I. PENDAHULUAN. ilmu yang telah diperoleh pada mata kuliah sebelumnya. Kegiatan ini. ini memilih kegiatan rancang bangun alat pencetak pakan ikan.
|
|
- Vera Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Laporan Poyek Usaha Mandiri I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Usaha Mandiri (PUM) merupakan satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa semester v Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Proyek Usaha Mandiri ini merupakan sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh pada mata kuliah sebelumnya. Kegiatan ini dilaksanakan secara kelompok oleh mahasiswa program studi Mesin dan Peralatan Pertanian di bengkel Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Pelaksanaan PUM ini memilih kegiatan rancang bangun alat pencetak pakan ikan. Pada era modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat, salah satunya adalah perkembangan sistem otomasi. Akan tetapi pada beberapa produksi masih mempergunakan cara-cara manual pada prosesnya. Alat dan mesin pellet ikan sebagai aspek pendukung sangat diperlukan bagi keberhasilan dalam bidang perikanan. Sehingga dalam pengembangannya diperlukan suatu kebijakan,program ataupun kegiatan mengenai alat dan mesin yang saling mendukung. Ketidak tersedianya alat dan mesin yang otomatis dalam pengadukan serta pengaturan komposisi pakan ikan yang dilakukan masih bersifat manual. Seperti pada penuangan bahan-bahan dan pengadukannya yang masih mengunakan tangan sebagai pengaduk. Sehingga setiap kali pembuatan pakan ikan nilai gizi yang terkandung berbeda beda karena komposisi saat setiap kali pembuatan terkadang tidak sama. 1
2 Sudah banyak tersedia alat pencampur pakan ikan otomatis yang mengunakan mesin motor sebagai pengadukannya, namun di dalam pencampurannya tersebut juga masih manual, hanya langsung memasukan bahan tanpa melihat takaran, terkadang juga bahan di timbang terlebih dahulu kemudian di masukan ke dalam pengadukan namun semua itu membutuhkan waktu yang lama. Pakan yang memiliki keseimbangan protein untuk kebutuhan ikan akan mengacu pada pertumbuhan ikan yang cepat besar dan sehat, akan tetapi bila nutrisi yang dibutuhkan kurang maka pertumbuhan akan lambat. Untuk itu pembuatan pakan ikan memerlukan teknik-teknik produksi yang perlu dipahami karena dalam pelaksanaan yang melibatkan bahan pakan yang harus tersedia serta penggunaan peralatan untuk memproduksi pakan tersebut. Selama ini para petani ikan pada umumnya masih menggunakan pakan buatan yang berasal dari impor atau lokal yang sudah mahal harganya, tetapi bila disimpan agak lama akan mengalami kemunduran mutu dan stabilitasnya dalam air rendah. 1.2 Tujuan: 1. Rancang bangun alat dan mesin pencetak pakan ikan (pelet). 2. Melakukan uji kinerja alat dan mesin berupa kapasitas dan rendemen. 3. Melakukan analisa ekonomi alat. 2
3 1.3 Manfaat 1. Bagi mahasiswa Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh kedalam bentuk sebuah alat. 2. Bagi masyarakat Untuk membuat pakan ikan sehingga proses pengolahannya lebih efektif dan efisien. Dapat mempermudah para Usaha Kecil Menengah khususnya pengusaha petani ikan untuk mendapatkan pakan ikan yang kwalitas baik. 3
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pakan Ikan ( Pelet ) Pelet merupakan bentuk makanan buatan yang terdiri dari beberapa macam bahan yang kita ramu dan kita jadikan adonan, kemudian kita cetak sehingga bentuknya merupakan batangan-batangan kecil panjangnya berkisar 1-2 cm ( Mudjiman 1996 ) Pelet adalah suatu bahan makanan ikan yang mempunyai kandungan protein, lemak, zat kapur dan karbohidrat. Dalam budidaya ikan pada kegiatan akuaponik, pakan atau makanan ikan merupakan bahan operasional tertinggi dalam kegiatan budidaya. Kebutuhan pakan ikan memegang 70% kegiatan usaha budidaya ikan. Kendala yang terjadi saat ini pakan atau pelet pabrik sudah sangat mahal harganya. Sehingga akan memperkecil keuntungan yang didapat. Bahkan banyak sekali petani atau perternak ikan yang gulung tikar akibat harga pelet yang melambung tinggi. Saat ini pelet ikan yang memiliki kualitas baik, harga pasaran saja Rp / kg. Sedangkan harga ikan yang dipanen per kg ditingkat tengkulak Rp
5 Semakin besar ikan yang dibudidayakan semakin besar pula makanan yang dibutuhkannya. Susunan bahan baku yang digunakan untuk pakan ikan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Susunan formulasi bahan baku No Bahan Pakan Knadungan Protein Kandungan Lemak 1 Tepung Ikan Tepung Kedelai 36, Tepung Jagung Dedak Halus Dalam pembuatan pakan ikan tersebut kita harus memperhatikan kadar protein pakan tersebut sehingga kita harus memperhatikan perhitungan yang tepat dalam meramu pakan ikan tersebut. Kemudian bahan-bahan tersebut dicampur, setelah tercampur rata baru dimasukkan kedalam mesin pencetak pakan ikan. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan konsumsi makanan semakin meningkat. Demikian halnya dengan kebutahan protein hewani, salah satunya kebutuhan akan ikan. Dari beberapa hal di atas menambah peluang untuk masyarakat dalam budidaya dan produk perikanan. Harga pakan ikan import dan produksi pabrik semakin meningkat seiring dengan fluktuasi rupiah, tetapi harga jual ikan dari petani ikan tidak meningkat. Akibatnya para petani ikan semakin kesulitan dalam usaha harga pakan ikan tidak berimbang dengan jual harga jual ikan. 5
6 Untuk itu kita harus bisa mensiasati penberian pakan ikan tersebut kita tidak bisa hanya mengandalkan pakan alami saja, karena keterbatasan jumah pakan tersebut makan kita perlu pakan tambahan untuk pakan ikan tersebut. Tetapi harga pakan dipasaran cukup mahal sehingga membuat kita harus meramu pakan buatan sendiri agar dapat mengurangi biaya produksi. 2.2 Alat Pencetak Pakan Ikan Alat pencetak pakan ikan berbentuk silinder, pada bagian dalamnya terdapat ulir untuk pengepres pakan ikan, kemudian ulir menekan bahan adonan kearah ujung silinder dan menekan plat berlubang sebagai cetakan pakan ikan. Pakan ikan akan keluar dari cetakan kemudian akan dipotong oeh pisau pemotong (Satrio dkk, 2008). Secara mekanis Alat atau mesin pembuat pelet untuk pakan ternak ini adalah sebuah alat yang dirancang khusus untuk membuat pakan ternak (terutama pelet ikan). Alat pembuat pelet ini berbentuk silinder yang didalamnya terdapat poros screw conveyor. Mesin pembuat pelet ini direncanakan memiliki efisiensi yang tinggi dengan menggunakan prinsip kerja screw conveyor yang memanfaatkan ulir-ulir pada screw sebagai wadah yang membawa bahan dan menekannya (pressing) kearah ujung tabung (form hole plate) yang telah dirancang sedemikian rupa yang akan menjadikan bahan berbentuk pelet padat (kompak). Screw bekerja mendorong umpan sepanjang tabung. Manfaat dari pembuatan rancangan ini adalah untuk tujuan efisiensi usaha tambak ikan air tawar dan ternak sejenis agar 6
7 peternak dapat menghasilkan pakan ternak sendiri (swadaya). Mesin ini diperuntukkan untuk mencetak pelet dengan bentuk adonan tepung halus. Ukuran pelet yang dihasilkan dimensinya berdiameter 3 mm dengan bentuk butiranbutiran memanjang/batangan. Motor sebagai penggerak yang digunakan adalah motor listrik 3 phasa dengan daya 1,5 HP dan putaran 1400 rpm. Kapasitas mesin yang terjadi 67 kg/jam. Bahan-bahan pakan dicampur menjdi satu kemudian dimasukan kedalam mixer setelah di aduk bahan pakan tersebut dimasukkan kedalam alat pecetak pakan ikan. Alat pencetak pakan ikan secara mekanis dapat memproduksi pakan ikan dalam kapsitas besar ton pertahun. Karena mereka menggunakan mesin yang besar dan memperoduksi secara besar untuk dipasarkan. Keunggulan dari pakan ikan buatan sendiri : o Harga menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan harga yang kita beli ditoko. o Selalu dalam keadaan baru. o Ikut membantu dalam mengurangi pencemaran akibat limbah pabrik. 7
8 Secara Manual Bahan-bahan pakan dicampur jadi satu kemudian diblender sampai halus. Setelah itu tambahkan air panas sebanyak ± 1/4 berat bahan baku dan aduk di atas api kecil, pengadukan adonan dilakukan sampai terjadi perubahan warna segera masukkan tepung tapioka dengan perbandingan 1/3 dari bahan aduk terus sampai adonan mengental, bila perlu tambahkan sedikit lagi air panas. Adonan didinginkan, setelah dingin masukkan ragi roti dan aduk sampai merata. Bahan baku yang telah dingin dicetak dengan penggiling daging dan akan diperoleh bentuk batangan-batangan. Batangan basah tersebut dipotong-potong sepanjang 3 cm. Pelet basah yang telah dipotong-potong dijemur sampai kadar airnya 10-20%. Pengeringan dapat juga dengan menggunakan oven. Pengeringan dihentikan apabila pelet kering, keras dan mudah patah. 8
9 III. METODA PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PUM Pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) dilakukan pada bulan September sampai Desember 2012 yang dilakukan oleh mahasiswa semester (v) Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian. Pelaksanaan PUM ini dilaksanakan di bengkel logam Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. 3.2 Alat dan Bahan Alat Alat alat yang digunakan pada pelaksanaan PUM Pembuatan Mesin Pembuat Pakan Ikan seperti pada Tabel 2 di bawah ini: Tabel 2. Alat & mesin yang dibutuhkan pada pelaksanaan PUM No Jenis Alat 1 Mesin las listrik 2 Mesin bubut 3 Mesin frais 4 Mesin gerinda tangan 5 Las asetilen 6 Mesin gerinda potong 7 Mesin bor 8 Rol siku 9 Palu 10 Meteran 11 Mesin gergaji besi 12 Mesin pemotong plat 13 Mesin penggulung plat 14 Gerinda Duduk 15 Jangka Sorong 16 Ember 17 Gayung 9
10 3.2.2 Bahan Bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan Mesin Pembuat Pakan Ikan pada Tabel 2. Tabel 3. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Mesin Pembuat Pakan Ikan NO BAHAN SPESIFIKASI Jumlah Satuan 1 Besi Siku 5mm 50x50 2 Batang 3 Besi plat 3mm 0.5 m 2 4 Besi plat 3mm 30 cm 2 5 Besi pipa 5 40 Cm 6 Besi Poros 1 1 Batang 7 Bearing Upc (205-16) 4 Buah 8 Transmisi Sprocket gigi 9 dan 45 1 Set Pully dan V-Belt 1 Set 9 Elektroda 2,6 Ǿ 1 Kotak 10 Mata Gergaji 1 Buah 11 Baut M10,M12 dan M14 22 Buah 12 Amplas Kasar 1 Meter 13 Amplas Sedang 1 Meter 14 Amplas Halus 1 Meter 15 Cat Hammerton 2 Kaleng 16 Kuas ¾ 2 Buah 17 Tinner Elephan 1 Kaleng 18 Batu gerinda 4" 1 Buah 19 Batu gerinda 14" 1 Buah 20 Engine 4 Hp 1 Unit 21 Dedak halus 3 kg 22 Tepung ikan 1,5 kg 23 Tepung tapioka 3/4 kg 10
11 3.3 Prosedur Pembuatan Pakan Ikan Rancangan Stuktural Unit rangka, terbuat dari besi siku ukuran 50 x 50 x 5 mm dengan panjang 139 cm Unit pengumpan, terbuat dari besi plat dengan ketebalan 25x25x3 mm. Unit pengeluaran, terbuat dari besi plat dengan ketebalan ulir 3 mm. Unit pencetak terbuat dari besi plat dengan ukuran ketebalan 5 mm dengan diameter 16 cm. Unit transmisi terdiri dari 3(tiga) bagian penting, (1) sprocket dan chain, (2) Pully dan V-Belt, (3) Poros eksentrik Rancangan Fungsional Unit rangka, adalah tempat kedudukan komponen komponen lain. Unit pengumpan, berfungsi sebagai pemasukan dari bahan-bahan yang akan cetak menjadi pakan. Unit pengeluaran, befungsi sebagai saluran dari hasil cetakan. Unit pencetak adalah bagian terpenting dari mesin pembuat pakan berfungsi untuk membentuk bahan mentah menjadi bulatan pakan yang dinginkan. Unit transmisi digunakan untuk memutar ulir dalam agar menekan bahan mentah kecetakan. 11
12 3.4 Pembuatan Pakan Ikan Bahan-bahan yamg digunakan untuk pembuatan pakan ikan adalah dedak halus, tepung tapioka, tepung ikan setelah itu bahan ditimbang sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu bahan tersebut dimasukan kedalam ember dan diaduk sampai rata kemudian diberi air dengan persentase 12-13%. 3.5 Pembuatan Serta Perakitan Alat Pembuatan Alat Rangka Utama Alat Pakan Ikan ( Chasis ) Proses pembuatan mesin pembuat pakan yang pertama adalah pembuatan rangka untuk kedudukan dari komponen-komponen lainnya. Pembuatan chasis atau rangka terbuat dari besi siku dengan ukuran 50x50x5 mm panjang 139 cm tinggi 70 cm dan lebar 72cm. Pada Gambar 1 dapat dilihat bentuk dari rangka untuk alat pembuat pakan. Gambar 1. Rangka mesin pembuat pakan ikan 12
13 Cetakan dan Spiral Pencetak Bagian yang terpenting dalam alat ini adalah pencetak yang ulir terbuat dari besiplat tebal 5 mm, poros 1 dan dapat di lihat pada gambar berikut. Corong Bahan Baku Gambar 2. Pencetak pakan Proses selanjutnya pembuatan corong tinggi 25 cm dan lebar 25 cm pemasukan bahan baku yang dapat dilihat pada Gambar berikut. Gambar 3. Corong Bahan Baku 13
14 Poros As As atau poros tebuat dari besi as dengan diameter 25 mm. Bentuk dari poros As dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini. Gambar 4. Poros as Unit Transmisi dan Bearing Sprocket yang digunakan adalah sprocket gigi 45 dan 9. Untuk pully digunakan pully dengan diameter 3 dan 12. Sedangkan untuk bearing yang digunakan adalah jenis UPC Unit Transmisi dan Bearing tersebut bisa dilihat pada Gambar dibawah ini. Gambar 5. Sproket, Chain, Pully, V-Belt dan Bearing UPC 14
15 3.6 Perakitan Alat Perakitan Mesin Pembuat Pakan Ikan dilakukan setelah semua komponen diatas dibuat. Kemudian perakitan dilakukan dengan cara menyatukan semua komponen-komponen tersebut menjadi sebuah rangkaian yang berbentuk. Hasil perakitan semua komponen itu dapat dilihat pada Gambar berikut. Gambar 6. Disain Alat Pembuat Pakan Ikan 3.7Uji Kinerja Alat Kapasitas alat(kg/jam) = Berat bahan tercetak (kg) waktu (jam) Rendemen = Berat bahan tercetak (kg) Berat bahan baku awal (kg) x100% 15
16 3.8 Analisis Biaya Biaya Tetap Biaya Penyusutan ( D ) D = P-S N Bunga Modal ( I ) I = i ( P ) (N + 1) 2.n Biaya Gudang ( G ) 0.5*P Total biaya tetap = Biaya penyusutan+ Bunga modal + Biaya gudang Biaya Tidak Tetap Upah operator/jam = Upah (Rp)/hari * Jumlah tenaga kerja Jam kerja/hari Biaya pemeliharaan = 1.2%(P-S) 100 jam Konsumsi Bahan Bakar = Jumlah pemakain/jam * Harga/liter Total Biaya Tidak Tetap = Upah operator + Biaya pemeliharaan + Biaya bahan bakar BP = BT BTT X C BEP = BT(rp/th) BP(rp/th) Keterangan : - BP : Biaya Pokok - BTT : Biaya Tidak Tetap - P : Harga Jual Alat - G : Gudang - N : Umur Ekonomis - BT : Biaya Tetap - S : Harga Akhir - C : Capasitas - I : Bunga Modal - BEP : Break Even Point - D : Biaya Penyusutan 16
17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada prinsipnya alat ini menggunakan proses penekanan (press). Bahan yang masuk melalui saluran pemasukkan dibawa oleh ulir keruang diantara uir dan cetakan, bahan yang terkumpul diruang ditekan (press) dan keluar melalui lubang cetakan. 4.1 Komponen Alat Pencetak Pakan Ikan Dalam pembutan alat ini terdiri dari beberapa komponen yang dibutuhkan adalah hopper, slinder pencetak, cetakan,tempat pengeluaran pelet, pisau pemotong, transmisi, kerangka. Posisi setiap komponen harus tepat agar alat dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat menghasilkan produksi yang maksimal. 4.2 Perakitan Alat Pencetak Pakan Ikan Perakitan alat pembuat pakan ikan dilakukan setelah semua komponen diatas terbuat. Kemudian perakitan dilakukan dengan cara menyatukan semua komponen-komponen tersebut menjadi sebuah rangkayan berbentuk seperti pada lampiran 4. 17
18 a) Pemuatan Kerangka Pembuatan chasis atau rangka terbuat dari besi siku ukuran 50x50x5 mm, dengan panjang 139cm lebar 72cm dan tinggi 70cm. Gambar 7. Kerangka Alat Pembuat Pakan Ikan b) Tabung tempat pencampuran adonan Tabung tempat spiral mencampurkan bahan pembuat pakan ikan atau tempat memadatkan adonan pakan ikan tersebut terbuat dari besi pipa dengan panjang slinder 50cm, diameter 15cm. Gambar 8. Tabung Pencampur Adonan Pakan Ikan 18
19 c) Spiral Pencetak Bagian yang terpenting dalam alat ini adalah pencetak yang ulir terbuat dari besi plat tebal 5 mm, poros 1 dan dapat di lihat pada gambar 9. Gambar 9. Spiral Pencetak d) Cetakan Pakan Ikan Cetakan pakan ikan terbuat dari besi plat dengan tebal 5mm dengan ukuran lubang pakan ikan 4 mm dengan jarak 2,3 mm dengan diameter 15cm. Gambar 10. Cetakan Pakan Ikan 19
20 e) Hopper Hopper tempat pemasukan pakan ikan tersebut terbuat dari besi plat 5mm dengan tinggi 25cm berbentuk persegi 4 atau kubus yang dihubungkan dengan mengunakan mesin las listrik. Gambar 11. Hopper e) Tempat Pengeluaran Pelet dan Letakan Pisau Tempat pengeluaran pelet sekalian dengan tempat pisau dan tutup dari slongsong pelet tersebut terbuat dari gabungan antara besi pipa dan besi plat yang digabungkan dengan mesin last listrik. Gambar 12. Tempat Pengeluaran Pelet dan Letakan Pisau 20
21 f) Unit Transmisi Unit transmisi yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah mengunakan puli dan V-belt, bearing, sproket dan doubel sproket.transmisi tersebut dhubungkan dengan mesin dan tempat dudukan cetakan. Gambar 13. Unit Transmisi 21
22 4.3 Cara Kerja Alat Pencetak Pakan Ikan Cara kerja alat pembuat pakan ini dimasukkan melalui hoper dan dicampurkan oleh spiral sampai tercampur rata dan dikeluarkan melalui lobang cetakan didepan lobang cetakan di beri pisau pemotong untuk memotong adonan dari pelet setelah keluar dari lobang cetakan, dan dibantu oleh putaran engine 4Hp dan diteruskan ke puli dan v-belt dan diteruskan lagi oleh gear ke mesin, kemudian hasil pakan ikan yang keluar bentuknya sesuai dengan cetakan dengan panjang 1-2 cm. 4.4 Uji kinerja Alat Pengujian alat ini dilakukan di bengkel Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Dari pengujian alat tersebut makan di peroleh hasil dari Tabel 4 di bawah ini Tabel 4. Hasil Pegujian Alat Pembuat Pakan ikan No PARAMETER PENGUJIAN PENGUJIAN 1 Berat bahan baku awal(kg) 4 2 Pelet yang tercetak utuh(kg) Pelet yang tidak tercetak(kg) Waktu(menit) Rpm tampa beban 262,9 6 Rpm dengan beban 54,4 22
23 4.5. Kapasitas Kerja Alat Dari data hasil pengujian alat dilakukan pengolhan hasil sehingga di peroleh hasil. Sebagai berikut : Rendemen = Berat bahan tercetak (kg) Berat bahan baku awal (kg) x 100% = 92.5% Kapasitas kerja alat = 63.8 kg/jam =7.5% 23
24 4.6. Analisa Biaya Analisa Biaya Pembuatan alat a). Kebutuhan bahan Dalam pembuatan PUM dibutuhkan biaya untuk pembelian bahan-bahan yang di gunakan dalam pembuatan alat dapat dilihat pada Tabel 5 berikut : Tabel 5. Kebutuhan Bahan NO BAHAN KEBUTUHAN Harga (Rp) Satuan Jumlah 1 Besi Siku 2 Batang Besi stip 1 Batang Besi plat 0.3 m Besi Plat 1 m Besi pipa 45 Cm Besi poros 1 Batang Bearing 4 Buah Transmisa 1 Kaleng Elektroda 1 Kotak Mata gergaji 1 Buah 12, Baut 16 Buah Amplas 3 M Cat 1 Kaleng Kuas Tiner 1 Kaleng Batu gerinda 2 Buah Mesin robin 1 Unit Total biaya
25 b).biaya peyewaan alat Biaya peralatan penunjang dari pembuatan alat pencacah jerami dapat di hitung sebagai berikut : Peyewaan seperangkat alat bengkel 12 hari Lama hari kerja kerja Jumlah jam kerja = Rp.5000/jam = 12 hari = 8jam/hari Total biasa penyewaan alat = 12 hari x 8 jam/hari x Rp.5000/jam = Rp c).biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja yang digunakan untuk membuat alat dapat di hitung sebagai berikut: Upah tenaga kerja Jumlah tenaga kerja Total Biaya Tenaga Kerja : 5 x 12 x =Rp /hari = 5 orang =Rp d).total Biaya Total Biaya = Biaya bahan+biaya sewa alat+biaya tenaga = Rp Rp Rp Total Biaya Pokok Produksi = Rp e).harga Jual Laba yang di inginkan =30% dari harga pokok produksi =30% x Rp =Rp
26 Harga jual = Biaya pokok produksi + Laba yang diinginkan = Rp Rp = Rp f).analisa Biaya Operasi Alat Asumsi: Harga jual alat (P) = Rp Umur ekonomis (N) = 5 tahun Harga akhir (S) = 10%*P Bunga modal (I) = 12% /tahun Jam kerja/tahun = jam/tahun Jam kerja/hari = 8 jam Biaya gudang = 0.5 % *P /tahun Upah operator (Rp)/hari = Rp /hari Jumlah operator = 2 orang Harga bahan bakar/liter = Rp.5.000/liter Kebutahan bahan bakar/jam =0,9 liter/jam Kapasitas =63.8kg/jam Biaya Tetap ( Fixed cost ) Biaya penyusutan (D) S=10%*P S=10%*Rp = Rp D= Rp Rp D=Rp /tahun 26
27 Bunga Modal(I) I=i(P) (n+1) 2n I=12%*(Rp )*(5+1) 2*5 I=Rp ,71 /jam Biaya Gudang (G) G=0,5%*Rp G=Rp ,35/tahun Total biaya tetap = Biaya penyusutan + Biaya gudang + Bunga modal =Rp Rp ,71 + Rp ,35 = Rp ,06 /tahun Biaya Tidak Tetap ( Variable Cost ) Upah operator/jam = Upah (Rp)/hari * Jumlah tenaga kerja Jam kerja/hari =Rp x 2 8 = Rp /jam Biaya pemeliharaan = 1.2%(P-S) 100 jam =1.2%( Rp Rp ) 100 =Rp. 978,52 /jam Konsumsi Bahan Bakar = 0,9 x Rp =Rp /jam Total Biaya Tidak Tetap = Upah operator + Biaya pemeliharaan + Biaya bahan bakar =Rp Rp. 810,04 + Rp =Rp ,52 /jam 27
28 Biaya Pokok ( BP ) , , BP = Rp. 337,77 /kg Break Even Point (BEP) BEP = BT(rp/th) BP(rp/th) = ,06 (rp/th) 337,77 (rp/th) BEP = 6.809,04 kg/th Titik impas yang didapatkan yaitu 6.809,04 kg/th baru modal yang kita tanamkan pada Alat Pencetak Pakan Ikan dapat kembali. 28
29 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) dengan alat pembuat pakan ikan untuk pembuatan pakan untuk ikan dalam kehidupan petani yang bergelut dalam usaha perikanan dapat diketahui bahwa: 1. Kapasitas efektif dari mesin ini adalah 63,8 Kg/jam itu merupakan hasil pelet yang dihasilkan. 2. Rendemen dari alat ini adalah 92.5 %. 3. Bahan yang tidak tercetak sebesar 7,5 % dari 4 kilo bakan baku. 4. Titik impas yang didapatkan adalah 6.809,04 kg/th 5.2 Saran 1. Alat ini masih perlu dimodifikasi terutama pada mata pisau agar pemotongan pelet yang lebih mudah dan tidak panjang-panjang karna menghambat penjatuhan pada tempat pengeluaran pelet jadi. 2. Pada bagian tranmisi perlu di beri pengaman karna dikawatirkan dapat membahayakan operator sendiri. 3. Kisaran spiral sama, menyebabkan pemadatan pada pelet kurang efektif. 4. Sebaiknya kerangka juga harus di perkecil karna kerangka yang dipakai saat ini terlalu besar untuk skala ramah tangga. 5. Seharusnya posisi atau dudukan mesin diberikan pengamanan seperti karet bantalan karna mengurangi goncangan atau getaran. 29
30 DAFTAR PUSTAKA Achmad., Z., ElemenMesin I. RafikaAditama, Bandung. Agung., Panduan Lengakap Budidaya Gurami. Agro Media Pusaka Jakarta. Anonimous., GambarTeknik. blogspot. com/2012/08/pulley-type-v.html. Anonimous., Pakan Ikan. [10 September, 2012] Daryanto., Dasar DasarTeknikMesin. RinekaCipta, Jakarta. Mudjiman, A., Makanan Ikan. Penebar Swadaya Jakarta. Mudjiman, A., Makanan Ikan.PenebarSwadaya, Jakarta. Pratomo,M.,1983.Alat dan Mesin Pertanian.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Suryanto,H Alat Dan Mesin Pertanian, Padang : Universitas Andalas. 25hal. Syafri, Edi BKPM Elemen Mesin. Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh. wikipedia.2013."definisi Engine". 30
31 Lampiran 1. Diagram Alir Perancangan Alat Pencetak Pakan Ikan. Mulai Identifikasi Masalah Perancangan Alat Pembuatan konstruksi Uji fungsional Uji kinerja ya selesai diagram alir Pembuatan Alat Pencetak Pakan Ikan 31
32 Lampiran 2. Proses Pembuatan Alat Pencetak Pakan Ikan 32
33 Lampiran 3. Gambar proses pengujian Alat Pencetak Pakan Ikan Gambar Hasil Pembuatan Adonan Pakan Ikan Gambar Hasil Pencetakan Pakan Ikan Yang Sudah Jadi. 33
34 Lampiran 4. Rangkaian alat pencetak pakan ikan Tampak atas Tampak depan Tampak depan 34
35 Lampiran 5. Spesifikasi Alat Pencetak Pakan Ikan Dari pelaksanaan proyek usaha mandiri (PUM) yang telah di laksanakan diperoleh suatu alat yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut: 1.tinggi alat 2.Panjang alat 3.Lebar alat 4.Berat alat 5.Enjine :102 cm :139 cm :72 cm :68 kg : 4 Hp 6.Rpm dengan beban : 262,9 7.Rpm tanpa beban : 54,4 35
I. PENDAHULUAN. Peralatan Pertanian di Bengkel Politeknik Pertanian Universitas Andalas
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Usaha Mandiri (PUM) merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa semester V Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Proyek Usaha Mandiri
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN
RANCANG BANGUN ALAT MESIN HAMMER MILL UNTUK PENGOLAHAN JAGUNG PAKAN Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Email: zulnadiujeng@gmail.com ABSTRAK Dalam rangka mempertahankan usaha peternak ayam di Kabupaten
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat
Lampiran 1. Flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk alat - Menentukan dimensi alat - Menghitung daya yang diperlukan - Menghitung kecepatan putaran alat Menggambar alat Memilih bahan yang akan digunakan
Lebih terperinciMETODOLOGI. Jakarta Serang. Km 68 Kaw. Modern Industry Kav. 8 Cikande, Serang Indonesia.
METODOLOGI 3.1. Latar Belakang PT. Sumigita Inwha Consortium PT. Sumigita Inwha Consortium atau disingkat dengan PT. SIC merupakan gabungan dari dua perusahaan yaitu, PT. Sumigita Jaya dan PT. Inhwa Indonesisa.
Lebih terperinciBAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin
BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya
Lebih terperinciIII. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut
16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Aliran Diagram aliran merupakan suatu gambaran dasar yang digunakan dasar dalam bertindak. Seperti pada proses perencanaan diperlukan suatu diagram alir yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI
2 SKALA SATUA TANGG 50 LAMPIRAN 1. GAMBAR TEKNIK ALAT PENGGILING KEDELAI 11 12 1 5 4 7 68 CM 6 9 10 8 8 10 CM 48 CM TAMPAK DEPAN 82 CM TAMPAK SAMPING FP USU P 36 51 LAMPIRAN 2. LANJUTAN GAMBAR TEKNIK ALAT
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciBAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.
BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN
BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang terpenting dalam mendapatkan hasil biji buah kakao, banyak proses atau
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
A. BAHAN BAB III BAHAN DAN METODE Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Besi plat esser dengan ketebalan 2 mm, dan 5 mm, sebagai bahan konstruksi pendorong batang,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama
16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah modifikasi alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi Pertanian
Lebih terperinci3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Pembuatan Pakan Bahan Pembuatan Mesin Pencetak Pakan HI.
HI. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November tahun 2008 di Laboratorium Teknologi Budidaya Perikanan (TBD) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB III. Metode Rancang Bangun
BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI
BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi pada gambar
39 Lampiran 1. Flowchart pengerjaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam
Lebih terperinci1. Pendahuluan PENGABDIAN BAGI PETANI IKAN BANDENG DESA JAMBO TIMU PEMKOT LHOKSEUMAWE YANG MENGHADAPI MASALAH TINGGINYA HARGA PAKAN IKAN
Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN 2089-3582 EISSN 2303-2480 PENGABDIAN BAGI PETANI IKAN BANDENG DESA JAMBO TIMU PEMKOT LHOKSEUMAWE YANG MENGHADAPI MASALAH TINGGINYA HARGA PAKAN IKAN
Lebih terperinciMulai. Dirancang bentuk alat. Digambar dan ditentukan ukuran alat. Dipilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan. dirangkai alat.
42 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dirancang bentuk alat Digambar dan ditentukan ukuran alat Dipilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan sesuai ukuran yang sudah ditentukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK
BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
52 Lampiran 1.Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciMEMBANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS KONSUMSI PAKAN TERNAK SAPI
ARTIKEL ILMIAH PELAKSANAAN PROGRAM PENGABDIAN PROGRAM VUCER TAHUN 2009 MEMBANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH UNTUK PENINGKATAN EFEKTIVITAS KONSUMSI PAKAN TERNAK SAPI Oleh: 1. Andasuryani,STP,MSi / NIP.
Lebih terperinciPEMBUATAN MESIN PELET BURUNG KAPASITAS 20 KG/JAM
PEMBUATAN MESIN PELET BURUNG KAPASITAS 20 KG/JAM PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh : FAKHRUDDIN AZIZ 2007-55- 010 PROGRAM STUDI DIPLOMA III
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
43 Lampiran 1. Flow chart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Perancangan dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai januari 2017
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Metode yang digunakan adalah metode pengumpulan data, untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Laboratorium Mekanisasi
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu
LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah pembuatan alat yang dilaksanakan di bengkel las Citra Damai Kemiling
Lebih terperinciIII. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.
24 III. METODE PROYEK AKHIR 3.1. Waktu dan Tempat Proses pembuatan Proyek Akhir ini dilakukan di Bengkel Bubut Jl. Lintas Timur Way Jepara Lampung Timur. Waktu pengerjaan alat pemotong kentang spiral ini
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc
PERENCANAAN PERALATAN PROSES PRODUKSI PELET IKAN DENGAN KAPASITAS 2 TON / JAM Oleh : Syam Abdirrizal 2106 030 032 Dosen Pembimbing : Ir. Eddy Widiyono, MSc 1 ABSTRAK Kebutuhan akan permintaan pelet ikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG
IMPLEMENTASI MESIN PRODUKSI PAKAN LELE DUMBO PADA PETERNAK DI DESA ARJOWINANGUN KOTA MALANG Samsudin Hariyanto ) Sudjatmiko ) Maheno Sri Widodo 3) Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang ) Fakultas
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
38 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Penyediaan Alat dan bahan Perancangan Chasis Pembuatan Chasis Pengujian Chasis Analisa dan Pembahasan
Lebih terperinciSelesai. Merangkai alat
32 Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian Selesai Merancang bentuk alat Menggambar dan menetukan dimensi alat Memilih dan mengukur bahan yang akan digunakan Memotong, membubut dan mengikir bahan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK Oleh : RAHMA GRESYANANTA 2107039001 FABIAN SURYO S 2107039023 Pembimbing Ir. Suhariyanto, MT ABSTRAK Limbah dari plastik merupakan masalah yang dianggap
Lebih terperinciLAMPIRAN. Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang akan digunakan
LAMPIRAN Lampiran 1.Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM
PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM Ir.Soegitamo Rahardjo 1, Asep M. Tohir 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciModifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan
Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan Mustaqimah *, Diswandi Nurba, Irwansyah Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Darussalam,
Lebih terperinciSTUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) Renny Eka Putri, Mislaini dan Andri Syaputra 1 1) ABSTRAK
STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.) 1 1) Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Limau Manis, Pauh, Sumatera Barat
Lebih terperinciRancang Bangun Mesin Pelet Ikan Untuk Kelompok Usaha Tambak Ikan
21 Rancang Bangun Mesin Pelet Ikan Untuk Kelompok Usaha Tambak Ikan Silvia Uslianti 1), Junaidi 2), Muhammad Saleh 3) 1) Staf Pengajar, Program Studi Teknik Industri 2&3) Staf Pengajar Program Studi Teknik
Lebih terperinciPengujian alat. Pengukuran parameter. Analisis data. selesai
47 b a Pengujian alat tidak Uji kelayakan ya Pengukuran parameter Analisis data selesai 48 Lampiran 2. Kapasitas Efektif Alat dan Persentase Bahan Rusak Kapasitas efektif alat menunjukkan produktivitas
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2014 di
18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian (DAMP) dan Laboratorium Teknik
Lebih terperinciBAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk
Lebih terperincic = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2
c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A.WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai dengan Juni 2010. Desain pembuatan prototipe, uji fungsional dan uji kinerja dilaksanakan di Bengkel
Lebih terperinciMODIFIKASI MESIN PENCETAK PAKAN BUDIDAYA LELE BERBENTUK PELLET DENGAN KEBUTUHAN DAYA RENDAH
MODIFIKASI MESIN PENCETAK PAKAN BUDIDAYA LELE BERBENTUK PELLET DENGAN KEBUTUHAN DAYA RENDAH Yudha Kristyanto Leksono¹, Yohanes Setiyo², I Wayan Tika² yudhakl@yahoo.com ABSTRACT The aim of this study were
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian
III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian bertempat di peternakan kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Lampung
Lebih terperinciSEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )
SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME Angga Fajar S (240110060041) Latar Belakang Kacang Kedelai Edamame Proses Pengupasan Kulit Manual
Lebih terperinciPERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK
PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT Latar Belakang Begitu banyak dan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN
30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI
BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENERAPAN SOLUSI (IMPLEMENTASI SOLUTION) Pembuatan gambar desain yang akan di kembangkan serta membuat analisa pada model tersebut. Sehingga menghasil mesin pencacah
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,
Lebih terperinciPENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan
PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan Mengingat lahan tebu yang cukup luas kegiatan pencacahan serasah tebu hanya bisa dilakukan dengan sistem mekanisasi. Mesin pencacah
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat ditunjukkan pada diagram alur penelitian yang ada pada gambar 3-1. Mulai Identifikasi Masalah Penentuan Kriteria Desain
Lebih terperinci1 PENGGUNAAN SISTEM PEMANAS DALAM PENGEMBANGAN ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH Renny Eka Putri *), Andasuryani, Santosa, dan Riki Ricardo Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Lebih terperinciTINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK
TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK Wachid Yahya, S.Pd, M.Pd Sfaf Pengajar, Program Studi D3 Mesin Otomotif
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan. menentukan dimensi. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
39 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN
RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) Oleh : MUHAMMAD HASYIM S NIM. I 8612034 PROGRAM
Lebih terperinciMESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL
MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL A. Dimensi Keseluruhan - Tipe/Merek : BEJE-UT 18 - Panjang : 1155 mm - Lebar : 780 mm - Tinggi : 1485 mm - Bobot operasi : 470 kg - B. Ruang Penggiling - Dimensi
Lebih terperinciBAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang
BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, salah satunya adalah limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang biasanya
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknik 4.1.1. Kebutuhan Daya Penggerak Kebutuhan daya penggerak dihitung untuk mengetahui terpenuhinya daya yang dibutuhkan oleh mesin dengan daya aktual pada motor
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kegiatan penelitian yang meliputi perancangan, pembuatan prototipe mesin penanam dan pemupuk jagung dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Budidaya
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2013. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap pembuatan alat yang dilaksanakan
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan
Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian. Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Diukur bahan yang akan digunakan Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai
Lebih terperinciMulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Mengukur bahan yang
50 Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Merancang bentuk alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Memilih bahan Mengukur bahan yang Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan dimensi
Lebih terperinciRANCANG BAGUN MESIN PENCACAH DAN PENGADUK UNTUK PAKAN SAPI DAN KAMBING
TUGAS AKHIR RANCANG BAGUN MESIN PENCACAH DAN PENGADUK UNTUK PAKAN SAPI DAN KAMBING Oleh : Moh.Irwan Fauzi Mursit Pembimbing Ir. Syamsul Hadi, MT ABSTRAK Industri kecil yang memproduksi jenis pakan sapi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Perkembangan dan kemajuan manusia untuk mempermudah melakukan suatu pekerjaan,maka mesin perajang tembakau dapat membantu para petani tembakau
Lebih terperinciKentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan
Lampiran 1. Prosedur penelitian Kentang yang seragam dikupas dan dicuci Ditimbang kentang sebanyak 1 kg Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan Kentang dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper
Lebih terperinciBAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN
BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan
Lebih terperinciPERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH
PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH 23411140 Latar Belakang Pemisahan biji jagung yang masih tradisional Kurangnya pemanfaatan bonggol jagung sebagai pakan ternak
Lebih terperinci