Firdastin Ruthnia Yudiningrum Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Surakarta. Abstract

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Firdastin Ruthnia Yudiningrum Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Surakarta. Abstract"

Transkripsi

1 IKLAN DAN KOMPETISI MEDIA (Analisis dan Aplikasi Teori Niche dalam Mengukur Kompetisi Penyiaran Iklan di Suara Kudus FM, Pamira FM, dan Yasika FM Bulan Februari 2010) Firdastin Ruthnia Yudiningrum Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Surakarta Abstract Radio is a medium characterized by highly specialized programming appealing to very narrow segments of the population. In industrial era, competition in radio stations are as certain fact, include in Kudus, Central Java. Yasika FM, Pamira FM and Suara Kudus FM are three local radio station in the area. Radio stations always effort make advertisement product which they are more creative, variative and opened to market. The destination is make audience is still consistent in the choosing frequency. There are competition in three radio stations each other include in advertisement competition. The paper try describe result of research about advertisement competition in three radio stations. The research analyze about competition s degree, Niche Breadth and Nice Overlap in announcement of advertisement in February The research methods used are content analysis to descript the variety of advertisement s announcement. The frequency of advertisement s announcement will be account with content analysis methods, base on the several categories : kind of advertisement, announcement s format, and announcement s relay time. And then the collection data will be used to measure the degree of media competition with a Niche Theory. Keywords: Media competition, radio station, advertisement s announcement, niche breadth, niche overlap. Pendahuluan Media penyiaran radio mempunyai ciri sebagai media dengan target audiensi yang tidak luas (sempit), yaitu mereka yang memiliki minat atau ketertarikan terhadap program tertentu atau khusus (Morissan, 2010). Begitu pula yang terjadi pada Yasika FM, Pamira FM, dan Suara Kudus FM. Ketiga radio tersebut selalu berusaha membuat kemasan iklan yang lebih kreatif dan bervariasi, agar para pendengar tetap setia dengan frekuensi yang dipilihnya. Yasika FM Kudus kini lebih bersifat terbuka kepada selera pasar dibanding waktu-waktu yang lalu. Begitu pun 1

2 yang terjadi di Pamira FM dan Suara Kudus FM yang mencoba bersaing dengan menampilkan siaran iklannya semenarik mungkin. Kesemuanya ini merupakan usaha untuk bertahan dalam situasi kompetisi antar radio siaran lokal di wilayah Kabupaten Kudus. Porsi penyiaran iklan relatif sama diantara Yasika FM, Pamira FM, dan Suara Kudus FM, seperti yang ditunjukkan data media masing-masing radio, untuk Yasika FM porsi pemutaran iklan sebesar 20%, Pamira FM 25%, dan Suara Kudus FM 25% dari seluruh program siaran yang ada. Dengan demikian persaingan yang terjadi adalah memperebutkan jumlah pendengar sebanyak-banyaknya melalui kemasan iklan. Semakin menarik sebuah iklan disajikan maka diharapkan semakin banyak pendengar yang mengikuti pesan iklan tersebut (Cangara, 1998). Di samping itu, kondisi ini juga akan menarik perhatian para pemilik modal untuk berlangganan memasukkan iklan produk barang atau jasa pada radio tersebut (Wijaya, 1992). Mengenai alasan dipilihnya tiga stasiun radio ini sebagai sampel penelitian adalah tiga stasiun radio ini (Yasika FM, Pamira FM dan Suara Kudus FM) merupakan stasiun-stasiun radio yang paling eksis di Kudus, Jawa Tengah. Selain itu, tiga stasiun radio ini memiliki kesamaan karakter terutama aspek audiens dan format siaran sehingga selevel jika dikomparasikan melalui riset di lapangan. Permasalahan Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut, Seberapa jauhkah tingkat kompetisi dalam menyiarkan iklan di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dilihat dari segi format siaran (waktu penyiaran, bentuk penyajian, dan jenis iklan) untuk kurun waktu bulan Februari 2010? 2

3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dapat dikemukakan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejauh mana kompetisi antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dalam menyiarkan iklan pada bulan Februari Untuk mengetahui sejauh mana ketergantungan (Niche Breadth) pada Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM terhadap salah satu sumber penunjang kehidupan mereka yaitu penyiaran iklan bulan Februari Untuk mengetahui sejauh mana ketumpangtindihan (Niche Overlap) antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dalam menyiarkan iklan bulan Februari Kajian Teori Radio sebagai salah satu media untuk beriklan memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan media lainnya. Keunggulan itu mencakup antara lain : biaya iklan yang murah dan efisien, sifat selektif (selektivitas), fleksibel, mendukung iklan TV (mental imagery), dan peluang pemasaran terpadu (Morissan, 2010: 250). Produksi iklan radio sangat mudah dilakukan dan dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat cepat dibandingkan dengan iklan televisi, sehingga biaya beriklan melalui radio jauh lebih murah dan efisien. Kekuatan lain beriklan di radio adalah tersedianya audiensi yang sangat selektif yang muncul dari berbagai format siaran dan cakupan atau geografis siaran yang dimiliki setiap stasiun siaran radio. Iklan radio memungkinkan pemasang iklan untuk fokus pada audiensi tertentu. Namun demikian, terdapat pula sejumlah faktor yang menjadi kelemahan radio sebagai media untuk beriklan yaitu : kreativitas terbatas, fragmentasi pendengar, perhatian dan riset terbatas, serta pesaingan dengan 3

4 berbagai iklan lainnya untuk mendapatkan perhatian audiensi yang mendengarkan radio sambil mengerjakan aktivitas/sekilas dengar (Morissan, 2010: 253). Seiring dengan perkembangan pola pikir masyarakat, ternyata siaran iklan sebagai selingan mata acara musik atau talkshow telah mengalami perubahan dari sesuatu yang membosankan dan cenderung tidak disukai pendengar menjadi sesuatu yang ditunggu kemunculannya dengan ciri keunikan kemasan iklan berupa slogan khas atau cerita lucu untuk menarik perhatian pendengar. Oleh karena itu iklan yang disiarkan di radio-radio sekarang ini tidak hanya dikemas dalam bentuk sajian yang biasa-biasa saja, tetapi telah diberi sentuhan kreativitas agar terdengar menarik dan berbeda dengan kemasan iklan pada radio yang lain, sehingga muncul suatu istilah Radio is Planning, agar para pengelolanya tetap berpatokan pada selera pendengar sebagai konsumen yang merupakan salah satu aset sebuah perusahaan stasiun radio (Daniels, 1998). Perebutan sumber penunjang kehidupan sebagai upaya untuk bertahan hidup ini akan terjadi baik diantara sesama warga suatu populasi maupun antar populasi. Dalam kenyataannya sumber penunjang kehidupan dalam suatu komunitas memang terbatas dan yang memerlukannya lebih dari satu, maka wajarlah apabila terjadi suatu kompetisi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Menurut Levins (Sendjaja, 1993 : 60), tingkat persaingan makhluk hidup dalam upaya memperoleh sumber penunjang kehidupan dapat diukur melalui besaran Niche-nya. Dalam hal kompetisi industri media terdapat dua konsep sentral yang bisa dijadikan patokan, yaitu : Niche Breadth dan Niche Overlap. Kemudian dijelaskan oleh Dimmick dan Rothenbuhler (1985: 106) tentang konsep Niche Breadth sebagai berikut : Breadth is distance through a niche among a particular axis or dimension (Breadth adalah jarak melaui sebuah niche diantara poros atau dimensi tertentu). 4

5 Konsep Niche Breadth menunjukkan suatu tingkat hubungan antara suatu populasi/makhluk hidup dengan sumber-sumber penunjangnya dalam suatu komunitas. Untuk mengukur Niche Breadth, Levins mengemukakan aspek-aspek jenis/kategori alam yang digunakan, sedangkan dalam penelitian ini yang dimaksud adalah penyiaran iklan sebagai sumber penunjang kehidupan bagi Suara Kudus FM, Pamira FM, dan Yasika FM. Aspek proporsi dari setiap penggunaan kategori alam oleh suatu populasi, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah proporsi frekuensi penyiaran iklan menurut jenis iklan, bentuk penyajian, dan waktu penyiaran pada masing-masing radio tersebut (Dimmick dan Rothenbuhler, 2003: 110). Selanjutnya dijelaskan tentang definisi Niche Overlap sebagai berikut:...niche Overlap defines the degree to which two population depend on the same resource (Niche Overlap adalah tingkat di mana dua populasi tergantung pada sumber penunjang yang sama (Dimmick dan Rothenbuhler, 2003: 106). Niche Overlap menunjukkan derajat persamaan ekologis atau kompetisi antara dua populasi dalam memperebutkan satu sumber penunjang yang sama. Levins mengemukakan aspek-aspek proporsi penggunaan sumber alam, dalam hal ini yaitu proporsi penyiaran iklan sebagai sumber penunjang kehidupan antara dua radio; sedangkan aspek kategori sumber-sumber alam yang digunakan oleh kedua populasi, yaitu kategori penyiaran iklan menurut jenis iklan, bentuk penyajian, dan waktu penyiaran oleh kedua radio (Dimmick dan Rothenbuhler, 2003: 110). Pendekatan Niche dalam penelitian tentang kompetisi antar industri media massa hanya didasarkan pada tiga faktor penunjang kehidupan (capital, content, audience). Sementara faktorfaktor ekstern seperti situasi politik, keamanan, dan berbagai perubahan regulasi, tidak diperhitungkan dan kesemuanya dianggap konstan, sehingga aplikasi dan analisis teori Niche ini 5

6 cukup realistis apabila faktor-faktor ekstern tersebut tidak terlibat secara langsung (Sendjaja, 1993: 64). Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti dari satu segi, yaitu content, karena data yang diperlukan sudah terdokumentasi secara jelas dan tepat yaitu berupa data log book, sehingga penulis hanya meneliti tentang kompetisi radio dengan melihat corak isi dari penyiaran iklan di Suara Kudus FM, Pamira FM, dan Yasika FM. Selain itu juga karena pengumpulan data untuk faktor capital terasa riskan (menyangkut rahasia perusahaan), sedangkan data audience tidak terdokumentasi secara jelas (Shadily, 1980). Untuk melihat kecendeungan isi dari dimensi penyiaran iklan di ketiga radio tersebut maka dalam penelitian ini penulis menganalisis isinya, sehingga disebut juga dengan pendekatan content analysis. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis data dengan content analysis menggunakan pendekatan teori Niche, yaitu untuk mengetahui suatu gejala persaingan/kompetisi antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dalam menyiarkan iklan selama bulan Februari Unit perhitungan menggunakan frekuensi pemunculan penyiaran iklan di ketiga stasiun radio tersebut. Dalam penelitian ini untuk mengetahui ketepatan pengukuran penulis dalam pengkodingan, digunakan pengkoding I dan II dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas. Berdasarkan data yang telah terkumpul (data log book penyiaran iklan di ketiga stasiun radio bulan Februari 2010), selanjutnya digunakan untuk mengukur reliabilitas. Reliabilitas ini berkaitan erat dengan ketepatan alat ukur. Penulis dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas kategori (Singarimbun dan Effendy, 1999). Rumus pertama yang dipakai adalah : 6

7 2M CR = N1 + N2 Keterangan : CR : Koefisien Reliabilitas. M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh dua pengkoding. N1 dan N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh dua pengkoding. Namun karena rumus tersebut di atas dianggap tidak memperhitungkan tingkat persetujuan intercorder, maka digunakan juga rumus Scott, yaitu : po pe pi = 1 pe Keterangan : pi po Pe : Probability of index. : Persetujuan yang nyata. : Persetujuan yang diharapkan. Definisi content analysis menurut Paisley adalah sebuah fase dari proses informasi di mana isi komunikasi ditransformasikan, melalui aturan-aturan kategorisasi yang diaplikasikan secara objektif dan sistematis, ke dalam data yang dapat disimpulkan dan diperbandingkan (Singarimbun dan Effendy, 1999). Dalam penelitian ini analisis isi digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yaitu frekuensi pemunculan iklan di ketiga radio (Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM). Dari pengkajian isi pesan penyiaran iklan ini data yang diperoleh dapat dianalisis secara kuantitatif untuk dibuat kategori-kategori tertentu yang sesuai, sehingga diperoleh gambaran tentang sifatsifat dari corak isi penyiaran iklan pada masing-masing radio. Sementara metode kualitatif digunakan untuk memberikan penjelasan yang lebih lanjut mengenai makna konfigurasi angka-angka yang diperoleh, sehingga akan tampak kecenderungan isi dari penyiaran iklan pada masing-masing radio. Selanjutnya angka-angka tersebut akan dimasukkan dalam rumus Niche Breadth dan Niche Overlap. Data yang telah terkumpul akan 7

