LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2016 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) Fax. (0335) kkpprobolinggo@yahoo.com

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkat dan rahmat-nya Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Probolinggo dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun LAKIP ini merupakan bagian dari upaya KKP Kelas II Probolinggo dalam rangka penguatan sistem akuntabilitas satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan akuntabilitas kinerja KKP Kelas II Probolinggo ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas penetapan kinerja yang telah diperjanjikan maupun pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya pada tahun 2016 kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat peningkatan dan pencapaian kinerja di tahun yang akan datang. Mudah-mudahan dalam penyajian LAKIP tahun 2016 KKP Kelas II Probolinggo akan menjadi cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi kinerja satker ini selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja pada tahun yang akan datang dengan lebih baik dan akuntabel. Probolingo, 23 Januari 2017 Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo Rahmat Subakti, S.KM, MHM NIP i

3 RINGKASAN EKSEKUTIF Kinerja pada tahun 2016 telah melampaui target perjanjian kinerja yang telah disepakati. Kegiatan yang dilaksanakan di KKP Kelas II Probolinggo terdiri dari 5 (lima) sasaran kegiatan. Sasaran pertama yaitu meningkatnya kegiatan surveilans dan karantina kesehatan tercapai sebesar 117,6%. Sasaran kedua yaitu meningkatnya kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung tercapai sebesar 303%. Sasaran ketiga yaitu meningkatnya kegiatan pengendalian penyakit tidak menular tercapai sebesar 133,3%. Sasaran keempat yaitu meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik tercapai sebesar 100%. Sasaran keenam yaitu meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit tercapai sebesar 119,4%. Sasaran strategis tersebut dicapai melalui 10 (sepuluh) indikator. Bila dibandingkan dengan sasaran dan indikator kinerja tahun 2005, terdapat beberapa perubahan di tahun 2016 dikarenakan adanya perubahan SOTK Kementerian Kesehatan sehingga terjadi penyesuaian sasaran dan indikator kinerja UPT. Penyesuaian sasaran dan indikator kinerja 2016 tidak begitu berpengaruh terhadap ouput-output kegiatan yang dilaksanakan selama satu tahun anggaran 2016 dan hanya terdapat beberapa penambahan output kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan capaian sasaran dan indikator kinerja. Upaya meningkatkan kinerja di KKP Kelas II Probolinggo masih terus dilakukan guna mencapai keadaan yang seoptimal mungkin. Demikian laporan akuntabilitas kinerja KKP Kelas II Probolinggo pada tahun 2016, semoga dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi guna peningkatan kinerja di tahun mendatang. ii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR TABEL... iv BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. MAKSUD DAN TUJUAN... 5 C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI... 5 D. STRUKTUR ORGANISASI... 6 E. SISTEMATIKA PENULISAN... 7 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan Sasaran B. KEBIJAKAN DAN PROGRAM Kebijakan Program BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA C. SUMBER DAYA Sumber Daya Manusia Sumber Daya Anggaran Sumber Daya Sarana dan Prasarana D. PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA DENGAN TAHUN SEBELUMNYA LAMPIRAN iii

5 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 : Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Tabel 3.2 : Capaian Indikator Persentase layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam rangka penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah tahun 2016 Tabel 3.3 : Capaian Indikator Persentase layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan sesuai standar tahun 2016 Tabel 3.4 : Capaian Indikator Persentase layanan pengendalian penyakit infeksi emerging tahun 2016 Tabel 3.5 : Capaian Indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung tahun 2016 Tabel 3.6 : Capaian Indikator Persentase layanan deteksi dini Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD tahun 2016 Tabel 3.7 : Capaian Indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi tahun 2016 Tabel 3.8 : Capaian Indikator Persentase Tempat Kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah Kerja KKP tahun 2016 Tabel 3.9 : Capaian Indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu dan BPP tahun 2016 Tabel 3.10 : Capaian Indikator Persentase komponen yang diperlukan satker dalam rangka untuk memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA tahun 2016 Tabel 3.11 : Capaian Indikator Persentase sarana dan prasarana yang ditingkatkan untuk memenuhi standart tahun 2016 Tabel 3.12 : Penggunaan Anggaran Per Kegiatan Tahun 2016 Tabel 1.13 : Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2015 dan 2016 Tabel 3.14 : Target dan pagu PNBP tahun 2015 dan 2016 Tabel 3.15 : Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 dan 2016 iv

6 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan kinerja instansi pemerintah (LAKIP) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Laporan kinerja KKP Kelas II Probolinggo merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dilaksanakan dan keberhasilan yang dicapai pada tahun 2016 kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. Dalam rangka memenuhi aspek akuntabilitas, Laporan kinerja ini disusun guna memenuhi amanat Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan. Laporan kinerja menggambarkan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Ikhtisar pencapaian sasaran tersebut menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja, serta 1

7 pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan. Laporan kinerja ini juga sebagai salah satu wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi KKP Kelas II Probolinggo sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 sebagaimana telah diubah dalam Permenkes RI No 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang organisasi dan tata kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang menyatakan bahwa KKP merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu: 1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. 2

8 Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni: 1. Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Mengacu pada sasaran strategis Kementerian Kesehatan dan Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun maka tujuan KKP Kelas II Probolinggo adalah Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit melalui peningatan surveilans dan karantina kesehatan, pengendalian vektor dan zoonotik, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular di pintu masuk negara. Sedangkan sasaran strategis yang akan dicapai antara lain : 1. Meningkatnya kegiatan surveilans dan karantina kesehatan dengan indikator : a. Persentase layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam rangka penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 90% ; 3

9 b. Persentase layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan sesuai standar sebesar 90% ; c. Persentase layanan pengendalian penyakit infeksi emerging sebesar 85%. 2. Meningkatnya kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung dengan indikator : a. Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung sebesar 33%. 3. Meningkatnya kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dengan indikator : a. Persentase layanan deteksi dini penyakit tidak menular di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD sebesar 50% ; b. Persentase Pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi sebesar 100% ; c. Persentase Tempat Kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah Kerja KKP sebesar 66,6%. 4. Meningkatnya kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tular Vektor dan Zoonotik dengan indikator : a. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu dan BPP sebesar 100%. 5. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit dengan indikator : a. Persentase komponen yang diperlukan satker dalam rangka untuk memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA sebesar 85% ; b. Persentase sarana dan prasarana yang ditingkatkan untuk memenuhi standar sebesar 80%. 4

10 B. MAKSUD DAN TUJUAN Penyusunan laporan kinerja KKP Kelas II Probolinggo merupakan bentuk pertanggungjawaban yang memuat capain hasil kinerja KKP Kelas II Probolinggo, sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun dan dokumen perjanjian kinerja KKP Kelas II Probolinggo tahun C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 sebagaimana telah diubah dalam Permenkes RI No 2348/Menkes/Per/XI/2011, KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, KKP menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan kekarantinaan; 2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan; 3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali; 5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia; 6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional; 5

11 7. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja dilingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 8. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk; 9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor; 10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya; 11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan diwilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan,dan lintas batas darat negara; 14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan,dan surveilans kesehatan pelabuhan; 15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara; 16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP. D. STRUKTUR ORGANISASI Didalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagaimana telah diubah dalam Permenkes RI No 2348/Menkes/Per/XI/2011 bahwa KKP Kelas II terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pengendalian Karantina & Surveilans Epidemiologi, Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan, Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok Jabatan Fungsional dan 6

12 Instalasi. Adapun secara struktur organisasi KKP Kelas II Probolinggo dapat digambarkan sebagai berikut : KEPALA KANTOR Rahmat Subakti, S.KM, MHM. KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA Kelik Sulistiyono, S.T. KEPALA SEKSI PENGENDALIAN KARANTINA & SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Suyoko, S.T., M.M. KEPALA SEKSI PENGENDALIAN RESIKO LINGKUNGAN Drs. H. Irfan, M.Si. KEPALA SEKSI UPAYA KESEHATAN & LINTAS WILAYAH dr. Rofiud Darojat KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WILAYAH KERJA 1. Pelabuhan Laut Panarukan 2. Pelabuhan Laut Tanjung Wangi 3. Pelabuhan Laut Pasuruan 4. Pelabuhan Laut Paiton 5. Bandara Abdur Rahman Saleh E. SISTEMATIKA PENULISAN Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2416/Menkes/ Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, maka sistematika penulisan LAKIP KKP Kelas II Probolinggo sebagai berikut : Kata Pengantar Ikhtisar Eksekutif Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta sejauh mana KKP Kelas II Probolinggo 7

13 mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya. Disebutkan pula langkahlangkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang. BAB I Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan pada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategis issue) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Pada bab ini disajikan gambaran secara singkat mengenai : Rencana Strategis dan Rencana Kinerja. Pada awal bab ini disajikan gambaran secara singkat sasaran yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi instansi. BAB III Akuntabilitas Kinerja A. Pengukuran Kinerja Pada sub bab ini disajikan hasil pengukuran kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini. B. Analisis Pencapaian Kinerja Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 8

14 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 5. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kenyataan kinerja. C. Sumber Daya Pada sub bab ini disajikan sumber daya yang dimiliki organisasi dan analisis atas efisiensi sumber daya. D. Efisiensi Penggunaan Anggaran Pada sub bab ini didiskripsikan mengenai efisiensi penggunaan anggaran didalam pelaksanaan kegiatan tahun E. Perbandingan Capaian Kinerja Dengan Tahun Sebelumnya Pada sub bab ini disajikan perbandingan capaian kinerja antara tahun 2015 degan tahun BAB IV Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilaksanakan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran 9

15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan kinerja KKP Kelas II Probolinggo didasarkan pada sasaran strategis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan. Sasaran tersebut merupakan tekad sekaligus janji rencana kinerja tahunan antara pimpinan unit kerja sebagai penerima amanah/tanggung jawab dengan atasan langsungnya sebagai pemberi amanah/tanggung jawab. Sasaran strategis tersebut dilaksanakan dengan penetapan indikator kinerja sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan sasaran yang akan dicapai. Indikator kinerja KKP Kelas II Probolinggo merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari pimpinan instansi/unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun , Visi dan Misi Kementerian Kesehatan mengikuti Visi dan Misi Presiden Republik Indonesia yaitu Terwujudnya Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, KKP Kelas II Probolinggo memiliki sasaran yang harus dicapai yaitu Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit melalui peningatan surveilans dan karantina kesehatan, pengendalian vektor dan zoonotik, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular di pintu masuk negara. A. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai oleh KKP Kelas II Probolinggo tahun adalah : a. Meningkatnya kualitas pelaksanaan surveilans dan karantina kesehatan di pintu masuk negara 10

16 b. Terwujudnya Pelabuhan / Bandara termasuk alat angkut dan muatannya yang sehat terbebas dari faktor risiko penyebaran penyakit menular dan penyakit potensial wabah c. Meningkatnya kualitas sarana prasarana dan sumber daya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit d. Meningkatnya sistem penganggaran yang transparan dan akuntabel dengan memperhatikan asas-asas umum pemerintahan yang baik. 2. Sasaran Sasaran dan indikator kinerja tahun 2016 ditetapkan dengan mengacu pada Rencena Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas II Probolinggo. Di dalam perjalanannya, terjadi perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kementerian Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan yang berpengaruh terhadap beberapa tingkatan satuan kerja Kementerian Kesehatan. Didalam Permenkes tersebut, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan berubah menjadi menjadi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sehingga terdapat penyesuaian sasaran strategis yang akan dicapai. Sebagai upaya penyelarasan kinerja UPT dengan SOTK baru Kementerian Kesehatan, maka KKP Kelas II Probolinggo melakukan revisi atas dokumen RAK pada tanggal 6 Oktober 2016 yang dilanjutkan dengan revisi Perjanjian Kinerja tahun Sasaran dan indikator kinerja yang ditetapkan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagaimana tabel berikut: 11

17 Tabel 2.1 Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 SASARAN INDIKATOR TARGET Meningkatnya kegiatan surveilans dan karantina kesehatan Meningkatnya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Meningkatnya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Meningkatnya Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 1. Persentase layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam rangka penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 2. Persentase layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan sesuai standar 3. Persentase layanan pengendalian penyakit infeksi emerging 4. Persentase Pelabuhan/Bandara/PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu dan BPP 5. Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 6. Persentase layanan deteksi dini Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD 7. Persentase Pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi 8. Persentase Tempat Kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah Kerja KKP 9. Persentase komponen yang diperlukan satker dalam rangka untuk memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 10. Persentase sarana dan prasarana yang ditingkatkan untuk memenuhi standart 90% 90% 85% 100% 33% 50% 100% 66,6% 85% 80% 12

18 B. KEBIJAKAN DAN PROGRAM 1. Kebijakan Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program / kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi organisasi. Guna mendukung perwujudan sasaran dan tujuan KKP Kelas II Probolinggo yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) serta Permenkes RI No. 356 Tahun 2008, maka kebijakan dalam melaksanakan kegiatan KKP Kelas II Probolinggo tahun 2016 adalah sebagai berikut : a. Mendorong peningkatan peran, membangun komitmen, dan menjadi bagian integral pembangunan kesehatan dalam mewujudkan masyarakat pelabuhan yang sehat dan produktif. b. Meningkatkan penatalaksanaan kasus secara cepat dan tepat, imunisasi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, serta pengendalian faktor risiko di pelabuhan. c. Mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans epidemiologi dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan kewaspadaan dini, guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit antar daerah maupun antar negara. d. Meningkatkan kesiapsiagaan penanggulangan KLB/wabah dan bencana maupun kesehatan matra. e. Memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk percepatan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya. 13

19 f. Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit sehingga mampu menggerakkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat pelabuhan. g. Meningkatkan cakupan, jangkauan, dan pemerataan pelayanan penatalaksanaan kasus penyakit secara berkualitas. h. Meningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakat, serta pengendalian faktor risiko di lingkungan pelabuhan. i. Mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans epidemiologi faktor risiko dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan kewaspadaan dini dengan keterlibatan semua stakeholders. j. Meningkatkan cakupan, jangkauan dan pemerataan pengendalian faktor risiko secara berkualitas di lingkungan pelabuhan. 2. Program Pada tahun anggaran 2016, KKP Kelas II Probolinggo melaksanakan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Adapun output dari dari kegiatan dimaksud adalah sebagai berikut : a. Peningkatan sarana dan prasarana bidang kepegawaian dan umum; b. Sumber Daya Manusia (SDM) yang ditingkatkan kompetensinya terkait pengelolaan aplikasi Simak BMN, pengadaan barang dan jasa, pengelolaan aplikasi SAIBA dan kapasitas tenaga pengamanan kantor; c. Penataan organisasi dalam peningkatan manajemen mutu pelayanan; d. Laporan kegiatan dan pembinaan; e. Laporan administrasi dan ketatusahaan; 14

20 f. Dokumen perencanaan; g. Dokumen penganggaran; h. Dokumen evaluasi; i. Layanan perkantoran; j. Peralatan dan fasilitas perkantoran. 15

21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN KINERJA Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai suatu tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja secara khusus merupakan kegiatan memantau, menilai dan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan tingkat kinerja standar, rencana, atau target kegiatan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja dilakukan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka perwujudan visi dan misi instansi pemerintah. Sedangkan pengukuran yang dimaksud merupakan hasil suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan/sub kegiatan yang dapat berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, dampak dan manfaat. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masingmasing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna. Pada awal tahun 2016, Kepala KKP Kelas II Probolinggo telah melakukan penetapan kinerja, sebagai pakta integritas yang harus dipertanggungjawabkan yang kemudian direvisi berdasarkan SOTK 16

22 baru Kementerian Kesehatan dan pagu akhir anggaran yang tercantum didalam RKA-KL. Dokumen penetapan kinerja tersebut memuat sepuluh indikator kinerja dalam mencapai lima sasaran strategis. Berikut disampaikan hasil pengukuran kinerja kinerja KKP Kelas II Probolinggo tahun 2016 : Tabel 3.1 Pengukuran kinerja KKP Kelas II Probolinggo Tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Meningkatnya kegiatan surveilans dan karantina kesehatan Meningkatnya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Meningkatnya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Meningkatnya Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 1. Persentase layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam rangka penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 2. Persentase layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan sesuai standar 3. Persentase layanan pengendalian penyakit infeksi emerging 4. Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu dan BPP 5. Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 6. Persentase layanan deteksi dini Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD 7. Persentase Pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi 90% 113,3% 126% 90% 98,1% 109% 85% 100% 118% 100% 100% 100% 33% 100% 303% 50% 100% 200% 100% 100% 100% 17

23 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Meningkatnya Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 8. Persentase Tempat Kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah Kerja KKP 66,6% 66,6% 100% Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 9. Persentase komponen yang diperlukan satker dalam rangka untuk memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 85% 100% 117,6% 10. Persentase sarana dan prasarana yang ditingkatkan untuk memenuhi standart 80% 100% 121,3% B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA Sasaran startegis merupakan arah yang harus dicapai di dalam penetapan kinerja yang telah diperjanjikan. Masing-masing sasaran strategis memiliki indikator dengan target yang telah ditetapkan. Analisis capaian kinerja masing-masing indikator sasaran strategis didalam penetapan kinerja KKP Kelas II Probolinggo dinilai berdasarkan rata-rata capaian output kegiatan.: 1. Indikator Persentase layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam rangka penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah. a. Definisi Operasional Upaya yang dilakukan dalam rangka mengendalikan faktor risiko PHEIC di wilayah Bandara / Pelabuhan. b. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Sarana prasarana surveilans dan kejadian luar biasa; 2) SDM surveilans dan respon kejadian luar biasa (KLB) di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang meningkat kualitasnya; 3) Layanan pelaksanaan surveilans dan respon kejadian luar biasa (KLB) di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD; 18

24 4) Layanan pelaksanaan imunisasi di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD c. Capaian Indikator 1) Pengadaan kendaraan surveilans tahun 2016 ditargetkan sejumlah 7 unit. Dari jumlah tersebut terealisasi keseluruhan dengan pembelian 7 unit kendaraan roda dua yang dipergunakan untuk operasional kegiatan surveilans sehingga target tercapai 100%. 2) Peningkatan SDM surveilans dan respon kejadian luar biasa (KLB) dilaksanakan dengan mengikutsertakan petugas untuk mengikuti beberapa pelatihan yaitu pelatihan tenaga surveilans dengan target 2 orang terealisasi 4 orang, peningkatan kemampuan epidemiolog dengan target 1 orang terealisasi 1 orang dan peningkatan kemampuan penganalisa data dengan target 2 orang terealisasi 2 orang sehingga target tercapai sebesar 140%. 3) Layanan pelaksanaan surveilans dan respon kejadian luar biasa (KLB) di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Jejaring surveilans dan kemitraan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Refresing petugas TGC dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); c) Survei kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di 7 wilayah kerja Pelabuhan dan Bandara, bertujuan untuk mengumpulkan data dasar kesehatan masyarakat di area buffer dan perimeter Pelabuhan/Bandara. Target yang ditetapkan adalah 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); d) Pembinaan teknis ke wilayah kerja dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); 19

25 e) Konsultasi teknis ke induk dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); f) Surveilans pada situasi khusus dilaksanakan di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan Bandara Abdul Rachman Saleh. Kegiatan dilaksanakan pada saat situasi khusus Hari Raya Idul Fitri dan Hari Natal dan Tahun Baru. Target dari kegiatan ini adalah 2 laporan dan terealisasi sejumlah 2 laporan (100%); g) Monitoring kegiatan situasi khusus dengan target 2 laporan dan terealisasi sejumlah 2 laporan (100%); h) Monitoring dan evaluasi dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); i) Surveilans data Poliklinik non KKP dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); j) Surveilans data Poliklinik KKP dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); k) Validasi data dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); l) Diseminasi informasi dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); m) Reviu rencana kontinjensi dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%). 4) Layanan pelaksanaan imunisasi di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD dilaksanakan dengan melaksanakan kegiatan antara lain : a) Legalisasi ICV Calon Jamaah Haji. Kegiatan dilaksanakan di 15 Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah pelayanan KKP Kelas II Probolinggo. Target dari kegiatan ini adalah 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 20

26 b) Koordinasi pelayanan kesehatan dan imunisasi internasional dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); c) Pengawasan vaksinasi internasional Calon Jamaah Haji dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); d) Pelayanan kesehatan haji embarkasi luar kota dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); e) Pelayanan vaksinasi internasional dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%). Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam rangka penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah adalah sebesar 133,3%. Tabel 3.2 Capaian Indikator Persentase layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam rangka penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam rangka penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 90% 113,3% 126% d. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Melaksanakan analisis pra situasi khusus, saat situasi khusus dan pasca situasi khusus pada saat Natal dan Tahun Baru serta hari raya Idul Fitri 21

27 2) Secara berkala melaksanakan refresing petugas TGC dan reviu atas dokumen rencana kontinjensi sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan didalam menghadapi KLB. e. Masalah yang dihadapi Masih sering terlambatnya data surveilans penyakit dari Poliklinik non KKP dan kurangnya kemampuan petugas terutama di wilayah kerja didalam proses pengolahan dan analisa data surveilans. f. Usul Pemecahan Masalah Meningkatkan jalinan komunikasi dan jejaring surveilans dengan institusi pelayanan kesehatan laian di wilayah kerja KKP dan meningkatkan kemampuan petugas di bidang analisa data dengan mengikutsertakan pelatihan secara bergantian. 2. Indikator Persentase layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan sesuai standar a. Definisi Operasional Kegiatan pelayanan dan pengawasan yang berhubungan dengan kekarantinaan berupa pemeriksaan dan penilaian terhadap alat angkut, orang, barang dan dokumen kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. b. Rumus / Cara Perhitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Sarana prasarana karantina kesehatan dan kesehatan pelabuhan; 2) SDM karantina kesehatan dan kesehatan pelabuhan di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang meningkat kualitasnya; 3) Layanan pelaksanaan karantina kesehatan dan kesehatan pelabuhan di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD. c. Capaian Indikator 1) Sarana prasarana karantina kesehatan dan kesehatan pelabuhan dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : 22

28 a) Pengadaan alat pelindung diri dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); b) Pengadaan alat pemeriksa air minum dengan target 6 unit dan terealisasi sejumlah 6 unit (100%); c) Pengadaan alat luas wilayah bebas vektor PES dengan target 600 buah dan terealisasi sejumlah 600 buah (100%); d) Pengadaan bahan luas wilayah bebas DBD dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); e) Pengadaan bahan luas wilayah diare dengan target 72 liter dan terealisasi sejumlah 72 liter (100%); f) Pemeriksaan alat pemeriksaan makanan dengan target 3 unit dan terealisasi sejumlah 3 unit (100%) 2) SDM karantina kesehatan dan kesehatan pelabuhan di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang meningkat kualitasnya dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Pelatihan bidang kekarantinaan dengan target 2 orang dan terealisasi sejumlah 2 orang (100%); b) Peningkatan kemampuan teknis kesehatan Pelabuhan dengan target 4 orang dan terealisasi sejumlah 4 orang (100%); c) Peningkatan kapasitas petugas higiene pangan dengan target 2 orang dan terealisasi sejumlah 2 orang (100%). 3) Layanan pelaksanaan karantina kesehatan dan kesehatan Pelabuhan di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : 1. Penerbitan dokumen Free Pratique dengan target 100 kapal dan terealisasi sejumlah 76 kapal (76%); 2. Penerbitan dokumen SSCC dengan targer 10 kapal dan terealisasi sejumlah 5 kapal (50%); 23

29 3. Penerbitan dokumen SSCEC dengan target 530 kapal dan terealisasi sejumlah 658 kapal (124%); 4. Pengawasan tindakan penyehatan dengan target 10 kali dan terealisasi sejumlah 5 kali (50%); 5. Penerbitan dokumen kesehatan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 6. Peningkatan kualitas petugas masyarakat tentang hygiene sanitasi pangan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 7. Pemeriksaan sampel makanan di pelabuhan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 8. Pemeriksaan kesehatan penjamah makanan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 9. Advokasi dan sosialisasi pelabuhan sehat dengan target 2 laporan dan terealisasi sejumlah 2 laporan (100%); 10. Fasilitator pembentuk forum pelabuhan sehat dengan target 2 laporan dan terealisasi sejumlah 2 laporan (100%); 11. Pengawasan pencemaran air, udara dan tanah dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 12. Pengawasan ADKL ke wilker dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 13. Inspeksi sarana air bersih dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 14. Uji petik kualitas air minum dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 15. Inspeksi sanitasi TTU dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 24

30 16. Inspeksi sanitasi alat angkut dengan target 10 kapal dan terealisasi sejumlah 10 kapal (100%); 17. Peningkatan kapasitas pengguna pada situasi khusus dengan target 2 laporan dan terealisasi sejumlah 2 laporan (100%). 18. Pengawasan kapal berlabuh dengan target 20 kapal dan terealisasi sejumlah 20 kapal (100%). Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan sesuai standar adalah sebesar 98,1%. Tabel 3.3 Capaian Indikator Persentase layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan sesuai standar tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan sesuai standar 90% 98,1% 109% d. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Menyusun SOP pemeriksaan kapal dan dokumen kesehatan; 2) Meningkatkan kemampuan petugas di bidang kekarantinaan dengan secara rutin mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan di bidang kekarantinaan secara bergiliran; 3) Bekerja sama dengan BBTKL-PP untuk pemeriksaan laboratorium lingkungan. e. Masalah yang dihadapi Target Penerbitan dokumen CoP tidak dapat terpenuhi. Hal ini dikarenakan berhubungan dengan kedatangan kapal dari luar negeri. Target dokumen SSCC dan tindakan penyehatan juga 25

31 tidak terpenuhi. Pengeluaran dokumen dan kegiatan ini berhubungan dengan ada / tidaknya faktor risiko pada alat angkut atau permintaan nahkoda / pemilik alat angkut. f. Usul Pemecahan Masalah Perencanaan target pengeluaran dokumen CoP dan SSCC disesuaikan dengan pola kedatangan kapal dari luar negeri dan tindakan penyehatan yang telah dilakukan. 3. Indikator Persentase layanan pengendalian penyakit infeksi emerging a. Definisi operasional Upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan dan pengendalian faktor risiko kejadian penyakit infeksi emerging di Pelabuhan / Bandara. b. Rumus atau Cara Penghitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Sarana prasarana Penyakit Infeksi Emerging; 2) SDM Penyakit Infeksi Emerging di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang meningkat kualitasnya; 3) Layanan Pelaksanaan Penyakit Infeksi Emerging di Pelabuhan/Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD). c. Capaian Indikator 1) Sarana prasarana Penyakit Infeksi Emerging dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Pengadaan alat Poliklinik dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); b) Pengadaan obat Poliklinik dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); c) Pengadaan bahan habis pakai Poliklinik dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); d) Pengadaan bahan habis pakai Laboratorium dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%). 26

32 2) SDM Penyakit Infeksi Emerging di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang meningkat kualitasnya dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Peningkatan kemampuan teknis tenaga kesehatan dengan target 4 orang dan terealisasi sejumlah 4 orang (100%); b) Peningkatan kemampuan tenaga teknis UKLW dengan target 4 orang dan terealisasi sejumlah 4 orang (100%). 3) Layanan Pelaksanaan Penyakit Infeksi Emerging di Pelabuhan/Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Dokumen rujukan orang sakit dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Kalibrasi alat kesehatan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); c) Deteksi dini faktor risiko situasi khusus dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); d) Penyebaran informasi situasi tertentu dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%). Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase layanan pengendalian penyakit infeksi emerging adalah sebesar 100%. Tabel 3.4 Capaian Indikator Persentase layanan pengendalian penyakit infeksi emerging tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase layanan pengendalian penyakit infeksi emerging 85% 100% 118% 27

33 d. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Meningkatkan kemampuan petugas dalam deteksi dini faktor risiko Penyakit Infeksi Emerging di Pelabuhan / Bandara melalui pendidikan / pelatihan / workshop mengenai Penyakit Infeksi Emerging; 2) Meningkatkan sarana prasarana upaya pencegahan dan pengendalian Penyakit Infeksi Emerging; 3) Bekerja sama dengan institusi kesehatan di wilayah terutama pertukaran data surveilans Penyakit Infeksi Emerging. e. Masalah yang dihadapi 1) Semakin banyak penyakit infeksi emerging baru yang sebelumnya tidak pernah ada; 2) Minimnya informasi mengenai kejadian penyakit infeksi emerging di dunia. f. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan kewaspadaan dini di pintu masuk negara terhadap penyebaran penyakit infeksi emerging; 2) Mencari informasi secara terus menerus mengenai tanda dan gejala serta angka kejadian penyakit infeksi emerging melalui berbagai media. 4. Indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung a. Definisi Operasional Persentase kegiatan yang mendukung pelaksanaan deteksi dini penyakit menular langsung di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD. b. Rumus atau cara penghitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 28

34 1) SDM pengendalian AIDS dan PMS di Pelabuhan/ Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang meningkat kualitasnya; 2) Sarana prasarana pengendalian AIDS dan PMS; 3) Layanan pelaksanaan pengendalian Tubercolosis di Pelabuhan/bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD); 4) Layanan pelaksanaan pengendalian AIDS dan PMS di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD); 5) Layanan pelaksanaan pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD); 6) Layanan pelaksanaan pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan di Pelabuhan/Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD). c. Capaian Indikator 1) SDM pengendalian AIDS dan PMS di Pelabuhan/ Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang meningkat kualitasnya dengan target 2 orang dan terealisasi sejumlah 2 orang (100%); 2) Sarana prasarana pengendalian AIDS dan PMS dilaksanakan melalui kegiatan pengadaan bahan habis pakai dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); 3) Layanan pelaksanaan pengendalian Tubercolosis di Pelabuhan/bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) dilaksanakan melalui kegiatan penyampaian KIE pengendalian TB di wilayah werja KKP dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 4) Layanan pelaksanaan pengendalian AIDS dan PMS di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : 29

35 a) Penguatan jejaring kerja dan partisipasi masyarakat program pengendalian HIV dan PMS dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Surveilans Epidemiologi dan Sistem Informasi Progam Pengendalian HIV AIDS dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%). 5) Layanan pelaksanaan pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) dilaksanakan melalui kegiatan antara lain: a) Sistem Informasi PHEIC dan Pengendalian ISPA dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Advokasi dan sosialisasi Pandemic Influenza Preparednes dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%). 6) Layanan pelaksanaan pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan di Pelabuhan/Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) dilaksanakan melalui kegiatan penyampaian KIE FR Hepatiis dan ISP lainnya di wilayah kerja dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%). Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung adalah sebesar 100%. 30

36 Tabel 3.5 Capaian Indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 33% 100% 303% d. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Meningkatkan kapasitas petugas di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular melalui pendidikan dan pelatihan, workshop dan seminar; 2) Meningkatkan sarana prasarana deteksi dini penyakit menular langsung; 3) Meningkatkan surveilans epidemiologi penyakit menular di pintu masuk negara; 4) Menyusun SOP penanganan kejadian penyakit menular di Pelabuhan/ Bandara. e. Masalah yang dihadapi Terjadinya Triple Burden Disease atau tiga beban ganda penyakit menular di Indonesia, yaitu penyakit menular lama yang belum bisa sepenuhnya diatasi hingga saat ini, ancaman penyebaran penyakit menular baru dan penyakit menular yang sebelumnya telah hilan namun sekaran muncul kembali. f. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan pengawasan terhadap alat angkut, orang dan barang terutama yang berasal dari daerah endemis penyakit menular; 31

37 2) Menyusun rencana kontinjensi di setiap Pelabuhan/ Bandara sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap ancaman penyakit menular potensial wabah di pintu masuk negara. 5. Indikator Persentase layanan deteksi dini Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD a. Definisi Operasional Persentase kegiatan yang mendukung pelaksanaan deteksi dini penyakit tidak menular langsung di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD. b. Rumus atau Cara Penghitungan Berdasarkan capaian masing-masing kegiatan, antara lain : 1) Sarana prasarana pengendalian penyakit Diabetes Melitus dan penyakit metabolik; 2) Sarana prasarana pengendalian penyakit Kanker; 3) Layanan pelaksanaan pengendalian penyakit Diabetes Melitus dan penyakit metabolik di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD); 4) Layanan pelaksanaan pengendalian penyakit Kanker di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD); 5) SDM pengendalian penyakit Diabetes Melitus Dan penyakit metabolik di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang meningkat kualitasnya; 6) SDM pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang meningkat kualitasnya; 7) Layanan pelaksanaan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah di Pelabuhan/ Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD). c. Capaian Indikator 1) Sarana prasarana pengendalian penyakit Diabetes Melitus dan penyakit metabolik dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : 32

38 a) Belanja bahan deteksi dini penyakit DM dan Metabolik pada masyarakat wilayah perimeter Pelabuhan dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); b) Belanja bahan deteksi dini penyakit DM dan Metabolik pada masyarakat wilayah buffer Pelabuhan dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%). 2) Sarana prasarana pengendalian penyakit Kanker dilaksanakan melalui kegiatan belanja bahan deteksi dini kanker serviks dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); 3) Layanan pelaksanaan pengendalian penyakit Diabetes Melitus dan penyakit metabolik di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) dilaksanakan melalui kegiatan antara lain: a) Deteksi dini DM dan penyakit metabolik masyarakat Pelabuhan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Validasi data surveilans hasil monitoring FR penyakit DM dan metabolik dilaksanakan di 6 wilayah kerja dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%). 4) Layanan pelaksanaan pengendalian penyakit Kanker di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Penyampaian KIE dan deteksi dini Ca Serviks dan Payudara pada masyarakat Pelabuhan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Penyediaan media informasi kanker kepada masyarakat dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%). 5) SDM pengendalian penyakit Diabetes Melitus Dan penyakit metabolik di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat 33

39 (PLBD) yang meningkat kualitasnya dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan kader Posbindu dalam monitoring FR penyakit DM dan metabolik dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 6) SDM pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah di Pelabuhan/ Bandara/ Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang meningkat kualitasnya dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan petugas kesehatan dalam pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah yang diikuti oleh 10 orang dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 7) Layanan pelaksanaan pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah di Pelabuhan/ Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) dilaksanakan melalui kegiatan penyampaian KIE penyakit jantung dan pembuluh darah pada masyarakat pelabuhan dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%). Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase layanan deteksi dini Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD adalah sebesar 100%. Tabel 3.6 Capaian Indikator Persentase layanan deteksi dini Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase layanan deteksi dini Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD 50% 100% 200% 34

40 d. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Meningkatkan sarana prasarana deteksi dini penyakit tidak menular; 2) Meningkatkan kapasitas petugas di bidang pengendalian penyakit tidak menular; 3) Validasi data surveilans penyakit tidak menular di lingkungan Pelabuhan/ Bandara. e. Masalah yang dihadapi 1) Minimnya pengetahuan masyarakat tentang tata cara pengenalan gejala dini dan pencegahan penyakit tidak menular; 2) Belum semua masyarakat pelabuhan mendapatkan informasi yang tepat mengenai penyakit tidak menular sehingga membentuk pola dan gaya hidup masyarakat yang kurang sehat. f. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan kegiatan KIE dan penyebaran media KIE mengenai tanda dan gejala penyakit menular serta cara pencegahannya kepada masyarakat; 2) Menjalin kerja sama dengan lintas sektor terkait untuk berperan serta didalam pengendalian penyakit tidak menular pada masyarakat Pelabuhan/ Bandara. 6. Indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi a. Definisi Operasional Persentase Pelabuhan/ Bandara yang menjadi pintu keluar / masuk kendaraan angkutan umum yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi. 35

41 b. Rumus atau Cara Penghitungan Berdasarkan capaian masing-masing kegiatan, antara lain : 1) Sarana prasarana pengendalian penyakit gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan; 2) Layanan pengendalian penyakit gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. c. Capaian Indikator 1) Sarana prasarana pengendalian penyakit gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan dilaksanakan melalui kegiatan belanja bahan pemeriksaan status kesehatan pengemudi angkutan dengan target 2 paket dan terealisasi sejumlah 2 paket (100%); 2) Layanan pengendalian penyakit gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan dilaksanakan melalui kegiatan pengadaan bahan ATK dan bahan cetak dengan target 2 paket dan terealisasi sejumlah 2 paket (100%). Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi adalah sebesar 100%. Tabel 3.7 Capaian Indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase Pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi 100% 100% 100% 36

42 d. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Meningkatkan sarana prasarana pengendalian penyakit gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan; 2) Memperluas jangkauan pelayanan pengendalian penyakit gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan di Pelabuhan/ Bandara dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pengemudi. e. Masalah yang dihadapi 1) Kurangnya jumlah petugas saat pemeriksaan kesehatan dan pemakaian zat adiktif pada pengemudi yang berakibat tidak seluruhnya mendapatkan pelayanan; 2) Kurangnya dukungan lintas sektor saat kegiatan pengendalian penyakit gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan di Pelabuhan/ Bandara dilaksanakan. f. Usul Pemecahan Masalah 1) Meningkatkan ketrampilan petugas sehingga dapat memaksimalkan pelayanan walaupun dengan jumlah yang terbatas; 2) Menyusun SOP pengendalian penyakit gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan di Pelabuhan/ Bandara. 3) Meningkatkan kerja sama lintas sektor. 7. Indikator Persentase Tempat Kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah Kerja KKP a. Definisi Operasional Persentase wilayah kerja yang telah melaksanakan implementasi KTR dari keseluruhan wilayah kerja KKP Kelas II Probolinggo. b. Rumus atau Cara Penghitungan Jumlah wilayah kerja yang melaksanakan implementasi KTR dibagi keseluruhan jumlah wilayah kerja KKP Kelas II Probolinggo. 37

43 c. Capaian Indikator 1) Penguatan dan pembentukan jejaring KTR dilaksanakan di 4 wilayah kerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan dengan output 1 laporan. 2) Penyediaan Media KIE dilaksanakan di 4 wilayah kerja dengan target 1 paket. Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase Tempat Kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah Kerja KKP adalah sebesar 33,4%. Tabel 3.8 Capaian Indikator Persentase Tempat Kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah Kerja KKP tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase Tempat Kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah Kerja KKP 66,6% 66,6% 100% d. Kebijakan dan Upaya yang dilaksanakan 1) Penguatan jejaring lintas sektor mengenai kawasan tanpa rokok; 2) Penyediaan media KIE tentang bahaya merokok di tempattempat kerja area Pelabuhan/ Bandara. e. Masalah yang dihadapi 1) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok; 2) Masih banyak tempat kerja yang belum melaksanakan kawasan tanpa rokok. f. Usul Pemecahan Masalah 1) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok secara berkala dan terus menerus kepada masyarakat; 38

44 2) Memasang media KIE tentang bahaya merokok di tempat kerja dan tempat umum lainnya di lingkungan Pelabuhan/ Bandara; 3) Menerapkan sangsi bagi perokok yang melanggar kawasan tanpa rokok. 8. Indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu dan BPP a. Definisi Operasional Persentase kegiatan yang mendukung pelaksanaan pengendalian vektor terpadu dan BPP di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD. b. Rumus atau Cara Penghitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Layanan pelaksanaan pengendalian malaria di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD; 2) Layanan pelaksanaan pengendalian zoonosis di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD; 3) Layanan pelaksanaan pengendalian vektor di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD. c. Capaian Indikator 1) Layanan pelaksanaan pengendalian malaria di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Rapat koordinasi lintas sektor migrasi malaria di Pelabuhan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Pengawasan penumpang/ ABK dari daerah endemis malaria dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); c) Survei larva dann nyamuk malaria dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%). 39

45 2) Layanan pelaksanaan pengendalian zoonosis di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Pemetaan luas wilayah bebas PES dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Pemasangan perangkap dan identifikasi tikus dan pinjal dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%). 3) Layanan pelaksanaan pengendalian vektor di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Penyuluhan PSN 3 M Plus dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Luas wilayah bebas vektor DBD dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); c) Luas wilayah bebas diare dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%). Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu dan BPP adalah sebesar 100%. Tabel 3.9 Capaian Indikator Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu dan BPP tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu dan BPP 100 % 100 % 100% 40

46 d. Kebijakan atau Upaya yang dilaksanakan 1) Meningkatkan manajemen pengendalian vector binatang penular penyakit (BPP) dengan menyediakan data yang diperlukan sebagai bahan penyusunan program selanjutnya ; 2) Mengangkat juru pemantau jentik (jumantik) dari kalangan masyarakat sebagai wujud peran serta masyarakat ; 3) Melakukan survei lalat dan spraying di wilayah buffer dan perimeter pelabuhan dan bandara ; 4) Berkoordinasi dengan para stakeholder sebagai upaya peningkatan dukungan pelaksanaan program. e. Masalah yang dihadapi Permasalahan yang dihadapi adalah belum seluruh masyarakat yang tinggal di perimeter dan buffer area memiliki pengetahuan tentang cara mengidentifikasi keberadaan vektor dan BPP sehingga masih mengandalkan hasil pengamatan petugas. Hal ini mengakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pengendalian vektor. f. Usulan Pemecahan Masalah Perlunya peningkatan program pendidikan kesehatan masyarakat mengenai tata cara pengendalian vector dan BPP di pemukiman sehingga diharapkan masyarakat dapat secara mandiri mampu menidentifikasi keberadaan vektor. 9. Indikator Persentase komponen yang diperlukan satker dalam rangka untuk memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA a. Definisi Operasional Manajemen tata kelola pemerintahan dan komponennya yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi. b. Rumus atau Cara Penghitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 41

47 1) SDM bidang keuangan di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang meningkat kualitasnya; 2) SDM bidang kepegawaian dan umum di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang meningkat kualitasnya; 3) Layanan pelaksanaan bidang program dan anggaran di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD; 4) Layanan pelaksanaan bidang Hukor dan Humas di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD; 5) Layanan pelaksanaan bidang keuangan di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD; 6) Layanan pelaksanaan bidang kepegawaian dan umum di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD; 7) Layanan perkantoran. c. Capaian Indikator 1) SDM bidang keuangan di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang meningkat kualitasnya dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Peningkatan kapasitas pengelola aplikasi Simak BMN dengan target 1 orang dan terealisasi sejumlah 1 orang (100%); b) Pelatihan pengadaan barang dan jasa dengan target 6 orang dan terealisasi sejumlah 6 orang (100%); c) Peningkatan kapassitas pengelola aplikasi SAIBA dengan target 1 orang dan terealisasi sejumlah 1 orang (100%). 2) SDM bidang kepegawaian dan umum di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang meningkat kualitasnya dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Pembinaan sosialisasi kepegawaian dengan target 2 laporan dan terealisasi sejumlah 2 laporan (100%); 42

48 b) Koordinasi dan konsultasi kepegawaian ke pusat dengan target 5 kali dan terealisasi sejumlah 5 kali (100%); c) Pembahasan matriks CPNS dengan target 2 kali dan terealisasi sejumlah 2 kali (100%); d) Koordinasi kepegawaian ke wilayah dengan target 2 kali dan terealisasi sejumlah 2 kali (100%); e) Validasi berkas, Tes penerimaan CPNS dengan target 2 kali dan terealisasi sejumlah 2 kali (100%); f) Konsultasi teknis program ke pusat dengan target 3 kali dan terealisasi sejumlah 3 kali (100%); g) Koordinasi pejabat struktural ke pusat dengan target 3 kali dan terealisasi sejumlah 3 kali (100%); h) Peningkatan kapasitas tenaga pengamanan kantor dengan target 6 orang dan terealisasi sejumlah 6 orang (100%); i) Building Learning Organization dengan target 1 kali dan terealisasi sejumlah 1 kali (100%); 3) Layanan pelaksanaan bidang program dan anggaran di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Penyusunan RAK dan E-Planining dengan target 2 dokumen dan terealisasi sejumlah 2 dokumen (100%); b) Rapat koordinasi internal penyusunan RKA-KL dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); c) Pembahasan, penajaman dan penelaahan usulan dokumen perencanaan dan penganggaran dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); 43

49 d) Penyusunan target dan pagu PNBP dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); 4) Layanan pelaksanaan bidang Hukor dan Humas di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD delaksanakan melalui kegiatan penataan organisasi dalam peningkatan management mutu pelayanan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 5) Layanan pelaksanaan bidang keuangan di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Penyusunan laporan keuangan tingkat satker dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); b) Rekonsiliasi/ koordinasi anggaran (keuangan) dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); c) Laporan realisasi penerimaan dan penggunaan PNBP TA berjalan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); d) Konsultasi teknis pengelolaan PNBP dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); e) Bimbingan teknis pengelolaan PNBP dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); f) Penatausahaan laporan pertanggungjawaban keuangan dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); g) Konsolidasi pelaksanaan anggaran dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); h) Penatausahaan LHP dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); i) Pengelolaan BMN dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 44

50 j) Rekonsiliasi/ koordinasi anggaran (BMN) dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); k) Inventarisasi kebutuhan BMN dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); l) Penghapusan BMN dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); m) Penyusunan laporan pelaksanaan program dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); n) Penyusunan laporan E-Monev penganggaran dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); o) Penyusunan laporan E-Monev Bappenas PP 39 tahun 2006 dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); p) Penyusunan laporan tahunan satker dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); q) Penyusunan laporan indikator satker dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); r) Penyusunan laporan kinerja dan perjanjian kinerja dengan target 2 dokumen dan terealisasi sejumlah 2 dokumen (100%); s) Evaluasi SAKIP dengan target 1 laporan dan terealisasi sejumlah 1 laporan (100%); 6) Layanan pelaksanaan bidang kepegawaian dan umum di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Penyusunan Profil dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); 45

51 b) Pengumpulan dan pengelolaan data informasi secara manual dan sistem elektronik dengan target 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%). 7) Layanan perkantoran dilaksanakan melalui kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan dengan target 12 bulan dan terealisasi sejumlah 12 bulan (100%). Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase komponen yang diperlukan satker dalam rangka untuk memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA adalah sebesar 100%. Tabel 3.10 Capaian Indikator Persentase komponen yang diperlukan satker dalam rangka untuk memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase komponen yang diperlukan satker dalam rangka untuk memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 85% 100% 117,6% a. Kebijakan atau Upaya yang dilaksanakan 1) Penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran ; 2) Penyusunan dokumen evaluasi dan pelaporan ; 3) Penyusunan laporan keuangan ; 4) Penyusunan target dan pagu PNBP ; 5) Penyusunan tindak lanjut LHP ; 6) Penyusunan laporan aset Negara (BMN) ; 7) Layanan administrasi kepegawaian ; 8) Pelaksanaan pembinaan SDM ; 9) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Pemerintah. 46

52 e. Masalah yang dihadapi 1) Masih adanya kesulitan didalam pengoperasian aplikasi Sistem Perbendaharaan dan Administrasi Negara (SPAN) yang berpengaruh pada lamanya waktu yang dibutuhkan di dalam pengajuan anggaran kegiatan ; 2) RPD tidak sesuai dengan RPK ; 3) Revisi DIPA terlambat sehingga mengurangi penyerapan anggaran ; 4) Pengiriman absensi dari wilayah kerja sering terlambat ; 5) Koneksi internet sering terganggu sehingga berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi online kepegawaian. f. Usulan Pemecahan Masalah 1) Evaluasi RPD dan RPK secara berkala ; 2) Konsultasi dengan KPKN tentang kendala pelaksanaan aplikasi SPAN, namun hingga saat ini masih belum ada jalan keluarnya; 3) Pembinaan secara terus menerus terhadap wilayah kerja ; 4) Koordinasi dengan penyedia layanan internet untuk meningkatkan kualitas jaringan. 10. Indikator Persentase sarana dan prasarana yang ditingkatkan untuk memenuhi standart a. Definisi Operasional Persentase peningkatan sarana prasarana perkantoran untuk mendukung tugas pokok dan fungsi organisasi. b. Rumus atau Cara Penghitungan Berdasarkan rata-rata capaian hasil kegiatan, antara lain : 1) Pengadaan tanah; 2) Peralatan dan mesin. c. Capaian Indikator 1) Pengadaan tanah pada tahun 2016 ditargetkan sejumlah 2 lokasi, yaitu pengadaan tanah untuk gedung kantor wilker 47

53 Paiton dan wilker Panarukan dan telah telah teralisasi seluruhnya (100%). 2) Peralatan dan mesin dilaksanakan melalui kegiatan antara lain : a) Pengadaan peralatan fasilitas kantor induk dan wilayah kerja dengan target 45 unit dan terealisasi sejumlah 45 unit (100%); b) Tambah daya listrik dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); c) Pengadaan peralatan PTM dengan target 12 unit dan terealisasi sejumlah 12 unit (100%); d) Pengadaan printer percetakan dokumen online Simkespel dengan target 28 buah dan terealisasi sejumlah 28 buah (100%); e) Pembelian fasilitas posko kesehatan situasi khusus dengan target 2 paket dan terealisasi sejumlah 2 paket (100%); f) Pengadaan sumber air di Kantor Wilker Tanjung Wangi dengan target 1 paket dan terealisasi sejumlah 1 paket (100%); g) Pengadaan pakaian dinas dengan target 138 stel dan terealisasi sejumlah 138 stel (100%); h) Pengadaan pakaian kerja sopir/ pesuruh/ satpam/ tenaga non teknis lainnya dengan target 38 stel dan terealisasi sejumlah 38 stel (100%); i) Pemeliharaan gedung dan bangunan dengan target 6 lokasi dan terealisasi sejumlah 6 lokasi (100%); j) Keperluan sehari-hari perkantoran dengan target 12 bulan dan terealisasi sejumlah 12 bulan (100%); k) Langganan daya dan jasa dengan target 12 bulan dan terealisasi sejumlah 12 bulan (100%); 48

54 l) Pemeliharaan peralatan kantor 1 dokumen dan terealisasi sejumlah 1 dokumen (100%); m) Pemeliharaan peralatan fungsional dan sarana gedung dengan target 12 bulan dan terealisasi sejumlah 12 bulan (100%); n) Sewa gedung kantor dengan target 1 tahun dan terealisasi sejumlah 1 tahun (100%); o) Pengiriman surat dinas dengan target 12 bulan dan terealisasi sejumlah 12 bulan (100%); p) Honor operasional satuan kerja dengan target 12 bulan dan terealisasi sejumlah 12 bulan (100%); q) Pemeliharaan kendaraan dinas dengan target 12 bulan dan terealisasi sejumlah 12 bulan (100%). Berdasarkan target yang dicapai masing-masing kegiatan maka realisasi indikator Persentase sarana dan prasarana yang ditingkatkan untuk memenuhi standart adalah sebesar 91%. Tabel 3.11 Capaian Indikator Persentase sarana dan prasarana yang ditingkatkan untuk memenuhi standart tahun 2016 Indikator Target Realisasi Capaian Persentase sarana dan prasarana yang ditingkatkan untuk memenuhi standart 75% 91% 121,3% b. Kebijakan atau Upaya yang dilaksanakan 1) Pengadaan tanah wilker Paiton dan Panarukan ; 2) Pelaksanaan layanan perkantoran ; 3) Pengadaan pengolah data dan komunikasi ; 4) Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran ; 5) Penambahan sarana gedung/bangunan. 49

55 c. Masalah yang dihadapi Belum semua wilker memiliki gedung sendiri dan tanah untuk kantor induk Probolinggo masih menempati lahan milik PT.Pelindo III. d. Usulan Pemecahan Masalah Mengusulkan pembelian tanah untuk gedung kantor induk Probolinggo. C. SUMBER DAYA 1. Sumber Daya Manusia Keadaan pegawai di KKP Kelas II Probolinggo hingga 31 Desember 2016 sejumlah 69 (enam puluh sembilan) orang dengan rincian sebagai berikut : a. Menurut jabatan : 1) Struktural sejumlah 5 (lima) orang, terdiri dari : - Kepala KKP : Rahmat Subakti, SKM, MHM - Kepala Sub Bag.TU : Kelik Sulistiyono, ST - Kepala Seksi PKSE : Suyoko, ST - Kepala Seksi PRL : Drs. Irfan, M.Si - Kepala Seksi UKLW : dr. Rofiud Darojat 2) Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) sejumlah 13 (tiga belas ) orang, terdiri dari : - Dokter Muda : 2 orang - Perawat Pertama : 1 orang - Sanitarian Madya : 1 orang - Sanitarian Muda : 3 orang - Sanitarian Penyelia : 1 orang - Sanitarian Pelaksana Lanjutan : 2 orang - Sanitarian Pelaksana : 1 orang - Epidemolog Muda : 1 orang - Epidemolog Pertama : 1 orang 50

56 3) Jabatan Fungsional Umum (JFU) sejumlah 51 (lima puluh satu) orang, terdiri dari : - Dokter : 5 orang - Perawat Pemula : 14 orang - Pranata Lab. Kesehatan Pemula : 1 orang - Asisten Apoteker Pemula : 2 orang - Epidemiolog : 5 orang - Epidemiolog Pemula : 4 orang - Sanitarian : 1 orang - Sanitarian Pemula : 3 orang - Bendahara : 2 orang - Penata Laporan Keuangan : 1 orang - Pengadministrasi Umum : 6 orang - Analisis Kepegawaian Pemula : 1 orang - Pengelola BMN : 1 orang - Caraka : 5 orang Berdasarkan Kepmenkes RI No Tahun 2010 tentang pedoman standarisasi sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, di lingkungan kantor kesehatan pelabuhan, maka jumlah pegawai di KKP Kelas II Probolinggo saat ini telah memenuhi standar kebutuhan pegawai di KKP kelas II yang mencapai 69 orang. Namun, dengan semakin meningkatnya kegiatan di KKP Kelas II Probolinggo, maka masih diperlukan penambahan tenaga di beberapa wilayah kerja terutama untuk tenaga dokter, D3 Keperawatan, D3 Kesehatan Lingkungan dan S1 Kesehatan Masyarakat. Dengan penambahan tenaga berpendidikan tersebut diharapkan mampu mempermudah dalam mencapai target pencapaian indikator kinerja di tahun mendatang. b. Menurut kepangkatan Adapun urutan kepangkatan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan per-31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : 51

57 - Pembina Tingkat I, IV/b : 1 orang - Pembina, VI/a : 3 orang - Penata Tingkat I, III/d : 7 orang - Penata, III/c : 10 orang - Penata Muda Tingkat I, III/b : 17 orang - Penata Muda, III/a : 6 orang - Pengatur Tingkat I, II/d : 10 orang - Pengatur, II/c : 13 orang - Pengatur Muda, II/a : 1 orang - Juru Tingkat I, I/d : 1 orang 2. Sumber Daya Anggaran a) Anggaran Satuan Kerja Dalam DIPA pada tahun 2015 anggaran KKP Kelas II Probolinggo tersedia sebesar Rp ,00 sedangkan DIPA pada tahun 2016 mengalami 2 kali efisiensi dengan pagu akhir sebesar Rp ,00. Realisasi Anggaran Untuk tahun 2016, KKP Kelas II Probolinggo mendapat dukungan anggaran sesuai DIPA Tahun 2016 Tanggal 6 Oktober 2016 dengan pagu sebesar Rp ,00 (Enam belas milyar enam ratus enam puluh empat juta tujuh ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Dari jumlah tersebut terdapat self blocking efisiensi 2 sebaesar Rp ,00 (Tiga milyar seratus empat puluh empat juta empat ratus delapan puluh ribu rupiah) sehingga sisa pagu akhir sebesar Rp ,00 (Tiga belas milyar lima ratus dua puluh juta dua ratus sembilan puluh satu juta rupiah). Pada tahun 2016 terdapat 2 kali revisi DIPA dalam rangka efisiensi anggaran. Realisasi penggunaan anggaran per kegiatan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 52

58 Tabel 3.12 Penggunaan Anggaran Per Kegiatan Tahun 2016 No Kegiatan Anggaran Realisasi A B 1 2 C Surveilans dan Karantina Kesehatan (2058) Sarana Prasarana Surveilans dan Karantina Kesehatan ( ) RM Sarana Prasarana Surveilans dan Karantina Kesehatan ( ) - PNBP SDM Surveilans dan Karantina Kesehatan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya ( ) PNBP Layanan Pelaksanaan Surveilans dan Karantina Kesehatan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) ( ) PNBP Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (2059) Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) ( ) - RM Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) ( ) PNBP Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (2060) Sarana Prasarana Pengendalian Penyakit Menular Langsung ( ) PNBP SDM Pengendalian Penyakit Menular Langsung di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya ( ) PNBP Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Menular % Realisasi ,70 % ,72 % ,67 % ,14 % ,16 % ,62 % ,49 % ,60 % ,21 % ,18 % ,11 % ,05 % 53

59 No Kegiatan Anggaran Realisasi D E Langsung di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas (PLBD) ( ) PNBP Pencegan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (2061) Sarana Prasarana Pengendalian Penyakit Tidak Menular ( ) PNBP SDM Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya ( ) PNBP Layanan Pelaksanaan Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas (PLBD) ( ) PNBP Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tekns Lainnya pada Program Pemcegahan dan Pengendalian Penyakit (2063) Sarana Prasarana Dukungan Manajeman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( ) RM Sarana Prasarana Dukungan Manajeman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ( ) PNBP SDM Dukungan Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya ( ) RM SDM Dukunngan Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) yang Meningkat Kualitasnya ( ) PNBP Layanan Pelaksanaan Dukungan Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) ( ) RM % Realisasi ,56 % ,81 % ,97 % ,83 % ,55 % ,77 % ,66 % ,43 % ,05 % ,44 % 54

60 No Kegiatan Anggaran Realisasi 6 7 Layanan Pelaksanaan Dukungan Manajemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat (PLBD) ( ) PNBP Layanan Perkantoran ( ) - RM % Realisasi ,43 % ,16 % TOTAL ,65 % Tabel 3.13 Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2015 dan 2016 Anggaran Tahun 2015 (Rp) Tahun 2016 (Rp) a. Pagu anggaran , ,00 b. Realisasi , ,00 c. Pencapaian target 95,40% 94,65% b) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Target dan pagu PNBP tahun 2015 dan 2016 tertera pada tabel 25 di bawah ini : Tabel 3.14 Target dan pagu PNBP tahun 2015 dan 2016 Dana PNBP Tahun 2015 (Rp) Tahun 2016 (Rp) a. Target dan realisasi PNBP - Target Fungsional PNBP - Realisasi PNBP - Pencapaian target b. Pagu dan realisasi penggunaan dana PNBP - Pagu PNBP - Realisasi penggunaan dana - Pencapaian target , ,00 299,42% , ,00 95% , ,00 87,2% , ,- 93% 55

61 Efisiensi Anggaran Pada Tahun 2016, DIPA awal yang dialokasikan pada KKP Kelas II Probolinggo sebesar Rp ,00 (Dua puluh milyar empat ratus empat belas juta tujuh ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah). Untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016, anggaran tersebut direvisi untuk penghematan sebesar Rp ,00 (Enam milyar delapan ratus sembilan puluh empat juta empat ratus empat puluh delapan ribu rupiah) sehingga anggaran KKP Kelas II Probolinggo menjadi Rp ,00 (Tiga belas milyar lima ratus dua puluh juta dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Anggaran tersebut dilaksanakan selama jangka waktu Januari s.d. Desember Tahun 2016 dalam pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit. Pada akhirnya program tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit melalui peningatan surveilans dan karantina kesehatan, pengendalian vektor dan zoonotik, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular di pintu masuk negara. Berdasarkan perhitungan, realisasi anggaran KKP Kelas II Probolinggo pada tahun 2016 sebesar Rp ,00 (lima ratus enam puluh delapan juta sembilan ratus enam puluh delapan ribu empat ratus dua puluh empat rupiah) atau terserap 70,93% dari total anggaran yang diberikan setelah penghematan. Dengan demikian, terdapat 29,07% anggaran tidak terserap. Sisa anggaran yang tidak terserap tersebut bukan karena KKP Kelas II Probolinggo tidak melaksanakan kegiatan, melainkan 56

62 disebabkan oleh beberapa hal, seperti pelaksanaan dilakukan kegiatan dengan lebih efisien, terdapat perbedaan antara pagu anggaran dengan harga riil dalam pelaksanaan kegiatan, adanya penghematan dan pemblokiran anggaran berdasarkan Instruksi Presiden dan adanya perintah Pimpinan untuk melaksanakan pekerjaan lain yang sangat mendesak sehingga tidak dapat melakukan perjalanan dinas. Sisa anggaran yang tidak terserap merupakan efisiensi sebagai bentuk tindak lanjut atas Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 dan tidak dapat dianggap sebagai kesalahan dalam perencanaan ataupun kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan. Hal ini dapat dilihat dari data pelaksanaan kegiatan, dimana semua kegiatan yang telah direncanakan KKP Kelas II Probolinggo dapat terlaksana dengan baik dan melampaui target yang telah ditetapkan. 3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada di KKP Kelas II Probolinggo, meliputi : a. Sarana Kerja / Bangunan 1) Bangunan gedung kantor milik sendiri, ada 4 lokasi : a) Di kantor induk Pelabuhan Probolinggo ada 5 unit (639 m 2 ); b) Di wilayah kerja Tanjung Wangi Banyuwangi 1 unit (220 m 2 ); c) Di wilayah kerja Pasuruan 1 unit (250 m 2 ); d) Di wilayah kerja Malang 1 unit (220 m 2 ). 2) Bangunan gedung disiapkan/sewa pengelola pelabuhan : a) Kantor wilayah kerja Panarukan sewa milik PT. Pelabuhan Indonesia III dengan luas 115 m 2 ; 57

63 b) Kantor wilayah kerja Paiton menempati ruangan milik PLTU Paiton yang dipakai bersama instansi lain, yaitu perwakilan dari Administrator Pelabuhan dengan luas 58,5 m 2 ; c) Pos Penyeberangan Ketapang Banyuwangi menempati ruangan milik PT. Indonesia Ferry (ASDP) dengan luas ± 24 m 2 ; 3) Bangunan rumah negara ada 2 unit : 1. Di kantor induk Pelabuhan Probolinggo 1 unit (Gol. I jabatan tipe C permanen) ; 2. Di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi 1 unit (Gol. I non jabatan tipe C permanen). b. Kendaraan 1) Kendaraan Roda 4 (empat) 13 unit : a) Ambulance Ford Ranger Diterima Desember 2011, keadaan baik dan berada di kantor induk Probolinggo ; b) Isuzu D-Max Merupakan transfer dari Pusat, diterima Tahun 2010 ; c) Ambulance L 300 Diterima Tahun 2005, keadaan masih baik dan berada di Wilker Tanjung Wangi ; d) Avanza Station tahun 2005 ; e) Isuzu Panther Touring tahun 2007 ; f) Ambulance Isuzu ELF tahun 2008 (kendaraan khusus); g) Mobil Vector Control Suzuki APV ; h) All New Nissan Grand Livina 1.5 tahun 2014 ; i) Ambulance Chevrolet Colorado tahun 2014 ; j) Mitsubishi Outlander Sport GL A/T tahun 2014 ; k) Toyota New Hilux Pickup STD m/t tahun ) Kendaraan roda 2 (dua) 12 unit : 58

64 a) 1 (satu) unit Honda Win tahun Tahun 1996 ; b) 1 (satu) Unit Karisma Tahun 2003 ; c) 2 (dua) Unit Supra X 100 cc tahun 2004 ; d) 3 (tiga) Unit Supra X 125 cc tahun 2005 ; e) 2 (dua) Unit Supra X 125 cc tahun 2006 ; f) 3 (tiga) Unit Honda Revo 110 cc tahun 2012 ; g) 7 (tujuh) Unit Yamaha N-Max 150 cc tahun ) Kendaraan Roda Tiga sejumlah 2 (dua) unit : a) Viar Long Karya 150 cc tahun 2012 ; b) Viar Long Karya 200 cc tahun 2012 ; 4) Peralatan dan Mesin (Alat Kesehatan dan Pengolah Data) Terlampir. Sarana kantor berupa beberapa alat transportasi (roda dua dan roda empat), dan peralatan penunjang kegiatan teknis maupun perkantoran sebagai dukungan dalam pencapaian program yang telah ditetapkan. Dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap dan baik, tentunya akan mempermudah dalam mencapai target di tahun 2016 ini. D. PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA DENGAN TAHUN SEBELUMNYA Didalam perencanaan kinerja tahun 2015 terdapat 6 sasaran strategis dengan 22 indikator kinerja sedangkan pada tahun 2016 terdapat 5 sasaran strategis dengan 10 indikator kinerja. Perbandingan capaian indikator tahun 2015 dan 2016 tercantum pada tabel 26 dibawah ini : 59

65 Tabel 3.14 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2015 dan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Keterangan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Keterangan Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, peningkatan surveilans, karantina kesehatan 1. Persentase upaya pengendalian faktor risiko pada wilayah dengan kondisi matra 100% Tercapai Meningkatnya kegiatan surveilans dan karantina kesehatan 1. Persentase layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam rangka penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 126% 2. Persentase alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 85,9% Tidak tercapai 2. Persentase layanan pelaksanaan kekarantinaan kesehatan sesuai standar 109% 3. Persentase lingkungan sehat, aman, dan terkendali dari faktor risiko KKM di pintu masuk negara 100% Tercapai 3. Persentase layanan pengendalian penyakit infeksi emerging 118% 4. Persentase rencana kontinjensi kedaruratan kesehatan masyarakat di pintu masuk dan wilayah 100% Tercapai Meningkatnya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung 4. Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung 303% 60

66 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Keterangan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Keterangan Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung 5. Persentase angka penemuan baru kasus HIV dan pengobatan sesuai standar 100% Tercapai Meningkatnya Kegiatan Pengendalian Penyakit Tidak Menular 6. Persentase layanan deteksi dini Penyakit Tidak Menular di Pelabuhan/ Bandara/ PLBD 200% 6. Cakupan skrining penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada populasi berisiko 7. Cakupan kab/kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (SR) minimal 85% 8. Persentase kab/kota yang melaksanakan kegiatan pemantauan tifoid pada kelompok masyarakat paling berisiko 9. Persentase desa yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM dan cedera 100% Tercapai 133% Tercapai 110,7% Tercapai 100% Tercapai Meningkatnya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 7. Persentase Pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan deteksi dini faktor risiko penggunaan zat aditif dan psikotropika dalam tubuh pengemudi 8. Persentase Tempat Kerja yang melaksanakan implementasi KTR di wilayah Kerja KKP 9. Persentase Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang melakukan pengendalian vektor terpadu 10. Persentase komponen yang diperlukan satker dalam rangka untuk memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 100% 100% 100% 117,6% 61

67 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Keterangan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Keterangan Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan 10. Persentase fasyankes primer yang melaksanakan upaya deteksi dini, tindak lanjut dini, rehabilitasi dan atau paliatif PTM dan cedera 11. Persentase fasyankes primer melaksanakan layanan upaya berhenti merokok 12. Persentase Kab/Kota yang melakukan pengendalian vektor terpadu 13. Jumlah Kab/Kota dengan API <1/1000 penduduk pada tahun Persentase Kabupaten/ Kota dengan IR DBD kurang dari target nasional 15. Persentase pengawasan kualitas air minum 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 11. Persentase sarana dan prasarana yang ditingkatkan untuk memenuhi standart 121,3% 62

68 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Keterangan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Capaian Keterangan 16. Persentase Tempat- Tempat Umum yang 100% Tercapai memenuhi syarat kesehatan 17. Jumlah Kabupaten / Kota yang 100% Tercapai menyelenggarakan kawasan sehat 18. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan 100% Tercapai yang memenuhi syarat kesehatan 19. Jumlah rekomendasi kajian analisis dampak kesehatan lingkungan 100% Tercapai Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan 20. Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 21. Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana / prasarananya untuk memenuhi standar 118,7% Tercapai 121,3% Tercapai Kumulatif capaian kinerja : 102,3% Kumulatif capaian kinerja : 139,4% 63

69 Dari tabel 26 diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2015 terdapat 22 indikator dengan hasil 20 indikator mencapai target dan 2 indikator tidak mencapai target, sedangkan tahun 2016 terdapat 10 indikator yang keseluruhannya telah mencapai target. Kumulatif capaian kinerja tahun 2015 sebesar 102,3% dan tahun 2016 sebesar 139,4% sehingga terdapat peningkatanan capaian kinerja sebesar 37,1%. 64

70 BAB IV SIMPULAN Laporan kinerja KKP Kelas II Probolinggo tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dan dapat sebagai sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Secara umum KKP Kelas II Probolinggo telah dapat mencapai target bahkan melampaui target kinerja yang telah ditetapkan dan diperjanjikan pada dokumen perjanjian kinerja tahun Dari 10 indikator, 8 indikator diantaranya melampaui target dan 2 indikator memenuhi target yang telah ditetapkan. Laporan kinerja ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan evaluasi akuntabilitas bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen, perencanaan kinerja di tahun yang akan datang serta peningkatan pelaksanaan program dan kebijakan. Hasil pencapaian program diharapkan selalu selaras dengan sasaran strategis dan dokumen perencanaan lainnya. Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) lima tahunan yang tertuang di dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) yang telah dilakukan penyelarasan terhadap SOTK baru Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program (RAP) Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.. Guna meningkatkan akuntabilitas kinerja KKP Kelas II Probolinggo, maka kecermatan dan ketepatan dalam melakukan perencanaan kegiatan harus ditingkatkan saat penyusunan dan revisi RAK dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas indikator kinerja beserta target yang ditetapkan. 65

71 Keberhasilan dan kekurangan yang telah dicapai pada tahun 2016 dapat dijadikan dasar didalam penyusunan program, penetapan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. Probolinggo, 23 Januari 2017 Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo Rahmat Subakti, S.KM, MHM NIP

72 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rahmat Subakti, S.KM, MHM Jabatan : Kepala KKP Kelas II Probolinggo selanjutnya disebut pihak pertama. Nama : dr. H. M. Subuh, MPPM Jabatan : Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua, Probolinggo, 14 Februari 2015 Pihak Pertama, dr. H. M. Subuh, MPPM NIP Rahmat Subakti, S.KM, MHM NIP

73 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 KANTOR KESEHATAN KELAS II PROBOLINGGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1 Menurunkan angka kesakitan 1 Persentase upaya pengendalian akibat penyakit yang dapat faktor risiko pada wilayah dengan 86 % dicegah dengan imunisasi, kondisi matra peningkatan surveilans, 2 Persentase alat angkut sesuai karantina kesehatan, dan dengan standar kekarantinaan 100 % kesehatan matra kesehatan 3 Persentase lingkungan sehat, aman, dan terkendali dari faktor 100 % risiko KKM di pintu masuk negara 4 Persentase rencana kontinjensi kedaruratan kesehatan masyarakat di pintu masuk dan wilayah 17 % 2 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung 1 Persentase angka penemuan baru kasus HIV dan pengobatan sesuai standar 2 Cakupan skrining penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada populasi berisiko 3 Cakupan kab/kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (SR) minimal 85% 4 Persentase kab/kota yang melaksanakan kegiatan pemantauan tifoid pada kelompok masyarakat paling berisiko 16,5 % 33,3 % 25 % 28 Orang 3 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular 1 Persentase desa yang melaksanakan kegiatan posbindu PTM dan cedera 100 %

74 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 2 Persentase jumlah perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker servik dan payudara (IVA dan atau Pap smear untuk CA Serviks dan CBE untuk Ca Payudara) 3 Persentase fasyankes primer yang melaksanakan upaya deteksi dini, tindak lanjut dini, rehabilitasi dan atau paliatif PTM dan cedera 4 Persentase fasyankes primer melaksanakan layanan upaya berhenti merokok 100 orang 80 % 33,3 % 4 Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang 1 Persentase Kab/Kota yang melakukan pengendalian vektor 100 % terpadu 2 Jumlah Kab/Kota dengan API <1/1000 penduduk pada tahun 100 % Persentase Kab/Kota dengan IR DBD kurang dari target nasional 100 % 5 Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan 1 Persentase pengawasan kualitas air minum 2 Persentase Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 100 % 100 % 3 Jumlah Kab / Kota yang 33,3 % menyelenggarakan kawasan sehat 4 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan 66,6 %

75 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 5 Jumlah rekomendasi kajian analisis dampak kesehatan lingkungan 100 % 6 Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan 1 Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana / prasarananya untuk memenuhi standar 80 % 75 % Kegiatan Anggaran 1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Rp ,- Matra 2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Rp ,- 3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung Rp ,- 4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular Rp ,- 5. Penyehatan Lingkungan Rp ,- 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Rp ,- Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Jumlah Rp ,- Direktur Jenderal PP dan PL, Probolinggo, 14 Februari 2015 Kepala KKP Kelas II Probolinggo, dr. H. M. Subuh, MPPM NIP Rahmat Subakti, S.KM,MHM NIP

76 RENCANA KINERJA TAHUNAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN Unit Pelaksana Teknis Tahun Anggaran : 2015 : NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 1 Menurunkan angka kesakitan 1 Persentase upaya pengendalian akibat penyakit yang dapat faktor risiko pada wilayah dengan 86 % dicegah dengan imunisasi, kondisi matra peningkatan surveilans, 2 Persentase alat angkut sesuai karantina kesehatan, dan dengan standar kekarantinaan 100 % kesehatan matra kesehatan 3 Persentase lingkungan sehat, aman, dan terkendali dari faktor 100 % risiko KKM di pintu masuk negara 4 Persentase rencana kontinjensi kedaruratan kesehatan masyarakat di pintu masuk dan wilayah 17 % 2 Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung 1 Persentase angka penemuan baru kasus HIV dan pengobatan sesuai standar 2 Cakupan skrining penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) pada populasi berisiko 3 Cakupan kab/kota dengan angka keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (SR) minimal 85% 4 Persentase kab/kota yang melaksanakan kegiatan pemantauan tifoid pada kelompok masyarakat paling berisiko 16,5 % 33,3 % 25 % 28 Orang

77 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 3 Menurunnya angka kesakitan 1 Persentase desa yang dan kematian akibat penyakit tidak menular melaksanakan kegiatan posbindu PTM dan cedera 100 % 2 Persentase jumlah perempuan usia tahun yang dideteksi dini kanker servik dan payudara (IVA dan atau Pap smear untuk CA 100 orang Serviks dan CBE untuk Ca Payudara) 3 Persentase fasyankes primer yang melaksanakan upaya deteksi dini, tindak lanjut dini, rehabilitasi dan 100 % atau paliatif PTM dan cedera 4 Persentase fasyankes primer melaksanakan layanan upaya berhenti merokok 33,3 % 4 Meningkatnya pencegahan dan penanggulangan penyakit bersumber binatang 1 Persentase Kab/Kota yang melakukan pengendalian vektor 100 % terpadu 2 Jumlah Kab/Kota dengan API <1/1000 penduduk pada tahun 100 % Persentase Kab/Kota dengan IR DBD kurang dari target nasional 100 % 5 Meningkatnya penyehatan dan pengawasan kualitas lingkungan 1 Persentase pengawasan kualitas air minum 2 Persentase Tempat-Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan 3 Jumlah Kab / Kota yang menyelenggarakan kawasan sehat 100 % 100 % 33,3 %

78 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (1) (2) (3) (4) 4 Persentase Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan 5 Jumlah rekomendasi kajian analisis dampak kesehatan lingkungan 66,6 % 100 % 6 Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada program pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan 1 Persentase Satker Program PP dan PL yang memperoleh penilaian SAKIP dengan hasil minimal AA 2 Persentase Satker Pusat dan Daerah yang ditingkatkan sarana / prasarananya untuk memenuhi standar 80 % 75 % Probolinggo, 14 Febuari 2015 Pihak Pertama Rahmat Subakti, S.KM,MHM NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO TAHUN 2014 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PROBOLINGGO 2015 Jl. Tanjung Tembaga Baru Probolinggo Telp. (0335) 421917 421918 Fax. (0335) 421918 Email : kkpprobolinggo@yahoo.com KATA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN CC: KKP Kelas I batam MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa semakin meningkatnya aktifitas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN 1 KEPUTUSAN NOMOR : 265/MENKES/SK/III/2004 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN Menimbang : a. bahwa peningkatan dan perkembangan peran pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4. Kelembagaan... 6

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM SESUAI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NO.53 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan

Lebih terperinci

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR

Tahun 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Tahun 2017 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MAKASSAR www.kkpmakassar.com kkpmakassar@yahoo.co.id DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Darmawali Handoko, M. Epid NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II MATARAM KATA PENGANTAR Puji Syukur yang tiada terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat karunia-nya, Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Keuangan dan Umum Subbagian Program dan Laporan BIDANG KAR.SE

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum... 5 1.3. Maksud dan Tujuan... 5 1.4.

Lebih terperinci

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016

LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 LAKIP 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III BENGKULU JL DEPATI PAYUNG NEGARA KEL BETUNGAN KOTA BENGKULU TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KUPANG DIREKTORAT JENDERAL P2P KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.878, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. UPT Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2349/MENKES/PER/XI/2011

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN

RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) BIRO KEPEGAWAIAN SETJEN KEMENKES TAHUN 2015-2019 BIRO KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENKES Kesehatan Gedung Prof Dr. Sujudi Lantai 8 9 Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Rahmat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2014 KEMENKES. Kantor Kesehatan. Pelabuhan. Klasifikasi. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014

LK KKP KELAS II AMBON TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan salah satu amanat rakyat yang dibebankan kepada instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Pertanggung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Makassar, Januari Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar, dr. Lucky Tjahjono, M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KKP KELAS III BENGKULU TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN 2014 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PP DAN PL KEMENTERIAN KESEHATAN RI AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I TANJUNG PRIOK TAHUN 2013 [Type

Lebih terperinci

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang

Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kuncahyo, SKM, MA Kepala KKP Kelas II Palembang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian

Lebih terperinci

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016

LAKIP LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LPMP PROV. JATIM TAHUN 2016 LAKIP Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya Telp. : (031) 8290243, 8273734, & Fax : (031) 8273734 Email : lpmpjatim@yahoo.co.id DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii IKHTISAR EKSEKUTIF...iii

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR DENGAN

Lebih terperinci

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR

LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR 2015 LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2015 i RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN

LAKIP 2014 BBTKLPP SURABAYA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN LAKIP 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BBTKLPP SURABAYA LAKIP BBTKLPP SURABAYA TAHUN 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana strategis pembangunan kesehatan jangka menengah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI LAKIP KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I DENPASAR TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN RI RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008) 1 DASAR HUKUM 1) UU NO.1 TAHUN 1962 TTG KARANTINA LAUT 2) UU NO.4/84 TTG WABAH PENYAKIT MENULAR 3) UU NO.23 TAHUN 1992 TTG KESEHATAN 4) KEPMENHUB RI NO: KM 33 TGL 14 AGUSTUS 2003 TENTANG PEMBERLAKUKAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TAHUN 2017 Kementerian Kesehatan RI Ditjen Pencegahan dan KKP Kelas I Soekarno-Hatta Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta Email: kkp.soekarnohatta@yahoo.co.id ; www.kkpsoetta.com

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI) KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI) Disampaikan Dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Peningkatan Kapasitas Pengendalian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/303/2017 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2017 SERTA TAHUN BARU 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, -1- KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/312/2016 TENTANG TIM KESEHATAN PADA ARUS MUDIK LEBARAN DAN NATAL TAHUN 2016, SERTA TAHUN BARU TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip

KATA PENGANTAR. Bengkulu, 25 Januari 2016 Kepala Kantor. drg.djauzi,m.kes Nip LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 K ANTOR K E SEHATAN P EL A BU HAN K E LAS II II II B E N GKU L U KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Belanja Negara (APBN)/Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- Undang No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, memberikan amanat kepada pemerintah mulai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II)

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 (Revisi II) KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II PALEMBANG KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Badan Pusat Statistik Kota Cimahi ini dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/633/2016 TENTANG TIM KOORDINASI PENGUATAN DAN PENERAPAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/633/2016 TENTANG TIM KOORDINASI PENGUATAN DAN PENERAPAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/633/2016 TENTANG TIM KOORDINASI PENGUATAN DAN PENERAPAN EPIDEMIOLOGI LAPANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PALEMBANG 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT atas perkenan-nya, Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP

RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP RANCANGAN INDIKATOR RENCANA AKSI KEGIATAN UPT BTKLPP SISTEMATIKA PENYAJIAN RENCANA AKSI PROGRAM (RAP) RANCANGAN INDIKATOR RAK BTKLPP SISTEMATIKA RAK PERJANJIAN KINERJA MONITORING CAPAIAN RAK RENCANA TINDAK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman. A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi 5 C. Sistematika 6

DAFTAR ISI. DAFTAR LAMPIRAN Halaman. A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi 5 C. Sistematika 6 IKHTISAR EKSEKUTIF Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan dalam bidang pelatihan kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon

Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi Aplikasi SAK BLU 2015 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Banten di The Royale Krakatau Hotel - Cilegon ARAH DAN SASARAN PEMBINAAN PENGELOLAAN APBN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISTEK DAN DIKTI Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH, M.Hum. Inspektur Jenderal Kemenristekdikti Disampaikan Dalam Kegiatan Diseminasi

Lebih terperinci

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Visi BKPM dalam periode 2015-2019 adalah sebagai

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA

BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA 3.1 DASAR HUKUM Dalam menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja Balai Besar Laboratorium menggunakan acuan berupa regulasi atau peraturan sebagai berikut : 1) Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG PENYAKIT VIRUS EBOLA SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN No 1 Kepala Dinas membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 266/MENKES/SK/III/2004 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 266/MENKES/SK/III/2004 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66/MENKES/SK/III/00 TENTANG KRITERIA KLASIFIKASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DI BIDANG TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Keracunan Pangan. Kejadian Luar Biasa. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No.

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RPJMN dan RENSTRA BPOM

RPJMN dan RENSTRA BPOM RPJMN 2015-2019 dan RENSTRA BPOM 2015-2019 Kepala Bagian Renstra dan Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan Jakarta, 18 Juli 2017 1 SISTEMATIKA PENYAJIAN RPJMN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS BPOM 2015-2019

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 288/MENKES/SK/III/2003 TENTANG PEDOMAN PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN UMUM MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN SALINAN NOMOR 26/2016 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG KESEHATAN MATRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 <

NILAI STANDAR SUB UNSUR. Sub Unsur/Klasifikasi Data 1 < 2014,.127 10 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN NILAI STANDAR SUB UNSUR KLASIFIKASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN a. Unsur Utama Kekarantinaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN

KATA SAMBUTAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN KATA SAMBUTAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN SDM KESEHATAN Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin- Nya maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pendidikan

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Health Regulation 2005 (IHR), World Health Organization (WHO) merekomendasikan kepada negara peserta antuk melakukan tidakan terhadap bagasi, kargo,

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2014 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2014 JALAN SUKABUMI NO 17 BANDUNG Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS

Lebih terperinci

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun

Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun Rencana Strategis Pusat Data dan Informasi Tahun 2015-2019 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 PENDAHULUAN... 4 Latar Belakang... 4 Landasan Hukum. 5 Tugas Pokok dan Fungsi. 6 SASARAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERJANJIAN KINERJA BAB II PERJANJIAN KINERJA Untuk mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, yang salah satu misinya adalah Mengajak masyarakat Katolik untuk berperan serta secara aktif dan

Lebih terperinci

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP

KATA PENGANTAR. Surakarta, 24 Januari 2017 Direktur Poltekkes Surakarta. Satino, SKM. M.Sc.N. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Politeknik Kesehatan Surakarta selama menjalankan tugas-tugas kedinasan dan dimaksudkan

Lebih terperinci