BAB I PENDAHULUAN. periklanan di Indonesia, khususnya di Jakarta. Tabel 1.1 Data Advertising Agency Angggota PPPI di Indonesia.
|
|
- Hartono Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ekonomi yang ditandai dengan munculnya produk dan brand baru serta pangsa pasar potensialnya di Indonesia, semakin bertumbuh pada beberapa dekade terakhir dan mendorong suburnya industri periklanan di Indonesia, khususnya di Jakarta. Tabel 1.1 Data Advertising Agency Angggota PPPI di Indonesia Kota Jumlah Anggota DKI Jakarta 136 Jawa Barat 25 Jawa Timur 65 Jawa Tengah 34 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 32 Sumatera Utara 30 Sumatera Barat 32 Bali 22 Kalimantan Barat 10 Aceh 18 Sumber: Hasil rekapitulasi dari daftar anggota PPPI Pusat ( Dari jumlah tersebut dapat dikatakan bahwa DKI Jakarta memiliki jumlah anggota P3I yang terbanyak, yaitu 136 anggota (34%) dari total 404 1
2 anggota P3I yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut belum termasuk advertising agency yang belum terdaftar sebagai anggota P3I. Dengan jumlah prospek peningkatan omzet periklanan di tahun 2013 yang mencapai 115 triliun dibandingkan 90 triliun pada tahun 2012, menandakan bahwa terjadi kenaikan omzet sebesar 25 triliun (28%) dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini sekaligus juga menandakan bahwa industri periklanan merupakan bisnis yang menjanjikan bagi pemain-pemain baru sehingga secara berangsur-angsur akan menciptakan persaingan yang semakin kompetitif. Advertising agency adalah salah satu elemen dalam industri periklanan, atau juga disebut dengan Biro Iklan yang merupakan organisasi jasa yang terdiri dari tenaga-tenaga profesional yang memberikan pelayanan kepada klien-klien atau biasanya disebut dengan istilah account. Istilah account yang dimaksud dalam advertising agency ini sama sekali tidak berkaitan dengan istilah akuntansi, tetapi account dalam dunia periklanan merupakan perorangan atau perusahaan yang memerlukan jasa iklan dan menjadi klien bagi advertising agency. Selanjutnya, advertising agency akan menjalin kerjasama dengan vendor-vendor lainnya (misalnya media, production house, photographer, music arranger, dan lain sebagainya) untuk melakukan pekerjaan kreatif dan promosi sesuai dengan kebutuhan account. Personil dalam advertising agency yang bertugas untuk mengelola klien atau account disebut sebagai Account Executive. Tugas dan tanggung jawab Account Executive dalam sebuah advertising agency merupakan 2
3 kolaborasi antara fungsi marketing, public relations, dan juga advisor. Hal ini karena Account Executive merupakan pihak dari advertising agency yang memiliki hubungan dua arah (two-way communication) dengan klien; mendapat kesempatan untuk mengetahui kebutuhan klien, dapat memahami situasi klien, dan juga memiliki akses ke divisi-divisi internal dalam advertising agency, seperti creative, media, production, dan divisi lainnya yang menerjemahkan kebutuhan klien tersebut ke dalam bentuk sebuah kampanye pemasaran dan promosi. Peranan utama dari advertising agency adalah merencanakan, merancang, dan melaksanakan kampanye periklanan bagi kliennya. Seiring dengan konsep spesialisasi dan juga disesuaikan dengan kekuatan internal dan eksternal yang dimiliki, ragam advertising agency semakin banyak, seperti full-service agency, media specialist, creative boutique, brandconcept, dan lain sebagainya. Salah satu contohnya adalah MMS DREAMteam (PT. Media Multikreasi Spourindo) yang merupakan fullservice agency, berbasis di Jakarta dan telah berdiri sejak tahun Layanan dari MMS DREAMteam mencakup advertising, production house, strategi pemasaran dan komunikasi, konseptualisasi kreatif, desain multimedia, video production, hingga event execution dan brand activation. Perusahaan ini selanjutnya akan dijadikan sampel dalam penulisan tesis ini. Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif mendesak advertising agency untuk memiliki kemampuan lebih dalam mengelola hubungan yang baik dengan klien. Advertising agency pun menyadari mereka harus dapat 3