8 dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan lebih lanjut mengenai makna dari angka-angka yang diperoleh, sedangkan analisis kuantitatif dihitung dengan menggunakan rumus Levins untuk perolehan nilai Niche Breadth (NB) dan Niche Overlap (NO). 1 NB = r ph² h=1 Keterangan : p NO = di,j = (pih pij)² h=1 Keterangan : h p di,j : Proporsi dari penyiaran iklan setiap kategori h di mana h bergerak dari satu jenis/kategori sampai n kategori yang ada pada populasi tersebut. n : Kategori penyiaran iklan. : Proporsi dari setiap kategori penyiaran iklan. : Jarak/overlap antar populasi i dan j yang dihitung dengan menjumlahkan derajat perbedaan antara proporsi penyiaran iklan setiap jenis/kategori. pi : Proporsi penyiaran iklan pada radio i. pj : Proporsi penyiaran iklan pada radio j. Hasil dan Pembahasan Penulis meneliti penyiaran iklan di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM berdasarkan frekuensi pemunculan setiap iklan yang disiarkan masing-masing radio setiap harinya selama periode yang penulis tetapkan. Pengambilan sampel penelitian terhadap ketiga radio siaran tersebut dilakukan secara otomatis karena jumlah populasi itu sendiri yang menjadi sampel, yaitu selama periode penyiaran iklan bulan Februari 2010 (28 hari). Jadi jumlah seluruh populasi sekaligus sampel dari ketiga radio tersebut ada 84 hari penyiaran iklan. Penyiaran iklan 8

9 yang diteliti meliputi kategori jenis iklan, bentuk penyajian, dan waktu penyiaran berdasarkan format siaran bulan Februari 2010 di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM. Niche Breadth akan menunjukkan pola suatu radio dalam mengkonsumsi sumber penunjang kehidupannya. Dari nilai Niche Breadth tersebut, suatu media dapat dikatakan generalis, moderat, atau spesialis. Media disebut generalis jika menggantungkan kehidupannya pada berbagai sumber penunjang kehidupan, yaitu tergantung pada banyak jenis iklan, bentuk penyajian, dan waktu penyiaran (Soeharto, 1992). Media disebut cenderung generalis jika kehidupannya cenderung tidak tergantung pada satu sumber penunjang saja, atau media tersebut cenderung memiliki beragam sumber kehidupan. Media disebut spesialis jika banyak menggantungkan kehidupannya pada satu sumber penunjang saja, yaitu pada satu jenis iklan, satu bentuk penyajian, dan satu waktu penyiaran saja. Media disebut cenderung spesialis jika pola kehidupannya cenderung tergantung pada salah satu sumber kehidupan. Media tidak termasuk kategori spesialis maupun generalis disebut media moderat. Hal ini untuk memberikan spesifikasi yang lebih tajam bagi suatu media sehingga terlihat perbedaan yang jelas, khususnya antar media yang bersifat generalis dan spesialis (Dimmick, 1985). Tabel 1. Niche Breadth Penyiaran Iklan di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Jenis Iklan No. Jenis Iklan Suara Kudus FM Pamira FM Yasika FM 1. Obat-obatan 0,723 0,775 0, Surat kabar 0,140 0,11 0, Toiletris 0,109 0,102 0, Layanan Jasa 0,028 0,013 0,016 Niche Breadth 1,406 1,361 1,384 Sumber : Hasil olahan koding Pada kategori jenis iklan ini untuk mengetahui pola kecenderungan sebuah radio siaran termasuk dalam kategori spesialis, moderat, atau generalis maka akan dibuat suatu patokan. 9

10 Untuk kategori tema lagu yang terdiri dari 4 sub kategori, maka Niche Breadth minimal radio siaran berdasarkan tema lagu penyiaran iklan adalah 1, sedangkan Niche Breadth maksimal adalah 4, sehingga nilai tengah terletak pada nilai 2,5. Apabila kategori yang dipakai adalah 5, maka interval setiap kategori adalah 0,6 sehingga dari perhitungan tersebut akan diperoleh patokan : Tabel 2. Patokan Kategori Radio Siaran Berdasarkan Niche Breadth Jenis Iklan No. Niche Breadth Kategori ,5 Spesialis 2. 1,6 2,1 Cenderung spesialis 3. 2,2 2,7 Moderat 4. 2,8 3,3 Cenderung generalis 5. 3,4 4 Generalis Sumber : Hasil penghitungan penulis Berdasarkan patokan Tabel 2 maka corak kehidupan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM terhadap penyiaran iklan berdasarkan kategori jenis iklan adalah sebagai berikut : Tabel 3. Kategori Niche Breadth Penyiaran Iklan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Jenis Iklan Radio Siaran Niche Breadth Kategori Pamira FM 1,361 Spesialis Yasika FM 1,384 Spesialis Suara Kudus FM 1,406 Spesialis Sumber : Hasil koding penulis Hasil penghitungan nilai Niche Breadth berdasarkan kategori jenis iklan yang diperoleh ketiga radio, menunjukkan bahwa dalam penyiaran iklan ketiganya sama-sama bercorak spesialis, yaitu bergantung pada satu sub kategori ikan obat-obatan. Pamira FM memiliki nilai Niche Breadth paling kecil dibandingkan Yasika FM dan Suara Kudus FM, berarti Pamira FM lebih spesialis daripada kedua radio lainnya. 10

11 Hasil penghitungan Niche Breadth Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM tentang penyiaran iklan periode Februari 2010 berdasarkan bentuk penyajian adalah sebagai berikut : Tabel 4. Niche Breadth Penyiaran Iklan di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Bentuk Penyajian No. Bentuk Penyajian Pamira FM Yasika FM Suara Kudus FM 1. Spot 0,925 0,803 0, Adlips 0,075 0,197 0,063 Niche Breadth 1,161 1,462 1,133 Sumber : Hasil analisis olahan koding Pada kategori bentuk penyajian iklan ini untuk mengetahui pola kecenderungan sebuah radio siaran termasuk dalam kategori spesialis, moderat, atau generalis maka akan dibuat suatu patokan sebagai berikut : Tabel 5. Patokan Kategori Radio Siaran Berdasarkan Niche Breadth Bentuk Penyajian Iklan No. Niche Breadth Kategori ,1 Spesialis 2. 1,2 1,3 Cenderung spesialis 3. 1,4 1,5 Moderat 4. 1,6 1,7 Cenderung generalis 5. 1,8 2 Generalis Sumber : Hasil penghitungan penulis Berdasarkan patokan Tabel 5 maka corak kehidupan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM terhadap penyiaran iklan berdasarkan kategori bentuk penyajian selama bulan Februari 2010 adalah sebagai berikut : Tabel 6. Kategori Niche Breadth Penyiaran Iklan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Bentuk Penyajian Radio Siaran Niche Breadth Kategori Pamira FM 1,161 Spesialis Yasika FM 1,462 Moderat 11

12 Suara Kudus FM 1,133 Spesialis Sumber : Hasil koding penulis Hasil penghitungan nilai Niche Breadth berdasarkan kategori bentuk penyajian iklan yang diperoleh ketiga radio, menunjukkan bahwa dalam penyiaran iklan Pamira FM bersifat spesialis karena lebih menonjolkan pada pemutaran bentuk iklan spot daripada adlips. Begitu pula Suara Kudus FM tampak menonjol pada iklan spot, tetapi tidak mengabaikan bentuk iklan berupa adlips. Sedangkan Yasika FM yang bercorak moderat menunjukkan bahwa dalam penyiaran iklan bergantung pada sebagian besar sub kategori, yaitu spot dan adlips. Bentuk iklan adlips sering diputar di Yasika FM karena pesan yang disampaikan oleh penyiar secara langsung lebih mengena kepada konsumen di kalangan anak muda yang menjadi sasaran pendengarnya. Hasil penghitungan Niche Breadth Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM tentang penyiaran iklan periode Februari 2010 berdasarkan waktu penyiaran adalah sebagai berikut : Tabel 7. Niche Breadth Penyiaran Iklan di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Waktu Penyiaran No. Waktu Penyiaran Suara Kudus FM Pamira FM Yasika FM 1. Pagi 0,382 0,406 0, Siang 0,218 0,154 0, Sore/Petang 0,22 0,114 0, Malam 0,18 0,326 0,322 Niche Breadth 3,646 3,248 3,754 Sumber : Hasil analisis olahan koding Pada kategori waktu penyiaran ini untuk mengetahui pola kecenderungan sebuah radio siaran termasuk dalam kategori spesialis, moderat, atau generalis maka dibuat suatu patokan : Tabel 8. Patokan Kategori Radio Siaran Berdasarkan Niche Breadth Waktu Penyiaran No. Niche Breadth Kategori ,5 Spesialis 12

13 2. 1,6 2,1 Cenderung spesialis 3. 2,2 2,7 Moderat 4. 2,8 3,3 Cenderung generalis 5. 3,4 4 Generalis Sumber : Hasil penghitungan penulis Berdasarkan patokan Tabel 8 maka corak kehidupan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM terhadap penyiaran iklan berdasarkan kategori waktu penyiaran selama bulan Februari 2010 adalah sebagai berikut : Tabel 9. Kategori Niche Breadth Penyiaran Iklan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Waktu Penyiaran Radio Siaran Niche Breadth Kategori Pamira FM 3,248 Cenderung generalis Yasika FM 3,754 Generalis Suara Kudus FM 3,646 Generalis Sumber : Hasil koding penulis Hasil penghitungan nilai Niche Breadth berdasarkan kategori waktu penyiaran yang diperoleh ketiga radio, menunjukkan bahwa dalam penyiaran iklan Yasika FM dan Suara Kudus FM bercorak generalis, dapat dilihat dari meratanya proporsi waktu penyiaran, yaitu pada pagi, siang, sore/petang, dan malam hari. Pamira FM memiliki nilai Niche Breadth paling kecil dibandingkan Yasika FM dan Pamira FM, bercorak cenderung generalis pada kategori waktu penyiaran, yaitu bergantung pada waktu pagi dan malam hari. Perbandingan tentang kecenderungan corak kehidupan dari Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dalam menyiarkan iklan berdasarkan Niche Breadth masing-masing kategori adalah : Tabel 10. Perbandingan Niche Breadth Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Radio Siaran Jenis Iklan Bentuk Penyajian Waktu Penyiaran Suara Kudus FM 1,406 1,133 3,646 Pamira FM 1,361 1,161 3,248 Yasika FM 1,384 1,462 3,754 Sumber : Hasil analisis penulis 13

14 Tabel di atas menunjukkan perbandingan pola kehidupan antar ketiga radio pada masingmasing kategori, dan ternyata dalam menyiarkan iklan antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM ada persamaan dan perbedaan mengenai pola kehidupan pada kategori-kategori tertentu, kadang terjadi persamaan pada kategori tertentu tetapi terjadi perbedaan pada kategori lainnya. Selanjutnya penulis akan menunjukkan hasil penghitungan Niche Overlap (ketumpangtindihan) atau tingkat persaingan dari dua radio, yaitu antara Pamira FM dan Yasika FM, Pamira FM dan Suara Kudus FM, serta Yasika FM dan Suara Kudus FM dengan menggunakan rumus Levins. Penghitungan Niche Overlap dengan rumus Levins untuk mendapatkan perolehan hasil analisis kompetisi penyiaran iklan di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM selama bulan Februari 2010 sehingga akan diketahui sejauh mana tingkat persaingan antar media dalam memperebutkan sumber penunjangnya. Sumber penunjang dalam penelitian ini dihitung dari isi penyiaran iklan di Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM berdasarkan frekuensi pemunculannya yang meliputi jenis iklan, bentuk penyajian, dan waktu penyiaran. Tingkat persaingan antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM akan terlihat dari perolehan nilai Niche Overlap-nya dan pada sub kategori apa saja persaingan terjadi. Nilai Niche Overlap juga akan dihitung menurut kategori sangat ketat, ketat, dan tidak ketat. Semakin kecil nilai Niche Overlap-nya atau semakin mendekati nol menandakan semakin ketat persaingan yang terjadi antar ketiga radio tersebut. Penyiaran iklan berdasarkan kategori jenis iklan terbagi dalam empat sub kategori, yaitu obat-obatan, surat kabar, toiletries, dan layanan jasa. Besarnya tingkat pesaingan antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM berdasarkan jenis iklan bisa dilihat pada tabel berikut : 14

15 Tabel 11. Niche Overlap Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Jenis Iklan Radio Siaran Niche Overlap Kategori Pamira FM & Yasika FM 0,7108 Tidak Ketat Pamira FM & Suara Kudus FM 0,0007 Sangat Ketat Suara Kudus FM & Yasika FM 0,0081 Sangat Ketat Sumber : Hasil penghitungan penulis Hasil penghitungan nilai Niche Overlap antara Pamira FM & Suara Kudus FM pada kategori iklan toiletris adalah 0,0003 yang berarti bahwa kedua radio ini bersaing sangat ketat, terlihat dari penghitungan proporsi pada masing-masing sub kategori ternyata mempunyai banyak persamaan dan perbandingan angka yang sangat kecil. Persaingan yang sangat ketat juga terjadi antara Suara Kudus FM dan Yasika FM pada iklan layanan jasa, yaitu nilai Niche Overlap-nya 0, artinya kedua radio ini memiliki porsi yang hampir sama untuk pemutaran iklan layanan jasa. Pada kategori jenis iklan antara Pamira FM & Yasika FM ternyata nilai Niche Overlapnya menunjukkan persaingan yang tidak ketat, tampak dari selisih antara setiap sub kategori jenis iklan yang tidak mendekati nilai nol. Penghitungan proporsi dari kedua radio ini menunjukkan bahwa setiap sub kategori jenis iklan mempunyai banyak perbedaan sehingga selisih angka yang dihasilkan adalah cukup besar (tidak mendekati nol). Dengan demikian antara Pamira FM & Suara Kudus FM pada kategori jenis iklan saling bersaing kuat, terutama pada iklan toiletris persaingan sangat ketat, yaitu nilai Niche Overlapnya 0,0003, meskipun pemunculannya relatif sedikit dibandingkan jenis iklan lainnya. Perolehan Niche Overlap antara Suara Kudus FM & Yasika FM adalah 0,0081, tergolong dalam kategori sangat ketat, artinya diantara keduanya dalam menyiarkan iklan menurut kategori jenis iklan bersaing sangat kuat. Dari keempat sub kategori yang ada, persaingan yang sangat ketat terjadi 15

16 pada pemutaran iklan layanan jasa, yaitu dengan nilai Niche Overlap 0, karena pada kedua radio ternyata memiliki porsi yang berimpit dalam menyiarkan jenis iklan layanan jasa ini. Kategori bentuk penyajian iklan dibagi dalam dua sub kategori, yaitu spot dan adlips, sedangkan hasil penghitungan nilai Niche Overlap-nya adalah sebagai berikut : Tabel 12. Niche Overlap Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Bentuk Penyajian Radio Siaran Niche Overlap Kategori Pamira FM & Yasika FM 0,0297 Tidak Ketat Pamira FM & Suara Kudus FM 0,0002 Sangat Ketat Suara Kudus FM & Yasika FM 0,0359 Tidak Ketat Sumber : Hasil penghitungan penulis Penghitungan nilai Niche Overlap antara Pamira FM & Yasika FM menunjukkan persaingan keduanya tidak ketat pada penyiaran iklan berdasarkan bentuk penyajiannya. Hal ini dikarenakan kedua radio dalam mengemas siaran iklan terdapat banyak perbedaan pada proporsi setiap sub kategorinya. Jadi dalam menyajikan iklan kedua radio ini tidak bersaing secara ketat karena nilai Niche Overlap yang dihasilkannya tidak mendekati angka nol, yaitu 0,0297. Persaingan antara Pamira FM & Suara Kudus FM dari hasil penghitungan nilai Niche Overlap sangat ketat. Porsi terbesar sama-sama pada bentuk spot, sedangkan persaingan yang sangat ketat terjadi pada bentuk adlips dengan nilai Niche Overlap 0, yang berarti diantara keduanya saling bersaing kuat dalam mengemas iklan pada bentuk penyajian ini. Bentuk penyajian antara Suara Kudus FM & Yasika FM pada nilai Niche Overlap-nya menghasilkan angka 0,0359 yang berarti persaingannya tidak ketat. Perbedaan sifat dari sumber penunjang yang digunakan keduanya cukup banyak sehingga menghasilkan nilai Niche Overlap cukup besar dan menjauhi angka nol. Persaingan yang tidak ketat ini membuat perbandingan proporsi setiap sub kategori bentuk penyajian cukup besar. 16

17 Hasil penghitungan Niche Overlap dari penyiaran iklan antara Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM berdasarkan kategori waktu penyiaran adalah sebagai berikut : Tabel 13. Niche Overlap Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Berdasarkan Waktu Penyiaran Radio Siaran Niche Overlap Kategori Pamira FM & Yasika FM 0,0276 Tidak Ketat Pamira FM & Suara Kudus FM 0,0372 Tidak Ketat Suara Kudus FM & Yasika FM 0,0375 Tidak Ketat Sumber : Hasil penghitungan penulis Penyiaran iklan berdasarkan waktu penyajian antara Suara Kudus FM dan Pamira FM menghasilkan nilai Niche Overlap yang besar, yaitu 0,0372 berarti persaingannya tidak terlalu ketat. Hal ini karena waktu penyiaran iklan pada keduanya banyak perbedaan walaupun porsi cukup besar sama-sama pada waktu pagi hari. Begitu pula antara Suara Kudus FM dan Yasika FM ternyata nilai Niche Overlap-nya besar, yaitu 0,0375 berarti persaingannya tidak ketat. Dengan demikian pemutaran iklan diantara keduanya tidak berimpit waktunya atau tidak sering bersamaan. Perolehan nilai Niche Overlap antara Pamira FM dan Yasika FM yaitu 0,0276 berarti persaingannya juga tidak ketat berdasarkan waktu penyiaran iklan. Perbandingan tingkat persaingan yang terjadi pada Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 14. Perbandingan Niche Overlap Penyiaran Iklan Pamira FM, Yasika FM, dan Suara Kudus FM Bulan Februari 2010 Radio Siaran Jenis Iklan Bentuk Penyajian Waktu Penyiaran Suara Kudus FM Sangat Ketat Sangat Ketat Tidak Ketat & Pamira FM 17

18 Suara Kudus & Yasika FM Sangat Ketat Tidak Ketat Tidak Ketat Pamira FM & Yasika FM Tidak Ketat Tidak Ketat Tidak Ketat Sumber : Hasil analisis penulis Jadi tingkat kompetisi dalam penyiaran iklan selama periode penelitian, yang tertinggi terjadi antara Pamira FM dan Suara Kudus FM. Hal ini ditunjukkan dengan sangat ketatnya persaingan pada sebagian besar sub kategori, karena adanya banyak persamaan dalam penyiaran iklan selama bulan Februari 2010, sehingga angka Niche Overlap yang diperoleh sangat kecil, yaitu mendekati angka nol. Kesimpulan Dari pembahasan riset di atas, kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut : a. Niche Breadth penyiaran iklan di ketiga radio tersebut berdasarkan kategori jenis iklan sama-sama bercorak spesialis, artinya sumber penunjang kehidupan mereka tergantung pada salah satu sub kategori saja, yaitu iklan obat-obatan. b. Hasil penghitungan Niche Breadth berdasarkan kategori bentuk penyajian menunjukkan bahwa Pamira FM dan Suara Kudus FM memiliki pola kehidupan yang sama, yaitu spesialis dan Yasika FM berpola moderat. c. Hasil penghitungan Niche Breadth berdasarkan kategori waktu penyiaran menunjukkan bahwa Pamira FM bercorak cenderung generalis, Yasika FM dan Suara Kudus FM pola kehidupannya sama yaitu generalis, artinya tergantung pada banyak waktu yaitu pagi, siang dan malam hari untuk menyiarkan iklan. d. Niche Overlap penyiaran iklan untuk kategori jenis iklan juga bersaing ketat, tetapi pada kategori bentuk penyajian dan waktu penyiaran persaingannya tidak ketat karena nilainya tidak mendekati nol. 18

19 e. Hasil penghitungan Niche Overlap antara Suara Kudus FM dan Yasika FM pada kategori jenis iklan menunjukkan persaingan yang sangat ketat, sedangkan untuk kategori bentuk penyajian dan waktu penyiaran tidak bersaing dengan ketat terbukti perolehan angkanya menjauhi nol. f. Pamira FM dan Yasika FM bersaing tidak ketat pada semua kategori bentuk penyajian iklan, jenis iklan, dan waktu penyiaran. Sedangkan Suara Kudus FM dan Pamira FM persaingannya sangat ketat pada kategori jenis iklan dan bentuk penyajian, tetapi tidak berkompetisi secara kuat pada kategori waktu penyiaran iklan. Daftar Pustaka Cangara, Hafied. (1998). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daniels H.S. (1998). Seluk Beluk Programa Radio. Yogyakarta: Yayasan Kanisius. Dimmick, John, dan Erick W. Rothenbuhler. (2003). The Theory of The Niche : Quantifying Competition Among Media Industries, Reprint from Journal of Communication. Winter: The Anneberg School of Communication.. (1985). Competitive Displacementin The Communication Industries : New Media in Old Environment, in The Media Communication Research and Technology. Ronald E. Rice Associates: Sage Publication. Morissan. (2010). Periklanan : Komunikasi Periklanan Terpadu. Jakarta: Kencana. Sendjaja, Sasa Djuarsa. (1993). Ekologi Media, Analisis, dan Aplikasi Teori Niche dalam Penelitian tentang Kompetisi Antar Industri Media, Jurnal 5 & 6 Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia. Jakarta: Gramedia. Shadily, Hassan. (1980). Ensiklopedi Indonesia I. Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve.. (1980). Ensiklopedi Indonesia III. Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve. Singarimbun, Masri, dan Effendy, Sofian. (1999). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. 19

20 Soeharto, M. (1992). Ensiklopedi Musik II. Jakarta: PT. Cipta Adi Karsa. Wijaya, Albert. (1992). Budaya Politik dan Pengembangan Ekonomi. Jakarta: LP3ES. 20

KHALAYAK PENDENGAR DAN KOMPETISI MEDIA

KHALAYAK PENDENGAR DAN KOMPETISI MEDIA KHALAYAK PENDENGAR DAN KOMPETISI MEDIA (Analisis dan Aplikasi Teori Niche dalam Mengukur Kompetisi Khalayak Pendengar Musik Pop Indonesia di Suara Kudus FM, Pamira FM, dan Yasika FM pada Februari 2011)

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013

KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 96 KAJIAN TEORI NICHE TERHADAP RUBRIK BERITA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLO POS DAN JOGLOSEMAR PERIODE JANUARI 2013 Riska Septiana Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas

Lebih terperinci

Aplikasi Teori Niche melalui Iklan Display pada Surat Kabar Harian Solopos dan Joglosemar periode 17 Desember Januari 2013 NASKAH PUBLIKASI

Aplikasi Teori Niche melalui Iklan Display pada Surat Kabar Harian Solopos dan Joglosemar periode 17 Desember Januari 2013 NASKAH PUBLIKASI Aplikasi Teori Niche melalui Iklan Display pada Surat Kabar Harian Solopos dan Joglosemar periode 17 Desember 2012 15 Januari 2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media Modul ke: Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media 2 PenSumber-Sumber Ekonomi Media dan Pasar Media Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB.I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia

BAB.I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Peranan media massa sebagai wadah penghubung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat manusia, di mana pesan yang menjadi inti dari komunikasi itu sendiri sampai saat ini menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan juga berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan juga berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran radio swasta menjadi sumber hiburan dan informasi bagi masyarakat, dan juga berdiri untuk meraih pendengar sebanyak-banyaknya, sehingga aspek ratting sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radio, sebagai sebuah media komunikasi, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Seperti halnya media komunikasi massa pada umumnya, radio

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa dari 4 macam motif masyarakat Surabaya dalam mendengarkan program radio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. iklan sebagai salah satu sumber penunjang hidup surat kabar serta mengetahui

BAB IV PENUTUP. iklan sebagai salah satu sumber penunjang hidup surat kabar serta mengetahui BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang berbasisi pada perhitungan niche breadth dan niche overlap, serta dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kebergaman iklan sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat jaman sekarang membutuhkan suatu media massa seperti surat kabar, majalah, buku, radio, TV, dan film. Media massa memiliki arti yang bermacam-macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wadah penghububung informasi kepada khalayak luas, dirasa sangat tepat dan

BAB I PENDAHULUAN. wadah penghububung informasi kepada khalayak luas, dirasa sangat tepat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi di era globalisasi sekarang, telah menyatu dalam kehidupan manusia untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Peranan media massa sebagai wadah penghububung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan sudah menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, media

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV) DISUSUN OLEH: ANDREW ALEXIS. N TUBAGUS ADITYA NUGRAHA Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. radio itu sendiri yaitu berupa penampilan program-program baru agar dapat. bersaing dengan stasiun radio yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. radio itu sendiri yaitu berupa penampilan program-program baru agar dapat. bersaing dengan stasiun radio yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Radio merupakan media komunikasi massa yang kuat dalam perkembangan teknologi. Pada tahun ini, teknologi yang dipakai radio semakin maju. Kemajuan ini ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I. beranggapan bahwa sebuah kegiatan creative adalah hal penting dari seluruh

BAB I. beranggapan bahwa sebuah kegiatan creative adalah hal penting dari seluruh BAB I BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam proses perancangan sebuah iklan, umumnya masyarakat beranggapan bahwa sebuah kegiatan creative adalah hal penting dari seluruh proses kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri televisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun kian menarik untuk diamati. Setiap daerah terdapat banyak televisi swasta yang melakukan siaran secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media penyiaran merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media penyiaran merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio dikenal sebagai media yang praktis dan sederahana sehingga penyampaian pesan yang dilakukan dengan lisan atau suara menciptakan suasana begitu akrab.

Lebih terperinci

PERSAINGAN RADIO KOMERSIAL (Studi Kasus Radio Suara Salatiga FM dan Radio Elisa FM Di Salatiga)

PERSAINGAN RADIO KOMERSIAL (Studi Kasus Radio Suara Salatiga FM dan Radio Elisa FM Di Salatiga) PERSAINGAN RADIO KOMERSIAL (Studi Kasus Radio Suara Salatiga FM dan Radio Elisa FM Di Salatiga) Effri Handoko 1) Daru Purnomo 2); Dewi Kartika Sari 3) ABSTRAC Media competitions especially among radios

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek

BAB I PENDAHULUAN. (produsen atau pengiklan), pesan, media massa, komunikan (audiens), dan efek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau anggota masyarakat. Melihat hal ini, banyak produsen maupun biro iklan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha kian gencar seiring dengan tumbuh dan berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan harus memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1896, Guglielmo Marconi menciptakan wireless telegraph yang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1896, Guglielmo Marconi menciptakan wireless telegraph yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini media massa sudah menjadi konsumsi masyarakat setiap hari. Kebutuhan akan media massa semakin hari semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat yang didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website

Lebih terperinci

PEMBERITAAN SUKSESI BAKAL CALON GUBERNUR RIAU 2013 (ANALISIS ISI BERITA POLITIK DALAM PERSAINGAN SURAT KABAR RIAU POS DAN TRIBUN PEKANBARU )

PEMBERITAAN SUKSESI BAKAL CALON GUBERNUR RIAU 2013 (ANALISIS ISI BERITA POLITIK DALAM PERSAINGAN SURAT KABAR RIAU POS DAN TRIBUN PEKANBARU ) PEMBERITAAN SUKSESI BAKAL CALON GUBERNUR RIAU 2013 (ANALISIS ISI BERITA POLITIK DALAM PERSAINGAN SURAT KABAR RIAU POS DAN TRIBUN PEKANBARU ) BY : MENTARI DAULAY mentaridaulay@ymail.com COUNSELOR : SUYANTO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia menunjukkan bahwa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi komunikasi, media massa telah tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi menjadi komponen penting dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi adalah suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Uses and Gratification merupakan salah satu pendekatan yang menekankan pada penggunaan media bergantung pada kepuasan, kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Televisi menampilkan gambar yang menarik dan menghibur, gambar televisi terkadang

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide / Gagasan Perancangan 4.1.1. Ide Desain Atas dasar Gagasan iklan yang datang dari pihak produsen produk, disini penulis bertugas sebagai team kreatif yang menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap stasiun radio harus memiliki program siaran yang dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan didengar sebanyak mungkin oleh pendengar. Program siaran

Lebih terperinci

Kompetisi Surat Kabar Lokal Berdasarkan Tingkat Kepuasan Biro Iklan pada Layanan Jasa Media Surat Kabar

Kompetisi Surat Kabar Lokal Berdasarkan Tingkat Kepuasan Biro Iklan pada Layanan Jasa Media Surat Kabar Kompetisi Surat Kabar Lokal Berdasarkan Tingkat Kepuasan Biro Iklan pada Layanan Jasa Media Surat Kabar L. Juni Andi Prasetiya FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No. 6, Yogyakarta 55281

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK Maria, 2008, Pengaruh Brand Image Produk Minuman Susu UHT Ultra Terhadap Volume Penjualan. Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. Studi ini dilatar belakangi oleh meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau periklanan

Lebih terperinci

BAB V PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEDIA RADIO

BAB V PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEDIA RADIO BAB V PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM MEDIA RADIO Dalam bab ini peneliti ingin memaparkan rumusan masalah dari bab satu yaitu bagaimana penggunaan media sosial sebagai strategi konvergensi pada radio di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, bahkan radio. Dan masing masing media mempunyai karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. kabar, bahkan radio. Dan masing masing media mempunyai karakteristik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Moderen ini kebutuhan soal informasi sangat lah penting, bahkan sudah menjadi kebutuhan di negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa yang sangat penting dan menjadi salah satu kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memiliki kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari menjamurnya stasiun televisi swasta, dan televisi televisi lokal di daerah. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola

BAB III METODOLOGI. gejala atau fenomena. Hasil dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola 35 BAB III METODOLOGI 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian Deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyentuh ke setiap lini kehidupan seiring dengan perkembangan media massa sebagai salah satu sarana penyebaran informasi. Komunikasi melalui

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis saat ini mengharuskan perusahaan-perusahaan yang berkecimpung di dalamnya untuk mampu menghadapi persaingan yang semakin hari semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaru setiap hari dan tanpa disadari oleh kita telah memasuki era baru yakni era BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat ini memberi pengaruh kepada masyarakat dalam mendapatkan informasi-informasi terbaru setiap hari dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Uses and Gratification adalah teori yang menjelaskan bahwa orang secara aktif mencari media dan muatan (isi) tertentu untuk menghasilkan sebuah kepuasan (West dan H.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan informasi saat ini sangat tinggi. Informasi menjadi sebuah aspek yang sangat penting karena dapat memberikan perkembangan perkembangan

Lebih terperinci

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan media merupakan proses pengarahan pesan periklanan kepada khalayak sasaran pada waktu dan tempat yang tepat serta menggunakan saluran yang tepat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

KOMPETISI ANTAR INDUSTRI SURAT KABAR

KOMPETISI ANTAR INDUSTRI SURAT KABAR KOMPETISI ANTAR INDUSTRI SURAT KABAR (Studi Analisis Isi dan Aplikasi Teori Niche pada Kompetisi Antar Industri Surat Kabar Harian ANALISA dan Harian GLOBAL) Disusun Oleh : AGNES P. SINAGA NIM : 030904067

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan soal program acara televisi khususnya program hiburan sama halnya dengan membicarakan zaman ini yang semakin berkembang dan semakin berkembang.

Lebih terperinci

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kemajuan bidang informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru yang mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi masyarakat Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu jauh dan vision

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Timur Kalimantan Tengah. Radio GDS FM berdiri tahun 2008, yang

BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Timur Kalimantan Tengah. Radio GDS FM berdiri tahun 2008, yang BAB II DISKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Radio GDS FM. Radio GDS FM adalah Stasiun Radio Gema Duta Suara yang beralamat di Jalan. R. Soesilo No. 30 Ampah, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur

Lebih terperinci

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA

PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA PENGARUH USIA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN JENIS KELAMIN TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MEDIA Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian komunikasi khususnya media massa kompas TV dengan menggunakan analisis isi kualitatif untuk memahami produk isi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompetisi program televisi yang dibuat oleh stasiun televisi menjadi sebuah perlombaan untuk mengambil simpati atau minat para audiens untuk melihat dan menyaksikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. dibuat untuk mengapresiasi penayangan film AADC 2, content-content

BAB IV KESIMPULAN. dibuat untuk mengapresiasi penayangan film AADC 2, content-content BAB IV KESIMPULAN A. KESIMPULAN Kemunculan program #RadioAADC dikarenakan adanya isu-isu yang berkembang di masyarakat mengenai pemunculan kembali film Ada Apa Dengan Cinta 2. Strategi kreatif program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teman penghibur ketika dalam perjalanan berkendaraan (Prayudha,2004:10).

BAB I PENDAHULUAN. teman penghibur ketika dalam perjalanan berkendaraan (Prayudha,2004:10). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi dan informasi yang semakin berkembang menyebabkan arus informasi dapat berjalan dengan sangat cepat. Hal ini memungkinkan orang diseluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu proses yang kita ketahui, merupakan proses penyampaian pesan dari pemberi pesan melalui media ataupun secara langsung kepada penerima pesan

Lebih terperinci

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh 1 STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL Oleh INDAH PERMATA SARI NAZARUDDIN WAHAB ROCHMIYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pada era informasi dewasa ini, media massa sudah berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pada era informasi dewasa ini, media massa sudah berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada era informasi dewasa ini, media massa sudah berkembang pesat. Perkembangan media massa ini ditandai dengan semakin kompleksnya fungsi media massa. Media

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa tanpa mencari atau menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini khususnya di bidang komunikasi dan informasi, membuat semakin cepat akses informasi yang bisa di peroleh

Lebih terperinci

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM

STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM STRATEGI PRODUKSI PROGRAM KOMEDI K-POP DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM Raja Paruhum Sihombing Komunikasi Pemasaran, Jakarta, Indonesia,13120 ABSTRAK Tujuan Penelitian. Ialah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika

BAB I PENDAHULUAN. Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Radio sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat umum. Baik ketika didengar di rumah tinggal, di mobil, di rumah-rumah makan, maupun di pertokoan. Dengan keunggulannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan konsumen. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu melakukan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya industri media saat ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mengomunikasikan produk mereka kepada khalayak, sehingga diperlukan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi. Komunikasi dapat di lakukan secara verbal yaitu suatu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam berbagai konteks kehidupan. Komunikasi yang merupakan sebagai syarat dalam kehidupan manusia itu sangat penting, hal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas penayangan iklan melalui media televisi di Indonesia dalam perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditandai dengan semakin sering munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. hidup tanpa adanya informasi dan komunikasi yang ia jalani di lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan didalam dan oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia

tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun Adapun sekitar 6,3 juta wanita Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang sangat lazim dilakukan orang dan sudah meluas di masyarakat. Meskipun hampir semua orang telah paham mengenai resiko

Lebih terperinci