KEBIJAKAN PROGRAM KARANTINA KESEHATAN NASIONAL
|
|
- Widyawati Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEBIJAKAN PROGRAM KARANTINA KESEHATAN NASIONAL Oleh Moch. Mardi,SKM.M.Kes Kasubdit Karantina Kesehatan Ditjen PP & PL Disampaikan pada : Pertemuan Lintas Sektor Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tanggal Februari 2009
2 MULTIPLE BURDEN BANGSA BIDANG KESEHATAN New Emerging Inf Disease, PHEIC Peny Infeksi Peny. rakyat Perubahan Prilaku / kebiasaan masy. ( makan, interaksi, dll )
3 Logistics Risk comm. Dis.Control Health system reform Surveillance Laboratory Case management Climate change Influenza & Other EIDs? EID-safe home Avian Flu SARS Command & coordination
4 BERTANYA : PADA DIRI MASING-MASING Pertanyaan Apakah target yang telah ditetapkan (Indonesia Sehat 2010, assesmen Juni 2009, Penerapan penuh IHR 2012 dll) diperkirakan akan tercapai? Do we know clearly the problems? Do we know clearly its solution? Do we have THE SPIRIT?
5 Apabila engkau mendengar adanya wabah pada suatu daerah, janganlah engkau mengunjungi daerah itu sementara, apabila kalian berada didaerah itu, janganlah engkau keluar dari daerah itu ( HR Bukhari dan Muslim ) Dialog Umar bin Khattab ( ikhtiar untuk berpindah dari takdir jelek ke yg lebih baik)
6 Sejarah (1) Quarantine : berarti 40. Dulu semua penderita diisolasi selama 40 hari. Tindakan KARANTINA tersebut pertama kali dilakukan di VENESIA (1348) terhadap kapal yang dicurigai terjangkit penyakit PES (PLAGUE) 1348 : 60 juta kematian disebabkan Pes (Black Death) Venesia menolak kapal & penumpang dari daerah terjangkit : Rogusa, Penerapan isolasi 2 bulan kpd penumpang 1383 : Marseille, Undang2 Karantina yg pertama 2003 : SARS Outbreak, China,Spore,Hongkong,Taiwan,Canada 2004 : Yellow fever Outbreak (Liberia) dari 3 kasus 2 meninggal : Avian Flu 2009 : Kolera di Zimbabwe dan Ebola pada manusia dan babi di Philipine DI INDONESIA: 1911 Pes masuk melalui Pelabuhan Tg. Perak, Surabaya 1916 Pes masuk melalui Pelabuhan Semarang 1923 Pes masuk melalui Pelabuhan Cirebon
7 Sejarah (2) - Pada jaman Belanda penanganan kesehatan di pelabuhan di laksanakan oleh HAVEN ARTS (Dokter Pelabuhan) dibawah HAVEN MASTER (Syahbandar) - Saat itu di Indonesia hanya ada 2 Haven Arts yaitu di Pulau Rubiah di Sabang & Pulau Onrust di Teluk Jakarta - Pada tahun 1949/1950 oleh Pemerintah RI dibentuk 5 Pelabuhan Karantina, yaitu : - 1. Pelabuhan Karantina Klas I : Tg. Priok dan Sabang - 2. Pelabuhan Karantina Klas II : Surabaya dan Semarang - 3. Pelabuhan Karantina Klas III : Cilacap PERAN RESMI PEMERINTAH RI DLM KES PELABUHAN DIMULAI
8 Sejarah (3) Pada 1970, terbit SK Menkes No.1025/DD /Menkes, ttg pembentukan Dinas Kesehatan Pelabuhan Laut (DKPL) & Dinas Kes Pelabuhan Udara (DKPU). Baik DKPL maupun DKPU non eselon. Jumlah : 60 DKPL 12 DKPU Kegiatan DKPL dan DKPU baik teknis maupun administratif meski satu kota, terpisah.
9 Sejarah (4) SK Menkes Nomor 147/Menkes/IV/78 DKPL/DKPU dilebur menjadi KANTOR KESEHATAN PELABUHAN dengan eselon IIIB. Jumlah KKP menjadi : 10 KKP Kelas A 34 KKP Kelas B SK Menkes 630/Menkes/SK/XII/85, menggantikan SK No.147 (Eselon KKP sama IIIB), jumlah KKP berubah menjadi 46: 10 KKP Kelas A 36 KKP Kelas B (ditambah Dili dan Bengkulu)
10 Sejarah (5) Tahun 2004 terbit SK Menkes No.265/Menkes/SK/III tentang Organisasi & Tata Kerja KKP : KKP di Klasifikasikan menjadi : a. KKP Kelas I (eselon II B) : 2 KKP b. KKP Kelas II (eselon III A) : 14 KKP c. KKP Kelas III (eselon III B) : 29 KKP KKP di Indonesia seluruhnya ada 45 KKP Tahun 2007 terbit Permenkes No.167 merupakan revisi Kepmenkes No.265 ttg Organisasi & Tata Kerja KKP : 48 KKP Tahun 2008 terbit Permenkes No.356 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP: a. KKP Kelas I (eselon II B) : 7 KKP b. KKP Kelas II (eselon III A) : 21 KKP c. KKP Kelas III (eselon III B) : 20 KKP
11 PETA LOKASI KKP SE-INDONESIA KKP Kelas 1 KKP Kelas 2 KKP Kelas 3
12 Latar belakang...1 Tujuan IHR 2005 mencegah, melindungi dan mengendalikan terjadinya penyebaran penyakit secara internasional dengan melaksanakan Public health response sesuai dengan risiko kesehatan masyarakat dan menghindarkan hambatan yang tidak perlu terhadap perjalanan dan perdagangan internasional Program Karantina mengidentifikasi, mencegah dan menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) serta penyakit- penyakit dan masalah kesehatan lain yang berdimensi Internasional. Pemberlakuan Program Karantina Kesehatan : Meningkatnya kasus AI dan SARS pada beberapa tahun lalu Perkembangan globalisasi serta semakin mudah dan lancarnya perjalanan lintas dunia, bisnis, transportasi barang
13 Latar belakang...2 Program Karantina Kesehatan dilaksanakan untuk membangun, memperkuat dan mempertahankan kemampuan dalam melaksanakan penyebaran penyakit yang dapat meresahkan dunia PHEIC (public health emergency International Concern) Indonesia memiliki banyak pintu masuk yang merupakan faktor risiko penyebaran PHEIC Guna mengantisipasi Penyebaran PHEIC dilakukan : Penguatan Kapasitas inti KKP Penguatan Surveilans epidemiologi Pelaksanaan Pembatasan berskala besar ( karantina wilayah dan rumah)
14 LANDASAN HUKUM UU No. 1 Th Ttg Karantina Laut UU No. 2 Th Ttg Karantina Udara UU No. 4 Th Ttg Wabah Penyakit Menular UU No. 23 Th Ttg Kesehatan PP No. 4 Th Ttg Penanggulangan Wabah PP No. 7 Th Ttg Kefarmasian Kepmenkes No Ttg Pedoman Peny. Sistim SE Peny. Menular dan Peny. Tdk Menular Kepmenkes No. 356 Th Ttg Org. dan Tata Kerja KKP IHR Revisi tahun 2005
15 Mencegah penyebaran penyakit yang beresiko tinggi terhadap kesehatan masyarakat 1. Tercegah keluar dan masuk kejadian/penyakit PHEIC melalui pintu masuk negara 2. Tercegahnya penyebaran kejadian/penyakit PHEIC di Wilayah melalui kegiatan karantina wilayah/rumah
16 SASARAN Alat angkut, orang dan barang dari wilayah/ negara terjangkit dan wilayah/negara berisiko Masyarakat dan lingkungan diwilayah pelabuhan Masyarakat di Wilayah episenter KLB RS dan Fasilitas umum di wilayah episenter KLB
17 (1) 1. Tanggung jawab dalam pelaksanaan pencegahan penyebaran penyakit /kejadian PHEIC di Pelabuhan/bandara adalah KKP sbagai UPT Depkes 2. Tanggung jawab dalam pelaksanaan karantina wilayah dan karantina rumah dilaksanakan oleh Tim Gerak Cepat yang berada dibawah komando Kepala Daerah 3. Upaya yang dilakukan di Pintu masuk diarahkan pd : - Deteksi dini melalui Kegiatan pengawasan lalu lintas orng,barang dan alat angkut - Penatalaksanaan Kasus (Rujukan,Isolasi dan karantina) - Pengawasan dokumen kesehatan - Penegakan Hukum
18 (2) 4. Upaya yang dilakukan pada wilayah episenter KLB Karantina Rumah Karantina wilayah Pembatasan kegiatan sosial berskala besar Pembatasan kegiatan keagamaan yang mengumpulkan massa Pengawasan Perimeter Peliburan sekolah 5. Peningkatan kerjasama internasional dan nasional dalam upaya pelaksanaan karantina kesehatan
19 Strategi & Pokok Kegiatan 1. Di Pintu Masuk ( KKP) 1.1 Melaksanakan pemantauan alat angkut,kontainer dan isinya yang datang /pergi dari daerah terjangkit. 1.2 Menjamin barang dan alat angkut tidak terkontaminasi sumber infeksi,vektor & reservoar. 1.3 Melakukan dekontaminasi serta pengendalian vektor dan reservoar 1.4 Melakukan pengawasan deratisasi,disinseksi,disinfeksi & dekontaminasi 1.5 Memberikan rekomendasi dan pemeriksaan lengkap alat angkut 1.6 Melaksanakan pengawasan pembuangan sisa bahan yang terkontaminasi
20 1.7 Melakukan pengawasan terhadap agen pelaksana perjalanan dan angkutan di wilayah kedatangan 1.8 Melaksanakan pemeriksaan dokumen dan melakukan tindakan karantina 2. Diwilayah Episenter KLB 2.1 Melakukan pembatasan melalui karantina rumah bagi keluarga/penghuni yang positif kasus PHEIC 2.2 Melakukan Pembatasan sosial bagi wilayah yang ditemukan kasus Positif secara virologi PHEIC melalui Perintah Menteri Kesehatan 2.3 Melakukan pengawasan perimeter diwilayah PHEIC
21 Prinsip pelaksanaan : Maximum protection, minimum restriction Tidak boleh melakukan pembatasan gerak / perlakuan tanpa didasari scientific base justification Pintu masuk negara ( Pelabuhan, Bandara dan pos lintas batas darat) harus bebas dari tempat sebagai media transmissi penularan penyakit IHR 2005, mengikat semua negara anggota
22 Pendekatan MENUJU PELABUHAN SEHAT -KEKUATAN -KELEMAHAN -PELUANG -ANCAMAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN / KAWASAN SEHAT LANDASAN LEGAL FORMAL VISI & MISI KKP ANALISIS STRATEGI ACTION PLAN KEGIATAN : -PELAYANAN PUBLIK -PEMASYARAKATAN PHBS -PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN -BUDAYA TERTIB -BUDAYA KERJA PELABUHAN SEHAT: -PRODUKTIF -BERBUDAYA -MODERN -BEBAS DARI PENULARAN PENYAKIT -KONDISI SAAT INI -KEBIJAKAN UMUM -IMPLEMENTASI KEBIJAKAN -FORUM PELAB. SEHAT -KOORDINASI -SOSIALISASI -DESINFO -PSM DUKUNGAN SUMBER DAYA
23
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Kesehatan Pelabuhan Surabaya Kelas I
1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Kantor Kesehatan Pelabuhan Surabaya Kelas I Istilah karantina dan quarantine berasal dari bahasa latin QUADRAGINTA atau bahasa perancis QUARANTA yang berarti
Lebih terperinciLAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017
LAPORAN SOSIALISASI RENCANA KONTIJENSI MENGHADAPI PHEIC DI PELABUHAN BUNGUS TANGGAL 26 APRIL 2017 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan point of entry (pintu masuk) negara yang berpotensi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG PENETAPAN PENYAKIT FLU BARU H1N1 (MEXICAN STRAIN) SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KE KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I BATAM
LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN KE KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I BATAM Oleh : Kelompok 1 Raib Sekhudin 101414353002 Kiki Sanjaya 101414353007 Ruth Angraeni Anike Wijaya 101414353015 Riska Dwi Milawati
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization (WHO) merekomendasikan kepada negara peserta antuk melakukan tidakan terhadap bagasi, kargo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepadatan penduduk. Menurut WHO (2009), Sekitar 2,5 miliar penduduk dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Jumlah penderita maupun luas daerah penyebarannya semakin bertambah
Lebih terperinciNILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 <
2014,.127 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN NILAI STANDAR SUB UNSUR KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN a. Unsur Utama Kekarantinaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peraturan Kesehatan Internasional/International Health Regulation (IHR) tahun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuk barang, lebih dari itu sudah merupakan sebagai sentra industri, pusat perdagangan dan pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pes merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pes merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis. Pes termasuk penyakit karantina internasional. Di Indonesia penyakit ini kemungkinan timbul
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)
1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Keuangan dan Umum Subbagian Program dan Laporan BIDANG KAR.SE
Lebih terperinciSTRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)
1 DASAR HUKUM 1) UU NO.1 TAHUN 1962 TTG KARANTINA LAUT 2) UU NO.4/84 TTG WABAH PENYAKIT MENULAR 3) UU NO.23 TAHUN 1992 TTG KESEHATAN 4) KEPMENHUB RI NO: KM 33 TGL 14 AGUSTUS 2003 TENTANG PEMBERLAKUKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan alat angkut baik dari luar negeri maupun interinsulir. Dengan meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelabuhan laut dan udara merupakan pintu gerbang lalu lintas orang, barang dan alat angkut baik dari luar negeri maupun interinsulir. Dengan meningkatnya perkembangan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya.
No.503, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1501/MENKES/PER/X/2010 TENTANG JENIS PENYAKIT
Lebih terperinciKANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK Pertemuan Sosialisasi NSPK Pengendalian Arbovirosis dalam rangkaian Peringatan Asean Dengue Day 2016
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK Pertemuan Sosialisasi NSPK Pengendalian Arbovirosis dalam rangkaian Peringatan Asean Dengue Day 2016 Hotel Grand Sahid Jaya - Jakarta Dasar Hukum UU No
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Demikian, semoga Pengendalian penyakit dan masalah Kesehatan yang dapat meresahkan dunia dapat ditanggulangi secara berkesinambungan.
1 KATA PENGANTAR Globalisasi serta semakin cepatnya dan singkatnya perjalanan lintas dunia untuk perdagangan, wisata, bisnis, dan transportasi barang maka permasalahan kesehatan lokal dapat menjadi perhatian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI IHR ( 2005 ) DI INDONESIA
IMPLEMENTASI IHR ( 2005 ) DI INDONESIA International Health Regulations ( 2005 ) Merupakan kesepakatan negara negara anggota WHO Kemampuan global dalam kewaspadaan dan deteksi dini serta respon yang adekuat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan luar
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pelabuhan Gorontalo telah dibangun sejak tahun 1980 merupakan pelabuhan terbesar di provinsi Gorontalo yang terbuka untuk perdagangan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.865, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Sanitasi Kapal. Sertifikat. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKAT SANITASI KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan utama masyarakat internasional dan merupakan jenis penyakit yang berpotensi
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS DI INDONESIA
KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS DI INDONESIA Drg. Vensya Sitohang, M. Epid Direktur P2PTVZ, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan Bincang-bincang tentang PP NO 3 Tahun 2017 Jakarta, 24 Februari 2017 ZOONOSIS
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas
Lebih terperinciPP DAN PL DALAM PERSPEKTIF PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN. Ditjen PP dan PL
PP DAN PL DALAM PERSPEKTIF PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN Ditjen PP dan PL Kerangka Pikir Pengelolaan PP dan PL Upaya Kes Pusat PP & PL dalam UU 36/2009 ttg Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular -SE -PFR
Lebih terperinciRAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI
RAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI (Penjelasan ttg MERS CoV) Tanggal 27 Agustus 2013 Pengertian MERS CoV MERS CoV adalah singkatan dari Middle East Respiratory
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2018 KEMHAN. Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir, tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi masyarakat tetapi juga menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merebaknya kasus flu burung di dunia khususnya Indonesia beberapa tahun terakhir, tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi masyarakat tetapi juga menjadi masalah kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran program Millenium Development Goals (MDGs) adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sasaran program Millenium Development Goals (MDGs) adalah memastikan kelestarian lingkungan dan menjadikan slah satu indikatornya adalah terjadinya penurunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dijadikan tempat berkembang penyakit dan vector penular penyakit.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu aset penting suatu daerah yang berfungsi sebagai tempat berlabuhnya kapal sekaligus sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bongkar muat
Lebih terperinciditujukan terhadap faktor risiko lingkungan di kapal untuk memutuskan mata kapal antara lain dapur, ruang penyediaan makanan, palka, gudang, kamar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kapal merupakan alat transportasi lintas laut yang biasanya digunakan manusia untuk menyeberang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Tak hanya manusia yang biasa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.665, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Hapus Tikus. Hapus Serangga. Alat Angkut. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Avian Influenza (AI) atau flu burung atau sampar unggas merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe H5N1 dari family Orthomyxoviridae.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia saat ini menghadapi ancaman penjangkitan kejadian luar biasa (KLB) dalam tiga konteks yaitu munculnya bakteri pathogen yang baru yang biasanya tidak diketahui
Lebih terperinci22/11/2010. Public Health Approach. Implementation: How do you do it? Intervention Evaluation: What. works?
System Yan Kes Public Health Authority Data Reporting Informasi Evaluation Analysis & Interpretation Action Feedback Keputusan Public Health Approach Surveillance: What is the problem? Problem Risk Factor
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG. adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sebagai metode utama dengan menggunakan metode penelitian survey. Kegiatan dilaksanakan dengan survey tahap
Lebih terperinciGambaran Umum Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Wabah. Nurul Wandasari Singgih Program Studi Kesehatan Masyarakat
Gambaran Umum Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Wabah Nurul Wandasari Singgih Program Studi Kesehatan Masyarakat Definisi Wabah Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989 Wabah berarti penyakit menular
Lebih terperinciPENANGANAN INFLUENZA DI MASYARAKAT (SARS, H5N1, H1N1, H7N9)
PENANGANAN INFLUENZA DI MASYARAKAT (SARS, H5N1, H1N1, H7N9) INFLUENZA (FLU BURUNG, H1N1,SARS) Merupakan New Emerging Disease Penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang ditularkan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG WABAH TENTANG WABAH
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG WABAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa untuk
Lebih terperinciSURVEILANS EPIDEMIOLOGI
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Agus Samsudrajat S, SKM STIKes KAPUAS RAYA SINTANG Beberapa Pengertian (1) Kegiatan pengumpulan,pengolahan, analisis, interpretasi dan informasi data kesehatan secara sistematik
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Keracunan Pangan. Kejadian Luar Biasa. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2014 KEMENKES. Kantor Kesehatan. Pelabuhan. Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN
Lebih terperinciPROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMERIKSAAN AKHIR KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI I. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN CJH
PROSEDUR TETAP (PROTAP) PEMERIKSAAN AKHIR KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI I. PROSEDUR TETAP PENERIMAAN CJH 1. Calon Jamaah Haji (CJH) tiba di halaman depan Poliklinik Bidang Kesehatan PPIH. 2. CJH menyerahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial yang memiliki berbagai kepentingan dalam hidupnya dan setiap manusia tentu pernah dihadapkan dengan sebuah konflik. Konflik peran
Lebih terperinciSimulasi Kejadian Luar Biasa Flu Burung di Desa Dangin Tukadaya
Simulasi Kejadian Luar Biasa Flu Burung di Desa Dangin Tukadaya Simulasi hari pertama : Kejadian Luar Biasa Flu Burung di Desa Dangin Tukadaya Desa Dangin Tukadaya disimulasikan sebagai daerah Kejadian
Lebih terperinciLAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI
LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2013 [Type
Lebih terperinciEVALUASI PENEMUAN KASUS AVIAN INFLUENZA DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III SAMPIT
EVALUASI PENEMUAN KASUS AVIAN INFLUENZA DI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III SAMPIT Evaluation of Avian Influenza Cases at Port Health Office Class III of Sampit Dewi Nurita 1, Lucia Yovita Hendrati
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKATA PENGANTAR KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS IV YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR KEPALA Sebagai tindak lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun 2015 2019, maka masing-masing Unit Utama Eselon I telah menjabarkan ke dalam dokumen perencanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan amanat kepada pemerintah mulai
Lebih terperinciPANDUAN PRATIKUM KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA
PANDUAN PRATIKUM KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA PENDAHULUAN Gobalisasi serta semakin cepat dan singkatnya perjalanan lintas dunia untuk perdagangan, wisata, bisnis dan transportasi barang, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan pesat di bidang teknologi dan transportasi serta perdagangan bebas di saat ini membuat mobilitas penduduk antar negara dan antar wilayah menjadi sedemikian
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/423/2017 TENTANG TIM TEKNIS ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 300/MENKES/SK/IV/2009 TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN EPISENTER PANDEMI INFLUENZA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 300/MENKES/SK/IV/2009 TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN EPISENTER PANDEMI INFLUENZA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciPENGUATAN PERAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM MANAJEMEN KESEHATAN
2/15/2018 1 PENGUATAN PERAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM MANAJEMEN KESEHATAN POKOK BAHASAN Definisi dan ruang lingkup : Surveilans epidemiologi upaya penguatan (strengthening) - manajemen kesehatan (MK)
Lebih terperinciSURVAILANCE KESEHATAN. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes
SURVAILANCE KESEHATAN Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes Introduction Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terus menerus dan sistematis yang kemudian didiseminasikan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rahmat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat negara kita baru mulai bangkit dari krisis, baik krisis ekonomi, hukum dan kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,
Lebih terperincid. Sumber Data Laporan Puskesmas. Laporan Dinas Kesehatan Kab/Kota
14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin a. Pengertian 1) Rawat Jalan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi diagnosa pengobatan rehabilitasi
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2016 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelabuhan merupakan salah satu aset penting suatu daerah yang berfungsi sebagai tempat berlabuhnya kapal sekaligus sebagai tempat untuk melakukan kegiatan bongkar muat
Lebih terperinciLAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016
LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang jumlah penderitanya meningkat setiap
Lebih terperinciC. WAKTU DAN TEMPAT Kunjungan kerja ini telah dilaksanakan pada tanggal Oktober 2016 di Medan, Provinsi Sumatera Utara.
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN KE PROVINSI SUMATERA UTARA 18-20 OKTOBER 2016 A. PENDAHULUAN Badan Legislasi
Lebih terperinciFUNGSI PELABUHAN P P NOMOR 69 TAHUN 2001 SIMPUL DALAM JARINGAN TRANSPORTASI; PINTU GERBANG KEGIATAN PEREKONOMIAN DAERAH, NASIONAL DAN INTERNASIONAL;
FUNGSI PELABUHAN P P NOMOR 69 TAHUN 2001 SIMPUL DALAM JARINGAN TRANSPORTASI; PINTU GERBANG KEGIATAN PEREKONOMIAN DAERAH, NASIONAL DAN INTERNASIONAL; TEMPAT KEGIATAN ALIH MODA TRANSPORTASI; PENUNJANG KEGIATAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyakit
Lebih terperinci(tiga) tim Kunjungan Kerja yaitu ke Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kepulauan Riau, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN KE PROVINSI KALIMANTAN BARAT A. PENDAHULUAN Badan Legislasi DPR RI sedang
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DENGAN MENTERI KESEHATAN, MENTERI PERHUBUNGAN, DAN MENTERI HUKUM DAN HAM DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TENTANG
Lebih terperinciNASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN
NASKAH AKADEMIK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN 1 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 2 KATA PENGANTAR Permasalahan kesehatan di Indonesia ke depan akan semakin
Lebih terperinciDisaster Surveillance. Sutjipto
Disaster Surveillance Sutjipto ? surveilans Tujuan 1. Mengurangi jumlah kesakitan,resiko kecacatan dan kematian saat terjadi bencana. 2. Mencegah atau mengurangi resiko munculnya penyakit menular dan
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN KE PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA BADAN LEGISLASI DPR RI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN KE PROVINSI JAWA TIMUR I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Negara berkewajiban
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1962 TENTANG KARANTINA LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1962 TENTANG KARANTINA LAUT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang tentang Pokok-pokok Kesehatan perlu ditetapkan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kupang, 11 Nopember 2016 KEPALA. Daniel Supodo, ST. Dipl.Sc.MSCPH NIP
KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014, maka unit utama Eselon I telah menjabarkan ke dalam dokumen perencanaan jangka menengah yang
Lebih terperinciBAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT
BAHAN PAPARAN Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT PENGERTIAN ISTILAH 1. Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-nya, maka dokumen Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II mataram Tahun 2010-2014
Lebih terperincimasyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perkarantinaan hewan
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA
Lebih terperinciTINDAKAN KARANTINA terhadap MP OPTK/HPHK di TPK
SOSIALISASI OPTIMALISASI TINDAKAN KARANTINA SEBELUM RESPON KEPABEANAN DI TEMPAT PEMASUKAN TINDAKAN KARANTINA terhadap MP OPTK/HPHK di TPK SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN Tanjung Priok, 23 Februari
Lebih terperinciPENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA PENANGGULANGAN BENCANA NON ALAM MENGHADAPI PENINGKATAN ANCAMAN EMERGING INFECTIOUS DISEASE IR. DODY RUSWANDI, MSCE DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN Jakarta,
Lebih terperinci*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Copyright (C) 2000 BPHN PP 82/2000, KARANTINA HEWAN *37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menular (emerging infection diseases) dengan munculnya kembali penyakit menular
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu indikator dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Konsep kesehatan
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : a.
Lebih terperinciProf. Dr. Drh. I Gusti Ngurah Mahardika Universitas Udayana Denpasar-Bali HP:
M Prof. Dr. Drh. I Gusti Ngurah Mahardika Universitas Udayana Denpasar-Bali Email: gnmahardika@indosat.net.id HP: 08123805727 Gambaran Umum penyakit zoonosis yang berpotensi menjadi Emerging Infectious
Lebih terperinciBuletin SKDR. Minggu ke: 5 Thn 2017
Gambar 1. Kelengkapan dan Ketepatan laporan SKDR Minggu ke 05 tahun 2017 (Pertanggal 9 Februari 2017) Minggu ke-5 2017, terdapat 13 provinsi yang memiliki ketepatan dan kelengkapan laporan SKDR >= 80%.
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TAHUN 2017 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pencegahan dan KKP Kelas I Soekarno-Hatta Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta Email: kkp.soekarnohatta@yahoo.co.id ; www.kkpsoetta.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan subtropik di seluruh
Lebih terperinciKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SURABAYA Jl. Sidoluhur 12, Surabaya Telp.
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 49, 1991 (KESEHATAN. Wabah. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447) PERATURAN
Lebih terperinciBadan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.
Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut. A. KEGIATAN POKOK 1. Studi Besar a. Sektoral/Sekretariat 1) Studi Kelayakan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG PENYAKIT VIRUS EBOLA SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciKANTOR KESEHATAN PELABUHAN ( PORT HEALTH AUTHORITY)
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN ( PORT HEALTH AUTHORITY) Disampaikan pada Acara Pertemuan Audiensi Menteri Kesehatan dengan Kepala KKP seluruh Indonesia Jakarta, 11 Februari 2016 1 SISTEMATIKA 1. Pendahuluan
Lebih terperinciSwine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.
Arie W, FKM Undip FLU BABI PIG FLU SWINE FLU Terbaru : Influensa A H1N1 Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae. Bersifat wabah
Lebih terperinciKEBIJAKAN PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN
KEBIJAKAN INDONESIA SEHAT 2010 PROGRAM PENYEHATAN LINGKUNGAN Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan 1 Regulasi Undang-Undang
Lebih terperinciKekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara
Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara Kasubdit Kekarantinaan Kesehatan Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI DASAR HUKUM TERKAIT
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1968, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Penyakit Infeksi Emerging Tertebtu. Biaya Pasien. Pembebasan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinci