Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti

Transkripsi

1 JPMP Volume 2 Nomor 1, Januari 2018, (Hal ) Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti adminjpmp@upstegal.ac.id Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Bioteknologi pada Siswa SMP Negeri 2 Tarub SMP Negeri 2 Tarub, Tegal, Indonesia Kata Kunci: Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar. Abstrak Tujuan Penelitian ini yaitu: (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa, (2) meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi pokok bahasan bioteknologi menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada siswa kelas IXA SMP Negeri 2 Tarub tahun pelajaran 2017/2018. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah PTK yang dilaksanakan 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IXA SMP Negeri 2 Tarub Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 36 siswa, yaitu: 20 siswa putra dan 16 siswa putri. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pada aktivitas belajar siswa, pada siklus I jumlah siswa: sangat aktif 6 siswa (16,67%), cukup aktif 13 siswa (36,11%), tidak aktif 17 siswa (47,22%). Pada siklus II meningkat menjadi siswa kriteria: sangat aktif 26 siswa (72,22%), cukup aktif 7 siswa (19,45%), tidak aktif 3 siswa (8,33 %). Hasil belajar siswa siklus I tuntas 23 siswa (63,89%) dan belum tuntas 13 siswa (36,11%). Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu tuntas 31 siswa (86,11%) dan belum tuntas 5 siswa atau (13,89%). Hasil belajar dan aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan cukup signifikan setelah mengalami perlakuan model pembelajaran kooperatif menggunakan jigsaw pada materi bioteknologi, sehingga bisa digunakan sebagai alternatif model pembelajaran

2 Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti, 2 (1), Januari (12) PENDAHULUAN Proses pembelajaran yang berhasil harus mampu memotivasi peserta didik supaya aktif, kreatif, dan mandiri yang disesuaikan dengan bakat dan minatnya serta memperhatikan perkembangan fisik dan psikologis siswa. Untuk membuat proses belajar berhasil maka diperlukan aktivitas belajar yang bersifat mental maupun fisik. Hanafi dan Cucu Suhana (2010:24) memberi pernyataan bahwa aktivitas belajar yang dilakukan oleh peserta didik akan menambah nilai tersendiri bagi siswa. Hal ini tentu akan meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan. Metode atau cara guru mengajar juga turut mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, sesuai pernyataan Muriani (2016:36). Guru harus mampu membuat sebuah skenario pembelajaran yang mampu melibatkan pembelajar secara aktif dan menarik. Pemilihan model belajar yang pas akan meningkatkan ketertarikan siswa pada belajar. Terdapat beberapa model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran diantaranya menerapkan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) oleh Sugiyanto (2008:35) dijelaskan bahwa pendekatan pembelajaran yang berfokus pada kelompok kecil, dimana kelompok tersebut saling bekerjasama untuk mengefektifkan kondisi belajar sehingga tercapai tujuan belajar. Sudrajat (2008:1) memberi penjelasan tentang pembelajaran model Jigsaw adalah pembelajaran yang dilakukan secara kelompok, yang intinya kelompok yang telah menguasai materi tersebut harus mengajarkan ke kelompok yang lainnya. Inti dari pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah peserta didik ditempatkan dalam kelompok belajar. Kelompok ahli diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompok asal. Kelompok asal setelah mendapatkan jawaban Dari kenyataan diatas, maka model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW perlu dilaksanakan para guru guna meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa. METODE Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dari bulan Agustus 2017 sampai bulan Desember Obyek dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas IXA SMP Negeri 2 Tarub semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA Biologi Pokok Bahasan Bioteknologi. Subyek dalam penelitian adalah Siswa kelas IXA berjumlah 36 siswa terdiri dari 20 siswa putra dan 16 siswa puteri. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan tes. HASIL Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 12, 14, dan 19 Oktober Pada siklus ini, pembelajaran materi bioteknologi dilakukan pada standar kompetensi (SK): Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup. Kompetensi dasar (KD): Mendeskripsikan penerapan bioteknologi untuk mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan. Uraian pokok kegiatan pada Siklus I terdiri atas 4 tahap: perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Penggunaan model Kooperatif Tipe Jigsaw telah meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, diketahui bahwa dari 36 siswa, 6 siswa atau 16,67% memiliki kriteria sangat aktif, 13 siswa atau 36,11% memiliki kriteria cukup aktif, sedangkan 17 siswa atau 47,22% tidak aktif. Untuk lebih jelasnya prosentase aktivitas siswa bisa dilihat dari grafik berikut :

3 Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti, 2 (1), Januari (13) Gambar 1. Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Gambar 2. Persentase Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Hasil proses pembelajaran belum mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan serta melihat semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, maka peneliti dan observasi sepakat untuk melanjutkan siklus II. Gambar 3. Persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II Gambar 4. Persentase keberhasilan belajar pada siklus II

4 Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti, 2 (1), Januari (14) Hasil belajar siswa berupa tes/evaluasi dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan prosentase pencapaian nilai siklus I dan siklus II pada Tabel 1. Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus No Instrumen Data Hasil Pengamatan Nilai < dari KKM ( 70 ) Nilai di atas KKM ( 70 ) Nilai Tertinggi Nilai Terendah Jumlah Nilai Nilai Rata-Rata Siklus I 13 Siswa (36,11% ) 23 Siswa (63,89%) ,97 Siklus II 5 Siswa (13,89% ) 31 Siswa (86,11% ) ,33 Berdasarkan data pada Tabel 1dijelaskan bahwa pada siklus I siswa yang mencapai nilai di atas KKM berjumlah 23 siswa atau 63,89% meningkat menjadi 31 siswa atau 86,11% pada siklus II, telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 75%. Hal ini membuktikan bahwa model Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar. Adapun persentase keberhasilan itu dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Persentasi Keberhasilan Siswa Siklus I dan Siklus II Gambar 5 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prosentase ketuntasan hasil belajar siklus I ke siklus II yaitu dari 63,89% menjadi 86,11%. Hal ini berarti pencapaian ketuntasan hasil belajar telah mencapai keberhasilan sesuai dengan indikator keberhasilan klasikal yaitu 75% dan untuk siklus berikutnya dihentikan atau tidak dilanjutkan lagi. PEMBAHASAN Secara keseluruhan, dari dua siklus yang dilaksanakan terdapat peningkatan cukup signifikan pada hasil belajar siswa. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 63,89% meningkat menjadi 86,11%, terjadi peningkatan sebesar 22,22%. Peningkatan pencapaian ketuntasan klasikal menunjukkan bahwa dengan peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran, akan meningkatkan hasil belajar siswai. Hal ini sesuai pendapat Brown dalam Emi Pujiastuti (2000:33) bahwa model Kooperatif Tipe Jigsaw siswa memperoleh empat pemahaman mandiri yaitu belajar mandiri, membuat pertanyaan sehingga dapat mengungkap penguasaan materi serta menjelaskan kepada siswa lain serta dapat mengembangkan materi yang dipelajari.

5 Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti, 2 (1), Januari (15) Proses inkuiri yang memberi ruang bagi siswa untuk menemukan dan menyelidiki konsep akan mempermudah siswa dalam mengingat konsep. Selain hasil belajar yang meningkat, aktivitas hasil belajar juga mengalami peningkatan setelah melalui dua siklus, siklus I siswa yang berkriteria sangat aktif 16,67%, pada siklus II meningkat menjadi 72,22%. Hal ini membuktikan bahwa model Kooperatif Tipe Jigsaw memiliki keuntungan yaitu memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggungjawab sendiri sehingga aktivitas belajar siswa akan meningkat. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, setelah melalui dua siklus disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Biologi pada pokok bahasan Bioteknologi pada siswa kelas IXA SMP Negeri 2 Tarub Tahun Pelajaran 2017/ DAFTAR PUSTAKA Hanafi, Nanang dan Cucu Suhana. (2010). Konsep Strategi pembelajarani. Bandung: Refika Aditama Hayati, M. N. (2016). Penggunaan Discrepant Events Dengan Pendekatan Poe Terhadap Hasil Belajar Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Siswa. Pancasakti Science Education Journal, 1(1). Sugiyono. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pressindo. Sudrajat. (2008). Model-model pembelajaran kreatif inovatif. Surakarta: Yuma Pressindo. Pujiastuti, Emi. (2000). Penerapan Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) dalam Perkuliahan di Jurusan Pendidikan Matematika sebagai Wahana untuk Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Pembelajaran Mandiri. Makalah. Yogyakarta: UNY