HASIL DAN KOMPONEN HASIL 14 GENOTIP PADI GOGO DI KABUPATEN BANJARNEGARA. Oleh: Agus Riyanto, Suwarto dan Totok Agung Dwi Haryanto
|
|
- Ade Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HASIL DAN KOMPONEN HASIL 14 GENOTIP PADI GOGO DI KABUPATEN BANJARNEGARA Oleh: Agus Riyanto, Suwarto dan Totok Agung Dwi Haryanto Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto ABSTRAK Lahan kering berpotensi untuk pengembangan padi gogo. Hasil dan komponen hasil merupakan salah satu informasi penting dalam memilih kultivar padi gogo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dan komponen hasil 14 genotip padi gogo di Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilaksanakan di Banjarnegara dengan empat belas genotip (Bio 162-AC-BLAS 6, WI-43, UNRAM 07/2010/G/14, UNRAM 06/2010/G-17-18, UNSOED G9, UNSOED G13, IR79971-B-191-B, IR79971-B B-B, B11584E-MR , IPB 140- F-6-1-1, IPB 116-F , Situ Patenggang dan Batutegi). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan genotip yang menunjukkan hasil tinggi dan komponen hasil yang baik di Kabupaten Banjarnegara adalah B1215D-MR-4 (8,37 t/ha), Bio 162 -AC-BLAS 6 (6,23 t/ha), UNSOED G9 (7,50 t/ha), IR79971-B B-B (7,74 t/ha), B11584E -MR (7,35 t/ha), Situ Patenggang (7,27 t/ha) dan Batutegi (7,05 t/ha). Kata kunci: padi gogo, hasil, komponen hasil, Banjarnegara ABSTRACT Dry land have a potential for development of upland rice. Yield and yield component, is important factor for upland rice cultivar selection. Objective of the study was to know This yield and yield component of 14 upland rice genotip in Banjarnegara regency. A field experiment was conducted in Banjarnegara with fourteen genotypes ( Bio 162-AC-BLAS 6, WI-43, UNRAM 07/2010/G/14, UNRAM 06/2010/G-17-18, UNSOED G9, UNSOED G13, IR79971-B-191-B, IR79971-B B-B, B11584E-MR , IPB 140-F-6-1-1, IPB 116-F , Situ Patenggang and Batutegi). The data obtained were analyzed by anova. The results showed there was the genotypes with high yielding in Banjarnegara are B1215D-MR-4 (8,37 t/ha), Bio 162-AC-BLAS 6 (6,23 t/ha), UNSOED G9 (7,50 t/ha), IR79971-B B-B (7,74 t/ha), B11584E-MR (7,35 t/ha), Situ Patenggang (7,27 t/ha) and Batutegi (7,05 t/ha). Key words: upland rice, yield, yield component, Banjarnegara PENDAHULUAN Penyediaan bahan pangan terutama beras masih menjadi salah satu masalah di Indonesia. Upaya peningkatan produksi padi terus dilakukan dari tahun ketahun. Produksi padi nasional tahun 2010, mencapai 66,41 juta ton dengan luas panen 11,15 juta hektar. Angka produksi ini lebih tinggi dibanding tahun 2009 yang hanya 64,40 juta ton dengan luas panen 12,88 juta hektar ( Deptan, 2011). Namun demikian, produksi padi setiap tahun harus ditingkatkan karena terjadi peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Pada tahun 2025 diperkirakan bahwa dengan laju pertambahan penduduk rata-rata 1,7% per tahun dan kebutuhan per kapita sebanyak 134 kg, maka Indonesia harus mampu menghasilkan padi 78 juta ton gabah kering giling untuk mencukupi beras nasional (Jumakir dan Bobihoe, 2010). Upaya peningkatan produksi padi nasional dapat dilakukan dengan cara ektensifikasi memanfaatkan lahan-lahan marjinal. Lahan kering merupakan salah satu lahan potensial untuk meningkatkan 111
2 produksi padi guna memenuhi kebutuhan pangan nasional. Luas lahan kering di Indonesia mencapai lebih dari 8 juta lahan kering (Totok et al., 2008) yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya padi gogo. Potensi lahan ini belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini tercermin dari luas panen padi gogo tahun 2010 yang hanya mencapai 1,13 juta ha dengan produksi 3,45 juta ton per tahun dan produktivitas 3,04 ton per hektar. Angka ini kalah jauh dari luas panen padi sawah pada tahun 2010 yang mencapai 12,12 juta ha dengan produksi 63,02 juta ton per tahun dan produktivitas 5,20 ton per hektar (Deptan, 2011). Produktivitas yang rendah menjadi salah satu alasan padi gogo kurang disukai petani (Totok et al., 2011). Hal ini menyebabkan luas padi gogo masih rendah jika dibandingkan dengan luas panen padi sawah. Luas panen dan produktivitas yang rendah menyebabkan sumbangan padi gogo terhadap padi nasional menjadi rendah. Padi gogo hanya menyumbang 5,20% dari total produksi padi nasional, jauh dibandingkan dengan padi sawah yang mencapai 94,80% (Deptan, 2011). Oleh karenanya diperlukan peningkatan produktivitas padi gogo guna menunjang ketahanan pangan. Produktivitas padi gogo dapat ditingkatkan dengan pengembangan varietas unggul melalui program pemuliaan tanaman. Pengembangan padi gogo ke depan bertujuan untuk mendapatkan varietas unggul yang mempunyai sifat produktivitas tinggi, umur genjah dan kualitas hasil tinggi (Carsono, 2008). Produktivitas yang tinggi pada tanaman ditentukan oleh hasil dan komponen hasil yang ada pada tanaman tersebut. Seleksi suatu genotip dilakukan berdasarkan keunggulan sifat hasil dan komponen hasil. Oleh karenanya informasi hasil dan komponen hasil sangat penting dalam program pemuliaan tanaman. Karakter hasil merupakan karakter penting pada padi gogo yang ditentukan oleh karakter pertumbuhan dan komponen hasil. Karakter pertumbuhan merupakan karakter yang mementukan hasil kultivar unggul (Firdaus et al., 2000). Karakter pertumbuhan yang menentukan hasil antara lain tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur berbunga dan umur panen (Anwar et al., 1986). Karakter komponen hasil yang penting pada pagi gogo antara lain jumlah gabah per malai, persentase gabah isi per malai dan bobot 1000 biji (Taslim et al., 1989). Upaya peningkatan produktivitas padi gogo telah dilakukan oleh beberapa lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia. Hasil yang telah diperoleh adalah galur-galur harapan padi gogo berdaya hasil tinggi. Galur-galur ini diuji multilokasi (UML) secara bersama -sama 112
3 melalui Konsorsium Padi Nasional. Salah satu lokasi UML yang digunakan yaitu Kabupaten Banjarnegara yang merupakan salah satu wilayah di Indonesia berpotensi untuk penanaman padi gogo. Luas lahan kering Kabupaten Banjarnegara mencapai 51,16 ribu ha atau sebesar 92% dari luas lahan pertaniannya (Wijanarko et al. 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dan komponen hasil 14 genotip padi gogo di Kabupaten Banjarnegara. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Desa Parakan, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Lahan percobaan Tabel 1. Genotip padi gogo yang digunakan Genotip Bio 162-AC-BLAS 6 WI-43 ISSN: terletak di ketinggian 125 meter di atas permukaan laut dan memiliki jenis tanah podsolik. Percobaan lapang dilakukan dari Bulan Oktober 2010 sampai dengan Januari Dua belas galur dengan latar belakang genetik yang beragam berasal dari program pemuliaan tanaman yang dilakukan oleh institusi yang berbeda-beda digunakan sebagai bahan percobaan. Situ Patenggang dan Batutegi digunakan sebagai kultivar pembanding (Tabel 1). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor yang dicoba adalah genotip yang terdiri atas dua belas genotip dan dua kultivar pembanding (Tabel 1). Luas petak yang digunakan adalah 4,2m x 4,2m dengan luas Asal Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian, Bogor. UNRAM 07/2010/G/14 UNRAM 06/2010/G UNSOED G9 UNSOED G13 IR79971-B-191-B IR79971-B B-B B11584E-MR B1215D-MR-4 IPB 140-F IPB 116-F Situ Patenggang Batutegi Universitas Mataram, Mataram. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi Institut Pertanian Bogor, Bogor Kultivar pembanding Kultivar pembanding 113
4 dengan luas petak panen 3,9 m x 3,9 m. Variabel yang diamati adalah: tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen, jumlah gabah per malai, persentase gabah isi per malai, bobot 1000 butir gabah isi, dan hasil gabah kering per hektar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F. Apabila uji F menunjukkan perbedaan nyata maka pengujian dilanjutkan menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 menampilkan matriks hasil uji F karakter hasil dan komponen hasil padi gogo di Kabupaten Banjarnegara. Hasil dan komponen hasil berbeda sangat nyata antar genotip. Hal ini menunjukkan genotip memiliki hasil dan komponen hasil genotip padi gogo yang ditanam di Kabupaten Banjarnegara beragam. WI-43 merupakan genotip terpendek dan B11584E-MR merupakan genotip tertinggi (Tabel 3). Genotip padi gogo menunjukkan kategori tinggi tanaman sedang (Bio 162 -AC-BLAS 6, WI-43, UNRAM 07/2010/G/14, UNRAM 06/2010/G-17-18, UNSOED G9, IR B B-B, B1215D-MR-4, IPB 140- F-6-1-1, dan Situpatenggang) dan tinggi (UNSOED G13, IR79971-B-191-B, B11584E-MR , IPB 140-F dan Batutegi) di Kabupaten Banjarnegara. Tinggi tanaman merupakan indikator untuk kerebahan padi karena tinggi tanaman berkorelasi negatif dengan kerebahan padi (Amanda dan Mac Kill 1988 dalam Yamin dan Moentono 2005). Padi gogo yang terlalu tinggi akan mudah rebah sehingga terjadi kehilangan hasil. Petani mengharapkan padi gogo dengan tinggi sekitar 100 cm (Toha, 2007). Genotip yang memiliki tinggi sekitar 100 cm adalah Bio 162-AC-BLAS 6 dan IPB 140-F Tabel 2. Matriks hasil uji F variabel hasil dan komponen hasil di Kabupaten Banjarnegara Variabel Genotip Tinggi tanaman (cm) ** Jumlah anakan produktif ** Umur berbunga (hari setelah tanam/hst) ** Umur panen (hari setelah tanam/hst) ** Jumlah gabah per malai ** Persentase gabah isi per malai (%) ** Bobot 1000 butir (g) ** Hasil (t/ha) ** Keterangan: * = berbeda nyata pada taraf 5%; ** = berbeda nyata pada taraf 1 %; tn = tidak berbeda nyata. 114
5 Tabel 3. Rata-rata tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif genotip padi gogo di Kabupaten Banjarnegara Genotip Tinggi tanaman (cm) Kriteria tinggi tanaman* Jumlah anakan produktif Kriteria jumlah anakan produktif ** Bio 162-AC-BLAS 6 99,95 f Sedang 16,55 a Tinggi WI-43 90,65 g Sedang 14,45 ab Tinggi UNRAM 07/2010/G/14 115,70 de Sedang 17,95 a Sangat tinggi UNRAM 06/2010/G ,35 e Sedang 14,55 ab Tinggi UNSOED G9 124,85 bc Sedang 11,65 bc Sedang UNSOED G13 129,65 b Tinggi 10,65 cd Sedang IR79971-B-191-B 128,95 b Tinggi 8,80 cd Rendah IR79971-B B-B 120,35 cd Sedang 11,45 bc Sedang B11584E-MR ,95 a Tinggi 8,65 cd Rendah B1215D-MR-4 124,30 bc Sedang 8,00 cd Rendah IPB 140-F ,10 b Tinggi 11,00 bc Sedang IPB 116-F ,30 f Sedang 11,35 bc Sedang Situ Patenggang 110,40 e Sedang 8,00 cd Rendah Batutegi 144,70 p Tinggi 6,95 d Rendah Keterangan: Angka yang diikuti huruf sama dalam satu kolom menunjukkan tidak berbeda nyata menurut DMRT pada taraf 5%; * = kriteria tinggi tanaman menurut IRRI (2002), yaitu pendek (<90cm), sedang (90cm-125cm) dan tinggi (>125cm); ** = kriteria jumlah anakan produktif menurut Deptan (1998): sangat rendah (<5 batang), rendah (5-8 batang), sedang (9-12 batang), tinggi (13-16 batang), dan sangat tinggi (>16 batang). Tabel 3 menunjukkan genotip Bio 162-AC-BLAS 6, WI-43, UNRAM 07/2010/G/14, UNRAM 06/2010/G-17-18, adalah genotip yang memiliki jumlah anakan produktif di atas jumlah anakan produktif kedua varietas pembanding. Genotip UNSOED G9, IR79971-B B-B, IPB 140-F dan IPB 116-F memiliki jumlah anakan produktif lebih banyak dari jumlah anakan produktif Batutegi, tetapi sama dengan Situ Patenggang. Genotip yang lain memiliki jumlah anakan produktif sama dengan jumlah anakan produktif kedua pembandingnya. Jumlah anakan produktif yang beragam antar genotip disebabkan oleh faktor genetik. Jumlah anakan produktif pada setiap varietas disebabkan faktor genetik setiap varietas (Ruchjaningsih et al., 2000). Jumlah anakan produktif mengambarkan kemampuan tanaman untuk membentuk malai. Jumlah anakan produktif merupakan komponen hasil yang secara langsung mempengaruhi hasil biji. Oleh karenanya, varieta padi gogo diharapkan memiliki jumlah anakan produktif yang tinggi. Genotip yang 115
6 memiiliki kriteria sangat tinggi dan tinggi adalah: UNRAM 07/2010/G/14, Bio 162- AC-BLAS 6, WI-43, dan UNRAM 06/2010/G Genotip UNSOED G9, UNSOED G13, IR79971-B B-B, IPB 140-F dan IPB 116-F Situ Patenggang merupakan padi gogo dengan umur genjah (Suprihatno, 2010), oleh karenanya memiliki umur berbunga yang pendek. Tabel 4 menunjukkan hampir semua genotip memiliki umur berbunga sama dengan varietas pembanding Situ Patenggang, kecuali Bio 162-AC-BLAS 6. B11584E- MR , IPB 140-F-6-1-1, dan Batutegi. Waktu berbunga dikendalikan oleh faktor genetik dan lingkungan (Sabouri and Nahvi, 2009). Genotip yang berbeda yang ditanam pada lokasi yang sama dan menujukkan umur berbebunga yang beragam mengindikasikan perbedaan umur berbunga yang antar genotip disebabkan oleh faktor genetik. Fase pertumbuhan tanaman padi di bagi menjadi 2 fase yaitu fase pertumbuhan vegetatif dan fase pertumbuhan generatif (Yoshida, 1981). Fase vegetatif sampai muncul malai sering disebut sebagai umur berbunga. Panjang periode fase vegetatif tanaman dan kecepatan pertumbuhan fase vegetatif yang mendukung terbentuknya organ sumber Tabel 4. Rata-rata umur berbunga dan umur panen genotip padi gogo di Kabupaten Banjarnegara Genotip Umur berbunga (hst) Umur panen (hst) Kriteria umur panen* Bio 162-AC-BLAS 6 85,00 c 112,00 de Genjah WI-43 83,75 de 113,00 cd Genjah UNRAM 07/2010/G/14 83,00 e 110,00 fg Genjah UNRAM 06/2010/G ,00 e 110,00 fg Genjah UNSOED G9 83,50 de 111,75 de Genjah UNSOED G13 82,75 e 108,00 h Genjah IR79971-B-191-B 83,00 e 109,25 gh Genjah IR79971-B B-B 83,75 de 113,75 c Genjah B11584E-MR ,50 cd 113,00 cd Genjah B1215D-MR-4 83,75 de 112,75 cd Genjah IPB 140-F ,50 b 115,50 b Genjah IPB 116-F ,50 de 109,00 gh Genjah Situ Patenggang 83,25 e 111,00 ef Genjah Batutegi 90,00 a 123,00 a Genjah Keterangan: Angka yang diikuti huruf sama dalam satu kolom menunjukkan tidak berbeda nyata menurut DMRT pada taraf 5%; * = kriteria umur panen menurut Bobihoe (2010), yaitu ultra genjah ( 90 hst), sangat genjah ( hst), genjah ( hst), sedang ( hst), dan dalam (>165 h st), hst = hari setelah tanam. 116
7 dan limbung secara optimal merupakan faktor yang berpengaruh besar terhadap hasil (Susanto et al., 2010). Oleh karenanya varietas padi gogo diharapkan memiliki umur berbunga yang pendek. Tabel 4 menunjukkan genotip UNSOED G13, IR79971-B-191-B dan IPB 116-F memiliki umur panen lebih genjah dari kedua varietas pembandingnya. Genotip Bio 162-AC-BLAS 6, UNRAM 07/2010/G/14, UNRAM 06/2010/G-17-18, dan UNSOED G9, memiliki umur panen lebih cepat dari varietas pembanding Batutegi, tetapi sama dengan varietas pembanding Situ Patenggang. Genotip WI- 43, IR79971-B B-B, B11584E- MR , B1215D-MR-4 dan IPB 140-F memiliki umur panen lebih lama dari varietas pembanding Situ Patenggang, tetapi lebih cepat dari varietas pembanding Batutegi. Namun demikian, semua genotip dan varietas pembanding memiliki kriteria umur panen genjah. Umur panen merupakan penting karakter penting pada padi gogo. Umur panen optimal tanaman padi adalah 120 hari (Yoshida, 1981), namun demikian beberapa tanaman yang berumur 115 hari masih mampu memberikan daya hasil yang diharapkan (BB Padi 2009). Semua genotip padi gogo yang dicoba memiliki potensi umur panen yang baik dan termasuk dalam kategori umur genjah. Varietas umur genjah dapat digunakan untuk mengatasi atau menghindari kekeringan akibat anomali iklim (Sembiring, 2010). Penanaman varietas berumur genjah memiliki keuntungan lebih cepat panen, risiko serangan organisme penganggu tanaman (OPT) lebih rendah, dan meningkatkan indeks panen. Tabel 5 menyajikan rata-rata jumlah gabah per malai genotip padi gogo di Kabupaten Banjarnegara. Genotip yang memiliki jumlah gabah per malai sama dengan kedua varietas pembanding adalah Bio 162-AC-BLAS 6, IR79971-B B-B dan B11584E-MR Genotip yang memiliki jumlah gabah per malai sama dengan varietas pembanding Situ Patenggang, tetapi lebih rendah dari Batutegi adalah IR79971-B-191-B, B1215D-MR-4, IPB 140-F dan IPB 116-F Genotip yang lain memiliki jumlah gabah per malai dibawah kedua varietas pembanding. Tabel 5 menunjukkan tidak ada genotip yang memiliki persentase gabah isi per malai lebih tinggi dari kedua varietas pembanding. Genotip UNSOED G9, IR79971-B B-B, B11584E-MR dan B1215D-MR-4 memiliki persentase gabah isi per malai yang sama dengan varietas pembanding Situ Patenggang. Genotip Bio 162-AC-BLAS 6, WI-43, UNRAM 07/2010/G/14, UNRAM 06/2010/G dan IR B-191-B memiliki persentase gabah isi per 117
8 Tabel 5. Rata-rata jumlah gabah per malai dan persentase gabah isi genotip padi gogo di Kabupaten Banjarnegara Genotip Jumlah gabah per malai Persentase gabah isi per malai (%) Kriteria persentase gabah isi per malai* Bio 162-AC-BLAS 6 248,83 ab 76,35 c Subur WI ,03 g 78,78 bc Subur UNRAM 07/2010/G/14 99,98 g 80,25 bc Subur UNRAM 06/2010/G ,85 fg 81,70 bc Subur UNSOED G9 144,03 efg 84,58 abc Subur UNSOED G13 149,68 efg 55,45 e Subur sebagian IR79971-B-191-B 182,58 cde 76,53 c Subur IR79971-B B-B 229,43 abc 92,73 a Sangat subur B11584E-MR ,85 a-d 87,25 ab Subur B1215D-MR-4 200,68 b-e 86,20 abc Subur IPB 140-F ,58 c-f 65,43 d Subur sebagian IPB 116-F ,33 def 56,53 e Subur sebagian Situpatenggang 216,38 a-d 91,53 a Sangat subur Batu tegi 264,25 a 66,65 d Subur sebagian Keterangan: Angka yang diikuti huruf sama dalam satu kolom menunjukkan tidak berbeda nyata menurut DMRT pada taraf 5%; * = kriteria presentasi gabah isi per malai menurut IRRI (2002): sangat subur (>90 %), subur (75-89 %), subur sebagian (50-74 %), steril (<50 %), dan tidak subur (0 %). malai di bawah varietas pembanding Situpatenggang dan di atas varietas pembanding Batutegi. Genotip lainnya memiliki persentase gabah isi per malai yang sama atau di bawah varietas pembanding Batutegi. Jika dikelompokkan berdasarkan kriteria persentase gabah isi per malai maka IR79971-B B-B termasuk dalam kriteria sangat subur. Genotip Bio 162-AC-BLAS 6, WI-43, UNRAM 07/2010/G/14, UNRAM 06/2010/G-17-18, UNSOED G9, IR B-191-B, B11584E-MR , dan B1215D-MR-4 termasuk dalam kriteria subur. Genotip yang lain termasuk dalam kriteria subur sebagian. Jumlah gabah per malai dan persentase gabah isi per malai merupakan komponen hasil yang secara langsung menentukan hasil varietas padi gogo. Salah satu tipe ideal tanaman padi adalah memiliki jumlah gabah per malai antara , dengan persentase gabah isi lebih dari 85% Ma et al. (2006). Genotip dengan tipe ini adalah IR B B-B, B11584E-MR dan B1215D-MR-4. Rata-rata bobot 1000 biji genotip padi gogo di Kabupaten Banjarnegara berkisar antara 24,85g dan 32,03 g (Tabel 6). Hampir semua genotip memiliki bobot 1000 biji yang sama dengan varietas pembanding Situpatenggang, kecuali genotip Bio 162-AC-BLAS 6, WI-43 dan IPB 116-F Namun demikian, 118
9 semua genotip memiliki bobot 1000 biji yang baik, karena varietas unggul padi diharapkan memiliki bobot 1000 biji sekitar 25 gram (Kush, 1996). Rata-rata hasil padi gogo di Kabupaten Banjarnegara disajikan pada Tabel 6. Kedua varietas pembanding di Kabupaten Banjarnegara memiliki hasil yang tinggi yaitu 7,27 t/ha untuk Situ Patenggang dan 7,05 t/ha untuk Batutegi. Hasil ini melebihi potensi hasil yang tercantum dalam Deskripsi Varietas Situ Patenggang (6,0 t/ha) dan Batutegi (6,0 t/ha) (Suprihatno, 2010). Genotip B1215D- MR-4 merupakan satu-satunya genotip memiliki hasil sama dengan varietas pembanding Situpatenggang dan lebih tinggi dari varietas pembanding Batutegi. Genotip Bio 162-AC-BLAS 6, UNSOED Tabel 6. ISSN: G9, IR79971-B B-B dan B11584E-MR memiliki hasil yang sama dengan kedua varietas pembanding. Genotip lainnya memiliki hasil di bawah kedua varietas pembanding. Tabel 6 menunjukkan genotip B1215D- MR-4, Bio 162-AC-BLAS 6, UNSOED G9, IR79971-B B-B, dan B11584E-MR memiliki hasil yang tinggi jika di tanam di Kabupaten Banjarnegara berdasarkan karakter hasil. Selain itu, genotip B1215D-MR-4, Bio 162-AC-BLAS 6, UNSOED G9, IR B B-B, dan B11584E-MR memilikikomponen hasil yang baik. Oleh karenanya genotip kelima genotip tersebut berpotensi dikembangkan di Kabupaten Banjarnegara sebagai padi gogo berdaya hasil tinggi. Rata-rata bobot 1000 biji dan hasil genotip padi gogo di Kabupaten Banjarnegara Genotip Bobot 100 biji (g) Hasil (t/ha) Bio 162-AC-BLAS 6 24,85 e 6,23 cd WI-43 27,52 cde 4,26 ef UNRAM 07/2010/G/14 30,74 a-d 5,36 de UNRAM 06/2010/G ,87 a-e 5,16 de UNSOED G9 31,81 abc 7,50 ab UNSOED G13 28,85 a-e 3,53 f IR79971-B-191-B 31,52 abc 4,39 ef IR79971-B B-B 28,29 b-e 7,74 ab B11584E-MR ,57 ab 7,35 ab B1215D-MR-4 31,56 abc 8,37 a IPB 140-F ,89 a 5,60 d IPB 116-F ,45 de 2,32 g Situpatenggang 32,03 ab 7,27 abc Batu tegi 30,45 a-d 7,05 bc Keterangan: Angka yang diikuti huruf sama dalam satu kolom menunjukkan tidak berbeda nyata menurut DMRT pada taraf 5%. 119
10 KESIMPULAN Genotip yang menunjukkan hasil tinggi dan komponen hasil yang baik di Kabupaten Banjarnegara adalah B1215D- MR-4 (8,37 t/ha), Bio 162 -AC-BLAS 6 (6,23 t/ha), UNSOED G9 (7,50 t/ha), IR79971-B B-B (7,74 t/ha), B11584E-MR (7,35 t/ha), Situ Patenggang (7,27 t/ha) dan Batutegi (7,05 t/ha). UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Konsorsium Padi Nasional, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kementerian Pertanian Indonesia, dan Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional yang telah membiayai penelitian. DAFTAR PUSTAKA Anwar, K., R. Damanhuri, dan S. Partohardjono Hubungan Antara Sifat Sifat Pertumbuhan Padi dengan Daya Hasil dan Tanggapan Pemupukan N. Hal Dalam J. Soejitno, Sumarno, M. Amin dan A. Djauhari (Eds). Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Bogor. Bobihoe, J Peningkatan produksi padi melalui pelaksanaan IP-400. (on-line), ndex.php.com.peningkatan_produksi _ padi_melalui_pelaksanaan_ip_400 &brosurleaflet&item. diakses 19 Juni BB Padi Indeks pertanaman padi 400 strategi, kebijakan, program dan uji coba. (On -line), s/one/18/pdf/indekspertanamanpadi4 00Strategi,Kebijakan,ProgramdanUji Coba.pdf diakses 5 Juni Carsono, N Peran pemuliaan tanaman dalam meningkatkan produksi pertanian di Indonesia. (Online), uploads/2009/ 08/peran pemuliaan _tanaman.pdf diakses 5 September Departemen Pertanian Pedoman Bercocok Tanam Padi Palawija Sayur-sayuran. Departemen Pertanian Satuan Penendali Bimas, Jakarta. 281 hal. Deptan Basis Data Pertanian. Departemen Pertanian. /bdsp/hasil_kom.asp. diakses tanggal 7 Juni Firdaus, Yanda dan Ardi Penampilan Sifat Agronomis Beberapa Galur Padi Gogo dataran Rendah. Jurnal Agron Universitas Jambi. 4(2) : IRRI Standard Evaluation System for Rice (SES). International Rice Research Institute (IRRI). Los Banos. Philipines. 56 p. Jumakir and J. Bobihoe Ketersediaan Teknologi dan Peluang Peningkatan Produksi Padi IP 300 di Lahan Sawah Semi-Intensif Kecamatan Batang Asam, Kaupaten TanjungJabung Barat, Jambi. Dalam: Sarlan A., H.M.Toha dan A. Gani (Eds). Inovasi Teknologi Padi Untuk Mempertahankan Swasembada dan Mendorong Ekspor Beras. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Padi 2009, Buku 2, hal
11 Kush, G. S Prospect and Approach to Increasing the Genetic Yield Potential of Rice. Book of Abstract of Rice Research in Asia. Progress and Priorities, IRRI, Philippine. Pp Ma, J., W. Ma, D. Ming, S. Yang, Q. Zhu Characteristics of rice plant with heavy panicle. Agricultural Sciences in China 5(12): Ruchjaningsih, A. Imran, M. Thamrin dan Z. Karno Penampilan Fenotipik dan Beberapa Parameter Genetik 8 Kultivar Kacang Tanah pada Lahan Sawah. Zuriat. 11(1) : Sabouri, H and M. Nahvi Identification of Major and Minor Genes Associated with Heading Date in an Indica x Indica Cross of Rice (Oryza Sativa L.). International Journal of Plant Production, 3(1): Sembiring, H Ketersediaan Inovasi Teknologi Unggulan Dalam Meningkatkan Produksi Padi Menunjang Swasembada dan Ekspor. Dalam: Suprihatno, B., A.A. Daradjat, Satoto, S.E. Baihaki dan Sudir ( Eds). Inovasi Teknologi Padi Untuk Mempertahankan Swasembada dan Mendorong Ekspor Beras. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Padi 2009, Buku, hal 1-16 Suprihatno, et al Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Susanto, U. E. Purnawati., R.H. Wening dan L. Mardiani Karakterisasi Pertumbuhan Tanaman Padi terkait Umur dan Daya Hasil. Suprihatno, B., A.A. Daradjat, Satoto, S.E. Baihaki dan Sudir ( Eds). Inovasi Teknologi Padi Untuk Mempertahankan Swasembada dan Mendorong Ekspor Beras. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Padi 2009, Buku 1, hal Taslim, Haeruddin. S., Partohardjono, dan Djunainah Bercocok Tanam Padi Sawah. Buku Padi 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. 652 hal. Toha, H.M Peningkatan Produktivitas Padi Gogo melalui Penegrapan Pengelolaan Tanaman Terpadu dengan Introduksi Varietas Unggul. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 26(3): Totok, A.D.H, Suwarto and T. Yoshida Yield Stability of Aromatic Upland Rice with High Yielding Ability in Indonesia. Plant Prod. Sci. 11 (1): , Suwarto, A. Riyanto, D. Susanti, I.N. Kantun dan Suwarno. Pengaruh Waktu Tanam dan Genotipe Padi Gogo terhadap Hasil. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 30(1): Wijanarko, A., A. Taufiq, dan A.A. Rahmianna Pengaturan Jarak Tanam Ubikayu dan Kacang Tanah untuk Meningkatkan Indeks Pertanaman di Lahan Kering Masam Banjarnegara ( Online). index.php?option=com_ content&task=view&id=231&itemid =269. Diakses pada 31 Mei Yamin, M., M. D. Moentono Seleksi Beberapa Kultivar Padi untuk Kuat Batang dan Ketahanan Rebah. Ilmu Pertanian 12(1) : Yoshida, S Fundamental of rice Crop Science. IRRI. Los Banos. Philippines. 269p. 121
SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO
SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sutardi, Kristamtini dan Setyorini Widyayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK Luas
Lebih terperinciOleh: Totok Agung Dwi Haryanto Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto (Diterima: 25 Agustus 2004, disetujui: 27 September 2004)
PERTUMBUHAN, HASIL, DAN MUTU BERAS GENOTIPE F5 DARI PERSILANGAN PADI MENTIK WANGI X POSO DALAM RANGKA PERAKITAN PADI GOGO AROMATIK GROWTH, YIELD, AND RICE QUALITY OF F5 GENOTYPES PROGENY OF CROSSING BETWEEN
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR
KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR Charles Y. Bora 1 dan Buang Abdullah 1.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur. Balai Besar Penelitian
Lebih terperinciPengaruh Waktu Tanam dan Genotipe Padi Gogo terhadap Hasil
PENELITIAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN VOL. 30 NO. 1 2011 Pengaruh Waktu Tanam dan Padi Gogo terhadap Hasil Totok A.D.H. 1, Suwarto 1, A. Riyanto 1, D. Susanti 1, I.N. Kantun 2, dan Suwarno 3 1 Fakultas Pertanian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lahan penelitian yang digunakan merupakan lahan yang selalu digunakan untuk pertanaman tanaman padi. Lahan penelitian dibagi menjadi tiga ulangan berdasarkan ketersediaan
Lebih terperinciUJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI
UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI AANB. Kamandalu dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Uji daya hasil beberapa galur harapan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo
26 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Adaptasi Galur Harapan Padi Gogo Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo berpengaruh nyata terhadap elevasi daun umur 60 hst, tinggi tanaman
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI GOGO DI ACEH BESAR. The Identification Some Upland Rice Superior Varieties in Aceh Besar
IDENTIFIKASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL PADI GOGO DI ACEH BESAR The Identification Some Upland Rice Superior Varieties in Aceh Besar Bakhtiar, Hasanuddin dan Taufan Hidayat Program Studi Agroteknologi Fakultas
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT
KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT Baiq Tri Ratna Erawati 1), Awaludin Hipi 1) dan Andi Takdir M. 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA Tota Suhendrata dan Setyo Budiyanto Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciPENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU ABSTRAK
PENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU Izhar Khairullah, Sutami, R. Humairie, dan M. Imberan Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) ABSTRAK Budidaya padi di
Lebih terperinciKeragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat
Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat Agus Subekti 1 dan Lelya Pramudyani 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat 2 Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciUJI DAYA HASIL DAN LAJU ASIMILASI BERSIH GALUR-GALUR MURNI PADI GOGO AROMATIK (Oryza sativa, L) DI PURWOREJO
UJI DAYA HASIL DAN LAJU ASIMILASI BERSIH GALUR-GALUR MURNI PADI GOGO AROMATIK (Oryza sativa, L) DI PURWOREJO Oleh: Diah Ratnasari 1, Ponendi Hidayat 2, Sunarto 2, dan Totok Agung D. H. 2 1 Alumni Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL
99 PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL Effect of Plant Spacing on Yield of Various Types of Rice Cultivars Abstrak Penelitian yang bertujuan mempelajari pengaruh jarak tanam terhadap
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi
TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi Peningkatan hasil tanaman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik bercocok tanam yang baik dan dengan peningkatan kemampuan berproduksi sesuai harapan
Lebih terperinciJurnal Agrotek Indonesia 1 (1) : (2016) ISSN :
Jurnal Agrotek Indonesia 1 (1) : 29 36 (2016) ISSN : 2477-8494 Pengaruh Ketersediaan Hara terhadap Pertumbuhan dan Produksi 9 Genotip Padi dalam Kondisi Kekeringan Effect of Nutrient Availability on Growth
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN Malang, 13 Desember 2005 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan pertanian Indonesia. Hal ini terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan bahan pangan sebagianbesarpenduduk
Lebih terperinciEvaluasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah di Bali
Evaluasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah di Bali Rubiyo 1, Suprapto 1, dan Aan Darajat 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Bali 2 Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi ABSTRACT Superior variety
Lebih terperinciPertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Padi Gogo di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan
Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Padi Gogo di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan Gusmiatun 1*) ABSTRAK Memanfaatkan lahan kering untuk budidaya padi gogo merupakan salah satu alternatif upaya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
12 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Ragam Analisis ragam dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap karakter-karakter yang diamati. Hasil rekapitulasi analisis ragam (Tabel 2), menunjukkan adanya
Lebih terperinciDAYA HASIL DAN PENAMPILAN FENOTIFIK KARAKTER KUANTITATIF GALUR-GALUR F2BC4 PADI GOGO BERAS MERAH
0248: I.G.P. Muliarta dkk. PG-5 DAYA HASIL DAN PENAMPILAN FENOTIFIK KARAKTER KUANTITATIF GALUR-GALUR F2BC4 PADI GOGO BERAS MERAH I.G.P. Muliarta, I.M. Sudantha, dan Bambang B. Santoso Program Studi Agroekoteknologi
Lebih terperinciKARAKTER MORFOLOGI DAN AGRONOMI PADI VARIETAS UNGGUL
35 KARAKTER MORFOLOGI DAN AGRONOMI PADI VARIETAS UNGGUL Morphological and Agronomy Characters Of Various Types of Rice Cultivars Abstrak Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari karakter morfologi dan
Lebih terperinciPENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI
PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ABSTRAK Aksesi gulma E. crus-galli dari beberapa habitat padi sawah di Jawa Barat diduga memiliki potensi yang berbeda
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan komoditas strategis yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional, dan menjadi basis utama dalam revitalisasi pertanian. Sejalan dengan
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH
Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH Asmarhansyah 1) dan N. Yuliani 2)
Lebih terperinciTHE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)
JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN : 2338-3976 PENGARUH PUPUK N, P, K, AZOLLA (Azolla pinnata) DAN KAYU APU (Pistia stratiotes) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa) THE
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Stabilitas Galur Sidik ragam dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap karakter pengamatan. Perlakuan galur pada percobaan ini memberikan hasil berbeda nyata pada taraf
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan
10 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Babakan Sawah Baru, Darmaga Bogor pada bulan Januari 2009 hingga Mei 2009. Curah hujan rata-rata dari bulan Januari
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG PEMULIAAN TANAMAN
EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA JARAK TANAM YANG BERBEDA SKRIPSI OLEH : FRISTY R. H. SITOHANG 080307024 PEMULIAAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciJumlah Hari Hujan Gerimis Gerimis-deras Total September. Rata-rata Suhu ( o C) Oktober '13 23,79 13,25 18, November
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah pengamatan selintas dan utama. 4.1. Pengamatan Selintas Pengamatan selintas merupakan pengamatan yang hasilnya tidak diuji
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR Oleh : Yudhi Mahmud Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, Jawa Barat
Lebih terperinciProduktivitas Galur Harapan Padi di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak. Bambang Kustianto
Produktivitas Galur Harapan Padi di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak Bambang Kustianto Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya 9 Sukamandi, Subang, Jawa Barat ABSTRACT. Productivity of Rice Promising
Lebih terperinciKeragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan
Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan Suparman dan Vidya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah Jl. G. Obos Km. 5 Palangka Raya E-mail : arman.litbang@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A
PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A34104064 PROGRAM STUDI AGRONOMI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR Khairatun Napisah dan Muhammad Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat 4
Lebih terperinciPENGUJIAN KERAGAAN KARAKTER AGRONOMI GALUR-GALUR HARAPAN PADI SAWAH TIPE BARU (Oryza sativa L) Oleh Akhmad Yudi Wibowo A
PENGUJIAN KERAGAAN KARAKTER AGRONOMI GALUR-GALUR HARAPAN PADI SAWAH TIPE BARU (Oryza sativa L) Oleh Akhmad Yudi Wibowo A34403066 PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENIH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi
3 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi Pertumbuhan tanaman padi dibagi kedalam tiga fase: (1) vegetatif (awal pertumbuhan sampai pembentukan bakal malai/primordial); (2) reproduktif (primordial
Lebih terperinciPENGARUH PENGELOLAAN HARA NITROGEN TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL
117 PENGARUH PENGELOLAAN HARA NITROGEN TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL Effects of Nitrogen Management on Yield of Various Types of Rice Cultivars Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
Lebih terperinciKERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA, PROVINSI SUMATERA BARAT
Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXX Nomor 1 April 2015 (7-12) P: ISSN 0215-2525 E: ISSN 2549-7960 KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA, PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GABAH BERBAGAI GALUR PADI GOGO BERAS MERAH TERHADAP DOSIS PUPUK P
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL GABAH BERBAGAI GALUR PADI GOGO BERAS MERAH TERHADAP DOSIS PUPUK P Siti Zainab*, Wayan W.**, dan ** *Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering, Universitas Mataram,
Lebih terperinciAPLIKASI ABU SEKAM PADI DAN PUPUK KANDANG DI LAHAN GAMBUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO
APLIKASI ABU SEKAM PADI DAN PUPUK KANDANG DI LAHAN GAMBUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DI AREAL GAWANGAN KELAPA SAWIT APPLICATION OF RICE HUSK ASH AND MANURE
Lebih terperinciDAYA HASIL TIGA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KEBON AGUNG BANTUL THE POTENTIAL YIELD OF THREE NEW PADDY VARIETIES AT KEBON AGUNG BANTUL
DAYA HASIL TIGA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI KEBON AGUNG BANTUL THE POTENTIAL YIELD OF THREE NEW PADDY VARIETIES AT KEBON AGUNG BANTUL Setyorini Widyayanti, Kristamtini, dan Sutarno Balai Pengkajian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang ditampilkan pada bab ini terdiri dari hasil pengamatan selintas dan pengamatan utama. Pengamatan selintas terdiri dari curah hujan, suhu udara, serangan
Lebih terperinciJ3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5
Lampiran 1. Bagan Percobaan 1 2 3 J2V5 J1V2 J3V1 X X X X X X X X X X J1V4 J2V2 J3V3 X X X X X X X X X X J3V1 J3V4 J1V1 X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X J2V3 J1V5 J2V4 X X X X X X X X X X J1V2 J3V5
Lebih terperinciVarietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 125-130 Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak Morphological Characterization
Lebih terperinciSTUDI TINGGI PEMOTONGAN PANEN TANAMAN UTAMA TERHADAP PRODUKSI RATUN. The Study of Cutting Height on Main Crop to Rice Ratoon Production
47 STUDI TINGGI PEMOTONGAN PANEN TANAMAN UTAMA TERHADAP PRODUKSI RATUN The Study of Cutting Height on Main Crop to Rice Ratoon Production ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi pemotongan
Lebih terperinciHERITABILIITAS KANDUNGAN PROTEIN PADA PADI GOGO DAN KORELASINYA DENGAN HASIL DAN KOMPONEN HASIL
HERITABILIITAS KANDUNGAN PROTEIN PADA PADI GOGO DAN KORELASINYA DENGAN HASIL DAN KOMPONEN HASIL Oleh: Agus Riyanto, Dyah Susanti dan Totok Agung DH Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciADAPTABILITAS TIGA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM KABUPATEN WONOSOBO
ADAPTABILITAS TIGA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM KABUPATEN WONOSOBO Sri Rustini* 1), Seno Basuki 1) dan Tri Reni Prastuti 1) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian-Jawa Tengah
Lebih terperinciKAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO
KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO Yati Haryati dan Agus Nurawan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Jl. Kayuambon No. 80 Lembang, Bandung Email : dotyhry@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice
PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice Oleh : Darta Mulyana 1), Sakhidin 2) dan Achmad Iqbal
Lebih terperinciTANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND]
ISSN 1410-1939 TANGGAP BEBERAPA VARIETAS KEDELAI TERHADAP PEMUPUKAN DI LAHAN KERING [THE RESPONSES OF SEVERAL SOYBEAN VARIETIES ON FERTILIZATION ON DRYLAND] Nur Asni dan Yardha 1 Abstract This investigation
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teoritis 2.1.1. Sawah Tadah Hujan Lahan sawah tadah hujan merupakan lahan sawah yang dalam setahunnya minimal ditanami satu kali tanaman padi dengan pengairannya sangat
Lebih terperinciKAJIAN KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN ABSTRAK PENDAHULUAN
KAJIAN KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI DI KECAMATAN BANTIMURUNG KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN 1 Maintang, 1 Asriyanti Ilyas 2 Edi Tando, 3 Yahumri 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dengan jenis tanah latosol. Lokasi sawah berada pada ketinggian tempat 230 meter
Lebih terperinciKERAGAAN GALUR HARAPAN PADI SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU ABSTRAK
KERAGAAN GALUR HARAPAN PADI SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU Nurhayati 1), Rizqi Sari Anggraini 1), dan Tri Wahyuni 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 2) Balai Pengkajian
Lebih terperinciKAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)
Kelompok 2: Wahyu Puspasari (121510501006) Tatik Winarsih (121510501009) Devi Anggun C (121510501010) Jeni Widya R (121510501018) Devy Cristiana (121510501020) Aulya Arta E (121510501021) KAJIAN POLA TANAM
Lebih terperinciPotensi Hasil Varietas Unggul Baru Padi Gogo Pada Lahan Kering Menunjang Peningkatan Produksi Beras Nasional di Kabupaten Garut
AGROTROP, 4 VOL. (2): 133-138 4, NO. 2 (2014) ISSN: 2088-155X C Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Potensi Hasil Varietas Unggul Baru Padi Gogo Pada Lahan Kering Menunjang
Lebih terperinciJurnal Pembangunan Pedesaan Vol. 7 No. 1, April - Juli 2007: ISSN
PENGARUH INTERAKSI GENOTIP X LOKASI TANAM TERHADAP KOMPONEN HASIL GALUR POTENSIAL PADI GOGO AROMATIK GENOTYPE X LOCATION INTERACTION EFFECT ON YIELD COMPONENTS OF POTENTIAL PURE LINES AROMATIC UPLAND RICE
Lebih terperinciKeragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan
Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung 24 Mei 2014 ISBN 978-602-70530-0-7 halaman 43-49 Keragaan Varietas Inpari Pada Lahan Lebak Tengahan di Desa Epil Kabupaten
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU Yartiwi, Yahumri dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu
Lebih terperinciMENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR
MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR Oleh : Ir. Indra Gunawan Sabaruddin Tanaman Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman penting karena merupakan makanan pokok sebagian besar penduduk
Lebih terperinciTotok Agung D.H. dan Suwarto Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman
UJI DAYA ADAPTASI DAN INTERAKSI GENOTIPE X LINGKUNGAN GALUR POTENSIAL KETURUNAN PERSILANGAN MENTIK WANGI DENGAN POSO UNTUK PERAKITAN PADI GOGO AROMATIK Totok Agung D.H. dan Suwarto Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Percobaan ini dilakukan mulai bulan Oktober 2007 hingga Februari 2008. Selama berlangsungnya percobaan, curah hujan berkisar antara 236 mm sampai dengan 377 mm.
Lebih terperinciHASIL. Gambar 4 Fluks CH 4 dari beberapa perlakuan selama satu musim tanam pada sawah lahan gambut
4 perbedaan antar perlakuan digunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Analisis regresi digunakan untuk melihat hubungan antara parameter yang diamati dengan emisi CH 4. HASIL a. Fluks CH 4 selama
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG Rr. Ernawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam No. 1ª Bandar lampung E-mail: ernawati
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Upaya peningkatan produksi ubi kayu seringkali terhambat karena bibit bermutu kurang tersedia atau tingginya biaya pembelian bibit karena untuk suatu luasan lahan, bibit yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan lahan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Lahan Kering dan Potensinya di Bali Lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah digenangi air atau tergenang air pada sebagian waktu selama setahun. Saat ini pemanfaatan
Lebih terperinciDAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F 2
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 20 Jurnal Agrotek Tropika 1(1):20-24, 2013 Vol. 1, No. 1: 20 24, Januari 2013 DAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F 2 HASIL PERSILANGAN
Lebih terperinciPERAKITAN VARIETAS UNGGUL PADI BERAS HITAM FUNGSIONAL TOLERAN KEKERINGAN SERTA BERDAYA HASIL TINGGI
PERAKITAN VARIETAS UNGGUL PADI BERAS HITAM FUNGSIONAL TOLERAN KEKERINGAN SERTA BERDAYA HASIL TINGGI BREEDING OF BLACK RICE VARIETY FOR DROUGHT TOLERANCE AND HIGH YIELD I Gusti Putu Muliarta Aryana 1),
Lebih terperinciPENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN
PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Sumanto, L. Pramudiani dan M. Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalinatan Selatan ABSTRAK Kegiatan dilaksanakan di
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR
UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENELITIAN
PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan Disiapkan lahan dengan panjang 21 m dan lebar 12 m yang kemudian dibersihkan dari gulma. Dalam persiapan lahan dilakukan pembuatan plot dengan 4 baris petakan dan
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU
KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU Yartiwi dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jalan Irian km
Lebih terperinciPENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17
PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17 Khairatun Napisah dan Rina D. Ningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No. 4 Banjarbaru,
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL TANAMAN Padi (Oryza sativa L.) BERBASIS VIABILITAS
KAJIAN POTENSI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL TANAMAN Padi (Oryza sativa L.) BERBASIS VIABILITAS Sri Rahayu 1, Praptiningsih Gamawati Adi Nurani 2, Maya Ayu Pranata 3 1) Dosen Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH IRIGASI DENGAN MENERAPKAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) DI KABUPATEN KLATEN PERFORMANCE OF SOME
Lebih terperinciUji Daya Hasil Lanjutan 30 Galur Padi Tipe Baru Generasi F6 Hasil dari 7 Kombinasi Persilangan
Uji Daya Hasil Lanjutan 30 Galur Padi Tipe Baru Generasi F6 Hasil dari 7 Kombinasi Persilangan Advanced Yield Trials of 30 F6 Line New Plant Type with 7 Crosses Combination Rafiatul Rahmah, Hajrial Aswidinnoor
Lebih terperinciLampiran 1. Genotipe yang Digunakan sebagai Bahan Penelitian pada Percobaan Pendahuluan
LAMPIRAN Lampiran 1. Genotipe yang Digunakan sebagai Bahan Penelitian pada Percobaan Pendahuluan Varietas/Genotipe Padi Sawah Padi Gogo Padi Rawa Aek Sibundong Batu Tegi B11586F-MR-11-2-2 B11283-6c-PN-5-MR-2-3-Si-1-2-
Lebih terperinciKAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo
KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah Jl. G.
Lebih terperinciPENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK
Agricola, Vol 4 (1), Maret 2014, 49-57 p-issn : 2088-1673., e-issn 2354-7731 PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM Yosefina Mangera
Lebih terperinciUji Multilokasi Galur Harapan Padi Gogo
Uji Multilokasi Galur Harapan Padi Gogo Abstrak Anis Fahri, Yunizar dan Ali Jamil Balai Pengkajian Teknlogi Pertanian Riau Jl. Kaharuddin Nasution 346, km 10. Pekanbaru. Telp. 0761-674206 Email : bptp_riau@yahoo.com.au
Lebih terperinciVerifikasi Komponen Budidaya Salibu: Acuan Pengembangan Teknologi
Verifikasi Komponen Budidaya Salibu: Acuan Pengembangan Teknologi Nurwulan Agustiani, Sarlan Abdulrachman M. Ismail Wahab, Lalu M. Zarwazi, Swisci Margaret, dan Sujinah Indonesia Center for Rice Research
Lebih terperinciSyafri Edi dan Defira Suci Gusfarina Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi ABSTRACT
KAJIAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU DAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO PADI SAWAH DI DATARAN TINGGI SUNGAI PENUH JAMBI (The Study of New Superior Varieties and Jajar Legowo System of Paddy Planting in High
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat
PENDAHULUAN Latar Belakang Padi (Oriza sativa) merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat digantikan/ disubtitusi oleh makanan lainnya,
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK PHONSKA DAN PUPUK N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L) VARIETAS IR 64
Pengartuh Kombinasi Dosis Pupuk Majemuk NPK Phonska dan Pupuk N terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L) Varietas IR 64 (Denny Kurniadie) PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK MAJEMUK
Lebih terperinciHASIL. memindahkan kecambah ke larutan hara tanpa Al.
2 memindahkan kecambah ke larutan hara tanpa Al. Analisis Root re-growth (RRG) Pengukuran Root Regrowth (RRG) dilakukan dengan cara mengukur panjang akar pada saat akhir perlakuan cekaman Al dan pada saat
Lebih terperinciKARAKTERISASI MUTU GABAH, MUTU FISIK, DAN MUTU GILING BERAS GALUR HARAPAN PADI SAWAH
KARAKTERISASI MUTU GABAH, MUTU FISIK, DAN MUTU GILING BERAS GALUR HARAPAN PADI SAWAH Zahara Mardiah dan Siti Dewi Indrasari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi ABSTRAK Permintaan beras berkualitas
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS PADI GOGO (Oryza sativa L.) TERHADAP PERBANDINGAN PEMBERIAN KASCING DAN PUPUK KIMIA ALLEN WIJAYA 070301024 DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Padi (Oryza sativa) merupakan salah satu bahan pangan pokok bagi masyarakat Indonesia. Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perpadian (perberasan) di Indonesia telah mengalami
Lebih terperinciPERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)
35 PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L) EFFECTS OF AGE DIFFERENCES OF SEEDS ON GROWTH AND PRODUCTION OF PADDY RICE (Oryza sativa L) Vikson J. Porong *) *)
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras
12 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras menjadi makanan pokok bagi lebih dari 90% rakyat
Lebih terperinciPENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI
PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI Endjang Sujitno, Kurnia, dan Taemi Fahmi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat Jalan Kayuambon No. 80 Lembang,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera.
11 BAHAN DAN METODE I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera. Waktu dan Tempat Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Babakan, Kecamatan Darmaga, Bogor Jawa Barat. Kebun terletak
Lebih terperinciMeinarti Norma Setiapermas, Widarto, Intan Gilang Cempaka dan Muryanto
KAJIAN VARIETAS PADI TOLERAN KEKERINGAN DI LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DATARAN RENDAH KABUPATEN REMBANG Meinarti Norma Setiapermas, Widarto, Intan Gilang Cempaka dan Muryanto PENDAHULUAN Badan Penelitian dan
Lebih terperinciUJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN
UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut,
Lebih terperinci1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan
PERTUMBUHAN DAN HASIL EMPAT KULTIVAR PADI SAWAH (Oryza sativa L) PADA TIGA JUMLAH BARIS CARA TANAM LEGOWO A. Harijanto Soeparman 1) dan Agus Nurdin 2) 1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinci