Maksud penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan keuangan, anggaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Maksud penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan keuangan, anggaran"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja tersebut juga menjadi kewajiban Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT), sebagai salah satu unit kerja di lingkungan BSN. Penyusunan Laporan Kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja tahun 2015, Laporan Kinerja 2015 disusun secara berjenjang. Kinerja Biro PKT memberikan kontribusi khususnya pada kinerja sekretariat utama BSN dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Kesestamaan BSN tahun I.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pengelolaan keuangan, anggaran 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 1

2 dan pelaksanaan program/kegiatan serta pengelolaan sarana prasarana dan ketatausahaan dalam rangka mencapai visi dan misi Biro PKT, dengan tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai; 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja. I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Biro PKT adalah salah satu unit kerja setingkat Eselon II di lingkungan Sekretariat Utama BSN. Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2001 tentang organisasi dan tata kerja BSN, tugas Biro PKT adalah mengkoordinasikan melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumah tangga serta pengelolaan barang/kekayaan milik negara. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Biro PKT menyelenggarakan fungsi: 1. Pengumpulan data dan informasi untuk penyusunan kebijakan, program dan perencanaan; 2. Penyusunan anggaran rutin dan pembangunan; 3. Perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, serta inventarisasi kekayaan negara; 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 2

3 4. Pelaksanaan pengelolaan keuangan; 5. Pelaksanaan urusan rumah tangga; 6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan. Struktur Biro PKT dapat dilihat pada gambar berikut. Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Bagian Perencanaan dan Program Bagian Keuangan Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Gambar I.1 Struktur Organisasi Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Biro PKT mempunyai tata kerja yang didukung oleh 3 (tiga) Bagian, yaitu : 1. Bagian Perencanaan dan Program, dengan tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, program, dan perencanaan serta melaksanakan penyusunan anggaran di bidang standardisasi. 2. Bagian Keuangan, dengan tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan dan administrasi pendapatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan keuangan. 3. Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga, dengan tugas melaksanakan urusan tata persuratan, kearsipan, penggandaan, rumah tangga, perjalanan dinas, penggajian, serta urusan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, inventarisasi dan penghapusan barang/kekayaan milik negara Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 3

4 I.4 SUMBER DAYA MANUSIA Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember 2015 Biro PKT memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 71 (tujuh puluh satu) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut: Tabel I.1 Pegawai Biro PKT Jumlah No Unit Kerja Orang 1. Kepala Biro PKT 1 2. Bagian Perencanaan dan Program 11 - PNS 7 - CPNS 4 3. Bagian Keuangan 23 - PNS 19 - CPNS 4 4. Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga 36 - PNS 30 - CPNS 6 Jumlah 71 Gambar I.2 Grafik Pegawai Biro PKT 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 4

5 I.5 PERAN STRATEGIS BIRO PKT Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini. Sesuai dengan UU SPK, BSN mendapatkan amanah untuk melaksanakan tugas dan fungsi untuk melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha dan masyarakat dalam penerapan SNI, serta memberikan fasilitas pembiayaan sertifikasi dan pemeliharaan sertifikasi kepada pelaku usaha mikro dan kecil, sehingga diharapkan semakin banyak pelaku usaha yang menerapkan standar dan berpengaruh kepada peningkatan daya saing produknya. Sekretariat Utama sebagai unsur penunjang BSN mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, baik peran anggaran, penyediaan sarana prasarana, legislasi, pengelolaan sumber daya manusia, kehumasan maupun pengawasan. Dalam upaya mendukung Sekretariat Utama untuk menjalankan peran penganggaran, pengelola keuangan, urusan ketatausahaan dan penyediaan sarana prasarana, Biro PKT telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pengembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia ke depan. Tabel I.2 Potensi dan Permasalahan Biro PKT POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT Pengelolaan Anggaran yang baik dengan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 7 (tujuh) kali secara berturut-turut mulai tahun 2009 Masih rendahnya perhatian pengambil kebijakan dari para pemangku kepentingan utama yang terkait dengan pengembangan SPK Anggaran kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) masih terbatas Penguatan koordinasi dan sinergi dalam penyusunan program antar K/L Pengusulan penambahan anggaran Penyempurnaan Indikator Kinerja Utama 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 5

6 POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT Kinerja BSN masih belum optimal dan belum terukur pencapaiannya dengan tepat. Belum tersedianya gedung kantor BSN secara permanen sebagai salah satu identitas lembaga. Saat ini gedung kantor masih ijin pakai di Gedung I BPPT Sarana dan prasarana ruang kerja yang tersedia masih terbatas Penyediaan gedung perkantoran yang permanen Penyediaan sarana dan prasarana serta lingkungan kerja yang mendukung untuk menjalankan tugas kerja di gedung I BPPT Gambar I.3 Foto Bersama Pegawai Biro PKT 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 6

7 BAB II PERENCANAAN KINERJA II.1 PERENCANAAN STRATEGIS II.1.1 Visi dan Misi R umusan visi dan misi Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (PKT) sesuai Renstra Biro PKT Tahun adalah sebagai berikut. VISI Menjamin pelayanan prima dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan anggaran dan tata usaha yang profesional, transparan dan akuntabel MISI 1. Memberikan dukungan layanan perencanaan, keuangan, dan tata usaha untuk pelaksanaan tugas dan fungsi BSN. 2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas dan fungsi BSN. II.1.2 Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isuisu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Biro PKT telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 7

8 Sasaran ini merupakan sasaran strategis di lingkungan Biro PKT selaku unit yang memberikan layanan kepada unit teknis di lingkungan BSN. Biro PKT dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Biro PKT harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2015, tujuan dan sasaran Biro PKT pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi dasar penyusunan Perjanjian Kinerja Biro PKT tahun 2015 berbeda dengan Renstra Biro PKT Tahun Perbedaan ini dikarenakan Perjanjian Kinerja tahun 2015 ditetapkan lebih dahulu daripada Renstra Biro PKT Tahun , sehingga dalam penyusunan Renstra terdapat penyempurnaan kembali terhadap rumusan tujuan dan sasaran Biro PKT. Berikut tujuan dan sasaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun TUJUAN Tujuan sesuai Renstra Biro PKT Tahun : 1. Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga 2. Mewujudkan pengelolaan anggaran yang berkualitas 3. Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT 4. Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel 5. Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN 6. Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN Sedangkan tujuan yang akan dicapai berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga 2. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 8

