BAB IV PENERAPAN SISTEM REWARD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS B TKIT AL FIKRI MEDONO PEKALONGAN TAHUN AJARAN
|
|
- Sudomo Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENERAPAN SISTEM REWARD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS B TKIT AL FIKRI MEDONO PEKALONGAN TAHUN AJARAN A. Analisis Penerapan Sistem Reward Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Tahun Ajaran Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tersebut, maka diketahui bahwa para guru memberikan reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran adalah sebagai berikut: 1. Analisis Bentuk Reward yang diberikan Para guru memberikan beberapa bentuk reward kepada anak didikya. Adapun bentuknya antara lain: a. Pemberian reward dalam bentuk pujian di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Pemberian pujian yang dilakukan guru di di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan khususnya bagi siswa yang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, biasanya berupa kata atau ucapan BAGUS! (sambil mengacungkan jempol tangan), BAGUS SEKALI, TERIMA KASIH, SAYANG!, PINTAR, dan 53
2 54 sebagainya. Pemberian ini dimaksudkan agar siswa lebih merasa dihargai dan diperhatikan sehingga siswa menjadi lebih semangat dalam mengerjakan apa yang diperinahkan oleh guru. Pemberian Reward hendaknya disesuaikan dengan nilai-nilai yang mendidik sebagai bentuk motivasi belajar. Pendidik (guru) yang bersifat hangat, ramah, gaul, dan sabar lebih mementingkan penyeimbangan Reward. Adapun pemberian reward yang mengarah pada motivasi diri, minat belajar serta menjadikan anak untuk tetap berada dalam perilaku yang disepakati secara sosial. Ada beberapa prinsip dalam pemberian reward, antara lain: 1) Reward diberikan berkaitan dengan tanggung jawab anak didik. 2) Pemberian reward dilakukan tidak dalam bentuk pujian yang muluk-muluk. 3) Reward diberikan secara langsung setelah anak didik sukses atau berhasil dalam tugas dan berperilaku sesuai kesepakatan sosial karena reward merupakan bentuk reaksi setelah adanya aksi yang dilakukan mereka. 4) Reward diberikan secara wajar dan realistis, sehingga dapat dihayati anak. Artinya reward hanya menyangkut usaha anak untuk melakukan sesuatu serta menyangkut hasil-hasil yang dicapai anak, bukan menyangkut watak dan kepribadiannya.
3 55 Penghargaan non materi berupa kata-kata yang mengembirakan (pujian), ucapan selamat atas prestasi, pemberian tepuk tangan, pendidik (guru) mengangguk-angguk tanda senang dan membenarkan akan membuat siswa menjadi akrab dengan gurunya, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar pada anak. b. Pemberian reward dalam bentuk angka di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan yang kedua adalah berbentuk angka. Bentuk penghargaan atau pemberian reward bentuk angka kepada siswa-siswa kelas B TKIT Al Fikri berupa bintang penghargaan yang ditempel di dinding dengan anak siswa yang bersangkutan atau bisa berupa cap stempel di tangan yang menandakan siswa tersebut sudah dapat menjawab tugas atau pekerjaan yang diberikan oleh gurunya. Tujuan pemberian reward berupa angka sama dengan tujuan pemberian pujian, yaitu sama-sama membangkitkan perasaan dan tanggung jawab. Pemberian reward berupa angka bertujuan agar: 1) Anak didik lebih bersemangat dalam memperbaiki dan mempertinggi prestasinya. 2) Membangkitkan minat anak untuk mempelajari atau mengerjakan sesuatu. 3) Mandiri di luar kelas atau sekolah.
4 56 c. Pemberian reward dalam bentuk benda di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Dalam memberikan dan menentukan reward secara ideal guru harus menggunakan prinsip keadilan antara anak yang satu dengan anak lainnya, agar tidak terjadi kecemburuan. Pemberian reward yang demikian akan mampu memotivasi anak yang belum berkesempatan mendapatkan, yaitu disesuaikan dengan apa yang telah menjadi prestasi. Penghargaan sebagai salah satu metode pembelajaran mempunyai beberapa bentuk, yaitu berupa materi dan non materi. Bentuk materi berupa benda-benda yang menyenangkan dan berguna bagi anak, misalnya pemberian pensil, buku tulis, pemberian gambar bintang, beasiswa dan lain-lain. Pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan yang ketiga adalah berbentuk benda. Bentuk penghargaan atau pemberian reward bentuk benda kepada siswa-siswa kelas B TKIT Al Fikri berupa hasil karya mereka sendiri. Contohnya adalah belajar membuat suatu kesenian tangan atau menggambar, anak dapat membawa pulang hasil karya mereka sendiri ke rumah masing-masing. Namun adakalanya, meskipun tidak sering, bentuk benda yang diberikan kepada siswa adalah berupa barang-barang sepeti pensil, penghapus, stiker, dan sebagainya.
5 57 Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga bentuk pemberian reward di atas yakni pujian, angka dan benda adalah bentuk pemberian reward yang tidak menyalahi aturan dalam dunia pendidikan. Ketiga bentuk reward tersebut merupakan bentuk reward yang bersifat edukatif atau mendidik, sehingga tidak menimbulkan dampak yang tidak baik bagi anak, seperti malas belajar, pamrih dan lain sebagainya. Demikian sebaliknya ketiga bentuk reward tersebut dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan motivasi belajar pada siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. 2. Analisis waktu pemberian reward Adapun waktu pemberian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran adalah sebagai berikut: a. Sebelum pembelajaran dimulai. Pemberian reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan pertama kali dilakukan sebelum pembelajaran akan dimulai, yakni pada saat siswa melakukan baris-berbaris di depan kelas, caranya adalah menunjuk salah satu siswa yang akan memimpin barisan. Jika ada siswa yang berani maka guru akan memberikan reward berupa pujian. b. Saat pembelajaran dimulai. Pemberian reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan juga dilakukan saat pembelajaran dimulai, yakni pada saat siswa mengikuti
6 58 kegiatan belajar mengajar jika ada siswa yang mampu menjawab pertanyaan guru atau melakukan apa yang diperintahkan guru, maka guru tidak segan-segan untuk memberikan reward baik berupa pujian maupun angka. c. Setelah tugas pekerjaan rumah dikumpulkan. Pemberian reward untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan yang terarkhir adalah dilakukan setelah tugas pekerjaan rumah dikumpulkan, yakni pada saat siswa mendapatkan tugas pekerjaan rumah berupa membuat kerajinan, menghafalkan lagu, membuat gambar dan lain sebagainya, maka guru tidak segan-segan untuk memberikan reward berupa benda. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ketiga waktu pemberian reward di atas yakni sebelum, saat dan sesudah pembelajaran dimulai adalah bentuk pemberian reward yang tidak menyalahi aturan dalam dunia pendidikan, karena ketiga waktu pemberian reward sangat tepat diberikan bagi siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan mengingat pemberian reward pada saat di TKIT lebih dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi oleh guru maupun siswa itu sendiri. Secara keseluruhan, pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran terbagi menjadi 3 (tiga)
7 59 yakni: pemberian reward dalam bentuk pujian, angka dan benda. Sedangkan waktu pemberian reward terbagi menjadi 3 (tiga) yakni: sebelum pembelajaran dimulai, saat pembelajarna dimulai dan setelah tugas pekerjaan rumah dikumpulkan. B. Analisis Faktor Yang Mendukung dan Menghambat Pemberian Reward Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan Tahun Ajaran Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tersebut, maka diketahui bahwa faktor yang mendukung dan menghambat pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran : 1. Analisis faktor yang mendukung Adapun faktor yang mendukung pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran , antara lain: a. Adanya standarisasi terhadap reward yang diberikan terhadap siswa Pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tidak asal, melainkan telah diatur dengan baik sehingga reward yang diberikan kepada siswa mengandung unsur edukasi atau pendidikan, seperti peralatan tulis menulis. Hal ini dikarenakan jika
8 60 pemberian reward berupa benda yang tidak memiliki unsur edukasi atau pendidikan, seperti mainan, gambar dan lain sebagainya, maka dikhawatirkan siswa akan menjadi anak yang malas dan lebih memilih untuk main dengan mainan yang diberikan oleh guru tersebut. Untuk itu guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan hanya memberikan reward yang memiliki unsur edukasi atau pendidikan saja. b. Dukungan dari orang tua. Pemberian reward di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan juga didukung oleh orang tua, hal ini dapat dilihat jika siswa mendapatkan reward berupa pujian atuapun reward berupa angka, terlebih lagi reward berupa benda maka orang tua siswa ikut merasa senang. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan dengan memberikan reward kepada siswanya juga didukung oleh orang tua siswa. Terkadang juga ada beberapa orang tua yang ikut menitipkan reward berupa peralatan tulis menulis seperti: buku, pensil, penghapus, spidol dan lain sebagainya sebagai sumbangan atau donasi bagi guru TKIT Al Fikri Medono Pekalongan untuk dibagikan kepada siswa yang berprestasi. Hal ini sebagai salah satu bentuk dukungan dari orang tua atas sistem reward yang diterapkan oleh guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan.
9 61 2. Analisis faktor yang menghambat Adapun faktor yang menghambat pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran , antara lain: a. Pengeluaran dana untuk pemberian penghargaan berupa barang atau benda seperti pensil, penghapus dan sebagainya masih dibeli dari dengan uang pribadi guru sehingga tidak dapat dilakukan terus menerus. Guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan harus mengeluarkan dana pribadi untuk membeli peralatan tulis sebagai reward bagi siswa. Tentu saja hal ini menjadi faktor penghambat bagi pemberian reward bagi siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa gaji guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan per bulan antara Rp ,- sampai dengan Rp ,- hal ini tentu saja jika diperuntukkan biaya hidup sehari-hari pada saat sekarang ini jumlah gaji guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tersebut belum atau jauh dari kata cukup. Ditambah lagi guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan harus menyediakan reward bagi siswa berupa peralatan tulis yang diamil atau dibeli dari uang pribadi guru, tentu saja menambah beban biaya bagi guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang menghambat guru di TKIT Al Fikri
10 62 Medono Pekalongan dalam menerapkan sistem reward di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. b. Terkadang ada anak yang tidak melakukan sesuatu hal atau pekerjaan dengan baik namun tetap meminta penghargaan berupa cap stempel, bintang atau benda. Ada sebagian siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan yang iri melihat temannya mendapatkan reward dari guru. Bentuk keirian tersebut dituangkan dalam tangisan ataupun rengekan agar siswa tersebut juga diberikan reward seperti temannya yang mendapatkan reward. Hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor penghambat bagi pemberian reward bagi siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. Guru harus pintar-pintar menyelesaikan dan menenangkan siswa yang menangis tersebut. Kecemburuan siswa terhadap siswa yang lain begitu besar manakala siswa yang tidak mendapatkan reward melihat ada siswa yang mendapatkan reward dari gurunya baik berupa pujian, angka terlebih lagi reward berupa benda. Jika sudah demikian maka akan terjadi sebagian siswa ada yang menangis karena tidak mendapatkan dan ada sebagian siswa yang berusaha untuk merebut siswa yang mendapatkan reward berupa benda tersebut. Maka guru harus berusaha untuk menenangkan dan memberikan pengertian kepada siswa yang belum mendapatkan reward agar supaya berusaha mendapatkan reward dari guru.
11 63 c. Pemberian atau penerapan reward berupa barang atau benda jika dilakukan terus menerus akan menyebabkan anak menjadi materialistis atau pamrih, sehingga setelah melakukan sesuatu pasti akan mengharapkan hadiah. Ada sebagian siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan yang sudah menjadi pamrih dengan adanya pemberian reward berupa barang atau benda. Sebagian siswa mengharapkan pemberian berupa barang atau benda kepada gurunya jika gurunya memerintahkan suatu pekerjaan atau tugas tertentu. Hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor penghambat bagi pemberian reward bagi siswa di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan. Guru harus pintar-pintar menyelesaikan dan merubah jalan pikiran siswa yang pamrih tersebut. Salah satu dampak dari sistem pemberian reward berupa benda adalah memunculkan siswa yang pamrih, sehingga jika siswa tersebut disuruh harus mendapatkan imbalan terlebih dahulu. Untuk itu guru di TKIT Al Fikri Medono Pekalongan berusaha untuk menghapus dampak dari sistem pemberian reward berupa benda tersebut adalah dengan cara mengurangi pemberian reward berupa benda tetapi menambah pemberian reward berupa pujian dan angka. Itulah beberapa faktor yang mendukung dan menghambat pemberian reward terhadap motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran , maka dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendukung pemberian reward terhadap
12 64 motivasi belajar siswa di kelas B TKIT Al Fikri Medono Pekalongan tahun ajaran , yakni : Adanya standarisasi terhadap reward yang diberikan terhadap siswa dan dukungan dari orang tua. Sedangkan faktor yang menghambat, yakni: Pengeluaran dana untuk pemberian penghargaan berupa barang atau benda dibeli dari dengan uang pribadi guru, terkadang ada anak yang tidak melakukan sesuatu hal atau pekerjaan dengan baik namun tetap meminta penghargaan berupa cap stempel, bintang atau benda, menyebabkan anak menjadi materialistis atau pamrih.
BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa, sedangkan bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi manusia. Dalam proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi manusia. Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan penerapan perilaku belajar yang dimiliki siswa agar proses pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dari hasil belajar siswa terhadap materi yang dipelajari yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. 1 Sebagai sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penciptaan pembelajaran berkualitas dan menyenangkan diharapkan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penciptaan pembelajaran berkualitas dan menyenangkan diharapkan dapat menumbuhkan minat anak untuk belajar. Minat belajar merupakan salah satu faktor internal
Lebih terperinciBAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA
BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Berdasarkan hasil interview, observasi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pemberian Angka Dalam meningkatkan motivasi belajar guru pendidikan
Lebih terperinciBAB II. Reward dan Rasa Percaya Diri. berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak
BAB II Reward dan Rasa Percaya Diri A. Reward 1. Pengertian Reward Menurut bahasa reward berasal dari bahasa inggris yang berarti penghargaan atau hadiah. Sedangkan menurut istilah, banyak sekali pendapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN
BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua
Lebih terperinci5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)
Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,
Lebih terperinciBerikan tanda pada kolom ya bila anda setuju dan tanda pada kolom tidak bila anda tidak setuju.
Bagian 1 Berikan tanda pada kolom ya bila anda setuju dan tanda pada kolom tidak bila anda tidak setuju. No Pernyataan Ya Tidak 1 Poni panjang dengan rambut spikey di bagian belakang merupakan ciri yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI
BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI PADA ANAK (STUDI KASUS ANAK YANG SELALU BERGANTUNG PADA ORANG LAIN)) A. Analisis Proses Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia ( SDM ). Sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
100 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah 03 Singosari Malang Motivasi belajar merupakan
Lebih terperinciBAB IV PENERAPAN LATIHAN ASERTIF DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA YANG MEMILIKI ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)
BAB IV PENERAPAN LATIHAN ASERTIF DALAM MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI SISWA YANG MEMILIKI ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) A. Teknik Latihan Asertif Latihan asertif atau sering dikenal dengan latihan
Lebih terperinciModul TEKNIK MEMOTIVASI. Oleh. Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si. Widyaiswara Utama
Modul TEKNIK MEMOTIVASI Oleh Ir. Marhaenis Budi Santoso, M.Si Widyaiswara Utama KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN BINUANG
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA
KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA I. Petunjuk Pengisian Kuesioner Kuesioner dibawah ini memuat sejumlah pernyataan. Silakan tunjukkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Setelah peneliti melakukan penelitian di MI Miftahul Ulum Plosorejo Kademangan Blitar dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka dapat dipaparkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan berkembang. Anak usia dini adalah bagian dari manusia yang juga selalu tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang menentukan perkembangan suatu negara ialah faktor pendidikan di dalam negara itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini ditujukan pada siswa kelas VII MTsN 1 Bojonegoro dengan sampel penelitian dua kelas sebagai
Lebih terperinciLAMPIRAN A. A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong
LAMPIRAN 64 65 LAMPIRAN A A-1 Skala Penelitian Awal Konformitas A-2 Skala Penelitian Awal Tingkah Laku Menolong 66 Kelas : L/P : Pekerjaan Orangtua: No. Absen : SKALA PSIKOLOGI Petunjuk Pengisian : 1.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI
BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI A. Pelaksanaan Metode Cerita untuk Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi di TK Tarbiyatul Athfal 14 1. Persiapan
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Skala Konsep Diri dan. Skala Motivasi Berprestasi
96 LAMPIRAN A Skala Konsep Diri dan Skala Motivasi Berprestasi 97 Instrumen Penelitian Variabel Skala X A. Blue Print ASPEK INDIKATOR AITEM NO F/U 1. Kondisi Pandangan 1. Saya mampu hidup mandiri 1 F yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus
130 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, refleksi, diskusi balikan, serta rencana tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai siklus III
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu sarana pembelajaran anak usia belajar. Pembelajaran merupakan proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 INSTRUMEN DAN KEADAAN SISWA
95 LAMPIRAN 1 INSTRUMEN DAN KEADAAN SISWA 96 A. Kisi-kisi angket penguatan verbal. Tabel 1. Kisi-kisi Angket Penguatan Verbal Indikator Sub Indikator No. Item Positif Negatif Jumlah Item 3) Kata penguatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pra Tindakan Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelompok A di TK Pertiwi Banaran 5 Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 yang dapat diidentifikasi adanya masalah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan bertujuan untuk membangun manusia seutuhnya. Ini berarti bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama pada hari Sabtu, 16 November
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi
BAB IV ANALISIS DATA Sehubungan dengan penelitian yang bersifat studi kasus khususnya yang meneliti tentang malas belajar seorang siswa, maka untuk mengetahui tingkat keefektifan dalam bimbingan dan konseling
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa
62 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Sosiometri Setelah data yang berasal dari sosiometri yang diberikan kepada siswa kelas VIII-3, VIII-7, VIII-8, VIII-10, maka diperoleh data mengenai siswa
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN
28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PEBDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya, bosan terjadi jika seseorang selalu melihat, merasakan, mengalami
Lebih terperinciBAB IV ANALISAS ETOS KERJA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
BAB IV ANALISAS ETOS KERJA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN A. Analisis Implementasi Etos Kerja Islam di Kop BCAA Jawa Timur Cabang Panceng Gresik Upaya Kop BCAA Jawa Timur Cabang Panceng Gresik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ISLAMIC PARENTING DALAM TINJAUAN KONSELING DI PANTI ASUHAN SONGKHLA THAILAND
94 BAB IV ANALISIS ISLAMIC PARENTING DALAM TINJAUAN KONSELING DI PANTI ASUHAN SONGKHLA THAILAND Analisis data dari hasil penelitian dimaksudkan untuk menghubungkan antara wawancara dengan observasi serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes pada tiap siklus. Selanjutnya data yang diperoleh diuraikan dalam
53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian diperoleh melalui pengumpulan data melalui kegiatan observasi yang dilakukan pada siswa dan guru, hasil wawancara, serta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
86 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian di RA Al-Hidayah Gombang dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dapat didiskripsikan data dari hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logis universal pada manusia. Matematika merupakan satu alat bantu yang penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan sebuah ilmu yang memberikan kerangka berpikir logis universal pada manusia. Matematika merupakan satu alat bantu yang penting bagi perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar berlangsung. Sebagian besar guru mengeluh bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Begitu banyak macam masalah yang dihadapi guru ketika proses belajar mengajar berlangsung. Sebagian besar guru mengeluh bahwa siswanya nakal, tidak disiplin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya belajar bahasa Indonesia adalah belajar bagaimana berkomunikasi. Oleh karena itu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WIRAUSAHA
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DEFINISI KARAKTER PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER ESENSI KARAKTER CIRI KARAKTER WIRAUSAHA KARAKTERISTIK UMUM WIRAUSAHA ISTILAH KARAKTER = TABIAT, WATAK, SIFAT KEJIWAAN, AKHLAK ATAU
Lebih terperinciRentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya
TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga atau orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka serta juga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki peranan penting bagi kemajuan bangsa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan, mempunyai tugas menyelengarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan
Lebih terperinciBagaimana Memotivasi Anak Belajar?
Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh sebagian besar guru. Apakah hal tesebut dikarenakan guru kurang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Metode role playing pada proses belajar mengajar jarang atau tidak pernah dilaksanakan oleh sebagian besar guru. Apakah hal tesebut dikarenakan guru kurang memahami
Lebih terperinciUNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK
UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK Waktu: 140 menit A. PENGANTAR Lingkungan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar yang
Lebih terperinciKejadian Sehari-hari
Tema 5 Kejadian Sehari-hari Menghormati dan menaati orang tua merupakan salah satu perwujudan perilaku yang mencerminkan harga diri. Berperilaku baik, berarti kita juga mempunyai harga diri yang baik pula
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap bimbingan beragama dalam
Lebih terperinciPetunjuk Pengisian ( ) SS TS STS
LAMPIRAN LAMPIRAN SKALA Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Usia : Petunjuk Pengisian a. Isilah angket ini sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya b. Berilah tanda ( ) pada jawaban yang anda berikan c. Jawablah
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Oleh: IBNU SISWANTO, M.Pd.
KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP) Oleh: IBNU SISWANTO, M.Pd. ibnusiswanto@uny.ac.id A. Ice Breaking Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah ketrampilan berkomunikasi khususnya berbicara
Lebih terperinciSD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALATIHAN SOAL BAB 7. Sikap berhati hati diperlukan saat kita bepergian ke luar kota.
1. Perhatikan pantun berikut!! Hati hatilah menyeberang Jangan sampai titian patah Hati hatilah di rantau orang Jangan sampai berbuat salah SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALATIHAN SOAL
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil Penelitian dengan Tema Internalisasi Sikap positif melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Bahasa Inggris (Studi kasus pada siswa kelas VII.B di MTs.N
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Belajar 2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar Pengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan nasional negara Indonesia yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang TK (Taman kanak-kanak) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dalam rangka sistem pendidikan nasional yang merupakan salah satu bentuk
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURUL QOMAR KERGON PEKALONGAN DALAM KELUARGA BROKEN HOME
BAB IV ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURUL QOMAR KERGON PEKALONGAN DALAM KELUARGA BROKEN HOME Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai motivasi belajar
Lebih terperinciSelamat Mengerjakan -Terima Kasih-
57 Identitas diri Fakultas : Angkatan : Penelitian ini digunakan untuk mengetahui situasi kehidupan para mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN, Identitas diri dan jawaban anda dijamin kerahasiaanya. Petunjuk
Lebih terperinciLAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA
LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Setelah melakukan penelitian di SDI Miftahul Huda Plosokandang Tulungagung dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat dipaparkan data hasil penelitian
Lebih terperinciCHECK LIST BEHAVIOR SUBJEK I
CHECK LIST BEHAVIOR SUBJEK I KOMPONEN YANG DILIHAT SAAT DI SEKOLAH ADA TIDAK ADA TIDAK ADA TIDAK ADA TIDAK ADA TIDAK Tingkah Laku Subjek Terhadap Guru 1. Melaksanakan tugas yang diberikan guru a. Membuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hendak dilakukan pihak lain. Ini dimulai ketika anak masuk kelompok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan harta yang paling berharga sekali, dengan hadirnya seorang anak didalam keluarga terasa sudah lengkap dengan itu pastinya kita sebagai orang tua ingin
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN
71 BAB IV ANALISIS PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN Persepsi Santri Terhadap Kompetensi Sosial Pendidik Di pondok Pesantren Al-Mubarok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sumber daya manusia pada hakikatnya merupakan salah satu modal dasar untuk pembangunan nasional. Dalam era globalisasi saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk
Lebih terperinciANGKET SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS
ANGKET 1. Bila orangtua mendahulukan kepentingan kakak/ adik saya, saya akan marah. 2. Jika saya tidak setuju dengan pendapat orangtua, saya akan mengatakan tidak setuju. 3. Menceritakan kebodohan kakak/adik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi manusia sebagai makhluk individu maupun kelompok. Pendidikan memberikan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
Lebih terperinciChecklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007
-1 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat
Lebih terperinciJurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN MINAT MENULIS SISWA. Nori Anggraini 1
GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN MINAT MENULIS SISWA Nori Anggraini 1 Abstrak Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan dalam bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Minat menulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran sumber daya manusia dalam perusahaan masih menjadi perhatian yang penting.terutama dalam era globalisasi saat ini telah disadari bahwa pengelolaan sumber daya
Lebih terperinci41 A. Menyampaikan Pesan Pendek
41 A. Menyampaikan Pesan Pendek Siapa yang belum sarapan? Lho, mengapa belum sarapan? Sebelum berangkat sekolah, kamu harus sarapan! Kebiasaan ini sangat baik. Jika tidak, konsentrasi belajarmu akan terganggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara sadar untuk mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihakpihak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Interaksi pada dasarnya merupakan suatu hubungan timbal balik yang secara sadar untuk mengarahkan tindakan orang lain sebagai reaksi antara pihakpihak bersangkutan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelajaran pendidikan kewarganegaraan melalui teknik Punishment and
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam penelitian ini untuk mengukur motivasi belajar siswa pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan melalui teknik Punishment and reward pada
Lebih terperinciLAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS
LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS Lampiran 1 Selamat pagi/siang/sore Saya mahasiswa dari fakultas psikologi yang sedang mengadakan penelitian mengenai stres dan agresifitas pada ibu rumah tangga yang
Lebih terperinciLAMPIRAN II KUESIONER
LAMPIRAN II KUESIONER Contoh : Kuesioner Locus of Control KUESIONER Identitas Responden : Nama : IPK :... NIM :... Jenis Kelamin :... Apakah Anda telah lulus Mata Kuliah : (Beri tanda centang [ ] untuk
Lebih terperinciBAB IV PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK MI SALAFIYAH SENGON SUBAH BATANG
BAB IV PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK MI SALAFIYAH SENGON SUBAH BATANG A. Analisis Penerapan Pembelajaran Tematik Dalam Mengembangkan Kreatifitas Peserta Didik
Lebih terperinciANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN
ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN 1. Pesat tapi tidak merata. - Otot besar mendahului otot kecil. - Atur ruangan. - Koordinasi mata dengan tangan belum sempurna. - Belum dapat mengerjakan pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Irma Rostiani, Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Motivasi Anak untuk Bersekolah HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG
Lebih terperinciLEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA
53 55 Lampiran 1: Lembar Angket Disiplin Belajar Siswa NAMA : KELAS : No. Absen : LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA Petunjuk pengisian : 1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan ini dengan cermat. 2. Berilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Siswa Sekolah Menengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada siswa Sekolah Menengah Pertama berusia 12 tahun sampai 15 tahun, mereka membutuhkan bimbingan dan arahan dari pihak keluarga dan sekolah agar mereka dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa dewasa yang meliputi berbagai macam perubahan yaitu perubahan biologis, kognitif, sosial dan emosional.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. pembawaan, atau kebiasaan yang di miliki oleh individu yang relatif tetap.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Karakteristik Siswa 2.1.1.1 Pengertian Karakteristik Siswa Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membangun sebuah peradaban suatu bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting di dalam membangun sebuah peradaban suatu bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai
Lebih terperinciBAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE PAINTING
BAB II KONSEP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA DINI DAN TEKNIK COLLECTIVE A. Konsep Keterampilan Sosial Anak Usia Dini 1. Keterampilan Sosial Anak usia dini merupakan makhluk sosial, unik, kaya dengan imajinasi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motivasi Belajar 2.1.1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif/daya menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan
1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa keistimewaan yaitu mudah dilakukan oleh
Lebih terperinciMODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL 1. Faktor yang Mendasari Terjadinya Interaksi Sosial Enam faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial: sugesti, imitasi, identifikasi, simpati,
Lebih terperinciButir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa
I. Informasi Umum Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa 1. Nama :. 2. Umur :..... 3. Kelas :. 4. Jenis Kelamin :... II. Petunjuk Pengisian Umum Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peneliti menganggap bahwa penelitian tentang kecerdasan emosional pada mahasiswa yang bekerja sangat penting, karena siapa pun dapat mengalami emosi, tak terkecuali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil pembelajaran sebelumnya, peneliti menemukan beberapa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kondisi Awal Berdasarkan hasil pembelajaran sebelumnya, peneliti menemukan beberapa kelemahan dalam pembelajaran matematika. Dalam melaksanakan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung saat ini telah menjadi salah satu kota pendidikan khususnya pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan begitu banyak perguruan tinggi seperti
Lebih terperinci