4 beraliansi dengan kepentingan klien, membangun hubungan yang erat dengan klien, untuk mempertahankan survival dan penghasilan mereka (Nowak, et al. 1997) dalam Bojei, Jamil & Lee (2000). Hubungan yang sebelumnya dilandasi oleh kepentingan transaksi (transactional relationship) pun kemudian beranjak menjadi pemasaran relasional (relational marketing) (Christopher, Payne & Ballantyne, 1991, Groonros, 1994) dalam Salleh, Aliah Hanim Mohd. & Mohd. Helmi Abdul Rahim (1995). Advertising agency-client relationship penting untuk diteliti seiring dengan semakin berkembangnya jumlah biro iklan, banyaknya pekerja kreatif independen, maupun sikap agresif dari media dan vendor lainnya membuka kesempatan bagi klien untuk tetap dapat melakukan aktivitas kampanye pemasaran dan promosi mereka tanpa harus menggunakan advertising agency, sehingga fenomena yang terjadi adalah hubungan penjualan jangka pendek, hubungan timbal butuh, dan sensitivitas harga yang sangat tinggi karena cenderung melakukan perbandingan anggaran yang harus dikeluarkan oleh klien tersebut. Dengan alasan-alasan tersebut, muncul urgensi untuk mengelola hubungan yang erat dan jangka panjang antara advertising agency dengan kliennya. Guna mendefinisikan jasa periklanan dari perspektif pemasaran jasa, Lovelock (2007: 420) mengajukan konsep hubungan keanggotaan yang terjadi antara advertising agency dan klien-klien mereka, muncul dari pemenuhan sebuah layanan yang terjadi secara terus-menerus. Layanan periklanan sangat terkustomisasi (customized) agar dapat memenuhi 4
5 kebutuhan spesifik klien. Halinen (1997) dalam Piret Onnapu (2009) mendefinisikan hubungan sebagai situasi dimana terjadi sebuah pertukaran dalam hubungan penjual-pembeli yang telah terbentuk, ketimbang dengan mitra baru ketika muncul suatu kebutuhan pertukaran. Egan (2001) dalam Piret Onnapu (2009) mengutarakan pandangannya bahwa dua karakteristik yang harus ada dalam situasi yang disebut sebagai relationship : hubungan dirasakan secara mutual agar ada dan diakui oleh kedua belah pihak, dan hubungan tersebut ada di luar kontak yang sifatnya sementara atau hanya pada waktu tertentu dan diakui adanya status khusus. Relationship memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dalam sektor jasa, termasuk pada advertising agency. MMS DREAMteam memiliki klien-klien yang cukup loyal, terdiri dari perusahaan energi, otomotif, komputer, maskapai penerbangan, logistik, maupun pemerintahan. Menurut salah seorang Direktur pada MMS DREAMteam dalam wawancara percontohan (2014), hubungan yang terjadi antara MMS DREAMteam dengan klien-kliennya sudah cukup baik. Meskipun demikian, diakui ada kendala yang dihadapi, seperti PIC (person in charge) yang mengelola key account customer (klien besar) masih dipegang oleh Managing Director dikarenakan key account tersebut belum terlalu percaya dengan AE (Account Executive)-nya dan sebagian besar dari key account merupakan klien dari Managing Director sebagai personal relationship. Sebagai konsekuensinya, AE hanya menangani klien-klien kecil saja. 5
6 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan advertisingagency dengan klien yang terjadi pada MMS DREAMteam. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tahap-tahap advertising agencyclient relationship yang terjadi pada MMS DREAMteam Jakarta. Model tiga tahapan dari Gronroos (1983, 1990 dalam Markus, et al. 2007: 727) dijadikan sebagai landasan dalam menjelaskan tahapan yang dimaksud, yang disajikan dalam bentuk aktivitas tradisional dan hubungan yang digunakan untuk menangani dinamika pemasaran yang berlaku pada sebuah advertising agency. Tahap yang dimaksud terdiri dari : (1) initial stage ; (2) the buying process stage ; dan (3) consumption process stage. Tahap-tahap ini penting untuk diteliti, karena dalam pemasaran jasa seperti yang terjadi dalam advertising agency merupakan proses yang unik dibandingkan dengan pemasaran produk, dimana melibatkan komitmen antara klien dan advertising agency. Proses produksi dipertimbangkan sebagai bentuk dari elemen konsumsi jasa yang tidak secara sederhana dilihat sebagai hasil dari proses produksi, seperti yang terjadi dalam kasus pemasaran tradisional untuk barang fisik. Pemasaran jasa tidak semata-mata diukur dari biaya yang harus dikeluarkan oleh pembeli (klien), tetapi juga kenyamanan dalam relasi tersebut, karena dalam proses melakukan service tersebut, memerlukan kolaborasi yang baik antara klien dan advertising agency, misalnya yang terjadi ketika klien memberikan klien brief, pihak agency menyajikan presentasi dari project tersebut hingga kolaborasi pada masalah teknis untuk 6
7 produksi. Ketika klien merasa nyaman dalam relasi tersebut, maka tahap awal, yaitu initial stage dapat berkembang ke tahap selanjutnya, yaitu buying process dan consumption process stage. Demikian pula sebaliknya, apabila klien atau agency merasa tidak nyaman, maka tahapan tersebut tidak akan berkembang. Walapun tujuan utama dari penelitian ini lebih fokus kepada tahapan - tahapan seperti diuraikan diatas, namun pada pembahasan tahapan - tahapan tersebut akan diidentifikasi dan dibahas juga mengenai construct dari advertising agency - client relationship dalam setiap tahapan. Secara spesifik, construct dari advertising agency - client relationship adalah landasan komitmen klien dan kepercayaan (LaBahn & Chirnajeev, 1995 dalam Donothireme, 2014) dan kepuasan & loyalitas (Piret Onnapu, 2009) diajukan sebagai determinan bagi terbentuknya advertising agency client relationship tersebut. Trust, commitment, satisfaction & loyalty merupakan dimensi-dimensi yang menunjukkan tingkat kualitas hubungan antara advertising agency dan klien, dimana keempat construct tersebut dikatakan sebagai landasan utama dari kualitas hubungan, yang secara umum dinilai merupakan hasil penting dari kualitas hubungan yang baik (Shaimaa, Ahmed Dom, 2013: 73). Hubungan antara klien dan advertising agency dalam relasi ini merupakan sebuah hubungan yang erat dan melibatkan interaksi jangka panjang dalam kondisi yang kompleks. Loyalitas merupakan tujuan yang sangat penting, dimana pada dasarnya loyalitas ditentukan sebagai konsep utama dan tujuan utama dalam sebuah 7
8 relationship marketing. Menciptakan klien yang loyal merupakan suatu keharusan pada semua organisasi. Akan tetapi, loyalitas tidak dapat sematamata didapatkan tanpa sebelumnya klien percaya (trust), berkomitmen (commitment), puas (satisfaction), dan pada akhirnya loyal (loyalty). Terakhir, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan network relationship yang terbentuk dari advertising agency - client relationship yang terjadi pada MMS DREAMteam. Model bisnis advertising agency merupakan bisnis yang melibatkan berbagai industri dan dapat dikatakan merupakan business-to-business. Dalam sebuah proyek, advertising agency bisa saja melibatkan industri pendukung lainnya, seperti fotografi, percetakan, studio rekaman, manajemen talenta, media dan lain sebagainya yang kemudian berkolaborasi demi terlaksananya proyek tersebut. Dengan demikian, network relationship dianalisis untuk menggambarkan hubungan saat ini antara MMS DREAMteam sebagai advertising agency dengan klienkliennya ke dalam konteks keseluruhan jaringan yang terjadi dan mengidentifikasi partner-partner yang dapat mempengaruhi agency-client relationship tersebut. Advertising agency dan klien secara bersamaan terhubung dalam jaringan berupa kerjasama dan afiliasi (Blois, 1998) dalam (Piret Onnapu, 2009). Network melibatkan sumber daya yang dapat diterima secara mutual, tujuan, sharing risk, dan kolaborasi jangka panjang. Penelitian serupa telah dilakukan oleh Piret Onnapu (2009) dan menjadi referensi dalam penulisan thesis ini karena landasan pemikiran mengenai hubungan advertising agency dan klien yang dibahas adalah sama, 8
9 tetapi yang membedakan adalah lokasi dan kondisi penelitian. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian Piret Onnapu (2009) dilakukan pada beberapa advertising agency di Estonia pasca krisis, sementara penelitian ini berfokus pada satu advertising agency di Jakarta dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah teori teori tahapan tahapan 1. Advertising agency-client relationship yang terjadi pada MMS DREAMteam terjadi setelah melalui beberapa tahapan terlebih dahulu. 2. Terbentuk construct relationship dari advertising agency-client relationship yang terjadi pada MMS DREAMteam. 3. Pada advertising agency-client relationship terbentuk network relationship di luar agency dan klien, yang berarti melibatkan pihak lain. 1.3 PERTANYAAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, pertanyaan penelitiannya ini adalah sebagai berikut: 1. Apa sajakah tahapan-tahapan hubungan advertising agency dengan klien yang terjadi pada MMS DREAMteam? 9
10 2. Apa sajakah construct relationship yang terjadi pada advertising agencyclient relationship di MMS DREAMteam? 3. Bagaimanakah network relationship yang terbentuk pada advertising agency-client relationship yang terjadi pada MMS DREAMteam? 1.4 TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan tahapan - tahapan hubungan advertising agency dengan client yang terjadi pada MMS DREAMteam. 2. Untuk mengidentifikasi construct relationship yang sudah terjadi dari advertising agency - client relationship pada MMS DREAMteam. 3. Untuk mendeskripsikan network relationship yang terbentuk pada advertising agency - client relationship yang terjadi pada MMS DREAMteam. 1.5 MANFAAT PENELITIAN Berpijak dari tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding antara teori - teori yang terdapat dalam ilmu manajemen, khususnya Marketing Komunikasi, mengenai advertising agency client relationship. 10
11 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan, yaitu MMS DREAMteam, melalui analisis hasil penelitian pola advertising agency client relationship agar dapat dijadikan masukan untuk menetapkan strategi dalam mengelola klienkliennya saat ini dan dimasa yang akan datang. 1.6 RUANG LINGKUP Dalam penelitian tesis ini, akan dibahas mengenai beberapa asumsi asumsi yang menyebabkan permasalahan permasalahan diatas, antara lain: 1. Penelitian ini dibatasi hanya pada klien-klien dari MMS DREAMteam yang masih aktif hingga saat ini. 2. Hubungan antara klien dan agency yang dibahas adalah hubungan yang berusia lebih dari satu tahun. 1.7 SISTEMATIKA PENELITIAN Penelitian ini disusun sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Memuat latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penelitian. 11
12 BAB II TINJAUAN LITERATUR Memuat acuan penelitian sebelumnya, kerangka teori, dan kerangka berpikir yang akan digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Menjelaskan tentang jenis penelitian, metode pengumpulan data, analisis keabsahan data, dan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Menyajikan deskripsi perusahaan secara detail. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menyajikan temuan atau hasil penelitian, dan analisis hasil penelitian. BAB VI PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran. 12
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN. 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi dan
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, telah mengoperasikan 4 dari 11 stasiun free-to-air (FTA) TV dan memiliki bisnis inti dalam memproduksi
Lebih terperinciMarketing Communication Management
Modul ke: Marketing Communication Management Hubungan Antara Marcomm/Advertising Agency dengan Klien Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciMarketing Communication Management
Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Marcomm/Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Hal ini dapat dilihat, bahwa iklan sudah berkembang menjadi sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya persaingan bisnis yang semakin ketat, terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin selektif dalam menentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi ada faktor-faktor lain yang penting dalam mengembangkan suatu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia periklanan saat ini berkembang begitu pesat. Banyak dari instansiinstansi, perusahaan, pemerintahan sangat membutuhkan jasa periklanan dari sebuah biro iklan
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion
Lebih terperinciDirektorat Sales Marketing (lanjutan)
Modul ke: Direktorat Sales Marketing (lanjutan) Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Direktorat Sales Marketing Direktorat Pemasaran dan Penjualan didalam
Lebih terperinci1. Creative Manager 2. Marketing 3. Photographer & Videographer 4. Graphic Design 5. Video Editor
Yogyakarta, 18 Maret 2017 JNR Creative, Home industri yang berfokus pada jasa pembuatan Buku Tahunan sebagai pelaksana kegiatan yang terkait dengan jasa desain, fotografi, dan jasa percetakan bagi kalangan
Lebih terperinciAccount Executive merupakan peran yang penting dalam sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang media karena yang tugasnya juga sebagai key person y
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Divisi pelayanan pelanggan atau client service management merupakan salah satu bagian yang amat penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan
Lebih terperinciMarketing Communication Management
Modul ke: Marketing Communication Management Alur Kerja Marcomm / Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak
Lebih terperinciModul ke: Account Management 02FIKOM. Pemahaman Account Management. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising
Modul ke: Account Management Pemahaman Account Management Fakultas 02FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Bidang-bidang pekerjaan Periklanan Pada prinsipnya, sebuah perusahaan
Lebih terperinci2 strategi, tetapi ada sebuah strategi Account Handling yang diterapkan oleh perusahaan ini kepada divisi marketing dalam mempertahankan hubungan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Account handling pada perusahaan PT. Indolima perkasa telah dibangun sejak pertama kali perusahaan ini berdiri yaitu pada tahun 1995 1. Dari awal berdirinya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Semakin tinggi perkembangan dunia usaha akan menimbulkan persaingan produk semakin tinggi. Produsen bersaing dengan produsen lain untuk memikat konsumen dengan harapan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi
Lebih terperinciACCOUNT MANAGEMENT. Account Management dalam Industri Komunikasi Pemasaran. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI
Modul ke: ACCOUNT MANAGEMENT Account Management dalam Industri Komunikasi Pemasaran Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY)
BIRO IKLAN BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) Dapat diartikan sebagai suatu perusahaan jasa yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Kerja Praktek Pada sub bab ini meliputi penjelasan secara rinci pada lokasi kerja praktek berupa identitas perusahaan, sejarah, visi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misi perusahaan atau apa yang ingin ditawarkan kepada konsumen. Selain itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Company profile memiliki peranan cukup penting bagi sebuah perusahaan yang melakukan business to business karena dapat mempresentasikan visi dan misi perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan. Menurut William I. Gordon (Mulyana, 2005), Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggannya, tentunya dengan sesuatu hal yang efektif dan efisien, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi menuntut perusahan menyiasati perubahan bisnis dan dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada, berhasil memberikan kepuasan bagi pelanggannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat
Lebih terperinciA. Aspek Perencanaan Kreatif Riset
Pertemuan 2 A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset Aspek penting yang harus dilakukan dalam menyusun suatu rencana strategi adalah Riset. Mengapa riset? Mengetahui peta pasar Memantau persaingan Melihat posisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan meratanya distribusi kebutuhan sandang, pangan dan papan melalui berbagai macam moda transportasi.
Lebih terperinciMODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si
PERTEMUAN 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN PROSES PERIKLANAN DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi tahap-tahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Customer relationship marketing merupakan salah satu strategi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Customer relationship marketing merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan memanfaatkan sumber-sumber internal (seperti teknologi, karyawan,
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI INSTANSI. PT. BeCom SOLO. dukungan dan kerjasama untuk membuat sebuah event organizer. Mulai dari
BAB III DESKRIPSI INSTANSI PT. BeCom SOLO A. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tanggal 28 April 2001. Berawal dari sebuah kumpulan dari teman-teman Bapak Ginda Ferachtriawan mendapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Iklan merupakan salah satu bagian dari bauran promosi yang berdampak vital
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bagian dari bauran promosi yang berdampak vital pada strategi pemasaran produk. Iklan merupakan wujud presentasi sekaligus pencitraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan mengelola secara terus menerus intangible assets
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan mengelola secara terus menerus intangible assets mereka, seperti brand equity, agar dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan di Bali pada khususnya. Banyak industri-industri bisnis pariwisata menjamur
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Industri bisnis pariwisata saat ini telah berkembang pesat di seluruh dunia dan di Bali pada khususnya. Banyak industri-industri bisnis pariwisata menjamur di Bali,
Lebih terperinciPERIKLANAN. (Chapter 1, Perkenalan Periklanan)
PERIKLANAN (, Perkenalan Periklanan) Apa itu periklanan? Periklanan itu simpel. Periklanan adalah tentang membuat sebuah pesan dan mengirim pesan tersebut kepada seseorang, dengan harapan mereka akan bereaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis yang semakin ketat persaingannya belakangan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis yang semakin ketat persaingannya belakangan ini membuat konsumen memiliki peluang yang luas untuk mendapatkan produk atau jasa dengan sederet pilihan
Lebih terperinciMarketing Communication Management
Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Jasa Pendukung Eksternal Marcomm/Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berkaitan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, sebagai berikut : 1. Setelah dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada situasi persaingan yang sangat tajam dan kompleks, ditengah era globalisasi dan liberalisasi
Lebih terperinciOperasional Stasiun Penyiaran
MODUL PERKULIAHAN Operasional Stasiun Penyiaran Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program
Lebih terperinciPELUANG BISNIS EVENT ORGANIZER (EO)
PELUANG BISNIS EVENT ORGANIZER (EO) Dwiky Darmawan Putra S1 TI 2L / 10.11.4399 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 2011 ABSTRAK Persaingan bisnis dalam lingkup penyedia jasa seperti Event Organizer (EO) di era
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di rumah tangga, tempat kerja, masyarakat atau di manapun manusia berada. menggunakan bahasa verbal maupun non verbal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari di rumah tangga,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat tinggi baik itu dalam bidang jasa maupun indusrti manufaktur. Berbagai macam upaya tentu telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesempatan ini untuk mengembangkan usahanya, termasuk negara Indonesia. Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak beredarnya isu mengenai investasi besar besaran yang akan memasuki wilayah Asia Tenggara pada awal tahun 2015, banyak perusahaan menggunakan kesempatan ini untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
95 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Temuan penelitian merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti. Selain itu juga bermanfaat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah karena bank merupakan salah satu sumber permodalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau bidang usaha namun juga terjadi lintas sektor. Setiap badan usaha harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persaingan bisnis tidak saja terjadi antar perusahaan dalam suatu industry atau bidang usaha namun juga terjadi lintas sektor. Setiap badan usaha harus memiliki keunggulan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT Welldone Communications 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Welldone Communications adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang promosi pemasaran
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Kazi Omar Siddiq 2011 Acuan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kazi Omar Siddiq dengan judul Interrelations between Service Quality Attributes,
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA. dijadikan sebagai pengalaman untuk mengenal dunia kerja. Selama
BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Pelaksanaan KKM Kuliah Kerja Media (KKM) merupakan suatu kegiatan yang dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk mengenal dunia kerja. Selama melakukan KKM, mahasiswa
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingin menciptakan dengan menciptakan, menawarkan, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mempertahankan pelanggan, karena pelanggan yang loyal akan berkomitmen untuk setia kepada suatu perusahaan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan
14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pemasaran Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pengertian kuno sebagai pembuat penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan.
Lebih terperinciKERANGKA TEORITIS Pengertian Tentang Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Pengertian Tentang Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Kotler (2005) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya terdapat individu
Lebih terperincibiaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Menurut Internet World Stats (2012), pengguna internet di dunia pada bulan Maret 2012 telah mencapai 2.280.000.000 dan mengalami peningkatan sebanyak 13.000.000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak lagi menjadi objek dari aktivitas pembangunan brand, namun sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ekonomi sekarang ini, brand menjadi aset terpenting yang memukau konsumen dan menentukan sukses atau gagalnya perusahaan. Hubungan antara brand dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. secara langsung kepada konsumen akhir. Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era perdagangan bebas, saat ini perusahaan yang menjalankan bisnis saling bersaing ketat. Seiring bertambahnya jumlah pesaing, perusahaan harus dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuan sangat bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan secara optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan pertumbuhan perekonomian dan perkembangan dalam dunia usaha, tampak persaingan semakin ketat antar perusahaan terutama di dalam menawarkan produknya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha untuk tetap hidup, tumbuh, berkembang, dan menjadi yang terbaik di bidangnya. Oleh karena inilah setiap perusahaan harus menetapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa transportasi untuk merespon semua perubahan yang terjadi, problem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan dalam dunia transportasi yang semakin cepat mengharuskan perusahaan jasa transportasi untuk merespon semua perubahan yang terjadi, problem sentral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi semakin berkembang dari waktu ke waktu dan digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi mengandung makna bersama-sama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi modern saat ini, banyak sekali jumlah merek dan produk yang bersaing dan beredar dalam pasar. Terdapat 35 perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciRELATIONSHIP MARKETING DAN KEPUASAN SEBAGAI FAKTOR PENTING DALAM MENENTUKAN LOYALITAS
RELATIONSHIP MARKETING DAN KEPUASAN SEBAGAI FAKTOR PENTING DALAM MENENTUKAN LOYALITAS *) Dosen Tetap STIESA 1. Latar Belakang Oleh : Bismantara*) Abstrak Problem sentral yang dihadapi perusahaan perusahaan
Lebih terperinciB. Keterbatasan penelitian
BAB V PENUTUP Sebuah agensi iklan pasti didalamnya memiliki perbedaan atau keunikan bila dibandingkan dengan agensi iklan lainnya. Meskipun secara keseluruhan tujuan dari agensi iklan adalah untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini terdapat banyak perusahaan yang saling bersaing secara ketat dan saling merebutkan pangsa pasar yang sangat potensial bagi masing-masing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi semakin tajam, baik dipasar domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut terbukti dengan meningkatnya penjualan online (Zhang, 2006) karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi seiring dengan berkembangnya zaman, terutama internet, memberikan dampak signifikan pada praktik bisnis. Hal tersebut terbukti dengan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS
BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pasar penerbangan di Indonesia adalah pasar yang potensial, hal ini didasarkan pada karakteristik demografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpikir kreatif dan inovatif agar perusahaannya berbeda (different) dengan. agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan bisnis antar perusahaan sejenis semakin ketat. Oleh sebab itu, pihak perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif dan senantiasa berpikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Sistem Penyampaian Jasa Terhadap Citra Rumah Sakit dan Dampaknya Terhadap
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Ratni Prima Lita melakukan penelitian (2003) dengan judul Pengaruh Sistem Penyampaian Jasa Terhadap Citra Rumah Sakit dan Dampaknya Terhadap Kepercayaan Pelanggan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Customer loyalty atau loyalitas konsumen adalah hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Konsumen yang loyal akan selalu membeli dan menggunakan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan nilai bagi konsumen, klien, teman (partner) dan masyarakat sosial secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Semakin hebatnya persaingan bisnis saat ini, mendorong para pelaku bisnis untuk menemukan ide-ide dan strategi baru dalam mempertahankan eksistensinya. Pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan globalisasi berjalan dengan sangat pesat dan seiring dengan berjalannya waktu, manusia dituntut lebih aktif baik dalam kehidupan pribadi dan profesional.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan universitas di Jakarta sudah semakin pesat dan saling bersaing dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan dapat
Lebih terperinciBAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN
1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan
Lebih terperinciPerusahaan yang dipilih konsumen
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Berdasarkan survei kecil yang dilakukan penulis sebelum menentukan pelanggan yang akan menjadi responden, survei yang dilakukan penulis kepada konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Drucker mengatakan bahwa hanya ada satu defisini dari tujuan bisnis, yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelanggan merupakan public eksternal perusahaan yang memiliki kedudukan penting bagi kelangsungan usaha suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam memberikan
Lebih terperinciIntegrated Marketing Communication (IMC) : Pengantar Umum
BAB 1 PENDAHULUAN Modul ini merupakan kerja Tim yang tergabung dalam tim Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran). Marketing communication merupakan salah satu unsur penting dalam proses pemasaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang ini semakin marak dunia persaingan disegala bidang kehidupan. Terutama dalam dunia bisnis, perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan komunikasi sangat penting di zaman modern saat ini. Sarana komunikasi sangat memudahkan manusia
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau
BAB IV PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara PT. Tempo Inti Media Tbk. Biro JATENG DIY dalam menawarkan atau mempromosikan ruang iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat
Lebih terperinciPusat pembangunan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi nasional telah berkembang begitu pesat terutama pada industri restoran. Data di atas menunjukan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan makanan selalu menjadi salah satu kebutuhan utama. Dengan melihat ini, pengusaha dapat menjadikan prospek berbisnis berupa restoran. Restoran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kendaraan tersebut harus masuk bengkel untuk di service dan tidak bisa digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita ketahui bahwa harga dari sebuah mobil tidaklah murah, untuk memenuhi kebutuhan sebuah perusahaan akan operational transportation,khususnya mobil ada dua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Konsep kepuasan pelanggan merupakan konsep yang populer menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pokok Konsep kepuasan pelanggan merupakan konsep yang populer menjadi kajian penelitian selama beberapa tahun belakangan ini. Memberikan kepuasan kepada
Lebih terperinciMODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si
PERTEMUAN 2 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL AN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN Bidang-bidang pekerjaan periklanan DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi bidang-bidang
Lebih terperinciHotel saat ini bukan sebagai tempat yang digunakan untuk mengmap. dengan tujuan berlibur, atau bersantai - santai oleh tamu hotel dalam waktu
BABl PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Hotel saat ini bukan sebagai tempat yang digunakan untuk mengmap dengan tujuan berlibur, atau bersantai - santai oleh tamu hotel dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, metode perancangan. 1.1. Latar Belakang Kabupaten Badung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi hidupnya, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. kepentingannya bagi keberlangsungan hidup manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan yang semakin maju, manusia semakin mudah untuk memenuhi hidupnya, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. Tetapi, seiring
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Boyld, dkk. (2000:4)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan yang menghubungkan antara perusahaan dengan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Boyld, dkk. (2000:4)
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciMarcomm Management RUANG LINGKUP BISNIS JASA PENDUKUNG EKSTERNAL MARCOMM/ADVERTISING AGENCY. Berliani Ardha, SE, M.Si
Modul ke: Marcomm Management RUANG LINGKUP BISNIS JASA PENDUKUNG EKSTERNAL MARCOMM/ADVERTISING AGENCY Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Willliams & Buswell (dalam Sukwadi & Yang 2014), dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, dan loyalitas konsumen serta pengembangan hipotesis penelitian yang akan diuraikan secara rinci
Lebih terperinci