BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C
|
|
- Siska Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C Mohammad Saifur R, Mardianto, dan Saichudin Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragan Universitas Negeri Malang saifur_ik@yahoo.co.id ABSTRAK: Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SMALB- C adalah mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam bentuk sederhana. Dalam pelaksanaan pembelajarannya, maka perlu adanya buku pedoman sebagai alat pendukung untuk dijadikan bahan rujukan dalam mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Metode penelitian dan pengembangan ini mengacu pada model penelitian pengembangan Borg dan Gall. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan buku pedoman bentuk latihan gerak dasar lokomotor lompat dan loncat melalui permainan untuk siswa SMALB- C Sumber Dharma Malang. Hasil penelitian adalah: (1) dengan buku pedoman bentuk latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) ini dapat memberikan masukan kepada guru pengajar pendidikan jasmani, materi pembelajaran teknik dasar lompat dan loncat dengan menggunakan beberapa variasi dan berbentuk permainan yang disesuaikan dengan kemampuan anak tunagrahita, hal itu membuat siswa menjadi lebih mudah melakukan, lebih aktif, senang serta antusias dalam proses pembelajaran yang dilakukan; (2) buku pedoman model latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) ini dapat digunakan dengan baik apabila guru pengajar membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak tunagrahita. Model pembelajaran yang variatif dan bisa menyenangkan bagi anak tunagrahita akan sangat mendukung keberhasilan dalam penerapan buku ini; (3) Perlu adanya penelitian eksperimen berkaitan dengan pengaruh dari masing-masing model latihan yang ada dalam buku ini terhadap respon dan adaptasi sistem saraf maupun sistem otot anak tunagrahita. Kata kunci: gerak dasar lokomotor, lompat dan loncat, tunagrahita. Kegiatan olahraga merupakan suatu bagian dari kegiatan hidup manusia, bahkan dapat dikatakan bahwa olahraga merupakan kegiatan yang sudah menjadi sebuah kebutuhan hidup masing-masing individu. Apabila olahraga diberikan kepada anak-anak, maka kegiatan latihan tersebut harus memperhatikan kebutuhan dan kemampuan maksimal respon tubuh dari anak itu sendiri. Tidak semua anak dilahirkan dalam keadaan sempurna, ada sebagian kecil yang mengalami hambatan-hambatan, baik dalam perkembangan fisik maupun dalam perkembangan mental. Anak yang demikian diklasifikasikan sebagai anak luar biasa (berkebutuhan khusus). Anak luar biasa (berkebutuhan khusus) biasanya menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususan masing-masing. SLB bagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarungu, SLB bagian C untuk tunagrahita, dan lain sebagainya (Wikipedia Bahasa Indonesia: 2011). Istilah anak tunagrahita Nuryadin (2005: 1-2) memberikan penjelasan dalam bukunya, yang mengatakan bahwa anak tunagrahita adalah anak yang mengalami hambatan perkembangan. Perkembangan jasmani dan motorik
2 anak tunagrahita tidak secepat perkembangan anak normal, Anak tunagrahita mempunyai karakteristik diantaranya mempunyai koordinasi yang kurang, gerakannya canggung/ kurang seimbang dan kurang terkendali, serta kesulitan ketika melakukan gerakan motorik kasar, keterbatasan daya pikir yang dialami anak tunagrahita juga menyebabkan mereka sulit mengontrol, apakah perilaku yang ditampakkan dalam aktivitas sehari-hari wajar atau tidak wajar (menurut ukuran normal). Untuk mengatasi hal-hal tersebut, sebagai pokok pemecahannya bukanlah dengan jalan pengobatan saja, tetapi harus berkaitan dengan jalan mengadakan latihan-latihan dan perlu dilakukan modifikasi kegiatan sebagai terapi perilaku sehingga nantinya anak bisa lebih mandiri dalam kehidupan sehariharinya (Widati dan Murtadlo, 2007: 265). Latihan permainan yang diperuntukkan bagi anak tunagrahita bukan sembarang permainan, Prasedio dalam Efendi (2006: 105) mengatakan bahwa permainan yang bisa diberikan kepada anak tunagrahita paling tidak memiliki muatan antara lain, memiliki nilai terapi yang berbeda serta sosok permainan yang diberikan tidak terlalu sulit untuk dicerna anak tunagrahita. Dari hasil analisis kebutuhan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SMALB- C Sumber Dharma Malang yaitu meskipun di SMALB- C tersebut sudah mempunyai acuan berupa Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD), namun dalam pelaksanaannya sangat mengalami kesulitan dalam pencapaian SK dan KD yang ada karena belum adanya pedoman bentuk latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) berupa permainan untuk dikembangkan dalam pembelajaran Penjasorkes yang bernilai terapi, edukatif, dan menyenangkan bagi anak tunagrahita. Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, setelah melakukan olahraga pemanasan, siswa langsung bermain bebas sesuai dengan kehendak masing-masing, dalam hal ini pendidik hanya bertugas sebagai pengamat siswa yang sedang melakukan aktifitas, hal tersebut menyebabkan pembelajaran kurang berjalan secara efektif dan efisien, padahal anak berkebutuhan khusus juga mempunyai hak yang sama tentang pelayanan pendidikan, untuk itu maka perlu adanya pengembangan buku pedoman bentuk latihan gerak dasar lokomotor berupa permainan yang sesuai dengan karakteristik anak tunagrahita, sehingga buku pedoman ini bisa digunakan guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan pembelajaran dan dengan adanya buku pedoman bentuk latihan ini maka pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani khususnya materi gerak dasar lompat dan loncat bisa lebih efektif dan efisien, bentuk latihan ini juga akan lebih menarik siswa untuk lebih antusias mengikuti pembelajaran dikarenakan adanya permainan-permainan dengan menggunakan alat yang disajikan secara menarik sehingga secara otomatis anak akan lebih aktif dalam mengikuti materi yang disampaikan, siswa lebih mudah melakukan gerakan-gerakan yang disajikan dalam buku pedoman, karena telah disusun sesederhana mungkin untuk disesuaikan dengan karakteristik anak tunagrahita. METODE Penelitian dan pengembangan ini mengacu pada model penelitian pengembangan Borg dan Gall (1989) dalam Sukmadinata (2008: ) yang terdiri dari 10 langkah. Namun prosedur yang dipaparkan oleh Borg dan Gall tentu saja bukan merupakan langkah-langkah yang baku. Menurut Ardhana (2002: 09) mengemukakan bahwa prosedur pelaksanaan penelitian pengembangan bukan
3 merupakan langkah-langkah baku yang harus diikuti secara kaku, setiap pengembangan tentu saja dapat memilih dan menentukan langkah-langkah yang paling tepat bagi dirinya berdasarkan kondisi khusus yang dihadapinya dalam proses pengembangan. Penelitian dan pengembangan ini hanya menggunakan 7 langkah pengembangan. karena penelitian pengembangan yang dilakukan hanya untuk satu sekolah saja dan menyesuaikan pada karakteristik, keterbatasan waktu, tenaga serta biaya, sehingga langkah ke 8 hingga 10 tidak dilaksanakan. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif dan kualitatif diperoleh dari tinjauan 1 orang ahli gerak lokomotor, 1 orang ahli pembelajaran pendidikan jasmani adaptif, dan 1 orang ahli pembelajaran atletik, serta 3 guru SMALB- C Sumber Dharma Malang melalui teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif menggunakan analisis dokumen berupa instrumen angket dan saran atau masukan terhadap evaluasi rancangan produk. Selain itu juga data kuantitaif dan kualitatif diperoleh dari analisis kebutuhan untuk mengetahui persentase kebutuhan produk yang akan dikembangkan serta dari data uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar yang menggunakan teknik analisis data menurut Sudijono (1998:24) dengan rumus P = f/n x 100 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMALB- C Sumber Dharma Malang Salah satu Standrat Kompetensi (SK) yang ada pada kurikulum SMALB- C kelas X Semester 1 yaitu: 1. Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Adapun kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai adalah: 1.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat dan percaya diri (Direktorat Pembinaaan Sekolah Luar Biasa, 2006: 95). Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SMALB- C Sumber Dharma Malang, guru belum mempunyai rencana pelaksaan pembelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya, setelah melakukan pemanasan, siswa diberikan kebebasan untuk melakukan aktivitas yang mereka inginkan, salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah belum ada buku pedoman yang bisa dijadikan rujukan oleh guru dalam menyusun dan melaksanakan materi yang telah di tentukan pada SK dan KD yang ada. Belum adanya pelaksanaan pembelajaran yang terprogram mengakibatkan sebagian siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani, selain itu kurangnya pengembangan kemampuan sosial siswa akibat dari kegiatan yang dilakukan siswa dilakukan menurut kehendak masing-masing anak tanpa di program oleh guru pengajar, oleh karena itu perlu adanya buku pedoman yang bisa digunakan guru sebagai alat pendukung dalam hal pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SMALB- C Sumber Dharma Malang yang lebih inovatif, variatif, efektif dan efisien. Hasil Penelitian dan Pengembangan Berdasarkan hasil analisis kebutuhan melalui pemberian angket kepada guru Pendikan jasmani di SMALB- C Sumber Dharma Malang, dari 3 tenaga pengajar menyetujui untuk diadakannya pengembangan berupa buku pedoman bentuk-bentuk latihan gerak dasar lompat dan loncat melalui permainan. Selanjutnya data penelitian yang berupa saran atau masukan hasil evaluasi para
4 ahli terhadap rancangan produk yang terdiri dari 1 ahli gerak lokomotor, 1 ahli pembelajaran pendidikan jasmani adaptif, dan 1 ahli pembelajaran atletik dijadikan sebagai dasar dalam melakukan revisi produk yang akan dikembangkan sebelum menjadi produk awal. Produk awal setelah dijustifikasi oleh ahli, kemudian diujicobakan pada kelompok kecil dengan menggunakan 6 siswa anak tunagrahita di SMALB- C Sumber Dharma Malang sebagai subyek. Pelaksanaan uji coba kelompok kecil dilakukan bertepatan pada saat jadwal pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah. Yaitu pada hari Sabtu pada tanggal 26 Mei 2012 dengan didampingi guru pendamping anak tunagrahita sebanyak 3 orang dan sekaligus menjadi tim evaluasi produk yang dikembangkan oleh peneliti. Data dari uji coba kelompok kecil yang diperoleh melalui pengisian angket menunjukkan banyaknya saran yang diberikan oleh guru SMALB- C Sumber Dharma, terutama penekanan pada penyesuaian jarak yang ditentukan dalam materi lompat dan loncat harus benar-benar menyesuaikan dengan kemampuan anak tunagrahita. Kemudian uji coba kelompok besar dilaksanakan setelah merevisi produk dari hari ujicoba pada kelompok kecil tentang bentukbentuk latihan gerak dasar lokomotor lompat dan loncat. Uji coba kelompok besar dilaksanakan di SMALB- C Sumber Dharma Malang dengan jumlah siswa sebanyak 7 orang. Pelaksanaan uji coba kelompok besar dilakukan pada hari Rabu tanggal 20 Juni 2012, namun sebelum melakukan kegiatan praktek dilapangan, peneliti juga melaksanakan kegiatan penjelasan secara teori pada hari Selasa tanggal 19 Juni 2012, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang materi yang akan dipraktekkan, hal itu sesuai dengan masukan guru SMALB- C pada hasil evaluasi kelompok kecil. Data dari uji coba kelompok besar yang diperoleh melalui pengisian angket menunjukkan adanya beberapa masukan terkait dengan cara penyampaian atau metode pembalajaran harus lebih variatif tidak hanya terpaku dengan materi yang disampaikan, akan tetapi juga diberikan selingan berupa bernyanyi bersama, dan lain-lain. Pembahasan Analisis Data Penelitian dan Pengembangan Analisis data berdasarkan tabel hasil tinjauan tiga orang ahli dengan kualifikasi 1 orang ahli gerak lokomotor, 1 orang ahli pendidikan jasmani adaptif serta 1 orang ahli pembelajaran atletik. Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dan konsultasi, dapat disimpulkan sebagai berikut: hampir secara keseluruhan ada perubahan dari gambar yang disajikan namun tidak mengubah secara keseluruhan terkait dengan esensi dari model-model latihan yang dirancang sebelumnya. Adapun perubahan dari hasil justifikasi ahli yaitu terkait dengan sampul buku yang diubah sedemikian rupa sehingga lebih mengarah pada gambar yang lebih edukatif dan menarik, adanya penyempurnaan daftar istilah yang kurang tepat, kelengkapan rujukan juga menjadi masukan dalam perubahan buku pedoman, penambahan alat-alat yang digunakan, serta perubahan terkait dengan tampilan gambar yang dirasa kurang jelas dalam menjelaskan makna gerakan yang telah dirancang menjadi hal yang dijadikan perbaikan. Mengenai perubahan secara khusus dari masing-masing model gerakan lompat dan loncat yang disajikan dari model 1 sampai model 13 tidak begitu banyak, hanya saja ada penambahan model gerakan dan penyesuaian jarak atau tingkat kesulitan dari gerakan yang akan diberikan kepada anak tungrahita.
5 Analisis data berdasarkan data uji coba kelompok kecil dapat disimpulkan sebagai berikut: Beberapa perubahan dari hasil uji coba kelompok kecil, sebagian besar model-model yang diberikan yaitu dari model 1 sampai model 13, masih banyak yang perlu di perbaiki khususnya dalam menentukan jarak atau tingkat kesulitan gerakan yang diberikan. Karena dalam melaksanakan pembelajaran pada siswa tunagrahita harus disesuaikan dengan kemampuan atau karakteristik anak, faktor pendekatan psikologi terhadap anak juga sangat diperlukan agar siswa lebih antusias dan bisa menerima dengan senang terhadap kegiatan-kegiatan yang diberikan, sehingga dalam kegiatan selanjutnya kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anak tunagrahita dalam melakukan gerakan lompat dan loncat berupa permainan bisa diminimalisir. Hasil lain dari masukan uji coba kelompok kecil yaitu sebelum melakukan kegiatan praktik hendaknya terlebih dahulu melaksanakan penjelasan secara teoritis bagi anak agar paling tidak siswa dapat mengetahui gerakan-gerakan yang akan mereka lakukan, sehingga dalam pelaksanaan praktik siswa tidak bingung lagi terhadap apa yang akan mereka lakukan. Hal itu juga membantu dalam peningkatan pendekatan psikologis terhadap anak yang berdampak pada semakin anak tunagrahita dekat dengan peneliti maka mereka akan secara otomatis akan lebih bisa menghargai dan antusias dalam melakukan kegiatan yang diberikan. Analisis data berdasarkan data uji coba kelompok besar dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil uji coba kelompok besar menunjukkan bahwa secara keseluruhan buku pedoman latihan gerak dasar lokomotor sudah baik dan bisa diterapkan pada anak tunagrahita tingkat SMALB- C, hal itu bisa dilihat pada persentase yang diperoleh dari hasil penilaian guru di SMALB- C Sumber Dharma Malang. Namun ada satu model yang tidak digunakan, yaitu pada model ke V gerakan loncat dikarenakan media yang digunakan berupa balok kayu bisa membahayakan pada anak, hal itu berkaitan juga dengan tidak adanya media balok tersebut untuk digunakan serta saran lapangan yang digunakan kurang mendukung. Kesesuaian Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, kesesuaian gerakan dengan karakteristik anak tunagrahita, nilai-nilai yang terkandung dalam isi buku pedoman, hingga terkait dengan penggunaan rujukan serta kesimpulan secara keseluruhan dari buku pedoman sudah dapat dikatagorikan sesuai dari 25 pertanyaan 24 pertanyaan terjawab sesuai dan sangat sesuai. Hanya ada satu jawaban dari pertanyaan terjawab kurang sesuai yaitu terkait dengan variasi penyajian materi. Hal itu menjadi sebuah rekomendasi perbaikan dalam penyempurnaan produk akhir, bahwa dalam melaksanakan buku pedoman latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) ini, guru harus menyiapkan perencanaan pelaksanaan pembelajaran khusus yang nantinya bisa mendukung dalam pelaksanaan program pembelajaran gerak dasar lokomotor berupa lompat dan loncat.
6 PENUTUP Kesimpulan Produk berupa buku pedoman bentuk latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) melalui permainan untuk anak tunagrahita tingkat SMALB- C, mulai dari penelitian awal (need assesment), pembuatan rancangan produk, evaluasi para ahli yang terdiri dari 1 ahli pendidikan jasmani adaptif, 1 ahli gerak lokomotor dan 1 ahli pembalajaran atletik, revisi produk, uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar dan produk akhir. Buku pedoman model latihan gerak dasar lokomotor lompat dan loncat ini masih belum ada dan belum pernah dilaksanakan di SMALB- C Sumber Dharma Malang. Buku pedoman ini dapat memberikan masukan pada guru pengajar Penjasorkes materi pembelajaran teknik dasar lompat dan loncat dengan menggunakan beberapa variasi yang berbentuk permainan dan hal itu membuat siswa menjadi lebih mudah melakukan, lebih aktif, senang serta antusias dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Buku pedoman model latihan gerak dasar lokomotor (lompat dan loncat) ini dapat digunakan dengan baik apabila guru pengajar membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak tunagrahita. Model pembelajaran yang variatif dan bisa menyenangkan bagi anak tunagrahita akan sangat mendukung keberhasilan dalam penerapan buku ini. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka saran/rekomendasi yang diajukan dirumuskan sebagai berikut. Dalam buku pedoman ini belum ada faktor pendukung terkait dengan model-model pembelajaran yang secara khusus digunakan dalam penerapan buku pedoman, sehingga perlu adanya penyusunan model-model pembelajaran yang sesuai dengan buku pedoman yang telah ada. Perlu adanya penelitian eksperimen berkaitan dengan pengaruh dari masingmasing model latihan yang ada dalam buku ini terhadap respon dan adaptasi sistem saraf maupun sistem otot anak tunagrahita.
7 DAFTAR RUJUKAN Ardhana, Wayan Konsep Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan dan Pembelajaran. Makalah disajikan dalam lokakarya nasional angkatan II, Pusat PenelitianPendidikan, Malang, Direktorat Pendidikan Luar Biasa Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus dalam Pendidikan Inklusif. (Online), (Direktorat PLB, diakses 7 Pebruari 2010). Efendi, Mohammad Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nuryadin, Hadin Bimbingan Konseling untuk Perilaku Non- Adaptif. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Sudijono, A Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Sukmadinata Nana Syaodih. Prof. Dr Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Widati, Sri dan Murtadlo Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Wikipedia Bahasa Indonesia Anak Tunagrahita, (Online), ( Wikipedia.org, diakses 27 Nopember 2011).
BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan penelitian dan pengembangan serta akan diuraikan juga mengenai
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti akan menguraikan tentang latar belakang masalah yang akan diteliti dan dikembangkan, tujuan penelitian dan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan, pentingnya
Lebih terperinciBAB V KAJIAN DAN SARAN. Pada bab V ini akan dijelaskan tentang kajian produk yang direvisi, saran
BAB V KAJIAN DAN SARAN Pada bab V ini akan dijelaskan tentang kajian produk yang direvisi, saran pemanfaatan, saran diseminasi dan saran pengembangan lebih lanjut. A. Kajian Produk Yang Direvisi Dari produk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGEMBANGAN. proses dalam revisi produk yang dikembangkan. macam cara, yaitu data dari tinjauan ahli yang diujicobakan kepada kelompok
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN Pada bab IV peneliti akan menjelaskan tentang penyajian data meliputi data tinjauan para ahli terhadap produk yang dikembangkan, data uji coba kelompok kecil dan data uji coba
Lebih terperinciBAB III METODE PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA KELOMPOK B MELALUI PENGEMBANGAN PERMAINAN KURSI MUSIK
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA KELOMPOK B MELALUI PENGEMBANGAN PERMAINAN KURSI MUSIK Dwi Pangestuti, Sutansi PAUD KSDP Universitas Negeri Malang Email: dwipangestuti44@gmail.com Abstrak: Kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima olah setiap warga negara,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan sangatlah penting bagi setiap manusia dalam rangka mengembangkan segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima olah setiap warga negara,
Lebih terperinciPEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C
PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C A. Deskripsi Dalam buku pedoman bentuk latihan ini berisikan tentang variasivariasi
Lebih terperinciTINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO
Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran (Dimas Satrio R) 1 TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PADA MATERI PPKn SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 3 MALANG Nur Fadilah Sri Untari Siti Awaliyah Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan
Lebih terperinciTHE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON MULTILEVEL INTERACTIVE QUIZ FOR EXERCISING AL-QUR AN LETTER READING ON STUDENTS WITH HEARING IMPAIRMENT
THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON MULTILEVEL INTERACTIVE QUIZ FOR EXERCISING AL-QUR AN LETTER READING ON STUDENTS WITH HEARING IMPAIRMENT (Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Kuis Interaktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani (Penjas) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani (Penjas) merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diberikan dalam setiap jenjang pendidikan formal, mulai dari pendidikan pra sekolah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan lainnya. Setiap manusia memiliki kekurangan. Semua anak manusia tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dunia ini tidak ada satu anak manusia yang diciptakan sama yang satu dengan lainnya. Setiap manusia memiliki kekurangan. Semua anak manusia tidak ingin dilahirkan
Lebih terperinciPengembangan Metode Pengenalan Dan Pemahaman Nilai Nada Musik Kepada Anak Usia Taman Kanak-Kanak
Pengembangan Metode Pengenalan Dan Pemahaman Nilai Nada Musik Kepada Anak Usia Taman Kanak-Kanak Suryadi Retno Tri Wulandari Wuri Astuti PG PAUD FIP Universitas Negeri Malang Abstrak: Berdasarkan analisis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL
PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LEMBAR KERJA SISWA DI SEKOLAH LUAR BIASA ISLAM YASINDO TUMPANG KABUPATEN MALANG
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LEMBAR KERJA SISWA DI SEKOLAH LUAR BIASA ISLAM YASINDO TUMPANG KABUPATEN MALANG Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk mencapai derajat Sarjana S-2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan pada dasarnya usaha sadar yang menumbuh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan pada dasarnya usaha sadar yang menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa usia Taman kanak-kanak adalah masa di mana perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung dengan sangat cepat. Salah satu perkembangan yang sedang berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap anak berpotensi mengalami masalah dalam belajar,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap anak berpotensi mengalami masalah dalam belajar, hanya saja masalah tersebut ada yang ringan dan ada juga yang masalah pembelajarannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Warga Negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan. Hak dalam pendidikan diatur sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 yang menyatakan bahwa Setiap warga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik adalah ibu dari sebagian besar cabang olahraga (mother of sport), gerakan-gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar dimiliki
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran bina diri bersifat
192 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran bina diri bersifat perbaikan tingkah laku (behavior modification). Teori yang menjadi dasar dalam pendekatan ini adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus merupakan anak luar biasa yang mempunyai kelainan khusus dan tingkat perkembangannya menyimpang dari tingkat perkembangan anak sebayanya baik
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII MATERI LINGKARAN Linda Listriana (1) Ety Tejo Dwi Cahyowati (2) Indriati Nurul
Lebih terperinciNi Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK
PERANAN PENDIDIKAN JASMANI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B PAUD TERPADU TRI DHARMA SANTI LEBAGU KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG
PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES PILIHAN GANDA DISTRAKTOR BERMAKNA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KONSEPSI FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 MALANG Anita Puspita Handayani 1, Muhardjito 2, Sumarjono 3,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pasal 31 UUD 1945 (Amandemen 4) bahwa setiap warga negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara, sebagaimana yang tercantum dalam pasal 31 UUD 1945 (Amandemen 4) bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millatulhaq, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi setiap individu. Setiap individu memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan, seperti yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, karena pendidikan merupakan hak setiap orang untuk mendapatkannya. Pendidikan bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budi pekerti, sikap, serta kecerdasan saja, melainkan juga meliputi kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas manusia tidak hanya meliputi aspek kualitas mental, moral, budi pekerti, sikap, serta kecerdasan saja, melainkan juga meliputi kualitas fisik. Kualitas
Lebih terperinci( Word Converter - Unregistered )
PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP PROFESIONALITAS MAHASISWA PPL (PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN) PRODI PKn di SMPN KOTA MALANG Wika Leny Setyowati, Drs. Edi Suhartono, S.H. M.Pd, Siti Awaliyah, S.Pd, M.Hum Universitas
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X Cahya Prasetya, Widjianto, Mudjihartono Universitas Negeri
Lebih terperinciPENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Lenvita Magdelena Abstrak: Kemampuan motorik kasar anak di TK Nurul Wathan Gurun Panjang Kabupaten
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KETERAMPILAN BELAJAR PENYETELAN KARBURATOR BAGI SISWA TUNA RUNGU
234 STUDI TENTANG KETERAMPILAN BELAJAR PENYETELAN KARBURATOR BAGI SISWA TUNA RUNGU Rezka B. Pohan 1, Wahid Munawar 2, Sriyono 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr.
Lebih terperinciPENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SMALB SLB PEMBINA TINGKAT NASIONAL
PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SMALB SLB PEMBINA TINGKAT NASIONAL Mindarwati Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan implementasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga permainan bolavoli di masyarakat sangat pesat, terbukti dengan sering diadakan pertandingan yang pesertanya tidak hanya dari kalangan orang
Lebih terperinciMETODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL
261 METODE PRAKTIK PADA PEMBELAJARAN VOKASIONAL OTOMOTIF BAGI PESERTA DIDIK DIFABEL Galih Wiguna 1, Wahid Munawar 2, Sunarto H. Untung 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata pelajaran yang dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar, menengah, bahkan pada pendidikan tinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Diterapkanya pendidikan dasar Sembilan tahun berdasarkan UU Nomor 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diterapkanya pendidikan dasar Sembilan tahun berdasarkan UU Nomor 2 tahun 1989 mengenai sistem pendidikan nasional oleh pemerintah, merupakan jawaban terhadap kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adaptif merupakan luasan dari kata pendidikan jasmani
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adaptif merupakan luasan dari kata pendidikan jasmani (penjas) dan adaptif. Penjas merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan media pembelajaran modul virtual yang digunakan diadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang secara skematik tahapan
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 4 (7) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI MELALUI PERMAINAN THROW
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan
BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN Pada bab III ini dibahas model, prosedur, tempat & waktu, intrumen penelitian, sertateknik analisis. Prosedur penelitian terdiri pengumpulan data, perencanaan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik sebagai media utama pembelajaran. Bentuk-bentuk aktivitas fisik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai media utama pembelajaran. Bentuk-bentuk aktivitas fisik yang sesuai dengan muatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terarah dan mencapai tujuannya. Seperti, pada fase kanak-kanak orang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi dan berhubungan dengan manusia lain dalam proses bersosialisasi di lingkungan masyarakat. Semakin berkembang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA Konradus Silvester Jenahut Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma silvesterjenahut@gmail.com
Lebih terperinciOntong Sinaga Surel:
PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TEMBAK KALENG SEBAGAI ALTERNATIF VARIASI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 TEBING TINGGI Ontong Sinaga Surel: ontongsinaga222@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kemampuan motorik seseorang. Berjalan, berlari, melompat, menulis, menggambar, menggunting merupakan
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 4 (4) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr. MODEL PENGEMBANGAN LOMPAT WARNA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES UNTUK MENINGKATKAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau biasa disebut dengan research and development, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan menurut Undang-undang Sisdiknas adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN TERAPI BERMAIN BOLA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SMPLB
EFEKTIVITAS PENERAPAN TERAPI BERMAIN BOLA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SMPLB Anggraeni Putri Haryani dan Damajanti Kusuma Dewi Program Studi Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meirani Silviani Dewi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adaptif merupakan salah satu pendidikan yang penting dilakukan di sekolah luar biasa. Penjas sendiri merupakan pendidikan yang dilakukan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU KEJUJURAN UNTUK SISWA KELAS 2 SD 1 PATALAN JETIS BANTUL
Pengembangan Alat Permainan... (Latif Ihwani) 115 PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU KEJUJURAN UNTUK SISWA KELAS 2 SD 1 PATALAN JETIS BANTUL DEVELOPMENT OF THE EDUCATIONAL GAME "KARTU KEJUJURAN"
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus salah satu tujuannya adalah agar anak dapat mengurus diri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Agar dapat mengurus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk
BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian Pengembangan Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. Menurut Borg and Gall (1983) dalam Setyosari (2010), pengertian dari penelitan
BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian ini mengacu pada model Research and Development (R & D) dari Borg
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. hitung penjumlahan siswa tunagrahita ringan. Peningkatan kemampuan operasi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Blok Dienes dalam pembelajaran remedial matematika dapat meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan siswa
Lebih terperinciPENJAS ADAPTIF. Yuyun Ari Wibowo
PENJAS ADAPTIF Yuyun Ari Wibowo PENDAHULUAN 1. Sehat itu apa? 2. Anak Luar Biasa itu yang seperti apa? 3. Apa itu Pendidikan jasmani? 4. Apa itu Penjas adaptif? 5. Hubungan Olahraga pendidikan dan Olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Yana Nurohman, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 234,2 juta jiwa atau naik dibanding jumlah penduduk pada tahun
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER MATA PELAJARAN : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Standar Kompetensi : 1. Mempraktikkan berbagai gerak dasar permainan dan
Lebih terperinciINOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR Oleh AGUNG HASTOMO
INOVASI MODEL PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SEKOLAH DASAR Oleh AGUNG HASTOMO agung_hastomo@uny.ac.id Abstrak Artikel dengan judul Model penanganan Anak Berkebutuhan Khusus di sekolah akan
Lebih terperinciAnalisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY
Analisis SKKD Gerak Aris Fajar Pambudi FIK UNY Kelas I semester 1 1. Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana/ aktivitas jasmani dan nilai yang terkandung di dalamnya 1. Mempraktikkan gerak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERMAINAN UMPAN DAN PINDAH UNTUK PEMANASAN LATIHAN FUTSAL PADA TIM FUTSAL BOSTA DI KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI
PENGEMBANGAN PERMAINAN UMPAN DAN PINDAH UNTUK PEMANASAN LATIHAN FUTSAL PADA TIM FUTSAL BOSTA DI KOTA KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Ely Yuliawan (Universitas Jambi) ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ely Yuliawan (Universitas Jambi) ABSTRAK Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk lpeningkatan hasil belajar siswa melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari semakin membaik, walaupun masih terdapat problematika yang harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pendidikan untuk semua dengan paradigma pendidikan yang inklusif di Indonesia ini, telah mengalami kemajuan yang semakin hari semakin membaik, walaupun
Lebih terperinciHari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA UNTUK SISWA SMA KELAS XI Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih,
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN TARI MELALUI STIMULUS GERAK BURUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KINESTETIK PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB YPLAB LEMBANG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, dihadapkan pada banyak tantangan baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik, budaya juga pendidikan. Semakin hari persaingan sumber
Lebih terperinciDienda Nurmaisitha *1 Sudarsini *2
THE DEVELOPMENT OF INSTRUCTION BOOK ABOUT ARCHIPELAGO CAKE MAKING IN STUDY OF COOK AND FOOD PREPARATION FOR STUDENTS WITH HEARING IMPAIRMENT (Pengembangan Buku Panduan Pengolahan Kue Nusantara Dalam Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 2011/2012 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap,
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas II SD Negeri 3 Kandangwangi Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan Hasil penelitian persepsi siswa kelas VIII terhadap media gambar dalam
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil penelitian persepsi siswa kelas VIII terhadap media gambar dalam pembelajaran sepakbola di SMP Negeri 3 Godean secara keseluruhan pada kategori sangat tinggi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
Lebih terperinciPengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun Riyan Jaya Sumantri. Universitas Negeri Semarang.
Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun 2014. Riyan Jaya Sumantri Universitas Negeri Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
59 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarakan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendekatan langsung memberikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI
PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka peneliti
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka peneliti dapat mengemukakan beberapa simpulan sebagai berikut : A. Simpulan 1. Identitas, pengalaman dan pemahaman
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI ABSTRAK Kemampuan motorik kasar anak masih rendah. Penelitian bertujuan
Lebih terperinciJournal of Physical Education, Sport, Health and Recreations
ACTIVE 4 (5) (2015) Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SIMPLE BASKETBALL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH
Lebih terperinciImplementasi Pendidikan Segregasi
Implementasi Pendidikan Segregasi Pelaksanaan layanan pendidikan segregasi atau sekolah luar biasa, pada dasarnya dikembangkan berlandaskan UUSPN no. 2/1989. Bentuk pelaksanaannya diatur melalui pasal-pasal
Lebih terperinciKata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT
Kemampuan Motorik Kasar...(Ghanang SP) 1 KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK SISWA SMP LUAR BIASA DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Penulis : Ghanang Sigit Putranto
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN 2016
PENGEMBANGAN VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NGADILUWIH TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukkan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciAdaptif. Adaptif dapat diartikan sebagai, penyesuaian, modifikasi, khusus, terbatas, korektif, dan remedial.
Adaptif Adaptif dapat diartikan sebagai, penyesuaian, modifikasi, khusus, terbatas, korektif, dan remedial. Pelatihan Adaptif Program latihan yang disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang dikarenakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and
37 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and development atau penelitian pengembangan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
Lebih terperinciO. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMPLB TUNARUNGU
- 642 - O. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan,
Lebih terperinciARTIKEL JURNAL. Oleh: Eka Kumalasari NIM
PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU KATA DAN GAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA PLAYEN II KABUPATEN GUNUNGKIDUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bidang studi yang disampaikan kepada siswa baik dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENOLAK PADA TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING SISWA KELAS X-1 MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KOTA KEDIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERMAIN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas suatu bangsa. Setiap warga negara Indonesia, tanpa membedakan asal-usul, status sosial ekonomi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali
III. METODE PENELITIAN A. Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara fisik. Anak Berkebutuhan Khusus dibagi ke dalam dua kelompok yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan secara fisik. Anak Berkebutuhan Khusus dibagi ke dalam dua kelompok yaitu anak yang bermasalah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif
116 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif berbasis komputer yang nantinya digunakan pada pembelajaran PAI. Adapun pendekatan
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN LEMPAR GELANG RAKSASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOROTO 3 KEDIRI
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI OLAHRAGA LEMPAR CAKRAM MELALUI PENERAPAN LEMPAR GELANG RAKSASA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOROTO 3 KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciMENUJU SEKOLAH INKLUSI BERSAMA SI GURUKU SMART
MENUJU SEKOLAH INKLUSI BERSAMA SI GURUKU SMART GUNAWAN WIRATNO, S.Pd SLB N Taliwang Jl Banjar No 7 Taliwang Sumbawa Barat Email. gun.wiratno@gmail.com A. PENGANTAR Pemerataan kesempatan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam
71 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam bidang studi matematika serta diarahkan pada peningkatan kemampuan berfikir siswa
Lebih terperinci