PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SMALB SLB PEMBINA TINGKAT NASIONAL
|
|
- Yohanes Hengki Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SMALB SLB PEMBINA TINGKAT NASIONAL Mindarwati Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn pada siswa tunagrahita SMALB di SLB Pembina Tingkat Nasional Malang, (2) mendeskripsikan hambatanhambatan yang dihadapi oleh guru dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn pada siswa tunagrahita SMALB di SLB Pembina Tingkat Nasionala Malang, dan (3) mendeskripsikan upaya guru untuk mengatasi hambatan dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn pada siswa tunagrahita SMALB di SLB Pembina Tingkat Nasionala Malang. Kata Kunci: Pendidikan karakter, pembelajaran, siswa tunagrahita Dunia pendidikan terdapat dua macam pelaku belajar yang biasa disebut dengan siswa. Ada siswa yang normal dan siswa yang diluar batas normal. Peran pendidikan sangatlah penting baik bagi siswa normal maupun siswa yang memiliki keterbatasan untuk mencetak sumber daya manusia yang memiliki mutu dalam pembangunan bangsa. Di dalam dunia pendidikan tidak ada diskriminasi walaupun anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam kegiatan pembelajaran. Seperti halnya program pemerintah tentang pendidikan karakter yang sekarang ditingkatkan dalam pendidikan formal. Pentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada jalur pendidikan tidak hanya dilakukan pada anak-anak normal melainkan juga anak-anak yang memiliki keterbatasan. Seperti anak-anak yang tumbuh secara normal, anak tunagrahita juga merupakan bagian dari suatu bangsa sekaligus sebagai generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa yang juga berhak untuk mendapatkan pendidikan karakter. Selain itu pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran PKn.
2 METODE Penelitian dilakukan di SLB Pembina Tingkat Nasional Kecamatan Lawang Kabupaten Malang dengan menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan kehadiran, ketekunan pengamatan dan triangulasi.penelitian dilakukan khusus pada siswa tunagarahita ringan, akan tetapi hanya pada jenjang pendidikan SMA yang digunakan oleh peneliti sebagai sampel penelitian. Sekolah luar biasa (SLB) Pembina Tingkat Nasional di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang merupakan sekolah yang dirancang khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang dapat memberi skill dan diharapkan dapat bermanfaat di dalam masyarakat. Keunikan sekolah ini adalah telah bersertifikat ISO dan merupakan sekolah terbesar untuk tunagrahita bagian C. Sekolah ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa tunagrahita ringan dan tunagrahita sedang melainkan terdapat juga kelas khusus tunarungu. Di SLB Pembina Tingkat Nasional juga mengajarkan mata pelajaran ketrampilan Vokasional atau teknologi informatika dan komunikasi pada satuan pendidikan sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB) dan sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) yang diberikan dengan tujuan agar anak memiliki satu atau lebih ketrampilan yang dapat digunakan sebagai bekal kemandirian di masyarakat HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn pada siswa tunagrahita SMALB di SLB Pembina Tingkat Nasional Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn dilakukan terlebih dahulu dengan menyusun perencanaan pembelajaran pada silabus dan RPP. Pelaksanaan pendidikan karakter secara umum sudah dilaksanakan tetapi guru kelas siswa tunagrahita belum mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn, karena dalam kurikulum di SLB belum mengembangkan
3 pendidikan karakter. Silabus di SLB Pembina tingkat nasional berisi: (1) identitas mata pelajaran, (2) standart kompetensi, (3) kompetensi dasar, (4) indikator, (5) materi pokok, (6) pengalaman belajar, (7) alokasi waktu, (8) teknik penilaian, (9) bentuk instrumen, (10) instrumen/soal, (11) sumber belajar sesuai dengan Permendiknas RI Nomor 1 Tahun 2008 tetang standar proses pendidikan khusus.. Dari isi silabus masih belum ada pengintegrasian nilai-nilai karakter. Hal ini terlihat dengan tidak memasukkan nilai-nilai karakter didalam kolom tersendiri, sehingga akan berdampak pada penyusunan RPP, karena silabus merupakan acuan pengembangan dalam RPP. Sedangkan RPP yang dibuat guru di SLB Pembina Tingkat Nasional Malang berisi: (1) identitas mata pelajaran, (2) standart kompetensi, (3) kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi pembelajaran, (7) alokasi waktu, (8) metode pembelajaran, (9) langkahlangkah pembelajaran, (10) sumber dan media belajar, dan (11) penilaian sesuai dengan Permendiknas RI Nomor 1 Tahun 2008 tetang standar proses pendidikan khusus.. RPP yang dibuat guru kelas X SMALB tidak mengembangkan nilai-nilai karakter hal ini terlihat dengan tidak ada point pengembangan nilai-nilai karakter, guru hanya menilai penilaian kognitif saja tanpa mengukur perkembangan karakter. Dalam penelitian, Peneliti melakukan kolaborasi dengan guru SLB untuk mengajar siswa tunagrahita dengan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn. Peneliti mengajar materi gotong royong yang terintegrasi nilai-nilai karakter dalam pembelajaran PKn. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru peneliti terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegitan inti, dan kegiatan penutup. 1. Kegitan pendahuluan a. Guru memperhatikan kehadiran peserta didik nilai yang ditanamkan adalah kedisiplinan bahwa siswa harus hadir tepat waktu masuk kelas. b. Guru menanyakan kabar siswa dengan fokus pada mereka yang tidak datang atau yang pada pertemuan sebelumnya tidak datang, nilai yang ditanamkan adalah nilai peduli sosial bahwa siswa harus memiliki rasa empati kepada teman yang lain.
4 c. Guru bersama siswa berdoa sebelum memulai pelajaran dengan membacakan surat al-fatiha, nilai yang ditanamkan adalah nilai religius bahwa siswa harus melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. d. Guru mengabsen siswa, nilai yang ditanamkan adalah nilai peduli sosial bahwa siswa harus memiliki empati kepada teman sekelas. e. Guru memotivasi siswa dengan mengajar siswa menyanyi bersama-sama sebuah lagu dengan judul Rayuan Pulau Kelapa nilai yang ditanamkan adalah nilai semangat kebagsaan, siswa harus mempunyai rasa cinta tanah air. 2. Kegiatan inti a. Guru memberikan bahan ajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca selama 10 menit materi gotong royong. Nilai yang ditanamkan adalah gemar membaca, siswa harus memiliki kebiasaan untuk membaca. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi yang belum dipahami nilai yang ditanamkan adalah demokrasi, siswa diberi kesempatan untuk berfikir dan menanyakan materi yang kurang dipahami. c. Dalam melaksanakan model talking stick guru menyuruh siswa maju kedepan untuk membentuk lingkaran dan saling berpegangan tangan nilai yang ditanamkan adalah nilai mandiri dan kerukunan siswa diharapkan mampu melaksanakaan perintah yang diberikan tanpa bantuan, rukun dan saling bekerja sama. d. Guru mengambil tongkat yang sudah dilapisi kertas yang berisi pertanyaan dan memberikan kepada siswa, setelah itu secara estafet tongkat diberikan kepada teman sebelahnya. Nilai yang ditanamkan adalah nilai disiplin, siswa diharapkan mentaati aturan yang sudah ditentukan. e. Siswa yang memengang tongkat harus menjawab pertanyaan tersebut, kalau pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab maka tongkat tersebut harus diberikan kepada teman sebelahnya. Nilai yang ditanamkan adalah nilai disiplin dan kreatif bahwa siswa harus mentaati aturan yang telah disepakati.
5 3. Kegiatan penutup. a. Siswa dipandu oleh guru untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang sudah dijelaskan, nilai yang ditanamkan adalah nilai kreatif siswa diharapkan numbuhkan daya pikir. b. Guru memberikan salam dan mempersilahkan siswa keluar kelas dengan tertib pada waktunya dan saling berjabat tangan, nilai yang ditanamkan adalah tertib dan disiplin, siswa diharapkan mampu bersikap sesuai aturan. Pada tahap penilaian dalam pembelajaran PKn yang sudah terintegrasi dalam pembelajaran PKn adalah penilaian pengembangan diri dan pada waktu pelaksanaan model pembelajaran talking stick menggunakan penilaian lisan. 2. Hambatan yang dihadapi guru dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn pada siswa tunagrahita SMALB di SLB Pembina Tingkat Nasional Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Ada dua faktor penghambat dalam pengintegrasian pendidikan karakter pada pembelajaran PKn yaitu faktor guru dan faktor siswa. 1. faktor guru a. Pada tahap perencanaan Guru mengalami kesulitan dalam membuat silabus dan RPP yang berkarakter dan kesulitan dalam menentukan nilai-nilai karakter pada perencanaan pembelajaran. b. Pada tahap pelaksanaan 1) Siswa tunagrahita cenderung pelupa 2) Waktu berkurang untuk menyampaikan materi berikutnya 3) Guru kesulitan dalam menyampaikan materi karena IQ siswa tunagrahita yang berada di bawah rata-rata c. tahap penilaian Guru hanya mengembangkan penilaian kognitif tanpa mengukur perkembangan karakter siswa. 2. Faktor siswa Dari pengalaman peneliti mengajar pada siswa tunagrahita kelas X SMALB di SLB hambatan yang dihadapi guru peneliti adalah:
6 a. Kondisi psikologis siswa yang cenderung diam dan kurang aktif b. IQ siswa yang berada di bawah rata-rata 3. Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi hambatan pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn pada siswa tunagrahita SMALB di SLB Pembina Tingkat Nasional Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Setiap hambatan tentunya memerlukan usaha dalam mengatasi hambatan tersebut. Usaha usaha yang ditempuh guru untuk mengatasi hambatan dalam pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn adalah 1. Faktor guru a. pada tahap perencanaan guru kelas di SLB Pembina Tingkat Malang melakukan kolaborasi dengan peneliti dan mengikuti workshop terkait dengan pendidikan karkater b. pada tahap pelaksanaan 1. Menggulangi kembali materi yang sudah diberikan 2. Memberikan pekerjaan rumah untuk mengatasi materi yang belum bisa disampaikan. 3. Penyampaikan materi dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sederhana seperti bahasa jawa, memberikan contoh-contoh gambar, guru melakukan pendekata pada setiap siswa agar materi yang di jelaskan dapat dimengerti, guru dalam mengajar harus sabar dan tulus ikhlas agar materi yang disampaikan dapat diterima. c. pada tahap penilaian Melakukan penilaian pengembangan diri yaitu dengan melihat sikap dan perilaku siswa pada saat pembelajaran PKn yang sesuai dengan nilai pengembangan karakter yang ditentukan dalam indikator. 2. faktor siswa a. Untuk melihat keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi, perlu menggunakan metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa
7 b. Menyampaikan materi dengan menggunakan gambar, memberikan contoh yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan penyampaian materi harus disederhanakan karena siswa kesulitan menerima hal-hal yang abstrak PENUTUP Kesimpulan Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn pada siswa tunagrahita SMALB di SLB Pembina Tingkat Nasional Kecamatan Lawang Kabupaten Malang secara umum sudah terlaksanakan tetapi pada perencanaan pembelajaran pada silabus dan RPP masih belum mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran PKn. Saran saran kepada guru kelas di SLB Pembina Tingkat Malang sebagai berikut: (1) mengingat siswa tunagrahita cenderung pelupa seyogyanya guru mengulangi materi. (2) guru diharapkan sering memberikan motivasi kepada siswa (3) Guru seyogyanya melakukan pendekatan kepada siswa (4) guru diharapakan lebih kreatif dan inovatif dalam merancang metode pembelajaran yang dapat memunculkan nilai-nilai karakter (5) Guru diharapkan dapat menyesuaikan metode pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa karena nilai-nilai karakter yang dikembangkan tidak bisa disamakan dengan siswa normal. DAFTAR RUJUKAN Al Hakim, Suparlan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan tinggi. Malang: Universitas Negeri Malang. Amri, S., Jauhari, A., dan Elisah, T Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran: Strategi Analisis dan Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. Azzet, Akhmad Muhaimin Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia: Revitalisasi Pendidikan Karakter terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Delphie, Bandi Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: PT Refika Adhitama.
8 Efendi, Mohammad Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Kemendiknas Pengembangan Pendidikan dan Budaya Karakter Bangsa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kemendiknas Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter: Berdasarkan Pengalaman di Satuan pendidikan Rintisan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Kesuma, D., Triatna, C., dan Permana, J Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy, J Metodelogi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muljono, A., dan Sudjadi Pendidikan Luar Biasa Umum. Jakarta.: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciDovan Julinur Rahsyaputra Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Dovan Julinur Rahsyaputra
Lebih terperinciPENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014)
PENANAMAN KARAKTER PATRIOTISME PADA SISWA TUNAGRAHITA (Studi Kasus di SMPLB Bina Karya Insani Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pasal 31 UUD 1945 (Amandemen 4) bahwa setiap warga negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara, sebagaimana yang tercantum dalam pasal 31 UUD 1945 (Amandemen 4) bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN
NASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS VII MTs MUHAMMADIYAH TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 (Studi Kasus di MTs Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah
BAB I A. Latar Belakang Masalah Pendidikan harus mendapatkan dukungan untuk menjalankan fungsi penyelenggaraannya bagi masyarakat dengan sebaik-baiknya. Fungsi pendidikan baik bersifat formal maupun non
Lebih terperinciANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR
ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR Latifatul Chabibah, Suharjo dan Muchtar, Universitas Negeri Malang E-mail: latifatul_chabibah@yahoo.com; suharjofipum@yahoo.com;
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :
Lebih terperinciPERAN GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI KELAS 1 SDN BUNULREJO 02 MALANG
PERAN GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI KELAS 1 SDN BUNULREJO 02 MALANG Endah Purnamasari Universitas Negeri Malang E-mail: endahimron24@gmail.com
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C (Studi Kasus di SLB Negeri Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIDASARKAN PADA TEORI SCHOENFELD
KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIDASARKAN PADA TEORI SCHOENFELD DI SMALB DHARMA BAKTI DHARMA PERTIWI BANDAR LAMPUNG MUJIB Pendidikan Matematika, IAIN Raden Intan Lampung,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab VI, penulis dapat menarik kesimpulan dan saran yang kiranya dapat bermanfaat
Lebih terperinciPENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH
PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH Lista Wahyuni Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no 5 Malang E-mail:
Lebih terperinciIni adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!
Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 email : soedarmono.s@gmail.com Terima kasih! PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA PERANGKAT PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tes merupakan sebuah instrumen yang berfungsi sebagai media evaluasi. Tes biasa digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa selama periode tertentu. Tes di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP I. IDENTITAS 1. Nama Sekolah : 2. Mata Pelajaran : PKn 3. Materi Pokok : Globalisasi 4. Kelas/Program : XII 5. Pertemuan Minggu ke : 16 dan 17 6. Alokasi Waktu : 6
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan di lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan guna menjawab
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 Kelas VIII di SMP Negeri 3 Colomadu Kabupaten Karanganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas baik akan mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena
Lebih terperinciDiajukan Oleh : INDAH DWI IRIANDANY A
PERILAKU BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK BAGASKARA SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DARI SEGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN PURWOREJO
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DARI SEGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU MATEMATIKA SMA SE-KABUPATEN PURWOREJO Siti Maisyaroh, Mujiyem Sapti, Isnaeni Maryam Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai drajat Sarjana S- 1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ANALISIS PENGEMBANGAN KARAKTER KERJA KERAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Lebih terperinciApabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)
Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan meningkat pada setiap siklusnya. c. Ranah Psikomotor Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik) dan meningkat
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DI KELAS V SEKOLAH DASAR
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DI KELAS V SEKOLAH DASAR Dyaristya P. E. Wismasari, Agus Wedi, Eka Pramono Adi Universitas Negeri Malang Email: dyaristya.putri@gmail.com,
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH
UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH (Studi Kasus Pada Guru SMP Di Lingkungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten) NASKAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah Luar Biasa PKK Propinsi Lampung sebagai salah satu sekolah centara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Luar Biasa PKK Propinsi Lampung sebagai salah satu sekolah centara yang telah ditunjuk untuk menyelenggarakan Sekolah Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus
Lebih terperinciPENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)
PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Banguntapan Kelas/ Semester : X IIS /1 Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan Materi Pokok : Manusia dan Sejarah Pertemuan ke : 1 Alokasi
Lebih terperinciKONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2015, pp. 289~293 KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAHASISWA DI YOGYAKARTA 289 Heri Maulana AMIK BSI Yogyakarta e-mail: heri.hml@bsi.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya perolehan
Lebih terperinciANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES DI SD NEGERI 10 MANDONGA JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES JURNAL PENELITIAN OLEH: DEWI HERNIA NENGSIH G2G1 15 148 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2017 1 ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK
Lebih terperinciPEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 DLANGGU) KABUPATEN MOJOKERTO
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 DLANGGU) KABUPATEN MOJOKERTO Yuli Alfi Rusvita Universitas Negeri Malang E-mail: veeta_zisqind@yahoo.com
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PRAKTEK MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR MANUAL PADA KAMPUH I MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA Agus Heri Prasetya Guru SMK Negeri 5 Surakarta Abstrak Dalam meningkatkan
Lebih terperinciRancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Daarut Tauhiid boarding school Bandung Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/Semester : VII/1 Tema : Cinta Lingkungan Hidup
Lebih terperinciPEMBELAJARAN SENTRA SENI MUSIK DRUM DI TAMAN KANAK-KANAK BHAYANGKARI ABSTRAK
PENDAHULUAN PEMBELAJARAN SENTRA SENI MUSIK DRUM DI TAMAN KANAK-KANAK BHAYANGKARI Dinda Rhesti Gandhis 1*, Taat Kurnita 1, Aida Fitri 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) A. Kompetensi Inti Satuan Pendidikan : SDN... Kelas/Semester : I/1 Tema : 1 / Diriku Sub Tema : 1/ Aku dan Teman Baru Pembelajaran ke : 2 Waktu : 5 JP 1. Menerima,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. pendidikan. Guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum, maka
BAB V PEMBAHASAN Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah Kurikulum. Perubahan Kurikulum sekolah dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk meningkatkan
Lebih terperincilaku baik intelektual, moral maupun sosial.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal dinamis, dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan dan berkembang sesuai dinamika dan tuntutan masyarakat. Hal ini akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail dinyatakan bahwa siswa yang masuk pendidikan menengah, hampir 40 persen putus sekolah. Bahkan yang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah : SMP MUH 3 JETIS Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/semester : VIII/I Alokasi waktu : 2 x 40 menit 1. STANDAR KOMPETENSI 1. Menampilkan
Lebih terperinciMenyanyi lagu Nasional sebelum memulai pembelajaran dikelas XI MIPA 5 Pukul WIB ( Jum at 26 Agustus 2016)
Menyanyi lagu Nasional sebelum memulai pembelajaran dikelas XI MIPA 5 Pukul 07.15 WIB ( Jum at 26 Agustus 2016) Proses pembelajaran dikelas Observasi pertama (Jum at 26 Agustus 2016) Siswa menjawab pertanyaan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER BAGI ANAK CEREBRAL PALSY KELAS VIII DI SLB PGRI SENTOLO KULON PROGO
Pembelajaran Keterampilan Komputer... (Arih Priasworojati) 316 PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER BAGI ANAK CEREBRAL PALSY KELAS VIII DI SLB PGRI SENTOLO KULON PROGO COMPUTER-SKILL LEARNING FOR CEREBRAL
Lebih terperinciBENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C
BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C Mohammad Saifur R, Mardianto, dan Saichudin Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH : MIN KUMAI HILIR MATA PELAJARAN : PKn KELAS/SEMESTER : I /I ALOKASI WAKTU : STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR : : Membiasakan tertib di rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak
Lebih terperinciPENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO
Pendidikan Nilai Nasionalisme... (Sarah Atikah Tsamarah) 2.773 PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO EDUCATION OF NATIONALISM VALUE IN SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Oleh: Sarah
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK. Sri Handayani
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL di SMK PI AMBARRUKMO dilaksanakan terhitung dari 1 Juli sampai dengan 15 September 2014. Uraian tentang pelaksanaan program PPL tersebut sebagai
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak-anak yang dikategorikan memiliki kelainan dalam aspek fisik meliputi kelainan indra penglihatan (tuna netra), kelainan indra pendengaran (tuna rungu), kelainan
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN MATA PELAJARAN SBK (SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN) PADA SISWA TUNADAKSA KELAS II DI SDN BEDALI 05 LAWANG SKRIPSI
ANALISIS PELAKSANAAN MATA PELAJARAN SBK (SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN) PADA SISWA TUNADAKSA KELAS II DI SDN BEDALI 05 LAWANG SKRIPSI OLEH: RADITA METRIKA SARI NIM: 201210430311111 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG SKRIPSI
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada Bab V dapatlah ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut. 6.1 Simpulan Memperhatikan rumusan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi. aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 mengenai Standart Kompetensi Guru menyatakan bahwa guru harus mempunyai empat kompetensi, yakni kompetensi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) YANG BERKARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
IMPLEMENTASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) YANG BERKARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Nining Andriani Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi, FKIP Email: andriani_ning@yahoo.co.id Abstrak Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI nomor 22 dan 23 tahun 2006.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan adanya Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional RI dan Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005, dapat ditetapkan dengan Permendiknas
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN : Seni Budaya (Seni Musik) : XI /satu : Mengaransir Lagu : 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Saat ini, pendidikan di Indonesia dinilai oleh banyak kalangan tidak bermasalah dengan peran pendidikan dalam mencerdaskan para peserta didiknya, namun kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan mereka dapat menggenggam dunia. mental. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak serta sama,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu alat merubah suatu pola pikir ataupun tingkah laku manusia dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ai Nuraeni, 2014 Pembelajaran PAI Untuk Siswa Tunarungu Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik dalam hal perkembangan potensinya dalam semua aspek. Sejalan dengan perkataan A.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Penyelenggaraan pendidikan di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga negara di Indonesia mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia bermacam-macam,
Lebih terperinciSTRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA AKADEMIK DI FKIP UMM SKRIPSI
STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA AKADEMIK DI FKIP UMM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KETERAMPILAN BELAJAR PENYETELAN KARBURATOR BAGI SISWA TUNA RUNGU
234 STUDI TENTANG KETERAMPILAN BELAJAR PENYETELAN KARBURATOR BAGI SISWA TUNA RUNGU Rezka B. Pohan 1, Wahid Munawar 2, Sriyono 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah diuraikan pada BAB IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi kurikulum khusus keagamaan dalam meningkatkan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LEMBAR KERJA SISWA DI SEKOLAH LUAR BIASA ISLAM YASINDO TUMPANG KABUPATEN MALANG
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LEMBAR KERJA SISWA DI SEKOLAH LUAR BIASA ISLAM YASINDO TUMPANG KABUPATEN MALANG Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana S-2
Lebih terperinci2015 UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecakapan hidup adalah berbagai jenis keterampilan yang memupuk dan melatih remaja putra dan putri menjadi anggota masyarakat yang kreatif, inovatif, produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Pembukaan Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL
BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
Lebih terperinciANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH INKLUSIF DI SDN SUMBERSARI 2 KOTA MALANG
ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH INKLUSIF DI SDN SUMBERSARI 2 KOTA MALANG SKRIPSI OLEH: DEVI RESTUNING TYAS NIM: 201110430311135 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. pendamping khusus ketika anak berkebutuhan khusus dengan ketunaan low
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Individualized Educational Program (IEP) diberikan oleh guru pendamping khusus ketika anak berkebutuhan khusus dengan ketunaan low vision kurang bisa memahami
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu
31 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan PTK (Penelitian Tindakan kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu
Lebih terperinciKEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM PENDIDIKAN KELUARGA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIALISASI PROGRAM
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA
NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Anang Famuji Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
101 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan gambaran deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dalam Bab IV, maka dapat penulis rumuskan suatu kesimpulan dan rekomendasi yang kiranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan
Lebih terperinciLampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1I. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) : 2 x 35 menit (2 X pertemuan)
172 Lampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS 1I Sekolah : MIN Kolomayan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : III/2 : Energi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi. kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang dimiliki setiap individu itu berbeda-beda, baik dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi motorik, afektif
Lebih terperinciHalimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DENGAN SISTEM KREDIT SEMESETER DI SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN 2011/2012 Halimatus Sa diyah Universitas Negeri Malang Email:
Lebih terperinciG. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI TARI SMALB TUNAGRAHITA
- 1173 - G. KOMPETENSI INTI DAN SENI TARI SMALB TUNAGRAHITA KELAS : X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan sebuah metode pembelajaran, yaitu Pairs Check, seperti
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENGUATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa depan dan sanggup bersaing dengan bangsa lain. Dunia pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa menyiapkan masa depan dan sanggup bersaing dengan bangsa lain. Dunia pendidikan di tuntut memberikan
Lebih terperinciSTRATEGI PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 20 MALANG. Angga Dwi Saputra Drs. Suwarno Winarno Dra. Sri Untari, M.Si
STRATEGI PAIKEM PADA MATA PELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 20 MALANG Angga Dwi Saputra Drs. Suwarno Winarno Dra. Sri Untari, M.Si UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak- anak yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi anak- anak yang normal saja, tetapi juga untuk anak yang berkebutuhan khusus. Oleh karena itu pemerintah
Lebih terperinciANALISIS PENGGUNAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERKARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN IPS KELAS III SDN GADINGKULON 01 MALANG
ANALISIS PENGGUNAAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERKARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN IPS KELAS III SDN GADINGKULON 01 MALANG SKRIPSI diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Identitas Sekolah Identitas Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XII/ Semester I : Medan Magnetik : 4 Pertemuan (8 jp x 45 menit)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerjaan menyatakan Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal tersebut menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam usaha menciptakan masyarakat yang beriman, berakhlak mulia, berilmu serta demokratis dan bertanggungjawab. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS PENYELENGGARAAN
Lebih terperinci