9 SASARAN Sasaran sesuai Renstra Biro PKT Tahun : 1. Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga 2. Terlaksananya pengelolaan anggaran yang berkualitas 3. Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT 4. Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel 5. Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN 6. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Biro PKT berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Tersusunnya dokumen perencanaan dan monitoring evaluasi 2. Terselenggaranya pengelolaan keuangan 3. Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga 4. Tersedianya sarana dan prasarana fisik untuk pelaksanaan tupoksi II.2 PERJANJIAN KINERJA Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun. Berikut adalah perjanjian kinerja Biro PKT tahun 2015 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 9

10 Tabel II.1 Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2015 No Sasaran Indikator Kinerja 1. Tersusunnya dokumen perencanaan dan monitoring evaluasi 2. Terselenggaranya pengelolaan keuangan 3. Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga Target Nilai evaluasi LAKIP (dokumen B (predikat) LAKIP) 2. Jumlah dokumen Renja 1 Dokumen 3. Jumlah dokumen RKAKL 1 Dokumen 4. Jumlah dokumen Perjanjian Kinerja 1 Dokumen 5. Jumlah Laporan Monev 1 Laporan Kegiatan 6. Jumlah pelaksanaan Raker 1 Kali 7. Jumlah sosialisasi/ workshop perencanaan dan penganggaran 8. Opini BPK atas Laporan Keuangan (laporan keuangan) 9. Jumlah kebijakan pengelolaan anggaran 10. Laporan pengelolaan anggaran dan PNBP 11. Jumlah konsep revisi PP tarif PNBP 5 Kali WTP (opini) 1 Kebijakan 2 Laporan 1 Dokumen 12. Jumlah sosialisasi PNBP 2 kali 13. Jumlah laporan pengelolaan barang milik negara 14. Jumlah Laporan penghapusan BMN 15. Jumlah Laporan penetapan status BMN 16. Jumlah Laporan pengalihan status BMN 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 17. Jumlah kebijakan pengelolaan tata usaha dan rumah tangga 1 Kebijakan 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 10

11 No Sasaran Indikator Kinerja 4. Tersedianya sarana dan prasarana fisik untuk pelaksanaan tupoksi l 18. Jumlah sarana dan prasarana yang dapat disediakan 19. Jumlah sosialisasi/ bimtek tata usaha dan rumah tangga 20. Jumlah dokumen perencanaan pembangunan gedung Lab SNSU Target unit 4 kali 1 Dokumen Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Biro PKT menetapkan 4 (empat) sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya. Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Biro PKT melaksanakan 2 (dua) program dengan 2 (dua) kegiatan. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN, melalui kegiatan: Peningkatan Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN, dilaksanakan melalui : a. Penyusunan program dan anggaran, b. Evaluasi/laporan kegiatan, c. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan, d. Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), e. Tata usaha kearsipan dan pimpinan Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 11

12 II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana, melalui kegiatan: Peningkatan Sarana dan Prasarana Fisik BSN, dilaksanakan melalui pengadaan sarana dan prasarana aparatur BSN. Gambar II.1 Kantor Biro PKT 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 12

13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga. Biro PKT berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Pusat. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. III.1 Capaian Kinerja Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuan untuk mewujudkan visi dan misi Biro PKT, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang direncanakan dalam Tahun 2015 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 13

14 Tabel III.1 Pencapaian Kinerja Biro PKT Tahun 2015 NO TUJUAN/ SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAI AN % I. Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga 1. Tersusunnya dokumen perencanaan dan monitoring evaluasi 1. Nilai evaluasi LAKIP (dokumen LAKIP) 2. Jumlah dokumen Renja 3. Jumlah dokumen RKAKL 4. Jumlah dokumen Perjanjian Kinerja 5. Jumlah Laporan Monev Kegiatan 6. Jumlah pelaksanaan 7. Jumlah sosialisasi/ workshop perencanaan dan penganggaran B (predikat) B (predikat) 100% 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 1 Laporan 1 Laporan 100% 1 Kali 1 Kali 100% 5 Kali 5 Kali 100% 2. Terselenggaranya pengelolaan keuangan 8. Opini BPK atas Laporan Keuangan WTP (opini) WTP (opini) 100 % 9. Jumlah kebijakan pengelolaan anggaran 10. Laporan pengelolaan anggaran dan 11. Jumlah konsep revisi PP tarif PNBP 12. Jumlah sosialisasi PNBP 1 Kebijakan 1 kebijakan 100 % 2 Laporan 2 Laporan 100 % 1 Dokumen 1 Dokumen 100 % 2 kali 3 kali 150 % 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 14

15 NO TUJUAN/ SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAI AN % 3. Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga 13. Jumlah laporan pengelolaan barang milik negara 14. Jumlah Laporan penghapusan BMN 15. Jumlah Laporan penetapan status BMN 16. Jumlah Laporan pengalihan status BMN 17. Jumlah kebijakan pengelolaan tata usaha dan rumah tangga 1 laporan 1 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 100% 1 laporan 1 laporan 100% 1 kebijakan 1 kebijakan 100% II. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN 4. Tersedianya sarana dan prasarana fisik untuk pelaksanaan tupoksi 18. Jumlah sarana dan prasarana yang dapat disediakan 19. Jumlah sosialisasi/ bimtek tata usaha dan rumah tangga 20. Jumlah dokumen perencanaan pembangunan gedung Lab SNSU 762 unit 762 unit 100% 4 kali 4 kali 100% 1 dokumen 1 dokumen 100% Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja untuk masing-masing sasaran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 15

16 TUJUAN : 1. Meningkatnya kualitas layanan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan dan rumah tangga 2. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN Dalam mencapai tujuan tersebut, sasaran yang telah ditetapkan adalah : 1. Tersusunnya dokumen perencanaan dan monitoring evaluasi 2. Terselenggaranya pengelolaan keuangan 3. Terselenggaranya pengelolaan tata usaha dan rumah tangga 4. Tersedianya sarana dan prasarana fisik untuk pelaksanaan tupoksi Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut. SASARAN 1 Tersusunnya dokumen perencanaan dan monitoring evaluasi Tabel III.2 Capaian Kinerja Sasaran 1 Indikator Kinerja Capaian 2015 Realisasi Target Realisasi Capaian % 2014 Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 1. Nilai evaluasi LAKIP (dokumen LAKIP) 2. Jumlah dokumen Renja 3. Jumlah dokumen RKAKL 4. Jumlah dokumen Perjanjian Kinerja 5. Jumlah Laporan Monev Kegiatan B (predikat) B (predikat) 100% CC Naik 1 tingkat predikat 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 1 Dokumen 0 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 1 Dokumen 0 1 Dokumen 1 Dokumen 100% 1 Dokumen 0 1 Laporan 1 Laporan 100% 1 Laporan Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 16

17 Indikator Kinerja Capaian 2015 Realisasi Target Realisasi Capaian % 2014 Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya 6. Jumlah pelaksanaan Raker 7. Jumlah sosialisasi/ workshop perencanaan & penganggaran 1 Kali 1 Kali 100% 1 Kali 0 5 Kali 5 Kali 100% 5 Kali 0 Capaian kinerja dari indikator kinerja untuk mengukur tersusunnya dokumen perencanaan dan monitoring evaluasi sebagai berikut : 1. Evaluasi AKIP (dokumen LAKIP) dengan predikat B LAKIP atau Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja suatu instansi pemerintah. Hasilnya dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun rencana kinerja di tahun berikutnya. Dengan demikian rencana kinerja di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggunjawabkan. Pada tahun 2015, BSN telah menghasilkan 1 (satu) dokumen Laporan Kinerja BSN tahun 2014, 4 (empat) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon I tahun 2014, dan 11 (sebelas) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon II tahun Berdasarkan PP Nomor 8 Tahun 2006 Gambar III.1 Laporan Kinerja BSN Tahun 2014 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 17

18 Kinerja Instansi Pemerintah, dan PermenPANRB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melakukan evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Berdasarkan hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2015 atas LAKIP BSN Tahun 2014 tersebut, BSN mendapatkan predikat tingkat akuntabilitas kinerja B (skor 64,20). Ini berarti terjadi peningkatan akuntabilitas kinerja dari tahun sebelumnya yang hanya mendapat predikat CC (skor 63,81). Gambar III.2 Penghargaan AKIP Tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 18

19 Tabel III.3 Hasil Evaluasi AKIP BSN Tahun No Komponen yang dinilai Bobot Nilai Bobot Nilai a. Perencanaan Kinerja 35 24, ,92 b. Pengukuran Kinerja 20 11, ,80 c. Pelaporan Kinerja 15 9, ,28 d. Evaluasi Kinerja 10 6, ,85 e. Capaian Kinerja 20 13, ,35 Nilai Hasil Evaluasi , ,20 Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC B Walaupun telah mencapai target mendapatkan predikat tingkat akuntabilitas kinerja B, namun dari 5 (lima) komponen yang dinilai di tahun 2015 terdapat 3 (tiga) komponen yang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 yaitu: komponen perencanaan kinerja turun dari skor 24,18 menjadi 19,92, komponen evaluasi kinerja turun dari skor 6,26 menjadi 5,85 dan komponen capaian kinerja dari skor 13,34 menjadi 12,35. Selain itu pada tahun 2015 ada perubahan pembobotan komponen AKIP yang dinilai oleh KemenPANRB dari tahun sebelumnya yaitu untuk komponen perencanaan kinerja yang turun bobotnya menjadi 30 dari sebelumnya 35 dan komponen pengukuran kinerja yang naik bobotnya menjadi 25 dari sebelumnya 20. Perkembangan hasil evaluasi AKIP BSN Tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 19

20 Tabel III.4 Perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN Tahun No Komponen yang dinilai Bobot Nilai Nilai Bobot 2015 a. Perencanaan Kinerja 35 18,65 19,75 19,69 23,04 24, ,92 b. Pengukuran Kinerja 20 10,33 10,50 10,50 11,35 11, ,80 c. Pelaporan Kinerja 15 9,25 8,88 9,36 9,63 9, ,28 d. Evaluasi Kinerja 10 5,00 5,40 5,42 6,14 6, ,85 e. Capaian Kinerja 20 11,08 9,97 13,25 12,79 13, ,35 Nilai Hasil Evaluasi ,31 54,50 58,21 62,95 63, ,20 Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC CC CC CC B Berdasarkan rekomendasi dari KemenPANRB, Biro PKT bersama dengan unit terkait akan menindaklanjuti perbaikan AKIP selanjutnya, yaitu : Memastikan tersedianya Rencana Strategis BSN, yang lebih berkualitas, lebih terukur, menggambarkan kinerja (hasil kerja) jangka menengah yang terukur, layak untuk diperjanjikan dan dapat diketahui dan ditagih hasilnya saat dibutuhkan; Sebagai tindak lanjut telah dilakukan benchmark ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah mendapatkan nilai AKIP A. Renstra BSN Tahun akan dilakukan perubahan dengan mengacu hasil penyempurnaan IKU BSN. Mereviu dan menyempurnakan IKU, baik tingkat BSN maupun unit kerja dibawahnya dan memastikannya sudah lebih spesifik, relevan, terukur dan khas atau unik menggambarkan efektivitas dan alasan keberadaan entitas IKU tersebut; Sebagai tindak lanjut dalam Raker BSN Tahun 2016 telah dilakukan pembahasan untuk menyempurnakan IKU BSN. Diharapkan Perjanjian Kinerja BSN Tahun 2016 yang akan ditandatangani pertengahan Maret 2016 telah menggunakan IKU hasil perbaikan Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 20

21 Mendorong diterapkannya anggaran berbasis kinerja, dengan cara memastikan dan meminta seluruh unit kerja mempertanggungjawabkan kinerja atau hasilnya terlebih dahulu (termasuk janji atau outcome yang belum terwujud) sebelum mengajukan anggaran. Memastikan seluruh unit kerja dapat mengaitkan kinerja utama (indikator dan target) dengan penganggarannya (mengaitkan IKU dengan anggarannya); Sebagai tindak lanjut telah dilakukan Evaluasi RKA BSN Tahun 2016 berdasarkan Anggaran Berbasis Kinerja (ABK). Pada tahun 2017, Unit Kerja telah diminta untuk mengajukan proposal awal kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan sebelum turun Pagu Indikatif TA Memastikan tersedianya Perjanjian Kinerja atau kesepakatan kerja, yang menyajikan dan menjanjikan kinerja atau hasil (bukan sekedar kerja) yang sangat terukur, relevan dan dapat ditagih serta menggambarkan kekhasan, keunikan, keutamaan dan alasan keberadaan entitas, mulai dari tingkat Kepala Badan, eselon I, II, III, dan IV, bahkan jika perlu sampai kepada tingkatan paling rendah yang paling mungkin; Sebagai tindak lanjut penyusunan Perjanjian Kinerja tahun 2016 akan mengacu pada hasil penyempurnaan IKU. Selanjutnya Perjanjian Kinerja Eselon I dan II dilakukan cascading mulai eselon III sampai dengan staf (menyusun Sasaran Kinerja Pegawai -SKP). Melakukan monitoring, mengukur,menagih dan menyimpulkan kinerja sebagaimana yang disepakati di tiap tingkatan dan mengaitkannya dengan penghargaan dan pengakuan (reward and recognition) atas capaian kinerja yang pantas; Sebagai tindak lanjut pada tahun 2016 akan disiapkan Aplikasi Monitoring untuk memantau pencapaian kinerja setiap Unit Kerja yang dapat diisi dan diupdate setiap saat. Selain itu bagi Unit Kerja yang yang penyerapan anggaran dan berkinerja terbaik di Tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 21

22 diberikan penghargaan pada Raker BSN Tahun 2016 pada bulan Februari Agar Inspektorat atau tim evaluasi terus mendorong dan memastikan unit kerja untuk lebih akuntabel terhadap kinerjanya dan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja serta memberikan rekomendasi yang mampu membangun unit yang berbudaya (akuntabel terhadap) kinerja; Sebagai tindak lanjut inspektorat akan melakukan pemantauan terkait hasil evaluasi AKIP Agar setiap penanggungjawab program melakukan evaluasi program dalam rangka memastikan tersedianya jawaban terukur atas keberhasilan program-program prioritas atau unggulan yang ada di BSN. Penanggungjawab program harus memastikan keberhasilan maupun kekurangberhasilan suatu program secara nyata dan terukur, perubahan kondisi yang terjadi atau perubahan yang terjadi pada suatu target grup (kelompok) tertentu yang menjadi target perubahan; Sebagai tindak lanjut akan dilakukan evaluasi Program yang menjadi tanggung jawab Eselon I dan II dan dimonitoring secara berkala. Meningkatkan transparansi dengan memastikan diungguhnya dokumen dan informasi yang berhak (seharusnya) diketahui oleh publik (seperti Renstra, Perjanjian Kinerja, IKU, dan Laporan Kinerja) ke dalam laman (website) resmi milik BSN dan/atau milik unit kerja dan memastikan informasi yang disajikan bersifat terkini (updated); Sebagai tindak lanjut Biro PKT akan bekerjasama dengan Pusido untuk menyediakan informasi SAKIP (Renstra, Tapkin, LAKIP, monev) dalam menu utama website BSN yang akan terus diupdate. Terus mendorong dan memfasilitasi upaya peningkatan kualitas penerapan sistem akuntabilitas kinerja di seluruh unit kerja Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 22

23 Sebagai tindak lanjut akan dilakukan sosialisasi AKIP kepada pejabat Eselon I dan II, serta tim AKIP. Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan implementasi AKIP di BSN, pada tahun 2016 akan diterbitkan peraturan Kepala BSN terkait pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkungan BSN. Pedoman SAKIP ini menjadi pedoman bagi Unit Kerja di lingkungan BSN untuk perbaikan proses pengambilan keputusan dalam upaya mencapai tata kelola pemerintahan yang baik di BSN dan mendorong secara terus menerus untuk peningkatan kinerja seluruh Unit Kerja secara akuntabel. 2. Dokumen Renja Dalam upaya untuk menyusun dokumen perencanaan dan monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan seluruh unit BSN, BSN pada tahun 2015 telah melakukan penyusunan Dokumen Rencana Kerja (Renja) Renja merupakan dokumen perencanaan yang berisi program dan kegiatan suatu K/L sebagai penjabaran dari Renstra K/L yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran. Berdasarkan indikator jumlah dokumen Renja, telah tercapai Gambar III.3 RENJA BSN Tahun 2015 sebanyak satu dokumen Renja. Penyusunan Renja BSN dilaksanakan setelah dikeluarkannya surat yang ditandatangani oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas bersama Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif K/L yang merupakan pagu anggaran yang didasarkan atas kebijakan umum serta tema dan 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 23

24 prioritas pembangunan nasional. Pagu Indikatif tersebut merupakan batas tertinggi alokasi anggaran yang dirinci menurut program dan kegiatan prioritas. Draft Renja BSN tahun 2016 hasil Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan Pimpinan dan Wakil dari setiap Unit Kerja di BSN dibahas dan disepakati dalam Pertemuan Tiga Pihak (Trilateral Meeting) antara BSN, Bappenas dan Kementerian Keuangan. Berdasarkan hasil kesepakatan tersebut, diperoleh Dokumen Renja BSN tahun 2016 yang dipergunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) BSN tahun Sebagai upaya untuk perbaikan penyusunan Renja berikutnya, BSN akan mendorong diterapkannya Anggaran Berbasis Kinerja (ABK) pada tahun anggaran Sebelum Pagu Indikatif tahun 2017 turun, unit kerja diminta untuk menyampaikan proposal awal yang berisi rencana kerja yang akan dilakukan dan hasil kinerja yang diperjanjikan, tidak lagi menyusun rencana kerja setelah mendapatkan pembagian anggaran. 3. Dokumen RKAKL Rencana Kerja dan Anggaran Gambar III.4 RKA BSN Tahun 2016 Kementerian Negara/Lembaga, yang selanjutnya disebut RKAKL, adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP), Renja K/L dan Renstra K/L yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran untuk menjadi pedoman pelaksanaan 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 24

25 program dan kegiatan. Di tahun 2015, telah dihasilkan 2 (dua) dokumen yaitu dokumen RKA BSN tahun 2016 dan DIPA BSN tahun Penyusunan RKA BSN Tahun 2016 telah melalui 3 (tiga) tahap penyusunan yaitu dimulai saat Pagu Indikatif, Pagu Anggaran, dan Alokasi Anggaran. Term of References (TOR) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang diajukan oleh Unit Kerja sebagai dasar penyusunan RKA sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Biro PKT dan di reviu oleh Inspektorat. Mulai tahun anggaran 2016 sebelum penyusunan RKA tahun 2016, dilakukan penataan nomenklatur kinerja dengan menggunakan aplikasi Arsitektur Data Informasi Kinerja (ADIK) RKA. Mengingat BSN masih melakukan penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tahun 2016, maka penataan nomenklatur kinerja BSN untuk tahun anggaran 2017 juga akan dilakukan penyempurnaan mengikuti perubahan dari IKU BSN. 4. Dokumen Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima tugas dengan pihak yang memberi tugas. Perjanjian kinerja menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja akan dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam Laporan Kinerja. Pada tahun 2015, telah dihasilkan dokumen Perjanjian Kinerja BSN Tahun 2015 yang terdiri dari Perjanjian Kinerja Kepala BSN, Eselon I dan II di lingkungan BSN Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 25

26 Gambar III.5 Perjanjian Kinerja BSN Tahun 2015 Sebagai salah satu tindak lanjut dari hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2015, maka pada tahun 2016 akan dilakukan reviu dan penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU) agar lebih spesifik, relevan, terukur dan khas yang menggambarkan efektivitas dan alasan keberadaan entitas IKU tersebut, mulai tingkat BSN sampai unit kerja dibawahnya. IKU hasil penyempurnakan akan menjadi dasar dalam menyusun Perjanjian Kinerja tahun 2016, mulai dari Perjanjian Kinerja tingkat Kepala BSN, eselon I dan II. Selanjutnya memastikan Perjanjian Kinerja eselon II diturunkan habis mulai tingkat eselon III sampai staf. 5. Laporan Monev Kegiatan Monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan dalam rangka pengendalian kegiatan dan program agar mencapai sasaran yang diharapkan secara tepat waktu, tepat sasaran. Pelaksanaan monev antara lain dilakukan melalui kegiatan atau pertemuan-pertemuan yang bersifat koordinatif dengan unit kerja/instansi terkait Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 26

27 Pada tahun 2015, telah dihasilkan 1 (satu) dokumen laporan monev kegiatan. Dokumen laporan monev ini terdiri dari laporan bulanan, laporan triwulanan, laporan PP 39, laporan PMK 249, dan laporan capaian kinerja. Gambar III.5 Gambar III.6 Laporan Monitoring Selain itu, dalam pelaksanaan kegiatan monev anggaran sebagai tindak lanjut atas berbagai penyesuaian kegiatan di unit kerja dan mengkomodir adanya kebijakan pemerintah berupa penghematan dan efisiensi anggaran, selama tahun 2015 Biro PKT telah melakukan 4 (empat) kali revisi anggaran. Dalam rangka sinkronisasi dan koordinasi kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian serta untuk meningkatkan sinergi program dan kegiatan di lingkungan Kementerian ristekdikti dan LPNK, Biro PKT menjadi hosting dalam pertemuan yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 27

28 Gambar III.7 Kegiatan Sinkronisasi dan Koordinasi SPK Selain itu untuk mengetahui implementasi standardisasi dan penilaian kesesuaian, dilakukan pelaksanaan kunjungan lapangan ke industri kayu dan Universitas Gajah Mada. Kunjungan ini dilaksanakan bersama Direktur Industri, Iptek, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bappenas, Mesdin K. Simarmata dan staff. Sebagai upaya terus melakukan perbaikan kinerja, Biro PKT-BSN sedang menyiapkan aplikasi monev berbasis website untuk membantu Unit Kerja memonitor pencapaian realisasi kinerja setiap saat dan mempercepat proses pelaporan. Diharapkan aplikasi monev ini sudah dapat digunakan pada tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 28

29 6. Pelaksanaan Raker Pada tahun 2015 telah terlaksana 1 (satu) kali rapat kerja (raker) BSN Tahun 2015 dengan tema Memantapkan peran BSN untuk mendukung kemandirian ekonomi yang berdaya saing pada bulan Maret Gambar III.8 Raker BSN Tahun 2015 Adapun hasil dari rapat kerja tersebut berupa rumusan dan telah ditindaklanjuti : a. Sebagai arah penyelenggaraan kegiatan standardisasi dan penilaiain kesesuaian periode 5 tahun, yaitu tahun akan ditetapkan Rencana Strategis BSN tahun Sebagai tindak lanjut telah ditetapkan Renstra BSN Tahun melalui Peraturan Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2015 tertanggal 30 April Selanjutnya berdasarkan hasil reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) oleh KemenPANRB telah dilakukan perubahan IKU BSN dan Renstra pada bulan Agustus Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 29

30 b. Rencana Strategis BSN tahun mengacu kepada arah dan strategi nasional, yaitu Visi dan Misi Presiden RI sebagaimana dinyatakan dalam 9 (sembilan) agenda prioritas Nawa Cita. Agenda Pembangunan Nasional sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun , Strategis Standardisasi Nasional , serta tantangan yang dihadapi standardisasi dan penilaian kesesuaian, terutama implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku efektif per tahun Sebagai tindak lanjut telah dijelaskan hal tersebut pada BAB II Point 2.1 dan BAB III Renstra BSN tahun c. Sesuai Visi BSN tahun yaitu terwujudnya Infrastruktur Mutu Nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup, BSN akan melaksanakan Strategi Kegiatan BSN , yang mencakup kegiatan yang bersifat horizontal dan vertikal. Sebagai tindak lanjut telah disusun rencana kinerja yang berisi kegiatan, output dan pendanaan BSN tahun dalam Renstra BSN Tahun yaitu pada lampiran II Matriks Kinerja dan Pendanaan BSN Tahun d. Strategi tersebut akan dilaksanakan sejalan dengan sektor prioritas yang ditetapkan. Sektor prioritas tersebut adalah sebagai berikut: Pertanian dan Pangan, Kemaritiman, Bangunan dan konstruksi, Elektroteknika dan Telematika, Kesehatan (peralatan kesehatan, farmasi, obat tradisional-makanan pelengkap, kosmetika), Mineral dan Energi, Jasa pariwisata, Permesinan, Transportasi darat, Kimia. Sebagai tindak lanjut setiap tahun kepala BSN telah menetapkan Produk Prioritas dan Lokus per tahun dengan mengacu pada 10 Sektor Prioritas yang telah ditetapkan dalam Renstra BSN Tahun e. Untuk mendukung pelaksanaan Strategi tersebut, dan sejalan dengan telah ditetapkannya Undang Undang Nomor 20 tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, maka diperlukan penguatan 2015 Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 30

31 kelembagaan standardisasi dan penilaian kesesuaian. Pembahasan penguatan kelembagaan akan dibahas lebih detail di tingkat Pimpinan, dengan memperhatikan usulan Pokja, khususnya terkait perumusan SNI, penerapan SNI, pembangunan laboratorium SNSU, dan Uji Petik. Sebagai tindak lanjut telah diusulkan restrukturisasi organisasi kepada KemenPANRB pada akhir tahun 2014 dan telah dilakukan pembahasan pada bulan April dan September Saat ini sedang dilakukan pembahasan bisnis proses untuk kegiatan yang diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun 2014, termasuk perumusan SNI, penerapan SNI, pembangunan laboratorium SNSU, dan Uji Petik. f. Untuk meningkatkan koordinasi dalam rangka memperkuat pembinaan kepada Usaha Mikro Kecil (UMK), khususnya terkait penerapan standar, perlu disusun pemetaan kegiatan pembinaan kepada UMK yang dilakukan oleh seluruh instansi teknis. Sebagai tindak lanjut telah dilakukan MoU dengan Kementerian UMKM dan beberapa kali pembahasan mengenai tindak lanjut kerjasama tersebut. g. Untuk meningkatkan keberterimaan peran standardisasi dan penilaian kesesuaian terutama oleh instansi terkait, diperlukan sosialisasi Undang Undang Nomor 20 tahun 2014 kepada instansi teknis terkait, termasuk Kementerian Keuangan. Sebagai tindak lanjut telah dilakukan Sosialisasi UU No 20 Tahun 2014 dalam rangkaian acara Bulan Mutu Nasional yang mengundang seluruh Kementerian/Lembaga terkait termasuk dari Kementerian Keuangan. h. Manajemen menetapkan jam kerja pegawai per 1 April 2015 yaitu: Jam Kerja masuk pukul dengan floating time selama 60 menit dengan waktu istirahat pukul pada hari Senin Kamis Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 31

32 Sedangkan untuk hari Jumat, jam masuk kerja pukul dengan waktu istirahat pukul Sebagai tindak lanjut telah dilakukan revisi jam kerja melalui Peraturan Kepala BSN tentang Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai. i. BSN akan menyediakan fasilitas jemputan mobil (shuttle) bagi pegawai BSN ke kantor dari Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Gondangdia, serta mengupayakan adanya dokter/klinik kesehatan di kantor. Sebagai tindak lanjut telah diberikan fasilitas jemputan mobil untuk daerah Serpong dan Bogor, sedangkan suttle dari Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Gondangdia tidak dapat disediakan karena keterbatasan tempat parkir untuk menunggu penumpang di stasiun dan kedatangan penumpang yang tidak bersamaan. Sedangkan untuk penyediaan fasilitas dokter/klinik kesehatan di kantor belum dapat terpenuhi, namun telah dilakukan kegiatan terkait kesehatan oleh Unit Sekretariat Korpri antara lain donor darah, pengecekan kanker serviks, sosialisasi bahaya rokok dan narkoba. j. Sebagai Quick Win 2015 adalah layanan 1 pintu dan Sistem monitoring pengembangan SNI. Sebagai tindak lanjut terkait Quick Wins : - Telah dilakukan soft launching Layanan Informasi Terpadu LITE pada acara pembukaan ISO Days di Hotel Intercontinental Jakarta MidPlaza, pada tanggal 3 Juni 2015 yang lalu dan mulai beroperasi pada tanggal tersebut di Lantai Dasar Gedung I BPPT. Grand launching dilakukan pada tanggal 9 November 2015 bersamaan dengan pembukaan acara Bulan Mutu Nasional 2015 di Jakarta Convention Center. - Sistem monitoring pengembangan SNI sedang dalam proses pembangunan terintegrasi dalam Sistem Informasi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 32

33 k. Roadmap RB akan ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Aksi Tahun 2015 dilaksanakan oleh kelompok kerja RB. Sebagai tindak lanjut telah dilakukan penyusunan rencana aksi Reformasi Birokrasi Tahun Sosialisasi/ workshop perencanaan dan penganggaran Dalam rangka menyamakan persepsi terkait aturan perencanaan dan penganggaran serta untuk memberikan pelatihan dalam mengoperasikan aplikasi RKA sepanjang tahun 2015 telah dilaksanakan sosialisasi/workshop sebanyak 5 (lima) kali yang terdiri dari: a. Sosialisasi Standar Biaya Tahun 2016 dan BAS (Bagan Akun Standar) Sosialisasi ini menjelaskan tentang Standar Biaya Masukan (SBM) 2016, penerapan harga Standar Biaya Masukan 2016 dalam kegiatan BSN, mata anggaran kegiatan (MAK) yang digunakan di lingkungan kerja BSN. Sosialisasi ini diilaksanakan pada bulan Juni 2015 dengan peserta dari seluruh unit kerja di Badan Standardisasi Nasional. Gambar III.9 Sosialisasi Standar Biaya Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 33

34 b. Sosialisasi Penyusunan RKA BSN TA 2016 Sosialisasi ini menjelaskan bahwa RKAKL digunakan sebagai alat kontrol pagu anggaran, bahan penelaahan oleh Dirjen Anggaran- Kementerian Keuangan, monitoring kertas kerja oleh Kementerian Keuangan dan acuan pelaksanaan kegiatan. Sosialisasi ini dimulai dengan penjelasan cara menginstal aplikasi dan pengisian data anggaran melalui Aplikasi RKAKL Tahun Anggaran Sosialisasi ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015 dengan peserta seluruh perwakilan Unit kerja di BSN. c. Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Data Referensi Aplikasi RKAKL DIPA BSN 2016 FGD ini merupakakan persiapan penyusunan Pagu Anggaran TA 2016 dengan konsep hasil Aplikasi Arsitektur dan Data Informasi Kinerja (ADIK) Kementerian/Lembaga dan memperhatikan perubahan nomenklatur pada program,kegiatan dan output serta indikator sesuai Renstra Periode Pelaksanaan FGD ini pada bulan Juli 2015 dengan peserta dari seluruh unit kerja BSN. d. Reviu Renstra BSN Tahun Pada kegiatan ini, narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi birokrasi menyampaikan dokumen AKIP termasuk di dalamnya Rencana Strategis (Renstra), khusus Draft Rencana Strategi (Renstra) BSN harus ditingkatkan target outputnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan September tahun 2015 dengan peserta Eselon I dan II, Tim Renstra BSN Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 34

35 e. Monitoring dan Evaluasi (Monev) Anggaran dan Kinerja Kegiatan BSN Kegiatan ini menghasilkan rumusan evaluasi kinerja BSN Triwulan III tahun 2015 dan rencana kegiatan tahun 2016 sebagai berikut : Dalam merencanakan kegiatan di lingkungan BSN tahun 2016, penanggungjawab kegiatan harus memperhatikan interkoneksi antar unit kerja. Hal ini diperlukan untuk membentuk suatu ekosistem yang kokoh dalam sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dengan memperhatikan prioritas secara terintegrasi; Kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian di daerah tidak hanya sampai pada tataran sosialisasi, namun dilanjutkan sampai pada kegiatan pendampingan dan advokasi dalam rangka memperbanyak role model /pioneer penerap standar di daerah; Membentuk koordinator wilayah yang mengoordinasikan seluruh kegiatan di daerah; Menetapkan sektor prioritas kegiatan tahun 2016 yang akan menjadi pilot project sebagai wujud contoh implementasi yang terintegrasi dari pelaksanaan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian sebagai berikut : Maritim, termasuk perikanan, pariwisata, konstruksi/bangunan; Menetapkan lokasi pelaksanaan Bulan Mutu Nasional (BMN) 2016 di Sulawesi Selatan dan DKI Jakarta. Agar pelaksanaan berjalan dengan baik dan lancar, seluruh unit agar berkoordinasi baik secara internal maupun dengan stakeholder BSN di daerah. Dalam rangka memperingati HUT BSN, dilakukan kegiatan bakti sosial dan raker di Banten. Kegiatan ini sekaligus mengenalkan bagaimana implementasi SNI di masyarakat yang akan dikorrdinasikan oleh Setama dan unit KORPRI; Penentuan PPK akan dibahas lebih lanjut di RAPIM. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November 2015 dengan peserta jajaran pejabat esselon I,II dan III BSN Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 35

36 SASARAN 2 Terselenggaranya Pengelolaan Keuangan Tabel III.5 Capaian Kinerja Sasaran 2 Indikator Kinerja 8. Opini BPK atas Laporan Keuangan (laporan keuangan 9. Jumlah kebijakan pengelolaan anggaran 10. Jumlah Laporan pengelolaan anggaran dan PNBP 11. Jumlah konsep revisi PP tarif PNBP 12. Jumlah sosialisasi PNBP Capaian 2015 Realisasi Target Realisasi Capaian % 2014 Peningkatan/ (Penurunan) dari realisasi tahun sebelumnya WTP (opini) WTP (opini) 100 % WTP (opini) 0 1 Kebijakan 1 kebijakan 100 % 0-2 Laporan 2 Laporan 100 % 2 Laporan 0 1 Dokumen 1 Dokumen 100 % 0-2 kali 3 kali 150 % 2 kali 50 % Capaian kinerja dari indikator kinerja untuk mengukur terlaksananya pelayanan keuangan BSN ada 5 (lima) sebagai berikut 8. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan BSN Sebagai salah satu lembaga negara pengguna APBN, BSN berkewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Salah satu upaya untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 36

37 Tingkat opini laporan keuangan, adalah suatu keadaan yang menggambarkan kualitas dan akuntabilitas suatu Instansi Pemerintah yang dilihat mulai dari perencanaan anggaran sampai dengan pelaporan Gambar III.10 Laporan Keuangan BSN TA.2014 realisasi anggaran. Untuk kesesuaian tersebut maka Laporan Keuangan disusun sesuai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang disertai dengan bukti verifikasi dokumen anggaran sehingga lebih cermat dan akurat. Agar lebih cermat dan akurat dalam penyusunannya maka dilakukan dilakukan rekonsiliasi data realisasi penggunaan anggaran dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan DAPK Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan. Selanjutnya laporan tersebut diserahkan untuk dinilai oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagai auditor eksternal. Dalam menetapkan opini atas laporan keuangan Instansi Pemerintah, BPK menggunakan 3 (tiga) kriteria penilaian yaitu kriteria kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kriteria Sistem Pengendalian Internal, dan kriteria kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Terdapat empat jenis opini yang dapat diberikan oleh BPK yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak memberikan pendapat (Disclaimer), dan Tidak Wajar (TD). Target yang akan dicapai dari indikator kinerja Opini BPK atas Laporan Keuangan BSN Tahun 2014 pada tahun 2015 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan target tersebut tercapai, sehingga BSN telah mendapatkan opini WTP atas Laporan Keuangan sebanyak 7 (tujuh) kali secara berturut-turut sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2015, yaitu untuk Laporan Keuangan BSN tahun 2008 sampai dengan tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 37

38 Gambar III.11 Penerimaan Penghargaan WTP BSN 2015 Gambar III.12 Penghargaan WTP BSN tahun Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 38

39 Tabel III.6 Capaian Kinerja Opini BPK atas Laporan Keuangan BSN Tahun Uraian Opini BPK atas Laporan Keuangan WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP Meskipun BSN telah mencapai opini tertinggi dalam penilaian kewajaran dalam penyajian Laporan Keuangan lembaga, BSN masih mengalami kendala dalam proses penyusunan Laporan Keuangan di antaranya waktu yang diberikan untuk penyelesaian dan penyampaian Laporan Keuangan sangat singkat yaitu sekitar akhir Januari atau awal Februari, sedangkan data SAI baru selesai direkonsiliasi dengan KPPN sekitar pertengahan Januari. Untuk mempertahankan opini WTP atas laporan keuangan BSN sampai tahun 2019 diperlukan komitmen manajemen BSN beserta seluruh jajarannya secara bersama yang akan dilaksanakan melalui : a. Peningkatan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) yang didukung dengan dukungan teknologi informasi. b. Optimalisasi peran dalam melakukan reviu, monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK RI yang efektif. c. Kerjasama tim antar unit kerja di BSN. d. Peningkatan kualitas dan kapasitas SDM pengelola keuangan terkait dengan pelaksanaan aturan pengelolaan keuangan negara. 9. Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Pengelolaan keuangan pada Satuan Kerja Sekretariat Utama Badan Standardisasi Nasional harus dikelola secara efektif, efisien, tertib, transparan, disiplin, dan bertanggung jawab sesuai ketentuan perundangundangan, serta memperhatikan tingkat capaian penyerapan anggaran Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha BSN 39

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2017 DAFTAR ISI Halaman Sampul... ii Daftar Isi.... iii Kata Pengantar. iv Ringkasan Eksekutif. v

Lebih terperinci

Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung

Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung ekretariat Utama Badan Standardisasi Nasional (Sestama BSN) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M. KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT) Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Biro

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA TAHUN 2015-2019 N W E S RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 DAFTAR

Lebih terperinci

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi.

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode

Lebih terperinci

Bismillahirrahmanirrahiiim,

Bismillahirrahmanirrahiiim, 1 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiiim, DAFTAR ISI Kata Pengantar 2 Ringkasan eksekutif 3 Pendahuluan Latar belakang Maksud dan tujuan Tugas, fungsi dan struktur organisasi Sumberdaya

Lebih terperinci

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI

KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI F-3.1.0.1 Rev.0 KAK/ TOR PER KELUARAN KEGIATAN TAHUN 2015 184.005 DOKUMEN PERENCANAAN/PENGANGGARAN/PELAPORAN/MONITORING DAN EVALUASI Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (019) Unit Eselon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BADAN STANDARDISASI NASIONAL Alamat r Gedung I BPPT Lantai 9-14, Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Telepon : (021) Faksimile : (O21)

BADAN STANDARDISASI NASIONAL Alamat r Gedung I BPPT Lantai 9-14, Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Telepon : (021) Faksimile : (O21) BADAN STANDARDISASI NASIONAL Alamat r Gedung I BPPT Lantai 9-14, Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 Telepon : (021) 3927422 Faksimile : (O21) 3927527 Situs h ttp://www. b s n. go. id email : bsn@bsn.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S Standardisasi Nasional yang mempunyai peran strategis dalam mendukung ekretariat Utama Badan Standardisasi Nasional (Sestama BSN) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Jakarta, 8 September 2017

Penguatan Akuntabilitas Kinerja. Jakarta, 8 September 2017 Penguatan Akuntabilitas Kinerja Jakarta, 8 September 2017 I. KOMPONEN PENGUNGKIT Komponen Penilaian/Area Perubahan Bobot Nilai 2015 Nilai 2016 (Exit Meeting) Nilai 2016 Manajemen Perubahan 5,00 3,66 4,23

Lebih terperinci

I.1 LATAR BELAKANG I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

I.1 LATAR BELAKANG I.2 MAKSUD DAN TUJUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R KATA PENGANTAR K A T A P E N G A N T A R Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga Tahun 2016, dimaksudkan sebagai media pertanggungjawaban keberhasilan dan atau kegagalan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH.-05.PR.01.04 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN

BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2018 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra PPS tahun 2015-2019,

Lebih terperinci

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' .-» ( */ ji»«*i «HJ inni«r7! V'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN AH UN 2 0 1 7 H f ls I sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"''. EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat Nya Laporan Kinerja Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan kinerja ini disusun sebagai wujud dan tekad Sekretariat Jenderal

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI Kata Pengantar...... Daftar Isi......

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

2017 Sekretariat Utama - BSN 1

2017 Sekretariat Utama - BSN 1 2017 Sekretariat Utama - BSN 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Setiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2016 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian SS Indikator Target 2015 Realisasi s/d Juni 2015 (a) (b) (c) (d) (e)=(d)/(c/2) (f) Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi kebijakan perekonomian Presentase

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2018 DENGAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategi Biro Rena Polda NTB Rencana Strategis Polri Tahun 2015-2019, sedang berjalan ada beberapa keberhasilan yang telah dicapai namun disisi lain tentunya masih

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI. iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro HOH) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN- I/HK.35/05/2001 tentang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. BAB I PENDAHULUAN 1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI a. Kondisi umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Siak dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam No. 2005, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Dekonsentrasi. Pelimpahan dan Pedoman. TA 2017. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1

LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH. LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1 LAPORAN KINERJA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN, BIRO HOH 2017 LAKIP 2017 Bagian Organisasi dan Kepegawaian, Biro HOH 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Maksud dan Tujuan I.3. Tugas,

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2015 A. Rencana

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum.wr.wb Alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI

BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIDANG MEKANIKA, ELEKTRONIKA DAN KONSTRUKSI PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2018 RINGKASAN EKSEKUTIF Merujuk Renstra Pusat

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Kalimatan Tengah merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015 yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2012 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Urusan Pemerintah. Pelimpahan dan Penugasan. Tahun Anggaran 2012. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dubnick (2005), akuntabilitas publik secara tradisional dipahami sebagai alat yang digunakan untuk mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.239, 2014 KEMENDAG. Dekonsentrasi. Perdagangan. Gubernur. Pelimpahan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74/M-DAG/PER/12/2013 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan

1 KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2017 a.n Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Kepala Bidang Sinkronisasi Kebijakan ( REVISI I ) KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan (PASKA) 205 209 merupakan turunan dari Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian TAHUN 2015 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang istem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP Sekretariat

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci