKRIPSI Oleh : ENDAH KUSUMASTUTI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, sebab dalam penelitian ini diberikan suatu perlakuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014 ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DAN MODEL PEMBELAJARAN SYNECTICS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GARIS SINGGUNG

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO Herly Kurniyawan, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Annissawati 1, Sri Hastuti Noer 2, Tina Yunarti 2 annissawati@gmail.com 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH : EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT CENTERED LEARNING DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF PESERTA DIDIK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS X SMK

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS Siti Nurjanah, Joko Budi Poernomo Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Saintek UIN Walisongo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UNP Kediri PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GLASSER DENGAN SELF INTRUCTIONAL MODULE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP KARYA WATES TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

Jurusan Fisika, Program Studi S1 Pendidikan Geografi F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK

Jurusan Fisika, Program Studi S1 Pendidikan Geografi F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo   ABSTRAK 1 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI TOPIK LINGKUNGAN HIDUP (Suatu Penelitian pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Suwawa) 1 Ariani, Drs. Asri

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PERBEDAAN PENGAJARAN REMEDIAL DENGAN METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI CARA MENYEDERHANAKAN BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

METODOLOGI PENELITIAN. suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Eksperimen dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan Eksperimen dengan bentuk True Experimental Design yaitu Posttest-only Control Design dan mengunakan pendekatan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 01/013 Ermawati dan Rita Juliani Jurusan Fisika Fisika Universitas Negeri Medan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU Darwinsyah, Merti Triyanti, M.Pd. 2, Yuni Krisnawati, M.Pd. 3 1 Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI ILMU ALAM MAN MODEL SORONG

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI ILMU ALAM MAN MODEL SORONG 30 Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia, Volume 3, Nomor 1, Edisi Februari 2015, hlm. 30-49 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR Elvita Yeni *), Hardianto 1), Suwandi 2) 1&2) Program Studi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Gorontalo, Jalan Prof. Dr. Jhon Aryo Katili, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Gorontalo yang terletak di Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun pelajaran 01-013 sebanyak

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script

Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script Pengaruh Penerapan Model Cooperative Script Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Geografi Materi Lingkungan Hidup. (Suatu Penelitian Pada Siswa Kelas IX SMA Negeri 2 Gorontalo). Ni ketut maryani,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Angket 1. Uji Validitas Tes Angket Untuk pengujian validitas tes angket pada penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DI SMK WONGSOREJO GOMBONG JURNAL PENELITIAN Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan di atas, maka dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: Pembelajaran Think Pair Share, konvensional, prestasi belajar PENDAHULUAN

Abstrak. Kata kunci: Pembelajaran Think Pair Share, konvensional, prestasi belajar PENDAHULUAN EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA PADA SISWA KELAS VII SMPN 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 211/212 Fery Iswarini, Bambang P.D,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING PERBANDINGAN PENGGUNAAN PEMBELAJARAN SNOWBALLING DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

JURNAL OLEH : YOGIE SETIAWAN NPM Dibimbing oleh: 1. Dian Devita Yohanie, M.Pd 2. Drs. Samijo, M.Pd

JURNAL OLEH : YOGIE SETIAWAN NPM Dibimbing oleh: 1. Dian Devita Yohanie, M.Pd 2. Drs. Samijo, M.Pd JURNAL PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME KUBUS DAN BALOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN BLIMBING KECAMATAN TAROKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III metode penelitian akan dipaparkan mengenai jenis dan pendekatan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel dan indikator penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:77) Quasi eksperimental design merupakan pengembangan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON Rofita M. Patty 1, Enos Taruh 2, Supartin 3 Universitas Negeri Gorontalo Fakultas

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperimen, yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh ENRICO WIRANATA SITOMPUL A1D109240

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh ENRICO WIRANATA SITOMPUL A1D109240 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK PADA KELAS IV SDN 80/1 MUARA BULIAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penilitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok lingkaran dengan menggunakan multimedia

Lebih terperinci

Jurnal Buana Pendidikan Tahun XIII, No. 24. Oktober 2017

Jurnal Buana Pendidikan Tahun XIII, No. 24. Oktober 2017 PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DAN METODE EKSPOSITORI PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI KELAS VIII SMPN 205 JAKARTA Arie Purwa Kusuma,

Lebih terperinci

Kata Kunci: pembelajaran humanistik, keaktifan belajar, hasil belajar.

Kata Kunci: pembelajaran humanistik, keaktifan belajar, hasil belajar. 5 PENGARUH PEMBELAJARAN HUMANISTIK TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 BRINGIN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER I TAHUN AJARAN 2014/2015 Eka Rofikoh, Kriswandani,

Lebih terperinci

Kata kunci : Model Cooperative Learning Type Numbered Head Together (NHT), Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Penguasaan Matematika Siswa.

Kata kunci : Model Cooperative Learning Type Numbered Head Together (NHT), Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Penguasaan Matematika Siswa. 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOVERATIVE LEARNING TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENGUASAAN MATEMATIKA SISWA DI SMK GOTONG ROYONG TELAGA Atun Umar, Prof. Dr. Nurhayati Abbas, M.Pd, Dewi Rahmawaty

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI Tri Ariani 21, Nurma Fitriyani 22 Abstrak. Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Gorontalo pada semester genap tahun ajaran 2011/2012 selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental, kelompok yang akan terlibat dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen. Kelompok ini akan mendapatkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (ST), distribusi

BAB IV PEMBAHASAN. bentuk rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (ST), distribusi BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN Winna Risky Ginting 1,Yuspa Hanum 2 Program Studi Pendidikan Tata Boga FT Universitas Negeri Medan Email:

Lebih terperinci