Suhaili. Kata kunci : Keberanian Bertanya, Hasil belajar Sains, Model Pembelajaran picture and picture.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Suhaili. Kata kunci : Keberanian Bertanya, Hasil belajar Sains, Model Pembelajaran picture and picture."

Transkripsi

1 MENINGKATKAN KEBERANIAN SISWA DALAM BERTANYA PADA MATERI RANTAI MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE DI KELAS IV SDN NO.14/I SUNGAI BAUNG Suhaili ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, penyebab rendahnya keberanian bertanya siswa dan hasil belajar sains adalah: persediaan media yang masih kurang serta penggunaan metode maupun model pembelajaran yang monoton yaitu hanya menggunakan metode ceramah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru hendaknya bisa menggunakan model pembelajaran yang mampu menekankan keterampilan proses dalam upaya peningkatan peran aktif siswa di kelas yang pada akhirnya berpengaruh terhadap keberanian bertanya dan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan model pembelaran picture and picture. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keberanian bertanya dan hasil belajar sains materi rantai makanan pada siswa kelas IV SDN No. 14/I Sungai Baung Kec. Muara Bulian Kab. Batanghari. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dirancang empat kegiatan, yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN No 14/I Sungai Baung dengan jumlah siswa 19 orang. Waktu pelaksanaan semester I tahun ajaran 2012/2013 pada materi rantai makanan. Tehnik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, angket dan test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan Keberanian bertanya siswa dengan rata skor 56,31 dalam kategori cukup tinggi pada siklus I, dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata skor menjadi 71,05. Dari siswa yang tuntas belajar 13 siswa pada siklus I menjadi 18 siswa pada siklus II. Hal ini menunjukkan ketuntasan klasikal dari 68,42% pada siklus I dan menjadi 94,73% pada siklus II. Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II disebabkan adanya perbaikan tahap perencanaan, pelasanaan, observasi, dan refleksi serta perubahan anggota kelompok setiap siklusnya. Hal ini menunjukkan adanya hasil dari usaha perbaikan dari proses belajar untuk meningkatkan keberanian bertanya siswa dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan Keberanian Bertanya siswa dan hasil belajar sains materi rantai makanan pada siswa kelas IV SDN No 14/I Sungai Baung. Kata kunci : Keberanian Bertanya, Hasil belajar Sains, Model Pembelajaran picture and picture.

2 PENDAHULUAN Mendefinisikan sains secara sederhana, singkat dan yang dapat diterima secara universal sangat sulit dibandingkan dengan mendefinisikan ilmu-ilmu lain. Beberapa ilmuwan memberikan definisi sains sesuai dengan pengamatan dan pemahamannya. Carin mendefinisikan science sebagai The activity of questioning and exploring the universe and finding and expressing it s hidden order, yaitu Suatu kegiatan berupa pertanyaan dan penyelidikan alam semesta dan penemuan dan pengungkapan serangkaian rahasia alam. Sains mengandung makna pengajuan pertanyaan, pencarian jawaban, pemahaman jawaban, penyempurnaan jawaban baik tentang gejala maupun karakteristik alam sekitar melalui cara-cara sistematis. Bertanya adalah cara untuk mengungkapkan rasa keingintahuan akan jawaban yang tidak atau belum diketahui. Rasa ingin tahu merupakan dorongan atau rangsangan yang efektif untuk belajar dan mencari jawaban (suhito, 1987; dalam Ribowo, 2006). Pendidikan sains sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki pera nan penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Pada peningkatan ini, khu susnya di dalam menghasilkan peserta didik di SDN No. 14/I Sungai Baung yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis, dan berani siatif dalam menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan ilmu pengetahuan/sains dan teknologi (IPTEK). Berdasarkan definisi maka dapat disimpulkan bahwa sains selain sebagai produk juga sebagai proses tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pernyataan di atas selaras dengan pendapat Carin yang menyatakan bahwa sains sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum dan teori sains. Fakta merupakan kegiatankegiatan empiris didalam sains dan konsep, prinsip, hukum-hukum, teori merupakan kegiatan-kegiatan analisis didalam sains. Sains merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir, tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan oleh pemerintah secara menyeluruh, artinya bersama-sama membangun kualitas pendidikan dengan melibatkan peran serta masyarakat khususnya peran serta orang tua yang merupakan pendidikan awal bagi seorang anak, sedangkan salah satu warga sekolah sebagai ujung tombak kegiatan belajar mengajar adalah guru, oleh karena guru sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan menggunakan tehnik mengajar yang bermakna, karena tehnik mengajar merupakan salah satu motor penggerak yang mengaktifkan siswa dalam proses balajar mengajar. Tehnik mengajar yang bermakna memiliki peranan penting dalam proses balajar mengajar sehingga dapat memberikan semangat, rasa senang dalam belajar siswa yang berdampak pada keberanian bertanya untuk berprestasi yang lebih bagus, untuk itu guru dapat memilih dan menentukan pendekatan dan metode yang disesuaikan dengan kemampuan, keadaan siswa serta keadaan sarana dan prasarana sebagai penunjang proses belajar mengajar. Namun dikarenakan terbatasnya sarana dan prasarana seperti media elektronik untuk mengajar yang dimiliki oleh sekolah maka dari itu peneliti memilih tindakan yaitu menggunakan model pembelajaran Picture And Picture atau model pembelajaran yang menggunakan gambar untuk menyampaikan materi, gambar tersebut diperoleh dari media cetak. Melalui gambar yang ditampilkan dalam proses pembelajaran maka siswa akan termotivasi untuk bertanya dalam belajar.

3 Menurut Ahmad Zuhdi, (2010:63) Model Pembelajaran Picture And Picture merupakan pembelajaran yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pada Model Pembelajaran Picture And Picture mempunyai kelebihan yaitu 1). Guru lebih banyak mengetahui kemampuan masing-masing siswa 2). Melatih siswa berpikir logis dan sistemastis. Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Picture and Picture dapat Meningkatkan Keberanian Siswa Dalam Bertanya Pada Materi Rantai Makanan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Picture And Picture di Kelas IV SDN No.14/I Sungai Baung tahun pelajaran 2012/2013. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah Untuk mengetahui penerapan Model pelajaran picture and picture dalam meningkatkan hasil belajar Siswa kelas VI di SDN No.14/I Sungai Baung serta dapat Meningkatkan Keberanian Siswa Dalam Bertanya Pada Materi Rantai Makanan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Picture And Picture di Kelas IV SDN No.14/I Sungai Baung tahun pelajaran 2012/2013. Drs. Andi Suhandi, M.Pdi dan Drs. Epinur, M.Pd adalah dosen Jurusan Ilmu Pendidikan (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), FKIP Universitas Jambi. Siswa yang mengalami pembelajaran Sains dengan Model picture and picture akan tampak berbeda dari siswa yang mengalami pengajaran Sains secara tradisional. Pada pengajaran Model picture and picture, siswa melihat proses sains sebagai keterampilan yang dapat mereka gunakan, menjadi lebih ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di dunia ini, memandang guru sebagai fasilitator, dan lebih banyak bertanya, terampil dalam mengajukan sebab akibat dari hasil pengamatan dan penuh dengan ide murni (Eddy Hidayat dalam Prayekti, 2002: 778). Hal ini semua, akan meningkatkan Aktivitas Siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Sains di kelas khususnya di SDN No. 14/I Sungai Baung. METODE PENELITIAN Waktu penelitian yang dibutuhkan dalam peneliti ini adalah 4 bulan mulai dari tahap persiapan pada bulan kemarin 2012 sampai dengan tahap pengiriman lapor akhir pada bulan November Sedangkan tempat pelaksanaan penelitian ditetapkan di Sekolah Dasar Negeri No 14 /1 Sungai Baung, sedangkan lokasi penelitian ini terletak di desa Sungai Baung Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari. Sesuai dengan jadwal pelajaran Sains sesuai dengan materi Rantai Makanan dengan Model picture and picture, dan sesuai dengan kesepakatan, peneliti dan Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri No 14 /1 Sungai Baung, sedangkan lokasi penelitian ini terletak di desa Sungai Baung Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari Penelitian tindakan kelas ini akan di laksanakan selama tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari empat fase: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa perencanaan yaitu : 1) Menyusun skenario pembelajaran dengan model Picture and Picture

4 2) Menyusun atau menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 3) Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dan guru 4) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) 5) Menyusun tes evaluasi (tes hasil belajar) Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas Arikunto (2005: 18).Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi awal sebelum dilakukan tindakan untuk mengetahui seberapa besar aktifitas bertanya siswa pada mata pelajaran Sains. Setelah itu Peneliti melaksanakan pembelajaran dikelas dengan menerapkan langkah-langkah model pembelajaran picture and picture pada pokok bahasan Rantai Makanan. 1. Waktu : Pada jam pelajaran sains materi Rantai Makanan 2. Tempat : Kelas IV sekolah Dasar Negeri No 14 /1 Sungai Baung. 3. Pelaksanaan : Guru sebagai peneliti 4. Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan Urutan Rantai Makanan PADI BURUNG TIKUS ULAR 5. Materi Pembelajaran : Bagian-bagian Rantai Makanan. Pada tahap ini, dilakukan semua hal yang telah direncanakan sebelumnya, yakni melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Observasi adalah peninjauan secara cermat. Djojosuroto dan Sumaryati (2000: 40) menuliskan bahwa terdapat dua jenis metode observasi, yakni metode observasi partisipasi dan metode simulasi. Dalam melakukan observasi, peneliti langsung dalam proses pembelajaran, sehingga termasuk ke dalam observasi partisipan. Dalam tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan. Evaluasi dilakukan dalam rangka mengukur pengamatan dan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang akan ditingkatkan terhadap proses pembelajaran baik kegiatan siswa dan guru melalui hasil observasi.

5 Lembar Obsevasi Guru Tabel 1.1 Observasi Guru No Kemampuan Guru Jumlah Skor 1 Melakukan apersepsi 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Memotivasi siswa agar berani bertanya 4 Menyajikan Materi Pelajaran 5 Menarik perhatian minat siswa 6 Penguasaan kelas 7 Menggunakan alat bantu mengajar 8 Penguasaan materi pelajaran 9 Menerapkan model pembelajaran Picture and picture 10 Mengajukan pertanyaan kepada siswa 11 Menambah penguatan terhadap jawaban siswa 12 Bersama siswa membuat kesimpulan Jumlah Rata-rata Persentase Rata-rata Keterangan pengisian Skor/bobot Penilaian: Skor 1 = Kuran Skor 2 = Cukup Skor 3 = baik Skor 4 = Sangat baik Lembaran Observasi Siswa Tabel 1.2 Lembar Keberanian Bertanya Siswa No Aspek Yang di Amati Kriteria Ketepatan bertanya 2 Singkat 3 Kejelasan Pertanyaan 4 Relevan 5 Keberanian Bertanya 6 Kualitas Pertanyaan Jumlah rata-rata Persentase rata-rata

6 Keterangan pengisian Skor/bobot Penilaian: Skor 1 = Kuran Skor 2 = Cukup Skor 3 = baik Skor 4 = Sangat baik HASIL PENELITIAN Dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dalam tiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan dimana tiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN 14/I Sungai Baung dengan jumlah siswa 19 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Picture and Picture pada Keberanian Bertanya Siswa dalam pembelajaran sains pada materi rantai makanan. Pada penelitian ini, data tingkat Keberanian Bertanya siswa diperoleh dari hasil analisis angket Keberanian Bertanya siswa yang dilaksanakan tiap akhir siklus, selain tingkat Keberanian Bertanya siswa diukur juga hasil belajar siswa yang diambil melalui evaluasi menggunakan tes yang diberikan kepada siswa setelah pelaksanaan pembelajaran berakhir. Sedangkan data selama proses belajar mengajar di kelas diperoleh dari lembar observasi, yaitu lembar observasi untuk siswa dan guru. Pada tiap-tiap siklus sebelum mengambil data dilakukan dengan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa sejauh mana materi pembelajaran yang akan dipelajari. Hasil penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 November s/d 6 Desember. Hasil penelitian untuk tiap siklus yang telah diperoleh dan diuraikan sebagai berikut: Hasil Penelitian Siklus I Penelitian pada siklus I dibagi dalam 4 (empat) kegiatan yaitu : 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) observasi dan Evaluasi, 4) Refleksi. Perencanaan Siklus I Tahap perencanaan tindakan pada siklus I meliputi kegiatan yang terdiri dari : 1) Menyusun skenario pembelajaran dengan model Picture and Picture 2) Menyusun atau menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 3) Membuat alat/media pembelajaran yang diperlukan 4) Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dan dan guru 5) Menyiapkan angket Keberanian Bertanya siswa 6) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) 7) Menyusun tes evaluasi (tes hasil belajar) Pelaksanaan tindakan siklus I mulai pada hari Rabu tanggal 21 November hari Kamis tanggal 22 November 2012, yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk pembelajaran dan satu kali untuk evaluasi. Pada tahap pelaksanaan ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: Pertemuan 1 Pertemuan ke-1 pada pukul WIB, hari rabu, tanggal 21 November 2012 dengan Keberanian Bertanya pada materi rantai makanan.

7 Pertemuan 2 Pertemuan ke-2 pada pukul WIB, hari kamis, tanggal 22 November 2012 dengan Keberanian Bertanya materi rantai makanan dan melakukan tes. Tahap pelaksanaan masing-masing pertemuan 1 dan 2 yaitu : Kegiatan Awal Appersepsi Mempersiapkan kelas, guru dan siswa saling memberi salam, berdo a, serta mengabsen kehadiran siswa, mengingatkan materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi. Motivasi Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani bertanya tentang materi yang akan dipelajari, dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat pembelajaran. Kegiatan inti Eksplanasi - Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai - Guru menyajikan materi sebagai pengantar - Guru menunjukan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Eksplorasi - Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok terdiri dari 5 orang untuk berdiskusi tugas yang diberikan guru. - Guru memberikan lembar kerja kelompok kepada siswa untuk dikerjakan bersama dalam kelompok.. - Guru meminta siswa mendiskusikan lembar kerja kelompok - Guru menunjuk atau memanggil siswa dalam kelompok secara bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis dan menyampaikan hasil diskusinya dan dibahas bersama kelompok yang lain. - Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan. Elaborasi - Guru memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari - Guru menyuruh siswa membuat laporan hasil diskusi kelompok. - Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. - Dari alasan tersebut, guru mulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Konfirmasi - Selanjutnya LKS dibahas bersama siswa untuk dikoreksi. - Evaluasi/Umpan Balik - Guru memberikan umpan balik kepada siswa - Guru menanyakan apakah siswa telah mengerti tentang pelajaran hari ini. Penutup Rangkuman Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan di akhir pembelajaran

8 Penghargaan Guru memberi reward kepada kelompok yang telah mengemukakan hasil diskusinya dengan baik. Tindak lanjut Guru memberikan PR yang berhubungan dengan materi ajar. Tahap observasi siklus I yaitu mengamati aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung dalam keberanian bertanya siswa dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 1.3 Data Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru Siklus I No Kemampuan Guru Jumlah Skor 1 Melakukan apersepsi 3 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Memotivasi siswa agar berani bertanya 3 4 Menyajikan Materi Pelajaran 2 5 Menarik perhatian minat siswa 3 6 Penguasaan kelas 3 7 Menggunakan alat bantu mengajar 3 8 Penguasaan materi pelajaran 2 9 Menerapkan model pembelajaran Picture and picture 3 10 Mengajukan pertanyaan kepada siswa 3 11 Menambah penguatan terhadap jawaban siswa 2 12 Bersama siswa membuat kesimpulan 2 32/Cukup Jumlah Skor Keseluruhan Aktif Berdasarkan pedoman kriteria aktivitas guru pada siklus I adalah termasuk kategori cukup aktif karena skor aktivitasnya = 32. Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa observasi guru dalam melaksanakan model picture and picture dan soal dalam proses pembelajaran siklus I guru melaksanakan dengan baik, sedangkan pengamatan observasi keberanian bertanya siswa pada sisklus satu adalah : 3

9 Tabel 1.4 Data Hasil Keberanian Bertanya Siswa Siklus I No Nama Siswa Jumlah Pertanyaan Σ Ketuntasan 1 Al Masri - 3 T 2 Apritanto - 3 T 3 Azwar 4 ST 4 Parid - 3 T 5 Hiatul Muslimah CT 6 Khoirun Nisa CT 7 Nina CT 8 Riska - 3 T 9 Rahmat 4 ST 10 Abil CT 11 Dian CT 12 Zahwa - 3 T 13 Firdaus - 3 T 14 Lidia - 3 T 15 Wahyu CT 16 Nuraini - 3 T 17 Reni - 3 T 18 Gunawan 4 ST 19 Wildan - 3 T Jumlah Nilai Rata-rata Kelas 2,89 68,42 Pada setiap siklus dilakukan evaluasi berupa belajar dan tes pada akhir siklus untuk mengetahui tingkat kemampuan keberanian bertanya siswa terhadap materi yang dipelajari secara keseluruhan, Berdasarkan pedoman kriteria aktivitas siswa pada siklus I adalah termasuk kategori Cukup Aktif karena skor aktivitasnya = 2,89 Berdasarkan hasil pengamatan dan pemanatauan Keberanian Bertanya siswa yang dicapai pada siklus I dapat dilihat belum mencapai target penelitian dan perlu ditingkatkan pada siklus II. Hal ini terlihat rendahnya nilai yang dicapai siswa dengan rata-rata 2,89, sementara target penelitian ini adalah 85% dari 19 orang siswa telah tuntas atau mendapat nilai rata-rata 65. Skor Ketuntasan keberanian bertanya siswa pun masih dalam kategori cukup tinggi yaitu 68,42 sementara target penelitian yang ditentukan adalah dalam kategori tinggi atau dengan skor Hal ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, antara lain : a) Siswa belum berani bertanya ketika guru menerangi pelajaran b) Siswa belum terbiasa belajar menggunakan model picture and picture sehingga sebagian siswa belum berani bertanya dalam belajar. c) Kurangnya interaksi siswa dengan guru.

10 d) Siswa kurang mengulang kembali pelajaran dirumah e) Siswa tidak serius, kurang cermat dan asal cepat selesai dalam mengerjakan soal. f) Siswa belum aktif bertanya kepada guru maupun temanya. Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I untuk meningkatkan keberanian bertanya siswa dan hasil belajar siswa, maka perlu dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan perbaikan sebagai berikut : a) Dalam memulai belajar guru harus memperhatikan kesiapan siswa b) Guru harus membiasakan siswa belajar dengan berdiskusi dalam kelompoknya dan melakukan tanya jawab pada saat siswa mempelajari dengan model picture and picture. c) Guru harus kreatif dalam menyampaikan materi dengan jelas, agar siswa mengerti. d) Guru menjalin komunikasi dengan orang tua murid e) Guru harus melatih siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat f) Guru memberikan penjelasan kepada siswa agar selalu memperhatikan pertanyaan dan gagasan siswa lain agar dapat menemukan konsep yang sedang dipelajari g) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi, maka peneliti merasa perlu melanjutkan penelitian ini pada siklus II. Dengan kelemahan atau kendala yang ditemui pada pelaksanaan siklus I akan dijadikan dasar untuk perbaikan siklus II yaitu : a) Meningkatkan keberanian bertanya siswa untuk belajar dengan menggunakan model picture and picture b) Guru memberikan penjelasan lebih rinci tata cara belajar dengan menggunakan model picture and picture c) Guru lebih meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar. Penelitian pada siklus II dibagi dalam 4 (empat) kegiatan yaitu : 1) Perencanaan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) observasi dan Evaluasi, 4) Refleksi. Perencanaan Siklus II Tahap ini pada siklus II meliputi kegiatan yang terdiri dari : 1) Menyusun skenario pembelajaran dengan model Picture and Picture 2) Menyusun atau menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 3) Membuat alat/media pembelajaran yang diperlukan 4) Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa dan dan guru 5) Menyiapkan angket Keberanian Bertanya siswa 6) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) 7) Menyusun tes evaluasi (tes hasil belajar) Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II mulai pada hari Rabu tanggal 28 November hari Kamis tanggal 29 November 2012, yang terdiri dari dua kali pertemuan untuk pembelajaran dan satu kali untuk evaluasi. Pada tahap pelaksanaan ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: Pertemuan 1

11 Pertemuan ke-1 pada pukul WIB, hari rabu, tanggal 28 November 2012 dengan Keberanian Bertanya pada materi rantai makanan. Pertemuan 2 Pertemuan ke-2 pada pukul WIB, hari kamis, tanggal 29 November 2012 dengan Keberanian Bertanya materi rantai makanan dan melakukan tes. Tahap pelaksanaan masing-masing pertemuan 1 dan 2 yaitu : Kegiatan Awal Appersepsi Mempersiapkan kelas, guru dan siswa saling memberi salam, berdo a, serta mengabsen kehadiran siswa, mengingatkan materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi. Motivasi Guru memberikan motivasi kepada siswa agar berani bertanya tentang materi yang akan dipelajari, dan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, menyampaikan tujuan pembelajaran serta manfaat pembelajaran. Kegiatan inti Eksplanasi - Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai - Guru menyajikan materi sebagai pengantar - Guru menunjukan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi. Eksplorasi - Guru membentuk siswa kedalam beberapa kelompok terdiri dari 5 orang untuk berdiskusi tugas yang diberikan guru. - Guru memberikan lembar kerja kelompok kepada siswa untuk dikerjakan bersama dalam kelompok.. - Guru meminta siswa mendiskusikan lembar kerja kelompok - Guru menunjuk atau memanggil siswa dalam kelompok secara bergantian untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis dan menyampaikan hasil diskusinya dan dibahas bersama kelompok yang lain. - Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan. Elaborasi - Guru memberikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari - Guru menyuruh siswa membuat laporan hasil diskusi kelompok. - Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. - Dari alasan tersebut, guru mulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Konfirmasi - Selanjutnya LKS dibahas bersama siswa untuk dikoreksi. - Evaluasi/Umpan Balik - Guru memberikan umpan balik kepada siswa - Guru menanyakan apakah siswa telah mengerti tentang pelajaran hari ini.

12 Penutup Rangkuman Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan di akhir pembelajaran Penghargaan Guru memberi reward kepada kelompok yang telah mengemukakan hasil diskusinya dengan baik. Tindak lanjut Guru memberikan PR yang berhubungan dengan materi ajar. Tahap observasi siklus I yaitu mengamati aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Tahap observasi siklus II yaitu mengamati aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung dalam keberanian bertanya siswa dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel 1.5 Data Hasil Analisis Observasi Kegiatan Guru Siklus II No Kemampuan Guru Jumlah Skor 1 Melakukan apersepsi 4 2 Menyampaikan tujuan pembelajaran 4 3 Memotivasi siswa agar berani bertanya 3 4 Menyajikan Materi Pelajaran 4 5 Menarik perhatian minat siswa 3 6 Penguasaan kelas 4 7 Menggunakan alat bantu mengajar 4 8 Penguasaan materi pelajaran 4 9 Menerapkan model pembelajaran Picture and picture 4 10 Mengajukan pertanyaan kepada siswa 4 11 Menambah penguatan terhadap jawaban siswa 4 12 Bersama siswa membuat kesimpulan 4 Jumlah Skor Keseluruhan 46/Tuntas Berdasarkan pedoman kriteria aktivitas guru pada siklus I adalah termasuk kategori Tuntas karena skor aktivitasnya = 46. Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa observasi guru dalam melaksanakan model picture and picture dan soal dalam proses pembelajaran siklus I guru melaksanakan dengan baik, sedangkan pengamatan observasi keberanian bertanya siswa pada sisklus satu adalah :

13 Tabel 4.4 Data Hasil Keberanian Bertanya Siswa Siklus II No Nama Siswa Jumlah Pertanyaan Σ Ketuntasan 1 Al Masri 4 ST 2 Apritanto T 3 Azwar 4 ST 4 Parid 4 ST 5 Hiatul Muslimah 4 ST 6 Khoirun Nisa 4 ST 7 Nina 4 ST 8 Riska 4 ST 9 Rahmat 4 ST 10 Abil 4 ST 11 Dian 4 ST 12 Zahwa 4 ST 13 Firdaus 4 ST 14 Lidia 4 ST 15 Wahyu 4 ST 16 Nuraini 4 ST 17 Reni 4 ST 18 Gunawan 4 ST 19 Wildan 4 ST Jumlah Nilai Rata-rata Kelas 3,89 94,73 Pada setiap siklus dilakukan evaluasi berupa belajar dan tes pada akhir siklus untuk mengetahui tingkat kemampuan keberanian bertanya siswa terhadap materi yang dipelajari secara keseluruhan, Berdasarkan pedoman kriteria aktivitas siswa pada siklus I adalah termasuk kategori Aktif karena skor aktivitasnya = 3,89 Berdasarkan hasil tes dan angket Keberanian Bertanya siswa yang dicapai pada siklus II telah mencapai target penelitian. Hal ini terlihat pada nilai yang dicapai siswa dengan rata-rata 3,89 dan 94,73% siswa yang tuntas, dengan target penelitian ini adalah 85% siswa tuntas. Skor Keberanian Bertanya siswa dalam kategori tinggi yaitu 94,73. Hasil pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut : a) Siswa merasa senang dalam pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture b) Siswa sudah terbiasa belajar menggunakan model pembelajaran picture and picture dan Mulai Berani bertanya dalam belajar. c) Siswa lebih menguasai materi dan serius dalam mengikuti pelajaran dan dapat menyimpulkan materi yang dipelajari.

14 d) Adanya perubahan tingkah laku siswa dalam belajar. Seperti aktif dalam kelompok, bertanya kepada guru dan teman. e) Hasil belajar seluruh siswa dinyatakan tuntas dengan mencapai nilai rerata 81,57 f) Keberanian dalam Bertanya belajar siswa dinyatakan tinggi dengan skor 71,05 g) Aktifitas guru sudah mencapai kategori aktif h) Aktifitas siswa sudah mencapai kategori aktif PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang terjadi dari siklus I ke siklus II, dapat dilihat perubahanya dengan jelas. Pada siklus I siswa yang tuntas belajar hanya 8 dari 19 orang siswa, sedangkan pada siklus II sebanyak 18 dari 19 orang siswa telah tuntas. Skor Keberanian Bertanya siswa dalam kategori cukup tinggi = 68,42 pada siklus I menjadi kategori tinggi pada siklus II dengan skor 94,73. Terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II disebabkan adanya perbaikan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi serta perubahan anggota kelompok setiap siklusnya. Hal ini menunjukan adanya hasil dari usaha perbaikan dari proses belajar untuk meningkatkan Keberanian Bertanya siswa dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Untuk lebih jelasnya hasil penelitian dari siklus I dan II dapat dilihat pada tabel rekapitulasi berikut : Tabel 1.3 Rekapitulasi Observasi guru siklus I sampai Siklus II No Nama Sekolah Variabel Penelitian Hasil PTK Siklus I Siklus II 1 SDN 14/I Sungai Baung Keberanian Bertanya 32 % 46 % Tabel 1.4 Rekapitulasi Keberanian Bertanya Siswa di Siklus I sampai Siklus II No Nama Sekolah Variabel Penelitian Hasil PTK Siklus I Siklus II 1 SDN 14/I Sungai Baung Keberanian Bertanya 68,42 % 94,73 % Dari tabel 4.6 diatas, variabel yang diukur baik pada masing-masing SDN maupun secara keseluruhan menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklus. Pada akhir siklus II seluruh target Kriteria dapat dipenuhi, oleh karenanya hipotesis yang diajukan DAPAT DITERIMA. Seperti telah dikemukakan pada BAB I, masalah yang diangkat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Meningkatkan Keberanian Siswa Dalam Bertanya Pada Materi Rantai Makanan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Picture And Picture Di Kelas IV SDN No.14/I Sungai Baung. Masalah ini dilatar

15 belakangi oleh kenyataan yang terjadi bahwa keterampilan bertanya siswa pada mata pelajaran Sain Relatif rendah. Herawati (2003:45) menyimpulkan bahwa pertanyaan guru berperan penting dalam membentuk sikap, pemikiran dan keberhasilan belajar siswanya. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan guru mengadakan pertanyaan 1) mengembangkan pendekatan, 2) menimbulkan keingintahuan, 3) merangsang fungsi berpikir, 4) mengembangkan keterampilan berpikir 5) memfokuskan perhatian siswa, 6) menstruktur tugas yang akan diberikan, 7) mendiagnosis kesulitan belajar siswa, 8) mengkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dan siswanya, 9) merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelejaran picture and picture dapat meningkatkan Keberanian Bertanya dan hasil belajar sains materi rantai makanan pada siswa kelas IV SDN No.14/I Sungai Baung. Terdapat peningkatan Keberanian Bertanya belajar siswa dengan rata-rata skor 2,89 dalam kategori cukup tinggi pada siklus I, dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata skor meningkat menjadi 3,89. Dari siswa yang tuntas belajar 13 siswa pada siklus I menjadi 18 siswa pada siklus II. Hal ini menunjukan ketuntasan klasikal dari 68,42% pada siklus I dan menjadi 94,73% pada siklus II. Dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture terdapat hubungan yang positif antara Keberanian Bertanya dan hasil belajar yang dimiliki siswa. Semakin tinggi Keberanian Bertanya yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperolehnya. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, penulis menyarankan jika penerapan model pembelajaran picture and picture belum dapat meningkatkan Keberanian Bertanya dan hasil belajar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, maka disarankan agar dilakukan refleksi sebagai berikut : 1. Siswa yang belum tuntas perlu diberi stimulus yang khusus agar mereka lebih tertarik mengikuti pembelajaran. Disamping itu, perlu diingatkan kembali agar siswa mempersiapkan diri lebih baik lagi sebelum mengikuti scenario pembelajaran. 2. Tujuan dan manfaat pembelajaran perlu dijelaskan dengan lugas, para siswa perlu diyakinkan bahwa memahami tujuan dan manfaat pembelajaran adalah untuk kepentingan mereka sendiri dalam mengarahkan proses pembelajaran menuju tercapainya kompetensi sebagai hasil pembelajaran. DAFTAR RUJUKAN Ahmad Zuhdi, 2010 Penelitian menggunakan gambar. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Bachtiar Rifai 2007, definisi sains sebagai pengetahuan sistematis. Uswatun Khasanah Mulyasa 2002 Tanya Jawab. Jakarta: Bumi Aksara

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SDN NO. 106/I MUARA TEMBESI OLEH: MARLISA NIM :

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PANCA INDERA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PANCA INDERA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PANCA INDERA DENGAN MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE DIKELAS IV SDN NO.14/1 SUNGAI BAUNG Finta Asriana ABSTRAK Rendahnya nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason & 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik di antaranya adalah adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang Mersilia Busoso, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG 13-130 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG Gusmaweti. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI ISLAMI PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH NGUPASAN I KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE KOOPERATIF (JIGSAW) PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI DAN PENGGUNAANNYA DI KELAS IV SD NEGERI SEPANJANG JAYA II TAHUN 2015 Daenah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang yang terletak di JL. Candimulyo, KM. 4, Candimulyo, Magelang. SMA

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan Data a. Pra Tindakan Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal di MI Al-Hidayah 02 Betak Kalidawir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.

BAB III METODE PENELITIAN. dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Subyek penelitain ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang yang berjumlah seluruh siswa 20 orang yang terdiri dari

Lebih terperinci

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm. 25-38 25 MENINGKATKAN KETERAMPILAN ILMIAH SAINS MELALUI KEGIATAN ONE DAY ADVENTURE PADA MATERI TUMBUHAN HIJAU DI KELAS V SDN JURUBANU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Banioro Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kelas 3 sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Sambilawang kecamatan Trangkil kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kita. Karena dalam kegiatan sehari hari kita tidak akan terlepas dari Bahasa

I. PENDAHULUAN. kita. Karena dalam kegiatan sehari hari kita tidak akan terlepas dari Bahasa I. PENDAHULUAN Mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar termasuk mata pelajaran wajib di antara lima mata pelajaran pokok yaitu : Matematika,Bahasa Indonesia, Ips,Sains dan Pkn. Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Ledok 07 sebelum tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI NU Tabudarat Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua Andi Sahati, Lilies, Muhammad Jamhari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu dengan siklus-siklus yang didalamnya terdapat 4 (empat) langkah, yaitu: perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terbukti dapat meningkatkan aktivitas belajar siwa dan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan setting penelitian 1. jenis penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN MELALUI INKUIRI TERBIMBING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 9 Banjarbaru Tahun Pelajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Slungkep 02 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 22 siswa. 3.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan melalui praktik pembelajaran di kelas 6 SD Negeri 2 Getas Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun subyek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun subyek 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian a. Gambaran Umum Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Perdamaian Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Berdasarkan data dan dokumentasi hasil nilai ulangan diketahui siswa memperoleh hasil belajar atau prestasi yang kurang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 26 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SDN Jirak SDN Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong terletak di desa Jirak Kecamatan Pugaan Kabupaten Tabalong,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Devi Wahyu Ertanti PGMI, FAI, Universitas Islam Malang (UNISMA)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB

PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB 92 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA DIALOG AWAL IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA BELAJAR MATEMATIKA (PTK Kelas VIII

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sidomulyo 03 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN:

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.4, Oktober 2016, hal ISSN: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL KELAS V SDN 70 BANDA ACEH Syarifah Habibah (Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan suatu proses

BAB III METODE PENELITIAN. dari praktisi bidang pendidikan untuk mengorganisasi penyelidikan suatu proses BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Metode penelitian ini menghadirkan suatu perkembangan bidang penelitian tindakan yang mengarahkan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Kutowinangun 09 Salatiga Sekolah ini didirikan pada tahun 1972 dengan biaya INPRES dan merupakan tanah hibah dari masyarakat dan terakreditasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Termpat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Sumberejo yang beralamat di Gang Bayur No. 5 Kemiling Bandar Lampung. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I pertemuan I Dalam rangka memperbaiki masalah Pembelajaran dikelas VI SD Negeri Pesantren pada mata pelajaran IPA, tentang Bumi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018 Pulau Rambai Kecamatan Kampar timur Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan

Lebih terperinci

Hasbiati SDN 002 Tanah Grogot

Hasbiati SDN 002 Tanah Grogot MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI CAHAYA DAN SIFATNYA DI KELAS V SDN 002 TANAH GROGOT 2013/2014 Hasbiati SDN 002 Tanah Grogot

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu kegiatan ilmiah, baik itu berupa penelitian maupun pra penelitian, diperlukan suatu metodologi, agar kegiatannya terarah dan sesuai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD RIZKI RIZA HARNUM Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci