PEMBUATAN DATA BASE EVALUASI DOSIS RADIASI PERORANGAN (EVADOS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBUATAN DATA BASE EVALUASI DOSIS RADIASI PERORANGAN (EVADOS)"

Transkripsi

1

2 PEMBUATAN DATA BASE EVALUASI DOSIS RADIASI PERORANGAN (EVADOS) Disampaikan pada Seminar Keselamatan Nuklir BAPETEN 2 3 Agustus 2006 Oleh : Mutiara Slichah, Wita Kustiana, Arifin M. Wibw ABSTRAK Telah dibuat database evaluasi dsis radiasi perrangan EVADOS yang terintegrasi dengan system B@LI S Online, database ini memuat labratrium pemrses mnitr perrangan, instansi pengguna, pekerja radiasi dan dsis radiasi yang diterima. EVADOS bertujuan mempermudah dan mempercepat evaluasi dsis mnitr perrangan, terintegrasinya Sistem Infrmasi Manajemen (SIM) evaluasi dsis pekerja radiasi dengan B@LI S nline serta kmputerisasi lapran dsis labratrium pemrses. EVADOS dapat juga digunakan untuk bahan persiapan inspeksi, prses perizinan dan bahan pengkajian. Kata Kunci: Evaluasi dsis, kmputerisasi, SIM, B@LI S Online. ABSTRACT Database f persnal radiatin expsure EVADOS which integrated with B@LI S Online has been made. The database is cnsisting f Prvider Labratry, facilities, radiatin wrker and dse expsure. The bjectives f EVADOS are t evaluate dse reprt frm the prvider labratry faster and easier, t integrate management infrmatin system (SIM) with B@LI S and als t cmputerize dse reprt. EVADOS can be used fr preparing inspectin, licensing prcess and assessment. Keywrd : Evaluate dse, cmputerize, SIM, B@LI S Online. 666

3 I. PENDAHULUAN Dengan berkembangnya penggunaan tenaga nuklir baik di bidang industri, kesehatan dan penelitian, maka menyerap banyak pekerja radiasi yang bekerja di bidang tersebut. Sampai saat ini di Indnesia terdapat sekitar pekerja radiasi. Dalam Undang undang N. 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran 1) disebut Badan Pengawas yang dalam hal ini BAPETEN mempunyai tujuan yang salah satu adalah menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja anggta masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan. Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh pekerja radiasi akibat paparan radiasi yang mereka terima selama bekerja, diperlukan suatu perangkat yang secara kmprehensif dapat mencapai tujuan tersebut. Salah satu perangkat tersebut adalah Database Evaluasi Dsis radiasi perrangan yang selanjutnya disebut EVADOS. Adapun pembuatan EVADOS bertujuan: (1). untuk mempermudah dan mempercepat evaluasi dsis mnitr perrangan yang dilaprkan leh labratrium pemrses ke BAPETEN pada peride tertentu, sehingga hasil evaluasi akurat dan dapat segera ditindaklanjuti leh BAPETEN dan instansi terkait dimana pekerja radiasi tersebut berada. (2) Tersedianya Sistem Infrmasi Manajemen (SIM) evaluasi dsis pekerja radiasi yang terintegrasi dengan S nline. (3) Kmputerisasi lapran labratrium pemrses yang disampaikan ke BAPETEN, sehingga dimasa mendatang lapran dan data nilai dsis tersebut dapat berbentuk data elektrik disamping dalam bentuk hard cpy. EVADOS dibuat dalam sistem WEB dan nline. Secara umum EVADOS memuat data labratrium pemrses mnitr perrangan, instansi, pekerja radiasi, dan dsis pekerja radiasi. pekerja radiasi yang masuk dalam EVADOS diberi Nmr Pekerja Radiasi (NPR) yang tunggal (unique) sebagai nmr identitas (Identity number) dan melekat selamanya. Evaluasi lapran dsis pekerja radiasi yang diterima BAPETEN dari tahun 2004 sampai Juni 2006 dengan menggunakan EVADOS didapat pekerja radiasi yang telah melebihi batas dsis sebanyak 16 Kasus, ditemukan sebanyak 91 buah dengan nmr mnitr perrangan yang sama dan ada 6 buah instansi yang belum mengirim hasil pembacaan dsis. Semua kasus tersebut ditindaklanjuti secara tertulis maupun dengan inspeksi. EVADOS dapat juga digunakan untuk bahan persiapan inspeksi, prses perizinan dan bahan pengkajian II. TINJAUAN PUSTAKA 667

4 Berdasarkan Undang undang nmr 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran pasal 14, ayat 1 disebutkan bahwa Pengawasan terhadap pemanfaatan tenaga nuklir dilaksanakan leh Badan Pengawas, dan dalam pasal 15 b, c dan d Pengawasan yang dimaksud dalam pasal 14 ditujukan untuk : Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggta masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup; Memelihara tertib hukum dalam pelaksanaan pemanfaatan tenaga nuklir; Meningkatkan kesadaran hukum pengguna tenaga nuklir; Dalam Peraturan Pemerintah Nmr 63 Tahun 2000 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Terhadap Pemanfaat Radiasi Pengin 2) Bab III Sistem Pembatasan Dsis pasal 3 disebutkan: untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja dan anggta masyarakat serta perlindungan terhadap lingkungan hidup pengusaha instalasi yang melaksanakan setiap kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir yang dapat mengakibatkan penerimaan dsis radisi harus memenuhi prinsip prinsip keselamatan dan kesehatan sebagai berikut: a. Setiap pemanfaat tenaga nuklir harus mempunyai manfaat lebih besar dibandingkan dengan resik yang ditimbulkan; b. Penerimaan dsis radiasi terhadap pekerja dan masyarakat tidak melebihi nilai batas dsis yang ditetapkan leh Badan Pengawas; c. Kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan dan sumber radiasi harus dirancang dan diperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi yang terjadi ditekan serendah rendahnya. Selanjutnya dalam pasal 10 disebutkan bahwa: (1) Pengusaha instalasi harus mewajibkan setiap pekerja radiasi untuk memakai peralatan pemantau dsis perrangan, sesuai dengan jenis instalasi dan sumber radiasi yang digunakan; (2) Peralatan pemantau dsis perrangan harus dilah dan dibaca leh instansi atau badan yang terakreditasi dan ditunjuk leh Badan Pengawas. Dalam pasal 11 menyebutkan : (1) Hasil penglahan dan pembacaan peralatan pemantau dsis perrangan harus disampaikan kepada pengusaha instalasi dan Badan Pengawas; (2) Pengusaha instalasi harus mengevaluasi hasil pemantau dsis perrangan; (3) Apabila dari hasil evaluasi terdapat dsis berlebih, pengusaha instalasi harus melaksanakan tindak lanjut; (4) Badan Pengawas dapat melakukan pemeriksaan apabila dari hasil evaluasi terdapat dsis berlebih. 668

5 Dalam Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nmr 01/Ka BAPETEN/V 99 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi 3), evaluasi dsis dilakukan tehadap Pekerja radiasi, penyinaran khusus dan anggta masyarakat. Adapun Nilai Batas Dsis (NBD) pekerja radiasi ditetapkan sebagai berikut: 1. Penyinaran Seluruh Tubuh < 50 msv (50000 mrem) / tahun 2. Wanita usia subur < 13mSv /13 minggu 3. Wanita Hamil < 10 msv atau atau kndisi kerja kategri B 4. Penyinaran lkal < 50 msv /tahun; rgan tubuh rata rata < 500 msv / tahun, Lensa Mata < 150 msv /tahun, kulit < 500mSv /tahun per 100 cm 2 dan tangan, lengan, kaki, dan tungkai 500mSv /tahun 5. Siswa dan Magang usia > 18 tahun, NBD sesuai pin Siswa tahun 0,3 dari NBD pin 1 4, 7. Siswa < 16 tahun NBD sesuai NBD anggta masyarakat, atau 0,01 dari NBD anggta masyarakat sekali penyinaran, atau 0,1 dari NBD anggta masyarakat pertahun Adapun Nilai Batas Dsis (NBD) Penyinaran Khusus ditetapkan sebagai berikut: 1. Untuk Pekerja kategri A, 2. < (2 x NBD Pekerja) setahun, 3. < (5 x NBD Pekerja) Seumur hidup. Tidak berlaku bila dsis: 1. 1 tahun sebelumnya > NBD, 2. > 5 x NBD, 3. Wanita usia subur atau menlaknya. Adapun Nilai Batas Dsis NBD masyarakat umum ditetapkan sebagai berikut : Penyinaran seluruh tubuh < 5 msv /tahun, Penyinaran lkal < 5 msv /tahun ; rgan tubuh rata rata < 50 msv / tahun, Lensa Mata < 15 msv /tahun, Kulit < 50mSv /tahun per 100cm2, Tangan,lengan,kaki,dan tungkai 50mSv /tahun. Menurut Basic Safety Standards N ) evaluasi dsis dilakukan tehadap Pekerja radiasi, paparan medis dan anggta masyarakat. Adapun Nilai Batas Dsis (NBD) pekerja radiasi ditetapkan sebagai berikut: 1. Penyinaran Seluruh Tubuh < 20 msv /tahun selama 5 tahun berurutan, 2. Dsis efektif < 50 msv /tahun dalam 1 tahun, 3. Lensa Mata < 150 msv /tahun, kulit < 500mSv /tahun dan tangan, lengan, kaki, dan tungkai 500mSv /tahun. 4. Siswa dan pegawai magang usia < 18 tahun, 669

6 Penyinaran Seluruh Tubuh < 6 msv /tahun Lensa Mata < 50 msv /tahun dan kulit < 150 msv / tahun Adapun Nilai Batas Dsis NBD Masyarakat umum adalah sebagai berikut: 1. Penyinaran Seluruh Tubuh < 1 msv /tahun, 2. Dsis efektif < 5 msv /tahun dalam 1 tahun, 3. Lensa Mata < 15 msv /tahun dan kulit < 50 msv /tahun. III. METODOLOGI PEMBUATAN EVADOS Metdlgi pembuatan database evaluasi adalah sebagai berikut, infrmasiinfrmasi, alur, kewenangan, serta parameter parameter yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dalam prses pengevaluasian dsis dikumpulkan sebagai bahan acuan dalam membuat database evaluasi dsis. Keseluruhan infrmasi tersebut dituangkan dalam sistem infrmasi manajemen (SIM) database evaluasi dsis (EVADOS). Sistem Infrmasi Manajemen (SIM) Database Evaluasi Dsis (EVADOS) Database evaluasi dsis merupakan bagian dari sistem kmputerisasi yang diterapkan BAPETEN dalam prses pengawasan yaitu B@LI S (BAPETEN Licensing Inspectin System). Sebagai salah satu bagian dari B@LI S maka secara umum SIM database evaluasi dsis juga memiliki kemiripan dengan induknya salah satunya adalah database ini tidak hanya dapat diakses leh evaluatr secara jaringan juga dapat diakses leh user dan instansi secara nline. Secara umun infrmasi infrmasi yang dijadikan acuan terdiri dari: 1. Alur Pengevaluasian Dsis Pekerja Dalam prses pengevaluasian dsis pekerja, BAPETEN memeriksa lembaranlembaran hasil evaluasi dsis pekerja yang telah dievaluasi leh labratrium pemrses. Dari hasil evaluasi tersebut BAPETEN mengecek apakah terdapat dsis yang melebihi NBD (SK 01/Ka Bapeten/V 99). Apabila ditemukan dsis pekerja yang melebihi NBD maka BAPETEN akan menegur pekerja melalui instansi tempat bekerja beserta hasil tes kesehatan. Lembaran lembaran hasil evaluasi kemudian diarsip. 2. Ketentuan Umum Ketentuan ketentuan umum yang dijadikan acuan dalam prses pembuatan database dsis yaitu: 670

7 Seluruh pekerja radiasi mempunyai nmer identitas yang bersifat unik yang melekat seumur hidup meskipun pekerja tersebut pindah jenis pekerjaan maupun instansi. Nmer tersebut adalah Nmer Pekerja Radiasi (NPR); Nmr Mnitr Perrangan (MP) diberikan leh labratrium pemrses dengan penulisan MP (N.FB/TLD); Serang pekerja radiasi bleh bekerja di instansi yang berbeda maksimal tiga buah instansi; Dalam satu instansi serang pekerja radiasi hanya bleh memiliki satu buah MP; Masing masing MP digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan dalam satu instansi. 3. Alur Data Database Evaluasi Dsis dalam S Alur data database EVADOS dilingkungan BAPETEN terlaksana ketika lembaran hasil evaluasi dari labratrium pemrses telah dievaluasi leh evaluatr kemudian data tersebut diinput dalam database EVADOS kemudian hasil input dsis dicek apakah melebihi nilai batas dsis (NBD), jika melebihi NBD maka akan ditindaklanjuti. Pengguna yang mengakses EVADOS ini terbagi menjadi user dan inspektur. User terdiri dari: Pengguna izin (Instansi dan pekerja radiasi), Administrasi izin (DPFRZR BAPETEN), Labratrium pemrses, Administrasi EVADOS (DI2BN BAPETEN). Masing masing pengguna mempunyai hak akses yang telah ditentukan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab 4. Parameter EVADOS Parameter keseluruhan isi dari database EVADOS terdiri dari : Level Akses Pengguna; Sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab level akses terbagi menjadi: Level 1 untuk administrasi izin, berhak mengakses database, menginput data baru pemegang izin; Level 2 untuk Inspektur BAPETEN, hanya diperblehkan melihat hasil evaluasi dsis inspektur tersebut; Level 3 untuk Pemegang izin, hanya diperblehkan melihat hasil evaluasi dsis sesuai instansi dan pekerja masing masing; 671

8 Level 4 untuk Labratrium pemrses, hanya diperblehkan melihat hasil evaluasi dsis berdasarkan labratrium masing masing; Level 5 untuk Administrasi EVADOS, mempunyai hak penuh dalam mengkases database seperti menginput nama pekerja, instansi, dan hasil evaluasi dsis. Data Pekerja Radiasi; Pekerja radiasi akan memiliki sebuah nmer identitas unik yang akan melekat seumur hidup yaitu NPR (Nmer Pekerja Radiasi). Dalam data tersebut meliputi data diri pekerja seperti alamat tinggal, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status aktif nn aktif, dan sebagainya. Instansi Pengguna; Instansi pengguna dibagi menjadi empat kategrisasi instansi, kategrisasi tersebut antara lain: Industri (Kde: IND); Kesehatan (Kde: KES); Penelitian (Kde: LIT) terdiri dari: Penelitian IBN, Penelitian FR. Lain lain (Kde: LL) terdiri dari: Inspektur, Petugas Penanggulangan Kecelakaan, Universitas dan Pusdiklat. Labratrium Pemrses; Labratrium pemrses di Indnesia saat ini berjumlah enam labratrium, labratrium tersebut antara lain: Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Surabaya; Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Jakarta dalam EVADOS dibagi menjadi beberapa wilayah yaitu: Wilayah DKI Jakarta; Wilayah Jawa Barat; Wilayah Jawa Tengah; Wilayah Kalimantan Barat; Wilayah Lampung; 672

9 Wilayah DI Ygyakarta; Wilayah Sumatra Selatan. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makasar; Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Medan dalam EVADOS dibagi menjadi beberapa wilayah yaitu: Wilayah NAD; Wilayah Sumatra Utara; Wilayah Sumatra Barat; Wilayah Jambi; Wilayah Riau; Wilayah Bengkulu; PTKMR; PTLR. Lain lain (Labratrium Pemrses Luar Negeri) Data Dsis; Data dsis terdiri dari: Data dsis menampilkan data dsis per pekerja, per instansi, dan per labratrium pemrses; Perhitungan berdasarkan peride waktu, dan diakumulasikan per dua belas bulan terakhir ; Jika pekerja memilik lebih dari satu MP maka akan dihitung akumulasi ttal keseluruhan MP tersebut; Kategri dsis (dsis levelling) terdiri dari: mrem (Warna hijau, kndisi dibawah NBD); mrem (Warna kuning, kndisi diperhatikan); > 4000 mrem (warna merah, kndisi dimintakan penjelasan dan ditindaklanjuti) Transfer File. Database EVADOS mempunyai kemudahan dalam menginput serta mempercepat evaluasi yaitu dengan menggunakan metde transfer file langsung melalui sesuai frmat file dan klm klm yang telah ditentukan. Frmat file yang ditentukan yaitu frmat XLS (Micrsft Excel). Diharapkan para labratrium pemrses dapat mengirimkan file hasil evaluasi tersebut kepada BAPETEN dalam mempercepat evaluasi dan tindak lanjut. 673

10 IV. PEMBAHASAN Dengan adanya data base evaluasi dsis (EVADOS), prses evaluasi dsis pekerja radiasi menjadi lebih efektif dan efisien. Dari hasil evaluasi dengan menggunakan database semenjak tahun 2004 hingga saat ini, diperleh beberapa kasus sebagai berikut : 1. Kasus ver dsis: 16 rang yang berasal dari 8 instansi yang berbeda 2. Kasus penmran Film Bagde sama: 91 buah 3. Kasus Instalasi yang belum mengirimkan hasil pembacaan dsis karena labratrium pemrsesnya berada di luar negeri: 6 instalasi Untuk menindaklanjuti kasus kasus tersebut, Direktrat Inspeksi Instalasi Bahan Nuklir BAPETEN mempunyai wewenang untuk meminta kejelasan / krnlgi kejadian yang menyebabkan kasus tersebut terjadi melalui surat atau Nta Dinas yang ditembuskan ke Direktrat Perijinan dan Direktrat Inspeksi. Tindak lanjut berikutnya seperti verifikasi ke instansi terkait atau tindakan lain terkait dengan masalah perijinan dilakukan leh Direktrat Inspeksi dan Direktrat Perijinan. Dari data pekerja radiasi yang terdapat dalam EVADOS ditemukan beberapa penulisan nama pekerja radiasi yang identik atau hampir sama dan bekerja di beberapa instansi. Karena penulisan namanya berbeda beda di masing masing instansi dan ketidakyakinan bahwa pekerja radiasi tersebut adalah rang yang sama maka diasumsikan setiap nama tersebut adalah rang yang berbeda. Dengan demikian akumulasi dsis radiasi yang diterima leh pekerja radiasi tersebut adalah akumulasi dsis radiasi yang diterima pekerja radiasi dalam satu instansi. Untuk mengantisipasi terjadinya kasus ver dsis, setiap pekerja radiasi perlu diberikan Nmr Pekerja Radiasi (NPR) yang menjadi identitas pekerja radiasi tersebut. NPR menggunakan penmran 6 digit dan unique yang melekat di setiap pekerja radiasi selamanya. Meskipun pekerja radiasi tersebut pindah kerja ke instansi lain namun NPR nya tidak berubah. Sebelum NPR diberikan perlu adanya knfirmasi dari pekerja radiasi yang bersangkutan ataupun dari instansi terkait sehingga satu rang pekerja radiasi hanya mempunyai satu NPR saja. Dengan adanya NPR ini diharapkan kasus ver dsis yang menimpa pekerja radiasi yang bekerja dibeberapa instansi dapat terdeteksi. Beberapa permasalahan yang ada atau masih belum teratasi dengan adanya EVADOS antara lain: EVADOS hanya mengevaluasi penerimaan dsis radiasi eksterna saja, sedangkan dsis radiasi internal yang diterima pekerja radiasi masih belum terevaluasi, 674

11 Berdasarkan BSS 115, pengawasan seharusnya juga meliputi pengawasan paparan khusus (paparan yang diterima serang pasien pada saat terapi pengbatan) dan paparan untuk masyarakat namun pengawasan ini masih belum dilakukan leh BAPETEN, Dari hasil sinkrnisasi EVADOS dengan S, diketahui adanya beberapa instansi yang terdata di S namun tidak terdata di EVADOS atau sebaliknya dan juga terdapat pekerja radiasi yang terdata di S namun tidak terdata di EVADOS (belum ada data paparan radiasi yang diterima pekerja tersebut). Mengingat permasalahan permasalahan tersebut di atas dan jumlah pekerja radiasi yang selalu bertambah dari tahun ke tahun sehingga input data pun semakin bertambah serta untuk memperbaiki kekurangan kekurangan yang ada, maka EVADOS perlu dikembangkan setiap tahun. Selain itu, untuk mempercepat terdeteksinya suatu kasus, diharapkan di tahun mendatang pihak labratrium pemrses dapat mengirimkan hasil pembacaan dsis pekerja radiasi secara elektrik (via internet atau ), namun demikian prses input data masih tetap dilakukan leh BAPETEN. V. KESIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut: 1. EVADOS sangat berguna dalam mendukung penerapkan Electrnic Gvernment (egv) 2. EVADOS dapat mempermudah pengawasan terhadap pekerja radiasi dan masyarakat 3. EVADOS dapat memberikan pelayanan lebih baik kepada user 4. EVADOS dapat digunakan jika BSS 115 diterapkan. Selain itu perlu kami menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. EVADOS masih perlu dikembangkan mengingat saat ini hanya menyangkut dsis radiasi ekternal pekerja radiasi 2. Kami menghimbau kepada labratrium pemrses dapat mengirimkan lapran evaluasi dsis ke BAPETEN selain dalam bentuk hardcpy juga dalam bentuk sftcpy VI. DAFTAR PUSTAKA 1. Undang undang N. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, 675

12 2. Peraturan Pemerintah Nmr 63 Tahun 2000 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Terhadap Pemanfaat Radiasi Pengin, 3. Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nmr 01/Ka BAPETEN/V 99 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi, 4. Internatinal Basic Safety Standards fr Prtectin against Inizing Radiatin and fr Safety f Radiatin Surces, IAEA, Vienna UCAPAN TERIMAKASIH Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar sebesarnya kepada 1. Direktur DIIBN yang telah mengijinkan kegiatan pembuatan database ini. 2. Sdr. Rizal Palapa, Abdul Qhar, Widi Laksmn dan Mh. Tahril Aziz yang telah membantu dalam pembuatan database ini. 3. Sub. Bidang Database dan Infrmasi Bir Perencanaan BAPETEN yang telah memberi bantuan dan dukungan dalam mengintegrasikan database ini ke dalam B@LI S. 4. Pihak pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberi masukan dalam pembuatan database. 676

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Keselamatan radiasi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah kesehatan manusia maupun lingkungan yang berkaitan dengan pemberian perlindungan kepada seseorang

Lebih terperinci

PREDIKSI DOSIS PEMBATAS UNTUK PEKERJA RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

PREDIKSI DOSIS PEMBATAS UNTUK PEKERJA RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL No.05 / Tahun III April 2010 ISSN 1979-2409 PREDIKSI DOSIS PEMBATAS UNTUK PEKERJA RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL Suliyanto, Budi Prayitno Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.672, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Radiasi Proteksi. Keselamatan. Pemanfaatan. Nuklir. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aplikasi teknologi nuklir telah banyak dimanfaatkan dalam kehidupan, salah satunya dalam bidang kesehatan atau medik di bagian radiologi khususnya profesi kedokteran

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfomansinya agar dapat unggul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknlgi yang semakin maju dan semakin pesat membuat perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja dan perfmansinya agar dapat unggul dalam persaingan sekarang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang industri, medis, penelitian dan lain-lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang industri, medis, penelitian dan lain-lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan tenaga nuklir di bidang industri, medis, penelitian dan lain-lain dari hari kehari sudah sangat meluas di Indonesia dan semakin meningkat baik dari segi

Lebih terperinci

ANALISIS DOSIS RADIASI PEKERJA RADIASI IEBE BERDASARKAN KETENTUAN ICRP 60/1990 DAN PP NO.33/2007

ANALISIS DOSIS RADIASI PEKERJA RADIASI IEBE BERDASARKAN KETENTUAN ICRP 60/1990 DAN PP NO.33/2007 ANALISIS DOSIS RADIASI PEKERJA RADIASI IEBE BERDASARKAN KETENTUAN ICRP 60/1990 DAN PP NO.33/2007 Budi Prayitno (1) dan Suliyanto (1) 1. Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir- BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong,

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS INSPEKSI ONLINE 2.0 (PENGGUNA)

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS INSPEKSI ONLINE 2.0 (PENGGUNA) PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS INSPEKSI ONLINE 2.0 (PENGGUNA) Direktorat Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Badan Pengawas Tenaga Nuklir Tahun 2017 PENDAHULUAN Dalam

Lebih terperinci

BAB V KETENTUAN KESELAMATAN RADIASI

BAB V KETENTUAN KESELAMATAN RADIASI BAB V KETENTUAN KESELAMATAN RADIASI Ketentuan Keselamatan Radiasi diatur dengan SK Kepala BAPETEN No. 01/Ka- BAPETEN/V-99 tentang Ketentuan Keselamatan kerja terhadap radiasi. Ketentuan keselamatan radiasi

Lebih terperinci

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR ) ABSTRAK EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR ) Elfida, Yanni Andriani Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNA PEKERJA PUSAT

Lebih terperinci

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR )

EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR ) EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA ( PRR ) Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 212 ISSN 852-2979 EVALUASI DOSIS RADIASI EKSTERNAL PEKERJA PUSAT RADIOISOTOP

Lebih terperinci

Dasar Proteksi Radiasi

Dasar Proteksi Radiasi Dasar Proteksi Radiasi 101 Tujuan Proteksi Radiasi Mencegah terjadinya efek non-stokastik yang berbahaya, dan membatasi peluang terjadinya efek stokastik hingga pada nilai batas yang dapat diterima masyarakat;

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelolaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelolaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pengellaan Kas Fakultas Teknik Universitas 45 Surabaya memiliki prsedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa Fakultas. Hal ini diakibatkan karena sistem yang dijalankan

Lebih terperinci

INFORMASI REGISTRASI IMPORTIR

INFORMASI REGISTRASI IMPORTIR INFORMASI REGISTRASI IMPORTIR A. UMUM Berdasarkan Pasal 6A Undang-Undang Nmr 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nmr 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, telah ditetapkan bahwa rang yang akan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KINTAMANI 1

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KINTAMANI 1 KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KINTAMANI 1 I. Pendahuluan Pelayanan labratrium puskesmas merupakan salah satu unsur penting dalam upaya puskesmas untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Foto copy SK kepangkatan/golongan terakhir dan SK pengangkatan eselon IV, o Surat Tugas mengikuti Diklat dari pejabat setingkat eselon II,

Foto copy SK kepangkatan/golongan terakhir dan SK pengangkatan eselon IV, o Surat Tugas mengikuti Diklat dari pejabat setingkat eselon II, Nmr : 02620.090.11 Lampiran : 2 (dua) halaman Perihal : Pemanggilan peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan n ke-64 Tahun 2011 Jakarta, 11 April 2011 Kepada Yang Terhrmat: Direktur/Kepala Bir/Kepala

Lebih terperinci

2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat

2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1923, 2015 BAPETEN. Labotarium. Dosimetri Eksterna. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LABORATORIUM DOSIMETRI EKSTERNA

Lebih terperinci

OLEH : Dra. Suyati INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN ZAT RADIOAKTIF ZAT RADIOAKTIF

OLEH : Dra. Suyati INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN ZAT RADIOAKTIF ZAT RADIOAKTIF INSPEKSI OLEH : Dra. Suyati I.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN UU No 10/97 Ps. 4 : Pemerintah membentuk Badan pengawas yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS ONLINE INSPEKSI (INSPEKTUR)

PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS ONLINE INSPEKSI (INSPEKTUR) PANDUAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DATABASE ONLINE BaLIS ONLINE INSPEKSI (INSPEKTUR) Direktorat Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif Badan Pengawas Tenaga Nuklir Tahun 2017 PENDAHULUAN Dalam

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN RADIASI B.Y. Eko Budi Jumpeno Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Jalan Cinere Pasar Jumat, Jakarta 12440 PO Box 7043 JKSKL, Jakarta 12070 PENDAHULUAN Pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. tersebut, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut. di harapkan akan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.1 Prsedur Kerja Berdasarkan hasil pengamatan dan survey yang dilakukan pada saat kerja praktik di PT. Karana Line, terdapat permasalahan tentang prses penggajian yang menggunakan

Lebih terperinci

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007)

RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Microsoft Access 2007) RANGKUMAN APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE (Menggunakan Micrsft Access 2007) A. PENGERTIAN DATABASE Kata Database berasal dari bahasa inggris, dalam bahasa Indnesia database diartikan dengan Pangkalan Data

Lebih terperinci

Bab 2. Nilai Batas Dosis

Bab 2. Nilai Batas Dosis Bab 2 Nilai Batas Dosis Teknik pengawasan keselamatan radiasi dalam masyarakat umumnya selalu berdasarkan pada konsep dosis ambang. Setiap dosis betapapun kecilnya akan menyebabkan terjadinya proses kelainan,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1549, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. TENORM. Keselamatan Radiasi. Proteksi. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KESELAMATAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini terlebih dahulu akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, slusi permasalahan dan perancangan sistem dalam rancang bangun

Lebih terperinci

MANUAL BOOK SYSTEM INFORMASI KEGIATAN AIPNI (SIKAIPNI) Versi Untuk Institusi AIPNI-AINEC

MANUAL BOOK SYSTEM INFORMASI KEGIATAN AIPNI (SIKAIPNI) Versi Untuk Institusi AIPNI-AINEC MANUAL BOOK SYSTEM INFORMASI KEGIATAN AIPNI (SIKAIPNI) Versi Untuk Institusi AIPNI-AINEC WWW.SIKAIPNI.AIPNI-AINEC.COM DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 HALAMAN PESERTA KEGIATAN... 2 1. Link Halaman Umum Web...

Lebih terperinci

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik. Standar Kmpetensi Analis Kesehatan Psted by Riswant n Friday, February 5, 2010 Labels: Prfesi dan Kmpetensi Sudah sering kita mendengar istilah "kmpeten" dan "kmpetensi". Lalu apa maksud dari kedua kata

Lebih terperinci

TATA CARA DAN ETIKA INSPEKSI. Oleh : SUYATI

TATA CARA DAN ETIKA INSPEKSI. Oleh : SUYATI TATA CARA DAN ETIKA INSPEKSI Oleh : SUYATI PENYELENGGARAAN INSPEKSI DASAR HUKUM KEWENANGAN INSPEKSI UU NO. 10/1997 TENTANG KETENAGANUKLIRAN, PASAL 20 PP 33/2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN

Lebih terperinci

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG

SOHO. Design competition. SOHO Design Competition. TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta A. LATAR BELAKANG TERMS OF REFFRENCE (KERANGKA ACUAN KERJA) untuk Peserta SOHO Design cmpetitin A. LATAR BELAKANG SOHO adalah sebuah hunian (Apartemen ataupun Rumah), yang didalamnya dilengkapi berbagai macam fasilitas

Lebih terperinci

SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT

SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT SISTEM MANAJEMEN DOSIS PADA PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF DENGAN KENDARAAN DARAT Suhaedi Muhammad 1 dan Rr. Djarwanti,RPS 2 1 Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, BATAN Gedung B Lantai 2, Kawasan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 74, 2007 LINGKUNGAN HIDUP. Tenaga Nuklir. Keselamatan. Keamanan. Pemanfaatan. Radioaktif. Radiasi Pengion.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membuat suatu sistem yang baru. Langkah awal yang dilakukan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

Jl. Jend. A. Yani 117 Telp./Fax Surabaya web; PENGUMUMAN

Jl. Jend. A. Yani 117 Telp./Fax Surabaya web;    PENGUMUMAN KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA PASCASARJANA Jl. Jend. A. Yani 117 Telp./Fax. 031-8420118 Surabaya 60237 web; http://pasca.uinsby.ac.id email : pps@uinsby.ac.id PENGUMUMAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM KEGIATAN IMPOR, EKSPOR, DAN PENGALIHAN BARANG KONSUMEN

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM KEGIATAN IMPOR, EKSPOR, DAN PENGALIHAN BARANG KONSUMEN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR TAHUN TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM KEGIATAN IMPOR, EKSPOR, DAN PENGALIHAN BARANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. biaya investasi yang dikeluarkan dalam pengembangan SI/TI, semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. biaya investasi yang dikeluarkan dalam pengembangan SI/TI, semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak komputer dan Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) memegang peranan penting dalam dunia bisnis. Hal ini merubah pemikiran para pemilik maupun pengelola

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.838, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Izin Bekerja. Petugas Instalasi dari Bahan Nuklir. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2013

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI LIMBAH TERPADU (SALT)

SISTEM AKUNTANSI LIMBAH TERPADU (SALT) SISTEM AKUNTANSI LIMBAH TERPADU (SALT) Oktober 2015 Pendahuluan Pemanfaatan tenaga nuklir akan memberikan kemasalahatan bagi masyarakat Indonesia. Pemanfaatan tersebut pada umumnya akan menghasilkan suatu

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1550, 2013 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Keselamatan Radiasi. Impor. Ekspor. Pengalihan. Barang. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS IBN

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS IBN RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG IZIN BEKERJA PETUGAS IBN DIREKTORAT PENGATURAN PENGAWASAN INSTALASI DAN BAHAN NUKLIR BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN 2012 -1- RANCANGAN

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM KEGIATAN IMPOR, EKSPOR, DAN PENGALIHAN BARANG

Lebih terperinci

Panduan Pemasok untuk menerbitkan faktur kepada Accenture

Panduan Pemasok untuk menerbitkan faktur kepada Accenture Panduan Pemask untuk menerbitkan faktur kepada Accenture Dengan Hrmat, Kami ucapkan terima kasih atas penyediaan barang atau jasa kepada Accenture. Panduan ini berisi infrmasi penting mengenai: Menyediakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009

PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009 PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN NUKLIR SERPONG TAHUN 2009 L.Kwin Pudjiastuti, Syahrir,Untara, Sri widayati*) ABSTRAK PENINGKATAN SISTEM PROTEKSI RADIASI DAN KESELAMATAN KAWASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sangat di pengaruhi oleh upaya pembangunan dan kondisi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sangat di pengaruhi oleh upaya pembangunan dan kondisi lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah salah satu unsur yang penting untuk menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Kesehatan bukanlah semata-mata merupakan tanggung

Lebih terperinci

2015, No Tenaga Nuklir tentang Penatalaksanaan Tanggap Darurat Badan Pengawas Tenaga Nuklir; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 te

2015, No Tenaga Nuklir tentang Penatalaksanaan Tanggap Darurat Badan Pengawas Tenaga Nuklir; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 te BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.234, 2015 BAPETEN. Tanggap Darurat. Penatalaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENATALAKSANAAN TANGGAP DARURAT BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL

APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL APLIKASI SOFTWARE PERPUSTAKAAN DIGITAL Prpsal Sftware PERPUSTAKAAN DIGITAL Sistem Infrmasi Perpustakaan adalah sebuah sftware perpustakaan praktis yang telah teruji keandalannya serta telah digunakan leh

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-undang Nomor 10

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-undang Nomor 10

Lebih terperinci

MANUAL OPERASIONAL BALIS ONLINE VERSI BACKEND--

MANUAL OPERASIONAL BALIS ONLINE VERSI BACKEND-- MANUAL OPERASIONAL BALIS ONLINE VERSI 2.0 --BACKEND-- BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2015 PENDAHULUAN Aplikasi BaLIS Online versi 2.0 terdapat sisi backend yaitu sisi admin bapeten yang menindaklanjuti proses

Lebih terperinci

Apa yang seharusnya dilaporkan dengan menggunakan prosedur Angkat Bicara! ini?

Apa yang seharusnya dilaporkan dengan menggunakan prosedur Angkat Bicara! ini? Tanya jawab tentang pelapran Mengapa AkzNbel mengntrak EthicsPint? Apa peran EthicsPint? Apa yang seharusnya dilaprkan dengan menggunakan prsedur Angkat Bicara! ini? Bagaimana jika hal ini merupakan kndisi

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG SURAT IZIN BEKERJA PETUGAS TERTENTU YANG BEKERJA DI INSTALASI YANG MEMANFAATKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENANGANAN LAPORAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek. UPADAYA PT.PLN (Persero) Surabaya, maka didapatkan proses-proses yang terjadi

Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek. UPADAYA PT.PLN (Persero) Surabaya, maka didapatkan proses-proses yang terjadi Bab IV. Deskripsi Kerja Praktek 4.1 Analisa Sistem Berdasarkan hasil survey dan pengamatan yang dilakukan di Bagian KOPEG UPADAYA PT.PLN (Perser) Surabaya, maka didapatkan prses-prses yang terjadi dalam

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG NAMA DAN KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG NAMA DAN KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG NAMA DAN KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak CV. Bintang Anggara Jaya pada saat kerja praktek, maka dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. BPOM. Uji Klinik. Persetujuan. Penvabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BPOM. Uji Klinik. Persetujuan. Penvabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA N.1987, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Uji Klinik. Persetujuan. Penvabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERSETUJUAN

Lebih terperinci

BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi

BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi Telah ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan kesehatan terhadap pemanfaatan radiasi pengion dan Surat Keputusan Kepala BAPETEN No.01/Ka-BAPETEN/V-99

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN PROGRAM DIPLOMA TIGA (D.III)

SYARAT DAN KETENTUAN PROGRAM DIPLOMA TIGA (D.III) SYARAT DAN KETENTUAN PROGRAM DIPLOMA TIGA (D.III) BAB I TERTIB PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PASAL 1 Ketentuan Pendaftaran 1. Caln mahasiswa BSI adalah lulusan SLTA dengan nilai rata-rata lebih besar sama

Lebih terperinci

3. WNI yang belum memiliki identitas kependudukan wajib dicatat dan dimasukan dalam daftar pemilih

3. WNI yang belum memiliki identitas kependudukan wajib dicatat dan dimasukan dalam daftar pemilih Prakarsa KPU 1. Untuk dapat menggunakan hak pilih dalam pemilu, seluruh WNI yang telah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah menikah harus terdaftar dalam DPT. 2. Pendaftaran dan pemutakhiran data

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL BALIS ONLINE 2.0 PEKERJA

PETUNJUK OPERASIONAL BALIS ONLINE 2.0 PEKERJA PETUNJUK OPERASIONAL BALIS ONLINE 2.0 PEKERJA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2016 Cara Mendapatkan Akun Balis Online Pekerja 1. Buka laman Balis Online Pekerja http://balis-pekerja/frontend.bapeten.go.id

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR

PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR Maria Evalisa dan Zubaidah Alatas Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi BATAN Jalan Cinere Pasar Jumat, Jakarta 12440 PO Box 7043 JKSKL, Jakarta

Lebih terperinci

Standards for a better innovation and competitiveness..

Standards for a better innovation and competitiveness.. dalam UU Nmr 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Jakarta, 13 Nvember 2014 leh: Drs. Suprapt, M.Sc Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi, BSN Standards fr a better innvatin and

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan sebuah tahapan untuk menganalisis kebutuhan dari sebuah sistem. Al Fatta (2007:44), mengemukakan bahwa analisis sistem adalah sebuah

Lebih terperinci

Operator / Administrator Program Studi

Operator / Administrator Program Studi Petunjuk Penggunaan Aplikasi Registrasi Online Uji Kmptensi Tenaga Kesehatan (Jenjang D3 Perawat) http://ukperawat.dikti.g.id/ Operatr / Administratr Prgram Studi Versi 1.1 PANITIA UJI KOMPETENSI NASIONAL

Lebih terperinci

TPL 203 TEKNOLOGI PENGEMBANGAN APLIKASI WEB TUGAS BESAR T.A

TPL 203 TEKNOLOGI PENGEMBANGAN APLIKASI WEB TUGAS BESAR T.A TPL 203 TEKNOLOGI PENGEMBANGAN APLIKASI WEB TUGAS BESAR T.A. 2011-2012 UMUM Tugas besar ini terdiri dari dua jenis, yaitu tugas besar versi utama dan tugas besar versi standard. Tugas ini dikerjakan satu

Lebih terperinci

NAMA, KELAS, DAN NILAI JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. 1 Kepala BAPETEN 17-2 Sekretaris Utama 16 4.

NAMA, KELAS, DAN NILAI JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. 1 Kepala BAPETEN 17-2 Sekretaris Utama 16 4. LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG NAMA,, DAN NILAI NAMA,, DAN NILAI STRUKTURAL NILAI 1 2 3 4 1 Kepala BAPETEN 17-2 Sekretaris Utama 16 4.050 3 Kepala

Lebih terperinci

KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET

KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET KAJIAN KESELAMATAN PADA PROSES PRODUKSI ELEMEN BAKAR NUKLIR UNTUK REAKTOR RISET Rr.Djarwanti Rahayu Pipin Sudjarwo Pusat Radioisotop Dan Radiofarmaka BATAN, Gedung 11 kawasan Puspiptek Serpong Sekretaris

Lebih terperinci

INSPEKSI IN DAN PENGEMBANGANNYA. Dedi Sunaryadi Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir (DI2BN).

INSPEKSI IN DAN PENGEMBANGANNYA. Dedi Sunaryadi Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir (DI2BN). INSPEKSI IN DAN PENGEMBANGANNYA Dedi Sunaryadi Direktorat Inspeksi Instalasi dan Bahan Nuklir (DI2BN). PENDAHULUAN Pasal 4 UU No. 10/97 tentang ketenaganukliran memberi mandat kepada BAPETEN untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Pengembangan kapasitas aparatur merupakan hak bagi ASN untuk mendapatkan keahlian yang berguna dalam mendukung suatu organisasi sebagaimana yang tertuang

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM PENGGUNAAN ZAT RADIOAKTIF UNTUK WELL LOGGING

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM PENGGUNAAN ZAT RADIOAKTIF UNTUK WELL LOGGING PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM PENGGUNAAN ZAT RADIOAKTIF UNTUK WELL LOGGING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

TINJAUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL TERHADAP PEKERJA DALAM PERBAIKAN DETEKTOR NEUTRON JKT03 CX 821 DI RSG-GAS

TINJAUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL TERHADAP PEKERJA DALAM PERBAIKAN DETEKTOR NEUTRON JKT03 CX 821 DI RSG-GAS TINJAUAN DOSIS RADIASI EKSTERNAL TERHADAP PEKERJA DALAM PERBAIKAN DETEKTOR NEUTRON JKT03 CX 821 DI RSG-GAS Mashudi, Unggul Hartoyo, Suhartono, Sunarningsih Kawasan Puspiptek, Gd 31, Serpong, Tangerang-Selatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 539/KA/XI/2004 TENTANG GUGUS KEAMANAN DAN KETERTIBAN NUKLIR KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 539/KA/XI/2004 TENTANG GUGUS KEAMANAN DAN KETERTIBAN NUKLIR KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, J A K A R T A KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 539/KA/XI/2004 TENTANG GUGUS KEAMANAN DAN KETERTIBAN NUKLIR KEPALA, Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Kepala BATAN Nomor 149/KA/V/2000 telah ditetapkan tentang

Lebih terperinci

- 5 - INDIKATOR KINERJA UTAMA BAPETEN

- 5 - INDIKATOR KINERJA UTAMA BAPETEN - 5 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG 8 BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Bimbingan dan Penyuluhan Prayitn dan Erman Amti (2004:99) mengemukakan bahwa bimbingan adalah prses pemberian bantuan yang dilakukan leh rang yang ahli kepada serang atau

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM PENYIMPANAN TECHNOLOGICALLY ENHANCED NATURALLY

Lebih terperinci

Terms of Reference (TOR) KONFERENSI INFORMASI PENGAWASAN

Terms of Reference (TOR) KONFERENSI INFORMASI PENGAWASAN Terms of Reference (TOR) KONFERENSI INFORMASI PENGAWASAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 2015 I. PENDAHULUAN Pemanfaatan tenaga nuklir selalu berkaitan dengan aspek manfaat dan risiko artinya semakin luas

Lebih terperinci

PENGUKURAN LAJU DOSIS PAPARAN RADIASI EKSTERNAL DI AREA RADIOTERAPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Diterima: 6 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

PENGUKURAN LAJU DOSIS PAPARAN RADIASI EKSTERNAL DI AREA RADIOTERAPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Diterima: 6 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016 PENGUKURAN LAJU DOSIS PAPARAN RADIASI EKSTERNAL DI AREA RADIOTERAPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG Novita Rosyida Pendidikan Vokasi, Universitas Brawijaya Jl. Veteran 12-16 Malang, 65145, Telp. 085784638866,

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM PENYIMPANAN TECHNOLOGICALLY ENHANCED NATURALLY

Lebih terperinci

Standar Operating Procedure (SOP)

Standar Operating Procedure (SOP) Standar Operating Prcedure (SOP) PENGERTIAN PROSEDUR Gambaran umum untuk karyawan tentang cara kerja yang dilakukan sebagai pegangan bila terjadi perubahan staff serta dapat digunakan utk menilai efektivitas

Lebih terperinci

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang SALINAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2OI7 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

Lebih terperinci

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN

Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: ISSN Widyanuklida, Vol. 15 No. 1, November 2015: 46-51 ISSN 1410-5357 Usulan Nilai Pembatas Dosis Bagi Pekerja Radiasi dan Peserta Pelatihan di Pusdiklat BATAN Proposal of Dose Constraint Value for Radiation

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dibidang Farmakologi dan Terapi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dibidang Farmakologi dan Terapi. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dibidang Farmaklgi dan Terapi. 4.2 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian

Lebih terperinci

JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN

JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN JAMINAN MUTU UNTUK PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN Syahrudin PSJMN-BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, GD71, Lt.2,Cisauk, Tangerang Abstrak Jaminan Mutu untuk Persiapan Pembangunan PLTN. Standar sistem manajemen terus

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR TAHUN TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR DENGAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR

PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR YOGYAKARTA, 3OKTOBER 0 PERANCANGAN RUANGAN RADIOGRAFI MEDIK DI SEKOLAH TINGGI TEKNIK NUKLIR Kristiyanti, Ferry Suyatno Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN Gd 7 Kawasan Puspiptek Serpong Email untuk korespondensi

Lebih terperinci

sering dihadapi oleh petugas perpustakaan SD Muhammadiyah 4 Surabaya.

sering dihadapi oleh petugas perpustakaan SD Muhammadiyah 4 Surabaya. 24 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Metde Penelitian Pada bab ini menjelaskan mengenai tahapan-tahapan dalam merancang bangun Sistem Infrmasi Perpustakaan berbasis web pada SD Muhammadiyah

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1376, 2015 Indikator Kinerja Utama. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan informasi bahwa proses

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan informasi bahwa proses BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Berdasarkan survey dan wawancara yang penulis lakukan saat pertama kali meninjau SMA Wahid Hasyim Krian, didapatkan infrmasi bahwa prses penerimaan siswa baru masih dilakukan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 1. Nama Organisasi : BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14)

Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Teknik Audit Internal dalam Akreditasi PUSKESMAS (#14) Audit internal merupakan salah satu prgram mutu manajerial. Standar akreditasi Bab 3, kriteria 3.1.4. EP2, 3, dam 4 mensyarakatkan dilakukan audit

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN a) LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUM BPK mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeriksaan keuangan,kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa era globalisasi saat ini perkembangan dalam segala bidang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa era globalisasi saat ini perkembangan dalam segala bidang sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa era globalisasi saat ini perkembangan dalam segala bidang sedang berlangsung dengan pesatnya. Perusahaan-perusahaan pembuat komputer menyuguhkan berbagai

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. Koping Lansia Terhadap Penyakit Kronis yang Diderita Lansia di Kelurahan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian. Koping Lansia Terhadap Penyakit Kronis yang Diderita Lansia di Kelurahan Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Respnden Penelitian Kping Lansia Terhadap Penyakit Krnis yang Diderita Lansia di Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Medan Jhr, Medan Saya adalah mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 4, Oktober 2014 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 4, Oktober 2014 ISSN ANALISIS DOSIS RADIASI TERHADAP RADIOTERAPIS MENGGUNAKAN POCKET DOSEMETER, TLD BADGE DAN TLD-100 DI INSTALASI RADIOTERAPI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG STUDI KASUS (MEI OKTOBER) 2014 Milda Utari 1, Dian Milvita

Lebih terperinci