PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN"

Transkripsi

1 PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN 2012 Skripsi Oleh: KRISTANTO ADI NUGROHO NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit Januari to 2013 user i

2 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Kristanto Adi Nugroho NIM : K Jurusan/Program Studi : JPOK/PENKEPOR Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN 2012 ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini jiplakan saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya. Surakarta, Januari 2013 Yang membuat pernyataan Kristanto Adi Nugroho ii

3 PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN 2012 Oleh : Kristanto Adi Nugroho NIM K Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit Januari to 2013 user iii

4 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapkan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Januari 2013 Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Drs. Agustyanto, M. Pd NIP Drs. Sugiyoto, M. Pd NIP iv

5 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Tanggal : Tim Penguji Skripsi : Ketua : Fadilah Umar, S. Pd., M.Or... Sekretaris : Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd, M.Or... Anggota I : Drs. Agustiyanto, M.Pd... Anggota II : Drs. Sugiyoto, M.Pd... Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP v

6 ABSTRAK Kristanto Adi Nugroho. PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.Januari Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketepatan lempar atas (over head throw) dengan menggunakan sasaran pada atlet softball putra Buffaloes Universitas Sebelas Maret Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu atau quasi experiment, dengan rancangan eksperimen pre test-post test. Subjek penelitian ini adalah atlet putra klub softball Buffaloes Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berjumlah 20 orang. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah seluruh populasi. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui tes ketepatan lempar atas softball menurut The O Donnell Softball Test (Nurhasan, 2007:243) untuk mengukur ketepatan lempar atas (over head throw) tingkat perguruan tinggi (mahasiswa/mahasiswi). Teknik analisis data menggunakan computer dengan program SPSS-18. Hasil penelitian lempar atas (over head throw) antara pre test dengan post test ada perbedaan yang signifikan dan nilai rata-rata post test sebesar lebih tinggi dari nilai pre test yaitu sebesar sehingga terdapat peningkatan mencapai 5,24%. Dari hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima kebenarannya. Dengan demikian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut : (1) Terdapat perbedaan yang signifikan antara data awal dan data akhir pada kemampuan lempar atas bola softball pada atlet softball putra Buffaloes UNS tahun 2012 (thit > ttabel 5% sebesar 2.093). (2) Setelah diadakan pelatihan melempar atas bola softball dengan sasaran, maka kemampuan lempar atas bola softball meningkat pada atlet softball putra Buffaloes UNS tahun 2012 sebesar 5,24%. Kata Kunci : Lempar atas (over head throw) softball vi

7 ABSTRACT Kristanto Adi Nugroho. INFLUENCE of EXERCISE BALL THROWING SOFTBALL GOALS AGAINST by USING the PRECISION THROWS the BALL SOFTBALL on SOFTBALL ATHLETE BUFFALOES UNS in 2012 A Thesis, Surakarta: Teacher Training and Educational Faculty Sebelas Maret University Surakarta.January This study aims to improve the precision of throwing up (over head throw) using targeted at men's softball athletes Buffaloes University Eleven March Surakarta. The method used in this study is quasi-experimental or quasi-experiment, the experimental design of pre-test-post-test. The subject of this research is the son of club softball athlete of March Buffaloes University of Surakarta, amounting to 20 people. As the subjects in this study were the entire population. Data collection techniques gained through the softball throwing accuracy tests according to The O'Donnell Softball Test (Nurhasan, 2007:243) to measure the accuracy of throwing up (over head throw) the college level (student / student). Data analysis techniques using the computer program SPSS-18. The results throw up (over head throw) between the pre-test to post-test no significant difference and the average post-test of is higher than the value of pre test is equal to so there is an increased reaching 5.24%. From the results of research and data analysis has been done apparently hypothesis can be accepted as true. Thus the conclusion can be obtained as follows: (1) There are significant differences between baseline and final data on the ability to throw the ball softball softball athletes son UNS Buffaloes in 2012 (thit 2319> ttabel 5% of 2,093). (2) After the training was held on the softball throw at the target, then the ability to throw the ball up on the softball athletes UNS Buffaloes men's softball in 2012 amounted to 5.24%. Key Word : over head throw softball vii

8 MOTTO Jadikanlah dirimu seorang yang istimewa jika ingin diperlakukan istimewa oleh orang lain. (Ayahanda Tercinta) Jangan pernah tergantung kepada orang lain tetapi jadikanlah dirimu bermanfaat bagi semua orang. (Penulis) Sukses ada ditangan kita semua, tergantung usaha kita untuk meraihnya. (Penulis). Disiplin adalah nafasku, Putus asas berarti mati, Berpikir, berbuat yang terbaik (Penulis) viii

9 PERSEMBAHAN Teriring syukurku pada-mu, kupersembahkan karya ini untuk : 1. Bapak dan Ibu Tercinta yang selalu mendidik, mensuport dan mengiringi dalam setiap langkahku. Matur sembah nuwun. 2. Mbak Pita Tercinta, kakak perempuan satu-satunya yang selalu memberiku motivasi dan selalu mengingatkanku. 3. Puput Fauziah Septia Wulandari Tersayang yang selalu bisa membuatku nyaman dan menyemangati dalam melewati setiap hari-hariku. 4. Keluarga besar Resimen Mahasiswa 905 Universitas Sebelas Maret yag telah memberiku banyak pelajaran tentang arti hidup. 5. Rekan rekan Pra Gladi Patria 24MENWA UNS (Kesit,Ihwan,Danang,Yosef,Lina,Kafa dll )kita pernah merasakan pahit manisnya berorganisasi dan terima kasih atas kerja samanya selama ini, sukses untuk kita semua. 6. Teman-teman senasib seperjuangan PENKEPOR Buffaloes Softball Club, terima kasih atas kerja samanya. 8. Almamater. ix

10 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberiilmu, inspirasi dan kemuliaan. Atas kehendak-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGARUH LATIHAN LEMPAR BOLA SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN SASARAN TERHADAP KETEPATAN MELEMPAR BOLA SOFTBALL PADA ATLET SOFTBALL BUFFALOES UNS TAHUN Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Jurusan Pendidikan olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. 3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Agustiyanto, M.Pd., selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Drs. Sugiyoto, M.Pd. selaku pembimbing II, yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Segenap Bapak/Ibu dosen JPOK FKIP UNS yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga dapat membantu peniliti menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Ketua Pengurus Buffaloes UNS Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian. 8. Rekan POK 2008 yang telah commit membantu to user pelaksanaan penelitian. x

11 9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat. Surakarta, Januari 2013 Penulis xi

12 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PENGAJUAN... iii HALAMAN PERSETUJUAN... iv HALAMAN PENGESAHAN... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii HALAMAN MOTTO... viii HALAMAN PERSEMBAHAN... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 4 C. Pembatasan Masalah... 4 D. Rumusan Masalah... 5 E. Tujuan Penelitian... 5 F. Manfaat Penelitian... 5 BAB II. KAJIAN PUSTAKA... 7 A. Kajian Teori Softball... 7 a. Permainan Softball... 7 b. Teknik Dasar Permainan Softball c. Teknik Melempar commit Bola Softball to user xii

13 d. Analisis Teknik Lemparan Atas Softball Metode Latihan a. Pengertiaan Metode Latihan b. Latihan Teknik c. Prinsip-prinsip Latihan d. Komponen-komponen Latihan Sasaran a. Latihan Untuk Meningkatkan Ketepatan Lempar Atas Softball Dengan Sasaran b. Pelaksanaan Latihan Lempar Atas Softball Dengan Sasaran B. Kerangka Berpikir Ketepatan Lempar Bola Softball Pada Atlet Softball Buffaloes Tahun Lempar Atas Softball Dengan Sasaran C. Hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian B. Subyek Penelitian C. Metode Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data. 42 E. Uji Validitas Data F. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data B. Uji Reliabilitas C. Pengujian Prasyarat Analisis Uji Normalitas Uji Homogenitas xiii

14 D. Hasil Analisis Data E. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Posisi Siap Lempar Atas Gambar 2. Gerakan Awalan Lempar Atas Gambar 3. Gerakan Melempar Bola Gambar 4. Gerak Lanjutan Gambar 5. Melempar Bola Dengan Sasaran Lingkaran Gambar 6. Melempar Bola Dengan Sasaran Kotak xv

16 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian Tabel 2. Deskripsi Data Tes Awal Ketrampilan Lempar Atas Bola Softball.. 43 Tabel 3. Test Reliabilitas Tabel 4. Range Kategori Reliabilitas Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Tabel 7. Hasil Analisis Data xvi

17 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Data Lampiran 2. Analisis Data Lampiran 3. Program Latihan Lempar Dengan Sasaran Lampiran 4. Petunjuk Pelaksanaan Tes Ketepatan Lempar Atas Lampiran 5. Dokumentasi xvii

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga adalah kegiatan olah tubuh yang menyenangkan bagi semua orang dan menyehatkan. Dewasa ini masyarakat lebih meluangkan waktu bahkan uang demi melakukan olahraga. Olahraga telah menjadi kebutuhan oleh semua masyarakat. Ada banyak cabang olahraga saat ini salah satunya adalah olahraga softball. Softball masih dianggap sebagai olahraga yang mahal dan asing bagi masyarakat Indonesia. Anggapan itu memang beralasan karena softball memerlukan modal besar untuk dapat memainkannya. Pemukul, sarung tangan (glove), bola dll, peralatan yang harus dimiliki oleh pemain softball yang tentu saja tidak murah dan tidak mudah mendapatkannya, sehingga masih perlu adanya sosialisasi untuk memasyarakatkan olahraga softball. Softball yang merupakan penyederhanaan dari permainan baseball adalah olahraga yang menyenangkan dan sudah mulai berkembang pesat dikota-kota besar Indonesia. Tim-tim dibentuk dan kejuaraan antar tim juga sudah terlaksana demi untuk memasyarakatkan olahraga softball. Olahraga ini mengutamakan kecepatan, ketangkasan, kekuatan dan strategi bermain baik dalam bertahan atau menyerang saat pertandingan. Induk organisasi olahraga yang menaungi baseball softball di Indonesia adalah Persatuan Baseball Softball Amatir Seluruh Indonesia atau disingkat PERBASASI, sementara induk organisasi softball didunia adalah International Softball Federation atau disingkat ISF. Salah satu tim softball yang ada di Solo adalah Buffaloes. Tim yang terbentuk pada tanggal 10 September 2010 dihitung masih baru dalam dunia softball Indonesia. Buffaloes dibawah payung Universitas Sebelas Maret Surakarta yang terdapat tim putra dan putri. Usia yang seumur jagung tidak menghalangi Buffaloes untuk meraih prestasi. Buktinya tim ini mampu meraih Juara I putra dan putri dalam kejuaraan softball antar perguruan 1

19 2 tinggi se - Jawa Tengah pada tanggal 1 Mei s/d 4 Mei 2011 di Universitas Negeri Semarang. Alasan inilah yang membuat penulis tertarik melakukan penelitian. Setiap tim dalam setiap cabang olahraga pasti mempunyai hambatan untuk mengembangkan timnya menjadi tim yang baik. Begitu pula dalam olahraga softball pada umumnya dan khususnya tim softball Buffaloes. Hambatan dalam tim Buffaloes sangat kompleks mengingat begitu banyaknya hal yang perlu dibutuhkan untuk latihan demi tercapainya tujuan tim yaitu kemenangan dalam setiap pertandingan. Perlengkapan tim adalah hambatan terbesar dalam tim Buffaloes. Buffaloes hanya memiliki pemukul dan bola untuk latihan permainan, sedangkan untuk permainan dibutuhkan lapangan, marka (base), body catcher, helm batter dll. Kekurangan perlengkapan tim di Buffaloes dalam berlatih tertutupi dengan bantuan lapangan dan perlengkapan dari pengcap PERBASASI Surakarta. Latihan adalah kegiatan rutin untuk menambah kemampuan dan pengetahuan atlet dalam permainan softball. Pelatih yang baik harus dapat memberikan program latihan yang terstruktur dan terencana. Dalam permainan softball semua keputusan di tangan pelatih. Dari strategi, pemilihan pemain, dan saat latihan sudah menjadi kewajiban pelatih. Di tim ini kemampuan pelatih masih kurang berkompeten dalam memberikan program latihan dan membawa tim. Berdasarkan hasil observasi dilapangan didapatkan bahwa lemparan atas merupakan teknik yang sering digunakan oleh pemain dalam permainan softball, untuk itu perlu penguasaan yang baik oleh semua pemain softball. Untuk pemula teknik lemparan yang pertama kali perlu dikuasai adalah teknik lemparan atas, karena lemparan atas merupakan lemparan yang mudah dipelajari dan jika terjadi kesalahan dalam melempar dapat diblok dengan badan oleh yang menangkap bola dari pada dua jenis lemparan lainnya yaitu lemparan samping dan lemparan bawah (Parno, 1992: 18). Dalam hal ini Housewarth dan Rivkin dalam buku Parno menganjurkan kepada guru dan pelatih untuk mengajarkan lemparan atas sampai pemain memahami dan dapat melakukannya dengan baik sebelumnya mengajarkan teknik yang lain. Jika lemparan yang dasar saja belum bisa dikuasai

20 3 dengan benar maka jangan beranjak dahulu terhadap lemparan yang lebih sulit yaitu lemparan bawah dan lemparan samping. Dalam permainan softball diperlukan stamina serta konsentrasi yang bagus untuk memenangkan pertandingan. Lemparan adalah salah satu teknik yang sangat penting dalam bertahan saat permainan softball. Teknik lemparan atas bola softball yang benar adalah melempar bola dengan salah satu tangan terkuat dan melempar dengan sasaran kepala pemain. Pemain dalam kondisi baik saja dapat melakukan kesalahan dalam lempar atas bola softball apalagi jika pemain dalam kondisi lelah, sangat berpontensi melakukan kesalahan dalam teknik lempar atas bola softball. Kondisi ini yang sering dialami oleh atlet softball khususnya di tim Buffaloes. Pada setiap latihan beberapa teknik selalu dilatih dan diulang-ulang untuk mencapai gerakan otomatis dalam pertandingan. Lemparan atas bola softball dilatihkan dengan metode pemain saling berhadapan dimulai dengan jarak yang dekat, setelah dirasa cukup kemudian salah satu pemain menjauh dengan mundur kebelakang sampai jarak maksimal lemparan bias dicapai. Cara ini dirasa penulis belum begitu efektif mengingat tidak sedikit para pemain melakukan kesalahan (eror) saat melakukan lemparan atas bola softball. Kunci untuk dapat melempar dengan baik adalah bola selalu tepat mengenai sasaran dalam hal ini dapat ditangkap oleh pemain lain. Sasaran untuk mempermudah pemain lain menangkap bola saat dilempar adalah kepala. Dengan latihan yang ada di tim Buffaloes seperti yang sudah dituliskan diatas perlu ditambahkan untuk dapat melatih ketepatan melempar bola softball. Penggunaan sasaran adalah salah satu cara untuk mempermudah pemain untuk memfokuskan lemparan pada suatu titik. Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas penelitian akan menkaji dan meneliti pengaruh latihan lempar bola softball dengan menggunakan sasaran terhadap ketepatan melempar bola softball. Dengan demikian muncul masalah, yaitu adakah pengaruh latihan lempar bola softball dengan menggunakan sasaran terhadap ketepatan melempar bola softball?

21 4 Untuk dapat mengetahui dan menjawab masalah tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam baik secara teori maupun praktik melalui penelitian pre-eksperimental. Atlet softball putra Buffaloes adalah orang yang akan dijadikan subyek dalam penelitian ini. Sehingga diharapkan dengan mengikuti penelitian ini dapat membantu atlet dalam menguasai teknik melempar atas bola softball dengan baik. Guna meningkatkan kemampuan lempar atas bola softball para atlet secara optimal perlu latihan, namun belum mencapai hasil yang maksimal. Kondisi semacam ini perlu ditelusuri faktor penyebabnya dan semua aspek baik pemain, pelatih maupun metode latihan yang digunakan. Permasalahan yang telah dikemukakan diatas merupakan dasar yang dapat melatarbelakangi judul penelitian Pengaruh Latihan Lempar Bola Softball dengan Menggunakan Sasaran Terhadap Ketepatan Melempar Bola Softball pada Atlet Softball Buffaloes UNS Tahun B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. Kurangnya sarana dan prasarana dalam tim softball Buffaloes UNS. 2. Belum adanya perhatian dari pihak Universitas untuk memfasilitasi dan memajukan tim Buffaloes UNS. 3. Pelatih di tim Buffaloes kurang kompeten. 4. Program latihan kurang bervariasi dan terkesan menjenuhkan. 5. Sering terjadi kesalahan (eror) dalam melakukan teknik lempar atas. 6. Ketrampilan melempar atas bola softball pemain Buffaloes UNS dalam permainan masih kurang dan perlu ditingkatkan. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tidak melebar ke berbagai masalah dan mengarah pada tujuan yang dikehendaki maka perlu commit pembatasan to user masalah, sebagai berikut :

22 Pengaruh sasaran terhadap ketrampilan lempar atas bola softball dalam permainan softball bagi klub softball Buffaloes UNS Tahun D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan yang telah dibahas diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Adakah pengaruh latihan menggunakan sasaran terhadap ketepatan melempar bola softball pada atlet Buffaloes UNS putra tahun 2012? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahn yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui: Meningkatkan ketepatan lempar atas (over head throw) dengan menggunakan sasaran pada atlet softball Buffaloes putra Universitas Sebelas Maret Surakarta F. Manfaat Penelitian Masalah dalam penelitian ini sangat penting untuk diteliti dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain: 1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan. 2. Dapat membantu atlet Buffaloes UNS putra tahun 2012 yang dijadikan subjek penelitian dalam meningkatkan kemampuan melempar bola softball menjadi lebih baik. 3. Dapat menjadi masukan dan pedoman bagi pembina dan pelatih softball terhadap atlet Buffaloes UNS putra tahun 2012 untuk meningkatkan pembinaan dan pelatihan lebih maksimal untuk mencapai prestasi yag lebih baik.

23 6 4. Memberikan alternatif latihan bagi atlet softball. 5. Menjadikan pembanding program latihan bagi atlet atau tim lain di Surakarta atau di Indonesia.

24 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Softball a. Permainan Softball Sofbol atau dikenal dengan softbal adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari dua tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock. Sejarah lahirnya olahraga softball awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol. Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan Hancock meneriakkan kata-kata Play ball, maka dimulailah permainan itu dengan skor akhir Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal. Dinamakan indoor baseball Karena bentuk bola yang berubah-ubah. Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball. 7

25 8 Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam ruangan. Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball Association of the United States) mengatur olah raga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (The National Recreation Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926 nama "softball" digunakan walaupun belum diresmikan. Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di wilayahnya. Sejak tahun 1933 softball telah menjadi sebuah nama resmi Dan pada tahun 1934, pembentukan peraturan bersama untuk lebih jauh memberikan standardisasi peraturan sofbol. Sudah banyak perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, dimana terdapat perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang Pemain ke sepuluh dinamakan shortfielder pada saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal bagian luar yang menjelalajah di belakang dalam. Tahun 1950 jarak antara pitcher s plate dan home plate ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki ( meter). Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi olahraga tim yang besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik wanita maupun pria dapat memainkannya. Lebih jauh pria di luar usia atlet dapat memainkan sebagai kegiatan di luar permainan resmi seperti piknik atau dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan rutin yang diperlukan, sejenis dalam bisbol. Pada tahun 1960an, sebagian dari tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol Amatir Amerika. Dan mengadakan enam kejuaraan nasional tiap tahun. Ini tidak termasuk anggota pria maupun commit wanita to user yang bertanding dalam kompetisi

26 9 tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi olahraga yang digemari baik pria wanita tua maupun muda. Pada tahun 1949, tim Kanada, Toronto's Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan internasional yang dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan merupakan kompetisi pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia untuk putera. Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation). Australia memenangkan kejuaraan pertama untuk wanita tahun Federasi Sofbol Internasional (International Softball Federation) badan inilah yang akhirnya membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga sofbol yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, dan diterjemahkan oleh negaranegara anggotanya. Terbentuknya Federasi Sofbol Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya pertandingan antar Negara yang bersifat internasional. Kemudian diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia. Kejuaraan Internasional Sofbol paling bergengsi saat ini adalah Kejuaraan Sofbol Dunia (World Cup of Softball) yang diselenggarakan oleh Amateur Softball Association dibawah naungan International Softball Federation. Negara-negara anggota ISF yang memasuki babak kualifikasi tiap tahun mengirimkan kontingennya untuk bertanding. Setalah lolos kualifikasi, sejumalah 6 negara akan bertanding satu sama lain (5 pertandingan). Dan 2 tim terbaik akan bertanding untuk memperebutkan posisi juara one-game-winner-take-all championship. Juara terdahulu: 1) Jepang 3 Amerika Serikat 1 2) Amerika Serikat 5 Jepang 2 3) Amerika Serikat 3 Jepang 0 Pada tahun 2007, Indonesia berhasil menorehkan sejarah lolos ke World Cup of Softball pertama kalinya. Indonesia bertanding dengan negara-negara lainnya di Oklahoma City dalam World Cup of Softball setelah berhasil memasuki peringkat 3 dalam kualifikasi antar commit negara to Asia. user

27 10 Perkembangan olahraga sofbol di Indonesia terjadi sebelum perang kemerdekaan sofbol sudah ada yang memainkan di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Yaitu hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga sofbol hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun Oleh karenanya sampai tahun itu, sofbol hanya dimainkan oleh puteri. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga sofbol itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi olahraga bisbol. Melihat perkembangan sofbol sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbul perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya sofbol hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan sofbol di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Sofbol Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi sofbol tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, sofbol menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Liga Sofbol Indonesia (LSI) dibentuk dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi membentuk Liga Sofbol Indonesia. LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun Putaran pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di Bandung, Juli Putaran ketiga liga yang diikuti enam klub berlangsung di Surabaya, tanggal November Seluruh klub peserta liga saat ini masih terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors, Garuda, Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda (Lampung), dan Pirates (Kaltim).

28 11 Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol Indonesia atau LSI merupakan pertandingan bergengsi menuju semipro. Selain pemain Indonesia, klub-klub peserta LSI dapat menggunakan pemain asing dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing membolehkan Jumlah maksimal pemain asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya bisa menggantikan pemain asing. Bola sofbol saat ini berdiameter 28-30,5 sentimeter, bola tersebut dilempar oleh seorang pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan, yaitu pemukul bola dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga (defensif) dan tim yang memukul (ofensif). Tiap tim berlomba mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base) pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate. Terdapat tiga tipe permainan sofbol : 1) Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove. 2) Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang ketat di sofbol seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lainlain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu. 3) Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, commit to tanpa user dibatasi umur dan gender.

29 12 Fast pitch softball tipe permainan yang paling digemari dan dilombakan. Tipe permainan ini terdapat beberapa model bola saat dimainkan. Menurut Jacquei Josep (2002: ) macam bola main dalam fast pitch softball adalah sebagai berikut : 1) Fastball Mengendalikan fastball (bola cepat) adalah dasar pitching spot dan awal strategi pitching. Fastball harus mencengkeram longgar dengan lipatan atas jari-jari dan ibu jari bertumpu pada jahitan bola. Cengkeraman dasar bola kadang-kadang dapat menyebabkan gerakan acak terjadi pada rilis. Dua grip umum termasuk C-grip dan cengkeraman tapal kuda. Masing-masing grip dapat menyebabkan bola untuk mengambil jalan yang berbeda ke depan target. C-grip melepaskan bola di rotasi empat jahitan. Ketika dirilis dengan benar dari ujung jari, C-grip menyebabkan bola untuk mengadakan garis lurus ke target. Pegangan tapal kuda melepaskan bola dalam rotasi dua jahitan dengan jahitan panjang bola berputar ke bawah. Ini panjang jahitan, rotasi ke bawah sering menyebabkan bola untuk membelok atau istirahat ke sisi lengan lempar pemukul tersebut. Agar efektif, pitcher (orang yang melambungkan bola) harus mampu melempar bola ke kelemahan pemukul sampai di zona, turun di zona, di dalam, atau di luar. Karena fastball memiliki hasil lokasi konsisten dan dapat dengan mudah melihat ke target, pitcher banyak menggunakannya untuk maju dalam hitungan atau ketika mereka membutuhkan pemogokan. Menemukan fastball yang masuk dan keluar dapat dilakukan dengan salah satu dari dua metode. Pertama pitcher dapat mencoba untuk mengarahkan bola dengan lengan dan tangan. Metode ini bisa efektif untuk beberapa, tetapi tidak meminjamkan dirinya untuk lemparan yang canggih. Gerakan lemparan pitcher seperti itu naik dan penurunan bola memerlukan lokasi khusus untuk tangan dan pergelangan tangan untuk mempengaruhi spin yang benar secepat mungkin. Jika pelempar juga berusaha untuk mengarahkan bola dengan tangan dan commit lengan, to user ketajaman lemparan mereka dapat

30 13 dipengaruhi oleh sedikit perubahan dalam mekanika. Juga kemudi dengan tangan dan lengan, meskipun efektif di kali, tidak seakurat opsi kedua. Pilihan kedua adalah untuk mengarahkan atau membimbing bola dengan kaki langkahnya. Metode sederhana ini memungkinkan menentukan penyesuaian akurasi tetap menjaga mekanisme yang sama di atas pinggang tidak peduli di mana lemparan berada. Menemukan bola masuk dan keluar dengan langkah kaki bergantung pada premis dasar saluran listrik. Saluran listrik berjalan dari kaki menuju ke target. Targetnya adalah tengah plate (base pijakan untuk sasaran pitcher), tetapi di mana pun target berada, garis lurus berjalan kaki dari perjalanan ke target. Pada gilirannya, tanah kaki langkah pada sudut 45 derajat dengan kaki pada baris power, kepala seimbang di atas lutut, garis kaki perjalanan turun baris, dan melemparkan lengan memberikan bola ke bawah garis. Cara mudah untuk mengingat ini adalah bahwa tidak peduli di mana lemparan berada, harus selalu ada garis langsung sampai kaki (drive foot), kaki (foot stride). 2) Change up Change-up biasanya lemparan pertama yang dikembangkan setelah fastball tersebut. Lemparan ini sangat efektif karena mengganggu timing (pemilihan waktu) dari pemukul tersebut. Di softball fastpitch, memukul efektif adalah saat timing tepat, dan pitching yang efektif adalah gangguan timing itu. Ketika pitcher memiliki lemparan change-up solid dan dapat membuang repertoar lebih efektif. Idealnya, change-up harus setidaknya 15 mil per jam lebih lambat dari lemparan tercepat pitcher. Ada banyak cara untuk membuang change-up, tapi tiga tujuan utama harus tetap di tempat. Pertama kebutuhan pitcher untuk mempertahankan kecepatan lengan penuh melewati pinggul. Banyak pitcher pertama belajar changeup dengan memperlambat lengan melempar turun sebelum rilis, sehingga memperlambat kecepatan lemparan. Metode ini hanya bekerja ketika tingkat kemampuan pitcher commit yang lebih to user setara, metode ini tidak lagi efektif.

31 14 Hitter (pemukul) berpengalaman melihat perbedaan dalam kecepatan lengan dan memukul bola kokoh tanpa tertipu. Tujuan kedua dari change-up adalah untuk menjaga penampilan datar di lemparan. Ini tidak berarti lemparan tidak dapat miring atas atau bawah, itu hanya berarti bahwa jalan dari lemparan harus tetap pada garis lurus sebanyak mungkin. Mengambil lengkungan atau punuk di tengah lemparan sering memungkinkan pemukul untuk membaca lemparan sebagai terlalu tinggi pada titik keputusan setengah. Hal ini menyebabkan pemukul untuk menahan, berpikir lemparan tidak dalam zona strike. Saat bola datang kembali, pemukul memiliki banyak waktu untuk memuat dan ayunan. Pelatih sering percaya kecepatan lemparan menjadi biang keladi dalam kasus mereka, bahwa lemparan terlalu lambat, sehingga pemukul untuk menahan, reload, dan ayunan. Dalam kebanyakan kasus, namun, jika lemparan diratakan dengan kecepatan yang sama, pemukul akan berkomitmen untuk ayunan sebelum kedatangan bola. Tujuan ketiga change-up adalah pitcher untuk dapat membuang lemparan ke zona pemogokan. Mengapa pitcher ingin membekukan pemukul dengan membingungkan change-up hanya untuk memiliki wasit menyebutnya ball, satu atau dua inci keluar dari zona tersebut? Kecuali pitcher membuktikan konsistensi di zona strike dengan pitch, semua hitter yang harus dilakukan adalah cukup disiplin untuk membaca lokasi dan tahan untuk bola diambil. Jika hitter bisa tahan selama bola disebut, change-up menjadi sia-sia. 3) Drop ball Drop ball (bola yang lintasannya diagonal melengkung kebawah) adalah lemparan yang sering menjadi gerakan pertama ditambahkan ke repertoar pitcher. Drop ball adalah lemparan yang populer pada setiap tingkat karena efektivitasnya tidak hanya dalam mencolok keluar pemukul tetapi dalam mengendalikan pemukul ketika dia tidak membuat kontak. Sebuah lemparan di bagian bawah dari strike zone (zona serang) lebih sering cenderung memukul commit pada to sisi user atas, membuat bola lebih meluncur

32 15 ketanah dan hits (bola yang terpukul) berada di in field (daerah dalam lemparan). Ada dua metode umum untuk melakukan putaran lemparan kebawah. Biasanya, penurunan termudah pitcher untuk belajar adalah peel (gerakan seperti mengupas) atau pull-up drop (menurunkan lintasan bola). Drop ball ini dapat diajarkan dari rilis fastball langsung dari ujung jari. Pegangan pitcher untuk mengupas atau pull-up (baik C-grip atau karya tapal kuda) menempatkan jari di atas dan di jahitan bola. Teknik ini memungkinkan untuk snap (hentakan saat melempar) cepat di rilis, menanamkan berputar ke bawah ketat seperti bola meninggalkan jari. Metode kedua putaran lemparan kebawah disebut turnover drop. Lemparan ini sedikit lebih sulit tapi pada kecepatan yang lebih tinggi mempertahankan dipotong curam ke bawah. Pegangan pitcher untuk omset menempatkan dua jari memanjang pada lapisan, baik indeks dan jari tengah pada jahitan dekat atau jari telunjuk dan jari manis pada jahitan lagi. Pada rilis, tangan pitcher harus bergerak di atas bola dalam garis lurus ke arah penangkap. Lemparan ini adalah langkah pergelangan tangan saja dan jika dilakukan secara tidak benar dengan kecepatan penuh dapat menyebabkan cedera pada bahu. Banyak pitcher membuat kesalahan berputar diseluruh bola dengan siku bergerak keluar dari badan bukan atas bola dengan siku tinggal ketat terhadap sisi. 4) Rise ball Rise ball (bola yang mempunyai lintasan cenderung naik keatas) adalah salah satu lemparan yang paling populer di softball fastpitch. Dominasi dalam penghitungan strikeout dari pitcher memiliki rise ball efektif membuat pitcher ingin mempelajarinya. Namun, kurangnya lengan genetik bertenaga ditambah dengan lulus cepat yang dibutuhkan di bawah softball di rilis sering membuat lemparan ini sulit bagi perempuan untuk menguasai. Ketrampilan kenaikan putaran bola yang benar sering yang paling sulit dari semua. The backspin commit (putaran to user belakang) lurus yang diinginkan

33 16 sering berubah menjadi torpedo atau screwing spin (putaran sekrup) karena sekejap menekuk pergelangan, tindak lanjut, atau ketidakmampuan untuk menjaga pinggul dan posisi bahu. Biasanya, dalam mencengkeram meningkat, jari telunjuk menggali ke dalam gulungan terhadap bola. Jika metode menggali digunakan, pitcher di rilis harus menempatkan tekanan pada bola dengan jari telunjuk dan mendorong keluar dan ke atas. Jika metode rolling digunakan, pitcher harus merasakan mencubit sedikit jari telunjuk ke arah jari tengah di lecutkan. Kedua metode membantu mengarahkan bola dari belakang tangan, yang bertentangan dengan ujung jari atau samping jari telunjuk. Pitcher harus mencoba untuk menempatkan jari tengah dan mungkin bahkan jari manis pada jahitan untuk mendapatkan pegangan yang lebih baik dan snap. Jawaban atas perdebatan empat atau dua jahitan terletak pada pitcher. Setelah mendapatkan putaran yang benar, masing-masing individu pitcher harus bereksperimen dengan dua dan empat-jahitan mengatasi dan memutuskan mana grip (pegangan bola) memberikan hasil terbaik pada softball. 5) Curve ball Curve ball, jika dilempar dengan benar dengan istirahat yang tajam, bisa menjadi lemparan yang sangat sukses mengelabui lawan. Namun, tidak seperti drop dan rise ball, curve ball biasanya tetap relatif sama di jalan untuk pemukul tersebut. Untuk alasan itu, pitcher biasanya mencoba untuk menjaga curve ball di pinggiran plate (home base), tinggal jauh dari pemukul. Ayunan strike sering berada, di finish, di luar jangkauan pemukul itu sendiri. Curve ball dari pegangan atau menyebabkan meleset dari ujung pemukul. Putaran yang benar untuk curve ball harus dalam arah menyamping atau horisontal. Sering disebut sebagai putaran datar, bola strike tepat kanan ke kiri untuk pegangan pemukul kanan dan kiri ke kanan untuk pegangan pemukul kiri. Cengkeraman bola menempatkan jari tengah dan kadang-kadang jari manis commit pada jahitan. to user Jari telunjuk dapat terselip atau

34 17 digulung jika diinginkan. Banyak curve ball pitcher identik dengan kenaikan mereka untuk keseragaman dalam penampilan. Beberapa pitcher lebih memilih untuk memiliki telunjuk dan jari tengah pada jahitan. Apapun yang efektif, dan seperti meningkat, pitcher harus bereksperimen dengan ke empat dan rotasi jahitan setelah mendapat berputar yang tepat untuk memeriksa gerakan yang optimal. Postur untuk curve ball harus sedikit membungkuk ke arah sisi glove (sarung tangan) atau arah gerakan yang dimaksudkan. Berat harus bergeser ke sebagian kaki melangkah dengan kepala terletak sedikit ke arah gerakan. Sepanjang lemparan, tangan mengarah tubuh. Pada selesai, pitcher jatuh sedikit menuju arah gerakan (pemukul kanan sedikit ke kiri dan kidal sedikit ke kanan). 6) Screw ball Pitcher kidal menggunakan screw ball banyak untuk menganggu pemukul tangan kanan atau untuk membuang kesempatan memukul dari Slappers (pemukul slapping) yang setengah ayunan kadang-kadang membuat mereka sulit untuk memukul bola. Pitcher kidal ingin menggunakan screw ball untuk mempersulit slappers atau membuang sudut luar terhadap tangan kanan hitter. Meskipun screw dapat dilemparkan tinggi dan rendah ke zona, seperti cureve ball, tidak melompat atau dipotong untuk taktik yang berbeda. Bagi banyak pitcher, screw adalah lemparan besar untuk mencampur dengan lemparan lain tetapi biasanya tidak dianggap sebagai lemparan dominan. Putaran yang benar screw ball, jika benar ke arah gerakan, akan membutuhkan bola berputar ke dalam menuju lengan pitching. Putaran ini hampir mustahil dalam gerakan curang. Namun, untuk mencapai gerakan batin, dua variasi spin digunakan. Salah satunya adalah screw vertikal atau torpedo seperti ketika berputar ketika dirilis kiri ke kanan oleh tangan kanan tunas pitcher baik ke sisi tangan lempar. Gerakan ini biasanya tidak memotong tapi tetap konsisten. Untuk mendapatkan putaran ini, tempatkan telunjuk dan jari tengah memanjang di sepanjang jahitan atau cincin dan

35 18 jari tengah memanjang sepanjang jahitan dengan jari telunjuk digulung atau terselip. Tangan melewati bawah bola ke arah persimpangan kanan ke kiri (pegangan kanan) bukan arah lurus seperti bola kenaikan. Putaran screw ball ini sering apa yang terjadi ketika membuat kesalahan dengan putaran rise ball. Putaran jenis lainnya untuk screw sebenarnya rilis berputar ke bawah. Grip (pegangan bola) harus terletak di tapal kuda persis seperti fastball tersebut. Pitcher harus pegangan sedikit lebih ketat dengan jari telunjuk dan tengah dan menekankan pelepasan ujung jari dari kedua jari khusus. Hal ini sebenarnya susunan bola dan jahitan panjang berputar dengan udara yang menyebabkan lemparan ini untuk membelok ke dalam. Keparahan gerakan dapat bervariasi dengan jenis bola yang berbeda. Postur untuk lemparan ini adalah sedikit ke arah sisi lengan melempar dengan berat pitcher bergeser ke kaki langkahnya dan kepala terletak sedikit di arah gerakan. Seperti curve ball, untuk meningkatkan cakupan pitcher plate harus melangkah sedikit ke arah sisi sarung tangan dan jauh dari arah gerakan. Penyesuaian ini memungkinkan untuk sudut yang lebih besar dari rilis. Titik pelepasan harus sedikit kiri ke kanan untuk pitcher tangan kanan atau kanan ke kiri untuk pitcher kidal atau kanan ke kiri untuk pitcher kidal. Kecepatan spin memiliki dampaknya di lemparan ini meskipun arah spin tidak persis ke arah gerakan. Permainan softball dilakukan pada suatu lapangan yang berbentuk sektor, yang didalamnya terdapat diamond berbentuk bujur sangkar dengan tiap sisi berukuran 16,78 m. Pada tiap sudut diletakkan base atau tempat untuk hinggap yang berbentuk segi empat yang berukuran cm, kecuali pada tempat pemukul atau base empat (home plate) berbentuk segi lima dengan ukuran cm dan pada pelempar atau pitcher plate berbentuk persegi panjang dengan ukuran cm. Lapangan softball yang baik terdiri dari lapangan berumput pada bagian out field yang commit dipotong to user pendek dan bagian in field terbuat

36 19 dari gravel atau sejenisnya yang lunak dan permukaan rata dan dilengkapi oleh back stop yang dirangkai dengan pagar kawat pembatas lapangan permainan. Lamanya permainan dalam suatu pertandingan softball, diatur dengan inning, yaitu masing-masing regu pernah mengalami menjadi regu pemukul dan regu penjaga dengan jumlah yang sama. Dalam permainan softball terdiri atas tujuh inning maka masing-masing regu mengalami tujuh inning regu penjaga dan regu pemukul. Seperti yang dikemukakan oleh Komisi Perwasitan PB. Perbasasi (1993:7) sebagai berikut : Suatu inning adalah bagian dari pertandingan pada kedua tim yang saling bertanding, yang bergantian menjadi offensive dan defensive tim dan sudah terjadi tiga mati bagi masing-masing regu. Inning baru dimulai segera setelah mati terakhir dari inning sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, pergantian untuk menjadi regu pemukul dan penjaga lapangan, setelah tiga kali regu lapangan dapat mematikan regu pemukul. (Dell Bethel 1987: 31) mengemukakan seorang pemain dinyatakan mati atau out apabila : 1) Telah memukul tiga kali dan yang ketiga ini tidak kena, sedangkan catcher dapat menangkap lambungan pitcher sebelum bola jatuh. Jika catcher tidak dapat menangkap lambungan pitcher pun, tetapi semua base isi, maka si pemukul tetap mati. 2) Memukul betul atau salah, sedang partai lapangan dapat menangkap bola pukulannya. 3) Belum sampai di base I, sedang base I ini telah dibakar. 4) Dia tidak menginjak base yang dilewati. 5) Dia menghindar agar tidak disentuh bola, sehingga menyimpang lebih dari satu meter di luar garis antara kedua base. 6) Dapat ditik sewaktu-waktu dan di mana saja, asal dia tidak menginjak base. 7) Membuat Infield fly 8) Membuat Bunting pada pukulan ketiga, sedang hasilnya adalah pukulan salah.

37 20 9) Pada lari keharusan belum sampai di base yang dituju, dan base ini telah dibakar, atau dia ditik diperjalanan. 10) Langsung kena bola yang dipukul temannya. Dalam permainan softball, dari 9 (sembilan) orang pemain dalam menjadi regu atau partai lapangan menempati posisinya masing-masing. Seperti yang dikemukakaan oleh A. Sarumpaet dkk (1992:144) disebutkan bahwa : Posisi pemain ditentukan sebagai berikut : pitcher, catcher, first basemen, second basement, third basement, shortstop, left fielder, center fielder, right fielder Adapun tugas-tugas dari masing-masing penjaga tersebut adalah : 1) Posisi satu adalah pitcher, bertugas melambungkan bola. 2) Posisi dua adalah catcher, bertugas menangkap bola dari pitcher dan menjaga home base. 3) Posisi tiga adalah first base, bertugas menjaga base satu. 4) Posisi empat adalah second base, bertugas menjaga antara base satu dan base dua. 5) Posisi lima adalah third base, bertugas menjaga base tiga. 6) Posisi enam adalah shortstop, bertugas menjaga base dua dan base tiga. 7) Posisi tujuh adalah left fielder, bertugas menjaga di lapangan luar (out fielder bagian kiri). 8) Posisi delapan adalah center fielder, bertugas menjaga lapangan luar bagian tengah. 9) Posisi sembilan adalah right fielder, bertugas menjaga lapangan luar bagian kanan. Minimal peralatan yang dibutuhkan dalam sebuah pertandingan softball adalah sebuah bola. Softball menggunakan bola berwarna kuning dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh pemain bertahan untuk menangkap bola, sementara first baseman dan penangkap bola mengenakan mitt (glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak). Tongkat pemukul (bat) yang digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat commit khusus to yang user diperuntukkan untuk softball.

38 21 Ketentuan pemakaian dan karakteristik bat yang boleh digunakan tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional. Helm pemukul bola dipakai untuk melindungi kepala seorang pemukul bola dari terjangan bola dan cedera, sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk seorang penangkap bola, dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau seragam. Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau berwarna dasar sama. Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam peraturan seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi setiap tim dalam melaksanakan pertandingan resmi. Dalam pertandingan softball terdapat minimal satu orang hingga tujuh orang hakim atau wasit (umpire). Terdapat satu orang plate umpire dan tiga wasit marka yang menjaga pertandingan. Selebihnya wasit memantau daerah luar. Dalam pertandingan fast pitch dihakimi oleh empat wasit (satu plate umpire, tiga wasit marka). Istilah untuk seorang wasit adalah blue, disebabkan seragam mereka selalu berwarna biru. Posisi seorang wasit adalah berdiri dibelakang penangkap bola dan pemukul bola. Berfungsi untuk melihat arah datangnya bola yang di lempar pelempar bola kepenangkap bola apakah itu strike atau ball. Wasit juga mengawasi jalannya permainan dengan cermat untuk menentukan peristiwa yang sebenarnya terjadi dan menjaga agar pemain mematuhi peraturan. Sebagai pemimpin pertandingan adalah umpire plate. Karena sifatnya sebagai pemimpin pertandingan, kekuasaan umpire plate dalam sebuah pertandingan sofbol adalah mutlak. Walaupun dapat diprotes (appealed) keputusannya tidak dapat diganggu gugat apabila protes yang dilakukan pemain atau pelatih atau manajer tim menyangkut ajustment, tapi protes dapat dilakukan dan dapat diterima apabila protes dilakukan terhadap salah penerapan rules. Jadi ada permainan yang dapat dilanjutkan dengan protes (game under protes, selengkapnya dapat dibaca pada Rules Permainan Softball yang dikeluarkan oleh ISF). Seorang wasit dapat mengeluarkan siapa saja baik pemain atau bahkan seorang pelatih untuk keluar lapangan, jika menurut wasit mengganggu jalannya pertandingan.

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter) Mengenal Olahraga Softball Olahraga softball yang berasal dari Amerika, adalah salah satu cabang yang termasuk baru diperkenalkan di Indonesia. Sehingga umumnya beberapa orang belum terlalu mengenal dengan

Lebih terperinci

Sejarah Singkat Tentang Softball

Sejarah Singkat Tentang Softball Sejarah Singkat Tentang Softball Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi

Lebih terperinci

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Badminton dan Softball Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Softball Sejarah: Permainan softball lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat

Lebih terperinci

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto SOFTBALL A. Sejarah Permainan Softball Permainan Soft ball berasal dari Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Permainan soft ball ini merupakan penyesuaian dari

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENGARUH LATIHAN VISUALISASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Skripsi Oleh: PUPUT FAUZIAH SEPTIA WULANDARI

Lebih terperinci

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Apa yg membedakan dg Softball, bagaimana dg lapangan, pembagian para pemain dilapangan & ukuran lapangan, dasar permainannya, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Olahraga softball merupakan pengembangan dari olahraga sejenis,

Lebih terperinci

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m.

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m. Permainan Softball Permainan Softball. Permainan ini diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat) dan dimainkan pertama kali di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejumlah permainan seperti rounders, kelelawar, theque, kriket, kasti, stoolball, dan lain-lain merupakan olahraga yang mirip dengan baseball, sampai saat

Lebih terperinci

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Oleh: Rizka Melina F. (24/X MIA 5) SMA Negeri 1 Malang Jl. Tugu Utara No. 1 Telp (0341)366454 fax. (0341) 329487 Malang 65111 Website : http://www.sman1-mlg.sch.id

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL BOLA DENGAN PITCHEDBALL DAN SOFT TOSS BALL TERHADAP KETERAMPILAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BASEBALL BAGI PEMAIN KLUB BASEBALL MSC SOLO TAHUN 2009 Skripsi Oleh : AGUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan softball merupakan salah satu cabang olahraga yang mulai popular di Indonesia, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya didirikan klub-klub,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Permainan softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat bukan hanya di kota besar saja tetapi di

Lebih terperinci

2016 PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL

2016 PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Softball adalah salah satu cabang olahraga yang cukup digemari di kalangan remaja Indonesia. Karena dalam permainannya yang menggunakan seragam dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan cabang olahraga permainan yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dengan didirikannya perkumpulanperkumpulan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TEKNIK DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BOLA MENYUSUR TANAH SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh :

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SMASH NORMAL ANTARA BOLA DILAMBUNGKAN SENDIRI DAN DIUMPAN TOSSER TERHADAP KEMAMPUAN SMASH NORMAL PEMAIN BOLAVOLI PUTRA

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN DENGAN VARIASI GERAK DAN KOORDINASI

PENGARUH LATIHAN DENGAN VARIASI GERAK DAN KOORDINASI PENGARUH LATIHAN DENGAN VARIASI GERAK DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE BACKHAND PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN JPOK FKIP UNS TAHUN 2014 Oleh : AMINUDIN K5610007

Lebih terperinci

MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL. Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL. Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY Abstrak Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga Softball adalah salah satu cabang

Lebih terperinci

2. Teknik pemain pitcher a. Melempar dengan ayunan atas b. Melempar dengan ayunan samping c. Melempar bola dengan ayunan bawah

2. Teknik pemain pitcher a. Melempar dengan ayunan atas b. Melempar dengan ayunan samping c. Melempar bola dengan ayunan bawah I. Hakikat Softball Softball adalah olahraga bola kecil beregu yg dimainkan setiap regunya terdiri dari 9 orang dengan teknik dasar lempar tangkap bola, memukul dan lari iuntuk menuju ke base. Olahraga

Lebih terperinci

EFEK APLIKASI PERMAINAN HOLE BALL

EFEK APLIKASI PERMAINAN HOLE BALL EFEK APLIKASI PERMAINAN HOLE BALL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK KASAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 KEDUNGUPIT KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : BURHAN SIDQI

Lebih terperinci

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball pada mahasiswa putra pembinaan prestasi softball JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KECEPATAN LARI ANTAR BASE

PENINGKATAN KECEPATAN LARI ANTAR BASE SKRIPSI PENINGKATAN KECEPATAN LARI ANTAR BASE MELALUI SPRINT TRAINING DAN HOLLOW SPRINT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SOFTBALL KELAS X SMK BHINA KARYA KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : AMIRUDIN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK PERBEDAAN PENGARUH ANTARA LATIHAN PLIOMETRIK SINGLE LEG SPEED HOPS DAN DOUBLE LEG SPEED HOPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA KARATEKA PUTRA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011/2012

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 13-15 TAHUN ANTARA SSB PERKOTAAN DAN SSB PEDESAAN SE KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh: ARDHIAN SATMOKO K.5608005

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN,

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN, HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN LEMPARAN ATAS BOLA SOFTBALL PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SOFTBALL JPOK FKIP UNS TAHUN 2013

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN

PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN SKRIPSI PENGGUNAAN MEDIA FILM ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CERITA PENDEK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SLB-ABC PUTRA MANUNGGAL TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK DAN REPETITION TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN RENANG 200 METER GAYA CRAWL PADA ATLET PERKUMPULAN RENANG TIRTA DHARMA SURAKARTA TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh : BHIMA

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DISTRIBUTEDPRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP HASIL BELAJAR SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 REMBANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K

SKRIPSI. Oleh : Imanuel Agus Santoso K PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP KEMAMPUAN LARI CEPAT 100 METER PADA SISWA KELAS VII PUTRA SMP NEGERI 3 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : Imanuel Agus

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN ISTIRAHAT DAN TERUS MENERUS TERHADAP HASIL BELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan olahraga bola kecil yang lahir di Amerika Serikat diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Softball di Indonesia sering

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga SUMBANGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, TINGGI BADAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLAVOLI PADA MAHASISWA UKM BOLAVOLI PUTRA UNS TAHUN 2017

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN HAND SPRING DENGAN MENGGUNAKAN MATRAS GULUNG DAN MATRAS LEBIH TINGGI TERHADAP KEMAMPUAN HAND SPRING PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II PROGRAM STUDI PENJASKESREK JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI

EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI EFEK PENGGUNAAN TEKNIK TENDANGAN BLASTING DAN TEKNIK TENDANGAN TOE KICK TERHADAP KETEPATAN TENDANGAN PINALTI DALAM PERMAINAN FUTSAL DI BOYOLALI SKRIPSI Oleh : ROBITA ARDI DARMAWAN K4608070 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LATIHAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LATIHAN PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LATIHAN KONTINYU DAN INTERVAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SMASH NORMAL BOLAVOLI PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE INVENTORI MEMBACA INFORMAL BAGI SISWA TUNARUNGU KELAS II PADA SEMESTER 1 SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUMINAH X5211211 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

: PRADIPTA ARDI PRASTOWO K

: PRADIPTA ARDI PRASTOWO K PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI MEDIA LATIHAN MENGGUNAKAN RAKET MINI DAN RAKET STANDAR TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH BULUTANGKIS USIA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 5 SAMPAI DENGAN KELAS

Lebih terperinci

Makalah penjas softball

Makalah penjas softball Makalah penjas softball Disusun oleh : wahyu juniyanto Kelas : xi toi 1 Smk pgri 1 kota serang 1 PENDAHULUAN A) Latar Belakang Softball meruapakan salah satu bidang olahrga yang palimg digemari masyarakat

Lebih terperinci

STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN

STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN STUDI PERKEMBANGAN PERGURUAN PENCAK SILAT ANAK NAGA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007 2011 Skripsi Oleh : AAN WAHYU PARWANTO K 4608083 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Olah Raga Dan Kesehatan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Olah Raga Dan Kesehatan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Olah Raga Dan Kesehatan KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, TINGGI BADAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SMASH BOLAVOLI PADA ATLET PUTRA CLUB BOLAVOLI PRAYOGA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI MINI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN ALAT BANTU MEDIA VIDEO DAN LCD PROYEKTOR PADA SISWA KELAS V SDN MOJOSONGO II

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness JSSF 4 (1) (2015) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PERBEDAAN LAIHAN MELEMPAR DENGAN SASARAN BERPINDAH DAN LAIHAN LEMPARAN SAMPING DENGAN BERPASANGAN ERHADAP

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 MONDOKAN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING DENGAN

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING DENGAN PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING DENGAN MENGGUNAKAN BOLA STANDAR DAN KOMBINASI BOLA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA KELOMPOK UMUR 10-12 TAHUN PUSAT PELATIHAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN NORMA TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SE KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI.

PENYUSUNAN NORMA TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SE KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI. PENYUSUNAN NORMA TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA USIA 10-12 TAHUN SEKOLAH SEPAKBOLA SE KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : WAHYU HARY PRATOMO K.5608024 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K

: MOCH. SEPTIAN IMAN ARIFFIN K HUBUNGAN KOORDINASI MATA-TANGAN, KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DAN POWER LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TINGGI PADA ATLET PEMULA PERSATUAN BULUTANGKIS PURNAMA SOLO TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh : MOCH. SEPTIAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN PUKULAN BULUTANGKIS PEMAIN TUNGGAL PUTRA USIA TAHUN PADA KEJUARAAN NASIONAL BULUTANGKIS DI SURAKARTA TAHUN 2012

ANALISIS KEBUTUHAN PUKULAN BULUTANGKIS PEMAIN TUNGGAL PUTRA USIA TAHUN PADA KEJUARAAN NASIONAL BULUTANGKIS DI SURAKARTA TAHUN 2012 ANALISIS KEBUTUHAN PUKULAN BULUTANGKIS PEMAIN TUNGGAL PUTRA USIA 17-19 TAHUN PADA KEJUARAAN NASIONAL BULUTANGKIS DI SURAKARTA TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh : NURUL HUDA DWI WAHYONO K5609067 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOERHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER TENIS MEJA SD NEGERI 1 KEMBANG JATIPURNO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

2014 KONTRIBUSI POWER

2014 KONTRIBUSI POWER BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Olahraga baseball merupakan olahraga yang sangat populer di Amerika dan mulai menjamur ke Asia khususnya di Indonesia. Di Indonesia sendiri olahraga

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PERMAINAN 4 ON 4 PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : ARIF SYAIFUDIN K5611017 FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT TINGGI MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 KARANGPULE PADAMARA PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUYITO X 4710157

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAKBOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 DI SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh DENNI OKTAVIANDI K 5610026 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES GULUNG SEPAKTAKRAW

ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES GULUNG SEPAKTAKRAW ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES GULUNG SEPAKTAKRAW SKRIPSI Oleh: MUHAMMAD SYAIFUDIN K5608063 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2013 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MATEMATIKA DENGAN KARTU BILANGAN TERHADAP SISWA TUNARUNGU KELAS 1 SEMESTER I DI SLB N KENDAL TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: MURGIYANTO X5211207 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013.

SKRIPSI. Oleh DALIMIN X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Nopember 2013. PENGGUNAAN ALAT PERAGA SEMPOA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN KELAS IV TUNAGRAHITA SEDANG DI SDLB DAWE KUDUS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh DALIMIN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INDIVIDU DAN BERPASANGAN TERHADAP KEMAMPUAN PASSING BOLA BAWAH SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA JAMBANGAN SRAGEN USIA 12-14 TAHUN Oleh: HUSEIN APRIYANTO K5609044

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016 Oleh : M. JUNIANSYAH.E.P K5611051 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PUKULAN BACKHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER V FKIP JPOK UNS SURAKARTA PROGRAM STUDI PENKEPOR TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian karena akan memberi petunjuk bagaimana penelitian harus dilaksanakan. Sugiyono (2013, hlm. 6)

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN i PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DENGAN MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN GROUNDSTROKE FOREHAND TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR ANGKATAN 2013 JPOK FKIP UNS

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN, KOORDINASI MATA TANGAN,

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN, KOORDINASI MATA TANGAN, HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN, KOORDINASI MATA TANGAN, KEKUATAN OTOT PUNGGUNG, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SOFTBALL PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI SOFTBALL JPOK FKIP UNS TAHUN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GULING BELAKANG TUNGKAI BENGKOK DALAM SENAM LANTAI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SD AL IRSYAD AL ISLAMIYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE

APLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE APLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh NIZAMUDDIN NUR RAMADANIAWAN

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016 PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016 SKRIPSI Oleh: DARJANTO UTORO K5612020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013.

SKRIPSI. Oleh : GIRI WIARTO K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2013. PENINGKATAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : GIRI WIARTO

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BULU SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: PRIHATIN NURUL ASLAMIN K7109152 FAKULTAS

Lebih terperinci

SOFTBALL A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL

SOFTBALL A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL SOFTBALL A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL Dalam permainan softball khususnya regu bertahan, pemain-pemainnya dibagi dalam 2 kelompok besar sesuai dengan daerahnya masing-masing yakni

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI TKR E SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI TKR E SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PUKULAN SOFTBALL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT MODIFIKASI PADA SISWA KELAS XI TKR E SMK NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: DIKA SETYA ADI DARMAWAN K4610032

Lebih terperinci

Pegangan Bola Untuk Pitching Cara Menggenggam Dan Melempar Pelbagai Macam Lemparan Pitch Baseball

Pegangan Bola Untuk Pitching Cara Menggenggam Dan Melempar Pelbagai Macam Lemparan Pitch Baseball Pegangan Bola Untuk Pitching Cara Menggenggam Dan Melempar Pelbagai Macam Lemparan Pitch Baseball Oleh Steven Ellis, mantan profesional pitcher Chicago Cubs Lemparan pitch yang benar berawal dari cara

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : BAYU DWI CAHYO K PENJASKESREK

SKRIPSI. Oleh : BAYU DWI CAHYO K PENJASKESREK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 2 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : BAYU DWI CAHYO K4609022 PENJASKESREK

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) SKRIPSI Oleh : ZAFIRAH FARIS

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JULI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X7 SMA NEGERI 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 o l e h: MIKE DEVY PERMATASARI K8409039

Lebih terperinci

PENGARUH ALAT BANTU PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWI KELAS XI SMK N 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH ALAT BANTU PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWI KELAS XI SMK N 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH ALAT BANTU PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWI KELAS XI SMK N 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh : Mahindro Bugo Sukirno K5611052 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MELALUI PENERAPAN MEDIA ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X KAYU SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 / 2015 SKRIPSI Oleh : Adip Purnomo

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Yolanda Einstean Shodiq K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

SKRIPSI. Oleh : Yolanda Einstean Shodiq K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN METODE BAGIAN REPETITIF DAN PROGRESIF TERHADAP HASIL BELAJAR SERVICE TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR ANGKATAN 2013 FKIP UNS SURAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA

Lebih terperinci

SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PASSING MENYUSUR TANAH SECARA DRILL DAN GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING MENYUSUR TANAH

SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PASSING MENYUSUR TANAH SECARA DRILL DAN GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING MENYUSUR TANAH SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PASSING MENYUSUR TANAH SECARA DRILL DAN GAME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING MENYUSUR TANAH PADA SEKOLAH SEPAK BOLA AD BATIK UMUR 11-12 TAHUN Oleh:

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC BARRIER HOPS (PBH) DAN MULTIPLE BOX TO BOX (MBTB) TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG JAUH DALAM SEPAK BOLA PADA PEMBINAAN PRESTASI SEPAK BOLA KU 19-21 TAHUN POK FKIP UNS TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI IPS 4SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA

Lebih terperinci

: RAMADHAN FUAD SAE PRATAMA K

: RAMADHAN FUAD SAE PRATAMA K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DI UDARA MELALUI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : RAMADHAN FUAD

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : HENDRI YUSTIA KURNIAWAN K

SKRIPSI. Oleh : HENDRI YUSTIA KURNIAWAN K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Oleh : HENDRI YUSTIA

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK ANTARA DOUBLE LEG BOUND DAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SKRIPSI Oleh: YUYUN DWI ARI WIBOWO X.5606045 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI

HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BULUTANGKIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN MOTORIK, KOORDINASI MATA-TANGAN, DAN PERSEPSI KINESTETIK PADA MAHASISWA PUTRA PENKEPOR SEMESTER IV JPOK FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 2013/2014

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K

SKRIPSI. Oleh : BAGUS ADI TRIYANTYA K PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SERVIS DENGAN SASARAN DITENTUKAN DAN SASARAN BEBAS TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS TENIS LAPANGAN PADA MAHASISWA PEMBINAAN PRESTASI TENIS LAPANGAN JPOK FKIP UNS 2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

AGIPTA ADHI WIRASTRATMAJA K

AGIPTA ADHI WIRASTRATMAJA K UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KETERAMPILAN DASAR BOLABASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DAN MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 NGADIREJO KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta ABSTRACT The purpose of this research was (1) to compare the difference

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIK MELALUI HASIL PENILAIAN PADA KEJUARAAN NASIONAL PENCAK SILAT ANTAR PELAJAR DI JAKARTA TAHUN 2015

ANALISIS TEKNIK MELALUI HASIL PENILAIAN PADA KEJUARAAN NASIONAL PENCAK SILAT ANTAR PELAJAR DI JAKARTA TAHUN 2015 ANALISIS TEKNIK MELALUI HASIL PENILAIAN PADA KEJUARAAN NASIONAL PENCAK SILAT ANTAR PELAJAR DI JAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh : RIKA NEFIANA K5610072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

(Studi Eksperimen Dengan Pembelajaran Inklusi dan Eksplorasi Pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014)

(Studi Eksperimen Dengan Pembelajaran Inklusi dan Eksplorasi Pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 4 Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014) PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP HASIL BELAJAR OPERAN BAWAH SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN KETEPATAN DAN

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN KETEPATAN DAN PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN KETEPATAN DAN KECEPATAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH TENIS MEJA PADA PEMAIN KLUB TENIS MEJA DWI BENGAWAN SUKOHARJO TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: MUH FAIS HABIBI K. 5608060 FAKULTAS

Lebih terperinci

STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013

STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013 STUDI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA UKM KARATE UNS SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : USTADZILAH AL KAHFI K5609082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2013

Lebih terperinci

STUDI TENTANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI SANTRI PUTRA SMA PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012

STUDI TENTANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI SANTRI PUTRA SMA PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 STUDI TENTANG TINGKAT KESEGARAN JASMANI SANTRI PUTRA SMA PPMI ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : HERU SETYAWAN X4609018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODIFIKASI MEDIA BELAJAR DENGAN RAKET MINI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS PANJANG,

PENGARUH PENGGUNAAN MODIFIKASI MEDIA BELAJAR DENGAN RAKET MINI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS PANJANG, PENGARUH PENGGUNAAN MODIFIKASI MEDIA BELAJAR DENGAN RAKET MINI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH BULUTANGKIS PADA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 23 SURAKARTA TAHUN 2015 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWI KELAS V SD NEGERI MANCASAN 01 SUKOHARJO TAHUN 2014 Oleh :

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN LOMBA MEMINDAHKAN BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT 60 METER PADA S ISWA KELAS V S D NE GERI 01 PESUCE N KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci