BTL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI CAHAYA
|
|
- Sri Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BTL Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas... BTL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI CAHAYA Abdul Rochim ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika materi cahaya melalui model pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL) bagi peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012 Penelitian ini dilakukan dengan mengambil subyek peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus sejumlah 26 anak terdiri dari 14 anak laki-laki dan 12 anak perempuan, dimana peneliti sebagai guru IPA (fisika) pada kelas tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dari bulan Maret 2012 sampai bulan Juni Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Pada siklus 1 tindakan yang dilakukan dengan model pembelajaran BTL dengan menitikberatkan lembar kerja terbimbing sedangkan pada siklus 2 tindakan yang dilakukan dengan model pembelajaran BTL dengan menitikberatkan lembar kerja terbuka dan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Hasil penelitan menunjukkan bahwa secara teoritik dan empirik melalui model pembelajaran BTL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika materi cahaya bagi peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus pada semester 2 tahun 2011/2012. Peningkatan aktivitas belajar fisika sebesar 49% dari kondisi awal 64 menjadi 94. Sedangkan Peningkatan hasil belajar fisika sebesar 22 % dari kondisi awal 72 menjadi 88. Kata Kunci: Aktivitas belajar, Hasil belajar, Model Pembelajaran BTL Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober
2 Abdul Rochim PENDAHULUAN Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa faktafakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Permendiknas 23 tahun 2006). Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), khususnya materi Fisika, dirasakan sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan. Fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena banyak teori dan rumus sehingga kurang dapat dipahami. Hal ini ditunjukkan dengan hasil ulangan harian siswa terhadap mata pelajaran Fisika yang belum mencapai tuntas belajar. Nilai KKM mata pelajaran Fisika sebesar 80. Hasil nilai ratarata ulangan harian 72 dan siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 70%. Pencapaian nilai KKM dilakukan dengan remedial teaching dan remedial testing. Kenyataan lain dalam kegiatan belajar mengajar fisika, umumnya siswa menampakkan sikap kurang bergairah, kurang bersemangat, dan kurang siap menerima pelajaran sehingga motivasi belajar siswa juga sangat rendah. Ditandai dengan persentase aktivitas belajar siswa hanya sebesar 64%. Saat menghadapi ujian nasional seringkali guru harus mengulang lagi pelajaran di kelas sebelumnya. Catatan peneliti setiap kali mereview pokok bahasan sebelumnya, terutama di jenjang kelas di bawahnya, terlihat siswa kurang begitu menguasai materi tersebut. Bahkan seakan-akan materi tersebut, belum diajarkan sebelumnya. Laporan Analisis Ujian Nasional Tahun 2011 oleh BSNP menunjukkan, daya serap pada SKL jenjang kelas VII, menentukan massa je- 18 Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2014
3 BTL Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas... nis benda sebesar 54,01% begitu juga dengan SKL jenjang kelas VIII, menentukan besaran pada alat optik sebesar 64,54%. Daya serap SKL jenjang kelas IX, menentukan jenis muatan listris statis sebesar 92,36%. Hal ini menunjukkan besar persentase siswa yang menjawab benar pada SKL pada jenjang kelas VII dan kelas VIII tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan SKL pada jenjang kelas IX. Kemampuan mempertahankan kualitas penguasaan konsep yang tersimpan pada longterm memory siswa sangat minimal. Hal ini dikarenakan proses belajar mengajar yang dialami siswa kurang bermakna bagi mereka. Kenyataan ini mendorong peneliti untuk melakukan perbaikan pembelajaran agar dapat membangkitkan motivasi dan kebermaknaan belajar siswa. Guru menumbuhkan keyakinan siswa bahwa sebenarnya mereka telah belajar fisika sepanjang hari dengan tanpa disadarinya. Di samping itu, guru juga melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan melibatkan aktivitas siswa, diharapkan siswa mampu menemukan kebermaknaan suatu proses pembelajaran sehingga diharapkan kualitas konsep yang tersimpan dalam logterm memory-nya meningkat. Model pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL) yang awalnya merupakan materi pelatihan yang dilaksanakan oleh Desentralized Base Education (DBE3) dan dibiayai oleh United State of America International Development (USAID) dengan nama Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna namun lebih dikenal dengan istilah BTL yang merupakan paket pelatihan yang menitikberatkan pada life skill for youth dengan sasaran jenjang pendidikan tingkat SMP. BTL dikembangkan berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa pembelajaran kurang memberdayakan siswa, dalam proses belajar mengajar. Keterampilan proses sains pada pembelajaran fisika merupakan manipulasi pembelajaran sehingga siswa dapat menemukan sendiri fakta-fakta, membangun konsep dan teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri sejalan dengan model pembelajaran BTL. Pengenalan model pembelajaran BTL ini perlu disebarluaskan dan dikembangkan lebih lanjut disesuaikan dengan kebutuhan mata pelajaran IPA, khususnya materi Fisika. Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober
4 Abdul Rochim Keefektifan penerapan model pembelajaran BTL secara akademik juga perlu diteliti. Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana peningkatan aktivitas belajar materi cahaya pada peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran BTL, Dan (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar materi cahaya pada peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran BTL? Sedangkan tujuan penelitian adalah: (1) Peningkatan aktivitas belajar materi cahaya pada peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran BTL, dan (2) Peningkatan hasil belajar materi cahaya pada peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran BTL. Adapun manfaat Penelitian (1) bagi peserta didik adalah: dapat meningkatnya aktivitas dan hasil belajar fisika Manfaat bagi peneliti, (2) bagi Peneliti: Melalui model pembelajaran BTL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar materi cahaya pada peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus, dan (3) bagi sekolah adalah: meningkatnya prestasi sekolah dan hasil Ujian Nasional mata pelajaran IPA. LANDASAN TEORI Model Pembelajaran BTL Model pembelajaran BTL yang awalnya merupakan paket pelatihan yang dilaksanakan oleh Decentralized Basic education 3 (DBE3) Project, yang dibiayai USAID yang bertujuan untuk mendukung Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama dalam meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama dan pendidikan non formal. Paket pelatihan ini bernama Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna dan lebih diperjelas lagi dengan nama Priktik Mengajar yang Baik, namun lebih dikenal dengan istilah BTL yang merupakan paket pelatihan yang menitikberatkan pada life skill for youth dengan sasaran jenjang pendidikan tingkat SMP. BTL dikembangkan berdasarkan kenyataan di lapangan bahwa 20 Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2014
5 BTL Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas... pembelajaran kurang memberdayakan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Peserta didik hanya sebagai obyek pembelajaran, aktivitas belajar peserta didik kurang optimal dan media pembelajaran kurang termanfaatkan oleh peserta didik. Pendekatan yang dipakai dalam model pembelajaran BTL ini meliputi lima unsur kunci dari pengalaman pembelajaran yaitu Introduction (Kenalkan), Connection (Hubungkan), Application (Terapkan), Reflection (Refleksi), dan Extension (Kegiatan Lanjutan). Penggunaan kerangka ICARE dimaksudkan untuk memastikan bahwa para peserta didik memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari (Tim Penyusun DBE3, 2009). Proses pembelajaran BTL mengintegrasikan keterampilanketerampilan yang dapat memberdayakan peserta didik meliputi pertanyaan tingkat tinggi, pembelajaran kooperatif, pemanfaatan lingkungan kelas, lembar kerja, dan pemanfaatan media belajar. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar peserta didik yang diharapkan dalam model pembelajaran BTL antara lain sebagai berikut. 1. Pertanyaan tingkat tinggi, kegiatan yang terlibat berupa kegiatan mendengarkan dan menulis pertanyaan, serta oral dalam menjawab pertanyaan. 2. Pemecahan masalah, kegiatan yang terlibat berupa kegiatan mendengarkan, menulis, bekerja dengan alat visual, mempelajari masalah, mengapresiasi literatur dan menyajikan informasi. 3. Pembelajaran kooperatif, kegiatan yang terlibat berupa kegiatan mendengarkan, oral untuk berkomunikasi, visual, mental dan emosional. 4. Pemanfaatan lingkungan kelas, kegiatan yang terlibat berupa kegiatan visual, fisik, emosional, kontruksi, eksekusi dan trip. 5. Lembar kerja, kegiatan yang terlibat berupa kegiatan visual, mempelajari masalah, eksekusi, mengapresiasi literatur, dan menyajikan informasi. 6. Pemanfaatan media pembelajaran, kegiatan yang terlibat berupa kegiatan visual, oral, mental, emosional. Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober
6 Abdul Rochim Kerangka Berpikir Dalam pembelajaran, aktivitas dan hasil belajar peserta didik merupakan hal yang sangat penting. Proses pembelajaran yang mengoptimalkan seluruh aktivitas peserta didik akan berdampak kepada kebermaknaan dan longterm memory peserta didik meningkat, dan pada akhirnya hasil belajar juga akan meningkat. Pada kondisi awal, proses pembelajaran yang telah dilakukan menunjukkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik rendah. Supaya aktivitas dan hasil belajar peserta didik meningkat maka guru dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran BTL yang mengintegrasikan keterampilan pertanyaan tingkat tinggi, pemecahan masalah, pembelajaran kooperati, pemanfaatan lingkungan kelas, pemanfaatan media pembelajaran, dan lembar kerja. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran BTL akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. METODOLOGI PENELITIAN Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII G SMP 1 Kudus pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 26 peserta didik terdiri dari 14 peserta didik laki-laki dan 12 peserta didik perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar fisika, hasil belajar fisika, dan pemanfaatan model pembelajaran BTL. Teknik yang digunakan untuk menganalisis ativitas belajar peserta didik dan guru meliputi data aktivitas belajar pada kondisi awal, data aktivitas belajar pada siklus 1 dan data aktivitas belajar pada siklus 2 dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjutkan dengan refleksi. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis data hasil belajar peserta didik yang meliputi data hasil belajar pada kondisi awal, data hasil belajar pada siklus 1 dan data hasil belajar pada siklus 2 dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjutkan dengan refleksi. Refleksi, yaitu membuat simpulan berdasarkan deskriptif komparatif kemudian memberi ulasan atas simpulan tersebut untuk menentukan perlu tidaknya siklus berikutnya. Indikator kinerja dalam penelitian ini dilihat dari peningka- 22 Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2014
7 BTL Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas... tan aktivitas dan hasil belajar fisika melalui pembelajaran dengan model pembelajaran BTL. Indikator keberhasilan direfleksikan dengan: Peserta didik memperoleh nilai aktivitas belajar 85 dan memperoleh nilai rata-rata hasil belajar 85 pada akhir siklus. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus. Tindakan dalam setiap siklus saling berkaitan erat. Pada siklus 1 pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran BTL dengan lembar kerja terbimbing dan media yang tersedia, sedangkan pada siklus 2 dengan memanfaatkan model pembelajaran BTL dengan lembar kerja terbuka dan media lingkungan sekitar. Siklus 1 dan 2 berlangsung pada 6 pertemuan (12 jam pelajaran). Variabel yang diteliti adalah pemanfaatan model pembelajaran BTL sebagai penyebab serta aktivitas belajar dan hasil belajar sebagai akibat. Tahapan-tahapan dalam tiap siklus terdiri atas (1) membuat perencanaan tindakan (planning); (2) melaksanakan tindakan sesuai yang direncanakan (acting); (3) melaksanakan pengamatan terhadap tindakan yang dilaksanakan (observing); (4) menganalisis dengan deskriptif komparatif dilanjutkan dengan refleksi terhadap hasil pengamatan tindakan (reflecting). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil peningkatan aktivitas belajar fisika dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 tampak pada tabel 1 berikut. Tabel 1 Aktivitas Belajar Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2 K o n d i s i awal Siklus 1 Siklus 2 Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Data aktivitas belajar tersebut dapat divisualisasikan pada gambar grafik 1 berikut. Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober
8 Abdul Rochim Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2 Aktivitas Peserta Didik Aktivitas Guru Gambar 1 Aktivitas Belajar Dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2 Dari data tersebut terlihat terjadi peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari 64 pada kondisi awal menjadi 78 pada siklus 1 dan 94 pada siklus 2. Terjadi peningkatan sebesar 14 angka antara kondisi awal dan siklus 1. Jika dibandingkan antara kondisi awal dan siklus 2 terjadi peningkatan 30 angka atau meningkat 49%. Hasil Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Nilai Rata-rata Data tersebut dapat divisualisasikan dengan gambar grafik 2 berikut. 24 Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2014
9 BTL Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas Nilai Rata-rata Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Gambar 2 Perbandingan hasil belajar peserta didik Dari kondisi awal nilai rata-rata sebesar 72 meningkat menjadi 81 pada siklus 1 dan meningkat menjadi 88 pada siklus 2. Jika dibandingkan antara kondisi awal terjadi peningkatan 9 angka terhadap siklus 2. Jika dibandingkan antara kondisi awal dengan siklus 2 terjadi peningkatan 16 angka, atau terjadi kenaikan 22%. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan model pembelajan BTL dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. PEMBAHASAN Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dari kondisi awal sampai kondisi akhir (siklus 2) diamati dengan lembar observasi aktivitas peserta didik. Beberapa aktivitas peserta didik tersebut saat diamati pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan peningkatan. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari 64 pada kondisi awal menjadi 78 pada siklus 1 dan 94 pada siklus 2. Terjadi peningkatan sebesar 14 angka antara kondisi awal dan siklus 1. Jika dibandingkan antara kondisi awal dan siklus 2 terjadi peningkatan 30 angka atau meningkat 49%. Model pembelajaran BTL mampu meningkatkan aktivitas belajar peserta didik karena dalam tahapan-tahapan pembelajaran dapat mengaktifkan seluruh aktivitas peserta didik. Secara umum aktivitas belajar fisika pada model pembelajaran BTL meliputi: melakukan Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober
10 Abdul Rochim instruksi guru, menjawab dan mebuat pertaanyaan, memanfaatkan perabot kelas dan lingkungan yang mendukung pembelajaran kooperatif, melakukan kerjasama kelompok, memanfaatkan lembar kerja dengan menggunakan media secara aktif dan menghasilkan hasil karya peserta didik sebagai sumber belajar. Aktivitas peserta didik yang paling menonjol pada siklus 1 antara lain: pembelajaran kooperatif dengan bekerja secara kelompok, melaksanakan eksprimen dengan panduan lembar kerja terbuka yang terbimbing dan memanfaatkan media dan alat bahan yang tersedia di laboratorium. Sedangkan guru masih mendominasi memberi instruksi kerja. Pada siklus 2 dengan menggunakan lembar kerja terbuka, pada eksperimen peserta didik melakukan kegiatan yang mengeksplorasi aktivitas peserta didik, antara lain sebelum bereksperimen peserta didik merencanakan sendiri eksperimennya berdasarkan permasalahan pada LK, setelah itu dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia dan memanfaatkan lingkungan untuk menyelesaikan eksperimen tersebut. Aktivitas peserta didik sangat beragam sesuai dengan karakteristik dan kualitas kerja kelompok dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Misalkan untuk memecahkan masalah dengan membaca tulisan terbalik, yang seharusnya dengan menggunakan cermin, ada kelompok yang membaca dengan menerawang tulisan tersebut. Begitu juga dengan membuat lubang pada kertas menggunakan bantuan sinar matahari dengan diameter seluas mungkin, ada kelompok yang melubangi kertas sedikit demi sedikit, ada juga yang menggunakan spidol hitam untuk membuat warna hitam pada kertas sehingga mempercepat terjadinya lubang. Keberagaman aktivitas peserta didik inilah yang menunjukkan keberhasilan model ini. Hasil belajar fisika yang diperoleh dari nilai tes tertulis juga menunjukkan peningkatan dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Dengan kondisi awal nilai rata-rata hasil belajar 72 masih berada di bawah KKM, sehingga dibutuhkan remidial teaching dan remidial testing untuk mencapai nilai KKM. Sehingga nilai rata-rata hasil belajar di atas KKM pada siklus berikutnya. Dari kondisi awal nilai rata-rata sebesar 72 meningkat men- 26 Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2014
11 BTL Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas... jadi 81 pada siklus 1 dan meningkat menjadi 88 pada siklus 2. Jika dibandingkan antara kondisi awal terjadi peningkatan 9 angka terhadap siklus 2. Jika dibandingkan antara kondisi awal dengan siklus 2 terjadi peningkatan 16 angka, atau terjadi kenaikan 22%. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan model pembelajan BTL dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa aktivitas belajar peserta didik meningkat setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran BTL yang mengintegrasikan keterampilan pertanyaan tingkat tinggi, pemecahan masalah, pembelajaran kooperatif, pemanfaatan lingkungan kelas, media pembelajaran dan penilaian. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik sebasar 49 %, dari kondisi awal 64 menjadi 94 pada kondisi akhir. Dan hasil belajar peserta didik meningkat setelah dibelajarkan dengan model pembelajaran BTL yang mengintegrasikan keterampilan pertanyaan tingkat tinggi, pemecahan masalah, pembelajaran kooperatif, pemanfaatan lingkungan kelas, media pembelajaran dan penilaian. Peningkatan hasil belajar peserta didik sebesar 22%, dari kondisi awal 72 menjadi 88 pada kondisi akhir. Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober
12 Abdul Rochim DAFTAR PUSTAKA DBE Modul Pelatihan Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 2. Jakarta: DBE3 DBE Modul Pelatihan Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna 3. Jakarta: DBE3. Hamalik, O Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Bumi Aksara. Indrawati Model-model Pembelajaran IPA. Bandung: PPPG IPA. Permendiknas No 22, 23 dan 24 tahun Jakarta: Depdiknas. Permendiknas No. 41 tahun Jakarta: Depdiknas Rochim, A Keefektifan Model Pembelajaran Better Teaching and Learning (BTL) dalam Membelajarkan Alat Optik. Tesis. PPs UNNES Rosmawati, Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Jurnal PTK DBE3. Volume Khusus/1: Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabet. Wiyanto Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. 28 Jurnal PHENOMENON, Volume 4 Nomor 2, Oktober 2014
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT Abstrak Sumaryatun Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika
Lebih terperincimengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui
belajar. 2 Hakikat pendidikan adalah proses pembelajaran untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI SD Negeri
Lebih terperinciFika Septiningkasih, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah
Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Lurus Dengan Pemanfaatan Kit Mekanika Siswa Kelas VII SMP PGRI 1 Klirong Tahun Pelajaran 2011 / 2012 Fika Septiningkasih, Eko Setyadi Kurniawan, Nur
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Konsep Cahaya Melalui Pembelajaran Science-Edutainment Berbantuan Media Animasi Abdan SMP Negeri 2 Poso Pesisir, Kab. Poso ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciPeningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli
Peningkatan Kedisiplinan dan Hasil Belajar IPA pada Materi Klasifikasi Benda Melalui Discovery Learning Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Tolitoli Yulian Manasa SMP Negeri 2 Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan
17 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Classroom Action Research 15 yang disingkat CAR atau dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK merupakan tindakan guru ketika melaksanakan kegiatan
Lebih terperinciOleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Kartika Sari program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan pada bulan Januari - April semester II tahun pelajaran 2011 / 2012. Waktu No Kegiatan Jan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia dan kemajuan ilmu pengetahuan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi tidak lepas dari peran pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar
IMPLEMENTASI MODEL SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 13 PALU Yulyana Darmini, Kamaluddin dan Hendrik A.
Lebih terperinciJEMBER TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Oleh: Esti Yunita, Abu Syafik, Riawan Yudi Purwoko Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING. Imam Sobirin
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING SD Negeri
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN ALAT PERAGA
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN ALAT PERAGA Oleh: Wahyu Ratriningsih, Mujiyem Sapti, Wharyanti Ika P. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPA erat kaitannya dengan proses penemuan, sehingga peserta didik dapat memiliki pengalaman langsung saat mempelajarinya. Seperti yang disebutkan
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 PENERAPAN MODEL
Lebih terperinciRini Tri Irianingsih 47
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, AND REVIEW (PQ4R) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)
Upaya Peningkatan Hasil. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT) DENGAN METODE KUIS GALILEO DI SMP NEGERI 2 KALIWUNGU 1 Oleh : Wahyuni 2
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6
ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 2, Mei - Agustus 2015 STKIP PGRI Banjarmasin UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat di mana ia hidup, proses sosial dimana
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Suska Journal of Mathematics Education Vol.2, No. 1, 2016, Hal. 41 51 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIb
Lebih terperinciIkmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin
Lebih terperinciPenerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana
Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dan pengajar yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah di persiapkan
Lebih terperinciPADA MATERI AJAR TATA SURYA. Sugiyo
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 5, Oktober 2016 ISSN 0854-2172 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATERI AJAR TATA SURYA SD Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sains merupakan ilmu berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI TKR 4 SMK N 2 KEBUMENTAHUN AJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI TKR 4 SMK N 2 KEBUMENTAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Eprilia Cahyaningtyas program studi pendidikan bahasa dan
Lebih terperinciDesnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin
Peningkatan Motivasi Belajar Fisika Melalui Pemanfaatan Media Pembelajaran Animasi Yang Diproduksi Pustekkom Pada Siswa Kelas VIII SMP Setya Budi Purworejo Tahun Pelajaran 2011/2012 Desnaeni Dyah Winastiti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
Lebih terperinciPenerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung
Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Yuyun Dila Saputra () SMP Negeri Blitar, Email: yuyundila89@gmail.com ABSTRAK Pada pembelajaran
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK Oleh: Winarsih, Supriyono, Mujiyem Sapti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sulit dan abstrak menjadi aktivitas yang membosankan bagi sebagian siswa. Hal ini dapat dilihat dari situasi kelas
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2008/2009 1 Oleh:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Tempat pelaksanaan adalah SD Negeri Margorejo di desa Margorejo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati yang merupakan wilayah yang jauh dari kota. Sebagian
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match Materi Alat Pencernaan Manusia
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match Materi Alat Pencernaan Manusia Fatminah Djayaddin SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP MELALUI PENDEKATAN JASBERPENA
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUP MELALUI PENDEKATAN JASBERPENA Wiwik Indriyati SMP Negeri 6 Salatiga windriyati@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Proses pembelajaran merupakan proses yang
Lebih terperinciPERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI
PERANAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN MAMPANG PRAPATAN 02 PAGI Oleh : Ika Yatri 1) Lanjar Pratiwi 2) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka 1),2)
Lebih terperinciPENINGKATAN KERJASAMA PADA MATERI PERUBAHAN BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN. Ida Wati
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 1, Januari 2016 ISSN 2477-2240 PENINGKATAN KERJASAMA PADA MATERI PERUBAHAN BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STAD SMP Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Seting dan Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI IPA MA Al-Huda Temanggung pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011, yaitu bulan Februari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada mata pelajaran matematika dengan jumlah siswa 14 orang yang terdiri
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BEALAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BEALAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Istya Indah Suprihatin; Puji Nugraheni; Dita Yuzianah. Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPeningkatan Berpikir Kritis Melalui Strategi Aktif Tipe Prediction Guide (Tebak Pelajaran) Pada Siswa SMP N 25 Purworejo
Peningkatan Berpikir Kritis Melalui Strategi Aktif Tipe Prediction Guide (Tebak Pelajaran) Pada Siswa SMP N 25 Purworejo Ervina Eka Puspitasari, Raden Wakhid Akhdinirwanto, Arif Maftukhin Program Studi
Lebih terperinciPenerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah
Penerapan Teknik Pembelajaran Probing -Prompting Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri I Banawa Tengah Sitti Mutmainnah, Muhammad Ali, dan Nurasyah Dewi Napitupulu *email:
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting demi kemajuan bangsa. Dengan pendidikan maka sumber daya manusia dapat berkembang lebih pesat. Pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dikemukakan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2006:443)
Lebih terperinciJurnal Pendidikan MIPA Pancasakti
JPMP Volume 2 Nomor 1, Januari 2018, (Hal. 11-15 ) Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti http://e-journal.ups.ac.id/index.php/jpmp email: adminjpmp@upstegal.ac.id Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2011/2012 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan secara sadar. dan sengaja, oleh kerena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja, oleh kerena itu pembelajaran pasti mempunyai tujuan, pembelajaran dapat membantu
Lebih terperinciSherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI DI KELAS X MIPA.3 SMAN 10 BENGKULU Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan berpikir siswa. Untuk mengembangkan pola berpikir kritis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting bagi perkembangan pola berpikir kritis siswa, dimana proses pembelajaran setiap jenjang menitikberatkan pada pengembangan berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nur aini Dwiandini, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar yang diselenggarakan pada jalur pendidikan formal. Dilaksanakannya Pendidikan di Sekolah Dasar
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING Fatmawaty Sekolah Dasar Negeri Hikun Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Hendra Setiawan, M. Arifuddin Jamal, Abdul Salam M Program Studi
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak terlepas dari pembelajaran. Menurut Usman (2000:4), pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting Dan Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Setting Dan Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research), sebuah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciPenerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018
Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018 Nehru dan Nurfathurrahmah Abstrak: Pendidikan di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan formal merupakan upaya sadar yang dilakukan sekolah dengan berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan kognitif,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG MATERI TUMBUHAN PADA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 03 PETUNG KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Rakhmatun Nisa, Zainuddin, Suriasa Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Rakhmatunnisa@yahoo.co.id
Lebih terperinciKeywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science
PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Erlina Widia Santi 1, Kartika Chrysti
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok dalam proses pendidikan disekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan belajar. Membelajarkan
Lebih terperinci50 Media Bina Ilmiah ISSN No
50 Media Bina Ilmiah ISS o. 1978-3787 PEERAPA PEDEKATA KETERAMPILA PROSES UTUK MEIGKATKA MOTIVASI BELAJAR DA KETERCAPAIA KKM IPA SISWA KELAS II SD 40 CAKRAEGARA Oleh: Ida Ayu Rintis Guru SD egeri 40 Cakranegara
Lebih terperinciPROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING
PROFIL KETUNTASAN BELAJAR DITINJAU DARI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENCAPAIAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) BIOLOGI SISWA KELAS VIIA DI SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN AJARAN 2008/2009
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap satuan pendidikan diharapkan membuat Kurikulum Tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Republik Indonesia, nomor: 20 tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No. 19 tahun 2005 (PP. 19/2005)
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciArtikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri ABSTRAK
ABSTRAK Istikhomah: Meningkakan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII 1 Menggunakan Model Pembelajaran Aktif ( Active Learning) dengan Metode Eskperimen Pada Materi Perolehan Nutrisi Tumbuhan Hijau (Fotosintesis)
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene
Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene Muh. Jupriadi, Bustamin, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING
UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING Oleh: Triani, Supriyono, Isnaeni Maryam Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD, menurut undangundang Permendiknas No.22 Tahun 2007 tentang Standar Isi, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Alasan peneliti memilih menggunakan penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan era globalisasi yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di dunia yang terbuka,
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Course Review Horay Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres Sintuwu
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Course Review Horay Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres Sintuwu Jusman Lapatta, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Undaan Lor Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV/ A SD NEGERI 08 KEPAHIANG Ramon Sinkiriwang Putrama
Lebih terperinciOleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek
144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN
Lebih terperinciDaenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE KOOPERATIF (JIGSAW) PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI DAN PENGGUNAANNYA DI KELAS IV SD NEGERI SEPANJANG JAYA II TAHUN 2015 Daenah ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik mengikuti pendidikan menengah. Salah satu bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum Sekolah Dasar diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Rejondani Prambanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action
Lebih terperinciSANTI BBERLIANA SIMATUPANG,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah
Lebih terperinciJURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X SMA NEGERI 11 MAKASSAR Habriah Ahmad Guru
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YUSTATI Guru SMP Negeri 3 Dumai yustatiy@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini membahas hasil
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinci