laku baik intelektual, moral maupun sosial.

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal dinamis, dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan dan berkembang sesuai dinamika dan tuntutan masyarakat. Hal ini akan membawa konsekuensi logis, yaitu terjadinya perubahan dalam berbagai komponen pendidikan. Perubahan tersebut meliputi sistem pendidikan, program kurikulum, strategi belajar mengajar, sarana dan prasarana pendidikan, sumbersumber pengajaran, serta aspek-aspek lain yang saling berhubungan. Pembelajaran tematik merupakan implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang secara umum, pembelajaran tematik hanya diajarkan pada siswa sekolah dasar kelas rendah (kelas I dan II) sedangkan dalam pengajaran pada anak berkebutuhan khusus (ABK) khususnya pada anak tunagrahita dilakukan pada semua tingkatan (kelas I SDLB s/d III SMALB). Dasar pertimbangan pelaksanaan pembelajaran tematik ini merujuk pada tiga landasan, yaitu: landasan filosofis, psikologis, dan yuridis. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah dicapai. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial.

2 2 Proses pembelajaran dalam pendekatan tematik, memberikan kesempatan kepada seluruh siswa aktif menggali, mencari, dan menemukan konsep secara holistic, bermakna, dan otentik. Stategi belajar mengajar dalam pendekatan tematik lebih mengutakan pengalaman siswa dengan suasana belajar yang menyenangkan dan bersahabat. Dalam metodelogi pembelajaran ada dua aspek yang paling menonjol yaitu metode pembelajaran dan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada akhirnya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang telah dicapainya. Pembelajaran tematik itu dikemas dalam satu tema. Tema terdiri dari berberapa macam dalam KTSP salah satunya adalah lingkungan. Tema lingkungan yang di ampuh pada penelitian ini terdiri dari beberapa mata pelajaran yaitu IPA, Bahasa Indonesia dan Matematika. Pada hakikatnya pembelajaran IPA memerlukan pemikiran yang abstrak sedangkan anak tunagrahita tidak bisa berpikir secara abstrak tetapi berpikir secara konkrit maka dalam hal ini dibutuhkannya media pembelajaran. Tidak terlepas dari itu pembelajaran Bahasa Indonesia dan matematika juga memerlukan pemikiran yang abstrak. Akibat keterbatasan kemampuan anak Tunagrahita ringan mampu didik dalam memahami pelajaran, yaitu keterbatasan dalam berfikir secara abstrak maka diperlukannya media pembelajaran. Hal ini dapat membantu anak tunagrahita dalam pembelajaran, karena hal yang abstrak perlu dikonkretkan dengan

3 3 menggunakkan media pembelajaran. Sehingga, pemahaman mereka menjadi lebih mudah. Pada kenyataannya di lapangan, peneliti memperoleh temuan bahwa dalam proses pembelajaran seperti anak kesulitan dalam memahami pembelajaran dari tema lingkungan yang mencangkup mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia dan Matematika, hal ini disebabkan media pembelajaran yang kurang dipergunakan. Selain itu, keterampilan proses dan sikap ilmiah IPA kurang dikembangkan sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep yang dipelajari. Langkah-langkah pembelajaran yang ditempuh juga belum sesuai dengan tahapan pembelajaran tematik yang diawali, dilaksanakan dan diakhiri dengan penuh kegembiraan. Sistem pembelajaran seperti itu, membuat siswa merasa jenuh, lelah dan kurang gembira dalam melakukan kegitan belajar. Sehingga hasil belajar anak tidak sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan yaitu 80. Untuk mencapai KKM yang akan ditentukan maka perlu dilakukan perbaikan dalam proses pembelajaran, media, dsb. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas, yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pendidikan, meningkatkan belajar siswa dan memberikan kesenangan belajar terhadap siswa. Pemecahan masalah tersebut melalui penggunaan media visual tidak bergerak dalam penerapan pendekatan tematik untuk meningkatkan kemampuan anak tunagrahita ringan. Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru dikarenakan peneliti yang belum berprofesi sebagai guru dan hanya guru kelaslah

4 4 yang mengetahui keseharian anak selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan hasil beberapa penelitian tentang pembelajaran tematik yang menunjukkan bahwa pembelajaran menjadi lebih menyenangkan siswa lebih aktif dan dapat meningkatkan pemahaman konsep. Masalah yang akan dipilih untuk diteliti adalah aspek kognitif pada anak yaitu ; mengidentifikasi berbagai wujud benda sekitar, mengidentifikasi berbagai benda padat, dan mengidentifikasi benda cair, membaca kata sederhana, dan menghitung bilangan benda dengan menggunakan media visual. Ditemukan masalah ternyata siswa kelas I SDLB C Purnama Asih kurang dalam pemahaman konsep. Indikator masalah tersebut adalah siswa tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa tidak mau bertanya tentang materi yang belum dipahami dan saat diberi kesempatan bertanya serta kurang menunjangnya media pembelajaran. Tindakan yang akan dilakukan adalah menggunakan media visual tidak bergerak. B. Sasaran Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SLB Purnama Asih Jl. Terusan sari asih No.1 Desa. Ciwaruga Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SDLB yang berjumlah 3 orang. Sasaran dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran tematik dengan tema lingkungan di kelas I SDLB.

5 5 Pemilihan SLB Purnama Asih Jl. Terusan sari asih No.1 Desa. Ciwaruga Kecamatan Parompong Kabupaten Bandung Barat sebagai tempat penelitian, didasari atas pertimbangan sebagai berikut : Peneliti memperoleh kemudahan dalam perizinan, Mendapat dukungan dan dorongan dari pihak sekolah, baik dari kepala sekolah maupun guru-guru yang ada di lingkungan SLB Purnama Asih, Peneliti menghendaki suatu perubahan progresif dan inovatif dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran di lingkungan SLB Purnama Asih, terutama pada siswa kelas awal. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah Apakah Media Visual Tidak Bergerak dalam Pembelajaran Tematik Dapat Meningkatkan kelas I SDLB di SLB Purnama Asih?. Masalah tersebut dijabarkan ke dalam rumusan yang lebih khusus, yaitu: 1. Bagaimana kemampuan pemahaman anak dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan media visual tidak bergerak untuk mengidentifikasi benda padat pada anak tunagrahita kelas I di SLB Purnama Asih? 2. Bagaimana kemampuan pemahaman anak dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan media visual tidak bergerak untuk mengidentifikasi benda cair pada anak tunagrahita kelas I di SLB Purnama Asih?

6 6 3. Bagaimana kemampuan pemahaman anak dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan media visual tidak bergerak untuk membaca kata sederhana pada anak tunagrahita kelas I di SLB Purnama Asih? 4. Bagaimana kemampuan pemahaman anak dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan media visual tidak bergerak untuk menghitung bilangan benda pada anak tunagrahita kelas I di SLB Purnama Asih? D. Hipotesis Tindakan Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dalam satu penelitian yang sedang dilakukan. Media visual tidak bergerak dalam pembelajaran tematik dengan tema lingkungan bagi anak tunagrahita ringan adalah yang mengikuti prosedur sebagai berikut : (1) Menyusun pemetaan standar kompotensi, kompetensi dasar, indikator dalam tema; (2) Penetapan jaringan tema; (3) Penyusunan silabus; (4) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran; (5) Pembuatan media visual tidak bergerak yaitu gambar, kartu kata, kartu bilangan ; (6) Melaksanakan pembelajaran tematik; (7) Mengevaluasi hasil pembelajaran tematik; (8) Mererleksikan hasil dari pengamatan dalam pembelajaran tematik (siklus1); (9) Jika data dirasakan belum valid maka dilakukan kembali menjadi siklus 2 atau menjadi siklus 3. Berdasarkan uraian prosedur di atas maka hipotesis tindakannya dapat dirumuskan sebagai berikut : Media visual tidak bergerak

7 7 dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan kemampuan anak tunagrahita ringan. E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang objektif tentang media visual tidak bergerak dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan pemahaman anak tunagrahita ringan. Secara khusus penelitian ini berupaya untuk memperoleh gambaran yang objektif tentang : a. Kemampuan anak dalam mengidentifikasi benda padat pada saat pembelajaran tematik menggunakan media visual tidak bergerak. b. Kemampuan anak dalam mengidentifikasi benda cair pada saat pembelajara tematik menggunakan media visual tidak bergerak. c. Kemampuan anak dalam membaca kata sederhana pada saat pembelajaran tematik menggunakan media visual tidak bergerak. d. Kemampuan anak dalam menghitung bilangan benda pada saat pembelajaran tematik menggunakan media visual tidak bergerak. 2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dengan pendidikan, terutama guru dan siswa yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas. Manfaat penelitian tersebut adalah :

8 8 a. Meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan kreativitas siswa. b. Meningkatkan kreativitas dan semangat berinovasi bagi para guru. c. Memperoleh keterampilan dan hasil belajar yang optimal dalam pemahaman anak tunagrahita ringan dengan menggunakan media visual tidak bergerak.