: Tempat Parkir, Graph, Lintasan Terpendek, Petri Net, Algoritma Djigstra

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": Tempat Parkir, Graph, Lintasan Terpendek, Petri Net, Algoritma Djigstra"

Transkripsi

1 PEMODELAN JALUR TEMPAT PARKIR MENGGUNAKAN PETRI NET Yulinda Bilondatu, Hj. Novianita Achmad, M.Si, Nurwan S.Pd, M.Si ABSTRAK Yulinda Bilondatu. Pemodelan jalur tempat parkir Menggunakan Petri Net SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Gorontalo Pembimbing Utama Hj. Novianita Achmad, S.Si, M.Si, dan pembimbing pendamping Nurwan, S.Pd, M.Si. Masalah pengaturan tempat parkir tak hanya terjadi di kota-kota besar, tapi juga terjadi di salah satu lembaga pendidikan yakni kampus khususnya di Universitas Negeri Gorontalo. Salah satu cara untuk mengatasi masalah parkir adalah dengan membuat pemodelan jalur Parkir dengan menggunakan teori graph. Teori graph merupakan cabang ilmu matematika yang memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Graph digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Desain graph yang dihasilkan dari suatu jaringan transportasi dapat dimodelkan dalam bentuk petri net. Petri net merupakan suatu perangkat untuk pemodelan dan menganalisis sistem sehingga dapat diperoleh informasi tentang struktur dan perilaku dinamik dari sistem yang di modelkan. Petri net dapat mendeskripsikan dengan komponen yang ada dalam sebuah sistem. Sistem yang dibangun kemudian dianalisis terutama kedinamikan sistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model graph pada jalur lintasan terpendek dari jalur tempat parker dan mengetahui Model Petri Net pada jalur lintasan terpendek dari jalur tempat parkir. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa mencari lintasan terpendek dari masing-masing fakultas menggunakan Alogaritma dijigstra. Dan untuk pemodelan jalur tempat parkir menggunakan petrinet untuk Membangun tempat parkir yang efisien dan dinamik atau tidak terjadi dead lock. Kata Kunci PENDAHULUAN : Tempat Parkir, Graph, Lintasan Terpendek, Petri Net, Algoritma Djigstra Sebagaimana kita ketahui, UNG adalah salah satu universitas di Provinsi Gorontalo yang sedang berkembang dan banyak diminati oleh banyak orang. Banyaknya mahasiswa yang ada di universitas ini menjadikan perluasan area kampus agar proses kegiatan kampus dapat berjalan seimbang, efektif dan efisien. Adanya perluasan area kampus yang disertai dengan pembangunan gedung-gedung baru beserta renovasi gedung-gedung lama menjadikan universitas semakin baik dari kampus-kampus lainnya yang ada di provinsi Gorontalo.

2 Lokasi UNG yang cukup luas memungkinkan mahasiawa membutuhkan waktu yang cukup untuk melakukan perjalanan antar fakultas. Didukung dengan peraturan baru yang dibentuk di universitas ini yang mengharuskan mahasiwa untuk dapat berjalan kaki untuk melakukan segala aktivitasnya yang ada dalam kampus. Oleh karena itu, kita perlu membuat rute jalan agar supaya kita dapat menentukan jalur terpendek untuk sampai disetiap fakultas jika tempat parkir yang terdekat penuh. Salah satu caranya adalah dengan membuat pemodelan jalur Parkir dengan menggunakan teori graph. Seiring dengan berjalannya waktu, teori graph juga semakin berkembang. Teori graph digunakan untuk merepresentasikan hal-hal yang menyangkut networkin. Desain graph yang dihasilkan dari suatu jaringan transportasi dapat dimodelkan dalam bentuk petri net. Petri net merupakan suatu perangkat untuk pemodelan dan menganalisis sistem sehingga dapat diperoleh informasi tentang struktur dan perilaku dinamik dari sistem yang dimodelkan Berdasarkan uraian diatas maka penulis akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan jaringan transportasi yang ada di kota Gorontalo, khusunya di kampus UNG, yang diformulsikan dengan judul Pemodelan jalur tempat parkir Menggunakan Petri Net Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang, dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana model graph pada jalur lintasan terpendek dari jalurtempat parker menuju fakultas-fakultas dan Bagaimana Model Petri Net pada jalur tempat parkir? Mengingat ketebatasan waktu, Penelitian ini di batasi pada Penentuan lintasan terpendek dari tempat parkir ke fakultas atau antar fakultas, Penentuan lintasan terpendek hanya menggunakan salah satu Algoritma, yakni Algoritma Dijigstra., dan Pembuatan model petri net berdasarkan tempat parkir yang ada di kampus UNG, adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menegetahui model graph pada jalur lintasan terpendek dari jalur tempat parker dan Untuk Mengetahui Model Tempat Parkir Menggunakan Petri Net, selain itu adapun manfaat dari penelitian adalah

3 Untuk menambah wawasan sebagai informasi bagi mahasiswa lain dan Dapat dijadikan sebagai alternative dalam desain tempat parkir yang nyaman bagi pengguna dan meminimalis waktu atau jarak tempat parkir. Teori Graph merupakan salah satu cabang Matematika yang sudah ada lebuh dari dua ratus tahun silam. Jurnal pertama tentang teori graph muncul pada tahun 1736, oleh matematikawan terkenal dari Swiss bernama Euler. Sebuah graph G berisikan dua himpunan yaitu himpunan berhingga tak kosong V(G) dari obyekobyek yang disebut titik dan himpunan berhingga (mungkin kosong) E(G) yang elemen-elemennya disebut sisi sedemikan sehingga setiap elemen e dalam E(G) merupakan pasangan tak berurutan dari titik-titik di V(G). Panjang lintasan dalam sebuah graph-bobot adalah jumlah bobot semua sisi pada lintasan tersebut. Misalkan u dan v dua titik di graph G. Lintasan (u v) di G dengan panjang minimum disebut lintasan terpendek antara u dan v. Salah satu cara yang di gunakan untuk mencari Lintasan terpendek adalah menggunakan Algoritma Dijikstra. Algoritma Dijikstra INPUT : Graph bobot G dengan s, t V(G) STEP 1 : Label titik dengan ( ) dan untuk setiap titik v di G selain s, label titik v dengan ( ) ( diganti dengan bilangan yang sangat besar). Tulis T = V(G) STEP 2 : Misalkan u T dengan ( ) minimum. STEP 3 : Jika u = t, STOP dan beri pesan Panjang Lintasan terpendek dari s ke t adalah ( ) STEP 4 : Untuk setiap sisi e = uv, v T, ganti label v dengan ( )=minimum * ( ) ( ) ( )+ STEP 5 : Tulis T = T (u), dan kembali ke STEP 2.

4 Petri net merupakan salah satu sub klas dari sistem event diskrit yang dapat digunakan untuk memodelkan dan menganalisis suatu sistem. Petri net memuat event berkaitan dengan transisi. Agar suatu event dapat terjadi, beberapa keadaan harus terpenuhi.. Place dapat berfungsi sebagai input atau output suatu transisi. Place sebagai input menyatakan keadaan yang harus dipenuhi agar transisi dapat terjadi. Setelah transisi terjadi maka keadaan akan berubah. Place yang menyatakan keadaan tersebut adalah output dari transisi. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini mengambil lokasi di Laboratorium Komputer Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian dilakukan sejak bulan April sampai dengan bulan Juli 2013, dengan kagiatan meliputi penelusuran literatur melalui buku-buku dan internet, pengolahan data, pembahasan hasil penelitian dan penyusunan laporan hasil penelitian. Software yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah software pipe 4, sebagai pendukung sumber referensi yang digunakan selain buku literatur, juga informasi yang diperoleh melalui internet yang diakses dari Laboratorium Komputer Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan IPA, PEMBAHASAN Adapun klasifikasinya, untuk FEB dan FIP tempat parkir yang terdekat adalah Parkir A,Untuk FMIPA dan FIS di Parkir B, untuk FAPERTA dan FATEK, Dan untuk Parkir D Bisa digunakan Untuk Mahasiswa di FMIPA DAN FIS DAN FSB. Oleh karena itu akan di kaji Lintasan terpendek dari tempat parkir menuju fakultasfakultas. Untuk memperoleh Lintasan terpendek tersebut digunakan Alogaritma Dijigstra.. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEB) a. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju Fakultas Ekonomi dan BisnisB (V 2 )

5 Berikut algoritma dijigstra untuk menentukan lintasan terpendek dari Parkir A (V 1 ) menuju FEB (V 2 ), yaitu sebagai berikut: STEP 1 : Melabel V 5 dengan ( ) dan untuk label dengan ( ) { } Berikut algoritma dijigstra untuk menentukan lintasan terpendek dari Parkir A(V 1 ) Melabel V 1 dengan ( ) dan untuk label dengan ( ) V 1 V 5 V 6 V 4 V 2 Sehingga di peroleh tabel berikut ini: Tabel 4.1a Lintasan terpendek Parkir A (V 1 ) Menuju FEB (V 2 ) Titik V i V 1 V 5 V 6 V 4 V 2 ( ) 0 T V 1 V 5 V 6 V 4 V 2 Step 2 : titik di T yang berlabel minimum, sehingga = u. Step 3 : karena, sehingga lanjutkan Step 4 Step 4 : terdapat 2 sisi G yang terkait dengan titik V 1 yakni V 1 V 2, V 1 V 5 sehingga akan di ganti label selanjutnya adalah V 2, V 5 ( ) * ( ) ( )+ * +. ( ) * ( ) ( )+ * +. Step 5 : Ganti T dengan T- { V 1 }, jadi V 1 mendapat label permanen yakni ( ) = 0 Sehingga di peroleh tabel sebagai berikut: Tabel 4.1b Lintasan terpendek Parkir A (V 1 ) Menuju FEB (V 2 ) Titik V i V 1 V 5 V 6 V 4 V 2 ( ) T V 1 V 5 V 6 V 4 V 2

6 pada step ini dikatakan bahwa titik V 1 telah diberi label permanen dengan label ( ) = 0, sehingga label dari titik di G dan himpunan T sehingga diperoleh seperti tabel 4.3 berikut: Tabel 4.1c Lintasan terpendek Parkir A (V 1 ) Menuju FEB (V 2 ) Titik V i V 1 V 5 V 6 V 4 V 2 ( ) Step 2 Step 3 T - V 5 V 6 V 4 V 2 : perhatikan bahwa V 2 titik di T yang berlabel minimum, sehingga V 2 = u. karena maka lanjut ke step 3 : jika u=t atau u= maka STOP, sehingga lintasan terpendek dari ke V 2 adalah 573 Sehingga di peroleh tabel sebagai berikut: Tabel 4.1d Lintasan terpendek Parkir A (V 1 ) Menuju FEB (V 2 ) Titik V i V 1 V 5 V 6 V 4 V 2 ( ) T - V 5 V 6 V 4 V 2 Hasil yang diperoleh sampai akhir proses adalah T= dengan demikian panjang lintasan terpendek ditemukan.adalah V 1 : Parkir A V 2 : Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) V 3 : Fakultas Ilmu Pengetahuan (FIP) V 4 : Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) V 5 : Parkir B V 6 : Fakultas Ilmu Sosial (FIS) V 7 : Parkir D V 8 : Fakultas Pertanian (Faperta) V 9 : Fakultas Tehnik (Fatek) V 10 : Parkir C V 11 : Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) Keterangan Gambar 4.3 Lintasan Terpendek Dari Parkir A Menuju Fis (V 1 Dan V 2 ) = Titik parkir = Fakultas-fakultas = Sisi/Jalan

7 Berdasarkan Gambar 4.3, Lintasan terpendek dari tempat parkir A (V 1 ) Menuju FEB (V 1 ) adalah dari tempat parkir A langsung ke FEB dengan panjang lintasan 7 m. Untuk mencari Lintasan terpendek dari Tempat parkir menuju Fakultas-fakultas dilakukan dengan langkah yang sama Fakultas-fakultas, Adapun Hasil Lintasan terpendek dari tempat patkir menuj Berikutu fakultas-fakultas adalah sebagai: b. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis (V 2 ) adalah dari parker B (V 5 ) melewati parker A (V 1 ) kemudian FEB (V 2 ) dengan panjang lintasannya adalah 114 m c. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis (V 2 ) adalah dari tempat parkir C (V 10 ), melewati Faperta (V 11 ), FATEK (V 9 ), tempat parkir D (V 7 ), FMIPA (V 6 ) dan FEB ((V 2 ) dengan panjang lintasan 573 m. d. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis (V 2 ) adalah dari tempat parker D (V 7 ), FMIPA (V 4 ), FEB ( V 2 )dengan panjang lintasannya adalah 230 m 1. FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN a. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju Fakultas Ilmu Sosial (V 3 ) adalah melewati tempat parker A (V 7 ), FEB (V 2 ),FIP (V 2 ), jadi panjang lintasannya adalah 146 m b. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju Fakultas Ilmu Pengetahuan (V 3 ) adalah melalui tempat parkir B (V 5 ), Parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ),FIP(V 3 ) dgn panjang lintasan 243 m c. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju Fakultas Ilmu Sosial (V 3 ) adalah mulai parkir C (V 10 ), Faperta (V 11 ), Fatek (V 9 ), Parkir D (V 7 ), FMIPA (V 4 ),FEB (V 2 ), FIP (V 3 ), dengan panjang lintasan 613 d. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju Fakultas Ilmu Sosial (V 3 ) adalah dari Parkir D ( V 6 ), FMIPA (V 6 ), FEB ( V 2 ), FIP (V 2 ) panjang lintasan adalah 369

8 2. FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN MATEMATIKA a. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju Fakultas MIPA (V 4 ) adalah mulai dari parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ), FMIPA (V 4 ), jadi panjang lintasannya adalah 72 b. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju Fakultas MIPA (V 4 ) adalah dari tempat parkir B (V 5 ), FIS (V 6 ) dan FMIPA ( V 4 ), jadi panjang lintasannya adalah 86 m c. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju Fakultas MIPA (V 4 ) adalah mulai dari Parkir C (V 10 ), Faperta (V 11 ), Fatek (V 9 ), Parkir D (V 7 ) dan FMIPA ( V 3 ), jadi panjang lintasannya adalah 511 m d. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FMIPA (V 4 ) adalah dari parkir D (V 7 ), FMIPA ( V 4 ), jadi panjang lintasannya adalah FAKULTAS ILMU SOSIAL a. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju FIS (V 6 ) Adalah dari parkir B (V 5 ) menuju FIS ( V 6 ) dgn panjang lintasan 80 m b. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju FIS (V 6 ) adalah dari Parkir C (V 5 )melewati Faperta(V 11 ), Fatek (V 9 ), Parkir D (V 7 ) stelah itu FIS FIS ( V 6 ), panjang lintasannya adalah 562 m. c. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FIS (V 6 ) adalah dari parkir D (V 5 ) kemudian langsung ke FIS, dengan panjang lintasan 216 m 4. FAKULTAS PERTANIAN a. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju FAPERTA (V 11 ) adalah lintasan yang melewati parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ), FMIPA (V 1 ), Parkir D (V 7 ), FATEK (V 9 ), FAPERTA (V 1 ) b. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju FAPERTA (V 11 ) adalah lintasan yang melalui parkir B (V 5 ), Parkir D (V 7 ), FATEK (V 9 ), Faperta (V 11 ) dan lintasannya adalah 562

9 c. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju FAPERTA (V 11 ) adalah lintasan yang melalui Parkir C (V 10 ) Menuju FAPERTA (V 11 ), panjang lintasannya adalah 7 m d. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FAPERTA (V 11 ) Adalah melewati Lintasan parkir D (V 7 ) FATEK (V 9 ) FAPERTA ( V 11 ) dgn panjang lintasan 329 m 5. FAKULTAS TEHNIK a. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju FATEK (V 9 ) Adalah melewati Lintasan parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ), F MIPA (V 4 ), Parkir D ( V 7 ) FATEK (V 9 ) dgn panjang lintasan 511 m b. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju FATEK (V 9 ) Adalah melewati Lintasan parkir B (V 5 ), Parkir D ( V 7 ) FATEK (V 9 ) dgn panjang lintasan 507 m c. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju FATEK (V 9 ) Adalah melewati Lintasan parkir C (V 10 FATEK (V 9 ) dgn panjang lintasan 72 m d. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FATEK(V 9 )Adalah melewati Lintasan parkir D (V 10 ) dan FATEK (V 9 ) dgn panjang lintasan 274 m 6. FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA a. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju FSB (V 8 ) Adalah melewati Lintasan parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ), FMIPA (V 4 ) Parkir D ( V 7 ) dan FSB ( V 8 ) dgn panjang lintasan 416 m b. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju FSB (V 8 ) Adalah melewati Lintasan parkir B (V 5 ) Parkir D ( V 7 ) dan FSB ( V 8 ) dgn panjang lintasan 411 m c. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju FSB (V 8 ) Adalah melewati Lintasan Parkir C (V 10 ) Faperta ( V 11 ), Fatek ( V 11 ) dan FSB ( V 8 ) dgn panjang lintasan 176 m d. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FSB(V 8 ) Adalah melewati Lintasan parkir D (V 10 ) () dan FSB ( V 8 ) dgn panjang lintasan 178 m

10 Model petri net digunakan untuk menemukan komposisi atau desain parkir yang handal dan optimal dari tempat parkir yang ada di Universitas Negeri Gorontalo sebagai temapt pelaksanaan penelitian ini. Hasil petri net yang dihasilkan dianalisis melalui matriks. Model petri net dari tempat parkir yang sesuai dengan kondisi yang ada adalah sebagai berikut: Gambar 4.31 Petri Net Tempat Parkir Petri net pada Gambar 4.31 terdiri dari 4 palce dan 5 transisi. Setiap place dan transisi memiliki definisi masing-masing yang berkaitan dengan aktifitas tempat parkir. Elemen-elemen yang ada dalam matriks tersebut menggambarkan kondisi token yang ada. Matriks ini digunakan untuk menentukan keadaan sistem yang ke-k dengan terlebih dahulu menentukan (Combined incidence matrix). Menentukan matriks A (Combined incidence matrix) dapat dilakukan perhitungan secara manual atau menggunakan software pipe A Berikut dibangun meodel petri net dengan dua identitas pengguna yakni pengguna yang memiliki kartu parkir dan yang tidak memiliki kartu parkir. Model petri net ini terdiri dari 6 place dan 7 transisi.

11 Gambar 4.34 Model Petri net dengan Dua Identitas Pengguna Gambar 4.34 merupakan rekomendasi terbaru untuk jalur tempat parkir, dengan melihat peraturan yang ada di universitas negeri gorontalo, bahwa setiap kenderaan yang akan keluar mempertlihatkan STNK. salah satu rekomendasi agar Parkir lebih efisien dan teratur maka STNK diganti dengan Kartu Identitas Kendaraan (KIK). Untuk mendapatkan KIK setiap mahasiswa harus mendaftar dengan cara memperlihatkan STNK, ini juga bisa mendambah Kas UNG untuk pembangunan Area Tempat Parkir. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa A. Untuk mencari lintasan terpendek dari tempat parkir ke masing-masing Fakultas menggunakan Alogaritma dijigstra 7. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEB) e. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju Fakultas Ekonomi dan BisnisB (V 2 ) adalah dari tempat parkir A langsung ke FEB dengan panjang lintasan 7 m. f. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis (V 2 ) adalah dari parker B (V 5 ) melewati parker A (V 1 ) kemudian FEB (V 2 ) dengan panjang lintasannya adalah 114 m

12 g. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis (V 2 ) adalah dari tempat parkir C (V 10 ), melewati Faperta (V 11 ), FATEK (V 9 ), tempat parkir D (V 7 ), FMIPA (V 6 ) dan FEB ((V 2 ) dengan panjang lintasan 573 m. h. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju Fakultas Ekonomi dan Bisnis (V 2 ) adalah dari tempat parker D (V 7 ), FMIPA (V 4 ), FEB ( V 2 )dengan panjang lintasannya adalah 230 m 8. FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN e. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju Fakultas Ilmu Sosial (V 3 ) adalah melewati tempat parker A (V 7 ), FEB (V 2 ),FIP (V 2 ), jadi panjang lintasannya adalah 146 m f. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju Fakultas Ilmu Pengetahuan (V 3 ) adalah melalui tempat parkir B (V 5 ), Parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ),FIP(V 3 ) dgn panjang lintasan 243 m g. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju Fakultas Ilmu Sosial (V 3 ) adalah mulai parkir C (V 10 ), Faperta (V 11 ), Fatek (V 9 ), Parkir D (V 7 ), FMIPA (V 4 ),FEB (V 2 ), FIP (V 3 ), dengan panjang lintasan 613 h. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju Fakultas Ilmu Sosial (V 3 ) adalah dari Parkir D ( V 6 ), FMIPA (V 6 ), FEB ( V 2 ), FIP (V 2 ) panjang lintasan adalah FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN MATEMATIKA e. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju Fakultas MIPA (V 4 ) adalah mulai dari parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ), FMIPA (V 4 ), jadi panjang lintasannya adalah 72 f. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju Fakultas MIPA (V 4 ) adalah dari tempat parkir B (V 5 ), FIS (V 6 ) dan FMIPA ( V 4 ), jadi panjang lintasannya adalah 86 m g. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju Fakultas MIPA (V 4 ) adalah mulai dari Parkir C (V 10 ), Faperta (V 11 ), Fatek (V 9 ), Parkir D (V 7 ) dan FMIPA ( V 3 ), jadi panjang lintasannya adalah 511 m

13 h. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FMIPA (V 4 ) adalah dari parkir D (V 7 ), FMIPA ( V 4 ), jadi panjang lintasannya adalah FAKULTAS ILMU SOSIAL d. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju FIS (V 6 ) Adalah dari parkir B (V 5 ) menuju FIS ( V 6 ) dgn panjang lintasan 80 m e. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju FIS (V 6 ) adalah dari Parkir C (V 5 )melewati Faperta(V 11 ), Fatek (V 9 ), Parkir D (V 7 ) stelah itu FIS FIS ( V 6 ), panjang lintasannya adalah 562 m. f. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FIS (V 6 ) adalah dari parkir D (V 5 ) kemudian langsung ke FIS, dengan panjang lintasan 216 m 11. FAKULTAS PERTANIAN e. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju FAPERTA (V 11 ) adalah lintasan yang melewati parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ), FMIPA (V 1 ), Parkir D (V 7 ), FATEK (V 9 ), FAPERTA (V 1 ) f. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju FAPERTA (V 11 ) adalah lintasan yang melalui parkir B (V 5 ), Parkir D (V 7 ), FATEK (V 9 ), Faperta (V 11 ) dan lintasannya adalah 562 g. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju FAPERTA (V 11 ) adalah lintasan yang melalui Parkir C (V 10 ) Menuju FAPERTA (V 11 ), panjang lintasannya adalah 7 m h. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FAPERTA (V 11 ) Adalah melewati Lintasan parkir D (V 7 ) FATEK (V 9 ) FAPERTA ( V 11 ) dgn panjang lintasan 329 m 12. FAKULTAS TEHNIK e. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju FATEK (V 9 ) Adalah melewati Lintasan parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ), F MIPA (V 4 ), Parkir D ( V 7 ) FATEK (V 9 ) dgn panjang lintasan 511 m

14 f. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju FATEK (V 9 ) Adalah melewati Lintasan parkir B (V 5 ), Parkir D ( V 7 ) FATEK (V 9 ) dgn panjang lintasan 507 m g. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju FATEK (V 9 ) Adalah melewati Lintasan parkir C (V 10 FATEK (V 9 ) dgn panjang lintasan 72 m h. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FATEK(V 9 )Adalah melewati Lintasan parkir D (V 10 ) dan FATEK (V 9 ) dgn panjang lintasan 274 m 13. FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA e. Lintasan Terpendek dari Parkir A (V 1 ) Menuju FSB (V 8 ) Adalah melewati Lintasan parkir A (V 1 ), FEB (V 2 ), FMIPA (V 4 ) Parkir D ( V 7 ) dan FSB ( V 8 ) dgn panjang lintasan 416 m f. Lintasan Terpendek dari Parkir B (V 5 ) Menuju FSB (V 8 ) Adalah melewati Lintasan parkir B (V 5 ) Parkir D ( V 7 ) dan FSB ( V 8 ) dgn panjang lintasan 411 m g. Lintasan Terpendek dari Parkir C (V 10 ) Menuju FSB (V 8 ) Adalah melewati Lintasan Parkir C (V 10 ) Faperta ( V 11 ), Fatek ( V 11 ) dan FSB ( V 8 ) dgn panjang lintasan 176 m h. Lintasan Terpendek dari Parkir D (V 7 ) Menuju FSB(V 8 ) Adalah melewati Lintasan parkir D (V 10 ) () dan FSB ( V 8 ) dgn panjang lintasan 178 m B. Model Petri Net Jalur tempat Parkir Universitas Negeri grontalo Berikut dibangun meodel petri net dengan dua identitas pengguna yakni pengguna yang memiliki kartu parkir dan yang tidak memiliki kartu parkir. Model petri net ini terdiri dari 6 place dan 7 transisi..rekomendasi terbaru untuk jalur tempat parkir, dengan melihat peraturan yang ada di universitas negeri gorontalo, bahwa setiap kenderaan yang akan keluar mempertlihatkan STNK. salah satu rekomendasi agar Parkir lebih efisien dan teratur maka STNK diganti dengan Kartu Identitas Kendaraan (KIK). Untuk mendapatkan KIK setiap mahasiswa harus mendaftar dengan cara memperlihatkan STNK, ini juga bisa mendambah Kas UNG untuk pembangunan Area Tempat Parkir.

15 5.2 Saran untuk peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini disarankan agar menggunakan metode lain untuk menentukan jalur terpendek dari tempat parkir menuju fakultas-fakultas agar hasilnya dapat di gunakan sebagai alternative perbandingan DAFTAR PUSTAKA Cassandras, C.G., S. Lafortune Introduction to Discrete Event Systems. Second Ed., Springer Science and Business Media Munir, Rinaldi Matematika Diskrit. Bandung Informatika Peterson, J. L., 1981, Petri Net Theory and The Modeling of Systems, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, NJ Sanjoyo, dkk Pemodelan Komposisi Web dengan Menggunakan Petri Net. Yogyakarta: Seminar Nasional Matematika Seputro, Theresia M,H Tirta Teori Graf, Harta Warisan Euler. Surabaya: University Press IKIP Winarni Penjadwalan jalur bus dalam kota dengan model petrinet dan aljabar max-plus (studi kasus busway transjakarta), Surabaya: Jurusan Matematika FKIP Universitas Adhi Buana Kristensen, Lars M. dan Laure Petrucci Aplication and Theory of Petri Nets. e- ISSN

Pemodelan Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Menggunakan Petri Net

Pemodelan Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Menggunakan Petri Net echnology Science and Engineering Journal, Volume No June 7 E-ISSN: 59-6 Pemodelan Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Menggunakan Petri Net Nur ini S. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP GRAF DALAM PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNG ABSTRAK

PENERAPAN KONSEP GRAF DALAM PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNG ABSTRAK PENERAPAN KONSEP GRAF DALAM PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FMIPA UNG Nisky Imansyah Yahya 1, Perry Zakaria 2, Lailany Yahya 3 ABSTRAK Salah satu tingkatan pendidikan yang

Lebih terperinci

PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS

PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS AHMAD AFIF 1, SUBIONO 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teori graf adalah bagian dari matematika diskrit yang banyak digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan atau menyatakan suatu persoalan agar lebih mudah

Lebih terperinci

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL Swaditya Rizki Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics. UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PENERAPAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN PRIM PADA PENDISTRIBUSIAN AIR DI PDAM KABUPATEN DEMAK Verly Zuli Prasetyo, Amin

Lebih terperinci

Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon ABSTRACT

Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon   ABSTRACT Jurnal Barekeng Vol. 6 No. 1 Hal. 23 30 (2012) APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PEMBAYARAN TAGIHAN LISTRIK PT. PLN (Persero) RAYON AMBON TIMUR (The Application of Petri Net in Electricity Bill Payment System

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Travelling Salesman Problem (TSP) merupakan salah satu permasalahan yang penting dalam dunia matematika dan informatika. TSP dapat diilustrasikan sebagai perjalanan

Lebih terperinci

Aljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian

Aljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian J. Math. and Its Appl. ISSN: 829-605X Vol. 6, No., May 2009, 49 59 Aljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian Subiono Jurusan Matematika FMIPA ITS, Surabaya subiono2008@matematika.its.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graf menurut Munir (2012), merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika dengan pokok bahasan yang sudah sejak lama digunakan dan memiliki banyak terapan hingga

Lebih terperinci

MASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS

MASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS MASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS Farida Suwaibah, Subiono, Mahmud Yunus Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,, e-mail: fsuwaibah@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Matematika juga merupakan media untuk melatih kemampuan berfikir kritis, kreatif dan dapat

Lebih terperinci

EKSENTRISITAS DIGRAF PADA GRAF TANGGA Andri Royani, Mariatul Kiftiah, Yudhi

EKSENTRISITAS DIGRAF PADA GRAF TANGGA Andri Royani, Mariatul Kiftiah, Yudhi Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 06, No. 3(2017), hal 203 210. EKSENTRISITAS DIGRAF PADA GRAF TANGGA Andri Royani, Mariatul Kiftiah, Yudhi INTISARI Misalkan G adalah graf dengan

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF RODA W n

PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF RODA W n Jurnal Matematika UNAND Vol. No. 1 Hal. 37 1 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PELABELAN TOTAL (a, d)-sisi ANTIAJAIB SUPER PADA GRAF RODA W n HERU PERMANA Program Studi Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

Laporan Fakta Analisis, Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku,

Laporan Fakta Analisis, Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Maluku, Johnson, R., A., and Wichren, D., W., 2002, Applied Multivariate Statistical Analysis, 5 th Edition, Prentice Hall International Inc., New Jersey Karson, M., J., 1982, Multivariate Statistical Methods,

Lebih terperinci

UNNES Journal of Mathematics

UNNES Journal of Mathematics UJM 4 (1) (2015) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PENERAPAN ALGORITMA PRIM DAN KRUSKAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI AIR PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG UTARA Umi

Lebih terperinci

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing

Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing Penerapan Teori Graf Pada Algoritma Routing Indra Siregar 13508605 Program Studi Teknik Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10, Bandung

Lebih terperinci

MODEL PETRI NET SISTEM PELAYANAN IGD RUMAH SAKIT

MODEL PETRI NET SISTEM PELAYANAN IGD RUMAH SAKIT MODEL PETRI NET SISTEM PELAYANAN IGD RUMAH SAKIT Oleh: Sri Rejeki Puri Wahyu Pramesthi Abstrak : Salah satu contoh antrian yang sering kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, yakni antrian pelayanan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM Kodirun 1 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Haluoleo, Kendari e-mail: kodirun_zuhry@yahoo.com Abstrak Masalah yang sering

Lebih terperinci

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang Christ Angga Saputra - 09 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 0 Bandung 0, Indonesia

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH GRAPH & ANALISIS ALGORITMA (SI / S1) KODE / SKS : KK / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH GRAPH & ANALISIS ALGORITMA (SI / S1) KODE / SKS : KK / 3 SKS Pertemuan ke Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK 1 Pendahuluan Penjelasan mengenai ruang lingkup mata kuliah, sasaran, tujuan dan kompetensi lulusan 2 1. Dasar-dasar 1.1. Kelahiran Teori Graph

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem kejadian diskrit (Discrete-Event System) merupakan suatu sistem yang state space nya berbentuk diskret, sistem yang keadaannya berubah hanya pada waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, penyelesaian suatu masalah dapat ditangani oleh suatu algoritma. Jenis masalah dapat berkisar dari masalah yang mudah sampai

Lebih terperinci

APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HAULUSSY AMBON

APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HAULUSSY AMBON APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HAULUSSY AMBON Filiany S. Tutupary 1, Yopi A. Lesnussa 2 Jurusan Matematika Universitas Pattimura

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network

APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network Jurnal Barekeng Vol. 7 No. 2 Hal. 13 18 (2013) APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network ABRAHAM ZACARIA WATTIMENA 1, SANDRO

Lebih terperinci

DIAGRAM UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNTUK MEMODELKAN LAYANAN AUTOMATED TELLER MACHINE DENGAN PETRI NET

DIAGRAM UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNTUK MEMODELKAN LAYANAN AUTOMATED TELLER MACHINE DENGAN PETRI NET Jurnal Barekeng Vol. 7 No. 1 Hal. 9 14 (2013) DIAGRAM UNIFIED MODELLING LANGUAGE UNTUK MEMODELKAN LAYANAN AUTOMATED TELLER MACHINE DENGAN PETRI NET DORTEUS LODEWYIK RAHAKBAUW Staf Jurusan Matematika FMIPA

Lebih terperinci

Pengantar Matematika Diskrit

Pengantar Matematika Diskrit Materi Kuliah Matematika Diskrit Pengantar Matematika Diskrit Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Program Studi Informatika UIGM 1 Apakah Matematika Diskrit itu? Matematika Diskrit: cabang matematika yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari hari, selalu dilakukan perjalanan dari satu titik atau lokasi ke lokasi yang lain dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan biaya sehingga

Lebih terperinci

Model Rantai Pasok Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max Plus dengan Mempertimbangkan Prioritas Transisi

Model Rantai Pasok Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max Plus dengan Mempertimbangkan Prioritas Transisi Model Rantai Pasok Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max Plus dengan Mempertimbangkan Prioritas Transisi Shofiyatul Mufidah a, Subiono b a Program Studi Matematika FMIPA ITS Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah salah satu ilmu yang banyak memberikan dasar bagi berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi,

Lebih terperinci

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN- γ PADA GRAF LINTANG

NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN- γ PADA GRAF LINTANG PROSIDING ISSN: 50-656 NILAI MAKSIMUM DAN MINIMUM PELABELAN- γ PADA GRAF LINTANG RiaWahyu Wijayanti 1), DwiMaryono, S.Si., M.Kom ) MahasiswaPascaSarjana UNS 1), Dosen FKIP UNS ) riaa.ww@gmail.com 1), dwimarus@yahoo.com

Lebih terperinci

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot Vandy Putrandika NIM : 13505001 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if15001@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Adapun landasan teori yang dibutuhkan dalam pembahasan tugas akhir ini di antaranya adalah definisi graf, lintasan terpendek, lintasan terpendek fuzzy, metode rangking fuzzy, algoritma

Lebih terperinci

PEMANFAATAN METODE MONTE CARLO DALAM PENCARIAN PATH TERPENDEK PADA GRAF

PEMANFAATAN METODE MONTE CARLO DALAM PENCARIAN PATH TERPENDEK PADA GRAF PEMANFAATAN METODE MONTE CARLO DALAM PENCARIAN PATH TERPENDEK PADA GRAF Said Iskandar Al Idrus Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Medan said.iskandar.alidrus@gmail.com Abstrak Pada saat ini ada

Lebih terperinci

Matematika dan Statistika

Matematika dan Statistika ISSN 1411-6669 MAJALAH ILMIAH Matematika dan Statistika DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER Majalah Ilmiah Matematika dan Statistika APLIKASI ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA CHEAPEST

Lebih terperinci

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si. HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

Struktur Hirarkis Jalur Kereta Api SDT Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus

Struktur Hirarkis Jalur Kereta Api SDT Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Struktur Hirarkis Jalur Kereta Api SDT Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Tri Utomo 1, Subiono 2 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Three1st@gmail.com 2 Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Penjadwalan Pelayanan di PLN dengan Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus

Penjadwalan Pelayanan di PLN dengan Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Prosiding Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-62-17146--7 Surabaya 24 November 212 Penjadwalan Pelayanan di PLN dengan Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Abstrak 1 Dwina

Lebih terperinci

APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA

APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA Kenny Enrich NIM : 13506111 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if16111@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Terminologi graf Tereminologi termasuk istilah yang berkaitan dengan graf. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa definisi yang sering dipakai terminologi. 2.1.1 Graf Definisi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1 Sejarah Graf Lahirnya teori graf pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler seorang matematikawan berkembangsaan Swiss pada tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang

Lebih terperinci

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Sekolah Teknik Elrektro dan Informatika INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Pengantar Matematika Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit Diskrit RINALDI MUNIR Lab Ilmu dan Rekayasa

Lebih terperinci

Matematika Diskrit. Rudi Susanto

Matematika Diskrit. Rudi Susanto Matematika Diskrit Rudi Susanto Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta Perjalanan satu mil dimulai dari satu langkah Kuliah kita.. Matematika

Lebih terperinci

PELABELAN SISI AJAIB DAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF KIPAS, GRAF TANGGA, GRAF PRISMA, GRAF LINTASAN, GRAF SIKEL, DAN GRAF BUKU

PELABELAN SISI AJAIB DAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF KIPAS, GRAF TANGGA, GRAF PRISMA, GRAF LINTASAN, GRAF SIKEL, DAN GRAF BUKU PELABELAN SISI AJAIB DAN SISI AJAIB SUPER PADA GRAF KIPAS, GRAF TANGGA, GRAF PRISMA, GRAF LINTASAN, GRAF SIKEL, DAN GRAF BUKU Anina Tikasari, Budi Rahadjeng, S.Si, M.Si., Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Aplikasi Matriks Circulant Untuk Menentukan Nilai Eigen Dari Graf Sikel (Cn)

Aplikasi Matriks Circulant Untuk Menentukan Nilai Eigen Dari Graf Sikel (Cn) Aplikasi Matriks Circulant Untuk Menentukan Nilai Eigen Dari Graf Sikel (Cn) T 24 Siti Rahmah Nurshiami dan Triyani Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal soedirman, Purwokerto

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Steiner Tree dalam Konstruksi Jaringan Pipa Gas

Penerapan Algoritma Steiner Tree dalam Konstruksi Jaringan Pipa Gas Penerapan Algoritma Steiner Tree dalam Konstruksi Jaringan Pipa Gas Achmad Baihaqi, NIM: 13508030 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesa 10 Bandung e-mail: baihaqi@students.itb.ac.id

Lebih terperinci

DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF

DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF JURNAL BUANA MATEMATIKA Vol 7, No 2, Tahun 2017 ISSN 2088-3021 (media cetak) ISSN 2598-8077 (media online) DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF Silviana Maya P 1, Syarifuddin N Kapita

Lebih terperinci

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Volume 2 Nomor 2, Oktober 207 e-issn : 24-20 p-issn : 24-044X Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra Muhammad Khoiruddin Harahap Politeknik Ganesha Medan Jl.Veteran No. 4 Manunggal choir.harahap@yahoo.com

Lebih terperinci

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik Filman Ferdian - 13507091 Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH Buletin Ilmiah Mat. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 1 (2015), hal 17 24. PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH Fatmawati, Bayu Prihandono, Evi Noviani INTISARI

Lebih terperinci

1.4. Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.4. Batasan Masalah Batasan-batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan jaman yang diiringi dengan kemajuan teknologi sekarang ini menyebabkan perubahan hampir di segala bidang. Salah satu aspeknya ialah teknologi komputerisasi

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG

PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 1 Hal. 85 89 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PELABELAN TOTAL SISI AJAIB PADA GRAF BINTANG DINA IRAWATI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara Abdurrahman 13515024 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA KRUSKAL PADA JARINGAN LISTRIK PERUMAHAN KAMPOENG HARMONI DI UNGARAN BARAT

PENERAPAN ALGORITMA KRUSKAL PADA JARINGAN LISTRIK PERUMAHAN KAMPOENG HARMONI DI UNGARAN BARAT UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PENERAPAN ALGORITMA KRUSKAL PADA JARINGAN LISTRIK PERUMAHAN KAMPOENG HARMONI DI UNGARAN BARAT Angreswari Ayu Damayanti,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Algoritma Algoritma adalah teknik penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan sitematis

Lebih terperinci

GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA

GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA GRUP AUTOMORFISME GRAF KIPAS DAN GRAF KIPAS GANDA Siti Rohmawati 1, Dr.Agung Lukito, M.S. 2 1 Matematika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang Gedung

Lebih terperinci

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal Aplikasi Pewarnaan Graf pada Pemecahan Masalah Penyusunan Jadwal abila As ad 1) 135 07 006 2) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40135, email: nabilaasad@students.itb.ac.id Abstract Dalam kehidupan

Lebih terperinci

GRUP DARI AUTOMORFISME GRAF BIPARTISI KOMPLIT

GRUP DARI AUTOMORFISME GRAF BIPARTISI KOMPLIT GRUP DARI AUTOMORFISME GRAF BIPARTISI KOMPLIT TRY AZISAH NURMAN Jurusan Matematik Fakultas Sains Teknologi, UINAM chicha_chirwan@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. No. Edisi: Januari Juni 0 Artikel No.: Halaman:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kemacetan Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas

Lebih terperinci

ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK MENCARI LINTASAN TERPENDEK DAN OPTIMALISASI KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PONTIANAK

ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK MENCARI LINTASAN TERPENDEK DAN OPTIMALISASI KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PONTIANAK Buletin Ilmiah Math Stat dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No 3 (2015), hal 243 250 ALGORITMA DIJKSTRA UNTUK MENCARI LINTASAN TERPENDEK DAN OPTIMALISASI KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH DI KOTA PONTIANAK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelum sampai pada pendefenisian masalah lintasan terpendek, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan mengenai konsep-konsep dasar dari model graph dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem kejadian dinamik diskrit (discrete-event dynamic system) merupakan sistem yang keadaannya berubah hanya pada titik waktu diskrit untuk menanggapi terjadinya

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNWIDHA KLATEN

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNWIDHA KLATEN APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNWIDHA KLATEN Tasari* Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan pewarnaan graf pada penjadwalan

Lebih terperinci

Visualisasi Efek Perubahan Fungsi Lahan Menggunakan Maksimum Spanning Tree dengan Pembobot Korelasi

Visualisasi Efek Perubahan Fungsi Lahan Menggunakan Maksimum Spanning Tree dengan Pembobot Korelasi Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Oktober 2017, Vol.5, No.2, hal.155-164 ISSN(P): 2527-3744; ISSN(E):2541-6499 2017 Tadris Matematika IAIN Palopo. http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/khwarizmi

Lebih terperinci

TEOREMA POHON MATRIKS UNTUK MENENTUKAN BANYAKNYA POHON RENTANGAN GRAF WHEELS W n

TEOREMA POHON MATRIKS UNTUK MENENTUKAN BANYAKNYA POHON RENTANGAN GRAF WHEELS W n Info Artikel UJM 3 (2 (2014 UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm TEOREMA POHON MATRIKS UNTUK MENENTUKAN BANYAKNYA POHON RENTANGAN GRAF WHEELS W n DAN KIPAS F n Firdha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori graph merupakan cabang ilmu yang memiliki peranan penting dalam pengembangan ilmu matematika dan aplikasi. Teori graph saat ini mendapat banyak perhatian karena

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEOREMA POLYA DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GRAF SEDERHANA YANG TIDAK SALING ISOMORFIS

PENGGUNAAN TEOREMA POLYA DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GRAF SEDERHANA YANG TIDAK SALING ISOMORFIS Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 1 (2013), hal. 39-44. PENGGUNAAN TEOREMA POLYA DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GRAF SEDERHANA YANG TIDAK SALING ISOMORFIS Vivy Tri Rosalianti,

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien

Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien Aplikasi Teori Graf dalam Pencarian Jalan Tol Paling Efisien Rianto Fendy Kristanto ) ) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40, email: if706@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas tentang

Lebih terperinci

SILABUS MATEMATIKA DISKRIT. Oleh: Tia Purniati, S.Pd., M.Pd.

SILABUS MATEMATIKA DISKRIT. Oleh: Tia Purniati, S.Pd., M.Pd. SILABUS MATEMATIKA DISKRIT Oleh: Tia Purniati, S.Pd., M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 SILABUS A. Identitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI Oliver Samuel Simanjuntak Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

AUTOMORFISME GRAF LENGKAP DENGAN PENDEKATAN TEORI GRUP. Mulyono. Abstrak. ( ), dapat disimpulkan bahwa

AUTOMORFISME GRAF LENGKAP DENGAN PENDEKATAN TEORI GRUP. Mulyono. Abstrak. ( ), dapat disimpulkan bahwa 6 AUTOMORFISME GRAF LENGKAP DENGAN PENDEKATAN TEORI GRUP Mulyono Abstrak Suatu ) terdiri dari himpunan simpul disimbolkan ) ) dan himpunan jalur disimbolkan ) ) di mana ) Menurut teorema isomorfisme dua

Lebih terperinci

Terapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Sederhana Serta Simulasinya Dengan Menggunakan Matlab

Terapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Sederhana Serta Simulasinya Dengan Menggunakan Matlab J. Math. and Its Appl. ISSN: 189-605X Vol. 1, No., Nov. 004, 1 7 Terapan Aljabar Max-Plus Pada Sistem Produksi Sederhana Serta Simulasinya Dengan Menggunakan Matlab Subiono Jurusan Matematika, FMIPA -

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT

ABSTRAK ABSTRACT PELABELAN GRACEFUL PADA GRAF SUPERSTAR 20 Ismail Kaloko 1, Faiz Ahyaningsih2 1 Mahasiswa Program Studi Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Medan E-mail: ismail.kaloko@yahoo.com 2 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA MANTIK Edisi: Oktober Vol. 02 No. 01 ISSN: E-ISSN:

JURNAL MATEMATIKA MANTIK Edisi: Oktober Vol. 02 No. 01 ISSN: E-ISSN: APLA GRAPH COLORING PADA PENJADWALAN PERKULIAHAN DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA Devi Saidatuz Z 1, Deasy Alfiah A 2, Aris Fanani 3, Nurissaidah Ulinnuha 4 1, 2, 3, 4 Universitas

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MASALAH LINTASAN TERPENDEK FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHUANG KUNG DAN ALGORITMA FLOYD

PENYELESAIAN MASALAH LINTASAN TERPENDEK FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHUANG KUNG DAN ALGORITMA FLOYD PENYELESAIAN MASALAH LINTASAN TERPENDEK FUZZY DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA CHUANG KUNG DAN ALGORITMA FLOYD 1 Anik Musfiroh, 2 Lucia Ratnasari, 3 Siti Khabibah 1.2.3 Jurusan Matematika Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA MASALAH PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KUNINGAN

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA MASALAH PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KUNINGAN APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA MASALAH PENYUSUNAN JADWAL PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS KUNINGAN Daswa 1) Mohamad Riyadi 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, FKOM, Universitas Kuningan; Jln. Cut Nyak Dien

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LONGEST PATH ALGORITHM (LPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPANJANG PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

PENGEMBANGAN LONGEST PATH ALGORITHM (LPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPANJANG PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI PENGEMBANGAN LONGEST PATH ALGORITHM (LPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPANJANG PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI Oliver Samuel Simanjuntak Prodi Teknik Informatika UPN eteran Yogyakarta Jl. Babarsari

Lebih terperinci

Nilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus

Nilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus Nilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus Fitri Aryani 1, Tri Novita Sari 2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau e-mail: khodijah_fitri@uin-suska.ac.id

Lebih terperinci

ANALISA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BELLMAN FORD DALAM MNENTUKAN JALUR TERPENDEK PENGANTARAN BARANG DALAM KOTA

ANALISA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BELLMAN FORD DALAM MNENTUKAN JALUR TERPENDEK PENGANTARAN BARANG DALAM KOTA ANALISA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BELLMAN FORD DALAM MNENTUKAN JALUR TERPENDEK PENGANTARAN BARANG DALAM KOTA Paska Marto Hasugian Program Studi Teknik Informatika STMIK Pelita Nusantara Medan, Jl. Iskandar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY DALAM MASALAH LINTASAN TERPANJANG MENGGUNAKAN BAHASA C TUGAS AKHIR INDRIANI ARMANSYAH SRG

IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY DALAM MASALAH LINTASAN TERPANJANG MENGGUNAKAN BAHASA C TUGAS AKHIR INDRIANI ARMANSYAH SRG IMPLEMENTASI ALGORITMA GREEDY DALAM MASALAH LINTASAN TERPANJANG MENGGUNAKAN BAHASA C TUGAS AKHIR INDRIANI ARMANSYAH SRG 112406122 PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Unnes Journal of Mathematics

Unnes Journal of Mathematics UJM 2 (2) (2013) Unnes Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm PENGGUNAAN ALGORITMA SEMUT DALAM TRAVELLING SALESMAN PROBLEM (TSP) PADA PT. YAMAHA AGUNG MOTOR SEMARANG Indah

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG Mira Amalia, Siswanto, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Aljabar merupakan cabang ilmu matematika

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MENCARI JALAN TERPENDEK KOTA MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA

PERANCANGAN APLIKASI MENCARI JALAN TERPENDEK KOTA MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA PERANCANGAN APLIKASI MENCARI JALAN TERPENDEK KOTA MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA Fitria Ariska Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan ABSTRAK

Lebih terperinci

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017 Graf dan Analisa Algoritma Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017 Who Am I? Stya Putra Pratama, CHFI, EDRP Pendidikan - Universitas Gunadarma S1-2007 Teknik Informatika S2-2012

Lebih terperinci

Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan. Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan. Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta Perjalanan satu mil dimulai dari satu langkah 1 Dahulu namanya.. Matematika Diskrit 2 Mengapa

Lebih terperinci

DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT

DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT Septiana Eka R. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri

Lebih terperinci

Operator 3-Join pada Dua Graf yang Masing-masing adalah 1-edge fault- tolerant Hamiltonian graf

Operator 3-Join pada Dua Graf yang Masing-masing adalah 1-edge fault- tolerant Hamiltonian graf Operator 3-Join pada Dua Graf yang Masing-masing adalah 1-edge fault- tolerant graf Perti susanti, Wamiliana, dan Fitriani Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung Email : perti_s@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

MENENTUKAN EIGEN PROBLEM ALJABAR MAX-PLUS

MENENTUKAN EIGEN PROBLEM ALJABAR MAX-PLUS MENENTUKAN EIGEN PROBLEM ALJABAR MAX-PLUS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SISTEM MAKS-LINEAR DUA SISI ATAS ALJABAR MAKS-PLUS 1. PENDAHULUAN

SISTEM MAKS-LINEAR DUA SISI ATAS ALJABAR MAKS-PLUS 1. PENDAHULUAN SISTEM MAKS-LINEAR DUA SISI ATAS ALJABAR MAKS-PLUS Kiki Aprilia, Siswanto, dan Titin Sri Martini Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret ABSTRAK.

Lebih terperinci

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik

Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik Pendeteksian Deadlock dengan Algoritma Runut-balik Rita Wijaya - 13509098 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Karakterisasi Nilai Eigen, Vektor Eigen, dan Eigenmode dari Matriks Tak Tereduksi dan Tereduksi dalam Aljabar Max-Plus

Karakterisasi Nilai Eigen, Vektor Eigen, dan Eigenmode dari Matriks Tak Tereduksi dan Tereduksi dalam Aljabar Max-Plus Karakterisasi Nilai Eigen, Vektor Eigen, dan Eigenmode dari Matriks Tak Tereduksi dan Tereduksi dalam Aljabar Max-Plus Himmatul Mursyidah (1213 201 001) Dosen Pembimbing : Dr. Subiono, M.S. Program Magister

Lebih terperinci

Aplikasi dan Algoritma Penyelesaian Optimal dari Persoalan Tukang Pos Cina

Aplikasi dan Algoritma Penyelesaian Optimal dari Persoalan Tukang Pos Cina Aplikasi dan Algoritma Penyelesaian Optimal dari Persoalan Tukang Pos Cina Adhiguna Surya / 13509077 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Jl.

Lebih terperinci

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Graph Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Pengantar Teori graph merupakan pokok bahasan yang memiliki banyak penerapan. Graph digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek diskrit dan hubungan antar

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Lalu Lintas dengan Graf Ganda Berarah Berbobot

Pemodelan Sistem Lalu Lintas dengan Graf Ganda Berarah Berbobot Pemodelan Sistem Lalu Lintas dengan Graf Ganda erarah erbobot Teddy Pandu Wirawan Jurusan Teknik Informatika IT, andung 40132, email: t_pandu09@students.itb.ac.id bstrak Makalah ini membahas penerapan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MODEL PETRI NET DAN ALJABAR MAX-PLUS PADA ALUR PELAYANAN NASABAH BANK

PEMBENTUKAN MODEL PETRI NET DAN ALJABAR MAX-PLUS PADA ALUR PELAYANAN NASABAH BANK PEMBENTUKAN MODEL PETRI NET DAN ALJABAR MAX-PLUS PADA ALUR PELAYANAN NASABAH BANK SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana S-1 Program Studi Matematika diajukan oleh

Lebih terperinci

KETEROBSERVASIAN SISTEM LINIER DISKRIT

KETEROBSERVASIAN SISTEM LINIER DISKRIT Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 108 114 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND KETEROBSERVASIAN SISTEM LINIER DISKRIT MIDIAN MANURUNG Program Studi Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.. Definisi Graf Secara matematis, graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM PEMBENTUKAN MODEL MATEMATISPADA SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM

PENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM PEMBENTUKAN MODEL MATEMATISPADA SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM βeta p-issn: 285-5893 / e-issn: 2541-458 http://jurnalbeta.ac.id Vol. 8 No. 1 (Mei) 215, Hal. 66-78 βeta 215 PENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM PEMBENTUKAN MODEL MATEMATISPADA SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FINITE COVERING UNTUK PENUGASAN KAPAL PENYEBERANGAN (FERI) UJUNG-KAMAL. Abstrak

PENERAPAN METODE FINITE COVERING UNTUK PENUGASAN KAPAL PENYEBERANGAN (FERI) UJUNG-KAMAL. Abstrak PENERAPAN METODE FINITE COVERING UNTUK PENUGASAN KAPAL PENYEBERANGAN (FERI) UJUNG-KAMAL Nama Mahasiswa : Via Elsa Kahar NRP : 1207 100 001 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : 1. Drs. Sulistiyo,

Lebih terperinci

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena Benardi Atmadja - 13510078 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci