BAB I PENDAHULUAN. adalah motto bisnis bahwa pelayanan harus diberikan sebaik mungkin bagi
|
|
- Vera Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses jual beli, sering terdengar istilah pembeli adalah raja. Ini adalah motto bisnis bahwa pelayanan harus diberikan sebaik mungkin bagi pelanggan. Pelayanan ini bisa berupa keramahan dalam melayani pembeli, pemberian informasi yang jelas tentang produk yang diperjual-belikan, sampai termasuk dalam hal pemenuhan jaminan produk bila produk tersebut disertai dengan jaminan. Hal ini juga lah yang berlaku dalam proses jual beli barang elektronik bahwa pelayanan yang terbaik bagi pembeli itulah yang diharapkan. Pelayanan yang terbaik tersebut dibutuhkan bukan hanya pada saat proses jual beli berlangsung namun lebih kepada saat proses jual beli tersebut selesai. 1 Pelayanan yang diberi saat proses jual beli telah selesai disebut pelayanan purna jual (after sales). Pelayanan purna jual inilah yang mengarah pada ada tidaknya jaminan terhadap produk atau objek yang diperjual-belikan tersebut. Jaminan produk tersebut menjamin produk terbebas dari kesalahan pekerja dan kegagalan bahan. Jaminan produk tersebut berlaku dalam jangka waktu tertentu. Jaminan ini yang sering kita dengar disebut dengan kata garansi atau dalam bahasa inggris warranty. Garansi adalah surat keterangan dari suatu produk bahwa pihak produsen menjamin produk tersebut bebas dari kesalahan pekerja dan kegagalan bahan 1 diakses pada tanggal 30 September 2010, Muh.Hamdani, Artikel Garansi Toko (Distributor) Tinjauan Hukum Islam.
2 dalam jangka waktu tertentu. 2 Garansi ini sangat berharga sebab dengan adanya garansi, selain menjamin kualitas produk tersebut juga mepengaruhi harga jual dan minat pembelian suatu produk. Dengan adanya garansi, nilai jual suatu produk akan bertambah dan keberadaan garansi tersebut dapat meningkatkan minat konsumen untuk membelinya. Suatu produk yang sejenis akan sangat berbeda dari segi harga bila yang satu memiliki garansi dan yang lain tidak. Harga produk yang tidak bergaransi biasanya lebih rendah dari yang bergaransi, namun demi keamanan dan terjaminnya kualitas suatu produk, konsumen biasanya memilih produk yang bergaransi. Dalam dunia usaha selalu ada yang dinamakan Persaingan bisnis (businesss competition), yang secara sederhana biasa didefenisikan sebagai persaingan antara penjual didalam merebut pembeli atau pangsa pasar. Persaingan bisnis yang ketat dalam mendapatkan minat konsumen, merupakan faktor yang cenderung mempengaruhi setiap penjual untuk melakukan persaingan bisnis yang tidak sehat, menghalalkan segala cara, tidak memikirkan dampak atau kerugian konsumen itu sendiri. Terbukti dengan lahirnya yang disebut dengan garansi toko, yang pada dasarnya diberi untuk menjamin produk elektronik yang sebenarnya ilegal. Penjual bermaksud menjual produk dengan kualitas sama akan tetapi dengan harga yang lebih rendah untuk menarik minat konsumen namun sebenarnya barang yang dijual itu adalah barang yang ilegal, dipasok secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan pemerintah guna menghindari pajak. Produk seperti ini tidak memiliki garansi resmi. Yang dimaksud dengan garansi Diakses pada tanggal 23 September 2010, Wikipedia Indoesia, Garansi. 3 Arie Siswanto, Hukum Persaingan Usaha, (Bogor : Ghalia Indonesia. 2008). Hal.14.
3 resmi adalah garansi yang dalam peredarannya mendapat izin dari pemerintah Republik Indonesia, khususnya Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 4 Sebagian besar pembeli tidak hanya membutuhkan harga yang lebih murah, namun di samping itu memerlukan suatu jaminan yang dapat menjamin produk tersebut bebas dari kesalahan pekerja dan kegagalan bahan (kerusakan) dan itulah yang tidak bisa didapat dari produk ilegal, sehingga untuk menarik kepercayaan dan minat pembeli penjual mengeluarkan garansi yang disebut garansi toko. Pembeli atau konsumen banyak yang tidak mengerti akan hal ini, bahwa sebenarnya suatu jaminan produk (garansi) yang resmi adalah garansi yang dalam peredarannya mendapat izin dari pemerintah. Maka dari uraian diatas penulis merasa perlu membahas lebih dalam lagi mengenai jaminan produk (garansi) dengan mengambil judul Jaminan Produk Dalam Jual Beli Produk Elektronik Laptop, sebab yang menjadi objek penelitian jaminan produk elektronik pada bahasan skripsi ini adalah produk elektronik laptop. B. Perumusan Masalah Dalam skripsi ini, ada beberapa hal yang akan diajukan sebagai permasalahan, antara lain yakni : 1. Bagaimana hubungan jaminan produk (garansi) dengan kegiatan jual beli barang elektronik laptop? 2. Bagaimana perbandingan garansi tiap merek laptop ditinjau dari substansi perjanjian garansi? 4 2/2009/01/02 diakses pada tanggal 30 September 2010
4 3. Bagaimanakah aspek hukum pendaftaran garansi produk elektronik ditinjau dari Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 19/M- DAG/PER/5/2009? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Sesuai dengan judul pokok permasalahan yang akan dibahas, maka tujuan dari penelitian dan penulisan skripsi ini adalah untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai Jaminan Produk dalam Jual Beli Produk Elektronik Laptop. Adapun tujuan dan manfaat yang akan dicapai dengan ditulisnya skripsi ini, adalah sebagai berikut : 1. Tujuan a. Untuk mengetahui hubungan jaminan produk (garansi) dengan kegiatan jual beli barang elektronik laptop. b. Untuk mengetahui substansi perjanjian yang ada didalam kartu jaminan atau kartu garansi dan mengetahui perbandingan garansi tiap merek laptop ditinjau dari substansi yang ada dikartu garansi tersebut. c. Untuk mengetahui aspek hukum pendaftaran garansi ditinjau dari Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Permendagri) No.19/M-DAG/PER/5/ Manfaat Penulisan a. Dari segi teoretis akademis, sebagai bentuk penambahan pengetahuan dalam bidang hukum jaminan yang dikhususkan pada jaminan produk (garansi) dalam jual beli produk atau barang elektronik, dalam hal ini objek dari produk atau barang elektronik tersebut adalah laptop.
5 b. Dari segi praktis, agar mahasiswa hukum pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya mengetahui arti pentingnya dari sebuah jaminan produk (garansi) dalam jual beli produk, khususnya produk atau barang elektronik, sebab barang elektronik adalah barang yang tergolong pada barang mewah atau mahal sehingga sangatlah penting keberadaan jaminan produk (garansi) bagi suatu barang elektronik tersebut untuk menjamin kualitas barang elektonik tersebut. D. Keaslian Penulisan Adapun judul skripsi ini adalah JAMINAN PRODUK DALAM JUAL BELI BARANG ELEKTRONIK LAPTOP. Pembahasan skripsi ini difokuskan untuk membahas tentang jaminan produk atau yang lebih dikenal dengan kata garansi, hubungan jaminan produk dengan kegiatan jual beli produk, serta bagaimana tata cara pendaftaran jaminan produk tersebut. Berdasarkan penelitian dan pemeriksaan terhadap inventaris skripsi di Perpusatakaan Fakultas Hukum USU maka dinyatakan bahwa skripsi ini adalah asli tulisan penulis sendiri, karena menurut data yang ada pada administrasi Fakultas hukum Medan, tulisan dengan judul yang sama belum pernah diangkat dan diulas oleh pihak lain. Apabila ada tulisan yang hampir mirip, mungkin itu hanya dari segi redaksi saja, karena muatan / substansinya jelas berbeda dengan tulisan karya ilmiah ini.
6 E. Tinjauan Kepustakaan Untuk mempermudah memahami skripsi ini, maka akan diuraikan terlebih dahulu pengertian masalah yang diteliti sesuai dengan pandangan para ahli dan undang-undang yang mengaturnya. Skripsi yang berjudul Jaminan Produk dalam Jual Beli Barang Elektronik Laptop ini dapat di tinjau pengertiannya dari tiap kata pada judul ini. Pada dasarnya jaminan produk adalah bagian dari hukum jaminan. Hukum jaminan sendiri meliputi dua pengertian yaitu hukum jaminan kebendaan dan hukum jaminan perorangan. Jaminan kebendaan meliputi : piutang-piutang yang diistimewakan, gadai, dan hipotek. Sedangkan jaminan perorangan meliputi : Penanggungan utang (borgtocht), termasuk juga perikatan tanggung menanggung, dan perjanjian garansi. 5 Jaminan produk yang pada dasarnya bila dikaitkan dengan Kitab Undang Undang Hukum Perdata merupakan bagian dari hukum jaminan. Jaminan yang dimaksud adalah Jaminan produk dalam jual beli produk elektronik yang biasa dikenal dengan istilah garansi. Dalam Kitab Undang - Undang Hukum Perdata garansi termasuk pada bagian jaminan perorangan, yang diatur pada buku III Kitab Undang - Undang Hukum Perdata. 6 Garansi adalah bagian dari suatu perjanjian, maka termasuk didalam buku ke III Kitab Undang - Undang Hukum Perdata mengenai Perikatan (van verbintenissen). Perjanjian garansi diatur dalam Pasal 1316 Kitab Undang - Undang Hukum Perdata. 7 5 Rachmadi, Hukum Jaminan Keperdataan, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009). Hal Ibid. Hal Ibid. Hal. 5.
7 Garansi adalah surat keterangan dari suatu produk bahwa pihak produsen (pelaku usaha) menjamin produk tersebut bebas dari kesalahan pekerja dan kegagalan bahan dalam jangka waktu tertentu.8 Surat tersebut sering disebut dengan kartu garansi atau pun kartu jaminan. Kartu Jaminan/Garansi adalah kartu jaminan adalah kartu yang menyatakan adanya jaminan ketersediaan suku cadang serta fasilitas dan pelayanan purna jual produk telematika dan elektronika. 9 Dalam jual beli produk elektronik, suatu garansi sangat diperlukan keberadaannya. Karena dalam pembuatan produk elektronik, selain menggunakan jasa manusia, juga menggunakan peralatan mesin seperti misalnya sebuah pabrik. Hal yang demikian membuat harga produk elektronik itu sendiri pun mahal, jadi bila ada kerusakan pada produk elektronik tersebut walaupun hanya salah satu komponen saja maka akan mahal dalam perbaikannya. Oleh karena itu, tentu konsumen atau pembeli produk tidak ingin dirugikan apabila ada kerusakan yang bukan dari kesalahan si konsumen melainkan dari kesalahan produsen (pelaku usaha) sedari awal, misal dari kesalahan pekerja atau kegagalan bahan. Produk elektronik yang dijadikan objek pada skripsi ini adalah laptop. Laptop adalah bentuk perkembangan teknologi dari sebuah komputer, dimana komputer bisa dikatakan benda tidak bergerak bila telah ditempatkan disuatu tempat, namun laptop dapat dikatakan benda bergerak sebab sangatlah mudah dalam perpindahannya. Hal itu disebabkan laptop merupakan bentuk komputer yang simple atau sederhana, namun kecanggihannya bisa melebihi sebuah komputer. Karena itu laptop tergolong pada barang elektronik yang berharga dan mahal. 8 Di akses pada tanggal 30 September 2010, Wikipedia Indonesia, Garansi, 9 Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 19/M- DAG/PER/5/2009 Pasal 1 Angka (8).
8 Maka dengan adanya garansi, pihak konsumen merasa terjamin atas kualitas produk elektronik laptop tersebut. Pada dasarnya jual beli produk elektronik laptop sama saja dengan proses jual beli barang bergerak. Kitab Undang - Undang Hukum Perdata sendiri memberikan suatu rumusan pengertian dari jual beli yang terdapat didalam Pasal 1457 Kitab Undang - Undang Hukum Perdata, yaitu suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayarkan harga yang telah dijanjikan. Jadi jual beli produk elektronik memiliki pengertian sama dengan rumusan pengertian jual beli diatas dengan menggantikan kata kebendaan dengan produk elektonik laptop. F. Metode Penulisan 1. Teknik Pengumpulan Data Dalam penulisan skripsi ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode : a. Studi kepustakaan (library research), yakni: dengan melakukan pengumpulan referensi yang berkaitan dengan obyek penelitian yang meliputi data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan meletakkan penelitian pada 3 (tiga) bahan hukum, yaitu: 1) Bahan hukum primer : yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan merupakan landasan utama yang digunakan dalam penulisan skripsi ini seperti Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 19/M-DAG/PER/5/2009, Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
9 2) Bahan hukum sekunder : berupa buku bacaan yang relevan dengan judul dan materi penulisan skripsi ini, misalnya buku-buku dan pendapat para ahli. 3) Bahan hukum tertier : berupa kamus dan ensiklopedia. Kamus yang dimaksud berupa Kamus Hukum maupun Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dapat memberi penjelasan dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder pada skripsi ini. b. Studi lapangan (field research), yaitu penelitian dilapangan guna pengumpulan data yang diperoleh dilapangan, berupa hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa distributor produk elektronik laptop yang ada di kota Medan (tepatnya disalah satu tempat distribusi (jual-beli) laptop, yaitu Plaza Medan Fair Lantai 4), dan tidak kalah penting hasil wawancara langsung dari tempat pengajuan penggunaan garansi yaitu costumer service center, yang kali ini mengambil tempat di ACER Costumer Service Center, Jalan Gatot Subroto No.24C-Medan. Hal ini ditujukan pada pencapaian hasil pemberitaan yang maksimal tentang pengaruh jaminan produk (garansi) terhadap minat konsumen dalam membeli suatu produk elektronik laptop dan pengaruh jaminan produk tersebut pada kegitan penjualan suatu produk elektronik laptop, dan hasil informasinya diharapkan akurat. 2. Jenis Penelitian Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dipergunakan metode penelitian hukum normatif yaitu penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dan mengolah data sekunder, yang selanjutnya sebagai data pendukung dipergunakan
10 juga penelitian hukum empiris untuk memperoleh keterangan dan informasi dari informan. 3. Sifat Penelitian Dari segi sifatnya, penelitian pada penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif analitis, yang menggambarkan masalah dengan cara menjabarkan fakta secara sistematis, faktual, dan akurat Analisis Data Data primer yang diperoleh dari lapangan, data sekunder, dan data tertier, terhadap data tersebut selanjutnya dilakukan pengolahan data yakni kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis yang selanjutnya akan dianalisa secara kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang lebih banyak berupa sumber-sumber tertulis atau dokumen tertulis yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif atau induktif yang dilakukan dengan membaca, dan membandingkan berbagai sumber yang berhubungan dengan topik dalam skripsi ini sehingga diperoleh kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. G. Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis sebanyak lima BAB. Dalam bab-bab terdiri dari bagian-bagian bab, antara lain sebagai berikut : Bab I : Bab yang berisikan Pendahuluan, terdiri atas: Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penuliaan, Keaslian 10 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT.Rajawali Pers, 2001). Hal. 36
11 Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II : Bab yang mengulas secara umum mengenai hukum jaminan, yang bermaterikan Istilah dan Pengertian Hukum Jaminan, Sumber Pengaturan Hukum Jaminan, Tempat dan Sistem Pengaturan Hukum Jaminan, Tempat dan Sistem Pengaturan Jaminan Produk (Garansi), Bab III : Bab yang menguraikan secara umum tentang jual beli produk elektronik laptop, yang berisikan: Pengertian Jual Beli Produk Elektronik, Perjanjian Jual Beli Produk Elektronik Elektronik, Hak- Hak Konsumen atas Produk yang Dibeli, Tanggung Jawab Pelaku Usaha, Tanggung Jawab Pengguna Barang Elektronik Laptop. Bab IV : Bab yang berisikan inti dari tulisan skripsi ini, yang berisikan pembahasan mengenai : Hubungan Jaminan Produk (Garansi) dengan Kegiatan Jual Beli Produk atau Barang Elektronik Laptop, Perbandingan Garansi Beberapa Merek Produk Barang Elektronik Laptop ditinjau dari Substansi Perjanjian Garansi, Aspek Hukum Pendaftaran Garansi ditinjau dari Kepmen Perindustrian dan Perdagangan RI No.7/MPP/Kep/1/2000. Bab V : Bab yang berisikan Kesimpulan dan Saran.
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN. Istilah hukum jaminan merupakan terjemahan dari security of law,
BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN A. Istilah dan Pengertian Hukum Jaminan Istilah hukum jaminan merupakan terjemahan dari security of law, zekerheidstelling, atau zekerheidsrechten. Istilah hukum
Lebih terperinciJAMINAN PRODUK DALAM JUAL BELI BARANG ELEKTRONIK LAPTOP
JAMINAN PRODUK DALAM JUAL BELI BARANG ELEKTRONIK LAPTOP SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Oleh ROTUA H. S. HSB NIM : 070200142
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu perkembangan dunia dewasa ini ditandai arus globalisasi disegala bidang yang membawa dampak cukup pesat bagi perkembangan pertumbuhan dan perekonomian dunia usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan/atau jasa yang dipasarkan bisa dengan mudah dikonsumsi. arus perdagangan barang dan/atau jasa semakin meluas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan dan perekonomian di Indonesia di satu dekade terakhir sangat pesat, yang telah memberikan pengaruh yang luar biasa kepada konsumen karena
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PEMBERIAN GARANSI DALAM PRAKTEK JUAL BELI DI INDONESIA
BAB III GAMBARAN UMUM PEMBERIAN GARANSI DALAM PRAKTEK JUAL BELI DI INDONESIA A. Garansi Sebagai Jaminan Dalam Praktek Jual Beli Produk Kata garansi berasal dari bahasa inggris Guarantee yang berarti jaminan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini berpengaruh terhadap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini berpengaruh terhadap perubahan pada dunia bisnis modern. Perubahan tersebut ditandai dengan berkembangnya pola pikir
Lebih terperinciLAYANAN PURNA JUAL PRODUK ELEKTRONIK DENGAN GARANSI. Oleh Dian Pertiwi Ketut Sudiarta Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana
LAYANAN PURNA JUAL PRODUK ELEKTRONIK DENGAN GARANSI Oleh Dian Pertiwi Ketut Sudiarta Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract The title of this research is after sales service of electronic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan akan menghasilkan sesuatu dari rangkaian tersebut. Misalnya. rangkaian radio menghasilkan suara, handphone menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Barang elektronik merupakan barang yang digunakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Barang elektronik merupakan suatu rangkaian dari berbagai komponen yang bisa
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN LAYANAN PURNA JUAL DI INDONESIA. yaitu tahap pra transaksi, tahap transaksi konsumen, tahap purna transaksi.
BAB II PENGATURAN LAYANAN PURNA JUAL DI INDONESIA A. Pengertian dan Cakupan Layanan Purna Jual Seorang konsumen didalam melakukan transaksi jual beli melalui beberapa tahap yaitu tahap pra transaksi, tahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat terbuka, perdagangan sangat vital bagi upaya untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perdagangan merupakan sektor jasa yang menunjang kegiatan ekonomi antar anggota masyarakat dan antar bangsa. Bagi Indonesia dengan ekonominya yang bersifat terbuka,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat memberikan jaminan. Untuk benda jaminan yang berupa benda bergerak, maka hak kebendaan tersebut adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hak dan Kewajiban Konsumen 1. Pengertian Konsumen Konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau consument/konsument (Belanda). Secara harfiah arti kata consumer itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali
11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam perjalanan hidupnya mengalami beberapa peristiwa yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan mempunyai akibat hukum.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. teknologi tersebut untuk terus menyesuaikan diri dan mengadopsinya. Teknologi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi yang terjadi menuntut manusia yang merupakan subjek dari teknologi tersebut untuk terus menyesuaikan diri dan mengadopsinya. Teknologi memberikan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan. badan usaha penting dan bukan sebagai alternatif terakhir.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat cepat dan dinamis. Koperasi merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing lagi di masyarakat dan lembaga jaminan memiliki peran penting dalam rangka pembangunan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemenuhan akan sarana transportasi saat ini merupakan kebutuhan pokok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemenuhan akan sarana transportasi saat ini merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Transportasi sendiri dikelompokkan menjadi jalur darat, laut, dan udara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu perjanjian accsoir yang ada dalam suatu perjanjian kredit.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu Perjanjian Kredit biasanya terdapat perjanjian accesoir (perjanjian ikutan) yang mengikuti perjanjian kredit tersebut. Fidusia merupakan salah satu perjanjian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh bank sebagai suatu lembaga keuangan, sudah semestinya. hukum bagi semua pihak yang berkepentingan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk yang diberikan oleh bank dalam membantu kelancaran usaha debiturnya, adalah pemberian kredit dimana hal ini merupakan salah satu fungsi bank yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang semua kegiatan manusia tidak lepas dari yang namanya uang. Mulai dari hal yang sederhana, sampai yang kompleks sekalipun kita tidak dapat lepas dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif (normative legal research), dan pendekatan yuridis empiris (empirical legal research). Disebut demikian
Lebih terperinciPERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK YANG TIDAK MENDAPATKAN KARTU JAMINAN ATAU GARANSI
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BARANG ELEKTRONIK YANG TIDAK MENDAPATKAN KARTU JAMINAN ATAU GARANSI Oleh Luh Gede Wendy Wahyundari I Gede Putra Ariana Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum
BAB I PENDAHULUAN Hukum perjanjian adalah bagian dari Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia. Hal janji adalah suatu sendi yang amat penting dalam Hukum Perdata, karena Hukum Perdata banyak mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan menjadi semakin ketat. Untuk dapat berperan dalam situasi seperti ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan industri dan perdagangan nasional yang dilaksanakan saat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan industri dan perdagangan nasional yang dilaksanakan saat ini merupakan bagian pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berlangsung di dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. seperti perlengkapan rumah, transportasi dan lain-lain 1.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan adalah keinginan manusia untuk memiliki dan menikmati kegunaan barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi jasmani dan rohani demi kelangsungan hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan perkembangan perekonomian khususnya dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang dan/atau jasa yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan peningkatan produktivitas karyawan selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang baik
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lima tahun terakhir persaingan di dunia otomotif semakin ramai dan kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di industri otomotif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya dalam kehidupan ini manusia selalu dihadapkan dengan dua kejadian yaitu kejadian yang terjadi secara terencana dan kejadian yang muncul secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. 1 Hal ini dapat dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan konsumen merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan bisnis yang sehat, dalam kegiatan bisnis yang sehat terdapat keseimbangan perlindungan hukum antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentuan hukum normatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk-produk yang kemudian dapat dikonsumsi oleh masyarakat setelah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman yang semakin berkembang pesat ini, kegiatan perdagangan merupakan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan karena adanya saling ketergantungan antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sama dan apabila diperlukan bisa dibebani dengan bunga. Karena dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pinjam-meminjam uang atau istilah yang lebih dikenal sebagai utang-piutang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan bermasyarakat yang telah mengenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidaklah semata-mata untuk pangan dan sandang saja, tetapi mencakup kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat dewasa ini semakin luas, dimana kebutuhan tersebut tidaklah semata-mata untuk pangan dan sandang saja, tetapi mencakup kebutuhan yang lain seirng
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan hak kekayaan intelektual sanagt penting bagi pembangunan yang sedang berlangsung di Indonesia. Hak atas kekayaan intelektual yang dilindungi di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia penuh dengan ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut biasanya berhubungan dengan takdir dan nasib manusia itu sendiri yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Lebih terperinciKetentuan umum pelayanan purna jual
Standar Nasional Indonesia Ketentuan umum pelayanan purna jual ICS 03.080.99 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar Isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Istilah dan definisi...1 3 Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya. Dalam memenuhi segala kebutuhan hidup, akal dan pikiran. Ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Hal ini dikarenakan manusia diberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama di kalangan pebisnis atau pelaku usaha. Kebutuhan akan barang modal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah Sewa guna usaha sudah sering terdengar di masyarakat umum terutama di kalangan pebisnis atau pelaku usaha. Kebutuhan akan barang modal sebagai sarana utama penunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karya-karya yang timbul atau lahir karena adanya kemampuan intelektualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, teknologi sebagai ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam kegiatan industri hadir dalam kehidupan manusia dalam bentuk hasil penemuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebudayaan atau pun kebiasaan masyarakat di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dan perkembangan perekonomian umumnya di bidang perindustrian, khususnya dalam perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi produk barang dan/atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pada era modern saat ini di dalam aktivitasnya dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi, seperti berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan perumahan dan pemukiman merupakan upaya untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup, memberi arah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang
1 A. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari keperluan akan dana guna menggerakkan roda perekonomian dirasakan semakin meningkat. Disatu sisi ada masyarakat yang kelebihan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Penelitian hukum normatifempiris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang ini pengangkutan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan dengan makin berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia setiap hari selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Karena setiap manusia pasti selalu berkeinginan untuk dapat hidup layak dan berkecukupan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi yang semakin maju harus menjamin perlindungan dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut memunculkan berbagai usaha yang terus berkembang di segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Peransuransian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Asuransi di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangatlah pesat setelah pemerintah mengeluarkan regulasi pada tahun 1980 diperkuat keluarnya Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia usaha yang memiliki persaingan usaha yang sangat ketat menuntut para pelaku ekonomi untuk mempertahankan usahanya. Pelaku usaha yang mengikuti trend
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum dan pembangunan merupakan dua variabel yang selalu sering mempengaruhi antara satu sama lain. Hukum berfungsi sebagai stabilisator yang mempunyai peranan menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai strategi penjualan yang berbeda-beda. Mereka memiliki strategi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang bergerak dibidang jasa, perdagangan maupun industri, bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan sesuai dengan operasional perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 dapat diartikan. dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Awal mula masuknya peseroan terbatas dalam tatanan hukum Indonesia adalah melalui asas konkordasi, yaitu asas yang menyatakan bahwa peraturan yang berlaku di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya dapat meraih keberhasilan. Selain itu pemanfaatan pasar kerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi khususnya di sektor ketenagakerjaan akan menghadapi tantangan yang cukup besar, persaingan antara dunia usaha akan semakin ketat dan penggunaan
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian terus berlangsung di manapun dan oleh siapapun sebagai pelaku usaha, baik pribadi, badan hukum privat atau publik, bahkan oleh gabungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KUHPerdata, ketentuan ini berbunyi Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjanjian kerjasama berawal dari perbedaan kepentingan yang dicoba dipertemukan melalui kesepakatan. Melalui perjanjian perbedaan tersebut diakomodir dan selanjutnya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pendekatan masalah yang digunakan dalam proses pengumpulan dan penyajian
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan dalam proses pengumpulan dan penyajian sehubungan dengan penelitian ini adalah pendekatan secara yuridis normatif dan yuridis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Masalah Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam pendekatan, yaitu pendekatan yuridis normatif. Penelitian hukum normatif adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, dimana dunia memasuki era gobalisasi, sektor ekonomi dan perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam dunia perdagangan soal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat yang sehat untuk dapat belajar dan bekerja dalam rangka membangun bangsa. Agar rakyat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. dengan menggunakan dua macam pendekatan yaitu : Pendekatan secara yuridis normatif adalah penelitian hukum yang
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan untuk menjawab penelitian skripsi ini adalah dengan menggunakan dua macam pendekatan yaitu : 1. Pendekatan secara Yuridis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelabuhan merupakan simpul transportasi laut yang menjadi fasilitas penghubung dengan daerah lain untuk melakukan aktivitas perdagangan. Pelabuhan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam masyarakat. Oleh karena itu hampir setiap orang pasti mengetahui mengenai peranan bank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didirikan dengan berbagai layanan, mulai dari pengiriman barang secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka kegiatan usaha pengiriman barang dewasa ini cenderung terjadi peningkatan, banyak perusahaan pengiriman barang didirikan dengan berbagai layanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan usaha di sektor jasa keuangan pada saat sekarang ini sedang mengalami perkembangan dan kemajuan, hal itu dapat terlihat dari besarnya antusias masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai
65 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian tesis ini dilakukan di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka pada dasarnya ingin hidup layak dan selalu berkecukupan. 1 Perbankan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kebutuhan yang bermacam-macam. Dengan menghadapi adanya kebutuhankebutuhan tersebut, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhannya sebagaimana tersebut di atas, harus. mempertimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya, setiap manusia hingga perusahaan pada setiap harinya selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat manusia pada
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. perundang-undangan, teori-teori dan konsep-konsep yang ada dan berhubungan dengan
I. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pembahasan untuk menjawab permasalahan didalam skripsi ini, menggunakan dua macam pendekatan yaitu : Pendekatan secara normatif dilakukan dengan cara menelaah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mengenal siapa itu konsumen. 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mengenal siapa itu konsumen. 2 Konsumen sebagaimana yang dikenal dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa asing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan masalah yang terlibat dalam penelitian ini. Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era reformasi merupakan era perubahan dalam kehidupan berbangsa dan
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi merupakan era perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Era reformasi telah dimulai sejak tahun 1998 yang lalu. Latar belakang lahirnya era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk menyimpan dan meminjam uang. Namun, pada masa sekarang pengertian bank telah berkembang sedemikian
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI PRODUK ELEKTRONIK. Pasal 1457 Kitab Undang - Undang Hukum Perdata menyatakan
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI PRODUK ELEKTRONIK A. Pengertian Jual Beli Produk Elektronik 1. Pengertian Jual-Beli Pasal 1457 Kitab Undang - Undang Hukum Perdata menyatakan pengertian jual-beli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan kondisi masyarakat dewasa ini membeli suatu benda
9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecenderungan kondisi masyarakat dewasa ini membeli suatu benda bergerak maupun yang tidak berwujud. Pesatnya perkembangan masyarakat dewasa ini, kebutuhan akan sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktifitasnya yang berupa tanah. Tanah dapat berfungsi tidak saja sebagai lahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial, manusia tentu memerlukan lahan atau tempat sebagai fondasi untuk menjalankan aktifitasnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode pendekatan penelitian yang digunakan penulis dalam tesis ini dilakukan
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Metode pendekatan penelitian yang digunakan penulis dalam tesis ini dilakukan dengan dua pendekatan penelitian. Adapun metode pendekatan penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang bercirikan nusantara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang bercirikan nusantara yang disatukan oleh wilayah perairan dan udara. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisanya 1
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga pelaksanaan pembangunan dalam segala bidang selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pembangunan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi udara sekarang ini mengalami perkembangan pesat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya perusahaan atau maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia yang merdeka di dalam wadah Negara Republik Indonesia sudah berumur lebih dari setengah abad, tetapi setua umur tersebut hukum nasional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor. Perdagangan ini merupakan
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap
32 I. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif empiris. Penelitian hukum normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membayar royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjanjian merupakan permasalahan penting yang perlu mendapat perhatian, mengingat perjanjian sering digunakan oleh individu dalam aspek kehidupan. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi perekonomian tersebut tidak
Lebih terperinciPELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG)
PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MENGGUNAKAN KAPAL PETI KEMAS MELALUI LAUT (STUDI KASUS PT. MERATUS LINE CABANG PADANG) A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memiliki berbagai kebutuhan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat. Banyaknya produk barang dan/atau jasa yang ditawarkan para pelaku usaha kepada masyarakat sama-sama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di pergunakan adalah bersifat deskriptif-kualitatif
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di pergunakan adalah bersifat deskriptif-kualitatif yang berusaha menggambarkan permasalahan terkait efektifitas pengawasan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis baik dalam bentuk perorangan ( natural person ) ataupun dalam bentuk badan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman maka semakin tinggi tingkat problematika sosial yang terjadi. Di zaman yang yang semakin berkembang bukan hanya masalah hukum yang menjadi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Masalah Pendekatan masalah yang digunakan penulis dalam penulisan ini menggunakan pendekatan yuridis empiris dan dibantu juga dengan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fungsi utama bank dalam suatu perekonomian adalah untuk memobilisasi dana masyarakat, dengan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada penggunaan atau investasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam analisis dan menjawab perumusan masalah dalam penelitian ini. Dalam
80 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, penulis mendeskripsikan metode penelitian yang digunakan dalam analisis dan menjawab perumusan masalah dalam penelitian ini. Dalam melakukan suatu penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan
III. METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan
Lebih terperinci